bab ii landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2013-2-01921-ds...

34
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Kampanye Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi).Sedangkan sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat.Jadi Kampanye sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat agar menuju ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang di laksanakan oleh pembuat kampanye. Selain itu, kampanye layanan masyarakat biasanya memberikan pesan-pesan sosial untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi. Pengertian Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: •Gerakan atau tindakan serentak (untuk melawan, mengadakan aksi dan sebagainya). •Berkampanye artinya mengadakan gerakan secara serentak (untuk melawan, mengadakan aksi dan sebagainya). •Kampanye promosi artinya kampanye yang diadakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan. Dari uraian diatas, maka kampanye dapat dibedakan menurut jenisnya menjadi 4 macam, yaitu: 1. Kampanye Sosial Adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dan bersifal non kamersil. Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang

Upload: vankhanh

Post on 09-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Teori Kampanye

Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu

gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi).Sedangkan

sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat.Jadi Kampanye

sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku

sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat agar menuju ke arah

tertentu sesuai dengan gerakan yang di laksanakan oleh pembuat kampanye.

Selain itu, kampanye layanan masyarakat biasanya memberikan

pesan-pesan sosial untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap

sejumlah masalah yang harus mereka hadapi.

Pengertian Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah:

•Gerakan atau tindakan serentak (untuk melawan, mengadakan aksi dan

sebagainya).

•Berkampanye artinya mengadakan gerakan secara serentak (untuk melawan,

mengadakan aksi dan sebagainya).

•Kampanye promosi artinya kampanye yang diadakan dalam rangka promosi

untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan.

Dari uraian diatas, maka kampanye dapat dibedakan menurut

jenisnya menjadi 4 macam, yaitu:

1. Kampanye Sosial

Adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan

pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dan

bersifal non kamersil. Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk

menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang

6

sedang terjadi. Kriteria penentuan kampanye pelayanan masyarakat

adalah:

a. Non komersil.

b. Tidak bersifat keagamaan.

c. Tidak bermuatan politik.

d. Berwawasan nasional.

e. Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat.

f. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima.

g. Dapat di iklankan.

h. Memiliki dampak dan kepentingan tinggi sehingga mendapat

dukungan media lokal maupun nasional.

2. Kampanye Bisik

Yaitu kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan

atau mengadakan aksi secara serentak denganjalan menyiarkan kabar

angin.

3. Kampanye Promosi

Adalah kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka

promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan, dan

sebagainya.

4. Kampanye Politik

Yaitu kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada

masyarakat agar masyarakat rnemperoleh informasi tentang apadan

bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian

masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk

menentukan dipilih atau tidak.

Adapun fungsi kampanye sendiri adalah untuk menyampai suatu

pesan yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat atau mempengaruhi

masyarakat dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang ingin

dikomunikasikan, berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa unsur-unsur yang terkait pada suatu kampanye adalah:

7

1. Adanya suatu aksi, dalam hal ini yang dimaksud adalah demonstrasi

yang dilakukan secara serentak untuk menuntut apa yang mereka

inginkan kepada pihak yang bersangkutan.

2. Pesan dalam suatu kampanye. Pesan adalah hal yang sangat erat

kaitannya karena apabila pesan yang disampaikan tidak jelas atau tidak

sampai pada targer sasaran, maka kampanye tersebut gagal.

3. Unsur persaingan dalam suatu perebutan kedudukan maka dilakukan

kampanye yang bertujuan agar mereka terpilih dalam massa serta

mendapat kedudukan yang diinginkan.

4. Promosi merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam

kampanye karena promosi merupakan bagian dari kampanye, seperti

dalam penjualan suatu produk atau produk iklan.

Roger dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai

“serangkaian tindakan komunikasi yang terancana dengan tujuan

menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan

secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Dan agar masyarakat lebih

menanggapi keberadaan suatu pesan yang disampaikan melalui kampanye,

maka dalam pembuatan kampanye harus memiliki beberapa fungsi, antara

lain:

• Mengubah pola pikir masyarakat

• Mencapai tujuan dengan menggugah kesadaran dan pendapat

masyarakat pada isu tertentu,

• Pengembangan usaha dengan membujuk khalayak membeli

produk yang dipasarkan, dan

• Membangun citra positif.

Charles U. Larson (1992) sendiri membagi jenis kampanye ke dalam tiga

kategori yakni:

• Product- oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada

produk umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Istilah lain yang sering

dipertukarkan dengan kampanye jenis ini adalah commercial campaign

atau corporate campaign.

8

Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan

finansial. Cara yang ditempuh adalah dengan memperkenalkan produk

dan melipatgandakan penjualan sehingga diperoleh keuntungan yang

diharapkan.

• Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada

kandidat umumnya yang dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan

politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat juga disebut sebagai political

campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah untuk

memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat–kandidat yang

diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang

diperebutkan lewat proses pemilihan umum.

• Ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang

berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali

berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah

Kotler disebut sebagai social change campaigns, yakni kampanye yang

ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan

sikap dan perilaku publik yang terkait. Dan jenis kampanye yang nantinya

akan diangkat dalam proyek Tugas Akhir iniadalah jenis kampanye yang

ke-3, yaitu

• Social Change Campaign Lebih tepatnya lagi mengenai perancangan

suatu

2.1.2 Teori Ilustrasi

Menurut Sigit Santoso, ilustrasi berasal dari kata Latin illustre yang

artinya menerangkan.Ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, atau

musik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu.

Menurut Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul ”The Complete

Guide to Advanced Illustration and Design”, ilustrasi memiliki tiga fungsi,

yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, dan ilustrasi

sebagai komentar.

Faktor visual yang dapat memberikan gambaran langsung dari visual

yang dimaksud adalah dengan penggunaan illustrasi. Namun illustrasi yang

menurut Zeegen kuat tanpa desain grafis akan sulit bertahan karena dasar

9

desain grafis adalah to communicates, persuades, informs dan educates(The

Fundamentals of Illustration : 2005). Media yang banyak digunakan dalam

suatu illustrasi adalah pensil, cat air, pensil warna, dry brush dan lain

sebagainya. Dengan illustrasi hewan yang didapat dari buku anatomi hewan

”The Artist’s Guide To Animal Anatomy” karya Gottfried Bammes (1994).

Penulis terinspirasi dari illustrasi milik Stefan Zsaitsits, Esra Roise, dan

Graphic Design Group Studio Blanco.

Berikut ini beberapa macam jenis illustrasi yang digunakan dalam

buku ini adalah:

• Realis

Realis adalah gaya lukis yang menggambarkan bentuk asli dari bentuk

yang dimaksud itu sendiri. Bentuk gambar tidak mengada-ada karena

berdasarkan apa yang dilihat.

• Kontemporer

Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan

“tempo” (waktu).Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah

karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.

2.1.3 Teori Tipografi

MenurutWagiono Sunarto, MScdalam bukuTipografi dalam Desain

Grafis(2001),tipografi memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan

suatu bentukkomunikasi visual, baik sebagai unsur utama maupun pelengkap.

Tipografi juga bias menjadi inti gagasan suatu komunikasi grafika dan huruf

menjadi satu-satunya‘visualisasi’ yang efektif.

Joyce Rutter Kaye mengatakan bahwa “Semuahuruf telah

dipilihsecara hati–hatidigunakan secara penuh, hal ini dapat

mengkomunikasikan pesan secara efektif”.

Pendapat ini dapt digunakan bahwa dalam proses pemilihan bentuk huruf

yang akandigunakan telah diseleksi secermat mungkin. Langkah ini

dilakukan untuk mencapaiketepatan dalam usaha kita untuk melakukan

pendekatan komunikasi visual.

Menurut Rob Carter dalam Working With Computer, faktor-faktor

penting yang perludiperhatikan dalam tipografi adalah:

10

1. Legability : Kemudahan membaca text dengan huruf pilihan

2. Readibility : Tingkat keterbacaan huruf

3. Visibility : Tingkat kemudahan pengelihatan huruf

4. Clearity : Tingkat kejelasan huruf sehingga mudah dibaca

Buku Memedhi memakai konsep seperti dokumen atau kitab kuno, sehingga

huruf yangdigunakan cenderung seperti tulisan tangan,mengingat pada zaman

dahulu belumlahada mesin ketik.Huruf script juga member kesan yang lebih

ekspresif, hidup, dan nyata,seakan-akan telah dicatat oleh orang yang benar-

benar melihat makhluk-makhluktersebut.

2.1.4 Teori Layout

Menurut Allison GOODMAN dalam buku 7 essentials of graphic

design (2002) sebuah layout merupakan sebuah peta untuk para pengamat

desain layaknya sebuah mobil akan lebih baik dengan pengemudi yang

mengetahui tujuan kemana mereka akan pergi. Ini menunjukkan bahwa

sebuah desain akan dapat di nikmati bila desainer dapat membawa sebuah

pesan dengan jalan yang benar dan layout disini berfungsi sebagai peta yang

membuat sebuah pesan dapat di sampaikan dengan tepat.

Membicarakan desain grafis tidak mungkin terlepas dari

membicarakan layout. Layoutadalah pengaturan tipografi dan unsur-

unsurseni, yaitu foto, ilustrasi,dan elemen-elemen desain lainnya.Sebuah

layout yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu:

1. Works (berfungsi), artinya dapat menyampaikan pesan secara cepat

dengan cara yang tepat.

2. Organizes (teratur), artinya tata letaknya harusteratur sehingga tingkat

kepentingan pesan dapat diikuti dengan jelas.

3. Attracts (menarik perhatian), artinya harus tampil beda dan

menarikperhatian.Bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan

layout yang baik adalahelemen-elemen desainyang terdiri dari:

• Line (garis)

• Shape (bentuk)

• Texture (Tekstur)

• Space (Ruang)

11

• Size (Ukuran)

• Value (Nilai gelap-terang)

• Color (Warna)

Untuk menggabungkan elemen-elemen desain menjadi sebuah layout yang

baik,dibutuhkan pemahaman mengenai prinsip-prinsip desain, yaitu:

• Balance(keseimbangan)

• Rhythm(irama)

• Emphasis(Penekanan)

• Unity(kesatuan)

Layout yang digunakan dalam buku ini akan terlihat tidakteratur, untuk

menimbulkankesan catatan tangan dengan tetap memperhatikan elemen-

elemen desain.

2.1.5 Teori Warna

Warna adalah perangkat utama dalam komunikasisimbolis.Warna

terjadi karena sensasiyang ditimbulkan oleh otak sebagai akibat dari sentuhan

gelombang cahaya pada retinamata.

Dalam sebuah layout, warna berpesan untuk menciptakan mood,

menarik perhatian,menandai teks atau bagian yang penting, dan mengatur

layout. Semua warna akanberkomunikasi dengan baik dan indah jika

digunakan pada tempat yang tepat, denganperpaduan yang tepat pula. Pola

warna merupakan perpaduan beberapa warna sehinggamenghasilkan perasaan

tertentu

Warna mempunyai kekuatan untuk menciptakan emosi,

mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan

sensasi. Menggunakan wanaillustrasi yang tepat bidang desain grafis

meerupakan sesuatu yang cukup rumit, dalam hal ini warna mempunyai

konotasi disebabkan yang berbeda disetiap kebuadayaan dan masyrakat yang

berbeda.

Dalam, buku warna desain workbook, 2006, Adam Morioka

memaparkan bahwa, teori warna merupakan suatu panduan yang dapat

dipergunakan untuk meciptaka nkeharmonisan illustrasi membuat kombinasi

12

warna. Ide-ide dapat direpresentasikan pada diagram warna, segitiga warna,

dan beberpa bagan yang dapat membantu seorang desainer untuk dapat di

mengerti tentang interaksi warna, pemilihan dan kombinasi, serta efektifitas

warna nihil.

Menurut Albert H.Munsell , warna dapat dibedakan menjadi:

• aditif warna : adalah warna yang dihasilkan oleh cahaya, yaitu merah,

hijau,dan biru.

• subtraktif warna : warna adalah pikmen yaitu, kuning, magenta cyan

Warna juga dapat dibagi illustrasi tiga kategori, yaitu terang, sedang,

gelap dan sebagai pertimbangan bahasa dari daya lihat target audiens, maka

daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut:

• warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat

membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata.

• warna keras / hangat seperti merah, oranye, kuning, warna-warna dapat

inisial daya tarik menjadi dan dampak ulasan sangat besar, dan ulasan

sangat tepat diaplikasikan pada media.

• warna lembut / dingin seperti hijau dan biru, warna inisial ulasan sangat

dinamis dancocok untuk produk-proguk tertentu.

• warna tua, seperti coklat dan hitam, warna inisial harus dikomposisikan

artikel baru.

Warna yang tingkat pantulnya tinggi, derta acute disusun pada rak

penjualan buku, latar belakang yang harus diletakkan adalah artikel baru

warna yang lebihkontras.

Menurut Leatrice Eiseman dalam buku communicating with color

2002, teknologi membawa perubahan dan kemajuan di dalam desain dan

warna.Penting untuk tetap terdepan dalam menciptakan warna dan bagaimana

hal itu dapat mempengaruhi palet-palet warna. Seperti contoh beberapa warna

metalik yang sangat bervariasi dengan sumber cahaya, bentuk baru dari efek

mengkilap dan sentuhan akhir berupa refleksi, warna-warna mutiara, dan

warna-warna yang special dengan beberapa efek pigmen yang sering di

aplikasikan di beberpa pabrik plastik, kosmetik dan tinta printing untuk

memungkinkan segala warna dapat di raih dengan sempurna.

13

Menurut Anne Dameria (2007) di dalam buku Color Basic beberapa

warna mengandung pengertian secara psikologi antara lain:

Hitam, Respon Psikologi : warna hitam sebagai symbol

kekuatan, kecanggihan, keanggunan dan mengandung unsur magic.

Kuning, Respon Psikologi : memberi arti kehangatan dan rasa

bahagia dan seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan

kata lain warna ini juga mengandung makna optimis, semangat dan

ceria.

Biru, Respon Psikologi : memberi efek menenangkan dan

diyakini mampu mengatasi insomnia, kecemasan, tekanan darah

tinggi dan migraine. Didalam dunia bisnis warna biru disebut sebagai

warna corporate karena hampir sebagian besar perusahaan

menggunakan biru sebagai warna utamanya.Hal ini dikarenakan

warna biru mampu memberi kesan profesional dan

kepercayaan.Warna biru juga melambangkan teknologi canggih

hingga kerap di gunakan untuk benda-benda digital dan elektronik

lainnya.

2.1.6 Strategi Komunikasi

2.1.6.1 Fakta Komunikasi

Fakta-fakta yang menjadi kunci dalamkomunikasi visualini adalah:

- Pengetahuan tentang Biological watch atau jam biologis ini jarang di

bahas secara mendalam.

- Keinginan untuk hidup sehat merupakan keinginan yang sangat

mendasar bagi setiap orang.

2.1.7 Media Promosi

2.1.7.1 Fungsi dan Tujuan Promosi

Promosi sangat penting dalam melakukan dan

mengembangkan suatu usaha, sama pentingnya komunikasi bagi

14

manusia. Promosi inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan

suatu usaha.Bagaimana usaha tersebutdi kenal orang, meraih

pelanggan, bertahan dari persaingan dengan competitor, dan bangkit

dari keterpurukan.

Ada beberapa tahap yang harus di lakukan antara lain

melakukan promosi untuk menarik audience kemudian menciptakan

dan menumbuhkan rasa tertarik pada diri audience dan

mengembangkan rasa keingintahuan audiens.

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dari promosi yaitu

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan.

2.1.8 Media Cetak Convensional

Media ini adalah media yang paling banyak kita temui dimana-mana

dan kapan pun. Media ini disebut media konvensional karena dibandingkan

dengan media lain, media ini termasuk media yang paling tua. Sejak zaman

dahulu sampai sekarang media ini masih banyak dipakai dan mempunyai

daya tarik yang tinggi terhadap audiens.Media konvensional ini dapat

bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama.

Media ini dibagi lagi menjadi media cetak dan media luar

ruang.Media cetak memiliki cirri dicetak dalam suatu media dan bersifat

portable atau mudah dibawa kemana-mana.Media ini memungkinkan audiens

untuk membawa dan menyimpannya.Informasi dalam media ini pun dapat

bertahan dalam jangka waktu yang lama karena audiens berulang kali

melihatnya.Namun, media ini mempunyai kelemahan jika terjadi pembaruan

dan kesalahan informasi.Waktu sangat dibutuhkan untuk menambahkan

informasi yang kurang atau keliru dalam media tersebut.Media ini biasanya

dicetak dalam jumlah yang banyak. Media cetak meliputi flyer, pamflet dan

leaflet, brosur, booklet, company profile, kartu nama, cocard, kop surat,

kupon undian, katalog, dan daftar harga (pricelist).

2.1.8.1Flyer

Flyer adalah media yang banyak dijumpai dibanyak tempat,

yaitu berbentuk selembaran kertas dan dibagi-bagikan ditempat

15

tertentu dan orang bebas bisa mengambil serta menyimpannya.Dalam

sejarahnya, media ini dinamakan flyer karena disebar melalui pesawat

pada Perang Dunia 1 sebagai alat propaganda.Penyebaran flyer pada

zaman itu hanya disebar saja dengan bantuan angin.Saat ini, untuk

menarik audiens membacanya, flyer tidak hanya disebar begitu saja

disuatu lokasi tertentu.Ada orang tertentu yang disewa untuk

memberikanya ke audiens secara aktif.

Flyer mempunyai karakteristik media yang mudah dibawa dan

terbawa ke mana-mana dan bisa disimpan. Umumnya, Flyer berukuran

tidak lebih dari A5 (14,8 cm x 21 cm) karena fungsinya untuk disebar

dimana-mana. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam

menggunakan media ini, yaitu tampilan, bahasa informasi, audiens,

lokasi penyebaran, dan biaya.Tampilan menjadi daya tarik utama agar

orang mauu melihat hingga mau menyimpannya.Tampilan yang murah

dan seadanya, misalnya flyer yang hanya hitam putih, kurang bisa

membangkitkan ketertarikan audiens.Bahasa yang persuasif dan

informasi yang sesuai kebutuhan berperan dalam menarik rasa ingin

tahu audiens.Bahasa yang terlalu panjang dan bertele-tele membuat

audiens bosan dan malas membaca flyer tersebut.Flyer yang

disebarkan secara random juga tidak efektif. Kebanyakan orang akan

mengambil dan membuang tanpa mempedulikanya. Hal ini menjadi

tantangan untuk desainer supaya membuat desain flyer yang lebih

menarik dan inovatif. Jika dahulu Flyer hanya berbentuk segi empat

seukuran kartu pos, saat ini flyer bisa berbagai berbentuk dan ukuran,

bahkan bentuk yang asimetris.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam flyer, Informasi melalui flyer

hanya berisi singkat dan sementara, untuk jangka waktu tertentu saja.

Informasi yang termuat tidak berlaku untuk jangka panjang.Pembaruan

informasi pada media ini biasanya berlangsung pada produksi

setelahnya.

Pembuat Flyer perlu melihat dulu audiensnya dan informasi

yang akan disampaikan agar promosi melalui flyer ini efektif. Sejauh

16

mana flyer ini menarik atau justru diabaikan audiens perlu

dipertimbangkan masak-masak. Hal lain yangperlu dipertimbangkan

adalah apakah informasi tersebut cocok untuk disampaikan melalui

flyer?Misalnya, jika disampaikan melalui flyer informasi yang

disampaikan menjadi terbatas dan kurang menjelaskan, kita lebih baik

mencoba menggunakan media lainnya.Desain yang eye catching dan

memorable penting untuk membuat mata audiens melirik dan tertarik.

Setelah itu, hal yang perlu dipertimbangkan lagi adalah berapa jumlah

modal yang dimiliki, berapa jumlah flyer yang perlu dicetak, dan

berapa biaya yang harus dikeluarkan.

2.1.8.2 Pamflet dan Leaflet Pamflet adalah media berbentuk seperti buku kecil tetapi tidak

dijilid.Biasanya berupa lembaran dengan informasi di kedua

sisinya.Lembaran ini kemudian dilipat dibagian tengahnya menjadi 4

halaman atau bisa lebih. Ketika dilipat menjadi 4 halaman,

pamfletmempunyai nama sendiri, yaitu leaflet.

Pamflet muncul pertama kali pada 1387 dengan nama

‘Pamphilet’ atau ‘panfett’. Nama itu diambil dari komik satir yang

popular saat itu, “Phamphilus, Seu de Amore”.‘Phampilus’ sendiri

berarti dicintai semua orang.(http://www.desprindo.com/article.html).

Karakteristik media ini adalah sederhana, praktis, dan mudah

dibawa kemana-mana.Bentuknya yang hanya dilipat tanpa dijilid

membuat media ini terlihat praktis.Karena hanyadilipat, media ini jadi

mudah dibawa, dibandingkan ketika berbentuk lembaran

besar.Dengan banyaknya lipatan, hal ini memungkinkan banyaknya

halaman.Hal ini membuat informasi yang terangkum didalamnya juga

dapat ditampilkan secara detail.Desain memungkinkan untuk dibuat

unik mengingat bentuknya yang berupa lembaran yang dilipat serta

terdiri dari beberapa halaman. Variasi desain akan membuat tampilan

media ini menjadi menarik dan tidak membosankan. Misalnya : kita

bisa memanfaatkan beberapa halaman memuat sebuah visual yang

17

besar agar informasi mudah terbaca. Halaman lain tetap dapat diisi

dengan informasi dengan ukuran halaman sesuai ukuranya.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan media

pamfletdan leaflet ini efektif. Pertama, bahan material

pamflet.Gunakan bahan yang tidak mudah rusak ketika kertas tersebut

sering dilipat dan dibuka.Jangan sampai karena sering dilipat dan

dibuka berkali-kali pamflet ini justru menjadi robek.Kedua, penyajian

informasi dan desain yang informatif dan desain yang informatif dan

kreatif. Bentuk leaflet berupa lembaran yang kemudian dilipat ini

memungkinkan banyak kreasi dari segi desain maupun bahasa

informasi yang menarik. Desain yang unik akan membuat audiens

betah untuk membaca dan menyimpan pamflet dan leaflet ini.

2.1.8.3 Brosur Media ini hampir mirip dengan flyer.Perbedaan flyer dengan

media ini adalah terdapat pada bentuknya.Brosur berbentuk seperti

buku dan mempunyai beberapa halaman.Brosur berbentuk lembaran

kemudian dilipat dengan pola tertentu.Jika jumlah halaman banyak,

biasanya dijilid dengan benang, kawat, atau sekedar disusun saja

tanpa dijilid. Dengan jumlah halaman itu, brosur mampu memuat

informasi yang lebih banyak dan detail dibandingkan dengan flyer.

Brosur menjadi syarat wajib bagi perusahaan yang menjual produk-

produknya.Media ini merupakan media yang mampu menawarkan

dan menginformasikan produk dengan terperinci, baik kelebihan

produk, keuntungan menggunakan produk tersebut, bentuk fisik,

warna, dan ukuran produk.

Media ini mempunyai kelebihan detail pada informasinya,

melihat dari porsi untuk menampilkan informasinya. Brosur

mempunyai beberapa bagian halaman. Dibandingkan dengan flyer,

brosur lebih banyak menampilkan informasi. Dari segi produksi,

karena terdiri dari beberapa halaman, brosur juga memiliki biaya

produksi yang lebih apabila dibandingkan dengan flyer untuk

satuannya. Brosur juga termasuk media yang mudah dibawa kemana-

18

mana dan disimpan seperti flyer.Informasi yang termuat didalam

brosur juga bertahan dalam jangka waktu yang lama.Karena sifat

brosur untuk dibawa dan disimpan, hal ini memungkinkan audiens

untuk membacanya berulang kali.

Brosur adalah media yang wajib dimiliki perusahaan karena

merupakan media promosi yang efektif untuk menyampaikan produk-

produk yang dimiliki perusahaan.Agar media ini menjadi media yang

menarik, brosur perlu menampilkan desain yang menarik dan bahasa

yang informatif.Desain menarik ini agar media ini mampu mencuri

perhatian dan selalu diingat oleh audiens.Bahasa yang informatif

sendiri tidak hanya berlaku untuk brosur, tetapi semua media

informasi.Bahasa yang informatif ini penting agar informasi yang

disampaikan melalui media promosi ini dapat dipahami audiens

dengan baik.

2.1.8.4 Booklet dan Company Profile

Booklet adalah media promosi berbentuk buku saku kecil yang

berisi tentang perusahaan dan rincian produk.Company Profile sendiri

adalah profil yang berisi tentang seluk beluk perusahaan, logo, visi,

misi, produk, klien perusahaan, dan lain sebagainya.Keduanya

memiliki kemiripan sehingga dijadikan dalam satu pembahasan.

Keduanya sama-sama berbentuk seperti buku dan isinya kurang lebiih

sama tentang perusahaan dan produk. Ukuranya sendiri berbeda-beda

tergantung kebutuhan kreasi dan desainernya.

Kedua media ini berfungsi untuk menginformasikan kepada

pihak lain tentang perusahaan dan bidang bisnis mereka. Biasanya

informasi dalam kedua media ini mendetail dan disertai dengan

gambar-gambar yang mendukung.Bisa dibilang dengan media ini,

audiens dapat langsung mempunyai gambaran produk atau perusahaan

yang terkait. Media ini tidak bisa dibuat asal-asalan, baik dari

informasinya maupun desain atau ilustrasinya karena sangat

mempresentasikan perusahaan terutama untuk company profile.

19

Karakteristik media ini adalah informasinya yang detail,

mudah dibawa-bawa, sangat terpercaya, dan target audiensnya umum

untuk booklet dan sesuai sasaran untuk company profile.Seperti yang

dijelaskan sebelumnya, informasi dalam kedua media ini detail dari

logo hingga produk dari perusahaan.Khusus untuk booklet, isi

informasi tidak terlalu terpaku pada perusahaan saja, tetapi bisa

memfokuskan informasi pada produk yang ditawarkan.Karena

bentuknya yang seperti buku, media ini bisa dibawa kemana-mana

oleh siapa saja yang berkepentingan.Informasi dalam media ini pun

sangat bisa dipercaya, secara khusus company profile karena

merepresentatifkan identitas perusahaan secara resmi.Booklet bisa

dipercaya berisi informasi yang lengkap baik dari produk hingga

kontak perusahaanya.

Berikanlah perhatian yang besar pada bagian informasi dan

tampilan agar media ini secara efektif mampu menarik perhatian

audiens.Tampilkan informasi secara jelas agar tidak membingungkan

dan menimbulkan pertanyaan.Atur alur informasi dengan baik dan

mampu membimbing audiens untuk mengetahui lebih lanjut isi dari

booklet tersebut maupun company profile.Fokus pada topic yang ingin

diangkat dan tidak melebar kemana-mana.Gunakan bahasa yang

menarik dan tidak membosankan.Buatlah desain yang menarik dan

serasi dengan citra produk perusahaan.Selain itu, gambar-gambar

yang mendukung informasi juga penting untuk disertakan.

2.1.9 Media Luar Ruang

Media luar ruang atau sering disebut media outdoor merupakan media

yang sering kali digunakan ditempat umum dan terbuka.Dibandingkan

dengan media cetak sebelumnya, media ini dirancang lebih mampu bertahan

dalam jangka lama.Media ini seringkali terkena perbedaan cuaca dan suhu,

seperti panas, dingin, kadang juga kehujanan, sehingga bahan yang

digunakan untuk membuat media juga lebih tahan lama.Dalam

perkembanganya, media luar ruang sendiri tidak selalu ditempatkan benar-

20

benar bersentuhan langsung dengan lingkungan luar.Misalnya, selama ini

poster digunakan sebagai media dengan menempelkan di pinggir-pinggir

jalan dan langsung kena panas dan hujan.Akibatnya, poster tersebut cepat

rusak dan warnanya memudar.Namun, ada juga papan atau tempat yang di

khususkan untuk menempel poster dan di lengkapi dengan atap sehingga

ketika memasang poster di situ, poster lebih tahan lama karena tidak

langsung kehujanan ataupun terkena sinar matahari.Tidak seperti media

cetak, media luar ruang ini sering kali tidak dapat di pindahkan. Media ini

akan selalu ada di tempat tersebut dan audiens di biarkan melihatnya.

Media luar ruang ini sendiri meliputi poster, easel, spanduk,

billboarddan baliho, papan nama, media table info, media acrylic, mobil,

mural, shop sign branding, banner,balon udara dan umbul-umbul.

2.1.9.1 Poster

Poster merupakan media luar ruang yang sering di gunakan

dan mudah di temui dimana-mana dan kapan saja.Kepopuleran poster

sebagai media promosi terlihat dengan banyak di jumpainya media ini

baik di papan pengumuman, di pinggir-pinggir jalan, maupun tempat-

tempat umum lainnya.kemunculan poster pertama kali di dukung

dengan di temukannya teknik litigraf (cetak) dan kromatograf

(pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad-19,

poster mulai banyak di gunakan di Eropa. Pada 1866, sekitar 1000

poster di buat oleh Julius Cheret untuk promosi pameran, pertunukan

teater, dan produk-produk lain di Paris. Saat ini poster digunakan

untuk pengumuman, promosi layanan jjjasa dan produk dan

propaganda.

Poster ini memiliki karakteristik media yang informatif, tidak

di atur untuk di pindah-pindahkan, dapat di baca berulang-ulang,

mampu menangkau audiens yang banyak dan atraktif.Media ini

informatif karena di dalam poster ini biasanya memuat informasi yang

cukup lengkap dan jelas baik siapa, kapan dan dimana. Perbedaan

dengan media lain adalah poster ini hanya di temple dan tidak di

pindah-pindahkan, sedangkan audiensnya yang bergerak. Berbeda

21

dengan brosur, flyer, booklet yang di rancang untuk di baca secara

khusus.Mungkin dengan berdiri atau duduk dan bisa di lakukan

dimana saja.Poster ini juga memungkinkan bisa di baca berulang kali

oleh siapapun yang melihatnya. Orang yang melihatnya bisa orang

yang menjadi target audiens atau orang di luar itu. Selain itu poster

uga dapat di tampilkan secara atraktif dari segi desainnya maupun dari

cara penempelannya dengan beberapa poster menadi satu agar

menarik perhatian.

Untuk menjadikannya media promosi yang efektif, poster

perlu menggunakan kata-kata yang menarik dan persuasif.Selain itu

poster juga harus mempunyai ide dan isi yang menarik perhatian,

mempengaruhi dan membentuk pandangan audiens.Pakailah

visualisasi yang menarik dan warna-warna yang mencolok. Kata-kata

yang sederhana namun persuasif akan membentuk pandangan audiens

agar tertarik dengan informasi dari poster tersebut. Gunakan warna

yang mencolok agar menarik perhatian bagi yang

melihatnya.Gunakan prinsip simplicity saat membuat poster

tersebut.Jangan sampai terlalu banyak warna-warna yang mencolok

ustru mengaburkan informasi yang ingin ditampilkan.Pilihlah lokasi

penempelan poster yang memungkinkan di lihat banyak

orang.Gunakan media yang di sediakan untuk menempelkan poster

jika sudah di sediakan agar poster justru tidak merusak

pemandangan.Terakhir, pastikan juga poster tersebut terpasang

dengan baik dan aman dari air hujan agar tidak cepat rusak dan tahan

lama.

2.1.9.2Banner

Banner adalah media promosi yang bisa diletakkan dimana

saja dan tidak makan banyak tempat.Selain itu banner adalah media

yang mudah untuk dibongkar pasang untuk kemudian dibawa dan

dipindahkan kelokasi lainnya.Media ini juga menarik untuk

digunakan karena keberadaanya mampu mencuri perhatian

audiens.Banner bisa diletakkan dimana saja, bisa didepan suatu event

22

untuk menjelaskan event yang sedang berlangsung, didepan suatu

stand, bahkan ditempat keramaian yang sering dilalui orang.

Banner ada beberapa macam, tapi secara umum dibagi dua,

yaitu x-banner dan roll-banner.X-banner adalah banner yang

mempunyai tiang penyangga yang berbentuk x dibelakangnya. X-

banner tersedia dalam berbagai ukuran antara lain 60cmx160cm,

80cmx180cm, dan 80cmx200cm. Selain itu juga ada ukuran 25cmx

40cm yang kemudian dapat diletakkan diatas meja. Dengan menarik

penyangganya, banner ini akan langsung tergulung dilandasanya

yang juga berfungsi sebagai gulunganya.

Untuk menggunakan sebuah banner dengan baik perlu

mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jenis dan ukuran, desain, dan

penempatanya. Jenis dan ukuran bannerakan berpengaruh dengan

penempatan media tersebut dan biaya pembuatanya. Jenis roll-banner

sendiri biasanya relative lebih mahal dibandingkan dengan x-

banner.Pilihlah ukuran sesuai dengan lokasi penempatanya agar

banner ini juga dapat terpasang dengan baik nantinya.Sama seperti

media-media lainya, desain yang menarik menjadi syarat wajib agar

media ini mencari perhatian audiens.Tempatkanlah banner ini

dilokasi yang tepat, sebab media ini ringan dan mudah jatuh jika

penempatanya kurang baik.Tempatkanlah dilokasi yang mudah

ditemukan dan dilihat audiens. Jangan sampai banner ini justru

terhalang benda lain sehingga audiens justru tidak tahu akan

keberadaan banner.

2.1.10 Media-Media Promosi Lainya

2.1.10.1 Maskot

Maskot adalah media promosi yang berwujud karakter tokoh

yang mewakili perusahaan tersebut.Karakter tokoh ini biasanya

memiliki sifat dan tampilan yang merepresentatifkan perusahaan

tersebut. Warna-warna yang dipakai pun tidak jauh beda dari logo

perusahaan yang diwakilinya. Biasanya bisa berbentuk fisik dengan

ukuran yang besar seukuran manusia.Bisa berwujud patung yang tidak

23

bergerak maupun orang yang memakai kostum mascot

tersebut.Maskot ini dibuat untuk menghadirkan identitas perusahaan

melalui sebuah karakter tokoh.

Keberadaan maskot ini dapat menjadi daya tarik bagi

audiens.Banyak audiens biasanya berfoto bersama maskot ini.Maskot

ini sangat atraktif dalam menarik perhatian audiens karena bisa

dihadirkan dalam pose-pose maupun nuansa-nuansa tematik yang

berbeda.Misalnya, mascot tersebut sedang dalam posisi sedang

berlari, bergaya, tersenyum, dan lain-lain. Atau, mascot bisa hadir

dengan baju santa claus saat menjelang natal atau membawa ketupat

saat lebaran. Keberadaan maskot ini juga bisa dimana saja.Patung

maskot biasanya ditempatkan didepan perusahaan yang terkait,

sedangkan untuk orang berkostum mascot bisa berada ditempat-

tempat yang sering dilalui audiens.Maskot ini bisa dipopulerkan juga

dengan pernak-pernik yang dimiliki perusahaan, seperti kaos, stiker,

mug, flyer, dan media promosi lainya.

Agar penggunaan media maskot ini optimal ada beberapa hal

yang perlu diketahui.Desainlah maskot semenarik mungkin dengan

memahami karakteristik perusahaanya.Gunakanlah warna-warna yang

serasi dan sesuai dengan corporate perusahaan.Warna ini biasanya

terlihat didalam sebuah logo.Pertimbangkan juga material media yang

dipakai untuk mewujudkan maskot tersebut secara fisik.Misalnya,

maskot yang dibuat dalam bentuk patung dan mascot yang dibuat

dalam bentuk kostum. Buatlah maskot dalam beberapa pose untuk

menghidupkan karakter simaskot dimata audiens. Lokasi penempatan

maskot inipun juga penting agar maskot ini selalu dilihat oleh audiens.

2.1.10.2 Merchandise

Selain kedua jenis media tadi, ada juga kategori media

promosi yang berbentuk merchandise, seperti pulpen, boneka,

notebook, kaos, jam dinding, dan lain sebagainya. Media ini

mempunyai bentuk dan ragam yang banyak.Pada media ini biasanya

24

tertera logo dan menggunakan warna-warna yang mencerminkan

suatu perusahaan atau produk.Media ini biasanya dibagikan secara

gratis kepada audiens.Umur media ini pun juga relatif panjang karena

dapat digunakan maupun disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Kelebihan media ini terletak pada keunikan, baik desain warna

dan bentuk serta ketahananya dalam jangka waktu yang lama.Dari

warna sendiri, media ini biasanya menggunakan warna yang

mengingatkan pada perusahaan atau produk terkait.Selain itu media

ini juga sering menampilkan logo produk atau perusahaanya.Karena

media ini membawa citra perusahaan, tidak jarang media ini

menggunakan bentuk-bentuk yang unik dan lucu untuk menarik

perhatian audiens. Disamping itu juga akan mendorong audiens untuk

senang menggunakan serta menyimpanya. Kekurangan dari media ini

adalah pada proses pembuatanya. Tidak banyak tempat produksi yang

bisa membuat merchandise seperti yang diinginkan, apalagi jika

media ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam dan tidak biasa.

Biaya yang digunakan untuk memproduksi juga tidak murah karena

pembuatan media ini sering kali harus dalam jumlah minimal tertentu.

Keefektifan penggunaan media ini sebagai media promosi

terletak pada bagaimana membuat media ini meraik, kemungkinan

untuk pembuatannya, dan bagaimana udiens akan mengingat benda

tersebut. Agar media ini menarik, buatlah desain yang unik dan

mudah di ingat.Gunakan warna-warna yang mencerminkan

perusahaan atau produk yang di bawakan.Buatlah desain yang dengan

mempertimbangkan kemungkinan pembuatannya karena bisa saja

desainnya bagus, tetapi di bagian produksi kesulitan dalam

pembuatannya dan hasilnya tidak maksimal. Gunakan media yang

sering di gunakan atau di pakai audiens sehingga media ini akan

selalu bersama audiens dan citra perusahaan atau produk seperti logo,

warna, dan lain-lain akan selalu di ingat audiens ketika memakai

media tersebut.

2.1.11 Teori Grid

25

Menurut Allison GOODMAN (2002) dalam buku “7 Essentials of

Graphic Design”, grid merupakan sistem garis yang tidak terlihat untuk mata

yang terlatih. Sistem grid merupakan bagian yang hamper tidak kentara

namun merupakan bagian yang penting di dalam sebuah proses desain. Grid

tidak hanya di gunakan pada publikasi dan media lainnya dengan strukturnya

namun justru merupakan sebuah ritme untuk memainkan sebuah desain.

Aturan grid untuk sebuah buku, brosur, majalah dan Koran memiliki

beberapa elemen tertentu pada umumnya yaitu kolom untuk teks, area untuk

illustrasi dan fotografi, judul utama, nomor halaman, garis tepi.Untuk

membawakan semua informasi ini dengan sukses desainer biasanya membuat

garis-garis dasar untuk penempatan desain yang biasa di sebut dengan grid.

2.1.11.1 Sistem Grid

Ada beberapa alasan untuk mengembangkan sebuah panduan

layout atau garis dimana setiap sistem menawarkan kegunaan yang

berbeda-beda antara lain:

- Sistem griddapat di gunakan untuk mempermudah desain yang

bersifat reusable (di gunakan berulang-ulang). Biasanya di

gunakan untuk halaman yang berulang atau desain publikasi,

majalah, Koran, brosur, booklet, dan media lainnya.

- Sistem grid dapat di gunakan untuk mengaplikasikan desain hanya

satu kali atau desain bersifat jangka panjang. Biasanya berupa grid

yang sederhana dan umumnya di gunakan untuk pembuatan

stationery.

- Sistem grid dapat di gunakan dengan grid yang sedikit kompleks

karena mengandung banyak informasi dengan tujuan dapat

mempermudah penempatan informasi dan membantu orang lain

agar dapat dengan mudah menemukan informasi yang penting dan

dapat menangkap pesan penting yang ingin di sampaikan dengan

jelas. Biasanya informasi dapat berupa gambar, hasil presentasi,

teks dan lainnya.

2.1.12 Strategi Menulis Buku

26

2.1.12.1 Bagaimana menjadi seorang penulis kreatif

- menulis sesuatu yang menggairahkan (passion) sesuai dengan

minat pembaca.

- menulis tentang sesuatu yang menggerakan hasrat (desire) yang

mendalam melalui kiat-kiat menarik yang bias bermanfaat untuk

pembaca.

2.1.12.1.1 Ketrampilan dasar menulis

1. curahkan gagasan

2. mengembangkan gagasan

3. buat peta pikiran

4. membangkitkan intuisi

2.1.12. 2 tahap menulis buku

1. prewriting

Proses berpikir untuk menentukan tujuan penulisan,

menyesuaikan gaya bahasa, dan bahasan dengan pembaca,

serta memilih topic.

2. outlining

Setelah topic di pilih referensi kemudian di kumpulkan dan di

baca.

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Lifestyle

2.2.1.1 Pola Makan &Pola Tidur

Pola makan dan pola tidur merupakan hal penting yang harus

di perhatikan. Ketika pola makan di perhatikan maka tubuh kita akan

dapat memiliki jeda istirahat mencerna yang cukup sehingga bias

leluasa melakukan proses metabolisme tubuh lainnya seperti proses

peremajaan sel.

27

Menurut Erikar Lebang dalam buku“Food Combining itu

Gampang”,Gaya hidup jaman sekarang sangat mempengaruhi pola

makan ,karena gaya hidup anak muda mahasiswa ataupun pekerja

kantoran yang mulai di sibukkan dengan tanggung jawab manajerial

yang besar, deadline, lembur dan sebagainya membuat mereka

sarapan seadanya. Lalu waktu istirahat sebagai pekerja kreatif

umumnya buruk, pulang malam hari terkadang melewati tengah

malam dan harus kembali keesokan paginya.

Siklus demikian dibuat lebih kompleks lagi dengan pola

makan sekenanya seperti sarapan roti dan segelas besar teh manis.

Lalu di temani dengan beberapa kudapan pagi berupa bubur ayam,

lontong dan gorengan atau mi instant atau mengunjungi resto

waralaba fastfood dekat kampus atau kantor atau juga bias

memanfaatkan layanan pesan antar pizza , jika lembur masih ada nasi

goreng kaki lima atau nasi bungkus rumah makan padang.

Pola makan yang buruk yang dapat merusak system kerja

tubuh yang akhirnya menganggu proses biologis tubuh lainnya, alhasil

makan sebanyak apapun tidak akan maksimal penyerapan gizinya.

2.2.2 Tentang Kampanye Kesehatan

Agar bisa meningkatkan perilaku sehat (health behavior) masyarakat,

seperti sudah sering dinyatakan, diperlukan kampanye kesehatan.Berbeda

dengan promosi kesehatan, kampanye kesehatan senantiasa berkaitan dengan

sebuah isu yang spesifik (seperti kampanye anti aborsi, kampanye pemakaian

kondom, kampanye anti rokok, kampanye jantung sehat, dan sebagainya)

dalam jangka waktu tertentu (satu pekan, dua bulan, setahun, dan

sebagainya).Itulah sebabnya rencana sebuah kampanye kesehatan lebih

menitikberatkan persoalan taktik ketimbang isu.

Sama sekali tidak buruk mengutamakan taktik dari pada isu kampanye

kesehatan.Bukankah lewat taktik tersebut isu yang dikampanyekan bisa

dipahami oleh masyarakat?Hanya saja, kampanye, seperti ditulis Charles

Salmon, adalah semacam intervensi sosial terhadap persoalan masyarakat

yang pada gilirannya menghasilkan aksi sosial untuk menyelesaikan

28

persoalan tersebut (1989:20).Tidak pernah terjadi, dalam kenyataan empiris,

sebuah aksi sosial terjadi begitu saja.Yang sering terungkap adalah, sebuah

aksi sosial sering terjadi karena adanya perubahan sosial. Ini menunjukkan

bahwa keberhasilan kampanye kesehatan akan ditentukan juga oleh

perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Salah satu perubahan sosial yang cukup mencolok dalam masyarakat

Indonesia akhir-akhir ini adalah, respons yang sangat spontan terhadap

informasi yang disiarkan media massa. Masyarakat begitu gampangnya

merespons informasi yang disiarkan media massa dengan mengatakan

“misinformasi”, “disinformasi” dan “menyesatkan”. Semua ungkapan ini

hendak menunjukkan bahwa masyarakat tidak setuju dengan informasi

tersebut. Kalau sudah begini, tentu timbul pertanyaan, bagaimana dengan

informasi yang dikandung oleh kampanye kesehatan yang sering dibawa oleh

media massa? Apakah juga akan ditanggapi masyarakat dengan kata-kata

“misinformasi”, “disinformasi” atau “menyesatkan”? Sebelum masyarakat

mengatakan “misinformasi”, “disinformasi” atau “menyesatkan” pada

informasi yang dikandung kampanye kesehatan, kita perlu merencanakan

kampanye kesehatan secara lebih baik.

Kampanye kesehatan yang baik, paling tidak, mengandung riset

khalayak, perencanaan pesan, pemilihan media, pengaturan jadual dan orang,

penerapan dan pemantauan. Tetapi, untuk bisa melaksanakan semua kegiatan

ini, diperlukan satu visi ke arah mana kampanye akan dijalankan, satu sense

of direction.

2.2.3 Makna Kampanye Kesehatan

Ada dua aspek penting yang dikandung oleh pengertian kampanye di

depan, yaitu: (1)masyarakat memperoleh intervensi sosial; dan (2) setelah

terkena intervensi sosial, masyarakat menyelesaikan sendiri persoalan

mereka. Maka kampanye kesehatan hendaklah jugamengandung kedua aspek

ini.Artinya, kampanye kesehatan hendaklah diniatkan sebagai

sebuahintervensi sosial ke dalam kehidupan masyarakat dansetelah itu biarlah

masyarakatmenyelesaikan persoalan kesehatan mereka.

29

Sama sekali tidak masuk akal bila lembaga pelaksana kampanye

kesehatan ikut menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.

1. Disampaikan pada Seminar Bulanan Pusat Penelitian Kependudukan

UGM dengan tema “ Kampanye Kesehatan di Media Massa”,

Yogyakarta, 31 Agustus 2000.

2. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM dan staf peneliti pada

Pusat Penelitian Kependudukan UGM. Center for Population and Policy

Studies Gadjah Mada University

Ini menyiratkan bahwa lembaga pelaksanakampanye kesehatan perlu

mengetahui batas “kewenangannya”.Lembaga tersebut harus percaya bahwa

setelah “terkena” kampanye kesehatan, masyarakat mampu menyelesaikan

masalah kesehatan mereka.Karena itu, bila sering terdengar ungkapan bahwa

sebuah kampanyekesehatan tidak berdampak apa-apa pada perilaku sehat

masyarakat, jangan masyarakat yang disalahkan.Tetapi, kampanye kesehatan

tertuju padaalamat yang keliru.Kekeliruan itu sendiri sebenarnya bisa terjadi

karena berbagai ihwal, seperti,pertama, tema kampanye bukan menyangkut

persoalan kesehatan masyarakat, melainkan persoalan kesehatan

individu.Persoalan kesehatan masyarakat sangat berbeda dengan persoalan

kesehatan individu.

Persoalan kesehatan masyarakat adalah perilaku kesehatan buruk atau

penderitaan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat yang hanya bisa

diperbaiki dengan tindakan kolektif (adaptasi Rakhmat, 1999:72), seperti aksi

kolektif, gerakan sosial dan bahkan revolusi. Sebuah misal adalah,begitu

banyaknya penduduk di satu daerah yang menderita penyakit gondok karena

kekurangan unsur yodium pada air yang mereka minum. Kekurangan unsur

yodium ini tidak mungkindiselesaikan oleh individu.Ia hanya bisa

diselesaikan bila seluruh masyarakat di daerah tersebut bergotong royong

menambahkan unsur yodium pada sumber air minum

Kedua, media komunikasi yang digunakan untuk kampanye bukan

media respons, melainkan media pengaruh.Media respons sangat berbeda

dengan media pengaruh.Media respons adalah media komunikasi yang

digunakan oleh masyarakat dalam rangka menciptakan perubahan.Artinya,

masyarakat memang menggunakan media komunikasi tersebut untuk mencari

30

informasi yang dipakai untuk mengadakan perubahan.Sedangkan media

pengaruh adalah mediakomunikasi yang dipakai masyarakat untuk mencegah

perubahan.Tegasnya, masyarakat memakai media komunikasi tersebut untuk

mempertahankan sikap mereka.

Tidak mudah untuk menyimpulkan media apa yang dipakai

masyarakat sebagai media respons di satu daerah. Tidak gampang pula

menentukan media apa yang dipakai masyarakatsebagai media pengaruh di

satu kawasan. Yang jelas, televisi, secara universal, dipakai masyarakat

sebagai media respons.Sedangkan newslettersering kali dipakai orang sebagai

media pengaruh.

Ketiga, bahasa yang digunakan untuk kampanye sudah merupakan bahasa

yang persuasif, tetapi tidak berisi muatan yang tepat. Muatan bahasa persuasif

sendiri terdiri atas muatan emosi (affect laden), muatan logika (logic laden)

dan muatan nilai (value laden). Contoh ketiga muatan ini bisa dilihat dari

kampanye anti rokok, yaitu dengan bunyi pesan: (1) Merokok menyebabkan

kematian (muatan emosi); (2) Merokok itu merusak kesehatan (muatan

logika); dan (3) Perokokadalah warna negara yang tidak menghargai hak

asasimanusia (muatan nilai).

Bertolak dari kenyataan di ataslah mengapa perancang kampanye kesehatan

perlu menempuh proses singkat riset khalayak sebelum melancarkan

kampanye kesehatan. Prosessingkat ini tidak bisa diabaikan begitu saja,

karena merupakan prasarana penting yang menunjangkeberhasilan kampanye

kesehatan.

2.2.4 Pelajaran Dari Kampanye Kesehatan

Ada dua aspek penting yang dikandung oleh pengertian kampanye di

depan, yaitu: (1)masyarakat memperoleh intervensi sosial; dan (2) setelah

terkena intervensi sosial, masyarakatmenyelesaikan sendiri persoalan mereka.

Maka kampanye kesehatan hendaklah jugamengandung kedua aspek

ini.Artinya, kampanye kesehatan hendaklah diniatkan sebagai

sebuahintervensi sosial ke dalam kehidupan masyarakat dan setelah itu

biarlah masyarakatmenyelesaikan persoalan kesehatan mereka.

31

Intervensi sosial yangdilakukan kampanye bisa mengubah kesadaran

masyarakat. Perubahan itu bisa dilihat dalam

Kampanye akanberpengaruh pada penguatan sosial (social

reinforcement) (1981:92). Maka penguatan sosial harus juga jadi

pertimbangandalam merancang kampanye kesehatan.

2.2.5 Aspek Moral Kampanye Kesehatan

Kampanye sering digolongkan orang sebagai metode

komunikasi.Iklan, seperti ditulisOnong Uchjana Effendi, adalah juga

metode komunikasi (1984:10).Dengan demikian, kampanyedan iklan sama-

sama metode komunikasi.Kesamaan kampanye dan iklan tidak hanya

berhentisampai di sini, melainkan berlanjut sampai pada tujuan komunikasi.

Artinya, kampanye dan iklanmemiliki tujuan yang sama: mempengaruhi

masyarakat.Hasil pengaruhnya sendiri sangattergantung pada pihak yang

memasang iklan dan melakukan kampanye.Tetapi, secara umumtujuan akhir

iklan dan kampanye adalah perubahan perilaku.

Bila dilihat lebih jauh, tampilan iklan sangat berbeda dengan tampilan

kampanye. Tampilaniklan, seperti disebut R.D. Pollay, mengandung

“rohjahat” komersil, seperti anomi, sinisme,irasionalitas, neurotisme,

materialisme, egoisme, rakus, dan tak kenal belas kasih (dalam

Salmon,1989:34). Memang benar tampilan iklan akhir-akhir Ini lebih halus,

misalnya dengan menyiarkankonteks sosial dari barang dan jasa yang

diiklankan.

Memang ada tampilan iklan yang lebihmengesakan sebagai

dokumentasi social ketimbangmempromosikan barang dan

jasa.Namun,seperti ditulis P. Clough, industri iklan melakukankorupsi

terhadap masyarakat.Ia membujukmasyarakat yang ia hormati karena apa

yang dikonsumsikan masyarakat, yang ia hargai karenaapa yang dimiliki

masyarakat (Dalam Tinic, 1997:9).

Iklan obat yang disiarkan televisi misalnya,juga berada dalam konteks

ini.Iklan tersebut tidakpeduli dengan akibat sampingan obat dansuasana hati

individu yang kelak menggunakannya.Sementara itu, tampilan kampanye

(baca: kampanye sosial), seperti ditulis Ronald E. Rice danWilliam J. Paisley,

32

berusaha meningkatkan kualitaskehidupan masyarakat dan

membangunmasyarakat yang bermoral (1981:7).

Dalam pengertianini melekat ruh kampanye sosial yang khas,yaitu

meningkatkan kualitas kehidupan individu danmembangun masyarakat yang

bermoral.Atas dasar ini, mau tak mau kampanye kesehatan perlu juga

memiliki ruh ini, yaitu meningkatkankualitas kehidupan masyarakat dan

membangun masyarakat yang bermoral.

Evalusi terhadap ruh kampanye kesehatan di atas hendaklah

merupakan proses berkelanjutandalam keseluruhan kampanye, mulai dari

perencanaanpesan, pemilihan media, hingga kampanye(McGuire, 1981:67).

Karena itu, persoalan ruh kampanye kesehatan itu menjadi taruhan

utama.Disinilah letak penting dan strategisnya aspek moraldalam kampanye

kesehatan. Memperhatikanaspek moral inilah sesungguhnya yang harus

ditanamkan dalam hati setiap pihak yang akanmelakukan kampanye

kesehatan, sehingga hasil kampanye kesehatan kelak tidak hanya

terfokuspada jumlah masyarakat yang telah berperilaku sehat.

2.2.6 Membangun Masyarakat Sehat

Membangun masyarakat madani (civil society) yang diikrarkan oleh

bangsa Indonesia setelahkejatuhan Rezim Soeharto sesungguhnya merupakan

wujud dari keinginan untuk membangunmasyarakat terbuka (open

society).Dalam masyarakat terbuka, para anggotanya bekerja kerasuntuk

menaikkan status mereka. Mereka bersaing danbekerja sama agar bisa naik ke

lapisanberikutnya menurut nilai yang sudah diterima seluruh masyarakat.

Usaha pengembangan diri inimerupakan seleksi alami dari manusia

yang memilikiberbagai bakat.Kalau usaha pengembangandiri ini gagal, maka

bakat mereka tetap terbenam dan tidak bisa dikembangkan.Pesan kampanye

kesehatan hendaklah memberikan pandangan keseluruhan padamasyarakat

tentang apa itu perilaku sehat dan bagaimana berlatih untuk mencapai

perilakutersebut. Kemudian biarlah masyarakat secara perlahan-lahan,

dengan akal budi mereka,mempraktekkan perilaku sehat tersebut.Memang

masyarakat memiliki keterbatasan, kekurangandan ketidaksempurnaan dalam

mempraktekkan perilakusehat.Yang diperlukan mengamati apa yang

33

dilakukanmasyarakat. Kalau pada satu saat masyarakat menyimpang dari

perilaku sehat, katakanlah merekaberalih pada pengobatan tradisional yang

tidak sehat, pihak yang merancang kampanye tersebutmerancang lagi sebuah

kampanye kesehatan lain untukmenyadarkan masyarakat.

Oleh karena itu kampanye kesehatan secaraumum harus

berkesinambungan.Dengan demikian, masyarakat berperilaku sehat

lewatproses alami yang mereka tempuhsendiri. Masyarakat berevolusi

menjadi sehat karenamenjadi subyek, bukan menjadi obyek.Sedangkan

pihak-pihak yang melakukan kampanye kesehatan hanya turut

berpartisipasimengatur jalannya evolusi tersebut.Hasilnya kelak,bukan hanya

berhasilnya masyarakat memilihperilaku sehat, tetapi juga daya tahan

masyarakat yang tangguh untuk berperilaku sehat.

Kesehatan madani ini, barangkali, bisa menerangkan apa yang akan

dibangun oleh kampanye kesehatan. Tetapi, lebih dari artinya mencapai

kesehatan madani, kampanye kesehatan, akan lebih bermakna buat

masyarakat karena makna moralnya anti manipulasi, anti penindasan dan

penghargaannya pada keberadaan manusia.

2.3 Data Pendukung

2.3.1 Ancaman Berbagai Macam Penyakit

Penyakit selamanya akan menjadi ancaman untuk setiap individu

karena dari waktu ke waktu mungkin akan muncul virus-virus ataupun

bakteri-bakteri baru di dunia baik bakteri atau virus yang sebelum nya

memang belum pernah ada (bakteri atau virus yang benar-benar baru)

ataupun bakteri yang sebelumnya pernah ada namun bermutasi menjadi

bentuk virus atau bakteri baru.

Ada banyak jenis penyakit yang ada baik yang menular ataupun tidak

menular.untuk beragam masalah penyakit serius salah satunya:

- kanker

34

Terdapat data yang menyebutkan bahwa di Negara yang sedang

berkembang tiap tahun diperkirakan sekitar 2,3 juta orangmati akibat

kanker dari 4,3 juta orang yang mati karena keganasan penyakit

diseluruh dunia, sedangkan jumlah penderita kanker baru pertahun

sekitar 3 juta dari5,9 juta kasus kanker baru yang ditemukan di dunia. Ini

berarti lebih dari separuhpenderita kanker terdapat di dunia ketiga.Secara

umum kanker lambung dan parumerupakan jenis terbanyak yang

dijumpai pada laki-laki, sedangkan pada wanitaadalah kanker payudara

dan kanker serviks (Mardjikoen, 1990).

Penyebab terjadinya kanker yang terus meningkat adalah proporsi

pendudukusia lanjut meningkat; insidensipenyakit infeksi dan parasit

berkurang; konsumsi tembakau meningkat; gaya hidup dan pola makan

berubah; industrialisasi; dan pencemaran lingkungan.

Dari data frekuensi relative yangtelah dihimpun oleh Litbangkes

dapat disimpulkan bahwa lokasi kanker yangpaling sering ditemukan di

Indonesia (menurut urutan frekuensi ialah : kankerserviks, payudara,

kulit, nasofaring, kelenjar limfa, hati, ovarium, paru, rectum,dan anus

(Mardjikoen, 2005).

- Jantung

Penyakit jantung menjadi salah satu pembunuh palingberbahaya di dunia,

dimana fakta ini mengacu pada data dariWorld Health Organization

(WHO) .Sejak tahun 1990 hinggatahun 2008 WHO menempatkan

penyakit jantung sebagaipembunuh nomor satudi dunia (WHO, 2008).

Angka kematian karena penyakit jantung sangat tinggi, berdasarkan data

yang di himpun dari berbagai sumber angka kematian penderita jantung

koroner di tanah air mencapai 7,6 juta orang per tahun.

Berdasarkan data tersebut, sebanyak 325 ribu kasus di antaranya

masyarakat yang terkena serangan penyakit jantung meninggal dunia

sebelum tiba di rumah sakit, katanya. Dijelaskannya, melihat tingginya

angka kematian penderita sakit jantung koroner di Indonesia, diimbau

kepada masyarakat untuk mewasadai penyakit tersebut.

35

Berdasarkan data Federasi Jantung Dunia, kematian akibat penyakit

jantung 17,1 juta orang (19 persen total kematian) per tahun. Jumlah ini

empat kali jumlah penduduk Singapura.

Di Indonesia, berdasarkan catatan Yayasan Jantung Indonesia,

prevalensinya 7-12 persen per tahun. Artinya, minimal ada 16,8 juta

penduduk mengidap penyakit jantung dari 240 juta penduduk Indonesia.

Dari jumlah itu, yang berusia produktif, 30-50 tahun, mencapai 50

persen.

- Diabetes

Penyakit diabetes lebih dikenali sebagai penyakit kencing manis

merupakanpenyakit yang tidak menular dan disebabkan gangguan

hormon insulin (Yunir, 2007).

Menurut data World Health Organization (WHO),diperkirakan pada

tahun 2000,terdapat 171 jutaorangpenderita diabetes melitus, dan

diperkirakanpada tahun 2030,angka tersebut akan meningkatmenjadi366

jutaorang.

Data menunjukkan padatahun 1995, Indonesia berada di tempat ke tujuh

dalam 10 negara untuk estimasijumlah orang dewasa dengan diabetes

dengan jumlah 4.5 juta orang (Gupta danPhatak, 2003). Namun, pada

tahun 2000, jumlah ini meningkat pada 8,4 juta orangdan menyebabkan

Indonesia meningkat menjadi turutan yang ke empat. Sedangkanhasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun2007, diperoleh bahwa

proporsipenyebab kematian akibat diabetes mellitus pada kelompok usia

45-54 tahun di daerahperkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Di

daerah pedesaan, diabetes mellitus menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%

(Aditama, 2009).

2.3.2 Jam Biologis Atasi Berbagai Macam Penyakit

Jam biologis ini berfungsi mengatur kapan tubuh harus beristirahat,

kapan tubuh memerlukan makanan atau kegiatan lainnya yang dilakukan

tubuh selama 24 jam. Timer jam biologis ini dapat berjalan karena adanya

Suprachiasmatic Nuclei (SCN). Dengan mengetahui siklus yang ada dalam

36

tubuh kita, kita dapat mengetahui saat tubuh dalam keadaan optimal sehingga

apa yang kita lakukan juga bermanfaat secara optimal untuk kesehatan tubuh.

Berbagai macam penyakit datang justru karena di sebabkan oleh

terganggunya jam biologis. Ketidak sesuaian fungsi tubuh yang bekerja

dengan aktivitas yang kita lakukan terkadang menghambar fungsi-fungsi

yang ada di dalam tubuh untuk melakukan fungsinya dengan baik.Hasilnya

berbagai penyakit pun datang. Contohnya kita dapat merasakan kantuk pada

malam hari, hal ini di sebabkan oleh hormone melatonin sehingga saat hari

gelap SCN akan memerintahkan tubuh untuk sekresi hormone melatonin dan

hormone ini akan memerintahkan tubuh untuk beristirahat. Inilah saatnya

tubuh untuk meregenerasi sel-sel yang rusak sehingga bias pulih kembali.

Apabila kita tidak mengetahui saat yang tepat untuk beristirahat atau di

karenakan ketidak tahuan tentang jam biologis aktivitas tidur yang kita

lakukan tidak akan membuahkan hasil yang optimal (istirahat yang

sebenarnya) akibatnya banyak sel-sel rusak yang tidak terpulihkan akibat

ketidak sesuaian proses kerja tubuh dengan aktifitas yang kita lakukan ini.

Alhasil ketidak sesuaian aktifitas dalam jangka panjang inipun akan

mengakibatkan munculnya penyakit berbahaya seperti kanker, gangguan

jantung, diabetes dan gangguan penyakit lainnya.

Gbr 2.3.2.1 circadian rhythm

Pemilik hak cipta gambar :YassineMrabet

37

2.3.3 Hasil Survey

Survei dilakukan kepada target audience yang telah di tentukan.

Gambar 2.3.3.1 hasil survey

2.3.4 SWOT

Strength

• Menambah pengetahuan tentang kesehatan.

• Mengoptimalkan aktivitas tubuh.

• Terhindar dari berbagai macam penyakit.

• Membantu memperbaiki masalah kesehatan yang menjadi salah satu

hambatan kemajuan perkembangan Negara.

Weakness

• Banyaknya faktor lain yang dapat membantu manusia agar terhindar dari

berbagai macam penyakit.

• Banyak faktor yang mampu memunculkan penyakit.

Opportunities

• Banyak target market yang peduli tentang kesehatan.

• Target pemasaran yang akan dilakukan adalah untuk orang-orang yang

memiliki aktivitas yang padat dan di Jakarta khususnya banyak sekali

orang-orang dengan jadwal yang padat.

• Belum bermunculan design produk jam kesehatan (biological clock) ini di

Indonesia.

• Istilah biological clock sudah terkenal terlebih dahulu di berbagai

kalangan. Hal ini akan mempermudah mengedukasi target pasar.

38

Threats

• Target tidak terbiasa dengan appearance jam yang tidak biasa.