bab ii tinjauan pustaka 2.1 tinjauan tentang tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/bab...

28
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 Tinjauan tentang Persea americana Mill 2.1.1.1 Taksonomi Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Ranales Keluarga : Lauraceae Marga : Persea Spesies : Perseae americana Mil Gambar 2.1 Daun Persea americana Mill. (manfaatsehat.id, 2018)

Upload: doanxuyen

Post on 26-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang Tanaman

2.1.1 Tinjauan tentang Persea americana Mill

2.1.1.1 Taksonomi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Ranales

Keluarga : Lauraceae

Marga : Persea

Spesies : Perseae americana Mil

Gambar 2.1 Daun Persea americana Mill. (manfaatsehat.id, 2018)

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

7

2.1.1.2 Nama Daerah

Alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat,

jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboopooan, pookat

(Lampung)(Materia Medika Indonesia, 2006).

2.1.1.3 Sinonim Botani

Persea gratisima Gaertm. F (Materia Medika Indonesia, 2006).

2.1.1.4 Morfologi tanaman

Tanaman alpukat berupa pohon dengan ketinggian 3-10m, ranting tegak

dan berambut lurus, daun berdesakan diujung ranting, bentuk bulat telur atau

corong, awalnya berbulu pada kedua belah permukaannya dan lama-kelamaan

menjadi licin. Bunga alpukat berupa malai dan terletak di dekat ujung ranting,

bunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, bewarna kekuningan, berbulu

halusdan benang sari dalam 4 karangan, buah alpukat berbentuk bola lampu

sampai bulat telur, bewarna hijau kekuningan berbintik ungu, gandul/halus, dan

harum, biji berbentuk bola dan hanya terdapat satu biji dalam 1 buah (Materia

Medika Indonesia, 2006).

Daun tumbuh berdesakan di ujung ranting. Bentuk daun ada yang bulat

telur atau menjorong dengan panjang 10-20 cm, lebar 3 cm, dan panjang tangkai

1,5-5 cm. bunga berbentuk malai, tumbuh dekat ujung ranting dengan jumlah

banyak, garis tengah 1-1,5 cm, warna putih kekuningan, berbulu halus. Buah

berbentuk bola berwarna hijau atau hijau kekuningan dan biji berbentuk bola.

Daun alpukat disebut daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan

helaian saja, tanpa upih atau pelepah daun. Bagian tanaman yang berfungsi

sebagai alat pengambilan dan pengolahan zat-zat makanan serta alat penguapan

air dan pernapasan, daun berwarna hijau tua dan pucuk hijau muda sampai agak

kemerahan(Materia Medika Indonesia, 2006).

2.1.1.5 Ekologi dan Penyebaran

Tanaman alpukat merupakan tanaman buah. Tanaman alpukat berasal

dari daratan rendah dan dataran tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan

masuk ke Indonesia pada abad ke 18. Secara resmi antara tahun 1920-1930

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

8

Indonesia telah meneliti 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika

Serikat untuk memperoleh varietas unggul guna meningkatkan kesehatan gizi,

khususnya di daerah dataran tinggi(Materia Medika Indonesia, 2006).

2.1.1.6 Budidaya Tanaman

Tanaman alpukat dapat diperbanyak dengan bijidengan cara okulasi dan

dengan cara enten.Persyaratan yang dikehendaki adalah lapisan tanah yang

gembur subur. (Materia Medika Indonesia, 2006).

2.1.1.7 Kandungan Kimia Tanaman

Kandungan zat aktif yang terdapat di daun alpukat (Persea america

miller) adalah saponin, alkaloida dan flavonoida serta polifenol, quersetin dan

gula alkali persiit. Flavanoida merupakan kelompok flavanol turunan senyawa

benzena dapat digunakan sebagai senyawa dasar zat warna alam. Menurut

Chang dan Kinghorn (2001) ada tiga kelompok flavanoida yang amat menarik

perhatian dalam fisiologi tumbuhan yaitu antosianin, flavanol, dan flavon.

Antosianin adalah pigmen berwarna merah, ungu, dan biru. Kedua, antosianin

sering berhubungan dengan flavon atau flavonol yang menyebabkan warnanya

menjadi lebih biru. Ketiga, antosianin berhubungan satu sama lain, khususnya

pada konsentrasi tinggi dan ini dapat menyebabkan efek kemerahan atau

kebiruan, bergantung pada antosianin dan pH vakuola tempat mereka

terhimpun (Kanisius, 1997).

Berdasarkan penelitian Maryati dkk.(2007), penapisan fitokimia daun

alpukat menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, tanin katekat,

kuinon, saponin, dan steroid/ triterpenoid. Menurut (Sulaeman dkk.,1999) tanin

merupakan senyawa fenolik kompleks yang tersebar luas dalam tanaman,

seperti daun, buah yang belum matang, batang dan kulit kayu. Pada buah yang

belum matang, tanin digunakan sebagai energi dalam proses metabolisme

dalam bentuk oksidasi tanin. Lestari (2014) menyatakan ekstraksi tanin dari

daun alpukat, diketahui total tanin yang terkandung dalam ekstrak tersebut

berkisar antara 15.81 – 22.07 %. Tanin tersebut akan menghasilkan warna

coklat (Hidayat dan Saati, 2006).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

9

Sifat kimiawi dan efek farmakologis : daun berasa pahit, kelat, peluruh

kencing, biji anti radang, menghilangkan sakit, dan rematik. Kandungan kimia

: buah dan daun mengandung saponin, alkaloida, dan flavonoida, buah juga

mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin dan gula alkohol.

Buah alpukat mengandung minyak sekitar 8-18% yang banyak digunakan

untuk campuran kosmetik, fitosterol, seperti beta-sitosterol yang dapat

menurunkan kadar gula dalam darah dan kolesterol, dalam minyak alpukat

terkandung lemak jenuh 14%, lemak tak jenuh 75%, kadar air < 0,2%, vitamin

A 90 IU/100 gram sebagai retinol, vitamin E 11,2mg. Biji alpukat mengandung

77 % gliserida dan 11% asam linoleat (Dwi, Gita, dan Thufail, 2016).

2.1.1.8 Kandungan Pada Daun Persea americana Mill

Kandungan zat aktif yang terdapat di daun alpukat (Persea

americamiller) adalah flavonoid, quersetin (Mursito, 2007 : 41). Flavonoid

dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk

mencegah kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi

struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi, mencegah

keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Flavonoid dapat berperan secara

langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme

seperti bakteri dan virus. Quersetin adalah senyawa kelompok flavonol

terbesar, quersetin dan glikosidannya berada dalam jumlah sekitar 60-75% dari

flavonoid. Quersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis

penyakit degenerative dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi

lemak. Quersetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dari

LowDensity Lipoproteins (LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan

menghelat ion logam transisi(Dwi, Gita, dan Thufail, 2016).

2.1.1.9 Manfaat Persea americana Mill

Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya

sebagai makanan buah segar, selain itu pemanfaatan daging buah alpukat yang

biasa dilakukan masyarakat Eropa digunakan sebagai bahan pangan yang

diolah dalam berbagai masakan. Manfaat lain daging buah alpukat adalah untuk

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

10

bahan dasar kometik dan anti bakteri terhadap Stapilococcus. Air rebusan daun

alpukat diminum sebagai teh untuk mengobati rematik, daun alpukat dapat

dimanfaatkan untuk mengobati sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit perut,

disentri dan menstruasi yang tidak teratur, sedangkan bijinya untuk obat sakit

gigi.

Biji alpukat bila diperas menghasilkan minyak alpukat bewarna putih

agak hijau, mengandung 77% gliserida dan 11% asam linoleat yang memiliki

nilai tambah yang lebih baik, banyak digunakan untuk obat gosok, kosmetik

dan sabun. Minyak alpukat karena sifat-sifatnya memiliki prospek

menggantikan vaselin yang saat ini banyak digunakan.

Daun alpukat juga dimanfaatkan untuk kencing batu, darah tinggi, sakit

kepala, nyeri syaraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak (bronchial

swellings), menstruasi tidak teratur. Daun alpukat juga bisa digunakan untuk

memperlancar pengeluaran air seni, penghancuran air seni, penghancuran batu

saluran air kemih, dan obat sariawan. Hasil percobaan farmakologi menunjukan

bahwa infus daun alpukat mempunyai daya melarutkan batu saluran kemih. Di

samping itu infus tersebut mempunyai aktifitas sebagai anti dan menghambat

pertumbuhan spesies Pseudomonas.

Alpukat mengandung sejumlah minyak dibandingkan dengan buah-

buahan lainnya. Selain itu, banyak metabolit sekunder juga telah diisolasi dari

berbagai bagian tanaman alpukat. Karotenoid dominan di Alpukat Lutein. α-

karoten, β-karoten, zeaxanthin, neoxanthin dan violaxanthin dan lainnya

karotenoid hadir dalam jumlah kecil di dalamnya. Tokoferol juga telah

diidentifikasi dalam ekstrak aseton nya. Telah dilaporkan bahwa karotenoid

lipofilik mungkin memiliki potensi efek anti-karsinogenik. Senyawa, Persin,

terisolasi dari daun alpukat telah digunakan untuk melaksanakan induksi

apoptosis pada sel kanker payudara manusia. Hipotesis ini telah dikonfirmasi

oleh penelitian yang menunjukkan bahwa edition dari alpukat untuk salad dan

salsa meningkatkan penyerapan karotenoid oleh tubuh.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

11

Ada banyak jenis alpukat. Berbagai jenis yang paling umum adalah

Hass alpukat. Nutrisi dan fitokimia hadir dalam satu-setengah dari alpukat

(68g).

Tabel 2.1Nutrisi Daun Alpukat

No. Analyte Quantity

(g) No. Analyte

Quantity

(g)

1. Total sugar 0,2 11. Vitamin B-6 0,2 mg

2.

High-

monounsaturated

faith acids

6,7 g or 114

kcal 12. Biacin 1,3 mg

3. Sodium 5,5 mg 13. Pantothenic acid 1,0 Mg

4. Pottasium 345 mg 14. Riboflavin 0,1 mg

5. Magnesium 19,5 mg 15. Choline 10 mg

6. Vitamin A 43 μg 16. Lutein/Zeaxanthi

n 85 μg

7. Vitamin C 6,0 mg 17 Phytosterois 57 mg

8. Vitamin E 1,3 mg 18. Dietary fiber 4,6 g

9. Vitamin K1 1,4 μg

10. Folate 60 mg

2.1.2 Tinjauan tentang Annona squamosa

2.1.2.1 Taksonomi

Divisio : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Annonales

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

12

Spesies : Annona squamosa L

Gambar 2.2Daun Annona squamosa (www.khasiat.co.id, 2018)

2.1.2.2 Etiologi Tanaman

Sarikaya tumbuh di daerah tropik pada ketinggian sampai 1.000 m dpl,

terutama di India, sifat tanaman tahan kekeringan. Pohon ini memerlukan

kelembapan yang memadai selama pertumbuhannya, dan sangat responsif

terhadap penambahan pengairan.Dapat tumbuh pada tanah berpasir sampai

tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5-7,4.

Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan.

Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh subur bila mendapatkan

pengairan yang cukup. Pentingnya kelembapan tampak dari kenyataan bahwa

baik di India maupun di Asia Tenggara terbentuknya buah dihambat oleh

permulaan adanya hujan, jadi pembungaan juga akan terhambat. Walaupun

tanaman ini tumbuh pada tipe-tipe tanah yang kisarannya luas, mulai tanah

berpasir sampai tanah liat berlempung (clay loam), namun untuk dapat berbuah

maksimal pohon ditanam pada tanah berpasir atau tanah liat berpasir. Pada

tanah yang dangkal, penimbunan akan memperbaiki kedalaman tanah dan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

13

drainase, serta pemberian mulsa dapat memacu perkembangan perakaran yang

dapat memperoleh hara dari permukaan tanah. (Anonim, 2010).

Di Jawa banyak tanaman sebagai tanaman buah. Perbanyakan dapat

dengan biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4x3 meter.

Kelebatan pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan

pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah

pada umur 1-2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak

dilakukan pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3-4

tahun. Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar

110-120 hari setelah berbunga (Anonim, 2010b).

2.1.2.3 Morfologi Tanaman Annona squammosa

Tanaman ini berupa perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin

banci, tinggi 2-7, m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit

batang coklat muda. Daun tunggal, berseling, helaian bentuk elips memanjang

sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6-17

cm, lebar 2,5-7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga tunggal, dalam

berkas, 1-2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak segitiga, waktu

kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang

terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal

yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat keeil atau

mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang sari berjumlah banyak,

putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup

ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua,

kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk agregat,

berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm, permukaan

berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang melengkung, pada waktu

masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging buah

putih keabuabuan (Anonim, 2010c).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

14

2.1.2.4 Kandungan Annona squammosa

Srikaya merupakan tumbuhan yang serbaguna, buahnya dapat dimakan

dan merupakan sumber bahan pengobatan, serta produk industri. Kandungan

alkaloid dari srikaya membuktikan dapat digunakan sebagai anti oksidan.

Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain)

dan bisbenziltetrahidroisokinolin (retikulin). Buah yang telah masak ditemukan

sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin, biji mengandung senyawa

poliketida dan suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran, asetogenin, asam

lemak, asam amino dan protein. Komposisi asam lemak penyusun minyak

lemak biji Srikaya terdiri dari metil palmitat, metilstearat, metil linoleat, daun

mengandung alkaloid tetrahidro isokinolin, bunga mengandung asarn kaur-1 6-

ene-1 9-oat diinformasikan sebagai kornponen aktif bunga srikaya. (Anonim,

2010d).

2.1.2.5 Manfaat Annona squammosa

Tanaman ini secara tradiosional digunakan untuk terapi epilepsy,

desentri, gangguan jantung, konstipasi, pendarahan, penyakit otot, tumor, dan

juga keguguran. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu

daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya. Daun digunakan untuk mengatasi:

batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi,

diare,disentri, luka,bisul, skabies, kudis, dan ekzema. Biji digunakan untuk

mengatasi pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan

serangga. Buah muda digunakan untuk mengobati diare, disentri akut, dan

gangguan pencernaan (atonik dispepsia). Akar digunakan untuk mengobati

sembelit, disentri akut, depresimental, dan nyeri tulang punggung. Kulit kayu

digunakan untuk mengobati diare, disentri, dan luka berdarah.

2.2 Tinjauan tentang ekstraksi

Kandungan kimia dari suatu tanaman atau simplisia nabati yang berkhasiat obat

umumnya mempunyai sifat kepolaran yang berbeda, sehingga perlu dipisahkan secara

selektif menjadi kelompok-kelompok tertentu. Salah satu contohnya adalah alkaloid

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

15

yang banyak terdapat pada tanaman berbunga. Secara kimia alkaloid merupakan basa

organik yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen di dalam satu cincin. Alkaloid

di dalam tanaman berada dalam bentuk garam dari asam-asam organik lemah. Alkaloid

bebas dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, sedangkan garam-garam

organik larut dalam larutan air (Goeswin, 2007).

Prinsip dasar ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar

dan senyawa non-polar dalam pelarut non-polar. Serbuk simplisia diekstraksi berturut-

turut dengan pelarut yang berbeda polaritasnya (Harbone, 2006). Proses ekstraksi

merupakan penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan

menggunakan pelarut yang dipilih dengan zat yang diinginkan larut.

Tabel 2.2Indeks Polaritas Untuk Ekstraksi

Pelarut Indeks

Polaritas

Titik

Didih (° C)

Viskositas

(cPolse)

Kelarutan

dalam air

(% w/w)

n-Hexane 0.0 69 0.33 0.001

Diklorometan 3.1 41 0.44 1.6

n-Butanol 3.9 118 2.98 7.81

Iso-Propanol 3.9 82 2.30 100

n-Propanol 4.0 92 2.27 100

Kloroform 4.1 61 0.57 0.815

Etil asetat 4.4 77 0.45 8.7

Aseton 5.1 56 0.32 100

Metanol 5.1 65 0.60 100

Etanol 5.2 78 1.20 100

Air 9.0 100 1.00 100

Dari penelitian Darwis (2000), ada beberapa metode ekstraksi senyawa yang

umum digunakan, diantaranya adalah:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

16

2.2.1 Maserasi

Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik yang

digunakan pada suhu ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa

bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan

dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar sel, sehingga

metabolit sekunder yang ada di dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik

dan ekstraksi senyawa akan berhasil karena dapat diatur lama perendaman yang

digunakan. Pemilihan pelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektivitas yang

tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam pelarut tersebut.Maserasi

merupakan salah satu metode ekstraksi yang dilakukan dengan cara merendam serbuk

bahan dalam larutan penyari. Metode ini digunakan untuk menyari zat aktif yang

mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengembang dalam pelarut, serta tidak

mengandung benzoin. Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya mudah

ditemukan dan pengerjaannya sederhana (Mustofa, 2008). Kerugian dari metode

maserasi antara lain waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama,

cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan

yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin dan lilin (Sudjadi, 1986). Pembuatan

ekstrak dengan metodemaserasi mengikuti syarat yaitu bahan dihaluskan dengan cara

dipotong-potong atau dibuat serbuk, kemudian disatukan dengan bahan pengekstraksi

(Voight, 1994). Waktu lamanya maserasi berbeda-beda, masing-masing farmakope

mencantumkan 4-10 hari, menurut pengataman 5 hari sudah memadai (Voight, 1994).

Metode ini tidak menggunakan pemanasan, sehingga zat aktif yang terkandung

dalam bahan tidak rusak. Selama maserasi bahan disimpan di tempat yang terlindungi

dari cahaya langsung untuk mencegah reaksi perubahan warna. Ekstraksi sinambung

dilakukan dengan alat soklet. Pelarut penyari yang ditempatkan di dalam labu akan

menguap ketika dipanaskan melewati pipa samping alat soklet dan mengalami

pendinginan saat melewati kondensor. Proses ini berlangsung terus-menerus sampai

diperoleh hasil ekstraksi yang dikehendaki. Alat soklet terdiri dari labu destilasi

sebagai tempat menampung pelarut dan ekstrak, tabung sifon sebagai tempat

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

17

menampung sampel dan tempat terjadinya ekstraksi, pipa di samping tabung sifon

sebagai jalur pelarut yang menguap kemudian didinginkan dan akan jatuh kedalam

tabung sifon. Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran

ozotropik dan tidak dapat digunakan dan tidak dapat digunakan ekstraksi dengan

campuran pelarut, misalnya heksan: diklorometan = 1 : 1 atau pelarut yang diasamkan

atau dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut

cair didalam wadah. Keuntungan ekstraksi dengan cara sokletasi adalah pelarut yang

digunakan lebih sedikit dan waktu yang dibutuhkan lebih sedikit daripada dengan

maserasi atau perkolasi. Kerugian cara ini adalah tidak dapat digunakan untuk

senyawa-senyawa yang termolabil

Berdasarkan penelitian dari Basuki (2009), metode ekstraksi yang paling efektif

dalam mengekstrak Gelidium sp. Untuk menghambat pertumbuhan E.colidan

Salmonella typhimurium adalah sokletasi 2 kali penyarian dengan luas zona

penghambatan sebesar 30,3 mm2dan 23,9 mm2.

2.2.2 Perkolasi

Perkolasi merupakan proses melelui pelarut organik pada sampel sehingga

pelarut akan membawa senyawa organik bersama-sama pelarut. Efektivitas dari proses

ini hanya akan lebih besar untuk senyawa organik yang sangat mudah larut dalam

pelarut yang digunakan. Keuntungan dari metode ini adalah tidak diperlukannya proses

pemisahan ekstrak sampel, sedangkan kerugiannya adalah selama proses tersebut,

pelarut menjadi dingin sehingga tidak melarutkan senyawa dari sampel secara efisien.

2.2.3 Sokletasi

Sokletasi merupakan proses ekstraksi yang menggunakan penyarian berulang

dan pemanasan. Penggunaan metode sokletasi adalah dengan cara memanaskan pelarut

hingga membentuk uap dan membasahi sampel. Pelarut yang sudah membasahi sampel

kemudian akan turun menuju labu pemanasan dan kembali menjadi uap untuk

membasahi sampel, shingga penggunaan pelarut dapat dihemat karena terjadi sirkulasi

pelarut yang selalu membasahi sampel. Proses ini sangat baik untuk senyawa yang

tidak terpengaruh oleh panas (Hasrianti, Nururrahmah, dan Nurasia, 2016).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

18

2.2.4 Destilasi uap

Destilasi uap merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Proses destilasi uap

lebih banyak digunakan untuk senyawa organik yang tahan terhadap suhu tinggi, yang

lebih tinggi dari titik didih pelarut yang digunakan. Pada umumnya lebih banyak

digunakan untuk minyak atsiri. Keuntungan dari metode ini antara lain adalah kualitas

ekstrak yang dihasilkan cukup baik, suhu dan tekanan selama proses ekstraksi diatur

serta waktu yang diperlukan singkat.

2.3 Tinjauan Tentang Lipid

Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam

tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah

lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa

yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli

biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika

seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat

fisika yang dimaksud ialah:

1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik

misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”.

2. Ada hubungan dengan asam lemak atau esternya.

3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup. Jadi berdasarkan sifat

fisika tersebut, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara

ekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak tersebut.

Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan sekitar ginjal mengandung

banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan otak atau dalam

telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30% (Poedjiadi, 2006).

Salah satu Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita terutama

karena merupakan sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E, dan K.

Manusia dapat digolongkan mahluk omnivore. Artinya makanannya terdiri dari bahan

hewani maupun nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari berbagai

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

19

sumber maupun tanaman. Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat energi,

yaitu mengandung 9 kkal per gram atau 37 kilojoul per gram (Winarno, 2002).

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi dalam beberapa

golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam

tiga golongan besar, yakni:

1. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya: lemak

atau gliserida dan lilin (waxes).

2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,

contohnya: fosfolipid.

3. Derivate lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,

contohnya: asam lemak, gliserol, dan sterol.

Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam

dua golongan yang besar, yakni:

1. Lipid yang dapat disabunkan yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak

2. Lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.

2.4 Tinjauan Trigliserida

Trigliserida adalah asam lemak dan merupakan jenis lemak yang paling banyak

di dalam darah. Kadar Trigliserida yang tinggi dalam darah (hipertrigliseridemia) juga

dikaitkan dengan terjadinya penyakit jantung koroner. Tingginya trigliserida sering

disertai dengan keadaan kadar HDL rendah. Kadar trigliserida dalam darah banyak

dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat makanan dan kegemukan (Gandha, 2009).

Trigliserida tersusun dari tiga molekul asam lemak yang teresterifikasi menjadi

satu dengan gliserol, sebagai bagian dari lemak netral. Jaringan adipose memiliki

simpanan Trigliserida yang berfungsi sebagai gudang lemak. Trigliserida penyimpan

lipid yang terdapat dijaringan adiposa, bentuk lipid ini akan terlepas setelah di

hidrolisis oleh enzim lipase menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Albumin serum

mengikat asam lemak bebas untuk pengangkutannya ke jaringan yang akan dipakai

menjadi sumber bahan bakar yang penting (Mayes dan Peter A, 2003).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

20

Trigliserida berfungsi sebagai cadangan energi, apabila sel membutuhkan maka

enzim lipase dalam sel akan memecahkan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

yang akan dilepaskan kedalam pembuluh darah untuk mensubtitusi kekurangan energy

pada sel. Sel-sel yang membutuhkan komponen tersebut akan mengalami proses

oksidasi yang menghasilkan energi, karbohidrat CO2 dan air H2O.

Trigliserida yang dibentuk dari kilomikron atau liporotein akan dihidrolisis

menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim LPL. LPL ini dibentuk oleh adiposit

dan disekresi ke dalam sel endotelial yang berdekatan dengannya. Aktivasi LPL

dilakukan oleh apoprotein C-II yang dikandung oleh kilomikron dan lipoprotein (very

low density lipoprotein/VLDL) (Sugondo, 2009).

Gambar 2.3 Struktur Kimia Trigliserida (Berg dkk., 2012)

Terdapat tiga jalur dalam metabolisme lipoprotein. Ketiga jalur tersebut antara

lain sebagai berikut:

a. Jalur metabolisme eksogen

Makanan yang mengandung lemak terdiri atas Trigliserida dan kolesterol.Selain

dari makanan, di dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama

empedu ke usus halus baik lemak dari makanan maupun dari hati disebut lemak

eksogen (Adam, 2009).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

21

Semakin banyak kita mengonsumsi makanan berlemak, maka akan semakin

banyak lemak yang disimpan di hati yang akan mengakibatkan sintesis kolesterol akan

meningkat. Kolesterol yang berlebihan akan diekskresi dari hati ke dalam empedu

sebagai kolesterol atau garam empedu. Kemudian akan diabsorbsi ke dalam sirkulasi

porta dan kembali ke hati sebagai bagian dari sirkulasi enterohepatik (Murray dkk.,

2009).

Di dalam enterosit mukosa usus halus, trigliseridaakan diserap sebagai asam lemak

bebas sedangkan kolesterol sebagai kolesterol. Kemudian di dalam usus halus asam

lemak bebas akan diubah menjadi trigliserida sedangkan kolesterol akan mengalami

esterifikasi menjadi kolesterol ester. Dimana keduanya bersama dengan fosfolipid dan

apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan nama kilomikron

(Adam, 2009).

Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe yang akhirnya masuk ke dalam aliran

darah melalui duktus torasikus. Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami

hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) menjadi asam lemak bebas yang dapat

disimpan kembali sebagai trigliserida di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila berlebih

sebagian trigliserida akan diambil oleh hati sebagai bahan untuk membentuk

trigliserida hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar trigliseridaakan

menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester yang cukup banyak

yang akan dibawa ke hati (Adam, 2009).

b. Jalur metabolisme endogen

Trigliserida dan kolesterol di hati akan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai

lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi, VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim

lipoprotein lipase dan akan berubah menjadi Intermediate Density Lipoprotein (IDL)

yang juga akan mengalami hidrolisis menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang

paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian LDL akan dibawa ke hati, kelenjar

adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk LDL. Sebagian lainnya

akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag (Adam, 2009).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

22

c. Jalur reverse cholesterol transport

HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol mengandung

apolipoprotein A, C dan E disebut HDL nascent. HDL nascent yang berasal dari usus

halus dan hati mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent mengambil kolesterol

bebas yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol bebas, kolesterol

tersebut akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim LCAT. Selanjutnya

sebagian kolesterol ester tersebut dibawa oleh HDL yang akan mengambil dua jalur.

Jalur pertama akan ke hati sedangkan jalur kedua kolesterol ester dalam HDL akan

dipertukarkan dengan trigliserida dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester

transfer protein (CETP) untuk dibawa kembali ke hati (Adam, 2009).

2.5 Tinjauan Hiperlipidemia

2.5.1 Definisi Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar

normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena

sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga

hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan

hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai

sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan

atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak

untuk digunakan di kemudian hari.Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan

membantu melindungi tubuh terhadap cedera.Lemak merupakan komponen penting

dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu.

Hiperlipidemiadiklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu hiperkolesterolemia

dan hipertrigliseridemia. Hiperkolesterolemia ditandai dengan kadar kolesterol total >

240 mg/dl dan LDL > 160 mg/dl dengan atau tanpa disertai peningkatankadar TG dan

penurunan HDL sedangkan hipertrigliseridemia ditandai dengan kadar TG > 200 mg/dl

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

23

dan kadar HDL < 40 mg/dl (Harikumar et al, 2014). Perubahan kadar kolesterol di

dalam darah diakibatkan oleh beberapa faktor terutama pola hidup tidak sehat seperti

konsumsi diet tinggi lemak, merokok, dan konsumsi alkohol. Peningkatan kejadian

obesitas dan diabetes mellitus juga menjadi faktor yang menyebabkan hiperlipidemia

(Rohilla et al, 2012). Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

Atherosklerosis adalah adanya peningkatan kadar lipid darah seperti peningkatan kadar

LDL (Low Density Lipoprotein) darah, Kolesterol total dan trigliserida darah serta

penurunan HDL (High Density Lipoprotein) darah.

Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.Lemak

mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah; gabungan

antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama adalah:

▪ Kilomikron

▪ VLDL (Very Low Density Lipoproteins)

▪ LDL (Low Density Lipoproteins)

▪ HDL (High Density Lipoproteins)

▪ Sintesis dan metabolisme

1. Kilomikron

Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan

membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester kolestril juga terdapat

pada kilomikron.Kilomikron melewati duktus toraksikus ke aliran darah. Trigliserida

dikeluarkan dari kilomikron pada jaringan ekstrahepatis melalui suatu jalur yang

berhubungan dengan VLDL yang mencakup hidrolisi oleh sistem lipase lipoprotein

(LPL), suatu penurunan progresif pada diameter partikel terjadi ketika trigliserida di

dalam inti tersebut dikosongkan.Lipid permukaan, yakni apo-A-1, apo-A-II, dan apo-

C, ditransfer ke dalam hepatosit.

2. Lipoportein berdensitas sangat rendah (VLDL)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

24

Hati mensekresikan VLDL yang berfungsi sebagai sarana untuk mengekspor

trigliserida ke jaringan perifer.VLDL mengandung Apo-B-100 dan Apo-C. Trigliserida

VLDL dihidrolisis oleh lipase lipoprotein menghasilkan asam lemak bebas untuk

disimpan didalam jaringan seperti di otot jantung dan otot rangka. Hasil dari deplesi

trigliserida menghasilkan sisa yang disebut lipoprotein berdensitas menengah (IDL).

Partikel LDL mengalami endositosis secara langsung oleh hati, sisa HDL dikonversi

menjadi LDL dengan menghilangkan trigliserida yang diperantaraioleh lipase hati.

Proses tersebut menjelaskan fenomena klinis pergeseran beta (beta shift). Peningkatan

VLDL dalam plasma dapat disebabkan karena peningkatan sekresi precursor VLDL

dan juga penurunan katabolisme LDL.

3. Lipoprotein berdensitas rendah (LDL)

Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan dalam sebagian besar

sel bernukleus melibatkan endositosis yang diperantarai oleh reseptor berafinitas

tinggi.Ester kolesteril dari inti LDL kemudian dihidrolisis, yang menghasilkan

kolesterol bebas untuk sintesis membrane sel. Ses-sel juga mendapatkan kolesterol dari

sintesis de-novo melalui suatu jalur yang melibatkan pembentukan asam mevalonat

yang dikatalisis oleh HMG koA reduktase.Hati memainkan peran utama dalam

pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti sel lainnya, hepatosit mampu

mengeliminasi kolesterol dari tubuh melalui sekresi kolesterol dalam empedu dan

mengkonversikan kolesterol menjadi asam empedu yang juga disekresikan dalam

empedu.

4. Lipoprotein Berdensitas Tinggi (HDL)

Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus.Sebagian besar lipid dari

permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis.HDL juga mendapatkan

kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang melindungi homeostasis kolesterol

sel. HDL juga dapat membawa ester kolestril langsung ke hati melalui suatu reseptor

pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-BI) yang tidak melakukan endositosis

terhadap lipoprotein (Bertram, Katzung).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

25

Gambar 2.4Bagan Hiperlipidemia (Tirtawinata, 2006)

2.5.2 Klasifikasi Hiperlipidemia

Hiperlipidemia herediter (hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolesterol dan

trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia herediter

mempengaruhi system tubuh dalam fungsi metabolisme dan membuang lemak (Balai

Informasi Tekhnologi LIPI, 2009). Terdapat 5 jenis hiperlipo proteinemia yang

masing-masing memiliki gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda:

1. Hiperlipoproteinemia tipe I

Lemak

1. Lemak Sederhana

Gliserol

Asam Lemak

Fosfolipid empedu

2. Lemak Gabungan/

Lemak majemuk

a. Glokolipid

b. Fosfolipid

c. Lipoprotein

Fosfolipid membran sel

Lesitin

Kilomikron

VLDL

LDL

HDL

3. Derivat Lemak

a. Asam Lemak

b. Sterol

Jenuh

Tidak Jenuh

Filosterol

Kolesterol

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

26

Hiperkilomikronemia familia merupakan penyakit keturunan yang jarang

terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang

kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini

mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya

terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan

darah menunjukkan kadartrigliserida yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak

menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa

berakibat fatal penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh,

lemak tak jenuh maupun lemak tak jenuh ganda).

2. Hiperlipoproteinemia tipe II

Hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit keturunan yang

mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan

jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk

pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit

ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita

penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga

memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita penderita penyakit ini

akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari

penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 500-1200

mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-

kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti merokok,

dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-

obatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama

lemak jenuh dan kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan

bekatul gandum pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali

diperlukan obat penurun lemak.

3. Hiperlipoproteinemia tipe III

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

27

Penyakit keturunan yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan

trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa

awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun

kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka

pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis

seringkali menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan

darah menunjukkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol

terutama terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan

peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian dan

pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh.

Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat

diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadi aterosklerosis.

4. Hiperlipoproteinemia tipe IV

Penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan

menyebabkan tingginya kadartrigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan resiko

terjadinya aterosklerosis.Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan

diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan

diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.

5. Hiperlipoproteinemia tipe V

Penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu

memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya.

Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :

▪ Penyalahgunaan alkohol

▪ Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

▪ Gagal ginjal

▪ Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

28

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal.

Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati

dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam

urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya

adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa

berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak

dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak

(http://www.medicastore.com, 2018).

Gambar 2.5Pengukuran Kadar Lipid (Tirtawinata, 2006)

2.5 Tinjauan Tikus (Rattus norvegicus)

Tikus putih (Rattus norvegicus) banyak digunakan sebagai hewan percobaan

pada berbagai penelitian.Tikus putih tersertifikasi diharapkan lebih mempermudah

para peneliti dalam mendapatkan hewan percobaan yang sesuai dengan kriteria yang

dibutuhkan. Kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti dalam menentukan tikus putih

sebagai hewan percobaan, antara lain: kontrol (recording) pakan, kontrol (recording)

kesehatan, recording perkawinan, jenis (strain), umur, bobot badan, jenis kelamin,

silsilah genetik. Terdapat tiga galur tikus putih yang memiliki kekhususan untuk

digunakan sebagai hewan percobaan antara lain Wistar, long evansdan Sprague dawley

Hiperlipidemia

Kadar Lipidemia

Sedang

Kadar Lipidemia

Tinggi

≥ 201 mg/dl

≤ 201 mg/dl

≥ 151 mg/dl

≤ 150 mg/dl

Kadar Lipidemia

Rendah

≥ 131 mg/dl

≤ 130 mg/dl

Kadar Lipidemia

Turun

≥ 34 mg/dl

≤ 35 mg/dl

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

29

(Malole dan Pramono, 2009). Tikus putih digunakan untuk mempelajari dan

memahami keadaan patologis yang kompleks misalnya pada penyakit diabetes mellitus

dan hipertensi (Rapp, 2007). Rattus norvegicus memiliki beberapa keunggulan, yaitu

pemeliharaan dan penanganan mudah, serta kemampuan reproduksi tinggi (Malole dan

Pramono, 2009).

Adapun data fisiologis tikus putih disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 2.3 Data Fisiologis Tikus Putih (Wolfenshon dan Lloyd, 2013)

Nilai Fisiologis Kadar

Berat tikus dewasa Jantan 450 - 520g

Betina 250 - 300 g

Kebutuhan makan 5 - 10g/100g berat badan

Kebutuhan minum 10 ml/100 g berat badan

Jangka hidup 3 - 4 tahun

Temperatur rektal 36C - 40C

Detak Jantung 250 – 450 kali / menit

Tekanan Darah

Sistol 84 – 134 mmHg

Diastol 60 mmHg

Laju pernafasan 70 – 115 kali / menit

Serum protein (g/dl) 5.6 - 7.6

Albumin (g/dl) 3.8 - 4.8

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

30

Globulin (g/dl) 1.8 – 3

Glukosa (mg/dl) 50 – 135

Nitrogen urea darah (mg/dl) 15 – 21

Kreatinin (mg/dl) 0.2 - 0.8

Total bilirubin (mg/dl) 0.2 - 0.55

Kolesterol (mg/dl) 40 – 130

Sumber: (Wolfenshon dan Lloyd, 2013).

Rattus norvegicus mempunyai 3 galur, yaitu Sprague Dawley, Wistar, dan Long

Evans.Galur Sprague Dawley memiliki tubuh yang ramping, kepala kecil, telinga tebal

dan pendek dengan rambut halus, serta ukuran ekor lebih panjang daripada badannya.

Galur Wistar memiliki kepala yang besar dan ekor yang pendek, sedangkan galur Long

Evans memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil 17 serta bulu pada kepala dan bagian

tubuh depan berwarna hitam (Malole dan Pramono, 2009). Rattus norvegicus adalah

hewan percobaan paling populer dalam penelitian yang berkaitan dengan pencernaan

(Hofstetter et al., 2005). Hewan ini dipakai dengan pertimbangan: (1) pola makan

omnivora seperti manusia (Malole dan Pramono, 2009); (2) memiliki saluran

pencernaan dengan tipe monogastrik seperti manusia (Hofstetter et al., 2005); (3)

kebutuhan nutrisi hampir menyamai manusia (Wolfensohn dan Lloyd, 1998); serta (4)

mudah di cekok dan tidak mengalami muntah karena tikus ini tidak memiliki kantung

empedu (Smith dan Mangkoewidjojo, 2009).

Wolfenshon and Lloyd (2013) menyatakan bahwa berat tikus jantan dewasa

yaitu 450-520 gram sedangkan berat 250-300 gram berlaku pada tikus betina. Tikus

jantan lebih berat dibanding tikus betina pada semua kelompok umur serta terjadinya

perubahan bobot organ (ginjal, hati, paru, dan limpa), nilai hematologi, nilai biokimia

darah (AST dan ALT) seiring dengan bertambahnya umur tikus (Marice and

Sulistyowati, 2011).

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

31

Kebutuhan makan dan minum masing-masing 5 hingga 10 gram per 100 gram

berat badan dan 10 mililiter (ml) per 100 gram berat badan serta jangka hidup 3 sampai

4 tahun. Pakan yang diberikan pada tikus umumnya tersusun dari komposisi alami dan

mudah diperoleh dari sumber daya komersial.Namun demikian, pakan yang diberikan

pada tikus sebaiknya mengandung nutrien dalam komposisi yang tepat. Pakan ideal

untuk tikus yang sedang tumbuh harus memenuhi kebutuhan zat makanan antara lain

protein 12%, lemak 5%, dan serat kasar kira-kira 5%, harus cukup mengandung

vitamin A, vitamin D, asam linoleat, tiamin, riboflavin, pantotenat, vitamin B12, biotin,

piridoksin dan kolin serta mineral-mineral tertentu.

Pakan yang diberikan pada tikus harus mengandung asam amino esensial

seperti Arginin, Isoleusin, Leusin, Methionin, Fenilalanin, Treonin, Tryptofan, dan

Valine (Wolfenshon and Lloyd, 2013).Selain pakan, hal yang perlu diperhatikan dalam

penggunaan tikus putih sebagai hewan percobaan adalah perkandangan yang baik.

Kandang tikus terbuat dari kotak plastik yang ditutup dengan kawat berlubang ukuran

1,6 cm2. Kulit biji padi dapat digunakan sebagai alas kandang tikus. Alas kandang

diganti setiap 3 hari bertujuan agar kebersihan tikus tetap terjaga dan tidak

terkontaminasi bakteri yang ada di feses serta urine tikus (Marice and Sulistyowati,

2011).

2.6 Penelitian Tumbuhan Obat

Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang melimpah.Alam Indonesia dengan

keanekaragaman hayati merupakan sumber kecantikan yang tidak ada habisnya.Pada

zaman yang sudah serba modern ini, ternyata jamu masih diakui keberadaannya oleh

masyarakat Indonesia.Seruan kembali ke alam atau istilah back to nature menjadi

bahan pembicaraan seiring dengan semakin dirasakannya manfaat ramuan alam

tradisional.Mengingat potensi yang sangat membantu meningkatnya kualitas kesehatan

masyarakat, pemanfaatan ramuan tersebut seharusnya terus digalakkan (Tilaar,

1998).Pemanfaatan produk alam yang lebih dikenal dengan istilah jamu guna untuk

penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia

memegang peranan yang sangat besar.Hal ini terjadi karena sebagian besar dari produk

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

32

alam merupakan warisan nenek moyang yang tidak diragukan lagi khasiatnya dan terus

dikembangkan pemanfaatannya di berbagai daerah. Peranan jamu akan semakin terasa

pada daerah-daerah terpencil, dimana sulit diperoleh pelayanan medis atau obat-obat

modern. Disamping itu sebagian masyarakat masih banyak mencari pengobatan

tradisional dan mencoba melakukan pengobatan sendiri dengan cara tradisional bila

menderita sakit (Tilaar, 1998)

Kegiatan penelitian tumbuhan obat umumnya diawali dengan kajian etnobotani,

lalu kegiatan eksplorasi, kemudian pengujian kandungan bioaktif dalam tumbuhan

yang berpotensi obat.Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan

tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani tidak

hanya mengenai data botani taksonomi saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan

botani yang bersifat kedaerahan, berupa tinjauan interpretasi dan asosiasi yang

mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tumbuhan, serta

menyangkut pemanfaatan tumbuhan tersebut lebih diutamakan untuk kepentingan

budaya dan kelestarian sumber daya alam (Martin, 1998). Etnobotani merujuk pada

kajian interaksi antara manusia dengan tumbuhan. Kajian ini merupakan bentuk

deskriptif dari pendokumentasian pengetahuan botani tradisional yang dimiliki

masyarakat setempat yang meliputi kajian botani, kajian etnofarmakologi, kajian

etnoantropologi, kajian etnoekonomi, kajian etnolinguistik dan kajian etnoekologi

(Martin, 1998).

Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan untuk mencari,

mengumpulkan, dan meneliti jenis plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari

kepunahan (Kusumo et al., 2002). Langkah pertama praeksplorasi adalah mencari

informasi ke dinas-dinas dan instansi terkait lainnya untuk memperoleh informasi

tentang jenis dan habitat tumbuhnya.Informasi ini kemudian dikembangkan pada saat

eksplorasi ke 15 lokasi sasaran yang umumnya daerah asal dan penyebaran jenis

tumbuhan (Krismawati et al., 2004).4. Kandungan Bioaktif Tumbuhan Obat Tumbuhan

obat merupakan sumber senyawa bioaktif yang berkhasiat mengobati berbagai jenis

penyakit. Hingga saat ini, sumber alam nabati masih tetap merupakan sumber bahan

kimia baru yang tidak terbatas, baik senyawa isolat murni yang dipakai langsung

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Tanaman 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/43008/3/BAB II.pdfbunganya sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, ... merupakan senyawa fenolik kompleks

33

(misalnya alkaloida morfin, papaverin) maupun melalui derivatisasi menjadi senyawa

bioaktif turunan yang lebih baik, dalam arti lebih potensial dan lebih aman, misalnya

molekul artemisinin dari Tanaman Artemisia annua L. Dideritivatisasi menjadi

artemisinin eter yang lebih efektif terhadap penyakit malaria dan kurang toksik

(Sinambela, 2002). Penelitian kimiawi tumbuhan tropika Indonesia telah banyak

dilaporkan oleh sejumlah peneliti baik dari dalam ataupun dari mancanegara, yang

memperlihatkan keanekaragaman molekul dari berbagai macam senyawa dengan

keanekaragam manfaat, baik sebagai bahan dasar obat, kosmetika, zat warna,

insektisida, dan suplemen.Tumbuhan dari suku Moraceae merupakan sumber utama

senyawa flavonoida, aril-benzofuran, stilben tersubsitusi gugus isoprenil dan oksigensi

(Krismawati et al., 2004).Suku Clusiaceae (Guttiferae) dikenal sebagai sumber

senyawa santon, kumarin, benzofenon dan biflavonoid yang tersubstitusi gugus

isoprenil oksigenasi (Peres et al., 2000).