bab i pendahuluan a. latar belakang 2012.pdf · pendahuluan a. latar belakang ... laporan...

59
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbaikan kinerja pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM) berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program yang diamanatkan oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi berdasarkan UUD 1945. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Pusat TIKM dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan juga merupakan dokumen penting dalam siklus perencanaan dan pemantauan hasil kegiatan. Dokumen ini menjadi penting karena merupakan data terpadu antara kinerja anggaran yang mendukungnya serta antara sasaran dan keluaran yang dicapai sehingga dapat menjadi instrumen untuk menilai efektivitas dan efisiensi serta produktivitas institusi. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Pusat TIKM tahun 2012 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Pusat TIKM ini mengacu pada : 1. PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

Upload: duonghanh

Post on 16-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbaikan kinerja pemerintahan dan sistem manajemen merupakan

agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh

pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan. Pusat Teknologi Intervensi

Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM) berkewajiban untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)

serta pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program yang

diamanatkan oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi berdasarkan

UUD 1945. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun

dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.

Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja

Pusat TIKM dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses

pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan

kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan

pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan juga merupakan

dokumen penting dalam siklus perencanaan dan pemantauan hasil kegiatan.

Dokumen ini menjadi penting karena merupakan data terpadu antara kinerja

anggaran yang mendukungnya serta antara sasaran dan keluaran yang

dicapai sehingga dapat menjadi instrumen untuk menilai efektivitas dan

efisiensi serta produktivitas institusi. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK)

Pusat TIKM tahun 2012 ini merupakan wujud pertanggungjawaban

pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang

keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan,

termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Pusat TIKM ini mengacu pada :

1. PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

2

2. Instruksi Presiden No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

3. Permenkes Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Kementerian

4. PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

5. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31

Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Instansi Pemerintah

6. Peraturan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan akuntabilitas kinerja dimaksudkan sebagai

gambaran capaian kinerja berbagai kegiatan dan sebagai bentuk

pertanggungjawaban keberhasilan serta hambatan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Pusat TIKM selama tahun 2012. Dengan demikian, LAK

merupakan sarana bagi Pusat TIKM untuk mengkomunikasikan dan

menjawab tentang apa yang sudah dicapai, bagaimana proses

pencapaiannya, apa kendala yang dihadapi dan bagaimana tindak lanjutnya

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi yang diterima Pusat TIKM.

Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat TIKM ini adalah :

1. Sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran tahun 2012

2. Sebagai evaluasi kegiatan yang dibiayai oleh DIPA tahun 2012

3. Sebagai bahan masukan penyusunan perencanaan program dan kegiatan

tahun mendatang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

3

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Penjabaran dari peran Pusat TIKM dalam mendukung tercapainya visi

misi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dituangkan dalam tugas

pokok dan fungsi Pusat TIKM sebagai organisasi fungsional di Badan

Litbangkes yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144

Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia.

Pusat TIKM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan

pengembangan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

teknologi intervensi kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, Pusat TIKM mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian

dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat;

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi

kesehatan masyarakat;

c. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan

pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat;

d. pelaksanaan kajian daerah bermasalah kesehatan; dan

e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat

Adapun Susunan Organisasi Pusat Teknologi Intervensi berdasarkan

Permenkes 1144/Menkes/Per/VIII/2010 sebagai berikut:

1. Bagian Tata Usaha;

2. Bidang Upaya Kesehatan;

3. Bidang Sumber Daya Kesehatan; dan

4. Kelompok Tenaga Fungsional.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

4

Berikut ditampilkan struktur organisasi Pusat TIKM Tahun 2012.

Gambar I.1 Struktur Organisasi Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012

KEPALA PUSAT TEKNOLOGI INTERVENSI KESEHATAN

MASYARAKAT

(Dede Anwar Musadad,SKM, M.Kes)

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

(R. Herry Bagdja,SH,M.Si)

SUB BAGIAN KEUANGAN

KEPEGAWAIAN DAN UMUM

(Jemmy Sondakh,SE)

SUB BAGIAN PROGRAM DAN KERJASAMA

(Mitri Rahmawati,SKM, MKM)

SUB BIDANG UPAYA KESEHATAN

MASYARAKAT

(Dra.Rr.Rachmalina S, M.ScPH)

SUB BIDANG FASILITAS DAN PERBEKALAN

(Heny Lestari, SKM, MKM)

SUB BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA

(Dr.dr.Harimat Hendarwan, M.Kes.)

BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

(Dr.drh. Didik Budijanto M.Kes.)

SUB BIDANG UPAYA KESEHATAN

KELOMPOK RENTAN

(Tin Afifah,SKM, MKM)

BIDANG UPAYA KESEHATAN

(Atmarita, MPH, Dr.PH)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

5

D. Sistematika Penulisan

Sesuai dengan PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, maka minimal Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja

di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut:

1. IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada bagian ini merupakan summary (rangkuman) dari seluruh isi LAK.

Minimal disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

renstra/rencana lima tahun serta sejauhmana instansi/unit

organisasi/satker/UPT mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Di samping

itu disajikan pula keberhasilan dan kegagalan, permasalahan yang

dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja dan usul pemecahan

masalah.

2. BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum instansi/unit

organisasi/satker/UPT serta gambaran tugas pokok dan fungsi sebagai

mandat yang harus dilaksanakan oleh instansi/unit organisasi/satker/ UPT.

Bab mengenai Pendahuluan ini dibagi dalam beberapa Sub Bab, yaitu:

A. Latar Belakang

Berisi mengenai alasan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja,

termasuk manfaatnya. Pada bagian ini juga diuraikan mengenai dasar

hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Kesehatan/unit organisasi eselon I/unit organisasi eselon

II/Satker/UPT.

B. Maksud dan Tujuan

Berisi mengenai maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Kementerian Kesehatan/unit organisasi eselon I/unit organisasi

eselon II/Satker/UPT.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

6

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Berisi uraian singkat mengenai tugas pokok dan fungsi Kementerian

Kesehatan/unit organisasi eselon I/unit organisasi eselon

II/Satker/UPT.

D. Sistematika Penulisan

Berisi uraian singkat mengenai sistematika Penulisan dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan/unit organisasi eselon

I/unit organisasi eselon II/Satker/UPT.

3. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan

perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja), meliputi:

- Gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan

yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan sasaran pada

tahun yang bersangkutan.

- Dalam rangka memperjelas pengukuran kinerja, maka diuraikan

indikator dan targetnya.

- Kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan/unit organisasi/

satker/UPT untuk mencapai visi, misi serta sasaran dideskripsikan

secara singkat.

Sebagai suatu kesinambungan, uraian dalam dokumen perencanaan

tahunan dan dokumen perjanjian kinerja (penetapan kinerja) harus

menggambarkan keterkaitan dengan Renstra/Rencana Lima Tahunan.

Bab II ini dibagi dalam 2 (dua) Sub Bab, yaitu:

A. Perencanaan Kinerja

B. Perjanjian Kinerja

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

7

4. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

a. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Kementerian

Kesehatan/unit organisasi/satker/UPT, dengan pengungkapan dan

penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

Dalam bagian ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam pengukuran

kinerja Kementerian Kesehatan/unit organisasi/satker/UPT. Bagian ini

menjelaskan bagaimana pengukuran kinerja dilakukan, manfaat

pengukuran kinerja bagi Kementerian Kesehatan/unit

organisasi/satker/UPT terkait serta alasan-alasan atau dasar pemilihan

indikator yang diukur.

Bagian ini menjelaskan bahwa pengukuran Kinerja dilakukan dengan

membandingkan :

1. antara capaian kinerja nyata dengan target dengan menggunakan

format pengukuran kinerja.

2. capaian kinerja nyata dengan target, antara tahun berjalan dengan

capaian kinerja tahun-tahun sebelumnya (bila indikatornya sama).

3. capaian kinerja nyata dengan target, antara capaian kinerja suatu

indikator di Indonesia dengan di negara lain atau dengan standar

internasional.

Dalam membandingkan capaian kinerja nyata (realisasi) dengan target,

dilakukan analisis Per Indikator dengan mengungkapkan kegiatan-

kegiatan yang terkait langsung dengan indikator maupun yang

bersifat pendukung.

Indikator yang digunakan harus konsisten dengan indikator yang

tercantum pada dokumen penetapan kinerja yang dibuat pada awal

tahun anggaran.

Fokus analisis di tingkat Kementerian adalah mengenai pencapaian

tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil (outcome). Untuk tingkat

Unit organisasi eselon I (termasuk dekonsentrasi dan tugas

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

8

pembantuan) laporan mencakup analisis mengenai pencapaian

tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil (outcome) dan/atau

keluaran (output) penting. Sedangkan Unit organisasi Eselon II/Satuan

Kerja/UPT menganalisis mengenai pencapaian sasaran strategis yang

bersifat keluaran (output) penting dan atau keluaran (output) lainnya.

Untuk menggambarkan analisis capaian kinerja yang objektif perlu

dideskripsikan mengenai Keberhasilan dan Kegagalan,

Permasalahan serta Usulan Pemecahan Masalah.

b. Sumber Daya

Menggambarkan beberapa sumber daya yang mendukung dalam

pencapaian kinerja, misalnya:

1) Sumber Daya Manusia,

Bagian ini menjelaskan kondisi sumber daya yang ada di

Kementerian Kesehatan/unit organisasi Esselon I/unit organisasi

Esselon II/Satker/UPT, menurut:

a) Jabatan

b) Golongan

c) Pendidikan

2) Sumber Daya Anggaran,

Pada bagian ini dijelaskan anggaran sesuai pagu dan anggaran lain

yang terkait. Selain itu, dijelaskan pula realisasi anggaran per

program/kegiatan. Namun tidak detail seperti laporan keuangan.

Realisasi anggaran diperlukan dalam rangka membandingkan

rencana dan realisasi anggaran.

3) Sumber Daya Sarana dan Prasarana.

Bagian ini menjelaskan mengenai jumlah dan nilai nominal dari

Barang Milik Negara pada Kementerian Kesehatan/unit organisasi

Esselon I/unit organisasi Esselon II/Satker/UPT.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

9

5. BAB IV SIMPULAN

Mengurai simpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja.

6. LAMPIRAN – LAMPIRAN:

Pernyataan Penetapan Kinerja

Form Penetapan Kinerja

Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)

Form Pengukuran Kinerja (PK)

Dapat dilampirkan juga gambar dan aspek pendukung (SDM, Sarana

Prasarana, metode atau data yg relevan)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

10

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Pusat TIKM merupakan unit eselon II di lingkungan Badan Litbangkes yang

mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang teknologi intervensi kesehatan

masyarakat. Dalam melaksanakan programnya, Pusat TIKM mengacu pada

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun

2010 – 2014 yang diarahkan untuk mendukung pencapaian visi dan misi

Kementerian Kesehatan RI. Untuk mencapai hal tersebut, kegiatan Pusat

TIKM disusun dengan visi, misi,tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama.

Pusat TIKM mempunyai visi menjadi unit (penelitian dan pengembangan)

unggulan teknologi intervensi kesehatan masyarakat. Pencapaian visi tersebut

ditempuh melalui misi sebagai berikut:

- Melakukan penelitian dan pengembangan kesehatan yang berkualitas dan

tepat guna

- Meningkatkan sumberdaya manusia penelitian yang mumpuni

- Menyediakan manajemen penelitian yang baik

- Menciptakan iklim ilmiah yang kondusif

Dalam dokumen Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 – 2014,

sasaran outcome hasil program dan kegiatan Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan adalah meningkatnya kualitas penelitian,

pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

11

Untuk sasaran output Pusat TIKM adalah meningkatnya penelitian dan

pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat dimana

indikator pencapaian luaran tersebut adalah:

1. Jumlah produk / model intervensi / prototype / standar / formula di

bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat.

2. Jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan

masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik :

a. Nasional;

b. Internasional.

Sasaran outcome dan indikator kinerja Pusat TIKM disajikan dalam tabel 2.1.

Pada indikator yang ditetapkan tersebut Pusat TIKM sebagai unit eselon II

mengampu 5 satker yang terkait dengan bidang intervensi kesehatan

masyarakat yaitu :

1) Balai Litbang P2B2 Donggala

2) Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

3) Loka Litbang P2B2 Baturaja

4) Loka Litbang P2B2 Ciamis

5) Loka Litbang P2B2 Waikabubak

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

12

Tabel 2.1 Sasaran Outcome dan Indikator Kinerja Pusat Teknologi

Intervensi Kesehatan Masyarakat

SASARAN

OUTCOME

INDIKATOR KINERJA TARGET

2010 2011 2012 2013 2014

Meningkatnya

penelitian dan

pengembangan di

bidang teknologi

intervensi kesehatan

masyarakat

Jumlah

produk/model/prototipe/

standar/formula di bidang

teknologi intervensi

kesehatan masyarakat

16 10 13 11 11

Jumlah Publikasi ilmiah di

bidang teknologi intervensi

kesehatan masyarakat yang

dimuat pada media cetak dan

elektronik :

a. Nasional

b. Internasional

10

2

10

2

15

2

15

2

15

2

Indikator kinerja yang pertama yaitu jumlah produk/model/

prototipe/standar/formula di bidang teknologi intervensi kesehatan

masyarakat dicapai dengan melakukan penelitian di bidang teknologi

intervensi kesehatan masyarakat. Sedangkan, indikator jumlah publikasi

ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat dilakukan dengan

mempublikasikan hasil penelitian bidang teknologi intervensi kesehatan

masyarakat pada media cetak maupun elektronik pada publikasi nasional dan

Internasional.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

13

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan komitmen dan janji rencana kerja yang

akan dicapai pada tahun 2012 antara Kepala Pusat TIKM sebagai pihak yang

menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan Kepala Badan Litbangkes

sebagai pihak yang memberi amanah sebagaimana yang ditetapkan dalam

dokumen penetapan kinerja.

Dalam dokumen penetapan kinerja, Pusat TIKM akan mewujudkan target

kinerja tahunan berdasarkan penggunaan anggaran. Penetapan kinerja

disusun dengan mempertimbangkan Renstra Kemenkes 2010 – 2014,

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2012, dan RKAKL 2012 sehingga terjadi

sinkronisasi. Berikut tabel Penetapan Kinerja PTIKM Tahun 2012.

Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat

Tahun 2012

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya penelitian

dan pengembangan di

bidang teknologi

intervensi kesehatan

masyarakat

1. Jumlah produk/model intervensi/

prototype/ standar/formula di

bidang kesehatan masyarakat

intervensif

2. Jumlah publikasi ilmiah di bidang

kesehatan masyarakat intervensif

yang dimuat pada media cetak

dan elektronik:

a. Nasional

b. Internasional

13

15

2

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

14

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Sesuai tujuan dan sasaran dalam renstra, outcome/ output kinerja dari

kegiatan Pusat TIKM adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di

bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat. Pengukuran tingkat

capaian kinerja Pusat TIKM dilakukan dengan cara membandingkan antara

target dan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran yang dijabarkan

dalam tabel 3.1. Didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Pusat

TIKM didukung oleh 5 (lima) satker ampuan, yaitu: Balai Litbang P2B2

Donggala, Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, Loka Litbang P2B2 Ciamis,

Loka Litbang P2B2 Baturaja dan Loka Litbang P2B2 Waikabubak.

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Pusat Teknologi Intervensi

Kesehatan Masyarakat Tahun 2012

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Capaian

Jumlah produk/ prototipe/ model

intervensi/ standar/ formula di

bidang teknologi intervensi

kesehatan masyarakat

13

13

100

Jumlah publikasi ilmiah di bidang

teknologi intervensi kesehatan

masyarakat yang dimuat pada media

cetak dan elektronik :

a. Nasional

b. Internasional

15

2

53

1

>100

50

Rincian capaian indikator di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

15

Tabel 3.2 Judul Penelitian, Output dan Unit Pelaksana kegiatan pada Bidang

TIKM tahun 2012

NO JUDUL PENELITIAN OUT PUT UNIT

PELAKSANA

1 Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan Berbasis Registrasi Kematian & Penyebab Kematian di 12 Kab / Kota di Indonesia tahun 2012

Model pengendalian masalah kesehatan berbasis registrasi kematian dan penyebab kematian di 12 kabupaten/kota di indonesia tahun 2012 (Pengembangan)

Pusat TIKM

2 Faktor-faktor yang mempengaruhi akses dan kualitas vaksin di puskesmas

Produk data Informasi: Profil Manajemen Pengelolaan Vaksin di Provinsi Banten dan Gorontalo

Pusat TIKM

3 Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular &Tumbuh Kembang Anak

Produk data informasi :

- Insiden PTM dan

Hiperglikemi Pada Studi

Kohor Prospektif di

Kecamatan Bogor Tengah

(2012)

- Pertambahan Berat

Badan Ibu Hamil, Berat-

Panjang Bayi Lahir dan

Faktor Risikonya (2012)

Pusat TIKM

4 Ujicoba Pengembangan Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di Indonesia

Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di Indonesia (Uji Coba Pengembangan)

Pusat TIKM

5 Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD Berdasarkan Kondisi Iklim di Indonesia

1. Model Prediksi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan Kondisi Iklim di Beberapa Kota di Indonesia

Pusat TIKM

6 Penelitian Studi intervensi tradisi SEI di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahap 3 : (Evaluasi Model Intervensi)

Model Pembuatan Rumah Bulat (Tahap Evaluasi)

Pusat TIKM

7 Efek Fisiologik Ekstrak Methanol Biji Jarak Merah (Jatrophagossypifolia) terhadap keong perantara schistosomiasis.

Produk Data Informasi Kerusakan Jaringan Keong yang Ditimbulkan Oleh Ekstrak Biji Jarak Merah.

Balai Donggala

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

16

NO JUDUL PENELITIAN OUT PUT UNIT

PELAKSANA

8 Pengembangan Metode Elisa Untuk Mendeteksi Antigen Eksretori dan Sekretori S.japonicum Pada Penderita Schistosomiasis

Produk Data Konformasi Model Optimal (Konsentrasi Antibodi dan Antigen yang Optimal) Untuk Mendeteksi Penderita Schistosomiasis.

Balai Donggala

9 Pengembangan Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat

Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan Kab./ Kota Sehat dengan Dibuatnya Peraturan Desa tentang “Penemuan dan Pengawasan Pengobatan Malaria Berbasis Masyarakat”

Balai Banjarnegara

10 Aplikasi LO (Lethal Ovitrap) di Masyarakat dalam upaya Pengendalian Vektor DBD

Model Intervensi Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Aplikasi Lethal Ovitrap (LO)

Balai Banjarnegara

11 Pemetaan Kasus dan Identifikasi Faktor Risiko Filariasis di Kab.Muaro Jambi Prop. Jambi

Produk informasi data faktor risiko filariasis di Jambi

Loka Baturaja

12 Pemetaan Model Pengendalian DBD di Kota Sukabumi Tahun 2012

Produk berupa Peta : Model Pengendalian DBD di Kota Sukabumi

Loka Ciamis

13 Pemetaan & Bioekologi Vektor Malaria di Pulau Sumba

Produk berupa Peta : Penyebaran Malaria di Pulau Sumba dan Bioekologinya.

Loka Waikabubak

Capaian indikator Pusat TIKM dengan tugas pokok melakukan penelitian dan

pengembangan bidang upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan

menghasilkan 7 produk dan 6 model.

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Pusat TIKM beserta satker

ampuannya pada tahun 2012 adalah sebanyak 26 penelitian. Penelitian

tersebut terdiri dari 6 penelitian yang dilakukan oleh Pusat TIKM, 6 penelitian

oleh Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, 6 penelitian oleh Balai Litbang P2B2

Donggala, 2 penelitian oleh Loka Litbang P2B2 Baturaja, 3 penelitian oleh

Loka Litbang P2B2 Ciamis, dan 3 penelitian oleh Loka Litbang P2B2

Waikabubak.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

17

Berdasarkan hasil kesepakatan dalam rapat kerja Pusat TIKM pada awal

tahun 2012 yang disahkan melalui Penetapan Kinerja Pusat TIKM tahun

2012, maka jumlah output yang harus dicapai selama tahun 2012 adalah

sebanyak 13 output yang didapat dari 13 penelitian unggulan berdasarkan

kesepakatan bersama.

Dari output-output yang dihasilkan, beberapa output mempunyai manfaat

ataupun potensi manfaat, diantaranya :

1. Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD Berdasarkan Kondisi Iklim di

Indonesia

Potensi manfaat output :

Model ini dapat dimanfaatkan bagi pemegang program DBD (Direktorat

P2B2, Ditejen P2PL) maupun pemerintah daerah setempat (Dinkes,

bagian pengendalian penyakit DBD) untuk mengetahui waktu rawan

kejadian penyakit DD/DBD di daerahnya sehingga dapat menyusun

langkah-langkah antisipasi serta penanggulangannya (early warning

system).

2. Penelitian Studi Intervensi Tadisi SEI di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Tahap 3 (Evaluasi Model Intervensi)

Potensi manfaat output :

Model ini telah dimanfaatkan oleh pemegang program Dinas Kesehatan

Kab. TTS (program KIA) dan Pemda (tim penggerak PKK kab) sebagai

bentuk pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan KIA berbasis

budaya lokal untuk mencegah kesakitan dan kematian bayi.

3. Uji Coba Pengembangan Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di

Indonesia

Potensi manfaat output :

Model /sistem surveilans dampak kesehatan perubahan iklim dan hasil

uji coba di 3 provinsi telah didiseminasikan di ketiga lokasi uji coba dan

dalam pertemuan lintas sektor (Kementerian Pertanian, Kehutanan,

Kelautan, Lingkungan Hidup, Perhubungan, Badan Nasional

Penanggulangan Bencana) yang diselenggarakan oleh BMKG. Tidak

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

18

secara khusus informasi tersebut juga telah disampaikan kepada

program terkait pada saat rapat/pertemuan.

Tanggapan:

BMKG siap mendukung dalam hal data dan informasi terkait cuaca/ iklim,

dan juga bersedia bekerjasama menganalisis data secara bersama-sama.

Sistem surveilans dampak kesehatan perubahan iklim akan diitegrasikan

dengan sistem informasi sector lain (ketahanan pangan, bencana,

inofrmasi Rob, dll). Hasil sistem/surveilans dampak kesehatan perubahan

iklim dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan

dalam antisispasi dampak dan rencana adaptasi baik di tingkat pusat

(Bappenas, kementerian) maupun daerah (provinsi dan kab/kota)

4. Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Tumbuh Kembang

Anak Tahun 2012

Potensi manfaat output :

a. Untuk ketersedian data gizi ibu dan Insiden PTM dan Hiperglikemi di

Kecamatan Bogor Tengah bagi Dinkes kota Bogor dan Pemda Bogor

b. Pemerintah perlu melakukan intervensi pada ibu hamil yang memulai

kehamilan dengan IMT < 18,5 berupa makanan tinggi kalori, protein

dan mikronutrien

c. Pemerintah perlu melakukan intervensi untuk kejadian Penyakit Tidak

menular agar tidak komplikasi

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akses dan Kualitas Vaksin di

Puskesmas

Potensi manfaat output :

Produk data informasi hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh subdit

imunisasi P2PL sebagai masukan thd beberapa kelemahan dalam

manajemen pengelolaan dan pengetahuan petugas Puskesmas terhadap

sistem manajemen rantai vaksin. Hasil sudah dipaparkan ke Subdit

imunisasi dan paparan sudah diserahkan ke subdit imunisasi.

Produk data informasi tersebut juga dapat digunakan oleh Dinkes Provinsi

dan kab/kota sebagai informasi gambaran pemeliharaan rantai vaksin dan

vaksin di gudang vaksin dinkes kab/kota dan Puskesmas.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

19

6. Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan Berbasis Registrasi

Kematian & Penyebab Kematian di 12 Kab/Kota di Indonesia Tahun 2012

Potensi manfaat output :

a. Daerah dapat memutuskan Model yang digunakan dalam melakukan

registrasi kematian dengan penyebab kematian

b. Daerah mampu melakukan analisis data yang dihasilkan dari model

registrasi yang dikembangkan (AKB, AKBA dan umur harapan hidup

(UHH), cause specific Death Rate mis TB mortality Rate, Pola

Penyebab Kematian)

c. Daerah mampu memprioritaskan masalah kesehatan berdasarkan

data-data penyebab kematian untuk pengendalian masalah kesehatan

7. Efek Fisiologik Ekstrak Methanol Biji Jarak Merah (Jatrophagossypifolia)

terhadap keong perantara schistosomiasis.

Potensi manfaat output :

Penelitian ini menghasilkan data tentang kerusakan jaringan keong yang

ditimbulkan oleh ekstrak biji jarak merah terhadap keong O.h.

lindoensis. Data ini dapat digunakan untuk melakukan penelitian

selanjutnya mengenai senyawa dan kadar phorbol ekstrak biji jarak

merah sebagai moluskisida keong O.h. lindoensis.

8. Pengembangan Metode Elisa Untuk Mendeteksi Antigen Eksretori dan

Sekretori S.japonicum Pada Penderita Schistosomiasis

Potensi manfaat output :

Penelitian ini menghasilkan data tentang Konformasi model optimal

(konsentrasi antibodi dan antigen yang optimal) untuk mendeteksi

penderita schistosomiasis. Data ini dapat digunakan untuk melakukan

penelitian selanjutnya mengenai nilai sensitivitas dan spesifitas

konfirmasi model ELISA yang optimal

9. Pengembangan Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan

Kabupaten/Kota Sehat

Potensi manfaat output :

Output yang dihasilkan yaitu Model Pengendalian Malaria dengan

Pendekatan Kab./ Kota Sehat dengan Dibuatnya Peraturan Desa tentang

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

20

“Penemuan dan Pengawasan Pengobatan Malaria Berbasis Masyarakat”.

Dengan adanya peraturan desa tersebut mempunyai potensi manfaat

dalam mencegah terjadinya penularan kasus malaria serta pengawasan

kepatuhan pengobatan pada penderita malaria.

10. Aplikasi LO (Lethal Ovitrap) di Masyarakat dalam upaya Pengendalian

Vektor DBD

Potensi manfaat output :

Potensi manfaat dari pengaplikasian LO tersebut membantu dalam upaya

pengamatan dan pengendalian nyamuk Aedes aegepty bagi Dinkes

terkait.

11. Pemetaan Kasus dan Identifikasi Faktor Risiko Filariasis di Kab.Muaro

Jambi Prop. Jambi

Potensi manfaat output :

a. Memberikan masukan kepada pengelola program tentang suatu

model pengendalian penyakit filariasis

b. Memberikan suatu informasi tentang pemetaan kasus yang

berhubungan dengan faktor-faktor penularan filariasis yang

berkenaan dengan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat.

12. Pemetaan Model Pengendalian DBD di Kota Sukabumi tahun 2012

Potensi manfaat output :

a. Sebagai proyeksi sebaran perkembangan DBD sehingga bisa

diantisipasi lebih awal jika terjadi kasus baru

b. Sebagai bahan masukan untuk dinas setempat apakah program

pengendalian DBD yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik

13. Pemetaan & Bioekologi Vektor Malaria di Pulau Sumba

Potensi manfaat output :

Dapat memberikan gambaran distribusi endemisitas vektor malaria di

Pulau sumba sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam

pengendalian malaria

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

21

Berikut ini dijelaskan secara singkat mengenai beberapa penelitian yang

dilakukan oleh Pusat TIKM beserta satker ampuan pada tahun 2012 :

1. Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD Berdasarkan Kondisi Iklim di

Indonesia

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akut, bersifat

endemik tetapi secara periodik dapat mendatangkan kejadian luar biasa

(KLB) bahkan epidemik. Upaya pengendalian telah banyak dilakukan oleh

program di tingkat pusat dan daerah namun belum dapat menekan

jumlah penderita DBD secara nasional, sehingga diperlukan suatu model

untuk memprediksi kejadian penyakit DD/DBD yang dapat diandalkan.

Penelitian model prediksi statistik kejadian penyakit DBD menurut iklim di

5 daerah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan model matematik

untuk membuat prediksi kejadian DD/DBD beberapa bulan kedepan

dengan memanfaatkan informasi iklim. Hasil output dari penelitian ini

adalah model prediksi penyakit DBD berdasarkan kondisi iklim di

beberapa kota di Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola distribusi kejadian DBD dan

pola curah cenderung mengalami peningkatan pada curah hujan tinggi.

Model prediksi kejadian DBD di Kota Manado menggunakan variasi 4

prediktor iklim (curah hujan, hari hujan, suhu dan kelembaban) yang

mempunyai korelasi paling baik pada time lag 2 yaitu sebesar 84,4% dan

hasil validasi pada persamaan tersebut yaitu selisish antara kejadian

sebenarnya dan hasil prediksi dengan selisih 0-25% sebanyak 58%.

Model prediksi kejadian DBD di Kota Pontianak menggunakan variasi 4

prediktor iklim yaitu curah hujan, hari hujan, suhu dan kelembaban pada

time lag 1 dengan nilai korelasi 95%. Model prediksi kejadian DBD di Kota

Yogyakarta menggunakan variasi 3 prediktor iklim yaitu curah hujan, hari

hujan dan suhu pada time lag 1 dengan nilai korelasi 90%. Model prediksi

kejadian DBD di Kota Bogor menggunakan variasi 4 prediktor iklim yaitu

curah hujan, hari hujan, suhu dan kelembaban pada time lag 2 dengan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

22

nilai korelasi 81%. Model prediksi kejadian DBD di Kota Tangerang

menggunakan variasi 4 prediktor iklim yaitu curah hujan, hari hujan, suhu

dan kelembaban pada time lag 1 dengan nilai korelasi 79 %

2. Penelitian Studi Intervensi Tadisi SEI di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Tahap 3 (Evaluasi Model Intervensi)

Tradisi yang berlangsung di masyarakat Timor (dan juga wilayah NTT

lainnya) yang mempunyai kebiasaan memanaskan bagian luar jalan lahir

dengan asap dalam rumah adat selama masa nifas, merupakan tradisi

yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan terutama kesehatan

pada ibu dan bayi yang pada akhirnya pada kondisi kesehatan yang buruk

dapat berakibat kematian bayi.

Penelitian Studi intervensi tradisi SEI di Kabupaten Timor Tengah Selatan

(tahap evaluasi) merupakan salah satu upaya untuk mengungkap

gambaran tradisi Sei dan hubungannya dengan kejadian kematian ibu

dan bayi dengan memperhatikan kondisi gizi, lingkungan rumah di lokasi

pengasapan. Output penelitian ini berupa model pembuatan rumah bulat

(tahap evaluasi). Penelitian ini menghasilkan ’nilai-nilai’ yang melekat

pada tradisi Sei yang membentuk simbol persekutuan manifestasi dari tali

persaudaraan diantara anggota keluarga. Namun keadaan kualitas udara

dalam rumah lopo yang tidak memenuhi syarat menyebabkan adanya

gangguan saluran pernapasan terutama pada ibu dan bayi yang

melakukan tradisi Sei. Gangguan kesehatan pada ibu dan bayi akibat

keadaan kualitas udara dalam lopo yang tidak memenuhi syarat dapat

menjadi lebih parah dengan adanya kepercayaan ’pantangan’

mengkonsumsi makanan tertentu pada ibu serta minimnya asupan jenis

makanan pada ibu selama ia menjalankan tradisi Sei sehingga perlu

dilakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai efek dari tradisi Sei dan

perlu dilakukan intervensi pada rumah bulat (lopo) menjadi “LOPO

SEHAT’. Selain itu, perlu penyempurnaan prototipe rumah bulat (lopo)

menjadi “LOPO SEHAT’ sehingga lopo menjadi hunian yang nyaman dan

memenuhi syarat kesehatan bagi keluarga penghuninya.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

23

3. Uji Coba Pengembangan Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di

Indonesia

Penelitian ujicoba pengembangan model surveilans dampak perubahan

iklim di Indonesia menghasilkan output berupa model surveilans dampak

perubahan iklim di Indonesia (Uji coba pengembangan). Data yang

dikumpulkan meliputi 5 jenis penyakit (DBD, malaria, diare, Pneumonia

dan ILI) dan beberapa variabel iklim (curah hujan, hari hujan, suhu, dan

kelembaban). Pengolahan data lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui

hubungan pola penyakit dengan pola iklim dan mengetahui pengaruh

variabel iklim terhadap kejadian penyakit. Untuk melihat hubungan antara

kejadian penyakit dengan variabel iklim, dilakukan dengan menggunakan

model matematik (persamaan regresi linear dan regresi poisson) dan

analisis pola penyakit maupun iklim (grafik overlay antara kejadian

penyakit dan variabel iklim). Manfaat penelitian ini adalah didapatnya

informasi persebaran kelima jenis penyakit pada daerah dan waktu

tertentu yang dapat diketahui melalui peta GIS. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa model/sistem surveilans dampak perubahan iklim di

ketiga lokasi uji coba (Lampung, Jawa Tengah dan Banten) dapat

berjalan dengan baik sesuai dengan pedoman yang telah disusun.

Beberapa kendala masih dijumpai terutama dalam hal ketepatan waktu

(import data) dan kelengkapan data. Masih terdapat kabupaten/kota di

ketiga provinsi mempunyai completeness 50%. Variabel iklim yang paling

berpengaruh terhadap kejadian penyakit pneumonia dan ILI adalah curah

hujan dan hari hujan, sedangkan untuk kejadian diare, DBD, dan malaria

adalah curah hujan, hari hujan, suhu, dan kelembaban. Berbedanya

pengaruh kombinasi variabel iklim maupun lag untuk setiap penyakit di

setiap lokasi disebabkan karena setiap penyakit mempunyai sifat fisis dan

karakteristik iklim tersendiri.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

24

4. Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Tumbuh Kembang

Anak Tahun 2012

Penelitian studi kohor penyakit tidak menular dan tumbuh kembang anak

bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan anak serta

faktor risiko penyakit tidak menular. Output dari hasil penelitian ini adalah

Produk data informasi berupa insiden PTM dan Hiperglikemi pada studi

kohor prospektif di Kecamatan Bogor Tengah (2012) serta pertambahan

BB ibu hamil, berat panjang bayi lahir dan factor risikonya (2012).

Hasil penelitian kohor penyakit tidak menular (PTM) menunjukkan bahwa

penyakit tidak menular yang ditemukan menurut diagnosis tenaga

kesehatan yaitu PJK sebesar 2,6%, hipertensi 20,3%, DM 2,8%, PPOK

8,9% dan penyakit strok 1,3% sedangkan responden yang terdiagnosis

suspek kanker/tumor payudara sekitar 3,3%, kanker serviks 0,2%, dan

suspek kanker paru 1,3%.

Hasil penelitian kohor tumbuh kembang anak menunjukkan bahwa

pertambahan berat badan ibu hamil terutama dipengaruhi oleh IMT ibu

pra hamil, berat lahir bayi dipengaruhi pertambahan berat badan ibu

selama hamil, dan panjang lahir bayi terutama dipengaruhi tinggi badan

ibu. Pertambahan berat badan ibu hamil pada ibu yang berisiko lebih

rendah dari berat badan ibu hamil yang tidak berisiko, namun keduanya

masih dibawah anjuran IOM 1990, kecuali pada minggu ke 4 dan ke 8.

Prevalensi anak pendek sekitar 35,6 % menunjukkan gangguan

pertumbuhan terjadi inter-generasi (sejak dalam kandungan-bahkan sejak

remaja). Gangguan pertumbuhan fetus dan ukuran plasenta berisiko pada

kejadian hipertensi diusia dewasa, dan anak lahir pendek dan atau kurang

berat, dan akan berlanjut di usia berikutnya. Gangguan pertumbuhan

anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya serta berisiko

menderita penyakit tidak menular pada rentang usia remaja-dewasa

sehingga permasalahan gangguan tumbuh kembang janin-bayi baru lahir

berkaitan erat dengan kejadian penyakit tidak menular. Faktor risiko

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

25

penyakit tidak menular adalah multi-faktor (pola makan tidak sehat,

rendah serat dan tinggi lemak, konsumsi garam dan gula berlebih),

kurang aktifitas fisik (olahraga) dan konsumsi rokok dan merupakan

penyebab 60% kesakitan dan 73% kematian di seluruh dunia. Prevalensi

PTM cenderung meningkat di Indonesia yaitu 41,7% pada tahun 1995

menjadi 59,5% di tahun 2007. PTM menduduki peringkat pertama

sebagai penyebab utama kematian dan kecacatan yaitu penyakit strok.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akses dan Kualitas Vaksin di

Puskesmas

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi akses dan kualitas

vaksin di puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi akses dalam hal ketersediaan dan distribusi dari Provinsi

hingga ke Puskesmas dan kualitas vaksin secara visual. Output penelitian

ini menghasilkan produk data informasi : profil manajemen pengelolaan

vaksin di Provinsi Banten dan Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa untuk pengelolaan vaksin yang sesuai dengan pedoman

penyelenggaraan imunisasi hanya ditemukan di Dinkes Provinsi,

sementara di Dinkes Kab/Kota dan Puskesmas masih banyak kekurangan.

Tiga (3) dari enam (6) Dinkes Kab/Kota dan delapan (8) dari 18

Puskesmas yang di observasi tidak memiliki freeze tag. Sepuluh (10) dari

delapan belas (18) Puskesmas tidak memiliki genset, padahal empat (4)

Puskesmas diantaranya tidak memiliki pasokan listrik 24 jam dari PLN.

Selain itu, untuk indikator kualitas vaksin BCG yaitu VCCM, tidak dijumpai

di Dinkes Kab/Kota dan di seluruh Puskesmas. Hal ini menimbulkan

kekhawatiran terhadap kualitas fisik vaksin, sehingga perlu dilakukan uji

potensi vaksin. Pembiayaan operasional vaksin Puskesmas sangat minim,

seluruh Puskesmas mengandalkan Bantuan Operasional Kesehatan untuk

biaya operasional imunisasi di Puskesmas. Anggaran Bimtek di salah satu

provinsi masih sangat minim, sementara untuk antisipasi, bimtek dapat

dilakukan dengan cara Petugas Puskesmas mengunjungi Dinkes

Kab/Kota.Pengetahuan pengelola vaksin di Puskesmas dan klinik swasta

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

26

masih kurang, terutama dalam hal pengenalan vaksin dan pengenalan

Coldchain (ILR). SDM pengelola vaksin di Dinkes Provinsi sudah pelatihan,

namun SDM Dinkes Kabupaten/Kota dan Puskesmas belum semua

mendapat pelatihan.

6. Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan Berbasis Registrasi

Kematian & Penyebab Kematian di 12 Kab/Kota di Indonesia Tahun 2012

Penelitian ini merupakan pengembangan sistem yang merupakan langkah

awal yang dapat dilanjutkan menuju Registrasi Penyebab Kematian

secara penuh yang mencakup seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.

Secara umum tujuan dari pengembangan ini meningkatkan sistem

registrasi kematian dan penyebab kematian di tingkat Kabupaten/Kota

yang berkelanjutan menuju Sistem Registrasi Sampel yang menjamin

ketersediaan angka kematian dan penyebab kematian yang akurat dan up

to date yang bisa digunakan untuk perencanaan program kesehatan.

Tujuan khususnya adalah mendapatkan angka kematian di masing-

masing kabupaten/kota, Mendapatkan pola penyebab kematian seluruh

kelompok umur, meningkatkan “completeness” pelaporan kematian

melalui kolaborasi yang berkesinambungan antara Administrasi

Kependudukan Kemendagri dengan Kementerian kesehatan,

meningkatkan kualitas identifikasi penyebab kematian dan peningkatan

keterampilan menegakkan penyebab kematian, meningkatkan

keterampilan manajemen dan analisis data di masing-masing

kabupaten/kota. Sampel yang menjadi lokasi pelaksanaan sistem

registrasi tahun 2011 sebanyak 12 kabupaten/kota yaitu: Kabupaten

Padang Pariaman, Kota Palembang, Kabupaten Gresik, Kota Yogyakarta,

Kabupaten Gianyar, Kabupaten Banjar, Kota Balikpapan, Kabupaten

Gowa, Kota Manado, Kabupaten Kupang, Kota Mataram, dan Kota

Ambon.

Metode sistem pelaporan penyebab kematian yang dipakai tergantung

dimana kematian terjadi yaitu : Kejadian kematian di fasilitas kesehatan

melalui sertifikat medis penyebab kematian bersumber dari catatan medis

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

27

oleh dokter yang merawat, dan Kejadian kematian di luar fasilitas

kesehatan atau di rumah melalui pendekatan autopsi verbal (AV)

menggunakan kuesioner semi-terstruktur yang diisi oleh paramedis.

Kemudian dokter puskesmas akan melengkapi keterangan medis

penyebab kematian dengan penegakan diagnosis penyebab kematian

berdasarkan ICD-10. Informasi kejadian kematian di peroleh dari

administrasi kependudukan dan jajarannya dan juga informasi dari

masyarakat setempat dan melalui kader. Hal ini mengingat belum

terlaporkan dan belum tercatat seluruh kejadian kematian di administrasi

kependudukan. Penyebab dasar kematian dikelompokkan berdasarkan

tabular list volume 1 ICD-10, kemudian baru di analisis.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

28

Tabel 3.3 Publikasi Ilmiah di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan

Masyarakat Tahun 2012

a. Publikasi Ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional

NO JUDUL MEDIA PENULIS SATKER

1 Asesmen Program Internsip Dokter Indonesia Di Sumatera Barat Tahun 2011

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 11 No.3 2012

Mieska D, Rofingatul M, Harimat H

PTIKM

2 An analysis of Pharmacy Services by Pharmacist in Community Pharmacy

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, vol.15 , no.3 , 2012

Max Joseph Herman, Andi Leny S

PTIKM

3 Filariasis Di Indonesia Bina Widya ,Volume 23, Nomor 3, Edisi April 2012

Mohammad Sudomo dan Raflizar

PTIKM

4 Kebijakan Penempatan Apoteker di Puskesmas

Bulletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 15 No.2 April 2012

Sudibyo S, Andi Leny S, Raharni, Max J Herman

PTIKM

5 Gambaran Kebakaran Hutan dengan Kejadian Penyakit ISPA dan Penumonia di Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi Tahun 2008

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol 11 No 2, Juni 2012, 148 – 158

Dian Perwitasari, Bambang Sukana

PTIKM

6 Hubungan Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Malaria Di Wilayah Timur Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2010)

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

M. Hasyimi, Maria Holy Herawati

PTIKM

7 Prevalensi Hipertensi pada Kehamilan di Indonesia

Bulletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 15 No.2 April 2012

Anna Maria Sirait, SKM, M.Kes

PTIKM

8 Model Intervensi Hipertensi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 15 No 2, April 2012

Julianty Pradono, Tin Afifah, Sintawati Supomo

PTIKM

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

29

9 Profil Konsumsi sumber Antioksidan Alami, Status Gizi, Kebiasaan Merokok dan Sanitasi Lingkungan pada Daerah dengan TB-Paru Tinggi di Indonesia

PGM 35(1) thn 2012 Budi Setyawati, SP, MPH

PTIKM

10 Penentuan Daerah Rawan Gizi Berdasarkan Analisis Spatial

Media Litbang Kesehatan Volume XXII Nomor 1 Tahun 2012

Noviati Fuada, SP, MKM

PTIKM

11 Analisis Determinan Underweight Anak 0-23 Bulan Pada Daerah Miskin Di Jawa Tengah Dan Jawa Timur

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Bunga Ch R, Hardinsyah, Yayuk Farida B

PTIKM

12 AnalisisDeterminan BBLR Pada Anak Usia 0-59 Bulan di NTT, Kalteng dan Papua

JEK, Vol. 11 No.2, Juni 2012

Bunga C. Rosha, Indri Surya P, Nurilah Amaliah

PTIKM

13 Analisis Determinan Stunting Anak 0-23 Bulan Pada Daerah Miskin di Jateng-Jatim

PGM, Vol. 35 No.1 tahun 2012

Bunga C. Rosha, S.Sos, M.Si

PTIKM

14 Efektifitas Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Gurendro Putro, Samad, Iram Barida M

PTIKM

15 Determinan Kejadian Komplikasi Persalinan Di Indonesia (Analisis Data Sekunder Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007)

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Oster Suriani S, Yetti Armagustini, Dina Bisara

PTIKM

16 Sumber Pencemaran Potensial Dan Kejadian Diare Di Provinsi DKI Jakarta (Riskrsdas 2007)

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Riris Nainggolan, Bhaskarani W

PTIKM

17 Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Insiden Malaria Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Dan Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Mardiana, D. Anwar Musadad

PTIKM

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

30

18 Beberapa Aspek Perilaku An. Maculatus Theobald Di Pituruh Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Sinta, S. Sukowati

PTIKM

19 Konsumsi Energi, Protein dan Lemak Pada Rumah Tangga yang Mempunyai Anak Usia 3-5 Tahun Menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang (Pugs) dan Tingkat Sosial Ekonomi (Analisis Data Sekunder Riskesdas Tahun 2007/2008)

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.2, 2012

Sri Muljati, Basuki Budiman, Noviati Fuada

PTIKM

20 Gambaran Status Kesehatan Penduduk di Daerah Perbatasan

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.2, 2012

Felly P Senewe, Yuana Wiryawan

PTIKM

21 Sanitasi Pasar Tradisional di Kabupaten Sragen Jawa Tengah dan Kabupaten Gianyar Bali

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.2, 2012

Riris Nainggolan, Supraptini

PTIKM

22 Implementasi Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM RT) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.2, 2012

Athena, Indah T PTIKM

23 Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis Pada Wanita Indonesia

Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 2 September 2012

Diny Eva Ariyani, Endang L Achadi, Anies Irawati

PTIKM

24 Studi Reservoir Dan Distribusi Kasus Leptospirosis Di Kabupaten Gresik Tahun 2010

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Bambang Yunianto, T. Ramadhani, Bina Ikawati, Tri Wijayanti, Jarohman

Balai Banjarnegara

25 Nematoda Pada Famili Muridae (Tikus dan Mencit) Di Pemukiman Di Kabupaten Banjarnegara

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.3, 2012

Adil Ustiawan, Jarohman Raharjo, Endang Setiyani

Balai Banjarnegara

26 Perbedaan Siklus Gonotropik dan Peluang Hidup Aedes sp. Di Kabupaten Wonosobo

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.3, 2012

Nova Pramestuti

Balai Banjarnegara

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

31

27 Ektoparasit (Fleas) Pada Reservoir Di Daerah Fokus Pest Di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.3, 2012

Tri Ramadhani, Budi Santoso, Jarohman Raharjo

Balai Banjarnegara

28 Pemetaan Model Kerawanan Leptospirosis Berdasarkan Faktor Risiko Lingkungan dan Trap Succes di Bantul, Yogyakarta

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.3, 2012

Sunaryo, Bina Ikawati

Balai Banjarnegara

29

Hubungan Faktor Iklim Dengan Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2010

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.3, 2012

Rr. Anggun Paramita Djati, Budi Santoso, Tri Baskoro Tunggul Satoto

Balai Banjarnegara

30 Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Provinsi DIY Tahun 2010

Prosiding Seminar Nasional Kesehatan dengan tema : "Social Determinants of Health and Interprofesional Education : Ways Forward in Achieving MDG'S", ISBN : 978-602-98319-1-6

Anggun Paramita Djati, Baning Rahayujati

Balai Banjarnegara

31 Strain Leptospira yang Ditemukan pada Tikus dan Suncus di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman

Prosiding Seminar Nasional Kesehatan dengan tema : "Social Determinants of Health and Interprofesional Education : Ways Forward in Achieving MDG'S", ISBN : 978-602-98319-1-6

Bina Ikawati, Sunaryo

Balai Banjarnegara

32 Studi Kepadatan Tikus dan Ektoparasit (fleas) pada Daerah Fokus dan Bekas Pes

Prosiding Seminar Nasional Kesehatan dengan tema : "Social Determinants of Health and Interprofesional Education : Ways Forward in Achieving MDG'S", ISBN : 978-602-98319-1-6

Jarohman, Tri Ramadhani

Balai Banjarnegara

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

32

33 Distribusi Spasial Kasus Malaria di Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah

Prosiding Seminar Nasional Kesehatan dengan tema : "Social Determinants of Health and Interprofesional Education : Ways Forward in Achieving MDG'S", ISBN : 978-602-98319-1-6

Sunaryo, Benediktus X. W

Balai Banjarnegara

34 Rekonfirmasi Tersangka Vektor dalam Peningkatan Kasus Malaria di Desa Kebutuh Duwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara

Prosiding Seminar Nasional Kesehatan dengan tema : "Social Determinants of Health and Interprofesional Education : Ways Forward in Achieving MDG'S", ISBN : 978-602-98319-1-6

Tri Wijayanti Balai Banjarnegara

35 Studi Epidemiologi dan Faktor Risiko Leptospirosis di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY

Prosiding Seminar Nasional "Rumusan Strategi Kesehatan Dan Pertanian Dalam Percepatan Pengetasan Kemiskinan Menuju Tercapainya Target MDGs 2015, ISBN : 978-602-17189-0-2

Sunaryo, Bina Ikawati

Balai Banjarnegara

36

Prevalensi Identifikasi Serovar Bakteri Leptospira pada Penderita Leptospirosis di Kota Semarang

Prosiding Seminar Nasional "Rumusan Strategi Kesehatan Dan Pertanian Dalam Percepatan Pengetasan Kemiskinan Menuju Tercapainya Target MDGs 2015, ISBN : 978-602-17189-0-2

Tri Ramadhani, Dewi Marbawati

Balai Banjarnegara

37

Evaluasi Pelatihan Singkat Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009

Prosiding Seminar Nasional "Rumusan Strategi Kesehatan Dan Pertanian Dalam Percepatan Pengetasan

Anggun Paramita Djati, Baning Rahayujati

Balai Banjarnegara

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

33

Kemiskinan Menuju Tercapainya Target MDGs 2015, ISBN : 978-602-17189-0-2

38 Hubungan Pendidikan Formal, Pengetahuan Ibu Dan Sosial Ekonomi Terhadap Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma Bengkulu

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.1, 2012

Leni Marlina, Junus W

Balai Donggala

39 Bionomik Nyamuk Mansonia Dan Anopheles Di Desa Karya Makmur, Kabupaten Oku Timur

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.2, 2012

Yanelza Supranelfy, Hotnida Sitorus, R. Irpan Pahlepi

Loka Baturaja

40 Karakteristik Kontainer terhadap Keberadaan Jentik Aedes Aegypti di Sekolah Dasar

Jurnal Pembangunan Manusia Vol. 6

Anif Budiyanto, M.Epid

Loka Baturaja

41 Distribusi Spasial Malaria di Kec. Lengkiti Kab. OKU

Jurnal Pembangunan Manusia Vol. 6 no. 1

Ritawati, Yahya Loka Baturaja

42 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Kecamatan Madang Suku III Kabupaten Oku Timur Tentang Filariasis Limfatik

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.3, 2012

Nungki Hapsari Suryaningtyas dan Santoso

Loka Baturaja

43 Perbedaan Gejala Klinis Dan Efek Samping Pengobatan Pada Malaria Falciparum dan Vivax

Jurnal Pembangunan Manusia Vol. 6 No.2 Agustus 2012

Santoso, Supargiyono, Mahardika Agus Wijayanti

Loka Baturaja

44 Peran Kepala Desa dan Petugas Kesehatan terhadap Eliminasi Filariasis Limfatik di Kecamatan Madang Suku III Kabupaten Oku Timur

Jurnal Pembangunan Manusia Vol. 6 No.3 Desember 2012

Nungki Hapsari dan Santoso

Loka Baturaja

45 Dampak Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Desa Sukajadi Kabupaten Oku

Jurnal Pembangunan Manusia Vol. 6 No.3 Desember 2012

Rika Mayasari, Hotnida Sitorus, Lasbudi Pertama Ambarita

Loka Baturaja

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

34

46 Neraca Kehidupan Aedes aegypti pada Berbagai Jenis Umpan Darah

Makalah Prosiding Seminar Nasional Politeknik Banjarnegara ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2

Hubullah Fuadzy, Rina Marina, Heni Prasetyowati, Asep Jajang

Loka Ciamis

47 Daya Tolak Ekstrak Segar Daun Pepaya (Carica papaya) terhadap Aedes aegypti dan Aedes albopictus

Makalah Prosiding Seminar Nasional Politeknik Banjarnegara ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2

Firda Yanuar Pradani, S.Si

Loka Ciamis

48 Hubungan antara Distribusi Serotipe Virus Dengue dengan Tingkat Endemisitas DBD di Propinsi Jawa Barat

Makalah Prosiding Seminar Nasional Politeknik Banjarnegara ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2

Heni Prasetyowati, S.Si, M.Sc dan Roy Nusa RES, SKM, M.Si

Loka Ciamis

49 Pengaruh Insektisida Deltamethrin terhadap Kematian Kecoa (Periplaneta americana) dan Ekotoksikologinya

Makalah Prosiding Seminar Nasional Politeknik Banjarnegara ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2

Endang Puji A dan Pandji Wibawa Dhewantara

Loka Ciamis

50 Ae. Aegypti Stadium Aquatik pada Tingkat Lokasi Ketinggian di Kabupaten Ciamis

Makalah Prosiding Seminar Nasional Politeknik Banjarnegara ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2

Hubullah Fuadzy dan Joni Hendri

Loka Ciamis

51 Sebaran Jentik Nyamuk Aedes spp. di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya

Makalah Prosiding Seminar Nasional Politeknik Banjarnegara ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2

M. Umar Riandi, Mara Ipa, dan Joni Hendri

Loka Ciamis

52 Fauna Anopheles SP Di Kabupaten Sumba Barat Daya

Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11 No.3, 2012

Ni Wayan Dewi Adnyana dan Ruben W

Loka Waikabubak

53 Situasi Filariasis di Kabupaten sumba Tengah Prop.NTT Tahun 2009

Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol.22.No.1 Tahun 2012

Ruben W.Willa,SKM

Loka Waikabubak

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

35

b. Publikasi Ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik

internasional

NO JUDUL MEDIA PENULIS SATKER

1 Existence of the rdl

mutant alleles among

the anopheles malaria

vector in Indonesia

Malaria Journal

2012, 11:57

Supratman

Sukowati, Sinta

PTIKM

Pada tahun 2012, Pusat TIKM dan ampuannya telah berhasil mencapai target

output penelitian dan publikasi ilmiah nasional, akan tetapi untuk publikasi

ilmiah internasional hanya tercapai 1 artikel dari 2 yang ditargetkan. Hal ini

dikarenakan tertundanya penerbitan artikel yang ditulis peneliti pada tahun

2012 serta kualitas artikel yang masih belum memenuhi standar.

Pencapaian target indikator di bidang teknologi intervensi kesehatan

masyarakat tersebut didukung oleh terlaksananya beberapa kegiatan yang

tercantum dalam RKAKL dengan output seperti yang terlihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Capaian Output Kegiatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan

Masyarakat yang tercantum dalam RKA-KL Tahun 2012

No Program/Kegiatan/Output Target Realisasi %

1 Layanan Perkantoran 12 bulan

layanan 12 bulan layanan 100

2 Penelitian Bidang Teknologi

Intervensi Kesehatan Masyarakat 6 dokumen 6 dokumen 100

Pengembangan Model Pengendalian

Kesehatan Berbasis Registrasi Kematian

dan Penyebab Kematian di 12 Kab/kota

di Indonesia tahun 2012

1 dokumen

laporan 1 dokumen laporan 100

Faktor-faktor yang mempengaruhi Akses

dan Kualitas Vaksin di Puskesmas

1 dokumen

laporan 1 dokumen laporan 100

Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak

Menular & Tumbuh Kembang Anak

1 dokumen

laporan 1 dokumen laporan 100

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

36

No Program/Kegiatan/Output Target Realisasi %

Uji Coba Pengembangan Model

Surveilans Dampak Perubahan Iklim di

Indonesia

1 dokumen

laporan 1 dokumen laporan 100

Penelitian Studi Intervensi Tradisi SEI di

Kabupaten Timor Tengah SelatanTahap

3 (Evaluasi Model Intervensi)

1 dokumen

laporan 1 dokumen laporan 100

Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD

Berdasarkan KondisiIklim di Indonesia

1 dokumen

laporan 1 dokumen laporan 100

3 Dokumen Perencanaan dan

Pengelolaan Anggaran

3 dokumen - 1 dokumen RKAKL

- 1 dokumen rapat koordinasi

lintas program dan lintas sector

- 1 dokumen kerjasama lintas

program dan lintas sector

4 Laporan Kegiatan dan pembinaan 4 laporan

- 1 laporan Forum Pembina

Ilmiah

- 1 laporan pembinaan dan

koordinasi pada satker yang

menginduk pada PTIKM

- 1 laporan training meta analisis

- 1 laporan pengembangan dan

peningkatan kapasitas SDM

100

5 Laporan Kinerja 3 dokumen

- 1 laporan tahunan

- 1 laporan akuntabilitas kinerja

- 1 laporan evaluasi kegiatan

100

6 Laporan Keuangan dan Kekayaan

Negara 2 laporan

- 1 laporan SAP dan Simak BMN

- 1 laporan keuangan 100

7 Gedung / Bangunan Kantor 551 m2 551 m2 100

8 Penapis Teknologi Intervensi

Kesehatan Masyarakat 3 dokumen

- 1 dokumen workshop penapis

teknologi

- 1 dokumen prosiding dan policy

option

- 1 dokumen kajian literature

hasil penelitian tekinkesmas

100

9 Manajemen Informasi, Publikasi dan

Desiminasi 5 dokumen

- 1 dokumen sosialisasi dan

diseminasi hasil penelitian

(tidak tercapai)

- 1 dokumen pameran

- 4 edisi jurnal ekologi kesehatan

- 1 dokumen pengelolaan website

- 3 edisi jurnal kespro

80

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

37

No Program/Kegiatan/Output Target Realisasi %

10 Peralatan Fasilitas Perkantoran 156 unit

- 15 unit alat cetak

- 1 mesin fotocopy

- 100 unit filling cabinet

- 40 unit alat pemadam api

- 2 pkt sound system untuk ruang

rapat

- 1 pkt alat penguat sinyal

- 3 pkt electronic board

- 24 unit lemari buku

- 2 unit projector screen

- 1 pkt pemasangan jaringan

- 1 pkt hsndy talky

100

Didalam proses mencapai sasaran/indikator tersebut ditemui beberapa

kendala atau permasalahan, diantaranya :

1. Standar Operasional Prosedur sebagai bentuk penjabaran pekerjaaan

dari tupoksi Pusat TIKM belum berjalan dengan baik

2. Masih terbatasnya kemampuan SDM yang dapat mendukung tupoksi

serta sarana prasarana yang belum mencukupi.

3. Sinkronisasi waktu peneliti, antara penelitian yang satu dengan lainnya

dimana sebagian besar peneliti di Pusat TIKM terlibat dalam kegiatan

Riset Kesehatan Nasional seperti Rifaskes (penyusunan laporan),

persiapan Riskesdas (menjadi PJ Blok) dan Rikhus Pencemaran

Lingkungan sehingga mempengaruhi pelaksanaan seluruh kegiatan di

Pusat TIKM

4. Monitoring dan evaluasi dalam pelaporan hasil penelitian belum optimal

dan tidak tepat waktu di akhir tahun anggaran berakhir

Adanya permasalahan tersebut menyebabkan kegagalan seperti :

1. Tidak terlaksananya kegiatan pembinaan ke semua loka, sehingga hanya

terpadu di 3 tempat (Salatiga, Banjarnegara dan Baturaja)

2. Pertemuan evaluasi kegiatan hanya dilaksanakan 2 kali dari seharusnya 4

kali pertemuan

3. Tidak terlaksananya kegiatan diseminasi hasil penelitian

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

38

Adapun usulan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu :

1. Badan Litbangkes melakukan sosialisasi penyempurnaan dan

pengesahan Peta jabatan yang menguraikan tugas pokok dan fungsi

masing-masing pegawai yang terbagi dalam fungsional peneliti dan

fungsional umum sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam hal

penugasan;

2. Penambahan jumlah SDM dan peningkatan kemampuan teknis yang

diperlukan melalui pelatihan-pelatihan

3. Koordinasi antar sub bagian dan sub bidang untuk merealisasikan dan

mempertanggungjawabkan kegiatan/penelitian yang sudah dilakukan

melalui milist Pusat TIKM

4. Koordinasi dan sinkronisasi penyusunan jadwal kegiatan dan rencana,

serta sosialisasi perencanaan di awal waktu saat pertemuan rutin bulanan

seluruh staf dengan Kepala Pusat

5. Perlu komitmen dan pengawalan bersama antara tim PPI dan pejabat

struktural untuk dapat merealisasikan kegiatan-kegiatan yang sudah

direncanakan

6. Kegiatan-kegiatan yang dipastikan tidak akan terlaksana harus sudah

dideteksi sedini mungkin dan direvisi untuk kebutuhan yang masih

diperlukan seperti belanja modal.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

39

B. SUMBER DAYA

1) Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur penggerak

utama kegiatan yang dilaksanakan di Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan

Masyarakat. Berdasarkan data per 31 Desember 2012, pegawai Pusat

Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat berjumlah 150 orang yang terdiri

dari 53 orang laki-laki dan 97 orang perempuan. Menurut UU no. 8 tahun

1974 jabatan pegawai negeri sipil dikelompokkan menjadi dua yaitu jabatan

fungsional dan jabatan struktural. Adapun yang dimaksud dengan jabatan

adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan

hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka susunan suatu satuan

organisasi. Jabatan dilihat dari sudut struktural adalah jabatan yang secara

tegas ada dalam struktur organisasi sedangkan jabatan fungsional adalah

jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya dalam suatu satuan organisasi dan

tidak tergambar dalam struktur organisasi. Ditinjau dari jabatannya, Pusat

Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat memiliki 9 orang pejabat

struktural, 74 orang fungsional (peneliti), dan 67 orang staf. Untuk rinciannya

dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Jumlah Pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat

berdasarkan Jabatan

No Sub Bagian/Bidang

Tahun 2012

Jml Fungsional Struktural Staf

1 Sub Bagian PKS 0 1 11 12

2 Sub Bagian KKU 0 1 24 25

3 Sub Bidang UKM 44 2 5 51

4 Sub Bidang UKKR 17 2 13 32

5 Sub Bidang SDM 3 2 8 13

6 Sub Bidang Faskal 10 1 6 17

Jumlah 74 9 67 150

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

40

Bila dilihat berdasarkan golongan, dari 150 orang pegawai, persentase

yang tertinggi adalah golongan III sebanyak 105 orang (70%) dan yang

terendah golongan II sebanyak 8 orang (5,33%), untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Gambar 3.1 berikut :

Sub Bagian PKS

Sub Bagian KKU

Sub Bidang UKM

Sub Bidang UKKR

Sub Bidang SDM

Sub Bidang Faskal

3 40 1 0 0

9

20

2824

12 12

0 1

23

7

15

Jumlah Pegawai Pusat TIKM Berdasarkan Golongan

Gol. II Gol. III Gol. IV

Gambar 3.1 Jumlah Pegawai Pusat TIKM berdasarkan Golongan

Ditinjau dari jenjang pendidikan, Pusat TIKM memiliki pegawai dengan

latar belakang pendidikan terbanyak yaitu S2 sebanyak 68 orang. Data

selengkapnya mengenai latar belakang pendidikan pegawai Pusat TIKM dapat

dilihat pada Gambar 3.2.

Sub Bagian PKS

Sub Bagian KKU

Sub Bidang UKM

Sub Bidang UKKR

Sub Bidang SDM

Sub Bidang Faskal

0 07 3 3 22 2

32

20

1117

14 12 8 942 2 0 1 0 01

70 0 0 0

Jumlah Pegawai Pusat TIKM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

S3 S2 S1 D2/D3 SLTA/ D1

Gambar 3.2 Jumlah Pegawai Pusat TIKM Berdasarkan Pendidikan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

41

2) Sumber Daya Anggaran

Pusat TIKM sendiri pada tahun 2012 mempunyai pagu anggaran sebesar

Rp. 34.618.493.000,- (tiga puluh empat milyar enam ratus delapan belas juta

empat ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah), yang kemudian direvisi menjadi

Rp. 32.523.555.000,- (tiga puluh dua milyar lima ratus dua puluh tiga juta

lima ratus lima puluh lima ribu rupiah).

Capaian Realisasi Anggaran Tahun 2012 Pusat TIKM dan Satker-Satker

yang diampu sampai 31 Desember 2013 dapat dilihat padatabel 3.6 berikut

ini.

Tabel 3.6 Capaian Realisasi Anggaran Tahun 2012 Pusat TIKM dan

Satker-Satker yang diampu sampai 31 Desember 2013

No Satker

Pagu Total (Rp) Realisasi %

Realisasi

*(Revisi DIPA

Terakhir) (Akhir TA 2012)

1 Pusat 3 32.523.555.000 28.619.902.548 88,00

2 Balai P2B2 Banjarnegara 4.092.418.000 4.069.769.630 99,45

3 Balai P2B2 Donggala 6.594.130.000 6.364.921.984 96,52

4 Loka P2B2 Ciamis 3.899.324.000 3.787.340.009 97,13

5 Loka P2B2 Baturaja 4.335.116.000 4.264.292.319 98,37

6 Loka P2B2 Waikabubak 3.191.910.000 2.844.637.628 89,12

Total 54.636.453.000 49.950.864.118 91,42

Dari jumlah keseluruhan anggaran yang dapat diserap sebanyak 88 %

atau Rp.28.619.902.548,- sedangkan sisa anggaran yang tidak dapat diserap

atau disetor kembali ke Kas Negara sebesar Rp.3.903.652.452,- atau 12%.

Pada tahun 2012 realisasi anggaran mengalami kenaikan dibandingkan tahun

sebelumnya. Pada tahun 2011, realisasi anggaran sebesar 75,18 %

sedangkan pada tahun 2012 sebesar 88 %.Penjelasan lebih rinci dari realisasi

belanja tersebut dapat dilihat pada tabel 3.7

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

42

Tabel 3.7 Realisasi per Kegiatan / Output Pusat TIKM Tahun 2012

Program/Kegiatan/Output Alokasi

(Rp.) Realisasi (Rp.) %

024.11.04 PROGRAM LITBANGKES

2070 Penelitan dan pengembangan Teknologi Intervensi

Kesehatan Masyarakat 32.523.555.000 28.619.902.548 88,00

2070.001 Layanan Perkantoran 8.876.103.000 8.773.934.058 98,85

2070.002 Penelitian Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan

Masyarakat 17.314.380.000 15.053.640.277 86,94

001

Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan Berbasis

Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di 12 Kab/kota

di Indonesia tahun 2012

5.000.000.000 4.734.619.027 94,69

002 Faktor-faktor yang mempengaruhi Akses dan Kualitas Vaksin

di Puskesmas 375.255.000 324.421.700 86,45

003 Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular & Tumbuh

Kembang Anak 9.958.650.000 8.167.215.150 82,01

006 Uji CobaPengembanganModel

SurveilansDampakPerubahanIklim di Indonesia 1.099.140.000 1.053.561.200 95,85

007 Penelitian Studi Intervensi Tradisi SEI di Kabupaten Timor

Tengah SelatanTahap 3 (Evaluasi Model Intervensi) 541.535.000 484.038.800 89,38

008 PembuatanModel prediksiPenyakitDBD

BerdasarkanKondisiIklim di Indonesia 339.800.000 289.784.400 85,28

11 HibahLangsungLuarNegeri 772.718.000 557.959.000 72,21

Dukungan Manajemen

2070.010 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 621.526.000 458.501.900 73,77

2070.011 Laporan Kegiatan dan pembinaan 1.886.628.000 1.454.861.959 77,11

2070.012 Laporan Kinerja 271.534.000 199.101.500 73,32

2070.013 Laporan Keuangan dan Kekayaan Negara 350.270.000 322.567.150 92,09

2070.014 Gedung / Bangunan Kantor 99.891.000 99.691.000 99,80

2070.034 Penapis Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat 448.320.000 307.932.304 68,69

2070.035 Manajemen Informasi, Publikasi dan Desiminasi 1.092.205.000 712.253.400 65.21

2070.037 Peralatan Fasilitas Perkantoran 789.980.000 679.460.000 86.01

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

43

Pusat TIKM pada tahun anggaran 2012 ini memperoleh anggaran

berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp.

32.523.555.000,-. Anggaran tersebut telah mengalami 4 kali revisi seperti

yang dapat dilihat pada tabel IV.5.

Pada DIPA awal tahun 2012, Pusat TIKM memperoleh dana APBN

sebesar Rp 34.618.493.000,- yang kemudian direvisi pada bulan April

2012 karena adanya proses pencairan blokir. Pada bulan Juli 2012 terjadi

revisi DIPA ke 2 karena adanya revisi pergeseran antar keluaran dalam

satu kegiatan. Revisi DIPA ke 3 terjadi pada bulan Oktober 2012 karena

adanya revisi efisiensi anggaran menjadi Rp. 32.067.103.000,-. Pada

bulan Desember 2012 DIPA Pusat TIKM kembali direvisi menjadi Rp.

32.523.555.000,- karena adanya revisi gaji dan terjadi penambahan

anggaran untuk dana hibah sebesar Rp.772.718.000,- .

3) Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Pusat TIKM memiliki sarana dan prasarana baik barang bergerak

maupun tidak bergerak. Sarana dan prasarana disini berupa gedung,

kendaraan operasional dan peralatan perkantoran.

a. Gedung Perkantoran

Pusat TIKM memiliki 2 gedung yang terletak di Jl. Percetakan Negara

No. 29 seperti yang terlihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Nama Gedung yang dimiliki Pusat TIKM

No Keterangan Luas Pegawai

UK SDK TU Jumlah

1 Gedung 4 lantai

(gedung 5)

1750 m2 8 30 37 75

2 Gedung ex-namru 3

lantai (gedung 6)

1224 m2 75 0 0 75

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

44

b. Kendaraan Operasional

Pusat TIKM pada tahun 2012 memiliki 5 kendaraan roda 4 dan 2

kendaraan roda 2 seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kendaraan Operasional yang dimiliki Pusat TIKM

No Jenis Kendaraan Awal

Tahun Pengadaan

Di Hapus

Akhir Tahun

Kondisi

Baik Rusak Rusak Berat

1 Sedan 1

1 1

2 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah )

5

1 4 4

3 Sepeda Motor 3

3 2

1

Untuk kendaraan roda 4 (mini bus), 1 mobil diperuntukkan bagi Eselon II

(Ka. Pusat), 2 mobil untuk Eselon III (Ka. Bidang UK dan SDK) serta 1

mobil untuk operasional sedangkan untuk 1 mobil sedan diperuntukkan

bagi Ka. Bagian Tata Usaha.

c. Peralatan Perkantoran

Peralatan perkantoran Pusat TIKM dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Aset Tetap (Peralatan dan Mesin)

b. Aset lainnya (Aset tak berwujud)

Data lebih lengkap mengenai peralatan perkantoran tahun 2012 dapat

dilihat pada lampiran

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

45

BAB IV SIMPULAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini selain sebagai dokumen

akuntabilitas juga sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan

Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat pada tahun anggaran 2012.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan

program, kegiatan dan anggaran di tahun mendatang untuk menjadi lebih baik lagi.

Hasil pencapaian output Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat

dalam hal publikasi ilmiah di media nasional pada tahun 2012 menggambarkan

pencapaian kinerja yang sangat baik karena melebihi dari target yang direncanakan

pada awal tahun, namun demikian dalam hal publikasi ilmiah di media internasionall

tidak dapat tercapai.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

46

LAMPIRAN

1. Peralatan Perkantoran Pusat IKM Tahun 2012

a. Aset Tetap (Peralatan dan Mesin)

No Nama Barang Awal

Tahun Pengadaan

Di

Hapus

Akhir

Tahun

Kondisi

Baik Rusak Rusak

Berat

1 Elevator /Lift 1 1 1

2 Trap Latihan 3 3 3

3 PH Meter (Alat Ukur

Universal) 3 3 1 2

4 Global Positioning

System 6 6 6

5 Salinometer 3 3 3

6 Scanner (Universal

Tester) 2 2 0 2

7 Neraca Halus + Lemari

Capasitas 500 Gram 1 1 0 1

8

Selo (Kotak

Penyimpanan) Dengan

Pengatur Temperatur

2 2 0 2

9 Rak-Rak Penyimpan 4 4 4

10 Lemari Penyimpan 5 5 5

11 Mesin Ketik Manual

Portable (11-13 Inci) 1 1 0 1

12 Mesin Ketik Manual

Standard (14-16 Inci) 2 2 0 2

13

Mesin Ketik Manual

Langewagon (18-27

Inci)

2 2 0 2

14 Mesin Ketik Listrik

Standard (14-16 Inci) 2 2 0 2

15 Mesin Ketik Listrik

Langewagon (18-27 1 1 0 1

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

47

Inci)

16 Mesin Ketik

Elektronik/Selektrik 2 2 0 2

17 Mesin Hitung Listrik 1 1 0 1

18 Mesin Hitung

Elektronik/Calculator 8 8 0 8

19 Mesin Stensil Manual

Double Folio 1 1 0 1

20 Mesin Fotocopy Folio 0 1 1 1

21 Lemari Besi/Metal 47 40 87 75 12

22 Lemari Kayu 42 42 6 36

23 Rak Besi 48 48 45 3

24 Rak Kayu 7 7 0 7

25 Filing Cabinet Besi 68 100 168 100 68

26 Brandkas 4 4 0 4

27 Buffet 17 17 0 17

28 Tabung Pemadam Api 24 24 0 24

29

CCTV - Camera

Control Television

System

10 10 10

30 Papan Visual/Papan

Nama 7 7 1 6

31 Movitex Board 0 3 3 3

32 White Board 18 18 0 18

33 Alat Penghancur

Kertas 1 1 0 1

34 Overhead Projector 1 1 0 1

35 Lampu-lampu Kristal 2 2 2

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

48

36 LCD Projector/Infocus 7 7 7

37 Focusing Screen/Layar

LCD Projector 1 2 3 3

38 Meja Kerja Kayu 264 264 126 138

39 Kursi Besi/Metal 305 305 134 171

40 Kursi Kayu 8 8 0 8

41 Meja Rapat 53 53 44 9

42 Meja Komputer 36 36 7 29

43 Meja Ketik 4 4 0 4

44 Meja Telepon 4 4 2 2

45 Meja Resepsionis 1 1 0 1

46 Kursi Fiber Glas/Plastik 98 98 44 54

47 Meubelair Lainnya 3 3 3

48 Jam Mekanis 17 17 17

49 Mesin Penghisap

Debu/Vacuum Cleaner 2 2 1 1

50 Lemari Es 11 11 0 11

51 A.C. Split 106 106 50 56

52 Exhause Fan 4 4 0 4

53 Up Right

Chiller/Frezzer 1 1 1

54 Tabung Gas 6 6 6

55 Televisi 2 2 2

56

Tape Recorder (Alat

Rumah Tangga

Lainnya ( Home Use ))

19 19 19

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

49

57 Sound System 1 1 0 1

58 Wireless 1 1 0 1

59 Microphone 3 3 3

60

Gambar

Presiden/Wakil

Presiden

4 4 4

61 Dispenser 4 4 0 4

62 Handy Cam 2 2 1 1

63 Audio Monitor Passive 5 5 0 5

64 Microphone/Wireless

MIC 0 1 1 1

65 Microphone Connector

Box 0 16 16 16

66 Power Supply

Microphone 0 1 1 1

67

Battery Charger

(Peralatan Studio

Audio)

4 4 0 4

68 Power Amplifier 0 1 1 1

69 Time Switching 0 1 1 1

70 Peralatan Studio Audio

Lainnya 0 3 3 3

71 Camera Film 5 5 0 5

72

Analitical Balance

(Peralatan Studio

Video Dan Film)

1 1 0 1

73 Layar Film/Projector 3 3 0 3

74 Motor Driver 2 2 0 2

75 Mesin Jilid 1 1 0 1

76 GPS Receiver 4 4 0 4

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

50

77 Pesawat Telephone 10 10 2 8

78 Handy Talky (HT) 0 4 4 4

79 Facsimile 3 3 2 1

80 Alat Komunikasi

Lainnya 0 4 4 4

81 Peralatan Pemancar

Lainnya 0 1 1 1

82

Alat Pengatur

Telekomunikasi

Lainnya

0 2 2 2

83 Stetoscope (Alat

Kedokteran Umum) 4 4 4

84 Tensimeter 23 23 23

85 Centrifuge (Alat

Kedokteran Umum) 3 3 3

86 Lemari Obat (Kaca) 3 3 0 3

87 Kursi Dorong 50 50 50

88

Alat Kesehatan

Kebidanan Dan

Penyakit Kandungan

Lainnya

8 8 8

89 Modulas Monitoring

System 1 1 1

90 Microwafe Therapy

Apparatus 1 1 0 1

91 Brush 2 2 0 2

92

EKG Elektro Photo

Cardiograph For

Recording Elektro And

1 1 1

93 Hotplate 4 4 0 4

94 Deep Freezer (Alat

Kedokteran Nuklir) 1 1 1

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

51

95 Timer (Alat Kedokteran

Traditional Medicine) 2 2 0 2

96 Compressor 1 1 0 1

97

Timbangan Badan

(Alat Kesehatan Umum

Lain)

20 20 20

98 Ukur Tinggi Badan 20 20 20

99 Alat Kesehatan Umum

Lainnya 20 20 20

100 Spectro Photo Meter 3 3 0 3

101

Balance (Alat

Laboratorium

Mekanika Tanah Dan

Batuan)

4 4 0 4

102

Thermohygrometer

(Alat Laboratorium

Logam, Mesin Dan

Listrik)

2 2 0 2

103 Alat Uji Gas Buang 3 3 0 3

104 Diesel Engine 1 1 1

105 Incubator (Alat

Laboratorium Umum) 1 1 1

106 Microscope 19 19 2 17

107 Tabung Gas N2 3 3 0 3

108 Titration Apparatus 2 2 0 2

109 Refrigerator 7 7 0 7

110 Spectrophotometer 1 1 0 1

111

Binoculer Microscope

(Alat Laboratorium

Microbiologi)

1 1 0 1

112

Stereo Microscope

(Alat Laboratorium

Microbiologi)

2 2 2

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

52

113 Pipette Filter 1 1 0 1

114 Stabilizer 4 4 0 4

115 Sub Marine Gel

System 1 1 0 1

116 Micro Pippettes 4 4 0 4

117 Electromagnetic

Current Meter 2 2 0 2

118 Microscope Tringular 1 1 1

119 Mercury Analyzer (Alat

Laboratorium Kimia) 1 1 1

120 Slide Warmer 2 2 0 2

121 Shaking Waterbath 1 1 1

122 Lemari Asam 1 1 0 1

123

Cooler (Alat

Laboratorium

Makanan)

1 1 0 1

124 Thermos Es 2 2 0 2

125 Mortars & Pastle 1 1 1

126 Adaptor (Alat

Laboratorium Fisika) 1 1 1

127 Bak Pendingin 3 3 3

128

Alat Uji Analisa Butiran

Bahan (Laboratory

Testing Screen)

3 3 3

129 Alat Pemadam

Kebakaran 0 40 40 40

130 Analitycal Balance 3 3 1 2

131

Atomic Absorption

Spectrophotometer

(AAS) (Alat Lab.

Pertanian)

1 1 1

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

53

132 Coloumn

Chromatography 1 1 1

133 Elisa Reader 3 3 2 1

134 Fumehood 1 1 1

135 Microscope

Flourescence 1 1 1

136 Microwave Oven 1 1 1

137 PH Meter Digital 3 3 3

138 Transiluminator 1 1 1

139 Water Distilation Unit 1 1 0 1

140 Ultrapure Water Prod 1 1 1

141 Vaccum Filter Soloent 4 4 4

142 Distilling Aquametri

Apparatus 1 1 1

143

Atomic Absorption

Spectrophotometer

(AAS) (Alat Lab. L.

Perairan)

1 1 1

144 Digital Thermometer 2 2 2

145

Pressure Vessel (Alat

Laboratorium

Proses/teknik Kimia)

10 10 10

146 Mobile Lab. High

Volume Air Sampler 2 2 2

147 Alat Pengukur Kadar

Air Dengan Electrode 1 1 1

148 Colony Counter &

Automatic Tally 2 2 2

149 GPS Insight 2 2 2

150

Dust Sampler

(Instrument

Probe/sensor)

10 10 10

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

54

151 Automatic Laboratory

Steam Generator 1 1 1

152 Shaking Machine 1 1 1

153 Laboratory High Speed

Centrifuge 1 1 1

154 Rak Kandang Logam

Untuk Penelitian 6 6 6

155 High Volume Air

Sampler 3 3 1 2

156 Uninterupted Power

Supply (UPS) 1 1 0 1

157 Thermal Apemometer 1 1 1

158 Salino Meter 1 1 1

159 Gas Sampler 2 2 2

160

Water Bath (Alat

Laboratorium Tekanan

Dan Suhu)

1 1 0 1

161 P.C Unit 88 3 91 43 48

162 Lap Top 21 21 19 2

163 Note Book 22 22 1 21

164 Hard Disk 10 10 10

165 Printer (Peralatan

Personal Komputer) 51 15 66 32 34

166 Server 0 1 1 1

167 Modem 36 3 39 39

168 Peralatan Jaringan

Lainnya 0 1 1 1

169 Jet Pump 1 1 1

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

55

170 Blower 2 2 2

171 Stirer 1 1 1

172 Alat Tenis Meja 1 1 1

173 Bangunan Gedung

Kantor Permanen 1 1 1

b. Aset lainnya (Aset tak berwujud)

No Nama Barang Awal

Tahun Pengadaan

Di

Hapus

Akhir

Tahun

Kondisi

Baik Rusak

Rusak

Berat

1 Software Komputer 16 16 16

2. Form Penetapan Kinerja

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

56

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

57

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

58

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2012.pdf · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan laporan ... (R. Herry Bagdja,SH,M.Si) SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

59

3. Form Pengukuran Kinerja