bab 2 landasan teori 2.1 pengertian networkthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2006-2-01216-if-bab 2.pdfnode...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Network
Network adalah kumpulan dari peralatan (node) yang dihubungkan oleh media
penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer,
printer, atau peralatan lain yang dapat mengirim dan atau menerima data yang
dihasilkan oleh node lain di network. Sedangkan menurut Jack Febriani, (2002, 294)
network adalah suatu set perangkat keras dan lunak di dalam suatu sistem yang memiliki
suatu aturan tertentu yang mengatur seluruh aktifitas dan perilaku anggota-anggotanya
dalam melakukan segala aktivitasnya.
2.1.1 Network Devices
Peralatan yang digunakan untuk menghubungkan segmen jaringan secara
langsung disebut device. Device ada dua yaitu end user device (PC, printer) dan network
device (menghubungkan end user device). End user device yang menghubungkan
pemakai dengan network disebut host. Beberapa contoh network device adalah :
1. Repeater
Repeater adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperkuat
sinyal, baik analog maupun digital yang melemah karena peredaman.
2. Hub
8
Hub membuat koneksi. Passive hub membuat agar jaringan melihat sejumlah
host sebagai satu kesatuan. Active hub memiliki kemampuan yang dimiliki
oleh passive hub, selain itu active hub juga dapat memperkuat sinyal.
3. Bridge
Bridge mengubah transmisi format data di jaringan dan melakukan
manajemen transmisi data, menghubungkan LAN, dan juga memeriksa
apakah data tersebut perlu menyeberangi bridge atau tidak.
4. Switch
Switch dapat mengirim data hanya kepada koneksi yang memerlukan data.
Switch tidak mengubah format data transmisi.
5. Router
Router memiliki kemampuan semua device di atas, termasuk mengatur
pengiriman data, menghubungkan LAN yang terpisah jauh.
Gambar 2.1 Network Devices
2.1.2 Client dan Server
Client-server computing adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
proses komputasi sistem jaringan yang terdistribusi dimana transaksi dibagi menjadi 2
bagian yaitu client dan server. Client adalah node / program yang meminta layanan dari
server. Sedangkan, server adalah node / program yang menyediakan layanan kepada
9
client (http://student.netacad.net). Proxy server adalah server yang berada di antara
aplikasi user dan server yang sebenarnya (http://www.webopedia.com). Proxy server
menginterupsi semua permintaan yang menuju ke server yang sebenarnya untuk melihat
apakah proxy server dapat menangani permintaan itu sendiri. Jika tidak dapat ditangani,
permintaan tersebut akan diteruskan ke server yang sebenarnya
2.2 OSI
Pada mulanya, komputer diciptakan dengan standar perusahaan masing-masing.
Ini terjadi karena adanya persaingan antar perusahaan. Sehingga, antar komputer yang
berbeda standarnya sulit untuk berkomunikasi. Untuk mengatasi masalah ini, ISO
(International Organization for Standardization) menciptakan model jaringan agar
antara jaringan yang berbeda ini dapat saling berkomunikasi. Model ini kemudian
dinamakan OSI (Open System Interconnection), model inilah yang menjadi model
primer dalam komunikasi jaringan. OSI terdiri dari tujuh layer yang terpisah, tapi saling
berhubungan, setiap bagian mendefinisikan bagaimana informasi berjalan melalui
jaringan. Dalam arsitektur ber-layer komunikasi antara dua layer yang berhubungan
menggunakan paket data yang disebut protocol data unit (PDU).
Berikut penjelasan tiap-tiap layer dari OSI layer dari bawah ke atas :
• Layer physical
Layer ini mengkoordinir fungsi untuk membuat koneksi fisik antara
pengirim dan penerima, mengatur transfer biner. PDU yang digunakan
adalah bits.
• Layer data link
10
Layer data link bertanggung jawab untuk pengiriman hop-to-hop (hop
bisa berupa komputer atau peralatan yang menghubungkan dua jaringan).
Layer ini menggabungkan bits menjadi frame. Layer data link juga
mengatur hop-to-hop flow control (mengatur rata-rata kecepatan frame
yang ditransfer agar station berikutnya tidak dipenuhi data) dan
pengendalian kesalahan.
• Layer network
Layer ini bertanggung jawab dalam mengatur penentuan peta jalan
(routing) dan pengalamatan. PDU yang digunakan pada layer ini adalah
paket.
• Layer transport
Layer transport bertanggung jawab atas pengiriman dari sumber ke
tujuan yang bebas error dari keseluruhan pesan. PDU yang digunakan
pada layer ini adalah segmen. Tanggung jawab lain yang spesifik yaitu
pengoreksian kesalahan, segmentation (pesan dipecah dalam segmen-
segmen), flow control (flow control yang dilakukan pada layer ini lebih
ke arah end-to-end), window sliding (mengatur jumlah segmen yang
dikirim dalam setiap pengiriman segmen).
• Layer session
Layer session mengatur dialog antar jaringan. Tugas lain yang spesifik
adalah penyelarasan yang dilakukan saat pengiriman data.
• Layer presentation
11
Layer ini bertugas untuk mengubah kode / data yang dikirim oleh aplikasi
pengirim menjadi format yang lebih universal. Di penerima, layer ini
bertanggung jawab memformat kembali data ke format yang dapat
dimengerti oleh penerima.
• Layer application
Layer ini menyediakan antar muka untuk pemakai dan menyediakan
layanan yang sering dibutuhkan pemakai.
Gambar 2.2 OSI Layer
2.3 TCP/IP
Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) adalah kumpulan
protokol / aturan yang dibuat untuk memungkinkan komputer yang beroperasi saling
berbagi sumber daya melalui jaringan (http://student.netacad.net). Protokol yang penting
dalam TCP/IP adalah TCP-UDP dan IP.
12
2.3.1 TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah protokol berbasiskan connection
oriented yang menyediakan transmisi data full duplex (pengiriman data dilakukan dua
arah) yang reliable. Dalam lingkungan connection oriented, sebuah koneksi dibuat
terlebih dahulu antara kedua ujung sebelum pengiriman informasi dimulai. Reliable
maksudnya menerapkan proses deteksi kesalahan dalam pengiriman data dan
pengiriman kembali jika data tidak sampai tujuan. TCP juga menyediakan layanan byte
stream, maksudnya paket dikirim dan sampai ke tempat tujuan secara urut.
2.3.2 UDP
User Datagram Protocol (UDP) adalah protokol berbasiskan connectionless
oriented yang merupakan bagian dari protokol TCP / IP (http://student.netacad.net).
UDP merupakan protokol sederhana yang tidak reliable. Penanganan error dan
pengiriman kembali pesan ditangani oleh layer yang lebih tinggi.
2.3.3 IP
Tiap komputer yang berada di jaringan TCP/IP harus diberikan identifier yang
unik, atau disebut alamat IP. Nomor ini harus unik, karena alamat yang duplikat
membuat routing menjadi mustahil. IP beroperasi di layer 3. Alamat IP terdiri dari
angka biner (0 dan 1) 32 bit. Alamat ini ditulis dalam empat angka desimal dan
dipisahkan dengan titik. Contoh : 192.168.1.2. Format ini disebut format desimal titik.
Fungsi IP :
1. IP merupakan bagian dasar dalam pengiriman data di Internet,
mendefinisikan format data yang tepat untuk dikirimkan ke Internet.
13
2. IP mendefinisikan fungsi routing dan pengalamatan.
3. IP mendefinisikan bagaimana suatu paket data harus diproses, kapan pesan
kesalahan harus disampaikan, dan kapan kondisi suatu paket harus diabaikan.
IP dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian mengidentifikasikan jaringan dimana
sistem terhubung (network) dan bagian yang lain mengidentifikasikan sistem tertentu
dalam jaringan (host).
Alamat IP dibagi ke dalam kelas untuk membedakan jaringan berskala besar
(kelas A), sedang (kelas B), dan kecil (kelas C). Alamat IP di kelas A hanya
menggunakan oktet pertamanya untuk menandakan alamat jaringannya. Kelas B
menggunakan dua oktet pertamanya untuk menandakan alamat jaringannya. Dan kelas C
menggunakan tiga oktet pertamanya untuk menandakan alamat jaringannya.
Kelas D digunakan untuk multicast pada alamat IP. Alamat multicast adalah
alamat untuk mengarahkan paket dengan alamat tujuan kepada sekumpulan alamat IP
yang telah didefinisikan sebelumnya. Sehingga, sebuah station dapat mengirim suatu
aliran data kepada banyak penerima secara bersamaan. Kelas E telah dipesan oleh
Internet Engineering Task Force (IETF) untuk penelitian. Sehingga, tidak ada alamat
kelas E yang telah dirilis di Internet. Alamat IP dengan oktet pertama 127 digunakan
untuk loopback testing.
Kelas Oktet Pertama (desimal) Oktet Pertama (bit)A 1-126 0…….B 128-191 10……C 192-223 110…..D 224-239 1110….E 240-255 1111….
Tabel 2.1 Pembagian Kelas IP
14
2.4 Bandwidth dan Throughput
Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi tertinggi dan frekuensi terendah
yang ada untuk sinyal jaringan. Bandwidth juga digunakan untuk mendeskripsikan
taksiran kapasitas throughput dari media jaringan atau protokol yang ada
(http://student.netacad.net).
Throughput adalah rata-rata kecepatan informasi yang datang (atau yang lewat)
melalui titik tertentu dalam sistem jaringan (http://student.netacad.net).
2.5 Routing
Routing adalah proses yang dilakukan oleh router untuk mengirim paket ke
tujuan (http://student.netacad.net). Router membuat keputusan berdasarkan alamat IP
tujuan dari paket. Semua peralatan yang berada di jalurnya menggunakan alamat IP
tujuan tersebut untuk mengantarkan paket tersebut ke tempat tujuannya. Supaya
keputusan router tepat, router harus mempelajari arah dari jaringan yang dituju. Routing
disimpan dalam tabel routing.
Routing loop dapat terjadi saat terjadi inkonsistensi dalam tabel routing karena
konvergensi yang lambat pada saat terjadi perubahan jaringan. Split horizon adalah salah
satu teknik routing yang digunakan untuk mencegah routing loop dengan cara
menghalangi informasi tentang routing keluar ke arah dimana informasi routing itu
diterima (http://student.netacad.net).
Dalam terminologi routing, interface berarti koneksi jaringan. Interface juga bisa
berarti koneksi antara dua sistem atau dua peralatan (http://student.netacad.net).
15
2.6 Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan komputer yang menjangkau wilayah yang relatif kecil
(http://www.webopedia.com). LAN biasanya dimiliki secara pribadi. Ukuran LAN
dibatasi hanya beberapa kilometer saja.
LAN didesain untuk berbagi sumber daya antara komputer atau workstation.
Dalam LAN sebuah komputer bisa diberikan disk drive dengan kapasitas yang besar dan
menjadi server untuk client lainnya. Software bisa disimpan dalam server sentral ini dan
dipakai bersama oleh semua pengguna. LAN dibedakan dengan tipe jaringan lain
berdasarkan media transmisi dan topologinya.
LAN sekarang ini menggunakan media transmisi yang diarahkan (kabel) yang
ditujukan untuk LAN tertentu dan bukan untuk publik. Selain itu, juga menggunakan
media yang tidak diarahkan (udara / vakum) yang bisa dibagi dengan LAN lain.
Bagaimanapun, walaupun medium-nya berbagi, salurannya tetap bersifat privat.
2.6.1 Aplikasi LAN
Pada saat ini LAN digunakan dalam perkantoran untuk tiga tujuan:
1. Sharing, ada tiga macam sharing yaitu sharing hardware (pemakaian secara
bersama-sama suatu hardware yang terhubung melalui LAN), sharing
software (penggunaan secara bersama-sama program yang canggih dan besar
yang disimpan dalam sebuah mesin), sharing data (berbagi file-file besar dan
data antara pemakai).
2. Komunikasi antar kantor (Interoffice Communication)
16
Karyawan dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan jaringan.
Mereka dapat mengirim pesan satu-ke-satu, satu-ke-banyak, dan satu-ke-
semua.
3. Komunikasi Internet (Internet Communication)
LAN juga dapat digunakan dalam lingkungan eksternal (Internet). Setiap
karyawan yang terhubung dalam LAN dapat berkomunikasi melalui Internet.
2.6.2 Teknologi LAN
Ada beberapa macam teknologi LAN, di antaranya adalah :
1. Token Ring
Token Ring dibuat oleh IBM, setiap station hanya dapat mengirim data
pada saat gilirannya tiba dan hanya boleh mengirim satu frame pada saat
gilirannya. Teknologi ini menggunakan token yang selalu berputar
menuju setiap station yang mengelilingi ring, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya tabrakan antar data (collision).
2. FDDI (Fiber Distributed Dual Interface)
Bentuknya seperti token ring dan juga menggunakan token, hanya saja
menggunakan ring ganda (dual ring). Jadi, pada saat salah satu sisi ring
nya putus, data pada FDDI tidak akan melewati jalur yang putus itu lagi.
3. Ethernet
Kebanyakan lalu lintas di Internet menggunakan koneksi ethernet.
Ethernet diciptkaan oleh Xerox pada tahun 1973 dengan kecepatan 10
Mbps dan menggunakan topologi bus. Ethernet sukses karena sederhana,
pemeliharaannya mudah, memiliki kemampuan untuk menggabungkan
17
dengan teknologi baru, dapat diandalkan, biaya pemasangan, dan upgrade
yang rendah. Ethernet menggunakan teknologi CSMA/CD (Carrier
Sense Multiple Access / Collision Detection), dimana sebuah host
komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama
memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer oleh
komputer lainnya. Jika terjadi tabrakan (collision), maka komputer
tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada
selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan
demikian jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
4. Fast Ethernet
Ethernet yang ada sekarang ini jauh berbeda dengan pendahulunya.
Tingginya permintaan akan kecepatan data yang lebih tinggi
mengakibatkan adanya desain protokol Fast ethernet yang memiliki
kecepatan data mencapai 100 Mbps.
2.6.3 Topologi LAN
Topologi mendefinisikan struktur jaringan. Topologi dibedakan menjadi dua:
1. Topologi fisik menggambarkan tata letak yang sesungguhnya dari kabel /
media, yaitu:
• Bus : menggunakan satu kabel utama (backbone) yang kedua ujungnya
berakhir, semua host langsung terhubung ke kabel utama ini
• Ring : menghubungkan host pertama ke selanjutnya, host terakhir ke
pertama.
18
• Star : menghubungkan semua kabel ke titik sentral
• Extended star : menghubungkan banyak star dengan menghubungkan
hub / switch
• Hierarchical : bentuknya mirip dengan extended star, hanya saja sistem
terhubung ke komputer yang mengatur jalur dalam topologi
• Mesh : setiap host memiliki koneksi ke host yang lain untuk proteksi.
Gambar 2.3 Topologi Fisik
2. Topologi logical menggambarkan bagaimana media tersebut diakses host
untuk mengirim data. Topologi logical yang paling umum adalah broadcast
dan token passing. Broadcast maksudnya suatu host mengirim data ke semua
host lain dalam jaringan. Token passing mengontrol akses jaringan dengan
memindahkan token elektronik secara sekuensial ke setiap host. Saat host
menerima token, host tersebut dapat mengirim data ke jaringan. Sedangkan
pada saat host tidak ingin mengirim data, token akan dipindah ke host
berikut. Contoh : Token Ring, FDDI.
19
2.6.4 Media LAN
Ada banyak media yang digunakan di LAN, beberapa di antaranya adalah :
1. STP (Shielded Twisted Pair)
Setiap pasang kawat dibungkus pelindung metalik. Kemudian empat pasang
kawat itu dibungkus lagi oleh pelindung metalik keseluruhan. STP
mengurangi noise elektrikal dalam kabel juga gangguan elektrikal dari luar
kabel (eksternal). Biaya STP lebih mahal dan pemasangannya lebih sulit jika
dibandingkan dengan UTP.
2. UTP (Unshielded Twisted Pair)
UTP terdiri dari empat pasang kabel, yang tiap pasangnya dipilin. Hanya
dilindungi oleh satu buah pelindung insulator. Untuk mengurangi crosstalk,
jumlah pilinannya bervariasi. UTP lebih murah daripada media lainnya, lebih
mudah dipasang, dan juga memiliki diameter eksternal yang kecil. Kerugian
menggunakan UTP adalah mudah terkena noise elektrikal jika dibandingkan
dengan media lain dan jarak untuk sinyal boost lebih pendek dibanding fiber.
3. Fiber Optik
Bagian dari fiber optik dimana sinar berjalan disebut inti dari fiber. Saat
cahaya memasuki inti, ada sejumlah jalur optik yang dapat dilalui oleh sinar
melalui fiber. Jalur optik ini disebut mode. Jika diameter dari inti cukup besar
sehingga terdapat banyak jalur yang dapat dilalui cahaya melalui fiber, fiber
tersebut dinamakan fiber multimode. Single-mode fiber memiliki inti yang
lebih kecil. Kabel fiber terdiri dari dua kaca fiber dan dilindungi oleh
pelindung yang terpisah. Satu membawa data dari device A menuju device B.
Sedangkan fiber yang lain membawa data dari device B ke A.
20
2.7 Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network adalah jaringan komunikasi data yang mencakup area
geografis yang relatif luas dan seringkali menggunakan fasilitas pengiriman yang
disediakan oleh pembawa umum, seperti perusahaan telepon (http://www.cisco.com).
WAN
Switched
Dedicated
Cell
Packet
Circuit
LeasedLine
ATM
X.25,FR
ISDN,dial up
Gambar 2.4 Pembagian WAN Link
2.7.1 Circuit Switching
Circuit switching membuat suatu koneksi fisik untuk data dan suara antara
pengirim dan penerima. Circuit switching memungkinkan hubungan data yang dapat di-
inisialisasi ketika dibutuhkan dan berakhir ketika komunikasi selesai. Saat kedua
jaringan terhubung dan sudah di-autentikasi, mereka dapat mengirim data. Circuit
switching memastikan adanya kapasitas koneksi yang tetap tersedia untuk pelanggan.
Jika sirkuit ini membawa data komputer, pemakaian kapasitas yg sudah ditetapkan ini
menjadi tidak efisien, karena adanya variasi dalam pemakaian.
21
2.7.2 Packet Switching
Packet switching merupakan teknologi WAN di mana para pemakai berbagi
sumber pembawa umum. Jaringan dengan packet switched dibuat untuk menyediakan
teknologi WAN yang lebih efektif biaya dibandingkan jaringan circuit switched yang
pemakaian kapasitasnya sudah ditetapkan..
Dalam pengaturan packet switching, jaringan memiliki hubungan ke dalam
jaringan pembawa, dan banyak pelanggan berbagi jaringan pembawa tersebut. Bagian
dari jaringan pembawa yang dipakai bersama sering mengarah sebagai cloud. Hubungan
virtual antara tempat-tempat pelanggan sering mengarah sebagai virtual circuit.
Switch di jaringan paket switching menentukan link mana yang akan dikirimkan
paket. Ada dua pendekatan untuk penentuan link ini, connectionless atau connection
oriented. Connectionless, spt Internet, membawa informasi pengalamatan penuh di tiap
paket. Tiap switch harus mengevaluasi alamatnya untuk menentukan akan dikirim ke
mana paketnya. Connection oriented menentukan terlebih dahulu rute paketnya, dan tiap
paket hanya perlu membawa identifier.
2.7.3 Peralatan WAN
WAN menggunakan sejumlah peralatan yang khusus untuk lingkungan WAN:
1. Modem
Modem adalah peralatan yang mengubah sinyal digital ke sinyal analog di
sumber. Di tujuan, sinyal analog dikembalikan ke bentuk digitalnya. Modem
pool adalah modem dengan banyak port yang digunakan untuk menerima
panggilan yang masuk (http://www.tldp.org).
22
2. WAN Switch
WAN Switch adalah peralatan antar jaringan yang digunakan oleh jaringan
pembawa. Peralatan ini beroperasi di layer data link pada OSI layer.
2.8 Integrated Services Digital Network (ISDN)
Integrated Services Digital Network (ISDN) adalah jaringan yang menyediakan
koneksi digital dari sumber ke tujuan untuk mendukung sekumpulan layanan termasuk
layanan suara dan data. ISDN memperbolehkan beberapa saluran digital beroperasi
secara terus-menerus melalui kabel telepon yang sama dengan yang digunakan untuk
saluran analog. ISDN merupakan salah satu teknologi WAN yang digunakan untuk
menyediakan akses jaringan dari lokasi yang jauh. ISDN memperbolehkan sinyal digital
dikirim melalui kabel telepon yang sudah ada. ISDN juga menyediakan bandwidth lebih
dari koneksi dial up 56Kbps.
2.9 Frame Relay
Frame Relay merupakan protokol WAN dengan performa tinggi yang beroperasi
pada layer physical dan data link dari model referensi OSI.
Frame Relay berbasis packet switching dan connection oriented. Jaringan
packet-switching memungkinkan end station berbagi media jaringan dan bandwidth
yang tersedia secara dinamis.
Protokol WAN terdahulu, seperti X.25 dirancang pada saat sistem transmisi
analog dan media tembaga masih dominan. Link ini kurang reliable jika dibandingkan
media transmisi fiber yang ada sekarang ini. Oleh karena itu, Frame Relay memiliki
performa yang lebih tinggi dibandingkan X.25.
23
2.9.1 Peralatan Frame Relay
Frame Relay digunakan untuk menghubungkan LAN. Peralatan WAN Frame
Relay dibagi ke dalam dua kategori di bawah ini:
1. Data Terminal Equipment (DTE)
DTE biasanya merupakan peralatan akhir dalam suatu jaringan tertentu dan
biasanya terletak di tempat pelanggan. Tetapi mungkin saja dimiliki oleh
pelanggan. Contoh peralatan DTE yaitu terminal, PC, router, dan bridge.
2. Data Circuit-terminating Equipment (DCE)
DCE merupakan peralatan jaringan yang dimiliki oleh si pembawa. Tujuan
peralatan DCE adalah menyediakan koneksi ke jaringan, mengirim traffic, serta
menyediakan sinyal kepada DTE. Gabungan beberapa DCE membentuk suatu
Frame Relay Switch (Cloud).
Gambar 2.5 DCE biasanya berada di dalam WAN yang dioperasikan oleh pembawa
2.9.2 Frame Relay Virtual Circuit
Koneksi dalam jaringan Frame Relay antara dua buah DTE disebut virtual
circuit (VC). Sirkuit virtual menyediakan komunikasi dua arah dari satu peralatan DTE
24
ke peralatan yang lain dan diidentifikasi secara unik dengan Data Link Connection
Identifier (DLCI). Sirkuit virtual Frame Relay dibagi menjadi dua:
• Switched virtual circuits (SVCs)
Switched Virtual Circuit merupakan hubungan sementara yang digunakan
dalam situasi yang membutuhkan pengiriman data sesekali antar peralatan
DTE melalui jaringan Frame Relay. Sesi komunikasi melalui SVC terdiri
dari empat kondisi, yaitu call setup (sirkuit virtual antara dua peralatan DTE
Frame Relay dibuat), pengiriman data (data dikirim melalui sirkuit virtual),
idle (koneksi antar peralatan DTE masih aktif, tapi tidak ada data yang
dikirim. Jika suatu SVC tetap dalam kondisi menganggur untuk waktu
tertentu, panggilan akan terputus), call termination (sirkuit virtual antar
peralatan DTE diakhiri / dihancurkan). Setelah sirkuit virtual dihancurkan,
peralatan DTE harus membuat SVC baru jika ada data tambahan untuk
dikirim. SVC lebih hemat dibandingkan PVC karena sirkuitnya tidak dibuka
setiap saat.
• Permanent virtual circuits (PVCs)
Permanent Virtual Circuit (PVC) merupakan koneksi yang dibuat secara
permanen, digunakan untuk pengiriman data yang sering dan konsisten
antara peralatan DTE. PVC selalu beroperasi dalam salah satu dari kondisi
operasional berikut, yaitu pengiriman data (data dikirim antar peralatan DTE
melalui sirkuit virtual), idle (koneksi antar peralatan DTE aktif, tapi tidak ada
data yang dikirim. PVC tidak akan dihancurkan ketika dalam kondisi idle).
Peralatan DTE dapat mulai mengirim data kapanpun mereka siap karena
sirkuit dibuat secara permanen.
25
2.9.3 Topologi Frame Relay
Dalam Frame Relay ada dua topologi yang mungkin diterapkan, yaitu :
1. Topologi mesh penuh (full mesh)
Pada topologi ini tiap-tiap node terhubung satu sama lain melalui Virtual
Circuit. Misalnya ada tiga node yaitu A, B, dan C. Jika masing-masing node
dihubungkan dengan topologi mesh penuh maka A dan B, A dan C, serta B
dan C akan saling terhubung satu sama lain.
2. Topologi hub and spoke
Pada topologi ini terdapat sejumlah node yang terhubung melalui Virtual
Circuit ke satu node yang menjadi pusat. Misalnya ada tiga node yaitu A, B
dan C. A bertindak sebagai node pusat. Jika dihubungkan dengan topologi
hub and spoke maka A terhubung ke B dan C, tetapi B dan C tidak saling
terhubung satu sama lain. Dalam hal ini A disebut hub, B dan C disebut
spoke. A berfungsi sebagai back haul yang berfungsi sebagai tempat untuk
mengambil data menuju ke node lain (http://www.whatis.com).
2.9.4 DLCI (Data Link Connection Identifier)
Sirkuit virtual Frame Relay diidentifikasikan oleh Data Link Connection
Identifier (DLCI). Nilai DLCI ditetapkan oleh penyedia layanan. DLCI memiliki arti
lokal yang nilainya unik dalam LAN, tetapi tidak memiliki arti dalam WAN Frame
Relay. Pada gambar ditunjukkan bahwa dua DTE yang berbeda bisa memiliki nilai yang
sama dalam jaringan Frame Relay.
26
Gambar 2.6 Sirkuit virtual tunggal dapat diberikan DLCI yang berbeda di tiap VC
2.9.5 Frame Relay CIR
CIR merupakan singkatan dari Commited Information Rate. CIR adalah jaminan
throughput terendah yang digaransikan oleh penyedia layanan Frame Relay pada kondisi
normal. Penyedia layanan Frame Relay tidak dapat menjamin pengguna dapat mengirim
pada kecepatan CIR selamanya, tapi menjamin pengguna dapat mengirim pada
kecepatan CIR selama waktu tertentu. Biasanya saat terjadi traffic yang banyak,
terjadilah apa yang disebut kongesti / kemacetan. CIR diukur dalam bits per detik.
2.9.6 Mekanisme Pengendalian Kemacetan
Frame Relay mengimplementasikan dua mekanisme pemberitahuan kemacetan :
1. Forward explicit congestion notification (FECN)
Mekanisme FECN diinisiasi ketika peralatan DTE mengirim frame dari Frame
Relay ke dalam jaringan. Jika terjadi kemacetan jaringan, peralatan DCE (switch)
menge-set nilai bit FECN frame menjadi 1. Ketika frame mencapai peralatan
DTE tujuan, field alamat mengindikasikan frame yang pernah terkena kemacetan
dalam jalur dari sumber ke tujuan. Peralatan DTE dapat menyampaikan
informasi ini ke protokol layer yang lebih tinggi untuk pemrosesan.
27
2. Backward explicit congestion notification (BECN)
Bit BECN merupakan bagian dari field alamat dalam frame header Frame Relay.
Peralatan DCE menge-set nilai bit BECN menjadi 1 dalam frame yang berjalan
di arah yang berlawanan dari frame yang bit FECN-nya telah di-set. Ini
menginformasikan peralatan DTE penerima bahwa ada jalur khusus di jaringan
yang mengalami kemacetan. Peralatan DTE dapat menyampaikan informasi ini
ke protokol layer yang lebih tinggi untuk pemrosesan.
2.9.7 Frame Relay Discard Eligibility
Bit Discard Eligibility (DE) digunakan untuk mengindikasikan bahwa suatu
frame memiliki prioritas yang lebih rendah dibandingkan frame lain. Bit DE bisa diatur
oleh pengguna (ataupun oleh router), yaitu dengan mengatur nilai bit DE menjadi satu.
Pengaturan bit DE oleh pengguna disebut user priority control.
Pengaturan bit DE yang dilakukan oleh jaringan yaitu dengan memonitor rate
dari frame yang dikirim oleh pemakai selama pengiriman data berlangsung. Jika rate
kedatangan melebihi jumlah bit maksimum yang ditentukan, beberapa frame di atas
kelebihan ini akan diatur nilai DE-nya menjadi satu oleh peralatan DTE. Pada saat
jaringan terjadi kemacetan jaringan, frame yang nilai bit DE-nya menjadi satu akan
dibuang oleh peralatan DCE.
2.9.8 Pemeriksaan Error Frame Relay
Frame Relay menggunakan mekanisme pemeriksaan error yang disebut Cyclic
Redundancy Check (CRC). Teknik ini membandingkan dua nilai, yaitu nilai yang
dihitung oleh node penerima dan nilai yang telah disimpan dalam frame yang dikirim
28
oleh node pengirim. Frame Relay tidak mengimplementasikan koreksi error. Jika
ditemukan error pada frame, frame akan dibuang tanpa pemberitahuan. Integritas data
tidak dikorbankan karena koreksi kesalahan dapat dilakukan pada protokol layer yang
lebih tinggi (layer transport).
2.9.9 Frame Relay Local Management Interface
Local Management Interface (LMI) merupakan kumpulan pengembangan dari
spesifikasi dasar Frame Relay. LMI menawarkan banyak fitur (yang disebut extensions)
untuk mengelola jaringan yang kompleks. Extensions tersebut meliputi pengalamatan
global, pesan status sirkuit virtual, dan multicasting.
Extensions pengalamatan global LMI memberi nilai yang lebih global pada
DLCI daripada arti lokal. Nilai DLCI menjadi alamat DTE yang unik dalam WAN
Frame Relay. Extensions ini menambah kegunaan dan manageability pada jaringan
Frame Relay. Seluruh jaringan Frame Relay terlihat mirip seperti LAN menurut
pandangan router di bagian ujung.
Pesan status sirkuit virtual menyediakan komunikasi dan penyelarasan antara
peralatan DTE dan DCE. Pesan digunakan untuk melaporkan secara periodik tentang
status PVC, mencegah data dikirim ke dalam black hole (daerah yang tidak ada).
Extensions multicasting LMI memungkinkan penghematan bandwidth dengan
memperbolehkan update routing dan pesan resolusi pengalamatan dikirim hanya ke
kumpulan router tertentu. Extension ini juga mengirim laporan berisi status dari
kumpulan multicast dalam pesan update.