bab 2 dasar teori

Upload: apriliana-kurniasari

Post on 21-Jul-2015

600 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah Bab 2 Dasar Teori Kelompok XVI 5 BAB 2 DASAR TEORI 2.1Peta Topografi 2.1.1 Pengertian Petaadalahgambaranpermukaanbumiyangdigambarpadabidangdatardengan skalatertentu,sedangkanpetatopografiadalahgambarantentangpermukaanbumi dengandetailnya(jalan,sungai,jembatan,rumah,dll)yangdisajikandalambidang datardenganperbandingantertentu.Unsur-unsurtersebutdapatdikenalmaupun diidentifikasidanpadaumumnyauntukmemperlihatkankeadaanyang sesungguhnya. Pengertian lain mengenai peta topografi ada dua, yaitu : a.Petayangmenggambarkanreliefpermukaanbumibesertabangunanalami maupun buatan manusia yang ada di atasnya. b.Petayangmenggambarkanrelief/sifatpermukaanbumiyangdigambarkan dengan garis kontur. 2.1.2 Garis Kontur Gariskonturadalahgarisdipetayangmenghubungkantitik-titikyangmempunyai ketinggianyangsama,diatasataudibawahreferensiketinggiantertentudimuka bumi.Kecuramandarisuatulereng(stepness)dapatditentukandenganadanya intervalkonturdanjarakantaraduakontur,sedangkanjarakhorizontalantaradua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling berpotongansatusamalain.Selainitugariskonturharusmerupakangarisyang tertutup baik di dalam maupun di luar peta. Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah6 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII Pada gambar berikut ditunjukan jenis-jenis garis kontur : (a) (b) (c) Gambar 2.1 Jenis-jenis garis kontur.(a) Kontur sebuah bukit, (b) Kontur sebuah sungai, (c) Kontur pada daerah datar + 600 +550 + 500 + 450 + 400 + 110+ 107,5 + 105 + 102,5 + 200 + 300 + 400 + 500 Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah7 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut : 1.Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta. 2.Duabuahgariskonturdenganketinggianyangberbedatidakmungkinsaling berpotongan. 3.Gariskonturtidakmungkinbercabang(dalamhubungannyadengankeaslian alam, kecuali buatan manusia). 4.Gariskonturdenganketinggianberbedatidakmungkinmenjadisatu,kecuali pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit. 5.Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat. 6.Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang. 7.Gariskonturyangmelaluitanjung/lidahbukitakancembungkearahturunnya tanah. 8.Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau hulu lembah. 9.Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai. 10. Garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya jalan. Gariskonturmerupakancirikhasyangmembedakanpetatopografidenganpeta lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnyapermukaan bumi yang dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis konturantaralainuntukpembuatantracejalan/reldanmenghitungvolumegalian dan timbunan. 2.2 Tahap Pembuatan Peta 2.2.1 Pengukuran Kerangka Peta a. Kerangka horisontal Sesuaidengankeadaanluasdaerahyangakandipetakan,makakerangkapetayang digunakandalampraktikumadalahberupapoligon.Poligondibagimenjadipoligon terbuka dan tertutup. Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah8 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII Dalamprosespembuatankerangkahorisontalpoligonterbuka/tertutupdiikatkan pada titik pasti yang telah diketahui koordinatnya.

o34o51|5o12|1o45|4|3o23|2o23o5o51o1o12o2o4o45o3o34 Gambar 2.2 Pengukuran kerangka horisontal Keterangan : 1,2,3,: nomor titik |1,|2,|3,: sudut dalam poligon o1, o2, o3,: sudut luar poligon o12,o23,o34,: azimuth Rumus-rumus yang harus dipenuhi : a. Syarat sudut Jumlah sudut dalam poligon: E|d = (n 2) x 180o Jumlah sudut luar poligon : E|= (n + 2) x 180o Dimana: n= jumlah titik poligon E|= jumlah sudut poligon b. Syarat sisi Jumlah proyeksi pada sumbu y= E(d sin o) = 0 Jumlah proyeksi pada sumbux = E(d cos o)= 0 c. Azimuth awal Pengukuranazimuthdidasarkanpadaarahutaramagnetbumiatauazimuth kompas. Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah9 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII d. Menghitung azimuth masing-masing titik Untuk poligon sudut dalam o(n,n+1) = o(n 1, n) + 180o - |D Untuk poligon sudut luaro(n,n+1) = o(n 1, n) - 180o + |L Dimana :n= nomor titik o= azimuth |D= sudut dalam polygon |L = sudut luar polygon Cara perhitungan poligon dilakukan menurut tetapan : 1.Menjumlahkan sudut dari sudut dalam atau luar yang diukur. 2.Menentukanbesarpenyimpangan(|)kemudianmemberikankoreksipadatiap titik. 3.Menghitung sudut jurusan didasarkan pada sudut poligon yang telah terkoreksi. 4.Menghitung proyeksi titik ke sumbu x dan y yaitu d sin o dan d cos o. 5.Menentukan penyimpangan jumlah jarak proyeksi dan memberikan koreksi pada tiap-tiap jarak tertentu b. Kerangka vertikal Kerangkavertikaldiukurdenganmenggunakanalatwaterpass.Pekerjaan waterpassing atau pengukuran beda tinggi yaitu : 1. Pengukuran beda tinggi di suatu tempat 2. Pengukuran profil/penampang tanah pada arah memanjang. Beda tinggi antara dua titik adalah selisih tinggi dalam vertikal atau jarak terpendek antara dua nivo yang melalui titik tersebut. Penampang adalah tampang yang arahnya melintang. Pengukuran beda tinggi diperlukan untuk menghitung volume galian dan timbunan tanah. Dalampembuatanpetatopografidigunakanpengukuranmemanjanguntuk ketinggiantitikdetaildandarihasilpengukurandidapatbedatinggisuatutitikikat (poligon)terhadaptitikikatlainnya.Bedatinggiyangdidapatnantinyaakan digunakan sebagai data dalam pembuatan dan penggambaran peta topografi. Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah10 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII Pengukuran beda tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : 1. Metode menyipat datar BTABTB i B AHAB A Gambar 2.3 Pengukuran beda tinggi dengan metode menyipat datar Metode ini menggunakan waterpass sebagai alat ukurnya AHAB= BTA BTB HB= HA + AHAB Dimana: AHAB: beda tinggi antara titik A dan titik B BT : Bacaan benang tengah H: Ketinggian/elevasi 2. Metode barometris Gambar 2.4 Pengukuran dengan metode barometris Metodebarometrismenggunakanbarometersebagaialatukurnya.Metodeini memakaiprinsipmenggunakantekananudarapadatempatyangakandicari ketinggiannya.Untukmengetahuiketinggiandarimukaairlautrata-rata.Setelah ketinggiandiketahuimakabedatinggiyangdiperolehkurangakurat,karena tergantung dari suhu, kelembaban udara, dan juga gaya tarik bumi. Ah AB B A Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah11 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII Dalam pemilihan titik detail harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, yaitu jangan terlalujarangmaupunterlalurapat.Jikatitikterlalujarangmakahasilpetasituasi tidakakanmencerminkankondisiyangsebenarnya,namunjikaterlalurapat,kurang efisien.Untukdaerahdatarcukupdiambilbeberapatitiksajatetapiuntuktanah bergelombangdiambiltitikefektifnya,untukparitdiambildatatentangkedalaman dan lebarnya. Agarpengambilantitikdetaillebihmudah,mengenaisasaran,makatitiktersebut dapat dikelompokan sebagai berikut : a.semua jalan (meliputi : jalan raya, jalan kecil, dll) b.saluran-saluran air batas sungai, batas pantai c.jembatan, gardu listrik, tugu, monumen, dll d.lapangan olahraga, lapangan terbang, persawahan, permukiman e.kantor pemerintahan, kantor polisi, bank, pasar, toko, dll f.batas-batas propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan, dll Padasetiappengukuransuatutitikdetail,perhitungan,jarakdanbedatinggi dilakukandengancaratachimetriataudisesuaikandenganalatyangdigunakan, untuk theodolit digunakan rumus-rumus sebagai berikut : BB zmB AHAB i A Jd Gambar 2.5 Pengukuran beda tinggi dengan cara tachimetri Jd (jarak datar)= Jm cos m = (BA BB) x 100 x cos2 mBeda tinggi = AH= (BA BB) x 100 sin 2m + i BT BT BA Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah12 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII Dimana : i= tinggi alat BA= bacaan benang atas BB= bacaan benang bawah BT= bacaan benang tengah m= sudut miring z= sudut zenith = 90o - m AH= beda tinggi antara titik A dan B Jd= jarak datar Jm = jarak miring 3. Metode trigonometri

z B m AHAB i A Jd Gambar 2.6 Pengukuran dengan menggunakan cara trigonometri Pada metode ini alat yang digunakan adalah theodolit.Beda tinggi antara A dan B = Jd tan m Dimana : Jd = jarak datar z = zenith m= sudut miring c. Data yang harus diukur Datayangharusdicaritergantungdenganalatyangdigunakan.Datayangperlu diukurdalamkaitannyadenganpengukurankerangkahorisontaldengan menggunakan theodolitadalah benang atas, benang bawah, benang tengah,azimuth, zenith, tinggi alat dan sket pengukuran, sedangkan data yang perlu diambil untuk BT Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah13 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII kerangkavertikaladalahdatadaripenggunaanwaterpassyaitubenangatas,benang bawah, dan benang tengah. d. Praktikum yang dilaksanakan PraktikumdilaksanakandilokasiGedungIFakultasTeknikUniversitasSebelas MaretSurakarta.Kerangkahorisontalberupapoligonsegilimatidakberaturan. PengukurankerangkahorisontaldenganmenggunakanTheodolitWildT-0dan DigitalTheodolit(DT),sedangkanuntukkerangkavertikaldigunakanalatberupa Waterpass.Setiaptitikpoligondilakukanduakalipengukuran,yaitupengukuran pergi dan pengukuran pulang. 2.2.2Pengukuran Titik Detail Titik detail adalah semua penampakan yang ada di muka bumi baik alamiah maupun buatanmanusia.Padapengukuraninitidakmungkindilakukansecaralengkapdan terperinci,olehkarenaituharusdiambiltitikdetailseefektifmungkinyangdapat mewakili dalam penggambaran peta situasi nantinya. a. Cara-cara pengambilan titik detail Dalam pengukuran titik detail dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : 1.Pengukuran Titik Detail dengan Cara Memancar 11 8282 7A 37 3 B 64 6 4 5 5

Gambar 2.7 Pengukuran titik detail dengan cara memancar Carainidipakaijikajarakantaratitiktetapberdekatan.AdanBadalahtitiktetap. Dari gambar di atas pesawat diletakan di titik A lalu diambil a1, a2, a3,, sedangkan arah sumbu masing-masing menjauhi titik A, begitu juga titik B. Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah14 Bab 2 Dasar Teori Kelompok VIII 2.Pengukuran Titik Detai dengan Cara Melompat TD1 1

Gambar 2.8 Pengukuran titik detail dengan cara melompat Adakalanyakitamengalamikesulitanjikamenggunakanmetodememancardalam mengukurtitikdetailkarenatitiktetapberjauhan,sehinggadiperlukancara melompat. 3. Pengukuran Titik Detail dengan Cara Grid Dilakukan dengan membuat grid-grid tiap jarak tertentu. b. Data yang Harus Diukur Datapengukurantitikdetailyangdiperlukanadalahazimuth,zenith,benangatas, benang bawah, benang tengah, dan tinggi alat serta sketsa pengukuran titik tersebut. Datatersebutdigunakanuntukmencarijarakdanbedatinggiantaratempatalat didirikan dengan titik detail yang diukur. c. Praktikum yang Dilaksanakan AlatyangdigunakanuntukpengukurantitikdetailadalahtheodolitwildT-0dan digunakancarapengukuranmemancarpadatiaptitikpoligon.Padatitikpoligon dilakukanpendekatandalamarahazimuth0o,45o,90o,135o,180o,225o,270o,dan 315osertakearahtitikpentinglainnya,antaralainsudut-sudutbangunan,jalan, talud, saluran air, dan lain-lain. 1 2 3 4 5 6 7 82 3 4 5 6 7 8