bab ii gambaran umum wilayah studi_akhir kota tarakan
DESCRIPTION
Gambaran umum kota Tarakan dalam penyusunan Buku PutihTRANSCRIPT
II-1
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
2.1. Gambaran Umum Kalimantan Utara
2.1.1. Sejarah Kalimantan UtaraKalimantan Utara adalah bagian utara dari pulau Kalimantan (Borneo) yang
meliputi Sabah, Sarawak, Brunei dan Kalimantan Timur bagian Utara (=
Karasikan). Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan ini
adalah wilayah pengaruh Kesultanan Brunei dan Kesultanan Sulu. Raja pertama
dari Kesultanan Bulungan yang berada di Kalimantan Timur bagian utara berasal
dari Brunei. Namun pada masa Hindu wilayah utara Kalimantan Timur hingga
sebagian Sabah merupakan bekas wilayah Berau. Kalimantan Timur bagian utara
merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Daerah Kesultanan Bulungan
merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri. Kerajaan
Berau menurut Hikayat Banjar termasuk dalam pengaruh mandala Kesultanan
Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama
Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha. Dalam tahun 1853, Bulungan
sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda. Sampai tahun 1850,
Bulungan/Kaltara berada di bawah Kesultanan Sulu. Pada tanggal 13 Agustus
1787, Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi
daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas
wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah
paling barat adalah Sintang dan wilayah paling timur adalah Berau (termasuk
Bulungan & Tidung). Sesuai peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu
menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltim-Sabah
hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di
wilayah Tawau.
2.1.2. Pembagian Wilayah Kalimantan Utara
Draf Laporan Akhir
II-2
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Pembagian Wilayah Kalimantan Timur bagian Utara atau Kalimantan Utara
dibagi menjadi 5 wilayah yang masing-masing 1 kota dan 4 kabupaten yaitu :
A. Kota Tarakan Kota Tarakan merupakan pusat perekonomian dan jasa terbesar di wilayah
utara Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk terbesar 239.787 jiwa
pada tahun 2011 di pulau kecil dengan luas 250,80 km² dan kepadatan
hampir mencapai 1.000 jiwa per/km². Tarakan juga merupakan pusat
transportasi udara maupun laut di Kalimantan Utara, Bandar Udara Juwata
merupakan bandar udara berstatus internasional terbesar di wilayah
Kalimantan Utara dengan rata-rata penumpang per/tahun mencapai 1 juta
penumpang, dan Pelabuhan Malundung juga merupakan pelabuhan
terbesar di Kalimantan Utara yang dikelola oleh PT. Pelindo IV. Kota
Tarakan juga memiliki beberapa pelabuahan kecil lainnya seperti
Pelabuhan Tengkayu I dan II serta Pelabuhan Ferry Juata Laut. Kabupaten
Bulungan Kabupaten Bulungan adalah kebupaten induk bagi semua
wilayah di Kalimantan Utara sebelum tahun 1997 yang memekarkan Kota
Tarakan dan tahun 1999 memekarkan Kabupaten Malinau dan Kabupaten
Nunukan serta tahun 2007 pemekaran terakhir yaitu Kabupaten Tana
Tidung. Kabupaten kecil dengan luas 18.010,50 km² dan penduduk
135.915 jiwa pada tahun 2011 serta berpusat di Kecamatan Tanjung Selor.
Bulungan juga merupakan daerah yang dicanangkan sebagai ibukota calon
provinsi Kalimantan Utara, tetapi memiliki fasilitas dan penunjang yang
serba kekurangan, sehingga membuat Kecamatan Pulau Bunyu yang
merasa kurang diperhatikan dan ingin memisahkan diri serta bergabung
dengan Kota Tarakan, yang dianggap lebih dekat dengan Pulau Bunyu.
B. Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara
dengan luas 39.799,90 km² serta berpenduduk terkecil kedua setelah
Kabupaten Tana Tidung yaitu 62.423 jiwa. Malinau berpusat di Kecamatan
Malinau Kota yang berpenduduk sekitas 50% dari jumlah dari jumlah
penduduk total. Kabupaten Malinau berada di wilayah pedalaman yang
pada umumnya merupakan pemukiman bagi Suku Tidung dan Suku Dayak.
Draf Laporan Akhir
II-3
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Malinau juga merupakan satu dari dua kabupaten yang berbatasan
langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Kabupaten tersebut juga
memiliki satu bandar udar domestik yaitu Bandar Udara Kolonel Robert Atty
Bessing dan banyak bandar udara perintis perbatasan salah satunya yaitu
Bandar Udara Long Apung.
C. Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan adalah kabupaten terbesar kedua setelah Kota
Tarakan dengan penduduk 140.842 jiwa pada tahun 2010 dengan luas
wilayah 14.493 km² yang berpusat di Pulau Nunukan Timur tepatnya di
Kecamatan Nunukan. Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten yang
berbatasan darat maupun laut dengan negara bagian Malaysia yaitu Sabah
dan Sarawak, setiap harinya di Pelabuhan Tunon Taka yang merupakan
pelabuhan yang dikelola BUMN atau lebih tepatnya dikelola PT. Pelindo IV
selalu dipadati penumpang yang pada umunya berdagang dan sebagian
lagi Tenaga Kerja Indonesia yang berpergian ke Tawau, Sabah, Malaysia
Timur. Nunukan juga memili bandar udara domestik yang akan dicalonkan
sebagai bandar udara internasional yaitu Bandar Udara Nunukan sebagi
bandara terbesar kedua di Kalimantan Utara.
D. Kabupaten Tana Tidung Kabupaten Tana Tidung merupakan kabupaten termuda, terkecil serta
berpenduduk tersedikit di Kalimantan Utara, yang berada di arus Sungai
Sesayap dan berpenduduk 22.503 jiwa pada tahun 2011 dengan luas
wilayah 4.828,58 km². Tana Tidung sama seperti Kabupaten Malinau yang
pada umumnya berpenduduk Suku Tidung namun sangat jarang Suku
Dayak tetapi yang terdapat hanyalah Suku Berushu
2.2. Gambaran Umum Kota Tarakan
Draf Laporan Akhir
II-4
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Tarakan, berasal dari Bahasa Tidung, yang
artinya tempat singgah (tarak) dan makan
(ngakan). Sesuai dengan namanya pulau
ini berfungsi sebagai tempat persinggahan
atau tempat istirahat dan melakukan barter
kaum nelayan dari Kerajaan Tidung pada
masa sebelum datangnya kaum Kolonial
Belanda.
Kota Tarakan terletak antara 117o 34' Bujur Barat dan 117o 38' Bujur Timur serta
diantara 3o 19' Lintang Utara dan 3o 20' Lintang Selatan. Dengan adanya
perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan yang sebelumnya terdiri dari
3 Kecamatan dimekarkan menjadi 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan. Keempat
Kecamatan tersebut adalah Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan Barat dan
Tarakan Utara. Disamping itu berdasarfam UU No.22 Tahun 1999 tentang
Otonomi Daerah, status desa, yang ada di Kota Tarakan seluruhnya berubah
menjadi kelurahan. Undang-undang tersebut juga mengubah penyebutan
Kotamadya Tarakan menjadi Kota Tarakan.
Kota Tarakan mempunyai luas 657,33 Km2 dimana 38,2% nya atau 250,8
Km2 berupa daratan dan sisanya sebanyak 61,8% atau 406,53 Km2 berupa lautan.
Letak Pulau Tarakan dibagian utara Propinsi Kalimantan Timur yang merupakan
salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah utara Kalimantan Timur.
Di bagian utara berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Pulau Bunyu
Kabupaten Bulungan dan disebelah selatan berbatasan dengan pesisir pantai
Kecamatan Tanjong Pales Kabupaten Bulungan. Sedangkan disebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan dan Laut
Sulawesi. Dan disebelah barat berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan
Sesayap Kabupaten Bulungan.
Kecamatan Tarakan Utara merupakan kecamatan terluas diantara
Kecamatan lain di Kota Tarakan dengan. luas 109,36 Km2 atau sekitar 43,6% dari
luas Kota Tarakan. Sedangkan Kecamatan Tarakan Barat termasuk kecamatan
Draf Laporan Akhir
II-5
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
yang paling kecil jika dilihat dari luasnya. Luas Kecamatan Tarakan Barat hanya
27,89 Km2 atau 11,12% dari luas daratan Kota Tarakan.
Kota Tarakan yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama
dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Musim penghujan biasanya, terjadi pada bulan Oktober sampai dengan
bulan April sampai dengan bulan Oktober. Keadaan ini terus berlangsung setiap
tahun yang diselingi dangan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu.
Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Kalimantan Timur
termasuk Kota Tarakan kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang
seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak turun hujan sama sekali, begitu
juga sebalikya.
Suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap pormukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum
Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2008 berkisar 24,2o
C hingga 30,6o C. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan
mempunyai kelembaban udara relatif tinggi, berkisar antara 64,3 sampai dengan
97,1% sepanjang tahun 2008. Kelembaban udara paling rendah terjadi pada bulan
September dan Oktober yang hanya mencapai 51%. Sedangkan kelembaban
udara tertinggi terjadi pada bulan Maret yang mencapai 98%. Untuk rata-rata
kelembaban udara sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 84,2%.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah
curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Curah hujan di
Kota Tarakan sangat beragam dari waktu ke waktu. Rata-rata curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 443,6 mm dan rata-rata curah hujan
terendah, sebesar 206,6 mm terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan rata-rata
curah hujan sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 330,8 mm.
2.2.1. Visi Dan Misi Kota Tarakan
Visi merupakan harapan dan cita-cita yang akan diwujudkan di masa depan
dalam jangka waktu tertentu. Visi Kota Tarakan adalah :
Draf Laporan Akhir
II-6
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
“Kota Pusat Pelayanan dan Perdagangan yang Sehat, Sejahtera dan Berkelanjutan”
Misi Pengembangan Kota Tarakan ditetapkan guna mengarahkan seluruh
aspek pembangunan untuk perwujudan visi Kota Tarakan. Misinya adalah :
Menumbuhkembangkan pelayanan umum skala wilayah yang handal
sebagai pusat rujukan wilayah-wilayah di sekitarnya.
Meningkatkan aktifitas jasa perdagangan antar pulau dan internasional.
Meningkatkan kesejahteraan warga kota secara berkeadilan.
Melaksanakan pembangunan kota pulau yang sehat dan berkelanjutan.
Visi dan Misi yang diemban Kota Tarakan diselenggarakan melalui
serangkaian kegiatan pembangunan untuk mencapai 6 (enam) tujuan
pengembangan yang telah ditetapkan, yaitu :
Meningkatkan kapasitas dan jangkauan pelayanan transit dan perdagangan
dalam lingkup wilayah.
Menyiapkan ruang kota bagi pertambahan penduduk dan perluasan fungsi
kota dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
Meningkatkan intensitas kegiatan perekonomian dan pelayanan di berbagai
bagian wilayah kota secara merata.
Mendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian diluar sektor
pertambangan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam
secara berkelanjutan.
Meningkatkan kenyamanan, kesehatan, keselamatan, serta kelestarian
lingkungan.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat kota.
Setelah ditetapkannya visi, misi dan tujuan pembangunan secara menyeluruh,
maka strategi pengembangan Kota Tarakan mencakup :
Pengembangan pusat-pusat pergerakan dan transaksi melalui prasarana
pelabuhan, bandar udara, pergudangan transit, perkantoran dan pusat
bisnis. Pengembangan industri pengolahan untuk sumber daya perikanan
dan prasarana galangan kapal.
Draf Laporan Akhir
II-7
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Pemanfaatan sumbar daya alam migas secara lebih efisien untuk
meningkatkan pendapatan dasar.
Pengembangan sumber-sumber air untuk penyediaan air bersih kota
beserta prasarananya.
Pengelolaan kawasan lindung secara efektif untuk mempertahankan
kelestarian ekosistem dan merehabilitasi kerusakan lingkungan.
Pembatasan pengembangan di pantai timur melalui pengalokasian ruang
budi daya dan lindung.
Penyediaan ruang bagi kegiatan informal dan sosial untuk menanggung
kepentingan berbagai pihak.
Perkuatan upaya pertahanan dan keamanan, terutama melalui pertahanan
udara dan keamanan laut untuk menyangkal penyelundupan.
Penyiapan institusi yang berwenang dalam penataan ruang.
Penyiapan perangkat intensif bagi semua pihak untuk menarik penanam
modal dan kegiatan ekonomi prospekti
Mengembangkan prasarana dan sarana pendidikan untuk menyiapkan
sumber daya manusia, terutama pada tingkatan pendidikan tinggi.
2.2.2. Keadaan GeografisKota Tarakan ditinjau dari letak secara geografisnya berada pada 3°.19' LU
- 3°.20' LS dan 117°.34' BB - 117°.38' BT. Sedangkan bila dilihat dari letak
administratifnya Kota Tarakan berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Pesisir Pantai Kecamatan Pulau Bunyu
Sebelah Timur : Kecamatan Pulau Bunyu dan Laut Sulawesi
Sebelah Selatan : Pesisir Pantai Kecamatan Tanjung Palas
Sebelah Barat : Pesisir Pantai Kecamatan Sesayap
Kota Tarakan memiliki wilayah seluas: 657,33 km2 dengan perbandingan
luas daratan dan lautan adalah sebagai berikut :
Luas daratan : 250,80 km2 atau 38,2 %
Luas lautan : 406,53 km2 atau 61,8 %
2.2.3. Keadaan Wilayah
Draf Laporan Akhir
II-8
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Luas Daratan terbagi atas 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan, yang masing-
masing luasnya sebagai berikut:
Tabel 2.1 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Timur
Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)
Tarakan Timur
Lingkas Ujung 1,16Gunung Lingkas 3,19Maburungan 8,51Kampung Empat 11,39Kampung Enam 11,21Maburungan Tmur 10,40Pantai Amal 12,15
Total 58,01
Tabel 2.2 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Tengah
Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)
Tarakan Tengah
Selumit Pantai 0,48Selumit 0,43Sebengkok 1,48Pamusian 2,54Kampung Satu Skip 50,61
Total 55,54
Tabel 2.3 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Barat
Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)
Tarakan Barat
Karang Balik 0,76Karang Rejo 0,80Karang Anyar 5,61Karang anyar Pantai 8,51Karang Harapan 12,21
Total 27,89Tabel 2.4 Luas Daratan Kecamatan Tarakan Utara
Kecamatan Kelurahan Luas ( Km2)
Tarakan Utara
Juata Permai 10,59Juata Kerikil 14,23Juata Laut 84,54
Total 109,36
Draf Laporan Akhir
II-9
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Secara administrasi, Tarakan masuk dalam wilayah Propinsi Kalimantan
Utara dengan status “Kota”, Perkembangan Kota Tarakan dipengaruhi oleh
perubahan wilayah administrasinya, dimana kota Tarakan pada tahun 1997 resmi
berpisah dari Kabupaten Bulungan menjadi suatu wilayah tersendiri, kemudian
pada tahun 1997 terbentuk menjadi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Tarakan
Barat, Kecamatan Tarakan Timur dan Kecamatan Tarakan Tengah. Selanjutnya
berselang dua tahun kemudian terbentuklah Kecamatan Tarakan Utara yang
merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tarakan Barat sebelumnya.
Jadi dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 23 tahun 1999, maka saat ini Kota
Tarakan terdiri dari 4 kecamatan yang terbagi menjadi 20 kelurahan.
A. Jumlah kecamatan : 4 Kecamatan
Kecamatan Terluas : Kecamatan Tarakan Utara
Kecamatan Terpadat : Kecamatan Tarakan Barat
Kecamatan Terbanyak Penduduknya : Kecamatan Tarakan Barat
B. Jumlah Kelurahan : 20 Kelurahan
Kelurahan Terluas : Kelurahan juata Laut Di Kecamatan Tarakan Utara
Kelurahan Terpadat : Kelurahan Selumit Pantai Di Kecamatan Tarakan
Tengah
Kelurahan Terbanyak Penduduknya :
Kelurahan Karang Anyar Di Kecamatan Tarakan Barat
C. Deskripsi Tiap Kecamatan
1) Kecamatan Tarakan Barat Dengan luas terdiri dari:
a. Luas Wilayah Perairan : 18,35 km²
b. Luas Daratan : 27,89 km²
c. Jarak Kecamatan ke Pusat Kota Tarakan : ± 1,5 km
d. Jarak Kecamatan ke Walikota Tarakan : ± 5,9 km
Jumlah RT terdiri dari : 137 RT
Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Barat :
a. Kelurahan Karang Anyar
Draf Laporan Akhir
II-10
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
b. Kelurahan Karang Anyar Pantai
c. Kelurahan Karang Balik
d. Kelurahan Karang Rejo
e. Kelurahan Karang Harapan
2) Kecamatan Tarakan Tengah Dengan Luas terdiri dari:
a. Luas Wilayah Perairan : 28,96 km²
b. Luas Daratan : 55,54 km²
c. Jarak Kecamatan ke Pusat Kota Tarakan : ± 5 km
d. Jarak Kecamatan ke Walikota Tarakan : ± 0,6 km
Jumlah RT terdiri dari : 122 RT
Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Tengah
a. Kelurahan Pamusian
b. Kelurahan Kampung 1 Skip
c. Kelurahan Selumit
d. Kelurahan Selumit Pantai
e. Kelurahan Sebengkok
3) Kecamatan Tarakan Timur Dengan Luas terdiri dari:
a. Luas Wilayah Perairan : 299,69 km²
b. Luas Daratan : 58,01 km²
c. Jarak Kecamatan ke Pusat Kota Tarakan : ± 7,45 km
d. Jarak Kecamatan ke Walikota Tarakan : ± 4,7 km
Jumlah RT terdiri dari : 113 RT
Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Timur
a. Kelurahan Lingkas Ujung
b. Kelurahan Gunung Lingkas
c. Kelurahan Kampung Empat
d. Kelurahan Kampung Enam
e. Kelurahan Mamburungan
f. Kelurahan Mamburungan Timur
g. Kelurahan Pantai Amal
Draf Laporan Akhir
II-11
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
4) Kecamatan Tarakan Utara Dengan Luas terdiri dari:
a. Luas Daratan : 109,36 km²
Jumlah RT terdiri dari : 41 RT
Nama Kelurahan di Kecamatan Tarakan Utara
a. Kelurahan Juata Permai
b. Kelurahan Juata Laut
c. Kelurahan Juata Kerikil
2.2.4. Topografi Dan KelerenganWilayah kota Tarakan secara mortofotografi terdiri atas daerah daratan
berupa rawa pantai dan tegalan serta perbukitan landai. Memiliki struktur tanah
alluvial butiran halus dan kasar serta tanah lempung yang terendah pada
cekungan dan darat rendah. Ketinggian wilayah kota Tarakan berkisar antara 0
sampai 110 meter di atas permukaan air laut. Wilayah paling luas terletak pada
ketinggian 0-7 meter di atas permukaan laut, yaitu seluas 15.697,5 Ha atau
sekitars 65%. Sedangkan pada kelas ketinggian 7-25 meter di atas permukaan air
laut, luas wilayah Kota Tarakan sebesar 4.830,0 Ha atau sebesar 20%. Dan yang
paling kecil adalah wilayah yang berada pada ketinggian 100-110 meter di atas
permukaan air laut, yaitu 0,5% atau seluas 120,75 Ha. Sedangkan sisanya
sebesar 14,5% atau seluas 3.501,75 Ha berada pada ketinggian 25-100 meter di
atas permukaan laut.
2.2.5. Iklim Kota Tarakan yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama
dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan
bulan April sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai dengan
bulan Oktober. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan
musim peralihan pada bulan-bulan tertentu.Namun dalam tahun-tahun terakhir ini,
keadaan musim di Kalimantan Timur termasuk Kota Tarakan kadang tidak
menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya
tidak turun hujan sama sekali, begitu juga sebaliknya.
Draf Laporan Akhir
II-12
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum
Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2008 berkisar 24,2 ◦C hingga 30,6◦C. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan
mempunyai kelembaban udara relatif tinggi, berkisar antara 64,3 sampai dengan
97,1% sepanjang tahun 2008. Kelembaban udara paling rendah terjadi pada bulan
September dan Oktober yang hanya mencapai 51%. Sedangkan kelembaban
udara tertinggi terjadi pada bulan Maret yang mencapai 98%. Untuk rata-rata
kelembaban udara sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 84,2%.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah
curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Curah hujan di
Kota Tarakan sangat beragam dari waktu ke waktu. Rata-rata curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 443,6 mm dan rata-rata curah hujan
terendah, sebesar 206,6 mm terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan rata-rata
curah hujan sepanjang tahun 2008 tercatat sebesar 330,8 mm.
2.2.6. GeologiKota Tarakan secara geologis memiliki orientasi fisiografi yang
berhubungan dengan proses struktur yang terjadi serta jenis batuan yang
menyusun kawasan Kota Tarakan. Sebagian besar Kota Tarakan terdiri dari unsur
geologi berupa satuan (TPQS), yaitu batu pasir kuarsa, batu lempung, batu lanau,
lignit dan konglomerat. Komposisi struktur geologi tersebut tersebar di Kota
Tarakan seluas 16.058 Ha (64,03% dari luas daratan Kota Tarakan). Sedangkan
sisanya berupa satuan (Qa), yaitu lumpur, lanau, pasir, kerikil, dan kerakal seluas
9.022 Ha (35,97% dari luas daratan Kota Tarakan).
Pulau Tarakan secara geologis terdiri dari 2 (dua) satuan besar, yaitu
satuan wilayah perbukitan antiklin dan satuan wilayah daratan (terdiri atas dataran
pantai, dataran banjir dan dataran sungai). Masing-masing satuan mempunyai
karakteristik geolgoi yang berbeda, seperti bentang alam, jenis batuan,
hidrogeologi, serta karakteristik dinamika bumi yang sering berkonotasi bencana
alam. Kondisi perbukitan di Pulau Tarakan merupakan sebuah antiklin yang
Draf Laporan Akhir
II-13
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
sumbunya memanjang arah Barat Laut – Tenggara dimana terdiri dari batu
lempung dan lapisan tipis batubara berumur terserier yang berselang-seling satu
dan lainnya. Di bagian dalam antiklin ditemukan cadangan minyak dan gas bumi.
Sebagian batuan lempung bersifat kedap air dan mengembang. Bantuan tersebut
menjadi mudah longsor pada kemiringan lereng yang agak besar dan mudah
terkikis. Batu pasir terdiri dari mineral kuarsa sebagian bersifat lunak dan mudah
terkikis, dan sebagian bersifat agak keras dan merekat.
2.2.7. Hidrologi Banyaknya kawasan perbukitan di Kota Tarakan dengan intensitas curah
hujan yang cukup tinggi menyebabkan seringnya dijumpai aliran sungai dan
anaknya yang bermuara di pantai Timur dan Barat. Banyak aliran sungai tersebut
yang melewati daerah perkotaan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai saluran
pembuangan utama (primer) bagi aliran limpasan dan limbah domestik penduduk
setempat.
Kota Tarakan memiliki 24 Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk melihat
luasan dan pajang sungai dapat dilihat pada tabel berikut. Dalam perencanaan
Dinas PU Pengairan digunakan sungai sebagai saluran pembuangan utama
(primer), dapat diidentifikasikan bahwa daerah layanan dari sistem drainase ini
dibagi berdasarkan aliran sungai. Lihat tabel berikut.
Tabel 2.5Luasan Dan Debit Daerah Aliran Sungai di Kota Tarakan
No Nama Sungai Luas DAS (Ha) Debit (M3/Detik)
1 Maya 15.066 1.316 2 Mangantal 10.422 910 3 Selayung 8.336 731 4 Siaboi 20.492 1.789 5 Simaya 17.245 1.506 6 Hanjulung 6.634 579 7 Binalung 22.591 1.973 8 Kuli 4.268 373 9 Slipi 3.821 334
10 Amal Baru 3.468 303 11 Batu Mapan 3.138 274 12 Mentogog Kecil 1.441 126 13 Tanjungbatu 2.025 177 14 Mentogog 4.944 432 15 Karungan 7.054 616 16 Nangitan 2.336 204
Draf Laporan Akhir
II-14
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
No Nama Sungai Luas DAS (Ha) Debit (M3/Detik)
17 Pamusian dan Buaya 23.820 2.080 18 Kampung Bugis 5.641 493 19 Sesanip 6.676 583 20 Persemaian 14.779 1.290 21 Bengawan 12.363 1.080 22 Belalung 9.737 850 23 Bunyu 7.575 662 24 Semunti Besar dan Semunti Kecil 8.976 784 Sumber : Dinas PU Pengairan Kota Tarakan, 2009.
Dalam memenuhi kebutuhan air Kota Tarakan selain digunakannya air
permukaan yang berasal dari sungai, maka pengambilan air tanah di Pulau Kota
Tarakan cukup potensial dalam memenuhi cadangan air minum bagi Kota
Tarakan. Oleh karena itu, pemerintah Kota Tarakan memberikan wilayah-wilayah
konservasi air tanah yang digunakan sebagai cadangan air minum, antara lain
adalah :
1. Konservasi Mangrove yang berada menyebar di sepanjang pantai Pulau
Tarakan.
2. Konservasi Mutlak yang berada relatif di kawasan Hutan Lindung (bagian
Utara dan Tengah) Kota Tarakan.
3. Konservasi Pemanfaatan yang berada di bagian Barat dan Timur Kota
Tarakan.
4. Konservasi Penyangga yang berada di antara konservasi mutlak dan
pemanfaatan.
2.2.8. Tata Guna Lahan
Wilayah daratan Kota Tarakan dengan luas 25.080 Ha dimanfaatkan untuk
berbagai jenis penggunaan lahan. Berdasarkan data pola guna lahan Kota
Tarakan, terlihat bahwa sebagian besar lahannya masih berupa hutan belukar (34
%). Penggunaan lahan terbesar selanjutnya adalah campuran antara semak
dengan usaha budi-daya pertanian berupa ladang dan tegalan (31,79 %). Wilayah
terbangun perkotaan tersebar di seluruh 4 kecamatan, dengan total luas 1.376 Ha
atau sekitar 6,1 % saja dari total luas wilayah daratan Kota Tarakan.
Tabel 2.6 Penggunaan Lahan Daerah kota Tarakan
Draf Laporan Akhir
II-15
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
No Penggunaan Lahan
TarakanTimur
TarakanTengah
TarakanBarat
TarakanUtara Luas
1 Permukiman 328 397 414 237 1376
2Semak/ladang/tegakan 2565 1496 1391 2522 7974
3 Kebun campuran 123 9 5 35 1724 Tambak/ empang 269 0 531 281 10815 Hutan lebat 382 1669 0 1243 32946 Hutan belukar 1602 1886 147 4962 85977 Hutan rawa 81 69 0 849 9998 Mangrove 451 28 301 807 1587
Jumlah 5801 5554 2789 10936 25080Sumber : Kota Tarakan Dalam Angka Tahun 2010
2.3. Gambaran Umum Kecamatan Tarakan Timur
Kecamatan Tarakan Timur merupakan salah satu kecamatan yang berada
di Kota Tarakan. Kecamatan TarakanTimur yang berada di 1170 37’ 48” BT dan 30
17’ 51” LU memiliki luas wilayah sebesar 35.770 Ha, dimana luas wilayah daratan
sebesar 5.801 Ha dan luas wilayah perairan sebesar 29.969 Ha. Secara
administrasi, Kecamatan Tarakan Timur berbatasan dengan :
Sebelah Utara : KecamatanTarakan Tengah
SebelahTimur : Laut Sulawesi/Pesisir Kabupaten Bulungan
Sebelah Selatan : Laut Sulawesi
Sebelah Barat : Kecamatan Tarakan Tengah
Kecamatan Tarakan Timur terbagi menjadi tujuh kelurahan antara lain
Kelurahan Lingkas Ujung, Kelurahan Gunung Lingkas, Kelurahan Mamburungan,
Kelurahan Kampung Empat, Kelurahan Kampung Enam, Kelurahan Pantai Amal,
dan Kelurahan Mamburungan Timur. Cakupan wilayah Kecamatan Tarakan Timur
berdasarkan pembagian kelurahan, RW hingga RT beserta luasannya pada tiap
kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.7Pembagian Wilayah Administrasi KecamatanTarakanTimur
No Kelurahan RW RT Luas (Ha) Persentase1 Lingkas Ujung 4 18 116 2%2 GunungLingkas 5 15 319 5%3 Mamburungan 0 23 851 15%4 KampungEmpat 0 13 1,139 20%
Draf Laporan Akhir
II-16
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
5 KampungEnam 0 15 1,121 19%6 PantaiAmal 0 15 1,215 21%7 MamburunganTimur 2 11 1,040 18%
Total 11 110 5,801 100%Sumber : KecamatanTarakanTimurdalamAngka, 2011
2.3.1. Hidrologi
Sebagian besar kondisi geologi pada umumnya di Kawasan Perencanaan
berupa struktur pasiran, maka kondisi sungai atau air permukaan tersebut
cenderung dangkal akibat besarnya sedimentasi yang terjadi.Hal ini
mengakibatkan sering terjadinya banjir pada saat hujan karena kapasitas saluran
atau sungai menjadi kecil. Beberapa sungai yang ada di Kecamatan Tarakan
Timur adalah:
a. Sungai Pamusian, adalah sungai yang terbesar dan lebih banyak dipengaruhi
oleh faktor pasang surut air laut.
b. Sungai Karungan
c. Sungai Bentuguk Besar, di Kelurahan Kampung Empat
d. Sungai Slipi, di Kelurahan Kampung Enam
e. Sungai BinaLatung, di Kelurahan Pantai Timur. Merupakan sungai terpanjang
di Kawasan Perencanaan dan akan dioptimalkan untuk penyediaan air bersih
2.3.2. KependudukanPertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2000-2010 rata-rata 5,15% per
tahun. Sedangkan saat ini kepadatan penduduk sebesar 20 jiwa/Ha. Persebaran
penduduk Kecamatan Tarakan Timur yang paling padat adalah Kelurahan Lingkas
Ujung dan kelurahan dengan penduduk terendah adalah Kelurahan Mamburungan
Timur. Untuk Jumlah KK Kecamatan Tarakan Timur sebanyak 9.418 KK dengan
rata-rata 5 jiwa/KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.8Kepadatan KK KecamatanTarakanTimur Tahun 2010
No Kelurahan JumlahPenduduk KK Kepadatan (jiwa/KK)
1 Lingkas Ujung 10,409 2,184 52 GunungLingkas 7,905 1,816 43 Mamburungan 7,633 1,693 54 KampungEmpat 4,529 1,014 45 KampungEnam 5,433 1,312 4
Draf Laporan Akhir
II-17
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
6 PantaiAmal 4,469 951 57 MamburunganTimur 2,531 448 6
Total 42,909 9,418 5Sumber : Kecamatan Tarakan Timur dalam Angka, 2011
2.4. Jumlah Pelangga PDAM Kota Tarakan
Jumlah penduduk Kota Tarakan tahun 2010 menurut hasil registrasi
penduduk yang dilaksanakan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Tarakan adalah 230,329 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga dari empat
Kecamatan di Kota Tarakan sebanyak 67,837 kepala keluarga dengan kepadatan
penduduk sebesar 5,277,09 jiwa per kilometer persegi.
Dari total jumlah penduduk kota Tarakan sebanyak 230,329 jiwa, yang
menjadi pelanggan PDAM sampai dengan tahun 2010 baru sekitar 13.696
pelanggan (kurang lebih 82.176 jiwa), ini berarti baru sekitar 35,68% yang
terlayani air bersih oleh PDAM Kota Tarakan. Berikut data pelanggan PDAM
sampai dengan tahun 2010 berdasarkan jenis pelanggan.
Tabel 2.9 Data Pelanggan PDAM Kota Tarakan
Sumber : PDAM Kota Tarakan
Pelanggan PDAM Kota Tarakan terdiri dari pelanggan rumah tangga baik
rumah tangga yang hanya digunakan untuk tempat tinggal atau rumah tangga
untuk keperluan usaha. Pelanggan instansi pemerintah baik sipil maupun militer,
pelanggan sosial, pelanggan niaga yang kecil sampai besar, pelanggan industri
yang kecil sampai besar serta pelanggan khusus seperti pelabuhan laut dan
udara.
Draf Laporan Akhir
II-18
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Sumber : Data Bag.Hublang PDAM Kota Tarakan 2010
2.5. Gambaran Umum Kondisi Unit Instalasi Pengolahan Air
IPA yang dimiliki saat ini oleh PDAM Kota Tarakan tersebar di 4 (empat)
lokasi yaitu : Kampung Bugis, Persemaian, Kampung Satu dan Juata Laut.
Kapasitas IPA terpasang dan lokasi reservoar beserta jenis dan kapasitasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Draf Laporan Akhir
II-19
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Sumber : Data Perencanaan PDAM Kota Tarakan 2010
Kondisi instalasi pengolahan air (IPA) beserta jenisnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Draf Laporan Akhir
II-20
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Sumber : Data Perencanaan PDAM Kota Tarakan 2010
Uraian mengenai unit-unit pada tiap instalasi pengolahan air (IPA) dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a) IPA Kampung BugisPada IPA Kampung Bugis terdapat 2 buah IPA, yaitu IPA
konvensional kapasitas 60 L/dtk dan IPA Paket kapasitas 60 L/dtk. IPA
yang beroperasi adalah IPA konvensional kapasitas 60 L/dtk.
IPA Konvensional Kampung Bugis 60 L/detik
IPA Paket Kampung Bugis 60 L/detik
Unit-unit yang ada di IPA Kampung Bugis, yaitu:
Koagulator/Flash Mixing 1 unit
Baffle Flokulator/Slow Mixing 2 unit masing-masing berkapasitas 30
L/detik
Bak Pengendap 3 unit dengan tube settler
Draf Laporan Akhir
II-21
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Filter 4 unit masing-masing berkapasitas 15 L/detik
Bak Pembubuh Tawas kapasitas 2 m3 dilengkapi pompa dosing
Bak Pembubuh Klor/Kaporit kapasitas 1 m3 dilengkapi pompa dosing
Ground Reservoar 144 m3
Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi pengolahan air
(IPA) Kampung Bugis dapat dilihat pada berikut.
Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai Kampung Bugis,
yang dipompakan ke unit instalasi pengolahan air (IPA) dengan spesifikasi
pompa intake sebagai berikut :
4 (Empat) unit Terpasang
1 (satu) unit Beroperasi dengan - Debit (Q) : 138 L/Dtk
- Head (H) : 15 m
- Daya : 380 Volt/ 22 Kw
b) IPA PersemaianPada IPA Persemaian terdapat 5 buah IPA yang semuanya
beroperasi, yaitu IPA-A dari bahan plat baja kapasitas 60 L/dtk, IPA-B dari
bahan beton kapasitas 30L/dtk, IPA-C bahan plat baja kapasitas 25 L/dtk,
IPA-D bahan plat baja kapasitas 10 L/dtk, dan IPA-E bahan fiber glass
kapasitas 30 L/dtk. Beberapa unit IPA pada IPA Persemaian dapat dilihat
pada dibawah ini :
Draf Laporan Akhir
II-22
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Unit-unit yang ada di tiap IPA pada IPA Persemaian, yaitu:
Koagulator/Flash Mixing
Bak Pengumpul
Filter
Bak Pembubuh Tawas
Bak Pembubuh Klor/Kaporit
Ground Reservoar 200 m3
Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi
pengolahan air (IPA) Persemaian dapat dilihat pada gambar berikut :
Draf Laporan Akhir
IPA – A Plat Baja Persemaian 60 L/detik
IPA – C Plat Baja Persemaian 25 L/detik
IPA – D Plat Baja Persemaian 10
IPA – E Fiber Glas Persemaian 30 L/detik
IPA – B Beton Persemaian 30 L/detik
II-23
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Diagram Alir IPA Persemaian
Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai
Persemaian dan Embung Persemaian. Embung Persemaian hanya
menyuplai air baku untuk IPA-A jenis Plat Baja Kapasitas 60 L/dtk.
Sedangkan IPA lainnya menggunakan air baku dari Sungai Persemaian.
Spesifikasi pompa intake yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dari Sungai Persemaian :
a. 3 (Tiga) unit Terpasang
b. 3 (Tiga) unit Beroperasi dengan
c. 2 unit dengan spesifikasi debit (Q) = 30 L/Dtk,
d. Head (H) = 20 m, dan Daya = 380 Volt / 22 kw
e. 1 unit dengan spesifikasi debit (Q) = 60 L/Dtk,
f. Head (H) = 20 m, dan Daya = 380 Volt / 28 kw
Dari Embung Persemaian :
a. 2 unit terpasang
b. 1 unit beroperasi dengan debit (Q) = 60 L/Dtk,
c. Head (H) = 40 m, dan Daya = 380 Volt / 55 kw
c) IPA Juata LautPada IPA Juata Laut terdapat 2 buah IPA. Akan tetapi hanya 1 buah
IPA yang beroperasi. Dua unit IPA tersebut antara lain
- IPA Fiber Glass kapasitas 30 L/dtk : beroperasi
- IPA Plat Baja kapasitas 5 L/dtk : tidak beroperasi
Draf Laporan Akhir
IPA Fiber Glas Juata laut 30 IPA Plat Baja Juata laut 5 L/detik
II-24
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Unit-unit yang ada di IPA Juata Laut, yaitu:
Koagulator/Flash Mixing
Bak Pengumpul
Filter
Bak Pembubuh Tawas
Bak Pembubuh Klor/Kaporit
Reservoar 112 m3
Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi pengolahan
air (IPA) Juata Laut dapat dilihat pada berikut.
Diagram Alir IPA Juata laut
Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai Semunthi
dengan spesifikasi pompa intake yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. 3 (Tiga) unit Terpasang
b. 1 (Satu) unit Beroperasi dengan
- Debit : 30 L/Dtk (2 unit)
- Head : 20 m
- Daya : 380 Volt / 18,5 kw
- Jam Beroperasi (produksi) : 24 jam
Draf Laporan Akhir
II-25
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
c. IPA Kampung SatuPada IPA Kampung Satu, terdapat 2 buah IPA.
Dua unit IPA tersebut antara lain
- IPA Fiber Glass kapasitas 30 L/dtk : beroperasi
- IPA Plat Baja kapasitas 2x30 L/dtk : beroperasi
Unit-unit yang ada di IPA Kampung Satu, yaitu:
Koagulator/Flash Mixing
Bak Pengumpul
Filter
Bak Pembubuh Tawas
Bak Pembubuh Klor/Kaporit
Ground Reservoar 500 m3
Secara lebih jelas, sistem pengolahan air pada unit instalasi
pengolahan air (IPA) Kampung Satu dapat dilihat pada gambar berikut.
Draf Laporan Akhir
IPA Fiber Glas Kampung Satu 30 IPA Plat Baja Kampung Satu 2x30
II-26
DED IPA dan Jaringan Distribusi Kawasan Pantai Amal 2013
Diagram Alir IPA Kampung Satu
Sedangkan sumber air yang digunakan adalah dari Sungai
Binalatung dengan spesifikasi pompa intake yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. 3 (Tiga) unit Terpasang
b. 2 (Dua) unit Beroperasi dengan
- Debit : 30 L/Dtk
- Head : 90 m
- Daya : 380 Volt/ 55 Kw
- Debit : 90 L/Dtk
- Head : 80 m
- Daya : 380 Volt/ 110 Kw
Draf Laporan Akhir