bab ii tinjauan pustaka 2.1. konsep penyakit non ...eprints.umm.ac.id/63820/3/bab ii.pdf10 bab ii...

56
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Penyakit Non Communicable Disease (NCD) 2.1.1. Definisi Diabetes Mellitus Menurut The World Health Organizaion (WHO), Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi insulin. Insufisisensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel- sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes, 2005). Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya (Perkeni, 2011). Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrenologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus (DM) jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200mg/dL. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70 – 110 mg/dL darah dan 120 – 140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya (Shanti, 2011).

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Konsep Penyakit Non Communicable Disease (NCD)

    2.1.1. Definisi Diabetes Mellitus

    Menurut The World Health Organizaion (WHO), Diabetes Mellitus (DM)

    adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi

    yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan

    metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi insulin.

    Insufisisensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-

    sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya

    sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes, 2005). Menurut American Diabetes

    Association (ADA), diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit

    metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi

    insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya (Perkeni, 2011).

    Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrenologi

    Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus (DM) jika

    memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu

    >200mg/dL. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam

    sebelumnya berpuasa adalah 70 – 110 mg/dL darah dan 120 – 140 mg/dL pada

    2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun

    karbohidrat lainnya (Shanti, 2011).

  • 11

    2.1.1.1. Klasifikasi Diabetes Mellitus

    ADA mengklasifikasikan diabetes mellitus (DM) berdasarkan

    pathogenesis sindrom diabetes mellitus (DM) dan gangguan toleransi glukosa.

    Diabetes mellitus (DM) diklasifikasikan menjadi 4 yaitu diabetes mellitus (DM)

    tipe 1, diabetes mellitus (DM) tipe 2, diabetes mellitus (DM) gestational dan

    diabetes mellitus (DM) tipe lain (ADA, 2010).

    1. Diabetes Mellitus (DM) tipe 1/Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)

    Diabetes mellitus (DM) yang terjadi akibat kerusakan sel β (beta)

    pankreas yang disebabkan oleh proses autoimun akibatnya terjadi defisiensi

    insulin absolut sehingga penderita mutlak memerlukan insulin dari luar

    (eksogen) untuk mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal

    (Suiraoka, 2012).

    Diabetes mellitus (DM) tipe 1 tidak dapat dicegah. Diet dan olahraga

    tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1, diabetes

    mellitus tipe ini dapat diobati dengan menggunakan insulin dengan

    pengawasan terhadap tingkat glukosa darah melalui monitor pengujian darah.

    Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan

    bisa mengakibatkan kematian. Tingkat glukosa rata-rata untuk penderita

    diabetes mellitus (DM) tipe 1 harus mendekati kadar glukosa normal (80 –

    120 g/dl, 4 – 6 mmol/l) (Maulana, 2010).

    2. Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

    (NIDDM)

    Menurut The National Diabetes Data Group dan The World Health

    Organizaion, diabetes mellitus tipe 2 adalah intoleransi karbohidrat yang

  • 12

    ditandai dengan resistensi insulin, defisiensi relatif (bukan absolut) insulin,

    kelebihan produksi glukosa hepar dan hiperglikemia (Brashers, 2012).

    Diabetes mellitus (DM) tipe 2 terjadi karena resistensi insulin, jumlah

    reseptor insulin pada permukaan berkurang walaupun jumlah insulin tidak

    berkurang, hal ini menyebabkan glukosa tidak dapat masuk kedalam sel

    meskipun insulin tersedia (Suiraoka, 2012). Beberapa faktor predisposisi

    terjadinya resistensi insulin adalah obesitas sentral, diet tinggi lemak dan

    rendah karbohidrat, kurang aktifitas dan faktor keturunan atau herediter

    (Waspadji, 2014). Diabetes mellitus (DM) termasuk Silent Killer Diseases karena

    penderita biasanya tidak menunjukkan gejala gejala selama beberapa tahun,

    sehingga jarang terdeteksi pada awal diderita (Shanti, 2011).

    3. Diabetes Mellitus (DM) Gestasional

    Diabetes Mellitus (DM) Gestasional adalah keadaan diabetes mellitus

    (DM) atau intoleransi glukosa yang timbul selama masa kehamilan dan

    biasanya berlangsung hanya sementara (Depkes, 2015). Sebagian besar wanita

    yang mengalami diabetes mellitus (DM) selama hamil memiliki homeostatis

    yang normal pada paruh pertama kehamilan kemudian berkembang menjadi

    defisiensi insulin relatif sehingga terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia akan

    menghilang setelah melahirkan, namun mereka memiliki peningkatan risiko

    menyandang diabetes mellitus (DM) tipe 2 (Rubenstein, 2012).

    4. Diabetes Mellitus (DM) Tipe Lain

    Diabetes mellitus (DM) tipe lain disebabkan oleh berbagai kondisi

    seperti kelainan genetik yang spesifik (kerusakan genetik sel β pankreas dan

    kerja insulin), penyakit pada pankreas, gangguan endoskrin lain, infeksi, obat-

  • 13

    obatan dan beberapa bentuk lain yang jarang terjadi (Karyadi dalam Suiraoka,

    2012).

    2.1.1.2. Patofisiologi Diabetes Mellitus

    Tubuh manusia memerlukan energi untuk menjalankan berbagai fungsi

    sel dengan baik. Proses pembentukan energi terutama yang bersumber dari

    glukosa memerlukan proses metabolisme yang rumit. Dalam proses metabolisme

    tersebut insulin memegang peranan penting yang bertugas memasukkan glukosa

    kedalam sel untuk selanjutnya diubah menjadi energi (Syahbudin dalam Suiraoka,

    2012).

    Awalnya patofisiologis DM tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya

    sekresi insulin tetapi karena resistensi insulin (sel-sel sasaran insulin gagal atau

    tidak mampu merespon inslin secara normal). Fakor yang mempengaruhi

    resistensi insulin antara lain obesitas, kurang aktifitas dan penuaan (Depkes,

    2015). Pada kondisi resistensi insulin terjadi gangguan insulin dan reseptor pada

    dinding sel sehingga insulin tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan

    glukosa oleh jaringan. Untuk mengatasi resistensi insulin dan peningkatan kadar

    glukosa dalam darah, sel beta pankreas akan meningkatkan produksi insulin

    sehingga kadar glukosa darah akan dipertahankan dalam keadaan normal

    (Maulana, 2012). Namun lambat laun sel beta akan mengalami kerusakan

    sehingga tidak mampu mengkompensasi resistensi insulin. Apabila tidak

    ditangani dengan baik akan mengakibatkan defisiensi insulin sehingga penderita

    memerlukan insulin eksogen (Depkes, 2015).

    Pada keadaan normal, glukosa diatur sedemikian rupa oleh insulin yang

    diproduksi oleh sel beta pankreas sehingga kadarnya dalam darah selalu dalam

  • 14

    batas aman baik dalam keadaan sebelum maupun sesudah makan. Insulin

    memegang peranan yang sangat penting dalam pengaturan kadar glukosa darah

    dan koordinasi penggunaan energi oleh jaringan. Bila insulin tidak ada atau tidak

    dikenali oleh reseptor pada permukaan sel maka glukosa tidak dapat masuk ke

    dalam darah sehingga kadarnya akan meningkat (Suiraoka, 2012).

    2.1.1.3. Gejala Diabetes Mellitus

    Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes mellitus (DM) adalah:

    1. Pengeluaran urin (Poliuria)

    Poliuria adalah suatu keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam

    meningkat melebihi batas normal. Poliuria timbul sebagai gejala diabetes

    mellitus (DM) karena kadar gula dalam tubuh relatif tinggi (>180mg/dl)

    sehingga tubuh tidak sanggup untuk menguranginya dan berusaha untuk

    mengeluarkannya bersama urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih terjadi pada

    malam hari dan urin yang dikeluarkan mengandung glukosa (Hartini, 2010).

    2. Timbul rasa haus (polidipsia)

    Polidipsia adalah rasa haus yang berlebihan yang timbul karena kadar

    glukosa terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk meningkatkan

    asupan cairan agar tubuh terhindar dari dehidrasi (Lanywati, 2011).

    3. Timbul rasa lapar (polifagia)

    Pasien diabetes mellitus (DM) akan merasa cepat lapar, hal ini

    disebebkan karena glukosa dalam tubuh semakin habis, sedangkan kadar

    glukosa darah cukup tinggi sehingga tubuh berusaha untuk memperoleh

    tambahan cadangan gula dari makanan yang diterima (Lanywati, 2011).

  • 15

    4. Berkeringat banyak

    Glukosa yang tidak dapat terurai akan dikeluarkan oleh tubuh melalui

    keringat sehingga pada pasien diabetes mellitus (DM) akan mudah

    berkeringat lebih banyak.

    5. Lesu

    Pasien diabetes mellitus akan mudah merasakan lesu. Hal ini

    disebabkan karena pada glukosa dalam tubuh sudah banyak dibuang oleh

    tubuh melalui keringat atau urin, sehingga tubuh merasa lesu dan mudah

    lelah.

    6. Penyusutan berat badan

    Penyusutan berat badan pada pasien diabetes mellitus (DM)

    disebabkan karena tubuh terpaksa mengambil dan membakar lemak sebagai

    cadangan energi (Hartini, 2010).

    2.1.1.4. Diagnosis Diabetes Mellitus (DM)

    Menurut Perkeni (2011) diagnosis diabetes mellitus (DM) dapat

    ditegakkan melalui tiga cara yaitu:

    1. Apabila ditemukan keluhan klasik, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu

    >200mg/dL.

    2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa >126 mg/dL dengan adanya keluhan fisik.

    3. Tes toleransi glukosa oral (TTGO)

    2.1.1.5. Faktor Risiko Diabetes Mellitus (DM)

    Menurut Perkeni (2011) faktor risiko diabetes mellitus (DM)

    dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

  • 16

    a. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

    1. Ras dan etnik

    2. Riwayat keluarga dengan diabetes mellitus (DM) (anak penyandang

    diabetes)

    3. Umur. Risiko untuk menderita intoleransi glukosa meningkat seiring

    meningkatnya usia. Usia >45 tahun harus dilakukan pemeriksaan diabetes

    mellitus (DM).

    4. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi > 4000 gram atau

    riwayat pernah menderita diabetes mellitus (DM) Gestasional.

    5. Riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg.

    b. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

    1) Berat badan lebih (Indeks Massa Tubuh >23kg/m2)

    2) Kurangnya aktivitas fisik

    3) Hipertensi (>140/90 mmHg)

    4) Dislipidemia (HDL/High Density Lipoprotein < 35mg/dL atau trigliserida

    >250mg/dL).

    5) Diet tidak sehat. Diet dengan tinggi gula dan rendah serat akan

    meningkatkan risiko menderita prediabetes/intoleransi glukosa dan

    diabetes mellitus (DM) tipe 2.

    2.1.1.6. Pencegahan Diabetes Mellitus (DM)

    1. Pencegahan primer

    Pencegahan primer adalah suatu upaya yang ditujukan pada kelompok

    yang memiliki faktor risiko, yakni orang orang yang belum terkena akan tetapi

  • 17

    berpotensi untuk mendapatkan diabetes mellitus (DM) dan intoleransi

    glukosa (Perkeni, 2011). Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

    1. Membiasakan makan dengan pola gizi seimbang.

    2. Olahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan fisik

    3. Mempertahankan berat badan dalam batas normal

    4. Menghindari obat-obatan yang memicu timbulnya diabetes mellitus (DM)

    (Suiraoka, 2012).

    2. Pencegahan sekunder

    Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat

    timbulnya penyulit pada pasien yang telah menderita diabetes mellitus (DM)

    (Perkeni, 2011). Hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

    1. Tetap melakukan pencegahan primer

    2. Pengendalian gula darah dengan obat-obatan baik oral maupun suntikan

    agar tidak terjadi komplikasi diabetes mellitus (DM) (Suiraoka, 2012).

    3. Pencegahan tersier

    Upaya yang bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dari

    komplikasi yang sudah terjadi, seperti pemeriksaan pembuluh darah pada

    mata (pemeriksaan funduskopi tiap 6 – 12 bulan), pemeriksaan otak, ginjal

    dan tungkai (Suiraoka, 2012). Pencegahan tersier memerlukan pelayanan

    kesehatan holistik dan terintegrasi antar disiplin yang terkait. Untuk

    menunjang keberhasilan pencegahan tersier sangat dibutuhkan kolaborasi

    yang baik antar para ahli dari berbagai disiplin ilmu jantung, ginjal, mata,

    bedah ortopedi, bedah vascular, radiologi, rehabilitasi medis, gizi, dan lain

    lain) (Perkeni, 2011).

  • 18

    2.1.1.7. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus (DM)

    Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronik yang tidak

    menyebabkan kematian secara langsung, meskipun begitu, apabila penyakit ini

    tidak dikelola dengan baik akan dapat berakibat fatal. Oleh karena itu,

    pengelolaan diabetes mellitus (DM) tipe 2 memerlukan penanganan secara

    multidisiplin yang mencakup terapi obat dan terapi non obat (Depkes, 2015).

    Pengelolaan diabetes mellitus (DM) jangka pendek bertujuan untuk

    menghilangkan gejala/keluhan diabetes mellitus dan mempertahankan rasa

    nyaman dan sehat, sedangkan tujuan jangka panjang yaitu mencegah komplikasi

    penyakit, baik makroangiopati, mikroangiopati maupun neuropati dengan tujuan

    akhir menurunkan morbiditas dan menurunkan diabetes mellitus (Hasdianah,

    2012).

    Prinsip pengelolaan diabetes mellitus menurut Perkeni (2011) antara lain:

    1. Edukasi (penyuluhan)

    Tujuan adanya penyuluhan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan

    diabetisi (penderita diabetes mellitus (DM)) tentang penyakit dan

    pengelolaannya sehingga dapat merawat sendiri agar mampu

    mempertahankan hidup dan mencegah komlikasi lebih lanjut (Hasdianah,

    2012). Untuk mencapai keberhasilan perilaku, dibutuhkan edukasi yang

    komprehensif yang meliputi pemahaman tentang:

    a. Penyakit diabetes mellitus (DM)

    b. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan diabetes mellitus (DM)

    c. Penyulit diabetes mellitus (DM)

    d. Intervensi farmakologis dan non farmakologis

    e. Hipoglikemia

  • 19

    f. Masalah khusus yang dihadapi

    g. Perawatan kaki pada diabetes mellitus (DM)

    h. Cara pengembangan sistem pendukung dan pengajaran keterampilan

    i. Cara menggunakan fasilitas perawatan kesehatan (Misnadiarly, 2012)

    Edukasi secara individual dan pendekatan berdasarkan penyelesaian

    masalah merupakan inti perubahan perilaku yang berhasil. Adapun perilaku

    yang diinginkan antara lain adalah:

    a. Mengikuti pola makan sehat

    b. Meningkatkan kegiatan jasmani

    c. Menggunakan obat diabetes mellitus (DM) dan obat obat-obat pada

    keadaan khusus secara aman dan teratur.

    d. Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dan

    memanfaatkan data yang ada (Utomo, 2011).

    2. Perencanaan Makanan (Diet)/Terapi nutrisi

    Pengaturan gizi merupakan komponen penting dalam pengelolaan

    diabetes mellitus (DM). Pengaturan gizi ini meliputi modifikasi diet untuk

    asupan gizi yang normal untuk mengontrol kadar glukosa darah dan lemak

    darah (Ramayulis, 2009). Tujuan diet diabetes mellitus (DM) adalah

    mempertahankan atau mencapai berat badan ideal, mempertahankan kadar

    glukosa darah mendekati normal, mencegah komplikasi akut dan kronik serta

    meningkatkan kualitas hidup penderita (Hasdianah, 2012).

    Berdasarkan Tjokropawiro (2010) dalam kepatuhan diet diabetes

    mellitus (DM) ada 3 hal yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh penderita

    diabetes mellitus (DM), yaitu jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal

    makanan dengan uraian sebagai berikut:

  • 20

    a. Jumlah Makanan

    Jumlah makanan yang diberikan disesuaikan dengan status gizi

    penderita diabetes mellitus (DM), bukan berdasarkan tinggi rendahnya

    gula darah.

    b. Jenis Makanan

    Pasien diabetes mellitus (DM) harus mengetahui dan memahami

    jenis makanan apa yang boleh dimakan secara bebas, makanan yang mana

    harus dibatasi dan makanan apa yang harus dibatasi secara ketat. Makanan

    yang mengandung karbohidrat mudah diserap seperti sirup, gula, sari buah

    harus dihindari. Sayuran dengan kandungan karbohidrat tinggi seperti

    buncis, kacang panjang, wortel, kacang kapri, daun singkong, bit dan

    bayam harus dibatasi. Buah-buahan berkalori tinggi seperti pisang, pepaya,

    mangga, sawo, rambutan, apel, duku, durian, jeruk dan nanas juga dibatasi.

    Sayuran yang boleh dikonsumsi adalah sayuran dengan kandungan kalori

    rendah seperti oyong, ketimun, kol, labu air, labu siam, lobak, sawi,

    rebung, selada, toge, terong dan tomat. Perlu diingat dalam penggunaan

    makanan penukar, kandungan zat gizinya harus sama dengan makanan

    yang digantikannya (Suyono, 1996 dalam Abdillah 2016).

    c. Jadwal Makan

    Pasien diabetes mellitus harus membiasakan diri untuk makan tepat

    pada waktu yang telah ditentukan. Penderita diabetes mellitus makan sesuai

    jadwal, yaitu 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval waktu

    3 jam. Hal ini dimaksudkan agar terjadi perubahan pada kandungan glukosa

    darah penderita diabetes mellitus (DM), sehingga diharapkan dengan

    perbandingan jumlah makanan dan jadwal yang tepat maka kadar glukosa

  • 21

    darah akan tetap stabil dan penderita diabetes mellitus (DM) tidak merasa

    lemas akibat kekurangan zat gizi. Jadwal makan standar yang digunakan oleh

    penderita diabetes mellitus (DM) yakni: pukul 07.00 jadwal makan pagi, pukul

    10.00 selingan, pukul 13.00 jadwal makan siang, pukul 16.00 jadwal selingan

    makan, pukul 19.00 jadwal makan malam dan pukul 21.00 jadwal makan

    selingan, yang dapat diihat pada tabel berikut 2.1 dan 2.2 sebagai berikut:

    Tabel 2.1. Kandungan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat

    Jenis Diet

    Energi Kkal

    Protein (Gr)

    Lemak (Gr)

    Karbohidrat (Gr)

    I 1100 43 30 172

    II 1300 45 35 192

    III 1500 51,5 36,5 235

    IV 1700 55,5 36,5 275

    V 1900 60 48 299

    VI 2100 62 53 319

    VII 2300 73 59 369

    VIII 2500 80 62 396 Sumber: Instansi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo Asosiasi Diabetus Indonesia (2010)

    Tabel 2.2. Jumlah Bahan Makanan Sehari Menurut Standar Diet Diabetus Mellitus (Dalam Satuan Penukar II)

    Golongan

    Bahan Makanan

    Standar Diet

    1100

    Kkal

    1300 Kkal

    1500 Kkal

    1700 Kkal

    1900 Kkal

    2100 Kkal

    2300 Kkal

    2500 Kkal

    Nasi atau penukar 2 1/3 3 4 5 5 1/3 6 7 7 1/3

    Ikan atau penukar 2 2 2 2 2 2 2 2

    Daging atau penukar

    1 1 1 1 1 1 1 1

    Tempe atau penukar

    2 2 2 1/3 2 1/3 3 3 3 3

    Sayuran atau penukar A

    S S S S S S S S

    Sayuran atau penukar B

    2 2 2 2 2 2 2 2

    Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4

    Susu atau penukar - - - - - - 1 1

    Mintak atau penukar

    3 4 4 4 6 7 7 7

    Sumber: Instansi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo Asosiasi Diabetus Indonesia (2010)

    .

  • 22

    3. Latihan jasmani

    Latihan merupakan bagian yang penting dalam pengobatan diabetes

    mellitus (DM), dengan latihan jasmani akan membantu penderita diabetes

    mellitus (DM) untuk meningkatkan kesensitifan insulin, menurunkan risiko

    terkena gangguan jantung, mengontrol berat badan dan meningkatkan

    kesehatannya (Ramayulis, 2010). Olah raga meliputi 4 prinsip yaitu:

    a. Frekuensi

    Frekuensi latihan jasmani yang baik adalah 3 – 5 kali dalam seminggu

    secara teratur.

    b. Intensitas olah raga

    Takaran latihan sampai 72 – 87% denyut nadi maksimal (Hasdianah,

    2012).

    c. Tempo olahraga

    Lama latihan adalah sekitar 30 sampai 60 menit (Lany Sustrani,

    dkk, 2014).

    d. Jenis olah raga

    Jenis olah raga bersifat kontinyu (dilakukan secara berkesinambungan

    dan terus menerus), ritmis (latihan olah raga bersifat berirama yaitu otot-otot

    berkontraksi dan relaksasi secara teratur), interval (latihan dilakukan selang-

    seling antara gerak cepat dan gerak lambat), dan daya tahan (meningkatkan

    kemampuan kardiorespirasi) (Hasdianah, 2012). Latihan jasmani yang

    dilakukan secara teratur akan memberikan berbagai manfaat diantaranya:

    a. Mengontrol gula darah, terutama pada penderita diabetes mellitus (DM)

    tipe 2.

  • 23

    b. Menghambat dan memperbaiki faktor risiko terkena penyakit

    kardiovaskuler.

    Olahraga yang teratur dapat membantu memperbaiki profil lemak

    darah, menurunkan kolesterol total, LDL (Low Density Lypoprotein),

    Trigliserida, menaikkan HDL (High Density Lypoprotein) kolesterol, serta

    memperbaiki sistem hemostatik dan tekanan darah.

    c. Menurunkan berat badan.

    Penurunan berat badan dapat memperbaiki insulin resisten dan

    mengontrol gula darah.

    d. Memperbaiki gejala muskuloskeletal (Ramayulis, 2010).

    e. Terapi Farmakokinetik

    a. Insulin

    Insulin merupakan hormon anabolik dan antikatabolik. Efek

    anabolik meliputi stimulasi, penggunaan, dan penyimpangan glukosa, asam

    amino, asam lemak, sedangkan proses katabolik (pemecahan glikogen,

    lemak dan protein) dihambat. Insulin merupakan obatt utama pada

    diabetes mellitus (DM) tipe 1, ketoasidosis dan hiperosmolar non ketotik

    dan diabetes mellitus (DM) tipe 2 pada kondisi tertentu. Pemberian dosis

    sangat bervariasi tergantung resistensi insulin yang mendasari penggunaan

    obat oral bersamaan (BPOM, 2010).

    b. Obat hipoglikemik oral (OHO)

    Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 3 golongan yaitu:

    1) Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfnilurea dan glinid.

    2) Penambah sensitivitas terhadap insulin: metformin, tiazolidindion.

  • 24

    3) Penghambat absorbs glukosa: penghambat glukosidase alfa (Utomo,

    2011).

    2.1.2. Pengertian Hipertensi

    Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah

    didalam Arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,

    dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan

    peningkatannya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung

    dan kerusakann ginjal. Sedangkan menurut (Triyanto, 2014). Hipertensi adalah

    suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas

    normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka

    kematian/mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase

    dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang

    sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang

    kembali ke jantung (Anies, 2006).

    Tabel 2.3. Klasifikasi Hipertensi

    Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah

    Diastolik

    Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmH

    Normal Tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg

    Stadium 1 (Hipertensi

    Ringan) 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

    Stadium 2 (Hipertensi

    Sedang) 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg

    Stadium 3 (Hipertensi

    Berat) 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg

    Stadium 4 (Hipertensi

    Maligna) 210 Hg atau lebih

    120 Hg atau lebih

  • 25

    2.1.2.1. Etiologi Hipertensi

    Menurut (Widjadja,2009) penyebab hipertensi dapat dikelompookan

    menjadi dua yaitu:

    a. Hipertensi primer atau esensial

    Hipertensi primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebab

    dengan jelas. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab

    hipertensi primer, seperti bertambahnya usia, sters psikologis, pola konsumsi

    yang tidak sehat, dan hereditas (keturunan). Sekitar 90% pasien hipertensi

    diperkirakan termasuk dalam kategori ini.

    b. Hipertensi sekunder

    Hipertensi sekunder yang penyebabnya sudah di ketahui, umumnya

    berupa penyakit atau kerusakan organ yang berhubungan dengan cairan

    tubuh, misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakaiyan kontrasepsi oral, dan

    terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur

    tekanan darah. Dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, dan

    penyakit jantung.

    2.1.2.2. Faktor-faktor Resiko Hipertensi

    Faktor-faktor resiko hipertensi ada yang dapat di kontrol dan tidak dapat

    dikontrol menurut (Sutanto, 2010) antara lain:

    a. Faktor yang dapat dikontrol:

    Faktor penyebab hipertensi yang dapat dikontrol pada umumnya

    berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan. Faktor-faktor tersebut antara

    lain:

  • 26

    1. Kegemukan (obesitas)

    Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang yang kegemukan

    mudah terkena hipertensi. Wanita yang sangat gemuk pada usia 30 tahun

    mempunyai resiko terserang hipertensi 7 kali lipat dibandingkan dengan

    wanita langsing pada usia yang sama.

    2. Kurang olahraga

    Orang yang kurang aktif melakukan olahraga pada umumnya

    cenderung mengalami kegemukan dan akan menaikan tekanan darah. Dengan

    olahraga kita dapat meningkatkan kerja jantung. Sehingga darah bisa

    dipompadengan baik keseluruh tubuh.

    3. Konsumsi garam berlebihan

    Sebagian masyarakat kita sering menghubungkan antara konsumsi

    garam berlebihan dengan kemungkinan mengidap hipertensi. Pengaruh asupan

    garam terhadap hipertensi adalah melalui peningkatan volume plasma atau

    cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan

    ekresi (pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada kondisi keadaan

    sistem hemodinamik (pendarahan) yang normal. Pada hipertensi primer

    (esensial) mekanisme tersebut terganggu, disamping kemungkinan ada faktor

    lain yang berpengaruh.

    a) Tetapi banyak orang yang mengatakan bahwa mereka tidak mengonsumsi

    garam, tetapi masih menderita hipertensi.

    b) Natrium dan klorida adalah ion utama cairan ekstra seluler. Konsumsi

    natrium yang berlebih menyebabkan konsetrasi natrium didalam cairan

    ekstra seluler meningkat.

  • 27

    4. Merokok dan mengonsumsi alkohol

    Nikotin yang terdapat dalam rokok sangat membahayakan kesehatan

    selain dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah,

    nikotin dapat menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah.

    Mengonsumsi alkohol juga dapat membahayakan kesehatan karena dapat

    meningkatkan sistem katekholamin, adanya katekholamin memicu naik

    tekanan darah.

    5. Stres

    Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara. Jika

    ketakutan, tegang atau dikejar masalah maka tekanan darah kita dapat

    meningkat. Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas

    saraf simpatis (saraf yang bekerja ketika beraktivitas) yang dapat

    meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Stres berkepanjanngan dapat

    mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi.

    b. Faktor yang tidak dapat dikontrol

    1. Keturunan (Genetika)

    Faktor keturunan memang memiliki peran yang sangat besar terhadap

    munculnya hipertensi.

    2. Jenis kelamin

    Pada umumnya pria lebih terserang hipertensi dibandingkan dengan

    wanita, disebabkan pria banyak mempunyai faktor yang mendorong

    terjadinya hipertensi dan wanita akan mengalami peningkatan resiko

    hipertensi setelah masa menopause.

  • 28

    3. Umur

    Dengan semakin bertambahannya usia, kemungkinan seseorang

    menderita hipertensi juga semakin besar.

    2.1.2.3. Patofisiologi Hipertensi

    Menurut (Triyanto, 2014) bahwa meningkatnya tekanan darah didalam

    arteri bisa rerjadi melalui beberapa cara yaitu jantung memompa lebih kuat

    sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya arteri besar

    kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku sehingga mereka tidak dapat

    mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah

    disetiap denyutan jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari

    pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia

    lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis.

    Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang arteri mengalami

    pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan

    menurun. Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh

    perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf

    yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Ginjal merupakan organ

    peting dalam mengembalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan

    kelainan pada ginjal dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

    Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis)

    bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cidera pada salah satu atau kedua

    ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah (Triyanto 2014).

  • 29

    2.1.2.4. Manifestasi Klinis Hipertensi

    Menurut (Ahmad, 2011) bahwa sebagian besar penderita tekanan darah

    tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya. Bila ada gejala, penderita darah

    tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berupa: kelelahan, bingung, perut

    mual, masalah pengelihatan, keringat berlebihan, kulit pucat atau merah,

    mimisan, cemas atau gelisah, detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi),

    suara berdenging di telinga, disfungsi ereksi, sakit kepala, pusing. Sedangkan

    menurut (Pudiastuti, 2011) gejala klinis yang dialami oleh para penderita

    hipertensi biasanya berupa: pengelihatan kabur karena kerusakan retina, nyeri

    pada kepala, mual dan muntah akibatnya tekanan kranial, edema dependen dan

    adanya pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler.

    2.1.2.5. Komplikasi Hipertensi

    Menurut (Triyanto, 2014) bahwa komplikasi hipertensi dapat

    menyebabkan sebaga berikut:

    a. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekananan tinggi diotak, atau akibat

    embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi.

    Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang

    memperdarahi otak mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah

    ke daerah-daerah yang diperdarahinya berkurang.

    b. Infrak miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tidak

    dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk

    trombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut.

    c. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi

    pada kapiler-kapiler ginjal.

  • 30

    d. Ketidakmampuan jantung dalam memompa darah yang kembalinya kejantung

    dengan cepat dengan mengakibatkan caitan terkumpul diparu, kaki dan

    jaringan lain sering disebut edema.

    Sedangkan menurut menurut (Ahmad, 2011) bahwa hipertensi dapat

    diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur, target kerusakan

    akibat hipertensi antara lain :

    a. Otak: Menyebabkan stroke

    b. Mata: Menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan

    kebutaan

    c. Jantung: Menyebabkan penyakit jantung koroner (termasuk infark

    jantung)

    d. Ginjal: Menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal.

    2.1.3.6. Penatalaksanaan Hipertensi

    Menurut (Junaedi, Sufrida & Gusti, 2013) terbagi menjadi 3 bagian

    sebagai berikut:

    a. Terapi non – farmakologi

    Penatalaksanaan non farmakologi merupakan pengobatan tanpa obat-

    obatan yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan

    darah diupayakan melalui pencegahan dengan menjalani perilaku hidup sehat

    seperti:

    1. Pemberian infused water

    2. Pembatasan asupan garam dan natrium

    3. Menurunkan berat badan sampai batas ideal

    4. Olahraga secara teratur

  • 31

    5. Mengurangi/tidak minum-minuman beralkohol

    6. Mengurangi/tidak merokok

    7. Menghindari stres

    8. Menghindari obesitas

    b. Terapi farmakologi (terapi dengan obat)

    Selain cara terapi non – farmakologi, terapi dalam obat menjadi hal

    yang utama. Obat-obatan anti hipertensi yang sering digunakan dalam

    pegobatan, antara lain obat-obatan golongan diuretik, beta bloker, antagonis

    kalsium, dan penghambat konfersi enzim angiotensi.

    1. Diuretik merupakan anti hipertensi yang merangsang pengeluaran garam

    dan air.

    2. Beta bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam memompa darah

    dan mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung.

    3. ACE–inhibitor dapat mencegah penyempitan dinding pembuluh darah

    sehingga bisa mengurangi tekanan pada pembuluh darah dan menurunkan

    tekanan darah.

    4. Ca bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dan merelaksasikan

    pembuluh darah.

    c. Terapi herbal

    Banyak tanaman obat atau herbal yang berpotensi dimanfaatkan

    sebagai obat hipertensi.

    2.1.3. Pengertian penyakit Kolesterol

    Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80 % dihasilkan dari

    dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk

  • 32

    bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

    Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan

    kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan

    kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam cairan

    darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama

    protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai

    ‘pembawa’ (carier) kolesterol dalam darah (UPT-Balai Informasi tekhnologi

    LIPI, 2009). Menurut Dicky (2009) Kolesterol adalah suatu zat lemak yang

    beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh,

    tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah, terutama pada pembuluh

    darah jantung dan otak.

    2.1.3.1. Jenis-jenis Kolesterol

    1) Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol LDL (Low Density

    Lipoprotein) Jenis kolesterol ini berbahaya sehingga sering disebut juga

    sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama

    penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.

    Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding

    sebelah dalam pembuluh darah.

    2) Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) Kolesterol HDL (High Density

    Lipoprotein). HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi

    pembuluh darah dari proses aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding

    pembuluh darah). LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL

    sehingga ia akan mengambang di dalam darah.

  • 33

    3) Trigliserida (TG) Selain LDL dan HDL. Sejumlah faktor dapat

    mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi

    alkohol, gula, dan makanan berlemak. Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat

    dikontrol dengan diet rendah karbohidrat. Trigliserida merupakan lemak

    darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan

    berat badan diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup.

    2.1.3.2. Penyebab Kolesterol

    a. Berat badan berlebih

    b. Kurang bergerak atau olahraga

    c. Makanan sehari-hari

    d. Umur dan jenis kelamin

    e. Genetik

    f. Merokok.

    2.1.3.3. Pencegahan Kolesterol

    1) Diet

    2) Hindari alkohol dan merokok

    3) Olahraga

    Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan.

    4) Konsumsi makanan berserat.

    5) Menjalankan gaya hidup sehat.

  • 34

    2.2. Konsep Infused Water

    Infused water merupakan kombinasi antara air putih dan beberapa

    potongan buah herba yang kemudian direndam selama beberapa waktu sampai

    sari buahnya dan herba bercampur dengan air. Waktu merendam buah dalam air

    bervariasi antara 30 menit, 2 jam, 4 jam, hingga 6 jam. Air yang biasa digunakan

    untuk membuat Infused water adalah air mineral yang sudah direbus, bersuhu

    ruang, atau es batu. Membuat Infused water tidak diperkenankan menggunakan air

    panas (Murtie dan Yahya, 2014).Sedangkan menurut Soraya (2014), Infused water

    adalah air putih yang diberi tambahan irisan buah-buahan atau herbal, kemudian

    didiamkan sesaat sampai sari buahnya keluar dan mengubah cita rasa air menjadi

    rasa buah-buahan sesuai dengan campuran yang telah diberikan.

    Infused water adalah minuman yang memiliki banyak manfaat bagi

    kesehatan semua orang tidak terkecuali anak-anak, tergantung dari buah-buahan

    yang direndam didalamnya. Pada dasarnya manfaat air putih dan buah-buahan

    bisa didapat dengan cara mengkonsumsinya secara langsung, namun untuk

    sebagian orang tidak suka mengkonsumsi air putih setiap hari karena air putih

    tidak berasa, dan ada pula sebagian orang tidak suka mengkonsumsi buah secara

    langsung karena rasanya yang terlalu masam, tekstur yang keras, dan lain

    sebagainya. Berdasarkan inilah, akhirnya populer dan berkembang infused water

    dikalangan masyarakat (Murtie dan Yahya, 2014).Manfaat infused water dari sisi

    kandungan gizi tidak memiliki perbedaan layaknya memakan buah dan

    meminum air putih seperti biasa. Yang terpenting ketika mengonsumsi jenis

    minuman ini adalah tidak diberi campuran lain yang mudah larut di air seperti

    gula atau sirop. Menurut ahlinya, manfaat infused water akan dirasakan

    berdasarkan kombinasi aneka buah yang dimasukkan kedalam air.

  • 35

    Infused water banyak memiliki manfaat yang berguna antara lain sebagai

    detoksifikasi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa detoks dapat membantu

    tubuh dalam menghilakan dan membunuh racun dalam tubuh dan menghambat

    radikal bebas dari paparan polusi. Selain itu, infused water juga memiliki banyak

    manfaat lain seperti antioksidan, antiaging, mempercantik kulit, memelihara

    kesehatan organ tubuh, menurunkan berat badan, mengatasi perut kembung,

    mencegah dehidrasi dan lainnya. Yang terpenting dari infused water adalah

    menjaga kebersihan dari air dan buah yang digunakan agar manfaat infused water

    bisa dirasakan secara maksimal. Manfaat infused water memang baik untuk tubuh

    karena semua bahan yang digunakan akan diserap oleh tubuh untuk diambil

    nutrisinya. Tapi akan lebih baik lagi jika konsumsiminuman ini bersama dengan

    makanan empat sehat lima sempurna lainnya agar nutrisi yang diterima tubuh

    juga menjadi sempurna. Menjalankan gaya hidup sehat juga akan membantu

    infused water bekerja secara maksimal sebagai nutrisi alami bagi tubuh. Semakin

    banyak nutrisi yang diterima semakin baik bagi kehidupan. Manfaat infused water

    akan menjadi salah satu minuman menyehatkan dan menyegarkan bagi kita

    semua.

    2.2.1. Sejarah Infused Water

    Asal mula infused water memang belum diketahui persis. Namun, menurut

    kabar, infused water sudah mulai dikenal pada abad ke-10 di Persia. Amy Pogue,

    blogger asal Oregon, Amerika Serikat, memopulerkan air minum ini pada 2012. Ia

    mengaku terinspirasi oleh ibunya yang sejak kecil selalu memberinya air dengan

    potongan lemon didalamnya. Berdasarkan ini, Amy bereksperimen membuat

    tipe minuman serupa namun dengan buah-buahan lain. Ia mengunggah banyak

  • 36

    resep, tips, dan trik membuat infused water. Infused water juga beragam kombinasi

    antara buah dan rempah, baik berdasarkan rasa, warna, jenis, maupun campuran

    semuanya. Pada tahun 2013, seorang pakar diet menulis banyak resep yang dapat

    digunakan sebagai bahan infused water, yaitu Chyntia Sass yang berasal dari

    Amerika. Sassy menulis resep-resep minuman infused waternya dalam buku diet

    yang berjudul The Fat Belly Diet.

    Infused water sebenarnya sudah ada sejak abad ke-10 oleh ahli kimia di

    Persia, dimana saat itu mereka memasukkan tumbuh-tumbuhan dan rempah-

    rempah kedalam air untuk dijadikan sebagai obat. Kemudian belakangan menjadi

    populer kembali menjadikannya sebagai minuman infused water. Kandungan zat

    gizi utama yang didapatkan dari mengkonsumsi infused water yaitu vitamin,

    mineral dan serat (Yahya, 2014). Infused water sering disebut dengan spa water

    adalah air putih yang dicampuri dengan buah-buahan kemudian didiamkan

    beberapa jam sampai sari-sari buahnya keluar dan kemudian air putih tersebut.

    Dengan proses yang demikian maka sari-sari dari buah yang direndam dalam air

    putih akan keluar dan akan memberikan berbagai manfaat bagi orang yang

    minum air putih tersebut (Marzuqi Yahya, 2014). Infused water adalah air putih

    yang kedalamnya ditambahkan buah‐buahan segar dan the hijau dengan cara

    perendaman dan pendiaman secara bersama‐sama dalam waktu tertentu. Unsur-

    unsur dalam bahan akan terekstrak atau keluar, sehingga memberi rasa dan

    aroma yang berbeda pada air.

  • 37

    2.2.2. Jenis-jenis Penyakit yang Dipengaruhi Infused Water

    2.2.2.1. Infused Water Untuk Penyakit Hipertensi

    Mentimun banyak memberikan manfaat bagi tubuh diantaranya

    membantu menurunkan tekanan darah tinggi, sumber vitamin B yang dapat

    menjaga tubuh dari serangan penyakit, menjaga tubuh dari dehidrasi karena

    timun mengandung 95% air, membantu tubuh menghilangkan racun

    (Swastika,2014). Mentimun (Cucumis sativus Linn.) adalah salah satu sayuran buah

    yang banyak dikonsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Nilai gizi mentimun

    cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin.

    Kandungan nutrisi per 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,1

    pati, 3 g karbohidrat, 30 mg posfor, 0,5 mg besi, 0,02 thianine, 0,01 riboflavin, 14 mg

    asam, 0,45 IU vitamin A, 0,3 IU vitamin B1, dan 0,2 IU vitamin B2 Tanaman

    mentimun tidak memerlukan persyaratan khusus karena dapat ditanam dengan

    baik di dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun untuk memperoleh

    produksi optimal perlu diperhatikan beberapa persyaratan tumbuh tertentu.

    Berdasarkan hasil penelitian didapatkan berdasarkan hasil tekanan darah sebelum

    dan sesudah diberikan infused water mentimun di wilayah kerja UPT Puskesmas

    Panarung kota Palangka Raya menggunakan uji statistik Uji Paired T–test

    menunjukan pemberian infused water mentimun efektif terhadap penurunan

    tekanan darah pada lansia hipertensi (Karmitasari, 2018). Berdasarkan teori dan

    fakta terdapat pengaruh pada pemberian infused water mentimun terhadap

    penurunan tekanan darah dengan nilai rata-rata penurunan 20 mmHg.

    Pemberian infused water mentimun menghasilkan penurunan diakibatkan karena

    adanya vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat turun.

    Pemberian infused water mentimun adalah salah satu jenis pengobatan komplementer

  • 38

    yang aman digunakan bagi orang yang tidak suka atau terbiasa mengonsumsi air

    putih, buah, dan sayur secara langsung (Yahya, 2014). Namun dalam hal ini,

    penggunaan mentimun sudah banyak diketahui oleh masyarakat, untuk infused

    water sendiri masyarakat belum mengetahui tentang Infused water Mentimun yang

    digunakan sebagai salah satu jenis pengobatan komplementer yang dapat mengatasi

    penyakit hipertensi (Karmitasari, 2018).

    2.2.2.2. Infused Water Untuk Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

    Penyakit diabetes mellitus (DM) tidak bisa disembuhkan begitu saja,

    banyak faktor diluar yang harus diperhatikan. Misalnya saja kebutuhan olehraga,

    konsumsi makanan sehat dan mineral-vitamin yang masuk kedalam tubuh. Salah

    satu yang paling penting untuk menjaga diri dari segala macam penyakit adalah

    memperbanyak asupan air putih kedalam tubuh (Health, 2019).

    Obat diabetes mellitus (DM) herbal yaitu infused water merupakan bahan

    alami untuk menurunkan kadar gula dalam darah dan mengurangi lemak yang

    menyebabkan kegemukkan. Adapun buah-buahan seperti apel, jeruk nipis,

    semangka, dan stroberiv memiliki kandungan senyawa seperti polifenol, flavonoid,

    quersetin, kalium,vmagnesium, dan agrinin yang berkhasiat untuk menurunkan kadar

    gula darah. Kandungan polifenol dalam apel dapat mempengaruhi pencernaan

    dimana apeldapat menurunkan tingkat penyerapan glukosa dari saluran cerna

    sehingga akanmengurangi beban gula dalam aliran darah, selain itu stimulasi

    pankreas akanmengeluarkan lebih banyak insulin. Sedangkan kandungan kalium

    dan magnesium dalam semangka dapat meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh

    sehingga dapat menurunkan kadar gula darah, selain itu kandungan agrinin dalam

    semangka juga memiliki efek positif terhadap kerja insulin didalam tubuh

  • 39

    .Menurut American Diabetes Assosiation, jeruk nipis merupakan makanan super

    untuk penderita diabetes. Kadar serat yang tinggi yang terkandung dalam jeruk

    nipis berkhasiat dalam mengatur penyerapan gula kedalam aliran darah

    danmengurangi terjadinya peningkatan kadar gula darah Banyak orang terutama

    dikota-kota besar di Indonesia telah mengkonsumsi infused water secara

    teraturbahkan dijadikan sebagai rutinitas kesehariannya. Adapun hasil yang

    didapat, banyak diantaranya merasa lebih sehat dan bugar, bahkan tidak sedikit

    yangdapat terhindar dari penyakit (Rosalina, 2014).

    2.2.2.3 Infused Water Untuk Penyakit Kolesterol

    Kolesterol bisa menjadi pemicu penyakit jantung di usia muda.

    Sebetulnya tidak semua lemak kolesterol berbahaya untuk tubuh. Total

    kolesterol dalam darah yang normal adalah 200 mg/dL hingga 239 mg/dL. Jika

    melebihi angka tersebut, maka harus waspada dan benar-benar mengatur pola

    makan. Salah satu yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kadar kolesterol

    dalam darah adalah dengan minum infused water terong (Fimela, 2016).

    Infused water terong ini jika dikonsumsi rutin dapat menurunkan kolesterol

    hingga 20 mg/dL. Asalkan infused water ini diminum rutin selama 30 hari dalam

    sebulan. Pembuataninfused water terong antara lain: cuci dan keringkan terong

    segar, kemudian potong-potong setebal 1–2 cm, lalu isi botol minum ukuran 1,5

    liter dengan air putih, dan masukkan terong serta simpan infused waterini dalam

    kulkas kurang lebih 12 jam. Sebaiknya membuat pada malam harinya agar bisa

    diminum keesokan paginya (Fimela, 2016).

  • 40

    2.2.2.4. Infused Water Untuk Gangguan Sistem Pencernaan

    Infused water bisa membantu melancarkan sistem pencernaan. Minum air

    putih yang cukup ditambah berbagai nutrisi dari buah bisa menyehatkan sistem

    pencernaan kita. Usus mudah mencerna makanan sehingga kita terbebas dari

    sembelit atau sulit buang air besar (Tribun Jual Beli, 2019).

    Infused water, khususnya dengan buah lemon bermanfaat untuk

    melenacarkan pencernaan tubuh kita. Infused waterakan memberikan asupan

    cairan tubuh yang maksimal, sehingga proses pencernaan akan lebih mudah dan

    lancer. Tentu minuman ini dapat menjadi pilihan ketika kita mengalami masalah

    pada sistem pencernaan, daripada mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung

    bahan kimia (Health Articles, 2018). Infused water juga sangat berguna untuk

    membantu memperlancar dan pencernaan dan mengurangi gejala gangguan pada

    pencernaan, seperti sembelit, susah buang air besar, sakit perut , mual dan mulas

    (Rumah Zakat, 2017).

    2.2.2.5. Infused Water Untuk Influenza

    Influenza atau flu merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh

    virus bernama influenza. Virus tersebut merupakan virus populer yang sering

    menjangkit tubuh dengan mudah karena bisa menempel diberbagai benda,

    makanan dan udara disekitar kita. Walau sering dipandang sepele, menderita flu

    tentu saja merupakan hal yang menjengkelkan dan bisa lebih mudah

    mengundang virus dan bakteri penyebab penyakit lainnya. oleh karena itu, sebisa

    mungkin kita mencegah penyakit yang satu ini datang. Akan tetapi, bila penyakit

    dan virus ini terlanjur menjangkiti kita maka bisa mengatasinya dengan minuman

    sederhana yaitu infused water (Fimela, 2016).

  • 41

    Manfaat infused water salah satunya ialah untuk mampu meredakan flu

    yang diderita. Tak hanya sekedar menyegarkan, infused watermerupakan minuman

    segar yang memiliki beberapa manfaat penting untuk kesehatan, salah satunya

    untuk mencegah dan meredakan flu. Manfaat infused wateruntuk meredakan

    penyakit flu bisa didapatkan dari kandungan vitamin C yang tinggi. Kandungan

    buah-buahan vitamin C yang datang dari buah-buahan didalamnya bisa lebih

    besar dan lebih baik apabila direndam dalam air, dan air tersebut memiliki

    kandungan vitamin C yang sangat baik sehingga sangat efektif dalam meredakan

    flu dengan sederhana. Kandungan rasa asam, manis, dan rasa segar yang

    dihasilkan buat tersebut mampu menyegarkan dan meredakan flu dengan cepat.

    Sehingga infused waterinfused waterbisa jadi obat yangsangat menyenangkan bagi

    mereka yang tengah menderita sakit flu (Windiaska, 2017).

    Sakit flu mungkin saja daya tahan tubuh menjadi melemah, dan konsumsi

    infused waterbagi tibuh kita bisa semakin memperbaiki daya tahan tubuh yang

    sepat rusak saat sakit flu oleh karenanya, biasakan sesekali mengkonsumsi infused

    waterwalaupun kita tidak sedang menderita sakit flu karena hal tersebut

    merupakan kebiasaan yang sangat baik untuk memperbaiki kondisi tubuh dan

    daya tahan tubuh. Manfaat infused watertetsebut dikarenakan kandungan

    antioksidan yang ada didalamnya. Antioksidan dapat membantu tubuh

    menangkal radikal bebas dan dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit dan

    menangkal bahaya yang bisa menganggu kesehatan tubuh kita (Windiaska, 2017).

    2.2.2. Fungsi dan Manfaat Infused Water

    a. Membuat asupan air putih tercukupi

    b. Menggantikan kosumsi buah bagi yang tidak suka makan buah

  • 42

    c. Menambah nafsu makan

    d. Suplai energi

    e. Menunjang tumbuh kembang

    f. Perlindungan terhadap berbagai macam penyakit

    g. Pengganti minuman isotonik

    h. Menghaluskan kulit dan mencegah penuaan dini

    i. Memelihara agar organ tubuh tetap sehat

    j. Sebagai antioksidan

    k. Sebagai Detoksifikasi

    l. Mempercantik kulit

    m. Cocok bagi yang sedang diet

    n. Mengatasi perut kembung

    o. Mengatasi dehidrasi

    p. Menyegarkan nafas

    q. Menurunkan gula darah

    r. Menurunkan kolestrol

    s. Meredakan diare

    t. Relaksasi dan kesegaran tubuh.

    2.2.3. Kandungan Zat Gizi pada Infused Water

    Minuman infused water juga mengandung zat gii untuk mendukung

    jalannya aktivitas. Zat gizi yang terkandung dalam infusedwater adalah vitamin,

    mineral dan serat (febry,2014).

    Vitamin yang terkandung dalam infused water adalah vitamin C,

    provitamin A, dan asam folat. Beberapa jumlah vitamin yang ikut terlarut adalah

  • 43

    vitamin B kompleks. Vitamin C berfungsi dalam membantu pembentukan

    kolagen, sintesis karnitin, meningkatkan absorpsi dan metabolisme zat besi,

    meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, berperan dalam proses

    pencegahan kanker serta sebagai antioksida yang sangat penting. Asam folat

    pada umumnya terdapat banyak pada jeruk dan strawberry yang juga berperan

    dalam pembentukan sel-sel darah merah dan pembentukan sum-sum tulang

    belakang. Karotenoid banyak terdapat pada buah nanas, jeruk , belimbing , dan

    naga. Karotenoid merupakan zat warna atau pigemen yang berperan sebagai

    provitamin A yang berfungsi sebagai antioksidan, pencegahan penyakit kanker

    dan meningkatkan kekebalan tubuh. Mineral memegang peran penting dalam

    pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan , organ dan fungsi

    tubuh secara keseluruhan.

    2.2.4. Buah-buahan Untuk Infused Water

    Terdapat banyak jenis buah-buahan, sayuran dan rempah yang dapat

    digunakan untuk membuat infused water. Terutama buah-buahan yang memiliki

    kandungan atau bahan yang dapat menurunkan kadar tekanan darah. Pada

    dasarnya, buah-buahan yang digunakan untuk membuat infused water adalah buah-

    buahan dengan kecenderungan rasa asam atau acid. Sehingga buah-buahan yang

    manis seperti papaya, alpukat, dan pisang tidak dapat diolah untuk membuat

    infused water. Berikut ini buah-buahan, sayuran, dan herbal yang berkhasiat untuk

    mengontrol kadar tekanan darah menurut Rosalina (2014) yaitu:

    a. Apel (Malus Domestica)

    Apel adalah salah satu jenis buah-buahan yang paling umum

    digunakan untuk membuat infused water. Apel memiliki jenis warna kulit yang

  • 44

    bermacam-macam mulai dari hijau, kuning, merah hingga merah muda.

    Dagingnya memiliki tekstur yang renyah dan berwarna putih kekuningan serta

    beraroma tidak terlalu tajam dan segar karena mengandung air yang cukup

    tinggi.

    Adapun kandungan zat gizi dan fitonutrien yang terdapat dalam apel,

    antara lain; provitamin A (karotenoid), vitamin B, vitamin C, mineral besi, boron,

    kalsium, fosfor, potassium atau kalium, pectin, karoten, dan serat (Soraya, 2014).

    Sedangkan menurut kandungan lain yang terdapat di buah apel adalah

    kuersetin, epikatekin, dan prosianidin B2 yang ketiganya merupakan fitokimia fenol.

    Sementara bijinya mengandung sedikit amygdalin, yakni sejenis glikosida sianogen

    (Satria Putra 2013).

    Kandungan polifenoldalam apel dapat mempengaruhi pencernaan

    dimana apel dapat menurunkan tingkat penyerapan glukosa dari saluran

    cerna. Sehingga akan mengurangi beban gula dalam aliran darah, selain itu

    stimulasi pankreas akan mengeluarkan lebih banyak insulin. Polifenol yang

    terdapat pada apel dapat membantu membersihkan gula dari aliran darah,

    akibatnya tingkat gula darah akan menjadi seimbang (Rosalina, 2014).

    Gambar 2.1.Apple Infused Water

    b. Lemon

    Lemon merupakan buah yang paling sering digunakan untuk

    membuat infused water. Warnanya yang kuning dan bila dicampurkan dengan

    air akan memberikan nuansa kesegaran tersendiri sehinggi mampu

  • 45

    mendorong orang yang tidak suka mengkonsumsi air putih menjaga tergerak

    untuk mengonsumsinya. Infused water lemon memiliki banyak manfaat untuk

    kesehatan, diantaranya mencegah pilek, membantu pengendalian berat badan,

    membantu mencegah kanker. Journal of Clinical Biochemistery and Nutrition

    menyebutkan bahwa diet dengan lemon dapat membantu mengurangi lemak

    dan berat badan. Zat polifenol yang terkandung dalam lemon bermanfaat

    sebagai antioksidan untuk melawan serangan radikal bebas. Adapun menurut

    journal of Research in Medical Science diketahui bahwa ekstrak kulit lemon dapat

    mencegah oksidasi LDL (low density lipoprotein) atau kolesterol jahat. Saat

    terjadi oksidasi, kolesterol merupakan radikal bebas yang dapat

    mengingkatkan inflamasi atau peradangan dan risiko kanker (Soraya, 2014).

    Gambar 2.2.Lemon Infused Water

    c. Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)

    Jeruk nipis merupakan jenis buah yang berasal dari famili Rutaceae

    yang memiliki kandungan limonene, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral

    (Satria Putra, Winkanda, 2013). Adapun manfaat jeruk nipis untuk kesehatan

    adalah sebagai antioksidan, menjaga kestabilan tekaan darah, menurunkan

    kadar kolesterol, mengatasi masalah jantung, dan mencegah hipertensi

    (Murtie dan Yahya, 2014).

    Menurut American Diabetes Assosiation, jeruk nipis merupakan makanan

    super untuk penderita diabetes. Kadar serat yang tinggi yang terkandung

  • 46

    dalam jeruk nipis berkhasiat dalam mengatur penyerapan gula ke dalam aliran

    darah dan mengurangi terjadinya peningkatan gula darah. Kedua hal tersebut

    merupakan risiko serius bagi penderita hipertensi. Jeruk nipis yang memiliki

    indeks glikemi rendah tidak akan menjadi penyebab peningkatan kadar

    glukosa dalam tubuh Rosalina (2014).

    Gambar 2.3. Infused Water Jeruk Nipis

    d. Semangka (Citrullus Lanatus)

    Semangka atau Citrullus Lanatus adalah buah yang berasal dari keluarga

    Cucurbitaceae, diyakini berasal dari Afrika Selatan kemudian masuk ke Asia dan

    Timur Tengah pada tahun 900-1000. Semangka memiliki berbagai macam

    senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan seperti senyawa fenol (flavonoid,

    karotenoid, dan tripertenoid), sitrulin, beta karoten, vitamin C, lutein, zeaxanthin,

    agrinin, kalium, dan magnesium. Salah satu khasiat semangka untuk kesehatan

    adalah untuk mengatasi diabetes. Semangka dapat menjadi suplemen yang

    paling baik bagi penderita hipertensi. Kandungan kalium dan magnesium dalam

    semangka dapat meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh sehingga dapat

    menurunkan kadar tekanan darah. Selain itu, kandungan agrinin dalam

    semangka juga memiliki efek positif dalam menormalkan tekanan darah dan

    membantu kerja jantung didalam tubuh (Rosalina, 2014).

    Gambar 2.4.Watermelon Infused Water

  • 47

    e. Bluberi (Cyanococcus)

    Bluberi atau Cyanococcus berasal dari Amerika Utara, buah ini mulai

    dikenal didaratan Eropa hingga kini menyebar ke Asia sejak tahun 1930-an.

    Buah ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain:

    antioksidan, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, kesehatan otak

    dan fungsi kognitif, kesehatan mata, menyingkirkan lemak perut, menjaga

    kesehatan saluran kemih, kesehatan tulang, mencegah kanker, dan

    mengontrol kadar gula darah (Rosalina, 2014).

    Menurut Rosalina (2014), penelitian yang berhubungan dengan

    keseimbangan gula darah dan asupan bluberi yang telah dilakukan pada

    penderita diabetes tipe 2 menunjukkan hasil bahwa bluberi memiliki khasiat

    yang menguntungkan untuk mengontrol kadar gula darah penderita diabetes.

    Meskipun indeks glikemik (GI) bluberi tidak terlalu rendah tetapi hasilnya

    signifikan untuk regulasi gula darah dalam tubuh.

    Gambar 2.5 Blueberry Infused Water

    f. Stroberi (Fragraria Xananassa)

    Stroberi adalah spesies dari genus Fragraria. Buah ini tumbuh liar

    selama ribuan tahun di seluruh dunia kemudian pada abad ke-17 stoberi

    dibudidayakan secara luas di Prancis. Adapun manfaat mengonsumsi stroberi

    bagi kesehatan antara lain: menjaga kesehatan kardiovaskuler, mencegah

    kanker, mengurangi risiko penyakit degeneratif, mengatasi gangguan

  • 48

    pencernaan dan menjaga kadar gula darah. Beberapa penelitian terbaru telah

    menemukan hubungan asupan rutin stroberi dengan penurunan tekanan

    darah serta membantu kerja jantung. Para peneliti menjelaskan bahwa polifenol

    yang disebut elagitanin pada stroberi memegang peran penting dalam hal ini.

    Gambar 2.6.Strowberry Infused Water

    g. Daun Ketumbar

    Daun ketumbar merupakan salah satu rempah-rempah tertua di dunia

    yang berasal dari genus Coriandrum. Daun ketumbar sudah dikenal sejak 5.000

    SM dan berasal dari daerah Mediterania dan Timur Tengah serta sudah

    dikenal di berbagai Negara Asia sejak ribuan tahun. Daun ketumbar sendiri

    sejak lama sudah dimanfaatkan secara luas sebagai obat. Di India, ketumbar

    dimanfaatkan karena memiliki efek anti inflamasi.

    Menurut Rosalina (2014), penelitian yang dilakukan di Amerika,

    ketumbar dapat menurunkan kadar kolesterol. Sedangkan di Eropa, rempah

    ini digunakan sebagai obat anti diabetes. Berdasarkan penelitian terbaru pada

    hewan percobaan, daun ketumbar memiliki khasiat untuk mengontrol gula

    darah, kolesterol, dan produksi radikal bebas dalam tubuh. Ketika rempah ini

    diberikan pada hewan percobaan yang menderita diabetes, efeknya dapat

    merangsang sekresi insulin dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu,

    ketika diberikan pada tikus yang diberikan makan lemak tinggi dan diet

  • 49

    kolesterol tinggi, rempah ini dapat menurunkan kadar LDL dengan

    meningkatkan kadar HDL.

    Gambar 2.7 Infused Water Daun Ketumbar

    h. Kayu manis

    Kayu manis merupakan jenis rempah yang berasal dari genus

    Cinnamomum. Jenis rempah ini sering digunakan sebagai bumbu masakan

    terutama untuk hidangan penutup. Manfaat kayu manis untuk kesehatan

    berasal dari tiga komponen penting dalam minyak esensial yang ditemukan di

    dalam batangnya yaitu, cinnamaldehid, cinnamyl asetat, dan cinnamyl alkohol.

    Adapun manfaat kayu manis untuk kesehatan diantaranya adalah mencegah

    pembekuan darah, antioksidan, menurunkan berat badan, dan mengontrol

    kadar gula darah (Rosalina, 2014).

    Menambahkan kayu manis pada makanan yang berkarbohidrat tinggi

    terbukti dapat menurunkan kadar glukosa. Kayu manis dapat mengurangi

    kenaikan kadar glukosa setelah makan. Selain itu rempah ini juga dapat

    membantu meningkatkan kemampuan untuk merespon insulin pada

    penderita diabetes tipe 2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada

    hewan percobaan, ditemukan bahwa senyawa yang terkandung dalam kayu

    manis dapat merangsang reseptor insulin, selain itu rempah ini juga dapat

    menghambat enzim yang mengaktivasinya sehingga ini bisa menyebabkan

    meningkatnya kemampuan sel untuk menggunakan glukosa (Rosalina, 2014).

  • 50

    Gambar 2.8 Infused Water Kayu Manis

    Selanjutnya juga terdapat jenis buah, sayur dan rempah lain yang dapat

    digunakan sebagai bahan infused water antara lain:

    a. Buah

    1. Anggur

    2. Aprikot

    3. Belimbing

    4. Bluberi

    5. Ceri

    6. Cranberry

    7. Delima

    8. Jambu biji

    9. Kelengkeng

    10. Mangga

    11. Melon

    12. Buah naga

    13. Jeruk

    14. Pir

    15. Rasberi

    16. Salak

    17. Tomat

  • 51

    b. Sayur & Rempah

    1. Alang alang

    2. Cengkih

    3. Daun Basil

    4. Daun Jeruk purut

    5. Daun salam

    6. Jahe

    7. Kayumanis

    8. Kemangi

    9. Mentimun

    10. Daun Mint

    11. Pandan

    12. Rosemary

    13. Daun Sage

    14. Serai

    15. Daun Thyme

    16. Seledri

    17. Teh hijau.

    c. Bahan Tambahan :

    1. Gula

    2. Es batu, dan lainnya (sesuai selera).

    2.2.5. Tahapan-tahapan Pembuatan Infused Water

    Mengkonsumsi infused water memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

    Dalam membuat infused water, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk

  • 52

    mendapatkan kualitas baik dan manfaat yang luar biasa. Menurut Soraya (2014),

    hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan infused water adalah sebagai

    berikut:

    a. Buah harus dalam keadaan segar

    Buah yang digunakan untuk membuat infused water hendaknya buah

    yang segar berkulit cerah karena buah yang segar mengandung zat gizi yang

    lengkap dibandingkan dengan bahan pangan yang sudah dimasak. Bahan

    pangan yang telah dimasak kehilangan 30-80% kandungan gizinya. Setelah

    mengalami proses pemasakan, zat-zat gizi minor dan fitonutrien mengalami

    penurunan kandungan zatnya, bahkan kehilangan sama sekali. Misalnya

    gluthatione yang bermanfaat sebagai zat antikanker dan antioksidan. Selain itu,

    bahan pangan yang masih segar akan lebih mudah dicerna dibandingkan

    dengan bahan pangan yang telah diolah dan energi yang dikandungnya juga

    lebuh besar (Soraya, 2014).

    b. Buah dalam kondisi optimal

    Untuk membuat infused water hendaknya memilih buah yang memiliki

    tingkat kematangan yang optimal, namun jangan sampai kelewat matang.

    Banyak gizi yang belum terbentuk sempurna selama buah belum matang.

    Oleh karena itu, dengan tingkat kematangan yang optimal, akan diperoleh gizi

    yang optimal pula (Soraya, 2014).

    c. Buah dicuci terlebih dahulu sebelum diiris

    Sebelum digunakan sebagai campuran dalam infused water, buah yang

    akan digunakan hendaknya dicuci bersih terlebih dahulu, tujuannya untuk

    menghilangkan kotoran ataupun pestisida yang melekat pada kulitnya. Perlu

    diperhatikan bahwa buah dicuci sebelum proses pemotongan agar zat-zat gizi

  • 53

    terutama vitamin larut air tidak ikut terbuang pada saat pencucian. Untuk

    membuat infused water disarankan untuk membeli buah organik sehingga tidak

    perlu mengupas kulitnya (Soraya, 2014).

    d. Infused water disimpan didalam kulkas

    Infused water dapat disimpan di dalam kulas selama 6 jam sampai 12

    jam, tujuannya adalah agar sari pati buah keluar. Selain itu, juga agar flavor

    alami dari buah keluar. Setelah air habis bisa dilakukan isi ulang satu kali lagi,

    setelah itu sebaiknya buah dibuang dan dapat diganti dengan baru (Soraya,

    2014).

    e. Cara efektif dan efesien dalam mengonsumsi infused water

    Mengonsumsi infused water akan menjadi efektif dan efesien apabila

    menjadi bagian dari nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh.

    Tubuh tidak akan bertahan dengan hanya mengonsumi cairan saja namun

    juga harus diimbangi dengan pengaturan pola makan sehari-hari yang sehat

    dan sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh. Dengan demikian,

    mengonsumsi infused water tidak hanya menghindari dehidrasi, namun juga

    untuk dapat mencegah berbagai penyakit. Selain mengonsumsi infused water,

    konsep menu seimbang dan beraneka harus tetap dijalankan (Soraya, 2014).

    f. Waktu yang tepat mengonsumsi infused water

    Waktu yang tepat untuk mengonsumsi infused water sebaiknya sebelum

    makan agar zat-zat gizi dan non gizi yang terdapat di dalamnya bisa langsung

    diserap tubuh. Infused water dapat dikonsumsi sebagai pencegah dan

    pengendali berbagai penyakit. Selain mengonsumsi infused water hendaknya

    dikombinasikan juga dengan diet makanan yang bergizi (Soraya, 2014).

  • 54

    2.2.6. Persiapan Membuat Infused Water

    Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat infused water tidaklah

    rumit dan mudah didapat, oleh karena itu banyak orang tertarik membuatnya

    untuk mendapatkan beragam manfaat dari air rendaman buah-buahan dan herbal

    tersebut. Membuat infused water tidak perlu menggunakan peralatan elektronik

    seperti membuat jus atau smoothie, membuat infused water cukup dengan peralatan

    yang sederhana dan minimalis (Rosalina, 2014). Menurut Murtie dan Yahya

    (2014) dalam bukunya yang berjudul “infused water”, adapun bahan-bahan atau

    peralatan yang perlu disiapkan untuk membuat infused water antara lain:

    a. Botol kaca bertutup

    Botol kaca tertutup perupakan peralatan utama yang digunakan untuk

    membuat infused water. Sebaiknya menggunakan botol kaca tertutup; bukan

    asal tutup akan tetapi botol yang bisa tertutup rapat, baik yang terbuat dari

    logam, kayu maupun plastik. Bentuk botol yang bisa digunakan bisa beragam

    bentuk, mulai bentuk tabung biasa, bentuk bermulut lebar, bentuk teko,

    hingga bentuk-bentuk unik lainnya asalkan bisa menampung sekitar 200 ml

    air dan buah-buahan yang telah dimasukkan. Jadi, botol yang dibutuhkan

    adalah botol yang bervolume 400 ml yang setara dengan dua gelas air.

    Sebelum menggunakan botol untuk membuat infused water hendaknya botol

    dicuci terlebih dahulu atau bila perlu di rebus dengan air mendidih untuk

    menghilangkan kuman dan sisa bau yang melekat (Murtie dan Yahya, 2014).

    Gambar 2.6. Botol atau Gelas Kaca Tertutup

  • 55

    b. Pisau stainless

    Pisau stainless dipilih untuk mengupas dan memotong buah, sayur, dan

    herba karena pisau yang berbahan stainless tidak mudah berkarat. Apabila

    pisau yang digunakan berkarat maka akan mempengaruhi infused water yang

    dibuat. Oleh karena itu, sebelum menggunakan pisau stainless hendaknya pisau

    dicuci bersih terlebih dahulu atau jika perlu siram dengan air mendidih untuk

    membunuh kuman yang mungkin menempel di pisau (Murtie dan Yahya,

    2014).

    Gambar 2.7.Pisau Stainless

    c. Talenan kayu atau plastik food grade

    Gunakan talenan kayu atau plastic food grade sebagai alas untuk

    memotong buah, sayur, dan herba yang akan digunakan sebagai campuran

    infused water. Peralatan yang berbahan plastic food grade digunakan untuk

    menghindari pencemaran buah, sayur, dan herba dari bahan kimia pembuat

    talenan. Sebelum digunakan sebagai alas untuk memotong buah, sayur, dan

    herba, cuci bersih talenan dan siram dengan air mendidih (Murtie dan Yahya,

    2014).

    Gambar 2.8. Talenan Kayu

  • 56

    d. Baskom

    Baskom yang digunakan hendaknya yang berbahan plastic food grade

    atau stainless. Baskom digunakan untuk mencuci buah, sayur, dan herba yang

    akan digunakan sebagai campuran infused water. Bila memungkinkan gunakan

    air yang mengalir untuk mencuci buah, sayur, dan herba. Cuci bersih buah,

    sayur, dan herba secara menyeluruh bukan hanya satu sisi namun harus

    dibolak-balik sebelum mengupas dan memotonya. Air yang digunakan adalah

    air masak atau air mineral yang bersih untuk menghilangkan pestisida yang

    melekat (Murtie dan Yahya, 2014).

    Gambar 2.9. Baskom

    e. Saringan

    Menurut Murtie dan Yahya (2014), alat penyaring yang digunakan

    ketika hendak meminum infused water. Saringan ini digunakan untuk

    menyaring buah, sayur, dan herba yang digunakan sebagai campuran infused

    water agar lebih mudah untuk meminumnya tanpa ada hambatan. Disarankan

    untuk menggunakan saringan yang berbahan plastic food grade atau stainless.

    Sebelum digunakan saringan harus dicuci bersih terlebih dahulu dan disiram

    dengan air mendidih agar benar-benar higienis

    Gambar 2.10. Saringan

  • 57

    f. Gelas

    Sebelum meminum infused water, infused water disaring terlebih dahulu

    kedalam gelas berbahan kaca utnuk mempertahankan kualitasnya. Gelas

    digunakan sebagai alat untuk meminum infused water yang telah disaring. Gelas

    dicuci bersih dan disiram dengan air mendidih terlebih dahulu sebelum

    digunakan (Murtie dan Yahya, 2014).

    Gambar 2.11. Gelas

    2.3. Kelebihan dan Kekurangan Infused Water

    Infused water adalah air putih yang diinfus oleh buah-buahan, sayuran dan

    rempah-rempah. Sejarah infused watersebenarnya sudah ada sejak abad ke – 10

    oleh ahli kimia di Persia, dimana saat itu mereka memasukkan tumbuh-

    tumbuhan dan rempah-rempah kedalam air untuk dijadikan sebagai obat.

    Kemudian belakangan menjadi popular kembali menjadikannya sebagai

    minuman. Minuman infused water, selain untuk ide utamanya adalah

    menghilangkan kebosanan dari sekedar minum air putih biasa, juga membuat

    kita dapat memberikan rasa pada air minum yang berneda sesuai selera dan

    keinginan. Kemudian juga mengambil manfaat dari segala kandungan nutrisi

    serta mikro nutrien yang terdapat didalam apapun yang dipilih untuk

    ”menginfus” air tersebut. Infused wateradalah air putih yang telah diberi tambahan

    potongan buah atau herbal sehingga memberikan sensasi rasa air tertentu dan

    bermanfaat bagi kesehatan. Secara teknis, infused water dibuat dengan

    memasukkan irisan buah-buahan kedalam air putih, kemudian didiamkan

  • 58

    beberapa jam sampai sari buahnya keluar dan air akan berubah rasanya.Beberapa

    kelebihan atau manfaat yaitu:

    1. Menurunkan berat badan

    2. Mencegah penuaan kulit

    3. Untuk detoks alias membuang racun dalam tubuh

    4. Hidrasi tubuh pengganti air putih biasa

    5. Cara sehat minum vitamin

    6. Membantu melancarkan sistem pencernaan.

    Meskipun infused water mengandung banyak manfaat, bukan berarti

    kemudian tidak memiliki kelemahan. Sebab infused waterdominan rasa asam tidak

    baik untuk orang yang memiliki penyakit atau gangguan asam lambung. Begitu

    juga infused wateryang sudah terlalu lama sangat tidak direkomendasikan untuk

    dikonsumsi. Usahakan untuk selalu memastikan botol yang digunakan steril agar

    infused watertidak menimbulkan penyakit lain seperti sakit perut bahkan diare.

    Fakta infused wateryang menganggap bahwa infused water dapat membuat

    tubuh langsing tidak sepenuhnya benar, sebab infused water hanya akan membuat

    lambung merasa kenyang dengan air dan menyebabkan nafsu makan menurun.

    Hal ini dapat menurunkan kesehatan seseorang terutama jika mengonsumsi

    makanan atau minuman yang mengandung nutrisi seimbang (Dr. Harry, 2015).

    2.4. Pengaruh Infused Water Terhadap Kesehatan

    Mungkin infused water bukan lagi hal yang baru, karena minuman ini

    sudah lumayan lama popular di masyarakat. Awal mulanya tren infused water ini

    dipopulerkan oleh seorang blogger asal Amerika Amy Poque, inspirasi untuk

    mempopulerkan infus water ini muncul karena pengalamannya yang sejak kecil

  • 59

    selalu disajikan air dengan potongan buah didalamnya oleh sang Ibu. Pada

    dasarnya infused water adalah air minum atau air putih yang diinfus atau diberikan

    rasa melalui penambahan buah-buahan didalamnya lalu didiamkan hingga

    beberapa jam sebelum dikonsumsi. Penambahan potongan buah segar didalam

    air putih ini akan memberikan cita rasa yang berbeda pada air tersebut, selain itu

    kandungan vitamin dan gizi dalam buah juga dipercaya memberikan efek yang

    baik bagi kesehatan (Burton, 2014).

    Semua yang alami atau berasal dari alam, tidak akan menimbulkan

    keracunan. Selama Anda tidak terlalu berlebihan mengkonsumsi infused water

    dalam sehari (misalnya hingga puluhan botol dalam sehari). Zat atau pigmen

    warna dalam buah-buahan dan sayuran (antosianin), berfungsi sebagai

    antioksidan, anti inflamasi dan anti infeksi. Mengkonsumsinya dalam bentuk

    infused water hingga beberapa botol dalam sehari, bagus untuk meminimalisir

    racun-racun, sekaligus sebagai suplemen alami bagi tubuh. Mengkonsumsi infused

    water bukan berarti sebagai pengganti buah dan sayur, tetap dianjurkan

    mengkonsumsi sayur dan buah, air infused berfungsi sebagai tambahan atau

    suplemennya. Logikanya air yang diminum masuk ke usus, sedangkan lemak ada

    dibawah kulit. Namun, ada efek tidak langsung dari banyak mengkonsumsi air

    infus, yang membantu mengurangi jumlah asupan makanan. Para ahli gizi

    menganjurkan meminum air putih 30 menit sebelum makan (misalnya satu gelas

    penuh), ini bertujuan untuk memberi rasa kenyang, sehingga kita tidak terlalu

    ”kalap” menyantap makanan. Begitu juga dengan konsumsi air infus. Air infus

    yang diminum sebelum makan, akan memberi rasa kenyang sehingga kita bisa

    mengontrol banyaknya makanan yang masuk kedalam tubuh. Sehingga, jika

    secara rutin terus dilakukan, otomatis berat badan akan berkurang dan bisa

  • 60

    mengatasi para penderita diabetes yang keinginannya selalu saja makan (Muis,

    2013).

    Infused water berbeda dengan jus, karena tidak menggunakan bahan

    tambahan gula atau zat aditif lain sehingga infused water lebih alami untuk

    dikonsumsi. Infused water menjadi referensi bagi mereka yang kurang suka

    mengkonsumsi air putih karena air menjadi berasa dan beraroma khas.

    Buah‐buahan yang digunakan dalam pembuatan infused water mengandung

    vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan mempunyai aktivitas

    antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Mengkonsumsi

    infused water bisa membantu pemelihaan kesehatan. Antioksidan adalah senyawa

    yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

    Antioksidan mampu mencegah stres oksidatif yang berperan utama dalam

    pengembangan penyakit kronis dan degeneratif seperti kanker, arthritis, penuaan

    penyakit autoimmun, kardiovaskular dan penyakit neurodegeneratif (Lian et al.,

    2008).

    Infused atau spa water sebenarnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup

    sejak akhir 2013. Hingga kini, dengan kesadaran akan pola hidup sehat. Air

    infuse hanya terdiri dari air putih (air mineral) yang diberi irisan buah segar atau

    buah-buahan, rasa cenderung asam, tanpa menambahkan gula atau pemanis

    buatan, atau es batu. Air infus bisa terdiri dari hanya satu jenis buah, atau

    beberapa jenis buah. Bisa juga dengan menambahkan beberapa lembar daun

    mint untuk rasa yang lebih segar. Semuanya tergantung selera adanya rasa pada

    air maka infused water, sering digunakan sebagai subtitusi air putih bagi orang-

    orang yang kurang menyukai air yang tidak berasa. Selain menjadi pengganti

    konsumsi air putih dalam keseharian, infused water juga menjadi pendukung

  • 61

    pemenuhan asupan vitamin larut air dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh

    dalam sehari (Yosua, 2013).

    Era yang semakin modern menuntut masyarakat memiliki gaya hidup

    yang serba praktis, hal ini berpengaruh dalam hal pemilihan jenis makanan dan

    minuman. Masyarakat lebih memilih mengkonsumsi minuman siap minum yang

    lebih praktis karena tidak perlu diolah lagi. Masyarakat juga gemar

    mengkonsumsi minuman yang berasa dan berwarna seperti jus siap minum,

    minuman soda, sirup, teh celup, minuman serbuk, dan lainnya. Produk-produk

    minuman tersebut tentu memiliki cita rasa yang menarik namun belum tentu

    baik untuk tubuh, seperti halnya jus siap minum yang tinggi akan gula, minuman

    soda yang berbahaya untuk lambung, dan sebagainya. Minuman yang sehat dan

    baik sebaiknya mengandung vitamin dan mineral tanpa adanya kalori yang tinggi.

    Aktivitas yang sangat padat karena kesibukan masyarakat sehari-hari menjadikan

    mereka lebih sering mengkonsumsi minuman siap minum atau ready to drink

    (RTD). Padahal seharusnya dengan aktivitas yang padat masyarakat tidak boleh

    melupakan peran vitamin dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak

    mudah terserang penyakit. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan

    gaya hidup sehat menjadikan pemilihan makanan maupun minuman sehat

    menjadi alternatif yang harus dipilih dalam memenuhi kebutuhan harian. Salah

    satu buah yang memiliki vitamin C yang tinggi yaitu stroberi dengan jumlah 62

    mg/100 gr bahan. Stroberi (Fragaria sp.) merupakan jenis buah-buahan yang

    memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan mempunyai banyak manfaat. Stroberi

    disukai banyak orang karena warnanya yang menarik dan rasanya yang segar.

    Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi pertanian yang semakin maju,

  • 62

    kini stroberi mendapat perhatian pengembangannya di daerah beriklim tropis

    termasuk Indonesia (Oktarina dkk., 2017).

    Salah satu minuman yang baik dan kaya akan vitamin C adalah infused

    water. Infused water atau spa water sebenarnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup

    sejak akhir 2013. Air infus hanya terdiri dari air putih (air mineral) yang diberi

    irisan buah segar atau buah-buahan, rasa cenderung asam, tanpa menambahkan

    gula atau pemanis buatan, atau es batu. Air infus bisa terdiri dari hanya satu jenis

    buah, atau beberapa jenis buah. Adanya rasa pada air maka infused water, sering

    digunakan sebagai subtitusi air putih bagi orang-orang yang kurang menyukai air

    yang tidak berasa. Selain menjadi pengganti konsumsi air putih dalam keseharian,

    infused water juga menjadi pendukung pemenuhan asupan vitamin larut air dan

    mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari. Buah-buahan dengan rasa

    asam ini juga berfungsi untuk menyeimbangkan asam basa dalam tubuh. Waktu

    yang paling baik untuk mengkonsumsi infus water adalah di pagi hari ketika

    perut masih kosong atau sebelum memulai sarapan. Keunggulan dari air yang

    mengandung vitamin tinggi ini, menjadi sumber dehidrasi yang lebih bagus,

    meningkatkan kekebalan tubuh, dan lebih menyenangkan ketika meminumnya

    (Chandra dan Amilah, 2017).

    Penyimpanan infused water hanya dapat bertahan dua sampai lima hari

    pada suhu dingin. Selama penyimpanan rasa infused water cenderung berkurang

    sehingga menurunkan mutu dari segi organoleptik, untuk itu perlu dilakukan

    penelitian mengenai mutu kimia dari infused water selama penyimpanan. Infused

    water memiliki keunggulan ganda yaitu dapat mendorong seseorang

    mengonsumsi air putih lebih banyak sehingga asupan cairan harian dapat

    terpenuhi sekaligus memperoleh zat gizi yang terekstrak dari buah dan sayur

  • 63

    didalamnya (Soraya, 2014), namun akan lebih baik jika mengonsumsi infused water

    disertai dengan konsumsi makanan lain sesuai prinsip gizi seimbang. Penelitian

    mengenai manfaat infused water masih perlu dikembangkan terutama pada bahan

    yang masih jarang digunakan, namun memiliki banyak manfaat. Perlu diketahui

    waktu perendaman yang tepat agar zat gizi dapat terekstrak optimal.

    Perkembangan gaya hidup akhir-akhir ini berlangsung dan mengarah semakin

    modern. Aspek teknologi dan informasi dapat mendukung perkembangan gaya

    hidup sehingga masyarakat lebih mudah beradaptasi. Gaya hidup yang

    berkembang bukan hanya pada bidang teknologi dan informasi namun juga pada

    bidang produksi dan konsumsi makanan dan minuman seperti adanya bentuk

    pangan olahan. Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses atau

    metode tertentu dengan bahan tambahan ataupun tanpa bahan tambahan

    (BPOM, 2015).

    Salah satu jenis minuman yang sedang berkembang dan banyak

    dikonsumsi masyakarat sekarang ini adalah infused water. Menurut Food Marketing

    Institute (2016), produksi fresh squeezed juice, infused water dan smoothies meningkat

    22% selama satu tahun terakhir dan sudah meningkat 15% selama tiga tahun

    terakhir. Awal mula berkembangnya minuman infused water belum diketahui

    secara pasti, namun mulai populer sejak tahun 2012 berdasarkan pengalaman

    salah seorang blogger asal Oregon, Amerika Serikat (Soraya, 2014). Proses

    pembuatan infused water yaitu memasukkan potongan buah, sayur atau herbal

    dalam air minum dan disimpan selama beberapa waktu. Minuman ini menurut

    beberapa masyarakat mampu memberi manfaat seperti memberi tampilan yang

    menarik dan rasa yang lebih segar. Selain itu, infused water diklaim dapat

    menurunkan berat badan dan dapat meningkatkan keinginan masyarakat

  • 64

    mengonsumsi air minum (Akhmad dan Dewi, 2014). Infused water adalah air

    minum yang diberi tambahan potongan buah, sayuran atau herbal sehingga sari-

    sari dari buah yang direndam dalam air putih akan keluar, memberikan cita rasa,

    dan berbagai manfaat bagi yang meminum air tersebut (Soraya, 2014; Akhmad

    dan Dewi 2014). Rasa dan warna yang dihasilkan berasal dari hasil ekstrak alami

    buah-buahan, sayuran atau herbal yang digunakan (Puspaningtyas dan Yunita,

    2014) meskipun masih terbatas adanya penelitian secara ilmiah diyakini bahwa

    zat-zat gizi dalam buah akan tercampur dalam air yang mengandung mineral dan

    akan memunculkan khasiat yang baru (Wikanjati, 2014). Berbagai macam buah,

    sayur atau herbal dapat dijadikan infused water dengan memanfaatkan salah satu

    pangan tersebut ataupun secara kombinasi. Beberapa bahan pangan yang

    dijadikan infused water diantaranya lemon, apel, anggur, daun mint, mentimun,

    kayu manis, belimbing, kemangi, dan jahe (Akhmad dan Dewi, 2014). Selain itu

    berdasarkan beberapa informasi yang diperoleh, infused water dapat diolah sendiri

    oleh masyarakat sesuai dengan keinginan dalam hal komposisi bahan, jumlah

    maupun kondisi penyimpanan. Infused water dapat bertahan selama beberapa

    waktu tertentu tergantung bahan yang digunakan serta baik dikonsumsi setelah

    dua jam disimpan karena sari-sari buah akan larut ke air. Umumnya infused water

    dikonsumsi setelah disimpan selama dua jam bahkan hingga beberapa hari.

    Dikutip dari Akhmad dan Dewi (2014), infused water dimasukkan dalam lemari es

    selama kurang lebih 30 menit hingga 12 jam dan beberapa jenis buah dapat diisi

    ulang selama 24 jam. Infused water umumnya tidak menambahkan gula atau zat

    lain sebagai tambahan. Infused water atau spa water adalah air yang ditambah

    dengan potongan buah-buahan dan didiamkan selama beberapa jam sampai sari

    buahnya keluar, lalu siap dikonsumsi, sehingga memberi cita rasa dan manfaat

  • 65

    untuk kesehatan. Air yang diberi potongan buah ini akan terasa segar dan

    beraroma khas, tidak terasa manis seperti jus atau sari buah karena tanpa

    tambahan zat aditif (Haitami et al., 2017). Infused water dapat digunakan sebagai

    salah satu alternatif bagi mereka yang tidak atau kurang suka buah dan tidak

    sempat mengkonsumsi buah. Selain itu, infused water juga dapat mendorong selera

    seseorang untuk mengkonsumsi air lebih banyak (Soraya, 2014).

    a. Berat badan berlebihb. Kurang bergerak atau olahragac. Makanan sehari-harid. Umur dan jenis kelamine. Genetikf. Merokok.2.1.3.3. Pencegahan Kolesterol1) Diet2) Hindari alkohol dan merokok3) Olahraga Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan.4) Konsumsi makanan berserat.5) Menjalankan gaya hidup sehat.