bab 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · bab 1 pengertian dan ruang lingkup spm 1.1 latar belakang pada...

158

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar
Page 2: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar
Page 3: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

1

BAB 1

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM

1.1 Latar Belakang

Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan

pemenuhan standar pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan,

sehingga pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) memperoleh kepuasan.

Pasal 54 UU RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa

standar pendidikan tinggi terdiri atas: 1) standar nasional pendidikan tinggi yang

ditetapkan oleh menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan

mengembangkan standar nasional pendidikan tinggi; dan 2) standar pendidikan tinggi

yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional

Pendidikan Tinggi.

IT Telkom memiliki keleluasaan dalam mengatur pemenuhan SNPT dengan mengacu

pada peraturan yang ada yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia UU No. 4 Tahun 2015. Berdasarkan hal tersebut

IT Telkom memiliki standar mutu yang berfungsi sebagai:

1. Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan tugas dan pengelolaan dalam rangka

mewujudkan visi dan menjalankan misi IT Telkom

2. Memacu seluruh unit dalam peningkatan kinerja sehingga dapat memberikan

layanan yang bermutu dalam penyelenggaraan tugas pokok

3. Sebagai standar minimal yang dapat diukur dan diuraikan menjadi beberapa

parameter yang dituntut dari lulusan IT Telkom

Adapun pengembangan standar mutu akan terus dilakukan dan ditingkatkan secara

berkelanjutan sejalan dengan peningkatan capaian pada standar mutu tersebut.

Page 4: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

2

1.2 Komponen Standar Mutu IT Telkom

Komponen yang menjadi jaminan mutu ditetapkan sebagai Standar Mutu IT Telkom.

Standar mutu tersebut berpedoman pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SPN) Bab IX Pasal 35 dan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP dan

Peraturan Mendikbud No 49 tahun 2014. Standar mutu yang ditetapkan merupakan hasil

mutu kumulatif dari semua kegiatan yang terencana, yang meliputi unsur masukan,

proses dan keluaran dari sistem pendidikan. Standar mutu pada Sistem Penjaminan Mutu

Internal IT Telkom mencakup komponen-komponen yang mencerminkan tingkat

efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan tinggi yang bermutu. Pemenuhan

komponen dalam standar mutu di IT Telkom yang mengacu pada Peraturan Menteri

Nomor 44 Tahun 2015 digunakan dan selalu diupayakan agar dapat mencerminkan mutu

terbaik IT Telkom. Berikut komponen Standar Mutu yang digunakan:

I. Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari:

a. Standar kompetensi lulusan;

b. Standar isi pembelajaran;

c. Standar proses pembelajaran;

d. Standar penilaian pembelajaran;

e. Standar dosen dan tenaga kependidikan;

f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;

g. Standar pengelolaan pembelajaran; dan

h. Standar pembiayaan pembelajaran.

II. Standar Nasional Penelitian yang terdiri dari:

a. Standar hasil penelitian;

b. Standar isi penelitian;

c. Standar proses penelitian;

d. Standar penilaian penelitian;

e. Standar peneliti;

f. Standar sarana dan prasarana penelitian;

g. Standar pengelolaan penelitian; dan

h. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian

Page 5: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

3

III. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri dari:

a. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat;

b. Standar isi pengabdian kepada masyarakat;

c. Standar proses pengabdian kepada masyarakat;

d. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat

e. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

f. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat

g. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan

h. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

Adapun standar tambahan Perguruan Tinggi sebagai berikut :

IV. Standar Kemahasiswaan

V. Standar Kerjasama

VI. Standar Kesejahteraan Pegawai

1.3 Pelaksanaan Standar Mutu IT Telkom

Keberhasilan pelaksanaan jaminan mutu berbagai aspek pendidikan sangat dipengaruhi

oleh kultur/ budaya kerja dan mindset kesadaran mutu semua dosen, karyawan dan

mahasiswa/peserta didik di IT Telkom. Untuk itu, sangat diperlukan kepemimpinan yang

kuat dan inisiatif manajemen dalam proses penyadaran dan perubahan kultur serta etos

kerja secara terus-menerus melalui sosialisasi, lokakarya, penerbitan pedoman

pelaksanaan dan bimbingan kendali mutu yang dikembangkan mulai dari tingkat institusi

hingga unit-unit terkait sehingga tercipta suasana akademik yang diharapkan.

Institusi menetapkan standar mutu yang akan dicapai dan melakukan sosialisasi ke unit-

unit yang terkait untuk membuat rencana kegiatan rutin maupun pengembangan yang

harus ditetapkan target-target pencapaiannya.

Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan standar mutu adalah penetapan prosedur,

persiapan, pelaksanaan serta sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang

dirancang dalam upaya pencapaian mutu. Dengan komitmen tersebut, diharapkan

pelaksanaan 27 komponen Standar Mutu IT Telkom dapat berjalan sesuai dengan

penetapan target yang telah dibuat.

Page 6: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

4

1.4 Pemantauan Standar Mutu IT Telkom

Pada suatu sistem penjamin mutu, pemantauan merupakan langkah esensial untuk

menilai keberhasilan sistem secara keseluruhan. Pada prinsipnya, pemantauan sistem

adalah upaya agar suatu sistem dapat diterapkan sesuai dengan yang direncanakan,

mencari akar permasalahan dan menetapkan solusi untuk penyelesaian masalah yang

tepat dan mengarah pada perbaikan berkelanjutan. Pemantauan dilakukan meliputi

identifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung untuk menentukan tindakan koreksi

yang dibutuhkan, dan apabila diperlukan dapat mengarah pada pengkajian ulang tentang

sistem penjaminan mutu yang sedang berlaku. Untuk kebutuhan ini pada tahap

perencanaan, telah disediakan pula prosedur pemantauan, evaluasi dan perbaikan.

1.5 Perbaikan Standar Mutu IT Telkom

Langkah yang dilakukan setelah proses pemantauan yaitu melakukan evaluasi

berdasarkan komponen terkait dengan tujuan perbaikan berkelanjutan. Hal ini perlu

dilakukan agar keberhasilan sistem penjaminan mutu tetap sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan. Identifikasi masalah merupakan tahap awal untuk menentukan kegiatan

yang akan dievaluasi untuk menentukan penyebab ketidaksesuaian, serta menentukan

langkah koreksi yang perlu dilakukan. Langkah selanjutnya adalah melakukan dan

memantau hasil perbaikan untuk melihat koreksi antara perencanaan dan solusi yang

diberikan. Langkah akhir adalah implementasi perbaikan berdasarkan solusi

penyelesaian masalah yang dapat dijadikan dan digunakan sebagai standar yang akan

digunakan selanjutnya.

Page 7: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

5

BAB 2

STANDAR PENDIDIKAN

2.1 Standar Kompetensi Lulusan

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, Kompetensi

merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang

sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-

tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Pasal 25 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan menyatakan bahwa standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman

penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Pada ayat 2

pasal tersebut dinyatakan bahwa standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 meliputi kompetensi untuk seluruh mata kuliah atau kelompok mata kuliah.

Kompetensi lulusan tersebut mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) telah diatur oleh Peraturan Presiden No

8 tahun 2012 dan Permendikbud No 73 tahun 2013.

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam

rumusan capaian pembelajaran lulusan. Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan

dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai acuan utama

pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar

penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan

pembelajaran. Rumusan capaian pembelajaran lulusan dapat dicapai dengan mengacu

pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan pada KKNI

Page 8: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

6

2.1.1 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Program Studi memliki kurikulum yang

sesuai dengan visi misi, jenjang level

KKNI, SN-DIKTI, dan standar

internasional seperti (ACM, IEEE,

ABET, IABEE, JABEE, dan lainnya)

setiap 5 tahun sekali dan dievaluasi

minimal 1 tahun sekali dengan

melibatkan stakeholder.

a. Pemahaman sivitas

akademika terhadap

visi misi institusi,

fakultas, dan prodi

b. Dokumen standar

penyusunan

kurikulum

c. Dokumen kurikulum

d. Berkas evaluasi

kurikulum

e. Laporan audit AMI

a. Survei dan review

pemahaman visi

misi institusi,

fakultas, dan prodi

b. Pertemuan dengan

stakeholder terkait

1 taun sekali

c. Review dokumen

kurikulum yang

berlaku

d. Audit AMI

1 tahun sekali,

survey

kepuasan

pengguna

minimal 75%

Fakultas,

Prodi,

Stakeholder

Program Studi menetapkan capaian

pembelajaran dan kompetensi lulusan

sesuai dengan rumusan sikap,

keterampilan umum dan keterampilan

khusus serta menggambarkan secara

jelas kebutuhan pemangku kepentingan

a. Dokumen kurikulum

b. Dokumen Rencana

Pembelajaran

Semester

c. Laporan audit AMI

d. Feedback dari

industri

a. Monev

pembelajaran

b. Audit AMI

c. Survei kepuasan

pengguna lulusan

a. 1 kali dalam 1

semester b-d.)

1 tahun 1 kali

Fakultas,

Prodi,

Stakeholder

Page 9: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

7

setiap 5 tahun sekali dan dievaluasi

setiap tahunnya.

d. Masukan

kebutuhan dari

stakeholder

e. Review kepuasan

pengguna lulusan

Program studi harus melakukan

pengukuran dan evaluasi capaian

pembelajaran secara sistematik setiap

tahun dengan mempertimbangkan hasil

capaian pembelajaran dan tes luaran.

a. Monev pengukuran

pembelajaran

b. Rencana

Perkuliahan

Semester

a. Checklist capaian

pembelajaran

b. Rubrik Penilaian

1 tahun sekali,

survey

kepuasan

EDOM minimal

75%

Prodi,

Pengembangan

Pembelajaran

Institusi secara sistematik melakukan

penelusuran lulusan dan survey

kepuasan lulusan serta orang tua

lulusan setiap tahun.

a. Memiliki sistem

informasi yang

digunakan untuk

menggali data dan

informasi terkait

lulusan dan dunia

kerja serta

kepuasan orang tua

lulusan

b. Laporan kepuasan

lulusan dan orang

tua

a. Survei kepuasan

lulusan dan orang

tua dan seluruh

sivitas dengan

diunggah di website

ittp

b. Review hasil survey

1 tahun sekali,

survey

kepuasan

minimal 75%.

Hasil

disosialisasikan

melalui Web

dan media

lainnya

Kerjasama,

Prodi, CDC,

Sisfo

Page 10: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

8

Program studi mewajibkan mahasiswa

memiliki satu sertifikat kompetensi bagi

lulusannya minimal 1 keahlian.

Kerjasama dan MoU

dengan lembaga

sertifikasi

Memiliki terdapat TUK

Institusi

Pelaksanaan test

sertifikasi kompetensi

Telah mengambil TA 1

dan TA 2

Jumlah mahasiswa

lulus sertfIikasi

kompetensi

Sesuai dengan

jumlah

angkatan yang

telah

mengambil TA

1 dan TA 2

Prodi

Program studi mewajibkan mahasiswa

memiliki satu sertifikat bahasa asing

bagi lulusannya minimal 1 bahasa

asing.

Sertifikat TOEFL

minimal 400

sesuai dengan

jumlah

angkatan

Prodi, Pusat

Bahasa

Institusi mengeluarkan Surat

Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)

bagi tiap lulusan tiap tahunnya

a. Memiliki Sistem

Informasi Untuk

SKPI

b. Prodi mengisi sikap,

keterampilan umum,

keterampian khusus

dari transkrip dan

capaian

pembelajaran

mahasiswa

c. Mahasiswa memiliki

Transkrip Akademik

a. Sinkronisasi data

akademik ITTP ke

sistem informasi

SKPI

b. Jumlah mahasiswa

mengisi TAK

seluruh

mahasiswa

yang wisuda

Prodi,

Akademik, Sisfo,

Aktivitas

Kemahasiswaan

Page 11: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

9

Kemahasiswaan

(TAK),

d. Dokumen Surat

Keterangan

Pendamping Ijazah

(SKPI)

Page 12: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

10

2.2 Standar Isi Pembelajaran

2.2.1 Pengertian

Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan

materi pembelajaran. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada

capaian pembelajaran lulusan. Standar Isi Pembelajaran merupakan standar tentang

kurikulum yang diberlakukan oleh suatu penyelenggara pendidikan. Ruang lingkup

standar isi juga mencakup materi dan kompetensi sehingga standar isi Pembelajaran

sangat erat terkait dengan standar-standar lain seperti Standar Proses Pembelajaran,

Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, dan lain-lain.

Secara berjenjang, tujuan pembelajaran yang diselenggarakan IT Telkom harus

mengacu pada tujuan IT Telkom yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Oleh karena itu,

penting artinya tujuan pembelajaran ini dirumuskan secara cermat dan berjenjang mulai

dari tingkat institusi hingga dipetakan pada tujuan pembelajaran kurikulum program studi

dan kompetensi setiap materi pada setiap matakuliah.

Kriteria Standar Isi IT Telkom harus melebihi kriteria yang ditetapkan Standar Nasional

Pendidikan yang harus memiliki:

a. Kesesuaian kurikulum dengan visi dan misi program studi;

b. Peta kurikulum;

c. Urutan materi pembelajaran dalam peta kurikulum;

d. Urutan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam kurikulum dibandingkan

dengan peta kurikulum;

e. Kesesuaian keahlian dan pendidikan dosen dengan materi pembelajaran yang

diajarkan;

f. Mekanisme yang efektif untuk menjamin relevansi kurikulum; Fleksibilitas

matakuliah pilihan;

g. Kesesuaian praktikum atau kegiatan pembelajaran lain di luar kelas;

h. Kecukupan modul, peralatan dan bahan pendukung lain dalam penyelenggaraan

praktikum.

Page 13: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

11

2.2.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Ketua Program Studi

(KaProdi) bertanggung

jawab menyusun

kurikulum, di mana

penyusunan kerangka

dasar, struktur

kurikulum, beban belajar

sesuai dengan

peraturan, serta capaian

pembelajaran yang ingin

dicapai setiap Program

Studi

1. Kurikulum prodi

merefleksikan visi,

misi, tujuan dan

sasaran institusi

2. Terdapat buku

kurikulum prodi yang

minimal mencakup:

a. Standar kurikulum

yang digunakan

b. Profil lulusan

c. Capaian

pembelajaran

(learning outcome)

d. Beban total SKS

minimum dan

maksimum

e. Kelompok bidang

ilmu yang ada

dengan karakteristik

dan kompetensi

Terdapat dokumen

kurikulum

100% Prodi

Page 14: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

12

yang harus dimiliki

lulusan dalam

kelompok bidang

ilmu terkait

(kompetensi utama,

pendukung dan

lainnya)

f. Daftar matakuliah

(MK) dan praktikum

lengkap dengan

deskripsi MK,

pernyataan tentang

status

(wajib/pilihan),

kelompok bidang

ilmu dan bobot

(SKS)

g. Roadmap MK untuk

mencapai

kompetensi lulusan

h. Persyaratan

pelaksanaan tugas

Page 15: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

13

akhir/proyek

akhir/skripsi

3. Kesesuaian

matakuliah &

urutannya sesuai

dengan standar

kompetensi dan

berorientasi ke masa

depan

4. Peta matakuliah

dalam buku kurikulum

jelas dan bermuara

pada capaian

pembelajaran lulusan

5. Persentase

matakuliah yang dalam

penentuan nilai

akhirnya memberikan

bobot pada tugas‐

tugas ≥ 20% lebih dari

60%.

Page 16: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

14

6. Persentase

matakuliah dilengkapi

dengan deskripsi

matakuliah, silabus

dan RPS lebih dari

90%."

Ketua Program Studi

bertanggung jawab

untuk menyusun aturan

ekivalensi nilai

mahasiswa terkait

dengan perubahan

kurikulum yang

dilakukan

a. Panduan ekivalensi

kurikulum lama ke

kurikulum baru

disahkan oleh

Rektor atau Dekan

Fakultas

b. Prodi memiliki

aturan ekivalensi

tersebut dan

terdapat dokumen

terkait dengan

aturan ekivalensi

penilaian tersebut

Terdapat dokumen

kurikulum dan

kelengkapannya

100%

Prodi

Page 17: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

15

Dekan Fakultas

bertanggungjawab

untuk menjamin bahwa

beban belajar capaian

pembelajaran

mahasiswa pada

program studi

memenuhi persyaratan

1. Jumlah beban

belajar dalam bentuk

SKS setiap Prodi

sesuai dengan

Permendikbud No. 44

Tahun 2015

2. Capaian

pembelajaran lulusan

prodi, beban belajar

yang ditempuh

mahasiswa paling

sedikit:

a. 108 SKS untuk

program D3 dengan

masa studi maksimal 5

tahun

b. 144 SKS

untukprogram S1

dengan masa studi

maksimal 7 tahun

a. Terdapat

pedoman/peraturan

akademik dan

kelengkapannya

b. Terdapat dokumen

kelulusan/yudisium

100% Fakultas

Page 18: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

16

Program studi D3 dan

S1 harus menjamin

bahwa jumlah jam real

yang digunakan untuk

kegiatan

praktikum/praktek/PKL

memenuhi persyaratan.

1.Jumlah jam real yang

digunakan untuk

kegiatan

praktikum/praktek/PKL

sesuai dengan standar

akreditasi nasional

2. Program Studi

Diploma III, Bidang

Non‐IPS, jumlah jam >

2084 jam

3. Program Studi S1,

memiliki prosentase

jam pembelajaran

praktikum, praktik, atau

praktik lapangan >

20%

Terdapat dokumen

evaluasi pembelajaran

100% Fakultas, Prodi

program studi D3 harus

menjamin bahwa

jumlah SKS yang

digunakan untuk

kegiatan

Jumlah SKS yang

digunakan untuk

kegiatan

praktikum/praktek/PKL

sesuai dengan standar

akreditasi borang

Terdapat dokumen

kurikulum dan

kelengkapannya

100% Fakultas, Prodi

Page 19: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

17

praktikum/praktek/PKL

memenuhi persyaratan

nasional, untuk

Program Studi Diploma

III, Bidang Non‐IPS,

jumlah SKS > 52

Prodi

bertanggungjawab

untuk melakukan

evaluasi kurikulum

dalam kurun waktu

tertentu sesuai dengan

ketentuan Akreditasi

BAN‐PT dan

menyesuaikannya

dengan perkembangan

Ipteks dan kebutuhan

pemangku kepentingan

(stakeholders)

1. Pengembangan

kurikulum dilakukan

secara mandiri dengan

melibatkan pemangku

kepentingan internal

dan eksternal dan

memperhatikan visi,

misi dan umpan balik

2. Pembaharuan

kurikulum dilakukan

sesuai dengan

perkembangan ipteks

dan ilmu dibidangnya

dan kebutuhan

pemangku

kepentingan, internal

dan eksternal, serta

direview oleh pakar

Terdapat dokumen

kurikulum dan

kelengkapannya

100% Prodi, Fakultas,

SPM

Page 20: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

18

bidang ilmu program

studi, industri, asosiasi

serta sesuai dengan

perkembangan ipteks

dan kebutuhan

pengguna

3. Pembaharuan

kurikulum secara minor

dilakukan setiap tahun

dan secara mayor

dilakukan secara

berkala, tiap 4 tahun

atau 5 tahun

4. Terdapat bukti

tertulis pelaksanaan

evaluasi kurikulum

lengkap dengan

keterlibatan pemangku

kepentingan internal

dan eksternal serta

umpan balik

Page 21: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

19

Institut/ Fakultas/

Program Studi harus

memformulasikan,

mensosialisasikan, dan

mengevaluasi Visi, Misi,

Tujuan pendidikan yang

Spesific, Measurable,

Achievable, Realistic,

Time (SMART) kepada

seluruh pemangku

kepentingan secara

berkelanjutan

"Adanya dokumen

SPMI (STATUTA,

Dokumen Akademik

Institut/ Fakultas, dan

Spesifikasi Prodi) yang

memuat VMTS Institut/

Fakultas/ Program

Studi yang

disosialisasikan baik

secara off-line maupun

online kepada

stakeholder

Adanya laporan

tahunan evaluasi

tingkat pemahaman

VMTS Institut/

Fakultas/ Program

Studi"

Kuestioner

pemahaman VMTS

Institut/ Fakultas/

Program Studi

Tingkat

pemahaman

VMTS

pemangku

kepentingan

sebesar 80%

SPM, Fakultas,

Prodi

Program Studi harus

melaksanakan

pembelajaran yang

memfasilitasi dan

Matakuliah sesuai

dengan standar

kompetensi

mahasiswa

Tersedianya

dokumen kurikulum

100% Prodi

Page 22: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

20

mendorong peserta

didik memiliki

kemampuan

mengembangkan

kompetensi akademik

dan karakter diri serta

etika yang dapat

dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat

Institut/ Fakultas/

Program Studi harus

menetapkan

karakteristik proses

pembelajaran yang

bersifat interaktif,

holistik, integratif,

saintifik, kontekstual,

tematik, efektif,

kolaboratif, dan

berpusat pada

mahasiswa

Memilliki aturan terkait

karakteristik proses

pembelajaran

Tersedianya dokumen

kurikulum

100% Prodi

Page 23: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

21

Institut/ Fakultas/

Program Studi harus

menetapkan bahwa

setiap mata kuliah

dapat menggunakan

satu atau gabungan

dari beberapa metode

pembelajaran sesuai

capaian pembelajaran

yang diukur pada

minggu ke-4, ke-8, ke-

12, dan ke-16

pertemuan

Adanya dokumen RPS

seluruh mata kuliah

(100%) yang memuat

metode pembelajaran

yang disesuaikan

dengan capaian

pembelajaran

Pengisian formulir

monitoring evaluasi

pembelajaran (RM-

Monev-Prodi-00xxx)

Tingkat

kesesuaian

metode

pembelajaran

dengan

capaian

pembelajaran

sebesar 80% –

100%

Fakultas, Prodi

Institut/ Fakultas/

Program Studi harus

memastikan proses

pembelajaran

menggunakan metode

pembelajaran

bervariasi, inovatif, dan

tepat untuk mencapai

tujuan perkuliahan

Adanya dokumen RPS

seluruh mata kuliah

(100%) yang memuat

metode pembelajaran

bervariasi disesuaikan

dengan capaian

pembelajaran yang

efektif dan efisien

Rekaman monitoring

evaluasi pembelajaran

(RM-Monev-Prodi-

00xxx)

Tingkat

efektivitas dan

efisiensi

pembelajaran

terhadap

capaian

pembelajaran

mahasiswa

Fakultas, Prodi

Page 24: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

22

dengan cara yang

efektif dan efisien

dalam menggunakan

fasilitas, peralatan, dan

alat bantu yang tersedia

yang diukur pada

minggu ke-4, ke-8, ke-

12, dan ke-16

pertemuan

sebesar 80% -

100%

Fakultas/ Program Studi

harus memastikan

bahwa proses

pembelajaran dapat

mendorong mahasiswa

berfikir kritis,

memahami

perkembangan ipteks,

mencari informasi

langsung ke sumber,

mengolah informasi

menjadi pengetahuan,

menggunakan

Matakuliah sesuai

dengan standar

kompetensi

mahasiswa

Tersedianya dokumen

kurikulum

100% Fakultas, Prodi

Page 25: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

23

pengetahuan untuk

menyelesaikan

masalah, dan

menyampaikan

pengetahuan kepada

pihak yang

berkepentingan

Fakultas/ Program Studi

harus dapat

memastikan dosen

yang ditugaskan

mengajar mempunyai

kompetensi pedagogic

yang mencukupi untuk

merealisasikan tujuan

kurikulum untuk

mencapai kompetensi

lulusan, melalui

kegiatan pelatihan dan

pengembangan

kompetensi pedagogic

dosen

1. Kesesuian dosen

pengampu mata kuliah

dengan mata kuliah

yang diajar baik

2. Jumlah kegiatan

pelatihan

pengembangan

kompetensi pedagogic

dosen memadai

• Rerata dosen yang

mengampu sesuai

bidang ilmu

• Total dosen prodi

yang mengikuti NDT

setiap tahun

• Persentase kepuasan

mahasiswa terhadap

pengajaran dosen

yang diukur 2 kali

dalam satu semester

(UTS & UAS)

"• Kesesuaian

dosen dengan

MK Kuliah

sebesar 100%

• Tiap dosen

minimal sekali

dalam setahun

mengikuti

pelatihan

pengembangan

kompetensi

• Tingkat

kepuasan

mahasiswa

terhadap

Fakultas, Prodi

Page 26: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

24

pengajaran

dosen minimal

75%

"

Institut/ Fakultas/

Program Studi

seharusnya

memastikan proses

pembelajaran diperkaya

melalui lintas kurikulum

antar program studi/

Fakultas/ Universitas/

Negara, hasil – hasil

penelitian dan

penerapan, serta

pengabdian kepada

masyarakat

Pelaksanaan proses

pembelajaran

Tersedianya dokumen

kurikulum

100% Fakultas, Prodi,

LPPM

Institut/ Fakultas harus

menetapkan beban

belajar mahasiswa

dalam bentuk SKS

sesuai dengan nilai

Adanya dokumen

Peraturan Akademik

yang menetapkan total

beban studi

mahasiswa dalam SKS

dan beban SKS tiap

semester berdasarkan

Mudah diakses 100% Fakultas, Prodi

Page 27: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

25

hasil pembelajaran

semester terdahulu dan

Standar Nasional

Pendidikan Tinggi (SN-

Dikti)

nilai hasil

pembelajaran

semester terdahulu

(IPK)

Fakultas/ Program Studi

harus memastikan

beban kerja mahasiswa

sesuai dengan jumlah

SKS mata kuliah

dengan memperhatikan

komponen pertemuan

kelas, penugasan dan

belajar kelompok serta

belajar mandiri secara

proporsional dan

sistematik

Tersedianya pedoman

beban kerja

mahasiswa

Laporan beban kerja

mahasiswa

100% Fakultas, Prodi

Fakultas/ Program Studi

harus memastikan

pelaksanaan

pembelajaran dilakukan

secara terencana dan

sistematik sesuai

dengan Rencana

Pelaksanaan

pembelajaran dosen

sesuai dengan RPS

yang telah disusun dan

dijalankan dengan

baik, tepat dan efektif

Rekaman monitoring

evaluasi pembelajaran

dosen yang diukur

pada pertemuan ke-4,

ke-8, dan ke-12 (RM-

Monev-Prodi-00xxx)

Tingkat

kesesuaian

dosen

mengajar

dengan RPS

Fakultas, Prodi

Page 28: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

26

Pembelajaran Semester

(RPS) Fakultas/

Program Studi harus

memastikan

pelaksanaan

pembelajaran dilakukan

secara terencana dan

sistematik sesuai

dengan Rencana

Pembelajaran Semester

(RPS)

sebesar 80 –

100%

Program Studi harus

memastikan setiap

dosen

mensosialisasikan

tujuan dan capaian

pembelajaran, metode

pembelajaran, metode

penilaian hasil

pembelajaran serta

aturan kelas seperti

yang tercantum dalam

RPS pada minggu

pertama perkuliahan

Adanya kontrak kuliah

yang memuat tujuan

dan capaian

pembelajaran, metode

penilaian hasil

pembeljaran (rubrik

penilaian) yang

disampaikan dan

ditandatangani oleh

dosen, mahasiswa,

dan kaprodi

Checklist penyerahan/

pengumpulan

dokumen kontrak yang

sudah disepakati ke

program studi

Kontrak kuliah

ditandatangani

kaprodi di

minggu ke-2

Prodi

Program Studi harus

memastikan

Tersedianya bahan

pembelajaran

Mudah diakses 100% Prodi, Sisfo

Page 29: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

27

kemudahan akses

terhadap RPS dan

bahan pembelajaran

bagi semua pemangku

kepentingan baik

secara cetak di

perpustakaan maupun

secara digital di laman

website Program Studi

Institut/ Fakultas/

Program Studi

seharusnya mendorong

mahasiswa untuk

berpartisipasi aktif

dalam kegiatan

ekstrakurikuler dan

organisasi

kemahasiswaan

maupun kegiatan ekstra

kampus untuk

pengembangan dan

peningkatan

kompetensi mahasiswa

Dilaksanakannya

kompetensi untuk

mahasiswa

SKPI 100% Prodi, Aktivitas

Kemahasiswaan

Fakultas/ Program Studi

harus memastikan

dosen melakukan

perkuliahan selama 14

minggu pertemuan (14

Pelaksanaan kuliah 14

kali per semester

Berita acara

perkuliahan

14 kali per

semester

Prodi

Page 30: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

28

kali jumlah SKS)/

semester

Fakultas/ Program Studi

harus melakukan

evaluasi proses

pembelajaran pada

setiap program studi

secara periodic untuk

memastikan materi,

metode pembelajaran,

dan komponen capaian

pembelajaran sudah

sesuai dengan rencana

yang ditetapkan dalam

RPS

Dilakukan pengukuran

proses pembelajaran

Laporan evaluasi Kepuasan

minimal 75%

Prodi,

Pengembangan

Pembelajaran

Institut harus

memastikan

ketersediaan system

dan pelaksanaan

evaluasi pembelajaran

oleh mahasiswa/

evaluasi dosen oleh

mahasiswa (EDOM),

serta menyampaikan

hasil secara periodic,

sistematik kepada

fakultas/ program studi

Dilaksanakannya

analisa terhadap

pengguna

Survei kepuasan

pengguna

Kepuasan

minimal 75%

Perencanaan,

Sisfo

Page 31: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

29

untuk dapat

ditindaklanjuti

Fakultas/ Program Studi

harus melakukan

Analisa data/ informasi

EDOM dan

menyampaikan secara

efektif kepada dosen

Dilaksanakannya

analisa terhadap

pengguna

Survei kepuasan

pengguna

Kepuasan

minimal 75%

Fakultas, Prodi,

Perencanaan

Institut/ Fakultas/

Program Studi harus

menggunakan seluruh

hasil evaluasi

pembelajaran baik dari

hasil pemantauan dan

evaluasi internal

periodic pelaksanaan

pembelajaran maupun

hasil analisis EDOM

untuk peningkatan

proses pembelajaran

1. Adanya rapat

evaluasi pembelajaran

yang diselenggarakan

oleh program studi tiap

akhir semester

2. Adanya tindaklanjut

perbaikan dari umpan

balik yang dilakukan

secara terencana dan

sistematik

Rekaman

penyelesaian umpan

balik yang dievaluasi

tiap bulan

"• Masa

penyelesaian

complain dari

stakeholder

maksimal 2

minggu

• Menurunnya

jumlah

complain/

umpan balik

dari

stakeholder

yang tidak

tertangani

"

Pengembangan

Pembelajaran,

Fakultas, Prodi

Institut/ Fakultas harus

melakukan pemantauan

secara sistematik terkait

Derajat kelulusan

tingkat mahasiswa

kategori sangat baik

Jumlah mahasiswa

aktif yang lulus dengan

IPK ≥ 2,50 dibagi

"• Tingkat

kelulusan

mahasiswa di

SPM &

Pengembangan

Page 32: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

30

perkembangan hasil

belajar mahasiswa,

kinerja akademik dan

beban kerja mahasiswa

dan termonitoring

secara baik dan

tersistem dengan

teknologi informasi

jumlah mahasiswa aktif

tiap Angkatan yang

diukur setiap tahun di

akhir semester genap

tingkat 1 dan 2

sebesar ≥ 90%

• IPK

mahasiswa

lulus tingkat ≥

2,5

• Adanya

dukungan

Teknologi

Informasi untuk

evaluasi tingkat

"

Pembelajaran,

Fakultas, Prodi

Institut harus

menetapkan lama masa

studi untuk setiap

program studi yang

ditawarkan

Adanya dokumen

Peraturan Akademik

yang mengatur dengan

baik masa studi dan

lulus tepat waktu

mahasiswa

Jumlah mahasiswa

lulus tepat waktu dibagi

jumlah mahasiswa

Angkatan yang lulus

(berdasarkan jumlah

NIM)

"• Masa studi

mahasiswa

regular S1

maksimal 7

tahun

• Masa studi

mahasiswa

regular D3

maksimal 6

tahun

• Lulus tepat

waktu

mahasiswa S1

SPM &

Perencanaan,

Fakultas, Prodi

Page 33: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

31

(4 Tahun)

minimal

sebesar 50%

• Lulus tepat

waktu

mahasiswa D3

(3 Tahun)

minimal

sebesar 60%

"

Program studi

menyelenggarakan

proses pembelajaran

berdasarkan

karakteristik proses

pembelajaran (bersifat

interaktif, holistik,

integratif, saintifik,

kontekstual, tematik,

efektif, kolaboratif, dan

berpusat pada

mahasiswa)

a. Adanya jadwal

kuliah dan praktikum

yang dikeluarkan

setiap awal semester

b. Adanya RPS diawal

perkuliahan dengan

target semua dosen

pengampu

melaksanakan. target

100%

c. Ploting mahasiswa

tiap kelas minimal 10

dan maksimal 40

mahasiswa dengan

target 100%

a. Pelaksanaan kuliah

sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan

b. Pelaksanaan kuliah

sesuai RPS

c. Kelas tidak melebihi

kuota

d. Kehadiran tercukupi

e. Laporan monitoring

f. Tersedianya daftar

jadwal dosen

g. Adanya berita acara

perkuliahan

a. 100%

b. 100%

c. 100%

d. 14 kali per

semester

e. Seminggu

sekali

f. 100%

g. kehadiran

minimal 75%

h. nilai C 65%,

nilai D 10%

Prodi

Page 34: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

32

d. Target minimal

kehadiran dosen 93%

dari jumlah total

pertemuan 14 kali per

semester

e. Adanya monitoring

pergantian jadwal

perkuliahan per

semester

f. Adanya dosen

pengganti maksimal 7

hari kerja

g. minimal kehadiran

mahasiswa 75 % dari

total jumlah pertemuan

h. Dengan nilai C

minimal 65 % dan Nilai

D Maksimal 10%

i. Adanya sarana dan

prasarana penerapan

sistem pembelajaran e-

learning

h. Laporan pengajaran

i. Mudah diakses

i. 100%

Program studi wajib

menerapkan beban

belajar mahasiswa

a. Target D3 adalah

minimal 108 sks

maksimal 111 sks,

a. Tersedianya

dokumen kurikulum

100% Prodi

Page 35: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

33

sesuai aturan yang

berlaku

target S1 minimal 144

sks maksimal 160 sks

b. Target dalam

pengajaran

perkuliahan semua

topik pembelajaran

terlaksana

c. Target dalam

praktikum minimal

memiliki 5 modul

praktikum

d. Semua kegiatan

praktikum

dilaksanakan di

laboratorium dan/atau

lingkungan kampus IT

Telkom

b. Tersedianya

dokumen kurikulum

c. Tersedianya

dokumen kurikulum

d. Tersedianya

dokumen kurikulum

Page 36: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

34

2.3 Standar Proses Pembelajaran

2.3.1 Pengertian

Standar Proses Pembelajaran IT Telkom merupakan keseluruhan tolok ukur pencapaian

pada siklus penjaminan mutu tentang seluruh penyelenggaraan proses pembelajaran.

Tujuan penetapan standar ini adalah menjamin pemenuhan dan pencapaian mutu

seluruh proses pembelajaran agar mencapai tujuan mutu pembelajaran. Standar Proses

Pembelajaran IT Telkom mengacu kepada PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan/SNP, BAN-PT, dan ketentuan atau prosedur lain yang dianggap

dapat mendukung proses pembelajaran yang baik.

Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan

pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.

Terdapat 4 (empat) cakupan dari standar proses yaitu, karakteristik proses pembelajaran,

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban

belajar mahasiswa.

Page 37: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

35

2.3.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Seluruh dosen

harus melakukan

proses penilaian

yang mencakup

prinsip edukatif,

otentik, objektif,

akuntabel, dan

transparan, yang

dilakukan secara

terintegrasi agar

sistem penilaian

yang digunakan

dapat dipahami

dan digunakan

oleh semua

pemangku

kepentingan

1. Adanya

Dokumen Evaluasi

Pembelajaran

Mahasiswa yang

memuat rubrik

penilaian standar

institusi

2. Adanya kontrak

belajar di awal

perkuliahan yang

memuat sistem

penilaian

3. Adanya evaluasi

dosen oleh

mahasiswa

(EDOM) di akhir

semester

4. Adanya standar

penilaian yang

diatur dalam

Pengukuran dilakukan setiap akhir

semester untuk semua mata kuliah

oleh Kaprodi dan Perencanaan

Dipenuhinya 5

prinsip penilaian

(edukatif, otentik,

objektif,

akuntabel, dan

transparan) yang

dilakukan secara

terintegrasi

dengan

rubrik/portofolio

penilaian

minimum 70%

dari jumlah mata

kuliah

SDM,

Prodi,

Fakultas,

Perencanaan,

Akademik

Page 38: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

36

dokumen

akademik

5. Adanya daftar

nilai setiap mata

kuliah

6. Adanya sistem

informasi yang

memuat nilai

mahasiswa

Seluruh dosen

menyusun teknik

penilaian terdiri

atas observasi,

partisipasi, unjuk

kerja, tes tertulis,

tes lisan, dan

angket agar

terdapat standar

penilaian yang

jelas dan

transparan

1. Sistem

penilaian sikap

saat

pelaksanaan

dan evaluasi

pembelajaran

sesuai kontrak

perkuliahan

2. Sistem

penilaian dalam

TAK terkait

partisipasi

mahasiswa

1. Pengukuran nilai sikap

dilakukan oleh dosen selama

masa perkuliahan baik saat

mengikuti perkuliahan/presensi,

ketepatan mengumpulkan tugas,

kejujuran saat mengerjakan soal

ujian, sikap saat melakukan

presentasi tugas besar atau

sidang skripsi.

2. Penilaian dalam TAK terkait

penilaian partisipasi mahasiswa

dibedakan berdasarkan level

tanggung jawab (sebagai

Penilaian

mahasiswa

secara

akademik

maupun non

akademik

mencapai

100%

SDM,

Prodi,

Fakultas,

Perencanaan,

Akademik

Page 39: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

37

dalam kegiatan

organisasi,

kepanitiaan,

PKM, penelitian

dan pengabdian

masyarakat.

3. Penilaian

kompetensi

mahasiswa

melalui

sertifikasi

4. Penilaian

PKL/ Magang

5. Penilaian

Skripsi/ Tugas

Akhir

6. Penilaian

quis, UTS dan

UAS secara

tertulis atau lisan

ketua/anggota), penghargaan

skala

(regional/nasional/internasional),

dan penyelenggaraan internal

atau ekternal.

3. Penilaian kompetensi

mahasiswa dilakukan melalui

ujian sertifikasi baik tertulis

maupun praktik yang dinilai oleh

asesor

Seluruh dosen

menyusun

1. Rubrik penilaian

mahasiswa sesuai

1. Penilaian mahasiswa

berdasarkan rubrik penilaian

Kesesuaian

teknik dan

Prodi,

Fakultas,

Page 40: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

38

Instrumen

penilaian yang

terdiri atas

penilaian proses

(rubrik) dan

penilaian hasil

(portofolio/ karya

disain) agar

tercapai standar

penilaian yang

jelas dan

transparan

kontrak

perkuliahan (quis,

UTS, UAS, Tugas

Besar)

2. Rubrik penilaian

PKL/ Magang

3. Rubrik penilaian

skripsi

disesuaikan dengan

persentase/bobot dari bentuk

evaluasi (quis, UTS, UAS dan

Tugas Besar) dengan total 100%

dan minimal tugas besar berbobot

25%.

2. Penilaian PKL dibagi

berdasarkan persentase nilai

pembimbing lapangan dan

pembimbing internal dengan

pembangian 40% dan 60%

3. Penilaian mahasiswa saat skripsi

didasarkan atas persentase/bobot

dari komponen: keaslian,

metodologi penelitian, hasil akhir

dan sikap dengan total persentase

100%.

instrumen

penilaian

terhadap

capaian

pembelajaran

minimum 75%

sampai 100%

dari jumlah

mata kuliah

Perencanaan,

Akademik

Seluruh dosen

menerapkan

mekanisme

1. Adanya kontrak

pembelajaran di

awal kuliah

1. Setiap RPS memuat pertemuan

yang membahas kontrak

Semua

dokumen

penilaian

Dosen,

Prodi,

Fakultas,

Page 41: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

39

penilaian yang

mencakup tahap

perencanaan,

pelaksanaan,

dan evaluasi

pembelajaran

agar tujuan

pembelajaran

dapat tercapai

dengan baik

2. Pelaksanaan

quis, UTS, UAS,

dan sidang skripsi

3. Penilaian tugas

besar mata kuliah

4. Adanya aturan

batas minimum

presensi

mahasiswa

5. Nilai mahasiswa

diunggah melalui

sistem informasi

akademik

pembelajarn pada pertemuan

pertama

2. Setiap mahasiswa wajib

mengikuti evaluasi (ujian) yang

diselenggarakan oleh dosen

maupun akademik

3. Nilai tugas besar harus melebihi

25% dari total komponen penilaian

4. Batas presensi mahasiswa agak

dapat mengikuti ujian adalah

minimal 75% kehadiran

mahasiswa

mulai dari

perencanaan,

pelaksanaan

dan evaluasi

tersedia 100%

di setiap mata

kuliah

Pengembangan

Pembelajaran,

Akademik

Program studi

menetapkan

prosedur

penilaian

mencakup tahap

perencanaan,

kegiatan

pemberian tugas

atau soal,

1. Adanya

PSM/SOP

Perkuliahan

2. Adanya PSM

Monitoring dan

evaluasi

perkuliahan

Kesesuaian prosedur dengan

implementasi di lapangan

PSM yang

lengkap untuk

seluruh prodi

dan fakultas

Prodi,

Fakultas,

SPM,

Akademik,

Page 42: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

40

observasi kinerja,

pengembalian

hasil observasi,

dan pemberian

nilai akhir

3. Adanya PSM

Penyusunan soal

ujian

4. Adanya PSM

Input Nilai

5. Adanya PSM

Tugas akhir

Seluruh dosen

melaksanan

proses penilaian

sesuai dengan

perencanaan

pembelajaran

semester yang

sesuai dengan

milestone

program studi

1. Persentase

penilaian sesuai

dengan kontrak

pembelajaran

2. Adanya

penetapan dosen

penguji skripsi

mahasiswa

3. Adanya

dokumen penilaian

hasil (daftar nilai

mata kuliah,

seminar proposal,

dan sidang skripsi)

1. Persentase penilaian dibebaskan

untuk setiap mata kuliah, tetapi

harus memuat komponen tugas

besar dengan minimum bobot 25%.

2. Penetapan dosen penguji

seminar proposal dan skripsi

dilakukan oleh KK dan prodi

berdasarkan kompetensi dosen

yang disesuaikan dengan

topik/judul skripsi

3. Range penilaian mahasiswa

dibagi menjadi:

A : 80 - 100

AB : 75 - <80

Pelaksanaan

penilaian

mencakup 7

unsur:

1. mempunyai

kontrak

rencana

penilaian

2.

melaksanakan

penilaian

sesuai kontrak

Dosen,

Prodi,

Fakultas,

Perencanaan,

Akademik

Page 43: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

41

4. PSM

Perkuliahan,

penyusunan soal

ujian dan input nilai

5. Adanya

aturan/standar

range penilaian

mahasiswa

6. Adanya remidial

oleh dosen

(kasuistik)

B : 65 - <75

BC : 60 - <65

C : 50 - <60

D : 40 - <50

E : <40

4. Penilaian remidial dilakukan oleh

dosen berdasarkan kasuistik tiap

mata kuliah. Nilai remidial

diberlakukan nilai terakhir (bukan

nilai terbaik)

3.

memberikan

umpan balik

4. mempunyai

dokumentasi

penilaian dan

hasil belajar

mahasiswa

5. mempunyai

prosedur yang

mencakup

PPEPP

6. melakukan

pelaporan

penilaian

7. mempunyai

bukti-bukti

rencana

perbaikan

hasil evaluasi

mahasiswa

Page 44: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

42

Seluruh dosen

melaksanakan

pelaporan

penilaian sesuai

dengan rencana

pembelajaran

semester berupa

kualifikasi

keberhasilan

mahasiswa

dalam

menempuh suatu

mata kuliah agar

dapat dihitung

IPS dan IPK

mahasiswa

1. Aturan range

penilaian

mahasiswa (A, AB,

dst)

2. Aturan penilaian

mahasiswa per

semester (IPS) dan

komulatif (IPK)

3. Adanya

dokumen KHS

mahasiswa

1. Range penilaian mahasiswa

dibagi menjadi:

A : 80 - 100

AB : 75 - <80

B : 65 - <75

BC : 60 - <65

C : 50 - <60

D : 40 - <50

E : <40

2. IPS mahasiswa dihitung

berdasarkan total nilai mahasiswa

per semster dibagi dengan jumlah

SKS yang diambil dalam semester

tersebut. IPK makasiswa dihitung

berdasarkan total nilai yang

diperoleh mahasiswa dibagi dengan

jumlah SKS yang sudah diambil

selama studi.

3. KHS mahasiswa dikeluarkan

setiap semester sebagai bentuk

100%

tercetaknya

KHS

mahasiswa

yang memuat

semua nilai

Mata kuliah

yang sudah

diambil

Prodi,

Fakultas,

Perencanaan,

Akademik

Page 45: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

43

pelaporan hasil penilaian

mahasiswa selama 1 semester.

Institusi

menetapkan

aturan kelulusan

mahasiswa

sesuai dokumen

akademik

1. Adanya standar

akademik yang

mengatur

kelulusan

mahasiswa

2. Adanya

dokumen yang

mengatur

pemberian predikat

kelulusan dan

penetapan predikat

kelulusan

berdasarkan

pemeringkatan IPK

mahasiswa sesuai

aturan oleh Rektor

3. Tersedianya

ijazah 100% sesuai

jumlah mahasiswa

1. Mahasiswa dinyatakan lulus jika:

* Sudah menempuh minimal 144

SKS untuk sarjana dalam waktu

maks 14 semester dan 110-120

untuk diploma yang ditempuh maks

10 semester

* Sudah memenuhi komposisi mata

kuliah dan SKS sesuai dengan

tuntutan kurikulum program studi

yang bersangkutan

* IP Kumulatif sama dengan atau

lebih besar dari 2,00 (IPK>= 2,00)

2. Predikat kelulusan sesuai

dengan IPK yang diperoleh:

* Dengan pujian/Cumlaude 3,51-

4,00

* Sangat memuaskan 2,75—3,50

* Memuaskan 2,00-2,75

Semua

dokumen

kelulusan

mahasiswa

tersedia 100%

Prodi,

Fakultas,

SPM,

Akademik

Page 46: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

44

yang dinyatakan

lulus

4. Tersedianya

100% ijazah

mencantumkan

gelar akademik

dan sebutan

profesional gelar

5. Tersedianya

100% ijazah dibuat

dalam bahasa

indonesia dan

ijazah bahasa

inggris sesuai

kebutuhan lulusan

Page 47: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

45

2.4 Standar Penilaian Pembelajaran

2.4.1 Pengertian

Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan

hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh

pendidikan di IT Telkom, baik secara kurikuler maupun nonkurikuler. Proses

pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas proses

pembelajaran tersebut. Penilaian terhadap proses pembelajaran tidak hanya dilakukan

oleh dosen terhadap mahasiswa, tetapi juga dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen.

Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup beberapa aspek yaitu, prinsip

penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian,

pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa.

Sedangkan hasil evaluasi oleh dosen terhadap mahasiswa dinyatakan dalam bentuk

nilai, sedangkan hasil penilaian mahasiswa terhadap dosen dievaluasi oleh satuan

penjaminan mutu. Berdasarkan pasal 63 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), penilaian pendidikan pada jenjang

pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil

belajar oleh satuan pendidikan tinggi.

Page 48: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

46

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Seluruh dosen

harus melakukan

proses penilaian

yang mencakup

prinsip edukatif,

otentik, objektif,

akuntabel, dan

transparan, yang

dilakukan secara

terintegrasi agar

sistem penilaian

yang digunakan

dapat dipahami dan

digunakan oleh

semua pemangku

kepentingan

1. Adanya

Dokumen

Evaluasi

Pembelajaran

Mahasiswa yang

memuat rubrik

penilaian standar

institusi

2. Adanya kontrak

belajar di awal

perkuliahan yang

memuat sistem

penilaian

3. Adanya

evaluasi dosen

oleh mahasiswa

(EDOM) di akhir

semester

4. Adanya standar

penilaian yang

diatur dalam

Pengukuran dilakukan setiap

akhir semester untuk semua

mata kuliah oleh Kaprodi dan

Perencanaan

Dipenuhinya 5

prinsip

penilaian

(edukatif,

otentik, objektif,

akuntabel, dan

transparan)

yang dilakukan

secara

terintegrasi

dengan

rubrik/portofolio

penilaian

minimum 70%

dari jumlah

mata kuliah

SDM,

Prodi,

Fakultas,

Perencanaan,

Akademik

Page 49: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

47

dokumen

akademik

5. Adanya daftar

nilai setiap mata

kuliah

6. Adanya sistem

informasi yang

memuat nilai

mahasiswa

Seluruh dosen

menyusun teknik

penilaian terdiri atas

observasi,

partisipasi, unjuk

kerja, tes tertulis,

tes lisan, dan

angket agar

terdapat standar

penilaian yang jelas

dan transparan

1. Sistem

penilaian sikap

saat pelaksanaan

dan evaluasi

pembelajaran

sesuai kontrak

perkuliahan

2. Sistem

penilaian dalam

TAK terkait

partisipasi

mahasiswa dalam

kegiatan

1. Pengukuran nilai sikap

dilakukan oleh dosen selama

masa perkuliahan baik saat

mengikuti perkuliahan/presensi,

ketepatan mengumpulkan tugas,

kejujuran saat mengerjakan soal

ujian, sikap saat melakukan

presentasi tugas besar atau

sidang skripsi.

2. Penilaian dalam TAK terkait

penilaian partisipasi mahasiswa

dibedakan berdasarkan level

tanggung jawab (sebagai

Penilaian

mahasiswa

secara

akademik

maupun non

akademik

mencapai

100%

SDM,

Prodi,

Fakultas,

Perencanaan,

Akademik

Page 50: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

48

organisasi,

kepanitiaan, PKM,

penelitian dan

pengabdian

masyarakat.

3. Penilaian

kompetensi

mahasiswa

melalui sertifikasi

4. Penilaian PKL/

Magang

5. Penilaian

Skripsi/ Tugas

Akhir

6. Penilaian quis,

UTS dan UAS

secara tertulis

atau lisan

ketua/anggota), penghargaan

skala

(regional/nasional/internasional),

dan penyelenggaraan internal

atau ekternal.

3. Penilaian kompetensi

mahasiswa dilakukan melalui

ujian sertifikasi baik tertulis

maupun praktik yang dinilai oleh

asesor

4. Penilaian PKL diukur

berdasarkan nilai dari

pembimbing lapangan sebesar

40% dan nilai pembimbing

internal yang memuat nilai

laporan dan presentasi hasil

PKL sebesar 60%.

5. Penilaian evaluasi mahasiswa

melalui quis, UTS, UAS dan

tugas besar dilakukan

berdasarkan hasil evaluasi dan

dinilai berdasarkan bobot

Page 51: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

49

persentase penilaian sesuai

kontrak pembelajaran

Seluruh dosen

menyusun

Instrumen penilaian

yang terdiri atas

penilaian proses

(rubrik) dan

penilaian hasil

(portofolio/ karya

disain) agar

tercapai standar

penilaian yang jelas

dan transparan

1. Rubrik penilaian

mahasiswa sesuai

kontrak

perkuliahan (quis,

UTS, UAS, Tugas

Besar)

2. Rubrik penilaian

PKL/ Magang

3. Rubrik penilaian

skripsi

1. Penilaian mahasiswa

berdasarkan rubrik penilaian

disesuaikan dengan

persentase/bobot dari bentuk

evaluasi (quis, UTS, UAS dan

Tugas Besar) dengan total

100% dan minimal tugas

besar berbobot 25%.

2. Penilaian PKL dibagi

berdasarkan persentase nilai

pembimbing lapangan dan

pembimbing internal dengan

pembangian 40% dan 60%

3. Penilaian mahasiswa saat

skripsi didasarkan atas

persentase/bobot dari

komponen: keaslian,

metodologi penelitian, hasil

Kesesuaian

teknik dan

instrumen

penilaian

terhadap

capaian

pembelajaran

minimum 75%

sampai 100%

dari jumlah

mata kuliah

Prodi,

Fakultas,

Pengembangan

Pembelajaran,

Akademik

Page 52: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

50

akhir dan sikap dengan total

persentase 100%.

Seluruh dosen

menerapkan

mekanisme

penilaian yang

mencakup tahap

perencanaan,

pelaksanaan, dan

evaluasi

pembelajaran agar

tujuan

pembelajaran dapat

tercapai dengan

baik

1. Adanya kontrak

pembelajaran di

awal kuliah

2. Pelaksanaan

quis, UTS, UAS,

dan sidang skripsi

3. Penilaian tugas

besar mata kuliah

4. Adanya aturan

batas minimum

presensi

mahasiswa

5. Nilai mahasiswa

diunggah melalui

sistem informasi

akademik

1. Setiap RPS memuat

pertemuan yang membahas

kontrak pembelajarn pada

pertemuan pertama

2. Setiap mahasiswa wajib

mengikuti evaluasi (ujian)

yang diselenggarakan oleh

dosen maupun akademik

3. Nilai tugas besar harus

melebihi 25% dari total

komponen penilaian

4. Batas presensi mahasiswa

agak dapat mengikuti ujian

adalah minimal 75%

kehadiran

Semua

dokumen

penilaian

mahasiswa

mulai dari

perencanaan,

pelaksanaan

dan evaluasi

tersedia 100%

di setiap mata

kuliah

Dosen,

Prodi,

Fakultas,

Pengembangan

Pembelajaran,

Akademik

Page 53: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

51

Seluruh dosen

melaksanan proses

penilaian sesuai

dengan

perencanaan

pembelajaran

semester yang

sesuai dengan

milestone program

studi

1. Persentase

penilaian sesuai

dengan kontrak

pembelajaran

2. Adanya

penetapan dosen

penguji skripsi

mahasiswa

3. Adanya

dokumen

penilaian hasil

(daftar nilai mata

kuliah, seminar

proposal, dan

sidang skripsi)

4. PSM

Perkuliahan,

penyusunan soal

ujian dan input

nilai

5. Adanya

aturan/standar

1. Persentase penilaian

dibebaskan untuk setiap mata

kuliah, tetapi harus memuat

komponen tugas besar dengan

minimum bobot 25%.

2. Penetapan dosen penguji

seminar proposal dan skripsi

dilakukan oleh KK dan prodi

berdasarkan kompetensi dosen

yang disesuaikan dengan

topik/judul skripsi

3. Range penilaian mahasiswa

dibagi menjadi:

A : 80 - 100

AB : 75 - <80

B : 65 - <75

BC : 60 - <65

C : 50 - <60

D : 40 - <50

E : <40

4. Penilaian remidial dilakukan

oleh dosen berdasarkan kasuistik

Pelaksanaan

penilaian

mencakup 7

unsur:

1. mempunyai

kontrak

rencana

penilaian

2.

melaksanakan

penilaian

sesuai kontrak

3. memberikan

umpan balik

4. mempunyai

dokumentasi

penilaian dan

hasil belajar

mahasiswa

5. mempunyai

prosedur yang

Prodi,

Fakultas,

Pengembangan

Pembelajaran,

Akademik

Page 54: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

52

range penilaian

mahasiswa

6. Adanya remidial

oleh dosen

(kasuistik)

tiap mata kuliah. Nilai remidial

diberlakukan nilai terakhir (bukan

nilai terbaik)

mencakup

PPEPP

6. melakukan

pelaporan

penilaian

7. mempunyai

bukti-bukti

rencana

perbaikan hasil

evaluasi

mahasiswa

Seluruh dosen

melaksanakan

pelaporan penilaian

sesuai dengan

rencana

pembelajaran

semester berupa

kualifikasi

keberhasilan

mahasiswa dalam

menempuh suatu

1. Aturan range

penilaian

mahasiswa (A,

AB, dst)

2. Aturan penilaian

mahasiswa per

semester (IPS)

dan komulatif

(IPK)

1. Range penilaian mahasiswa

dibagi menjadi:

A : 80 - 100

AB : 75 - <80

B : 65 - <75

BC : 60 - <65

C : 50 - <60

D : 40 - <50

E : <40

100%

tercetaknya

KHS

mahasiswa

yang memuat

semua nilai

Mata kuliah

yang sudah

diambil

Prodi,

Fakultas,

Pengembangan

Pembelajaran,

Akademik

Page 55: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

53

mata kuliah agar

dapat dihitung IPS

dan IPK mahasiswa

3. Adanya

dokumen KHS

mahasiswa

2. IPS mahasiswa dihitung

berdasarkan total nilai

mahasiswa per semster dibagi

dengan jumlah SKS yang diambil

dalam semester tersebut. IPK

makasiswa dihitung berdasarkan

total nilai yang diperoleh

mahasiswa dibagi dengan jumlah

SKS yang sudah diambil selama

studi.

3. KHS mahasiswa dikeluarkan

setiap semester sebagai bentuk

pelaporan hasil penilaian

mahasiswa selama 1 semester.

Institusi

menetapkan aturan

kelulusan

mahasiswa sesuai

dokumen akademik

1. Adanya standar

akademik yang

mengatur

kelulusan

mahasiswa

2. Adanya

dokumen yang

mengatur

1. Mahasiswa dinyatakan lulus

jika:

* Sudah menempuh minimal 144

SKS untuk sarjana dalam waktu

maks 14 semester dan 110-120

untuk diploma yang ditempuh

maks 10 semester

Semua

dokumen

kelulusan

mahasiswa

tersedia 100%

Prodi,

Fakultas,

SPM,

Akademik

Page 56: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

54

pemberian

predikat kelulusan

dan penetapan

predikat kelulusan

berdasarkan

pemeringkatan

IPK mahasiswa

sesuai aturan oleh

Rektor

3. Tersedianya

ijazah 100%

sesuai jumlah

mahasiswa yang

dinyatakan lulus

4. Tersedianya

100% ijazah

mencantumkan

gelar akademik

dan sebutan

profesional gelar

5. Tersedianya

100% ijazah

* Sudah memenuhi komposisi

mata kuliah dan SKS sesuai

dengan tuntutan kurikulum

program studi yang bersangkutan

* IP Kumulatif sama dengan atau

lebih besar dari 2,00 (IPK>= 2,00)

2. Predikat kelulusan sesuai

dengan IPK yang diperoleh:

* Dengan pujian/Cumlaude 3,51-

4,00

* Sangat memuaskan 2,75—3,50

* Memuaskan 2,00-2,75

Page 57: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

55

dibuat dalam

bahasa indonesia

dan ijazah bahasa

inggris sesuai

kebutuhan lulusan

6. Tersedianya

100% transkrip

dibuat dalam

bahasa indonesia

dan bahasa

inggris

7. Adanya Surat

Keputusan Rektor

yang menetapkan

bentuk, ukuran, isi

dan bahan ijazah

8. Adanya 100%

ijazah

ditandatangani

Rektor

Page 58: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

56

9. Adanya

pedoman

penerbitan ijazah

Page 59: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

57

2.5 Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

2.5.1 Pengertian

a. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan

diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

b. Standar dosen dan tenaga kependidikan merupakan kriteria minimal tentang

kualifikasi dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan untuk

menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan.

c. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan

lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.

d. Di lingkungan pendidikan tinggi, tenaga kependidikan yang berkualifikasi

sebagai pendidik disebut dosen, sedangkan tenaga kependidikan lainnya

disebut tenaga penunjang.

e. Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas

mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/ atau Teknologi yang dikuasainya

kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran

sehingga mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.

f. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu

Pengetahuan dan/ atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah

serta menyebarluaskannya.

g. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau

buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/ atau publikasi ilmiah

sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya

akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.

Program studi di lingkungan IT Telkom mendayagunakan dosen tetap yang

memenuhi kualifikasi akademik dan profesional serta kualitas kinerja, dalam jumlah yang

selaras dengan tuntutan penyelenggaraan program. Jika diperlukan program studi

mendayagunakan dosen tidak tetap (dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa

Page 60: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

58

dan/atau pakar) untuk memenuhi kebutuhan penjaminan mutu program akademik.

Program studi di lingkungan IT Telkom juga mendayagunakan tenaga kependidikan,

seperti pustakawan, laboran, staf administrasi dengan kualifikasi dan kualitas kinerja,

serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program studi. Program

studi memiliki sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan

pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan

penjaminan mutu program akademik.

Page 61: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

59

2.5.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Dosen memiliki kualifikasi

akademik dan kompetensi

pendidik, serta memiliki

kemampuan untuk

menyelenggarakan pendidikan

yang relevan dengan Program

Studi terkait

a. Kualifikasi Akademik

S2 dan Relevansi

b. Rasio Jumlah Dosen

memperoleh Sertifikasi

dosen terhadap total

Jumlah Dosen Tetap

a. Metode

pembelajaran berasal

dari penelitian dan

pengabdian

b. Pelaksanaan

sertifikasi dosen

a. 100%

b. > 80%

Fakultas,

Prodi, SDM

Prodi menetapkan Beban Kerja

Dosen dengan

memperhitungkan kegiatan

pokok dosen (Perencanaan,

Pelaksanaan dan

Pengendalian Proses

Pembelajaran; Pelaksanaan

evaluasi hasil pembelajaran;

Pembimbingan dan Pelatihan;

Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat), kegiatan

a. Rasio Dosen Tetap

terhadap Jumlah Prodi

b. Rasio Dosen

terhadap Mahasiswa

c. Rasio Jumlah Dosen

Tidak Tetap terhadap

Seluruh Jumlah Dosen

d. Jumlah Bimbingan

Tugas Akhir Mahasiswa

per Dosen

Tersedianya

pedoman

a. > 12

b. <= 30

c. < 10%

d. <= 10

Fakultas

Page 62: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

60

tambahan dan kegiatan

penunjang

Tenaga Kependidikan wajib

memiliki kualifikasi akademik

dan kompetensi serta memiliki

kemampuan untuk

menyelenggarakan

administrasi pendidikan dalam

rangka layanan pendidikan.

a. Kualifikasi Akademik

Miniml D3 dan

Relevansi Bidang

b. Sertifikasi

Kompetensi

c. Bukti Pelatihan

a. Pekerjaan

mendukung bukti

kompetensi yang

dimiliki

b. Profesionalisme

dalam melakukan

pekerjaan

c. Peningkatan

kualitas dalam

bekerja

a. 100%

b. 80%

c. 100%

Fakultas,

SDM

Kesejahteraan Dosen dan

tenaga kependidikan

Tersedianya pedoman

kesejahteraan SDM

Penghargaan dan

remunerasi

100% SDM

Page 63: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

61

2.6 Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

2.6.1 Pengertian

Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana

dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Standar prasarana pembelajaran

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Permendikbud No 49 tahun 2014 paling sedikit

terdiri atas:

a. lahan;

b. ruang kelas;

c. perpustakaan;

d. laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;

e. tempat berolahraga;

f. ruang untuk berkesenian;

g. ruang unit kegiatan mahasiswa;

h. ruang pimpinan perguruan tinggi;

i. ruang dosen;

j. ruang tata usaha; dan

k. fasilitas umum.

Fasilitas umum sebagaimana dimaksud antara lain: jalan, air, listrik, jaringan komunikasi

suara dan data

Page 64: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

62

2.6.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Institusi menyediakan sarana pendidikan

terdiri atas perabot ; peralatan pendidikan ;

media pendidikan ; buku , buku elektronik ,

dan repositori ; sarana teknologi informasi

dan komunikasi; instrumentasi eksperimen ;

sarana olahraga ; sarana berkesenian ;

sarana fasilitas umum ; bahan habis pakai;

dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan

keamanan yang memadai, bermutu baik dan

mudah diakses.

a. Perabot: (1) Meja

kelas (2) kursi kelas (3)

meja dosen (4) kursi

dosen mencukupi

secara jumlah dan bisa

digunakan secara

nyaman

b. Peralatan Pendidikan

: Papan Tulis, Alat Tulis,

Proyektor, Layar

mencukupi secara

jumlah dan bisa

digunakan secara

optimal dan nyaman

c. Ketersediaan buku

yang mencukupi secara

jumlah, ragam dan

relevansi

d. Ketersediaan buku

elektronik yang

a. Jumlah

meja kursi

kelas =

jumlah kelas

kali 40 ;

Jumlah meja

kursi Dosen

= jumlah

kelas

b. Jumlah

Peralatan =

Jumlah

kelas yang

ada

c. Jml mata

kuliah kali 5

d. Sesuai

dengan

kurikulum

masing-

100% Logistik

Page 65: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

63

mencukupi secara

jumlah,

beragam,relevan dan

mudah diakses

e. Ketersediaan

repositori mencukupi

secara jumlah, beragam

dan relevan

f. Ketersediaan sarana

TIK yang mencukupi

secara jumlah dan

handal dalam

penggunaannya

g. Ketersediaan Sistem

Informasi untuk

mengumpulkan data

yang akurat, dapat

dipertanggung jawabkan

dan terjaga

kerahasiaannya (misal:

Sistem Informasi

masing yang

ditetapkan

e. Sesuai

dengan

kurikulum

masing-

masing yang

ditetapkan

f. Jumlah

sesuai

dengan

yang telah

ditetapkan

masing-

masing prodi

g. Mampu

melakukan

koneksi

internet

dengan

kualitas

yang baik

Page 66: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

64

Manajemen Perguruan

Tinggi/ SIMPT).

h. Ketersediaan Sistem

Informasi untuk

mengelola dan

menyebarkan ilmu

pengetahuan (misal:

Sistem Informasi

Pendidikan/

Pembelajaran, Sistem

Informasi Penelitian dan

PkM, Sistem Informasi

Perpustakaan, dll.).

i. Ketersediaan

instrumentasi

eksperimen yang

mencukupi secara

jumlah dan dapat

digunakan secara

optimal

j. Ketersediaan

peralatan olahraga yang

h. Mampu

melakukan

koneksi

internet

dengan

kualitas

yang baik

i. Sesuai

dengan

kurikulum

masing-

masing yang

ditetapkan

j. Peralatan

tersedia baik

k. Peralatan

tersedia baik

l. Peralatan

tersedia baik

m.

Kebersihan

terjamin

Page 67: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

65

mencukupi secara

kuantitas dan dapat

digunakan secara

optimal

k. Ketersediaan

peralatan berkesenian

yang mencukupi secara

kuantitas dan dapat

digunakan secara

optimal

l. Ketersediaan

peralatan ibadah (

Mukena, Sarung,

Sajadah, Karpet) dalam

jumlah mencukupi dan

nyaman digunakan

m. Ketersediaan menu

kantin yang sehat ,

beragam dan mudah

diakses mahasiswa

n. Bahan habis pakai

dalam kegiatan Praktek

n. Sesuai

dengan

kurikulum

masing-

masing yang

ditetapkan

o. Peralatan

tersedia baik

Page 68: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

66

tersedia dalam jumlah

yang mencukupi dan

sesuai kebutuhan

o. Ketersedian peralatan

Keselamatan dan

Keamanan Kerja dalam

jumlah yang cukup,

mudah diakses dan

handal

Institusi menyediakan prasarana pendidikan

terdiri atas terdiri atas lahan ; ruang kelas ;

perpustakaan ;

laboratorium /studio/ bengkel /unit produksi ;

tempat berolahraga ;

ruang untuk berkesenian ; ruang unit kegiatan

mahasiswa; ruang

pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen ;

ruang tata usaha; dan

fasilitas umum yang memadai, bermutu baik

dan mudah diakses.

a. Ketersediaan Lahan

dengan luas minimal

10.000 Meter Persegi di

lokasi yang mudah

diakses

b. Ketersediaan ruang

kelas (ukuran 9 x 8)

dalam jumlah yang

mencukupi, nyaman

digunakan dan mudah

diakses

a. Menghitung

luasan

lahan

sesuai

dengan

yang

tercantum

pada

Sertifikat

Lahan

b. Jml Total

SKS (Jml

a. 15000

b. Okupansi

Ruangan

:80%

c.

Kepuasan

Pengguna:

75%

d. Okupansi

Ruangan :

80%

e.

Kepuasan

Logistik

Page 69: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

67

c. Ketersediaan

Perpustakaan dengan

luasan yang memadai,

nyaman untuk

digunakan dan mudah

diakses

d. Ketersediaan

Laboratorium/Studio/Be

ngkel/Unit Produksi

dalam jumlah yang

cukup, nyaman untuk

digunakan dan mudah

diakses

e. Ketersediaan gedung

dan ruang olahraga yang

mencukupi, nyaman

untuk digunakan dan

mudah diakses

f. Ketersediaan gedung

dan ruang berkesenian

yang mencukupi,

nyaman untuk

Rombel

berisi

maximal 40

dikalikan

jumlah SKS

per Rombel)

dibagi Jml

SKS per

Kelas Per

minggu

dikali 1,2

c. Survey

Kepuasan

Pengguna

d. Jml Total

SKS (Jml

Rombel

berisi

maximal 40

dikalikan

jumlah SKS

per Rombel)

Pengguna:

75%

f. Kepuasan

Pengguna:

75%

g.

Kepuasan

Pengguna:

75%

h. Semua

Pimpinan

(Rektor,

Warek,

Dekan

memiliki

Ruangan

Tersendiri)

i. Ada satu

ruangan

khusus

untuk Tata

Usaha

j. Ada

masjid,

Page 70: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

68

digunakan dan mudah

diakses

g. Ketersedian ruang

sekretariat UKM dalam

jumlah cukup, nyaman

untuk digunakan dan

mudah diakses

h. Ketersedian ruang

Pimpinan PT dalam

jumlah cukup, nyaman

untuk digunakan dan

mudah diakses

i. Ketersedian ruang

Dosen (ukuran 2 X 2

Meter) dalam jumlah

cukup, nyaman untuk

digunakan dan mudah

diakses

j. Ketersedian ruang

administrasi umum/ tata

usaha dalam jumlah

cukup, nyaman

dibagi Jml

SKS per

Kelas Per

minggu

dikali 1,2

e. Survey

Kepuasan

Pengguna

f. Survey

Kepuasan

Pengguna

g. Survey

Kepuasan

Pengguna

h. Jumlah

Pimpinan

kali 12

meter

persegi

i. Jumlah

Dosen kali 4

musholla

dan ruang

doa

k. Ada

kantin yang

bersih dan

nyaman

l. Area

parkir

mampu

menampun

m. 75%

kendaraan

roda dua

mahasiswa

n..

Kepuasan

Pengguna:

75%

o.

Kepuasan

Pengguna:

75%

Page 71: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

69

digunakan dan mudah

diakses

k. Ketersediaan ruang

ibadah untuk muslim dan

non muslim dalam

jumlah yang cukup,

nyaman dan mudah

diakses

l. Ketersediaan ruang

kantin yang cukup

secara jumlah, nyaman

dan mudah diakses

m. Ketersediaan area

parkir dengan luasan

yang cukup, nyaman

dan mudah diakses

n. Ketersediaan ruangan

toilet yang cukup secara

jumlah, nyaman dan

mudah diakses

o. Ketersediaan air

bersih dalam jumlah

meter

persegi

j. Observasi

k. Observasi

l. Observasi

m. 75% jumlah

mahasiswa

kali 2 meter

persegi

n. Survey

Kepuasan

Pengguna

o. Survey

Kepuasan

Pengguna

Page 72: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

70

yang mencukupi, tidak

bau dan tidak berwarna

Institusi menyediakan fasilitas pendukung

kegiatan kemahasiswaan

a. Fasilitas baik a. Survei

kepuasan

pengguna

Kepuasan

Pengguna:

75%

Logistik

Institusi menyediakan sarana melalui

penguatan IT dalam bidang pengembangan

sistem informasi terintegerasi dan

pengembangan infrastruktur jaringan

a. Koneksi internet

baik

a. Survei

kepuasan

pengguna

Kepuasan

Pengguna:

75%

Sisfo

Page 73: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

71

2.7 Standar Pengelolaan Pembelajaran

2.7.1 Pengertian

Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan

pembelajaran pada tingkat program studi. Standar pengelolaan pembelajaran harus

mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses

pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan

prasarana pembelajaran.

Page 74: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

72

2.7.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Institusi/Fakultas/Program

Studi harus memiliki

kebijakan, rencana

strategis, dan rencana

operasional terkait dengan

pembelajaran yang dapat

diakses oleh sivitas

akademika dan pemangku

kepentingan, serta dijadikan

pedoman bagi program

studi dalam melaksanakan

pembelajaran sehingga

dapat menghasilkan

program pembelajaran yang

berdaya saing nasional dan

internasional

1. Ketersediaan

Dokumen: a.) Rencana

Induk Penelitian b.)

Rencana Strategis c.)

Rencana Kerja

Anggaran d.) Kontrak

Manajemen e.)

Kebijakan Akademik f.)

Kebijakan Mimbar

Akademik g.) Standar

Akademik h.) Peraturan

Akademik i.) Kalender

Akademik j.)Manual

Mutu k.) Prosedur

Sistem Mutu l.)

Instruksi Kerja m.)

Formulir Mutu n.)

Memiliki Sistem

Informasi Dokumen

a.) Audit AMI, ISO

internal dan

eksternal, serta

akreditasi BAN-PT b.)

SIstem Informasi

Dokumen

Ketersediaan

dokumen SK

Rektor a-i:

100%, Audit

AMI dan ISO 1

tahun sekali

dan dapat

diakses oleh

sivitas

akademika dan

stakeholder

Perencanaan,

SPM, Audit

Internal

Page 75: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

73

Bagian akademik harus

menyusun kalender

akademik beserta panduan

operasionalisasinya yang

memuat semua aktivitas

pembelajaran dari awal

sampai akhir sebelum tahun

ajaran baru dimulai

Kalender Akademik Review seluruh unit

terkait

Tiap bulan Juli

Akademik

harus

menerbitkan

Kalender

akademik

Akademik

Institusi/Fakultas/Program

Studi melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan jenis pendidikan

baik dari segi linearitas

dosen, sarana, proses

pembelajaran, dan sistem

informasi akademik

a.) Linearitas dosen

dengan mata kuliah b.)

Kesesuaian sarana c.)

sistem informasi

akademik

a.) Presentase jumlah

dosen yang memiliki

linearitas dengan

non-bidang ilmu b.)

Sarana praktikum

sesuai dengan prodi

masing-masing d.)

Adanya modul

perkuliahan di sistem

informasi

a.) minimal

linear dosen

90% per prodi

b.) 100%

kebutuhan lab

prodi c.) 100%

terimplementasi

Fakultas,

Prodi, Sisfo

Institusi/Fakultas/Program

Studi/Bagian PMB harus

melakukan pengendalian

dan peningkatan mutu calon

a.) Pedoman

Penerimaan

Mahasiswa Baru b.) SK

Rektor tentang PMB c.)

a.) Rasio pendaftar

dengan yang diterima

b.) SK Rektor c.)

Kesesuaian alat tes

a.) Rasio

pendaftar

dengan yang

diterima 1:2 b.)

Prodi, PMB

Page 76: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

74

mahasiswa sesuai

spesifikasi calon mahasiswa

yang ditentukan oleh

program studi pada

penerimaan mahasiswa

baru

Kesesuaian alat tes

dengan prodi yang

dituju

dengan prodi yang

dituju sesuai dengan

SK Rektor

Pemenuhan

passing grade

program studi

sesuai dengan

kriteria yang

ditetapkan di

SK Rektor c.)

Kesesuaian alat

tes dengan

prodi yang

dituju sesuai

dengan SK

Rektor

Institusi/Fakultas/Program

Studi/Bagian Akademik

harus mengendalikan dan

meningkatkan secara

berkelanjutan terpenuhinya

target lulusan tepat waktu,

dan IPK lulusan pada setiap

semesternya

a.) Terpenuhinya target

lulusan tepat waktu b.)

IPK lulusan

a. Monitoring dan

evaluasi tingkat tiap

semester

a.) Diploma

adalah 3 tahun,

sarjana 4

tahun, alih

jenjang 2.5

tahun b.) IPK

lulusan untuk

diploma dan

Fakultas,

Prodi

Page 77: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

75

sarjana

minimal 3.00

Institusi/Fakultas harus

memberikan pelatihan

berkaitan dengan proses

pembelajaran dalam rangka

peningkatan mutu

pembelajaran program studi

atas permintaan prodi

a.) Kesesuaian antara

pelatihan yang

diberikan dengan

kebutuhan b.) Survey

Kepuasan Kegiatan

a.) Laporan Kegiatan

b.) Tingkat kepuasan

Laporan

kegiatan 100%

tersedia dan

tingkat

kepuasan

minimal 75%

Fakultas

Institusi harus melakukan

pengendalian dan

peningkatan mutu

penempatan lulusan dengan

memastikan tercapainya

target serapan industry dan

jenis industri yang dituju

oleh lulusan

a. Adanya laporan hasil

monitoring indeks

kesesuaian serapan

lulusan di industri

a. Survey Lulusan

dan pengguna

lulusan

a.) Waktu

tunggu lulusan

minimal 6 bulan

b.) Kesesuaian

posisi kerja

lulusan dengan

bidang ilmu

minimal 75% c.)

Tingkat

kepuasan

Industi minimal

80%

Perencanaan,

CDC, Prodi,

Fakultas

Page 78: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

76

Institusi/Fakultas/Program

Studi melakukan evaluasi

serta merumuskan tindak

lanjut terhadap proses

pembelajaran

a.) Adanya evaluasi

tingkat prodi, fakultas,

dan institusi b.) Adanya

tindak lanjut yang akan

dilakukan c.) Adanya

Berita acara rapat

monev

a. RTM tiap bulan

setiap bulan

1 bulan sekali Prodi

Institusi dan bagian sisfo

menyediakan evaluasi

proses pembelajaran

melalui dashboard yang ada

di i-gracias

a. Institusi dan bagian

sisfo menyediakan

evaluasi proses

pembelajaran

melalui dashboard

yang ada di i-gracias

a.) Berita acara

perkuliahan b.)

Survey EDOM dan

kepuasan mahasiswa

terhadap industri

a.) Tersedia

100% berita

acara tiap

dosen b.)

Survei EDOM,

kepuasan

mahasiswa

terhadap

institusi minimal

75%

Prodi, Sisfo,

Perencanaan

Institusi/Fakultas/Program

Studi harus memiliki

panduan kurikulum,

pembelajaran (Perkuliahan,

praktikum, dan ujian), dan

Adanya dokumen

panduan penyusunan

kurikulum, proses,

pengembangan,

evaluasi pembelajaran,

a.) Audit AMI, ISO

internal dan

eksternal, serta

akreditasi BAN-PT b.)

100% tersedia Prodi,

Fakultas

Page 79: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

77

dokumen evaluasi

pemebelajaran yang

terdokumentasi, dokumen

penjaminan mutu, dokumen

pengembangan

pembelajaran dengan baik

dan dilaksanakan dengan

konsisten dan didukung

dengan sistem informasi

yang memadai

dan dokumen

penjamnan mutu

SIstem Informasi

Dokumen

Bagian Akademik harus

melakukan pelaporan

kinerja program studi secara

berkala melalui pangkalan

data perguruan tinggi sesuai

dengan waktu yang

ditentukan

diterimanya laporan

PDPT Program Studi

Status PD DIKTI

Lengkap

Sudah

terupload di

sistem PD

DIKTI 100%

Akademik

Program studi melakukan

evaluasi penyusunan

kurikulum berdasarkan

analisis internal, tracer

studi, market signal,

Adanya dokumen

panduan penyusunan

kurikulum

a.) Audit AMI, ISO

internal dan

eksternal, serta

akreditasi BAN-PT b.)

Tracer studi c.)

Perubahan

kurikulum

dilakukan tiap 5

tahun sekali

Prodi

Page 80: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

78

referensi perkembangan

ilmu pengetahuan dan

teknologi, evaluasi

kurikulum yang telah

dilaksanakan

SIstem Informasi

Dokumen

Fakultas dan Program studi

membuat kebijakan

berkaitan dengan capaian

pembelajaran, kompetensi,

dan mata kuliah penciri

institusi dan fakultas sesuai

dengan persentase di

panduan kurikulum

Adanya SK Rektor

terkait kurikulum

program studi

Monev pembelajaran 2 kali dalam 1

tahun

Fakultas,

Prodi

Program studi dalam

rumpun keilmuan yang

sama harus mendefinisikan

perbedaan kurikulum sesuai

dengan panduan kurikulum

Dokumen kurikulum

dan dokumen hasil

evaluasi monev

Monev pembelajaran Persentase

mata kuliah

yang sama

adalah minimal

60%

Prodi

Koordinator dan dosen mata

kuliah harus menyusun

Rencana Pembelajaran

Semester (RPS) sesuai

a.) Adanya berita acara

evaluasi penyusunan

RPS b.) Dokumen RPS

sesuai dengan

Monev pembelajaran 2 kali dalam 1

semester

Prodi

Page 81: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

79

dengan monev yang telah

dilakukan

template dan penduan

penyusunan RPS

Institusi/Fakultas/Program

Studi melakukan

perencanaan kelas

Jumlah Mahasiswa di

kelas

Jumlah mahasiswa

per kelas 50 orang

1 kelas 50

orang

Akademik

Fakultas/Program

Studi/Kelompok Keahlian

harus melakukan plotting

dosen ke dalam mata kuliah

sehingga tercapai linearitas

dosen yang dituangkan ke

dalam SK Mengajar Dosen

a.) Tingkat kesesuaian

kompetensi dosen dan

matakuliah

dituangkankan ke

dalam SK mengajar b.)

Beban Kinerja Dosen

Data kesesuaian

kompetensi linearitas

dosen dan forum

pengawakan dosen

a.) Tingkat

kesesuaian

kompetensi

dosen dan

matakuliah

dituangkankan

ke dalam SK

mengajar

minimal 90% b.)

Bebas Kinerja

Dosen

maksimal 16

SKS

Fakultas,

Prodi

Fakultas/Program

Studi/Bagian Akademik

merencanakan penjadwalan

dan registrasi mahasiswa

Mahasiswa teregistrasi Sistem informasi (i-

gracias)

100% Akademik,

sisfo

Page 82: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

80

Fakultas/Program Studi/

melakukan plotting dosen

wali mahasiswa

Persentase dosen wali

dan jumlah mahasiswa

Sistem informasi (i-

gracias)

maksimal 70

mahasiswa

Fakultas,

Prodi, sisfo

Dosen wali melakukan

pembimbingan terhadap

mahasiswa sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Jumlah bimbingan

perwalian mahasiswa.

Berita acara perwalian

Sistem informasi

perwalian (i-gracias)

setiap 3 kali

setiap 1

semester

Prodi

KK melakukan pembebanan

dosen pembimbing

maksimal 12 mahasiswa

sesuai dengan bidang

keahlian dosen dengan

memberikan minimal 14 kali

pertemuan

a.) Jumlah mahasiswa

terbimbing per dosen

b.) Kesesuaian dengan

tema penelitian dosen

Jumlah mahasiswa

perdosen

pembimbing adalah

1:12 dan kesesuaian

dengan tema

penelitian dosen

100%

dilaksanakan

tiap semester

dengan minimal

pembimbingan

14 kali

pertemuan

Fakultas,

Prodi

Bagian akademik, warek 1,

kaprodi, sekprodi, dan GKM

Prodi sesuai kewenangan

masing – masing

melakukan monitoring

proses pembelajaran

meliputi kecukupan

sumberdaya, keterpenuhan

a.) Kecukupan

sumberdaya meliputi;

(Okupansi ruangan,

Rasio dosen LB dan

dosen tetap, Beban

SKS Dosen,

Kecukupan sarana

praktikum) b.)

Rapor Dosen yang

mencakup ketiga

aspek tersebut (

Waktu pelaksanaan

dan Pencapaian hasil

pembelajaran) Untuk

aspek sumberdaya

diukur melalui rapat

1 kali dalam 1

semester

Akademik,

Prodi

Page 83: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

81

waktu pelaksanaan, dan

pencapaian hasil

pembelajaran selama

proses perkuliahan, praktek,

dan praktikum.

Kesesuaian waktu

pelaksanaan; (Waktu

input BAP, Waktu

penyerahan soal ujian,

Waktu input nilai) c.)

Pencapaian hasil

pembelajaran;

(Kesesuaian materi

dengan RPS, Rasio

lulusan mata kuliah,

Tingkat kepuasan

mahasiswa (EDOM))

evaluasi akhir

semester

Dosen harus melakukan

monitoring dan evaluasi

proses pembelajaran kelas

melalui aktivitas penugasan

atau Quis dalam rangka

evaluasi pencapaian

kompetensi mahasiswa

selama proses perkuliahan

berjalan.

Kuis, UTS, UAS, Tugas

Besar dan indikator

lainnya yang ditetapkan

oleh dosen pengampu

mata kuliah

Dokumen RPS dan

BAP Dosen

1 kali dalam 1

semester

Prodi

Page 84: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

82

Koodinator mata kuliah

dapat melakukan

perubahan rencana

pembelajaran pada

semester berjalan

berdasarkan hasil evaluasi

pembelajaran dengan

persetujuan ketua program

studi.

RPS dan Berita acara

perkuliahan

Berita acara

perubahan RPS

1 kali dalam 1

tahun

Prodi

Koordinator mata kuliah dan

dosen mata kuliah harus

membuat laporan

perkuliahan dalam bentuk

portofolio mata kuliah yang

sesuai ketentuan yang

berlaku di akhir semester

yang tersimpan rapi di

dalam sistem informasi

akademik ITTP (i-gracias)

Portofolio mata kuliah

setidaknya berisi:

a.) Profil mk, Rekam

jejak mk,

b.) RPS

c.) Hasil evaluasi dan

penilaian

d.) Evaluasi materi,

proses, metode, alat

bantu pembelajaran,

evaluasi dan pengujian

yang dilakukan, dan

Monev perkuliahan

(matakuliah) yang

disahkan oleh

koordinator

matakuliah, dosen

pengampu, dan

kaprodi

Akhir

perkuliahan

Prodi, SIsfo

Page 85: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

83

peserta didik yang

mengikuti perkuliahan.

e.) Rencana perbaikan

semeseter berikutnya.

f.) Berita acara hasil

koordinasi yang

memuat rencana

pembelajaran

berdasarkan informasi

portofolio mata kuliah

Bagian Perpustakaan harus

memfasilitasi mahahasiswa,

dan dosen untuk buku dan

langganan jurnal untuk

mendukung kualitas

penelitian dosen

Tersedianya repository

perpustakaan

Sistem berjalan

dengan mudah dan

lancar

100% Perpustakaan

Peningkatan kapasitas mutu

kelembagaan internal

maupun eksternal

Adanya program Audit

Mutu Internal maupun

Eksternal

Laporan hasil audit 2 kali dalam

setahun

SPM, Audit

Internal

Page 86: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

84

2.8 Standar Pembiayaan Pembelajaran

2.8.1 Pengertian

Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen dan

besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan

capaian pembelajaran lulusan. Biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya

pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan

tenaga kependidikan pendidikan tinggi. Biaya operasional pendidikan tinggi adalah

bagian dari biaya pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan

operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung.

Page 87: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

85

2.8.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Program studi menyediakan dan

mengalokasikan dana untuk memenuhi

kebutuhan pembelajaran disetiap

tahunnya sebesar 20 juta per

mahasiswa

a. Adanya RKA Prodi

pada bulan ke-12 atau

n-1

b. Adanya laporan

realisasi anggaran

yang tepat waktu, tepat

program, tepat

anggaran

c. Adanya evaluasi

bulanan keterserapan

anggaran

d. Rasio DOP 20 juta

per mahasiswa per

tahun

a. Membandingkan

Tanggal

Penandatanganan

dokumen Rencana

Kerja dan Anggaran

dengan Standard

b. Membandingkan

DRK dalam RKA

dengan kegiatan yang

direalisasikan

c. Membandingkan

Realisasi dengan

Perencanaan dan

mencari akar masalah

penyebabnya untuk

ditindaklanjuti

d. Total Dana yang

dibelanjakan setahun

a. Bulan ke

12 pada

tahun N-1

b. 90%

c. Semua

gap

teridentifikasi

d. 20 juta per

mahasiswa

per tahun

Prodi,

Fakultas,

Keuangan,

LPPM

Page 88: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

86

dibagi dengan Total

Jumlah Mahasiswa

Page 89: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

87

BAB 3

STANDAR PENELITIAN

3.1 Standar Hasil Penelitian

3.1.1 Pengertian

Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian. Hasil

penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya

saing bangsa. Hasil penelitian sebagaimana dimaksud merupakan semua luaran yang

dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis

sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik. Hasil penelitian mahasiswa harus

memenuhi ketentuan dalam hal capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan

di perguruan tinggi.

Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak

membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara

diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk

menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.

Page 90: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

88

3.1.2 Standar dan Hasil

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT wajib memfasilitasi

penelitian dalam rangka

mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta

meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan daya saing

bangsasetiap tahunnya.

Pimpinan PT memberikan skema

pembiayaan penelitian internal

setiap tahunnya

a. jumlah penelitian biaya

LN

b. jumlah penelitian biaya

DN luar PT

c. jumlah penelitian biaya

PT sendiri atau mandiri

a. Mendata jumlah

penelitian LN yang

telah terlaksana

setiap tahunnya

b. Mendata jumlah

penelitian DN luar

PT yang telah

terlaksana setiap

tahunnya

c. Mendata jumlah

penelitian mandiri

yang terlaksanan

setiap tahunnya

a. 30 judul

penelitian per

tahun

b. 310 judul

penelitian per

tahun

c. 620 judul

penelitian per

tahun

LPPM

Pimpinan PT wajib memfasilitasi

publikasi hasil penelitian dalam

bentuk artikel ilmiah, kekayaan

intelektual, ataupun buku ber-

ISBN setiap tahunnya

a. Jumlah artikel

ilmiah yang telah

dipresentasikan

b. Jumlah artikel ilmiah

pada jurnal nasional

a. Melakukan rekap

kegiatan

konferensi ilmiah

yang dilaksanakan

oleh dosen, baik

a. minimal

130 publikasi

selama 3

tahun

b. minimal

310 publikasi

LPPM,

Prodi

Page 91: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

89

terakreditasi yang

telah terbit

c. Jumlah artikel ilmiah

pada jurnal

internasional

bereputasiyang

telah terbit

d. Jumlah hasil

penelitian yang

terdaftar sebagai

Paten

e. Jumlah hasil

penelitian yang

telah terdaftar selain

Paten

f. Jumlah buku ber-

ISBN yang telah

diterbitkan oleh

Penerbit Nasional

nasional maupun

internasional

b. Melakukan rekap

jumlah artikel

ilmiah yang

diterbitkan pada

Jurnal Sinta 3,

Sinta 2 dan Sinta 1

c. Melakukan rekap

jumlah hasil

penelitian yang

telah terdaftar

Paten produknya

d. Melakukan rekap

jumlah hasil

penelitian yang

telah terdaftar

Kekayaan

Intelektualnya

selain Paten

e. Melakukan rekap

jumlah hasil

selama 3

tahun

c. minimal 50

publikasi

selama 3

tahun

d. minimal 10

Paten dalam

3 tahun

e. minimal

120 HKI

dalam 3

tahun

f. minimal 32

buku ber-

ISBN dalam 3

tahun

Page 92: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

90

penelitian dalam

bentuk buku ber-

ISBN yg telah

diterbitkan oleh

penerbit Nasional

Pimpinan PT memfasilitasi

pendirian unit Pusat Inovasi

sebagai wadah pengembangan

ide-ide hasil penelitian sehingga

diharapkan akan lahir start-up

start-up bisnis dari dosen,

mahasiswa maupun masyarakat

Jumlah produk inovasi,

karya seni dan rekayasa

sosial

Melakukan rekap data

jumlah produk inovasi

yang dikembangkan,

karya seni dan

rekayasa sosial yang

telah dihasilkan

Minimal 31

produk

inovasi, karay

seni dan

rekayasa

sosial dalam

3 tahun

LPPM

Pimpinan PT harus mendukung

peningkatan kualitas hasil

penelitian yang bermanfaat bagi

kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

a. Jumlah artikel ilmiah

yang telah disitasi

b. Jumlah hasil penelitian

yang dimanfaatkan

dalam kegiatan

pengabdian

masyarakat maupun

bahan pembelajaran

a. menghitung jumlah

artikel yang telah

disitasi setiap

tahunnya

b. menghitung jumlah

hasil penelitian yang

telah dimanfaatkan

dalam kegiatan

pengbadian

masyarakat setiap

tahunnya

jumlah artikel

yang disitasi

minimal 200

artikel dalam

3 tahun

LPPM

Page 93: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

91

3.2 Standar Isi Penelitian

3.2.1 Pengertian

Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi

penelitian. Kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi materi pada penelitian

dasar dan penelitian terapan. Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran

penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala,

fenomena, kaidah, model, atau postulat baru. Materi pada penelitian terapan harus

berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau

industri. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi kajian

khusus untuk kepentingan nasional. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan

harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan

masa mendatang.

Page 94: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

92

3.2.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT harus menetapkan

skema penelitian yang

diselenggarakan di tingkat

perguruan tinggi yaitu penelitian

dasar, penelitian terapan dan

penelitian kerjasama perguruan

tinggi (PEKERTI)

a) Jumlah kegiatan

penelitian dasar

b) Jumlah kegiatan

penelitian terapan

c) Jumlah kegiatan

penelitian kerjasama

perguruan tinggi

(PEKERTI)

Melakukan rekap dan

mengelompokkan

judul-judul penelitian

yang terselenggara

setiap 1 tahun

a) Rata-rata

sebanyak 48 judul

penelitian dasar

per tahun

b) Rata-rata

sebanyak 33 judul

penelitian terapan

per tahun

c) Rata-rata

sebanyak 12 judul

penelitian

PEKERTI per

tahun

LPPM

Pimpinan PT harus

mengarahkan penelitian dasar

pada luaran penelitian yang

berupa penjelasan atau

penemuan untuk mengantisipasi

Kesesuaian luaran

penelitian dengan isi

materi penelitian dasar

Membandingkan

antara luaran

penelitian dengan

kriteria penelitian

dasar

Kesesuaian luaran

penelitian dengan

isi materi penelitian

dasar sebesar 80-

100 %

LPPM

Page 95: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

93

suatu gejala, fenomena, kaidah,

model atau postulat baru

Pimpinan PT harus

mengarahkan penelitian dasar

pada luaran penelitian berupa

inovasi serta pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi

yang bermanfaat bagi

masyarakat, dunia usaha dan

atau industri.

Kesesuaian luaran

penelitian dengan isi

materi penelitian terapan

Membandingkan

antara luaran

penelitian dengan

kriteria penelitian

terapan

Kesesuaian luaran

penelitian dengan

isi materi penelitian

terapan sebesar

80-100 %

LPPM

Pimpinan PT harus memastikan

kesesuaian antara arah

penelitian dasar dan terapan

dengan Roadmap penelitian

dosen dan institusi

Kesesuaian arah

penelitian dengan

roadmap penelitian

dosen

Membandingkan

antara arah penelitian

dosen dengan

roadmap penelitian

dosen maupun RIP

institusi

Kesesuaian

dengan roadmap

penelitian minimal

sebesar 80%

LPPM

Page 96: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

94

3.3 Standar Proses Penelitian

3.3.1 Pengertian

Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang

terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Kegiatan penelitian merupakan

kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan

otonomi keilmuan dan budaya akademik. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan

standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti,

masyarakat, dan lingkungan. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam

rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus memenuhi

ketentuan yaitu, capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan

tinggi. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran

sks.

Page 97: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

95

3.3.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Pimpinan PT harus

menjamin terlaksananya

proses penelitian sesuai

dengan penjaminan mutu

penelitian seperti proses

perencanaan, pelaksanaan

dan pelaporan

a. rasio penerimaan

proposal antara

proposal yg diterima

dengan yang diajukan

b. nilai monitoring dan

evaluasi (monev)

c. nilai seminar hasil

penelitian

a. Melakukan seleksi

proposal penelitian sesuai

dengan formulir penilaian

proposal

b. Melakukan proses

penilaian terhadap

kemajuan dan laporan

akhir penelitian

a) Rasio

penerimaan sebesar

1:3

b) Nilai monev lebih

besar atau sama

dengan 5

c) Nilai seminar

hasil lebih besar

atau sama dengan 5

LPPM,

Pengembangan

Pembelajaran

Pimpinan PT mewajibkan

penggunaan perlengkapan

keamanan dan

keselamatan kerja selama

proses penelitian

angka kecelakaan kerja Menghitung berapa kejadian

kecelakaan kerja setiap

tahunnya

angka kecelakaan

kerja 0 kejadian

setiap tahun

LPPM, SPM

Pimpinan PT

mewajibkankan

keikutsertaan mahasiswa

dalam penelitian dosen

dengan beban kredit 6 sks

a) Jumlah penelitian yang

melibatkan mahasiswa

b) Jumlah publkasi ilmiah

oleh mahasiswa

a. Menghitung jumlah

penelitian yang melibatkan

mahasiswa setiap

tahunnya

a) angka

keterlibatan

mahasiswa dalam

penelitian minimal

LPPM, Aktivitas

Kemahasiswaan,

Prodi

Page 98: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

96

untuk Sarjana dan 4 sks

untuk Diploma

b. Menghitung jumlah

publikasi ilmiah oleh

mahasiswa sebagai

penulis pertama

sebesar 80% setiap

tahun

b) 1 judul penelitian

mahasiswa

menghasil luaran

minimal 1 publikasi

ilmiah setiap

tahunnya

Page 99: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

97

3.4 Standar penilaian penelitian

3.4.1 Pengertian

Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan

hasil penelitian. Penilaian proses dan hasil penelitian sebagaimana dilakukan secara

terintegrasi paling sedikit memenuhi unsur:

a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus

meningkatkan mutu penelitiannya;

b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh

subjektivitas;

c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan

kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan

d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya

dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan

Penilaian proses dan hasil penelitian harus memenuhi prinsip penilaian dan

memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses

penelitian. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan

instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja

proses serta pencapaian kinerja hasil penelitian. Penilaian penelitian yang dilaksanakan

oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis, atau

disertasi diatur berdasarkan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.

Page 100: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

98

3.4.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT harus melaksanakan

penilaian proses dan hasil penelitian

secara terintegrasi dengan prinsip

penilaian edukatif, objektif,

akuntabel, dan transparan

a) Jumlah kriteria dan

prosedur penilaian

b) Sistem informasi penilaian

penelitian

a) Menghitung

jumlah kriteria

dan prosedur

penelitian yang

telah diunggah

pada website

lppm

b) Menggunakan

semua modul

penilaian pada

sistem informasi

penelitian

a) Jumlah

dokumen

kriteria dan

prosedur

penilaian telah

diunggah

100% pada

website lppm

b) Proses

penilaian telah

100%

menggunakan

sistem

informasi yang

terintegrasi

LPPM,

Perencanaan

Pimpnan PT harus menerapkan

penilaian menggunakan metode dan

instrumen yang relevan,

Instrumen penilaian Melakukan penilaian

penelitian sesuai

kriteria pada

Penilaian

penelitian

minimal telah

LPPM

Page 101: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

99

akuntabel, dan dapat mewakili

ukuran ketercapaian

kinerja proses serta pencapaian

kinerja hasil penelitian

instrumen penelitian

yang terukur

memenuhi

70% dari

kriteria pada

instrumen

penilaian

Pimpinan PT wajib menetapkan Tim

Reviewer internal setiap setahun

sekali minimal dosen yang memiliki

jabatan Lektor ke atas

Penetapan Tim revewer Melihat JFA dosen

yang memiliki

jabatan Lektor ke

atas untuk diajukan

sebagai Reviewer

penelitian

Tim reviewer

minimal

memiliki

jabatanLektor

LPPM

Page 102: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

100

3.5 Standar peneliti

3.5.1 Pengertian

Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan

penelitian. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian

yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan

tingkat kedalaman penelitian. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan:

a. kualifikasi akademik; dan

b. hasil penelitian.

Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menentukan kewenangan

melaksanakan penelitian. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian

ditetapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.

Page 103: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

101

3.5.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Peneliti wajib berpendidikan minimal

Strata 2 (S2) dan masa kerja sudah lebih

dari atau sama dengan2 tahun

Pendidikan terakhir

dan masa kerja

Melakukan rekap

jumlah dosen

atau peneliti yang

berpendidikan S2

dan S3 sampai

tahun 2025

Perbandingan

pendidikan terakhir

peneliti yaitu S2

sebesar 70% dan

S3 sebesar 30%

pada tahun 2025

LPPM

Peneliti dengan jabatan fungsional dosen

(jfa) adalah pengajar (non JFA) wajib

melakukan penelitian 1 judul per tahun

dengan target luaran diJurnal Nasional

Sinta 4 sampai Sinta 6

Jumlah peneliti non

JFA dengan luaran

penelitian di jurnal

nasional sinta 4 sampai

sinta 6

Melakukan rekap

jumlah peneliti

non JFA yang

mengajukan

penelitian per

tahun

Jumlah peneliti

non JFA maksimal

10% dari total

peneliti setiap

tahunnya dengan

luaran jurnal

nasional sinta 4

sampai sinta 6

LPPM,

Prodi

Sumberdaya dosen yang memenuhi

kualifikasi pendidikan

Adanya jenjang

pendidikan peneliti

minimal S2

Jumlah peneliti

dengan minimal

jenjang S2

sebesar 100%.

Page 104: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

102

Peneliti dengan jabatan fungsional dosen

(jfa) adalah Asisten Ahli wajib melakukan

penelitian minimal 1 judul per tahun

dengan target luaran di Jurnal Nasional

Sinta 2 sampai Sinta 3

Jumlah peneliti dengan

JFA Asisten Ahli

dengan luaran

penelitian di jurnal

nasional sinta 2 sampai

sinta 3

Melakukan rekap

jumlah peneliti

dengan JFA

Asisten Ahli yang

mengajukan

penelitian per

tahun

Jumlah peneliti

dengan JFA

Asisten Ahli adalah

35%dengan luaran

jurnal nasional

sinta 2 sampai

sinta 3 sampai

tahun 2025

LPPM,

Prodi

Peneliti dengan jabatan fungsional dosen

(jfa) adalah Lektor wajib melakukan

penelitian minimal 2 judul per tahun

dengan target minimal2 artikel di Jurnal

Nasional Sinta 1 sampai Sinta 2 dan

Seminar Internasional Terindek atau

minimal 1 artikel diJurnal Internasional

Terindek Scopus dg Quartile 4 (Q4)

Jumlah peneliti dengan

JFA Lektor dengan

luaran di jurnal

nasional sinta 1 sampai

2, atau seminar

internasional terindek

atau jurnal

internasional scopus

Q4

Melakukan rekap

jumlah peneliti

dengan JFA

Lektor yang

mengajukan

penelitian per

tahun

Jumlah peneliti

dengan JFA Lektor

adalah 40%

dengan luaran

jurnal nasional

sinta 1 sampai 2,

seminar

internasional

terindek atau jurnal

internasional

scopus Q4 sampai

tahun 2025

LPPM

Page 105: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

103

Peneliti dengan jabatan fungsional dosen

(jfa) adalah Lektor Kepala atau Guru

Besar wajib melakukan penelitian minimal

2 judul per tahun dengan target luaran

berupa artikel ilmiah di Jurnal

Internasional terindek scopus minimal di

Quartile 3 (Q3)

Jumlah peneliti dengan

JFA Lektor Kepala dan

Guru Besar dengan

luaran minimal dijurnal

internasional scopus

Q3

Melakukan rekap

jumlah peneliti

dengan JFA

Lektor Kepala

dan Guru Besar

yang mengajukan

penelitian per

tahun

Jumlah peneliti

dengan JFA Lektor

Kepala dan Guru

Besar adalah 15%

dengan luaran

jurnal nasional

sinta 1 sampai 2,

seminar

internasional

terindek atau jurnal

internasional

scopus Q4 sampai

tahun 2025

LPPM

Page 106: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

104

3.6 Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

3.6.1 Pengertian

Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana dan

prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam

rangka memenuhi hasil penelitian. Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas

perguruan tinggi yang digunakan untuk:

a. memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi;

b. proses pembelajaran; dan

c. kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Sarana dan prasarana penelitian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) harus

memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan

peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

Page 107: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

105

3.6.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT harus menjamin

bahwa setiap laboratorium

penelitian dilengkapi dengan

alat pemadam kebakaran, P3K,

dan sarana penanganan limbah

B3

ketersediaan alat

pemadan kebakaran,

P3K dan sarana

penanganan limbah

B3

melakukan rekap dan

menghitung

perlengkapan

pemadam kebakaran,

P3K dan penanganan

limbah B3 di setiap

laboratorium

Minimal 80 - 100

% laboratorium

telah dilengkapi

alat pemadam

kebakaran, P3K

dan penangana

limbah B3

Logistik,

Fakultas

Pimpinan PT harus

menyediakan akses layanan

internet yang stabil dan handal

kepada pada peneliti

Akses internet Mengukur bandwidth

internet yang

digunakan

Ketersediaan

akses intenet

dengan total

bandwidth

sebesar 1 GB

Logistik, Sisfo

Pimpinan PT harus

menyediakan buku-buku

pembelajaran, referensi, jurnal

dan majalah ilmiah serta akses

ke sumber-sumber referensi

digital terbaru.

Persentase

ketersediaan buku

pembelajaran,

referensi, jurnal dan

majalah ilmiah

Melakukan rekap

kebutuhan buku

pembelajaran,

referensi dan jurnal

setiap prodi

ketersediaan

buku

pembejajaran,

referensi, jurnal

dan majalah

ilmiah sebesar 80

- 100%

LPPM,

Perpustakaan

Page 108: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

106

3.7 Standar pengelolaan penelitian

3.7.1 Pengertian

Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan

penelitian. Pengelolaan penelitian dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk

kelembagaan yang bertugas untuk mengelola penelitian. Kelembagaan adalah lembaga

penelitian, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lain

yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi. Kelembagaan

wajib:

a. menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan

rencana strategis penelitian perguruan tinggi;

b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan

mutu internal penelitian;

c. memfasilitasi pelaksanaan penelitian;

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;

e. melakukan diseminasi hasil penelitian;

f. memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian,

penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (KI);

g. memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi; dan

h. melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.

Perguruan tinggi wajib:

a. memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan bagian dari rencana

strategis perguruan tinggi;

b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut

aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar;

c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi penelitian

dalam menjalankan program penelitian secara berkelanjutan;

Page 109: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

107

d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi penelitian

dalam melaksanakan program penelitian;

e. memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil,

standar isi, dan standar proses penelitian;

f. mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui

program kerja sama penelitian;

g. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi

sarana dan prasarana penelitian; dan

h. menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam

menyelenggarakan program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data

pendidikan tinggi.

Page 110: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

108

3.7.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Pimpinan PT harus memiliki

Lembaga Penelitian yang bertugas

melakukan perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian,

pemantauan dan evaluasi, serta

pelaporan kegiatan penelitian

berdasarkan prinsip pengelolaan

yang baik

Struktur organisasi

institusi

Mengecek dokumen

SOTK institusi

terkait struktur unit

Penelitian

Adanya Lembaga

Penelitian yang telah

termaktub di dalam

SOTK institusi

LPPM

Lembaga penelitian wajib

merencanakan penelitian dengan

menyusun rencana strategis

penelitian, peraturan penelitian, dan

panduan pelaksanaan penelitian

dalam waktu 5 tahun

Dokumen rencana

strategis, peraturan

dan panduan

pelaksanaan

penelitian

Mengecek dokumen

rencana strategis,

peraturan dan

panduan

pelaksanaan

penelitian

Terdapat dokumen

rencana strategis,

peraturan dan

panduan

pelaksanaanpenelitia

n dalam waktu 5

tahun

LPPM

Lembaga penelitian wajib

melaksanakan penelitian dengan

melakukan seleksi proposal

penelitian danpemantauan terhadap

a) Seleksi proposal

penelitian

b) Log book

penelitian

a. Melakukan

penilaian atau

review terhadap

proposal

a) Semua proposal

yang dinyatakan

lolos telah melalui

LPPM

Page 111: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

109

kemajuan penelitian pada tahun

berjalan

c) Monitoring dan

evaluasi (Monev)

kemajuan penelitian

penelitian yang

diajukan dosen

b. Melakukan

pengecekan

terhdapa log book

setiap peneliti

c. monev

dilaksanakan di

pertengahan

periode tahun

penelitian

tahap penilaian

oleh reviewer

b) Semua peneliti

telah mengisi Log

Book pada saat

pelaksanaan

monev kemajuan

penelitian

c) Pelaksanaan

monev kemajuan

dilaksanakan di

pertengahan

periode tahun

penelitian

Lembaga penelitian wajib melakukan

evaluasi terhadap kegiatan

penelitian dalam satu tahun

Persentase

ketercapaian target

luaran penelitian

Menghitung jumlah

luaran penelitian

yang dicapai dibagi

target luaran x

100%

Persentase capaian

luaran penelitian

minimal 100% setiap

tahunnya

LPPM

Lembaga penelitian wajib

memfasilitasi kegiatan

Jumlah workshop

pengembangan

Melakukan rekap

kegiatan

Minimal program

pengembangan

LPPM

Page 112: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

110

pengembangan kompetensi dosen

dalam penelitian, penulisan artikel

ilmiah ataupun peroleh HKI minimal

12x dalam setahun

kompetensi

penelitian, penulisan

artikel, atau

perolehan HKI

pengembangan

kompetensi

penelitian yang

dilaksanakan dalam

satu tahun

kompetensi

penelitian bagi dosen

dilaksanakan 2x

dalam satu tahun

Lembaga penelitian harus

memberikan insentif terhadap

prestasi dosen dalam bidang

penelitian setiap tahunnya sesuai

dengan aturan yang ditetapkan

dalam SK Insentif

a) Surat Keputusan

(SK) Insentif

b) Jumlah dosen

penerima insentif

penelitian

a) Adanya SK insetif

penelitian yang

masih berlaku di

tahun berjalan

b) Melakukan rekap

jumlah penerima

insentif penelitian

dalam satu tahun

a) Sosialisasi SK

Insentif penelitian 2x

dalam setahun

b) 100 % dosen

penerima insentif

telah menerima

anggaran insentif di

akhir tahun

LPPM,

Perencanaan

Page 113: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

111

3.8 Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian

3.8.1 Pengertian

Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber dan

mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. Perguruan tinggi wajib menyediakan

dana penelitian internal. Selain dari anggaran penelitian internal perguruan tinggi,

pendanaan penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain

di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. Pendanaan penelitian

digunakan untuk membiayai:

a. perencanaan penelitian;

b. pelaksanaan penelitian;

c. pengendalian penelitian;

d. pemantauan dan evaluasi penelitian;

e. pelaporan hasil penelitian; dan

f. diseminasi hasil penelitian

Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pemimpin perguruan

tinggi.

Page 114: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

112

3.8.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT Wajib menyediakan

dana penelitian internal sesuai

dengan standar akreditasi setiap

tahunnya

persentase dana

penelitian terhadap

total dana PT

Menghitung

persentase dana

penelitian internal

terhadap dana PT

selama satu tahun

Jumlah dana

penelitian

internal sebesar

minimal 5% dari

total dana

operasional PT

LPPM

Pimpinan PT wajib memfasiltasi

perolehan dana penelitian dari luar PT

setiap tahunnya

Jumlah perolehan dana

penelitian dari pihak

luar PT

Menghitung jumlah

perolehan dana

penelitian di luar

PTdalam negeri per

tahun

jumlah

perolehan dana

penelitian dari

pihak luar PT

per tahun

minimal sebesar

1 M

LPPM

Pimpinan PT Wajib memfasilitasi

perolehan dana penelitian dari PT di

Luar Negeri

Jumlah perolehan dana

penelitian dati PT di

Luar Negeri

Menghitung jumlah

perolehan dana

penelitian dari PT di

Luar Negeri per tahun

Jumlah

perolehan dana

penelitian dari

PT di Luar

Negeri per

LPPM

Page 115: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

113

tahun sebesar

minimal 500 jt

Page 116: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

114

BAB 4

STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

4.1 Standar hasil pengabdian kepada masyarakat

4.1.1 Pengertian

Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil

pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan

membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum

dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil pengabdian masyarakat yang dimaksud

seperti di atas adalah.

a. penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian

sivitas akademika yang relevan;

b. pemanfaatan teknologi tepat guna;

c. bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau

d. bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

Page 117: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

115

4.1.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Pimpinan PT harus memastikan

bahwa hasil kegiatan pengabdian

masyarakat telah dapat menjadi

solusi masalah yang terjadi di

masyarakat khususnya desa

binaan dan umumnya adalah

masyarakat nasional, serta

bahan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi atau

bahan pengayaan sumber belajar

bagi mahasiswa setiap tahunnya

a. Survey kegiatan

abdimas

b. Jumlah jurnal,

seminar, hki dari

hasil abdimas

c. Jumlah bahan

pengayaan sumber

belajar

a. dosen pelaksana

wajib melakukan

survey setiap di

akhir kegiatan

abdimas, hal ini

bertujuan untuk

melihat tingkat

keberhasilan

kegiatan abdimas

dalam

menyelesaikan

masalah di

masyarakat.

b Menghitung jumlah

publikasi pada jurnal

atau prosiding atau

hki yang diperoleh

dari hasil kegiatan

abdimas.

a. Dilakukan survey

kegiatan setiap kali

program abdimas

telah selesai

dilaksanakan.

b. Hasil luaran

abdimas minimal ada

1 publikasi di

jurnal/seminar atau 1

HKI

c. Wajib 1 bahan

pengayaan sumber

belajar setiap

kegiatan abdimas.

LPPM,

Perencanaan,

Prodi

Page 118: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

116

c. Menghitung jumlah

bahan pengayaan

sumber belajar yang

dihasilkan kegiatan

abdimas.

Pimpinan PT harus memastikan

bahwa hasil kegiatan pengabdian

masyarakat telah memanfaatkan

teknologi tepat guna untuk

pemberdayaan dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat

Jumlah teknologi

tepat guna yang

digunakan pada

kegiatan

pengabdian

masyarakat

Melakukan rekap

jumlah teknologi

tepat guna yang

digunakan dalam

kegiatan

pengabdian

masyarakat

Jumlah teknologi

tepat guna yang

digunakan untuk

kegiatan abdimas

selama 3 tahun

minimal berjumlah 30

LPPM,

Perencanaan,

Prodi

Page 119: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

117

4.2 Standar isi pengabdian kepada masyarakat

4.2.1 Pengertian

Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang

kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat. Kedalaman dan

keluasan materi pengabdian kepada masyarakat mengacu pada standar hasil

pengabdian kepada masyarakat dan bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hasil

penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud

di atas meliputi.

a. hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat

pengguna;

b. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan

masyarakat;

c. teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan masyarakat;

d. model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan

yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau

Pemerintah; atau

e. kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia

usaha, dan/atau industri.

Page 120: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

118

4.2.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT harus memastikan

bahwa isi kegiatan pengabdian

masyarakat bersumber dari hasil

penelitian yang dapat berupa

pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, teknologi tepat guna,

model pemecahan masalah, rekayasa

sosial, kekayaan intelektual yang

dapat diterapkan langsung oleh

masyarakat, dunia usaha, pemerintah

dan atau industri

Jumlah hasil

penelitian yang

digunakan dalam

kegiatan pengabdian

masyarakat

Melakukan rekap

jumlah hasil penelitian

yang digunakan pada

kegiatan pengabdian

masyarakat dibagi

dengan jumlah total

penelitian satu tahun

Sebanyak 50%

hasil penelitian

diterapkan

secara langsung

pada

masyarakat

setiap tahunnya.

LPPM

Page 121: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

119

4.3 Standar proses pengabdian kepada masyarakat

4.3.1 Pengertian

Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang

kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,

dan pelaporan kegiatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:

a. pelayanan kepada masyarakat;

b. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

c. peningkatan kapasitas masyarakat; atau

d. pemberdayaan masyarakat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib mempertimbangkan standar mutu,

menjamin keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana,

masyarakat, dan lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan

oleh mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk pembelajaran harus mengarah pada

terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di

perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh

mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester . Kegiatan pengabdian

kepada masyarakat harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram.

Page 122: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

120

4.3.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Pimpinan PT harus menjamin

terlaksananya proses kegiatan

pengabdian masyarakat sesuai

dengan penjaminan mutu abdimas

seperti proses perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan

a) rasio penerimaan

proposal antara

proposal yg diterima

dengan yang diajukan

b) nilai monitoring dan

evaluasi (monev)

c) nilai seminar hasil

penelitian

a) Melakukan seleksi

proposal penelitian

sesuai dengan

formulir penilaian

proposal

b) Melakukan proses

penilaian terhadap

kemajuan dan laporan

akhir penelitian

a) Rasio

penerimaan

sebesar 1:3

b) Nilai monev

lebih besar atau

sama dengan 5

c) Nilai seminar

hasil lebih besar

atau sama dengan

5

LPPM

Pimpinan PT mewajibkan

penggunaan perlengkapan keamanan

dan keselamatan kerja selama proses

kegiatan pengabdian masyarakat

angka kecelakaan

kerja

Menghitung berapa

kejadian

kecelakaan kerja

setiap tahunnya

Angka kecelakaan

kerja 0 kejadian

setiap tahun

LPPM

Pimpinan PT harus menetapkan

bentuk kegiatan pengabdian

masyarakat yang berupa kegiatan

pelayanan kpd masyarakat,

penerapan ilmu pengetahuan dan

a) Jumlah rasio

perbandingan kegiatan

abdimas internal atau

mandiri dengan dosen

a) Menghitung rerata

per tahun kegiatan

abdimas internal atau

mandiri selama 3

a) jumlah rasio

rata-rata kegiatan

abdimas internal

atau mandiri

selama 3 tahun

LPPM

Page 123: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

121

teknologi, peningkatan kapasitas

masyarakat, pemberdayaan

masyarakat

tetap selama 3 tahun

terakhir

b) Jumlah rasio

perbandingan kegiatan

abdimas luar PT dalam

negeri dengan jumlah

dosen tetap selama 3

tahun terakhir

c) Jumlah rasio

perbandingan antara

kegiatan abdimas Luar

Negeri dengan jumlah

dosen tetap selama 3

tahun terakhir

tahun terakhir dibagi

dosen tetap

b) Menghitung rerata

per tahun kegiatan

abdimas luar PT dalam

negeri selama 3 tahun

terakhir dibagi dosen

tetap

c) Menghitung rerata

per tahun kegiatan

abdimas luar negeri

selama 3 tahun

terakhir dibagi jumlah

dosen tetap

terakhir adalah 1:1

terhadap jumlah

dosen tetap

b) jumlah rasio

rata-rata kegiatan

abdimas luar PT

dalam begeri

selama 3 tahun

terakhir adalah 1:2

terhadap jumlah

dosen tetap

c) jumlah rasio

rata-rata kegiatan

abdimas luar

negeri selama 3

tahun terakhir

adalah 1:20

terhadap jumlah

dosen tetap

Pimpinan PT mewajibkan

keikutsertaan mahasiswa dalam

kegiatan pengabdian masyarakat

Jumlah kegiatan

pengabdian

masyarakat yang

Melakukan rekap

kegiatan abdimas yang

Minimal 70%

kegiatan abdimas

melibatkan

LPPM, Aktivitas

Kemahasiswaan

Page 124: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

122

sebagai salah satu bentuk

pembelajaran dan penilaian terhadap

Transkip Aktivitas Kemahasiswaan

(TAK)

melibatkan mahasiswa

dalam setahun

melibatkan mahasiswa

dalam 1 tahun

mahasiswa setiap

tahunnya

Page 125: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

123

4.4 Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat

Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang

penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat. Penilaian proses

dan hasil pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip

penilaian paling sedikit:

4.4.1 Pengertian

a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus

meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat;

b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan bebas dari

pengaruh subjektivitas;

c. akuntabel, yang merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria dan

prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian kepada

masyarakat; dan

d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya

dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat selain memenuhi prinsip

penilaian harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan

standar proses pengabdian kepada masyarakat. Kriteria minimal penilaian hasil

pengabdian kepada masyarakat meliputi:

a. tingkat kepuasan masyarakat;

b. terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat

sesuai dengan sasaran program;

c. dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara

berkelanjutan;

d. terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta pematangan

sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

atau

e. teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan

oleh pemangku kepentingan.

Page 126: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

124

Penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan menggunakan

metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian

kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat.

Page 127: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

125

4.4.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT menjamin

pelaksanaan penilaian proses dan

hasil pengabdian masyarakat

secara terintegrasi dengan prinsip

penilaian edukatif, objektif,

akuntabel, dan transparan

a) Jumlah kriteria dan

prosedur penilaian

b) Sistem informasi

penilaian pengabdian

masyarakat

a) Menghitung jumlah

kriteria dan prosedur

abdimas yang telah

diunggah pada website

lppm

b) Menggunakan semua

modul penilaian pada

sistem informasi

abdimas

a) Jumlah

dokumen kriteria

dan prosedur

penilaian telah

diunggah 100%

pada website

lppm

b) Proses

penilaian telah

100%

menggunakan

sistem informasi

yang terintegrasi

LPPM

Pimpinan PT menjamin bahwa

kriteria minimal penilaian hasil

pengabdian masyarakat setiap

tahun meliputi: (1) tingkat

a) Survey kepuasan

masyarakat

b) Evaluasi kegiatan

a) Tingkat kepuasan

masyarakat diukur

dengan melakukan

a) Survey

kepuasan

masyarakat

dilakukan

LPPM,

Perencanaan

Page 128: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

126

kepuasan masyarakat, (2) adanya

perubahan sikap, pengetahuan

dan keterampilan pada

masyarakat, (3) penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi di

masyarakat secara berkelanjutan,

(4) adanya pengayaan sumber

belajar, (5) solusi masalah sosial

dan rekomendasi kebijakan bagi

pemangku kepentingan, (6)

meningkatnya kesejahteraan pada

desa binaan

c) Pengayaan sumber

belajar

d) Kesejahteraan

masyarakat desa binaan

survey pada

masyarakat

b) Dilakukan evaluasi

dengan mengukur

perubahan sikap dan

pengetahuan di

masyarakat,

penggunaan teknologi

tepat guna yang

berkelanjutan setiap

tahunnya serta

mengukur

terselesainya masalah

yang terjadi di

masyarakat

c) Melakukan rekap

jumlah luaran berupa

pengayaan sumber

belajar setiap tahunnya

d) Mengukur

peningkatan

kesejahtaraan

setiap selesai

melakukan

kegiatan

abdimas

b) Evaluasi

kegiatan

dilakukan

dengan melihat

poin penilaian

diantaranya

adalah adanya

perubahan

sikap,

pengetahuan

dan ketrampilan

pada

masyarakat;

adanya

penerapan

teknologi tepat

guna yang

berkelanjutan di

Page 129: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

127

masyarakat setiap

tahun dengan

membandingkan kondisi

sebelum adanya

kegiatan abdimas

dengan setelah adanya

kegiatan abdimas

c) Sebanyak 80%

kegiatan abdimas

memiliki luaran berupa

pengayaan sumber

belajar untuk

pembalajaran

d) Adanya peningkatan

kesejahtaraan

masyarakat di desa

binaan setiap tahunnya.

masyarakat;

serta

terselesaikannya

masalah yang

terjadi di

masyarakat

Pimpinan PT wajib menetapkan

Tim Reviewer internal setiap satu

tahun sekali minimal dosen yang

memiliki jabatan Lektor ke atas

Penetapan tim reviewer Melihat JFA dosen yang

memiliki jabatan Lektor

ke atas untuk diajukan

sebagai Reviewer

penelitian

Tim reviewer

minimal memiliki

jabatanLektor

LPPM

Page 130: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

128

4.5 Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat

4.5.1 Pengertian

Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal

kemampuan pelaksana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan metodologi

penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat

kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada

masyarakat ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada

masyarakat.

Page 131: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

129

4.5.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pelaksana abdimas wajib

menguasai metodologi penerapa

keilmuan sesuai dengan bidang

keilmuan, jenis kegiatan, serta

tingkat kerumitan dengan

dibuktikan adanya minimal salah

satu diantara hal berikut : adanya

sertifikat pelatihan metodologi

penerapan keilmuan (pelatihan

penulisan proposal penelitian),

pernah mendapatkan hibah

abdimas internal atau hibah

abdimas eksternal

Kompetensi keilmuan

pelaksana

Melakukan

pendataan biodata

pelaksana abdimas

Ketua pelaksana

minimal pernah

mengikuti

pelatihan

metodologi

penerapan

keilmuan atau

pernah

mendapatkan

hibah abdimas

internal atau

eksternal baik

sebagai ketua

pelaksana ataupun

anggota

LPPM,

Prodi

Pelaksana abdimas yang pernah

mendapatkan hibah kegiatan

abdimas dari Ristekdikti dapat

Jumlah perolehan hibah

abdimas ristekdikti

Melakukan rekap

pelaksana abdimas

yang pernah

jumlah dosen yang

menerima hibah

abdimas ristekdikti

LPPM

Page 132: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

130

mengajukan judul abdimas lebih

dari atau sama dengan 2 sebagai

ketua pelaksana.

memperoleh hibah

ristekdikti

sebesar 40% dari

total penerimaan

hibah dari

ristekdikti setiap

tahunnya

Page 133: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

131

4.6 Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat

4.6.1 Pengertian

Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria

minimal tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses

pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada

masyarakat. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan fasilitas

perguruan tinggi yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat

paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi yang dikelola perguruan tinggi

dan area sasaran kegiatan. Sarana dan prasarana pengabdian di perguruan tinggi juga

dimanfaatkan untuk kegiatan proses pembelajaran dan penelitian. Oleh karena itu,

sarana prasarana pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi standar mutu

keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, keamanan peneliti, masyarakat dan

lingkungan.

Page 134: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

132

4.6.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT wajib memfasilitasi

ketersediaan sarana dan prasarana

untuk kegiatan abdimas, proses

pembelajaran, serta kegiatan

penelitian guna memenuhi kebutuhan

sesuai dengan standar hasil dan

standar proses abdimas

Ketersediaan sarana

dan prasarana

abdimas

Melakukan rekap sarana

dan prasarana yang

memenuhi standar mutu,

keselamatan kerja dan

keamananan

Minimal 80%

sarana dan

prasarana

abdimas telah

memenuhi

standar mutu,

keselamatan

kerja dan

keamanan

Logistik,

LPPM

Page 135: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

133

4.7 Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat

4.7.1 Pengertian

Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal

tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta

pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan pengabdian kepada

masyarakat dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk

mengelola pengabdian kepada masyarakat. Kelembagaan pengelola pengabdian

kepada masyarakat sebagaimana dimaksud diatas adalah lembaga pengabdian kepada

masyarakat, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk

lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi. LPPM

wajib:

a. menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian kepada

masyarakat sesuai dengan rencana strategis pengabdian kepada masyarakat

perguruan tinggi;

b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan

mutu internal kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

c. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat;

e. melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;

f. memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pengabdian kepada

masyarakat;

g. memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat

yang berprestasi;

h. mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat pada

lembaga lain melalui kerja sama; dan

i. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi

sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.

j. menyusun laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dikelolanya.

Page 136: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

134

Perguruan tinggi wajib:

a. memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan

bagian dari rencana strategis perguruan tinggi;

b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling

sedikit menyangkut aspek hasil pengabdian kepada masyarakat dalam

menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi

guna memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa;

c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi pengabdian

kepada masyarakat dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat

secara berkelanjutan;

d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi pengabdian

kepada masyarakat dalam melaksanakan program pengabdian kepada

masyarakat;

e. memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian kepada masyarakat

dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian

kepada masyarakat;

f. mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerja sama

pengabdian kepada masyarakat;

g. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi

sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; dan

h. menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada

masyarakat dalam menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat

paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.

Page 137: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

135

4.7.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

LPPM menyusun rencana program

pengabdian masyarakat sesuai dengan

rencana strategis (RENSTRA) pengabdian

masyarakat secara berkala

a. Frekuensi PkM

memenuhi target yang

telah ditentukan pada

Kontrak Manajemen

b. Terdapat sasaran

program strategis

c. Terdapat timeline

kegiatan

d. Adanya pedoman

pengabdian kepada

masyarakat

Terdapat dokumen

Renstra pengabdian

masyarakat

100% LPPM

LPPM harus memfasilitasi kegiatan

pengabdian kepada masyarakat untuk civitas

akademik sesuai dengan timeline yang telah

ditentukan

Adanya formulir kegiatan

PkM untuk Dosen yang

akan melakukan PkM

a. Adanya dokumen

pelaksanaan PkM

b. Adanya legalitas

penugasan

pelaksanaan

100% LPPM

Page 138: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

136

LPPM harus melaksanakan pengendalian

pengabdian masyarakat

Sosialisasi peraturan dan

pedoman pengabdian

masyarakat

Adanya dokumentasi

sosialisasi

2 kali

dalam 1

tahun

LPPM

LPPM harus melaksanakan Pemantauan dan

Evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian

masyarakat

a. Adanya kegiatan

monitoring dan evaluasi

b. Memberikan

penghargaan kepada

pelaksana pengabdian

berprestasi

a. Dokumen

monitoring &

evaluasi

b. (1) Laporan

kriteria penilaian (2)

penjelasan reward

Dilakukan

1 tahun 1

kali

LPPM

Page 139: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

137

4.8 Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

4.8.1 Pengertian

Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria

minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada

masyarakat. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana internal untuk pengabdian

kepada masyarakat. Selain dari dana internal perguruan tinggi, pendanaan pengabdian

kepada masyarakat dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain,

baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. Pendanaan pengabdian

kepada masyarakat bagi dosen atau instruktur digunakan untuk membiayai:

a. Perencanaan pengabdian kepada masyarakat;

b. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

c. Pengendalian pengabdian kepada masyarakat;

d. Pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;

e. Pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan

f. Diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.

Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat diatur

berdasarkan ketentuan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana

pengelolaan pengabdian kepada masyarakat. Dana pengelolaan pengabdian kepada

masyarakat digunakan untuk membiayai manajemen pengabdian kepada masyarakat

yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi

hasil pengabdian kepada masyarakat; serta peningkatan kapasitas pelaksana.

Page 140: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

138

4.8.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Pimpinan PT Wajib menyediakan dana

abdimas internal sesuai dengan

standar akreditasi setiap tahunnya

persentase dana

abdimas terhadap total

dana PT

Menghitung

persentase dana

abdimas internal

terhadap dana PT

selama satu tahun

Jumlah dana

abdimas internal

sebesar minimal

1% dari total dana

operasional PT

LPPM,

Keuangan

Pimpinan PT wajib memfasiltasi

perolehan dana abdimas dari luar PT

setiap tahunnya

Jumlah perolehan dana

abdimas dari pihak luar

PT

Menghitung jumlah

perolehan dana

abdimas di luar PT

dalam negeri per

tahun

jumlah perolehan

dana abdimas dari

pihak luar PT per

tahun minimal

sebesar 300 jt

LPPM

Pimpinan PT Wajib memfasilitasi

perolehan dana abdimas dari PT di

Luar Negeri

Jumlah perolehan dana

abdimas dari PT di

Luar Negeri

Menghitung jumlah

perolehan dana

abdimas dari PT di

Luar Negeri per

tahun

Jumlah perolehan

dana abdimas dari

PT di Luar Negeri

per tahun sebesar

minimal 100 jt

LPPM,

Kerjasama

Page 141: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

139

BAB 5

STANDAR KEMAHASISWAAN

5.1.1 Pengertian

Di dalam UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mahasiswa adalah peserta

didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Mahasiswa merupakan bagian generasi muda

bangsa yang membutuhkan pengembangan fisik, potensi, kepribadian, dan karakter

sebagai calon sumber daya manusia produktif atau pemimpin yang berkualitas di masa

datang.

Sebagai peserta didik, mahasiswa memerlukan bimbingan selama proses pendidikan

sesuai dengan yang diamanatkan oleh tujuan pendidikan nasional. Pembimbingan

kemahasiswaan pada dasarnya merupakan pembimbingan pembelajaran agar potensi

yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berkembang maksimal untuk membentuk

kompetensi yang berguna dalam kehidupannya. Alumni adalah lulusan dari program studi

baik D3 dan S1.

Page 142: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

140

5.1.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Perguruan Tinggi harus

mempunyai kebijakan

penerimaan mahasiswa

sesuai dengan peraturan PT

yang telah ditetapkan dan

ditinjau secara periodik

a. Perguruan Tinggi

melakukan

penyebaran informasi

kepada calon

mahasiswa baru

b. Perguruan Tinggi

melakukan seleksi

untuk calon

mahasiswa baru

a. Melakukan presentasi

PMB ke SMA/SMK/MA

atau sedrajat

b. Melakukan promosi

melalui media sosial

dan media cetak

c. Membuka program

beasiswa

d. Adanya program

khusus penerimaan

mahasiswa tanpa tes

e. Terdapat website

PMB dan tata cara

pendaftaran

f. Adanya evaluasi

terhadap kegiatan

promosi yang sudah

berjalan

a. Memenuhi

jumlah target

mahasiswa

baru

b. Memenuhi

jumlah target

mahasiswa

baru

c. Memenuhi

jumlah target

mahasiswa

baru

d. Memenuhi

jumlah target

mahasiswa

baru

e. Calon

mahasiswa

baru

PMB

Page 143: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

141

g. Adanya perbaikan

sistem seleksi

penerimaan calon

mahasiswa baru

h. Melakukan

pendaftaran secara

online

i. Peraturan penerimaan

mahasiswa baru

mendaftar di

ITTP dan

memenuhi

target

f. Perbaikan

atas kegiatan

promosi agar

lebih efektif

untuk

menjaring

mahasiswa

baru

g. Mempermuda

h proses

penerimaan

untuk calon

mahasiswa

baru

h. Mempermuda

h proses

penerimaan

untuk calon

Page 144: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

142

mahasiswa

baru

i. Agar

prosesnya

dapat

dijalankan

sesuai

dengan

perencanaan

Unit kemahasiswaan harus

mendukung kegiatan

pembelajaran yang

berorientasi kepada minat,

bakat dan pencapaian

prestasi lainnya secara

periodik

a. Unit kemahasiswaan

harus mendorong

mahasiswa untuk

berpartisipasi secara

aktif dalam kegiatan

kemahasiswaan baik

dalam level institusi

atau eksternal.

b. Unit kemahasiswaan

melakukan

pembinaan organisasi

mahasiswa

a. Adanya tes minat

dan bakat diawal

kegiatan perkuliahan

b. Adanya kegiatan

Perguruan Tinggi

yang melibatkan

mahasiswa baik

secara Akademik

dan non Akademik

c. Menerbitkan

dokumen SKPI untuk

mahasiswa

a.

Mengidentifikasi

minat dan bakat

mahasiswa

b. Merupakan

wadah

penyaluran

minat dan bakat

mahasiswa

c. Mahasiswa

berpartifipasi

secara aktif

Aktivitas

Kemahasiswaan

Page 145: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

143

d. Adanya Unit

Kegiatan Mahasiswa

(UKM) yang dapat

menjadi sarana

meningkatkan bakat

mahasiswa

e. Terbentuknya

struktur organisasi

kemahasiswaan

(BEM, HIMA, UKM)

f. Adanya program

kerja kegiatan

mahasiswa

g. Dokumen

monitoring dan

evaluasi

pembinaan

dalam kegiatan

kemahasiswaan

d. Merupakan

wadah

penyaluran

minat dan bakat

mahasiswa

e. 100%

f. Kegiatan

kemahasiswaan

berjalan

g. Kepuasan

minimal 75%

Perguruan Tinggi harus

melakukan pelayanan untuk

mahasiswa secara

sederhana dan mudah

diakses serta disosialisasikan

a. Adanya pelayanan

penanganan keluhan

mahasiswa

a. Adanya call center di

unit kemahasiswaan

berupa email atau forum

diskusi lainnya seperti

a. Kepuasan

minimal 75%

b. Kepuasan

minimal 75%

Kesejahteraan

Kemahasiswaan

Page 146: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

144

b. Adanya Bimbingan

dan Konseling untuk

mahasiswa

facebook ataupun kotak

kritik dan saran

b. Survei kepuasan

mahasiswa

c. Adanya sarasehan

penanganan keluhan

d. Panduan Bimbingan

dan Konseling

e. Adanya program

Bimbingan dan

Konseling di unit

kemahasiswaan

c. Setahun 2

kali

d. 100%

e. Bimbingan

konseling

minimal 2

kali setahun

Perguruan tinggi

menyediakan Beasiswa untuk

mahasiswa berprestasi baik

dibidang Akademik maupun

non Akademik

a. Terdapat program

beasiswa yang telah

berlaku efektif

b. Beasiswa yang

diberikan dari

penyandang dana

nasional, local

c. Beasiswa internal

yang telah berlaku

secara rutin

terdapat kebijakan

penerimaan beasiswa

100% Kesejahteraan

Kemahasiswaan

Page 147: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

145

d. Program beasiswa

telah memiliki

dampak pada

prestasi belajar

mahasiswa.

Perguruan Tinggi

menyediakan fasilitas

kesehatan yang memadai

untuk mahasiswa

Pelayanan kesehatan

selama jam kerja

(08.00 - 16.30)

a. Pengobatan gratis

bagi mahasiswa

b. Adanya klinik

kesehatan

c. Adanya dokter jaga

d. Adanya asuransi

kesehatan untuk

mahasiswa

100% Kesejahteraan

Kemahasiswaan

Perguruan Tinggi

menyediakan layanan alumni

dan tracer study

a. Terdapat Pusat Karir di

tingkat Institusi

b. Terdapat program

peningkatan softskill

dan kompetensi bagi

lulusan

a. Melakukan

penggalangan dana

melalui usaha

bersama alumni

dengan almamater

untuk sarana

a. Beasiswa

ikatan alumni

b. Alumni

tersalurkan

menuju dunia

kerja

CDC

Page 148: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

146

bantuan kepada

mahasiswa

b. Tersedianya sistem

informasi bursa kerja

untuk alumni

c. Adanya survei

kepuasan pengguna

alumni

d. Adanya survei tracer

study

e. Adanya workshop

pengenalan dunia

industry

f. Melakukan

pembekalan bagi

lulusan yang akan

memasuki dunia

kerja

g. Adanya

penyampaian

informasi terkait

pelaksanaan

c. Kepuasan

minimal 75%

d. Kepuasan

minimal 75%

e. Minimal 1

tahun 1 kali

f. 4 kali setehun

setelah

pelaksanaan

yudisium

g. Informasi

tersampaikan

Page 149: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

147

sertifikasi bagi

lulusan

Page 150: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

148

BAB 6

STANDAR KERJASAMA

6.1.1 Pengertian

Kerjasama merupakan upaya bersama yang dilakukan dengan sadar dengan saling

mendukung dan saling menguatkan sehingga dicapai sinergi yng baik. Adanya sinergi ini

dapat ditengarai dengan adanya hasil yang lebih baik bila dibandingkan kalau bekerja

sendiri. Kerjasama yang baik adalah kerjasama yang mutualistik atau saling

menguntungkan.

Agar kerjasama dalam berbagai bidang yang dilakukan perguruan tinggi dengan berbagai

pihak baik di dalam maupun di luar negeri dapat terlaksana tanpa melanggar peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi

yang bersangkutan, maka perlu adanya standar tentang kerjasama dalam dan luar

negeri.

Page 151: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

149

6.1.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait

Rektor, Dekan, ketua program studi

dan bagian kerjasama sesuai

kewenangan masing-masing harus

melakukan pengembangan

kerjasama agar dapat mendukung

pencapaian visi misi IT Telkom

Purwokerto setidaknya tahun 2022

Jumlah dan kualitas

kerjasama dapat

mendukung pencapaian

visi misi dan memenuhi 4

aspek sebaga berikut:

a. Mutu kegiatan

kerjasama

b. Relevansi kegiatan

kerjasama

c. Produktifitas kegiatan

kerjasama

d. Keberlanjutan kegiatan

kerjasama

a. (1) MoU (2) PKS (3)

Dokumen

pelaksanaan

kegiatan (foto,

laporan) (4) Evaluasi

Mitra

100% Kerjasama,

all unit

Rektor, Dekan, ketua program studi

dan bagian kerjasama sesuai

kewenangan masing-masing harus

melakukan pengembangan

koordinasi konten MoU dan MoA

yang meliputi kontrak manajemen,

penelitian, pengmas, tukar menukar

Jumlah MoU dan MoA

dengan konten yang

meliputi: yang meliputi

kontrak manajemen,

penelitian, pengmas, tukar

menukar dosen dan / atau

mahasiswa dalam

(1) MoU (2) PKS (3)

Dokumen pelaksanaan

kegiatan (foto, laporan)

(4) Evaluasi Mitra

100% Kerjamasa,

All Unit

Page 152: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

150

dosen dan / atau mahasiswa dalam

penyelenggaraan kegiatan

akademik , pemanfaatan bersama

sumberdaya, penerbitan bersama

karya ilmiah, penyelenggaraan

bersama pertemuan ilmiah atau

kegiatan ilmiah lain yang diangga

perlu

penyelenggaraan kegiatan

akademik , pemanfaatan

bersama sumberdaya,

penerbitan bersama karya

ilmiah, penyelenggaraan

bersama pertemuan ilmiah

atau kegiatan ilmiah lain

yang diangga perlu

Rektor, Dekan, ketua program studi

dan bagian kerjasama sesuai

kewenangan masing-masing

melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap komponen kerjasama agar

tercapai tingkat kepuasan

stakeholder setidaknya 70%

Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan hasil

kerjasama secara berkala

melalui :

- Dokumen rancangan,

proses dan hasil

monitoring evaluasi

kerjasama

- Tingkat kepuasan stake

holder

- Kesesuaian lingkup

kerjasama

(1) Dokumen Kebijakan

Kerjasama (2) Form

Evaluasi mitra

Melakukan

evaluasi

mitra

secara

rutin

Kerjasama,

Prodi,

Fakultas

Page 153: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

151

- Enabling implementasi

MoU

- Pemantauan waktu

berlaku MoU

- Koordinasi antar unit

Rektor, Dekan, ketua program studi

dan bagian kerjasama sesuai

kewenangan masing-masing

melakukan dokumentasi terkait

proses pengembangan kerjasama

guna memberikan ketersediaan

informasi yang meliputi informasi

proses dan informasi ketercapaian

proses yang telah berlangsung

Dokumen terkait proses

pengembangan guna

memberikan ketersediaan

informasi yang meliputi

informasi proses dan

pencapaian proses yang

telah berlangsung yang

lengkap dan mudah

ditelusuri

- membuat laporan

kegiatan kerjasama

- membuat publikasi

kegiatan kerjasama di

website institusi

100% Kerjasama,

Prodi,

Fakultas

Page 154: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

152

BAB 7

STANDAR KESEJAHTERAAN PEGAWAI

7.1.1. Pengertian

Kesejahteraan merupakan hal yang penting karena pegawai merupakan aset sebuah

perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia maka sebuah perusahaan atau

dalam hal ini yaitu perguruan tinggi tidak akan bisa berjalan. Oleh karena itu,

kesejahteraan dosen dan karyawan harus diperhatikan.

Agar kesejahteraan dosen dan karyawan dapat terlaksana dengan baik selaras dengan

visi dan misi perguruan tinggi, maka perlu adanya standar tentang kesejahteraan

pegawai.

Page 155: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

153

7.1.2 Standar dan Indikator

Standar Indikator Measures Target Pihak

Terkait

Sistem pengelolaan dan

pengembangan sumber daya

manusia harus meliputi

perencanaan, rekruitmen, orientasi

dan penempatan, pengembangan

karir, remunerasi, penghargaan dan

sanksi, serta pemberhentian

hubungan kerja

Unit Pengelola SDM

memiliki Dokumen

aturan terkait

pengembangan

sumber daya manusia

harus meliputi

perencanaan,

rekruitmen, orientasi

dan penempatan,

pengembangan karir,

remunerasi,

penghargaan dan

sanksi, serta

pemberhentian

hubungan kerja.

Memastikan Bisnis

Proses SDm sudah

sesuai dengan aturan-

aturan yang dimiliki

100% SDM

Sistem pengelolaan sumber daya

manusia harus dilakukan secara

lengkap dan transparan

Pembuatan Aturan-

aturan dan SOP / PSM

Publikasi dn sosialisasi

terkait aturan-aturan

SDM

100% SDM

Page 156: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

154

Institusi harus melaksanakan sistem

monitoring dan evalusai serta rekam

jejak kinerja Dosen dan staf

kependidikan secara lengkap,

berkala dan konsisten

SDM Memiliki atuarn

tentang manajemen

Performasi Pegawai

Setiap Pegawai

diwajibkan membaut

SKI bagi Tenaga

Kependiikan dan SKP

bagi dosen, kemudian

akan dinilai dalam

bentuk NKI Pegawai

1 Tahun 1 kali SDM

Institusi harus menindaklajuti hasil

monitoring dan evaluasi secara

sistematik dengan mengembangkan

program-program pendidikan dan

pelatihan serta sistem reward dan

punishment yang jelas dan

konsisten

SDM Memiliki aturan

terkait tentang

Pengembangan

Kompetensi Pegawai

dan Etika Kepatuhan

Pegawai

Adanya Program

Pengembangan SDM

berupa Pelatihan,

Pendidikan atuapun

diluar Pelatihan dan

Pendidikan, serta

Evaluasi terhadap etika

kepatuhan Pegawai,

juga Reward bagi dosen

dan staf yang

berprestasi

100% SDM

Institusi harus melakukan rotasi

secara berkala untuk penyegaran

staf kependidikan

Adanya aturan terkai

dengan Manajemen

Karier Pegawai Baik

Pegawai dapat dirotasi

ke unit yang lain dengan

memperhatikan

kebutuhan dan

100% SDM

Page 157: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

155

Dosen maupun Staf

Kependidikan

kempampuan unit

maupun pegawai

Pengembangan dosen harus

mengacu pada kebutuhan

pengembangan ipteks

SDM Memiliki aturan

tentang

Pengembangan

Kompetensi Pegawai

Adanya Program

Pengembangan SDM

berupa Pelatihan,

Pendidikan atuapun

diluar Pelatihan dan

Pendidikan

100% SDM

Komposisi dosen harus sesuai

dengan kebutuhan, kurikulum dalam

hal kualifikasi staf, pengalaman,

bakat, umur, status dan memiliki

jenjang akademik minimal setara

dengan Magister

SDM Memiliki aturan

Terkait denga Sistem

Rekrut

Rekrutasi Dosen

memperhatikan

kebutuhan lembaga dan

sesuai dengan syarat

dan kulaifikasi di dalam

aturan sistem rekrut

100% SDM

Penerimaan dan promosi dosen

harus dilakukan berdasarkan asas

kemanfaatan dan kepatutan yang

meliputi aspek pendidikan,

penelitian dan pengabdian

masyarakat

SDM Memiliki Aturan

Terkait dengan

Manajemen

Performansi baik

Dosen maupun

Tenaga Kependidikan

Evaluasi Pegawai 100% SDM

Pengembangan staf harus

diidentifikasi secara sistematis

SDM memiliki aturan

terkait dengan

Program Pelatihan

untuk setiap staf /

1 Pegawai 1

kali pelatihan

SDM

Page 158: BAB 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · BAB 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM 1.1 Latar Belakang Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar

156

sesuai dengan aspirasi individu,

kebutuhan kurikulum dan

kelembagaan

manajemen Karier dan

Pengembangan

Kompetensi Pegawai

Tenaga Penunjang

Akademik

Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan

kelembagaan harus melalui proses

review dan konsultasi

Penyusunan Rencana

Kerja Anggaran yang

melalui konsultasi dan

Persetujuan yayasan

Setiap Unit harus

membuat Rencana

Kerja Anggaran sesuai

dengan Kebutuhan

Unitnya dengan proses

review oleh Yayasan

setelahnya

1 Tahun 1 kali SDM

Implementasi Budaya Organisasai

Yayasan Pendidikan Telkom

SDM Memiliki aturan

Terkait Budaya

Organisasi yang

berasal dari Yayasan

Penerapan olah rasa,

olah raga, Olah Ruh,

dan Olah Rasio

1 Bulan 1 kali

untuk masing-

masing

aktifitas

Budaya

SDM