bab 3 analisis dan perancangan sistem pakar 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00329-if...
TRANSCRIPT
66
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SIS TEM PAKAR
3.1 Data dan Fakta Penyakit
3.1.1 Epidemiologi Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia tenggara, Pasifik
barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di
seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per
100.000 penduduk (1989 hingga 1995); dan pernah men ingkat tajam saat
kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998,
sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun h ingga mencapai 2% pada
tahun 1999.
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus
Aedes (terutama A. aegeypti dan A.albop ictus). peningkatan kasus setiap
tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat
perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak
mandi, kaleng bekas dan tempat penampungan air lainnya).
Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi
virus dengue yaitu: 1). Vektor : perkembangan baikan vektor, kebiasaan
menggigit, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi vektor dari satu
tempat ke tempat lain; 2). Pejamu : terdapatnya penderita di lingkungan/
keluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin;
3). Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk.
67
3.1.2 Analisa Ciri-ciri dan Tanda Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal
di bawah ini d ipenuhi.
• Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.
• Terdapat minimal satu dari manifestasi pendarahan berikut:
Uji bendung positif.
Petekie, ekimosis, atau purpura.
Pendarahan mukosa (tersering ep istaksis, atau pendarahan
gusi), atau pendarahan dari tempat lain
Hematemesis atau melena.
• Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ul).
• Terdapat minimal satu tanda-tanda p lasma leakage (kebocoran
plasma) sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai
dengan umur dan jenis kelamin.
Penurunan nilai hematokrit > 20% setelah pemberian cairan
yang adekuat. Nilai Ht normal. Diasumsikan sesuai nilai
setelah pemberian cairan.
Efusi p leura,asites,hipoproteinemia.
68
Tabel 3.1 Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
DD/DBD Derajat* Gejala Laboratorium
DD Demam disertai 2
atau lebih tanda:
sakit kepala, nyeri
retro-orbital, mialgia,
artralgia
• Leukopenia
• Tromositopenia,
tidak ditemukan
bukti kebocoran
plasma
• Serologi
Dengue
Positif
DBD I Gejala d i atas
ditambah uji
bendung positif
• Trombositopenia
(<100.000/? 1),
bukti ada
kebocoran p lasma
DBD II Gejala d i atas
ditambah pendarahan
spontan
• Trombositopenia
(<100.000/? 1),
bukti ada
kebocoran p lasma
DBD III Gejala d i atas
ditambah kegagalan
sirkulasi (kulit dingin
dan lembab serta
gelisah)
• Trombositopenia
(<100.000/? 1),
bukti ada
kebocoran p lasma
DBD IV Syok berat disertai
dengan tekanan
darah dan nadi tidak
terukur
• Trombositopenia
(<100.000/? 1),
bukti ada
kebocoran plasma
69
Dari keterangan di atas terlihat bahwa perbedaan utama antara
Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah pada
DBD ditemukan adanya kebocoran p lasma.
3.1.3 Analisa Gejala Utama Demam Berdarah Dengue
a) Demam
Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak,
terus menerus, berlangsung 2-7 hari, naik turun tidak mempan dengan
obat anti piretik. Kadang-kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai
40°C dan dapat menjadi kejang demam. Akhir fase demam
merupakan fase kritis pada DBD. Pada saat fase demam mulai
cenderung menurun dan pasien tampak seakan sembuh, hati-hati
karena fase tersebut sebagai awal kejad ian syok. Biasanya pada hari
ketiga dari demam. Hari ke 3,4,5 adalah fase kritis yang harus
dicermati pada hari ke 6 dapat terjadi syok. Kemungkinan terjadi
pendarahan dan kadar trombosit sangat rendah (<20.000/µl).
b) Tanda-tanda pendarahan
Penyebab pendarahan pada pasien DBD ialah vaskulopati,
trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit, serta koagulasi
intravaskular yang menyeluruh. Jenis pendarahan yang terbanyak
adalah pendarahan kulit seperti uji tourniquet (uji Rumple Leede/uji
bendung) positif, petikie, purpura, ekimosis dan pendarahan
konjungtiva. Petekia merupakan tanda pendarahan yang tersering
ditemukan. Tanda in i merupakan tanda pertama demam tetap i dapat
pula dijumpai pada hari ke 3,4,5 demam. Petekia sering sulit
70
dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk, untuk membedakannya;
lakukan penekanan pada bintik merah yang dicurigai dengan kaca
atau obyek atau penggaris plastik transparan. Jika bintik merah
menghilang berarti bukan petekia. Pendarahan lain yaitu ep itaksis,
pendarahan gusi, melena dan hematemesis. Pada anak yang belum
pernah mengalami mimisan, maka mimisan merupakan tanda
penting. Kadang-kadang dijumpai pula pendarahan subkonjungtiva
atau hematuria.
Tanda pendarahan seperti tersebut diatas tidak semua terjadi
pada seorang pasien DBD. Pendarahan yang paling ringan adalah uji
tourniquet positif berarti fragilitas kap iler meningkat. Perlu diingat
bahwa hal ini juga dapat dijumpai pada penyakit virus lain (misalnya,
campak, demam, chikungunya), infeksi bakteri (tifus abdominalis)
dan lain-lain. Uji tourniquet positif akan banyak kegunaannya apabila
secara klinis d iduga DBD, oleh karena pada awal perjalanan penyakit
70,2% kasus DBD mempunyai hasil uji tourniquet positif. Uji
tourniquet dinyatakan positif jika terdapat lebih dari 10 petekia dalam
diameter 2,8 cm (1 inci persegi) di lengan bawah bagian depan
(volar) termasuk pada lipatan siku (fossa cubiti).
Cara melakukan u ji tourniquet sebagai berikut:
• Pasang manset anak pada lengan atas (ukuran manset
sesuaikan dengan umur anak, yaitu lebar manset = 2/3 lengan
atas)
• Pompa tensimeter untuk mendapatkan tekanan sistolik dan
tekanan diastolik.
71
• Aliran darah pada lengan atas dibendung pada tekanan antara
sistolik dan diastolik selama 5 menit. (bila telah terlihat
adanya bintik-bintik merah >10 buah, pembendungan dapat
dihentikan).
• Lihat pada bagian bawah lengan depan (daerah violar) dan
atau daerah lipatan siku ( fossa cubiti), apakah timbul bintik-
bintik merah, tanda pendarahan (petekia)
• Hasil uji tourniquet dianggap positif (+) bila ditemukan ≥ 10
bintik pendarahan (petekia), pada luas diameter 2,8 cm
c) Hepatomegali (pembesaran hati)
Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada
permulaan penyakit, bervariasi dari hanya sekedar dapat diraba (just
palpable) sampai 2-4 cm di bawah lengkungan iga kanan. Proses
pembesaran hati, dari tidak teraba menjadi teraba, dapat meramalkan
perjalanan penyakit DBD. Derajat pembesaran hati tidak sejajar
dengan beratnya penyakit, namun nyeri tekan pada daerah tep i hati,
berhubungan dengan adanya pendarahan. Nyeri perut lebih tampak
jelas pada anak besar dari pada anak kecil. Pada sebagian kecil kasus
dapat dijumpai ikterus.
d) Syok
Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis
menghilang setelah demam turun. Demam turun disertai keluarnya
keringat, perubahan pada denyut nadi dan tekanan darah, akral
(ujung) ekstremitas teraba dingin, disertai dengan kongesti kulit.
Perubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi, sebagai
72
akibat dari perembesan plasma yang dapat bersifat ringan atau
sementara. Pasien biasanya akan sembuh spontan setelah pemberian
cairan elektrokit. Pada kasus berat. Keadaan umum pasien mendadak
menjad i buruk setelah beberapa har i demam. Pada saat atau beberapa
saat setelah suhu turun, antara hari sakit ke 3-7, terdapat tanda
kegagalan sirkulasi; kulit teraba dingin dan lembab terutama pada
ujung jari dan kaki, sianosis disekitar mulut, pasien menjadi gelisah,
nadi cepat lemah, kecil sampai tak teraba. Pada saat akan men jadi
syok, beberapa pasien tampak sangat lemah, dan sangat gelisah.
Sesaat sebelum syok ditandai dengan denyut nadi cepat dan lemah,
tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang). Jadi untuk
menilai tekanan nad i perhatikan tekanan sistolik dan diastolik,
misalnya 100/90 mmHg (berarti tekanan nadi 10 mmHg) atau
hipotensi (tekanan sistolik menurut sampai 80 mmHg atau kurang),
kulit dingin dan lembab. Syok merupakan tanda kegawatan yang
harus mendapat perhatian serius, oleh karena bila tidak diatasi sebaik-
baiknya dan secepatnya dapat menyebabkan kematian. Pasien dapat
dengan cepat masuk ke dalam fase kritis yaitu syok berat (profound
shock). Pada saat itu tekanan darah dan nadi tidak dapat terukur lagi.
Syok dpat terjadi dalam waktu yang sangat singkat, pasien dapat
meninggal dalam waktu 12-24 jam atau sembuh cepat setelah
mendapat penggantian cairan yang memadai. Apabila syok tidak
dapat segera diatasi dengan baik, akan terjadi komplikasi yaitu
asidosis metabolik, pendarahan saluran cerna hebat atau pendarahan
lain, hal ini pertanda prognosis buruk. Sebagian besar pasien masih
73
tetap sadar walaupun telah memasuki fase terminal. Pasien dengan
pendarahan intraserebral dapat disertai kejang dan koma.
Ensefalopati dapat terjadi berhubungan dengan gangguan metabolik
dan elektrolit.
Penyembuhan DBD dengan atau tanpa syok akan terjadi
cepat, akan tetap i kadang-kadang sulit diramalkan. Walaupun dari
sebagaian besar pasien dengan syok berat, bila pengobatan adekuat
pasien akan sembuh kembali dalam 2-3 hari. Timbulnya nafsu makan
merupakan tanda p rognosis yang baik. Pada saat penyembuhan sering
kali disertai sinus bradikardi atau dengyut nadi tidak terarur (artimia)
dan adanya ruam petekia yang menyeluruh dengan bagian kulit sehat
berupa bercak putih diantaranya. Terdapat pada daerah distal (kaki,
tangan, kadang-kadang dapat terjadi di muka).
e) Jumlah Leukosit
Jumlah leukosit normal, tetap i biasanya menurun dengan
dominasi sel neutrofil. Selan jutnya pada akhir fase demam, jumlah
leukosit dan sel neutrofil bersama-sama menurun sehungga jumlah
sel limfosit secara relatif meningkat. Peningkatan jumlah sel limfosit
atip ikal atau limfosit plasma biru (LPB) > 4% di daerah tep i dapat
dijumpai pada hari sakit ketiga sampai hari ketujuh.
f) Jumlah trombosit
Penurunan jumlah trombosit menjadi < 100.000/µl atau
kurang dar i 1-2 trombosit/lapangan pandangan besar (lpb) dengan
rata-rata pemeriksaan dilakukan pada 10 lpb. Pada umumnya
trombositopenia terjadi sebelum ada peningkatan hematrokit dan
74
terjadi sebelum suhu turun. Jumlah trombosit < 100.000/µl b iasanya
ditemukan antara har i sakit ketiga sampai har i ketujuh. Pemeriksaan
trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah trobosit dalam
bata normal atau menurun. Pemer iksaan dilakukan pertama saat
pasien diduga mender ita DBD, bila normal maka diulang pada hari
sakit ketiga, tetap i bila perlu, diulangi setiap hari sampai suhu turun.
g) Kadar Hematrokit
Peningkatan nilai hematokrit menggambarkan hemoknsentrasi
selalu dijumpai pada DBD, merupakan indikator yang peka akan
terjadinya perembesan p lasma; sehingga, perlu dilakukan
pemeriksaan hematokrit secara berkala. Pada umumnya penurunan
trombosit mendahului peningkatan hematokrit. Hemokonsertrasi
dengan peningkatan hematokrit 20% atau lebih (misalnya dari 35%
menjad i 42%), mencerminkan peningkatan permeabilitas kap iler dan
perembesan plasma. Perlu mendapat perhatian, bahwa nilai
hematokrit dipengaruhi o leh penggantian cairan atau pendarahan.
3.1.4 Wawancara Dengan Pakar
Bagaimana Penyakit dbd itu bisa terjadi?
“penyakit dbd itu di sebabkan oleh virus arbovirus memiliki empat
jenis untuk menyebabkan dengue/bdb tersebut terjadi, namanyanya DEN 1,
DEN 2, DEN 3, DEN 4. Seseorang bisa terkenan dengue harus terkenan
minimal 2 jen is virus DEN baru seseorang akan terinfeksi dengue, jika
seseorang baru terkena satu virus, orang tersebut masih sehat-sehat saja
tetapi jika sesorang terkena satu virus sistem kekebalan tubuh akan
75
memproduksi antibody, jika sesorang terkena lagi dengan virus DEN lain
tubuh sedang memproduksi misal DEN 1 dan kemudian terkena virus lagi
DEN 2 otomatis antigen yang diproduksi tubuh akan berikatan dengan DEN
2 tersebut sehingga menyebabkan penyakit dengue. Masa inkubasinya
setelah digigit nyamuk aedes aegypti yang membawa virus tersebut sekitar
4-6 hari. Selama di dalam tubuh hanya satu DEN saja sesorang belum bisa
terkena dengue, masa inkubasi terhitung setelah sesorang digigit ke dua
kalinya atau ada DEN yang kedua di dalam tubuh baru terhitung masa
inkubasi, 4-6 hari kemudian akan timbul gejala dengue/dbd.”
Lalu Dokter mulai curiga dbd mulai kapan?
“pasien terkena dbd kami dokter curiga terlebih dahu lu dar i gejala
demam yang dialami pasien lebih dari satu hari. Dbd memiliki gejala demam
2-7 hari sedangkan penyakit lain misalnya masuk angin dua har i saja sudah
sembuh lain halnya dengan dbd bila demam sudah lebih dari dua hari
biasanya orang sudah mulai khawatir dan d i bawa ke dokter. Penyakit lain
misal masuk angin di obati dengan parasetamol atau sering kita lihat panadol
pasien sudah dapat sembuh sedangkan dbd bila diberikan parasetamol
apabila masa ker ja obatnya habis demamnya akan timbul kembali karena
virus yang ada di tubuh tidak menghilang, yang membuat demam itu virus
selama virus tidak hilang pasien akan terus demam. Parasetamol ini hanya
berfungsi obat sementara saja untuk meredakan gejala demamnya itu.
Selain itu ciri orang terkena dbd apa lagi ya?
Demam dbd memilik i ciri demam yang tinggi tiba-tiba ini disebut
bifasik. Bi itu dua sedangkan fasik adalah fase, jad i dalam satu har i memiliki
76
dua fase yang berbeda. Dalam dua periode demamnya tinggi mencapai
puncaknya biasanya pada pagi dan malam hari. Diantara periode tinggi itu
pasien tetap mengalami demam tetapi tidak setinggi saat pagi dan malam
hari. Biasanya dbd memiliki cir khas yang lain dokter mulai curiga b ila
kondisi fisiknya jelek dibanding sakit yang lain, misalkan in fluenza itu
memiliki demam juga hanya batuk dan pilek saja, kalau dbd pasien lemes,
mengantuk. Gejala dbd lainnya yang sering dikeluhkan pasien antara lain:
sakit kepala, tulang-tulang sak it / linu, lemes banget inginnya tidur, ada nyeri
di dareah bola mata, pasien juga bisa photofobia tetap i ini jarang sekali.
Photofobia yang dimaksud ketika pasien sehat terkena cahaya dari kamera
biasa saja, saat saat sakit terasa sangat silau.”
Yang mencirikan orang dbd apa ya?
“hari ke 3-6 apabila pasien benar terkena dbd akan muncul
manisfestasi pendarahaan di tubuh pasien. Timbul bercak-bercak di lengan
bagian dalam orang sering sebut bintik merah. Bintik merah ini lain dengan
yang lain, bila bintik merah seperti digigit nyamuk ditekan oleh jari bintik
merah tersebut menjadi putih, sedangkan dbd bila ditekan tetap saja
berwarna merah. Pasien bisa juga mengalami mimisan lain dari biasa, saat
gosok gigi gusi mengalami pendarahan. Ini di karena mukosa tubuh atau
bagian dalam tubuh, misal gusi, gigi, hidung. M anisfestasi lainnya bila sudah
parah, pasien mengalami berak darah, muntah darah. Dokter curiga saat 3-6
hari bila muncul bercak merah di tubuh.”
77
Jadi apa sih yang menyebabkan orang terkena dbd bisa meninggal?
“penyakit dengue di bagi beberapa derajat, dari yang paling ringan
sampai yang paling berat. Derajat 1 pasien hanya mengalami demam saja
manisfestasi pendarahannya tidak khas, dapat melihatnya melalui uji
tourniquet, uji tourniquet uji coba sederhana dengan di lakukan bagian
lengan atas pasien diikat selama 15 menit akan muncul bintik merah di
lengan bawah pasien yang di ujikan. Ini derajat yang paling ringan.
Derajat 2 sudah mulai ada pendarahan di tempat lain manisfestasi
pendarahannya tidak perlu menggunakan u ji tourniquet sudah timbul dengan
sendirinya selain itu adanya mimisan, gusi berdarah, berak darah, muntah
darah.
Derajat 3 pendarahan sudah begitu parahnya sampai-sampai pasien
memasuki di mana disebut syok situasi ini yang berbahaya dalam dbd. Syok
itu adalah pendarahan pada pasien sudah sangat parah di sebabkan karena
sirkulasi darah dalam tubuh men jadi sangat minimal yang berkurang bukan
darah dalam tubuh tetap i terjadi kebocoran p lasma darah dalam tubuh bocor,
plasma dara d igunakan untuk p roses sirkulasi darah dalam tubuh. Plasma
darah ini bocor karena v irus dbd sehingga menyebabkan situasi syok tubuh
pada pasien. Yang menyebabkan pasien men inggal itu adalah syok.
Derajat 4 atau juga dengue syok sindrom pada derajat ini pendarahaan
sudah sangat parah di band ing derajat 3 dan biasanya tidak dapat
mendapatkan perawatan yang biasa, pasien harus masuk ke ICU.
Sebagai dokter juga tidak dapat memprediksi kapan pasien
mendapatkan derajat 1, 2, 3, 4. Yang pasti syok akan terjadi di hari ke-4.
78
Hari ke-4 adalah masa-masa kritis pada dbd. Untuk itulah dokter
mendiagnosis demam berdarah untuk mengantisipasi syok tersebut.
Sampai sekarang dbd itu virus dan belum ada obatnya antivirus, virus
itu tidak semuanya bisa di berikan antivirus hanya beberapa virus saja yang
dapat diobati. Virus dengue itu bisa hilang sendirinya karena virus itu self-
limiting d iease, selama 5 hari itu virus dengue tetap ada dan kemudian
setelah hari ke 5 mulai tahap penyembuhan, selama 5 hari itu di berikan obat
oleh dokter untuk meringankan gejalanya saja virusnya tetap ada.
79
3.1.5 Diagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue
Tabel 3.2 Tabel Diagnosa Penyakit DBD
Nam
a Penyakit
Demam Berdarah Den
gue
Campak (Rubola)
Malaria
Typhus
Alergi
Gejala Klinis 1 Demam X X X X
2 Kecapaian X 3 Pilek X X
4 Batuk X X
5 Pembengkaka pada Kelenjar getah bening X
6 Mata terasa nyeri X
7 Muncul bintik bintik merah X X X
8 Kulit kering X 9 sakit pada persendian X X X X
10 sakit kepala X X X
11 hilang nafsu makan X
12 Muntah X 13 Anemia X
14 Convulsion X 15 Lemah, Letih, Lesu X X
16 Sakit punggung X 17 Sakit pada otot X
18 trombositpena < 100.000 / µ l X 19 Anoreksia X
20 pendarahan X
21 hepatomologi X
22 kegagalan sirkulasi X 23 muka tampak kemerahan X X
24 Mual X
80
3.2 Analisa Masalah
3.2.1 Identifikasi Masalah yang dihadapi
• Pasien harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju tempat
praktek dokter.
• Diperlukan seorang asisten dokter untuk menanyakan data gejala
pasien yang ingin berobat.
• Pasien harus menghabiskan waktu untuk menunggu giliran d i ruang
tunggu hingga gilirannya tiba.
3.2.2 Solusi Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan di atas kami membuat sistem pakar
yang akan menjawab permasalahan yang ada diantaranya:
• Pasien bisa kapan saja, di mana saja, melakukan diagnosa penyakit
karena kemampuan dokter sudah di masukkan ke dalam sebuah sistem
pakar hanya dengan gadget android.
• Sistem akan melontarkan beberapa pertanyaan kepada user sebagai data
langsung melalui gadget android.
Apabila semua pertanyaan sudah terjawab sesuai urutan, maka akan
langsung keluar hasil diagnosanya sehingga pasien tidak perlu
menghabiskan waktu leb ih banyak lagi.
81
3.2.3 Kuisioner Pra Program
Tabel 3.3 Jawaban Survei 1
1.) Apakah Anda mengetahui Applikasi berbasis Android?
Sangat tahu 17.3% 9 Orang
Lumayan tahu 42.3% 22 Orang
Netral 19.2% 10 Orang
Kurang tahu 19.2% 10 Orang
Sangat tidak tahu 1.9% 3 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.1 Diagram Jawaban Survei 1
82
Tabel 3.4 Jawaban Survei 2
Gambar 3.2 Diagram Jawaban Survei 2
2.) Jika Anda Membeli Handphone beroperasi sistem Android, itu karena adanya
dorongan f itur-fiturnya yang bagus dan beragam
Sangat setuju 23.1% 12 Orang
Setuju 48.1% 26 Orang
Netral 23.1% 12 Orang
Tidak setuju 5.8% 4 Orang
Sangat tidak setuju 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
83
Tabel 3.5 Jawaban Survei 3
3.) Apakah Anda membeli Handphone beroperasi sistem Android berdasarkan
kebutuhan?
Sangat setuju 23.1% 12 Orang
Setuju 36.5% 19 Orang
Netral 28.8% 15 Orang
Tidak setuju 11.5% 8 Orang
Sangat tidak setuju 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.3 Diagram Jawaban Survei 3
84
Tabel 3.6 Jawaban Survei 4
4.) Menurut Anda, apakah mendiagnosa penyakit demam berdarah sed ini mungk in
sangat penting?
Sangat setuju 58.7% 32 Orang
Setuju 41.3% 22 Orang
Netral 0% 0 Orang
Tidak setuju 0% 0 Orang
Sangat tidak setuju 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.4 Diagram Jawaban Survei 4
85
Tabel 3.7 Jawaban Survei 5
5.) Apakah Anda membeli Handphone beroperasi sistem Android karena
berdasarkan model-model handphone?
Sangat setuju 15.4% 8 Orang
Setuju 32.7% 18 Orang
Netral 26.9% 15 Orang
Tidak setuju 21.2% 11 Orang
Sangat tidak setuju 3.8% 2 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.5 Diagram Jawaban Survei 5
86
Tabel 3.8 Jawaban Survei 6
6.) Apakah akan lebih baik jika terdapat sebuah aplikasi yang bisa mendeteksi
penyakit demam berdarah?
Sangat setuju 25.4% 13 Orang
Setuju 58.7% 32 Orang
Netral 13.5% 7 Orang
Tidak setuju 3.8% 2 Orang
Sangat tidak setuju 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.6 Diagram Jawaban Survei 6
87
Tabel 3.9 Jawaban Survei 7
7.) Setujukah anda kemunculan sistem pendeteksi penyakit di gadget berbasis
Android akan meningkatkan kinerja puskesmas dan rumah sak it?
Sangat setuju 42.3% 22 Orang
Setuju 48.1% 26 Orang
Netral 3.8% 2 Orang
Tidak setuju 5.8% 4 Orang
Sangat tidak setuju 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.7 Diagram Jawaban Survei 7
88
Tabel 3.10 Jawaban Survei 8
.) Apakah Anda setuju bilamana di Handphone beroperasi sistem Android hadir
sebuah ap likasi untuk mendiagnosa tentang suatu penyakit?
Sangat setuju 40.4% 21 Orang
Setuju 50.0% 27 Orang
Netral 3.8% 2 Orang
Tidak setuju 5.8% 4 Orang
Sangat tidak setuju 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.8 Diagram Jawaban Survei 8
89
Tabel 3.11 Jawaban Survei 9
9.) Apakah Anda Setuju bilamana handphone beroperasi sistem Android dapat
mendeteksi penyakit Dbd?
Sangat setuju 50.0% 27 Orang
Setuju 21.4% 11 Orang
Netral 7.1% 5 Orang
Tidak setuju 21.4% 11 Orang
Sangat tidak setuju 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.9 Diagram Jawaban Survei 9
90
Tabel 3.12 Jawaban Survei 10
10.) Apakah memilik i sistem pendeteksi penyakit yang dapat dibawa ke mana-mana
itu berguna untuk anda?
Wow, Ini yang ku tunggu-
tunggu
35.7% 19 Orang
Berguna 35.7% 19 Orang
Netral 14.3% 8 Orang
Tidak berguna 14.3% 8 Orang
Penuh-penuhin memory
handphone saja
0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.10 Diagram Jawaban Survei 10
91
Tabel 3.13 Jawaban Survei 11
11.) Setujukah anda ap likasi Android yang bisa mendeteksi DBD akan mengurangi
jumlah penderita DBD meninggal?
Ini nih ap likasi yang k ita
nantikan
35.7% 19 Orang
Mungkin berkurang sedikit 28.6% 15 Orang
Netral 14.3% 8 Orang
Tidak juga 21.4% 12 Orang
Sangat mustahil 0% 0 Orang
Total Peserta Survey 54 Orang
Gambar 3.11 Diagram Jawaban Survei 11
92
3.3 Analisa Sistem Pakar
Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan
informasi yang diperoleh dar i berbagai sumber, yaitu dari pakar itu sendiri,
serta buku-buku tentang penyakit demam berdarah yang ada. Seorang pakar
ialah seseorang yang ahli dalam b idang tertentu dan mempunyai pengetahuan
atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan orang
lain sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang tidak dapat
dipecahkan oleh kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah dengan
cara yang leb ih efisien. Oleh karena itu ruang lingkup pembahasan penyakit
demam berdarah tidak akan meny impang dari pengetahuan dar i para pakar.
Dalam mengd iagnosa berbagai penyakit demam berdarah, seorang
dokter (seorang pakar) harus memahami dengan baik penyebab dan ciri dari
penyakit demam berdarah tersebut, sehingga dapat menyimpulkan suatu
kesimpulan yang akurat serta dapat menentukan cara untuk mengobati
penyakit demam berdarah yang diderita pasien. Tidak semua penyakit dapat
disimpulkan secara tepat oleh sistem pakar, oleh karena itu sistem pakar ini
digunakan sebagai alat bantu dalam mendiagnosa gejala awal terhadap
penyakit demam berdarah.
3.3.1 Analisa Metode Fuzzy
Logika fuzzy dikatakan sebuah logika baru yang lama, sebab ilmu
tentang logika fuzzy modern dan metodis baru ditemukan beberapa tahun
yang lalu, padahal sebenarnya konsep tentang logika fuzzy itu sendiri sudah
ada pada diri kita sejak lama. Orang yang belum pernah mengenal logika
fuzzy pasti akan mengira bahwa logika fuzzy adalah sesuatu yang rumit dan
tidak menyenangkan. Namun sekali seseorang mulai mengenalnya, ia pasti
93
akan sangat tertarik dan akan menjadi pendatang baru untuk ikut serta
mempelajari logika fuzzy.
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu
ruang input ke dalam suatu ruang output. Contoh, manajer perdagangan
mengatakan pada manajer p roduksi seberapa banyak persediaan barang pada
akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah
barang yang harus dip roduksi esok hari.
Ada beberapa alas an mengapa orang menggunakan logika fuzzy,
antara lain :
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang
mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
2. Logika fuzzy sangat fleksibel.
3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data- data yang tidak tepat.
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi- fungsi nonlinear yang
sangat kompleks.
5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengap likasikan pengalaman
pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses
pelatihan.
6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik – teknik kendali
secara konvensional.
7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
94
Gambar 3.12 Normal Curve
Pendekatan kurva seperti ini yang paling memungkinkan dalam
proses diagnosa. Kepercayaan yang diberikan oleh dokter tidak dibenarkan
ketika hasilnya di bawah 50 persen, karena dapat berakibat menghasilkan
kesalahan. Maka sesuai dengan kurva ini, nilai kepercayaan dar i input di
bawah 50 persen atau nol, akan dinyatakan tidak valid, atau nol.
95
3.3.2 S truktur Decision Tree
Gambar 3.13 Pohon Keputusan
3.3.3 Denah Pohon Diagnosa
Keterangan :
A : Demam OR Sakit pada persendian
B : Muncul bintik merah OR sakit kepala
C : Lemah, letih, lesu OR muka tampak kemerahan
D : Pilek OR batuk
E : Sakit pada otot OR kekurangan Trombositpena OR anoreksia OR pendarahan OR hepatomologi OR kegagalan sirkulasi OR mual
F : Kecapekan OR Pembengkakan kelenjar getah bening OR Mata terasa nyeri OR Kulit kering OR Hilang nafsu makan
G : Muntah OR anemia OR Convulsion
H : sakit punggung
I : B OR C OR D
Keterangan :
R1 : DBD
R2 : Campak (Rubola)
R3 : Malaria
R4 : Thypus
R5 : Alergi
96
3.3.4 Denah Pohon Diagnosa
Gambar 3.14 Denah Pohon 1
Pada Denah Pohon 1, gejala utamanya adalah muncu lnya demam
atau sakit pada persendian. Jika mengalami gejala tersebut, maka
Dem amOR
Sakit pada Persendian
Muncul Bintik Merah OR Sakit Kepala
Lemah, Letih, Lesu OR muka tam pak kemerahan
Sakit pada ototOR
trombositpena < 100.000 / µlOR
anoreksiaOR
pendarahanOR
hepatom ologiOR
kegagalan sirkulasiOR
m ual
Terj angkit DBDKecapaian
ORPem bengkakan pada
Kelenjar getah beningOR
Mata terasa ny eriOR
Kulit keringOR
hilang nafsu m akan
Terjangkit Campak Muntah OR Anemia OR Convulsion
Terj angkit Malaria Sakit Punggung
Terj angkit Thypus
Terjangkit Alergi
Pilek OR Batuk
KecapaianOR
Pem bengkakan pada Kelenjar getah bening
ORMata terasa ny eri
ORKulit kering
ORhilang nafsu m akan
Terj angkit Cam pak Sakit pada otot
ORtrom bositpena < 100.000 / µl
ORanoreksia
ORpendarahan
ORhepatom ologi
ORkegagalan sirkulasi
ORmual
Terj angkit DBD
Muntah OR Anemia OR Convulsion
Terj angkit Malaria Sakit Punggung
Terj angkit Thypus
Terjangkit Alergi
(Denah 4)
(Denah 3)
(Denah 2)
Kaki Kiri = Ya
Kaki Kanan = Tidak
97
kemungkinan penyakit yang dialami adalah DBD, campak, malaria, alergi
dan thypus. Sedangkan jika tidak mengalai gejala demam atau sakit pada
persendian, maka pengambilan keputusan penyakit akan dijelaskan pada
denah 2.
Jika user mengalami gejala lemah, letih, lesu atau muka tampak
kemerahan, maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah DBD atau
campak. Sedangkan jika tidak mengalami gejala lemah, letih, lesu atau muka
tampak kemerahan, maka pengambilan keputusan penyakit akan dijelaskan
pada denah 3.
Jika user tidak mengalami gejala pilek atau batuk maka pengambilan
keputusan akan dijelaskan pada denah 4.
Jika dalam d iagnosa selanjutnya user mengalami gejala sakit pada
otot atau trombositpena<10000 atau pendarahan atau hepatomologi atau
kegagalan sirkulasi atau mual, maka akan diambil kesimpulan bahwa user
terjangkit penyakit DBD.
Sedangkan jika user mengalami gejala p ilek atau batuk, maka
kemungkinan user terjangkit penyakit campak.
Jika dalam diagnosa kemudian user mengalami Kecapaian,
Pembengkakan pada kelenjar getah bening, Mata terasa nyeri, Kulit kering
hilang nafsu makan, maka kemungkinan user terjangkit campak.
Sedangkan jika user mengalami gejala muntah, anemia, convulsion,
maka kemungkinan user terjangk it penyakit malaria.
Jika dalam d iagnosa selanjutnya user mengalami gejala sakit
punggung, maka user kemungkinan terjangk it penyakit thypus,
98
Gambar 3.15 Denah Pohon 2
Dem am OR Sakit pada Persendian
(Denah 1) Muncul Bintik MerahOR
Sakit KepalaOR
Lemah, Letih, LesuOR
Muka tam pak kemerahanOR
PilekOR
Batuk
Terj angkit Alergi Muntah OR Anem ia OR Convulsion
Terj angkit Malaria Sakit pada ototOR
trom bositpena < 100.000 / µlOR
anoreksiaOR
pendarahanOR
hepatom ologiOR
kegagalan sirkulasiOR
mual
Lem ah, Letih, Lesu OR Muka tam pak kem erahan
Terj angkit DBD KecapaianOR
Pembengkakan pada Kelenjar getah bening
ORMata terasa ny eri
ORKulit kering
ORhilang nafsu makan
Pilek OR Batuk
Terj angkit Campak Terj angkit Thy pus
Terjangkit DBD
KecapaianOR
Pem bengkakan pada Kelenjar getah bening
ORMata terasa ny eri
ORKulit kering
ORhilang nafsu m akan
Terj angkit Cam pak Muntah OR Anem ia OR Convulsion
Terj angkit Malaria Terj angkit Thypus
Kaki Kiri = Ya
Kaki Kanan = Tidak
99
Pada Denah Pohon 2, gejala utamanya adalah Muncul Bintik Merah,
Sakit Kepala, Lemah, Letih, Lesu, M uka tampak kemerahan, Pilek, dan
Batuk, maka user kemungkinan terjangkit penyakit alergi.
Sedangkan jika user mengalami gejala muntah, anemia, dan
convulsion, maka kemungkinan user terjangkit penyakit malaria.
Jika dalam d iagnosa selanjutnya user mengalami gejala sakit pada
otot atau trombositpena<10000 atau pendarahan atau hepatomologi atau
kegagalan sirkulasi atau mual, maka akan diambil kesimpulan bahwa user
terjangkit penyakit DBD.
Jika mengalami Kecapaian, pembengkakan kelejar getah bening,
mata terasa nyeri, kulit kering, hilang nafsu makan, maka ada kemungkinan
user terjangkit penyakit Campak, malaria, dan thypus.
Jika user mengalami muntah, anemia, convulsion, maka user
kemungkinan terjangkit malaria,
Jika user tidak mengalami gejala tersebut maka user kemungkinan
terjangkit thypus.
100
Gambar 3.16 Denah Pohon 3
Pada Denah Pohon 3, gejala utamanya adalah Muncul Bintik M erah, dan
Sakit Kepala. Jika user mengalami gejala tersebut kemungkinan user , maka
penjelasannya sama seperti yang dijelaskan pada denah 1. Sedangkan jika user
mengalami gejala muntah, anemia, dan convulsion, maka user kemungkinan
terjangk it penyakit malaria.
Demam OR Sakit pada Persendian
Muncul bintik merah OR Sakit Kepala
(Denah 1) Muntah OR Anem ia OR Convulsion
Terj angkit Malaria Sakit pada ototOR
trombositpena < 100.000 / µlOR
anoreksiaOR
pendarahanOR
hepatomologiOR
kegagalan sirkulasiOR
m ual
Terj angkit DBDKecapaian
ORPembengkakan pada Kelenjar getah
beningOR
Mata terasa ny eriOR
Kulit keringOR
hilang nafsu m akan
Terjangkit Campak Sakit Punggung
Terj angkit Thypus
Terjangkit Alergi
(Denah 2)
Kaki Kiri = Ya
Kaki Kanan = Tidak
101
Jika user mengalami gejala Sak it pada otot, trombositpena < 100.000 / µl,
anoreksia, pendarahan, hepatomologi, kegagalan sirkulasi, mual , maka akan diambil
kesimpulan bahwa user terjangkit penyakit DBD.
Sedangkan jika user mengalami Kecapaian, pembengkakan kelejar getah
bening, mata terasa nyeri, kulit kering, hilang nafsu makan, maka ada kemungkinan
user terjangkit penyakit Campak.
Jika user mengalami gejala sakit pada punggung, maka kemungkinan
pengambilan keputusan adalah penyakit thypus, sedangkan jika tidak user
mengalami penyakit Alergi.
102
Gambar 3.17 Denah Pohon 4
Demam OR Sakit pada Persendian
Muncul bintik m erah OR Sakit Kepala
Lem ah, letih, lesu OR muka tam pak kemerahan
(Denah 1) Pilek OR Batuk
(Denah 1) Sakit pada ototOR
trombositpena < 100.000 / µlOR
anoreksiaOR
pendarahanOR
hepatomologiOR
kegagalan sirkulasiOR
m ual
Terj angkit DBD KecapaianOR
Pem bengkakan pada Kelenjar getah bening
ORMata terasa ny eri
ORKulit kering
ORhilang nafsu m akan
Terj angkit Campak Muntah OR Anemia OR Convulsion
Terj angkit Malaria Sakit Punggung
Terj angkit Thypus Terjangkit Alergi
(Denah 3)
(Denah 2)
Kaki Kiri = Ya
Kaki Kanan = Tidak
103
Pada Denah Pohon 4, gejala utamanya adalah pilek dan batuk, maka
pengambilan keputusan sama seperti pada denah 1, Jika tidak ada kemungkinan
terjangkit penyakit DBD.
Jika user mengalami gejala Sak it pada otot, trombositpena < 100.000 / µl,
anoreksia, pendarahan, hepatomologi, kegagalan sirkulasi, mual , maka akan diambil
kesimpulan bahwa user terjangkit penyakit DBD.
Sedangkan jika user mengalami Kecapaian, pembengkakan kelejar getah
bening, mata terasa nyeri, kulit kering, hilang nafsu makan, maka ada kemungkinan
user terjangkit penyakit Campak.
Jika user mengalami muntah, anemia, convulsion, maka user kemungkinan
terjangkit malaria,
Jika user mengalami gejala sakit pada punggung, maka kemungkinan
pengambilan keputusan adalah penyakit thypus, sedangkan jika tidak user
mengalami penyakit Alergi.
3.3.5 Analisa Rule Tahapan Decision Tree
1. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak
kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR
trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =
Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR
kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam
Berdarah Dengue
104
2. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak
kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR
trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia
= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =
Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR Kelenjar getah
bening bengkak = Ya OR nyeri mata = Ya OR Kulit
Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR hilang nafsu
makan = Ya) THEN Demam Campak (Rubola)
3. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak
kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR
trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia
= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =
Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah
bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR
Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR
hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Ya OR
Anemia = Ya OR Convulsion = Ya) THEN Malaria
4. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak
105
kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR
trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia
= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =
Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah
bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR
Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR
hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Tidak
OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND
(Sakit punggung = Ya) THEN Tipus
5. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak
kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR
trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia
= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =
Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah
bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR
Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR
hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Tidak
OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND
(Sakit punggung = Tidak) THEN Alergi
6. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak
106
kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)
AND (Kecapaian = Ya OR Kelenjar getah bening
bengkak = Ya OR nyeri mata = Ya OR Kulit Kering =
Ya OR hepatomologi = Ya OR hilang nafsu makan =
Ya) THEN Demam Campak (Rubola)
7. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak
kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)
AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah bening
bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR Kulit
Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR hilang
nafsu makan = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR
trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =
Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR
kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam
Berdarah Dengue
8. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak
kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)
AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah bening
bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR Kulit
Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR hilang
nafsu makan = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak
OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR
107
anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia
= Ya OR Convulsion = Ya) THEN Malaria
9. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND
(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak
kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)
AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah bening
bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR Kulit
Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR hilang
nafsu makan = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak
OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR
anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR
Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit
punggung = Ya) THEN Tipus
10. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =
Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka
tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR
Batuk = Ya) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar
getah bening bengkak = Tidak OR nyeri mata =
Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR hilang nafsu makan = Tidak) AND (Sakit
108
Pada Otot = Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl
= Tidak OR anoreksia = Tidak OR pendarahan =
Tidak OR hepatomologi = Tidak OR kegagalan
sirkulasi = Tidak OR Mual = Tidak) AND (Muntah =
Tidak OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak)
AND (Sakit punggung = Tidak) THEN Alergi
11. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =
Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka
tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR
trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =
Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR
kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam
Berdarah Dengue
12. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =
Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka
tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR
trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia
= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =
Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR Kelenjar getah
bening bengkak = Ya OR nyeri mata = Ya OR Kulit
109
Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR hilang nafsu
makan = Ya) THEN Demam Campak (Rubola)
13. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =
Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka
tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR
trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia
= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =
Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah
bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR
Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR
hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Ya OR
Anemia = Ya OR Convulsion = Ya) THEN Malaria
14. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =
Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka
tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR
trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia
= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =
Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =
Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah
bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR
Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR
110
hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Tidak
OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND
(Sakit punggung = Ya) THEN Tipus
15. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala
= Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia = Ya OR
Convulsion = Ya) THEN Malaria
16. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala
= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR
Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR
trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =
Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR
kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam
Berdarah Dengue
17. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala
= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR
Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak
OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR
anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR
Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata
= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR
111
hilang nafsu makan = Ya) THEN Demam Campak
(Rubola)
18. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala
= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR
Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak
OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR
anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR
Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri
mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =
Tidak) AND (Sakit punggung = Ya) THEN Tipus
19. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)
AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala
= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR
Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak
OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR
anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR
Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri
mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =
Tidak) AND (Sakit punggung = Tidak) THEN Alergi
112
20. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit
Kepala = Ya OR Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka
tampak kemerahan = Ya OR Pilek = Ya OR Batuk =
Ya) THEN Alergi
21. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia = Ya OR
Convulsion = Ya) THEN Malaria
22. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =
Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot
= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR
anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi
= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak
kemerahan = Ya) THEN Demam Berdarah Dengue
23. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
113
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =
Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot
= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR
anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi
= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak
kemerahan = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR
Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata
= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR
hilang nafsu makan = Ya) AND (Pilek = Ya OR Batuk
= Ya) THEN Demam Campak (Rubola)
24. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =
Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot
= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR
anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi
= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak
kemerahan = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR
Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata
= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR
hilang nafsu makan = Ya) AND (Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) THEN Tipus
114
25. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =
Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot
= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR
anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi
= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)
AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak
kemerahan = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR
Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri
mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =
Tidak) THEN Demam Berdarah Dengue
26. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =
Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot
= Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak
OR anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR
Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata
115
= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR
hilang nafsu makan = Ya) THEN Demam Campak
(Rubola)
27. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =
Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot
= Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak
OR anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR
Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri
mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =
Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia = Ya OR
Convulsion = Ya) THEN Malaria
28. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =
Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit
Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR
muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR
Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =
Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot
= Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak
OR anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR
116
hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =
Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR
Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri
mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR
hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =
Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR
Convulsion = Tidak) THEN Tipus.
3.3.6 Pseudocode Logika Diagnosa
A = (Demam + Sakit pada Persendian) / 2;
B = (Bintik Merah + Sakit Kepala) / 2;
C = (Lemah, Letih, Lesu + Muka Kemerahan) / 2;
D = (Pilek + Batuk) / 2;
E = (Sakit pada Otot + Kekurangan Trombosit +
Anoreksia + Pendarahan + Hepatomologi +
Kegagalan Sirkulasi + Mual) / 7;
F = (Kecapekan + Pembengkakan kelenjar getah
bening + Mata Nyeri + Kulit Kering + Hilang
Nafsu Makan) / 5;
G = (Muntah + Anemia + Convulsion) / 3;
H = Sakit Punggung;
I = (B + C + D) / 3;
IF(A < 0.5) THEN A=0; IF(A >= 0.5) THEN A=1;
IF(B < 0.5) THEN B=0; IF(B >= 0.5) THEN B=1;
IF(C < 0.5) THEN C=0; IF(C >= 0.5) THEN C=1;
117
IF(D < 0.5) THEN D=0; IF(D >= 0.5) THEN D=1;
IF(E < 0.5) THEN E=0; IF(E >= 0.5) THEN E=1;
IF(F < 0.5) THEN F=0; IF(F >= 0.5) THEN F=1;
IF(G < 0.5) THEN G=0; IF(G >= 0.5) THEN G=1;
IF(H < 0.5) THEN H=0; IF(H >= 0.5) THEN H=1;
IF(I < 0.5) THEN I=0; IF(I >= 0.5) THEN I=1;
IF A AND B AND C AND E THEN
DBD
IF A AND B AND C AND NOT E
AND F THEN CAMPAK
IF A AND B AND C AND NOT E
AND NOT F AND G THEN MALARIA
IF A AND B AND C AND NOT E
AND NOT F AND NOT G AND H
THEN TYPUS
IF A AND B AND C AND NOT E
AND NOT F AND NOT G AND NOT H
THEN ALERGI
IF A AND B AND NOT C AND D
AND F THEN CAMPAK
IF A AND B AND NOT C AND D
AND NOT F AND E THEN DBD
IF A AND B AND NOT C AND D
AND NOT F AND NOT E AND G
THEN MALARIA
118
IF A AND B AND NOT C AND D
AND NOT F AND NOT E AND NOT G
AND H THEN TYPUS
IF A AND B AND NOT C AND D
AND NOT F AND NOT E AND NOT G
AND NOT H THEN ALERGI
IF A AND B AND NOT C AND NOT D
AND E THEN DBD
IF A AND B AND NOT C AND NOT D
AND NOT E AND F THEN CAMPAK
IF A AND B AND NOT C AND NOT D
AND NOT E AND NOT F AND G
THEN MALARIA
IF A AND B AND NOT C AND NOT D
AND NOT E AND NOT F AND NOT G
AND H THEN TYPUS
IF A AND NOT B AND G THEN
MALARIA
IF A AND NOT B AND NOT G AND E
THEN DBD
IF A AND NOT B AND NOT G AND
NOT E AND F THEN CAMPAK
IF A AND NOT B AND NOT G AND
NOT E AND NOT F AND H THEN
TYPUS
119
IF A AND NOT B AND NOT G AND
NOT E AND NOT F AND NOT H
THEN ALERGI
IF NOT A AND BCD THEN ALERGI
IF NOT A AND NOT BCD AND G THEN
MALARIA
IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G
AND E AND C THEN DBD
IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G
AND E AND NOT C AND F AND D
THEN CAMPAK
IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G
AND E AND NOT C AND F AND
NOT D THEN TYPUS
IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G
AND E AND NOT C AND NOT F
THEN DBD
IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G
AND NOT E AND F THEN CAMPAK
IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G
AND NOT E AND NOT F AND G
THEN MALARIA
IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G
AND NOT E AND NOT F AND NOT G
THEN TYPUS
120
3.3.6 Daftar Pertanyaan Diagnosa Pada S istem Pakar
1. Apakah anda mengalami Demam tinggi?
2. Apakah anda mengalami sakit pada persendian?
3. Apakah terdapat bintik bintik merah pada kulit anda?
4. Apakah anda mengalami sakit kepala?
5. Apakah anda merasa lemah, mudah letih, dan badan terasa lesu?
6. Apakah wajah anda terlihat / tampak kemerahan?
7. Apakah anda mengalami p ilek atau bersin bersin?
8. Apakah anda menderita batuk?
9. Apakah anda merasakan nyeri atau sakit pada otot?
10. Apakah jumlah Trombositpena anda kurang dari 100.000 / microLiter
(Hasil bisa didapatkan melalui tes darah.)? Jika anda belum menjalan i tes
darah, anda b isa men jawab tidak untuk pertanyaan ini
11. Apakah anda mengalami anoreksia (kurangnya nafsu makan
walaupun perut terasa lapar)?
12. Apakah anda mengalami pendarahan?
13. Apakah anda mengalami hepatomologi (kelainan pada hati)?
14. Apakah anda menderita kegagalan sirkulasi darah?
15. Apakah anda mengalami rasa mual?
16. Apakah anda merasa mudah lelah / kecapaian?
17. Apakah anda mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening?
18. Apakah mata anda terasa nyeri / sakit?
19. Apakah kulit anda mengalami kekeringan atau terasa kering?
20. Apakah nafsu makan anda hilang?
21. Apakah anda mengalami muntah sebelumnya?
121
22. Apakah anda merasakan gejala anemia (kurangnya sel darah merah)?
23. Apakah anda mengalami convu lsion (keadaan di mana otot tubuh
berkontraksi dan mengendur secara berulang- u lang)
24. Apakah anda mengalami sak it / nyeri pada punggung?
3.4 Perancangan Sistem Pakar
3.4.1 Use case Diagram Model
Gambar 3.18 Use case Diagram
3.4.2 Skenario Use Case
Di bawah ini adalah scenario use case yang akan menjelaskan apa
saja yang terjadi di dalam sistem dan penjelasannya.
a. Mendaftar Sebagai User
Tabel 3.14 Skenario use case 1
UseCase M endaftar Sebagai User
Deskripsi Kegiatan pendaftaran untuk memasukkan detail si
pengguna sistem ke dalam daftar. Sehingga user
122
dapat melakukan login untuk dapat mengakses fitur
sistem pakar pendeteksi DBD ini.
Pre- Condition User menekan tombol Register pada M enu Utama.
Actor Action System Response
1. User mengisi semua field. 2. Sistem akan menvalidasi
apakah semua field sudah diisi.
3. User menekan tombol Registrasi. 4. Sistem akan memasukkan data
user baru ke dalam database.
b. Login ke dalam sistem
Tabel 3.15 Skenario use case 2
UseCase Login ke dalam sistem
Deskripsi Kegiatan login ke dalam sistem untuk mengakses
fitur sistem pakar pendeteksi DBD
Pre- Condition User harus mendaftar data user sebelum melakukan
login.
Actor Action System Response
1. User mengisi username dan
password mereka, lalu menekan
tombol “M asuk”.
2. Sistem akan menvalidasi
apakah data user sudah
terdaftar atau belum. Jika
sudah, maka user akan menuju
halaman Main. Namun jika
belum, maka user akan d iminta
untuk memasukkan login field
lagi.
123
c. Menjawab pertanyaan yang diber ikan
Tabel 3.16 Skenario use case 3
UseCase M enjawab pertanyaan yang diberikan
Deskripsi Kegiatan yang dilakukan oleh user di mana sistem
akan memberikan sejumlah pertanyaan yang
kemudian user diharapkan untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan.
Pre- Condition Setelah User telah melakukan log in dengan akun
yang valid.
Actor Action System Response
1. M enekan tombol “M ulai” 2. Sistem akan memberikan
sejumlah pertanyaan yang akan
diisi oleh user.
3. User akan menjawab pertanyaan
yang telah diberikan oleh sistem
dan menekan tombol
“Selanjutnya”.
4. Sistem akan memvalidasi
apakah user sudah menjawab
pertanyaan yang diberikan atau
belum. Jika sudah, maka sistem
akan menampilkan pertanyaan
berikutnya.
124
d. Melihat Hasil Diagnosa
Tabel 3.17 Skenario use case 4
UseCase M elihat Hasil Diagnosa
Deskripsi Event ini akan menampilkan hasil diagnosa yang
telah dikalku lasi oleh sistem.
Pre- Condition Setelah user menjawab semua pertanyaan yang telah
diberikan sistem.
Actor Action System Response
1. User menekan tombol “Submit” 2. Sistem akan menampilkan
hasil diagnosa yang telah
dikalkulasi oleh sistem
sebelumnya berdasarkan dari
jawaban user.
3. User akan memilih untuk
menekan tombol Kembali atau
menekan tombol Detail Penyakit.
4. Sistem akan mengarakan user
ke menu utama apabila user
menekan tombol kembali.
Namun apabila user menekan
tombol Detail Penyakit, maka
sistem akan mengarahkan user
ke layar penjelasan penyakit &
pengobatannya.
125
e. Melihat Penjelasan Penyakit & Informasi Pengobatannya
Tabel 3.18 Skenario use case 5
UseCase M elihat Penjelasan Penyakit & Informasi
Pengobatannya.
Deskripsi Event ini akan menampilkan penjelasan penyakit
hasil diagnosa sistem dan informasi seputar
pengobatan dan apa yang akan diberikan oleh pihak
rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit demam
berdarah dengue.
Pre- Condition Setelah user menekan tombol Detail Penyakit pada
layar Hasil Diagnosa.
Actor Action System Response
1. User menekan tombol “Detail
Penyakit”
2. Sistem akan menampilkan
penjelasan mengenai penyakit
dan cara pengobatannya.
3. User menekan tombol Kembali. 4. Sistem akan mengarakan user
ke layar Hasil Diagnosa.
126
3.4.3 Class Diagram
Gambar 3.19 Class Diagram
Pada gambar 3.19 terdapat 12 class diagram. Berikut ini adalah penjelasan
pada masing-masing class :
1. Class UserDB, PenyakitDB, HasilDB, GejalaDB merupakan Data Class.
2. Class TheDB, SQLiteHelper merupakan class untuk SQLite.
3. Pada class SistemPakarDBD adalah UI awal yg menampilkan menu login
dan registrasi.
4. Class Dashboard menampilkan UI menu utama yang mengarah pada
TentangKamiActivity , dan DiagnoseActivity yang menampilkan pertanyaan
kepada User.
5. Pada class ResultActivity terdapat operation FuzzyDiagnose( ) yang akan
menkalku lasi hasil diagnosa dengan menggunakan fuzzy logic.
6. Class Information akan mengambil info penyakit dari DataClass HasilDB.
127
3.4.4 Skema Dokter dan Pasien secara Konvensional
Gambar 3.20 Skema Pasien dan Dokter Konvensional
Pasien datang ke dokter
Dokter melakukan anamnesa
Pasien menceritakan keluhan
Dokter membuat hipotesa penyakit
Dokter memeriksa fisik pasien
Dokter membuat hasil analisa
Dokter member anjuran dan membuat resep untuk pasien
128
3.4.5 Skema Sistem Pakar pada mobile dengan user
Gambar 3.21 Skema Sistem Pakar dengan user
SISTEM USER
User menjawab semua pertanyaan yang diajukan
User menjalankan aplikasi Sistem melontarkan pertanyaan
Sistem melakukan perhitungan menggunakan
metode fuzzy logic
Sistem menampilkan hasil diagnosa dan informasi
yang bersangkutan
User melihat hasil dan detail dari kesimpulan yang diambil oleh sistem berupa
penjelasan dan cara pengobatan penyakit
129
3.4.6 Sequence Diagram Model
Skenar io :
1. User akan melakukan pendaftaran untuk bisa memulai
menggunakan sistem pakar pendeteksi penyakit ini. Setelah
mendaftar, sistem akan langsung meng-udate database dan
menampilkan pesan kepada user bahwa pendaftaran telah
berhasil.
Gambar 3.22 Sequence Diagram Model
2. Kemudian untuk masuk ke menu utama, user akan memasukkan
username dan password nya. Setelah itu sistem akan mengecek
apakah user sudah terdaftar sebelumnya atau tidak. Jika berhasil,
maka sistem akan mengarahkan user ke menu utama, jika tidak,
user akan diminta untuk memasukkan kembali username dan
password nya.
130
Gambar 3.23 Sequence Diagram Model
3. User akan memulai p roses diagnosa dengan cara menekan tombol
“M ulai”. Lalu Sistem pun akan menampilkan pertanyaan
pertanyaan yang akan dijawab oleh user. Setelah semua
pertanyaan dijawab oleh user, maka sistem akan menampilkan
pertanyaan beriktunya.
Gambar 3.24 Sequence Diagram Model
131
4. Sistem akan mengkalkulasi jawaban user dengan menggunakan
bantuan database juga. Setelah itu sistem akan menampilkan
hasil diagnosa (terjangkit atau tidak terjangkit DBD) dan menu
untuk melihat detail penyakit dan cara pengobatannya.
Gambar 3.25 Sequence Diagram Model
5. Jika user memilih menu untuk menampilkan detail penyakit,
maka sistem akan mengakses database dan menampilkan
penjelasan tentang penyakit, beserta informasi cara
pengobatannya dari database.
Gambar 3.26 Sequence Diagram Model
132
3.4.7 Activity Diagram Model
Gambar 3.27 Activity Diagram Model
Penjelasan :
Gambar 3.27 di atas merupakan Aliran aktifitas yang dilakukan pada
saat sistem ap likasi berjalan. Di awal user akan diminta untuk melakukan
pendaftaran, dan user akan memasukkan informasi user. Setelah pendaftaran
berhasil, maka user sudah bisa langsung melakukan log in, untuk mengakses
Menu Utama. Di Menu utama, user akan menekan tombol “mulai” untuk
menjalankan fitur pendeteksi penyakit, lalu sistem akan menampilkan
pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab o leh user. Setelah user
memasukkan input ke dalam program, sistem ap likasi akan mencar i penyakit
dengan gejala termirip . Setelah itu sistem ap likasi akan melakukan kalkulasi
dengan menggunakan metode fuzzy untuk menentukan apakah user
menderita penyakit demam berdarah dengue atau tidak. Lalu sistem aplikasi
pun akan menampilkan informasi mengenai penyakit, informasi mengenai
gejala, dan ciri- ciri penyakit, serta informasi yang berkaitan dengan
pengobatan.
133
3.4.8 Perancangan Database dan ERD
Di bawah ini adalah rancangan Entity Relationship Diagram dari ke
empat table basis data:
Gambar 3.28 Entity relationship Diagram
Di bawah ini merupakan rancangan table database pada sistem pakar
diagnosa berbasis android yang akan dibangun.
Tabel 3.19 Tabel Penyakit
Field Tipe Data Width Keterangan PenyakitID Teks 5 ID penyakit Nama_P Teks 50 Nama penyakit
Primary key : PenyakitID
Tabel 3.20 Tabel Gejala Penyakit
Field Tipe Data Width Keterangan GejalaID Teks 5 ID gejala penyakit Nama_G Teks 50 Nama gejala penyakit
Primary key : GejalaID
134
Tabel 3.21 Tabel Hasil Diagnosa
Field Tipe Data Width Keterangan HasilID Teks 5 ID Hasil Info_P Teks 500 Informasi penyakit Obat_P Teks 500 Informasi pengobatan Gejala_P Teks 500 Informasi gejala penyakit
Primary key : HasilID
Tabel 3.22 Tabel User
Field Tipe Data Width Keterangan UserID Teks 5 ID User Nama Teks 500 Nama Lengkap User Password Teks 500 Password User Email Teks 500 Email User
Primary key : UserID
3.4.9 Perancangan Layar:
Dalam pembuatan mobile app lica tion dengan menggunakan Android,
penulis membuat beberapa tampilan layar. Tampilan layar tersebut terdiri
atas layar diagnosa, layar hasil diagnosa, layar informasi penyakit, dan layar
informasi pengobatan. Macam - macam tampilan layar adalah sebagai
berikut :
135
a. Rancangan Layar Login Awal
Gambar 3.29 Layar Login Awal
Pada layar login in i, user akan diminta memasukkan username
dia dan password dia. Pada layar ini juga menampilkan dua buah
tombol. Tombol yang pertama jika ditekan, akan terjad i verifikasi
informasi log in, yang akan mengizinkan user untuk menggunakan
program ini.
USER NAME :
PASSW ORD :
LOGIN
REGISTER
136
b. Rancangan Layar Registrasi
Gambar 3.30 Rancangan Layar Registrasi
Pada rancangan layar ini meminta tiga buah input data yaitu
username, password dan email user. Di dalam layar ini hanya
memiliki 1 buah tombol, yaitu tombol OK. Tombol ini akan
membantu user menyelesaikan p roses pendaftaran.
NAME :
PASSWORD :
EMAIL:
OK
137
c. Rancangan Layar Diagnosa
Gambar 3.31 Rancangan Layar Diagnosa
Gambar 3.31 merupakan layar awal dalam mobile application
pendeteksi penyakit demam berdarah in i. Dalam layar ini, akan
ditampilkan menu awal applikasi dan terdapat tiga buah tombol
diantaranya, “Mulai”, “Keluar”, “Tentang kami”. Jika tombol
“Mulai” di tekan maka akan memulai p rogram diagnosanya,
tombol “Keluar” untuk keluar dari applikasi ini, tombol “Tentang
kami” berisi tentang nama-nama dari pembuat ap likasi ini.
Diagnosa deman berdarah dengue (DBD)
Mulai Keluar
Tentang Kami
138
d. Rancangan Layar Mulai
Gambar 3.32 Rancangan Layar Halaman Mulai
Gambar 3.32 merupakan layar keluhan-keluhan untuk
menanyakan kepada user keluhan yang akan dilontarkan dari
sistem kemudian user menjawab pertanyaan tersebut untuk ke
pertanyaan berikut.
Keluhan-keluhan :
1. Deman mendadak (38,5 derajat celcius
Ya Tidak
139
e. Rancangan Layar Hasil Diagnosa
Gambar 3.33 Rancangan Layar Hasil Diagnosa
Gambar 3.33 adalah layar hasil diagnosa. Layar ini akan
ditampilkan apabila user sudah selesai menjawab semua
pertanyaan dari layar. Pada layar ini, akan ditampilkan hasil
diagnosa berupa jawaban (terjangk it atau tidak terjangkit), dan
terdapat dua buah tombol. masing- masing adalah tombol “Detail
Penyakit” dan tombol “Main menu”. Jika tombol “Detail
Penyakit” ditekan, maka layar akan berp indah ke layar detail
penyakit. Jika tombol “Main menu” di tekan akan kembali ke
halaman main menu, user bisa memasukan melakukan diganosa
ulang.
Hasil : ☺ Tidak
Terjangkit
Terjangkit
Main menu
Detail Penyakit
140
f. Rancangan Layar Detail Penyakit
Gambar 3.34 Rancangan Layar Detail Penyakit
Gambar 3.34 merupakan layar Detail penyakit. Pada layar ini,
akan ditampilkan informasi mengenai penyakit hasil diagnosa,
beserta gejala dan ciri- cir i lengkap nya. Sehingga user akan bisa
menentukan apakah penyakit hasil diagnosa ini benar sesuai
dengan yang diderita oleh user. Pada layar ini ditampilkan juga 2
buah tombol, yaitu “Informasi Pengobatan”, dan “Main menu”.
Jika tombol “Informasi Pengobatan” ditekan, maka layar akan
berpindah ke layar informasi pengobatan. Jika tombol “Main
menu” ditekan, maka layar akan berp indah kembali ke layar awal,
dan user dapat melakukan diagnosa u lang.
Detail Penyakit
……………
……………
……………
Main menu
Informasi Pengobatan
141
g. Rancangan Layar Informasi Pengobatan
Gambar 3.35 Rancangan Layar Informasi Pengobatan
Gambar 3.35 merupakan layar informasi pengobatan. Pada layar
ini, akan ditampilkan informasi mengenai pengobatan untuk
penyakit hasil diagnosa, beserta p rosedur yang dilakukan oleh
dokter, dan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. User
setidaknya dapat mengerti apa yang akan dilalui oleh user untuk
kesembuhan penyakit ini. Pada layar ini ditampilkan juga tiga
buah tombol, yaitu “Main menu”, dan “Detail Penyakit”. Jika
tombol “Detail Penyakit” ditekan, maka layar akan berpindah ke
layar detail penyakit. Jika tombol “Main menu” d itekan, maka
layar akan berpindah kembali ke layar diagnosa, dan user dapat
melakukan diagnosa u lang.
Informasi Pengobatan
Pertolongan Pertama :
Berikan air minum yang banyak berupa oralit, air kelapa, teh, susu dan lain-lain.
Memberi obat penurun panas atau Kompres dingin pada ubun-ubun, lipatan paha dan ketiak.
Jika belum sembuh segera bawa ke dokter dan puskesmas terdekat .
M ain menu
Detail Penyakit