bab ii am
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 BAB II am
1/13
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Tinjauan Tentang ISPA
a. Pengertian ISPA
1) Menurut WHO Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) didefinisikan sebagai
penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang
ditularkan dari manusia kemanusia. imbulnya ge!ala biasanya "epat# yaitu dalam
$aktu beberapa !am sampai beberapa hari (WHO# %&&').
2) ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai hari yang
dapat ditularkan melalui air ludah# darah# bersin maupun udara pernafasanyang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat (*epkes +I# %&%).
b. Penyebab ISPA
Patogen yang paling sering menyebabkan ISPA adalah ,irus# atau infeksi
gabungan ,irus-bakteri. er!adinya ISPA tertentu ber,ariasi menurut beberapa
faktor. Penyebaran dan dampak penyakit berkaitan dengan
1) Patogen yang menyebabkan ISPA non pneumonia diantaranya adalah dari
golongan ,irus: Rhinovirus, respiratory syncytial virus, parainfluenza virus,
severe acute respiratory syndrome associated corona virus (SARS-Co) dan
virus influenza!
2) Penyebab bakteri diantaranya "aemophilus influenza, Staphylococcus,
#e$ionella, Streptococcus pneumonia, %seudomonas, &le'siella. /akteri-
bakteri tersebut !uga sering men!adi penyebab pneumonia. Penyebab dari
golongan ,irus merupakan yang paling sering men!adi epidemi dan pandemi"
di fasilitas pelayanan kesehatan. 0amun demikian# mengingat faktor
lingkungan dan faktor pe!amu yang sering tidak mendukung eradikasi ,irus
ini# seringkali infeksi ,irus ini !uga ditunggangi oleh bakteri (*enny#%&)) 1ondisi lingkungan (misalnya# polutanudara# kepadatan anggota keluarga)#
kelembaban# kebersihan# musim# temperatur).
) 1etersediaan dan efekti,itas pelayanan kesehatan dan langkah pen"egahan
infeksi untuk men"egah penyebaran (misalnya# ,aksin# akses terhadap fasilitas
pelayanan kesehatan# kapasitas ruang isolasi).
-
7/26/2019 BAB II am
2/13
7
*) 2aktor pe!amu# sepertiusia# kebiasaan merokok# kemampuan pe!amu
menularkan infeksi# status kekebalan# status gi3i# infeksi sebelumnya atau
infeksi serentak yang disebabkan oleh patogen lain# kondisi kesehatan umum.+) 1arakteristik patogen# seperti "ara penularan# daya tular# faktor ,irulensi
(misalnya# gen penyandi toksin)# dan !umlah atau dosis mikroba (ukuran
inokulum) (WHO# %&&').
c. Gambaran Klinis ISPA
4ambaran klinis infeksi saluran pernafasan akut bergantung pada tempat
infeksi serta mikroorganisme penyebab infeksi. Semua manifestasi klinis ter!adiakibat proses peradangan dan adanya kerusakan langsung akibat mikroorganisme.Manifestasi klinis antara lain
) /atuk
%) /ersin dan kongesti nasal5) Pengeluaran mukus dan rabas dari hidung
) Sakit kepala
6) Malaise (7or$in# %&&8)
9) *emam# biasanya suhu tubuh diatas 58o7') /atuk
8) Pilek
:) 0afas "epat (lebih dari %&;
-
7/26/2019 BAB II am
3/13
8
1etika saluran pernafasan telah terinfeksi oleh ,irus dan bakteri yang
kemudian ter!adi reaksi inflamasi yang ditandai dengan ru'or dan dolor yang
mengakibatkan aliran darah meningkat pada daerah inflamasi dengan tandakemerahan pada farin$ mengakibatkan hipersensitifitas meningkat dan
menyebabkan timbulnya nyeri. anda inflamasi berikutnya adalah alor# yang
mengakibatkan suhu tubuh meningkat dan menyebabkan hipertermi yang
mengakibatkan peningkatan kebutuhan "airan yang kemudian mengalami
dehidrasi. umor# adanya pembesaran pada tonsil yang mengakibatkan kesulitan
dalam menelan yang menyebabkan intae nutrisi dan "airan inadekuat.
un$siolesa# adanya kerusakan struktur lapisan dinding saluran pernafasan
sehingga meningkatkan ker!a kelen!ar mucus dan "airan mucusmeningkat yang
menyebabkan batuk.
Adanya infeksi ,irus merupakan predisposisi ter!adinya infeksi sekunder
bakteri. Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mucus bertambah
banyak dan dapat menyumbat saluran nafas sehingga menimbulkan sesak nafas
dan !uga menyebabkan batuk yang produktif.*ampak infeksi sekunder bakteripun bisa menyerang saluran nafas ba$ah#
sehingga bakteri-bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam saluran pernafasan
atas# setelah ter!adinya infeksi ,irus# dapat menginfeksi paru-paru sehingga
menyebabkan pneumonia bakteri (Syl,ia# %&&6).
e. Klasi"ikasi ISPA #Su$aryant!% &'1()
/erdasarkan hasil pemeriksaan# ISPA dibedakan men!adi dua golongan
1) 4olongan umur diba$ah % bulan#golongan umur diba$ah % bulan terbagi
men!adi dua klasifikasi
a) Pneumonia
Pneumonia ter!adi !ika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya
tarikan kuat dinding dada bagian ba$ah dan frekuensi napas "epat (9& kali
permenit atau lebih).
b) /ukan pneumoniaergolong bukan pneumonia !ika tidak ditemukan tanda tarikan
kuat dinding dada bagian ba$ah serta tidak ditemukan frekuensi
-
7/26/2019 BAB II am
4/13
9
pernafasan "epat (kurang dari 9& kali permenit ) dan hanya ditemukan
penyakit batuk pilek biasa.
2) 4olongan umur % bulan sampai 6 tahun.
erdiri dari tiga klasifikasi yaitu a) Pneumonia
ergolong pneumonia !ika dalam pemeriksaan fisik ditemukan
kondisi nafas "epat dengan frekuensi pernafasan 6& kali per menit atau
lebih yang ter!adi pada anak usia %-% bulan dan frekuensi pernafasan &
kali per menit atau lebih untuk anak usia -6 tahun.
b) Pneumonia berat
ergolong pneumonia berat !ika dalam pemeriksaan fisik
ditemukan sesak nafas dan saat inspirasi ter!adi tarikan dinding dada
bagian ba$ah. Pemeriksaan ini dilakukan pada kondisi anak dalam
keadaan tenang# dan tidak re$el.
") /ukan pneumonia
ergolong bukan pneumonia !ika tidak ter!adi napas "epat# tidak
ditemukan tarikan dinding dada bagian ba$ah# anak hanya mengalami
batuk pilek biasa.
". *iagn!sis #*enny% &'1+)
*iagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penun!ang diantaranya adalah foto ront$en dada# pemeriksaan
sputumatau dahak namun !arang digunakan dalam menegakkan diagnosis ini.
g. Penularan ISPA.
Proses penularan ISPA ter!adi akibat droplet infection(infeksi titik ludah)
saat penderita bersin# batuk# udara yang mengandung kuman dan terhirup oleh
orang sehat. Selain itu# penularan !uga bisa ter!adi melalui kontak atau kontaminasi
tangan melalui saluran pernapasan# hidung# dan mulut penderita (Mustri# %&5).
h. Penatalaksanaan $enyakit ISPA #,ustri% &'1()
) Penatalaksanaan non medikamentosa diantaranya adalah bed rest atau istirahat
total# kompres air hangat untuk menurunkan demam# diet gi3i seimbang#
perbanyak minum air putih# dan hindari udara dingin# debu# dan polusi.
-
7/26/2019 BAB II am
5/13
10
%) Penatalaksanaan mediamentosa yaitu dengan pemberian obat simptomatis
seperti Para"etamol# 7M# efedrinakukan imunisasi pada bayi
-
7/26/2019 BAB II am
6/13
11
5) Pengetahuan adalah kesan di dalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan
pan"ainderanya# yang berbeda sekali dengan keper"ayaan ('eliefs), takhayyul
(superstitions), dan penerangan-penerangan yang keliru (Soekamto# %&%).b. Tingkat Pengetahuan
ingkat pengetahuan dibagi men!adi beberapa bagian yaitu (0otoatmod!o#
%&&)
a. ahu (&no.)
ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipela!ari
sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipela!ari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu# ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. =ntuk mengukur bah$a seseorang# tahu tentang apa yang dipela!ari
antara lain menyebutkan# menguraikan# mendefenisikan# menyatakan dan
sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men!elaskan
se"ara benar tentang ob!ek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan
materi tersebut se"ara benar# orang yang telah paham terhadap ob!ek atau
materi harus dapat men!elaskan# menyebutkan "ontoh# menyimpulkan#
meramalkan dan sebagainya terhadap ob!ek yang dipela!ari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipela!ari pada situasi atau kondisi sebenarnya# aplikasi ini
diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum# rumus#
metode# prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk men!abarkan materi atau suatu ob!ek
kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 1emampuan analisa ini
-
7/26/2019 BAB II am
7/13
12
dapat dilihat dari penggunaan kata ker!a dapat menggambarkan# membedakan#
mengelompokkan dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan
untuk mengidentifikasi# memisahkan dan sebagainya.e. Sintesis (Synthesis)
Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan
bagian bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari
informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun# dapat menggunakan#
dapat meringkaskan# dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan
yang telah ada.
f. @,aluasi (evaluation)
@,aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
!ustifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob!ek. Penilaian itu
berdasarkan suatu "riteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan "riteria
yang telah ada.
c. 0akt!r"akt!r yang mem$engaruhi $engetahuan #2aan% &'11).
) 2aktor/nternal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menu!u ke arah "ita-"ita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan demi
men"apai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan dapat mempengaruhi
seseorang termasuk !uga perilaku seseorang akan pola hidup terutama
dalam memoti,asi untuk berperan sertadalam pembangunan. Pada
umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima
informasi.
b) Peker!aan
Peker!aan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menun!ang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Peker!aan bukanlah
sumber kesenangan# tetapi lebih banyak merupakan "ara men"ari nafkah
yang membosankan# berulang dan banyak tantangan.
") =mur
-
7/26/2019 BAB II am
8/13
13
=mur adalah usia indi,idu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Semakin "ukup umur# tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan beker!a.%) 2aktor0sternal
a) 2aktor lingkungan
>ingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok. Menurut *onabedian yang dikutip A3$ar
::9# dalam Wa$an (%&) lingkungan adalah keadaan sekitar yang
mempengaruhi pelayanan kesehatan. *i institusi kesehatan keadaan
sekitar yang terpenting adalah kebi!akan (policy)# organisasi dan
mana!emen.b) Sosial /udaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi
dari sikap dalam menerima informasi
(. Tinjauan tentang Sika$
a. Pengertian Sika$.
Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur melalui
pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon
indi,idu pada semua ob!ek dan situasi yang berkaitan dengannya (Suparyanto#
%&&).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau ob!ek. Allport# :6 dalam 0otoatmod!o# %&&
men!elaskan sikap mempunyai tiga komponen pokok
) 1eper"ayaan (keyakinan)# ide# konsep terhadap suatu ob!ek.
%) 1ehidupan emo"ional atau e,aluasi terhadap suatu ob!ek.
5) 1e"enderungan untuk bertindak (tend to 'ehave).
b. TingkatanSika$ #N!t!atm!j!% &'1').
Seperti halnya pengetahuan# sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan
) Menerima (receivin$).
Menerima diartikan bah$a orang (subyek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (obyek).
%) Merespon (respondin$)!
-
7/26/2019 BAB II am
9/13
14
Memberikan !a$aban apabila ditanya# menger!akan# dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
5) Menghargai (valuin$)!Menga!ak orang lain untuk menger!akan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
) /ertanggung !a$ab (responsi'le).
/ertanggung !a$ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
c. 0akt!r"akt!r yang m em$engaruhi s ika$
2aktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap obyek sikap
) Pengalaman Pribadi
Pengalaman yang ter!adi se"ara tiba-tiba atau menge!utkan yang
meninggalkan kesanpaling mendalam pada !i$a seseorang. 1e!adian-ke!adian
dan peristi$a-peristi$a yang ter!adi berulang-ulang dan terus-menerus# lama-
kelamaan se"ara bertahap diserap kedalam indi,idu dan mempengaruhi
terbentuknya sikap.
%) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
*alam pembentukan sikap pengaruh orang lain sangat berperan. Misal
dalam kehidupan masyarakat yang hidup dipedesaan# mereka akan mengikuti
apa yang diberikan oleh tokoh masyarakat.
5) 1ebudayaan
*imana kita hidup mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembentukan sikap. *alam kehidupan dimasyarakat# sikap masyarakat
di$arnai dengan kebudayaan yang ada didaerahnya.
) Media Massa
Media masa elektronik maupun media "etak sangat besar
pengaruhnya terhadap pembentukan opini dan keper"ayaan seseorang.
*engan pemberian informasi melalui media masa mengenai sesuatu hal akan
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap
-
7/26/2019 BAB II am
10/13
15
6) >embaga Pendidikan dan >embaga Agama
*alam lembaga pendidikan dan lembaga agama berpengaruh dalam
pembentukan sikap# hal ini dikarenakan keduanya meletakkan dasarpengertian dan kkonsep moral dalam diri indi,idu.
9) 2aktor @mosional
Sikap yang didasari oleh emosi yang fungsinya hanya sebagai
penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanane$o# sikap
yang demikian merupakan sikap sementara dan segera berlalu setelah
frustasinya hilang# namun bisa !uga men!adi sikap yang lebih persisten dan
bertahan lama (Suparyanto# %&&).
4. Tinakan atau Pratek #Psikomotor)
Suatu sikap belum otomatis ter$u!ud dalam suatu tindakan (overt 'ehavior).
=ntuk me$u!udkan sikap men!adi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan# antara lain adalah fasilitas dan
faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai beberapa tingkatan
a. Persepsi (perception).Mengenal dan memilih berbagai ob!ek sehubungan dengan tindakan yang
akan diambil merupakan praktik tingkap pertama. Misalnya# seorang ibu dapat
memilih makanan yang bergi3i bagi balitanya.
b. +espon terpimpin ($uide response)
*apat melakukan sesuatu yang benar sesuai dengan "ontoh adalah
indikator praktik tingkat dua. Misalnya seorang ibu dapat memasak sayur dengan
benar# mulai dari "ara men"u"i dan memotongnya# lamanya memasak# menutup
pan"inya dan sebagainya.
". Mekanisme (mecanism).
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar se"ara otomatis#
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah men"apai praktik
tingkat tiga misalnya# seorang ibu yang sudah biasa menginmunisasikan bayi yang
pada umur-umur tertentu# tanpa menunggu perintah atau a!akan orang lain.
d. Adaptasi (adaptation)
-
7/26/2019 BAB II am
11/13
16
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik artinya# tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi
kebenaran tindakannya tersebut. Misalnya ibu dapat memilih dan memasakmakanan yang bergi3i tinggi berdasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan se"ara tidak langsung# yakni dengan
$a$an"ara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa !am# hari#
atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran !uga dapat dilakukan se"ara langsung
yakni dengan mengobser,asi tindakan atau kegiatan responden
B. Kerangka te!ri
Perilaku tentang bagaimana seseorang menanggapi rasa sakit dan penyakit yang
bersifat respon internal dan eksternal. +espon yang diberikan antara lain respon pasif
berupa pengetahuan# persepsi# dan sikap maupun respon aktif yang dilakukan sehubungan
dengan sakit dan penyakit. Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang terhadap
rangsangan yang berkaitan dengan sakit dan penyakit# sistem pelayanan kesehatan#
makanan dan lingkungan.
>a$ren"e 4reen men"oba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
1esehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh % faktor pokok# yakni faktor prilaku
('ehavior causes) dan faktor diluar perilaku (non-'ehavior causes). Perilaku dipengaruhi
oleh 5 faktor utama# yang dirangkum dalam akronim P+@7@*@ %redispocin$# ena'lin$#
dan reinforcin$ Cause in 0ducatinal and evaluation. Pre"ede ini merupakan arahan dalam
menganalisis atau diagnosis dan e,aluasi perilaku untuk inter,ensi pendidikan (promosi)
kesehatan.
>ebih lan!ut Pre"ede model ini dapat diuraikan bah$a perilaku itu sendiri ditentukan
atau terbentuk dari 5 faktor# yakni
a. 2aktor-faktor predisposisi (predisposin$ factors)# yang ter$u!ud dalam pengetahuan#
sikap# keper"ayaan# keyakinan# nilai-nilai# dan sebagainya.
b. 2aktor-fakor pemungkin (ena'lin$ factor)# yang ter$u!ud dalam lingkungan fisik#
tersedia atau tidaknya tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarrana-sarana kesehatan#
misalnya puskesmas# obat-obatan# alat-alat kontrasepsi dan sebagainya.
". 2aktor-faktor pendorong atau penguat (renforcin$ factors) yang ter$u!ud dalam sikap
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain# yang merupakan kelompok referensi
dari perilaku masyarakat.
-
7/26/2019 BAB II am
12/13
17
/erdasarkan telaah pustaka menurut 0otoatmod!o (%&&') yang telah di!elaskan#
maka dibentuk kerangka teori penelitian yang dapat di!elaskan sebagai berikut
B diteliti
B tidak diteliti
/agan %. 1erangka eori Penelitian
3. Kerangka k!nse$
1erangka konsep merupakan gambaran alur pemikiran penelitian yang dirumuskan
dari fakta# obser,asi# dan tin!auan pustaka (Saryono#%&). 1erangka konsep ini terdiri dari
,ariabel bebas dan ,ariabel terikat. Anak dengan usia balita merupakan indi,idu yang
ra$an atau rentan terhadap berbagai penyakit salah satunya penyakit infeksi saluran
pernafasan (ISPA). Penyakit ISPA dapat menimbulkan kematian apabila tidak mendapatkan
penanganan dan pengobatan yang serius baik dari petugas kesehatan maupun orang tua
yang bertugas mera$at dan mengasuh anaknya. Pengetahuan dan sikap ibu men!adi sangat
penting karena ibu memiliki peran yang lebih besar dalam pengasuhan anak misalnya
dalam ha lmemberikan makan# pera$atan# kesehatan dan penyakit. *engan demikian bila
pengetahuan# sikap ibu baik dan memiliki perilaku pen"egahan dan memberikan
pertolongan pertama pada anak balita yang mengalami ISPA dengan baik# maka anak akan
dapat terhindar dari ke!adian penyakit. /erikut kerangka konsep dari penelitian ini.
2aktor Predisposisi (%rediposin$ factor)
- Pengetahuan
- Sikap
2aktor Pendukung(ena'lin$ factor)
- 1etersediaan fasilitas atau sarana
kesehatan
2aktor Pendorong(Reinforsin$ factor)
- Sikap dan perilaku petugas kesehatan
indakan pen"egahanISPA pada balita
- 1eper"ayaan
- 1eyakinan
- 0ilai nilai
-
7/26/2019 BAB II am
13/13
18
Cariabel Independen (,ariabel bebas)
Cariabel *ependen (,ariabel bebas)
/agan %.% 1erangka 1onsep Penelitian
*. 4 i$ ! te sis P e n e litian
Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai suatu !a$aban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian# sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Sis$anto#
%&). Hipotesis dibedakan men!adi dua# yaitu hipotesis ker!a atau hipotesis alternatif (Ha)
dan hipotesis nol atau hipotesis statistik (Ho).Hipotesis dalam penelitian ini adalah
Ha Ada hubungan pengetahuan ibu tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) dengan tindakan pen"egahan penyakit ISPA pada balita di Puskesmas >indu
1e"amatan >indu 1abupaten Sigi
Ha Ada hubungan sikap ibu tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
dengan tindakan pen"egahan penyakit ISPA pada balita di Puskesmas >indu
1e"amatan >indu 1abupaten Sigi
Ho idak ada hubungan pengetahuan ibu tentang penyakit infeksi saluran pernapasan
akut(ISPA) dengan tindakan pen"egahan penyakit ISPA pada balita di Puskesmas
>indu 1e"amatan >indu 1abupaten SigiHo idak ada hubungan sikap ibu tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut(ISPA)
dengan tindakan pen"egahan penyakit ISPA pada balita di Puskesmas >indu
1e"amatan >indu 1abupaten Sigi
Pengetahuan ibu balita
indakan pen"egahanISPA pada balita
Sikap ibu balita