bab 2 landasan teori 2.1 perdagangan internasional · pdf fileperluasan tenaga kerja. 11 ......

38
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan. Model Adam Smith Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.

Upload: doque

Post on 31-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan

individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu

negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional

menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan

internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road),

dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan

beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong

Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan

multinasional.

Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di

dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan

tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan

yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota

barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya,

bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.

Model Adam Smith

Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang

menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan

negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah

dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama

tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan

perdagangan internasional.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

8

Model Ricardian

Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin

merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam

Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang

mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini

memprediksi di mana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh

dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian

tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh

dan modal dalam negara.

Model Heckscher-Ohlin

Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan

dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih

rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari

sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan

dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan

internasional.

Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan

oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-

negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor

pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor

lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal

sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang

menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang

padat karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.

2.2 Ekonomi Makro

Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji fenomena

perekonomian secara menyeluruh atau luas misalnya inflasi, pengangguran dan

pertumbuhan ekonomi. Ekonomi makro merupakan pengetahuan ekonomi yang

bersifat agregatif dan menampilkan teori-teori ekonomi makro yang sangat

mendasar.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

9

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat

(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,

kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,

pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pem-bayaran internasional. Dalam ekonomi

makro, dikenal adanya masyarakat konsumen, masyara-kat produsen, dan pasar

agregatif yang terbentuk dari permintaan agregatif dan penawaran agregatif. Selain

itu, kita mengenal variable pengeluaran konsumsi nasional yang dilakukan seluruh

konsumen, variable pengeluaran investasi nasional, dan juga harga-harga umum atau

indeks harga.

Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ekonomi Makro

Perkembangan ilmu ekonomi makro berawal dari kegagalan ekonomi klasik

yang sangat fanatic terhadap konsep mekanisme pasar dalam mengatur

perekonomian. Kegagalan tersebut memunculkan pemikiran-pemikiran baru para

ahli –ahli ekonomi. Alhi ekonomi dari Keynesian menekankan betapa pentingnya

peranan pemerintah. Pemerintah cukup strategis dalam mengendalikan berbagai

masalah ekonomi makro, seperti inflasi dan pengengguran serta pertumbuhan

ekonomi melalui berbagai kebijakan. Sementara golongan klasik berkeyakinan

bahwa mekanisme pasar akan dapat mengatasi segala masalah perekonomian.

Berikut ini akan diuraikan dua aliran pemikiran ahli-ahli ekonomi tersebut yakni

ahli-ahli ekonomi klasik dan ahli-ahli ekonomi Keynesian.

Adam Smith, Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature

and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku

pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di

Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam

Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini

muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana. Adam

smith melalui buku The Wealth Of Nation mendorong pemikir ahli-ahli klasik sangat

menekan tentang peranan system pasar bebas sebagai pengetur kegiatan ekonomi

yang efisien. Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa konsep invisible hand

atau bekerjanya mekanisme pasar kekuatan penjual dan pembeli dalam berinteraksi

dalam berbagai kegiatan ekonomi dapat menentukan produk apa yang di hasilkan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

10

Depresi ekonomi yang hebat terjadi pada tahun 1929-1933 melahirkan ekonomi baru

asal inggris yaitu John Maynard Keynes (1883-1946) dengan bukunya yang terkenal

“ General Theory of Employment,Interest and Money”ditulis tahun 1936 menjadi

cikal bakal bagi perkembangan “Teori Ekonomi Makro”.

2.3 Ekspor

2.3.1 Pengertian Ekspor

Pengertian ekspor menurut keputusan menteri perdagangan dan

perindustrian Nomor 182/MPP/KEP/4/1998 tentang ketentuan umum

dibidang ekspor, menyatakan bahwa ekspor adalah kegiatan mengeluarkan

barang dan jasa dari daerah kepabeanan suatu negara. Adapun daerah

kepabeanan sendiri diartikan sebagai wilayah Republik Indonesia yang

meliputi wilayah darat, perairan dan udara serta tempat-tempat tertentu di

zona ekonomi ekslusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku

Undang-Undang No.10 tahun 1995 tentang Kepabeanan. Definisi ekspor

adalah seluruh pengiriman barang dagangan keluar negeri melaluipelabuhan

di seluruh wilayah Republik Indonesia baik yang bersifat komersial maupun

bukan komersial. Nilai ekspor adalah nilai transaksi barang ekspor sampai

atas kapal pelabuhan muat dalam keadaan free on board (FOB).

Jadi hasil yang diperoleh dari kegiatan ekspor adalah berupa nilai

sejumlah uang dalam bentuk valuta asing atau yang biasa disebut dengan

devisa , yang merupakan salah satu sumber pemasukan Negara. Sehingga

ekspor adalah kegiatan perdagangan yang memberikan rangsangan guna

menimbulkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan timbulnya

industri-indutri pabrik besar, bersamaan dengan struktur positif yang stabil

dan lembaga sosial yang efisien.

Ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang

peranan penting dan melalui perluasan pasar sektor industri akan mendorong

sektor indutri lainnya dan perekonomian, kesimpulannya ekspor merupakan

sumber devisa ditambah perluasan pasar bagi produksi barang domestik dan

perluasan tenaga kerja.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

11

Perlu adanya perluasan ekspor yang dilakukan oleh suatu negara,

karena komponen ekspor ini merupakan sumber devisa negara kita kurang

lebih sebesar 70%. Pada awalnya komitmen suatu negara untuk terbuka

terhadap perdagangan internasional yang mendorong perilaku ekspor suatu

negara. Dalam teori Thomas Munn (tokoh ekonomi klasik) menyatakan

perdagangan internasional akan menguntungkan neraca pembayaran suatu

Negara asalkan mencapai kondisi X>M (Ekspor lebih besar daripada Impor).

Melalui asumsi inilah banyak negara tertarik untuk melakukan perdagangan

internasional dengan melakukan pembukaan diri terhadapa internasional

bahkan menargetkan peningkatan ekspor.

Berdasarkan teori klasik Adam Smith ‘Absolute Advantage’ yang

menekankan bahwa perdagangan bebas pasti akan membawa suatu

keuntungan bagi negara yang melakukan perdagangan. Maka suatu negara

yang mampu melakukan produksi barang/jasa diharapkan tidak hanya mampu

memproduksi barang/jasa untuk kebutuhan dalam negerinya saja tetapi juga

mampu untuk melakukan ekspor ke negara lain,sehingga akan meningkatkan

pendapatan negara melalui devisa ekspor tersebut.

Manfaat kegiatan ekspor :

• Memperluas pasar bagi produk dalam negeri

Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk

suatu Negara ke luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu

produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila

permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat,

pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan

produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.

• Menambah devisa negara

Perdagangan antar negara memungkinkan eksportir suatu Negara

untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat

menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara

bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

12

• Memperluas lapangan kerja

Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di

dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang

dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

2.3.2 Kebijakan Ekspor

Ekspor suatu negara harus lebih besar daripada impor agar tidak terjadi

defisit dalam neraca pembayaran.Oleh sebab itu pemerintah selalu berusaha

mendorong ekspor melalui kebijakan ekspor dengan cara berikut :

• Diversifikasi Ekspor/Menambah Keragaman Barang Ekspor

Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor

dengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor. Misalnya

Indonesia awalnya hanya mengekspor tektil dan karet, kemudian menambah

komoditas ekspor seperti kayu lapis, gas LNG, rumput laut dan sebagainya.

Diversifikasi ekspor dengan menambah macam barang yang diekspor ini

dinamakan diversifikasi horizontal. Sedangkan divesisifikasi ekspor dengan

menambah variasi barang yang diekspor seperti karet diolah dahulu menjadi

berbagai macam ban mobil dan motor atau kapas diolah dulu menjadi kain

lalu diproses menjadi pakaian. Diversifikasi yang demikian ini disebut

diversifikasi vertikal.

• Subsidi ekspor

Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan

kepada eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah,

kemudahan dalam mengurus ekspor, dan kemudahan dalam memperoleh

kredit dengan bunga yang rendah.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

13

• Premi ekspor

Untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen dan

eksportir, pemerintah dapat memberikan premi atau insentif, misalnya

penghargaan atas kualitas barang yang diekspor. Pemberian bantuan

keuangan dari pemerintah kepada pengusaha kecil dan menengah yang

orientasi usahanya ekspor.

• Devaluasi

Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai

mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan

devaluasi akan mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri lebih

murah bila diukur dengan mata uang asing (dollar), sehingga dapat

meningkatkan ekspor dan bisa bersaing di pasar internasional.

• Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri

Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan

produk yang akan dijual. Untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri maka

pemerintah dapat berusaha dengan melakukan promosi dagang ke luar negeri,

misalnya dengan dengan mengadakan pameran dagang di luar negeri agar

produk dalam negeri lebih dapat dikenal.

• Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing

Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat

dibutuhkan oleh para importir dan pengusaha yang menggunakan peroduk

luar negeri untuk kelangsungan usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs

mata uang asing terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan baku

produksinya dari luar negeri akan mengalami kesulitan karena harus

menyediakan dana yang lebih besar untuk membiayai pembelian barang dari

luar negeri. Akibatnya harga barang yang diproduksi oleh pengusaha tersebut

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

14

menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan omzet penjualan dan menurunkan

laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu kelangsungan hidup usahanya.

• Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional

maupun multilateral akan dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk

dalam negeri di luar negeri. serta dapat menghasilkan kontrak pembelian

produk dalam negeri oleh negara lain. Misalnya perjanjian kontrak pembelin

LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea

Selatan.

2.3.3 Prosedur Ekspor

Gambar 2.1 Flowchart Kegiatan Ekspor

Sumber : www.djpen.kemendag.go.id

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

15

2.3.4 Aneka Cara Ekspor

Dalam melaksanakan ekspor ke luar negeri dapat dilakukan dengan

beberapa cara ,yaitu : Amir M.S. (2003). Seluk Beluk dan Teknik

Perdagangan Luar Negeri Seri Umum No.2. Jakarta : PT. Pustaka Binaman

Pressindo.

• Ekspor Biasa

Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan

umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk

memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan

importir di luar negeri. Sesuai dengan peraturan devisa yang berlaku maka

hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini dapat di jual kepada Bank

Indonesia, sedangkan eksportir menerima pembayaran dalam mata uang

rupiah sesuai dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang ditentukan

dalam bursa valuta, atau juga dapat dipakai sendiri oleh eksportir.

• Barter

Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk

ditukarkan langsung dengan barang, tidak menerima pembayaran di dalam

mata uang rupiah. Kalau kita mempelajari sejarah masyarakat primitif

ataupun masyarkat suku terasing, maka kebanyakan cara yang mereka

tempuh dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan cara tukar menukar

apa yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa yang di miliki

tetangganya.

• Konsinyasi (Consignment)

Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan

hasil penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi,

dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

16

barang lain seperti dalam hal barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu

transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa.

• Package-Deal

Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama

dengan negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian

perdagangan (trade agreement) dengan salah satu negara pada perjanjian

ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu dan

sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang

dihasilkan dari negara tersebut dan yang kita butuhkan. Pada prinsipnya

semacam barter, namun terdiri dari aneka komoditi.

• Penyelundupan (smuggling)

Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara

ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku dapat dianggap

sebagai usaha penyelundupan atau smuggling. Bahaya dari setiap

penyelundupan terletak pada adanya pelarian kekayaan ke luar negeri

(assets flight) tanpa mendapatkan suatu kompensasi. Hal ini berarti suatu

pengurasan atas kekayaan negara dan masyarakat.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

17

2.3.5 Data Ekspor Indonesia

Tabel 2.1 Jumlah Ekspor Indonesia (dalam juta USD)

Tahun Ekspor Tahun Ekspor

1990 14604.2 2002 45046.1

1991 18247.5 2003 47406.8

1992 23296.1 2004 55939.3

1993 27077.2 2005 66428.4

1994 30359.8 2006 79589.1

1995 34953.6 2007 92012.3

1996 38093 2008 107894.2

1997 41821.1 2009 97491.7

1998 40975.5 2010 129739.5

1999 38873.2 2011 162019.6

2000 47757.4 2012 153043

2001 43684.6 2013 145960.7

Sumber : www.kemendag.go.id

2.3.6 Teori-Teori

• Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) – Adam Smith

Teori keunggulan atau keuntungan absolut dari Adam Smith sering

disebut dengan teori murni perdagangan internasional. Dasar pemikiran dari

teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap

produksi dan ekspor suatu (atau beberapa) jenis barang tertentu, di mana

negara tersebut memiliki keunggulan absolut dan tidak memproduksi atau

impor suatu (atau beberapa) jenis barang tertentu dimana negara tersebut

tidak mempunyai keunggulan absolut atas negara lain yang memproduksi

jenis barang yang sama, atau suatu negara akan mengekspor (mengimpor)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

18

barang X jika negara itu dapat memproduksinya lebih efisien atau murah

dibandingkan negara lain. Jadi, teori ini menekankan bahwa efisiensi dalam

penggunaan faktor produksi, misalnya tenaga kerja, di dalam proses produksi

sangat menentukan keunggulan atau tingkat daya saing dari negara

bersangkutan. Tingkat keunggulan diukur berdasarkan nilai tenaga kerja yang

sifatnya homogen (Tulus Tambunan, 2004:47).

• Teori Keunggulan Komparatif – John S. Mill dan David Ricardo

Persoalan dari teori keunggulan mutlak dari Adam Smith adalah

bahwa perdagangan internasional akan terjadi jika negara-negara yang

terlibat saling memperoleh manfaatnya, dan menurut Adam Smith hal ini

hanya dapat terjadi apabila masing-masing negara memiliki keunggulan

absolut yang berbeda. Implikasinya, jika Indonesia memiliki keunggulan

mutlak atas AS untuk A dan B, yang berarti Indonesia mengekspor kedua

jenis barang tersebut ke AS, maka perdagangan antara kedua negara tersebut

tidak akan terjadi karena hanya Indonesia yang akan mendapat manfaatnya.

Hal ini tidak dipikirkan oleh Adam Smith, dan ini merupakan kelemahan

utama dari teorinya. Maka muncullah pemikiran dari John S. Mill dan David

Ricardo, yang disebut sebagai teori keunggulan komperatif (atau teori biaya

komparatif, yang dapat dianggap kritik dan sekaligus usaha

penyempurnaan/perbaikan terhadap teori keunggulan absolute). Dasar

pemikiran dari Ricardo maupun Mill mengenai penyebab terjadinya

perdagangan antarnegara pada prinsipnya tidak berbeda dengan dasar

pemikiran dari Adam Smith. Perbedaannya hanya pada cara pengukuran

keunggulan suatu negara, yakni dilihat komparatif biayanya, bukan

perbedaan absolutnya. J.S. Mill beranggapan bahwa suatu negara akan

mengkhususkan diri pada mengekspor barang tertentu bila negara tersebut

memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan impor barang tertentu bila

negara tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan komparatif

terendah. Sedangkan dasar pemikiran dari David Ricardo adalah bahwa

perdagangan antara dua negara akan terjadi bila masing-masing negara

memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang yang berbeda. Jadi

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

19

penekanan Ricardo pada perbedaan efisiensi atau produktivitas relatif antar

negara dalam memproduksi dua (atau lebih) jenis barang yang menjadi dasar

terjadinya perdagangan internasional. Tulus Tambunan,(2004). Globalisasi

dan perdagangan internasional. Jakarta : Ghalia Indonesia

2.4 Impor

2.4.1 Pengertian Impor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:427) impor adalah

pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri. Sedangkan menurut

undang – undang No. 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan, impor adalah

kegiatan memasukan barang kedalam daerah pabean.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

impor yaitu kegiatan ekonomi dengan mendatangkan barang dari luar wilayah

ke dalam wilayah.

Dalam statistik perdagangan internasional impor sama dengan

perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri kedalam

wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Impor

mempunyai sifat yang berlawanan dengan ekspor. Ekspor dapat dikatakan

sebagai rangsangan bagi perekonomian namun impor merupakan kebocoran

dalam pendapatan nasional.

m = ∆M / ∆Y

Dimana m = Marginal propensity to consume

∆M = Pertambahan impor

∆Y = Pertambahan pendapatan

Impor ditentukan oleh kesanggupan / kemampuan dalam meghasilkan

barang-barang yang bersaing dengan buatan luar negeri. Yang berarti nilai

impor tergantung dari nilai tingkat pendapatan nasional negara tersebut.

Makin tinggi tingkat pendapatan nasional , serta semakin rendah kemampuan

dalam menghasilkan barangbarang tertentu , maka impor pun akan semakin

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

20

tinggi.Sebagai akibatnya banyak kebocoran dalam pendapatan nasional.

Secara matematis, hubungan impor dan pendapatan nasional dapat ditulis

sebagai berikut;

M = Mo + mY

Dimana : M = Jumlah Impor

Mo = Jumlah impor yang nilainya tidak ditentukan

m = Marginal propensity to impor

Y = Pendapatan nasional

2.4.2 Kebijakan Impor

Kegiatan impor di satu pihak sangat dibutuhkan oleh suatu negara

untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi di lain pihak dapat merugikan

perkembangan industri dalam negeri. Agar tidak merugikan produk dalam

negeri diperlukan adanya kebijakan impor untuk melindungi produk dalam

negeri (proteksi) dengan cara berikut :

a) Pengenaan Bea Masuk

Barang impor yang masuk ke dalam negeri dikenakan bea masuk yang tinggi

sehingga harga jual barang impor menjadi mahal. Hal ini dapat mengurangi

hasrat masyarakat membeli barang impor dan produk dalam negeri dapat

bersaing dengan produk impor.

b) Kuota Impor

Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang

impor yang masuk ke dalam negeri. Dengan dibatasinya jumlah produk impor

mengakibatkan harga barang impor tetap mahal dan produk dalam negeri

dapat bersaing dan laku di pasaran.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

21

c) Pengendalian Devisa

Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk membayar

barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau juga

membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.

d) Substitusi Impor

Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk mengurangi

ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong produsen dalam

negeri agar dapat membuat sendiri barang-barang yang diimpor dari luar

negeri.

e) Devaluasi

Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk

menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.

Misalnya: 1US$ = Rp8.000,00 menjadi 1USS$ = Rp 10.000,00. Dengan

devaluasi dapat menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal,

dihitung dengan mata uang dalam negeri, sehingga akan mengurangi

pembelian barang impor.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

22

2.4.3 Prosedur Impor

Gambar 2.2 Prosedur Impor

Sumber : www.insw.go.id

Prosedur umum proses impor di Indonesia melalui INSW (Indonesia

National Single Window) adalah sebagai berikut :

1. Importir mencari supplier barang sesuai dengan yang akan diimpor.

2. Setelah terjadi kesepakatan harga, importir membuka L/C di bank

devisa dengan melampirkan PO mengenai barang-barang yang mau

diimpor; kemudian antar Bank ke Bank Luar Negeri untuk

menghubungi Supplier dan terjadi perjanjian sesuai dengan perjanjian

isi L/C yang disepakati kedua belah pihak.

3. Barang–barang dari Supplier siap untuk dikirim ke pelabuhan pemuatan

untuk diajukan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

23

4. Supplier mengirim faks ke Importer document B/L, Inv, Packing List

dan beberapa dokumen lain jika disyaratkan (Serifikat karantina, Form

E, Form D, dsb)

5. Original dokumen dikirim via Bank / original kedua ke importir

6. Pembuatan/ pengisian dokumen PIB (Pengajuan Impor Barang). Jika

importir mempunyai Modul PIB dan EDI (Electronic data interchange)

System sendiri maka importir bisa melakukan penginputan dan

pengiriman PIB sendiri. Akan tetapi jika tidak mempunyai maka bisa

menghubungi pihak PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan)

untuk proses input dan pengiriman PIB nya.

7. Dari PIB yang telah dibuat, akan diketahui berapa Bea masuk, PPH dan

pajak yang lain yang akan dibayar. Selain itu Importir juga harus

mencantumkan dokumen kelengkapan yang diperlukan di dalam PIB.

8. Importir membayar ke bank devisa sebesar pajak yang akan dibayar

ditambah biaya PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak)

9. Bank melakukan pengiriman data ke Sistem Komputer Pelayanan

(SKP) Bea dan Cukai secara online melalui media Pertukaran Data

Elektronik (PDE)

10. Importir mengirimkan data Pemberitahuan Impor Barang (PIB) ke

Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai secara online

melalui media Pertukaran Data Elektronik (PDE)

11. Data PIB terlebih dahulu akan diproses di Portal Indonesia National

Single Window (INSW) untuk proses validasi kebenaran pengisian

dokumen PIB dan proses verifikasi perijinan (Analizing Point) terkait

Lartas.

12. Jika ada kesalahan maka PIB akan direject dan importir harus

melakukan pembetulan PIB dan mengirimkan ulang kembali data PIB

13. Setelah proses di portal INSW selesai maka data PIB secara otomatis

akan dikirim ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

24

14. Kembali dokumen PIB akan dilakukan validasi kebenaran pengisian

dokumen PIB dan Analizing Point di SKP

15. Jika data benar akan dibuat penjaluran

16. Jika PIB terkena jalur hijau maka akan langsung keluar Surat

Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)

17. Jika PIB terkena jalur merah maka akan dilakukan proses cek fisik

terhadap barang impor oleh petugas Bea dan Cukai. Jika hasilnya benar

maka akan keluar SPPB dan jika tidak benar maka akan dikenakan

sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.

18. Setelah SPPB keluar, importir akan mendapatkan respon dan

melakukan pencetakan SPPB melalui modul PIB

19. Barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan dengan mencantumkan

dokumen asli dan SPPB

2.4.4 Kebijakan Tarif dan Non Tarif

Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor dapat

dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kebijakan hambatan tarif (tariff

barrier) dan kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff barrier).

2.4.4.1 Hambatan Tarif (Tariff Barrier)

Hambatan tarif (tariff barrier) adalah suatu kebijakan proteksi

terhadap barang-barang produksi dalam negeri dari ancaman banyaknya

barang-barang sejenis yang diimpor dari luar negeri. Tarif adalah

hambatan perdagangan yang berupa penetapan pajak atas barang-

barang impor atau barang-barang dagangan yang melintasi daerah

pabean (custom area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke

wilayah negara dikenakan bea masuk. Efek kebijakan ini terlihat

langsung pada kenaikan harga barang. Dengan pengenaan bea masuk

yang besar, pendapatan negara akan meningkat sekaligus membatasi

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

25

permintaan konsumen terhadap produk impor dan mendorong

konsumen menggunakan produk domestik.

• Macam-macam Penentuan Tarif, yaitu:

� Bea Ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang

dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju

negara lain (di luar costum area).

� Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea

yang dikenakan terhadap barang-barang yang

melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan

akhir barang tersebut negara lain.

� Bea Impor (import duties) adalah pajak/bea yang

dikenakan terhadap barang-barang yang masuk

dalam suatu negara .

• Jenis Tarif:

� Ad valorem duties, yakni bea pabean yang

tingginya dinyatakan dalam presentase dari nilai

barang yang dikenakan bea tersebut.

� Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya

dinyatakan untuk tiap ukuran fisik daripada

barang.

� Specific ad valorem atau compound duties, yakni

bea yang merupakan kombinasi antara specific

dan ad valorem. Misalnya suatu barang tertentu

dikenakan 10% tarif ad valorem ditambah Rp

20,00 untuk setiap unit.

• Sistem Tarif :

� Tarif Tunggal (Single-column tariffs )

Sistem untuk masing-masing barang hanya

mempunyai satu macam tarif. Biasanya sifatnya

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

26

autonomous tariffs (tarif yang tingginya ditentukan

sendiri oleh sesuatu negara tanpa persetujuan dengan

negara lain). Kalau tingginya tarif ditentukan dengan

perjanjian dengan negara lain disebut conventional

tariffs.

� Tarif Umum/Konvensional (General/Conventional

Tariff)

Yang dimaksud dengan tarif

umum/konvensional atau lazim juga dikenal sebagai

tariff berkolom-ganda adalah satu tarif untuk satu

komoditi yang besarpersentase tarifnya berbeda antara

satu negara dengan negara lain.Dimana untuk setiap

barang mempunyai 2 (dua) tarif. Apabila kedua tarif

tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang,

maka namanya : bentuk maksimum dan minimum.

� Tarif Preferensi (Preferential Tarif)

Tarif preferensi ini adalah salah satu sistem

tarif yang merupaka pengecualian dari prinsip non-

diskriminatif. Yang dimaksud dengan dengan tariff

preferensi adalah tarif GATT yang persentasinya

diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai

menjadi nol persen yang diberlakukan oleh negara

terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara

lain tertentu karena adanya hubungan khusus antara

negara pengimpor dengan negara pengekspor.

2.4.4.2 Hambatan Non Tarif (Non-Tariff Barrier)

Selain masalah/kendala dalam bentuk tariff bea masuk, masih

terdapat berbagai macam masalah/kendala yang sengaja diciptakan

untuk menghalangi masuknya barang ke dalam peredaran suatu

negara. Yaitu kendala impor non tarif seperti :

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

27

� Anti-Dumping atau Countervailing Duties

Yang dimaksud dengan anti-dumping yang lazim disebut

dengan countervailing duties adalah bea yang dipungut oleh

negara pengimpor atas komoditi yang terbukti mendapat subsidi

dari pemerintah negara pengekspor. Dalam tahun 1984 ekspor

tekstil kita hampir saja dikenakan countervailing duties ini oleh

Pemerintah Amerika Serikat.

� Pajak Impor

Yang dimaksud dengan pajak impor adalah pajak yang

dipungut atas komoditi impor disamping bea-masuk. Dengan

berlakunya Undang-undang pajak yang baru, setiap barang impor

dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10%.

� Ijin Impor dan alokasi devisa

Yang dimaksud dengan ijin impor dan alokasi devisa ialah

bila pemerintah secara umum melarang impor kecuali bagi

mereka yang memperoleh ijin impor dan sekaligus memberikan

jatah (alokasi) devisa untuk membiayai impor itu.

� Kontraksi Rupiah dan mempengaruhi harga impor

Yang dimaksud dengan kontraksi rupiah ialah tindakan

bank yang mengetatkan kredit impor dengan cara memaksa

importir menyetor deposito untuk pembukaan L/C. Dengan

demikian di satu pihak bank menyedot uang dalam peredaran

melalui impor dan di lain pihak kalkulasi impor menjadi lebih

mahal karena bunga dan peredaran (turn-over) menjadi lamban.

Dengan sendirinya barang impor sulit bersaing dengan produksi

lokal.

� Approved Traders (Importer)

Yang dimaksud dengan approved importer adalah

pemerintah pemerintah dengan sadar membatasi importir untuk

komoditi tertentu, shingga kuantum, mutu, harga dan distribusi

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

28

komoditi tersebut secara langsung dapat dikendalikan Pemerintah.

Pola ini merupakan taraf awal dari timbulnya monopoli atau

oligopoly dalam impor komoditi tertentu. Contoh dari approved

importers ini adalah cengkeh, bahan baku plastik, gandum, besi

baja.

� Impor-Quota

Yang dimaksud dengan impor quota adalah pembatasan

yang ditetapkan negara pengimpor atas jenis dan jumlah dari

suatu komoditi yang boleh diimpor dari suatu negara lain. Kuota

impor ini misalnya yang diterapkan oleh Pemerintah Amerika

terhadap tekstil Indonesia atau Kuota Kopi yang berlaku bagi

anggota ICO (International Coffee Organization)

2.4.5 Data Impor Indonesia

Tabel 2.2 Jumlah Impor Indonesia (dalam juta USD)

Tahun Impor Tahun Impor

1990 19916.6 2002 24763.1

1991 23558.5 2003 24939.8

1992 25164.6 2004 34792.5

1993 26157.2 2005 40243.2

1994 29616.1 2006 42102.6

1995 37717.9 2007 52540.6

1996 39333 2008 98644.4

1997 37755.7 2009 77848.5

1998 24683.2 2010 108250.6

1999 20322.2 2011 136734.1

2000 27495.3 2012 149125.3

2001 25490.3 2013 148876.3

Sumber : www.kemendag.go.id

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

29

2.5 Kurs (Valas)

2.5.1 Pengertian Kurs atau Valuta Asing (Valas)

Kurs atau yang sering disebut valuta asing (exchange rate) adalah

tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan

perdagangan. (Mankiw 2006;128). Kurs sering pula dikatakan valas ataupun

nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Mata uang

yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam

transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard currency,

yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang mengalami

apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.Total

valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara yang pada

umumnya disebut juga sebagai cadangan devisa negara tersebut yang dapat

diketahui dari posisi Balance of Payment (BOP) atau neraca pembayaran

internasional. Makin banyak valas atau devisa yang dimiliki oleh pemerintah

dan penduduk suatu negara maka berarti makin besar kemampuan negara

tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin

kuat pula nilai mata uang.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai tukar mata uang

adalah harga dari mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain

yang dipergunakan dalam melakukan perdagangan antara dua negara dimana

nilainya ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari kedua mata uang.

Mata uang suatu negara dapat ditukarkan atau diperjualbelikan dengan

mata uang negara lainnya sesuai dengan nilai tukar mata uang yang berlaku di

pasar mata uang atau yang sering disebut dengan pasar valuta asing.

Dengan perubahan kondisi ekonomi serta sosial politik yang terjadi di

suatu negara, nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara

lainnya dapat berubah secara substansial. Mata uang suatu negara dikatakan

mengalami apresiasi jika nilai tukarnya relatif terhadap mata uang negara lain

mengalami kenaikan. Sebaliknya, mata uang suatu negara dikatakan

mengalami depresiasi jika nilai tukarnya relatif terhadap mata uang negara

lain mengalami penurunan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

30

Dalam kondisi tertentu, kenaikan dan penurunan nilai tukar mata uang

terjadi atas intervensi pemerintah, dalam hal ini kebijakan bank sentral (Bank

Indonesia) dalam menaikkan dan menurunkan nilai tukar mata uang domestik

untuk menyesuaikannya dengan nilai tukar mata uang yang sebenarnya di

pasar. Penyesuaian ke atas atau kenaikan nilai tukar mata uang yang

dilakukan oleh bank sentral disebut dengan revaluasi. Sedangkan,

penyesuaian ke bawah atau penurunan nilai tukar mata uang yang dilakukan

oleh bank sentral disebut dengan devaluasi.

2.5.2 Nilai Tukar Mata Uang Nominal dan Riil

Secara ekonomi, nilai tukar mata uang dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu : Mankiw N. Gregory (2006).Makroekonomi. Erlangga :

Jakarta

a. Nilai tukar mata uang nominal (nominal exchange rate)

Nilai tukar mata uang nominal adalah perbandingan harga relatif dari

mata uang antara dua negara. Istilah ’nilai tukar mata uang’ antara dua

negara yang diberlakukan di pasar valuta asing adalah nilai tukar mata uang

nominal ini. Sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen Jepang

adalah 120 yen per dolar, maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di

pasar dunia untuk mata uang asing. Orang Jepang yang ingin mendapatkan

dolar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibelinya. Orang

Amerika akan mendapatkan 120 yen untuk setiap dolar yang ia bayar.

Ketika orang-orang mengacu pada “kurs” di antara kedua negara, mereka

biasanya mengartikan kurs nominal.

b. Nilai tukar mata uang riil (real exchange rate)

Nilai tukar mata uang riil adalah perbandingan harga relatif dari

barang yang terdapat di dua negara. Dengan kata lain, nilai tukar mata uang

riil menyatakan tingkat harga dimana kita bisa memperdagangkan barang

dari satu negara dengan barang negara lain. Kurs riil kadang-kadang disebut

terms of trade. Untuk melihat hubungan antara kurs rill dan kurs nominal,

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

31

perhatikanlah sebuah barang yang diproduksi di banyak negara yakni mobil.

Anggaplah harga mobil Amerika $10.000 dan harga mobil Jepang

2.400.000 yen. Untuk membandingkan harga dari kedua mobil tersebut, kita

harus mengubahnya menjadi mata uang umum. Jika satu dolar bernilai 120

yen, maka harga mobil Amerika adalah 1.200.000 yen. Membandingkan

harga mobil Amerika (1.200.000 yen) dan harga mobil Jepang (2.400.000

yen), kita menyimpulkan bahwa harga mobil Amerika separuh dari harga

mobil Jepang. Dengan kata lain, pada harga berlaku, kita bisa menukar 2

mobil Amerika untuk 1 mobil Jepang. Dalam perhitungan hal ini dapat di

ringkas menjadi :. Rumusnya adalah : Mankiw (2006 : 128)

Kurs Rill = Kurs Nominal x Harga Barang Domestik

Harga Barang Luar negeri

Tingkat harga dimana kita memperdagangkan barang domestik dan

barang luar negeri tergantung pada harga barang dalam mata uang lokal dan

pada tingkat mata uang berlaku. Perhitungan kurs rill untuk barang tunggal

ini menjelaskan bagaimana kita seharusnya mendefinisikan kurs rill untuk

kelompok barang yang lebih luas. Kita nyatakan ℮ sebagai kurs nominal

(jumlah yen per dolar), P adalah tingkat harga di Amerika serikat (diukur

dalam dolar), dan P* adalah tingkat harga di Jepang (diukur dalam yen).

Maka kurs rill Є adalah

Kurs rill = Kurs Nominal x Rasio Tingkat Harga

Є = ℮ x (P/P*)

Kurs rill di antara kedua Negara dihitung dari kurs nominal dan

tingkat harga di kedua Negara. Jika kurs rill tinggi . barang-barang luar

negeri relatif murah, dan barang-barang domestik relatif mahal. Jika kurs rill

rendah, barang-barang luar negeri relatif mahal, dan barang-barang

domestik relatif murah.

Dengan demikian, nilai tukar mata uang riil bergantung pada tingkat

harga barang dalam mata uang domestik serta nilai tukar mata uang

domestik tersebut terhadap mata uang asing. Jika nilai tukar mata uang riil

dari mata uang domestik tinggi, maka harga barang-barang di luar negeri

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

32

relatif lebih murah dan harga barang- barang di dalam negeri relatif lebih

mahal. Sebaliknya, jika nilai tukar mata uang riil dari mata uang domestik

rendah, maka harga barang-barang di luar negeri relatif lebih mahal dan

harga barang-barang di dalam negeri relatif lebih murah.

2.5.3 Sistem Penetapan Nilai Tukar

Sistem moneter internasional yang pernah ditata pada suatu perjanjian

yang dikenal dengan Bretton Woods System tahun 1944 menentukan sistem

penetapan kurs mata uang suatu negara yang bersifat tetap (fixed exchane

rate – FIER). Tidak terkecuali dengan mata uang AS, USD dimana saat itu

ditetapkan bahwa nilai 1 USD setara dengan 1 troy once emas. Namun

sehubungan dengan ekspansi dan keterlibatan AS ke luar negeri baik dalam

bidang politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan menyebabkan banyak

sekali Dollar AS yang beredaar di luar AS, yang mengakibatkan nilainya

menjadi lemah dan kurang diminati (berdasarkan hukum permintaan dan

penawaran, tentunya), sehingga untuk mengatasi kurang populernya Dolar

AS, maka pada tahun 1971 di AS, Presiden Nixon mengeluarkan dekrit

tertanggal 15-8-1971 yang menyatakan bahwa nilai USD tidak lagi

dikaitkan dengan emas. Dan sejak itu AS mulai menerapkan sistem kurs

mengambang, dan kemudian diikuti oleh negara-negara maju dan berbasis

industri lainnya seperti Inggris, Jerman, Jepang, dan lain-lain. Iskandar

Putong. (2013). Economics Pengantar Mikro dan Makro. Mitra Wacana

Media. Jakarta

Dalam penentuan sistem kurs valuta asing ada tiga cara yang

digunakan yaitu sebagai berikut :

a. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate - FIER)

Sistem kurs tetap baik yang disetarakan oleh suatu lembaga keuangan

internasional (IMF), maupun oleh masing-masing negara sesuai dengan

kemampuan ekonominya (biasanya berdasarkan nilai dari Hard Currency)

adalah sistem kurs yang mematok nilai kurs mata uang asing terhadap mata

uang negara yang bersangkutan dengan nilai tertentu yang selalu sama

dalam periode tertentu (artinya tidak terpengaruh oleh konjungtur ekonomi).

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

33

Berdasarkan perjanjian Bretton Woods ketentun pokok dari FIER

(Hamdy,1998) adalah sebagai berikut :

• Sistem moneter internasional (SMI) didasarkan pada standar emas,

dengan pengertian bahwa setiap negara yang menjadi anggota IMF

(International Monetary Fund) mata uangnya dapat ditukar dengan

emas

• Sistem nilai tukar atau FIER antar negara anggota IMF harus tetap dan

stabil

• Kurs nilai tukar hanya boleh berfluktuasi antara 1% - 2,5% di atas

atau di bawah kurs yang berlaku resmi

• Setiap anggota IMF pada dasarnya dilarang melakukan devaluasi

(penurunan nilai mata uangnya) ataupun revaluasi (menaikan nilai

mata uangnya) untuk memperbaiki posisi neraca pembayarannya

(BOP – Balance of Payment)

• Negara anggota IMF yang mengalami defisit BOP dapat meminta

bantuan IMF dalam bentuk Special Drawing Right (SDR), yaitu uang

kertas emas yang dikeluarkan oleh IMF sebagai mata uang cadangan

dan likuiditas internasional selain Dollar AS.

b. Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate - FER)

Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya

ditentukan oleh kekuatan pasar atau permintaan dan penawaran mata uang

asing. Dengan sistem kurs ini nilai mata uang dalam negari akan selalu

berubah, bisa naik atau turun terhadap mata uang asing. Jika permintaan

dalam negeri terhadap mata uang asing (dollar Amerika) naik maka nilai

dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan

tetapi jika permintaan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai

dollar Amerika juga akan turun. Sedangkan apabila penawaran atau yang

menjual mata uang asing (dollar Amerika) naik maka akibatnya nilai dollar

Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya. Dengan demikian dalam

sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata uang

ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap mata

uang tersebut. Sistem ini terbagi dua macam yaitu, Clean Float

(mengambang murni) yaitu apabila penentuan nilai kurs tanpa adanya

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

34

campur tangan pemerintah. Sedangkan bila pemerintah turut serta

mempengaruhi nilai kurs disebut Dirty Float atau kurs mengambang

terkendali. Campur tangan pemerintah biasanya secara langsung masuk ke

pasar uang dengan kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan fiskalnya,

ataupun yang bersifat tidak langsung seperti himbauan dan semacamnya.

c. Sistem Kurs Terkait (Pegged Exchange Rate – PER)

Yaitu nilai tukar yang dikaitkan dengan nilai mata uang negara lain,

atau sejumlah mata uang tertentu. Bila kedua sistem nilai kurs FIER dan

FER di atas adalah nilai kurs/tertinggi terakhir, maka sistem PER ini

menggunakan nilai kurs tengah mata uang tertentu yang mensyaratkan lebih

atau kurang dari kurs tengah sebesar 2,5 %.

2.5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

a. Permintaan dan Penawaran Valas

Sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, maka harga

valas akan menjadi mahal dari nilai nominal harga yang berlaku bila

permintaan melebihi jumlah yang ditawarkan, atau jumlah permintaan

tetap sementara penawaran berkurang. Sebaliknya harga valas akan

menjadi lebih murah dari harga nominal atau harga berlakunya bila

permintaan sedikit sementara penawaran banyak, atau permintaan

semakin menurun sementara jumlah penawarannya tetap.

b. Tingkat inflasi

Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam

bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta

asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga

luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan

kurs valuta asing.

Contoh: jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat

inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih

tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap produk relatif mengalami

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

35

penurunan.Rasio uang dalam daya beli (paritas daya beli) berfungsi

sebagai titik nilai tukar yang mencerminkan hukum nilai. Itulah mengapa

tingkat inflasi berdampak pada nilai tukar. Peningkatan inflasi di suatu

negara mengarah pada penurunan mata uang nasional, dan sebaliknya.

Penyusutan inflasi uang di dalam negeri akan mengurangi daya beli dan

kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka

terhadap mata uang negara-negara di mana tingkat inflasi yang lebih

rendah.

c. Aktifitas neraca pembayaran

Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar.

Dengan demikian, neraca pembayaran secara aktif meningkatkan mata

uang nasional dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo

pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan penurunan nilai

tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur dalam negeri mencoba

untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing untuk

membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca

pembayaran pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan

ekonomi. Contoh, efek dari perubahan tarif, pembatasan impor, kuota

perdagangan, subsidi ekspor berdampak pada neraca perdagangan.

Ketika keseimbangan positif dalam perdagangan ada di muka terdapat

peningkatan permintaan untuk mata uang negara yang meningkatkan

laju, dan dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya terjadi.

Pergerakan modal jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada

tingkat suku bunga domestik, pembatasan atau mendorong impor dan

ekspor modal.

d. Perbedaan suku bunga di berbagai negara

Perubahan tingkat suku bunga di suatu negara akan

mempengaruhi arus modal internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku

bunga akan merangsang masuknya modal asing. Oleh karena itu bagi

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

36

negara yang membutuhkan banyak mata uang asing dan menarik peminat

“petualang” uang ,maka tingkat suku bunga simpanan di negaranya

dinaikan pada tingkat tertentu.Di saat jumlah mata uang asing banyak

yang masuk ke negara tersebut maka permintaan mata uang lokal akan

meningkat ,sehingga nilai mata uang lokal akan semakin naik, sedangkan

nilai mata uang asing tersebut relatif akan menurun.

e. Tingkat pendapatan relatif

Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam

pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan pendapatan terhadap

harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan pendapatan dalam negeri

diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan

pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing

relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.

f. Kontrol pemerintah

Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai

tukar dalam berbagai hal termasuk:

• Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.

• Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.

• Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli

mata uang.

Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang

adalah :

• Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang

bersangkutan.

• Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang

ditentukan.

• Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.

• Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga

dan tingkat pendapatan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

37

g. Ekspektasi

Faktor terakhir yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing

adalah ekspektasi nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan

yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki

dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal

melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas

menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di

masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam

pasar.

2.5.5 Data Kurs Indonesia

Tabel 2.3 Data Kurs Indonesia Tahun 1990 – 2013 (dalam rupiah)

TAHUN KURS TAHUN KURS

1990 1901 2002 9364.81

1991 1992 2003 8616.18

1992 2062 2004 8979.3

1993 2110 2005 9759.22

1994 2200 2006 9212.37

1995 2308 2007 9182.02

1996 2148 2008 9727.99

1997 3930 2009 10450.33

1998 12750 2010 9130.02

1999 7467 2011 8823.43

2000 9895 2012 9527.22

2001 10350.15 2013 10603.67

Sumber : www.bi.go.id

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

38

2.6 Cadangan Devisa

2.6.1 Pengertian Cadangan Devisa

Cadangan devisa didefinisikan sebagai jumlah valas yang dicadangkan

Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk keperluan pembiayaan dan kewajiban

luar negeri, seperti pembiayaan impor dan pembayaran lainnya kepada pihak

asing. Bambang Wijayanta. (2006). Mengasah Kemampuan Ekonom. Jakarta:

Grasindo. Cadangan devisa tidak hanya disimpan dalam bentuk mata uang

asing melainkan dalam bentuk surat-surat berharga ataupun logam mulia.

Menurt Amir. M.S dalam Teori & Penerapan Ekspor Impor, sumber

cadangan devisa suatu negara pada umumnya terdiri dari banyak sumber.

Agar lebih terperinci sumber tersebut kita bagi saja menjadi yang berasal dari

dalam negeri dan dari luar sebagai berikut :

Sumber cadangan devisa Indonesia dari dalam negeri :

1.Hasil penjualan ekspor barang maupun jasa, seperti hasil ekspor karet, kopi,

minyak, timah, tekstil, kayu lapis, ikan, udang, anyaman rotan, topi pandan,

dan lain sebagainya. Begitu pula hasil ekspor jasa, seperti uang

tambang(freight), angkutan, provisi dan komisi jasa perbankan, premi

asuransi, hasil perhotelan dan industri pariwisata lainnya.

2. Laba dari penanaman modal luar negeri, seperti laba yang ditransfer dari

perusahaan milik pemerintah dan warga negara Indonesia yang berdomisili di

luar negeri.

3. Hasil dari kegiatan pariwisata internasional. Seperti uang tambang,

angkutan, sewa hotel, uang pandu wisata.

Sedangkan sumber cadangan devisa Indonesia dari luar negeri :

1.Pinjaman yang diperoleh dari negara asing, badan-badan internasional, serta

swasta asing, seperti pinjaman dari IGGI (Inter Gouvermental Group on

Indonesia), kredit dari World Bank dan Asia Development Bank dan

Supplier’s Credit dari perusahaan swasta asing

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

39

2. Hadiah atau grant dan bantuan dari badan-badan PBB seperti UNESCO,

dan pemerintah asing.

Cadangan Devisa banyak disimpan dalam mata uang asing dalam hal

ini dolar, yen, euro yang merupakan “Hard Currencies” mata uang keras di

perdagangan internasional. Kegunaan dari Valuta asing yakni :

a. Mengimpor barang konsumsi, bahan baku industri dan sektor produksi

lainnya, peralatan dan perlengkapan (barang modal), perlengkapan

pertahanan, keamanan, dsb.

b. Melunasi jasa pihak asing, seperti jasa perbankan, asuransi, pelayaran,

penerbangan, perekayasaan, wisatawan Indonesia dan lain-lain sektor jasa

c. Membiayai kantor perwakilan pemerintah Indonesia (Kedutaan dan Konsulat)

di luar negeri

d. Melunasi hutang luar negeri.

Namun demikian dalam proses perdagangan internasional semua mata

uang negara-negara barat dan negara-negara Asia bebas dipertukarkan di

Indonesia (Freely Convertible), dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah

menyatakan mata uang rupiah, sebagai mata uang yang ‘convertible’ (dapat

dipertukarkan dengan mata uang asing). Transfer valuta asing ke dalam

negeri, begitupun sebaliknya transfer dari luar ke dalam negeri juga bebas.

Amir, M.S. (2003). Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri Seri

Umum No.2. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Laju ekspor yang tinggi akan menghasilkan hard currency yang dapat

memperkuat cadangan devisa, namun mengakibatkan apresiasi domestik

currency, yang kemudian menambah jumlah uang beredar melalui NFA (Net

Foreign Asset) yang pada akhirnya dapat mendorong inflasi. Ini merupakan

suatu siklus ekonomi yang berkesinambungan dan erat kaitannya dalam

proses pertahanan pengolahan cadangan devisa.

Dalam rumus cadangan devisa dapat dilihat sebagai berikut:

Cdvt = ( Cdvt 1 + Tbt + Tmt )

Keterangan:

Cdvt 1 = Cadangan devisa sebelumnya

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

40

Tbt = Transaksi berjalan

Tmt = Transaksi modal

2.6.2 Sumber – Sumber Devisa

Tinggi rendahnya devisa suatu negara sangat dipengaruhi oleh

perkembangan neraca pembayaran suatu negara. Sumber-sumber tersebut, di

antaranya berasal dari:

a. Kegiatan ekspor

Untuk negara yang menganut sistem ekonomi terbuka kegiatan ekspor

merupakan salah satu andalan bagi negara untuk memperoleh devisa.

Semakin banyak ekspor barang atau jasa semakin besar pemasukan devisa

bagi negara.

b. Perdagangan jasa

Negara-negara yang tidak kaya akan sumber daya alam, biasanya akan

mengandalkan sumber devisanya dari sektor jasa. Hal ini sebagimana

dilakukan Singapura yang mengandalkan jasa perdagangan sebagai sumber

utama devisa.

c. Kegiatan pariwisata

Salah satu sumber devisa adalah dari jasa pariwisata yang diperoleh dari

kunjungan turis mancanegara maupun domestik. Semakin banyak turis yang

berkunjung semakin banyak devisa yang mengalir ke dalam negara tersebut.

d. Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri)

Pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber devisa suatu negara,

terutama negara-negara dunia ketiga/berkembang. Negara-negara ini biasanya

sangat bergantung dari bantuan luar negeri selain sumber-sumber lain.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

41

e. Hibah dan hadiah dari luar negeri

Hibah atau hadiah merupakan sumber devisa bagi suatu negara yang

sifatnya tidak mengikat. Hibah atau hadiah dapat bersumber dari dalam negeri

ataupun luar negeri.

f. Warga negara yang bekerja di luar negeri.

Sumber devisa yang lain adalah dana yang berasal dari warga negara

yang bekerja di luar negeri, seperti TKI atau TKW. Para pekerja ini akan

memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa suatu negara

melalui uang yang ditransfer dari asal negara dia bekerja.

2.6.3 Pengaruh Perekonomian Terbuka Terhadap Cadangan Devisa

Benjamin franklin mengatakan “Tidak ada negara yang dihancurkan

oleh perdagangan“. Sebagian besar negara di dunia ini menganut

perekenomian terbuka, mereka mengekspor barang dan jasa ke luar negeri,

mereka mengimpor barang dan jasa dari luar negeri, dan mereka meminjam

dan memberi pinjaman pada pasar keuangan dunia. Pentingnya interaksi

internasional ini menunjukan ekspor, impor sebagai persentase dari GDP.

Perdagangan bahkan merupakan sentral untuk menganalisis pembangunan

ekonomi dan merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi.

Di saat perekonomian terbuka bekerja, maka arus dana internasional

merupakan suatu komponen didalamnya. Pola pembiayaan luar negeri akan

mempengaruhi peranan serta besar kecilnya cadangan devisa negara. Hal ini

pula akan menentukan apakah suatu negara merupakan negara donor atau

negara pengutang di pasar dunia, hingga pada akhirnya minilik bagaimana

kebijakan-kebijakan di dalam negeri dan diluar negeri mempengaruhi arus

modal dan barang.

Pada perekonomian terbuka, pengeluaran suatu negara dalam tahun

tertentu tidak perlu sama dengan output barang dan jasanya. Suatu negara

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

42

bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan

meminjam dari luar negeri, atau ia bisa melakukan pengeluaran lebih banyak

dari produksinya dengan meminjam dari luar negeri.

Untuk perekonomian terbuka di mana pemerintah terlibat di

dalamnya, terkadang disebut sebagai perekonomian terbuka dengan kebijakan

fiskal dengan persamaan sebagai berikut :

Y = C + I + G + (X – M)

Dimana :

Cd , konsumsi barang dan jasa domestik

Id , investasi dalam barang dan jasa domestik

Gd, pembelian barang dan jasa domestik pemerintah

X, ekpor

M, impor

Khusus untuk (X – M) kadang disebut sebagai ekspor t netto = NX

Persamaan ini menyatakan bahwa pengeluaran pada output domestik

adalah jumlah dari konsumsi, pembelian pemerintah, dan ekspor bersih. Ini

adalah bentuk identitas pos pada pendapatan nasional yang menunjukan

bagaimana output domestik, pengeluaran domestik, dan ekspor bersih

dikaitkan. Dengan demikian,

NX = Y – (C + I + G)

(Ekspor bersih) = Output – Pengeluaran domestik

Persamaan ini menunjukan bahwa dalam perekonomian terbuka,

pengeluaran domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Hal

ini yang pada akhirnya mengarah pada fungsi cadangan devisa suatu negara

apakah devisa masih mampu bertahan melakukan pembiayaan barang-barang

impor atau bagaimana kondisi tingkat cadangan devisa setelah mengalami

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

43

perdagangan. Mengalami surplus atas ekspor atau malah defisit sehingga

mengharuskan suatu negara melakukan utang guna membiayai

pengeluarannya.

2.7 Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Hipotesis :

Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek

penelitian dimana tingkat kebenarannya masih perlu di uji terlebih dahulu.

Berdasarkan kerangka berpikir dan permasalahan yang ada maka penulis membuat

hipotesis sebagai berikut :

1. Ho : Ekspor berpengaruh secara positif terhadap posisi cadangan devisa

di Indonesia.

Ha : Ekspor tidak berpengaruh secara positif terhadap posisi cadangan

devisa di Indonesia.

Impor

(X2)

Ekspor

(X1)

Kurs Nilai Tukar Rupiah

(X3)

Cadangan Devisa

(Y)

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional · PDF fileperluasan tenaga kerja. 11 ... Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan ... Misalnya perjanjian

44

2. Ho : Impor berpengaruh secara positif terhadap posisi cadangan devisa di

Indonesia.

Ha : Impor tidak berpengaruh secara positif terhadap posisi cadangan

devisa di Indonesia.

3. Ho : Nilai tukar rupiah ( Kurs )berpengaruh secara positif terhadap posisi

cadangan devisa di Indonesia.

Ha : Nilai tukar rupiah ( Kurs )tidak berpengaruh secara positif terhadap

posisi cadangan devisa di Indonesia.

4. Ho : Ekspor, Impor, dan nilai tukar rupiah berpengaruh secara positif

terhadap posisi cadangan devisa di Indonesia.

Ha : Ekspor, Impor, dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh secara

positif terhadap posisi cadangan devisa di Indonesia.