bab ii kajian pustaka 1.1. definisi kompetensi pedagogik€¦ · 7 1.2. indikator kompetensi...
TRANSCRIPT
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.1. Definisi Kompetensi Pedagogik
Terdapat berbagai definisi pedagogik yang dikemukakan oleh para ahli.
Berikut dijelaskan beberapa definisi kompetensi pedagogik:
Menurut Istiqomah dan Sulton (2013:15) Kompetensi pedagogik ialah
kemampuan guru berkenaan dengan penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam
pembelajaran. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
diperlukan strategi dan media yang baik. Kemampuan siswa dalam memahami dan
penagkap materi yang disajikan tergantung kepada kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran.
Agung (2014:35) mengatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan
kompetensi yang menuntut kemampuan untuk memahami peserta didik secara
mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman guru
memhami peserta didik adalah mengenai skilogi peerkembangan anak, sedangkan
penyelenggaan yang mendidik yaitu tentang perencanaan, pelaksanaan, mengevaluasi
pembelajaran serta melakukan perbaikan.
Mulyasa (2007:75) mengatakan bahwa dalam RPP tentang guru dikemukakan
kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman guru tentang wawasan kependidikan. Seorang guru merupakan
pembagi ilmu dimana wawasan yang dimiliki seorang guru sangat diperlukan
untuk dapat dibagi dengan peserta didiknya.
b. Pemahaman guru terhadap peserta didik. Guru harus mampu memhami peserta
didiknya baik dalam tingkah laku dan potensi yang dimilikinya, sehingga guru
harus mampu memahami keinginan dari masing-masing peserta didik dalam
menangkap materi yang disampaikan.
6
c. Pengembangan kurikulum/silabus. Dalam kompetensi pedagogik guru harus
mampu mengembangkan silabus agar pembelajaran dapat dilakukan secara
efektif.
d. Perancangan pembelajaran. Masalah perancangan pembelajaran merupakan
perihal yang wajib dilakukan seorang guru. Perancangan yang dimaksud ialah
pembuatan RPP dimana guru harus mempersiapkan sebelumnya tahapan-tahapan
awal, inti, hingga akhir pembelajaran. Dalam RPP juga terdapat semua materi
yang akan disampaikan oleh guru.
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan berdasarkan RPP yang dibut oleh guru.
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran. Dalam pembelajaran guru sangat
memerlukan teknolgi pembelajaran yang maksimal, namun karena fasilitas yang
dimiliki sekolah belum tentu ada seorang guru harus mampu memanfaatkan
teknologi pembelajaran yang ada dengan sekreatif mungkin.
g. Evaluasi hasil belajar (EHB). Evaluasi akan mengukur tingkat keberhasilan siswa,
maka seorang guru perlu kemampuan dalam mengevaluasi setiap pembelajaran.
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Potensi setiap peserta didik berbeda-beda, namun guru harus mampu
mengembangkan setiap potensi yang dimiliki masing-masing peserta didiknya.
Berdasakan uraian tersebut, maka yang dimaksud kompetensi pedagogik
dalam penelitian ini adalah kompetensi yang dimiliki guru dalam merencanakan,
melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Dalam kompetensi
pedogogik guru memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik serta
mengaplikasikan perancangan pembelajaran untuk dikelola sedemikian rupa sehingga
hasil yang akan diharapkan akan maksimal. Pengelolaan pembelajaran didukung
dengan berbagai elemen didalamnya seperti RPP, silabus, maupun teknologi yang
akan digunakan.
7
1.2. Indikator Kompetensi Pedagogik
Berkaitan dengan kompetensi pedagogiknya, seorang guru harus mampu
mendesain pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, seorang guru harus bisa
memperkirakan akan kebutuhan belajar siswa sehingga dapat dijadikan masukan awal
untuk menyusun atau merancang persiapan pembelajaran. Dalam Permendiknas
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
disebutkan bahwa kompetensi pedagogik guru mencakup kompetensi sebagai berikut:
1) Kompetensi menguasai karakteristik perkembangan dan kemampuan fisik non
fisik peserta didik. Guru harus mampu menguasai karakter dari masing-masing
peserta didik sehingga dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
2) Kompetensi menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran. Penguasaan
terhadap teori atau prinsip pembelajaran sangat diperlukan seorang guru guna
memperlancar kegiatan belajar mengajar sehingga apa yang diajarkan tidak akan
akan sesuai dengan yang diharapkan.
3) Kompetensi pengembangan kurikulum dan rancangan pembelajaran. Dalam
mengambang serta merancang pembelajaran sangat diperlukan oleh guru karena
akan menjadi pedoman seorang guru di dalam mengajar.
4) Kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas. Kualitas
pembelajaran akan menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan guru.
5) Kompetensi memanfaatkan teknologi pembelajaran. Kompetensi pedagogik
merupakan kompetensi yang dilakukan guru salah satunya adalah memanfaatkan
teknologi pembelajaran. Bagaimana guru dalam mengelola antara teknologi yang
digunakan dengan materi yang akan diberikan.
6) Kompetensi memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik. Guru merupakan
fasilitator dalam pembelajaran dimana akan menyediakan seluruh fasilitas agar
potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang dengan baik.
7) Kompetensi berkomunikasi secara efektif, empatik dan satuan dengan peserta
didik. Selain komunikasi dalam hal mengajar, guru juga dapat berkomunikasi
secara empatik dengan masalah yang dihadapi siswa.
8
8) Kompetensi menyelenggarakan penilaian hasil belajar. Guru wajib mengevaluasi
dari pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik.
9) Kompetensi memanfaatkan penilaian hasil belajar. Guru akan memanfaatkan hasil
belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar siswa.
10) Kompetensi melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan apabila guru sudah
melakukan dan mengetahui hasil evaluasi.
Secara lebih detail, indikator yang ada dalam Permendiknas Nomor 16 tahun
2007 dapat diuraikan sebagai berikut ini:
Tabel 2.1. Sub Kompetensi dan Indikator Kompetensi Pedagogik
No Sub Kompetensi Indikator
1 Kompetensi menguasai
karakteristik
perkembangan dan
kemampuan fisik non
fisik peserta didik
1.1 Memahami karakteristik peserta didik
dengan aspek fisik dan non fisik
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik
sesuai mata pelajaran yang diampu
1.3 Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta
didik
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta
didik
2 Kompetensi menguasai
teori dan prinsip-prinsip
pembelajaran
2.1
Memahami teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran sesuai mata pelajaran yang
diampu
2.2 Menentukan pendekatan,strategi, metode
dan teknik pembelajaran
3 Kompetensi
pengembangan
kurikulum dan rancangan
pembelajaran
3.1 Memahami prinsip-prinsip dalam
mengembangkan kurikulum
3.2 Menentukan tujuan pembelajaran sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu
3.3 Menentukan pengalaman belajar untuk
9
mencapai tujuan pembelajaran
3.4 Memilih materi terkait dengan pengalaman
dan tujuan pembelajaran
3.5 Menata materi sesuai dengan pendekatan
dan karakteristik peserta didik
3.6 Mengembangkan instrument serta
indikator penilaian
4
Kompetensi
menyelenggarakan
pembelajaran yang
berkualitas
4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran
4.2 Mengembangkan komponen dalam
rancangan pembelajaran
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran secara
lengkap baik didalam maupun diluar kelas
4.4
Melaksanakan pembelajaran yang baik
serta mendidik baik didalam maupun diluar
kelas
4.5
Menggunakan media dan sumber belajar
yang relevan sesuai dengan karakteristik
peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal
4.6
Mengambil keputusan traksaksional dalam
pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu dengan situasi yang sedang
berkembang
5 Kompetensi
memanfaatkan teknologi
pembelajaran
5.1
Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam proses belajar mengajar
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
6 Kompetensi
memfasilitasi 6.1
Menyediakan kegiatan yang mendorong
peserta didik agar dapat mencapai prestasi
10
pengembangan potensi
peserta didik
yang optimal
6.2
Menyediakan berbagai kegiatan yang yang
dapat mengembangkan kreativitas peserta
didik agar potensi agar dapat
diaktualisasikan
7 Kompetensi
berkomunikasi secara
efektif, empatik dan
satuan dengan peserta
didik
7.1
Memahami berbagai komunikasi yang
efektif, empatik, dan bentuk lain dengan
peserta didik
7.2
Berkomunikasi secara efektif, empatik dan
satuan dengan peserta didik dalam hal (a)
Menyiapkan kondisi peserta didik untuk
ambil bagian dalam permainan dengan
melalui contoh atau bujukan, (b) ajakan
kepada peserta didik untuk ambil bagian
belajar, (c) respon dari peserta didik serta
reaksi guru terhadap respon, dst.
8 Kompetensi
menyelenggarakan
penilaian hasil belajar
8.1 Memahami prinsip penialaian sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu
8.2 Menentukan aspek proses dan hasil belajar
yang penting untuk dinilai
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan hasil
belajar
8.4 Mengembangkan instrument penialaian
hasil belajar
8.5
Mengadministrasikan penilaian proses
hasil belajar secara berkesinambungan
dengan menggunakan instrument
8.6 Menganalisis penilaian proses dan hasil
untuk tujuan belajar
11
8.7 Melakukan proses evaluasi dan hasil
belajar
9 Kompetensi
memanfaatkan penilaian
hasil belajar
9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian
untuk menentukan ketuntasan belajar
9.2
Menggunakan informasi hasil penilaian
untuk program remedial dan juga
pengayaan
9.3 Mengkomunikassikan hasil belajar kepada
pemangku kepentingan
9.4
Memanfaatkan hasil belajar ataupun
evaluasi untuk meningkatkan kulitas dalam
pembelajaran
10 Kompetensi melakukan
tindakan reflektif untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran
10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran
10.2 Memanfaatkan refleksi untuk perbaikan
mata pelajaran yang diampu
10.3 Melakukan PTK untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
Sumber dari Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 dengan modifikasi
Berdasarkan uraian tersebut, maka tampak dalam penelitian ini bahwa
kemampuan pedagogik yang dimiliki guru bukan lah yang sederhana, karena kualitas
guru harus diatas rata-rata agar dapat mencapai komptensi pedagogik dengan
maksimal. Guru harus terus berupaya belajar untuk mendapatkan pembaharuan dari
ilmu yang telah dimilikinya, karena guru adalah desainer masa depan.
1.3. Definisi Guru
Setiap orang yakin bahwa seorang guru mempunyai peran yang besar
terhadap tujuan, proses dan keberhasilan pembelajaran di sekolah. Menurut Mulyasa
(2011:37), guru ialah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungannya. Dalam hal ini berarti guru sangat berperan
12
dalam membantu perkembangan peserta didik dan akan mewujudkan tujuan belajar
secara optimal.
Wibowo dan Hamrin (2012:38) mengemukakan arti kata guru sebagai berikut:
Pertama, huruf”G”bermakna gagasan, artinya semua guru harus memiliki gagasan-
gagasan yang baru dan membangun. Gagasan itu tidak sekedar diucapkan di kelas
saja, tetapi ada keberanian untuk menyebarkannya melalui tulisan. Kedua,
huruf”U”bermakna usaha, artinya kompetensi, profesionalisme dan perubahan itu
bisa dicapai dengan usaha. Ketiga, huruf”R”bermakna rasa yang meliputi asah, asih,
dan asuh. Setiap guru harus memiliki rasa itu, dan menanamkannya kepada anak
didik. Keempat, huruf”U”bermakna uang/harta. Artinya, guru dituntut memiliki
modal yang cukup untuk mencapai profesionalisme dan kompetensi. Uang juga
diperlukan untuk meningkatkan martabat dan kewibawaan guru di tengah masyarakat
yang serba matrealistik dan hedonis.
Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan guru dalam
penelitian ini adalah seorang yang yang berperan membantu mewujudkan tujuan
peserta didik dalam kaitannya dengan pembelajaran melalui identitas pekerjaan yang
dimilikinya. Salah satu untuk mewujudkan tujuan peserta didik adalah dengan
memiliki kompetensi pedagogik guru, dimana guru mampu memahami peserta didik
serta mengelola pembelajaran dengan baik. Kompetensi pedagogik sangat erat
hubungannya dengan profesi guru. Hanya seorang guru yang mempunyai kompetensi
pedagogik, karena guru akan dituntut untuk penyusun seluruh scenario yang berkaitan
dengan belajar mengajar di dunia pendidikan.
1.4. Peran Guru
Menurut Mulyasa (2011:37-64) dalam pembelajaran guru memiliki peran
sebagai berikut:
a. Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik yang bisa menjadi panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik dan lingkungannya.
b. Guru sebagai pengajar
13
Guru sebagai pengajar adalah guru yang membantu peserta didik/siswa yang
sedang berkembang agar mudah untuk mempelajari sesuatu yang belum pernah
diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang
dipelajari.
c. Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing guru harus bisa merumuskan tujuan secara jelas,
menetapkan jalan yang harus ditempuh, menetapkan waktu perjalanan,
menggunakan petunjuk perjalanan, dan itu artinya guru yang dapat diibaratkan
sebagai pembimbing penjalan (journey) yang berdasarkan pengalaman dan
pengetahuannya bertanggung jawab atas perjalanan.
d. Guru sebagai pelatih
Latihan keterampilan, berintelektual maupun motorik merupakan upaya yang
dilakukan guru sebagai pelatih pembelajaran.
e. Guru sebagai penasehat
Seorang guru akan memberikan nasehat kepada peserta didik bagi yang
berkelakuan kurang baik pada khususnya dan bagi peserta didik yang meminta
pendapat/saran pada umumnya. Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik
atau bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus
sebagai seorang penasehat peserta didik maupaun orang lain.
f. Guru sebagai pembaharu (inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu dalam kehidupan yang berarti
bagi peserta didiknya. Dalam hal ini pengalaman yang diberikan guru akan
menumbuhkan pembaharuan kepada perta didik.
g. Guru sebagai model dan teladan
Guru sebagai model dan teladan adalah guru harus bisa memberikan model atau
teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru.
Teladan itu dapat membangun peserta didik yang diajarnya.
h. Guru sebagai pribadi
Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik.
Kepribadian yang dimiliki oleh seorang guru misalnya ia harus berwibawa
14
sehingga peserta didik akan lebih menghargai dan mendengarkan apa yang
dikatakan oleh seorang guru.
i. Guru sebagai peneliti
Guru adalah seorang pencari atau peneliti, yang sebagian besar berkaitan dengan
masalah siswa.
j. Guru sebagai pendorong kreativitas
Kreativitas ialah sesuatu yang bersifat umum dan merupakan ciri aspek kehidupan
di sekitar kita. Dengan adanya kegiatan untuk menciptakan yang sebelumnya
tidak ada atau yang tidak dilakukan oleh orang lain atau adanya kecenderungan
untuk menciptakan sesuatu adalah suatu tanda dari kreativitas. Guru harus
mempunyai peran yang dapat mendorong bahkan menumbuhkan sifat kreatif dari
peserta didik/siswa.
k. Guru sebagai pembangkit pandangan
Guru memelihara dan memberikan pandangan tentang tanggungan kepada peserta
didiknya.
l. Guru sebagai pekerja rutin
Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu serta kegiatan rutin
yang sangat diperlukan dan seringkali memberatkan. Pekerjaan yang dilakukan
guru tidak lain adalah untuk megubah peserta didik kearah positif.
m. Guru sebagai pemindah kemah
Guru adalah seorang pemindah kemah, yang berarti seorang guru suka membantu
peserta didik dalam memindah-mindahkan ilmu. Dalam arti guru membantu
mengembangkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka jadikan
sebagai masukan.
n. Guru sebagai pembawa cerita
Dengan cerita bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama
dengan yang dihadapinya. Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan
tongkat pengukur.
o. Guru sebagai aktor
15
Seorang guru harus melakukan apa yang ada didalam naskah yang sudah disusun
dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada
penonton/peserta didik. Rencana pembelajaran merupakan naskah yang dibuat
untuk guru guna membantu dalam penyampaian pembelajaran.
p. Guru sebagai emansivator
Guru mampu memahami potensi peserta didik dengan cara yang cerdik
merupakan peran guru sebagai emansivator.
q. Guru sebagai evaluator
Evaluasi atau penelitian merupakan aspek yang paling kompleks.
r. Guru sebagai pengawet
Guru sebagai pengawet ialah guru yang akan selalu mewariskan kebudayaan dari
generasi ke generasi berikutnya, karena pengetahuan terdahulu yang dimiliki guru
masih banyak yang bermakna bagi kehidupan sekarang maupun di masa datang.
s. Guru sebagai kulminator
Guru adalah orang yang bisa mengarahkan pembelajaran secara bertahap dari
awal hingga akhir (kulminasi).
Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka peran guru dalam penelitian ini
ialah mendidik dengan titik berat memberikan motivasi dan arahan pencapaian tujuan
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, memberi layanan yang berupa
fasilitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran dengan melalui pengalaman belajar
yang memadai serta akan membantu perkembangan aspek-aspek pribadi, seperti
sikap, nilai-nilai, norma dan penyesuaian diri terhadap peserta didik.
Pada penelitian ini, kompetensi pedagogik merupakan bagian dari peran
seorang guru. Guru tidak hanya sebagai penyampian ilmu pengetahuan, namun lebih
dari itu, ia bertanggung jawab atas keseluruhan perkembangan kepribadian yang ada
pada siswa. Berarti guru harus mampu menciptakan serta mengembangkan proses
belajar mengajar yang demikian rapi, sehingga dapat merangsang atau memancing
siswa untuk belajar secara efektif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan
menciptakan tujuan belajar.
16
1.5. Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian terdahulu tentang kompetensi pedagogik pernah dilakukan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dengan judul kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam di
Sekolah Dasar Negeri se-desa Siremeng Kecamatan Pulosari Kabupaten
Pemalang, penulis siti zulaikha IAIN Purwokerto tahun 2016. Tujuan penelitian
ini adalah yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana kompetensi pedagogik guru
Pendidikan Agama Islam di SD Negeri se-Desa Siremeng. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian lapangan, yang bersifat kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, angket, tes
dan observasi penulis dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dikelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru
Pendidikan Agama Islam di SD Negeri se-Desa Siremeng yang berjumlah lima
orang sangat baik, sedangkan persepsi mereka terhadap kompetensi pedagogik
yang dimiliki juga sangat baik. Setelah dilakukan analisis lanjutan, dapat ditarik
garis besar kesimpulan bahwa kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama
Islam di SD Negeri se-Desa Siremeng sudah baik. Adapun upaya yang dilakukan
baik dari pihak guru maupun pihak sekolah juga sudah baik, diantaranya dengan
mengikuti KKG, seminar, workshop, dan diklat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kesamaan penelitian tersebut dengan
penelitian ini adalah variable kompetensi pedagogik guru. Selain itu adanya
kesamaan mengenai jenis penelitian kualitatif dan 3 dari 5 teknik pengumpulan
data yang sama dengan penelitian ini yakni dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi, untuk 2 teknik seperti angket dan tes tidak ada dalam penelitian ini.
Sedangkan perbedaannya bahwa subjek dalam penelitian terdahulu adalah guru
Pendidikan Agama Islam di SD Negeri se-Desa Siremeng, sedangkan subjek
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa SMPN 2 Kaloran
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Tingkat penguasaan guru di SMP
Negeri 2 Kaloran terhadap kompetensi pedagogik belum sepenuhnya dilakukan
dengan baik. Adanya siswa yang memiliki sifat malas dikelas dan kesulitan dalam
17
belajar utamanya dalam menangkap materi menimbulkan persepsi bahwa guru
belum melakukan atau melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik sesuai
dengan kemampuan pedagogik yang seharusnya dimiliki guru.
2. Penelitian dengan judul kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, penulis
putrid balqis, nasir usman, sadiah Ibrahim Universitas Syiah Kuala Darussalam
Banda Aceh tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk kompetensi pedagogik
guru dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Prosedur analisis data
adalah reduksi data, display data, dan verifikasi. Sedangkan subjek penelitian
adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan
pembelajaran dilakukan dengan membuat draft RPP, namun sebagian guru tidak
membawa RPP pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga tujuan
pembelajaran tidak tercapai secara maksimal; (2) Kompetensi pedagogik guru
dalam proses pembelajaran dilakukan dengan mendalami dan memantapkan
sejumlah materi pembelajaran sebagaimana terdapat dalam buku paket, adapun
dalam proses pembelajaran terdapat pengelolaan kelas yang kurang baik dan
pemanfaatan waktu yang kurang disiplin; dan (3) Kompetensi pedagogik guru
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan dengan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam menggunakan fasilitas
teknologi informasi dan komunikasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran,
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, dan melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kesamaan penelitian tersebut dengan
penelitian ini adalah variable kompetensi pedagogik guru. Selain itu adanya
kesamaan mengenai jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif serta teknik
pengumpulan data (observasi, wawancara dan dokumentasi) yang digunakan juga
18
mempunyai kesamaan, baik dalam penelitian ini dan maupun penelitian terdahulu.
Sedangkan perbedaannya bahwa subjek dalam penelitian terdahulu adalah adalah
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten
Aceh Besar, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru
dan siswa SMPN 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
Penelitian terdahulu menggunakan variable lain seperti motivasi sedang dalam
penelitian ini hanya kompetensi pedagogik saja.
2.6. Kerangka Berfikir Penelitian
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir
Sesuai Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru menyatakan bahwa dalam kompetensi pedagogik
guru mencakup 10 kompetensi yaitu kompetensi menguasai karakteristik
perkembangan dan kemampuan fisik non fisik peserta didik, Kompetensi menguasai
Kompetensi
pedagogik
10 Indikator: Kualitas
Pembelajaran
1. Kompetensi menguasai karakteristik peserta didik
2. Kompetensi menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
3. Kompetensi pengembangan kurikulum dan rancangan pembelajaran
4. Kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas
5. Kompetensi memanfaatkan teknologi pembelajaran
6. Kompetensi memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
7. Kompetensi berkomunikasi secara efektif, empatik dan satuan
8. Kompetensi menyelenggarakan penilaian hasil belajar
9. Kompetensi memanfaatkan penilaian hasil belajar
10. Kompetensi melakukan tindakan reflektif
19
teori dan prinsip-prinsip pembelajaran, kompetensi pengembangan kurikulum dan
rancangan pembelajaran, kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang
berkualitas, kompetensi memanfaatkan teknologi pembelajaran, Kompetensi
memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, kompetensi berkomunikasi secara
efektif, empatik dan satuan dengan peserta didik, kompetensi menyelenggarakan
penilaian hasil belajar, kmpetensi memanfaatkan penilaian hasil belajar, kompetensi
melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.