bab 6_marka-rev

10
PT. REKADAYA SENTOSA Perum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17, Pamulang Barat 15417 Telp. 021-7415144 Fax. 021- 7415148 Perencanaan Detail Engineering (DE) PengembanganLaporan Akhir ( Final Report) Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang 6.1. STANDAR PERATURAN / REFERENSI YANG DIGUNAKAN Dalam perencanaan Marka Runway, Taxiway dan Apron digunakan standar – standar sebagai berikut : 1. International Standards and Recommended Practices, Aerodromes, Annex 14, Volume I Aerodrome Design and Operations, Second Edition, July 1999, International Civil Aviation Organization (ICAO) 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53, Penjelasan Tambahan Lembaran Negara Nomor:3481) 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan 4. Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/11/2001 tanggal 24 Januari 2001 tentang Standar Marka dan Rambu pada Daerah Pergerakan Udara di Bandar Udara 5. Konsep Rancangan Standar Nasional Indonesia tahun 2001 mengenai “Marka dan Rambu pada Daerah Pergerakan Pesawat Udara di Bandar Udara” 6.2. KETENTUAN UMUM Bab 6 - 1 BAB VI PERENCANAAN MARKA

Upload: irbasukirahardjoces

Post on 06-Feb-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ref

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

6.1. STANDAR PERATURAN / REFERENSI YANG DIGUNAKAN

Dalam perencanaan Marka Runway, Taxiway dan Apron digunakan standar – standar

sebagai berikut :

1. International Standards and Recommended Practices, Aerodromes, Annex 14,

Volume I Aerodrome Design and Operations, Second Edition, July 1999,

International Civil Aviation Organization (ICAO)

2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran

Negara Tahun 1992 Nomor 53, Penjelasan Tambahan Lembaran Negara

Nomor:3481)

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang

Keamanan dan Keselamatan Penerbangan

4. Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/11/2001

tanggal 24 Januari 2001 tentang Standar Marka dan Rambu pada Daerah

Pergerakan Udara di Bandar Udara

5. Konsep Rancangan Standar Nasional Indonesia tahun 2001 mengenai “Marka

dan Rambu pada Daerah Pergerakan Pesawat Udara di Bandar Udara”

6.2. KETENTUAN UMUM

1. Daerah manuver (manuevering area) adalah bagian dari suatu bandar udara

yang digunakan untuk landing, take off dan taxiing pesawat udara.

2. Daerah pergerakan pesawat udara (movement area) adalah bagian dari suatu

bandar udara yang meliputi dari daerah manuver dan apron.

3. Marka adalah tanda yang ditulis atau digambar pada daerah pergerakan

pesawat udara dengan maksud untuk memberikan suatu petunjuk,

Bab 6 - 1

BAB VIPERENCANAAN MARKA

Page 2: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

menginformasikan suatu kondisi (gangguan/larangan) batas – batas keselamatan

penerbangan.

4. Rambu adalah symbol atau sekelompok symbol yang diletakan atau dipasang di

daerah pergerakan pesawat udara yang bertujuan untuk memberikan informasi

penerbangan

6.3. PERSYARATAN TEKNIS MARKA DAN RAMBU

1. Marka di daerah pergerakan pesawat udara dituliskan atau digambarkan pada

permukaan runway, taxiway dan apron.

2. Marka di runway terdiri dari :

a. Runway Side Stripe Marking

b. Runway Designation Marking

c. Threshold Marking

d. Runway Center Line Marking

e. Aiming Point Marking

f. Touchdown Zone Marking

g. Displaced Threshold Marking

h. Pre Threshold Marking

3. Marka di taxiway terdiri dari :

a. Taxiway Center Line Marking

b. Runway Holding Position Marking

c. Taxiway Edge Marking

d. Taxi Shoulder Marking

e. Exit Guide Line Marking

f. Intermediate Holding Position Marking

g. Road Holding Position Marking

4. Marka di apron terdiri dari :

a. Apron Safety Line Marking

Bab 6 - 2

Page 3: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

b. Apron Lead In dan Lead Out Line Marking

c. Apron Stop Line Marking

d. Apron Edge Line Marking

e. Parking Stand Number Marking

f. Aerobridge Safety Marking

g. Equipment Parking Area Marking

h. No Parking Area Marking

i. Service Road Marking

5. Marka di daerah pergerkan pesawat udara harus memenuhi standar dan

persyaratan teknis.

6. Rambu di daerah pergerakan pesawat udara diletakkan atau dipasang didaerah

runway, taxiway dan apron.

7. Rambu yang diletakkan atau dipasang di daerah runway, taxiway adalah

merupakan Mandotory Instruction Sign dan Information Sign.

8. Rambu yang diletakkan atau dipasang di daerah apron adalah merupakan

information Sign yang terdiri dari VOR Aerodrome Check Point Sign dan Aircraft

Stand Identification Sign.

9. Pemberian nama taxiway dilakukan secara terpola yang dimulai dari arah relatif

utara ke arah relatif selatan, dan dapat ditulis berupa huruf atau angka atau

gabungan huruf dan angka.

6.4. MARKA DI DAERAH PERGERAKAN PESAWAT UDARA

6.4.1. MARKA DI RUNWAY

1. Runway Side Stripe Marking

a. Adalah garis berwarna putih disepanjang tepi, awal sampai dengan akhir

runway.

Terdiri dari 2 garis solid yang mempunyai lebar yang sama dan jarak spasi

yang sama dengan lebar garis solid tersebut.

Bab 6 - 3

Page 4: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

Berupa garis solid / tunggal pada awal dan akhir runway.

b. Fungsinya sebagai tanda batas tepi runway.

c. Letak sepanjang tepi runway.

d. Dimensi (lebar runway 30m) : Lebar keseluruhan = 0,90 m (Gambar

terlampir).

2. Runway Designation Marking

a. Adalah tanda berwarna putih dalam bentuk 2 (dua) angka atau kombinasi 2

(dua) angka dan 1 (satu) huruf tertentu yang ditulis di runway sebagai identitas

runway.

b. Fungsinya sebagai petunjuk arah runway yang dipergunakan untuk take off

dan/atau landing.

c. Letaknya berada di antara Threshold dengan Runway Centre Line Marking.

d. Dimensi

e. Tinggi angka = 9 m, kecuali untuk angka 6 dan 9 tingginya 9.5 m(Gambar

terlampir).

3. Threshold Marking

a. Adalah tanda berupa garis – garis putih sejajar dengan arah runway yang

terletak dipermukaan runway.

b. Fungsinya sebagai tanda permulaan yang digunakan untuk pendaratan.

c. Letaknya 6 m diukur dari awal runway.

d. Dimensi untuk lebar Runway 30 m

Jarak stripe dari awal runway = 6 m

Banyaknya stripe = 8

Banyaknya celah = 6

Jarak antar stripe = 1.8 m

Panjang stripe = 30 m

Bab 6 - 4

Page 5: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

Jarak celah kedua sisi stripe = 2.6 m

Jarak celah tepi luar stripe terhadap tepi dalam runway Side Stripe Marking

= 0.2 m (Gambar terlampir).

4. Runway Centre Line Marking

a. Adalah tanda berupa garis putus – putus berwarna putih yang letaknya di

tengah – tengah sepanjang runway

b. Fungsinya sebagai petunjuk tengah – tengah runway

c. Dimensi untuk panjang runway 1400 m

Runway Centre Line Marking terdiri dari garis dan celah

Jumlah garis / stripe = 18

Jumlah celah = 17

Panjang garis / stripe = 36 m

Panjang celah = 36 m

Lebar garis / stripe = 0.3 m (Gambar terlampir).

5. Touchdown Zone Marking

a. Adalah tanda di runway yang terdiri dari garis – garis berwarna putih

berpasangan, dikiri – kanan garis tengah runway

b. Fungsinya menunjukkan panjang runway yang masih tersedia pada saat

melakukan pendaratan

c. Letaknya simetris pada kanan kiri garis tengah runway

d. Apabila Touchdown Zone Marking peletakannya dan atau jaraknya dari marka

Aiming Point berhimpit atau kurang dari atau sama dengan 50 m, maka

pembuatan marka Touchdown Zone harus ditiadakan

e. Dimensi

Panjang stripe = 22.5 m

Lebar stripe = 3 m

Jarak antar stripe = 1.5 m

Bab 6 - 5

Page 6: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

Jarak dari Threshold = 150 m

Jarak stripe dari pinggir runway= 1.5 m

Jarak antar Touchdown = 150 m (Gambar terlampir).

6.4.2. MARKA DI TAXIWAY

1. Taxiway Center Line Marking

a. Adalah tanda berupa garis dengan lebar 0,15m berwarna kuning.

b. Fungsinya memberi tuntunan kepada pesawat udara dari runway menuju

apron atau sebaliknya

c. Letaknya ditengah-tengah dan disepanjang taxiway (Gambar terlampir).

2. Taxiway Edge Marking

a. Adalah garis berwarna kuning di sepanjang tepi taxiway.

b. Untuk lebar taxiway 15 m menggunakan single yellow line dengan lebar garis

0.15 m

c. Fungsinya menunjukkan batas pinggir taxiway.

d. Letaknya di sepanjang tepi taxiway (Gambar terlampir).

3. Exit Guide Line Marking

a. Adalah tanda berupa garis berwarna kuning yang terletak di runway dan

menghubungkan dengan Taxiway Centre Line.

b. Fungsinya memberikan tuntunan keluar masuk pesawat udara yang sedang

taxi menuju landasan pacu atau sebaliknya.

c. Letaknya di persimpangan taxiway menuju runway.

d. Dimensi :

Panjang garis akhir tangen = 60m

Lebar celah antara centre line dengan exit guide line = 0,9m

Lebar Exit Guide Line = 0,15m

Bab 6 - 6

Page 7: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

6.4.3. MARKA DI APRON

1. Apron Safety Line

a. Adalah Garis berwarna merah yang berada di apron dengan lebar 0,15m

b. Fungsinya menunjukkan batas yang aman bagi pesawat udara dari pergerakan

peralatan pelayanan darat

c. Letaknya disekeliling pesawat udara (Gambar terlampir).

2. Apron Lead-in dan Lead-out Line Marking

a. Adalah garis yang berwarna kuning di apron dengan lebar 0,15m.

b. Fungsinya sebagai pedoman yang digunakan oleh pesawat udara melakukan

taxi dari taxiway ke apron atau sebaliknya.

c. Letaknya di apron area (Gambar terlampir).

3. Aircraft Stop Line Marking

a. Adalah tanda berupa garis atau bar berwarna kuning.

b. Fungsinya sebagai tanda tempat berhenti pesawat udara yang parkir.

c. Letaknya di apron area, pada perpanjangan lead-in berjarak 6m dari akhir lead-

in line (Gambar terlampir).

4. Apron Edge Line Marking

a. Adalah garis berwarna kuning di sepanjang apron.

b. Fungsinya menunjukkan batas tepi apron.

c. Letaknya pada sepanjang tepi apron.

d. Ukuran lebar garis 0,15m (Gambar terlampir).

5. Parking Stand Number Marking

a. Adalah tanda di apron berupa huruf dan angka yang berwarna kuning dengan

latar belakang warna hitam.

Bab 6 - 7

Page 8: Bab 6_Marka-REV

PT. REKADAYA SENTOSAPerum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,Pamulang Barat 15417Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148

Perencanaan Detail Engineering (DE) Pengembangan Laporan Akhir ( Final Report)Fasilitas Perhubungan Pulau Panjang

b. Fungsinya menunjukkan nomor tempat parkir pesawat udara.

c. Letaknya di apron area (Gambar terlampir).

6. Service Road Marking

a. Adalah tanda berupa 2 (dua) garis yang parallel sebagai batas pinggir jalan

dan garis putus-putus sebagai petunjuk sumbu jalan, berwarna putih dengan

lebar garis 0,15m.

b. Fungsinya membatasi sebelah kanan dan kiri yang memungkinkan pergerakan

peralatan (GSE) terpisah dengan pesawat udara.

c. Letaknya di apron area (Gambar terlampir).

Bab 6 - 8