bab 2 tinjauan pustakarepository.stimart-amni.ac.id/179/2/bab 2.pdf · 9 bab 2 tinjauan pustaka 2.1...

17
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama bagi setiap perusahaan, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil dari sebuah produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Kotler dalam Lupiyoadi, (2014:7). Sedangkan menurut Sumarwan (2015:390), kepuasan konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan nasabah sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan parakonsumen yang merasa puas. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas konsumen, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan perusahaan. Konsumen akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk tersebut seharusnya berfungsi (performance expectation), harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya adalah persepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Didalam mengevaluasi kualitas suatu produk atau jasa, konsumen akan menilai berbagai atribut (dimensi kualitas pelayanan dan dimensi kualitas produk). Kaitan antara kepuasan konsumen dan kesetiaan konsumen tidak bersifat proporsional. Andaikan kepuasan konsumen diberi peringkat dengan skala satu

Upload: others

Post on 26-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 9

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu

    2.1.1 Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama bagi setiap

    perusahaan, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil

    dari sebuah produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil

    yang diharapkan. Kotler dalam Lupiyoadi, (2014:7). Sedangkan

    menurut Sumarwan (2015:390), kepuasan konsumen merupakan

    dampak dari perbandingan antara harapan nasabah sebelum

    pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari

    produk yang dibeli tersebut. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis

    adalah untuk menciptakan parakonsumen yang merasa puas.

    Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa

    manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen

    menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian

    ulang dan terciptanya loyalitas konsumen, dan membentuk suatu

    rekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan perusahaan.

    Konsumen akan memiliki harapan mengenai bagaimana

    produk tersebut seharusnya berfungsi (performance expectation),

    harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan

    dengan fungsi atau kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan

    konsumen. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen

    sebenarnya adalah persepsi konsumen terhadap kualitas produk

    tersebut. Didalam mengevaluasi kualitas suatu produk atau jasa,

    konsumen akan menilai berbagai atribut (dimensi kualitas

    pelayanan dan dimensi kualitas produk). Kaitan antara kepuasan

    konsumen dan kesetiaan konsumen tidak bersifat proporsional.

    Andaikan kepuasan konsumen diberi peringkat dengan skala satu

  • 10

    sampai lima. Pada level kepuasan konsumen yang sangat rendah

    (level satu), para konsumen cenderung menjauhi perusahaan

    dengan menyebarkan cerita jelek tentang perusahaan tersebut. Pada

    level dua sampai empat, konsumen agak puas tetapi masih merasa

    mudah untuk beralih ketika tawaran yang lebih baik muncul. Pada

    level kelima, konsumen sangat cenderung membeli ulang dan

    bahkan menyampaikan cerita pujian tentang perusahaan. Kepuasan

    atau rasa senang yang tinggi menciptakan ikatan emosional dengan

    merek atau perusahaan tersebut, tidak sekedar suka yang

    berlebihan. Persepsi konsumen mengenai mutu suatu jasa dan

    kepuasan menyeluruh, mereka memiliki beberapa indikator /

    petunjuk yang bisa dilihat (Supranto, 2013:44). Konsumen mungkin

    tersenyum ketika mereka berbicara mengenai barang atau jasa.

    Konsumen mungkin mengatakan hal-hal yang bagus tentang barang

    atau jasa. Senyum suatu bukti bahwa seseorang puas, cemberut

    sebaliknya mencerminkan kekecewaan. Dengan demikian dapat

    ditarik kesimpulan tentang sikap dan persepsi konsumen mengenai

    barang / jasa dengan meneliti manifestasi yang terkait dengan

    produk / jasa yang dilihat. Manifestasi yang terlihat adalah

    jawaban-jawaban yang diberikan para pelanggan melalui pengisian

    kuesioner kepuasan konsumen. Kalau para konsumen menunjukkan

    hal-hal yang bagus tentang produk / jasa pada kuesioner kepuasan

    pelanggan dan mendemonstrasikan indikasi perilaku positif lainnya.

    Ketika membentuk suatu kuesioner atau skala yang menilai sikap

    dan persepsi konsumen dalam upaya membentuk kebutuhan

    konsumen, perlu mempertimbangkan isu ukuran untuk menjamin

    bahwa skor yang diperoleh dari instrumen berupa kuesioner

    mencerminkan informasi yang akurat tentang hal yang

    mendasarinya. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen

    merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan, konsumen yang

    merasa puas cenderung kembali dan menggunakan produk tersebut.

  • 11

    2.1.2 Servicescape (Lingkungan Layanan)

    Yazid (2008:96) mendefinisikan servicescape merupakan

    lingkungan yang di ciptakan, buatan manusia, lingkungan fisik jasa

    dan bentuk komunikasi berwujud (tangible) lainnya. Lovelock

    (2008:59) mendefinisikan dimensi servicecescape ke dalam tiga

    bagian, yaitu (1) ambient conditions (karakteristik lingkungan yang

    berkenaan dengan ke lima panca indera), (2) spatial layout and

    functionality (denah ruangan, ukuran dan bentuk dari perlengkapan

    perabot, meja-meja, mesin dan peralatan), (3) signs, symbol and

    artifacts (tanda-tanda atau symbol juga bentuk bangunan). Dapat

    disimpulkan servicescape merupakan lingkungan fisik hasil buatan

    atau rancangan manusia sendiri yang di maksudkan untuk

    menyampaikan dan saling berinterakasi dengan pelanggan

    mengenai apa yang telah di produksi oleh perusahaan tersebut.

    Hightower (2009) membagi dimensi dari servicescape pada tiga

    dimensi utama, yaitu:

    1. Dimensi Ambient (Ambient Dimension)

    merupakan kesadaran saat ini dari konsumen. Hal ini berarti

    konsumen bisa menjadi kurang peduli dengan hal dalam

    lingkungan lainnya dibandingkan dengan dimensi ambient ini.

    Indikator utama dari dimensi ambient ini antara lain: kebersihan

    lingkungan, temperatur fasilitas dan pencahayaan yang tepat.

    2. Dimensi Sosial (Social Dimension)

    merupakan komponen manusia dalam lingkungan fisik. Terdiri

    dari komponen karyawan dan komponen konsumen. Indikator

    utama dari komponen karyawan adalah suka menolong (helpful)

    dan ramah (friendly), sedangkan komponen utama dari konsumen

    juga hampir sama yaitu bersahabat (friendly) dan bekerjasama

    (helpful). Dapat disimpulkan kondisi fisik dari lingkungan sangat

    penting untuk memperkuat tingkat kepuasan dari konsumen.

  • 12

    3. Dimensi Desain (Design Dimension)

    merupakan sebagai isyarat visual yang membuat seseorang

    berpikir secara verbal apa yang dilihat. Indikator utama dari

    dimensi desain antara lain komponen estetika dan komponen

    fungsional. Komponen estetika indikatornya antara lain arsitektur

    yang menarik, serta pengaturan interior yang memuaskan,

    sedangkan indikator dari komponen fungsional yaitu fasilitas fisik

    yang memuaskan, serta tempat istirahat yang didesain dengan baik.

    2.1.3 Pemanfaatan Teknologi

    Pemanfaatan teknologi informasi menurut Thompson et al.

    dalam Tjhai (2003) merupakan manfaat yang diharapkan oleh

    pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya dimana

    pengukurannya berdasarkan pada intensitas pemanfaatan,

    frekuensi pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak

    yang digunakan. Faktor pengguna merupakan salah satu aspek

    yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan suatu

    teknologi. Karena tingkat kesiapan pengguna untuk menerima

    teknologi tersebut memiliki pengaruh besar dalam menentukan

    keberhasilan penerapan teknologi tersebut. Salah satu pendekatan

    yang digunakan untuk melihat kemudahan suatu teknologi adalah

    Technology Acceptence Model (TAM). TAM merupakan suatu

    teori yang menawarkan suatu penjelasan kuat dan sederhana untuk

    penerimaan teknologi dan perilaku para penggunanya (Sanjaya,

    2005). Wijaya (2005) juga menyatakan bahwa dalam Technology

    Acceptance Model (TAM), terdapat dua faktor yang secara

    dominan mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama

    adalah persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Sedangkan

    faktor kedua adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan

    penggunaan teknologi. Kedua faktor tersebut mempengaruhi

    kemauan untuk memanfaatkan teknologi. Sedangkan Kemudahan

    penggunaan (easy of use) didefinisikan sebagi sejauhmana

  • 13

    seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan

    bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007). Artinya bahwa kemudahan

    penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga)

    seseorang dalam mempelajari komputer. Pengguna TI

    mempercayai bahwa TI lebih fleksibel, mudah dipahami dan

    mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik

    kemudahan penggunaan. Davis (1986) dalam Jogiyanto (2007)

    memberikan beberapa indikator konstruk kemudahan penggunaan

    yaitu (1) kemudahan untuk dipelajari (easy to learn), (2)

    controllable (3) clear & understable, (4) flexible, (5) keterampilan

    menjadi bertambah (easy to become skillful) (6) mudah digunakan

    (easy to used).

    2.1.4 Kualitas Layanan

    Menurut Tjiptono (2000:4) Kualitas adalah ”suatu kondisi

    dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa, manusia,

    proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

    Sedangkan menurut ASQC (American Society for Quality Control)

    (dalam Amiruddin, 2007: 15) Kualitas ialah gambaran total sifat

    dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan

    kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan. Menurut

    Kotler dan Armstrong (2007:347), Service quality (kualitas

    layanan) merupakan penilaian pelanggan terhadap proses

    penyediaan jasa. Dengan demikian pengevaluasian service quality

    berarti pengevaluasian terhadap proses produksi jasa” (Bates dan

    Hoffman, 1999, p.338). Kualitas pelayanan adalah hal mutlak yang

    harus dimiliki oleh perusahaan atau instansi yang menawarkan

    jasa, karena dengan kualitas pelayanan kepada konsumen,

    perusahaan atau instansi dapat mengukur tingkat kinerja yang telah

    dicapai.Kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan

    suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas

    kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk,

  • 14

    sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh

    suatu produk mampu memenuhi persyaratan atau spesifikasi

    kualitas yang telah ditetapkan. Menurut Tjiptono (2006:51),

    terdapat 5 macam perspektif kualitas, yaitu:

    1. Transcendental approach

    Kualitas dipandang sebagai innate execellence, di mana

    kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit

    didefinisikan dan dioperasionalisasikan, biasanya diterapkan

    dalam dunia seni.

    2. Product-based approach

    Kualitas merupakan karakteristik atau atribut yang dapat

    dikuantitatifkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas

    mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau

    atribut yang dimiliki produk.

    3. User-based approach

    Kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga

    produk yang paling memuaskan preferensi seseorang (misalnya

    perceived quality) merupakan produk yang berkualitas tinggi.

    4. Manufacturing-based approach

    Kualitas sebagai kesesuaian / sama dengan persyaratan. Dalam

    sektor jasa bahwa kualitas seringkali didorong oleh tujuan

    peningkatan produktivitas dan penekanan biaya.

    5. Value-based approach

    Kualitas dipandang dari segi nilai dan harga. Kualitas dalam

    pengertian ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki

    kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai.

    Akan tetapi yang paling bernilai adalah barang atau jasa yang

    paling tepat dibeli. Kualits pelayanan merupakan suatu

    pernyataan tentang sikap, hubungan yang dihasilkan dari

    perbandingan antara ekspektasi (harapan) dengan kinerja

    (hasil) (Usmara, 2003:231). Kualitas harus dimulai dari

  • 15

    kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.

    Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan

    berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia

    layanan, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi

    pelanggan. Pelangganlah yang menentukan berkualitas atau

    tidaknya suatu pelayanan. Dengan demikian baik tidaknya

    kualitas layanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa

    dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.

    2.2 Penelitian Terdahulu

    Pada tabel berikut dijelaskan tentang penelitian terdahulu, variabel

    penelitian, teknik analisa serta hasil penelitian adalah sebagai berikut:

    1. Rujukan Jurnal Penelitian Bilgies (2016)

    Pada tabel 2.1 dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian terdahulu

    yang berkaitan dengan penilitian yang akan dilakukan. Penelitian ini

    berfokus pada variabel Kualitas Produk, Harga, Kualitas Layanan dan

    kepuasan pelanggan.

    Tabel 2.1

    Rujukan Penelitian Untuk Variabel Servicescape (Lingkungan Layanan),

    Pemanfaatan Teknologi, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan.

    Sumber

    Penelitian

    Bilgies (2016), Jurnal Ekonomi, Vol. 1, No. 1, April 2016 : 78 - 90

    Judul Peran Kualitas Produk, Harga Dan Kualitas Layanan Terhadap

    Kepuasan Pelanggan Billagio Skincare.

    Metode

    Analisis

    accidental sampling, uji ini menggunakan program Partial Least

    Square (PLS).

    Variabel

    Penelitian

    X.1. Kualitas Produk, Indikator :

    1. Kemampuan produk

    2. Keistimewaan produk

  • 16

    2. Rujukan Jurnal Penelitian Masloman dkk (2014)

    Pada tabel 2.2 dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian terdahulu

    yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini

    berfokus pada variabel Kualitas Pelayanan, Servicescape dan Kepuasan

    pelanggan.

    Tabel 2.2

    Rujukan Penelitian Untuk Variabel Servicescape (Lingkungan Layanan),

    Pemanfaatan Teknologi, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan.

    3. Daya tahan produk

    X.2. Harga, Indikator :

    1. Keterjangkauan harga

    2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

    3. Kesesuaian harga dengan manfaat

    4. Daya saing harga

    X.3. Kualitas Layanan, Indikator :

    1. Bukti fisik

    2. Keandalan

    3. Daya tanggap

    4. Jaminan

    5. Empati

    Y. Kepuasan Pelanggan Indikator :

    1. Kepuasan pada kualitas produk

    2. Kepuasan pada harga produk

    3. Kepuasan pada pelayanan yang diberikan karyawan

    Hasil

    Penelitian

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Produk, Harga dan

    Kualitas Layanan dari ketiga variabel. berpengaruh positif terhadap

    Kepuasan Pelanggan Billagio Skincare.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian

    Dari kesimpulan jurnal terdahulu terdapat variabel yang sama dan

    berkaitan erat dengan penelitian penulis yaitu variabel kualitas

    layanan dan kepuasan pelanggan.

  • 17

    Sumber

    Penelitian

    Masloman dkk (2014). Jurnal EMBA, Volume 3, No 4, Desember

    2014 : 589-601

    Judul Kualitas Pelayanan Dan Servicescape Terhadap Kepuasan

    Konsumen Pada Kentucky Fried Chicken Multimart Ranotana

    Manado.

    Metode

    Analisis

    Analisis Statistik Regresi Linier Berganda, uji ini menggunakan

    program SPSS.

    Variabel

    Penelitian

    X.1. Kualitas Pelayanan Indikator :

    1. Bukti Langsung (Tangible)

    2. Keandalan (Reliabilty)

    3. Daya Tanggap (Responsiveness)

    4. Jaminan (Assurance)

    5. Empati (Emphaty)

    X.2. Servicescape Indikator :

    1. Dimensi Ambient

    2. Dimensi Sosial

    3. Dimensi Desain

    Y. Kepuasan pelanggan Indikator :

    1. Kebutuhan dan keinginan

    2. Pengalaman masa lalu

    3. Pengalaman dari teman-teman

    4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran

    Hasil

    Penelitian

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Dan

    Servicescape berpengaruh positif terhadap kepuasan Konsumen

    Pada Kentucky Fried Chicken Multimart Ranotana Manado.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian

    Dari kesimpulan jurnal terdahulu terdapat variabel yang sama dan

    berkaitan erat dengan penelitian penulis yaitu variabel servicescape

    (lingkungan layanan) terhadap kepuasan pelanggan.

  • 18

    3. Rujukan Jurnal Penelitian Rasyid (2017)

    Pada tabel 2.3 dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian terdahulu

    yang berkaitan dengan penilitian yang akan dilakukan. Penelitian ini

    berfokus pada variabel Kualitas Layanan, Pemanfaatan Teknologi dan

    Kepuasan Pelanggan.

    Tabel 2.3

    Rujukan Penelitian Untuk Variabel Servicescape (Lingkungan Layanan),

    Pemanfaatan Teknologi, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan.

    Sumber

    Penelitian

    Rasyid (2017). Jurnal Ecodemica. Vol. 1. No.2

    Judul Pengaruh Kualitas Layanan Dan Pemanfaatan Teknologi Terhadap

    Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Go-Jek

    Metode

    Analisis

    Structural equation modelling (SEM), uji ini menggunakan

    program AMOS versi 19.

    Variabel

    Penelitian

    X.1. Kualitas Layanan Indikator :

    1. Keandalan

    2. Daya Tanggap

    3. Jaminan

    4. Empati

    5. Bukti Fisik

    X.2. Pemanfaatan Teknologi Indikator :

    1. Persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi

    2. Persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi

    Y.1. Kepuasan Pelanggan Indikator :

    1. Kemampuan perusahaan memenuhiharapan konsumen.

    2. Kemampuan perusahaan memberikan kepuasan melalui upaya

    perbaikan jasa

    Y.2. Loyalitas Pelanggan Indikator :

    1. Niat untuk menggunakan jasa kembali

    2. Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain

  • 19

    3. Komitmen terhadap perusahaan

    Hasil

    Penelitian

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan dan

    pemanfaatan teknologi berpengaruh secara signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian

    Dari kesimpulan jurnal terdahulu terdapat variabel yang sama dan

    berkaitan erat dengan penelitian penulis yaitu kualitas layanan dan

    kepuasan pelanggan.

    4. Rujukan Jurnal Penelitian Mulyaningsih dan Suasana (2016)

    Pada tabel 2.4 dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian terdahulu

    yang berkaitan dengan penilitian yang akan dilakukan. Penelitian ini

    berfokus pada variabel Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan.

    Tabel 2.4

    Rujukan Penelitian Untuk Variabel Servicescape (Lingkungan Layanan),

    Pemanfaatan Teknologi, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan.

    Sumber

    Penelitian

    Mulyaningsih dan Suasana (2016). Jurnal Manajemen Unud,

    Volume 5, No 1, (2016) 1-30.

    Judul Pengaruh Kualitas Layanan Dan Citra Perusahaan Terhadap

    Kepuasan Nasabah Pada Bank OCBC NISP Di Denpasar.

    Metode

    Analisis

    Analisis Statistik Regresi Linier Berganda, uji ini menggunakan

    program SPSS.

    Variabel

    Penelitian

    X.1. Kualitas Pelayanan Indikator :

    1. Bukti Fisik

    2. Daya Tanggap

    3. Keandalan

    4. Jaminan

    5. Empati

    X.2. Citra Perusahaan Indikator :

    1. Lambang dan logo perusahaan mudah diingat

    2. Lambang dan logo perusahaan mudah dikenali

  • 20

    3. Lambang atau logo perusahaan mempertinggi citra diri

    penggunannya

    Y. Kepuasan Nasabah Indikator :

    1. Kepuasan terhadap produk

    2. Pelayanan keseluruhan memuaskan

    3. Perasaan senang

    Hasil

    Penelitian

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan, citra

    perusahaan dan kepuasan nasabah berpengaruh positif terhadap

    kepuasan nasabah bank OCBC NISP.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian

    Dari kesimpulan jurnal terdahulu terdapat variabel yang sama dan

    berkaitan erat dengan penelitian penulis yaitu variabel kualitas

    layanan dan kepuasan pelanggan.

    5. Rujukan Jurnal Penelitian Hariyono (2013)

    Pada tabel 2.5 dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian terdahulu

    yang berkaitan dengan penilitian yang akan dilakukan. Penelitian ini

    berfokus pada variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kinerja Sistem

    Informasi Akuntansi dan Kepuasan Pelanggan.

    Tabel 2.5

    Rujukan Penelitian Untuk Variabel Servicescape (Lingkungan Layanan),

    Pemanfaatan Teknologi, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan.

    Sumber

    Penelitian

    Hariyono Dan Sulistyono (2013). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.

    4, No. 2, Desember 2013, 189 - 198

    Judul Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Kinerja Sistem

    Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pelanggan Di PT POS

    INDONESIA YOGYAKARTA

    Metode

    Analisis

    Analisis Statistik Regresi Linier Berganda, uji ini menggunakan

    program SPSS.

    Variabel

    Penelitian

    X.1. Pemanfaatan Teknologi Informasi Indikator :

    1. kemudahan untuk dipelajari

  • 21

    2. keterampilan menjadi bertambah

    3. mudah digunakan

    X.2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Indikator :

    1. intensitas penggunaan

    2. frekuensi penggunaan

    3. jumlah paket perangkat lunak yang digunakan

    Y. Kepuasan pelanggan Indikator :

    1. Persepsi kemudahan penggunaan

    2. Persepsi kegunaan

    3. Dukungan manajemen dan kemampuan teknis pengguna

    Hasil

    Penelitian

    Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pemanfaatan Teknologi

    Informasi Dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap Kepuasan pelanggan.

    Hubungan

    dengan

    Penelitian

    Dari kesimpulan jurnal terdahulu terdapat variabel yang sama dan

    berkaitan erat dengan penelitian penulis yaitu variabel Pemanfaatan

    Teknologi Terhadap Kepuasan pelanggan.

    Sumber Tabel : Dari Berbagai Jurnal Penelitian Terdahulu.

    Pada umumnya penelitian terdahulu menggunakan variable yang

    berbeda yaitu: servicescape (lingkungan layanan), pemanfaatan teknologi

    dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, Disetiap penelitian

    masing-masing penelitian terdahulu ini dengan tempat dan sasaran

    responden yang berbeda. Berharap dengan pengembangan penelitian ini

    terdapat perbedaan hasil-hasil dimana ketiga variable yang digunakan

    dapat saling mempengaruhi dan menghasilkan kesempatan yang baik dan

    bermanfaaat.

    2.3 Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

    bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2016). Hipotesis ilmiah mencoba

    mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti.

  • 22

    Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak

    bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian

    hipotesis peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau

    menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau

    eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.

    Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk memutuskan apakah akan

    menerima dan menolak. Hipotesis berdasarkan pada data yang

    diperoleh dari sampel. Dalam penelitian ini, hipotesis dikemukakan

    dengan tujuan untuk mengarahkan serta memberi pedoman bagi penelitian

    yang akan dilakukan. Apabila ternyata hipotesis tidak terbukti dan berarti

    salah, maka masalah dapat dipecahkan dengan kebenaran yang ditentukan

    dari keputusan yang berhasil dijalankan selama ini. Adapun hipotesis yang

    diajukan dalam penelitian ini adalah:

    Tabel 2.6

    Hipoteis Penelitian

    No. HIPOTESIS

    H1

    Diduga faktor Servicescape (Lingkungan Layanan) berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan PT. PELINDO

    I Cabang Belawan.

    H2

    Diduga faktor Pemanfaatan Teknologi berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan PT. PELINDO I Cabang

    Belawan.

    H3 Diduga faktor Kualitas Layanan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Kepuasan Pelanggan PT. PELINDO I Cabang Belawan.

    H4

    Diduga secara simultan bahwa servicescape (lingkungan layanan),

    pemanfaatan teknologi dan kualitas layanan berpengaruh positif

    terhadap Kepuasan Pelanggan PT. PELINDO I Cabang Belawan.

  • 23

    2.4 Alur Penelitian

    Gambar 2.1 Alur Penelitian

    Keterangan :

    : Langkah penyusunan skripsi

    : Apabila terjadi kekurangan data pada tahap pengolahan

    data maka dapat dilakukan pengumpulan data kembali.

    Identifikasi Permasalahan

    Studi Pustaka

    Pengumpulan Data

    Analisis Data

    Implikasi Manajerial

    Kesimpulan dan Saran

    Latar Belakang Masalah

    (Data Tidak Cukup)

    (Data Cukup)

    Pengolahan

    Data

  • 24

    2.5 Kerangka Pemikiran

    Kerangka Pemikiran ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan

    hasil penelitian yang terkait, yang mana kerangka pikir ini menjadi acuan

    dalam merumuskan hipotesis. Adapun kerangka pemikiran dalam

    penelitian ini sebagai berikut:

    Gambar: 2. 2 Kerangka Pemikiran

    Keterangan :

    = Indikator = Pengukur

    = Variabel = Pengaruh

    H = Hipotesis

    Variabel dan indikator yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi :

    1. Kepuasan Pelanggan (Y), (Samuel, 2005).

    Indikator – indikator Kepuasan Pelanggan yaitu:

    X1.1

    X1.2

    X1.3

    Y.1

    Y.2

    Y.3

    H1

    Servicescape

    (Lingkungan

    Layanan) (X1)

    Kepuasan

    Pelanggan

    (Y)

    H2

    H3

    H4

    Pemanfaatan

    Teknologi (X2)

    Kualitas

    Layanan (X3)

    X2.1

    X2.2

    X2.3

    X3.1

    X3.2

    X3.3

  • 25

    Y1 = Kepuasan pada kualitas produk

    Y2 = Kepuasan pada harga produk

    Y3 = Kepuasan pada pelayanan yang diberikan karyawan

    2. Variabel Servicescape (Lingkungan Layanan) (X1), (Hightower, 2010).

    Indikator – indikator Servicescape (Lingkungan Layanan) yaitu:

    X1.1= Dimensi ambient

    X1.2= Dimensi sosial

    X1.3= Dimensi desain

    3. Variabel Pemanfaatan Teknologi (X2), (Davis dalam Jogiyanto, 2007).

    Indikator – indikator Pemanfaatan Teknologi yaitu:

    X2.1 = Kemudahan untuk dipelajari

    X2.2 = Keterampilan menjadi bertambah

    X2.3 = Mudah digunakan

    4. Variabel Kualitas Layanan (X3), (Tjiptono, 2012).

    Indikator – indikator Kualitas Layanan yaitu:

    X3.1 = Jaminan

    X3.2 = Keandalan

    X3.3 = Empati