bab i - bab ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/bab i - bab... · 2018-03-20 · agar...

67
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan serta bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tantang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kehati- hatian. Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat (Muhamad, 2009: 4-5) Kehadiran BMI untuk Indonesia sungguhpun pada awalnya tak lebih dari berdirinya sebuah bank umum, namun pada hakekatnya merupakan suatu simbol dari lahirnya suatu system perbankan baru yang mencoba untuk memberikan alternatif lain kepada umat. BMI merupakan proyek sebuah bangsa yang diharapkan tidak saja melayani golongan ekonomi kuat, tetapi terutama juga meningkatkan taraf hidup dan daya beli golongan ekonomi menengah ke bawah. Lebih dari itu BMI dan BPR-BPR Islam yang telah tumbuh lainya, diharapkan akan mampu memainkan peranan yang aktif dalam menggerakan roda-roda pembangunan dengan memberikan fasilitas pembiayaan alternatif untuk usaha-

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan serta bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut tantang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-

hatian. Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan dan pemerataan

kesejahteraan rakyat (Muhamad, 2009: 4-5)

Kehadiran BMI untuk Indonesia sungguhpun pada awalnya tak lebih dari

berdirinya sebuah bank umum, namun pada hakekatnya merupakan suatu simbol

dari lahirnya suatu system perbankan baru yang mencoba untuk memberikan

alternatif lain kepada umat. BMI merupakan proyek sebuah bangsa yang

diharapkan tidak saja melayani golongan ekonomi kuat, tetapi terutama juga

meningkatkan taraf hidup dan daya beli golongan ekonomi menengah ke bawah.

Lebih dari itu BMI dan BPR-BPR Islam yang telah tumbuh lainya, diharapkan

akan mampu memainkan peranan yang aktif dalam menggerakan roda-roda

pembangunan dengan memberikan fasilitas pembiayaan alternatif untuk usaha-

Page 2: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

2

usaha produktif dan investasi yang konstruktif (Karnaen perwataatnadja dan

Muhammad Syafi’i Antonio, 1992: 83)

Melalui pembentukan dan pendirian perbankan syariah tentu banyak tujuan

dan manfaat yang ingin dicapai, terutama dimaksudkan untuk membangun

perekonomian umat. Namun dengan mengacu pada pengalaman Al-Qur’an tujuan

yang utama dari mendirikan bank syariah secara umum terbagi menjadi dua, yaitu

menghindari praktek riba dan mengamalkan prinsip-prinsip syariah dalam

perbankan untuk tujuan kemaslahatan (Burhanudin Susanto,2008: 24)

Secara umum produk perbankan syariah dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

produk dana, produk pembiayaan dan produk jasa. Produk dana merupakan

produk yang bertujuan menghimpun dana dari masyarakat. Produk pembiayaan

adalah produk-produk yang teragabung untuk tujuan pembiayaan kebutuhan

masyarakat yang berbasis pendapatan tanpa exposure pembiayaan (Sunarto

Zulkifli, 2003: 54)

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar, dimana

masyarakatnya ingin terus meningkatkan taraf hidup serta iman dan taqwanya

kepada Allah SWT. Salah satunya yaitu untuk beribadah haji, ibadah haji

merupakan rukun Islam yang kelima. Ibadah yang maha agung ini mensyaratkan

pengorbanan berbagai dimensi kemanusiaan baik dari sisis mental ataupun

kejiwaan, fisik bahkan harta benda. Keagungan ibadah ini juga tak luput dari

keterlibatan langsung negara dalam menerbitkan regulasi untuk mengatur

menjamin khusuknya para jemaah haji. Mulai dari proses pendaftaran, pelunasan,

pemberangkatan,peribadatan di tanah suci dan kepulangan di tanah air termasuk

Page 3: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

3

penetapan jumlah porsi atau kuota jemaah haji tiap propinsi serta biaya

penyelenggaraan ibadah haji. Jumlah porsi tersebut ditentukan oleh Keputusan

Menteri Agama RI tentang Penetapan Porsi Jemaah Haji Indonesia untuk setiap

propinsi sesuai dengan jumlah penduduk muslimnya.

Setiap tahunya pejabat legislatif ikut berperan serta dalam besarnya jumlah

biaya perjalanan ibadah haji dan pemerintah mensyahkan melalui Peraturan

Presiden RI tentang penyelenggaraan ibadah haji. Kemudain Departemen Agama

diwakili oleh Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengeluarkan

Penjelasan Pemerintah tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Walaupun pemerintah telah berupaya menekan biaya perjalanan ibadah haji,

tuntutan agar BPIH diturunkan lagi lebih menguat dan sementara itu keinginan

umat Islam Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji tak pernah surut. Maka

dari itu sejak tahun 2000 Bank Syariah Mandiri (BSM) ikut berperan dan

melayani seluruh umat Islam di Indonesia ini untuk berangkat ke tanah suci.

Kepercayaan yang di berikan masyarakat kepada BSM sebagai bank penerima

setoran haji terbesar ke-4 di Indonesia setelah BRI, Bank Mandiri dan BNI.

Keberhasilan BSM dalam pelayanan haji tersebut tak lepas dari kerjasama setiap

komponen yang ada dalam BSM (Medai BSM, 2007: 45)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tugas akhir dengan judul “Prosedur Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah

Mandiri Capem Klaten”.

Page 4: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

4

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka penulis tugas akhir akan

membahas mengenai prosedur pembiayaan talangan haji yang dibatasi dengan

mengambil obyeknya pada BSM kantor cabang pembantu Klaten dengan pokok

masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten?

2. Bagaimana proses pencairan pembiayaan talangan haji di BSM kantor cabang

pembantu Klaten?

3. Bagaimana proses pelunasan talangan haji dan pelunasan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten?

C. Tujuan dan Manfaaat

1. Penelitian dalam tugas akhir ini bertujuan un tuk:

a. Mengetahui prosedur pengajuan pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten.

b. Mengatahui proses pencairan pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten.

c. Mengetahui proses pelunasan pembiayaan talangan haji dan pelunasan haji

di BSM kantor cabang pembantu Klaten.

2. Manfaat

a. Bagi Penulis

Page 5: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

5

1). Memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir program

Diploma III Keuangan dan Perbankan Islam (KPI) Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

2). Untuk mengetahui prosedur pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten.

3). Guna menambah pengetahuan sebagai bekal agar dapat menerapkan

ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dengan praktek

yang sesungguhnya.

b. Bagi Masyarakat

Dapat menjadi sumber informasi tentang cara memperoleh talangan haji

serta besarnya bagi hasil yang ditawarkan sehingga dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk memilih BSM sebagai bank yang

dipercaya untuk pengadaan pengajuan talangan ibadah haji.

c. Bagi Pembaca

Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan

referensi dalam penelitian.

d. Bagi BSM Kantor Cabang Pembantu Klaten

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

BSM kantor cabang pembantu Klaten untuk mempertahankan dan

mengembangkan kinerjanya di masa akan datang.

Page 6: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

6

e. Bagi STAIN Salatiga

Merupakan referensi dan informasi bagi mahasiswa. Khususnya

mahasiswa STAIN Salatiga program studi DIII KPI serta sebagai sarana

untuk menjamin kerjasama antara lembaga STAIN dengan BSM.

D. Metode Penelitian

1. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian

Dalam penelitian ini penulis melaksanakan praktik langsung pada tanggal 01

Juni 2009 hingga 26 Juni 2009 yang bertempat di Bank Syariah Mandiri

kantor cabang pembantu Klaten yang beralamat di Jl. Pemuda Tengah No. 54

Klaten.

2. Jenis data yang dibutuhkan

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yang akan

digunakan untuk analisis dan pembahasan masalah.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung dan semua kegiatan yang ada

dalam BSM antara lain membaca buku-buku yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti serta sumber-sumber data atau dokumen-dokumen

BSM yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir penulis.

Page 7: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

7

3. Metode Penulisan data

a. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data serta memperoleh informasi dengan

melakukan pengamatan langsung di BSM kantor cabang pembantu Klaten.

b.Wawancara atau interview

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan

karyawan BSM kantor cabang pembantu Klaten.

c. Studi Kepustakaan

Teknik dalam memperoleh data yang dilakukan dengan cara mempelajari

buku-buku yang berkaitan dengan penelitian penulis.

E. Sistematika Penulisan

Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis

menyajikan sistematika penulisan yaitu uraian singkat mengenai hal-hal yang

akan dilaporkan secara sistematis.

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini menguraikan telaah pustaka dan kerangaka teoritik

mengenai prosedur talangan haji, proses pencairan talangan haji

tersebut dan proses pelunasan haji di Bank Syariah Mandiri kantor

cabang pembantu Klaten.

Page 8: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

8

BAB III Laporan Objek Penelitian

Menyajikan gambaran umum BSM kantor cabang pembantu Klaten

berupa informasi mengenai sejarah berdirinya, struktur organisasi dan

informasi lainya.

BAB IV Analisis

Menyoroti tentang faktor-faktor yang menyebabkan seseorang

mengajukan pembiayaan talangan haji, prosedur dalam memperoleh

talangan, proses pencairanya serta proses pelunasan haji di BSM

kantor cabang pembantu Klaten.

BAB V Penutup

Merupakan bab terakhir dalam penulisan tugas akhir ini, karena akan

disampaikan beberapa kesimpulan dan saran terhadap praktek

ekonomi dan perbankan.

Page 9: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Bank syariah bukan sekedar lembaga keuangan yang bersifat sosial.

Namun bank syariah juga sebagai lembaga bisnis dalam rangka memperbaiki

perekonomian umat. Sejalan dengan itu maka dana yang dikumpulkan dari

masyarakat harus disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat yang

membutuhkan. Pinjaman dana kepada masyarakat disebut juga pembiayaan.

Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank syariah kepada masyarakat

yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank

syariah dari masyarakat surplus dana. Orientasi yang diberikan bank syariah

adalah untuk mengembangkan serta meningkatkan pendapatan nasabah dan bank

syariah. Sasaran pembiayaan adalah semua sektor ekonomi (Muhamad, 2001: 9-

10)

Penelitian tentang talangan haji pernah diteliti oleh Krisnasari (2006) dengan

judul “Analisis Perbandingan Dana Talangan Haji pada Bank Syariah Mandiri

dan Bank Mandiri untuk Menilai Efektifitas Manfaat Dana Talangan Haji”

menyimpulkan bahwa prinsip perjanjian atau akad untuk dana talangan haji pada

kedua bank tersebut pada dasarnya sama, yaitu merupakan pinjaman dengan

pendapatan dari biaya adsminitrasi. Hanya saja prinsip Qard Wal Ijarah pada

Bank Syariah Mandiri sesuai syariah dan sangat selaras dengan makna kesucian

ibadah haji. Prosedur talangan haji pada BSM dan Bank Mandiri ditetapkan

Page 10: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

10

berdasarkan kebijakan masing-masing bank namun banyak kesamaan. Penyajian

dana talangan haji sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan pada

masing-masing bank dan standar akuntansi yang mengaturnya. Secara

keseluruhan dari analisis perbandinagn dana talangan haji pada kedua bank dan

penilaian terhadap efektivitas manfaat. Pada BSM sudah pada tingkat

keberhasilan dalam usaha pencapaian tujuan, dalam hal ini berdasarkan pada

pengukuran kualitas dan kuantitas hasil kerja yang lebih efektif dibandingkan

dengan Bank Mandiri.

Menurut Taftazani (2004) dalam penelitianya di BSM capem Klaten yang

berjudul “Sistem dan Mekanisme Pembiayaan Murabahah dalam Perspektif

Sistem Ekonomi Islam”. Berkesimpulan bahwa bank syariah menggunakan

pembiayaan dengan prinsip jual-beli yang memperoleh keuntungan sesuai dengan

yang disepakati dan harus ada akad yaitu pengikatan dan perjanjian.

Penelitian yang lainya yang pernah diteliti di BSM capem Klaten yaitu

mengenai “Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perolehan Laba pada

Perbankan Syariah di BSM” yang diteliti oleh Wibisono (2004). mengambil

kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan laba dalam

perbankan syariah di BSM meliputi kredit bank yang disalurkan, piutang bank,

tingkat suku bunga dan tingkat inflasi.

Jadi penelitian yang saat ini diambil oleh penulis mengenai “Prosedur

Pembiayaan Talangan Haji di BSM Cabang Pembantu Klaten” belum pernah

ada yang meneliti sebelumnya.

Page 11: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

11

B. Kerangka Teoritik

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit. Menurut Antonio, dari sifat penggunaanya pembiayaan

dapat dibagi menjadi dua hal berikut:

a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenui

kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu peningkatan usaha, baik produksi,

perdagangan maupun investasi.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenui kebutuhan.

Menurut keperluanya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal

yaitu :

a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenui kebutuhan : (a)

peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi.

Maupun secara kulitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi :

dan (b) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari

suatu barang.

b. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenui kebutuhan barang-barang modal

(capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitanya dengan itu

(Muhammmad Syafi’I Antonio, 2001 : 160-161)

1. Pengertian Prosedur

Prosedur menurut Mulyadi adalah suatu urutan klerikal atau pekerjaan,

biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang

Page 12: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

12

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

terjadi secara berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5)

Prosedur menurut kamus lengkap bahasa Indonesia dapat juga berarti cara

memecahkan suatu masalah yang dilakukan langkah demi langkah; cara

melakukan kegiatan yang disusun secara sistematis (Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia, 2005: 672)

2. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan

syariah adalah penyediaan dan tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa :

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

b. Transaksi sewa-menyewa dalm bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bittamlik.

c. Transaksi jual-beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan istishna.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard: dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi

jasa. Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan atau bagi

hasil.

Sebelum suatu fasilitas pembiayaan diberikan maka lembaga keuangan

harus merasa yakin bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan kembali.

Keyakinan tersebut dapat diperoleh dari hasil penilaian pembiayaan dengan

Page 13: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

13

berbagai prinsip analisis untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabah dan

usaha yang akan dibiayai.

Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam melakukan analisis

pembiayaan yang dapat dilakukan oleh lembaga keuangan. Menurut Kashmir,

prinsip pemberian pembiayaan itu meliputi prinsip analisis 5C yaitu : Character,

Capacity, Capital, Collateral, Condition dan analisi 7P yang meliputi

Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability dan Protection serta

dengan menggunakan studi kelayakan usaha (Kashmir, 2004: 91)

Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Analisis 5C

a) Character

Merupakan sifat atau watak seseorang atau calon debitur. Tujuanya untuk

memberikan keyakinan kepada lembaga keuangan bahwa sifat atau watak

dari orang yang akan diberi pembiayaan benar-benar dapat dipercaya. Hal

ini dapat dilihat dari latar belakang pekerjaan maupun pribadi dari calon

nasabah tersebut.

b) Capacity

Merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan calon nasabah untuk

membayar pembiayaan yang dihubungkan dengan kemampuanya

mengelola usaha serta kemampuan mencari laba.

Page 14: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

14

c) Capital

Adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber

pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang dibiayai oleh

lembaga keuangan.

d) Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jaminan kredit yang

diberikan. Sehingga jika terjadi permasalahan dengan pembiayaan, maka

jaminan yang dititipkan akan dapat digunakan seefektif mungkin untuk

mengendalikan resiko pembiayaan bermasalah.

e) Condition

Dalam memberikan pembiayaan hendaknya mempertimbangkan kondisi

ekonomi sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk dimasa

yang akan datang sesuai dengan sektor masing-masing.

2) Analisa 7P

a) Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadianya atau tingkah laku sehari-

hari, maupun kepribadianya di masa lalu, yang meliputi : sikap, emosi,

tingkah laku, serta tindakan nasabah dalam menghadapi masalah dan

penyelesaianya.

Page 15: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

15

b) Party

Mengklasifikasikan nasabah dalam klasifikasi tertentu atau golongan

tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Dengan

demikian, lembaga keuangan dapat memberikan fasilitas pembiayaan

terhadap nasabah baik dari segi jumlah, bagi hasil dan persyaratan lainya

berdasarkan golongan tertentu.

c) Purpose

Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan

termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan nasabah, apakah untuk tujuan

produktif atau konsumtif.

d) Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak. Hal ini sangat penting mengingat jika suatu

fasilitas pembiayaan diberikan tanpa mempunyai prospek, bukan hanya

bank yang rugi tetapi juga nasabah.

e) Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan pembiayaan

yang telah diambil atau sumber dari mana saja dana untuk pengembalian

pembiayaan yang diperolehnya.

Page 16: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

16

f) Profitability

Untuk menganalisa bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau

akan semakin meningkat.

g) Protection

Tujuanya adalah bagaimana menjaga pembiayaan yang disalurkan oleh

lembaga keuangan melalui perlindungan baik berupa jaminan barang

atau orang.

3) Studi Kelayakan Usaha

a) Aspek hukum

Untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan

oleh pemohon pembiayaan.

b) Aspek pasar dan pemasaran

Untuk menilai apakah usaha yang dibiayai akan laku di pasar termasuk

strategi pemasaran yang dilakukan. Dalam hal ini yang dinilai adalah

prospek usaha sekarang dan masa yang akan datang.

c) Aspek keuangan

Untuk menilai keuangan perusahaan yang dilihat dari lapisan keuangan

yaitu neraca, laporan laba rugi.

d) Aspek teknis

Hal yang dinilai adalah masalah lokasi usaha serta kelengkapan sarana

dan prasarana.

Page 17: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

17

e) Aspek manajemen

Untuk menilai pengalaman peminjam dalam mengelola usaha, termasuk

sumber daya manusia yang dimilikinya.

f) Aspek ekonomi sosial

Untuk mengetahui dampak usaha yang diberikan terutama bagi

masyarakat luas baik ekonomi maupun sosial.

g) Aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Hal ini digunakan untuk untuk mengetahui apakah usaha yang dibiayai

sudah memenuhi kriteria analisis dampak lingkungan terhadap darat, air

dan udara.

3. Pengertian talangan dan haji

Talangan atau menalangi berarti memberi pinjaman uang, membelikan barang dengan pembayaran belakang. Kemudian yang dimaksud haji yaitu rukun Islam yang kelima yang wajib dikerjakan oleh orang yang mampu di tanah suci (mekah) dengan mengunjungi ka’bah di masjidil haram dan mengerjakan semua rukun haji serta wajib haji sebagaimana yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006 : 397 dan 1187)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa talangan haji merupakan pinjaman

dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan

dana dalam memperoleh kursi atau seat haji saat pelunasan BPIH.

Pembiayaan talangan haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari bank

kepada nasabah untuk memperoleh kursi/seat haji. Manfaat yang diperoleh

yaitu dapat dipenuhinya kebutuhan secara mendadak untuk menutupi

kekurangan dana sebagai persyaratan dalam memperoleh porsi haji atau

pelunasan BPIH dan proses pinjaman relatif mudah dan cepat.

Page 18: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

18

Fasilitas yang dapat diperoleh antara lain :

1. Pinjaman dalam bentuk rupiah

2. On-line antar cabang

3. On-line dengan SISKOHAT (kepastian dalam memperoleh porsi)

4. Setoran awal minimal Rp. 500.000,00 dan setoran berikutnya minimal

Rp.100.000,00

5. Bebas biaya adsminitrasi

Akad yang digunakan adalah akad Qardh Wal Ijarah yaitu akad

pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai dengan

penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan.

Sedangkan syarat dari pembiayaan talangan haji BSM yaitu memiliki

rekening tabungan MABRUR dan memiliki formulir SPPH yang telah

dilegalisir kantor departemen agama setempat. Contoh perhitungan:

Saldo rata-rata tabungan tabungan Bapak Misbah bulan July 2009 adalah

Rp. 1.000.000,00 perbandingan bagi hasil antara Bank dan Nasabah adalah

75% : 25%. Bila saldo rata-rata tabungan MABRUR seluruh nasabah BSM

pada bulan July 2009 adalah Rp. 200.000.000,00 dan pendapatan bank yang

dibagi hasilkan untuk nasabah tabungan adalah Rp. 3.000.000,00 maka bagi

hasil yang diperoleh Bapak Misbah adalah :

(Rp. 1.000.000,00 : Rp. 200.000.000) x Rp. 3.000.000,00 x 25% =

Rp. 3.750,00 Sebelum dipotong pajak.

Page 19: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

19

BAB III

LAPORAN OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

Kehadiran Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999, sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter tahun

1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,

yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,

telah menimbulkan beragam dampak yang negatif yang sangat hebat terhadap

seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi

tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

konvesional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil

tindakan dengan menrestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di

Indonesia.

PT. Bank Syariah Mandiri didirikan pertama kali dengan nama PT. Bank

Industri Nasional yang disingkat dengan PT. BINA atau disebut juga PT. National

Industri Banking Corporation Ltd. yang berkantor pusat di Jakarta. Kemudian

pada tanggal 29 April 1969 nama Bank diubah menjadi PT. Bank Susila Bakti.

Sesuai dengan Akta Pernyataaan Keputusan rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999

yang dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH. Notaris di Jakarta yang

telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan

No.C2-1201.HT.01.04.Th.1999 pada tanggal 01 Juli 1999 serta diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia No.87 pada tanggal 31 Oktober 2000,

Page 20: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

20

Tambahan No.6587, nama bank diubah dari PT Susila Bakti menjadi PT. Bank

Syariah Sakinah Mandiri.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Dengan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7

Juli 1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH. Notaris di Jakarta,

yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli

1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya dibuat

dihadapan Hasanal Yani Ali Amin, SH. notaris di Jakarta, serta Akta Keputusan

Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999 dibuat

dihadapan Sujipto, SH. notaris Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No.16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999 serta diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan

No.6588, nama bank diubah dari PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT.

Bank Syariah Mandiri.

Selanjutnya Bank mendapatkan ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonneasia No. 1/24/KEP. GBI/1999 tanggal

25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai

beroperasi sejak tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 01 November 1999.

Posisi saat ini Kantor pusat bank Syariah Mandiri berada di Jalan MH.

Thamrin No. 05 Jakarta 10340. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, Bank

memiliki 57 Kantor Cabang, 67 Kantor Cabang Pembantu, 69 Kantor Kas, 28

Payment Point, 48 Kantor Layanan Syariah dan 1 kantor kas keliling.

Page 21: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

21

Sementara itu pada tahun 2003 Bank Syariah Mandiri membuka cabangnya

yang ke-037 di Klaten, bank tersebut mulai beroprasi tepatnya pada tanggal 01

Mei 2003.

Bank ini hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan

operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

perbankan Indonesia.

Bank Syariah Mandiri memperoleh kepercayaan dari mitra koresponden

domestik maupun internasional. Dukungan tersebut memungkinkan BSM untuk

terus melayani kebutuhan nasabah dalam produk dan jasa treasury serta

perbankan internasional seperti jasa transaksi eksport-import (BSM L/C), jasa

pengiriman atau penerimaan valas (remittance), garansi bank (bank guarantee),

stanby L/C dan Collection.

BSM telah menjalin hubungan dengan 300 bank koresponden, jaringan

kerja tersebut meliputi kerjasama dalam hal penyediaan fasilitas pengiriman uang

bagi para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, fasilitas penarikan

uang tunai bagi jema’ah haji di tanah suci dan fasilitas penyediaan financing

transaksi Letter of Credit (L/C ).

Dengan dukungan yang luas Bank Syariah Mandiri, keunggulan tegnology,

pengalaman dan image yang baik diharapkan Bank Syariah Mandiri mampu

memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.

Page 22: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

22

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri :

1. Visi :

Menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha.

2. Misi :

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan.

b. Mengutamakan penghitungan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM.

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesinal dalam

lingkungan kerja yang sehat.

d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standart perbankan yang sehat.

C. Nilai-Nilai Perusahaan.

Seiring pertumbuhan usaha yang terukur melalui berbagai indikator baku

dunia perbankan. Bank Syariah Mandiri memiliki jaringan pelayanan dan

kemitraan usaha yang terus bertambah, baik dari aspek cakupan wilayah maupun

insan pelaksananya. Untuk menselaraskan gerak dan langkah insan Bank Syariah

Mandiri sehingga seluruh jajaran di organisasi di semua wilayah operasional

mampu memperjuangkan visi dan misi perusahaan, maka diperlukan acuan nilai-

nilai perusahaan untuk dipahami, dihayati dan diimplementasikan secara

konsisten, baik pada tataran perorangan maupun tim kerja secara keseluruhan.

Page 23: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

23

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak

pertengahan 2005 yang lalu, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang

disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri

yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri ke-8 pada tanggal 25

November 2007 di Jakarta.

Shared Values Bank Syariah Mandiri di-akronom-kan menjadi ETHIC. Kata

“ ETHIC “ sendiri berarti “Set of moral principle“ (Himpunan prinsip- prinsip

moral) sebagai tatanan perilaku mulia yang membentuk keunggulan insan BSM.

Yaitu sebagai berikut :

1. Excellence (Imtiyaaz), yaitu :

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan

berkesinambungan.

a. Perfection : Berkomitmen pada kesempurnaan.

b. Ownership : Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif.

c. Prudence : Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan

resiko atas keputusan yangt diambil dan tindakan yang dilakukan.

d. Competence : Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan

dan tuntutan profesi bankir.

2.Teamwork (‘Amal Jama’iy), yaitu :

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

a. Trust : Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran

dan perilaku positif.

Page 24: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

24

b. Result : Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi

stakeholders.

c. Respect : Menghargai pendapat dan konstribusi orang lain.

d. Effective Communication : Mewujudkan iklim lalu lintas yang lancar dan

sehat serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan ketrampilan

berkomunikasi.

3. Humanity (Insaaniyah), yaitu :

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius

a. Sincerity : Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah.

b. Universality : Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum

diterima oleh seluruh umat manusia.

c. Social Responsibility : Memiliki keperdulian terhadap lingkungan dan

sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.

4. Integrity ( Shidiq ), yaitu :

Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.

a. Honesty : Menjunjung tinggi kejujuran setiap perilaku.

b. Discipline : Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan

ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah.

c. Responbility : Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankanya dengan

penuh tanggung jawab.

5. Customer Focus (Tafdhiilu Al ‘Umalla), yaitu :

Memahami dan memenui kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank

Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan

Page 25: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

25

a. Good Governance : Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat.

b. Innovation : Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide

baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat

dibandingkan kompetitor.

c. Customer Satisfying : Mengutamakan pelayanan dan kepuasan

pelanggan.

D. Profil dan Kepemilikan Saham.

1. Profil

Nama PT. Bank Syariah Mandiri

Alamat Gedung Bank Syariah Mandiri Jl. MH.

Thamrin No. 05 Jakarta 10340- Indonesia

Telepon (62-21)2300509, 39839000(hunting)

Faksimili (62-21) 39832989

Homepage www.syariahmandiri.co.id.

Tanggal Berdiri 25 Oktober 1999

Tanggal

Beroperasi

Sejak 01 November 1999

Modal Dasar Rp. 1.000.000.000.000,-

Modal Dissetor Rp. 358.327.565.000,-

Kantor Layanan 282 Kantor Layanan yang tersebar di 24

provinsi di seluruh Indonesia.

Page 26: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

26

Jumlah Jaringan 63 ATM Syariah Mandiri, 3346 ATM

Mandiri, 10.442 ATM bersama, 6104

MEPS (Malasya Electronic Payment

System) dan 9877 ATM Prima.

Jumlah Pegawai 3003 Orang

2. Kepemilikan Saham

PT. Bank Syariah

Mandiri

71.674.512 Lembar Saham (99,99999%)

PT. Bank Mandiri

Sekuritas

1 Lembar Saham (0,000001%)

Untuk memperkuat permodalan, Bank memperoleh izin dari pemegang

saham pengendali untuk menerbitkan subnotes syariah. Berdasarkan izin dari

Bank Indonesia per tanggal 15 November 2006 vide surat No. 8/2379/DPBS,

Bank merealisasikan subnotes syariah sebesar Rp.200 miliar dalam 3 tahap, yaitu

tahap pertama sebesar Rp.105 miliar pada bulan Januari 2007, Rp. 65 miliar pada

bulan Februari 2007 dan Rp. 30 miliar pada bulan April 2007. Capital Adequqcy

Ratio (CAR) bank pada akhir tahun 2007 masih dapat dijaga dengan baik pada

ratio 12,44 %.

Page 27: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

27

E. Strategi dan Kinerja.

1. Strategi

Industri perbankan syariah masih mengalami laju pertumbuhan yang relatif

tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan nasional. Periode high growth

perbankan syariah diperkirakan akan berlangsung hingga memasuki cycle

kemampuan industri, dimana tingkat pertumbuhan industri perbankan syariah

sejalan dengan perbankan nasional.

Untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi secara

berkesinambungan, industri perbankan harus mengatasi beberapa tantangan

diantaranya : (i) kondisi permodalan; (ii) kualitas sumber daya manusia; (iii)

cakupan pelayanan; (iv) pemahaman masyarakat yang masih rendah.

a. Rencana jangka pendek dan Menengah BSM.

Rencana BSM bertumpu pada strategi dasar “Stable Growth Strategy”

yang ditekankan pada : (i) konsentrasi bisnis; (ii) pengembangan pasar; (iii)

pengembangan produk; (iv) inovasi berkesinambungan, yang selanjutnya

diterjemahkan kedalam sepuluh prioritas kerja, yaitu :

1. Meningkatkan portfolio pembiayaan dengan focus pada segmen

UMKM.

2. Mengembangkan produk pembiayaan consumer (car financing,

home financing).

3. Memperbaiki dan mengendalikan kulitas portfolio aktiva produktif.

4. Meningkatkan portfolio pendanaan dengan penguatan consumer

based.

Page 28: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

28

5. Meningkatkan fee based income melalui pengembangan layanan

jasa.

6. Mempertahankan permodalan bank sehingga CAR di atas 12%.

7. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui low cost

distribution channel.

8. Mengembangkan tegnology informasi.

9. Menyempurnakan atau memenui infrastuktur pengelolaan sumber

daya insani.

10. Menyempurnakan dan melengkapi infrastuktur manajeman resiko

dan kepatuhan.

b. Rencana jangka panjang BSM

Pertumbuhan berkelanjutan yang bertumpu pada upaya meningkatkan

kualitas layanan dan produk ke individu dan Usaha Kecil Menengah

melalui sumber Daya Insani, Kinerja dan Keahlian yang Excellence,

Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer focus (ETHIC).

2. Kinerja

Dalam usia sembilan tahun ini BSM terus berupaya melakukan transformasi

Good Company menjadi Great Company. Hasilnya, pertumbuhan kinerja

positif sejak tahun 1999 sampai pertengahan tahun 2008 sebagai berikut:

a. Keuangan

Total asset semula Rp. 447,96 miliar pada akhir tahun 1999, menjadi Rp.

16,29 triliun pada pertengahan tahun 2008. Total pembiayaan yang

disalurkan semula Rp. 39,51 miliar pada akhir tahun 1999, menjadi Rp.

Page 29: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

29

12,73 triliun pada pertengahan tahun 2008. Jumlah dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun semula Rp. 54,32 miliar pada akhir tahun 1999, menjadi

Rp. 14,26 triliun pada pertengahan tahun 2008. Laba bersih setelah pajak

semula hanya Rp. 127 juta pada akhir tahun 1999, menjadi Rp. 96,28

miliar pada semester I tahun 2008.

b. Inovasi Produk

BSM terus melakukan inovasi dengan meluncurkan beragam produk

berbasis tegnology mutakhir, seperti : BSM Mobile Banking GPRS; BSM

Net Banking; BSM Pooling Fund; BSM Griya Prima; Tabungan

Berencana; BSM Network Financing; Pembiayaan Resi Gudang; serta

kerjasama dengan jaringan ATM Bank Mandiri, ATM Bersama, dan ATM

Prima.

c. Jaringan Kantor

Perluasan jaringan kantor Layanan BSM menjangkau ke berbagai ibu kota

propinsi dan kota-kota utama di Indonesia. Perluasan outlet BSM terus

meningkat, semula hanya terdiri atas 8 buah kantor cabang pada tahun

1999 menjadi 282 outlets pada pertengahan tahun 2008, yang terdiri dari :

57 kantor cabang, 51 kantor cabang pembantu, 16 unit pelayanan syariah,

69 kantor kas, 48 konter layanan syariah di outlets Bank Mandiri, 35

payment poin dan 6 layanan kas keliling.

d. Jaringan ATM

Selain pengembangan jaringan kantor, BSM terus memperluas pelayanan

berbasis mesin ATM bagi pengguna BSM card di luar mesin ATM BSM.

Page 30: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

30

Saat ini BSM Card juga dapat dipergunakan transaksi pada 29.749 mesin

ATM, yang meliputi: 13.768 ATM bersama termasuk ATM Mandiri,

60104 MEPS, dan 9.877ATM Prima.

e. Kepedulian Sosial

Sebagai wujud dari tanggung jawab sosial, BSM bersama Lembaga Amil

Zakat Nasional atau LAZNAS BSM Umat giat melakukan aktifitas

Corporate Social Responsibility (CSR). Aktifitas tersebut terdiri dari tiga

program, yaitu : Didik Umat, Mitra Umat, dan Simpati Umat.

Program-program ini berupa bantuan bea siswa bagi anak yatim dan kurang

mampu, bantuan permodalan bagi pengusaha mikro, bantuan natura bagi

korban bencana alam, serta bantuan kesehatan bagi masyarakat yang

kuramg mampu.

Seiring dengan pertumbuhan bisnis, maka jumlah dana Zakat, Infaq dan

Sedekah (ZIS) yang disalurkan juga terus meningkat. Pada tahun 2002, ZIS

yang disalurkan sebesar Rp.643 juta, pada semester I tahun 2008 ZIS yang

disalurkan sebesar Rp. 3,95 miliar.

F. Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi BSM

Sruktur organisasi Bank Syariah Mandiri (BSM) senantiasa

menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis dan sekaligus

mengantisipasi dinamika lingkungan bisnis. Untuk tujuan itulah manajamen

Page 31: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

31

BSM melakukan restrukturisasi organisasi. Tujuanya untuk organisasi BSM

lebih focus dan efisien. Hal ini dilakukan dengan menyatukan beberapa unit

kerja yang memiliki karakteristik yang sama dalam direktorat. Adapun

stuktur organisasi BSM yang terbaru saat ini adalah :

Page 32: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

32

Dewan Pengawas Dewan

Direktur Utama

Komite

Komite

Remunerai &

Komite P t

Direktorat Pembiay

Direktorat Pembiay

Direktorat Treasury &

Direktorat Kepatuhan & M j

Direktorat

Operasi

Divisi Pembiayaan

Korporasi & I t i

Divisi Pembiayaan Komersial Pusat

Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi

Staf Ahli Direksi

Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro & Program

Divisi

Pembiaya

Divisi Pembiayaan Konsumersial Cabang

Divisi Pengembangan Produk

Divisi Dana, Treasury, Perban Divisi Pembiayaan

Divisi

Restrukturi-sasi

Divisi Penyelesaian Pembiayaan

Divisi Pengembang-an Jaringan

Divisi Manajemen Resiko

Divisi Kepatuhan & Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

Divisi Perencanaan & Pengembang-an Manajemen

Divisi Sumber Daya

Cabang

S K D Perbankan Internasional

SKD

SAD Dana

Divisi Hubungan Korporasi & Hukum

Divisi Sarana & Logistik

Divisi Operasi &

Divisi Sistem & Tegnologi

Desk Sisdur &

Divisi Pengawas-an Intern

Komite Manajemen Resiko

Page 33: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

33

2. Struktur Organisasi BSM Capem Klaten per Aril 2009

G. Job Description

a. Kepala Cabang Pembantu

1) Mengkoordinir pembuatan Rencana Kerja (RKAP) Tahunan Capem dan

Mengelola secara optimal sumber daya Capem agar dapat mendukung

kelancaran operasional Capem.

2) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank guna

mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah ditetapkan baik

pembiayaan, pendanaan, maupun jasa-jasa.

3) Memastikan realisasi target operasional Capem serta menetapkan upaya-

upaya pencapaianya.

KEPALA CAPEM

ACCOUNT OFFICER CHRISNA MANDARWATI OPERATION OFFICER

TELLER ARI KUNCORO

TELLER DEWI INDAH W

BO & ADMIN DWI

INDRIASTUTI

CS

ACHMAD BASYIR QZ

ACCOUNT OFFICER CHRISNA MANDARWATI

MESSAGER PURWANTO

OFFICE BOY ALI MAHMUD

SECURITY 1. NGADIYONO 2. SRIYONO 3. SASONGKO

DRIVER ALI AKBAR

Page 34: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

34

4) Melakukan kegiatan penghimpunan dana; pemasaran pembiayaan;

pemasaran jasa-jasa untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

5) Melakukan review terhadap ketajaman dan kedalaman analisa pembiayaan

guna antisipasi resiko dengan penekanan pada : kesahan pemohon

pembiayaan, aspek legalitas nasabah, kewajiban limit pembiayaan,

perhitungan margin/nisbah, aspek pengamanan termasuk penetapan

prasyarat dan syarat pembiyaan.

6) Bersama dengan anggota komite lainya memutuskan pembiyaan sesuai

dengan batas wewenangnya atau dimintakan persetujuan ke kantor pusat.

7) Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan wewenangnya.

8) Melakukan pembinaan, baik terhadap nasabah maupun investor.

9) Memantau kualitas aktiva produktif dan mengupayakan kolektibitas lancar

minimal sama dengan target yang telah ditetapkan direksi.

10) Memonitor pelaksanaan penagihan tunggakan kewajiban nasabah.

11) Mengambil keputusan atas semua kegiatan-kegiatan di bidang pemasaran

dan operasi sampai dengan batas wewenanganya.

12) Mensosialisasikan pedoman-pedoman,ketentuan-ketentuan dan kebijakan

direksi kepada pegawai terkait.

13) Memberi persetujuan pengeluaran biaya untuk kepentingan cabang sesuai

dengan batas wewenangnya

14) Mengarahkan para pejabat atau petugas yang diberikan wewenang

pengoprasian AS-400 untuk selalau memelihara dan menjaga kerahasiaan

Page 35: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

35

password dan sandi masing-masing termasuk kerahasiaan password yang

menjadi tanggung jawabnya.

15) Melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi

lingkungan serta keamanan capem.

16) Memastikan bahwa seluruh transaksi capem telah dicatat secara benar pada

laporan keuangan capem.

17) Melakukan pemantauan terhadap ketepatan dan kebenaran pengiriman

laporan ke kantor pusat dan Bank Indonesia setempat.

18) Memastikan bahwa prinsip kepatuhan telah dilaksanakan oleh seluruh

jajaran capem.

19) Menandatangani surat-surat kelur atas nama capem.

20) Mewakili direksi untuk tugas-tugas intern maupun ekstern yang

berhubungan dengan kegiatan capem.

21) Secara berkala minimal sebulan sekali dan dadakan melalui cash opname.

22) Menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi mengenai

perkembangan ekonomi, pembangunan dan dunia usaha setempat untuk

dijadikan indicator pengembangan usaha capem.

23) Mengarahkan dan mendorong seluruh pegawai cabang untuk selalu

memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan meningkatkan

produktifitas individu.

24) Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan audit intern/ekstern.

25) Mengimplementasikan bagan struktur organisasi, fungsi dan tugas setiap unit

kerja cabang sesuai dengan pedoman organisasi capem.

Page 36: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

36

26) Merencanakan pendidikan pegawai dan mengusulkan ke kantor pusat.

27) Melakukan evaluasi berkala terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya

yang tersedia guna menetapkan langkah-langkah/strategi yang akan

dilakukan.

28) Menetapkan,mengesahkan dan merotasi pegawai serta memberikan job

description kepada masing-masing pegawai capem.

29) Melakukan penilaian pegawai, mengusulkan kenaikan gaji/pangkat, promosi

jabatan, penghargaan/hukuman pegawai sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

30) Menegakan disiplin dan dedikasi pegawai dengan memberi contoh yang baik

dalam segala bidang.

31) Mengimplementasikan corporate culture Bank Syariah Mandiri kepada

seluruh pegawai capem.

b. Account Officer

1) Mendapatkan calon pembiayaan nasabah yang prospektif.

2) Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

3) Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk NAP.

4) Memastikan persetujuan atau penolakan pembiayaan yang di ajukan.

5) Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan

nasabah.

6) Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan keputusan komite

pembiayaan.

7) Membina hubungan pembiayaan antara bank dengan nasabah.

Page 37: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

37

8) Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang dikelola agar

kolektibilitas lancar.

9) Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah.

10) Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah pembiayaan.

c. Operation Officer

1) Memastikan terkendalinya biaya operasional capem atau UPS dengan

efisien dan efektif.

2) Memastikan dan mengelola transaksi haraian operasional telah sesuai

deangan ketentuan dan SOP yang ditetapkan.

3) Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di kantor

Capem atau UPS.

4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan adsminitrasi, dokumentasi dan

kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku

(internal dan eksternal).

5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga bank, PIN,

Kartu ATM maupun key acces layanan e-banking lainya.

6) Memastikan dan mengelola fungsi-fungsi adsminitrasi kepegawaian, sarana

dan prasarana kantor capem atau UPS.

7) Memastikan dan mengelola implementasai KYCP dengan baik.

8) Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja mingguan/bulanan di unitnya,

untuk memastikan kesesuaianya dengan rencana kerja unit kerjanya.

9) Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasai target kerja seluruh

pegawai bawahan langsung, untuk memastiakn tercapainya target kerja unit.

Page 38: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

38

10) Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di unitnya, untuk

memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana/target

kerja dan SOP yang berlaku.

d. BO & ADMIN

1) Melaksanakan pemerisaan ulang atas semua transaksi keluar-masuk maupun

Nota Debet Keluar/Masuk setiap hari.

2) Menatausahakan persediaan blanko Nota Kredit/ Nota Debet.

3) Memeriksa kebenaran/kecocokan antara fisik blanko Nota Kredit/ Nota

Debet dengan kartu persediaan.

4) Mem-file berkas-berkas transfer (copy Nota Kredit/ Nota Debet atau

Aplikasi Transfer).

5) Melaksanakan corporate cultur (SIFAT).

6) Melaksanakan tugas lainya yanag ditunjuk oleh atasan.

e. Teller

1) Bersama-sama dengan kepala cabang pembantu :

a). Membuka dan menutup khasanah/brangkas.

b). Menghitung uang yang akan disimpan ke dalam brangkas.

c). Mengambil/menyimpan uang tunai dari/ke dalam brangkas.

d). Melaksanakan pengawasan khasanah/brangkas.

2) Pada awal/akhir hari mengambil/menyimpan box teller dari/ke dalam

khasanah.

3) Bersama-sama dengan kepala KCP :

a). Menghitung persediaan uang dalam box Teller.

Page 39: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

39

b). Pada awal/akhir hari membuka/menutup box Teller.

4) Melayani penyetoran tunai maupun non tunai dengan benar dan cepat

dengan memperhatikan batas wewenang yang dimiliki.

5) Membuku (posting) mutasi kas secara benar malalui terminalnya.

6) Menyerahkan cek/bilyet giro, slip penarikan serta bloter kepada kepala KCP

untuk diperiksa.

7) Menyortir dan mempersiapkan bundelan uang tunai yang akan dilabel

(diikat dengan kertas vignet Bank BSM).

8) Mengkompilasi daftar penerimaan dan pengeluaran kas, menghitung saldo

kas akhir hari dan meancocokan dengan jumlah fisik saldo uang tunai yang

ada di dalam box-nya sendiri.

9) Menjumlahkan nominal dan jumlah warkat kliring dan memcocokanya

dengan rekapitulasi kliring penyerahan.

10) Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi hari dan setiap

akan mengakhiri pekerjaan pada terminal (work station).

11) Mencetak mutasi kas pada sore hari melalui AS-400 dan mencocokan

dengan tiket-tiketnya.

12) Bersama-sama dengan kepala KCP melaksanakan cash opname setiap akhir

bulan.

13) Menampung usul,saran nasabah/investor dan diteruskan kepada kepala KCP

untuk ditindaklanjuti.

14) Memberikan usulan perbaikan pedoman /ketentuan yang berkaitan dengan

pelayanan kas kepada kepala KCP.

Page 40: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

40

15) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya.

16) Menjaga ketertiban dan keamanaan system komputerisasi secara fisik

maupun adsminitrasi.

17) Menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan kerjanya serta

menimplementasikan budaya SIFAT.

18) Melaksanakan tugas-tugas lainya yang ditunjuk atasan.

f. Customer Service

1) Memberikan penjelasan kepada nasbah/calon nasabah/investor mengenai

produk-produk Bank Syariah Mandiri, berikut syarat-syarat maupun tata cara

prosedurnya.

2) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan, sesuai dengan

permohonan investor.

3) Melayani permintaan buku cek/bilyet giro.

4) Melayani permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran (stop

payment), baik rekening giro maupun tabungan.

5) Melayani penutupan rekening giro baik atas permintaan investor sendiri,

karena ketentuan bank (yang telah disepakati investor), maupun karena

peraturan Bank Indonesia.

6) Melayani permohonan penerbitan dan pencairan deposito berjangka dari

investor.

7) Melayani investor yang membutuhkan informasi tentang saldo dan mutasi

rekeningnya.

Page 41: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

41

8) Melayani investor dalam hal permintaan “standing order” atau intruksi

pembayaran berjangka lainya.

9) Melayani nasabah atas laporan tabungan atau bilyet deposito yang hilang

dan memintakan pendapat kepada Manager Operasi untuk penanganan

selanjutnya.

10) Melayani investor yang ingin pindah ke cabang lain.

11) Melayani nasabah dalam hal ada pemintaan advice/tembusan rekening giro.

12) Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa bank seperti transfer,

inkaaso, pemindahbukuan antar rekening nasabah, auto save, surat reverensi

bank dan sebagainya.

13) Melayani transaksi transfer masuk berikut melaksanakan pemeriksaan

layanan kebenaran tanda bukti diri nasabah dengan data-data yang ada pada

Surat Pemberitahuan Kiriman Uang (SPKU) dan membubuhkan paraf pada

SKPU.

14) Memberikan usulan-usulan kepada manager pemasaran untuk perbaikan

pedoman/ketentuan tentang pelayanan kepada nasabah/investor.

15) Menjaga kerahasiaan password/sandi yang menjadi wewenangnya.

16) Menyelenggarakan adsminitrasi kartu-kartu yang diperlukan untuk

pelayanan kepada nasabah/investor.

17) Mengimplementasikan budaya SIFAT.

18) Input data Customer facility.

19) Melaksanakan tugas-tugas lainya yang ditunjuk atasan.

Page 42: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

42

H. Produk-produk & Jasa BSM

1. Tabungan BSM

Adalah tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad mudharabah mutlaqah

yang penarikanya berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

2. Tabungan Berencana BSM

Adalah tabungan berjangaka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang

serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya

sesuai target pada waktu yang diinginkan, dengan perlindungan asuransi gratis.

3. Tabungan Simpatik BSM

Adalah tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang

penarikanya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang

disepakati.

4. Tabungan Mabrur BSM

Adalah tabungan yang bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan

ibadah haji & umrah.

5. Tabungan BSM Dollar

Adalah tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setoranya dapat

dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip

penarikan.

6. Tabungan BSM Investa Cendekia (TIC)

Adalah tabungan berjangka yang diperuntukan masyarakat dalam melakukan

perancanaan keuangan, khususnya perencanaan dana pendidikan bagi

putra/putri

Page 43: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

43

7. Deposito BSM

Adalah investa berjangka yang penarikanya hanya dapat dilakukan setelah

jangka waktu sesuai kesepakatan.

8. Deposito BSM Valas

Adalah produk investasi berjangka yang penarikanya hanya dapat dilakukan

setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.

9. Giro BSM

Adalah simpanan yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet, giro atau alat perintah bayar lainay dengan prinsip

wadiah yad ad-dhamanah.

10. Giro BSM Valas

Adalah simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikanya dapat

dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah.

11. Giro BSM Singapore Dollar

Adalah simpanan mata uang dollar Singapore yang penarikanya setiap saat

dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah.

12. Giro BSM Euro

Adalah simpanan mata uang Euro yang penarikanya setiap saat dengan prinsip

wadiah yad ad-dhamanah.

13. Obligasi Bank Syariah Mandiri

Adalah surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang

mewajibkan emiten (BSM) untuk menbayarkan pendapatan bagi hasil/kupon

dan membayar kembali dana obligasi syariah pada saat jatuh tempo.

Page 44: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

44

14. Pembiayaan Mudharabah BSM

Adalah pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah

ditanggung oleh bank, keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah

yang diseapakati.

15. Pembiayaan Musyarakah BSM

Adalah pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank

merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai

dengan nisbah yang disepakati.

16. Pembiayaan Murabahah BSM

Adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank

membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar

harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat

dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja dan pembiayaan

konsumer)

17. Pembiayaan Talangan Haji BSM

Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk

menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat

pelunasan BPIH.

18. Pembiayaan Isthisna BSM

Pembiayaan pengadaan barang dengan skema isthisna adalah pembiayaan

jangka pendek, menengah, dan panjang yang dipergunakan untuk memenui

kebutuhan pengadaan barang (obyek isthisna), dimana masa angsuran melebihi

periode pengadaan barang dan bank mengakui pendapatan yang menjadai

Page 45: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

45

haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan

prosentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dipergunakan.

19. Pembiayaan dengan skema IMBT

Pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik adalah fasilitas pembiayaan dengan

skema sewa atas suatu objek sewa antara bank dan nasabah dalam periode yang

ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.

20. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet

Adalah penyaluran dana mudharabah muqayyadah dimana bank bertindak

sebagai agen, sehingga bank tidak menanggung resiko.

21. BSM Customer Network Financing

Adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen,

dealer, dsb) untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang menjalin

kerjasama dengan bank.

22. Pembiyaan Resi Gudang

Adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang

diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/produk

yang dibiayai dan berada dalam duatu gedung atau tempat yang terkontrol

secara independent.

23. PKPA

Adalah pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk para anggotanya untuk

pemenuhan kebutuhan konsumer yang mengajukan kepada koperasi karyawan.

Page 46: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

46

24. Pembiayaan Edukasi BSM

Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang dipergunakan untuk memenui

kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi dsb, dengan menggunakan

akad ijarah.

25. BSM implan

Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada

karyawan tetap perusahaan atau anggota kopkar yang pengajuanya dilakukan

secara massal.

26. Pembiyaan Dana Berputar

Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan

dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

27. Pembiyaan Pemilikan Rumah (Griya BSM)

Adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, panjang untuk membiayai

pembelian rumah tinggal baik baru maupun bekas dilingkungan developer

maupun non developer, dengan system murabahah.

28. Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM Optima)

Pembiayaan pembelian rumah dengan penambahan benefit berupa adanya

fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat di ambil nasabah pada waktu tertentu

sepanjang coverage atas agunanya masih dapat meng-cover total pembiayaanya

dan dengan memperhitungkan kecangkupan debt to service ratio nasabah.

Page 47: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

47

29. Pembiyaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah bersubsidi

Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat yang dibangun

oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang

ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan)

30. Pembiayaan Umrah

Pembiayaan jangka pendek yang dipergunakan untuk membiayai perjalanan

umrah, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan pembiayaan umrah lainya

dengan akad ijarah.

31. Pembiayaan Griya BSM DP 0%

Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi

nasabah,dimana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi

rumah.

32. BSM Card

Merupakan sarana untuk melaksanakan transaksi penarikan, pembayaran dan

pemindahbukuandana pada ATM BSM,ATM Mandiri,ATM Bersama, maupun

ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi kartu daebet yang diperfgunakan

untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang tersedia EDC BCA dan

EDC Mandiri yang berlogokan “Gunakan BSM Card Anda disini.”

33. Sentra Bayar BSM

Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada

pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat

dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM,

SMS Banking, atau debet secara bulanan.

Page 48: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

48

34. BSM Mobile Banking

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis tegnologi SMS telepon

selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk

melakukan berbagai transaksi perabankan kapan saja, dimana saja semudah

mengirim SMS.

35. BSM Net Banking

Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi

perbankan (ditentukan bank) melalui jaraingan internet dengan sarana

komputer.

36. BSM Mobile Banking GPRS

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis tegnology GPRS telepon

selular yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan

berbagai transaksi perbangkan dimana saja dan kapan saja.

37. PPBA (Pelayanan melalui menu pemindah bukuan di ATM)

Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi,

lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindah bukuan

di ATM.

38. BSM Pooling Fund

Merupakan fasilitas yang disediakan oleh bank yang memudahkan nasabah

untuk mengatur atau mengelola dana disetiap rekening yang dimiliki nasabah

secara otomatis sesuai keinginan nasabah.

Page 49: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

49

39. Pertukaran Valas BSM

Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing dengan mata uang asing

lainya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dengan nasabah.

40. Bank Garansi BS

Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, dimana bank

menyatakan sanggup memenui kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga

dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang

dijamin (nasabah) tidak memenui kewajibanya.

41. BSM Electronic Payrol

Pembayaran gaji karyawan institusi melalui tegnology terkini BSM secara

mudah, aman dan fleksibel.

42. SKBDN BSM

Janji tertulis berdaasarkan permintaan tertulis nasabah yang mengikat BSM

sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima/order-nya atau

menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima,

atau memberi kuasa pada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada

penerima/untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik penerima atas

penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).

43. BSM Letter of Credit

Janji tertulis berdaasarkan permintaan tertulis nasabah yang mengikat BSM

sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima/order-nya atau

menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima,

atau memberi kuasa pada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada

Page 50: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

50

penerima/untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik penerima atas

penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).

44. BSM SUHC (Saudi Umrah & Haji Card)

Adalah kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabian Riyal.

45. Transfer BSM Western Union

Adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real time

on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).

46. Kliring BSM

Penagihan warkat lain dimana lokasi bank tertariknya berada dalam satu

wilayah kliring.

47. Inkaso BSM

Penagihan warkat lain dimana lokasi bank tertariknya berbeda wilayah kliring

atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening

nasabah.

48. BSM Intercity Clearing

Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank diluar wilayah

kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek

atau bilyet giro tersebut keesokan harinya.

49. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam

kota yang berbeda secara real time.

50. Transfer Dalam Kota (LLG)

Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal.

Page 51: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

51

51. Transfer Valas BSM

Terdiri dari transfer keluar dan transfer masuk (pengiriman valas)

52. Transfer DUIT

Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia, saat ini BSM berkerjasama

dengan merchantrade Asia (MTA) Malaysia.

53. Pajak Online BSM

Memberikan kemudahan wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan

dalam rangka pembayaran pajak import) secara otomatis dengan mendebet

rekening atau secara tunai.

54. Pajak Impor BSM

Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam

rangka impor secara on-line sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari

kantor bea dan cukai.

55. Referensi Bank BSM

Surat keterangan yang diterbitkan BSM atas dasar permintaan dari nasabah

untuk tujuan tertentu

56. BSM Standing Order

Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang dalam transaksi

finacialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainya secara

berulang-ulang. Dalam pelaksanaanya nasabah memberikan instruksi ke bank

hanya satu kali saja.

Page 52: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

52

57. BSM Auto Save

Produk layana pemindah bukuan otomatis antar rekening giro dan rekening

tabungan dengan memelihara saldo tertentu.

58. Reksadana Manadairi Investa Syariah Berimbang

Adalah reksa dana campuran berbasis instrumen pasar uang, pasar obligasi dan

pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai syariah. Dikelola,

diadsminitrasikan, disimpan dan didistribusikan oleh sinergi tiga (3) kekuatan

besar yaitu : PT. Mandiri manajemen investasi, Deutsche Bank dan BSM

(sebagai agen penjual).

59. Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah

Adalah reksadana yang dikeluarkan oleh PT. Mandiri manajemen investasi.

Merupakan jenis reksa dana saham untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal yang selanjutnya di investasikan oleh manager investasi minimal 80%

dalam portofolio Efek Saham Syariah.

60. Bancassurance BSM

Kerjasama antara bank dan perusahaan asuransi dalam memasarkan produk

bank dan asuransi atau produk asuransi pada kantor layanan bank. Untuk saat

ini baru terdapat dua produk, yaitu : Syariah Medika Plus dan Syariah Investa

Link.

Page 53: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

53

BAB IV

ANALISIS DATA

Pembiayaan merupakan aspek penting bagi kinerja sebuah lembaga keuangan.

Pembiayaan talangan haji merupakan salah satu layanan jasa pembiayaan yang

diberikan oleh Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Klaten. Pembiayaan

talangan haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah

khusus untuk menutupi kekurangan dana guna memperoleh seat haji dan pada saat

pelunasan BPIH.

Sebagai wujud kepedulian BSM kepada masyarakat yang mempunyai

ekonomi pas-pasan namun mempunyai keinginan untuk mendapatkan porsi

SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) yang akan digunakan sebagai

daftar antri untuk menunaikan ibadah haji, BSM memberikan impian itu menjadi

kenyataan. Warga hanya perlu menyiapkan dana kurang lebih senilai

Rp.7.000.000,00 sudah dapat mempunyai porsi SISKOHAT didaftar antrian calon

jamaah haji untuk tahun berikutnya.

A. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Nasabah Mengajukan Pembiayaan

Talangan Haji

1. Dana yang dimiliki nasabah kurang mencukupi

Keinginan nasabah yang kuat untuk menunaikan ibadah haji, namun dana yang

dimiliki nasabah kurang mencukupi sehingga nasabah tersebut mengajukan

pembiayaan talangan haji di BSM.

Page 54: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

54

2. Keinginan nasabah untuk mendapat porsi secepatnya

Dana yang dimiliki nasabah sebenarnya sudah mencukupi untuk pergi ke tanah

suci Mekah. Namun dengan mengajukan pembiayaan talangan haji di BSM

maka nasabah tersebut dapat memperoleh porsi/seat haji dengan mudah dan

cepat.

3. Simpanan (deposito) nasabah belum jatuh tempo

Nasabah yang bersangkutan pada dasarnya memiliki sejumlah uang yang

cukup, namun uang yang dimilikinya berada dalam deposito yang belum jatuh

tempo. Padahal nasabah tersebut berencana untuk barangkat ibadah haji dan

mendapatkan porsi dengan segera. Sementara itu nasabah tersebut keberatan

untuk mencairkan depositonya terlebih dahulu jadi nasabah akhirnya

mengambil keputusan untuk mengajukan pembiayaan talangan haji di BSM.

4. Kebutuhan berangkat haji untuk beberapa keluarga

Uang yang dimiliki nasabah pada dasarnya sudah mencukupi guna berangakat

haji untuk satu atau dua orang anggota keluarga, namun uang tersebut akan

digunakan untuk beberapa anggota keluarga dan berangkat ibadah haji dalam

satu kloter. Sehingga lebih baik uang tersebut dibagi-bagikan untuk pengajuan

pembiayaan talangan haji dan dalam satu keluarga tersebut dapat berangkat ke

tanah suci secara bersama-sama.

B. Proses pengajuan pembiayaan talangan haji di BSM Capem Klaten

1. Dalam pengajuan pembiayaan talangan haji, nasabah haruslah melengkapi

syarat-syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BSM. Sebagai langkah

Page 55: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

55

awal yang harus dilakukan nasabah dalam memperoleh pembiayaan talangan

haji di BSM yaitu dengan cara membuka rekening tabungan MABRUR.

Tabungan MABRUR ialah tabungan umat islam yang berencana menunaikan

ibadah haji dan umrah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah

Mutlaqah. Mudharabah Mutlaqah yaitu bentuk kerjasama antara shahibul mal

dan mudharib yang cakupanya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi

jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Tabungan MABRUR memberikan

banyak kemudahan dan manfaat untuk persiapan ke tanah suci. Di dalam

tabungan MABRUR tersebut terdapat beberapa ketentuan dan syarat tabungan

haji dan umrah yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Umum

1). Tabungan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah.

2). Penabung :

a). Penabung adalah umat islam (perorangan) yang berminat

menunaikan ibadah haji.

b). Penabung harus menyerahkan fotocopy SIM/KTP/Identitas diri lainya yang

ditentukan oleh bank.

c). Sebaiknya penabung bertempat tinggal pada wilayah Kabupaten/Kotamadya

yang sama dengan lokasi atau alamat cabang Bank Syariah Mandiri.

3). Penabung mendapatkan buku tabungan MABRUR haji dan umrah

sebagai bukti laporan mutasi rekening.

4). Tabungan dalam bentuk mata uang rupiah

Page 56: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

56

5). Bank akan membukukan segala transaksi baik mengenai pengambilan

atau penyetoran uang oleh penabung maupun penerima atau

pembayaran yang dilakukan bank untuk kepentingan atau atas beban

penabung.

6). Data penabung tidak dapat digantikan oleh data orang lain.

7). Tidak memperoleh fasilitas ATM dan Auto debet/pendebetan

otomatis.

8). Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia sebelum

terdaftar dalam SISKOHAT, maka pewarisan hak atas tabungan

diserahkan kepada ahli waris yang sah menurut hukum atau kepada

pihak lain yang ditunjuk sesuai hukum.

9). Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri sebelum terdaftar

pada SISKOHAT maka diatur sesuai ketentuan BSM.

10). Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat pada adsminitrasi

SISKOHAT dengan saldo pada buku tabungan dan saldo yang

tercatat pada pembukuan BSM maka yang digunakan adalah yang

tercatat pada pembukuan BSM.

11). Jika buku tabungan hilang, penabung wajib melaporkan secara

tertulis kepada BSM dengan melampirkan surat keterangan dari

kepolisian dan BSM akan mengeluarkan buku tabungan baru.

b. Ketentuan SISKOHAT

1). Penabung tidak akan langsung di daftarkan ke dalam SISKOHAT

kantor departemen agama kecuali saldo sudah cukup.

Page 57: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

57

2). Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia setelah

terdaftar dalam SISKOHAT, maka pewarisan hak atas tabungan

diserahkan kepada waris yang sah menurut hukum atau kepada pihak

lain yang ditunjuk sesuai hukum serta sesuai dengan ketentuan

direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji

departemen agama.

3). Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri setelah terdaftar

pada SISKOHAT , maka diatur sesuai ketentuan BSM sesuai dengan

ketentuan direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan

haji departemen agama.

c. Penyetoran dan penarikan

1). Dilakukan di seluruh cabang BSM sesuai jam buka kas.

2). Setoran awal minimal Rp.500.000,00 dan setoran selanjutnya minimal

Rp.100.000,00

3). Penarikan hanya dapat dilakukan pada saat kondisi darurat dan hanya

dapat dilakukan dengan menggunakan slip penarikan tabungan dan

memperlihatkan buku tabungan.

4). Penarikan dan pemindahbukuan dapat dikuasakan dengan

melampirkan surat kuasa yang sah dari penabung, disertai bukti dari

pemilik dan penerima kuasa.

5). Penabung dapat meneruskan atau menutup tabungan atau

memindahbukukan apabila terjadi kelebihan saldo atas BPIH tahun

yang bersangkutan.

Page 58: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

58

6). Saldo minimal untuk didaftarkan kepada SISKOHAT adalah

Rp.5.000.000,00 atau yang ditentukan kemudian oleh direktoral

jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji departemen

agama.

d. Bagi hasil

1). Penabung akan mendapat bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang

dibuat antara bank dengan penabung.

2). Pajak atas bagi hasil yang diperoleh penabung ditanggung oleh

penabung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3). Bagi hasil akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan

ditambahkan ke rekening tabungan penabung pada awal bulan.

e. Penutupan rekening tabungan

1). Sesuai jam buka kas pada cabang pembuka rekening.

2).Tabungan yang ditutup di luar penyetoran BPIH dan telah terdaftar

pada SISKOHAT berlaku pengembalian BPIH batal yang diatur oleh

direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji

departemen agama serta ketentuan BSM.

3). Tabungan yang ditutup sebelum terdaftar dalam SISKOHAT

sebaiknya disertai dengan alasan yang kuat. Untuk itu akan

dikenakan biaya penutupan rekening.

4). Jika tabungan ditutup sebelum akhir bulan tapi telah melebihi 15 hari

dalam bulan berjalan, penabung akan diberikan bagi hasil dan

sebaliknya.

Page 59: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

59

f. Biaya

Tabungan yang ditutup bukan karena pelunasan BPIH dikenakan biaya

sebesar Rp.25.000,00

2. Setelah membuka rekening dan tabungan mabrur sesuai ketentuan dan syarat

di atas, hal selanjutnya yang harus dilakukan nasabah dalam pengajuan

pembiayaan talangan haji ialah dengan mengajukan kelengkapan syarat-syarat

yang dibutuhkan, antara lain : KTP pemohon dan/atau sumi-istri, KK (kartu

keluarga) dan surat nikah atau cerai (bagi yang pernah menikah).

3. Syarat yang diajukan oleh nasabah akan dianalisa oleh pihak bank. Setelah itu

nasabah akan diberikan dokumen-dokumen oleh marketing yang di dalamnya

antara lain berisikan Nota Analisa Pembiayaan (NAP), Customer Information

File (CIF), Memorandum, Surat Permohonan, Surat Permohonan, Surat

Sanggup, Akad dan Surat Kuasa yang akan diisi dan ditandatangani oleh calon

nasabah pembiayaan talangan haji. Jika pihak bank menyetujui maka nasabah

akan dipanggil melalui telepon untuk mengkorfimasikan kapan pengikatan

dapat dilaksanakan (suami dan istri).

4. Sebelum pencairan talangan, dokumen-dokumen yang sudah dilengkapi

tersebut kemudian diserahkan ke bagian Back Office (BO). BO akan

melakukan cek BI yang berguna untuk memperoleh informasi mengenai data

nasabah yang akan sangat menentukan fasilitas pembiayaan. Setelah data

diperoleh maka proses selanjutnya yaitu pencairan talangan.

5. Setelah proses pencairan selesai, maka nasabah akan memperoleh

bukti/fotocopy buku tabungan yang bernominalkan Rp.20.000.000,00

Page 60: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

60

6. Nasabah datang ke departemen agama setempat untuk meminta SPPH (Surat

Pendaftaran Pergi Haji) dengan membawa bukti/fotocopy buku tabungan yang

telah diterima nasabah dari bank serta syarat-syarat yang harus dipenuhi

dalam pengisian SPPH.

7. Nasabah datang kembai ke bank untuk menyerahkan SPPH yang diperoleh

dari departemen agama setempat.

8. Petugas bank kemudian melakukan pemindahbukuan (PB) dari rekening

nasabah ke rekening penampungan BSM capem Klaten sebesar

Rp.20.000.000,00

9. Setelah itu petugas bank akan menginput di SISKOHAT untuk mendapatkan

porsi BPIH nasabah yang bersangkutan.

10. Bagian Customer Service akan mengeprint setoran awal BPIH, sehingga akan

muncul beberapa bagian-bagian formulir yang dibagikan sesuai lembar-

lembarnya. Lembar pada bagian pertama untuk penabung, lembar kedua

untuk kantor cabang, lembar ketiga untuk kantor departemen agama, lembar

keempat untuk kantor wilayah departemen agama provinsi dan lembar

kelima untuk departemen agama pusat. Namun lembar pertama yang

seharusnya dipegang oleh nasabah pembiayaan beserta buku asli tabungan

MABRUR akan dikuasai oleh bank yang digunakan untuk jaminan. Dan

nasabah hanya akan mendapat fotokopi dari lembar pertama dan buku

tabungan Mabrur tersebut yang di atasnya terdapat stempel “copy sesuai

aslinya”.

Page 61: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

61

11. Pemindahbukuan yang dilakukan oleh BO ke rekening penampungan BSM

capem Klaten tadi kemudian akan ditransfer ke rekening menteri agama

sebelum pukul 16.00 WIB sesuai dengan jumlah banyaknya nasabah yang

mengajukan pembiayaan talangan haji pada hari itu. Kemudian departemen

agama akan menampilkan bukti konfirmasi bahwa departemen agama telah

menerima sejumlah nominal yang telah ditransfer oleh BSM dengan status

cicil.

C. Proses Pencairan Pembiayaan Talangan Haji di BSM Capem Klaten

Dalam pencairan talangan, hal-hal yang yang hrus diperhatikan antara lain :

1. Dokumen-dokumen yang telah dilengkapi oleh nasabah akan diterima oleh

marketing, kemudian marketing akan menyerahkanya ke bagian BO.

2. BO kemudian akan memberikan CIF (Customer Information File) pada

nasabah pembiayaan talangan haji dan kemudian diserahkan ke CS untuk

diinput.

3. Setelah diinput, CIF akan diotorisasi oleh supervisor dan setelah itu CIF

dikembalikan ke BO oleh supervisor.

4. BO kemudian mencatat data pembiayaan talangan yang akan dicairkan ke

dalam buku pembantu.

5. BO mendebet semua biaya-biaya yang dibutuhkan, antara lain biaya ujroh dan

biaya materai (bila ada) dengan menggunakan tiket debet/tiket kredit.

6. Selanjutnya yaitu proses pencairan pembiayaan oleh BO dan diotorosasi oleh

supervisor.

Page 62: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

62

7. BO kemudian memberi informasi ke teller agar cetak buku tabungan karena

pencairan pembiayaan talangan haji telah terlaksana.

D. Proses Pelunasan Haji BSM capem Klaten

Sebelum pelunasan haji terlaksana maka sebelumnya harus dilakukan proses

pelunasan talangan haji terlebih dahulu. Pelunasan talangan haji maximal

dibayarkan tanggal 5 pada bulan dan jangka waktu berakhir. Bila pada H-1 jatuh

tempo nasabah belum dapat menyetorkan sebesar nominal talangan yang

diterimanya, maka akan ada perpanjangan talangan secara otomatis namun jauh-

jauh bulan sebelumnya pihak bank selalu memberi tahukan kepada nasabah

bahwa pembiayaan talangan yang dimbilnya akan jatuh tempo

sehingga nasabah harus segera melunasi talangan tersebut. Hal-hal yang harus

dilakukan nasabah pada saat pelunasan haji yaitu :

1. Nasabah sudah menyetujui kurs hari yang bersangkutan dimana hari pada saat

nasabah akan melunasi biaya haji.

2. Nasabah menyetorkan uang sebesar yang diminta oleh ketentuan SISKOHAT

yang dasarnya diambil dari nilai kurs USD ke rekening sendiri (tabungan

MABRUR) milik nasabah.

3. Nasabah melakukan pemindahbukuan (transfer) ke rekening menteri agama

(kantor pusat Jakarta) sebesar kurs biaya haji yang dikurangi nominal senilai

Rp.20.000.000,00 (setoran awal BPIH terdahulu).

4. Setelah uang ditransfer, nasabah membawa setoran awal BPIH serta foto 3x4

sebanyak 5 lembar dan materai sebanyak 1 lembar.

Page 63: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

63

5. Bank menginput pelunasan haji nasabah melalui SISKOHAT berdasarkan

bukti asli setoran awal BPIH yang disimpan oleh bank.

6. Nasabah menerima hasil print-out atau bukti pelunasan BPIH dari bank yang

harus ditandatangani oleh nasabah di atas materai dan ditempeli foto disetiap

lembarnya. Lembar pertama diberikan kepada nsabah untuk disimpan, lembar

ke-2 sampai ke-4 diserahkan ke departemen agama setempat serta lembar ke-5

dan ke-6 digunakan untuk kepentingan bank (adsminitrasi, dll)

7. Setelah selesai, bank akan memberikan souvenir untuk setiap calon jamaah

haji berupa satu tas lengkap berisi pakaian ikhram, jaket, payung, tas dll.

Pelunasan haji yang terlaksan setiap harinya berbeda-beda nominal, hal itu

karena terpengaruh oleh naik turunya nilai kurs mata uang USD. Contoh: Pada

tanggal 29 Juli nilai Rp terhadap USD sebesar Rp.10.500,00 sedangkan biaya

haji pada tahun 2009 sebesar 3.407USD yang ditambah biaya adsminitrasi

sebesar Rp.100.000,00 Sehingga besarnya nominal yang akan dibayarkan oleh

nasabah senilai :

Rp.10.500 x 3.407USD = Rp. 35.773.500,00

Rp. 35.773.500,00 + Rp.100.000,00 = Rp. 38.873.500,00

Rp. 38.873.500,00 – Rp. 20.000.000 = Rp. 15.873.500,00

Jadi besarnya nominal yang harus dikeluarkan nasabah dalam pelunasan haji per tanggal 29 July 2009 senilai Rp. 15.873.500,00

Page 64: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

64

RINCIAN BIAYA TALANGAN HAJI BSM

No Items 15.000.000 10.000.000

1 tahun 2 tahun 1 tahun 2 tahun

1 Saldo porsi

haji

5.000.000 5.000.000 10.000.000 10.000.000

2 Saldo min.

pembukaan

rek.

500.000 500.000 500.000 500.0000

3 Ujrah 1.700.000 3.000.000 1.300.000 2.000.000

Jumlah 7.200.000 8.500.000 11.800.000 12.500.000

Biaya Perpanjangan Talangan Haji Max. 1 Tahun

No Items 15.000.000 10.000.000

1 Di debet dari rek. nasabah 2.000.000 1.500.000

Catatan :

1). Pelunasan talangan haji maximal dibayarkan tanggal 5 pada bulan dan tahun

dimana jangka waktu berakhir.

2). Pelunasan perpanjangan talangan haji maximal dibayarkan 1 bulan sebelum

pelunasan BPIH (sesuai informasi dari pemerintah departemen agama)

3). Ujrah dibayar dimuka.

Page 65: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

65

BAB V

KESIMPULAN & PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembiayaan talangan haji Bank Syariah Mandiri ialah pinjaman dana

talangan dari bank kepada nasabah yang khusus digunakan untuk menutupi

kekuranagn dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan

BPIH. Prosedur yang digunakan dalam memperoleh talangan yaitu diawali

dengan membuka rekening tabungan MABRUR terlebih dahulu di BSM,

setelah itu melengkapi persyaratan-persyaratan antara lain: KTP, KK, surat

nikah/cerai (bagi yang pernah menikah) serta mengisi dan menandatangani

dokumen-dokumen. Kemudian langkah selanjutnya yaitu cek BI oleh pihak

bank dan pencairan talangan, setelah itu nasabah datang ke departemen agama

untuk meminta SPPH. Data nasabah akan diinput bank dan dana akan

ditransferkan dana talangan tersebut ke SISKOHAT untuk mendapatkan porsi

BPIH.

Proses pencairan talangan tidak terlalu rumit, dokumen yang telah

dilengkapi tadi akan diterima BO untuk diberi CIF kemudian diinput oleh CS

dan diotorisasi oleh supervisor. BO akan mencatat pembiayaan yang akan

dicairkan ke dalam buku pembantu dan mendebet biaya-biaya yang

dibutuhkan. Selanjutnya ialah pencairan yang dilakukan oleh BO dan

diotorisasi oleh supervisor.

Page 66: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

66

Setelah talangan diterima oleh nasabah, proses selanjutnya yaitu pelunasan

talangan yang harus dibayarkan tanggal 5 pada bulan dan jangka waktu

berakhir. Setelah pelunasan pembiayaan talangan haji maka nasabah akan

melakukan pelunasan haji. Sebelum melunasi pembayaran, nasabah terlebih

dahulu menyetujui kurs pada hari yang bersangkutan. Nasabah lalu

menyetorkan sejumlah nominal yang diminta oleh ketentuan SISKOHAT yang

dasarnya diambil dari nilai kurs USD ke rekening nasabah, dari rekening

nasabah kemudian dilakukan transfer ke rekening Menag (kantor pusat

Jakarta) sebesar biaya kurs yang di kurangi nominal senilai Rp20 juta (setoran

awal BPIH terdahulu).

Pelunasan haji. Sebelum melunasi pembayaran, nasabah terlebih dahulu

menyetujui kurs pada hari yang bersangkutan. Nasabah lalu menyetorkan

sejumlah nominal yang diminta oleh ketentuan SISKOHAT yang dasarnya

diambil dari nilai kurs USD ke rekening nasabah, dari rekening nasabah

kemudian dilakukan transfer ke rekening Menag (kantor pusat Jakarta) sebesar

biaya kurs yang di kurangi nominal senilai Rp20 juta (setoran awal BPIH

terdahulu).

Teori yang disampaikan diawal sebenarnya kurang berperan dalam

pembiayaan talangan haji tersebut, karena dalam perolehan talagan haji itu

sendiri syaratnya sangatlah mudah. Hanya dengan membuka rekening

tabungan MABRUR, menyerahkan bukti SPPH dari depag, Fotocopy KTP,

KK dan surat nikah/cerai serta meninggalkan lembar pertama setoran awal

Page 67: BAB I - BAB Ve-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3128/1/BAB I - BAB... · 2018-03-20 · Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika

67

BPIH dan buku asli tabungan MABRUR saja sudah dapat digunakan sebagai

jaminan.

B. Saran

Dilihat dari kinerja pembiayaan Bank Syariah Mandiri kantor cabang

pembantu Klaten saat ini sudah dapat dikatakan relatif baik. Akan tetapi

masih perlu diadakan pembenahan dan peningkatan di beberapa hal guna

menunjang mutu pembiayaan Bank Syariah Mandiri capem Klaten.

1. Perlunya penambahan karyawan di BSM capem Klaten, terutama pada

bagian teller dan customer service.

2. Mempertahankan nasabah yang sangat berpotensi dengan cara

menciptakan ikatan kekeluargaan nasabah dengan pihak Bank Syariah

Mandiri kantor cabang pembantu Klaten.

3. Secara terus menerus melakukan pembaharuan dalam pelayanan dan

produk, sehingga nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat

BSM serta mempertahankan citra sebagai lembaga keuangan berdasarkan

nilai-nilai Islam.