bab ii gambaran umum wilayah studi_akhir kota tarakan

35
II-1 DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013 2.1. Gambaran Umum Kalimantan Utara 2.1.1. Sejarah Kalimantan Utara Kalimantan Utara adalah bagian utara dari pulau Kalimantan (Borneo) yang meliputi Sabah, Sarawak, Brunei dan Kalimantan Timur bagian Utara (= Karasikan). Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan ini adalah wilayah pengaruh Kesultanan Brunei dan Kesultanan Sulu. Raja pertama dari Kesultanan Bulungan yang berada di Kalimantan Timur bagian utara berasal dari Brunei. Namun pada masa Hindu wilayah utara Kalimantan Timur hingga sebagian Sabah merupakan bekas wilayah Berau. Kalimantan Timur bagian utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri. Kerajaan Berau menurut Hikayat Banjar termasuk dalam pengaruh mandala Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha. Dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda. Sampai tahun 1850, Bulungan/Kaltara berada di bawah Kesultanan Sulu. Pada tanggal 13 Agustus 1787, Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi Draf Laporan Akhir

Upload: buhentea

Post on 17-Feb-2016

95 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Gambaran umum kota Tarakan dalam penyusunan Buku Putih

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-1

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

2.1. Gambaran Umum Kalimantan Utara

2.1.1. Sejarah Kalimantan UtaraKalimantan Utara adalah bagian utara dari pulau Kalimantan (Borneo) yang

meliputi Sabah, Sarawak, Brunei dan Kalimantan Timur bagian Utara (=

Karasikan). Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan ini

adalah wilayah pengaruh Kesultanan Brunei dan Kesultanan Sulu. Raja pertama

dari Kesultanan Bulungan yang berada di Kalimantan Timur bagian utara berasal

dari Brunei. Namun pada masa Hindu wilayah utara Kalimantan Timur hingga

sebagian Sabah merupakan bekas wilayah Berau. Kalimantan Timur bagian utara

merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Daerah Kesultanan Bulungan

merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri. Kerajaan

Berau menurut Hikayat Banjar termasuk dalam pengaruh mandala Kesultanan

Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama

Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha. Dalam tahun 1853, Bulungan

sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda. Sampai tahun 1850,

Bulungan/Kaltara berada di bawah Kesultanan Sulu. Pada tanggal 13 Agustus

1787, Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi

daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas

wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah

paling barat adalah Sintang dan wilayah paling timur adalah Berau (termasuk

Bulungan & Tidung). Sesuai peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu

menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltim-Sabah

hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di

wilayah Tawau.

2.1.2. Pembagian Wilayah Kalimantan Utara

Draf Laporan Akhir

Page 2: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-2

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Pembagian Wilayah Kalimantan Timur bagian Utara atau Kalimantan Utara

dibagi menjadi 5 wilayah yang masing-masing 1 kota dan 4 kabupaten yaitu :

A. Kota Tarakan Kota Tarakan merupakan pusat perekonomian dan jasa terbesar di wilayah

utara Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk terbesar 239.787 jiwa

pada tahun 2011 di pulau kecil dengan luas 250,80 km² dan kepadatan

hampir mencapai 1.000 jiwa per/km². Tarakan juga merupakan pusat

transportasi udara maupun laut di Kalimantan Utara, Bandar Udara Juwata

merupakan bandar udara berstatus internasional terbesar di wilayah

Kalimantan Utara dengan rata-rata penumpang per/tahun mencapai 1 juta

penumpang, dan Pelabuhan Malundung juga merupakan pelabuhan

terbesar di Kalimantan Utara yang dikelola oleh PT. Pelindo IV. Kota

Tarakan juga memiliki beberapa pelabuahan kecil lainnya seperti

Pelabuhan Tengkayu I dan II serta Pelabuhan Ferry Juata Laut. Kabupaten

Bulungan Kabupaten Bulungan adalah kebupaten induk bagi semua

wilayah di Kalimantan Utara sebelum tahun 1997 yang memekarkan Kota

Tarakan dan tahun 1999 memekarkan Kabupaten Malinau dan Kabupaten

Nunukan serta tahun 2007 pemekaran terakhir yaitu Kabupaten Tana

Tidung. Kabupaten kecil dengan luas 18.010,50 km² dan penduduk

135.915 jiwa pada tahun 2011 serta berpusat di Kecamatan Tanjung Selor.

Bulungan juga merupakan daerah yang dicanangkan sebagai ibukota calon

provinsi Kalimantan Utara, tetapi memiliki fasilitas dan penunjang yang

serba kekurangan, sehingga membuat Kecamatan Pulau Bunyu yang

merasa kurang diperhatikan dan ingin memisahkan diri serta bergabung

dengan Kota Tarakan, yang dianggap lebih dekat dengan Pulau Bunyu.

B. Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara

dengan luas 39.799,90 km² serta berpenduduk terkecil kedua setelah

Kabupaten Tana Tidung yaitu 62.423 jiwa. Malinau berpusat di Kecamatan

Malinau Kota yang berpenduduk sekitas 50% dari jumlah dari jumlah

penduduk total. Kabupaten Malinau berada di wilayah pedalaman yang

pada umumnya merupakan pemukiman bagi Suku Tidung dan Suku Dayak.

Draf Laporan Akhir

Page 3: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-3

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Malinau juga merupakan satu dari dua kabupaten yang berbatasan

langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Kabupaten tersebut juga

memiliki satu bandar udar domestik yaitu Bandar Udara Kolonel Robert Atty

Bessing dan banyak bandar udara perintis perbatasan salah satunya yaitu

Bandar Udara Long Apung.

C. Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan adalah kabupaten terbesar kedua setelah Kota

Tarakan dengan penduduk 140.842 jiwa pada tahun 2010 dengan luas

wilayah 14.493 km² yang berpusat di Pulau Nunukan Timur tepatnya di

Kecamatan Nunukan. Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten yang

berbatasan darat maupun laut dengan negara bagian Malaysia yaitu Sabah

dan Sarawak, setiap harinya di Pelabuhan Tunon Taka yang merupakan

pelabuhan yang dikelola BUMN atau lebih tepatnya dikelola PT. Pelindo IV

selalu dipadati penumpang yang pada umunya berdagang dan sebagian

lagi Tenaga Kerja Indonesia yang berpergian ke Tawau, Sabah, Malaysia

Timur. Nunukan juga memili bandar udara domestik yang akan dicalonkan

sebagai bandar udara internasional yaitu Bandar Udara Nunukan sebagi

bandara terbesar kedua di Kalimantan Utara.

D. Kabupaten Tana Tidung Kabupaten Tana Tidung merupakan kabupaten termuda, terkecil serta

berpenduduk tersedikit di Kalimantan Utara, yang berada di arus Sungai

Sesayap dan berpenduduk 22.503 jiwa pada tahun 2011 dengan luas

wilayah 4.828,58 km². Tana Tidung sama seperti Kabupaten Malinau yang

pada umumnya berpenduduk Suku Tidung namun sangat jarang Suku

Dayak tetapi yang terdapat hanyalah Suku Berushu

2.2. Gambaran Umum Kota Tarakan

Draf Laporan Akhir

Page 4: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-4

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Tarakan, berasal dari Bahasa Tidung, yang

artinya tempat singgah (tarak) dan makan

(ngakan). Sesuai dengan namanya pulau

ini berfungsi sebagai tempat persinggahan

atau tempat istirahat dan melakukan barter

kaum nelayan dari Kerajaan Tidung pada

masa sebelum datangnya kaum Kolonial

Belanda.

Kota Tarakan terletak antara 117o 34' Bujur Barat dan 117o 38' Bujur Timur serta

diantara 3o 19' Lintang Utara dan 3o 20' Lintang Selatan. Dengan adanya

perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota

Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan yang sebelumnya terdiri dari

3 Kecamatan dimekarkan menjadi 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan. Keempat

Kecamatan tersebut adalah Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan Barat dan

Tarakan Utara. Disamping itu berdasarfam UU No.22 Tahun 1999 tentang

Otonomi Daerah, status desa, yang ada di Kota Tarakan seluruhnya berubah

menjadi kelurahan. Undang-undang tersebut juga mengubah penyebutan

Kotamadya Tarakan menjadi Kota Tarakan.

Kota Tarakan mempunyai luas 657,33 Km2 dimana 38,2% nya atau 250,8

Km2 berupa daratan dan sisanya sebanyak 61,8% atau 406,53 Km2 berupa lautan.

Letak Pulau Tarakan dibagian utara Propinsi Kalimantan Timur yang merupakan

salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah utara Kalimantan Timur.

Di bagian utara berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Pulau Bunyu

Kabupaten Bulungan dan disebelah selatan berbatasan dengan pesisir pantai

Kecamatan Tanjong Pales Kabupaten Bulungan. Sedangkan disebelah timur

berbatasan dengan Kecamatan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan dan Laut

Sulawesi. Dan disebelah barat berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan

Sesayap Kabupaten Bulungan.

Kecamatan Tarakan Utara merupakan kecamatan terluas diantara

Kecamatan lain di Kota Tarakan dengan. luas 109,36 Km2 atau sekitar 43,6% dari

luas Kota Tarakan. Sedangkan Kecamatan Tarakan Barat termasuk kecamatan

Draf Laporan Akhir

Page 5: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-5

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

yang paling kecil jika dilihat dari luasnya. Luas Kecamatan Tarakan Barat hanya

27,89 Km2 atau 11,12% dari luas daratan Kota Tarakan.

Kota Tarakan yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama

dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim

kemarau. Musim penghujan biasanya, terjadi pada bulan Oktober sampai dengan

bulan April sampai dengan bulan Oktober. Keadaan ini terus berlangsung setiap

tahun yang diselingi dangan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu.

Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Kalimantan Timur

termasuk Kota Tarakan kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang

seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak turun hujan sama sekali, begitu

juga sebalikya.

Suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya

tempat tersebut terhadap pormukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum

Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2008 berkisar 24,2o

C hingga 30,6o C. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan

mempunyai kelembaban udara relatif tinggi, berkisar antara 64,3 sampai dengan

97,1% sepanjang tahun 2008. Kelembaban udara paling rendah terjadi pada bulan

September dan Oktober yang hanya mencapai 51%. Sedangkan kelembaban

udara tertinggi terjadi pada bulan Maret yang mencapai 98%. Untuk rata-rata

kelembaban udara sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 84,2%.

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,

keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah

curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Curah hujan di

Kota Tarakan sangat beragam dari waktu ke waktu. Rata-rata curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 443,6 mm dan rata-rata curah hujan

terendah, sebesar 206,6 mm terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan rata-rata

curah hujan sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 330,8 mm.

2.2.1. Visi Dan Misi Kota Tarakan

Visi merupakan harapan dan cita-cita yang akan diwujudkan di masa depan

dalam jangka waktu tertentu. Visi Kota Tarakan adalah :

Draf Laporan Akhir

Page 6: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-6

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

“Kota Pusat Pelayanan dan Perdagangan yang Sehat, Sejahtera dan Berkelanjutan”

Misi Pengembangan Kota Tarakan ditetapkan guna mengarahkan seluruh

aspek pembangunan untuk perwujudan visi Kota Tarakan. Misinya adalah :

Menumbuhkembangkan pelayanan umum skala wilayah yang handal

sebagai pusat rujukan wilayah-wilayah di sekitarnya.

Meningkatkan aktifitas jasa perdagangan antar pulau dan internasional.

Meningkatkan kesejahteraan warga kota secara berkeadilan.

Melaksanakan pembangunan kota pulau yang sehat dan berkelanjutan.

Visi dan Misi yang diemban Kota Tarakan diselenggarakan melalui

serangkaian kegiatan pembangunan untuk mencapai 6 (enam) tujuan

pengembangan yang telah ditetapkan, yaitu :

Meningkatkan kapasitas dan jangkauan pelayanan transit dan perdagangan

dalam lingkup wilayah.

Menyiapkan ruang kota bagi pertambahan penduduk dan perluasan fungsi

kota dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Meningkatkan intensitas kegiatan perekonomian dan pelayanan di berbagai

bagian wilayah kota secara merata.

Mendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian diluar sektor

pertambangan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam

secara berkelanjutan.

Meningkatkan kenyamanan, kesehatan, keselamatan, serta kelestarian

lingkungan.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat kota.

Setelah ditetapkannya visi, misi dan tujuan pembangunan secara menyeluruh,

maka strategi pengembangan Kota Tarakan mencakup :

Pengembangan pusat-pusat pergerakan dan transaksi melalui prasarana

pelabuhan, bandar udara, pergudangan transit, perkantoran dan pusat

bisnis. Pengembangan industri pengolahan untuk sumber daya perikanan

dan prasarana galangan kapal.

Draf Laporan Akhir

Page 7: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-7

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Pemanfaatan sumbar daya alam migas secara lebih efisien untuk

meningkatkan pendapatan dasar.

Pengembangan sumber-sumber air untuk penyediaan air bersih kota

beserta prasarananya.

Pengelolaan kawasan lindung secara efektif untuk mempertahankan

kelestarian ekosistem dan merehabilitasi kerusakan lingkungan.

Pembatasan pengembangan di pantai timur melalui pengalokasian ruang

budi daya dan lindung.

Penyediaan ruang bagi kegiatan informal dan sosial untuk menanggung

kepentingan berbagai pihak.

Perkuatan upaya pertahanan dan keamanan, terutama melalui pertahanan

udara dan keamanan laut untuk menyangkal penyelundupan.

Penyiapan institusi yang berwenang dalam penataan ruang.

Penyiapan perangkat intensif bagi semua pihak untuk menarik penanam

modal dan kegiatan ekonomi prospekti

Mengembangkan prasarana dan sarana pendidikan untuk menyiapkan

sumber daya manusia, terutama pada tingkatan pendidikan tinggi.

2.2.2. Keadaan GeografisKota Tarakan ditinjau dari letak secara geografisnya berada pada 3°.19' LU

- 3°.20' LS dan 117°.34' BB - 117°.38' BT. Sedangkan bila dilihat dari letak

administratifnya Kota Tarakan berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Pesisir Pantai Kecamatan Pulau Bunyu

Sebelah Timur : Kecamatan Pulau Bunyu dan Laut Sulawesi

Sebelah Selatan : Pesisir Pantai Kecamatan Tanjung Palas

Sebelah Barat : Pesisir Pantai Kecamatan Sesayap

Kota Tarakan memiliki wilayah seluas: 657,33 km2 dengan perbandingan

luas daratan dan lautan adalah sebagai berikut :

Luas daratan : 250,80 km2 atau 38,2 %

Luas lautan : 406,53 km2 atau 61,8 %

2.2.3. Keadaan Wilayah

Draf Laporan Akhir

Page 8: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-8

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Luas Daratan terbagi atas 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan, yang masing-

masing luasnya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Timur

Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)

Tarakan Timur

Lingkas Ujung 1,16Gunung Lingkas 3,19Maburungan 8,51Kampung Empat 11,39Kampung Enam 11,21Maburungan Tmur 10,40Pantai Amal 12,15

Total 58,01

Tabel 2.2 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Tengah

Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)

Tarakan Tengah

Selumit Pantai 0,48Selumit 0,43Sebengkok 1,48Pamusian 2,54Kampung Satu Skip 50,61

Total 55,54

Tabel 2.3 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Barat

Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)

Tarakan Barat

Karang Balik 0,76Karang Rejo 0,80Karang Anyar 5,61Karang anyar Pantai 8,51Karang Harapan 12,21

Total 27,89Tabel 2.4 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Utara

Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)

Tarakan Utara

Juata Permai 10,59Juata Kerikil 14,23Juata Laut 84,54

Total 109,36

Draf Laporan Akhir

Page 9: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-9

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Secara administrasi, Tarakan masuk dalam wilayah Propinsi Kalimantan

Utara dengan status “Kota”, Perkembangan Kota Tarakan dipengaruhi oleh

perubahan wilayah administrasinya, dimana kota Tarakan pada tahun 1997 resmi

berpisah dari Kabupaten Bulungan menjadi suatu wilayah tersendiri, kemudian

pada tahun 1997 terbentuk menjadi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Tarakan

Barat, Kecamatan Tarakan Timur dan Kecamatan Tarakan Tengah. Selanjutnya

berselang dua tahun kemudian terbentuklah Kecamatan Tarakan Utara yang

merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tarakan Barat sebelumnya.

Jadi dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan

Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 23 tahun 1999, maka saat ini Kota

Tarakan terdiri dari 4 kecamatan yang terbagi menjadi 20 kelurahan.

A. Jumlah kecamatan : 4 Kecamatan

Kecamatan Terluas : Kecamatan Tarakan Utara

Kecamatan Terpadat : Kecamatan Tarakan Barat

Kecamatan Terbanyak Penduduknya : Kecamatan Tarakan Barat

B. Jumlah Kelurahan : 20 Kelurahan

Kelurahan Terluas : Kelurahan juata Laut Di Kecamatan Tarakan Utara

Kelurahan Terpadat : Kelurahan Selumit Pantai Di Kecamatan Tarakan

Tengah

Kelurahan Terbanyak Penduduknya :

Kelurahan Karang Anyar Di Kecamatan Tarakan Barat

C. Deskripsi Tiap Kecamatan

1) Kecamatan Tarakan Barat Dengan luas terdiri dari:

a. Luas Wilayah Perairan : 18,35 km²

b. Luas Daratan : 27,89 km²

c. Jarak Kecamatan ke Pusat Kota Tarakan : ± 1,5 km

d. Jarak Kecamatan ke Walikota Tarakan : ± 5,9 km

Jumlah RT terdiri dari : 137 RT

Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Barat :

a. Kelurahan Karang Anyar

Draf Laporan Akhir

Page 10: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-10

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

b. Kelurahan Karang Anyar Pantai

c. Kelurahan Karang Balik

d. Kelurahan Karang Rejo

e. Kelurahan Karang Harapan

2) Kecamatan Tarakan Tengah Dengan Luas terdiri dari:

a. Luas Wilayah Perairan : 28,96 km²

b. Luas Daratan : 55,54 km²

c. Jarak Kecamatan ke Pusat Kota Tarakan : ± 5 km

d. Jarak Kecamatan ke Walikota Tarakan : ± 0,6 km

Jumlah RT terdiri dari : 122 RT

Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Tengah

a. Kelurahan Pamusian

b. Kelurahan Kampung 1 Skip

c. Kelurahan Selumit

d. Kelurahan Selumit Pantai

e. Kelurahan Sebengkok

3) Kecamatan Tarakan Timur Dengan Luas terdiri dari:

a. Luas Wilayah Perairan : 299,69 km²

b. Luas Daratan : 58,01 km²

c. Jarak Kecamatan ke Pusat Kota Tarakan : ± 7,45 km

d. Jarak Kecamatan ke Walikota Tarakan : ± 4,7 km

Jumlah RT terdiri dari : 113 RT

Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Timur

a. Kelurahan Lingkas Ujung

b. Kelurahan Gunung Lingkas

c. Kelurahan Kampung Empat

d. Kelurahan Kampung Enam

e. Kelurahan Mamburungan

f. Kelurahan Mamburungan Timur

g. Kelurahan Pantai Amal

Draf Laporan Akhir

Page 11: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-11

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

4) Kecamatan Tarakan Utara Dengan Luas terdiri dari:

a. Luas Daratan : 109,36 km²

Jumlah RT terdiri dari : 41 RT

Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Utara

a. Kelurahan Juata Permai

b. Kelurahan Juata Laut

c. Kelurahan Juata Kerikil

2.2.4. Topografi Dan KelerenganWilayah kota Tarakan secara mortofotografi terdiri atas daerah daratan

berupa rawa pantai dan tegalan serta perbukitan landai. Memiliki struktur tanah

alluvial butiran halus dan kasar serta tanah lempung yang terendah pada

cekungan dan darat rendah. Ketinggian wilayah kota Tarakan berkisar antara 0

sampai 110 meter di atas permukaan air laut. Wilayah paling luas terletak pada

ketinggian 0-7 meter di atas permukaan laut, yaitu seluas 15.697,5 Ha atau

sekitars 65%. Sedangkan pada kelas ketinggian 7-25 meter di atas permukaan air

laut, luas wilayah Kota Tarakan sebesar 4.830,0 Ha atau sebesar 20%. Dan yang

paling kecil adalah wilayah yang berada pada ketinggian 100-110 meter di atas

permukaan air laut, yaitu 0,5% atau seluas 120,75 Ha. Sedangkan sisanya

sebesar 14,5% atau seluas 3.501,75 Ha berada pada ketinggian 25-100 meter di

atas permukaan laut.

2.2.5. Iklim Kota Tarakan yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama

dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim

kemarau. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan

bulan April sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai dengan

bulan Oktober. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan

musim peralihan pada bulan-bulan tertentu.Namun dalam tahun-tahun terakhir ini,

keadaan musim di Kalimantan Timur termasuk Kota Tarakan kadang tidak

menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya

tidak turun hujan sama sekali, begitu juga sebaliknya.

Draf Laporan Akhir

Page 12: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-12

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya

tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum

Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2008 berkisar 24,2 ◦C hingga 30,6◦C. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan

mempunyai kelembaban udara relatif tinggi, berkisar antara 64,3 sampai dengan

97,1% sepanjang tahun 2008. Kelembaban udara paling rendah terjadi pada bulan

September dan Oktober yang hanya mencapai 51%. Sedangkan kelembaban

udara tertinggi terjadi pada bulan Maret yang mencapai 98%. Untuk rata-rata

kelembaban udara sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 84,2%.

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,

keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah

curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Curah hujan di

Kota Tarakan sangat beragam dari waktu ke waktu. Rata-rata curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 443,6 mm dan rata-rata curah hujan

terendah, sebesar 206,6 mm terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan rata-rata

curah hujan sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 330,8 mm.

2.2.6. GeologiKota Tarakan secara geologis memiliki orientasi fisiografi yang

berhubungan dengan proses struktur yang terjadi serta jenis batuan yang

menyusun kawasan Kota Tarakan. Sebagian besar Kota Tarakan terdiri dari unsur

geologi berupa satuan (TPQS), yaitu batu pasir kuarsa, batu lempung, batu lanau,

lignit dan konglomerat. Komposisi struktur geologi tersebut tersebar di Kota

Tarakan seluas 16.058 Ha (64,03% dari luas daratan Kota Tarakan). Sedangkan

sisanya berupa satuan (Qa), yaitu lumpur, lanau, pasir, kerikil, dan kerakal seluas

9.022 Ha (35,97% dari luas daratan Kota Tarakan).

Pulau Tarakan secara geologis terdiri dari 2 (dua) satuan besar, yaitu

satuan wilayah perbukitan antiklin dan satuan wilayah daratan (terdiri atas dataran

pantai, dataran banjir dan dataran sungai). Masing-masing satuan mempunyai

karakteristik geolgoi yang berbeda, seperti bentang alam, jenis batuan,

hidrogeologi, serta karakteristik dinamika bumi yang sering berkonotasi bencana

alam. Kondisi perbukitan di Pulau Tarakan merupakan sebuah antiklin yang

Draf Laporan Akhir

Page 13: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-13

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

sumbunya memanjang arah Barat Laut – Tenggara dimana terdiri dari batu

lempung dan lapisan tipis batubara berumur terserier yang berselang-seling satu

dan lainnya. Di bagian dalam antiklin ditemukan cadangan minyak dan gas bumi.

Sebagian batuan lempung bersifat kedap air dan mengembang. Bantuan tersebut

menjadi mudah longsor pada kemiringan lereng yang agak besar dan mudah

terkikis. Batu pasir terdiri dari mineral kuarsa sebagian bersifat lunak dan mudah

terkikis, dan sebagian bersifat agak keras dan merekat.

2.2.7. Hidrologi Banyaknya kawasan perbukitan di Kota Tarakan dengan intensitas curah

hujan yang cukup tinggi menyebabkan seringnya dijumpai aliran sungai dan

anaknya yang bermuara di pantai Timur dan Barat. Banyak aliran sungai tersebut

yang melewati daerah perkotaan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai saluran

pembuangan utama (primer) bagi aliran limpasan dan limbah domestik penduduk

setempat.

Kota Tarakan memiliki 24 Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk melihat

luasan dan pajang sungai dapat dilihat pada tabel berikut. Dalam perencanaan

Dinas PU Pengairan digunakan sungai sebagai saluran pembuangan utama

(primer), dapat diidentifikasikan bahwa daerah layanan dari sistem drainase ini

dibagi berdasarkan aliran sungai. Lihat tabel berikut.

Tabel 2.5Luasan Dan Debit Daerah Aliran Sungai di Kota Tarakan

No Nama Sungai Luas DAS (Ha) Debit (M3/Detik)

1 Maya 15.066 1.316 2 Mangantal 10.422 910 3 Selayung 8.336 731 4 Siaboi 20.492 1.789 5 Simaya 17.245 1.506 6 Hanjulung 6.634 579 7 Binalung 22.591 1.973 8 Kuli 4.268 373 9 Slipi 3.821 334

10 Amal Baru 3.468 303 11 Batu Mapan 3.138 274 12 Mentogog Kecil 1.441 126 13 Tanjungbatu 2.025 177 14 Mentogog 4.944 432 15 Karungan 7.054 616 16 Nangitan 2.336 204

Draf Laporan Akhir

Page 14: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-14

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

No Nama Sungai Luas DAS (Ha) Debit (M3/Detik)

17 Pamusian dan Buaya 23.820 2.080 18 Kampung Bugis 5.641 493 19 Sesanip 6.676 583 20 Persemaian 14.779 1.290 21 Bengawan 12.363 1.080 22 Belalung 9.737 850 23 Bunyu 7.575 662 24 Semunti Besar dan Semunti Kecil 8.976 784 Sumber : Dinas PU Pengairan Kota Tarakan, 2009.

Dalam memenuhi kebutuhan air Kota Tarakan selain digunakannya air

permukaan yang berasal dari sungai, maka pengambilan air tanah di Pulau Kota

Tarakan cukup potensial dalam memenuhi cadangan air minum bagi Kota

Tarakan. Oleh karena itu, pemerintah Kota Tarakan memberikan wilayah-wilayah

konservasi air tanah yang digunakan sebagai cadangan air minum, antara lain

adalah :

1. Konservasi Mangrove yang berada menyebar di sepanjang pantai Pulau

Tarakan.

2. Konservasi Mutlak yang berada relatif di kawasan Hutan Lindung (bagian

Utara dan Tengah) Kota Tarakan.

3. Konservasi Pemanfaatan yang berada di bagian Barat dan Timur Kota

Tarakan.

4. Konservasi Penyangga yang berada di antara konservasi mutlak dan

pemanfaatan.

2.2.8. Tata Guna Lahan

Wilayah daratan Kota Tarakan dengan luas 25.080 Ha dimanfaatkan untuk

berbagai jenis penggunaan lahan. Berdasarkan data pola guna lahan Kota

Tarakan, terlihat bahwa sebagian besar lahannya masih berupa hutan belukar (34

%). Penggunaan lahan terbesar selanjutnya adalah campuran antara semak

dengan usaha budi-daya pertanian berupa ladang dan tegalan (31,79 %). Wilayah

terbangun perkotaan tersebar di seluruh 4 kecamatan, dengan total luas 1.376 Ha

atau sekitar 6,1 % saja dari total luas wilayah daratan Kota Tarakan.

Tabel 2.6 Penggunaan Lahan Daerah kota Tarakan

Draf Laporan Akhir

Page 15: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-15

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

No Penggunaan Lahan

TarakanTimur

TarakanTengah

TarakanBarat

TarakanUtara Luas

1 Permukiman 328 397 414 237 1376

2Semak/ladang/tegakan 2565 1496 1391 2522 7974

3 Kebun campuran 123 9 5 35 1724 Tambak/ empang 269 0 531 281 10815 Hutan lebat 382 1669 0 1243 32946 Hutan belukar 1602 1886 147 4962 85977 Hutan rawa 81 69 0 849 9998 Mangrove 451 28 301 807 1587

Jumlah 5801 5554 2789 10936 25080Sumber : Kota Tarakan Dalam Angka Tahun 2010

2.3. Gambaran Umum Kecamatan Tarakan Timur

Kecamatan Tarakan Timur merupakan salah satu kecamatan yang berada

di Kota Tarakan. Kecamatan TarakanTimur yang berada di 1170 37’ 48” BT dan 30

17’ 51” LU memiliki luas wilayah sebesar 35.770 Ha, dimana luas wilayah daratan

sebesar 5.801 Ha dan luas wilayah perairan sebesar 29.969 Ha. Secara

administrasi, Kecamatan Tarakan Timur berbatasan dengan :

Sebelah Utara : KecamatanTarakan Tengah

SebelahTimur : Laut Sulawesi/Pesisir Kabupaten Bulungan

Sebelah Selatan : Laut Sulawesi

Sebelah Barat : Kecamatan Tarakan Tengah

Kecamatan Tarakan Timur terbagi menjadi tujuh kelurahan antara lain

Kelurahan Lingkas Ujung, Kelurahan Gunung Lingkas, Kelurahan Mamburungan,

Kelurahan Kampung Empat, Kelurahan Kampung Enam, Kelurahan Pantai Amal,

dan Kelurahan Mamburungan Timur. Cakupan wilayah Kecamatan Tarakan Timur

berdasarkan pembagian kelurahan, RW hingga RT beserta luasannya pada tiap

kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.7Pembagian Wilayah Administrasi KecamatanTarakanTimur

No Kelurahan RW RT Luas (Ha) Persentase1 Lingkas Ujung 4 18 116 2%2 GunungLingkas 5 15 319 5%3 Mamburungan 0 23 851 15%4 KampungEmpat 0 13 1,139 20%

Draf Laporan Akhir

Page 16: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-16

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

5 KampungEnam 0 15 1,121 19%6 PantaiAmal 0 15 1,215 21%7 MamburunganTimur 2 11 1,040 18%

Total 11 110 5,801 100%Sumber : KecamatanTarakanTimurdalamAngka, 2011

2.3.1. Hidrologi

Sebagian besar kondisi geologi pada umumnya di Kawasan Perencanaan

berupa struktur pasiran, maka kondisi sungai atau air permukaan tersebut

cenderung dangkal akibat besarnya sedimentasi yang terjadi.Hal ini

mengakibatkan sering terjadinya banjir pada saat hujan karena kapasitas saluran

atau sungai menjadi kecil. Beberapa sungai yang ada di Kecamatan Tarakan

Timur adalah:

a. Sungai Pamusian, adalah sungai yang terbesar dan lebih banyak dipengaruhi

oleh faktor pasang surut air laut.

b. Sungai Karungan

c. Sungai Bentuguk Besar, di Kelurahan Kampung Empat

d. Sungai Slipi, di Kelurahan Kampung Enam

e. Sungai BinaLatung, di Kelurahan Pantai Timur. Merupakan sungai terpanjang

di Kawasan Perencanaan dan akan dioptimalkan untuk penyediaan air bersih

2.3.2. KependudukanPertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2000-2010 rata-rata 5,15% per

tahun. Sedangkan saat ini kepadatan penduduk sebesar 20 jiwa/Ha. Persebaran

penduduk Kecamatan Tarakan Timur yang paling padat adalah Kelurahan Lingkas

Ujung dan kelurahan dengan penduduk terendah adalah Kelurahan Mamburungan

Timur. Untuk Jumlah KK Kecamatan Tarakan Timur sebanyak 9.418 KK dengan

rata-rata 5 jiwa/KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.8Kepadatan KK KecamatanTarakanTimur Tahun 2010

No Kelurahan JumlahPenduduk KK Kepadatan (jiwa/KK)

1 Lingkas Ujung 10,409 2,184 52 GunungLingkas 7,905 1,816 43 Mamburungan 7,633 1,693 54 KampungEmpat 4,529 1,014 45 KampungEnam 5,433 1,312 4

Draf Laporan Akhir

Page 17: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-17

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

6 PantaiAmal 4,469 951 57 MamburunganTimur 2,531 448 6

Total 42,909 9,418 5Sumber : Kecamatan Tarakan Timur dalam Angka, 2011

2.4. Jumlah Pelangga PDAM Kota Tarakan

Jumlah penduduk Kota Tarakan tahun 2010 menurut hasil registrasi

penduduk yang dilaksanakan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tarakan adalah 230,329 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga dari empat

Kecamatan di Kota Tarakan sebanyak 67,837 kepala keluarga dengan kepadatan

penduduk sebesar 5,277,09 jiwa per kilometer persegi.

Dari total jumlah penduduk kota Tarakan sebanyak 230,329 jiwa, yang

menjadi pelanggan PDAM sampai dengan tahun 2010 baru sekitar 13.696

pelanggan (kurang lebih 82.176 jiwa), ini berarti baru sekitar 35,68% yang

terlayani air bersih oleh PDAM Kota Tarakan. Berikut data pelanggan PDAM

sampai dengan tahun 2010 berdasarkan jenis pelanggan.

Tabel 2.9 Data Pelanggan PDAM Kota Tarakan

Sumber : PDAM Kota Tarakan

Pelanggan PDAM Kota Tarakan terdiri dari pelanggan rumah tangga baik

rumah tangga yang hanya digunakan untuk tempat tinggal atau rumah tangga

untuk keperluan usaha. Pelanggan instansi pemerintah baik sipil maupun militer,

pelanggan sosial, pelanggan niaga yang kecil sampai besar, pelanggan industri

yang kecil sampai besar serta pelanggan khusus seperti pelabuhan laut dan

udara.

Draf Laporan Akhir

Page 18: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-18

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Sumber : Data Bag.Hublang PDAM Kota Tarakan 2010

2.5. Gambaran Umum Kondisi Unit Instalasi Pengolahan Air

IPA yang dimiliki saat ini oleh PDAM Kota Tarakan tersebar di 4 (empat)

lokasi yaitu : Kampung Bugis, Persemaian, Kampung Satu dan Juata Laut.

Kapasitas IPA terpasang dan lokasi reservoar beserta jenis dan kapasitasnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Draf Laporan Akhir

Page 19: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-19

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Sumber : Data Perencanaan PDAM Kota Tarakan 2010

Kondisi instalasi pengolahan air (IPA) beserta jenisnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Draf Laporan Akhir

Page 20: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-20

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Sumber : Data Perencanaan PDAM Kota Tarakan 2010

Uraian mengenai unit-unit pada tiap instalasi pengolahan air (IPA) dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a) IPA Kampung BugisPada IPA Kampung Bugis terdapat 2 buah IPA, yaitu IPA

konvensional kapasitas 60 L/dtk dan IPA Paket kapasitas 60 L/dtk. IPA

yang beroperasi adalah IPA konvensional kapasitas 60 L/dtk.

IPA Konvensional Kampung Bugis 60 L/detik

IPA Paket Kampung Bugis 60 L/detik

Unit-unit yang ada di IPA Kampung Bugis, yaitu:

Koagulator/Flash Mixing 1 unit

Baffle Flokulator/Slow Mixing 2 unit masing-masing berkapasitas 30

L/detik

Bak Pengendap 3 unit dengan tube settler

Draf Laporan Akhir

Page 21: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-21

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Filter 4 unit masing-masing berkapasitas 15 L/detik

Bak Pembubuh Tawas kapasitas 2 m3 dilengkapi pompa dosing

Bak Pembubuh Klor/Kaporit kapasitas 1 m3 dilengkapi pompa dosing

Ground Reservoar 144 m3

Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi pengolahan air

(IPA) Kampung Bugis dapat dilihat pada berikut.

Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai Kampung Bugis,

yang dipompakan ke unit instalasi pengolahan air (IPA) dengan spesifikasi

pompa intake sebagai berikut :

4 (Empat) unit Terpasang

1 (satu) unit Beroperasi dengan - Debit (Q) : 138 L/Dtk

- Head (H) : 15 m

- Daya : 380 Volt/ 22 Kw

b) IPA PersemaianPada IPA Persemaian terdapat 5 buah IPA yang semuanya

beroperasi, yaitu IPA-A dari bahan plat baja kapasitas 60 L/dtk, IPA-B dari

bahan beton kapasitas 30L/dtk, IPA-C bahan plat baja kapasitas 25 L/dtk,

IPA-D bahan plat baja kapasitas 10 L/dtk, dan IPA-E bahan fiber glass

kapasitas 30 L/dtk. Beberapa unit IPA pada IPA Persemaian dapat dilihat

pada dibawah ini :

Draf Laporan Akhir

Page 22: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-22

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Unit-unit yang ada di tiap IPA pada IPA Persemaian, yaitu:

Koagulator/Flash Mixing

Bak Pengumpul

Filter

Bak Pembubuh Tawas

Bak Pembubuh Klor/Kaporit

Ground Reservoar 200 m3

Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi

pengolahan air (IPA) Persemaian dapat dilihat pada gambar berikut :

Draf Laporan Akhir

IPA – A Plat Baja Persemaian 60 L/detik

IPA – C Plat Baja Persemaian 25 L/detik

IPA – D Plat Baja Persemaian 10

IPA – E Fiber Glas Persemaian 30 L/detik

IPA – B Beton Persemaian 30 L/detik

Page 23: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-23

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Diagram Alir IPA Persemaian

Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai

Persemaian dan Embung Persemaian. Embung Persemaian hanya

menyuplai air baku untuk IPA-A jenis Plat Baja Kapasitas 60 L/dtk.

Sedangkan IPA lainnya menggunakan air baku dari Sungai Persemaian.

Spesifikasi pompa intake yang digunakan adalah sebagai berikut :

Dari Sungai Persemaian :

a. 3 (Tiga) unit Terpasang

b. 3 (Tiga) unit Beroperasi dengan

c. 2 unit dengan spesifikasi debit (Q) = 30 L/Dtk,

d. Head (H) = 20 m, dan Daya = 380 Volt / 22 kw

e. 1 unit dengan spesifikasi debit (Q) = 60 L/Dtk,

f. Head (H) = 20 m, dan Daya = 380 Volt / 28 kw

Dari Embung Persemaian :

a. 2 unit terpasang

b. 1 unit beroperasi dengan debit (Q) = 60 L/Dtk,

c. Head (H) = 40 m, dan Daya = 380 Volt / 55 kw

c) IPA Juata LautPada IPA Juata Laut terdapat 2 buah IPA. Akan tetapi hanya 1 buah

IPA yang beroperasi. Dua unit IPA tersebut antara lain

- IPA Fiber Glass kapasitas 30 L/dtk : beroperasi

- IPA Plat Baja kapasitas 5 L/dtk : tidak beroperasi

Draf Laporan Akhir

IPA Fiber Glas Juata laut 30 IPA Plat Baja Juata laut 5 L/detik

Page 24: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-24

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Unit-unit yang ada di IPA Juata Laut, yaitu:

Koagulator/Flash Mixing

Bak Pengumpul

Filter

Bak Pembubuh Tawas

Bak Pembubuh Klor/Kaporit

Reservoar 112 m3

Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi pengolahan

air (IPA) Juata Laut dapat dilihat pada berikut.

Diagram Alir IPA Juata laut

Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai Semunthi

dengan spesifikasi pompa intake yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. 3 (Tiga) unit Terpasang

b. 1 (Satu) unit Beroperasi dengan

- Debit : 30 L/Dtk (2 unit)

- Head : 20 m

- Daya : 380 Volt / 18,5 kw

- Jam Beroperasi (produksi) : 24 jam

Draf Laporan Akhir

Page 25: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-25

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

c. IPA Kampung SatuPada IPA Kampung Satu, terdapat 2 buah IPA.

Dua unit IPA tersebut antara lain

- IPA Fiber Glass kapasitas 30 L/dtk : beroperasi

- IPA Plat Baja kapasitas 2x30 L/dtk : beroperasi

Unit-unit yang ada di IPA Kampung Satu, yaitu:

Koagulator/Flash Mixing

Bak Pengumpul

Filter

Bak Pembubuh Tawas

Bak Pembubuh Klor/Kaporit

Ground Reservoar 500 m3

Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi

pengolahan air (IPA) Kampung Satu dapat dilihat pada gambar berikut.

Draf Laporan Akhir

IPA Fiber Glas Kampung Satu 30 IPA Plat Baja Kampung Satu 2x30

Page 26: BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi_Akhir Kota Tarakan

II-26

DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013

Diagram Alir IPA Kampung Satu

Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai

Binalatung dengan spesifikasi pompa intake yang digunakan adalah

sebagai berikut :

a. 3 (Tiga) unit Terpasang

b. 2 (Dua) unit Beroperasi dengan

- Debit : 30 L/Dtk

- Head : 90 m

- Daya : 380 Volt/ 55 Kw

- Debit : 90 L/Dtk

- Head : 80 m

- Daya : 380 Volt/ 110 Kw

Draf Laporan Akhir