bab ii landasan teori - library & knowledge center - rudi... · bab ii landasan teori 2.1...

30
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pemetaan jurnal dengan ITIL framework di mana Configuration Management Database (CMDB) didefinisikan dalam proses Configuration Management dapat dilihat pada tabel 2.1. Dalam ITIL V3 proses Configuration Management digabung dengan Asset Management dan disebut Service Asset and Configuration Management. Salah satu tujuan proses ini adalah mendukung proses-proses Service Management dengan memberikan informasi yang akurat sehingga memungkinkan pengambilan keputusan pada saat yang tepat (OGC, 2007). Manajemen layanan TI di perguruan tinggi terdiri dari tiga factor yaitu orang, proses dan teknologi. Proses mengacu pada proses kerja yang terlibat dalam IT pelayanan dan pemeliharaan. Proses adalah dasar dari ketiga faktor. Orang mengacu pada organisasi bentuk dan budaya TI konstruksi dan pemeliharaan. Teknologi mengacu pada sarana teknis yang digunakan dalam IT konstruksi dan pemeliharaan. Hanya melalui keterhubungan dari tiga faktor tersebut layanan TI akan bejalan baik (Wang, 2007). Karena informasi yang diberikan adalah informasi dari banyak aset/CI (Configuration Item), maka dibutuhkan tempat menyimpan yang sesuai dengan dinamisme proses-proses Service Management (Ayat, 2009). ITIL mendefinisikan tempat penyimpanan data ini sebagai CMDB. Sumber Data yang ada di dalam CMDB tentunya harus data yang terbaru dan terakurat. Versi data yang ada di dalam suatu organisasi beragam, terdapat data di akuntansi, sistem management, sistem network management, database inventory, dan data lainnya. ITIL menuntut

Upload: hakhanh

Post on 05-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Pemetaan jurnal dengan ITIL framework di mana Configuration

Management Database (CMDB) didefinisikan dalam proses Configuration

Management dapat dilihat pada tabel 2.1. Dalam ITIL V3 proses Configuration

Management digabung dengan Asset Management dan disebut Service Asset and

Configuration Management. Salah satu tujuan proses ini adalah mendukung

proses-proses Service Management dengan memberikan informasi yang akurat

sehingga memungkinkan pengambilan keputusan pada saat yang tepat (OGC,

2007). Manajemen layanan TI di perguruan tinggi terdiri dari tiga factor yaitu

orang, proses dan teknologi. Proses mengacu pada proses kerja yang terlibat

dalam IT pelayanan dan pemeliharaan. Proses adalah dasar dari ketiga faktor.

Orang mengacu pada organisasi bentuk dan budaya TI konstruksi dan

pemeliharaan. Teknologi mengacu pada sarana teknis yang digunakan dalam IT

konstruksi dan pemeliharaan. Hanya melalui keterhubungan dari tiga faktor

tersebut layanan TI akan bejalan baik (Wang, 2007).

Karena informasi yang diberikan adalah informasi dari banyak aset/CI

(Configuration Item), maka dibutuhkan tempat menyimpan yang sesuai dengan

dinamisme proses-proses Service Management (Ayat, 2009). ITIL mendefinisikan

tempat penyimpanan data ini sebagai CMDB. Sumber Data yang ada di dalam

CMDB tentunya harus data yang terbaru dan terakurat. Versi data yang ada di

dalam suatu organisasi beragam, terdapat data di akuntansi, sistem management,

sistem network management, database inventory, dan data lainnya. ITIL menuntut

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

6

agar data di CMDB dapat dipakai sebagai “Single source of truth” (Satu-satunya

data yang dianggap benar), sehingga perlu untuk memastikan agar data yang

dimasukkan ke dalam CMDB adalah data yang paling akurat. Data ini diperoleh

dengan proses rekonsiliasi, yaitu menggabungkan data dari sumber-sumber data

diatas dengan hanya mengambil bagian yang paling akurat dari tiap sumber (Axel,

2010).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

7

Tabel 2.1 Pemetaan Jurnal

No Judul Methodology Uji/Hitung/Ukur Hasil Yg Didapat Kesimpulan Penulis

1 Implementing ITIL-based CMDB in the

Organizations to Minimize or Remove Service

Quality Gaps

IT Service Management Model of S.Q.G.s and

CMDB

ITIL berbasis CMDB Penggunaan ITIL berbasis

CMDB sebagai repositori yang

digunakan untuk

mengumpulkan semua hal

yang berkaitan dengan

prespektif pelanggan dan juga

lintas bagian di dalam

sembuah organisasi

• Mohammad

Sharifi

• Masarat Ayat

• Shamsul

Sahibudin

2 ITIL as Common Practice Reference Model for IT

Service Management: Formal Assessment and

Implications for Practice

ITIL (IT Infrastructure

Library)

Total balance sheet,

anggaran dan durasi

proyek

Perbedaan service level

management dan capacity

management

Kritikal model untuk

mendapatkan manfaat

Axel Hochstein,

Dr. Rudiger

Zarnekow, Prof. Dr.

Walter Barnner

3 Evaluation of Service-Oriented IT Management

in Practice

IT management customer

focus

Case study to identify typical benefit and

cost categories and to look at

factors crucial for successful ITIL

transformation projects

ITIL principles should be

adapted according to the

requirements of the company

and should be applied

seIectively.

• Axel Hochstein

• Riidiger Zarnekow

• Walter Brenner

4 An ITIL-based IT Service Management Model for

Chinese Universities

Proses kerja dan

pemeliharaan yang

terlibat dalam layanan IT

User, Process dan

Technology

Menetapkan model pengelolaan

layanan TI yang tersebut sesuai

dengan karakteristik universitas

Model organisasi, model

proses dan model teknologi

kampus pada manajemen

layanan TI berdasarkan teori

ITIL dan penerapannya pada

universitas di China.

• Wang Zhen

• Zhang Xin-yu

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

8

2.2 Database

Database merupakan mekanisme yang digunakan untuk menyimpan

informasi, atau data. Informasi itu sendiri merupakan hal yang kita gunakan

sehari-hari untuk berbagai maksud. Dalam database, pengguna semestinya dapat

menyimpan data dalam bentuk yang terorganisir. Data yang telah di simpan

seharusnya dengan mudah dapat di panggil kembali.

2.3 Configuration Management Database (CMDB)

CMDB atau configuration management database merupakan suatu

penerapan database yang berisi data-data yang relevan dan detail-detail dari

element-element dalam suatu perusahaan yang digunakan dalam mengatur IT

service. CMDB lebih dari sekedar pendataan asset, karena CMDB berisi informasi

yang terkait dengan perawatan, perpindahan, dan masalah yang terjadi dengan

item-item yang ada dalam CMDB. Selain itu CMDB berisi informasi yang lebih

luas tentang item-item yang sangat dibutuhkan oleh organisasi pelayanan IT,

seperti hardware, software, dokumentasi, personal.

Pada ITIL V.3, Configuration management database merupakan bagian

dari service asset and configuration management (SACM). Proses ini berperan

mengelola service asset untuk menunjang service management process. Hal ini

sangat penting agar tujuan dari penerapan ITIL dapat dikelola dengan efektif dan

efisien.

Menurut OGC definisi CMDB adalah sebuah basis data yang digunakan

untuk merekam seluruh siklus. Configuration Management System mengelola

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

9

satu atau lebih CMDB dan masing-masing CMDB menyimpan atribut-atribut

Configuration Items (CI) serta hubungannya dengan CI lain. (OGC, 2007).

Sementara definisi CMDB berdasarkan Federation specification

distributed management task force adalah “The definition of a CMDB in the

context of this specification is based on the definition described in the IT

Infrastructure Library (ITIL): a database that tracks and records configuration

items associated with the IT infrastructure and the relationships between them.

Strictly speaking, the ITIL CMDB contains a record of the expected configuration

of the IT environment, as authorized and controlled through the change

management and configuration management processes.” (Federation

Specification Distributed Management Task Force, 2009)

Gambar 2.1 dibawah ini menunjukkan berbagai informasi yang terdapat

pada CMDB (Federation Specification Distributed Management Task Force,

2009).

Gambar 2.1 CMDB sebagai pondasi dari IT Management Processes

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

10

2.4 Tujuan CMDB

Tujuan dari implementasi configuration management adalah “to define

and control the components of services and infrastructure and maintain accurate

configuration information on the historical, planned and current state of the

services and infrastructure” (OGC, 2007)

Tujuan CMDB (Federation Specification Distributed Management Task

Force, 2009) ialah untuk menunjang:

a. Mengelola gambaran yang akurat dari IT inventory dari kombinasi

informasi aset (finance) dan informasi deployment/konfigurasi, yang

implementasinya digambarkan pada gambar 2.2.

b. Merefleksikan perubahan menjadi IT resource, termasuk juga asset,

licensing data, terhadap semua repositories dan sumber data

c. Membandingkan konfigurasi yang diharapkan dengan actual configuration

d. Enable version awareness, seperti

a. Mengkoordinasikan rencana perubahan konfigurasi

b. Track change history

e. Relate configuration dan asset data menjadi data lainnya dan data

sources, seperti incident, problem, dan service level. Beberapa

contohnya yaitu:

a. Integrasi change management dan incident dengan

melakukan monitoring informasi

b. SLA incident analysis, dengan menggunakan service desk

dan incident information

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

11

Gambar 2.2 Gambaran implementasi CMDB

Gambar 2.3 menjelaskan tujuan configuration management. Tujuan dari

melakukan CMDB (OGC, 2007) pada Configuration management adalah untuk:

a. Menunjang bisnis dengan mengontrol sasaran dan kebutuhan dari

konsumen layanan TI.

b. Menunjang efisiensi dan efektivitas service management process dengan

menyediakan informasi konfigurasi yang akurat tentang Configuration

Item (CI) dan dokumentasi, sehingga setiap orang mendapatkan keputusan

yang benar pada waktu yang tepat.

c. Mengurangi isu kepatuhan dari jumlah kesalahan atas konfigurasi yang

tidak tepat dari layanan dan asset.

d. Mengoptimalkan service asset, IT configuration, dan kapabilitas.

e. Memungkinkan organisasi untuk melakukan dampak analisis dan

perubahan terjadwal secara aman dan efisien.

f. Mengaktifkan kontrol infrastruktur dengan memantau, memelihara dan

memberikan layanan informasi pada semua sumber daya yang dibutuhkan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

12

Gambar 2.3 Tujuan configuration management (TSB, 2007)

Selain itu secara umum CMDB diharapkan juga dapat berperan dalam

membantu implementasi ITIL di lingkungan Northstar Pacific Capital

kedepannya. Tabel 2.2 berikut ini adalah peranan CMDB dalam membantu

proses-proses ITIL yang lain (Nurdin, 2009):

Tabel 2.2 Peranan CMDB dalam proses ITIL Lain

Incident

Management Capacity

Management Change

Management Service Level

Management

Baik agent, maupun

team support dapat

mengetahui

spesifikasi

komputer yang

dipakai oleh

pemakai (jumlah

RAM, tipe CPU,

dll), versi software

(Versi Windows,

Office, dll) yang

digunakan dan

Hampir semua

perusahaan

beroperasi dengan

membuat anggaran

di awal tahun.

Pengadaan

tambahan yang

tidak terencana di

anggaran biasanya

lebih sulit dilakukan

dan membutuhkan

justification

Ketika akan

memutuskan untuk

meng-upgrade

seluruh PC client ke

Windows terbaru,

timbul kesulitan

untuk

memperkirakan

biaya yang

dibutuhkan. Ini

dikarenakan tidak

adanya informasi

Komitmen tingkat

layanan yang akan

diberikan TI kepada

para pemakai harus

didukung oleh

infrastruktur dalam

kapasitas yang

sesuai. CMDB

memudahkan proses

evaluasi ini dengan

memberikan data

yang dibutuhkan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

13

informasi penting

lainnya. Informasi

ini mempercepat

pencarian solusi

secara signifikan

karena pada

umumnya para

pemakai tidak

mengetahui

informasi ini. Untuk

mendapatkan

informasi ini dari

pemakai, pemakai

harus dibimbing,

yang tentunya akan

menghabiskan

banyak waktu

tambahan. Dibantu

dengan data hasil

Performance

Monitoring, CMDB

dapat dipakai untuk

membantu

perencanaan

akuisisi fasilitas

tambahan untuk

menjamin layanan

TI dapat berjalan

dengan lancar.

tentang jumlah

(untuk menghitung

license), spesifikasi

client (untuk

menghitung jumlah

hardware yang

perlu di-upgrade)

dan lokasi client

(untuk menghitung

biaya transportasi).

CMDB yang berisi

data yang akurat

memungkinkan

semua informasi

diatas didapatkan

dengan mudah.

2.5 Configuration Items

Setiap element pada lingkungan IT merupakan individual entity yang

membutuhkan accurate capture untuk setiap atributnya. Representasi dari entitas

yang ada didalam CMDB adalah CI (configuration Items). Contoh CI terdapat

pada tabel 2.3.

Berdasarkan (O’Donnel, 2009), Configuration Items ialah A CI is a

software model that contains the attributes of the represented entity. In databases,

this is described in the schema. Each entity consists of several attributes of

specific data types (for example, string and integer).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

14

Tabel 2.3 Contoh dari Configuration Items

Employee Department Physical

Server

Virtual

Server

Application

ID Number Division Asset Number Asset Number Asset Number

Last Name Manager Vendor Vendor Vendor

First Name Employee 1 Model Model Model

Department M CPU Type Host Server Service

Title Employee n CPU Speed Memory Host Server

Service 1 M Memory Hosted App 1 Owner

M Service 1 Virtual Node 1 M M

Service n M M Hosted App n

M Service n Virtual Node n M

M M

2.6 Identifikasi Konfigurasi

Berdasarkan (OGC, 2007), beberapa hal yang penting ketika merencanakan

identifikasi dari konfigurasi:

a. Definisikan bagaimana class dan tipe asset (informasi-informasi, seperti

layanan TI, hardware, software, gedung, orang, dokumen) configuration

item/CI yang perlu dipilih dan diklasifikasikan.

b. Definisikan pendekatan untuk mengidentifikasi. Penamaan dan labelling

yang unik dari setiap asset atau komponen layanan.

c. Definisikan tugas dan tanggung jawab dari pihak yang mengelola

konfigurasi

Dengan melakukan identifikasi dari konfigurasi, maka diharapkan dapat

meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pengelolaan CMDB. Contoh

implementasi CMDB terdapat pada gambar 2.4 berikut ini.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

15

Gambar 2.4 Contoh Implementasi Configuration Management Database

2.7 Rencana Perancangan

Northstar Pacific Capital TI dalam hal ini telah menyadari bahwa

pembuatan CMDB tidaklah semudah membangun sebuah database dan mengisi

database tersebut dengan data. Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan dalam

pembuatan CMDB, terutama bagi organisasi yang memiliki layanan yang banyak

serta didukung oleh infrastruktur dalam jumlah besar:

• Mendapatkan komitmen dan dukungan dari Manajemen, apabila

memungkinkan bukan hanya dukungan dari Manajemen TI tetapi juga

dari Manajemen Bisnis.

• Mendapatkan komitmen dan bersama-sama dengan pemilik data,

pengguna data serta penanggungjawab data dalam menjaga validitas,

akurasi serta kemutakhiran data.

• Dilakukan dalam beberapa fase untuk mencegah pengumpulan,

populasi dan pengelolaan data yang terlalu besar dalam satu waktu.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

16

• Setiap perubahan data yang terdapat dalam CMDB, harus dikelola

melalui Change Request (Request for Change – RFC). Dengan

demikian setiap terjadi perubahan, seluruh bagian yang berkepentingan

terhadap data mengetahui terjadinya perubahan. Oleh karena itu proses

Change Management dan Configuration Management harus terlebih

dahulu atau bersama-sama diimplementasikan dengan pembuatan

CMDB.

• Setelah proses implementasi, harus dibuat sebuah mekanisme Internal

Audit untuk menjaga agar discrepancy data antara CMDB, RFC serta

data fisik tidak terlalu besar.

• Memilih perangkat yang tepat dalam mengelola CMDB dan proses-

proses ITSM lainnya (Incident Management, Problem Management,

Service Level Management, Change Management, Release

Management, Availability Management, Capacity Management, IT

Service Continuity Management, Financial Management for IT, serta

Service Desk).

2.8 Langkah-Langkah Perancangan CMDB

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas maka akan disusun

sebuah pedoman yang berisi tahap implementasi dengan referensi dari beberapa

pedoman yang telah ada, diantaranya :

A. “CMDB in 5 Steps” (Klaus Dettmer, 2006)

Langkah 1: Menentukan Tujuan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

17

Untuk menentukan Tujuan yang terukur dan sesuai dengan yang

diinginkan dapat ditentukan berdasarkan :

• Informasi (mengenai status dan kinerja dari IT saat ini)

• Pengatahuan terhadap organisasi.

Pertanyaan yang akan dapat dijadikan dasar meliputi:

• Apa saja yang mengakibatkan terhambatnya proyek ini?

• Benefit yang mana yang anda harapkankan? Layanan mana yang harus

diperbaiki?

• Siapa yang akan menggunakan CMDB? Jenis informasi yang seperti apa

yang akan dicari oleh pengguna system? Apa saja yang menjadi harapan

mereka ?

• Apa kriteria terukur Anda mengenai kesuksesa tersebut?

Langkah 2: Pembagian Tanggung Jawab Dan Memotivasi Staf

Dalam menetukan tujuan yang relevan dengan proyek CMDB seluruh

karyawanan perlu berpartisipasi dan memecah projek menjadi beberapa tahapan

agar dapat dibuktikan keberhasilannya dalam jangka pendek.

Mengenai tanggung jawab harus jelas. Harus ada pemilik proses dari

manajemen konfigurasi. Dengan menetapkan tanggung jawab yang jelas Anda

dapat memastikan keberhasilan proyek dan memastikan bahwa CMDB

memberikan informasi yang kuat dan benar. Tanggung jawab juga harus

ditugaskan untuk berbagai sumber informasi bagi CMDB, untuk memastikan

bahwa interface diimplementasikan dengan benar dan terpelihara.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

18

Keberadaan CMDB harus selaras dengan fungsi manajer perubahan.

Segera setelah CI terekam, maka proses pemeliharaannya harus sudah berjalan.

Jika tidak maka akurasi CMDB tidak dapat dipastikan dan investasi menjadi tidak

berguna.

Karyawan di departemen berikut adalah kandidat ideal untuk tim proyek:

1. Administrator infrastruktur TI (sering digambarkan sebagai manajemen aset

atau inventaris manajemen)

2. Aplikasi manajemen

3. Anggota staf dari semua proses, terutama Insiden, Masalah dan Manajemen

Perubahan.

Langkah 3: Pendekatan yang tepat "bottom-up" atau "top-down"

Prosedur yang terbaik sangat tergantung pada ukuran organisasi, jumlah

CI dan tujuan secara keseluruhan. Bila dengan pendekatan bottom-up satu harus

hati-hati untuk tidak melupakan tujuan.

Direkomendasikan untuk menggunakan Top-Down, yaitu terfokus pada

unsur-unsur yang memiliki dampak terbesar pada pengiriman layanan TI. Periksa

tujuan Anda: Manfaat apa yang diharapkan? Layanan apa yang harus

ditingkatkan?

Kesuksesan dari sebuah pendekatan adalah mulai dengan dua atau tiga

layanan yang paling penting dan kemudian secara bertahap memperluas

CMDB. Seringkali katalog produk dari suatu organisasi akan digunakan sebagai

pedoman untuk membangun CMDB. Persyaratan ISO 20000 memberikan tips

untuk ukuran dan tingkat detil dari CMDB. Organisasi harus menganalisa layanan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

19

TI mereka dan menganalisa yang komponen dan sistem yang diperlukan untuk

melakukan pelayanan dan informasi rinci yang diperlukan.

Langkah 4: Menentukan Content

Informasi apa yang kita butuhkan untuk bisa diadapat dari sebuah layanan TI?

CMDB Content disusun sebagai berikut:

1. Konfigurasi Items (CI)

Elemen-elemen dari infrastruktur TI, yang mendukung layanan, seperti Hardware

dan software

2. Komponen

Elemen-elemen dari infrastruktur TI, yang seharusnya tidak dicatat sebagai CI

untuk mengurangi data volume CMDB dan untuk menyederhanakan

pemeliharaan:

• Grafis atau kartu jaringan

3. Atribut

Teknis dan data ekonomi yang menggambarkan Item Konfigurasi atau komponen

di lebih detail, seperti:

• Atribut fisik, disampaikan oleh penemuan solusi, produsen misalnya,

model dan serial nomor.

• Atribut logis yang dicatat secara manual atau dengan menghubungkan ke

sistem lain seperti pusat biaya, harga pembelian, dan lain-lain.

4. Hubungan.

Hal ini mengacu pada hubungan CI serta hubungan ke layanan:

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

20

• Service to CI relationship

• CI to CI relationship

• CI to ITSM processes

Langkah 5: Mengisi CMDB dengan Data

Kualitas CMDB meningkat jika dilakukan hal berikut ini:

• Tentukan "leading systems” dari mana data harus diimpor, misalnya

administrasi pengguna, karyawan personel data dari sistem HR.

• Otomatis mengimpor data dan sinkronisasi.

• Tentukan proses pemeliharaan dan menggunakan alat untuk

menerapkannya.

• Mengurangi jumlah interface untuk dengan mudah dukungan administrasi

dan pemeliharaan.

Data manajemen secara umum dan pelaporan keuangan pada khususnya

hampir sepenuhnya bergantung pada kinerja TI infrastruktur seperti jaringan,

perangkat lunak, server, dan desktop.

Pastikan bahwa and mampu mendeteksi perubahan apapun untuk itu

untuk mengelola proses otorisasi dan memberikan jejak audit untuk melacak

perubahan dengan bantuan dari CMDB dan Manajemen Perubahan ini sangat

penting ketika mengadopsi Sarbanes-Oxley (SOX) dan persyaratan hukum

lainnya.

B. ”Implementing ITIL Configuration management” (Klosterboer, 2008)

Secara umum pedoman ini dapat digambarkan dengan diagram di bawah

ini :

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

21

Gambar 2.5 Langkah pada pedoman ”Implementing ITIL Configuration

management”

C. ”9 Steps to Implement a Successful CMDB Project” (Evergreen-System,

2007)

Secara umum langkah-langkah dalam pedoman ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gathering

and

Analyzing

Requirement

Determining

scope, span

and

Granularity

Customizing

the

Configuration

Management

Process

Putting

Together a

Useful

Project Plan

PLANNING

Choosing

the Right

Tools

IMPLEMENT

Imple-

menting

the

Process

Populating

the CMDB

Choosing

and Running

a Pilot

Program

Communication

and Enterprise

Roll Out

Building a

Configuration

Management Team

RUNNING

Measuring and

Improving CMDB

Accuracy

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

22

Gambar 2.6 Diagram langkah kerja Roadmap perancangan CMDB

1. Melakukan Analisis kebutuhan, sosialisai, edukasi dan awareness

CMDB menghadirkan kemampuan dan konsep baru yang harus dapat

dicerna oleh organisasi untuk merubah bagaimana devisi IT ‘berpikir’ dan

membuat keputusan. Tentu saja perangkat lunak untuk menangani hal ini dengan

mudah dan cepat dapat diinstall tapi jika pekerjaan terpenting dalam

mensosialisasikan dan melakukan penyesuaian dengan proses bisnis tidak

sepenuhnya berhasil, maka alat bantu tersebut akan hanya menjadi sebuah

perangkat yang tidak ada gunanya.

CMDB tidak ditujukan untuk pertimbangan-pertimbangan

fungsionalitas, ketersediaan dan performa tapi lebih tertuju kepada bagaimana

komponen-komponen itu terkoneksi dan terbangun serta ketergantungan mereka

dengan komponen-komponen lain. Seperti layaknya sebuah alat bantu CMDB

dapat membantu untuk memperkirakan dan mencegah terjadinya terhentinya

layanan akibat gangguan dengan memperpendek waktu pemecahan msalah dan

meningkatkan kualitas layanan.

Adapun hal-hal yang perlu dikomunikasikan antara lain:

a. Definisi

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

23

• Implementasi CMDB merupakan organisasi telah

mengadopsi best practices.

• Jika ingin mewujudkan organisasi yang ITIL compliance

diperlukan implementasi CMDB

• CMDB merupakan satu-satunya sumber rekaman (record)

• CMDB adalah manajemen konfigurasi.

• Fungsi dari CMDB adalah:

1. Dapat memvisualisasikan apa yang ada di sebuah

perangkat dan bagaimana seseorang dapat berinteraksi

dengan apa yang ada di sana.

2. Dapat melacak dan melaporkan peristiwa-peristiwa

yang berkenaan dengan perubahan konfigurasi

3. Dapat digunakan untuk berbagai perangkat dan

hubungannya dengan pihak-pihak lain diantaranya

perangkat jaringan, server, perangkat lunak, rule, file,

orang, lokasi, dokumen dan sebagainya.

b. Apa nilainya bagi organisasi? Berikan salah satu contoh skenario:

• Sebuah masalah terjadi. Perubahan konfigurasi apa yang

telah dilakukan? Sudahkah perubahan itu disetujui

sebelumnya?

• Sebuah perubahan sedang dipertimbangkan, komponen

apakah yang akan terpengaruh dengan perubahan tersebut?

CMDB dapat memberikan indikasi CI mana sajakah yang

terhubung dan saling bergantung dengan CI lainnya.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

24

• Apa saja yang telah terpasang saat ini?, hal ini berguna jika

suatu saat konfigurasi harus dikembalikan ke kondisi

sebelum perubahan terjadi, juga berguna untuk pengujian

dan duplikasi konfigurasi pada DRC site.

• Untuk mengetahui apakah request yang ada dalam service

catalog telah terpenuhi.

c. Faktor-faktor kunci sukses

• Personel IT mulai berpikir dari sisi ‘struktur’ ketika

memecahkan masalah.

• Semua area yang menggunakan teknologi discovery telah

menggunakan CMDB juga.

• CI telah memiliki penanggung jawab masing-masing dalam

area produksi, penanggung jawab inilah yang

bertanggungjawab pada integritas konfigurasi CI-nya

masing-masing.

• CMDB telah digunakan sehari-hari dalam hampir semua

fungsi dalam IT dan menjadi sumber informasi yang dapat

dipercaya yang dapat mengurangi waktu pencarian dan

dapat menginformasikan perubahan-perubahan yang

terjadi.

• Dari setiap masalah yang terjadi, dapat diperoleh pelajaran

darinya.

• Sebuah peta view standar selalu tersedia untuk

pengembangan projek-projek selanjutnya.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

25

• Discovery dari CI dapat dilakukan 99% secara otomatis

tanpa intervensi manual.

2. Buatlah Definisi Prioritas Penggunaan CMDB

Jika dirancang dan diimplementasikan secara baik CMDB dapat

memainkan peran penting dalam menentukan dan melaksanakan strategi,

membantu manajemen untuk menyediakan lingkungan yang mendukung untuk

memberikan kinerja terbaiknya dari waktu ke waktu. Setidaknya membantu

menyederhanakan pengelolaan dan koordinasi sumber daya dari perspektif bisnis.

Hal ini biasanya mendorong manajemen untuk segera menerapkan CMDB secara

penuh tanpa mempertimbangkan dampaknya pada waktu dan proses baik

perancangan maupun implementasinya. Menjadi terlalu ambisius dalam memilih

proses yang akan diimplentasikan dapat menyebabkan kebingungan, kelelahan

staff dan rendahnya kualitas integrasi dengan proses lain. Maka penting artinya

untuk dapat memilih prioritas proses mana yang akan diimplementasikan terlebih

dulu (Mohammad Sharifi, 2008)

Computer Associated telah mempublikasikan tujuh penggunaan dasar

dari sebuah implementasi CMDB serta dampaknya bagi sumberdaya waktu,

dampak ekonomis dan keuntungannya bagi organisasi yang disajikan dalam tabel

2.4 di bawah ini.

Tabel 2.4 Penggunaan dasar CMDB (David A. Messineo, 2008)

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

26

Setiap organisasi harus mempertimbangkan view dan aturan konfigurasi

apa yang masuk akal untuk bisnis mereka, beberapa pertanyaan terbuka dapat

digunakan sebagai alat bantu untuk mendefinisikannya antara lain:

• Jika x telah diketahui, bagaimana kejadian y bisa dicegah?

• Peristiwa apa sajakah yang akan mengejutkan organisasi?

• Apa yang devisi lain dapat lakukan yang dapat mempengaruhi

devisi IT (dan sebaliknya)

• Bagaimana visualisasi dapat menjelaskan kompleksitas?

3. Assesmen terhadap CI

Berdasarkan data dari use case yang dibuat diatas, sebuah keputusan

harus dibuat. Use Case mungkin tidak dapat menjelaskan secara langsung

kebutuhan untuk melakukan desain sebuah database. Sebuah discovery engine

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

27

dapat digunakan untuk menemukan tipe-tipe CI yang ada dalam organisasi. Untuk

dapat melakukan analisis dan pendefinisian kebutuhan CI melibatkan empat

tahap:

a. Analisis terhadap Type CI dan attribut-attributnya.

Tipe CI merupakan penggambaran fungsi dan tujuannya. Type CI

tidak terbatas pada perangkat-nya, objek-objek yang berhubungan

dengan perangkat tersebut juga dapat menjadi type CI. Sebagai

contoh, routing rules, dokumen, konten dan SLA. Sedangkat

attribut adalah field yang menjelaskan type CI tersebut. Sebagai

contoh disk drive merupakan tipe CI, maka kapasitas maksimum

terformat merupakan attribut dari type CI tersebut.

Analisis pendefinisian Tipe CI dapat dilakukan dengan dua

dimensi. Dimensi pertama yang merupakan baris, merupakan 7

layer ISO yang berisi tipe-tipe CI sedangkan kolumnya

mendefinisikan attribut-attributnya.

b. Identifikasi terhadap Source System

c. Pengayaan

d. Historis

4. Keputusan CI Design

Ada tiga pilihan bagaimana kita dapat melakukan discovery terhadap CI.

Tidak ada solusi yang bersifat universal, kita dapat memilih salah satunya. Tapi

untuk implementasi fase pertama CMDB biasanya terintegrasi dengan Asset

Management atau Service Desk. Contoh analisis CI terdapat pada tabel 2.5.

a. Discovery Initiated

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

28

Pendekatan yang direkomendasikan adalah dengan “menemukan”

tambahan, perubahan dan penghapusan CI menggunakan discovery

engine sebagai mekanisme query. Ini memungkinkan kontrol yang

baik dengan pengaturan frekwensi update untuk melakukan

discovery terjadwal. Sebagian besar discovery engine telah dapat

menangani SQL untuk menemukan object-object database. Ini

memiliki kelemahan karena tidak mampu mendeteksi adanya event

dan perubahan yang kritikal, karena masih menggunakan pull

mechanism

b. Integration Tools

Menggunakan EAI atau tool datawarehouse ETL (Extract

Translation and Load) untuk mereplikasikan external data ke/dari

CMDB.

c. Brute Force

Menggunakan batch program atau web services untuk melakukan

integrasi.

Tabel 2.5 Contoh analisis CI

Source System

CI Types (Subset) CI Attributes Discovered Manual Asset Mgmt

System B System n

IP �

Network �

Layer 2 Devices Asset Tag ID �

Purchase Date �

Hosts Asset Tag ID �

Purchase Date �

Operating System License expiration dates

Application License expiration �

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

29

Software dates

Service Agreements

Annual lease cost �

Key Documents Vendor Maintenance �

5. Lakukan Discovery

Tahap selanjutnya adalah melakukan discovery dengan menggunakan

discovery engine yang telah disepakati sebelumnya. Ada tiga jenis metode

discovery yang dapat digunakan yaitu agent-less, agent based dan passive.

Dimana dari tiga jenis capability ini masing-masing mempunyai keunggulan dan

kelemahan untuk mendapatkan hasil CI yang diinginkan dan sesuai dengan

environtment yang ada. Selain itu dari ketiga metode tersebut tidak semua yang

dapat di customize sehingga pesan error dapat di minamlkan.. Tabel 2.6 berikut

menunjukkan perbandingannya:

Tabel 2.6 Perbandingan metode discovery

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

30

6. Kepemilikan CI dan Tugas-tugasnya

Sebuah CMDB merupakan alat perusahaan untuk mengkoordinasikan

dan meningkatkan pengambilan keputusan di organisasi. Mengendalikan

integritas konfigurasi merupakan tanggung jawab bersama dan tidak dapat

ditugaskan untuk satu orang.

Setiap orang yang bertanggung jawab untuk komponen operasional,

apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak, adalah pengguna akhir CMDB,

juga disebut di sini sebagai Pemilik CI Domain. Proses ini dimulai dengan

mengalokasikan kepemilikan setiap CI untuk satu orang, dan hanya satu, masing-

masing. Tidak apa-apa untuk dapat melihat CI milik yang lain, tapi setiap orang

harus diberikan tanggung jawab atas bagaimana CI dikonfigurasi dan diubah. Ini

meminimalkan miskomunikasi dan kesalahan yang dibuat ketika melakukan

perubahan. Kepemilikan akan bervariasi untuk setiap organisasi tetapi tanggung

jawab yang ada secara alami akan menentukan bagaimana kepemilikan harus

diserahkan.

Selain kepemilikan, masing-masing pemilik selalu bertanggung jawab

untuk pemantauan CI yang lain (dalam arti konfigurasi). Entitas outsourcing,

vendor eksternal dan support group juga harus dianggap sebagai Pemilik Domain

jika mereka adalah bagian dari operasi de facto.

7. Pemetaan Hubungan (Relationship mapping)

Pemetaan hubungan antara CI adalah fitur yang paling penting.

Discovery menemukan "titik" sementara pemetaan "menghubungkan titik-titik".

Hubungan membuat wawasan sekitar di mana dan bagaimana CI saling

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

31

mempengaruhi. Tanpa itu, sebuah CMDB hanyalah Asset dan Inventory database

database.

Relationship adalah hubungan dependensi yang mempengaruhi seberapa

baik CI lain bisa berfungsi. Sebuah CMDB menemukan hubungan dengan

menggunakan tiga proses.

1. Inferensi melalui observasi akses dan berbagi sumber daya

2. Masukan langsung sebagai akibat dari membaca tabel internal

3. Pengayaan

8. Memahami Keterhubungan Konfigurasi

Hubungan dalam CMDB adalah unik untuk Manajemen Konfigurasi.

Tidak ada pendekatan standar dalam industrri ini sehingga penting untuk

memahami bagaimana vendor telah mengimplementasikan fungsi ini. Pemetaan

out-of-the-box mengasumsikan kondisi rutin tertentu. Misalnya, telah ditentukan

port de facto, namun ini dapat diubah. Jika, misalnya, Anda tidak menggunakan

nomor port 1521 untuk Oracle TNS Listener maka parameter pemetaan harus

disesuaikan. Gambar 2.7 menggambarkan contoh Configuration Relationship.

Beberapa jenis configuration relationship yang umum adalah:

• Contained or Is Contained By

• Member

• Uses

• Manages

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

32

Gambar 2.7 Contoh Configuration Relationship

9. Pembuatan View

Pada tahap ini CI telah selesai di discovery dan relationship diantaranya

telah dipetakan. Sekarang saatnya menentukan bagaimana informasi disajikan.

View dapat disajikan dalam bentuk peta maupun tabular.

Peta mengkomunikasikan informasi lebih banyak. Vendor biasanya

menyediakan kemampuan visualisasi dengan banyak cara, sehingga feature ini

harus benar-benar dipertimbangkan dengan masak.

10. Proses Administrasi CMDB

Sebuah CMDB seperti aplikasi database lain tergantung pada

manajemen yang efektif proses tertentu yang sedang berlangsung. Proses ini tidak

mengelola konten CI yang telah ditetapkan Pemilik Domain. Mereka berbeda dari

aplikasi database di area bisnis, jadi perhatian khusus diperlukan untuk

memastikan CI diatur dan diimplementasikan. Identifikasi dan deskripsi dari

proses-proses ini tercantum dalam tabel di bawah ini, tetapi memperbaiki dan

memformalisasikannya ini perlu dimasukkan dalam implementasi tertentu.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

33

Seorang Administrator CMDB perlu diberi tanggung jawab untuk proses

ini, kecuali untuk tugas DBA, yang harus ditangani sebagai bagian dari database

seperti biasa. Setelah instalasi awal harusnya memakan waktu tidak lebih dari dua

hari seminggu. calon yang baik untuk peran ini adalah Change Manager atau

seseorang yang Berhubungan dengan arsitektur teknis atau kepala bagian aplikasi

atau perangkat lunak atau configuration manager tapi hanya jika mereka akrab

dengan infrastruktur teknis. Personil yang melakukan operasi harian bukan calon

yang baik karena mereka tidak terbiasa dengan aplikasi, layanan dan relationship

CI pada tingkatan yang lebih tinggi.

2.9 Pengujian Hipotesis Asosiatif dua pihak

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data

yang terkumpul. Pengertian hipotesis tersebut adalah hipotesis untuk penelitian.

Sedangkan secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai

keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data

yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik). (Sugiyono, 2009). Sedangkan

hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara dua

variabel atau lebih. Bentuk pengujian hipotesis asosiatif yang akan dilakukan

adalah dengan uji dua pihak (two tail test) untuk menguji keterhubungan antara

dua pernyataan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambar 2.8 menunjukkan

gambaran uji hipotesis dua pihak.

Dalam menaksir parameter populasi bedasarkan data sampel,

kemungkinan akan terdapat dua kesalahan yaitu:

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center - rudi... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ... konstruksi dan pemeliharaan. ... Menunjang efisiensi dan efektivitas

34

a. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho)

yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan

dinyatakan dengan α.

b. Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah

(seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan β.

Gambar 2.8 Uji hipotesis dua pihak

Karena data yang akan dikorelasikan berbentuk interval dan dari sumber data

yang sama maka teknik korelasi yang akan digunakan adalah Pearson Product

Moment yang memiliki persamaan :

��� =∑��

�(∑��)(∑��)

Untuk kemudian ditentukan signifikansinya dengan rumus :

� =∑��

�(∑��) (∑��)

Harga t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel (distribusi t).

Jika t hitung jatuh pada daerah penolakan Ha, maka dapat dinyatakan bahwa

korelasi antara kedua pernyataan tersebut adalah signifikan.

Daerah

Penerimaan Ho

Daerah

Penolakan Ho

Daerah

Penolakan Ho