bab ii tinjauan pustaka 2.1. konsep penyakit non ...eprints.umm.ac.id/63820/3/bab ii.pdf10 bab ii...
TRANSCRIPT
-
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Penyakit Non Communicable Disease (NCD)
2.1.1. Definisi Diabetes Mellitus
Menurut The World Health Organizaion (WHO), Diabetes Mellitus (DM)
adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi
yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi insulin.
Insufisisensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-
sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya
sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes, 2005). Menurut American Diabetes
Association (ADA), diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya (Perkeni, 2011).
Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrenologi
Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus (DM) jika
memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu
>200mg/dL. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam
sebelumnya berpuasa adalah 70 – 110 mg/dL darah dan 120 – 140 mg/dL pada
2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun
karbohidrat lainnya (Shanti, 2011).
-
11
2.1.1.1. Klasifikasi Diabetes Mellitus
ADA mengklasifikasikan diabetes mellitus (DM) berdasarkan
pathogenesis sindrom diabetes mellitus (DM) dan gangguan toleransi glukosa.
Diabetes mellitus (DM) diklasifikasikan menjadi 4 yaitu diabetes mellitus (DM)
tipe 1, diabetes mellitus (DM) tipe 2, diabetes mellitus (DM) gestational dan
diabetes mellitus (DM) tipe lain (ADA, 2010).
1. Diabetes Mellitus (DM) tipe 1/Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
Diabetes mellitus (DM) yang terjadi akibat kerusakan sel β (beta)
pankreas yang disebabkan oleh proses autoimun akibatnya terjadi defisiensi
insulin absolut sehingga penderita mutlak memerlukan insulin dari luar
(eksogen) untuk mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal
(Suiraoka, 2012).
Diabetes mellitus (DM) tipe 1 tidak dapat dicegah. Diet dan olahraga
tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1, diabetes
mellitus tipe ini dapat diobati dengan menggunakan insulin dengan
pengawasan terhadap tingkat glukosa darah melalui monitor pengujian darah.
Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan
bisa mengakibatkan kematian. Tingkat glukosa rata-rata untuk penderita
diabetes mellitus (DM) tipe 1 harus mendekati kadar glukosa normal (80 –
120 g/dl, 4 – 6 mmol/l) (Maulana, 2010).
2. Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM)
Menurut The National Diabetes Data Group dan The World Health
Organizaion, diabetes mellitus tipe 2 adalah intoleransi karbohidrat yang
-
12
ditandai dengan resistensi insulin, defisiensi relatif (bukan absolut) insulin,
kelebihan produksi glukosa hepar dan hiperglikemia (Brashers, 2012).
Diabetes mellitus (DM) tipe 2 terjadi karena resistensi insulin, jumlah
reseptor insulin pada permukaan berkurang walaupun jumlah insulin tidak
berkurang, hal ini menyebabkan glukosa tidak dapat masuk kedalam sel
meskipun insulin tersedia (Suiraoka, 2012). Beberapa faktor predisposisi
terjadinya resistensi insulin adalah obesitas sentral, diet tinggi lemak dan
rendah karbohidrat, kurang aktifitas dan faktor keturunan atau herediter
(Waspadji, 2014). Diabetes mellitus (DM) termasuk Silent Killer Diseases karena
penderita biasanya tidak menunjukkan gejala gejala selama beberapa tahun,
sehingga jarang terdeteksi pada awal diderita (Shanti, 2011).
3. Diabetes Mellitus (DM) Gestasional
Diabetes Mellitus (DM) Gestasional adalah keadaan diabetes mellitus
(DM) atau intoleransi glukosa yang timbul selama masa kehamilan dan
biasanya berlangsung hanya sementara (Depkes, 2015). Sebagian besar wanita
yang mengalami diabetes mellitus (DM) selama hamil memiliki homeostatis
yang normal pada paruh pertama kehamilan kemudian berkembang menjadi
defisiensi insulin relatif sehingga terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia akan
menghilang setelah melahirkan, namun mereka memiliki peningkatan risiko
menyandang diabetes mellitus (DM) tipe 2 (Rubenstein, 2012).
4. Diabetes Mellitus (DM) Tipe Lain
Diabetes mellitus (DM) tipe lain disebabkan oleh berbagai kondisi
seperti kelainan genetik yang spesifik (kerusakan genetik sel β pankreas dan
kerja insulin), penyakit pada pankreas, gangguan endoskrin lain, infeksi, obat-
-
13
obatan dan beberapa bentuk lain yang jarang terjadi (Karyadi dalam Suiraoka,
2012).
2.1.1.2. Patofisiologi Diabetes Mellitus
Tubuh manusia memerlukan energi untuk menjalankan berbagai fungsi
sel dengan baik. Proses pembentukan energi terutama yang bersumber dari
glukosa memerlukan proses metabolisme yang rumit. Dalam proses metabolisme
tersebut insulin memegang peranan penting yang bertugas memasukkan glukosa
kedalam sel untuk selanjutnya diubah menjadi energi (Syahbudin dalam Suiraoka,
2012).
Awalnya patofisiologis DM tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya
sekresi insulin tetapi karena resistensi insulin (sel-sel sasaran insulin gagal atau
tidak mampu merespon inslin secara normal). Fakor yang mempengaruhi
resistensi insulin antara lain obesitas, kurang aktifitas dan penuaan (Depkes,
2015). Pada kondisi resistensi insulin terjadi gangguan insulin dan reseptor pada
dinding sel sehingga insulin tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan
glukosa oleh jaringan. Untuk mengatasi resistensi insulin dan peningkatan kadar
glukosa dalam darah, sel beta pankreas akan meningkatkan produksi insulin
sehingga kadar glukosa darah akan dipertahankan dalam keadaan normal
(Maulana, 2012). Namun lambat laun sel beta akan mengalami kerusakan
sehingga tidak mampu mengkompensasi resistensi insulin. Apabila tidak
ditangani dengan baik akan mengakibatkan defisiensi insulin sehingga penderita
memerlukan insulin eksogen (Depkes, 2015).
Pada keadaan normal, glukosa diatur sedemikian rupa oleh insulin yang
diproduksi oleh sel beta pankreas sehingga kadarnya dalam darah selalu dalam
-
14
batas aman baik dalam keadaan sebelum maupun sesudah makan. Insulin
memegang peranan yang sangat penting dalam pengaturan kadar glukosa darah
dan koordinasi penggunaan energi oleh jaringan. Bila insulin tidak ada atau tidak
dikenali oleh reseptor pada permukaan sel maka glukosa tidak dapat masuk ke
dalam darah sehingga kadarnya akan meningkat (Suiraoka, 2012).
2.1.1.3. Gejala Diabetes Mellitus
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes mellitus (DM) adalah:
1. Pengeluaran urin (Poliuria)
Poliuria adalah suatu keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam
meningkat melebihi batas normal. Poliuria timbul sebagai gejala diabetes
mellitus (DM) karena kadar gula dalam tubuh relatif tinggi (>180mg/dl)
sehingga tubuh tidak sanggup untuk menguranginya dan berusaha untuk
mengeluarkannya bersama urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih terjadi pada
malam hari dan urin yang dikeluarkan mengandung glukosa (Hartini, 2010).
2. Timbul rasa haus (polidipsia)
Polidipsia adalah rasa haus yang berlebihan yang timbul karena kadar
glukosa terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk meningkatkan
asupan cairan agar tubuh terhindar dari dehidrasi (Lanywati, 2011).
3. Timbul rasa lapar (polifagia)
Pasien diabetes mellitus (DM) akan merasa cepat lapar, hal ini
disebebkan karena glukosa dalam tubuh semakin habis, sedangkan kadar
glukosa darah cukup tinggi sehingga tubuh berusaha untuk memperoleh
tambahan cadangan gula dari makanan yang diterima (Lanywati, 2011).
-
15
4. Berkeringat banyak
Glukosa yang tidak dapat terurai akan dikeluarkan oleh tubuh melalui
keringat sehingga pada pasien diabetes mellitus (DM) akan mudah
berkeringat lebih banyak.
5. Lesu
Pasien diabetes mellitus akan mudah merasakan lesu. Hal ini
disebabkan karena pada glukosa dalam tubuh sudah banyak dibuang oleh
tubuh melalui keringat atau urin, sehingga tubuh merasa lesu dan mudah
lelah.
6. Penyusutan berat badan
Penyusutan berat badan pada pasien diabetes mellitus (DM)
disebabkan karena tubuh terpaksa mengambil dan membakar lemak sebagai
cadangan energi (Hartini, 2010).
2.1.1.4. Diagnosis Diabetes Mellitus (DM)
Menurut Perkeni (2011) diagnosis diabetes mellitus (DM) dapat
ditegakkan melalui tiga cara yaitu:
1. Apabila ditemukan keluhan klasik, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu
>200mg/dL.
2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa >126 mg/dL dengan adanya keluhan fisik.
3. Tes toleransi glukosa oral (TTGO)
2.1.1.5. Faktor Risiko Diabetes Mellitus (DM)
Menurut Perkeni (2011) faktor risiko diabetes mellitus (DM)
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
-
16
a. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
1. Ras dan etnik
2. Riwayat keluarga dengan diabetes mellitus (DM) (anak penyandang
diabetes)
3. Umur. Risiko untuk menderita intoleransi glukosa meningkat seiring
meningkatnya usia. Usia >45 tahun harus dilakukan pemeriksaan diabetes
mellitus (DM).
4. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi > 4000 gram atau
riwayat pernah menderita diabetes mellitus (DM) Gestasional.
5. Riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg.
b. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
1) Berat badan lebih (Indeks Massa Tubuh >23kg/m2)
2) Kurangnya aktivitas fisik
3) Hipertensi (>140/90 mmHg)
4) Dislipidemia (HDL/High Density Lipoprotein < 35mg/dL atau trigliserida
>250mg/dL).
5) Diet tidak sehat. Diet dengan tinggi gula dan rendah serat akan
meningkatkan risiko menderita prediabetes/intoleransi glukosa dan
diabetes mellitus (DM) tipe 2.
2.1.1.6. Pencegahan Diabetes Mellitus (DM)
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah suatu upaya yang ditujukan pada kelompok
yang memiliki faktor risiko, yakni orang orang yang belum terkena akan tetapi
-
17
berpotensi untuk mendapatkan diabetes mellitus (DM) dan intoleransi
glukosa (Perkeni, 2011). Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1. Membiasakan makan dengan pola gizi seimbang.
2. Olahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan fisik
3. Mempertahankan berat badan dalam batas normal
4. Menghindari obat-obatan yang memicu timbulnya diabetes mellitus (DM)
(Suiraoka, 2012).
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat
timbulnya penyulit pada pasien yang telah menderita diabetes mellitus (DM)
(Perkeni, 2011). Hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tetap melakukan pencegahan primer
2. Pengendalian gula darah dengan obat-obatan baik oral maupun suntikan
agar tidak terjadi komplikasi diabetes mellitus (DM) (Suiraoka, 2012).
3. Pencegahan tersier
Upaya yang bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dari
komplikasi yang sudah terjadi, seperti pemeriksaan pembuluh darah pada
mata (pemeriksaan funduskopi tiap 6 – 12 bulan), pemeriksaan otak, ginjal
dan tungkai (Suiraoka, 2012). Pencegahan tersier memerlukan pelayanan
kesehatan holistik dan terintegrasi antar disiplin yang terkait. Untuk
menunjang keberhasilan pencegahan tersier sangat dibutuhkan kolaborasi
yang baik antar para ahli dari berbagai disiplin ilmu jantung, ginjal, mata,
bedah ortopedi, bedah vascular, radiologi, rehabilitasi medis, gizi, dan lain
lain) (Perkeni, 2011).
-
18
2.1.1.7. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus (DM)
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronik yang tidak
menyebabkan kematian secara langsung, meskipun begitu, apabila penyakit ini
tidak dikelola dengan baik akan dapat berakibat fatal. Oleh karena itu,
pengelolaan diabetes mellitus (DM) tipe 2 memerlukan penanganan secara
multidisiplin yang mencakup terapi obat dan terapi non obat (Depkes, 2015).
Pengelolaan diabetes mellitus (DM) jangka pendek bertujuan untuk
menghilangkan gejala/keluhan diabetes mellitus dan mempertahankan rasa
nyaman dan sehat, sedangkan tujuan jangka panjang yaitu mencegah komplikasi
penyakit, baik makroangiopati, mikroangiopati maupun neuropati dengan tujuan
akhir menurunkan morbiditas dan menurunkan diabetes mellitus (Hasdianah,
2012).
Prinsip pengelolaan diabetes mellitus menurut Perkeni (2011) antara lain:
1. Edukasi (penyuluhan)
Tujuan adanya penyuluhan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
diabetisi (penderita diabetes mellitus (DM)) tentang penyakit dan
pengelolaannya sehingga dapat merawat sendiri agar mampu
mempertahankan hidup dan mencegah komlikasi lebih lanjut (Hasdianah,
2012). Untuk mencapai keberhasilan perilaku, dibutuhkan edukasi yang
komprehensif yang meliputi pemahaman tentang:
a. Penyakit diabetes mellitus (DM)
b. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan diabetes mellitus (DM)
c. Penyulit diabetes mellitus (DM)
d. Intervensi farmakologis dan non farmakologis
e. Hipoglikemia
-
19
f. Masalah khusus yang dihadapi
g. Perawatan kaki pada diabetes mellitus (DM)
h. Cara pengembangan sistem pendukung dan pengajaran keterampilan
i. Cara menggunakan fasilitas perawatan kesehatan (Misnadiarly, 2012)
Edukasi secara individual dan pendekatan berdasarkan penyelesaian
masalah merupakan inti perubahan perilaku yang berhasil. Adapun perilaku
yang diinginkan antara lain adalah:
a. Mengikuti pola makan sehat
b. Meningkatkan kegiatan jasmani
c. Menggunakan obat diabetes mellitus (DM) dan obat obat-obat pada
keadaan khusus secara aman dan teratur.
d. Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dan
memanfaatkan data yang ada (Utomo, 2011).
2. Perencanaan Makanan (Diet)/Terapi nutrisi
Pengaturan gizi merupakan komponen penting dalam pengelolaan
diabetes mellitus (DM). Pengaturan gizi ini meliputi modifikasi diet untuk
asupan gizi yang normal untuk mengontrol kadar glukosa darah dan lemak
darah (Ramayulis, 2009). Tujuan diet diabetes mellitus (DM) adalah
mempertahankan atau mencapai berat badan ideal, mempertahankan kadar
glukosa darah mendekati normal, mencegah komplikasi akut dan kronik serta
meningkatkan kualitas hidup penderita (Hasdianah, 2012).
Berdasarkan Tjokropawiro (2010) dalam kepatuhan diet diabetes
mellitus (DM) ada 3 hal yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh penderita
diabetes mellitus (DM), yaitu jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal
makanan dengan uraian sebagai berikut:
-
20
a. Jumlah Makanan
Jumlah makanan yang diberikan disesuaikan dengan status gizi
penderita diabetes mellitus (DM), bukan berdasarkan tinggi rendahnya
gula darah.
b. Jenis Makanan
Pasien diabetes mellitus (DM) harus mengetahui dan memahami
jenis makanan apa yang boleh dimakan secara bebas, makanan yang mana
harus dibatasi dan makanan apa yang harus dibatasi secara ketat. Makanan
yang mengandung karbohidrat mudah diserap seperti sirup, gula, sari buah
harus dihindari. Sayuran dengan kandungan karbohidrat tinggi seperti
buncis, kacang panjang, wortel, kacang kapri, daun singkong, bit dan
bayam harus dibatasi. Buah-buahan berkalori tinggi seperti pisang, pepaya,
mangga, sawo, rambutan, apel, duku, durian, jeruk dan nanas juga dibatasi.
Sayuran yang boleh dikonsumsi adalah sayuran dengan kandungan kalori
rendah seperti oyong, ketimun, kol, labu air, labu siam, lobak, sawi,
rebung, selada, toge, terong dan tomat. Perlu diingat dalam penggunaan
makanan penukar, kandungan zat gizinya harus sama dengan makanan
yang digantikannya (Suyono, 1996 dalam Abdillah 2016).
c. Jadwal Makan
Pasien diabetes mellitus harus membiasakan diri untuk makan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Penderita diabetes mellitus makan sesuai
jadwal, yaitu 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval waktu
3 jam. Hal ini dimaksudkan agar terjadi perubahan pada kandungan glukosa
darah penderita diabetes mellitus (DM), sehingga diharapkan dengan
perbandingan jumlah makanan dan jadwal yang tepat maka kadar glukosa
-
21
darah akan tetap stabil dan penderita diabetes mellitus (DM) tidak merasa
lemas akibat kekurangan zat gizi. Jadwal makan standar yang digunakan oleh
penderita diabetes mellitus (DM) yakni: pukul 07.00 jadwal makan pagi, pukul
10.00 selingan, pukul 13.00 jadwal makan siang, pukul 16.00 jadwal selingan
makan, pukul 19.00 jadwal makan malam dan pukul 21.00 jadwal makan
selingan, yang dapat diihat pada tabel berikut 2.1 dan 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kandungan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat
Jenis Diet
Energi Kkal
Protein (Gr)
Lemak (Gr)
Karbohidrat (Gr)
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51,5 36,5 235
IV 1700 55,5 36,5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396 Sumber: Instansi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo Asosiasi Diabetus Indonesia (2010)
Tabel 2.2. Jumlah Bahan Makanan Sehari Menurut Standar Diet Diabetus Mellitus (Dalam Satuan Penukar II)
Golongan
Bahan Makanan
Standar Diet
1100
Kkal
1300 Kkal
1500 Kkal
1700 Kkal
1900 Kkal
2100 Kkal
2300 Kkal
2500 Kkal
Nasi atau penukar 2 1/3 3 4 5 5 1/3 6 7 7 1/3
Ikan atau penukar 2 2 2 2 2 2 2 2
Daging atau penukar
1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe atau penukar
2 2 2 1/3 2 1/3 3 3 3 3
Sayuran atau penukar A
S S S S S S S S
Sayuran atau penukar B
2 2 2 2 2 2 2 2
Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4
Susu atau penukar - - - - - - 1 1
Mintak atau penukar
3 4 4 4 6 7 7 7
Sumber: Instansi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo Asosiasi Diabetus Indonesia (2010)
.
-
22
3. Latihan jasmani
Latihan merupakan bagian yang penting dalam pengobatan diabetes
mellitus (DM), dengan latihan jasmani akan membantu penderita diabetes
mellitus (DM) untuk meningkatkan kesensitifan insulin, menurunkan risiko
terkena gangguan jantung, mengontrol berat badan dan meningkatkan
kesehatannya (Ramayulis, 2010). Olah raga meliputi 4 prinsip yaitu:
a. Frekuensi
Frekuensi latihan jasmani yang baik adalah 3 – 5 kali dalam seminggu
secara teratur.
b. Intensitas olah raga
Takaran latihan sampai 72 – 87% denyut nadi maksimal (Hasdianah,
2012).
c. Tempo olahraga
Lama latihan adalah sekitar 30 sampai 60 menit (Lany Sustrani,
dkk, 2014).
d. Jenis olah raga
Jenis olah raga bersifat kontinyu (dilakukan secara berkesinambungan
dan terus menerus), ritmis (latihan olah raga bersifat berirama yaitu otot-otot
berkontraksi dan relaksasi secara teratur), interval (latihan dilakukan selang-
seling antara gerak cepat dan gerak lambat), dan daya tahan (meningkatkan
kemampuan kardiorespirasi) (Hasdianah, 2012). Latihan jasmani yang
dilakukan secara teratur akan memberikan berbagai manfaat diantaranya:
a. Mengontrol gula darah, terutama pada penderita diabetes mellitus (DM)
tipe 2.
-
23
b. Menghambat dan memperbaiki faktor risiko terkena penyakit
kardiovaskuler.
Olahraga yang teratur dapat membantu memperbaiki profil lemak
darah, menurunkan kolesterol total, LDL (Low Density Lypoprotein),
Trigliserida, menaikkan HDL (High Density Lypoprotein) kolesterol, serta
memperbaiki sistem hemostatik dan tekanan darah.
c. Menurunkan berat badan.
Penurunan berat badan dapat memperbaiki insulin resisten dan
mengontrol gula darah.
d. Memperbaiki gejala muskuloskeletal (Ramayulis, 2010).
e. Terapi Farmakokinetik
a. Insulin
Insulin merupakan hormon anabolik dan antikatabolik. Efek
anabolik meliputi stimulasi, penggunaan, dan penyimpangan glukosa, asam
amino, asam lemak, sedangkan proses katabolik (pemecahan glikogen,
lemak dan protein) dihambat. Insulin merupakan obatt utama pada
diabetes mellitus (DM) tipe 1, ketoasidosis dan hiperosmolar non ketotik
dan diabetes mellitus (DM) tipe 2 pada kondisi tertentu. Pemberian dosis
sangat bervariasi tergantung resistensi insulin yang mendasari penggunaan
obat oral bersamaan (BPOM, 2010).
b. Obat hipoglikemik oral (OHO)
Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
1) Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfnilurea dan glinid.
2) Penambah sensitivitas terhadap insulin: metformin, tiazolidindion.
-
24
3) Penghambat absorbs glukosa: penghambat glukosidase alfa (Utomo,
2011).
2.1.2. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
didalam Arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan
peningkatannya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung
dan kerusakann ginjal. Sedangkan menurut (Triyanto, 2014). Hipertensi adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas
normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka
kematian/mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase
dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang
sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang
kembali ke jantung (Anies, 2006).
Tabel 2.3. Klasifikasi Hipertensi
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah
Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmH
Normal Tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
Stadium 1 (Hipertensi
Ringan) 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 (Hipertensi
Sedang) 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Stadium 3 (Hipertensi
Berat) 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg
Stadium 4 (Hipertensi
Maligna) 210 Hg atau lebih
120 Hg atau lebih
-
25
2.1.2.1. Etiologi Hipertensi
Menurut (Widjadja,2009) penyebab hipertensi dapat dikelompookan
menjadi dua yaitu:
a. Hipertensi primer atau esensial
Hipertensi primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebab
dengan jelas. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya usia, sters psikologis, pola konsumsi
yang tidak sehat, dan hereditas (keturunan). Sekitar 90% pasien hipertensi
diperkirakan termasuk dalam kategori ini.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder yang penyebabnya sudah di ketahui, umumnya
berupa penyakit atau kerusakan organ yang berhubungan dengan cairan
tubuh, misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakaiyan kontrasepsi oral, dan
terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur
tekanan darah. Dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, dan
penyakit jantung.
2.1.2.2. Faktor-faktor Resiko Hipertensi
Faktor-faktor resiko hipertensi ada yang dapat di kontrol dan tidak dapat
dikontrol menurut (Sutanto, 2010) antara lain:
a. Faktor yang dapat dikontrol:
Faktor penyebab hipertensi yang dapat dikontrol pada umumnya
berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan. Faktor-faktor tersebut antara
lain:
-
26
1. Kegemukan (obesitas)
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang yang kegemukan
mudah terkena hipertensi. Wanita yang sangat gemuk pada usia 30 tahun
mempunyai resiko terserang hipertensi 7 kali lipat dibandingkan dengan
wanita langsing pada usia yang sama.
2. Kurang olahraga
Orang yang kurang aktif melakukan olahraga pada umumnya
cenderung mengalami kegemukan dan akan menaikan tekanan darah. Dengan
olahraga kita dapat meningkatkan kerja jantung. Sehingga darah bisa
dipompadengan baik keseluruh tubuh.
3. Konsumsi garam berlebihan
Sebagian masyarakat kita sering menghubungkan antara konsumsi
garam berlebihan dengan kemungkinan mengidap hipertensi. Pengaruh asupan
garam terhadap hipertensi adalah melalui peningkatan volume plasma atau
cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan
ekresi (pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada kondisi keadaan
sistem hemodinamik (pendarahan) yang normal. Pada hipertensi primer
(esensial) mekanisme tersebut terganggu, disamping kemungkinan ada faktor
lain yang berpengaruh.
a) Tetapi banyak orang yang mengatakan bahwa mereka tidak mengonsumsi
garam, tetapi masih menderita hipertensi.
b) Natrium dan klorida adalah ion utama cairan ekstra seluler. Konsumsi
natrium yang berlebih menyebabkan konsetrasi natrium didalam cairan
ekstra seluler meningkat.
-
27
4. Merokok dan mengonsumsi alkohol
Nikotin yang terdapat dalam rokok sangat membahayakan kesehatan
selain dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah,
nikotin dapat menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah.
Mengonsumsi alkohol juga dapat membahayakan kesehatan karena dapat
meningkatkan sistem katekholamin, adanya katekholamin memicu naik
tekanan darah.
5. Stres
Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara. Jika
ketakutan, tegang atau dikejar masalah maka tekanan darah kita dapat
meningkat. Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas
saraf simpatis (saraf yang bekerja ketika beraktivitas) yang dapat
meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Stres berkepanjanngan dapat
mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi.
b. Faktor yang tidak dapat dikontrol
1. Keturunan (Genetika)
Faktor keturunan memang memiliki peran yang sangat besar terhadap
munculnya hipertensi.
2. Jenis kelamin
Pada umumnya pria lebih terserang hipertensi dibandingkan dengan
wanita, disebabkan pria banyak mempunyai faktor yang mendorong
terjadinya hipertensi dan wanita akan mengalami peningkatan resiko
hipertensi setelah masa menopause.
-
28
3. Umur
Dengan semakin bertambahannya usia, kemungkinan seseorang
menderita hipertensi juga semakin besar.
2.1.2.3. Patofisiologi Hipertensi
Menurut (Triyanto, 2014) bahwa meningkatnya tekanan darah didalam
arteri bisa rerjadi melalui beberapa cara yaitu jantung memompa lebih kuat
sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya arteri besar
kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah
disetiap denyutan jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari
pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia
lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis.
Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang arteri mengalami
pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan
menurun. Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh
perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf
yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Ginjal merupakan organ
peting dalam mengembalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan
kelainan pada ginjal dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis)
bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cidera pada salah satu atau kedua
ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah (Triyanto 2014).
-
29
2.1.2.4. Manifestasi Klinis Hipertensi
Menurut (Ahmad, 2011) bahwa sebagian besar penderita tekanan darah
tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya. Bila ada gejala, penderita darah
tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berupa: kelelahan, bingung, perut
mual, masalah pengelihatan, keringat berlebihan, kulit pucat atau merah,
mimisan, cemas atau gelisah, detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi),
suara berdenging di telinga, disfungsi ereksi, sakit kepala, pusing. Sedangkan
menurut (Pudiastuti, 2011) gejala klinis yang dialami oleh para penderita
hipertensi biasanya berupa: pengelihatan kabur karena kerusakan retina, nyeri
pada kepala, mual dan muntah akibatnya tekanan kranial, edema dependen dan
adanya pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler.
2.1.2.5. Komplikasi Hipertensi
Menurut (Triyanto, 2014) bahwa komplikasi hipertensi dapat
menyebabkan sebaga berikut:
a. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekananan tinggi diotak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi.
Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah
ke daerah-daerah yang diperdarahinya berkurang.
b. Infrak miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut.
c. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kapiler ginjal.
-
30
d. Ketidakmampuan jantung dalam memompa darah yang kembalinya kejantung
dengan cepat dengan mengakibatkan caitan terkumpul diparu, kaki dan
jaringan lain sering disebut edema.
Sedangkan menurut menurut (Ahmad, 2011) bahwa hipertensi dapat
diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur, target kerusakan
akibat hipertensi antara lain :
a. Otak: Menyebabkan stroke
b. Mata: Menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan
kebutaan
c. Jantung: Menyebabkan penyakit jantung koroner (termasuk infark
jantung)
d. Ginjal: Menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal.
2.1.3.6. Penatalaksanaan Hipertensi
Menurut (Junaedi, Sufrida & Gusti, 2013) terbagi menjadi 3 bagian
sebagai berikut:
a. Terapi non – farmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi merupakan pengobatan tanpa obat-
obatan yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan
darah diupayakan melalui pencegahan dengan menjalani perilaku hidup sehat
seperti:
1. Pemberian infused water
2. Pembatasan asupan garam dan natrium
3. Menurunkan berat badan sampai batas ideal
4. Olahraga secara teratur
-
31
5. Mengurangi/tidak minum-minuman beralkohol
6. Mengurangi/tidak merokok
7. Menghindari stres
8. Menghindari obesitas
b. Terapi farmakologi (terapi dengan obat)
Selain cara terapi non – farmakologi, terapi dalam obat menjadi hal
yang utama. Obat-obatan anti hipertensi yang sering digunakan dalam
pegobatan, antara lain obat-obatan golongan diuretik, beta bloker, antagonis
kalsium, dan penghambat konfersi enzim angiotensi.
1. Diuretik merupakan anti hipertensi yang merangsang pengeluaran garam
dan air.
2. Beta bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam memompa darah
dan mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung.
3. ACE–inhibitor dapat mencegah penyempitan dinding pembuluh darah
sehingga bisa mengurangi tekanan pada pembuluh darah dan menurunkan
tekanan darah.
4. Ca bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dan merelaksasikan
pembuluh darah.
c. Terapi herbal
Banyak tanaman obat atau herbal yang berpotensi dimanfaatkan
sebagai obat hipertensi.
2.1.3. Pengertian penyakit Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80 % dihasilkan dari
dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk
-
32
bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan
kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam cairan
darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama
protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai
‘pembawa’ (carier) kolesterol dalam darah (UPT-Balai Informasi tekhnologi
LIPI, 2009). Menurut Dicky (2009) Kolesterol adalah suatu zat lemak yang
beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh,
tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah, terutama pada pembuluh
darah jantung dan otak.
2.1.3.1. Jenis-jenis Kolesterol
1) Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol LDL (Low Density
Lipoprotein) Jenis kolesterol ini berbahaya sehingga sering disebut juga
sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama
penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.
Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding
sebelah dalam pembuluh darah.
2) Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) Kolesterol HDL (High Density
Lipoprotein). HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi
pembuluh darah dari proses aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding
pembuluh darah). LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL
sehingga ia akan mengambang di dalam darah.
-
33
3) Trigliserida (TG) Selain LDL dan HDL. Sejumlah faktor dapat
mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi
alkohol, gula, dan makanan berlemak. Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat
dikontrol dengan diet rendah karbohidrat. Trigliserida merupakan lemak
darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan
berat badan diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup.
2.1.3.2. Penyebab Kolesterol
a. Berat badan berlebih
b. Kurang bergerak atau olahraga
c. Makanan sehari-hari
d. Umur dan jenis kelamin
e. Genetik
f. Merokok.
2.1.3.3. Pencegahan Kolesterol
1) Diet
2) Hindari alkohol dan merokok
3) Olahraga
Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan.
4) Konsumsi makanan berserat.
5) Menjalankan gaya hidup sehat.
-
34
2.2. Konsep Infused Water
Infused water merupakan kombinasi antara air putih dan beberapa
potongan buah herba yang kemudian direndam selama beberapa waktu sampai
sari buahnya dan herba bercampur dengan air. Waktu merendam buah dalam air
bervariasi antara 30 menit, 2 jam, 4 jam, hingga 6 jam. Air yang biasa digunakan
untuk membuat Infused water adalah air mineral yang sudah direbus, bersuhu
ruang, atau es batu. Membuat Infused water tidak diperkenankan menggunakan air
panas (Murtie dan Yahya, 2014).Sedangkan menurut Soraya (2014), Infused water
adalah air putih yang diberi tambahan irisan buah-buahan atau herbal, kemudian
didiamkan sesaat sampai sari buahnya keluar dan mengubah cita rasa air menjadi
rasa buah-buahan sesuai dengan campuran yang telah diberikan.
Infused water adalah minuman yang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan semua orang tidak terkecuali anak-anak, tergantung dari buah-buahan
yang direndam didalamnya. Pada dasarnya manfaat air putih dan buah-buahan
bisa didapat dengan cara mengkonsumsinya secara langsung, namun untuk
sebagian orang tidak suka mengkonsumsi air putih setiap hari karena air putih
tidak berasa, dan ada pula sebagian orang tidak suka mengkonsumsi buah secara
langsung karena rasanya yang terlalu masam, tekstur yang keras, dan lain
sebagainya. Berdasarkan inilah, akhirnya populer dan berkembang infused water
dikalangan masyarakat (Murtie dan Yahya, 2014).Manfaat infused water dari sisi
kandungan gizi tidak memiliki perbedaan layaknya memakan buah dan
meminum air putih seperti biasa. Yang terpenting ketika mengonsumsi jenis
minuman ini adalah tidak diberi campuran lain yang mudah larut di air seperti
gula atau sirop. Menurut ahlinya, manfaat infused water akan dirasakan
berdasarkan kombinasi aneka buah yang dimasukkan kedalam air.
-
35
Infused water banyak memiliki manfaat yang berguna antara lain sebagai
detoksifikasi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa detoks dapat membantu
tubuh dalam menghilakan dan membunuh racun dalam tubuh dan menghambat
radikal bebas dari paparan polusi. Selain itu, infused water juga memiliki banyak
manfaat lain seperti antioksidan, antiaging, mempercantik kulit, memelihara
kesehatan organ tubuh, menurunkan berat badan, mengatasi perut kembung,
mencegah dehidrasi dan lainnya. Yang terpenting dari infused water adalah
menjaga kebersihan dari air dan buah yang digunakan agar manfaat infused water
bisa dirasakan secara maksimal. Manfaat infused water memang baik untuk tubuh
karena semua bahan yang digunakan akan diserap oleh tubuh untuk diambil
nutrisinya. Tapi akan lebih baik lagi jika konsumsiminuman ini bersama dengan
makanan empat sehat lima sempurna lainnya agar nutrisi yang diterima tubuh
juga menjadi sempurna. Menjalankan gaya hidup sehat juga akan membantu
infused water bekerja secara maksimal sebagai nutrisi alami bagi tubuh. Semakin
banyak nutrisi yang diterima semakin baik bagi kehidupan. Manfaat infused water
akan menjadi salah satu minuman menyehatkan dan menyegarkan bagi kita
semua.
2.2.1. Sejarah Infused Water
Asal mula infused water memang belum diketahui persis. Namun, menurut
kabar, infused water sudah mulai dikenal pada abad ke-10 di Persia. Amy Pogue,
blogger asal Oregon, Amerika Serikat, memopulerkan air minum ini pada 2012. Ia
mengaku terinspirasi oleh ibunya yang sejak kecil selalu memberinya air dengan
potongan lemon didalamnya. Berdasarkan ini, Amy bereksperimen membuat
tipe minuman serupa namun dengan buah-buahan lain. Ia mengunggah banyak
-
36
resep, tips, dan trik membuat infused water. Infused water juga beragam kombinasi
antara buah dan rempah, baik berdasarkan rasa, warna, jenis, maupun campuran
semuanya. Pada tahun 2013, seorang pakar diet menulis banyak resep yang dapat
digunakan sebagai bahan infused water, yaitu Chyntia Sass yang berasal dari
Amerika. Sassy menulis resep-resep minuman infused waternya dalam buku diet
yang berjudul The Fat Belly Diet.
Infused water sebenarnya sudah ada sejak abad ke-10 oleh ahli kimia di
Persia, dimana saat itu mereka memasukkan tumbuh-tumbuhan dan rempah-
rempah kedalam air untuk dijadikan sebagai obat. Kemudian belakangan menjadi
populer kembali menjadikannya sebagai minuman infused water. Kandungan zat
gizi utama yang didapatkan dari mengkonsumsi infused water yaitu vitamin,
mineral dan serat (Yahya, 2014). Infused water sering disebut dengan spa water
adalah air putih yang dicampuri dengan buah-buahan kemudian didiamkan
beberapa jam sampai sari-sari buahnya keluar dan kemudian air putih tersebut.
Dengan proses yang demikian maka sari-sari dari buah yang direndam dalam air
putih akan keluar dan akan memberikan berbagai manfaat bagi orang yang
minum air putih tersebut (Marzuqi Yahya, 2014). Infused water adalah air putih
yang kedalamnya ditambahkan buah‐buahan segar dan the hijau dengan cara
perendaman dan pendiaman secara bersama‐sama dalam waktu tertentu. Unsur-
unsur dalam bahan akan terekstrak atau keluar, sehingga memberi rasa dan
aroma yang berbeda pada air.
-
37
2.2.2. Jenis-jenis Penyakit yang Dipengaruhi Infused Water
2.2.2.1. Infused Water Untuk Penyakit Hipertensi
Mentimun banyak memberikan manfaat bagi tubuh diantaranya
membantu menurunkan tekanan darah tinggi, sumber vitamin B yang dapat
menjaga tubuh dari serangan penyakit, menjaga tubuh dari dehidrasi karena
timun mengandung 95% air, membantu tubuh menghilangkan racun
(Swastika,2014). Mentimun (Cucumis sativus Linn.) adalah salah satu sayuran buah
yang banyak dikonsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Nilai gizi mentimun
cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin.
Kandungan nutrisi per 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,1
pati, 3 g karbohidrat, 30 mg posfor, 0,5 mg besi, 0,02 thianine, 0,01 riboflavin, 14 mg
asam, 0,45 IU vitamin A, 0,3 IU vitamin B1, dan 0,2 IU vitamin B2 Tanaman
mentimun tidak memerlukan persyaratan khusus karena dapat ditanam dengan
baik di dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun untuk memperoleh
produksi optimal perlu diperhatikan beberapa persyaratan tumbuh tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan berdasarkan hasil tekanan darah sebelum
dan sesudah diberikan infused water mentimun di wilayah kerja UPT Puskesmas
Panarung kota Palangka Raya menggunakan uji statistik Uji Paired T–test
menunjukan pemberian infused water mentimun efektif terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia hipertensi (Karmitasari, 2018). Berdasarkan teori dan
fakta terdapat pengaruh pada pemberian infused water mentimun terhadap
penurunan tekanan darah dengan nilai rata-rata penurunan 20 mmHg.
Pemberian infused water mentimun menghasilkan penurunan diakibatkan karena
adanya vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat turun.
Pemberian infused water mentimun adalah salah satu jenis pengobatan komplementer
-
38
yang aman digunakan bagi orang yang tidak suka atau terbiasa mengonsumsi air
putih, buah, dan sayur secara langsung (Yahya, 2014). Namun dalam hal ini,
penggunaan mentimun sudah banyak diketahui oleh masyarakat, untuk infused
water sendiri masyarakat belum mengetahui tentang Infused water Mentimun yang
digunakan sebagai salah satu jenis pengobatan komplementer yang dapat mengatasi
penyakit hipertensi (Karmitasari, 2018).
2.2.2.2. Infused Water Untuk Penyakit Diabetes Mellitus (DM)
Penyakit diabetes mellitus (DM) tidak bisa disembuhkan begitu saja,
banyak faktor diluar yang harus diperhatikan. Misalnya saja kebutuhan olehraga,
konsumsi makanan sehat dan mineral-vitamin yang masuk kedalam tubuh. Salah
satu yang paling penting untuk menjaga diri dari segala macam penyakit adalah
memperbanyak asupan air putih kedalam tubuh (Health, 2019).
Obat diabetes mellitus (DM) herbal yaitu infused water merupakan bahan
alami untuk menurunkan kadar gula dalam darah dan mengurangi lemak yang
menyebabkan kegemukkan. Adapun buah-buahan seperti apel, jeruk nipis,
semangka, dan stroberiv memiliki kandungan senyawa seperti polifenol, flavonoid,
quersetin, kalium,vmagnesium, dan agrinin yang berkhasiat untuk menurunkan kadar
gula darah. Kandungan polifenol dalam apel dapat mempengaruhi pencernaan
dimana apeldapat menurunkan tingkat penyerapan glukosa dari saluran cerna
sehingga akanmengurangi beban gula dalam aliran darah, selain itu stimulasi
pankreas akanmengeluarkan lebih banyak insulin. Sedangkan kandungan kalium
dan magnesium dalam semangka dapat meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh
sehingga dapat menurunkan kadar gula darah, selain itu kandungan agrinin dalam
semangka juga memiliki efek positif terhadap kerja insulin didalam tubuh
-
39
.Menurut American Diabetes Assosiation, jeruk nipis merupakan makanan super
untuk penderita diabetes. Kadar serat yang tinggi yang terkandung dalam jeruk
nipis berkhasiat dalam mengatur penyerapan gula kedalam aliran darah
danmengurangi terjadinya peningkatan kadar gula darah Banyak orang terutama
dikota-kota besar di Indonesia telah mengkonsumsi infused water secara
teraturbahkan dijadikan sebagai rutinitas kesehariannya. Adapun hasil yang
didapat, banyak diantaranya merasa lebih sehat dan bugar, bahkan tidak sedikit
yangdapat terhindar dari penyakit (Rosalina, 2014).
2.2.2.3 Infused Water Untuk Penyakit Kolesterol
Kolesterol bisa menjadi pemicu penyakit jantung di usia muda.
Sebetulnya tidak semua lemak kolesterol berbahaya untuk tubuh. Total
kolesterol dalam darah yang normal adalah 200 mg/dL hingga 239 mg/dL. Jika
melebihi angka tersebut, maka harus waspada dan benar-benar mengatur pola
makan. Salah satu yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kadar kolesterol
dalam darah adalah dengan minum infused water terong (Fimela, 2016).
Infused water terong ini jika dikonsumsi rutin dapat menurunkan kolesterol
hingga 20 mg/dL. Asalkan infused water ini diminum rutin selama 30 hari dalam
sebulan. Pembuataninfused water terong antara lain: cuci dan keringkan terong
segar, kemudian potong-potong setebal 1–2 cm, lalu isi botol minum ukuran 1,5
liter dengan air putih, dan masukkan terong serta simpan infused waterini dalam
kulkas kurang lebih 12 jam. Sebaiknya membuat pada malam harinya agar bisa
diminum keesokan paginya (Fimela, 2016).
-
40
2.2.2.4. Infused Water Untuk Gangguan Sistem Pencernaan
Infused water bisa membantu melancarkan sistem pencernaan. Minum air
putih yang cukup ditambah berbagai nutrisi dari buah bisa menyehatkan sistem
pencernaan kita. Usus mudah mencerna makanan sehingga kita terbebas dari
sembelit atau sulit buang air besar (Tribun Jual Beli, 2019).
Infused water, khususnya dengan buah lemon bermanfaat untuk
melenacarkan pencernaan tubuh kita. Infused waterakan memberikan asupan
cairan tubuh yang maksimal, sehingga proses pencernaan akan lebih mudah dan
lancer. Tentu minuman ini dapat menjadi pilihan ketika kita mengalami masalah
pada sistem pencernaan, daripada mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung
bahan kimia (Health Articles, 2018). Infused water juga sangat berguna untuk
membantu memperlancar dan pencernaan dan mengurangi gejala gangguan pada
pencernaan, seperti sembelit, susah buang air besar, sakit perut , mual dan mulas
(Rumah Zakat, 2017).
2.2.2.5. Infused Water Untuk Influenza
Influenza atau flu merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh
virus bernama influenza. Virus tersebut merupakan virus populer yang sering
menjangkit tubuh dengan mudah karena bisa menempel diberbagai benda,
makanan dan udara disekitar kita. Walau sering dipandang sepele, menderita flu
tentu saja merupakan hal yang menjengkelkan dan bisa lebih mudah
mengundang virus dan bakteri penyebab penyakit lainnya. oleh karena itu, sebisa
mungkin kita mencegah penyakit yang satu ini datang. Akan tetapi, bila penyakit
dan virus ini terlanjur menjangkiti kita maka bisa mengatasinya dengan minuman
sederhana yaitu infused water (Fimela, 2016).
-
41
Manfaat infused water salah satunya ialah untuk mampu meredakan flu
yang diderita. Tak hanya sekedar menyegarkan, infused watermerupakan minuman
segar yang memiliki beberapa manfaat penting untuk kesehatan, salah satunya
untuk mencegah dan meredakan flu. Manfaat infused wateruntuk meredakan
penyakit flu bisa didapatkan dari kandungan vitamin C yang tinggi. Kandungan
buah-buahan vitamin C yang datang dari buah-buahan didalamnya bisa lebih
besar dan lebih baik apabila direndam dalam air, dan air tersebut memiliki
kandungan vitamin C yang sangat baik sehingga sangat efektif dalam meredakan
flu dengan sederhana. Kandungan rasa asam, manis, dan rasa segar yang
dihasilkan buat tersebut mampu menyegarkan dan meredakan flu dengan cepat.
Sehingga infused waterinfused waterbisa jadi obat yangsangat menyenangkan bagi
mereka yang tengah menderita sakit flu (Windiaska, 2017).
Sakit flu mungkin saja daya tahan tubuh menjadi melemah, dan konsumsi
infused waterbagi tibuh kita bisa semakin memperbaiki daya tahan tubuh yang
sepat rusak saat sakit flu oleh karenanya, biasakan sesekali mengkonsumsi infused
waterwalaupun kita tidak sedang menderita sakit flu karena hal tersebut
merupakan kebiasaan yang sangat baik untuk memperbaiki kondisi tubuh dan
daya tahan tubuh. Manfaat infused watertetsebut dikarenakan kandungan
antioksidan yang ada didalamnya. Antioksidan dapat membantu tubuh
menangkal radikal bebas dan dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit dan
menangkal bahaya yang bisa menganggu kesehatan tubuh kita (Windiaska, 2017).
2.2.2. Fungsi dan Manfaat Infused Water
a. Membuat asupan air putih tercukupi
b. Menggantikan kosumsi buah bagi yang tidak suka makan buah
-
42
c. Menambah nafsu makan
d. Suplai energi
e. Menunjang tumbuh kembang
f. Perlindungan terhadap berbagai macam penyakit
g. Pengganti minuman isotonik
h. Menghaluskan kulit dan mencegah penuaan dini
i. Memelihara agar organ tubuh tetap sehat
j. Sebagai antioksidan
k. Sebagai Detoksifikasi
l. Mempercantik kulit
m. Cocok bagi yang sedang diet
n. Mengatasi perut kembung
o. Mengatasi dehidrasi
p. Menyegarkan nafas
q. Menurunkan gula darah
r. Menurunkan kolestrol
s. Meredakan diare
t. Relaksasi dan kesegaran tubuh.
2.2.3. Kandungan Zat Gizi pada Infused Water
Minuman infused water juga mengandung zat gii untuk mendukung
jalannya aktivitas. Zat gizi yang terkandung dalam infusedwater adalah vitamin,
mineral dan serat (febry,2014).
Vitamin yang terkandung dalam infused water adalah vitamin C,
provitamin A, dan asam folat. Beberapa jumlah vitamin yang ikut terlarut adalah
-
43
vitamin B kompleks. Vitamin C berfungsi dalam membantu pembentukan
kolagen, sintesis karnitin, meningkatkan absorpsi dan metabolisme zat besi,
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, berperan dalam proses
pencegahan kanker serta sebagai antioksida yang sangat penting. Asam folat
pada umumnya terdapat banyak pada jeruk dan strawberry yang juga berperan
dalam pembentukan sel-sel darah merah dan pembentukan sum-sum tulang
belakang. Karotenoid banyak terdapat pada buah nanas, jeruk , belimbing , dan
naga. Karotenoid merupakan zat warna atau pigemen yang berperan sebagai
provitamin A yang berfungsi sebagai antioksidan, pencegahan penyakit kanker
dan meningkatkan kekebalan tubuh. Mineral memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan , organ dan fungsi
tubuh secara keseluruhan.
2.2.4. Buah-buahan Untuk Infused Water
Terdapat banyak jenis buah-buahan, sayuran dan rempah yang dapat
digunakan untuk membuat infused water. Terutama buah-buahan yang memiliki
kandungan atau bahan yang dapat menurunkan kadar tekanan darah. Pada
dasarnya, buah-buahan yang digunakan untuk membuat infused water adalah buah-
buahan dengan kecenderungan rasa asam atau acid. Sehingga buah-buahan yang
manis seperti papaya, alpukat, dan pisang tidak dapat diolah untuk membuat
infused water. Berikut ini buah-buahan, sayuran, dan herbal yang berkhasiat untuk
mengontrol kadar tekanan darah menurut Rosalina (2014) yaitu:
a. Apel (Malus Domestica)
Apel adalah salah satu jenis buah-buahan yang paling umum
digunakan untuk membuat infused water. Apel memiliki jenis warna kulit yang
-
44
bermacam-macam mulai dari hijau, kuning, merah hingga merah muda.
Dagingnya memiliki tekstur yang renyah dan berwarna putih kekuningan serta
beraroma tidak terlalu tajam dan segar karena mengandung air yang cukup
tinggi.
Adapun kandungan zat gizi dan fitonutrien yang terdapat dalam apel,
antara lain; provitamin A (karotenoid), vitamin B, vitamin C, mineral besi, boron,
kalsium, fosfor, potassium atau kalium, pectin, karoten, dan serat (Soraya, 2014).
Sedangkan menurut kandungan lain yang terdapat di buah apel adalah
kuersetin, epikatekin, dan prosianidin B2 yang ketiganya merupakan fitokimia fenol.
Sementara bijinya mengandung sedikit amygdalin, yakni sejenis glikosida sianogen
(Satria Putra 2013).
Kandungan polifenoldalam apel dapat mempengaruhi pencernaan
dimana apel dapat menurunkan tingkat penyerapan glukosa dari saluran
cerna. Sehingga akan mengurangi beban gula dalam aliran darah, selain itu
stimulasi pankreas akan mengeluarkan lebih banyak insulin. Polifenol yang
terdapat pada apel dapat membantu membersihkan gula dari aliran darah,
akibatnya tingkat gula darah akan menjadi seimbang (Rosalina, 2014).
Gambar 2.1.Apple Infused Water
b. Lemon
Lemon merupakan buah yang paling sering digunakan untuk
membuat infused water. Warnanya yang kuning dan bila dicampurkan dengan
air akan memberikan nuansa kesegaran tersendiri sehinggi mampu
-
45
mendorong orang yang tidak suka mengkonsumsi air putih menjaga tergerak
untuk mengonsumsinya. Infused water lemon memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan, diantaranya mencegah pilek, membantu pengendalian berat badan,
membantu mencegah kanker. Journal of Clinical Biochemistery and Nutrition
menyebutkan bahwa diet dengan lemon dapat membantu mengurangi lemak
dan berat badan. Zat polifenol yang terkandung dalam lemon bermanfaat
sebagai antioksidan untuk melawan serangan radikal bebas. Adapun menurut
journal of Research in Medical Science diketahui bahwa ekstrak kulit lemon dapat
mencegah oksidasi LDL (low density lipoprotein) atau kolesterol jahat. Saat
terjadi oksidasi, kolesterol merupakan radikal bebas yang dapat
mengingkatkan inflamasi atau peradangan dan risiko kanker (Soraya, 2014).
Gambar 2.2.Lemon Infused Water
c. Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)
Jeruk nipis merupakan jenis buah yang berasal dari famili Rutaceae
yang memiliki kandungan limonene, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral
(Satria Putra, Winkanda, 2013). Adapun manfaat jeruk nipis untuk kesehatan
adalah sebagai antioksidan, menjaga kestabilan tekaan darah, menurunkan
kadar kolesterol, mengatasi masalah jantung, dan mencegah hipertensi
(Murtie dan Yahya, 2014).
Menurut American Diabetes Assosiation, jeruk nipis merupakan makanan
super untuk penderita diabetes. Kadar serat yang tinggi yang terkandung
-
46
dalam jeruk nipis berkhasiat dalam mengatur penyerapan gula ke dalam aliran
darah dan mengurangi terjadinya peningkatan gula darah. Kedua hal tersebut
merupakan risiko serius bagi penderita hipertensi. Jeruk nipis yang memiliki
indeks glikemi rendah tidak akan menjadi penyebab peningkatan kadar
glukosa dalam tubuh Rosalina (2014).
Gambar 2.3. Infused Water Jeruk Nipis
d. Semangka (Citrullus Lanatus)
Semangka atau Citrullus Lanatus adalah buah yang berasal dari keluarga
Cucurbitaceae, diyakini berasal dari Afrika Selatan kemudian masuk ke Asia dan
Timur Tengah pada tahun 900-1000. Semangka memiliki berbagai macam
senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan seperti senyawa fenol (flavonoid,
karotenoid, dan tripertenoid), sitrulin, beta karoten, vitamin C, lutein, zeaxanthin,
agrinin, kalium, dan magnesium. Salah satu khasiat semangka untuk kesehatan
adalah untuk mengatasi diabetes. Semangka dapat menjadi suplemen yang
paling baik bagi penderita hipertensi. Kandungan kalium dan magnesium dalam
semangka dapat meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh sehingga dapat
menurunkan kadar tekanan darah. Selain itu, kandungan agrinin dalam
semangka juga memiliki efek positif dalam menormalkan tekanan darah dan
membantu kerja jantung didalam tubuh (Rosalina, 2014).
Gambar 2.4.Watermelon Infused Water
-
47
e. Bluberi (Cyanococcus)
Bluberi atau Cyanococcus berasal dari Amerika Utara, buah ini mulai
dikenal didaratan Eropa hingga kini menyebar ke Asia sejak tahun 1930-an.
Buah ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain:
antioksidan, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, kesehatan otak
dan fungsi kognitif, kesehatan mata, menyingkirkan lemak perut, menjaga
kesehatan saluran kemih, kesehatan tulang, mencegah kanker, dan
mengontrol kadar gula darah (Rosalina, 2014).
Menurut Rosalina (2014), penelitian yang berhubungan dengan
keseimbangan gula darah dan asupan bluberi yang telah dilakukan pada
penderita diabetes tipe 2 menunjukkan hasil bahwa bluberi memiliki khasiat
yang menguntungkan untuk mengontrol kadar gula darah penderita diabetes.
Meskipun indeks glikemik (GI) bluberi tidak terlalu rendah tetapi hasilnya
signifikan untuk regulasi gula darah dalam tubuh.
Gambar 2.5 Blueberry Infused Water
f. Stroberi (Fragraria Xananassa)
Stroberi adalah spesies dari genus Fragraria. Buah ini tumbuh liar
selama ribuan tahun di seluruh dunia kemudian pada abad ke-17 stoberi
dibudidayakan secara luas di Prancis. Adapun manfaat mengonsumsi stroberi
bagi kesehatan antara lain: menjaga kesehatan kardiovaskuler, mencegah
kanker, mengurangi risiko penyakit degeneratif, mengatasi gangguan
-
48
pencernaan dan menjaga kadar gula darah. Beberapa penelitian terbaru telah
menemukan hubungan asupan rutin stroberi dengan penurunan tekanan
darah serta membantu kerja jantung. Para peneliti menjelaskan bahwa polifenol
yang disebut elagitanin pada stroberi memegang peran penting dalam hal ini.
Gambar 2.6.Strowberry Infused Water
g. Daun Ketumbar
Daun ketumbar merupakan salah satu rempah-rempah tertua di dunia
yang berasal dari genus Coriandrum. Daun ketumbar sudah dikenal sejak 5.000
SM dan berasal dari daerah Mediterania dan Timur Tengah serta sudah
dikenal di berbagai Negara Asia sejak ribuan tahun. Daun ketumbar sendiri
sejak lama sudah dimanfaatkan secara luas sebagai obat. Di India, ketumbar
dimanfaatkan karena memiliki efek anti inflamasi.
Menurut Rosalina (2014), penelitian yang dilakukan di Amerika,
ketumbar dapat menurunkan kadar kolesterol. Sedangkan di Eropa, rempah
ini digunakan sebagai obat anti diabetes. Berdasarkan penelitian terbaru pada
hewan percobaan, daun ketumbar memiliki khasiat untuk mengontrol gula
darah, kolesterol, dan produksi radikal bebas dalam tubuh. Ketika rempah ini
diberikan pada hewan percobaan yang menderita diabetes, efeknya dapat
merangsang sekresi insulin dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu,
ketika diberikan pada tikus yang diberikan makan lemak tinggi dan diet
-
49
kolesterol tinggi, rempah ini dapat menurunkan kadar LDL dengan
meningkatkan kadar HDL.
Gambar 2.7 Infused Water Daun Ketumbar
h. Kayu manis
Kayu manis merupakan jenis rempah yang berasal dari genus
Cinnamomum. Jenis rempah ini sering digunakan sebagai bumbu masakan
terutama untuk hidangan penutup. Manfaat kayu manis untuk kesehatan
berasal dari tiga komponen penting dalam minyak esensial yang ditemukan di
dalam batangnya yaitu, cinnamaldehid, cinnamyl asetat, dan cinnamyl alkohol.
Adapun manfaat kayu manis untuk kesehatan diantaranya adalah mencegah
pembekuan darah, antioksidan, menurunkan berat badan, dan mengontrol
kadar gula darah (Rosalina, 2014).
Menambahkan kayu manis pada makanan yang berkarbohidrat tinggi
terbukti dapat menurunkan kadar glukosa. Kayu manis dapat mengurangi
kenaikan kadar glukosa setelah makan. Selain itu rempah ini juga dapat
membantu meningkatkan kemampuan untuk merespon insulin pada
penderita diabetes tipe 2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada
hewan percobaan, ditemukan bahwa senyawa yang terkandung dalam kayu
manis dapat merangsang reseptor insulin, selain itu rempah ini juga dapat
menghambat enzim yang mengaktivasinya sehingga ini bisa menyebabkan
meningkatnya kemampuan sel untuk menggunakan glukosa (Rosalina, 2014).
-
50
Gambar 2.8 Infused Water Kayu Manis
Selanjutnya juga terdapat jenis buah, sayur dan rempah lain yang dapat
digunakan sebagai bahan infused water antara lain:
a. Buah
1. Anggur
2. Aprikot
3. Belimbing
4. Bluberi
5. Ceri
6. Cranberry
7. Delima
8. Jambu biji
9. Kelengkeng
10. Mangga
11. Melon
12. Buah naga
13. Jeruk
14. Pir
15. Rasberi
16. Salak
17. Tomat
-
51
b. Sayur & Rempah
1. Alang alang
2. Cengkih
3. Daun Basil
4. Daun Jeruk purut
5. Daun salam
6. Jahe
7. Kayumanis
8. Kemangi
9. Mentimun
10. Daun Mint
11. Pandan
12. Rosemary
13. Daun Sage
14. Serai
15. Daun Thyme
16. Seledri
17. Teh hijau.
c. Bahan Tambahan :
1. Gula
2. Es batu, dan lainnya (sesuai selera).
2.2.5. Tahapan-tahapan Pembuatan Infused Water
Mengkonsumsi infused water memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Dalam membuat infused water, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
-
52
mendapatkan kualitas baik dan manfaat yang luar biasa. Menurut Soraya (2014),
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan infused water adalah sebagai
berikut:
a. Buah harus dalam keadaan segar
Buah yang digunakan untuk membuat infused water hendaknya buah
yang segar berkulit cerah karena buah yang segar mengandung zat gizi yang
lengkap dibandingkan dengan bahan pangan yang sudah dimasak. Bahan
pangan yang telah dimasak kehilangan 30-80% kandungan gizinya. Setelah
mengalami proses pemasakan, zat-zat gizi minor dan fitonutrien mengalami
penurunan kandungan zatnya, bahkan kehilangan sama sekali. Misalnya
gluthatione yang bermanfaat sebagai zat antikanker dan antioksidan. Selain itu,
bahan pangan yang masih segar akan lebih mudah dicerna dibandingkan
dengan bahan pangan yang telah diolah dan energi yang dikandungnya juga
lebuh besar (Soraya, 2014).
b. Buah dalam kondisi optimal
Untuk membuat infused water hendaknya memilih buah yang memiliki
tingkat kematangan yang optimal, namun jangan sampai kelewat matang.
Banyak gizi yang belum terbentuk sempurna selama buah belum matang.
Oleh karena itu, dengan tingkat kematangan yang optimal, akan diperoleh gizi
yang optimal pula (Soraya, 2014).
c. Buah dicuci terlebih dahulu sebelum diiris
Sebelum digunakan sebagai campuran dalam infused water, buah yang
akan digunakan hendaknya dicuci bersih terlebih dahulu, tujuannya untuk
menghilangkan kotoran ataupun pestisida yang melekat pada kulitnya. Perlu
diperhatikan bahwa buah dicuci sebelum proses pemotongan agar zat-zat gizi
-
53
terutama vitamin larut air tidak ikut terbuang pada saat pencucian. Untuk
membuat infused water disarankan untuk membeli buah organik sehingga tidak
perlu mengupas kulitnya (Soraya, 2014).
d. Infused water disimpan didalam kulkas
Infused water dapat disimpan di dalam kulas selama 6 jam sampai 12
jam, tujuannya adalah agar sari pati buah keluar. Selain itu, juga agar flavor
alami dari buah keluar. Setelah air habis bisa dilakukan isi ulang satu kali lagi,
setelah itu sebaiknya buah dibuang dan dapat diganti dengan baru (Soraya,
2014).
e. Cara efektif dan efesien dalam mengonsumsi infused water
Mengonsumsi infused water akan menjadi efektif dan efesien apabila
menjadi bagian dari nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh.
Tubuh tidak akan bertahan dengan hanya mengonsumi cairan saja namun
juga harus diimbangi dengan pengaturan pola makan sehari-hari yang sehat
dan sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh. Dengan demikian,
mengonsumsi infused water tidak hanya menghindari dehidrasi, namun juga
untuk dapat mencegah berbagai penyakit. Selain mengonsumsi infused water,
konsep menu seimbang dan beraneka harus tetap dijalankan (Soraya, 2014).
f. Waktu yang tepat mengonsumsi infused water
Waktu yang tepat untuk mengonsumsi infused water sebaiknya sebelum
makan agar zat-zat gizi dan non gizi yang terdapat di dalamnya bisa langsung
diserap tubuh. Infused water dapat dikonsumsi sebagai pencegah dan
pengendali berbagai penyakit. Selain mengonsumsi infused water hendaknya
dikombinasikan juga dengan diet makanan yang bergizi (Soraya, 2014).
-
54
2.2.6. Persiapan Membuat Infused Water
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat infused water tidaklah
rumit dan mudah didapat, oleh karena itu banyak orang tertarik membuatnya
untuk mendapatkan beragam manfaat dari air rendaman buah-buahan dan herbal
tersebut. Membuat infused water tidak perlu menggunakan peralatan elektronik
seperti membuat jus atau smoothie, membuat infused water cukup dengan peralatan
yang sederhana dan minimalis (Rosalina, 2014). Menurut Murtie dan Yahya
(2014) dalam bukunya yang berjudul “infused water”, adapun bahan-bahan atau
peralatan yang perlu disiapkan untuk membuat infused water antara lain:
a. Botol kaca bertutup
Botol kaca tertutup perupakan peralatan utama yang digunakan untuk
membuat infused water. Sebaiknya menggunakan botol kaca tertutup; bukan
asal tutup akan tetapi botol yang bisa tertutup rapat, baik yang terbuat dari
logam, kayu maupun plastik. Bentuk botol yang bisa digunakan bisa beragam
bentuk, mulai bentuk tabung biasa, bentuk bermulut lebar, bentuk teko,
hingga bentuk-bentuk unik lainnya asalkan bisa menampung sekitar 200 ml
air dan buah-buahan yang telah dimasukkan. Jadi, botol yang dibutuhkan
adalah botol yang bervolume 400 ml yang setara dengan dua gelas air.
Sebelum menggunakan botol untuk membuat infused water hendaknya botol
dicuci terlebih dahulu atau bila perlu di rebus dengan air mendidih untuk
menghilangkan kuman dan sisa bau yang melekat (Murtie dan Yahya, 2014).
Gambar 2.6. Botol atau Gelas Kaca Tertutup
-
55
b. Pisau stainless
Pisau stainless dipilih untuk mengupas dan memotong buah, sayur, dan
herba karena pisau yang berbahan stainless tidak mudah berkarat. Apabila
pisau yang digunakan berkarat maka akan mempengaruhi infused water yang
dibuat. Oleh karena itu, sebelum menggunakan pisau stainless hendaknya pisau
dicuci bersih terlebih dahulu atau jika perlu siram dengan air mendidih untuk
membunuh kuman yang mungkin menempel di pisau (Murtie dan Yahya,
2014).
Gambar 2.7.Pisau Stainless
c. Talenan kayu atau plastik food grade
Gunakan talenan kayu atau plastic food grade sebagai alas untuk
memotong buah, sayur, dan herba yang akan digunakan sebagai campuran
infused water. Peralatan yang berbahan plastic food grade digunakan untuk
menghindari pencemaran buah, sayur, dan herba dari bahan kimia pembuat
talenan. Sebelum digunakan sebagai alas untuk memotong buah, sayur, dan
herba, cuci bersih talenan dan siram dengan air mendidih (Murtie dan Yahya,
2014).
Gambar 2.8. Talenan Kayu
-
56
d. Baskom
Baskom yang digunakan hendaknya yang berbahan plastic food grade
atau stainless. Baskom digunakan untuk mencuci buah, sayur, dan herba yang
akan digunakan sebagai campuran infused water. Bila memungkinkan gunakan
air yang mengalir untuk mencuci buah, sayur, dan herba. Cuci bersih buah,
sayur, dan herba secara menyeluruh bukan hanya satu sisi namun harus
dibolak-balik sebelum mengupas dan memotonya. Air yang digunakan adalah
air masak atau air mineral yang bersih untuk menghilangkan pestisida yang
melekat (Murtie dan Yahya, 2014).
Gambar 2.9. Baskom
e. Saringan
Menurut Murtie dan Yahya (2014), alat penyaring yang digunakan
ketika hendak meminum infused water. Saringan ini digunakan untuk
menyaring buah, sayur, dan herba yang digunakan sebagai campuran infused
water agar lebih mudah untuk meminumnya tanpa ada hambatan. Disarankan
untuk menggunakan saringan yang berbahan plastic food grade atau stainless.
Sebelum digunakan saringan harus dicuci bersih terlebih dahulu dan disiram
dengan air mendidih agar benar-benar higienis
Gambar 2.10. Saringan
-
57
f. Gelas
Sebelum meminum infused water, infused water disaring terlebih dahulu
kedalam gelas berbahan kaca utnuk mempertahankan kualitasnya. Gelas
digunakan sebagai alat untuk meminum infused water yang telah disaring. Gelas
dicuci bersih dan disiram dengan air mendidih terlebih dahulu sebelum
digunakan (Murtie dan Yahya, 2014).
Gambar 2.11. Gelas
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Infused Water
Infused water adalah air putih yang diinfus oleh buah-buahan, sayuran dan
rempah-rempah. Sejarah infused watersebenarnya sudah ada sejak abad ke – 10
oleh ahli kimia di Persia, dimana saat itu mereka memasukkan tumbuh-
tumbuhan dan rempah-rempah kedalam air untuk dijadikan sebagai obat.
Kemudian belakangan menjadi popular kembali menjadikannya sebagai
minuman. Minuman infused water, selain untuk ide utamanya adalah
menghilangkan kebosanan dari sekedar minum air putih biasa, juga membuat
kita dapat memberikan rasa pada air minum yang berneda sesuai selera dan
keinginan. Kemudian juga mengambil manfaat dari segala kandungan nutrisi
serta mikro nutrien yang terdapat didalam apapun yang dipilih untuk
”menginfus” air tersebut. Infused wateradalah air putih yang telah diberi tambahan
potongan buah atau herbal sehingga memberikan sensasi rasa air tertentu dan
bermanfaat bagi kesehatan. Secara teknis, infused water dibuat dengan
memasukkan irisan buah-buahan kedalam air putih, kemudian didiamkan
-
58
beberapa jam sampai sari buahnya keluar dan air akan berubah rasanya.Beberapa
kelebihan atau manfaat yaitu:
1. Menurunkan berat badan
2. Mencegah penuaan kulit
3. Untuk detoks alias membuang racun dalam tubuh
4. Hidrasi tubuh pengganti air putih biasa
5. Cara sehat minum vitamin
6. Membantu melancarkan sistem pencernaan.
Meskipun infused water mengandung banyak manfaat, bukan berarti
kemudian tidak memiliki kelemahan. Sebab infused waterdominan rasa asam tidak
baik untuk orang yang memiliki penyakit atau gangguan asam lambung. Begitu
juga infused wateryang sudah terlalu lama sangat tidak direkomendasikan untuk
dikonsumsi. Usahakan untuk selalu memastikan botol yang digunakan steril agar
infused watertidak menimbulkan penyakit lain seperti sakit perut bahkan diare.
Fakta infused wateryang menganggap bahwa infused water dapat membuat
tubuh langsing tidak sepenuhnya benar, sebab infused water hanya akan membuat
lambung merasa kenyang dengan air dan menyebabkan nafsu makan menurun.
Hal ini dapat menurunkan kesehatan seseorang terutama jika mengonsumsi
makanan atau minuman yang mengandung nutrisi seimbang (Dr. Harry, 2015).
2.4. Pengaruh Infused Water Terhadap Kesehatan
Mungkin infused water bukan lagi hal yang baru, karena minuman ini
sudah lumayan lama popular di masyarakat. Awal mulanya tren infused water ini
dipopulerkan oleh seorang blogger asal Amerika Amy Poque, inspirasi untuk
mempopulerkan infus water ini muncul karena pengalamannya yang sejak kecil
-
59
selalu disajikan air dengan potongan buah didalamnya oleh sang Ibu. Pada
dasarnya infused water adalah air minum atau air putih yang diinfus atau diberikan
rasa melalui penambahan buah-buahan didalamnya lalu didiamkan hingga
beberapa jam sebelum dikonsumsi. Penambahan potongan buah segar didalam
air putih ini akan memberikan cita rasa yang berbeda pada air tersebut, selain itu
kandungan vitamin dan gizi dalam buah juga dipercaya memberikan efek yang
baik bagi kesehatan (Burton, 2014).
Semua yang alami atau berasal dari alam, tidak akan menimbulkan
keracunan. Selama Anda tidak terlalu berlebihan mengkonsumsi infused water
dalam sehari (misalnya hingga puluhan botol dalam sehari). Zat atau pigmen
warna dalam buah-buahan dan sayuran (antosianin), berfungsi sebagai
antioksidan, anti inflamasi dan anti infeksi. Mengkonsumsinya dalam bentuk
infused water hingga beberapa botol dalam sehari, bagus untuk meminimalisir
racun-racun, sekaligus sebagai suplemen alami bagi tubuh. Mengkonsumsi infused
water bukan berarti sebagai pengganti buah dan sayur, tetap dianjurkan
mengkonsumsi sayur dan buah, air infused berfungsi sebagai tambahan atau
suplemennya. Logikanya air yang diminum masuk ke usus, sedangkan lemak ada
dibawah kulit. Namun, ada efek tidak langsung dari banyak mengkonsumsi air
infus, yang membantu mengurangi jumlah asupan makanan. Para ahli gizi
menganjurkan meminum air putih 30 menit sebelum makan (misalnya satu gelas
penuh), ini bertujuan untuk memberi rasa kenyang, sehingga kita tidak terlalu
”kalap” menyantap makanan. Begitu juga dengan konsumsi air infus. Air infus
yang diminum sebelum makan, akan memberi rasa kenyang sehingga kita bisa
mengontrol banyaknya makanan yang masuk kedalam tubuh. Sehingga, jika
secara rutin terus dilakukan, otomatis berat badan akan berkurang dan bisa
-
60
mengatasi para penderita diabetes yang keinginannya selalu saja makan (Muis,
2013).
Infused water berbeda dengan jus, karena tidak menggunakan bahan
tambahan gula atau zat aditif lain sehingga infused water lebih alami untuk
dikonsumsi. Infused water menjadi referensi bagi mereka yang kurang suka
mengkonsumsi air putih karena air menjadi berasa dan beraroma khas.
Buah‐buahan yang digunakan dalam pembuatan infused water mengandung
vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan mempunyai aktivitas
antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Mengkonsumsi
infused water bisa membantu pemelihaan kesehatan. Antioksidan adalah senyawa
yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Antioksidan mampu mencegah stres oksidatif yang berperan utama dalam
pengembangan penyakit kronis dan degeneratif seperti kanker, arthritis, penuaan
penyakit autoimmun, kardiovaskular dan penyakit neurodegeneratif (Lian et al.,
2008).
Infused atau spa water sebenarnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup
sejak akhir 2013. Hingga kini, dengan kesadaran akan pola hidup sehat. Air
infuse hanya terdiri dari air putih (air mineral) yang diberi irisan buah segar atau
buah-buahan, rasa cenderung asam, tanpa menambahkan gula atau pemanis
buatan, atau es batu. Air infus bisa terdiri dari hanya satu jenis buah, atau
beberapa jenis buah. Bisa juga dengan menambahkan beberapa lembar daun
mint untuk rasa yang lebih segar. Semuanya tergantung selera adanya rasa pada
air maka infused water, sering digunakan sebagai subtitusi air putih bagi orang-
orang yang kurang menyukai air yang tidak berasa. Selain menjadi pengganti
konsumsi air putih dalam keseharian, infused water juga menjadi pendukung
-
61
pemenuhan asupan vitamin larut air dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam sehari (Yosua, 2013).
Era yang semakin modern menuntut masyarakat memiliki gaya hidup
yang serba praktis, hal ini berpengaruh dalam hal pemilihan jenis makanan dan
minuman. Masyarakat lebih memilih mengkonsumsi minuman siap minum yang
lebih praktis karena tidak perlu diolah lagi. Masyarakat juga gemar
mengkonsumsi minuman yang berasa dan berwarna seperti jus siap minum,
minuman soda, sirup, teh celup, minuman serbuk, dan lainnya. Produk-produk
minuman tersebut tentu memiliki cita rasa yang menarik namun belum tentu
baik untuk tubuh, seperti halnya jus siap minum yang tinggi akan gula, minuman
soda yang berbahaya untuk lambung, dan sebagainya. Minuman yang sehat dan
baik sebaiknya mengandung vitamin dan mineral tanpa adanya kalori yang tinggi.
Aktivitas yang sangat padat karena kesibukan masyarakat sehari-hari menjadikan
mereka lebih sering mengkonsumsi minuman siap minum atau ready to drink
(RTD). Padahal seharusnya dengan aktivitas yang padat masyarakat tidak boleh
melupakan peran vitamin dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak
mudah terserang penyakit. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
gaya hidup sehat menjadikan pemilihan makanan maupun minuman sehat
menjadi alternatif yang harus dipilih dalam memenuhi kebutuhan harian. Salah
satu buah yang memiliki vitamin C yang tinggi yaitu stroberi dengan jumlah 62
mg/100 gr bahan. Stroberi (Fragaria sp.) merupakan jenis buah-buahan yang
memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan mempunyai banyak manfaat. Stroberi
disukai banyak orang karena warnanya yang menarik dan rasanya yang segar.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi pertanian yang semakin maju,
-
62
kini stroberi mendapat perhatian pengembangannya di daerah beriklim tropis
termasuk Indonesia (Oktarina dkk., 2017).
Salah satu minuman yang baik dan kaya akan vitamin C adalah infused
water. Infused water atau spa water sebenarnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup
sejak akhir 2013. Air infus hanya terdiri dari air putih (air mineral) yang diberi
irisan buah segar atau buah-buahan, rasa cenderung asam, tanpa menambahkan
gula atau pemanis buatan, atau es batu. Air infus bisa terdiri dari hanya satu jenis
buah, atau beberapa jenis buah. Adanya rasa pada air maka infused water, sering
digunakan sebagai subtitusi air putih bagi orang-orang yang kurang menyukai air
yang tidak berasa. Selain menjadi pengganti konsumsi air putih dalam keseharian,
infused water juga menjadi pendukung pemenuhan asupan vitamin larut air dan
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari. Buah-buahan dengan rasa
asam ini juga berfungsi untuk menyeimbangkan asam basa dalam tubuh. Waktu
yang paling baik untuk mengkonsumsi infus water adalah di pagi hari ketika
perut masih kosong atau sebelum memulai sarapan. Keunggulan dari air yang
mengandung vitamin tinggi ini, menjadi sumber dehidrasi yang lebih bagus,
meningkatkan kekebalan tubuh, dan lebih menyenangkan ketika meminumnya
(Chandra dan Amilah, 2017).
Penyimpanan infused water hanya dapat bertahan dua sampai lima hari
pada suhu dingin. Selama penyimpanan rasa infused water cenderung berkurang
sehingga menurunkan mutu dari segi organoleptik, untuk itu perlu dilakukan
penelitian mengenai mutu kimia dari infused water selama penyimpanan. Infused
water memiliki keunggulan ganda yaitu dapat mendorong seseorang
mengonsumsi air putih lebih banyak sehingga asupan cairan harian dapat
terpenuhi sekaligus memperoleh zat gizi yang terekstrak dari buah dan sayur
-
63
didalamnya (Soraya, 2014), namun akan lebih baik jika mengonsumsi infused water
disertai dengan konsumsi makanan lain sesuai prinsip gizi seimbang. Penelitian
mengenai manfaat infused water masih perlu dikembangkan terutama pada bahan
yang masih jarang digunakan, namun memiliki banyak manfaat. Perlu diketahui
waktu perendaman yang tepat agar zat gizi dapat terekstrak optimal.
Perkembangan gaya hidup akhir-akhir ini berlangsung dan mengarah semakin
modern. Aspek teknologi dan informasi dapat mendukung perkembangan gaya
hidup sehingga masyarakat lebih mudah beradaptasi. Gaya hidup yang
berkembang bukan hanya pada bidang teknologi dan informasi namun juga pada
bidang produksi dan konsumsi makanan dan minuman seperti adanya bentuk
pangan olahan. Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses atau
metode tertentu dengan bahan tambahan ataupun tanpa bahan tambahan
(BPOM, 2015).
Salah satu jenis minuman yang sedang berkembang dan banyak
dikonsumsi masyakarat sekarang ini adalah infused water. Menurut Food Marketing
Institute (2016), produksi fresh squeezed juice, infused water dan smoothies meningkat
22% selama satu tahun terakhir dan sudah meningkat 15% selama tiga tahun
terakhir. Awal mula berkembangnya minuman infused water belum diketahui
secara pasti, namun mulai populer sejak tahun 2012 berdasarkan pengalaman
salah seorang blogger asal Oregon, Amerika Serikat (Soraya, 2014). Proses
pembuatan infused water yaitu memasukkan potongan buah, sayur atau herbal
dalam air minum dan disimpan selama beberapa waktu. Minuman ini menurut
beberapa masyarakat mampu memberi manfaat seperti memberi tampilan yang
menarik dan rasa yang lebih segar. Selain itu, infused water diklaim dapat
menurunkan berat badan dan dapat meningkatkan keinginan masyarakat
-
64
mengonsumsi air minum (Akhmad dan Dewi, 2014). Infused water adalah air
minum yang diberi tambahan potongan buah, sayuran atau herbal sehingga sari-
sari dari buah yang direndam dalam air putih akan keluar, memberikan cita rasa,
dan berbagai manfaat bagi yang meminum air tersebut (Soraya, 2014; Akhmad
dan Dewi 2014). Rasa dan warna yang dihasilkan berasal dari hasil ekstrak alami
buah-buahan, sayuran atau herbal yang digunakan (Puspaningtyas dan Yunita,
2014) meskipun masih terbatas adanya penelitian secara ilmiah diyakini bahwa
zat-zat gizi dalam buah akan tercampur dalam air yang mengandung mineral dan
akan memunculkan khasiat yang baru (Wikanjati, 2014). Berbagai macam buah,
sayur atau herbal dapat dijadikan infused water dengan memanfaatkan salah satu
pangan tersebut ataupun secara kombinasi. Beberapa bahan pangan yang
dijadikan infused water diantaranya lemon, apel, anggur, daun mint, mentimun,
kayu manis, belimbing, kemangi, dan jahe (Akhmad dan Dewi, 2014). Selain itu
berdasarkan beberapa informasi yang diperoleh, infused water dapat diolah sendiri
oleh masyarakat sesuai dengan keinginan dalam hal komposisi bahan, jumlah
maupun kondisi penyimpanan. Infused water dapat bertahan selama beberapa
waktu tertentu tergantung bahan yang digunakan serta baik dikonsumsi setelah
dua jam disimpan karena sari-sari buah akan larut ke air. Umumnya infused water
dikonsumsi setelah disimpan selama dua jam bahkan hingga beberapa hari.
Dikutip dari Akhmad dan Dewi (2014), infused water dimasukkan dalam lemari es
selama kurang lebih 30 menit hingga 12 jam dan beberapa jenis buah dapat diisi
ulang selama 24 jam. Infused water umumnya tidak menambahkan gula atau zat
lain sebagai tambahan. Infused water atau spa water adalah air yang ditambah
dengan potongan buah-buahan dan didiamkan selama beberapa jam sampai sari
buahnya keluar, lalu siap dikonsumsi, sehingga memberi cita rasa dan manfaat
-
65
untuk kesehatan. Air yang diberi potongan buah ini akan terasa segar dan
beraroma khas, tidak terasa manis seperti jus atau sari buah karena tanpa
tambahan zat aditif (Haitami et al., 2017). Infused water dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif bagi mereka yang tidak atau kurang suka buah dan tidak
sempat mengkonsumsi buah. Selain itu, infused water juga dapat mendorong selera
seseorang untuk mengkonsumsi air lebih banyak (Soraya, 2014).
a. Berat badan berlebihb. Kurang bergerak atau olahragac. Makanan sehari-harid. Umur dan jenis kelamine. Genetikf. Merokok.2.1.3.3. Pencegahan Kolesterol1) Diet2) Hindari alkohol dan merokok3) Olahraga Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan.4) Konsumsi makanan berserat.5) Menjalankan gaya hidup sehat.