bab 3 analisis dan perancangan sistem pakar 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00329-if...

76
66 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANG AN SIS TEM PAK AR 3.1 Data dan Fakta Penyakit 3.1.1 Epi de mi ol ogi De mam Be rdarah Dengue Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia tenggara, Pasifik barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995); dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998, sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun 1999. Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus Aedes (terutama A. aegeypti dan A.albop ictus) . peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas dan tempat penampungan air lainnya). Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi virus dengue yaitu: 1). Vektor : perkembangan baikan vektor, kebiasaan menggigit, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lain; 2). Pejamu : terdapatnya penderita di lingkungan/ keluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk.

Upload: phunghuong

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

66

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SIS TEM PAKAR

3.1 Data dan Fakta Penyakit

3.1.1 Epidemiologi Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia tenggara, Pasifik

barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di

seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per

100.000 penduduk (1989 hingga 1995); dan pernah men ingkat tajam saat

kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998,

sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun h ingga mencapai 2% pada

tahun 1999.

Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus

Aedes (terutama A. aegeypti dan A.albop ictus). peningkatan kasus setiap

tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat

perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak

mandi, kaleng bekas dan tempat penampungan air lainnya).

Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi

virus dengue yaitu: 1). Vektor : perkembangan baikan vektor, kebiasaan

menggigit, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi vektor dari satu

tempat ke tempat lain; 2). Pejamu : terdapatnya penderita di lingkungan/

keluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin;

3). Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk.

Page 2: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

67

3.1.2 Analisa Ciri-ciri dan Tanda Demam Berdarah Dengue

Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal

di bawah ini d ipenuhi.

• Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.

• Terdapat minimal satu dari manifestasi pendarahan berikut:

Uji bendung positif.

Petekie, ekimosis, atau purpura.

Pendarahan mukosa (tersering ep istaksis, atau pendarahan

gusi), atau pendarahan dari tempat lain

Hematemesis atau melena.

• Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ul).

• Terdapat minimal satu tanda-tanda p lasma leakage (kebocoran

plasma) sebagai berikut:

Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai

dengan umur dan jenis kelamin.

Penurunan nilai hematokrit > 20% setelah pemberian cairan

yang adekuat. Nilai Ht normal. Diasumsikan sesuai nilai

setelah pemberian cairan.

Efusi p leura,asites,hipoproteinemia.

Page 3: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

68

Tabel 3.1 Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue

DD/DBD Derajat* Gejala Laboratorium

DD Demam disertai 2

atau lebih tanda:

sakit kepala, nyeri

retro-orbital, mialgia,

artralgia

• Leukopenia

• Tromositopenia,

tidak ditemukan

bukti kebocoran

plasma

• Serologi

Dengue

Positif

DBD I Gejala d i atas

ditambah uji

bendung positif

• Trombositopenia

(<100.000/? 1),

bukti ada

kebocoran p lasma

DBD II Gejala d i atas

ditambah pendarahan

spontan

• Trombositopenia

(<100.000/? 1),

bukti ada

kebocoran p lasma

DBD III Gejala d i atas

ditambah kegagalan

sirkulasi (kulit dingin

dan lembab serta

gelisah)

• Trombositopenia

(<100.000/? 1),

bukti ada

kebocoran p lasma

DBD IV Syok berat disertai

dengan tekanan

darah dan nadi tidak

terukur

• Trombositopenia

(<100.000/? 1),

bukti ada

kebocoran plasma

Page 4: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

69

Dari keterangan di atas terlihat bahwa perbedaan utama antara

Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah pada

DBD ditemukan adanya kebocoran p lasma.

3.1.3 Analisa Gejala Utama Demam Berdarah Dengue

a) Demam

Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak,

terus menerus, berlangsung 2-7 hari, naik turun tidak mempan dengan

obat anti piretik. Kadang-kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai

40°C dan dapat menjadi kejang demam. Akhir fase demam

merupakan fase kritis pada DBD. Pada saat fase demam mulai

cenderung menurun dan pasien tampak seakan sembuh, hati-hati

karena fase tersebut sebagai awal kejad ian syok. Biasanya pada hari

ketiga dari demam. Hari ke 3,4,5 adalah fase kritis yang harus

dicermati pada hari ke 6 dapat terjadi syok. Kemungkinan terjadi

pendarahan dan kadar trombosit sangat rendah (<20.000/µl).

b) Tanda-tanda pendarahan

Penyebab pendarahan pada pasien DBD ialah vaskulopati,

trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit, serta koagulasi

intravaskular yang menyeluruh. Jenis pendarahan yang terbanyak

adalah pendarahan kulit seperti uji tourniquet (uji Rumple Leede/uji

bendung) positif, petikie, purpura, ekimosis dan pendarahan

konjungtiva. Petekia merupakan tanda pendarahan yang tersering

ditemukan. Tanda in i merupakan tanda pertama demam tetap i dapat

pula dijumpai pada hari ke 3,4,5 demam. Petekia sering sulit

Page 5: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

70

dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk, untuk membedakannya;

lakukan penekanan pada bintik merah yang dicurigai dengan kaca

atau obyek atau penggaris plastik transparan. Jika bintik merah

menghilang berarti bukan petekia. Pendarahan lain yaitu ep itaksis,

pendarahan gusi, melena dan hematemesis. Pada anak yang belum

pernah mengalami mimisan, maka mimisan merupakan tanda

penting. Kadang-kadang dijumpai pula pendarahan subkonjungtiva

atau hematuria.

Tanda pendarahan seperti tersebut diatas tidak semua terjadi

pada seorang pasien DBD. Pendarahan yang paling ringan adalah uji

tourniquet positif berarti fragilitas kap iler meningkat. Perlu diingat

bahwa hal ini juga dapat dijumpai pada penyakit virus lain (misalnya,

campak, demam, chikungunya), infeksi bakteri (tifus abdominalis)

dan lain-lain. Uji tourniquet positif akan banyak kegunaannya apabila

secara klinis d iduga DBD, oleh karena pada awal perjalanan penyakit

70,2% kasus DBD mempunyai hasil uji tourniquet positif. Uji

tourniquet dinyatakan positif jika terdapat lebih dari 10 petekia dalam

diameter 2,8 cm (1 inci persegi) di lengan bawah bagian depan

(volar) termasuk pada lipatan siku (fossa cubiti).

Cara melakukan u ji tourniquet sebagai berikut:

• Pasang manset anak pada lengan atas (ukuran manset

sesuaikan dengan umur anak, yaitu lebar manset = 2/3 lengan

atas)

• Pompa tensimeter untuk mendapatkan tekanan sistolik dan

tekanan diastolik.

Page 6: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

71

• Aliran darah pada lengan atas dibendung pada tekanan antara

sistolik dan diastolik selama 5 menit. (bila telah terlihat

adanya bintik-bintik merah >10 buah, pembendungan dapat

dihentikan).

• Lihat pada bagian bawah lengan depan (daerah violar) dan

atau daerah lipatan siku ( fossa cubiti), apakah timbul bintik-

bintik merah, tanda pendarahan (petekia)

• Hasil uji tourniquet dianggap positif (+) bila ditemukan ≥ 10

bintik pendarahan (petekia), pada luas diameter 2,8 cm

c) Hepatomegali (pembesaran hati)

Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada

permulaan penyakit, bervariasi dari hanya sekedar dapat diraba (just

palpable) sampai 2-4 cm di bawah lengkungan iga kanan. Proses

pembesaran hati, dari tidak teraba menjadi teraba, dapat meramalkan

perjalanan penyakit DBD. Derajat pembesaran hati tidak sejajar

dengan beratnya penyakit, namun nyeri tekan pada daerah tep i hati,

berhubungan dengan adanya pendarahan. Nyeri perut lebih tampak

jelas pada anak besar dari pada anak kecil. Pada sebagian kecil kasus

dapat dijumpai ikterus.

d) Syok

Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis

menghilang setelah demam turun. Demam turun disertai keluarnya

keringat, perubahan pada denyut nadi dan tekanan darah, akral

(ujung) ekstremitas teraba dingin, disertai dengan kongesti kulit.

Perubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi, sebagai

Page 7: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

72

akibat dari perembesan plasma yang dapat bersifat ringan atau

sementara. Pasien biasanya akan sembuh spontan setelah pemberian

cairan elektrokit. Pada kasus berat. Keadaan umum pasien mendadak

menjad i buruk setelah beberapa har i demam. Pada saat atau beberapa

saat setelah suhu turun, antara hari sakit ke 3-7, terdapat tanda

kegagalan sirkulasi; kulit teraba dingin dan lembab terutama pada

ujung jari dan kaki, sianosis disekitar mulut, pasien menjadi gelisah,

nadi cepat lemah, kecil sampai tak teraba. Pada saat akan men jadi

syok, beberapa pasien tampak sangat lemah, dan sangat gelisah.

Sesaat sebelum syok ditandai dengan denyut nadi cepat dan lemah,

tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang). Jadi untuk

menilai tekanan nad i perhatikan tekanan sistolik dan diastolik,

misalnya 100/90 mmHg (berarti tekanan nadi 10 mmHg) atau

hipotensi (tekanan sistolik menurut sampai 80 mmHg atau kurang),

kulit dingin dan lembab. Syok merupakan tanda kegawatan yang

harus mendapat perhatian serius, oleh karena bila tidak diatasi sebaik-

baiknya dan secepatnya dapat menyebabkan kematian. Pasien dapat

dengan cepat masuk ke dalam fase kritis yaitu syok berat (profound

shock). Pada saat itu tekanan darah dan nadi tidak dapat terukur lagi.

Syok dpat terjadi dalam waktu yang sangat singkat, pasien dapat

meninggal dalam waktu 12-24 jam atau sembuh cepat setelah

mendapat penggantian cairan yang memadai. Apabila syok tidak

dapat segera diatasi dengan baik, akan terjadi komplikasi yaitu

asidosis metabolik, pendarahan saluran cerna hebat atau pendarahan

lain, hal ini pertanda prognosis buruk. Sebagian besar pasien masih

Page 8: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

73

tetap sadar walaupun telah memasuki fase terminal. Pasien dengan

pendarahan intraserebral dapat disertai kejang dan koma.

Ensefalopati dapat terjadi berhubungan dengan gangguan metabolik

dan elektrolit.

Penyembuhan DBD dengan atau tanpa syok akan terjadi

cepat, akan tetap i kadang-kadang sulit diramalkan. Walaupun dari

sebagaian besar pasien dengan syok berat, bila pengobatan adekuat

pasien akan sembuh kembali dalam 2-3 hari. Timbulnya nafsu makan

merupakan tanda p rognosis yang baik. Pada saat penyembuhan sering

kali disertai sinus bradikardi atau dengyut nadi tidak terarur (artimia)

dan adanya ruam petekia yang menyeluruh dengan bagian kulit sehat

berupa bercak putih diantaranya. Terdapat pada daerah distal (kaki,

tangan, kadang-kadang dapat terjadi di muka).

e) Jumlah Leukosit

Jumlah leukosit normal, tetap i biasanya menurun dengan

dominasi sel neutrofil. Selan jutnya pada akhir fase demam, jumlah

leukosit dan sel neutrofil bersama-sama menurun sehungga jumlah

sel limfosit secara relatif meningkat. Peningkatan jumlah sel limfosit

atip ikal atau limfosit plasma biru (LPB) > 4% di daerah tep i dapat

dijumpai pada hari sakit ketiga sampai hari ketujuh.

f) Jumlah trombosit

Penurunan jumlah trombosit menjadi < 100.000/µl atau

kurang dar i 1-2 trombosit/lapangan pandangan besar (lpb) dengan

rata-rata pemeriksaan dilakukan pada 10 lpb. Pada umumnya

trombositopenia terjadi sebelum ada peningkatan hematrokit dan

Page 9: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

74

terjadi sebelum suhu turun. Jumlah trombosit < 100.000/µl b iasanya

ditemukan antara har i sakit ketiga sampai har i ketujuh. Pemeriksaan

trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah trobosit dalam

bata normal atau menurun. Pemer iksaan dilakukan pertama saat

pasien diduga mender ita DBD, bila normal maka diulang pada hari

sakit ketiga, tetap i bila perlu, diulangi setiap hari sampai suhu turun.

g) Kadar Hematrokit

Peningkatan nilai hematokrit menggambarkan hemoknsentrasi

selalu dijumpai pada DBD, merupakan indikator yang peka akan

terjadinya perembesan p lasma; sehingga, perlu dilakukan

pemeriksaan hematokrit secara berkala. Pada umumnya penurunan

trombosit mendahului peningkatan hematokrit. Hemokonsertrasi

dengan peningkatan hematokrit 20% atau lebih (misalnya dari 35%

menjad i 42%), mencerminkan peningkatan permeabilitas kap iler dan

perembesan plasma. Perlu mendapat perhatian, bahwa nilai

hematokrit dipengaruhi o leh penggantian cairan atau pendarahan.

3.1.4 Wawancara Dengan Pakar

Bagaimana Penyakit dbd itu bisa terjadi?

“penyakit dbd itu di sebabkan oleh virus arbovirus memiliki empat

jenis untuk menyebabkan dengue/bdb tersebut terjadi, namanyanya DEN 1,

DEN 2, DEN 3, DEN 4. Seseorang bisa terkenan dengue harus terkenan

minimal 2 jen is virus DEN baru seseorang akan terinfeksi dengue, jika

seseorang baru terkena satu virus, orang tersebut masih sehat-sehat saja

tetapi jika sesorang terkena satu virus sistem kekebalan tubuh akan

Page 10: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

75

memproduksi antibody, jika sesorang terkena lagi dengan virus DEN lain

tubuh sedang memproduksi misal DEN 1 dan kemudian terkena virus lagi

DEN 2 otomatis antigen yang diproduksi tubuh akan berikatan dengan DEN

2 tersebut sehingga menyebabkan penyakit dengue. Masa inkubasinya

setelah digigit nyamuk aedes aegypti yang membawa virus tersebut sekitar

4-6 hari. Selama di dalam tubuh hanya satu DEN saja sesorang belum bisa

terkena dengue, masa inkubasi terhitung setelah sesorang digigit ke dua

kalinya atau ada DEN yang kedua di dalam tubuh baru terhitung masa

inkubasi, 4-6 hari kemudian akan timbul gejala dengue/dbd.”

Lalu Dokter mulai curiga dbd mulai kapan?

“pasien terkena dbd kami dokter curiga terlebih dahu lu dar i gejala

demam yang dialami pasien lebih dari satu hari. Dbd memiliki gejala demam

2-7 hari sedangkan penyakit lain misalnya masuk angin dua har i saja sudah

sembuh lain halnya dengan dbd bila demam sudah lebih dari dua hari

biasanya orang sudah mulai khawatir dan d i bawa ke dokter. Penyakit lain

misal masuk angin di obati dengan parasetamol atau sering kita lihat panadol

pasien sudah dapat sembuh sedangkan dbd bila diberikan parasetamol

apabila masa ker ja obatnya habis demamnya akan timbul kembali karena

virus yang ada di tubuh tidak menghilang, yang membuat demam itu virus

selama virus tidak hilang pasien akan terus demam. Parasetamol ini hanya

berfungsi obat sementara saja untuk meredakan gejala demamnya itu.

Selain itu ciri orang terkena dbd apa lagi ya?

Demam dbd memilik i ciri demam yang tinggi tiba-tiba ini disebut

bifasik. Bi itu dua sedangkan fasik adalah fase, jad i dalam satu har i memiliki

Page 11: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

76

dua fase yang berbeda. Dalam dua periode demamnya tinggi mencapai

puncaknya biasanya pada pagi dan malam hari. Diantara periode tinggi itu

pasien tetap mengalami demam tetapi tidak setinggi saat pagi dan malam

hari. Biasanya dbd memiliki cir khas yang lain dokter mulai curiga b ila

kondisi fisiknya jelek dibanding sakit yang lain, misalkan in fluenza itu

memiliki demam juga hanya batuk dan pilek saja, kalau dbd pasien lemes,

mengantuk. Gejala dbd lainnya yang sering dikeluhkan pasien antara lain:

sakit kepala, tulang-tulang sak it / linu, lemes banget inginnya tidur, ada nyeri

di dareah bola mata, pasien juga bisa photofobia tetap i ini jarang sekali.

Photofobia yang dimaksud ketika pasien sehat terkena cahaya dari kamera

biasa saja, saat saat sakit terasa sangat silau.”

Yang mencirikan orang dbd apa ya?

“hari ke 3-6 apabila pasien benar terkena dbd akan muncul

manisfestasi pendarahaan di tubuh pasien. Timbul bercak-bercak di lengan

bagian dalam orang sering sebut bintik merah. Bintik merah ini lain dengan

yang lain, bila bintik merah seperti digigit nyamuk ditekan oleh jari bintik

merah tersebut menjadi putih, sedangkan dbd bila ditekan tetap saja

berwarna merah. Pasien bisa juga mengalami mimisan lain dari biasa, saat

gosok gigi gusi mengalami pendarahan. Ini di karena mukosa tubuh atau

bagian dalam tubuh, misal gusi, gigi, hidung. M anisfestasi lainnya bila sudah

parah, pasien mengalami berak darah, muntah darah. Dokter curiga saat 3-6

hari bila muncul bercak merah di tubuh.”

Page 12: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

77

Jadi apa sih yang menyebabkan orang terkena dbd bisa meninggal?

“penyakit dengue di bagi beberapa derajat, dari yang paling ringan

sampai yang paling berat. Derajat 1 pasien hanya mengalami demam saja

manisfestasi pendarahannya tidak khas, dapat melihatnya melalui uji

tourniquet, uji tourniquet uji coba sederhana dengan di lakukan bagian

lengan atas pasien diikat selama 15 menit akan muncul bintik merah di

lengan bawah pasien yang di ujikan. Ini derajat yang paling ringan.

Derajat 2 sudah mulai ada pendarahan di tempat lain manisfestasi

pendarahannya tidak perlu menggunakan u ji tourniquet sudah timbul dengan

sendirinya selain itu adanya mimisan, gusi berdarah, berak darah, muntah

darah.

Derajat 3 pendarahan sudah begitu parahnya sampai-sampai pasien

memasuki di mana disebut syok situasi ini yang berbahaya dalam dbd. Syok

itu adalah pendarahan pada pasien sudah sangat parah di sebabkan karena

sirkulasi darah dalam tubuh men jadi sangat minimal yang berkurang bukan

darah dalam tubuh tetap i terjadi kebocoran p lasma darah dalam tubuh bocor,

plasma dara d igunakan untuk p roses sirkulasi darah dalam tubuh. Plasma

darah ini bocor karena v irus dbd sehingga menyebabkan situasi syok tubuh

pada pasien. Yang menyebabkan pasien men inggal itu adalah syok.

Derajat 4 atau juga dengue syok sindrom pada derajat ini pendarahaan

sudah sangat parah di band ing derajat 3 dan biasanya tidak dapat

mendapatkan perawatan yang biasa, pasien harus masuk ke ICU.

Sebagai dokter juga tidak dapat memprediksi kapan pasien

mendapatkan derajat 1, 2, 3, 4. Yang pasti syok akan terjadi di hari ke-4.

Page 13: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

78

Hari ke-4 adalah masa-masa kritis pada dbd. Untuk itulah dokter

mendiagnosis demam berdarah untuk mengantisipasi syok tersebut.

Sampai sekarang dbd itu virus dan belum ada obatnya antivirus, virus

itu tidak semuanya bisa di berikan antivirus hanya beberapa virus saja yang

dapat diobati. Virus dengue itu bisa hilang sendirinya karena virus itu self-

limiting d iease, selama 5 hari itu virus dengue tetap ada dan kemudian

setelah hari ke 5 mulai tahap penyembuhan, selama 5 hari itu di berikan obat

oleh dokter untuk meringankan gejalanya saja virusnya tetap ada.

Page 14: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

79

3.1.5 Diagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengue

Tabel 3.2 Tabel Diagnosa Penyakit DBD

      Nam

a Penyakit 

Demam Berdarah Den

gue 

Campak (Rubola) 

Malaria 

Typhus 

Alergi 

Gejala  Klinis 1  Demam  X  X  X  X    

2  Kecapaian     X          3  Pilek      X        X 

4  Batuk     X        X 

5  Pembengkaka pada  Kelenjar getah bening     X          

6  Mata terasa nyeri     X          

7  Muncul bintik bintik  merah  X  X        X 

8  Kulit kering      X          9  sakit pada persendian  X  X  X  X    

10   sakit kepala   X  X        X 

11   hilang nafsu makan     X          

12   Muntah        X       13   Anemia         X       

14   Convulsion        X       15   Lemah, Letih, Lesu  X           X 

16   Sakit punggung            X    17   Sakit pada  otot  X             

18   trombositpena  <  100.000 / µ l  X             19   Anoreksia  X             

20   pendarahan  X             

21   hepatomologi  X             

22   kegagalan sirkulasi  X             23   muka tampak kemerahan  X           X 

24   Mual  X             

Page 15: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

80

3.2 Analisa Masalah

3.2.1 Identifikasi Masalah yang dihadapi

• Pasien harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju tempat

praktek dokter.

• Diperlukan seorang asisten dokter untuk menanyakan data gejala

pasien yang ingin berobat.

• Pasien harus menghabiskan waktu untuk menunggu giliran d i ruang

tunggu hingga gilirannya tiba.

3.2.2 Solusi Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan di atas kami membuat sistem pakar

yang akan menjawab permasalahan yang ada diantaranya:

• Pasien bisa kapan saja, di mana saja, melakukan diagnosa penyakit

karena kemampuan dokter sudah di masukkan ke dalam sebuah sistem

pakar hanya dengan gadget android.

• Sistem akan melontarkan beberapa pertanyaan kepada user sebagai data

langsung melalui gadget android.

Apabila semua pertanyaan sudah terjawab sesuai urutan, maka akan

langsung keluar hasil diagnosanya sehingga pasien tidak perlu

menghabiskan waktu leb ih banyak lagi.

Page 16: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

81

3.2.3 Kuisioner Pra Program

Tabel 3.3 Jawaban Survei 1

1.) Apakah Anda mengetahui Applikasi berbasis Android?

Sangat tahu 17.3% 9 Orang

Lumayan tahu 42.3% 22 Orang

Netral 19.2% 10 Orang

Kurang tahu 19.2% 10 Orang

Sangat tidak tahu 1.9% 3 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.1 Diagram Jawaban Survei 1

Page 17: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

82

Tabel 3.4 Jawaban Survei 2

Gambar 3.2 Diagram Jawaban Survei 2

2.) Jika Anda Membeli Handphone beroperasi sistem Android, itu karena adanya

dorongan f itur-fiturnya yang bagus dan beragam

Sangat setuju 23.1% 12 Orang

Setuju 48.1% 26 Orang

Netral 23.1% 12 Orang

Tidak setuju 5.8% 4 Orang

Sangat tidak setuju 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Page 18: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

83

Tabel 3.5 Jawaban Survei 3

3.) Apakah Anda membeli Handphone beroperasi sistem Android berdasarkan

kebutuhan?

Sangat setuju 23.1% 12 Orang

Setuju 36.5% 19 Orang

Netral 28.8% 15 Orang

Tidak setuju 11.5% 8 Orang

Sangat tidak setuju 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.3 Diagram Jawaban Survei 3

Page 19: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

84

Tabel 3.6 Jawaban Survei 4

4.) Menurut Anda, apakah mendiagnosa penyakit demam berdarah sed ini mungk in

sangat penting?

Sangat setuju 58.7% 32 Orang

Setuju 41.3% 22 Orang

Netral 0% 0 Orang

Tidak setuju 0% 0 Orang

Sangat tidak setuju 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.4 Diagram Jawaban Survei 4

Page 20: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

85

Tabel 3.7 Jawaban Survei 5

5.) Apakah Anda membeli Handphone beroperasi sistem Android karena

berdasarkan model-model handphone?

Sangat setuju 15.4% 8 Orang

Setuju 32.7% 18 Orang

Netral 26.9% 15 Orang

Tidak setuju 21.2% 11 Orang

Sangat tidak setuju 3.8% 2 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.5 Diagram Jawaban Survei 5

Page 21: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

86

Tabel 3.8 Jawaban Survei 6

6.) Apakah akan lebih baik jika terdapat sebuah aplikasi yang bisa mendeteksi

penyakit demam berdarah?

Sangat setuju 25.4% 13 Orang

Setuju 58.7% 32 Orang

Netral 13.5% 7 Orang

Tidak setuju 3.8% 2 Orang

Sangat tidak setuju 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.6 Diagram Jawaban Survei 6

Page 22: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

87

Tabel 3.9 Jawaban Survei 7

7.) Setujukah anda kemunculan sistem pendeteksi penyakit di gadget berbasis

Android akan meningkatkan kinerja puskesmas dan rumah sak it?

Sangat setuju 42.3% 22 Orang

Setuju 48.1% 26 Orang

Netral 3.8% 2 Orang

Tidak setuju 5.8% 4 Orang

Sangat tidak setuju 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.7 Diagram Jawaban Survei 7

Page 23: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

88

Tabel 3.10 Jawaban Survei 8

.) Apakah Anda setuju bilamana di Handphone beroperasi sistem Android hadir

sebuah ap likasi untuk mendiagnosa tentang suatu penyakit?

Sangat setuju 40.4% 21 Orang

Setuju 50.0% 27 Orang

Netral 3.8% 2 Orang

Tidak setuju 5.8% 4 Orang

Sangat tidak setuju 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.8 Diagram Jawaban Survei 8

Page 24: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

89

Tabel 3.11 Jawaban Survei 9

9.) Apakah Anda Setuju bilamana handphone beroperasi sistem Android dapat

mendeteksi penyakit Dbd?

Sangat setuju 50.0% 27 Orang

Setuju 21.4% 11 Orang

Netral 7.1% 5 Orang

Tidak setuju 21.4% 11 Orang

Sangat tidak setuju 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.9 Diagram Jawaban Survei 9

Page 25: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

90

Tabel 3.12 Jawaban Survei 10

10.) Apakah memilik i sistem pendeteksi penyakit yang dapat dibawa ke mana-mana

itu berguna untuk anda?

Wow, Ini yang ku tunggu-

tunggu

35.7% 19 Orang

Berguna 35.7% 19 Orang

Netral 14.3% 8 Orang

Tidak berguna 14.3% 8 Orang

Penuh-penuhin memory

handphone saja

0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.10 Diagram Jawaban Survei 10

Page 26: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

91

Tabel 3.13 Jawaban Survei 11

11.) Setujukah anda ap likasi Android yang bisa mendeteksi DBD akan mengurangi

jumlah penderita DBD meninggal?

Ini nih ap likasi yang k ita

nantikan

35.7% 19 Orang

Mungkin berkurang sedikit 28.6% 15 Orang

Netral 14.3% 8 Orang

Tidak juga 21.4% 12 Orang

Sangat mustahil 0% 0 Orang

Total Peserta Survey 54 Orang

Gambar 3.11 Diagram Jawaban Survei 11

Page 27: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

92

3.3 Analisa Sistem Pakar

Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan

informasi yang diperoleh dar i berbagai sumber, yaitu dari pakar itu sendiri,

serta buku-buku tentang penyakit demam berdarah yang ada. Seorang pakar

ialah seseorang yang ahli dalam b idang tertentu dan mempunyai pengetahuan

atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan orang

lain sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang tidak dapat

dipecahkan oleh kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah dengan

cara yang leb ih efisien. Oleh karena itu ruang lingkup pembahasan penyakit

demam berdarah tidak akan meny impang dari pengetahuan dar i para pakar.

Dalam mengd iagnosa berbagai penyakit demam berdarah, seorang

dokter (seorang pakar) harus memahami dengan baik penyebab dan ciri dari

penyakit demam berdarah tersebut, sehingga dapat menyimpulkan suatu

kesimpulan yang akurat serta dapat menentukan cara untuk mengobati

penyakit demam berdarah yang diderita pasien. Tidak semua penyakit dapat

disimpulkan secara tepat oleh sistem pakar, oleh karena itu sistem pakar ini

digunakan sebagai alat bantu dalam mendiagnosa gejala awal terhadap

penyakit demam berdarah.

3.3.1 Analisa Metode Fuzzy

Logika fuzzy dikatakan sebuah logika baru yang lama, sebab ilmu

tentang logika fuzzy modern dan metodis baru ditemukan beberapa tahun

yang lalu, padahal sebenarnya konsep tentang logika fuzzy itu sendiri sudah

ada pada diri kita sejak lama. Orang yang belum pernah mengenal logika

fuzzy pasti akan mengira bahwa logika fuzzy adalah sesuatu yang rumit dan

tidak menyenangkan. Namun sekali seseorang mulai mengenalnya, ia pasti

Page 28: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

93

akan sangat tertarik dan akan menjadi pendatang baru untuk ikut serta

mempelajari logika fuzzy.

Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu

ruang input ke dalam suatu ruang output. Contoh, manajer perdagangan

mengatakan pada manajer p roduksi seberapa banyak persediaan barang pada

akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah

barang yang harus dip roduksi esok hari.

Ada beberapa alas an mengapa orang menggunakan logika fuzzy,

antara lain :

1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang

mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.

2. Logika fuzzy sangat fleksibel.

3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data- data yang tidak tepat.

4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi- fungsi nonlinear yang

sangat kompleks.

5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengap likasikan pengalaman

pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses

pelatihan.

6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik – teknik kendali

secara konvensional.

7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

Page 29: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

94

Gambar 3.12 Normal Curve

Pendekatan kurva seperti ini yang paling memungkinkan dalam

proses diagnosa. Kepercayaan yang diberikan oleh dokter tidak dibenarkan

ketika hasilnya di bawah 50 persen, karena dapat berakibat menghasilkan

kesalahan. Maka sesuai dengan kurva ini, nilai kepercayaan dar i input di

bawah 50 persen atau nol, akan dinyatakan tidak valid, atau nol.

Page 30: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

95

3.3.2 S truktur Decision Tree

Gambar 3.13 Pohon Keputusan

3.3.3 Denah Pohon Diagnosa

Keterangan :

A : Demam OR Sakit pada persendian

B : Muncul bintik merah OR sakit kepala

C : Lemah, letih, lesu OR muka tampak kemerahan

D : Pilek OR batuk

E : Sakit pada otot OR kekurangan Trombositpena OR anoreksia OR pendarahan OR hepatomologi OR kegagalan sirkulasi OR mual

F : Kecapekan OR Pembengkakan kelenjar getah bening OR Mata terasa nyeri OR Kulit kering OR Hilang nafsu makan

G : Muntah OR anemia OR Convulsion

H : sakit punggung

I : B OR C OR D

Keterangan :

R1 : DBD

R2 : Campak (Rubola)

R3 : Malaria

R4 : Thypus

R5 : Alergi

Page 31: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

96

3.3.4 Denah Pohon Diagnosa

Gambar 3.14 Denah Pohon 1

Pada Denah Pohon 1, gejala utamanya adalah muncu lnya demam

atau sakit pada persendian. Jika mengalami gejala tersebut, maka

Dem amOR

Sakit pada Persendian

Muncul Bintik Merah OR Sakit Kepala

Lemah, Letih, Lesu OR muka tam pak kemerahan

Sakit pada ototOR

trombositpena < 100.000 / µlOR

anoreksiaOR

pendarahanOR

hepatom ologiOR

kegagalan sirkulasiOR

m ual

Terj angkit DBDKecapaian

ORPem bengkakan pada

Kelenjar getah beningOR

Mata terasa ny eriOR

Kulit keringOR

hilang nafsu m akan

Terjangkit Campak Muntah OR Anemia OR Convulsion

Terj angkit Malaria Sakit Punggung

Terj angkit Thypus

Terjangkit Alergi

Pilek OR Batuk

KecapaianOR

Pem bengkakan pada Kelenjar getah bening

ORMata terasa ny eri

ORKulit kering

ORhilang nafsu m akan

Terj angkit Cam pak Sakit pada otot

ORtrom bositpena < 100.000 / µl

ORanoreksia

ORpendarahan

ORhepatom ologi

ORkegagalan sirkulasi

ORmual

Terj angkit DBD

Muntah OR Anemia OR Convulsion

Terj angkit Malaria Sakit Punggung

Terj angkit Thypus

Terjangkit Alergi

(Denah 4)

(Denah 3)

(Denah 2)

Kaki Kiri = Ya

Kaki Kanan = Tidak

Page 32: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

97

kemungkinan penyakit yang dialami adalah DBD, campak, malaria, alergi

dan thypus. Sedangkan jika tidak mengalai gejala demam atau sakit pada

persendian, maka pengambilan keputusan penyakit akan dijelaskan pada

denah 2.

Jika user mengalami gejala lemah, letih, lesu atau muka tampak

kemerahan, maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah DBD atau

campak. Sedangkan jika tidak mengalami gejala lemah, letih, lesu atau muka

tampak kemerahan, maka pengambilan keputusan penyakit akan dijelaskan

pada denah 3.

Jika user tidak mengalami gejala pilek atau batuk maka pengambilan

keputusan akan dijelaskan pada denah 4.

Jika dalam d iagnosa selanjutnya user mengalami gejala sakit pada

otot atau trombositpena<10000 atau pendarahan atau hepatomologi atau

kegagalan sirkulasi atau mual, maka akan diambil kesimpulan bahwa user

terjangkit penyakit DBD.

Sedangkan jika user mengalami gejala p ilek atau batuk, maka

kemungkinan user terjangkit penyakit campak.

Jika dalam diagnosa kemudian user mengalami Kecapaian,

Pembengkakan pada kelenjar getah bening, Mata terasa nyeri, Kulit kering

hilang nafsu makan, maka kemungkinan user terjangkit campak.

Sedangkan jika user mengalami gejala muntah, anemia, convulsion,

maka kemungkinan user terjangk it penyakit malaria.

Jika dalam d iagnosa selanjutnya user mengalami gejala sakit

punggung, maka user kemungkinan terjangk it penyakit thypus,

Page 33: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

98

Gambar 3.15 Denah Pohon 2

Dem am OR Sakit pada Persendian

(Denah 1) Muncul Bintik MerahOR

Sakit KepalaOR

Lemah, Letih, LesuOR

Muka tam pak kemerahanOR

PilekOR

Batuk

Terj angkit Alergi Muntah OR Anem ia OR Convulsion

Terj angkit Malaria Sakit pada ototOR

trom bositpena < 100.000 / µlOR

anoreksiaOR

pendarahanOR

hepatom ologiOR

kegagalan sirkulasiOR

mual

Lem ah, Letih, Lesu OR Muka tam pak kem erahan

Terj angkit DBD KecapaianOR

Pembengkakan pada Kelenjar getah bening

ORMata terasa ny eri

ORKulit kering

ORhilang nafsu makan

Pilek OR Batuk

Terj angkit Campak Terj angkit Thy pus

Terjangkit DBD

KecapaianOR

Pem bengkakan pada Kelenjar getah bening

ORMata terasa ny eri

ORKulit kering

ORhilang nafsu m akan

Terj angkit Cam pak Muntah OR Anem ia OR Convulsion

Terj angkit Malaria Terj angkit Thypus

Kaki Kiri = Ya

Kaki Kanan = Tidak

Page 34: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

99

Pada Denah Pohon 2, gejala utamanya adalah Muncul Bintik Merah,

Sakit Kepala, Lemah, Letih, Lesu, M uka tampak kemerahan, Pilek, dan

Batuk, maka user kemungkinan terjangkit penyakit alergi.

Sedangkan jika user mengalami gejala muntah, anemia, dan

convulsion, maka kemungkinan user terjangkit penyakit malaria.

Jika dalam d iagnosa selanjutnya user mengalami gejala sakit pada

otot atau trombositpena<10000 atau pendarahan atau hepatomologi atau

kegagalan sirkulasi atau mual, maka akan diambil kesimpulan bahwa user

terjangkit penyakit DBD.

Jika mengalami Kecapaian, pembengkakan kelejar getah bening,

mata terasa nyeri, kulit kering, hilang nafsu makan, maka ada kemungkinan

user terjangkit penyakit Campak, malaria, dan thypus.

Jika user mengalami muntah, anemia, convulsion, maka user

kemungkinan terjangkit malaria,

Jika user tidak mengalami gejala tersebut maka user kemungkinan

terjangkit thypus.

Page 35: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

100

Gambar 3.16 Denah Pohon 3

Pada Denah Pohon 3, gejala utamanya adalah Muncul Bintik M erah, dan

Sakit Kepala. Jika user mengalami gejala tersebut kemungkinan user , maka

penjelasannya sama seperti yang dijelaskan pada denah 1. Sedangkan jika user

mengalami gejala muntah, anemia, dan convulsion, maka user kemungkinan

terjangk it penyakit malaria.

Demam OR Sakit pada Persendian

Muncul bintik merah OR Sakit Kepala

(Denah 1) Muntah OR Anem ia OR Convulsion

Terj angkit Malaria Sakit pada ototOR

trombositpena < 100.000 / µlOR

anoreksiaOR

pendarahanOR

hepatomologiOR

kegagalan sirkulasiOR

m ual

Terj angkit DBDKecapaian

ORPembengkakan pada Kelenjar getah

beningOR

Mata terasa ny eriOR

Kulit keringOR

hilang nafsu m akan

Terjangkit Campak Sakit Punggung

Terj angkit Thypus

Terjangkit Alergi

(Denah 2)

Kaki Kiri = Ya

Kaki Kanan = Tidak

Page 36: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

101

Jika user mengalami gejala Sak it pada otot, trombositpena < 100.000 / µl,

anoreksia, pendarahan, hepatomologi, kegagalan sirkulasi, mual , maka akan diambil

kesimpulan bahwa user terjangkit penyakit DBD.

Sedangkan jika user mengalami Kecapaian, pembengkakan kelejar getah

bening, mata terasa nyeri, kulit kering, hilang nafsu makan, maka ada kemungkinan

user terjangkit penyakit Campak.

Jika user mengalami gejala sakit pada punggung, maka kemungkinan

pengambilan keputusan adalah penyakit thypus, sedangkan jika tidak user

mengalami penyakit Alergi.

Page 37: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

102

Gambar 3.17 Denah Pohon 4

Demam OR Sakit pada Persendian

Muncul bintik m erah OR Sakit Kepala

Lem ah, letih, lesu OR muka tam pak kemerahan

(Denah 1) Pilek OR Batuk

(Denah 1) Sakit pada ototOR

trombositpena < 100.000 / µlOR

anoreksiaOR

pendarahanOR

hepatomologiOR

kegagalan sirkulasiOR

m ual

Terj angkit DBD KecapaianOR

Pem bengkakan pada Kelenjar getah bening

ORMata terasa ny eri

ORKulit kering

ORhilang nafsu m akan

Terj angkit Campak Muntah OR Anemia OR Convulsion

Terj angkit Malaria Sakit Punggung

Terj angkit Thypus Terjangkit Alergi

(Denah 3)

(Denah 2)

Kaki Kiri = Ya

Kaki Kanan = Tidak

Page 38: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

103

Pada Denah Pohon 4, gejala utamanya adalah pilek dan batuk, maka

pengambilan keputusan sama seperti pada denah 1, Jika tidak ada kemungkinan

terjangkit penyakit DBD.

Jika user mengalami gejala Sak it pada otot, trombositpena < 100.000 / µl,

anoreksia, pendarahan, hepatomologi, kegagalan sirkulasi, mual , maka akan diambil

kesimpulan bahwa user terjangkit penyakit DBD.

Sedangkan jika user mengalami Kecapaian, pembengkakan kelejar getah

bening, mata terasa nyeri, kulit kering, hilang nafsu makan, maka ada kemungkinan

user terjangkit penyakit Campak.

Jika user mengalami muntah, anemia, convulsion, maka user kemungkinan

terjangkit malaria,

Jika user mengalami gejala sakit pada punggung, maka kemungkinan

pengambilan keputusan adalah penyakit thypus, sedangkan jika tidak user

mengalami penyakit Alergi.

3.3.5 Analisa Rule Tahapan Decision Tree

1. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak

kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR

trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =

Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR

kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam

Berdarah Dengue

Page 39: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

104

2. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak

kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR

trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia

= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =

Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR Kelenjar getah

bening bengkak = Ya OR nyeri mata = Ya OR Kulit

Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR hilang nafsu

makan = Ya) THEN Demam Campak (Rubola)

3. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak

kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR

trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia

= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =

Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah

bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR

Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR

hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Ya OR

Anemia = Ya OR Convulsion = Ya) THEN Malaria

4. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak

Page 40: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

105

kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR

trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia

= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =

Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah

bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR

Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR

hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Tidak

OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND

(Sakit punggung = Ya) THEN Tipus

5. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak

kemerahan = Ya) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR

trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia

= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =

Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah

bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR

Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR

hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Tidak

OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND

(Sakit punggung = Tidak) THEN Alergi

6. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak

Page 41: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

106

kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)

AND (Kecapaian = Ya OR Kelenjar getah bening

bengkak = Ya OR nyeri mata = Ya OR Kulit Kering =

Ya OR hepatomologi = Ya OR hilang nafsu makan =

Ya) THEN Demam Campak (Rubola)

7. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak

kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)

AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah bening

bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR Kulit

Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR hilang

nafsu makan = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR

trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =

Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR

kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam

Berdarah Dengue

8. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak

kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)

AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah bening

bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR Kulit

Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR hilang

nafsu makan = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak

OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR

Page 42: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

107

anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia

= Ya OR Convulsion = Ya) THEN Malaria

9. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya) AND

(Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak

kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR Batuk = Ya)

AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah bening

bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR Kulit

Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR hilang

nafsu makan = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak

OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR

anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR

Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit

punggung = Ya) THEN Tipus

10. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =

Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka

tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Ya OR

Batuk = Ya) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar

getah bening bengkak = Tidak OR nyeri mata =

Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR hilang nafsu makan = Tidak) AND (Sakit

Page 43: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

108

Pada Otot = Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl

= Tidak OR anoreksia = Tidak OR pendarahan =

Tidak OR hepatomologi = Tidak OR kegagalan

sirkulasi = Tidak OR Mual = Tidak) AND (Muntah =

Tidak OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak)

AND (Sakit punggung = Tidak) THEN Alergi

11. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =

Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka

tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR

trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =

Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR

kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam

Berdarah Dengue

12. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =

Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka

tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR

trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia

= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =

Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR Kelenjar getah

bening bengkak = Ya OR nyeri mata = Ya OR Kulit

Page 44: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

109

Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR hilang nafsu

makan = Ya) THEN Demam Campak (Rubola)

13. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =

Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka

tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR

trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia

= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =

Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah

bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR

Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR

hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Ya OR

Anemia = Ya OR Convulsion = Ya) THEN Malaria

14. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit Kepala =

Ya) AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka

tampak kemerahan = Tidak) AND (Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak OR

trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR anoreksia

= Tidak OR pendarahan = Tidak OR hepatomologi =

Tidak OR kegagalan sirkulasi = Tidak OR Mual =

Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR Kelenjar getah

bening bengkak = Tidak OR nyeri mata = Tidak OR

Kulit Kering = Tidak OR hepatomologi = Tidak OR

Page 45: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

110

hilang nafsu makan = Tidak) AND (Muntah = Tidak

OR Anemia = Tidak OR Convulsion = Tidak) AND

(Sakit punggung = Ya) THEN Tipus

15. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala

= Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia = Ya OR

Convulsion = Ya) THEN Malaria

16. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala

= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR

Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Ya OR

trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR anoreksia =

Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi = Ya OR

kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya) THEN Demam

Berdarah Dengue

17. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala

= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR

Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak

OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR

anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR

Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata

= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR

Page 46: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

111

hilang nafsu makan = Ya) THEN Demam Campak

(Rubola)

18. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala

= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR

Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak

OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR

anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR

Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri

mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =

Tidak) AND (Sakit punggung = Ya) THEN Tipus

19. IF (Demam = Ya OR Sakit Pada Persendian = Ya)

AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit Kepala

= Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR

Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot = Tidak

OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak OR

anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR

Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri

mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =

Tidak) AND (Sakit punggung = Tidak) THEN Alergi

Page 47: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

112

20. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Ya OR Sakit

Kepala = Ya OR Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka

tampak kemerahan = Ya OR Pilek = Ya OR Batuk =

Ya) THEN Alergi

21. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia = Ya OR

Convulsion = Ya) THEN Malaria

22. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =

Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot

= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR

anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi

= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Ya OR muka tampak

kemerahan = Ya) THEN Demam Berdarah Dengue

23. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Page 48: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

113

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =

Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot

= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR

anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi

= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak

kemerahan = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR

Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata

= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR

hilang nafsu makan = Ya) AND (Pilek = Ya OR Batuk

= Ya) THEN Demam Campak (Rubola)

24. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =

Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot

= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR

anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi

= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak

kemerahan = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR

Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata

= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR

hilang nafsu makan = Ya) AND (Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) THEN Tipus

Page 49: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

114

25. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =

Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot

= Ya OR trombositpena < 100.000 / µl = Ya OR

anoreksia = Ya OR pendarahan = Ya OR hepatomologi

= Ya OR kegagalan sirkulasi = Ya OR Mual = Ya)

AND (Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR muka tampak

kemerahan = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR

Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri

mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =

Tidak) THEN Demam Berdarah Dengue

26. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =

Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot

= Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak

OR anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Ya OR

Kelenjar getah bening bengkak = Ya OR nyeri mata

Page 50: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

115

= Ya OR Kulit Kering = Ya OR hepatomologi = Ya OR

hilang nafsu makan = Ya) THEN Demam Campak

(Rubola)

27. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =

Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot

= Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak

OR anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR

Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri

mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =

Tidak) AND (Muntah = Ya OR Anemia = Ya OR

Convulsion = Ya) THEN Malaria

28. IF (Demam = Tidak OR Sakit Pada Persendian =

Tidak) AND (Muncul Bintik Merah = Tidak OR Sakit

Kepala = Tidak OR Lemah, Letih, Lesu = Tidak OR

muka tampak kemerahan = Tidak OR Pilek = Tidak OR

Batuk = Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia =

Tidak OR Convulsion = Tidak) AND (Sakit Pada Otot

= Tidak OR trombositpena < 100.000 / µl = Tidak

OR anoreksia = Tidak OR pendarahan = Tidak OR

Page 51: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

116

hepatomologi = Tidak OR kegagalan sirkulasi =

Tidak OR Mual = Tidak) AND (Kecapaian = Tidak OR

Kelenjar getah bening bengkak = Tidak OR nyeri

mata = Tidak OR Kulit Kering = Tidak OR

hepatomologi = Tidak OR hilang nafsu makan =

Tidak) AND (Muntah = Tidak OR Anemia = Tidak OR

Convulsion = Tidak) THEN Tipus.

3.3.6 Pseudocode Logika Diagnosa

A = (Demam + Sakit pada Persendian) / 2;

B = (Bintik Merah + Sakit Kepala) / 2;

C = (Lemah, Letih, Lesu + Muka Kemerahan) / 2;

D = (Pilek + Batuk) / 2;

E = (Sakit pada Otot + Kekurangan Trombosit +

Anoreksia + Pendarahan + Hepatomologi +

Kegagalan Sirkulasi + Mual) / 7;

F = (Kecapekan + Pembengkakan kelenjar getah

bening + Mata Nyeri + Kulit Kering + Hilang

Nafsu Makan) / 5;

G = (Muntah + Anemia + Convulsion) / 3;

H = Sakit Punggung;

I = (B + C + D) / 3;

IF(A < 0.5) THEN A=0; IF(A >= 0.5) THEN A=1;

IF(B < 0.5) THEN B=0; IF(B >= 0.5) THEN B=1;

IF(C < 0.5) THEN C=0; IF(C >= 0.5) THEN C=1;

Page 52: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

117

IF(D < 0.5) THEN D=0; IF(D >= 0.5) THEN D=1;

IF(E < 0.5) THEN E=0; IF(E >= 0.5) THEN E=1;

IF(F < 0.5) THEN F=0; IF(F >= 0.5) THEN F=1;

IF(G < 0.5) THEN G=0; IF(G >= 0.5) THEN G=1;

IF(H < 0.5) THEN H=0; IF(H >= 0.5) THEN H=1;

IF(I < 0.5) THEN I=0; IF(I >= 0.5) THEN I=1;

IF A AND B AND C AND E THEN

DBD

IF A AND B AND C AND NOT E

AND F THEN CAMPAK

IF A AND B AND C AND NOT E

AND NOT F AND G THEN MALARIA

IF A AND B AND C AND NOT E

AND NOT F AND NOT G AND H

THEN TYPUS

IF A AND B AND C AND NOT E

AND NOT F AND NOT G AND NOT H

THEN ALERGI

IF A AND B AND NOT C AND D

AND F THEN CAMPAK

IF A AND B AND NOT C AND D

AND NOT F AND E THEN DBD

IF A AND B AND NOT C AND D

AND NOT F AND NOT E AND G

THEN MALARIA

Page 53: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

118

IF A AND B AND NOT C AND D

AND NOT F AND NOT E AND NOT G

AND H THEN TYPUS

IF A AND B AND NOT C AND D

AND NOT F AND NOT E AND NOT G

AND NOT H THEN ALERGI

IF A AND B AND NOT C AND NOT D

AND E THEN DBD

IF A AND B AND NOT C AND NOT D

AND NOT E AND F THEN CAMPAK

IF A AND B AND NOT C AND NOT D

AND NOT E AND NOT F AND G

THEN MALARIA

IF A AND B AND NOT C AND NOT D

AND NOT E AND NOT F AND NOT G

AND H THEN TYPUS

IF A AND NOT B AND G THEN

MALARIA

IF A AND NOT B AND NOT G AND E

THEN DBD

IF A AND NOT B AND NOT G AND

NOT E AND F THEN CAMPAK

IF A AND NOT B AND NOT G AND

NOT E AND NOT F AND H THEN

TYPUS

Page 54: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

119

IF A AND NOT B AND NOT G AND

NOT E AND NOT F AND NOT H

THEN ALERGI

IF NOT A AND BCD THEN ALERGI

IF NOT A AND NOT BCD AND G THEN

MALARIA

IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G

AND E AND C THEN DBD

IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G

AND E AND NOT C AND F AND D

THEN CAMPAK

IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G

AND E AND NOT C AND F AND

NOT D THEN TYPUS

IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G

AND E AND NOT C AND NOT F

THEN DBD

IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G

AND NOT E AND F THEN CAMPAK

IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G

AND NOT E AND NOT F AND G

THEN MALARIA

IF NOT A AND NOT BCD AND NOT G

AND NOT E AND NOT F AND NOT G

THEN TYPUS

Page 55: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

120

3.3.6 Daftar Pertanyaan Diagnosa Pada S istem Pakar

1. Apakah anda mengalami Demam tinggi?

2. Apakah anda mengalami sakit pada persendian?

3. Apakah terdapat bintik bintik merah pada kulit anda?

4. Apakah anda mengalami sakit kepala?

5. Apakah anda merasa lemah, mudah letih, dan badan terasa lesu?

6. Apakah wajah anda terlihat / tampak kemerahan?

7. Apakah anda mengalami p ilek atau bersin bersin?

8. Apakah anda menderita batuk?

9. Apakah anda merasakan nyeri atau sakit pada otot?

10. Apakah jumlah Trombositpena anda kurang dari 100.000 / microLiter

(Hasil bisa didapatkan melalui tes darah.)? Jika anda belum menjalan i tes

darah, anda b isa men jawab tidak untuk pertanyaan ini

11. Apakah anda mengalami anoreksia (kurangnya nafsu makan

walaupun perut terasa lapar)?

12. Apakah anda mengalami pendarahan?

13. Apakah anda mengalami hepatomologi (kelainan pada hati)?

14. Apakah anda menderita kegagalan sirkulasi darah?

15. Apakah anda mengalami rasa mual?

16. Apakah anda merasa mudah lelah / kecapaian?

17. Apakah anda mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening?

18. Apakah mata anda terasa nyeri / sakit?

19. Apakah kulit anda mengalami kekeringan atau terasa kering?

20. Apakah nafsu makan anda hilang?

21. Apakah anda mengalami muntah sebelumnya?

Page 56: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

121

22. Apakah anda merasakan gejala anemia (kurangnya sel darah merah)?

23. Apakah anda mengalami convu lsion (keadaan di mana otot tubuh

berkontraksi dan mengendur secara berulang- u lang)

24. Apakah anda mengalami sak it / nyeri pada punggung?

3.4 Perancangan Sistem Pakar

3.4.1 Use case Diagram Model

Gambar 3.18 Use case Diagram

3.4.2 Skenario Use Case

Di bawah ini adalah scenario use case yang akan menjelaskan apa

saja yang terjadi di dalam sistem dan penjelasannya.

a. Mendaftar Sebagai User

Tabel 3.14 Skenario use case 1

UseCase M endaftar Sebagai User

Deskripsi Kegiatan pendaftaran untuk memasukkan detail si

pengguna sistem ke dalam daftar. Sehingga user

Page 57: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

122

dapat melakukan login untuk dapat mengakses fitur

sistem pakar pendeteksi DBD ini.

Pre- Condition User menekan tombol Register pada M enu Utama.

Actor Action System Response

1. User mengisi semua field. 2. Sistem akan menvalidasi

apakah semua field sudah diisi.

3. User menekan tombol Registrasi. 4. Sistem akan memasukkan data

user baru ke dalam database.

b. Login ke dalam sistem

Tabel 3.15 Skenario use case 2

UseCase Login ke dalam sistem

Deskripsi Kegiatan login ke dalam sistem untuk mengakses

fitur sistem pakar pendeteksi DBD

Pre- Condition User harus mendaftar data user sebelum melakukan

login.

Actor Action System Response

1. User mengisi username dan

password mereka, lalu menekan

tombol “M asuk”.

2. Sistem akan menvalidasi

apakah data user sudah

terdaftar atau belum. Jika

sudah, maka user akan menuju

halaman Main. Namun jika

belum, maka user akan d iminta

untuk memasukkan login field

lagi.

Page 58: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

123

c. Menjawab pertanyaan yang diber ikan

Tabel 3.16 Skenario use case 3

UseCase M enjawab pertanyaan yang diberikan

Deskripsi Kegiatan yang dilakukan oleh user di mana sistem

akan memberikan sejumlah pertanyaan yang

kemudian user diharapkan untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan.

Pre- Condition Setelah User telah melakukan log in dengan akun

yang valid.

Actor Action System Response

1. M enekan tombol “M ulai” 2. Sistem akan memberikan

sejumlah pertanyaan yang akan

diisi oleh user.

3. User akan menjawab pertanyaan

yang telah diberikan oleh sistem

dan menekan tombol

“Selanjutnya”.

4. Sistem akan memvalidasi

apakah user sudah menjawab

pertanyaan yang diberikan atau

belum. Jika sudah, maka sistem

akan menampilkan pertanyaan

berikutnya.

Page 59: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

124

d. Melihat Hasil Diagnosa

Tabel 3.17 Skenario use case 4

UseCase M elihat Hasil Diagnosa

Deskripsi Event ini akan menampilkan hasil diagnosa yang

telah dikalku lasi oleh sistem.

Pre- Condition Setelah user menjawab semua pertanyaan yang telah

diberikan sistem.

Actor Action System Response

1. User menekan tombol “Submit” 2. Sistem akan menampilkan

hasil diagnosa yang telah

dikalkulasi oleh sistem

sebelumnya berdasarkan dari

jawaban user.

3. User akan memilih untuk

menekan tombol Kembali atau

menekan tombol Detail Penyakit.

4. Sistem akan mengarakan user

ke menu utama apabila user

menekan tombol kembali.

Namun apabila user menekan

tombol Detail Penyakit, maka

sistem akan mengarahkan user

ke layar penjelasan penyakit &

pengobatannya.

Page 60: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

125

e. Melihat Penjelasan Penyakit & Informasi Pengobatannya

Tabel 3.18 Skenario use case 5

UseCase M elihat Penjelasan Penyakit & Informasi

Pengobatannya.

Deskripsi Event ini akan menampilkan penjelasan penyakit

hasil diagnosa sistem dan informasi seputar

pengobatan dan apa yang akan diberikan oleh pihak

rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit demam

berdarah dengue.

Pre- Condition Setelah user menekan tombol Detail Penyakit pada

layar Hasil Diagnosa.

Actor Action System Response

1. User menekan tombol “Detail

Penyakit”

2. Sistem akan menampilkan

penjelasan mengenai penyakit

dan cara pengobatannya.

3. User menekan tombol Kembali. 4. Sistem akan mengarakan user

ke layar Hasil Diagnosa.

Page 61: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

126

3.4.3 Class Diagram

Gambar 3.19 Class Diagram

Pada gambar 3.19 terdapat 12 class diagram. Berikut ini adalah penjelasan

pada masing-masing class :

1. Class UserDB, PenyakitDB, HasilDB, GejalaDB merupakan Data Class.

2. Class TheDB, SQLiteHelper merupakan class untuk SQLite.

3. Pada class SistemPakarDBD adalah UI awal yg menampilkan menu login

dan registrasi.

4. Class Dashboard menampilkan UI menu utama yang mengarah pada

TentangKamiActivity , dan DiagnoseActivity yang menampilkan pertanyaan

kepada User.

5. Pada class ResultActivity terdapat operation FuzzyDiagnose( ) yang akan

menkalku lasi hasil diagnosa dengan menggunakan fuzzy logic.

6. Class Information akan mengambil info penyakit dari DataClass HasilDB.

Page 62: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

127

3.4.4 Skema Dokter dan Pasien secara Konvensional

Gambar 3.20 Skema Pasien dan Dokter Konvensional

Pasien datang ke dokter

Dokter melakukan anamnesa

Pasien menceritakan keluhan

Dokter membuat hipotesa penyakit

Dokter memeriksa fisik pasien

Dokter membuat hasil analisa

Dokter member anjuran dan membuat resep untuk pasien

Page 63: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

128

3.4.5 Skema Sistem Pakar pada mobile dengan user

Gambar 3.21 Skema Sistem Pakar dengan user

SISTEM USER

User menjawab semua pertanyaan yang diajukan

User menjalankan aplikasi Sistem melontarkan pertanyaan

Sistem melakukan perhitungan menggunakan

metode fuzzy logic

Sistem menampilkan hasil diagnosa dan informasi

yang bersangkutan

User melihat hasil dan detail dari kesimpulan yang diambil oleh sistem berupa

penjelasan dan cara pengobatan penyakit

Page 64: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

129

3.4.6 Sequence Diagram Model

Skenar io :

1. User akan melakukan pendaftaran untuk bisa memulai

menggunakan sistem pakar pendeteksi penyakit ini. Setelah

mendaftar, sistem akan langsung meng-udate database dan

menampilkan pesan kepada user bahwa pendaftaran telah

berhasil.

Gambar 3.22 Sequence Diagram Model

2. Kemudian untuk masuk ke menu utama, user akan memasukkan

username dan password nya. Setelah itu sistem akan mengecek

apakah user sudah terdaftar sebelumnya atau tidak. Jika berhasil,

maka sistem akan mengarahkan user ke menu utama, jika tidak,

user akan diminta untuk memasukkan kembali username dan

password nya.

Page 65: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

130

Gambar 3.23 Sequence Diagram Model

3. User akan memulai p roses diagnosa dengan cara menekan tombol

“M ulai”. Lalu Sistem pun akan menampilkan pertanyaan

pertanyaan yang akan dijawab oleh user. Setelah semua

pertanyaan dijawab oleh user, maka sistem akan menampilkan

pertanyaan beriktunya.

Gambar 3.24 Sequence Diagram Model

Page 66: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

131

4. Sistem akan mengkalkulasi jawaban user dengan menggunakan

bantuan database juga. Setelah itu sistem akan menampilkan

hasil diagnosa (terjangkit atau tidak terjangkit DBD) dan menu

untuk melihat detail penyakit dan cara pengobatannya.

Gambar 3.25 Sequence Diagram Model

5. Jika user memilih menu untuk menampilkan detail penyakit,

maka sistem akan mengakses database dan menampilkan

penjelasan tentang penyakit, beserta informasi cara

pengobatannya dari database.

Gambar 3.26 Sequence Diagram Model

Page 67: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

132

3.4.7 Activity Diagram Model

Gambar 3.27 Activity Diagram Model

Penjelasan :

Gambar 3.27 di atas merupakan Aliran aktifitas yang dilakukan pada

saat sistem ap likasi berjalan. Di awal user akan diminta untuk melakukan

pendaftaran, dan user akan memasukkan informasi user. Setelah pendaftaran

berhasil, maka user sudah bisa langsung melakukan log in, untuk mengakses

Menu Utama. Di Menu utama, user akan menekan tombol “mulai” untuk

menjalankan fitur pendeteksi penyakit, lalu sistem akan menampilkan

pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab o leh user. Setelah user

memasukkan input ke dalam program, sistem ap likasi akan mencar i penyakit

dengan gejala termirip . Setelah itu sistem ap likasi akan melakukan kalkulasi

dengan menggunakan metode fuzzy untuk menentukan apakah user

menderita penyakit demam berdarah dengue atau tidak. Lalu sistem aplikasi

pun akan menampilkan informasi mengenai penyakit, informasi mengenai

gejala, dan ciri- ciri penyakit, serta informasi yang berkaitan dengan

pengobatan.

Page 68: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

133

3.4.8 Perancangan Database dan ERD

Di bawah ini adalah rancangan Entity Relationship Diagram dari ke

empat table basis data:

Gambar 3.28 Entity relationship Diagram

Di bawah ini merupakan rancangan table database pada sistem pakar

diagnosa berbasis android yang akan dibangun.

Tabel 3.19 Tabel Penyakit

Field Tipe Data Width Keterangan PenyakitID Teks 5 ID penyakit Nama_P Teks 50 Nama penyakit

Primary key : PenyakitID

Tabel 3.20 Tabel Gejala Penyakit

Field Tipe Data Width Keterangan GejalaID Teks 5 ID gejala penyakit Nama_G Teks 50 Nama gejala penyakit

Primary key : GejalaID

Page 69: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

134

Tabel 3.21 Tabel Hasil Diagnosa

Field Tipe Data Width Keterangan HasilID Teks 5 ID Hasil Info_P Teks 500 Informasi penyakit Obat_P Teks 500 Informasi pengobatan Gejala_P Teks 500 Informasi gejala penyakit

Primary key : HasilID

Tabel 3.22 Tabel User

Field Tipe Data Width Keterangan UserID Teks 5 ID User Nama Teks 500 Nama Lengkap User Password Teks 500 Password User Email Teks 500 Email User

Primary key : UserID

3.4.9 Perancangan Layar:

Dalam pembuatan mobile app lica tion dengan menggunakan Android,

penulis membuat beberapa tampilan layar. Tampilan layar tersebut terdiri

atas layar diagnosa, layar hasil diagnosa, layar informasi penyakit, dan layar

informasi pengobatan. Macam - macam tampilan layar adalah sebagai

berikut :

Page 70: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

135

a. Rancangan Layar Login Awal

Gambar 3.29 Layar Login Awal

Pada layar login in i, user akan diminta memasukkan username

dia dan password dia. Pada layar ini juga menampilkan dua buah

tombol. Tombol yang pertama jika ditekan, akan terjad i verifikasi

informasi log in, yang akan mengizinkan user untuk menggunakan

program ini.

USER NAME :

PASSW ORD :

LOGIN

REGISTER

Page 71: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

136

b. Rancangan Layar Registrasi

Gambar 3.30 Rancangan Layar Registrasi

Pada rancangan layar ini meminta tiga buah input data yaitu

username, password dan email user. Di dalam layar ini hanya

memiliki 1 buah tombol, yaitu tombol OK. Tombol ini akan

membantu user menyelesaikan p roses pendaftaran.

NAME :

PASSWORD :

EMAIL:

OK

Page 72: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

137

c. Rancangan Layar Diagnosa

Gambar 3.31 Rancangan Layar Diagnosa

Gambar 3.31 merupakan layar awal dalam mobile application

pendeteksi penyakit demam berdarah in i. Dalam layar ini, akan

ditampilkan menu awal applikasi dan terdapat tiga buah tombol

diantaranya, “Mulai”, “Keluar”, “Tentang kami”. Jika tombol

“Mulai” di tekan maka akan memulai p rogram diagnosanya,

tombol “Keluar” untuk keluar dari applikasi ini, tombol “Tentang

kami” berisi tentang nama-nama dari pembuat ap likasi ini.

Diagnosa deman berdarah dengue (DBD)

Mulai Keluar

Tentang Kami

Page 73: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

138

d. Rancangan Layar Mulai

Gambar 3.32 Rancangan Layar Halaman Mulai

Gambar 3.32 merupakan layar keluhan-keluhan untuk

menanyakan kepada user keluhan yang akan dilontarkan dari

sistem kemudian user menjawab pertanyaan tersebut untuk ke

pertanyaan berikut.

Keluhan-keluhan :

1. Deman mendadak (38,5 derajat celcius

Ya Tidak

Page 74: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

139

e. Rancangan Layar Hasil Diagnosa

Gambar 3.33 Rancangan Layar Hasil Diagnosa

Gambar 3.33 adalah layar hasil diagnosa. Layar ini akan

ditampilkan apabila user sudah selesai menjawab semua

pertanyaan dari layar. Pada layar ini, akan ditampilkan hasil

diagnosa berupa jawaban (terjangk it atau tidak terjangkit), dan

terdapat dua buah tombol. masing- masing adalah tombol “Detail

Penyakit” dan tombol “Main menu”. Jika tombol “Detail

Penyakit” ditekan, maka layar akan berp indah ke layar detail

penyakit. Jika tombol “Main menu” di tekan akan kembali ke

halaman main menu, user bisa memasukan melakukan diganosa

ulang.

Hasil : ☺ Tidak

Terjangkit

Terjangkit

Main menu

Detail Penyakit

Page 75: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

140

f. Rancangan Layar Detail Penyakit

Gambar 3.34 Rancangan Layar Detail Penyakit

Gambar 3.34 merupakan layar Detail penyakit. Pada layar ini,

akan ditampilkan informasi mengenai penyakit hasil diagnosa,

beserta gejala dan ciri- cir i lengkap nya. Sehingga user akan bisa

menentukan apakah penyakit hasil diagnosa ini benar sesuai

dengan yang diderita oleh user. Pada layar ini ditampilkan juga 2

buah tombol, yaitu “Informasi Pengobatan”, dan “Main menu”.

Jika tombol “Informasi Pengobatan” ditekan, maka layar akan

berpindah ke layar informasi pengobatan. Jika tombol “Main

menu” ditekan, maka layar akan berp indah kembali ke layar awal,

dan user dapat melakukan diagnosa u lang.

Detail Penyakit

……………

……………

……………

Main menu

Informasi Pengobatan

Page 76: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-1-00329-if 3.pdfkeluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan

141

g. Rancangan Layar Informasi Pengobatan

Gambar 3.35 Rancangan Layar Informasi Pengobatan

Gambar 3.35 merupakan layar informasi pengobatan. Pada layar

ini, akan ditampilkan informasi mengenai pengobatan untuk

penyakit hasil diagnosa, beserta p rosedur yang dilakukan oleh

dokter, dan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. User

setidaknya dapat mengerti apa yang akan dilalui oleh user untuk

kesembuhan penyakit ini. Pada layar ini ditampilkan juga tiga

buah tombol, yaitu “Main menu”, dan “Detail Penyakit”. Jika

tombol “Detail Penyakit” ditekan, maka layar akan berpindah ke

layar detail penyakit. Jika tombol “Main menu” d itekan, maka

layar akan berpindah kembali ke layar diagnosa, dan user dapat

melakukan diagnosa u lang.

Informasi Pengobatan

Pertolongan Pertama :

Berikan air minum yang banyak berupa oralit, air kelapa, teh, susu dan lain-lain.

Memberi obat penurun panas atau Kompres dingin pada ubun-ubun, lipatan paha dan ketiak.

Jika belum sembuh segera bawa ke dokter dan puskesmas terdekat .

M ain menu

Detail Penyakit