bab ii kajian pustaka a. pengertian analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...nabi...

53
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisis Analisis ialah sebuah cara dalam membagi suatu subjek ke dalam komponen- komponen, meliputi melepaskan, menanggalkan, menguraikan sesuatu yang terikat padu. Analisis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penelitian, sebab kegiatan menguraikan ini, yaitu memisah-misahkan sesuatu menjadi bagian-bagian yang lebih kecil di dalam suatu entitas dengan cara mengindetifikasi, membanding-bandingkan, menemukan hubungan berdasarkan parameter tertentu adalah suatu upaya menguji atau membuktikan kebenaran (Siswantoro, 2016:10). Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab, musibah duduk perkaranya, dan sebagainya (Ismaiyati, 2016:9). Berdasarkan definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis yaitu kemampuan penyelidikan terhadap suatu peristiwa dan menguraikannya secara terperinci ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil sehingga struktur-strukturnya dapat dipahami. B. Pengertian Nilai Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Lubis, 2015:963) nilai adalah sifat- sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Kemudian menurut Syarbaini dan Fatkhuri (2016:37), Nilai (Value) mengacau pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda, cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Analisis

Analisis ialah sebuah cara dalam membagi suatu subjek ke dalam komponen-

komponen, meliputi melepaskan, menanggalkan, menguraikan sesuatu yang terikat

padu. Analisis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penelitian, sebab kegiatan

menguraikan ini, yaitu memisah-misahkan sesuatu menjadi bagian-bagian yang lebih

kecil di dalam suatu entitas dengan cara mengindetifikasi, membanding-bandingkan,

menemukan hubungan berdasarkan parameter tertentu adalah suatu upaya menguji

atau membuktikan kebenaran (Siswantoro, 2016:10).

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan,

dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab, musibah duduk

perkaranya, dan sebagainya (Ismaiyati, 2016:9).

Berdasarkan definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis yaitu

kemampuan penyelidikan terhadap suatu peristiwa dan menguraikannya secara

terperinci ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil

sehingga struktur-strukturnya dapat dipahami.

B. Pengertian Nilai

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Lubis, 2015:963) nilai adalah sifat-

sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Kemudian menurut

Syarbaini dan Fatkhuri (2016:37), Nilai (Value) mengacau pada pertimbangan

terhadap suatu tindakan, benda, cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

6

yang bernilai itu benar (mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik)

dan religius (nilai ketuhanan).

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu

konsep, pandangan yang menimbulkan tanggapan emosional pada seseorang ketika

menilai sesuatu.

C. Macam-macam Nilai

Macam-macam nilai menurut Kosasih (2014:3) antara lain sebagai berikut.

a. Nilai Budaya

Berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia.

b. Nilai Moral

Nilai moral yang berkaitan dengan tata laku hubungan antara semua manusia

atau masyarakat.

c. Nilai Sosial

Nilai sosial berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar

kehidupan manusia dan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan dapat disimpulkan bahwa macam-macam nilai

berkaitan dengan pemikiran seseorang dan kebiasaan tata laku dengan perbuatan baik

buruk manusia.

D. Pengertian Dakwah

Dakwah merupakan misi penyebaran Islam sepanjang sejarah dan sepanjang

zaman (Abdullah, 2018:2). Kemudian menurut (Hamka dalam Saputra, 2012:2)

“Dakwah adalah seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang pada

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

7

dasarnya berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktivitas yang

memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar”.

Menurut Aziz (2015:9) Dakwah adalah Risalah terakhir yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai Wahyu dari Allah yang tidak ada kebatilan

di dalamnya, baik di depan ataupun di belakang, dengan kalam-Nya yang bernilai

mukjizat, dan yang ditulis di dalam mushaf yang diriwayatkan dari Nabi SAW,

dengan sanad yang mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah. Dakwah ibarat

lentera kehidupan, yang memberi cahaya dan menerangi hidup manusia dari nestapa

kegelapan. Taatkala manusia dilanda kegeseran spritural, dengan rapuhnya akhlak

dan keimanan, kerusuhan, kecurangan dan tindakan tercela lainnya, disebabkan

terkikisnya nilai-nilai agama dalam diri manusia. Tidak berlebihan jika dakwah

merupakan bagian yang cukup penting bagi umat manusia.

Berdasarkan definisi diatas dakwah ialah seruan panggilan untuk menganut

suatu pendirian dan kegiatan yang bersifat menyeru, yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW, sebagai Wahyu dari Allah yang tidak ada kebatilan di dalamnya,

baik di depan ataupun di belakang, mengajak dan memanggil orang-orang untuk

beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syariah, dan akhlak.

E. Nilai-nilai Dakwah

Dakwah ibarat lentera kehidupan, yang memberi cahaya dan menerangi hidup

manusia dari netapa kegelapan. Saat manusia dilanda kegersangan spritual, dengan

rapuhnya akhlak dan keimanan, dakwah diharapkan mampu memberi cahaya terang.

Maraknya berbagai kerusuhan, kecurangan dan tindakan tercela lainnya, disebabkan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

8

terkikisnya nilai-nilai Islam dalam diri manusia. Tidak berlebihan jika dakwah

merupakan bagian terpenting untuk umat saat ini.

Nilai dakwah yang bersumber Alquran dan Hadits pada intinya mengandung

tiga prinsip, yaitu akidah, syariah, dan akhlak (Ali, 2013:199--345).

1. Akidah

Dalam pengertian teknis akidah ialah iman atau keyakinan. Akidah Islam

(Aqidah Islamiyah), ditautkan dengan rukun iman yang menjadi asas seluruh ajaran

Islam (Ali, 2016:199).

Akidah, yang meliputi 1) Keyakinan kepada Allah, 2) Keyakinan kepada

Malaikat-malaikat-Nya, 3) Keyakinan kepada kitab-kitab suci, 4) Keyakinan kepada

Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-

qadhar (Ali 2013:201).

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai akidah pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Orang tua Harun pun harus pasrah dengan keterangan batasan pemberian dan

takdir Tuhan. Mereka relakan orang yang mereka cintai untuk menjalani tugas

mulia sebagai guru agama di sebuah desa namun jauh dari tempat tinggalnya

(Arif, 2014:27).

Dari kutipan tersebut dapat diketahui bahwa kita sebagai manusia harus sabar

dan menerima atas pemberian takdir Tuhan yang harus kita jalani.

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai akidah pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Ia bangun, mengambil wudhu, kemudian shalat malam dan membaca

Alquran sampai mengantuk. Teori ini mujarab dan baru kali ini ia tahu

kenyataan dari ilmu yang sudah tahunan ia dapatkan. Sebenarnya membaca

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

9

Alquran sudah biasa ia lakukan setiap ba‟da Magrib dan kadang Subuh,

namun bukan ketika ia galau ( Arif, 2014:60).

Dari kutipan tersebut Harun membuktikan bahwa shalat malam dan membaca

Alquran dapat menghilangkan kegelisahan hati terasa tenang, begitulah keyakinan

akidah yang dipegang teguh Harun selama ini.

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai akidah pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Sebagai guru agama yang bertugas untuk berdakwah dan mensyiarkan agama

Allah, Harun memiliki tugas besar menyadarkan jiwa-jiwa yang gersang.

Selain bertugas mengajar di sekolah, ia juga bertugas mendidik masyarakat

agar selalu berpegang teguh kepada ajaran agama” (Arif, 2014:37).

Dari kutipan dijelaskan Harun mempunyai keyakinannya sangat kuat bahwa

Harun mempunyai tanggung jawab yang besar. Dalam mensyiarkan agama Allah,

kepada masyarakat yang banyak belum paham ajaran agama Allah SWT.

2. Syariah

Syariah (Syariat) secara harfiah ialah jalan yang harus dilalui oleh setiap

muslim (Ali, 2013:235). Namun dilihat dari segi ilmu hukum, syariah adalah norma

hukum dasar yang diwahyukan Allah, yang wajib diikuti oleh orang Islam, baik

dalam berhubungan dengan Allah maupun berhubungan dengan sesama manusia dan

benda dalam masyarakat (Ali, 2013:236).

Syariat dapat dibagi ke dalam dua bidang: (1) Ibadah, (2) Muamalah (Ali,

2013:242). Menurut ajaran Islam, ibadah dibagi dua: (a) Ibadah mahdah, yaitu ibadah

yang ketentuan pelaksanaanya telah ditetapkan Allah dan dijelaskan Rasulnya, seperti

sholat, haji, puasa dan zakat, (b) Ibadah ‘ammah, yaitu segala perbuatan yang

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

10

mendatangkan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain, dan dilaksanakan dengan

hati yang ikhlas karena Allah, seperti belajar, mencari nafkah, dan menolong orang

yang susah (Ali, 2013:242). Muamalah adalah ketetapan Tuhan yang langsung

berhubungan dengan kehidupan sosial manusia terbatas pada yang pokok-pokok saja

(Ali, 2013:243).

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai syariah pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Harun baru saja menunaikan shalat Subuh. Songok masih bertengger di

kepalanya yang berambut pendek, dipotong ala bintang Hollywood, James

Bond 007. Sarung kotak-kotak kecil hijau keunguan melilit menutupi bagian

bawah tubuhnya, dari pusar hingga atas mata kaki. Baju koko warna krem

yang leher dan lengannya berbordir benang cokelat tua melekat menutup

tubuh bagian atasnya (Arif, 2014:23).

Dari kutipan tersebut dapat diketahui bahwa Harun mengerjakan shalat Subuh

yang mana kita sebagai Umat Muslim harus wajib beribadah seperti shalat yang telah

diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, ini termasuk syariah hubungan

dengan Allah SWT.

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai syariah pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Pak RW, maaf. Harun lihat anak-anak tidak ada kegiatan kalau malam.

Bagaimana kalau mereka diajari mengaji? Saya nanti yang mengajar mereka.”

Harun menatap wajah Pak RW menyampaikan usulan. Ternyata Pak RW

menyambut baik rencana Harun yang mulia itu. Ia sangat mendukung agar

anak-anak bisa terbimbing dan terarah (Arif, 2014:65).

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Harun mintak izin kepada Pak RW

ingin mengajar anak-anak mengaji agar anak-anak terbimbing dan terarah.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

11

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai syariah pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Setelah itu Harun ke kamar mandi. Cuci muka dan kaki, kemudian berwudhu

untuk shalat Asha. Belum selesai ia cuci kaki, terdengar azan Ashar

dikumandangkan. Ia kembali ke kamar, menggelar sajadah dan shalat Ashar”

(Arif, 2014:144).

Dari kutipan menjelaskan Harun yang baru datang ke rumahnya langsung

disambut oleh Ibunya, Harun pun langsung ke kamar mandi untuk bersih-bersih

kemudian berwudhu dan melaksanakan shalat Ashar dan tak lama dari situ azan

berkumandang.

3. Akhlak

Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan

perbuatan, mungkin baik mungkin buruk (Ali, 2013:345).

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai akhlak pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Gerakan tangannya berhenti saat menemukan surat yang dicari, Al Mulk.

Surat yang sering ia baca sesudah shalat Subuh. Suaranya bagus. Gaya

membacanya enak didengar. Ia membaca dengan tartil dan sesuai tajwid,

karena orang tuanya selalu menyuruhnya mengaji setiap malam (Arif,

2014:24).

Dari kutipan tersebut menjelaskan bahwa Harun orang yang rajin sudah

terbiasa dilatih orang tuanya bahwa selain mengerjakan shalat dia juga harus

membaca Alquran setelah shalat Subuh, keadaan ini sudah melekat pada akhlak jiwa

perbuatan baik Harun.

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai akhlak pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

12

“Ia merasakan tetesan air motivasi dalam dirinya setelah lama kekeringan.

Tenaganya telah pulih setelah lama kelelahan. Keyakinan tumbuh kembali

setelah lama menghilang dalam kebimbingan. Keberanian bangkit setelah

terkubur dalam ketakutan. Ia bertekad bahwa cahaya Tuhan harus tetap

bersinar (Arif, 2014:64).

Dari kutipan tersebut menjelaskan Harun yang telah termotivasi dalam dirinya

berkat dalam keyakinan yang tumbuh keberanian tekad yang ada dalam dirinya

bahwa cahaya Tuhan harus tetap bersinar, yang harus dilakukan Harun untuk

merubah keburukan di masyarakat untuk menjadi lebih baik itulah akhlak baik yang

melekat pada diri Harun.

Kutipan yang menggambarkan tentang nilai-nilai akhlak pada novel Ketika

Cahaya Berpijar karya Arif Ys.

“Ah tidak, saya justru senang kok kalau Dik Harun tinggal di sini. Rumah

Bapak ada tiga kamar. Saya punya anak dua laki semua. Mereka nanti biar

tidur di kamar tengah dan nanti Dik Harun bisa tinggal di kamar yang paling

ujung, “kata Pak RW sambil menunjuk kamar yang disebut” (Arif, 2014:21).

Dari kutipan ini menjelaskan tentang kebaikan akhlak Pak RW yang

mengizinkan Harun tinggal dirumahnya merelakan anaknya untuk tidur bersama demi

memberikan satu kamar kosong untuk Harun.

F. Media Dakwah

Media dakwah adalah media yang merupakan hasil temuan dan ciptaan

manusia, seperti mesin cetak, radio, telepon, televisi, dan komputer (Abdullah,

2018:146).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

13

G. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah dapat dipahami sebagai cara dalam menyampaikan

pesan dakwah, khususnya dakwah bil-lisan (Abdullah, 2018:133).

H. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah adalah untuk membentangkan jalan Allah di atas bumi agar

dilalui umat manusia (Abdullah, 2018:164). Lebih lanjut, tujuan dakwah sama

dengan tujuan diturunkannya agama Islam itu sendiri, yaitu sebagai rahmat bagi

seluruh alam.

I. Kajian Teori

1. Pengertian Novel

Novel adalah suatu cerita prosa fiktif dalam panjang yang tertentu, yang

melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang dalam suatu alur

atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut (Tarigan, 2015:167). Novel adalah

karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang

atau beberapa orang tokoh (Kosasih, 2014:60).

Novel tidak sekedar merupakan serangkaian tulisan yang menggairahkan

untuk dibaca, tetapi merupakan struktur pikiran yang tersusun dari unsur-unsur yang

padu, unsur-unsur itu adalah fakta, tema, dan sarana sastra. Fakta adalah meliputi

alur, latar, tokoh, dan penokohan dalam sebuah cerita rekaan. Sedangkan tema adalah

ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatar belakangi ciptaan karya

sastra. Yang dimaksud sarana sastra adalah teknik yang digunakan pengarang untuk

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

14

memilih dan menyusun detail-detail cerita menjadi pola yang bermakna, sekaligus

merupakan unsur terpenting, yaitu tokoh utama, konflik utama dan tema utama.

Berdasarkan pendapat sebelumnya dapat disimpulkan bahwa novel adalah

lebih pendek dari roman dan cerpen, di dalam novel menceritakan tokoh utama dan

tokoh figuran, sedangkan cerita novel itu sendiri menyajikan berdasarkan pada alur

pokok dan suatu rangkaian yang panjang berdasarkan cerita berpusat dalam

kehidupan sesaat dan melatar belakangi tempat tokoh-tokoh.

2. Jenis-jenis Novel

Pembagian novel menurut Lubis dalam Tarigan (2015:170), novel dapat

digolongkan menjadi lima macam, yaitu novel avontur, novel psikologis, novel

detektif, novel social dan politik, dan novel kolektif.

1) Novel Avontur

Novel yang dipusatkan pada lakon/pemeran utama. Pengalaman lakon mulai

pada titik A, dan melalui pengalaman-pengalaman yang lain (titik b,a,d, dan

seterusnya) hingga ke titik z, yang merupakan akhir cerita.

2) Novel Psikologis

Novel yang perhatian tidak ditunjukan pada avontur yang berturut-turut terjadi

(baik avontur lahir maupun rohani), tetapi lebih diutamakan pemeriksaan seluruhnya

dari semua pikiran-pikiran para pelaku dari A, B, C, D, E, dan seterusnya.

3) Novel Detektif

Novel detektif merupakan sebuah clue atau tanda bukti, baik dalam rupa

maupun tanda-tanda lain, dan menunjukkan jalan mencapai penyelesaian cerita.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

15

Untuk membongkar rahasia kejahatan dalam novel detektif, tentu dibutuhkan bukti-

bukti agar dapat menangkap si pembunuh, dan sebagainya.

4) Novel Sosial dan Novel Politik

Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam masyarakat, kelas,

atau golongannya. Bentuk novel sosial yang paling sederhana, misalnya kelas kaum

buruh, kaum majikan, atau kapitalis.

5) Novel Kolektif

Novel kolektif inilah yang paling sulit, seperti juga dalam roman kolektif,

individu sebagai pelaku tidak dipentingkan, tetapi hal ini lebih tajam lagi dalam novel

kolektif.

Novel kolektif tidak selalu terutama membawa “cerita”, tetapi lebih

mengutamakan cerita masyarakat sebagai suatu totalitas, suatu keseluruhan. Novel

seperti ini mencampurkan pandangan-pandangan antropologis dan sosiologis dengan

cara mengarang novel atau roman.

Berdasarkan pendapat dapat disimpulkan bahwa novel yang di analisis

tersebut adalah kebanyakan termasuk kedalam novel psikologis.

3. Ciri-ciri Novel

Menurut (Kosasih, 2014:60), ciri-ciri novel adalah sebagai berikut:

a. Alur lebih rumit dan lebih panjang. Ditandai oleh perubahan nasib pada diri tokoh.

b. Tokohnya lebih banyak dalam berbagai karakter.

c. Latar meliputi wilayah geografi yang luas dan dalam waktu yang lebih lama.

d. Tema lebih kompleks, ditandai oleh adanya tema-tema bawahan.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

16

Ciri-ciri novel menurut (Tarigan, 2015:173) yaitu:

a. Jumlah katanya lebih dari 35.000 kata.

b. Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan untuk membaca novel yang paling

pendek diperlukan waktu mininal 2 jam atau 120 menit.

c. Jumlah halaman novel minimal 100 halaman.

d. Novel tergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.

e. Novel menyajikan lebih dari satu impersi, efek dan emosi.

f. Skala novel luas.

g. Seleksi pada novel lebih luas.

h. Kelajuan pada novel lebih cepat.

i. Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.

J. Novel sebagai Media Dakwah

Ditinjau dari sudut komunikasi teks-teks karya sastra, baik berupa puisi,

cerpen ataupun novel, merupakan suatu bentuk pesan komunikasi suatu sastra. Dalam

hal ini sastra yang berbentuk novel dapat digunakan sebagai media dakwah, karena

pesan-pesan keagamaanya yang dikemas dalam bentuk yang menarik dan menyentuh

akan membuat kesan mendalam dihati pembaca, dan tanpa terasa pembaca terobsesi

oleh ide-ide keagamaan pengarang. Sebab novel yang baik akan membekali pembaca

dengan suatu yang bermanfaat bagi kehidupan pembaca selanjutnya.

Karya sastra bukan bertugas mencatat kehidupan itu agar tetap berharga dan

lebih memanusiakan manusia (Nurgiyantoro, 2010:61). Menurut Endraswara,

Suwardi (2016:6) karya sastra merupakan ekspresi dan sangat berkaitan dengan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

17

lingkungan, termasuk awan, yang kadang-kadang butuh paham. Kemudian menurut

(Faruk, 2015:77) karya sastra adalah objek manusiawi, fakta kemanusiaan, atau fakta

kultural, sebab hasil ciptaan manusia.

Dari penjelaan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan, karya sastra adalah

ekspresi yang diciptakan oleh manusiawi yang sangat berkaitan dengan lingkungan

namun bukan bertugas untuk lebih memanusiakan manusia.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Metode berarti cara yang dipergunakan seorang peneliti di dalam usaha

memecahkan masalah yang diteliti (Siswantoro, 2016:55).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek

penelitian (novel, drama, cerita pendek, dan puisi) pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya (Siswantoro, 2016:56).

Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan

masalah dengan dukungan data sebagai landasan dalam mengambil kesimpulan

(Jabrohim, 2017:1).

Deskripsi adalah deskripsi merujuk kepada tindakan analisis interpretatif,

yaitu peneliti melakukan tafsir terhadap temuan data tadi dari sudut fungsi atau peran

kaitannya dengan unsur lain (Siswantoro, 2016:57).

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

dokumentasi. Menurut (Sugiyono, 2013:240) merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental seseorang.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

19

Dalam analisis ini, meneliti nilai dakwah yang terdapat dalam novel Ketika

Cahaya Berpijar Karya Arif Ys.

C. Teknik Analisis Data

Menurut Siswantoro (2016:80), “Analisis data adalah setelah merampungkan

serangkaian kegiatan yang terkait dengan pengumpulan data, seperti reduksi data,

penarikan kesimpulan serta pengasahan data, kegiatan lain berikutnya adalah

analisis”. Analisis dilakukan dengan pemaparan dalam bentuk deskriptif terhadap

masing-masing data secara fungsional dan relasional.

Nilai-nilai dakwah dalam novel Ketika Cahaya Berpijar Karya Arif Ys.

Ketika Cahaya Berpijar dianalisis berdasarkan langkah-langkah berikut.

1. Membaca dan memahami isi novel

2. Membuat sinopsis novel

3. Menganalisis novel

4. Mengklasifikasikan nilai-nilai dakwah

5. Membuat Kesimpulan

D. Pendekatan

Pendekatan merupakan alat untuk menangkap realita atau fenomena sebelum

dilakukan kegiatan analisis atas sebuah karya (Siswantoro, 2016:47). Menurut Deddy

Mulyana dalam (Siswantoro, 2016:47) istilah lain yang identik dengan Pendekatan

adalah perspektif, kerangka konseptual, kerangka pemikiran, strategi intelektual,

paradigma, dan teknik interpretasi.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

20

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan nilai

dakwah. Pesan dakwah ini menitik beratkan fungsi sastra sebagai alat perjuangan

dalam meningkatkkan budi pekerti manusia dan mutu kehidupan manusia sebagai

anggota masyarakat, karena ajaran moral merupakan ajaran yang bertalian dengan

perbuatan yang pada hakikatnya merupakan pencerminan akhlak dan budi pekerti.

Pendekatan yang digunakan untuk mengungkap nilai-nilai dakwah novel Ketika

Cahaya Berpijar Karya Arif Ys.

E. Sumber Data

Sumber data adalah subjek penelitian dari mana data diperoleh (Siswantoro,

2016:72). Sumber data penelitian ini adalah novel Ketika Cahaya Berpijar Karya Arif

Ys, terbit tahun 2014 yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama anggota

IKAPI Jakarta, dengan ketebalan 214 halaman.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

21

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada Bab IV dipaparkan data dan temuan dalam novel Ketika Cahaya

Berpijar karya Arif Ys. Paparan data yang dikemukakan berupa sinopsis novel dan

temuan penelitian berupa nilai-nilai dakwah dalam novel Ketika Cahaya Berpijar

karya Arif Ys.

A. Paparan Data

Sinopsis Novel Ketika Cahaya Berpijar Karya Arif Ys.

Harun, seorang guru agama yang bertugas di daerah remang-remang,

mendakwahkan ajaran Allah Swt. Sebagai guru agama yang bertugas untuk

mendakwahkan dan mensyiarkan agama Allah, Harun memiliki tugas besar

menyadarkan jiwa-jiwa yang gersang. Selain bertugas mengajar disekolah, ia juga

bertugas mendidik masyarakat agar selalu berpegang teguh kepada ajaran agama.

Sungguh ini tantangan yang berat baginya. Pemandangan yang berlawanan dengan

ajaran agama kerap ia temui setiap hari di desa tertinggal ini. Banyak bapak-bapak

yang hidupnya luntang-lantung dengan menenteng kepis-alat untuk membawa ayam.

Melihat fenomena masyarakat di desa tersebut, Harun geleng kepala. Hati nuraninya

sebagai orang yang taat agama berontak. Dalam hati ia bertekad, ia harus berbuat

sesuatu untuk membina masyarakat desa. Harun menilai mereka tidak memedulikan

rumah tangganya. Anak dan istri sering tidak perhatikan. Mereka lebih mendahulukan

adu jago dari pada keluarga. Meskipun desa Kedung Kacip desa tertinggal, lokasinya

berada di pinggiran ibu kota kabupaten. Hampir setiap rumah memiliki warung yang

menjual berbagai merek minuman keras.

Sabtu sore, matahari mulai meredup pertanda hari sudah surup, serangga dan

binatang malam menyambut datangnya senja. Mereka menari elok berlenggak-

lenggok di angkasa yang tak jelas batasnya bagai peri dalam film animasi, Barbie.

Ribuan kelelawar penghuni TPK-Tempat pelangan Kayu-dekat kantor Polsek

Hargeulis, berbaris kegirangan, seperti bayi yang akan disusui ibunya. Mereka

terbang membentuk jalan bagaikan tol Sadang-Jakarta. Warung remang-remang di

sepanjang jalan desa mulai ramai pengunjung. Lelaki berbagai usia berdatangan

mengendarai motor beragam merek. Dandanan mereka pun variatif, ada yang necis

ada pula yang amburadul, berantakan tidak terurus. Ada yang masih celingak-

celinguk keheranan, ada juga yang sudah biasa tanpa beban. Kedatangan mereka

disambut oleh gadis-gadis remang berdandan menor gaya metropolitan. Bulu mata

letik ber-eye shadow, pipi sedikit merah, bedak dan lipstik tebal. Gaya rambut

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

22

berbagai model ala besutan tangan hairdresser terkemuka yang bisa menuruti selera

pelangan. Bola kebenaran harus bergulir, api kemaksiatan harus dipadamkan, dan

angin kemuliaan harus berembus. Tembok kedengkian, kejahatan, dan kebencian

yang menghadang harus ditembus. Secercah harapan muncul, karena anak-anak yang

masih belum tersentuh dosa masih bisa dibentuk. Jiwa mereka masih bisa diisi

dengan ajaran agama sejak dini. Tentunya berbagai kesulitan menerpa, bahkan juga

fitnah yang begitu keji.

Belajar dan belajar itulah yang dilakukan Harun. Ia selalu mengambil hikmah

dari setiap kejadian. Sepulang dari rumah orangtuanya, ia menndapat pelajaran yang

sangat berharga, khususnya bagaimana menghadapi tantangan dan rintangan. Rasa

putus asa Harun sirna, tertindih keinginann mulia mendakwahkan ajaran Tuhan Yang

Maha Kuasa. Ketakutannya tenggelam dalam air keberanian yang muncul dengan

penuh harapan dan tekad untuk menegakkan agama. Tak ada lagi kata menyerah

karena cercaan, teror dan sabotase dari orang-orang yang tak suka perbuatannya.

Hidup adalah penyelesaian masalah. Mampu menyelesaikan masalah berarti hidup.

Tak ada masalah yang tak ada solusinya. Ia mendapatkan banyak pengalaman yang

sangat berharga. Di antaranya bagaimana menghadapi masyarakat desa yang

kebanyakan berpendidikan rendah. Ia dapat memahami psikologi masyarakat. Ia bisa

mengalami bagaimana bergaul dengan masyarakat yang beragam karakternya.

Kedekatannya dengan warga membuat Harun semakin betah bertugas di desa tersebut

meskipun mulanya merasa canggung. Kini perasaan putus asa yang semula

menghinggapinya mulai terkubur dalam-dalam di tengah kesibukan mengaji bersama

anak-anak dan juga mengajar di sekolah.

Sejak kejadian sabotase listrik di rumah Pak RW, anak-anak takut kembali.

Namun tidak setakut ketika kejadian di pohon mangga yang menakut-nakuti mereka

dengan orang-orangan. Mereka masih mau mengaji asalkan diantar oleh orangtua

atau kakaknya. Menjelang kegiatan mengaji dimulai, tampak beberapa orangtua

menggandeng anaknya atau pun kakak yang mendampingi adiknya. Termasuk Narti

yang diantar kakak perempuannya, mathari, yang biasa dipanggil Rani.

Kegiatan agama di desa Kedung Kacip semakin marak. Tak hanya kegiatan

mengaji bagi anak-anak tetapi juga orang tua, serta pengajian tiap pekan. Hampir tiap

hari tidak sepi dari anak-anak dan remaja yang mengaji. Para orangtua semakin rajin

mendekatkan diri kepada illahi. Ia menegaskan bahwa kalau kita yakin kepada Allah,

Allah pasti akan menolong kita. Ia mengingatkan kepada peserta ngaji agar tidak

mudah menyerah dalam mencari ilmu yang halal. Apapun rintangan dan halangan

pasti bisa diselesaikan. Mampukah Harun memijarkan cahaya Ilahi sebagai penerang

kegelapan iman dan pereda kekalutan di tengah kemaksiatan yang menawarkan

kesemuan hidup dan mengiming-imingi kenikmatan duniawi?

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

23

B. Temuan Penelitian

Temuan penelitian yang dikemukakan berupa nilai-nilai dakwah dalam novel

Ketika Cahaya Berpijar Karya Arif Ys

a. Akidah

Akidah, yang meliputi: (1) Keyakinan kepada Allah, (2) Keyakinan kepada

Malaikat-malaikat-Nya, (3) Keyakinan kepada kitab-kitab suci, (4) Keyakinan kepada

Nabi dan Rasul Allah, (5) Keyakinan kepada hari akhir, (6) Keyakinan kepada qadha-

qadhar (Ali, 2013:201).

1) Keyakinan Kepada Allah SWT

Kutipan 1

“Orang tua Harun pun harus pasrah dengan keterbatasan pemberian dan takdir

Tuhan. Mereka relakan orang yang mereka cintai untuk menjalani tugas mulia

sebagai guru agama di sebuah desa namun jauh dari tempat tinggalnya” (Arif,

2014:27).

Dari kutipan 1 menjelaskan bahwa orangtua Harun percaya kepada Allah

SWT. Walaupun anaknya mengajar sangat jauh dari tempat tinggalnya tapi dia yakin

demi tugas yang mulia. Seperti yang dijelaskan dan orang-orang yang berjihad untuk

mencari keridhaan kami, bebenar-benar kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan

kami. “Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”

(QS. Al Ankabut:69).

Kutipan 2

“Kokok ayam jago bersahut-sahutan sebagai musik perkusi memecah

keheningan, pertanda fajar telah tiba. Burung kutilang dan tekukur pun

mengepak-ngepakkan sayap setelah terjaga dan tidak lama kemudian

mendendangkan kicauan memesona. Irama serasi khas pedesaan sebagai

wujud syukur kepada Tuhan atas kenikmatan yang telah diberikan” (Arif,

2014:29).

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

24

Dari kutipan 2 menjelaskan bahwa segala sesuatu yang telah diciptakan Allah

Swt, harus di syukuri atas rahmat dan kenikmatan yang telah diberikan. “Dan ingatlah

juga takkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kamu

akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengikari nikmat-Ku maka

sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim:7).

Kutipan 3

“Sebagai guru agama yang bertugas untuk berdakwah dan mensyiarkan agama

Allah, Harun memiliki tugas besar menyadarkan jiwa-jiwa yang gersang.

Selain bertugas mengajar di sekolah, ia juga bertugas mendidik masyarakat

agar selalu berpegang teguh kepada ajaran agama” (Arif, 2014:37).

Dari kutipan 3 dijelaskan Harun mempunyai keyakinannya sangat kuat bahwa

Harun mempunyai tanggung jawab yang besar. Dalam mensyiarkan agama Allah,

kepada masyarakat yang banyak belum paham ajaran agama Allah SWT. “Dan

hendaklah ada diantara kamu segolongan Umat yang menyeru kepada kewajiban

menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-

orang yang beruntung” (QS. Ali ‟Imron:104).

Kutipan 4

“Harun terus berpikir, menimbang-nimbang dampak yang ditimbulkan. Ia

kemudian teringat firman Allah yang menyebutkan “Janganlah kamu

mendekati zina”. Dekat saja tidak boleh apalagi melakukan zina. Sungguh

dilaknat Allah, pikirnya. Nggak... nggak, aku tak boleh menerima. Aku tak

boleh tergoda. Astaghfirullah, Harun menyebut dalam hati” (Arif, 2014:82).

Dari kutipan 4 menjelaskan bahwa Harun yang digoda dengan imbalan

seorang gadis, yang sangat cantik membuat dia bimbang. Tapi Harun yakin terhadap

Firman Allah “janganlah kamu mendekati zina dekat saja tidak boleh apalagi

melakukan zina sungguh dilaknat Allah. “Dan jangalah kamu mendekati zina

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

25

sungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-

Isra:32).

Kutipan 5

“Minggu sore sekira jam 16:00, Harun pamit kepada kedua orang tuanya

untuk kembali ke Kedung Kacip. Di sepanjang perjalanan, ia terus terngiang-

ngiang nasihat ayahnya. Ia berpikir apa pun harus dilakukan demi berdakwah

menyebarkan ajaran Tuhan” (Arif, 2014:148).

Dari kutipan 5 dijelaskan bahwa keyakinan Harun bertambah kuat untuk

kembali ke Kedung Kacip atas nasehat Ayahnya bahwa Harun berkeyakinan apa pun

harus dilakukan demi berdakwah menyebarkan ajaran Allah SWT. Mereka itulah

orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.

Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Alquran).”

Alquran itu tidak lain hanyalah peringatan utnuk seluruh ummat” (QS. Al-An‟am:90).

Kutipan 6

“Rasa putus asa Harun sirna, tertindih keinginan mulia mendakwahkan ajaran

Tuhan Yang Maha Kuasa. Ketakutannya tenggelam dalam air keberanian

yang muncul dengan penuh harapan dan tekad untuk menegakkan agama. Tak

ada lagi kata menyerah karena cercaan, teror dan sabotase dari orang-orang

yang tak suka perbuatannya” (Arif, 2014:149).

Dari kutipan 6 menjelaskan bahwa keinginan mulia Harun dalam

mendakwahkan ajaran Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tekad yang kuat muncul

dengan penuh harapan dia tidak lagi takut terhadap cercaan, teror dan sabotase.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,

mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “sesungguhnya aku termasuk orang-orang

yang menyerah diri?” (QS. Fussilat:33).

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

26

Kutipan 7

“Bapak-bapak warga Kedung Kacip yang saya hormati, alhamdulilah, kita

bersyukur kepada Allah Swt. Atas tolong dan karunia-Nya kita bisa

membangun mushala meskipun sangat sederhana. Ini wajib kita syukuri.

Bentuk syukur kita selain kita makan tumpeng nasi kuning, yang terpenting

adalah kita gunakan semaksimal-maksimalnya mushala kita ini” (Arif,

2014:159).

Dari kutipan 7 menjelaskan bahwa Harum sedang menginformasikan tentang

rasa terima kasih kepada bapak-bapak yang telah sama-sama menyumbang untuk

membangun mushola, atas keyakinan mereka percaya segala amal perbuatan pasti ada

balasan dari Allah SWT. Dan digunakan untuk semaksimal mungkin. “Perumpamaan

(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan

Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-

tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia

dihendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui” (QS. Al-

Baqarah:261).

Kutipan 8

“Selanjutnya marilah kita berdoa kepada Allah semoga mushala kita ini

bermanfaat kepada kita yang menggunakan maupun kepada masyarakat

Kedung Kacip dan sekitarnya baik manfaat langsung maupun tidak langsung.

„Allahumma shalli „ala Muhammad, wa „ala ali Muhammad wa sallim

waradhiyallahu‟an kulli shabati rasulillahi ajma‟in” (Arif, 2014: 160).

Dari kutipan 8 menjelaskan bahwa Harun mengajak seluruh yang hadir untuk

berdoa bersama-sama atas keyakinan kepada Allah SWT, agar bermanfaat. Karena

itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah

kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al-Baqarah:152-

172).

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

27

Kutipan 9

“Mereka merasa mendapat pencerahan akan pentingnya mengingat Tuhan.

Mereka sadar makna iman dan kewajiban untuk beramal saleh. Mereka yang

sebelumnya gersang siraman keagamaan menjadi sejuk dan rindang kecintaan

kepada Tuhan” (Arif, 2014:163).

Dari kutipan 9 menjelaskan bahwa dengan diadakan pengajian rutin Harun

masyarakat merasa mendapat pencerahan dari sebelumnya yang mereka tidak tahu

tentang keagamaan yang sekarang masyarakat merasa menjadi sejuk dan rindang

terhadap mengingat kecintaan kepada Allah Swt. Sebagai nikmat dari kami.

Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (QS. Al-

Qamar:35).

Kutipan 10

“Benar itu nak? Kamu tidak melakukannya? Semoga Allah melindungimu.

Allah pasti akan memberi hambanya yang benar. Ya Allah selamatkan anak-

anakku dan bebaskan dari sebuah kefitnahan, “ujar Ibunya sambari terus

menangis” (Arif, 2014:172).

Dari kutipan 10 menjelaskan bahwa ibu Harun yang menyakinkan anaknya

kalau Harun benar tidak melakukannya. Dan ibunya mengajak Harun terus yakin

kepada Allah meminta kepada Allah untuk menyelamatkan dan dibebaskan dari

sebuah kefitnaan terhadap anaknya. “Ya Tuhan kami, jangalah Engkau jadikan kami

(sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami.

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-

Mumtahanah:5).

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

28

Kutipan 11

“Menjelang persidangan, Harun tidak bisa tidur semalaman. Is terus berdoa

dan berdoa. Tidak henti-hentinya ia membaca shalawat dan bertasbih.

Harapannya hanya kepada Allah. Tuduhan yang menimpa kepadanya sungguh

suatu cobaan yang berat” (Arif, 2014:180).

Dari kutipan 11 menjelaskan bahwa Harun yang terus berdoa semalam-

malaman tak henti-henti shalawat dan bertasbih bahwa Harun yakin kepada Allah

Swt, yang akan menolongnya terhadap cobaan yang berat kepada-Nya. “Dan

sungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,

kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira

kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah:155).

Kutipan 12

“Setelah berwudhu, Harun kembali ke ruang sel. Ia memilih tempat yang agak

lega. Kemudian ia berdiri menghadap kiblat dengan penuh konsetrasi. Is

shalat sunah tahajud dua rakaat dan shalat hajat kemudian ditutup dengan

witir tiga rakaat. Ia memohon kepada Allah agar dimudahkan segala urusan

dan terbebas dari tuduhan” (Arif, 2014:181).

Dari kutipan 12 menjelaskan bahwa Harun yang sedang shalat sunnah untuk

dimudahkan segala urusan agar dapat ketenangan dalam hatinya Harun yakin bahwa

Allah SWT, akan menolong orang yang dalam kesusahan. Ya Tuhanku, lapangkan

untukku dadaku. Dan mudahkanlah untuk urusan, dan lepaskan kekakuan dari

lidahku, agar mereka dapat dengan mudah mengerti perkataanku” (QS. Thaha:25-28).

Kutipan 13

“Dalam persidangan berikutnya, berdasarkan keterangan saksi dan pengakuan

Rani, Harun tidak terbukti melakukan pemerkosaan. Ia divonis bebas. Harun

dan keluarganya langsung sujud syukur, berhamdalah kepada Allah atas

pertolongannya” (Arif, 2014:194).

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

29

Dari kutipan 13 menjelaskan bahwa Harun dan keluarganya sedang sujud

syukur yakin terhadap pertolongan dari Allah SWT, yang menyatakan pengakuan

Rani, Harun tidak terbukti melakukan pemerkosaan dia diponis bebas. “Allah tidak

membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-

Baqarah:286).

Kutipan 14

“Rani menetaskan air mata haru mendengar berita dari sang pengacara. Ia

sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Allah atas pertolongannya.

Sungguh ia tidak menyangka orang yang ia zalimi mau memanfaatkan dan

menolongnya” (Arif, 2014:197).

Dari kutipan 14 menjelaskan bahwa Rani yang sangat berterima kasih atas

kebaikan orang yang dizaliminya dan bersyukur kepada Allah atas pertolongannya.

“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah

kamu berputus asa dari rahmat Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.

Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampuan lagi Maha Penyanyang” (QS. Az-

Zumar:53).

Kutipan 15

“Bukannya Harun takut untuk memidanakan mucikari tetapi ia lebih memilih

memanfaatkan. Ia tidak meja hijaukan orang-orang yang telah mencoreng

harga dirinya. Mereka ia maafkan dan diserahkan kepada Allah. Biarlah Allah

yang akan menghukumnya secara setimpal, karena Allah Maha Mengetahui”

(Arif, 2014:204).

Dari kutipan 15 menjelaskan bahwa Harun orang yang pemanfaat tidak mau

memindahkan mucikari walau orang telah mencoreng harga dirinya. Dia yakin dan

percaya biar Allah yang membalasnya karna Allah Maha Mengetahui. “Tidaklah

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

30

mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan

bahawanya Allah amat mengetahui segala yang gaib” (QS. At-Taubat:78).

Kutipan 16

“Ia menegaskan bahwa kalau kita yakin kepada Allah, Allah pasti akan

menolong kita. Ia mengingatkan kepada peserta latihan agar tidak mudah

menyerah dalam mencari rezeki yang halal. Apa pun rintangan dan halangan

pasti bisa diselesaikan” (Arif, 2014:211).

Dari kutipan 16 menjelaskan bahwa Harun yang menyakinkan peserta untuk

latihan agar tidak mudah menyerah dalam mencari rezeki, karena yakinlah Allah akan

menolong kita. “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakal

kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal (kepada-

Nya)” (QS. Ali‟Imron:159).

2) Keyakinan Kepada Malaikat-malaikatnya

Kutipan 17

“Bicara baik-baik apaan. Sudah lewat. Sekarang ini, nih,” jawab sang preman

sambil menunjukkan kepalan tangan kepada Harun. “Kamu jangan sok suci

dan alim. Mau berhenti nggak kamu? Kalau tidak berhenti, saya tidak segan-

segan menghajar kamu!” Berhenti gimana, anak-anak sudah terlanjur senang.

Mereka yang tidak mau berhenti. Coba tanya mereka, mau berhenti, nggak?”

ujar Harun berdiplomasi. Harun yakin Malaikat selalu menjaganya dengan

ilmu bela dirinya” (Arif, 2014:92).

Kutipan 17 menjelaskan bahwa Harun di ancam oleh orang yang tidak

dikenalnya tiba-tiba menyerang untuk melarang niat baik Harun. Jelas Harun

menentang dia selalu yakin bahwa Allah Swt selalu menjaga umatnya melalui

Malaikatnya siang dan malam sili berganti. ”Bagi manusia ada malaikat-malaikat

yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka

menjaganya atas perintah Allah” (QS. ar-Ra‟du:11).

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

31

3) Keyakinan Kepada Kitab-kitab Suci

Kutipan 18

“Gerakan tangannya berhenti saat menemukan surat yang dicari, Al Mulk.

Surat yang sering ia baca sesudah shalat Subuh. Suaranya bagus. Gaya

membacanya enak didengar. Ia membaca dengan tartil dan sesuai tajwid,

karena orang tuanya selalu menyuruhnya mengaji setiap malam” (Arif,

2014:24).

Dari kutipan 18 menjelaskan bahwa kebiasaan Harun setiap setelah shalat

Subuh membaca Alquran yang telah diajarkan orang tuanya, agar membuat hatinya

tenang. “Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-

Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang

Allah turunkan sebelumnya” (QS. An-Nisa:136).

Kutipan 19

“Saya juga pinginnya begitu. Tapi kata Pak RW, masyarakat sini tidak senang

kalau ada kegiatan keagamaan, seperti mengaji, terutama mucikari,” tambah

Harun menegaskan” (Arif, 2014:63).

Dari kutipan 19 menjelaskan bahwa Harun berencana ingin membuka

pengajian, tapi ada yang tidak sennang terhadap kegiatan keagamaan salah satunya

mucikari. “Dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Alquran)

itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya

Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-

Nya” (QS. Faathir:31).

Kutipan 20

“Pak RW, maaf. Harun lihat anak-anak tidak ada kegiatan kalau malam.

Bagaimana kalau mereka diajari mengaji? Saya nanti yang mengajar mereka.”

Harun menatap wajah Pak RW menyampaikan usulan. Ternyata Pak RW

menyambut baik rencana Harun yang mulia itu. Ia sangat mendukung agar

anak-anak bisa terbimbing dan terarah” (Arif, 2014:65).

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

32

Dari kutipan 20 yang menjelaskan bahwa saat perbincangan Harun dan Pak

RW yang memikirkan banyak anak-anak tidak ada yang belajar mengaji kalau

malam, tapi Harun dan Pak RW sangat setuju kalau diadakan kegiatan mengaji setiap

malam yang akan diajarkan oleh Harun. “Dan mereka yang beriman kepada Kitab

(Alquran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan

sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat” (QS. Al-

Baqarah:4).

Kutipan 21

“Pada pertemuan pertama Harun, ada tujuh orang anak termasuk dua orang

anak Pak RW. Lama-kelamaan anak-anak yang ikut mengaji semakin

bertambah. Dalam lima minggu jumlah pesertanya mencapai 20-an, termasuk

bebrapa anak mucikari” (Arif, 2014 : 68).

Dari kutipan 21 menjelaskan bahwa berkat keyakinan Harun untuk

mengajarkan mengaji pada anak-anak di masyarakat lama-kelamaan, yang ikut

mengaji semakin bertambah jumlahnya. Dan membuat suasana menjadi ramai dan

penuh keceriaan. “Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan

Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang

Allah turunkan sebelumnya” (QS. An-Nisa:136).

Kutipan 22

“Anak-anak tampak bersemangat. Ini merupakan kegiatan baru bagi mereka.

Harun pun senang mengajar mereka. Perkembangan mereka pesat.

Kemampuan mereka meningkat. Mereka yang awalnya sama sekali tidak

mengenal huruf Alquran sekarang sudah lebih baik” (Arif, 2014:70).

Dari kutipan 22 menjelaskan bahwa Harun yang senang melihat anak-anak

bersemangat belajar Alquran dengan kemampuan yang pesat yang awalnya tidak

mengenal huruf, sekarang sudah lebih baik. “(Alquran) ini adalah penerangan bagi

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

33

seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (QS.

Ali‟Imron:138).

Kutipan 23

“Kegiatan mengaji terus berjalan. Harun dengan gigih dan sabr membina dan

membimbing anak-anak belajar membaca Alquran. Semakin hari semakin

lancar dan pesertanya terus bertambah” (Arif, 2014:100).

Dari kutipan 23 menjelaskan bahwa berkat gigihnya Harun dalam membina

dan membimbing anak-anak untuk membaca Alquran, peserta terus bertambah.

“Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa

kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah

wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak

bersalah), karena (membela) orang-orang yang berkhianat” (QS.An-Nisa:105).

Kutipan 24

“Kegiatan mengaji kembali berjalan normal. Para murid Harun kembali aktif

mengaji tanpa harus diantar atau ditunggui oleh orangtua ataupun saudaranya.

Harun mengajari mereka secara bergantian dibantu anak Pak RW yang

sedikit-sedikit sudah bisa menguasai membaca huruf Alquran” (Arif,

2014:108).

Dari kutipan 24 menjelaskan tentang kegiatan mengaji yang normal kembali

anak-anak tidak takut lagi dan tak perlu diantar berkat keinginan ingin belajar

membaca Alquran. Akhirnya sedikit demi sedikit anak-anak sudah bisa menguasai

membaca huruf Alquran. “Dan kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan

membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-kitab (yang

diturunkan sebelumnya) dan sebagai ujian terhadap Kitab-kitab yang lain itu” (QS.

Al-Maa-idah:48).

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

34

Kutipan 25

“Harun mengajak mereka memulai dengan membaca surat Al-Fatihah

bersama. “Mari anak-anak kita mulai dengan membaca Al-Fatihah bersama,

“instruksinya kepada murid-muridnya. Anak-anak pun serempak membaca

surat Al-Fatihah bersama Harun” (Arif, 2014 : 115).

Dari kutipan 25 yang menjelaskan tentang anak-anak yang kompak mengikuti

intruksi dari Harun, untuk membaca surat Al-Fatihah menyakini bahwa kegiatan

mengaji membaca surat-surat Alquran adalah pembelajaran yang baik. “Dan

sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, ia dibawa

turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu

menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan

bahasa Arab yang jelas”(QS.Asy-Syu‟araa:192-195).

Kutipan 26

“Selain itu Garun juga mengadakan pengajian jum‟at malam yang mengkaji

kitab Riyadlus Shalihin. Untuk mempermudah penyampaian dan pemahaman,

Harun menggunakan kitab terjemahan. Masyarakat menyembut baik

pengajian tersebut” (Arif, 2014:163).

Dari kutipan 26 menjelaskan selain malam lain Harun juga mengadakan

pengajian jum‟at malam mengkaji kitab-kitab untuk mempermudah penyampaian dan

pemahaman, masyarakat menyambut dengan baik pengajian tersebut. “Wahai Rasul,

sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabb-mu” (QS. Al-

Maa‟idah:67).

Kutipan 27

“Pak RW, dalam Alquran disebutkan bahwa Allah saja mau memanfaatkan

kesalahan kita, masa kita tidak mau memanfaatkan kesalahan saudara kita.”

Iya, ya....? “kata Pak RW sambil mengangguk-angguk sependapat dengan

Harun” (Arif, 2014:203).

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

35

Dari kutipan 27 menjelaskan tentang Harun yang menyakinkan Pak RW untuk

saling memanfaatkan kesalahan sesama saudara kita, menyakini Alquran sudah

menerangkan bahwa Allah Maha Pemaaf. “Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan

padanya:petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah:2).

4) Keyakinan kepada Nabi dan Rasul Allah

Kutipan 28

“Harun tetap duduk di motor sambil kaki kiri menapak di tanah. Tangan kiri

pemuda mabuk itu memegang stir sepeda motor Harun. Harun banyak

membaca shalawat dan berdoa kepada Allah dalam hati agar tidak terjadi apa-

apa. Ia yakin selagi ia benar, Allah pasti akan menolongnya” (Arif, 2014:35).

Dari kutipan 28 menjelaskan tentang Harun yang sedang dihadang dua

pemuda pemabuk untuk meminta uang, membuat suasana tegang sampai Harun

banyak membaca shalawat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, untuk banyak

berdoa meminta pertolongan kepada Allah. “Dan Allah menentukan siapa yang

dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai

karunia yang besar” (QS. Al-Baqarah:105).

Kutipan 29

“Allah berkata, kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah.

Bukankah mengajar mengaji adalah sebagai langkah untuk menyiapkan

generasi yang berkualitas dan tidak lemah, khususnya tidak lemah di bidang

agama, dan lebih khusus lagi tidak lemah membaca Al-qur‟an” (Arif,

2014:140).

Dari kutipan 29 yang menjelaskan bahwa pesan Nabi Muhammad SAW, kita

tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah dengan mengajar mengaji

menyiapkan generasi berkualitas dalam bidang agama. “Allah memilih utusan-utusan

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

36

(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi

Maha Melihat” (QS. Al-Hajj:75 ).

Kutipan 30

“Run, dengarkan Ayah. Nabi Muhammad yang dihadang bertubi-tubi saja

tidak berhenti. Kamu baru diganggu oleh mucikari saja kok mau nyerah.

Jadikan itu sebuah tantangan dan jangan pernah menyerah. Itulah risiko dalam

berdakwah. Selagi kamu benar, Allah pasti akan menolongmu,” ujar ayahnya

menasihati” (Arif, 2014:146).

Dari kutipan 30 menjelaskan tentang Ayah Harun mengingatkan pesan Nabi

Muhammad SAW, bahwa jangan menyerah walaupun yang dihadang bertubi-tubi

karena yakinlah selagi kamu benar dalam berdakwah Allah pasti akan menolongmu.

“Sesungguhnya aku adalah seorang hamba Allah dan penutup para Nabi Adam masih

berwujud tanah” (HR. Bukhari, Ahmad dan Ibnu Hibban).

Kutipan 31

“Ingat pesan nabi : Man raa minkum munkaran fa yughayyirhu biyadihi fain

lastathi‟fa bilisaanihi wa inlastathi‟ fabi qalbihi fadzaalika adh‟aful iimaan.

Barang siapa dari kalian yang mengetahui/melihat suatu kemunkaran, maka

ubahlah dengan tangan. Apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisan dan

apabila tidak mampu maka dengan qalbu/hati dan itulah selemah-lemah iman”

(Arif, 2014:147).

Dari kutipan 31 menjelaskan tentang Ayah Harun mengingatkan pesan Nabi

bahwa kita harus mengubah apabila kita melihat suatu kemunkaran, dengan tangan

apabila tidak mampu dengan lisan ubahlah dengan qalbu, dan itulah selemah-lemah

iman. “Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang Rasul pun tidak (pula)

seorang Nabi” (QS. Al-Hajj:52).

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

37

Kutipan 32

“Jika dibandingkan dengan apa yang dialami oleh para nabi, rasul, dan

pejuang terdahulu dalam memperjuangkan ajaran Ilahi, Harun belumlah

seberapa. Jangankan dibandingkan dengan nabi dan rasul, dengan Nelson

Mandela saja belum ada apa-apanya” (Arif, 2014:150).

Dari kutipan 32 menjelaskan tentang Harun belumlah seberapa dibandingkan

apa yang dialami oleh pejuang para Nabi dan Rasul, Harun menyakini bahwa

perjuangannya belum seberapa dibandingkan dengan Nabi dan Rasul. “Dia telah

mensyiarkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh

dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan

kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu

berpecah belah tentangnya” (QS. Asy-Syuuraa:13).

Kutipan 33

“Hidup di dunia hanyalah sementara. Janganlah kita sia-siakan begitu saja.

Gunakan untuk beramal mulia, baik kepada keluarga maupun kepada

tetangga. Kita ingat Nabi bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka

yang bermanfaat bagi sesama” (Arif, 2014:162).

Dari kutipan 33 menjelaskan tentang Harun sedang mengajak masyarakat

untuk beramal mulia, bahwa menyakinkan ajaran Nabi Muhammad SAW, itu benar

yang bersabda bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka bermanfaat bagi

sesama. “(Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi

peringatan agar tidak ada lagi alasan bagi manusia membantah Allah sesudah

diutusnya rasul-rasul itu” (QS. An-Nisaa:165).

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

38

5) Keyakinan kepada Hari Akhir

Kutipan 34

“Mushala telah pun jadi. Anak-anak ramai mengaji. Bukanlah hanya

kehidupan dunia yang mereka cari, tetapi juga kehidupan ukhrawi. Orangtua

berbangga hati, melihat anak-anak mereka belajar kalam Ilahi sebagai bekal

kelak di akhirat nanti” (Arif, 2014:161).

Dari kutipan 34 menjelaskan tentang orangtua berbangga hati melihat anak-

anaknya ramai mengaji untuk belajar, kalam hilahi sebagai bekal kelak di akhirat

nanti, karena menyakini adanya hari akhir. “Alam kubur yaitu masa antara sesudah

meninggal-Nya seseorang sampai menunggu datangnya hari kiamat” (QS. Al-

Khafi:99).

6) Keyakinan kepada Qadha-Qadhar

Kutipan 35

“Kenapa sebanyak-banyaknya? Karena harta yang kita sedekahkan itulah

harta kita yang sebenarnya. Harta adalah milik Allah, mati tidak kita bawa.

Kalau Allah sebagai pemilik mengambilnya kita tidak bisa apa-apa. Selain

sumbangan dari Bapak-bapak, saya juga sudah mengajukan proposal bantuan

kepada Kementrian Agama, Yayasan Muslim Pancasila, dan kepada rekan

saya yang pengusaha. Insya Allah, kalau bantuan itu turun nanti bisa kita

mulai pembangunannya. Namun sebelum bantuan itu turun, sumbangan dari

Bapak-bapak itu bisa kita gunakan terlebih dulu untuk membuat fondasi

sebagai langkah awal ” (Arif, 2014:155).

Dari kutipan 35 menjelaskan bahwa Harun mengajak untuk menumbangkan

sebagian harta dengan seikhlasnya, karena segala sesuatu yang baik dan buruk sudah

diatur oleh Allah Swt. “Sampai waktu yang ditentukan, lalu kami tentukan

(bentuknya), maka kami-lah sebaik-baik yang menentukan” (QS. Al-Mursalaat:22-

23).

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

39

b. Syariah

Syariah dapat dibagi ke dalam dua bidang: (1) Ibadah, (2) Muamalah (Ali,

2013: 242). Menurut ajaran Islam, ibadah dibagi dua: (a) Ibadah mahdah, yaitu

ibadah yang ketentuan pelaksanaanya telah ditetapkan Allah dan dijelaskan Rasulnya,

seperti sholat, haji, puasa dan zakat, (b) Ibadah ‘ammah, yaitu segala perbuatan yang

mendatangkan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain, dan dilaksanakan dengan

hati yang ikhlas karena Allah, seperti belajar, mencari nafkah, dan menolong orang

yang susah (Ali, 2013:242). Muammalat adalah ketetapan Tuhan yang langsung

berhubungan dengan kehidupan sosial manusia terbatas pada yang pokok-pokok saja

(Ali, 2013:243).

1) Ibadah

a) Ibadah Mahdah

Ibadah mahdah, yaitu ibadah yang ketentuan pelaksanaanya telah ditetapkan

Allah dan dijelaskan Rasulnya, seperti sholat, haji, puasa dan zakat.

Kutipan 36

“Harun baru saja menunaikan shalat Subuh. Songkok masih bertengger di

kepalanya yang berambut pendek, dipotong ala bintang Hollyword, James

Bond 007. Sarung kotak-kotak kecik hijau keunguan melilit menutupi bagian

bawah tubuhnya, dari pusar hingga tas mata kaki” (Arif, 2014:23).

Dari kutipan 36 menjelaskan tentang Harun sedang menunaikan shalat Subuh

yang menutup aurat, berpenampilan yang keren. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah

zakat dan ruku‟ilah beserta orang-orang yang ruku” (Qs. Al-Baqarah:43).

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

40

Kutipan 37

“Harun yang sibuk menyiapkan bekal untuk dibawa sebagai persiapan

keberangkatannya ke Kedung Kacip berhenti dan bergegas mengambil air

wudhu untuk melakukan shalat Ashar. Selesai shalat ia melanjutkan

membereskan dan merapikan pakaian dan barang lain yang belum masuk ke

dalam tas koper” (Arif, 2014:26).

Dari kutipan 37 yang menjelaskan walau didalam kesibukan Harun persiapan

keberangkatannya ke Kedung Kacip, Harun masih tetap menyempatkan untuk

melaksanakan ibadah shalat Ashar yang wajib dilakukan oleh setiap muslimin.

“Peliharalah semua shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk

Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu” (QS. Al-Baqarah:238).

Kutipan 38

“Ia bangun dan beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk

berwudhu, kemudian shalat shubuh. Ia tidak memedulikan apakah keluarga

Pak RW shalat atau tidak. Sesuai shalat Harun segera mandi mempersiapkan

keberangkatan ke tempat tugas hari pertamanya” (Arif, 2014:30).

Dari kutipan 38 menjelaskan bahwa Harun sedang bangun tidur langsung

berwudhu, kemudian shalat Subuh ia tidak memperdulikan apakah keluarga Pak RW

shalat apa tidak sesudah shalat Harun langsung mandi mempersiapkan tugas

keberangkatan hari pertamanya. “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir

sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh

itu disaksikan (oleh malaikat)” (QS. Al-Isra:78).

Kutipan 39

“Tak lama kemudian Harun keluar setelah shalat Maghrib. Ia bercelana hitam

dan berbaju motif kotak-kotak serta bersongkok. Malam itu Harun tampak

tampan dan berwibawa. Ia langsung bergabung dengan anak-anak yang sudah

duduk di tempat masing-masing menunggunya”(Arif, 2014:115).

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

41

Dari kutipan 39 menjelaskan tentang Harun yang sedang ditunggu oleh murid-

muridnya untuk mengajar mengaji, tapi Harun tetap melakukan shalat wajib Maghrib

terlebih dahulu dengan tampan dan berwibawa. “Wahai orang-orang yang beriman

Rukuklah, suhudlah, dan sembahlah Tuhanmu serta berbuatlah kebaikan agar kamu

beruntung” (QS. Al-Hajj:77).

Kutipan 40

“Sepulang mengajar Harun langsung bergegas shalat Zuhur, makan dan

mengemas satu sel pakaian serta beberapa barang yang akan dibawa ke dalam

tas ransel. Ia mengenakan celana katun warna cokelat tua dan kaos warna

krem dan untuk menjaga kehangatan dari deruan angin ia kenakan jaket kulit

hitam” (Arif, 2014:141).

Dari kutipan 40 menjelaskan tentang Harun dalam keadaan terburu-buru

masih bergegas shalat Zuhur, karena dalam keadaan apa pun shalat adalah suatu hal

ibadah yang wajib. “Sesungguhnya Aku ini Allah, tiada tuhan selain Aku. Maka

sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku” (QS. Thaha:14).

Kutipan 41

“Setelah itu Harun ke kamar mandi. Cuci muka dan kaki, kemudian berwudhu

untuk shalat Asha. Belum selesai ia cuci kaki, terdengar azan Ashar

dikumandangkan. Ia kembali ke kamar, menggelar sajadah dan shalat Ashar”

(Arif, 2014:144).

Dari kutipan 41 menjelaskan Harun yang baru datang ke rumahnya langsung

disambut oleh Ibunya, Harun pun langsung ke kamar mandi untuk bersih-bersih

kemudian berwudhu dan melaksanakan shalat Ashar dan tak lama dari situ azan

berkumandang. Dijelaskan bahwa kegiatan ibadah shalat adalah satu kewajiban yang

sudah diatur oleh Allah Swt. “Dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan

shalat” (QS. Al-A‟la:15).

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

42

Kutipan 42

“Bagus Dik. Kebetulan saya ada lahan kosong sekitar 50 bata, 700 m

pemberian orangtua di pinggir jalan. Lahan itu boleh digunakan untuk

membangun mushala, “kata Pak RW menawarkan. “Terus bagaimana

hitungannya, Pak? “ tanya Harun kepada Pak RW. “Ah...gak usah dihitung,

gunakan saja. Saya wakafkan. Supaya punya tabungan akhirat. Saya masih

ada kok lahan lain, “kata Pak RW mengikhlaskan. “ Betul Pak? “tanya Harun

setengah kaget. “Iya, “jawab Pak RW sambil mengangguk. “ Bagaimana

dengan Bu RW, setuju apa tidak? “tanya Harun khawatir. “Ah itu urusan saya.

Ini tanah pemberian orangtua saya, kok. Nanti saya bisa jelaskan, “tegas Pak

RW. “Boleh, pak. Jadi gak usah beli ya, Pak? “tanya Harun memastikan.

“Benar. “Pak RW menjawab singkat” (Arif, 2014:151).

Dari kutipan 42 menjelaskan bahwa percakapan Harun dan Pak RW

menceritakan rencana tentang pembangunan mushola Pak RW, yang ikhlas

mewakafkan tanahnya untuk hanya mendapatkan keridhoan yakin perbuatannya

adalah salah satu ibadah. “Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (dijalan

Allah) sebagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang

kami keluarkan dari bumi untuk kamu” (QS. Al-Baqarah:267).

b) Ibadah Ammah

Ibadah ‘ammah, yaitu segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan kepada

diri sendiri dan orang lain, dan dilaksanakan dengan hati yang ikhlas karena Allah,

seperti belajar, mencari nafkah, dan menolong orang yang susah (Ali, 2013:242).

Kutipan 43

“Pagi itu Harun tampak elegan dan smart, bagai seorang model yang sedang

berlenggak-lenggok di cat walk memperagakan karya designer kenamaan.

Perasaannya sedikit was-was, tidak tenang, karena ini adalah pengalaman

pertamanya bertugas sebagai guru agama. Kepercayaan dirinya sedikit

berkurang menghadapi lingkungan yang baru” (Arif, 2014:30).

Dari kutipan 43 menjelaskan walau penampilan Harun elegan dan smart tapi

Harun masih sedikit tidak tenang, karena pengalaman pertamanya sebagai guru

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

43

agama, tapi kegiatan mengajar adalah sebagian dari ibadah. “Sesungguhnya sebagian

di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui” (QS. Al-

Baqarah:146).

Kutipan 44

“Paham akan kondisi murid-muridnya, Harun mengajari mereka dengan

telaten dan tekun. Kurikulumnya tidak serumit kurikulum sekolah. Persiapan

administrasinya nyari tidak ada. Tidak ada program semester dan tidak ada

satuan pelajaran” (Arif, 2014:70).

Dari kutipan 44 yang menjelaskan tentang pengertian Harun terhadap murid-

muridnya untuk mengajari dengan telaten dan tekun, walaupun serumit kurikulum

sekolah, Harun tetap tekun untuk mengajari murid-muridnya. “Serulah manusia ke

jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik” (QS. An-Nah:125).

Kutipan 45

“Usai membaca Al-Fatihah, Harun mengajari murid-muridnya membaca

dengan metode Iqra. Dengan telaten ia membimbing anak-anak satu per satu

sampai mereka benar-benar menguasai dan bisa membacanya” (Arif,

2014:115).

Dari kutipan 45 yang menjelaskan tentang telatenan Harun dalam

membimbing anak-anak untuk membaca metode Iqra sampai mereka benar-benar

menguasai dan bisa membacanya. “Dan jika berkat pengajaranmu Allah Swt,

memberi petunjuk kepada seseorang, maka bagimu itu lebih baik daripada dunia

beserta isinya” (Riwayat, Nabi Muhammad SAW kepada Mu‟adz bin Jabal R.A:69).

Kutipan 46

“Kebiasaan ini Harun lakukan untuk membiasakan budaya tertib dan

tanggung jawab kepada murid-muridnya. Murid yang tidak rapi pulangnya

paling belakang. Setelah semua murid di kelasnya keluar, barulah Harun

meninggalkan kelas” (Arif, 2014:128).

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

44

Dari kutipan 46 yang menjelaskan bahwa pengajaran untuk membiasakan

budaya tertib dan tanggung jawab kepada murid-muridnya. “Sungguh pendidikan

lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl:125).

Kutipan 47

“Ia belajar mengaji, membaca, dan menulis huruf Alquran. Seminggu sekalia

ia mendapatkan materi khusus keagamaan. Didikan agamis yang diterapkan

oleh ayahnya sangat membekas dalam kepribadian Harun” (Arif, 2014:143).

Dari kutipan 47 yang menjelaskan tentang masa kecil Harun yang selalu

diajarkan untuk belajar materi khusus keagamaan yang diajarkan Ayahnya sangat

membekas menjadi dalam kepribadian Harun. “Allah mengangkat derajat orang-

orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu” (QS. Al-

Mujadalah:11).

Kutipan 48

“Anak-anak berubah drastis, tidak seperti delapan bulan sebelumnya. Mereka

yang biasanya sore hari hanya berlari dan bercanda berubah menjadi sibuk

mangaji, membaca Alquran. Orangtua mereka juga senang anaknya bisa

mengaji” (Arif, 2014:151).

Dari kutipan 48 menjelaskan tentang perubahan drastis delapan bulan

sebelumnya anak-anak menjadi sibuk mengaji, membaca Alquran, membuat orangtua

mereka senang terhadap kegiatan belajar mengaji tersebut. “Aku berkata. Demikian

itu karena ilmu adalah asasnya ibadah-ibadah dan sumber beberapa kebaikan,

sebagaimana kebodohan adalah pangkal setiap keburukan dan sumber seluruh

musibah” (al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith, al-Manhaj al-Sawi:77).

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

45

Kutipan 49

“Warga yang hadir umumnya, bapak-bapak yang belum rajin menjalankan

shalat. Bahkan nyaris tidak pernah. Namun mereka mau diajak membangun

mushala. Kedatangan Harun di desa Kedung Kacip bagaikan cahaya Ilahi

penerang kebenaran” (Arif, 2014:156).

Dari kutipan 49 menjelaskan tentang kesadaran bapak-bapak di masyarakat

untuk membangun mushola bahwasanya mushola sangatlah penting untuk kegiatan

ibadah shalat, terutama mengaji bagi anak-anak mereka sangat penting untuk masa

depan anak-anaknya. “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat

dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat” (QS. Luqman:4).

Kutipan 50

“Harun semakin sibuk, tidak hanya mengajar mengaji tetapi juga

membimbing orang tua yang sadar untuk mengerjakan shalat. Karena itu

Harun harus bisa mangatur waktu dengan baik. Ia bagi waktunya, untuk anak-

anak mengaji ba’da Maghrib dan bimbingan shalat untuk orang tua ba’da

shalat Isya” (Arif, 2014:163).

Dari kutipan 50 menjelaskan tentang kesibukan Harun semakin bertambah

untuk mengajar mengaji, karena sebagian orangtua yang sadar untuk belajar

mengerjakan shalat, maka itu Harun membagi waktu anak-anak dan orangtua. “Demi

Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada satu orang berkat ajakanmu maka itu jauh

lebih baik (bagimu) daripada kekayaan paling berharga” (H.R. al-Bukhari dan

Muslim).

Kutipan 51

“Baik Pak, kalau begitu. Saya ada teman seorang dokter, insya Allah ia bisa

membantu pengoperasian ayah Rani,” kata pengacara. Ia coba menghubungi

temannya seorang dokter yang bekerja RSU Ali Sadikin Bandung. Hasil

pembicaraan, temannya bersedia membantu operasi. Ia menyarankan melalui

program Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Jika operasi besar

hanya bayar separuh” (Arif, 2014:196).

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

46

Dari kutipan 51 menjelaskan tentang pengacara yang baik ingin menolong

Ayah Rani yang sedang ingin operasi membantu melalui temanya seorang dokter

menggunakan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), sehingga hanya

membayar separuh. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-

Maidah:5-2).

2) Muamalah

Muamalah adalah ketetapan Tuhan yang langsung berhubungan dengan

kehidupan sosial manusia terbatas pada yang pokok-pokok saja (Ali, 2013:243).

Kutipan 52

“Saya sudah berbincang dengan Pak RW dan alhamdulilah beliau menyetujui.

Bahkan untuk mendukung rencana ini beliau mewakafkan lahan seluas 50

bata.” (Arif, 2014:154).

Dari kutipan 52 menjelaskan tentang Pak RW yang ikhlas menyumbangkan

tanahnya untuk membangun mushalah, yang mana ini sudah ditetapkan Allah Swt

termasuk dalam salah satu muamalah madaniyah yaitu tentang berhubungan dengan

aspek kebendaan yang disumbangkan seperti halal, haram, syubhat, kemudharatan,

dan lainnya. "Barang siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah

bangunkan dia istana surga” (H.R Bukhori no. 450 dan Muslim no. 553).

Kutipan 53

“Warung remang-remang di sepanjang jalan desa mulai ramai pengunjung.

Lelaki berbagai usia berdatangan mengendarai motor beragam merek.

Dandanan mereka pun variatif, ada yang necis ada pula yang amburadul,

berantakan tidak terurus. Ada yang masih celingak-celinguk keheranan, ada

juga yang sudah biasa tanpa beban” (Arif, 2014:48).

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

47

Dari kutipan 53 yang menjelaskan tentang keadaan desa Kedung Kacip saat

malam mulai ramai diwarung remang-remang, berbagai macam pengunjung

berdatangan untuk memilih dan memesan wanita yang diinginkan yang diperjual

belikan oleh salah satu mucikari. “Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam melarang

hasil penjualan anjing, penghasilan pelacur dan upah perdukunan” (HR.

Bukhari:2237 dan Muslim:1567).

Kutipan 54

“Sang gadis mengambil botol pesanan sang pelangan. Ia berjalan semlohe.

Pinggulnya bergoyang seirama dengan derap langkah kaki kiri dan kanan

bagai penyanyi dangdut yang sedang melakukan pertunjukan, bagai model

yang sedang berjalan di catwalk “ (Arif, 2014:50).

Dari kutipan 54 yang menjelaskan tentang penjualan khamer yang dipesan

oleh pelanggan terhadap gadis yang seksi bagai model yang siap menemani sepanjang

malam. “Setiap hal yang memabukkan itu khamer, dan setiap yang memabukkan itu

haram” (H.R. Muslim).

Kutipan 55

“Selain stok gadis cantik yang menawan bagi mereka yang mencari

kenikmatan terlarang, sarana pendukung berupan minuman memabukan juga

menjadi pesona. Karenanya para mucikari memiliki kiat tersendiri untuk

menyediakannya tanpa harus kena razia polisi yang setiap saat mengadakan

penelitian. Inilah nilai tampahnya” (Arif, 2014:51).

Dari kutipan 55 menjelaskan tentang keahlian mucikari dalam berbisnis

pelacuran, minuman keras, sehingga tidak terjaring razia polisi, bahwa sang mucikari

mempunyai nilai tambahan dalam berbisnis haram. “Setiap jasad yang tumbuh dari

harta haram, maka nerakalah yang lebih tepat menjadi tempatnya” (HR. al-Hakim dan

al-Baihaqi).

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

48

Kutipan 56

“Mereka terbuai oleh kenikmatan sesaat penghapus nilai kemanusiaan dan

keadaban. Norma tak lagi diindahkan. Agama tak lagi dipedulikan. Hukum

tak lagi diperhatikan. Semuanya terhapus oleh godaan kepuasaan ilegal yang

telah mendominasi jiawa yang paling dalam” (Arif, 2014:52).

Dari kutipan 56 menjelaskan tentang orang-orang yang pejual belian barang-

barang haram demi kenikmatan sesaat tanpa disadiri mereka dalam kesesatan.”Akan

datang kepada manusia suatu masa, dimana orang tidak lagi memedulikan dari mana

ia mendapatkan harta, apakah dari hasil yang halal ataukah dari hasil yang haram”

(HR. An-Nasai).

c) Akhlak

Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan

perbuatan, mungkin baik mungkin buruk (Ali, 2013:345).

Kutipan 57

“Ah tidak, saya justru senang kok kalau Dik Harun tinggal di sini. Rumah

Bapak ada tiga kamar. Saya punya anak dua laki semua. Mereka nanti biar

tidur di kamar tengah dan nanti Dik Harun bisa tinggal di kamar yang paling

ujung, “kata Pak RW sambil menunjuk kamar yang disebut” (Arif, 2014:21).

Dari kutipan 57 yang menjelaskan tentang kebaikan akhlak Pak RW yang

mengizinkan Harun tinggal dirumahnya merelakan anaknya untuk tidur bersama demi

memberikan satu kamar kosong untuk Harun. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat

berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah:2).

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

49

Kutipan 58

“Namun, ia bertahan. Ia redam emosi dan bersabar. Bukan ia takut kepada

pemuda itu, tetapi ia menjaga dan menghidari perkelahian. Apa jadinya jika ia

yang profesinya sebagai guru agama berkelahi, buntutnya akan menjadi

panjang. Kecuali, jika terpaksa atau sebagai pembelaan diri itu masalah lain”

(Arif, 2014:36).

Dari kutipan 58 menjelaskan tentang kesabaran pribadi akhlak baik Harun

yang menghindari pelarian menyadari, bahwa dia adalah seorang guru agama bukan

berarti dia takut pemuda itu kecuali jika terpaksa. “Sesungguhnya di antara orang-

orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat

denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi).

Kutipan 59

“Iya Dik, saya dukung. Dik Harun nggak usah takut. Nanti saya bantu kalau

ada apa-apa. Enak saja, penguasa bukan yang punya lahan juga bukan, kok

berani-beraninya melarang. Teruskan saja, Dik, “timpal Pak RW

menyemangati” (Arif, 2014:88).

Dari kutipan 59 yang menjelaskan tentang Harun yang khawatir dengan

kekejian seorang mucikari, tapi Pak RW yang terus mendukung kegiatan baik Harun

walaupun nantinya ada apa-apa. “Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang

berbuat zhalim atau sedang teranianya. Anas berkata: Wahai Rasulullah, kami akan

menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat

zhalim?” Beliau menjawab: ”Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah

bentuk bantuanmu kepadanya” (Mu‟tamar dari Anas).

Kutipan 60

“Kalau gitu kita laporkan saja ke Polsek, Dik Harun,” Pak RW mengusulkan,

“Nggak usahlah Pak. Toh tidak ada yang luka yang berarti. Nanti malah

panjang urusannya. Yang penting saya anak-anak selamat dan bisa

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

50

melanjutkan kegiatan mengaji,” kata Harun mencegah Pak RW” (Arif,

2014:97).

Dari kutipan 60 menjelaskan tentang pembicaraan Pak RW dengan Harun

bahwa Harun baru saja dikeroyok oleh dua preman Pak RW menghasilkan untuk

melaporkan kepada polisi, tapi Harun dengan kebaikannya ikhlas untuk membiarkan

apa yang sudah dialaminya. “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,

karena itu damaikanlah antara saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada

Allah agar kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujurat:10).

Kutipan 61

“Harun merasa seyang kepada mereka. Ia tidak tega kalau kegiatan mengaji

dihentikan. Ia bertekad akan terus memperjuangkan kegiatan mengaji ini

walau badai menghantam secara berantai, rintangan datang menghadang, dan

horor datang meneror” (Arif, 2014:121).

Dari kutipan 61 yang menjelaskan tentang Harun yang merasa sayang kepada

anak-anak pengajiannya untuk dihentikan, maka dari itu akhlak baik Harun ia

bertekad akan terus memperjuangkan kegiatan mengaji walau banyak rintangan yang

meneror. “Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong agama Allah, niscaya

Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian. Adapun orang-orang

kafir, maka kecelakaan bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang

demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan

Allah (Alquran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka” (QS.

Muhammad:7-9).

Kutipan 62

“Mereka sedang menenggak minuman keras di siang bolong. Dua orang dari

mereka mulai mabuk. Kepalanya serasa berputar, badannya melayang, dan

tanaganya hilang. Mereka tidak lagi bisa mengontrol diri. Emosi tinggi,

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

51

mudah diprovokasi, dan nekat berbuat tidak terpuji. Harun menyapa mereka

dengan santun. Ia sadar bahwa ia adalah orang baru di desa tersebut. Seorang

dari mereka berdiri dan memanggilnya. Merasa dipanggil ia pun

menghentikan laju motor yang berjalan pelan-pelan. Pemuda itu

menghampirinya dan meminta uang untuk membeli rokok kepadanya” (Arif,

2014:35).

Dari kutipan 62 menjelaskan tentang akhlak buruk seorang dua pemuda yang

lagi mabuk di siang bolong membuat Harun kaget dan ragu, karena mereka meminta

uang untuk membeli rokok dengan keadaan mabuk mereka memaksa Harun untuk

memberinya uang. “Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan

mereka terombang-ambing dalam kesesataan mereka” (QS. Al-Baqarah:15).

Kutipan 63

“Hari minggu adalah hari pesta sabung ayam. Sekira jam sembilan pagi para

pecandu kebiasaan Cindelaras ini datang dari berbagai tempat. Mereka

berkumpul di lahan kosong yang luas sehingga leluasa berpesta dosa” (Arif,

2014:38).

Dari kutipan 63 yang menjelaskan tentang penyakit masyarakat di desa

Kedung Kacip yaitu satu kebiasaan yang menjadi candi menganggap suatu pesta

sabung ayam, selain perbuatan tercela dan dosa tapi mereka anggap sudah suatu hal

yang biasa. “Dari sahabat Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah SAW melarang (kita)

mengadu binatang” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Kutipan 64

“Untuk apa kamu ikut ngaji segala? Gak pening! Yng penting itu penampilan

dan cari uang. Kamu pinter ngaji kalau gak punya uang juga gak bisa makan,”

ujar Ibu Adi meluapkan kemarahannya” (Arif, 2014:71).

Dari kutipan 64 yang menjelaskan bahwa Ibu dari seorang anak yang

berakhlak buruk tidak tahu ajaran agama yang hanya tahu tentang mencari uang dari

cara yang haram, sehingga belajar agama baginya suatu kerugian. “Kemudian, akibat

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

52

orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah yang lebih buruk, karena mereka

mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya” (QS. Ar-

Ruum:10).

Kutipan 65

“Ia berusaha memprovokasi rekan-rekan mucikari lainnya. Untuk mencari

dukungan. Di hadapan mereka, ia menjelek-jelekan Harun. Ia bilang kepada

rekannya bahwa kegiatan mengaji yang dilakukan Harun bisa merusak bisnis

haram mereka” (Arif, 2014:74).

Dari kutipan 65 menjelaskan tentang provokasi mucikari terhadap rekan-

rekannya agar dapat menghentikan kegiatan mengaji yang dilakukan oleh Harun yang

akan merusak bisnis haramnya. “Barang siapa yang mengerjakan dosa, maka

sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. An-Nisa:111).

Kutipan 66

“Pendapat mereka yang hadir di sana variatif. Masing-masing mempunyai

pandangan yang berbeda. Ada yang berpendapat Harun di bunuh saja. Yang

lain berpendapat dihajar saja. Ada juga yang berpendapat diracun saja agar

tidak ketahuan” (Arif, 2014:76).

Dari kutipan 66 menjelaskan tentang rencana jahat orang-orang yang

membenci Harun tidak suka dengan kegiatan mengaji Harun. “Barang siapa yang

mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia

tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah” (QS.

An-Nisaa:123).

Kutipan 67

“Yah sudah kalau nggak mau. Awas nanti!” kata mucikari mengancam seraya

mengajak anak buahnya ngacir dengan kesal. “ Ayo, kita pulang! Percuma

kita bicara baik-baik toh hasilnya mengjengkelkan” (Arif, 2014:85).

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

53

Dari kutipan 67 yang menjelaskan tentang negosiasi rencana jahat seorang

mucikari dan anak buahnya yang akhirnya ditolak Harun membuat seorang mucikari

menjadi kesal, tetap berencana menghentikan pengajian menggunakan cara lain.

“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad,

Timidzi, Ibnu Majah)

Kutipan 68

“Dua preman pengacau suruhan mucikari kembali barulah. Mereka tak mau

tinggal diam. Cara apa pun harus mereka lakukan demi tercapainya tujuan

yang mereka inginkan, yaitu berhentinya kegiatan mengaji. Kita tidak boleh

menyerah. Pokoknya kita akan beri pelajara terus guru semprul itu sampai ia

berhenti melakukan kegiatan mengaji,” kata mucikari kepada preman

suruhannya.” Tak ada kata menyerah, tak ada kata berhenti” (Arif, 2014:109).

Dari kutipan 68 menjelaskan tentang percakapan seorang mucikari dengan

dua premannya yang berakhlak buruk dan berencana jahat tidak mau menyerah terus

memberi pelajaran kepada Harun sebagai guru mengaji. “Rencana yang jahat tidak

akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri” (QS. Fathir:43).

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

54

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian terhadap novel Ketika

Cahaya Berpijar Karya Arif Ys, tentang nilai dakwah yaitu: (1) akidah (a) keyakinan

kepada Allah, (b) keyakinan kepada malaikat-malaikatnya, (c) keyakinan kepada

kitab-kitab suci, (d) keyakinan kepada nabi dan rasul, (e) keyakinan kepada hari

akhir, (f) keyakinan kepada qadha dan qadhar, (2) syariah (a) ibadah, (1) ibadah

mahda, (2) ibadah ammah, (b) muamalah, (3) akhlak.

Akidah merupakan pesan dakwah yang paling hakiki bagi setiap manusia.

Akidah wajib dibenarkan dalam hati dan jiwa menjadi tenteram sehingga menjadi

suatu keyakinan yang tangguh dan kokoh. Tidak dicampuri oleh keraguan dan

kebimbangan. Keyakinan kepada Allah, yaitu membenarkan dengan hati bahwa Allah

ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaannya. Diakui dengan lisan dan

dibuktikan dengan amal perbuatan di dunia nyata. Keyakinan kepada Malaikat-

malaikatnya, yaitu seseorang yang mana dalam kehidupan sehari-hari harus tahu

bahwa ada dua malaikat yang selalu ada disampingnya malaikat Raqib bertugas

mencatat amal baik, malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk dalam setiap

perbuatannya, dan juga manusia harus percaya bahwa malaikat Nakir akan

menanyakan dan menyiksa manusia didalam kubur, itu memang benar adanya atas

pertanggung jawabkan setiap perbuatan manusia di dunia. Keyakinan kepada Kitab-

kitab Allah, yaitu seorang harus percaya dalam kitab-kitab seperti, kitab Zabur

diturunkan kepada Nabi Daud, kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, kitab

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

55

Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Alquran merupakan pelengkap dan

penyempurna ajaran-ajaran kitab sebelumnya yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Keyakinan kepada Nabi dan Rasul, yaitu ada 25 Nabi yang wajib

harus di yakini seperti, Nabi Daud yang diturunkan kitab Zabur dengan mukjizat

memiliki suara yang sangat merdu, Nabi Musa yang diturunkan kitab Taurat yang

dianugerahi mukjizat kenabian yang berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular

besar, kemudian tongkatnya bisa membelah laut merah, Nabi Isa yang diturunkan

kitab Injil dengan kelebihan mukjizat bisa berbicara saat masih bayi, menghidupkan

orang mati, Nabi Muhammad yang diturunkan kitab Alquran sebagai penyempurna

ajaran kitab-kitab sebelumnya dan seorang Nabi dan Rasul terakhir bagi umat

muslim. Keyakinan kepada hari Akhir, yaitu setiap manusia menerima kebenaran

yang sesungguhnya dan bertanggung jawab kelak di akhirat, atas segala perbuatan

baik akan dibalas dengan surga, perbuatan yang buruk akan dibalas dengan neraka

sewaktu di dunia. Keyakinan kepada qadha dan qadhar, yaitu takdir yang tidak bisa

diubah seperti kematian, bencana alam, kiamat. Takdir yang bisa diubah seperti

kepandaian, kekayaan, kesehatan. Dan semua itu tidak bisa tertukar.

Syariah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (ibadah) ibadah

terbagi menjadi dua yaitu, ibadah mahda ibadah yang ketentuannya pelaksanaanya

telah ditetapkan Allah dan dijelaskan Rasulnya, seperti ibadah salat, haji, puasa, dan

zakat. Ibadah Ammah, ibadah yang segala perbuatan mendatangkan kebaikan kepada

diri sendiri dan orang lain. Dilaksanakan dengan hati yang ikhlas karena Allah,

seperti belajar, mencari nafkah, dan menolong orang yang lagi susah. Manusia

sebagai ciptaan Allah harus menjalankan perintah yang sudah ditetapkan menjauhi

Page 52: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

56

larangan-larangannya. Muamallah yaitu seseorang menjunjung silahturahim dan tidak

membeda-bedakan antarsatu dengan yang lainnya. Seseorang harus peduli dan dapat

merasakan kesedihan dan penderitaan yang di alami saudaranya.

Akhlak baik mengajarkan suatu pengajaran tentang nilai keagamaan, sosial,

kebenaran, keindahan, dan moral, disamping itu juga mengajarkan kesabaran dalam

berbuat kebaikan. Akhlak baik merupakan sifat manusia yang terdidik. Seseorang

yang berbuat baik kepada Allah dan kepada sesama manusia, Allah maha pengampun

lagi maha penyayang. Akhlak buruk melakukan perkumpulan tempat-tempat haram,

menyebarkan fitnah, dan kebencian. Seseorang juga tidak baik untuk berbuat buruk

kepada Allah dan sesama manusia. Semua perbuatan di dunia akan ada balasannya di

akhirat kelak, surga maupun neraka.

Page 53: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisisrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10887/2...Nabi dan Rasul Allah, 5) Keyakinan kepada hari akhir, 6) Keyakinan kepada qadha-qadhar

57

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, dapat

disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, nilai akidah merupakan pesan dakwah yang wajib dibenarkan dalam

hati dan jiwa. Hati menjadi tenteram sehingga menguatkan keyakinan yang tangguh

dan kokoh. Tidak dicampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Diakui dengan lisan

dan dibuktikan dengan amal perbuatan di dunia nyata. Kedua, nilai syariah hubungan

manusia dengan Tuhan dengan ketentuan pelaksanaan yang telah ditetapkan Allah.

Dilaksanakan dengan hati yang ikhlas karena Allah SWT. Disamping itu,

menyangkutkan hukum islam dalam kehidupan sehari-hari misalnya, halal, sunnah,

mubah, makruh, haram, shohih (sah), mabtu (batal). Ketiga, nilai akhlak merupakan

perbuatan, baik atau buruknya. Akhlak baik, seperti jujur, sopan, santun, tawakal, dan

adil. Akhlak buruk, seperti berkata kasar, tidak sopan, berprasangka buruk, mudah

putus asa, sombong, mencuri.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut.

1. Novel ini dapat memperluas wawasan bagi siswa dan guru.

2. Novel ini dapat digunakan sebagai pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia.

3. Analisis tersebut sangat membantu proses belajar mengajar dalam kurikulum.

Yang membantu dalam RPP (rencana pelaksaan pembelajaran).