bab 1 - spm.ittelkom-pwt.ac.id · bab 1 pengertian dan ruang lingkup spm 1.1 latar belakang pada...
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SPM
1.1 Latar Belakang
Pada level Perguruan Tinggi, penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan
pemenuhan standar pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan,
sehingga pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) memperoleh kepuasan.
Pasal 54 UU RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa
standar pendidikan tinggi terdiri atas: 1) standar nasional pendidikan tinggi yang
ditetapkan oleh menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan
mengembangkan standar nasional pendidikan tinggi; dan 2) standar pendidikan tinggi
yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
IT Telkom memiliki keleluasaan dalam mengatur pemenuhan SNPT dengan mengacu
pada peraturan yang ada yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia UU No. 4 Tahun 2015. Berdasarkan hal tersebut
IT Telkom memiliki standar mutu yang berfungsi sebagai:
1. Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan tugas dan pengelolaan dalam rangka
mewujudkan visi dan menjalankan misi IT Telkom
2. Memacu seluruh unit dalam peningkatan kinerja sehingga dapat memberikan
layanan yang bermutu dalam penyelenggaraan tugas pokok
3. Sebagai standar minimal yang dapat diukur dan diuraikan menjadi beberapa
parameter yang dituntut dari lulusan IT Telkom
Adapun pengembangan standar mutu akan terus dilakukan dan ditingkatkan secara
berkelanjutan sejalan dengan peningkatan capaian pada standar mutu tersebut.
2
1.2 Komponen Standar Mutu IT Telkom
Komponen yang menjadi jaminan mutu ditetapkan sebagai Standar Mutu IT Telkom.
Standar mutu tersebut berpedoman pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SPN) Bab IX Pasal 35 dan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP dan
Peraturan Mendikbud No 49 tahun 2014. Standar mutu yang ditetapkan merupakan hasil
mutu kumulatif dari semua kegiatan yang terencana, yang meliputi unsur masukan,
proses dan keluaran dari sistem pendidikan. Standar mutu pada Sistem Penjaminan Mutu
Internal IT Telkom mencakup komponen-komponen yang mencerminkan tingkat
efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan tinggi yang bermutu. Pemenuhan
komponen dalam standar mutu di IT Telkom yang mengacu pada Peraturan Menteri
Nomor 44 Tahun 2015 digunakan dan selalu diupayakan agar dapat mencerminkan mutu
terbaik IT Telkom. Berikut komponen Standar Mutu yang digunakan:
I. Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari:
a. Standar kompetensi lulusan;
b. Standar isi pembelajaran;
c. Standar proses pembelajaran;
d. Standar penilaian pembelajaran;
e. Standar dosen dan tenaga kependidikan;
f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;
g. Standar pengelolaan pembelajaran; dan
h. Standar pembiayaan pembelajaran.
II. Standar Nasional Penelitian yang terdiri dari:
a. Standar hasil penelitian;
b. Standar isi penelitian;
c. Standar proses penelitian;
d. Standar penilaian penelitian;
e. Standar peneliti;
f. Standar sarana dan prasarana penelitian;
g. Standar pengelolaan penelitian; dan
h. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
3
III. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri dari:
a. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat;
b. Standar isi pengabdian kepada masyarakat;
c. Standar proses pengabdian kepada masyarakat;
d. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
e. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;
f. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
g. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan
h. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun standar tambahan Perguruan Tinggi sebagai berikut :
IV. Standar Kemahasiswaan
V. Standar Kerjasama
VI. Standar Kesejahteraan Pegawai
1.3 Pelaksanaan Standar Mutu IT Telkom
Keberhasilan pelaksanaan jaminan mutu berbagai aspek pendidikan sangat dipengaruhi
oleh kultur/ budaya kerja dan mindset kesadaran mutu semua dosen, karyawan dan
mahasiswa/peserta didik di IT Telkom. Untuk itu, sangat diperlukan kepemimpinan yang
kuat dan inisiatif manajemen dalam proses penyadaran dan perubahan kultur serta etos
kerja secara terus-menerus melalui sosialisasi, lokakarya, penerbitan pedoman
pelaksanaan dan bimbingan kendali mutu yang dikembangkan mulai dari tingkat institusi
hingga unit-unit terkait sehingga tercipta suasana akademik yang diharapkan.
Institusi menetapkan standar mutu yang akan dicapai dan melakukan sosialisasi ke unit-
unit yang terkait untuk membuat rencana kegiatan rutin maupun pengembangan yang
harus ditetapkan target-target pencapaiannya.
Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan standar mutu adalah penetapan prosedur,
persiapan, pelaksanaan serta sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang
dirancang dalam upaya pencapaian mutu. Dengan komitmen tersebut, diharapkan
pelaksanaan 27 komponen Standar Mutu IT Telkom dapat berjalan sesuai dengan
penetapan target yang telah dibuat.
4
1.4 Pemantauan Standar Mutu IT Telkom
Pada suatu sistem penjamin mutu, pemantauan merupakan langkah esensial untuk
menilai keberhasilan sistem secara keseluruhan. Pada prinsipnya, pemantauan sistem
adalah upaya agar suatu sistem dapat diterapkan sesuai dengan yang direncanakan,
mencari akar permasalahan dan menetapkan solusi untuk penyelesaian masalah yang
tepat dan mengarah pada perbaikan berkelanjutan. Pemantauan dilakukan meliputi
identifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung untuk menentukan tindakan koreksi
yang dibutuhkan, dan apabila diperlukan dapat mengarah pada pengkajian ulang tentang
sistem penjaminan mutu yang sedang berlaku. Untuk kebutuhan ini pada tahap
perencanaan, telah disediakan pula prosedur pemantauan, evaluasi dan perbaikan.
1.5 Perbaikan Standar Mutu IT Telkom
Langkah yang dilakukan setelah proses pemantauan yaitu melakukan evaluasi
berdasarkan komponen terkait dengan tujuan perbaikan berkelanjutan. Hal ini perlu
dilakukan agar keberhasilan sistem penjaminan mutu tetap sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Identifikasi masalah merupakan tahap awal untuk menentukan kegiatan
yang akan dievaluasi untuk menentukan penyebab ketidaksesuaian, serta menentukan
langkah koreksi yang perlu dilakukan. Langkah selanjutnya adalah melakukan dan
memantau hasil perbaikan untuk melihat koreksi antara perencanaan dan solusi yang
diberikan. Langkah akhir adalah implementasi perbaikan berdasarkan solusi
penyelesaian masalah yang dapat dijadikan dan digunakan sebagai standar yang akan
digunakan selanjutnya.
5
BAB 2
STANDAR PENDIDIKAN
2.1 Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, Kompetensi
merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-
tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Pasal 25 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menyatakan bahwa standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Pada ayat 2
pasal tersebut dinyatakan bahwa standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 meliputi kompetensi untuk seluruh mata kuliah atau kelompok mata kuliah.
Kompetensi lulusan tersebut mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) telah diatur oleh Peraturan Presiden No
8 tahun 2012 dan Permendikbud No 73 tahun 2013.
Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam
rumusan capaian pembelajaran lulusan. Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan
pembelajaran. Rumusan capaian pembelajaran lulusan dapat dicapai dengan mengacu
pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan pada KKNI
6
2.1.1 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Program Studi memliki kurikulum yang
sesuai dengan visi misi, jenjang level
KKNI, SN-DIKTI, dan standar
internasional seperti (ACM, IEEE,
ABET, IABEE, JABEE, dan lainnya)
setiap 5 tahun sekali dan dievaluasi
minimal 1 tahun sekali dengan
melibatkan stakeholder.
a. Pemahaman sivitas
akademika terhadap
visi misi institusi,
fakultas, dan prodi
b. Dokumen standar
penyusunan
kurikulum
c. Dokumen kurikulum
d. Berkas evaluasi
kurikulum
e. Laporan audit AMI
a. Survei dan review
pemahaman visi
misi institusi,
fakultas, dan prodi
b. Pertemuan dengan
stakeholder terkait
1 taun sekali
c. Review dokumen
kurikulum yang
berlaku
d. Audit AMI
1 tahun sekali,
survey
kepuasan
pengguna
minimal 75%
Fakultas,
Prodi,
Stakeholder
Program Studi menetapkan capaian
pembelajaran dan kompetensi lulusan
sesuai dengan rumusan sikap,
keterampilan umum dan keterampilan
khusus serta menggambarkan secara
jelas kebutuhan pemangku kepentingan
a. Dokumen kurikulum
b. Dokumen Rencana
Pembelajaran
Semester
c. Laporan audit AMI
d. Feedback dari
industri
a. Monev
pembelajaran
b. Audit AMI
c. Survei kepuasan
pengguna lulusan
a. 1 kali dalam 1
semester b-d.)
1 tahun 1 kali
Fakultas,
Prodi,
Stakeholder
7
setiap 5 tahun sekali dan dievaluasi
setiap tahunnya.
d. Masukan
kebutuhan dari
stakeholder
e. Review kepuasan
pengguna lulusan
Program studi harus melakukan
pengukuran dan evaluasi capaian
pembelajaran secara sistematik setiap
tahun dengan mempertimbangkan hasil
capaian pembelajaran dan tes luaran.
a. Monev pengukuran
pembelajaran
b. Rencana
Perkuliahan
Semester
a. Checklist capaian
pembelajaran
b. Rubrik Penilaian
1 tahun sekali,
survey
kepuasan
EDOM minimal
75%
Prodi,
Pengembangan
Pembelajaran
Institusi secara sistematik melakukan
penelusuran lulusan dan survey
kepuasan lulusan serta orang tua
lulusan setiap tahun.
a. Memiliki sistem
informasi yang
digunakan untuk
menggali data dan
informasi terkait
lulusan dan dunia
kerja serta
kepuasan orang tua
lulusan
b. Laporan kepuasan
lulusan dan orang
tua
a. Survei kepuasan
lulusan dan orang
tua dan seluruh
sivitas dengan
diunggah di website
ittp
b. Review hasil survey
1 tahun sekali,
survey
kepuasan
minimal 75%.
Hasil
disosialisasikan
melalui Web
dan media
lainnya
Kerjasama,
Prodi, CDC,
Sisfo
8
Program studi mewajibkan mahasiswa
memiliki satu sertifikat kompetensi bagi
lulusannya minimal 1 keahlian.
Kerjasama dan MoU
dengan lembaga
sertifikasi
Memiliki terdapat TUK
Institusi
Pelaksanaan test
sertifikasi kompetensi
Telah mengambil TA 1
dan TA 2
Jumlah mahasiswa
lulus sertfIikasi
kompetensi
Sesuai dengan
jumlah
angkatan yang
telah
mengambil TA
1 dan TA 2
Prodi
Program studi mewajibkan mahasiswa
memiliki satu sertifikat bahasa asing
bagi lulusannya minimal 1 bahasa
asing.
Sertifikat TOEFL
minimal 400
sesuai dengan
jumlah
angkatan
Prodi, Pusat
Bahasa
Institusi mengeluarkan Surat
Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
bagi tiap lulusan tiap tahunnya
a. Memiliki Sistem
Informasi Untuk
SKPI
b. Prodi mengisi sikap,
keterampilan umum,
keterampian khusus
dari transkrip dan
capaian
pembelajaran
mahasiswa
c. Mahasiswa memiliki
Transkrip Akademik
a. Sinkronisasi data
akademik ITTP ke
sistem informasi
SKPI
b. Jumlah mahasiswa
mengisi TAK
seluruh
mahasiswa
yang wisuda
Prodi,
Akademik, Sisfo,
Aktivitas
Kemahasiswaan
9
Kemahasiswaan
(TAK),
d. Dokumen Surat
Keterangan
Pendamping Ijazah
(SKPI)
10
2.2 Standar Isi Pembelajaran
2.2.1 Pengertian
Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada
capaian pembelajaran lulusan. Standar Isi Pembelajaran merupakan standar tentang
kurikulum yang diberlakukan oleh suatu penyelenggara pendidikan. Ruang lingkup
standar isi juga mencakup materi dan kompetensi sehingga standar isi Pembelajaran
sangat erat terkait dengan standar-standar lain seperti Standar Proses Pembelajaran,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, dan lain-lain.
Secara berjenjang, tujuan pembelajaran yang diselenggarakan IT Telkom harus
mengacu pada tujuan IT Telkom yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Oleh karena itu,
penting artinya tujuan pembelajaran ini dirumuskan secara cermat dan berjenjang mulai
dari tingkat institusi hingga dipetakan pada tujuan pembelajaran kurikulum program studi
dan kompetensi setiap materi pada setiap matakuliah.
Kriteria Standar Isi IT Telkom harus melebihi kriteria yang ditetapkan Standar Nasional
Pendidikan yang harus memiliki:
a. Kesesuaian kurikulum dengan visi dan misi program studi;
b. Peta kurikulum;
c. Urutan materi pembelajaran dalam peta kurikulum;
d. Urutan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam kurikulum dibandingkan
dengan peta kurikulum;
e. Kesesuaian keahlian dan pendidikan dosen dengan materi pembelajaran yang
diajarkan;
f. Mekanisme yang efektif untuk menjamin relevansi kurikulum; Fleksibilitas
matakuliah pilihan;
g. Kesesuaian praktikum atau kegiatan pembelajaran lain di luar kelas;
h. Kecukupan modul, peralatan dan bahan pendukung lain dalam penyelenggaraan
praktikum.
11
2.2.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Ketua Program Studi
(KaProdi) bertanggung
jawab menyusun
kurikulum, di mana
penyusunan kerangka
dasar, struktur
kurikulum, beban belajar
sesuai dengan
peraturan, serta capaian
pembelajaran yang ingin
dicapai setiap Program
Studi
1. Kurikulum prodi
merefleksikan visi,
misi, tujuan dan
sasaran institusi
2. Terdapat buku
kurikulum prodi yang
minimal mencakup:
a. Standar kurikulum
yang digunakan
b. Profil lulusan
c. Capaian
pembelajaran
(learning outcome)
d. Beban total SKS
minimum dan
maksimum
e. Kelompok bidang
ilmu yang ada
dengan karakteristik
dan kompetensi
Terdapat dokumen
kurikulum
100% Prodi
12
yang harus dimiliki
lulusan dalam
kelompok bidang
ilmu terkait
(kompetensi utama,
pendukung dan
lainnya)
f. Daftar matakuliah
(MK) dan praktikum
lengkap dengan
deskripsi MK,
pernyataan tentang
status
(wajib/pilihan),
kelompok bidang
ilmu dan bobot
(SKS)
g. Roadmap MK untuk
mencapai
kompetensi lulusan
h. Persyaratan
pelaksanaan tugas
13
akhir/proyek
akhir/skripsi
3. Kesesuaian
matakuliah &
urutannya sesuai
dengan standar
kompetensi dan
berorientasi ke masa
depan
4. Peta matakuliah
dalam buku kurikulum
jelas dan bermuara
pada capaian
pembelajaran lulusan
5. Persentase
matakuliah yang dalam
penentuan nilai
akhirnya memberikan
bobot pada tugas‐
tugas ≥ 20% lebih dari
60%.
14
6. Persentase
matakuliah dilengkapi
dengan deskripsi
matakuliah, silabus
dan RPS lebih dari
90%."
Ketua Program Studi
bertanggung jawab
untuk menyusun aturan
ekivalensi nilai
mahasiswa terkait
dengan perubahan
kurikulum yang
dilakukan
a. Panduan ekivalensi
kurikulum lama ke
kurikulum baru
disahkan oleh
Rektor atau Dekan
Fakultas
b. Prodi memiliki
aturan ekivalensi
tersebut dan
terdapat dokumen
terkait dengan
aturan ekivalensi
penilaian tersebut
Terdapat dokumen
kurikulum dan
kelengkapannya
100%
Prodi
15
Dekan Fakultas
bertanggungjawab
untuk menjamin bahwa
beban belajar capaian
pembelajaran
mahasiswa pada
program studi
memenuhi persyaratan
1. Jumlah beban
belajar dalam bentuk
SKS setiap Prodi
sesuai dengan
Permendikbud No. 44
Tahun 2015
2. Capaian
pembelajaran lulusan
prodi, beban belajar
yang ditempuh
mahasiswa paling
sedikit:
a. 108 SKS untuk
program D3 dengan
masa studi maksimal 5
tahun
b. 144 SKS
untukprogram S1
dengan masa studi
maksimal 7 tahun
a. Terdapat
pedoman/peraturan
akademik dan
kelengkapannya
b. Terdapat dokumen
kelulusan/yudisium
100% Fakultas
16
Program studi D3 dan
S1 harus menjamin
bahwa jumlah jam real
yang digunakan untuk
kegiatan
praktikum/praktek/PKL
memenuhi persyaratan.
1.Jumlah jam real yang
digunakan untuk
kegiatan
praktikum/praktek/PKL
sesuai dengan standar
akreditasi nasional
2. Program Studi
Diploma III, Bidang
Non‐IPS, jumlah jam >
2084 jam
3. Program Studi S1,
memiliki prosentase
jam pembelajaran
praktikum, praktik, atau
praktik lapangan >
20%
Terdapat dokumen
evaluasi pembelajaran
100% Fakultas, Prodi
program studi D3 harus
menjamin bahwa
jumlah SKS yang
digunakan untuk
kegiatan
Jumlah SKS yang
digunakan untuk
kegiatan
praktikum/praktek/PKL
sesuai dengan standar
akreditasi borang
Terdapat dokumen
kurikulum dan
kelengkapannya
100% Fakultas, Prodi
17
praktikum/praktek/PKL
memenuhi persyaratan
nasional, untuk
Program Studi Diploma
III, Bidang Non‐IPS,
jumlah SKS > 52
Prodi
bertanggungjawab
untuk melakukan
evaluasi kurikulum
dalam kurun waktu
tertentu sesuai dengan
ketentuan Akreditasi
BAN‐PT dan
menyesuaikannya
dengan perkembangan
Ipteks dan kebutuhan
pemangku kepentingan
(stakeholders)
1. Pengembangan
kurikulum dilakukan
secara mandiri dengan
melibatkan pemangku
kepentingan internal
dan eksternal dan
memperhatikan visi,
misi dan umpan balik
2. Pembaharuan
kurikulum dilakukan
sesuai dengan
perkembangan ipteks
dan ilmu dibidangnya
dan kebutuhan
pemangku
kepentingan, internal
dan eksternal, serta
direview oleh pakar
Terdapat dokumen
kurikulum dan
kelengkapannya
100% Prodi, Fakultas,
SPM
18
bidang ilmu program
studi, industri, asosiasi
serta sesuai dengan
perkembangan ipteks
dan kebutuhan
pengguna
3. Pembaharuan
kurikulum secara minor
dilakukan setiap tahun
dan secara mayor
dilakukan secara
berkala, tiap 4 tahun
atau 5 tahun
4. Terdapat bukti
tertulis pelaksanaan
evaluasi kurikulum
lengkap dengan
keterlibatan pemangku
kepentingan internal
dan eksternal serta
umpan balik
19
Institut/ Fakultas/
Program Studi harus
memformulasikan,
mensosialisasikan, dan
mengevaluasi Visi, Misi,
Tujuan pendidikan yang
Spesific, Measurable,
Achievable, Realistic,
Time (SMART) kepada
seluruh pemangku
kepentingan secara
berkelanjutan
"Adanya dokumen
SPMI (STATUTA,
Dokumen Akademik
Institut/ Fakultas, dan
Spesifikasi Prodi) yang
memuat VMTS Institut/
Fakultas/ Program
Studi yang
disosialisasikan baik
secara off-line maupun
online kepada
stakeholder
Adanya laporan
tahunan evaluasi
tingkat pemahaman
VMTS Institut/
Fakultas/ Program
Studi"
Kuestioner
pemahaman VMTS
Institut/ Fakultas/
Program Studi
Tingkat
pemahaman
VMTS
pemangku
kepentingan
sebesar 80%
SPM, Fakultas,
Prodi
Program Studi harus
melaksanakan
pembelajaran yang
memfasilitasi dan
Matakuliah sesuai
dengan standar
kompetensi
mahasiswa
Tersedianya
dokumen kurikulum
100% Prodi
20
mendorong peserta
didik memiliki
kemampuan
mengembangkan
kompetensi akademik
dan karakter diri serta
etika yang dapat
dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat
Institut/ Fakultas/
Program Studi harus
menetapkan
karakteristik proses
pembelajaran yang
bersifat interaktif,
holistik, integratif,
saintifik, kontekstual,
tematik, efektif,
kolaboratif, dan
berpusat pada
mahasiswa
Memilliki aturan terkait
karakteristik proses
pembelajaran
Tersedianya dokumen
kurikulum
100% Prodi
21
Institut/ Fakultas/
Program Studi harus
menetapkan bahwa
setiap mata kuliah
dapat menggunakan
satu atau gabungan
dari beberapa metode
pembelajaran sesuai
capaian pembelajaran
yang diukur pada
minggu ke-4, ke-8, ke-
12, dan ke-16
pertemuan
Adanya dokumen RPS
seluruh mata kuliah
(100%) yang memuat
metode pembelajaran
yang disesuaikan
dengan capaian
pembelajaran
Pengisian formulir
monitoring evaluasi
pembelajaran (RM-
Monev-Prodi-00xxx)
Tingkat
kesesuaian
metode
pembelajaran
dengan
capaian
pembelajaran
sebesar 80% –
100%
Fakultas, Prodi
Institut/ Fakultas/
Program Studi harus
memastikan proses
pembelajaran
menggunakan metode
pembelajaran
bervariasi, inovatif, dan
tepat untuk mencapai
tujuan perkuliahan
Adanya dokumen RPS
seluruh mata kuliah
(100%) yang memuat
metode pembelajaran
bervariasi disesuaikan
dengan capaian
pembelajaran yang
efektif dan efisien
Rekaman monitoring
evaluasi pembelajaran
(RM-Monev-Prodi-
00xxx)
Tingkat
efektivitas dan
efisiensi
pembelajaran
terhadap
capaian
pembelajaran
mahasiswa
Fakultas, Prodi
22
dengan cara yang
efektif dan efisien
dalam menggunakan
fasilitas, peralatan, dan
alat bantu yang tersedia
yang diukur pada
minggu ke-4, ke-8, ke-
12, dan ke-16
pertemuan
sebesar 80% -
100%
Fakultas/ Program Studi
harus memastikan
bahwa proses
pembelajaran dapat
mendorong mahasiswa
berfikir kritis,
memahami
perkembangan ipteks,
mencari informasi
langsung ke sumber,
mengolah informasi
menjadi pengetahuan,
menggunakan
Matakuliah sesuai
dengan standar
kompetensi
mahasiswa
Tersedianya dokumen
kurikulum
100% Fakultas, Prodi
23
pengetahuan untuk
menyelesaikan
masalah, dan
menyampaikan
pengetahuan kepada
pihak yang
berkepentingan
Fakultas/ Program Studi
harus dapat
memastikan dosen
yang ditugaskan
mengajar mempunyai
kompetensi pedagogic
yang mencukupi untuk
merealisasikan tujuan
kurikulum untuk
mencapai kompetensi
lulusan, melalui
kegiatan pelatihan dan
pengembangan
kompetensi pedagogic
dosen
1. Kesesuian dosen
pengampu mata kuliah
dengan mata kuliah
yang diajar baik
2. Jumlah kegiatan
pelatihan
pengembangan
kompetensi pedagogic
dosen memadai
• Rerata dosen yang
mengampu sesuai
bidang ilmu
• Total dosen prodi
yang mengikuti NDT
setiap tahun
• Persentase kepuasan
mahasiswa terhadap
pengajaran dosen
yang diukur 2 kali
dalam satu semester
(UTS & UAS)
"• Kesesuaian
dosen dengan
MK Kuliah
sebesar 100%
• Tiap dosen
minimal sekali
dalam setahun
mengikuti
pelatihan
pengembangan
kompetensi
• Tingkat
kepuasan
mahasiswa
terhadap
Fakultas, Prodi
24
pengajaran
dosen minimal
75%
"
Institut/ Fakultas/
Program Studi
seharusnya
memastikan proses
pembelajaran diperkaya
melalui lintas kurikulum
antar program studi/
Fakultas/ Universitas/
Negara, hasil – hasil
penelitian dan
penerapan, serta
pengabdian kepada
masyarakat
Pelaksanaan proses
pembelajaran
Tersedianya dokumen
kurikulum
100% Fakultas, Prodi,
LPPM
Institut/ Fakultas harus
menetapkan beban
belajar mahasiswa
dalam bentuk SKS
sesuai dengan nilai
Adanya dokumen
Peraturan Akademik
yang menetapkan total
beban studi
mahasiswa dalam SKS
dan beban SKS tiap
semester berdasarkan
Mudah diakses 100% Fakultas, Prodi
25
hasil pembelajaran
semester terdahulu dan
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN-
Dikti)
nilai hasil
pembelajaran
semester terdahulu
(IPK)
Fakultas/ Program Studi
harus memastikan
beban kerja mahasiswa
sesuai dengan jumlah
SKS mata kuliah
dengan memperhatikan
komponen pertemuan
kelas, penugasan dan
belajar kelompok serta
belajar mandiri secara
proporsional dan
sistematik
Tersedianya pedoman
beban kerja
mahasiswa
Laporan beban kerja
mahasiswa
100% Fakultas, Prodi
Fakultas/ Program Studi
harus memastikan
pelaksanaan
pembelajaran dilakukan
secara terencana dan
sistematik sesuai
dengan Rencana
Pelaksanaan
pembelajaran dosen
sesuai dengan RPS
yang telah disusun dan
dijalankan dengan
baik, tepat dan efektif
Rekaman monitoring
evaluasi pembelajaran
dosen yang diukur
pada pertemuan ke-4,
ke-8, dan ke-12 (RM-
Monev-Prodi-00xxx)
Tingkat
kesesuaian
dosen
mengajar
dengan RPS
Fakultas, Prodi
26
Pembelajaran Semester
(RPS) Fakultas/
Program Studi harus
memastikan
pelaksanaan
pembelajaran dilakukan
secara terencana dan
sistematik sesuai
dengan Rencana
Pembelajaran Semester
(RPS)
sebesar 80 –
100%
Program Studi harus
memastikan setiap
dosen
mensosialisasikan
tujuan dan capaian
pembelajaran, metode
pembelajaran, metode
penilaian hasil
pembelajaran serta
aturan kelas seperti
yang tercantum dalam
RPS pada minggu
pertama perkuliahan
Adanya kontrak kuliah
yang memuat tujuan
dan capaian
pembelajaran, metode
penilaian hasil
pembeljaran (rubrik
penilaian) yang
disampaikan dan
ditandatangani oleh
dosen, mahasiswa,
dan kaprodi
Checklist penyerahan/
pengumpulan
dokumen kontrak yang
sudah disepakati ke
program studi
Kontrak kuliah
ditandatangani
kaprodi di
minggu ke-2
Prodi
Program Studi harus
memastikan
Tersedianya bahan
pembelajaran
Mudah diakses 100% Prodi, Sisfo
27
kemudahan akses
terhadap RPS dan
bahan pembelajaran
bagi semua pemangku
kepentingan baik
secara cetak di
perpustakaan maupun
secara digital di laman
website Program Studi
Institut/ Fakultas/
Program Studi
seharusnya mendorong
mahasiswa untuk
berpartisipasi aktif
dalam kegiatan
ekstrakurikuler dan
organisasi
kemahasiswaan
maupun kegiatan ekstra
kampus untuk
pengembangan dan
peningkatan
kompetensi mahasiswa
Dilaksanakannya
kompetensi untuk
mahasiswa
SKPI 100% Prodi, Aktivitas
Kemahasiswaan
Fakultas/ Program Studi
harus memastikan
dosen melakukan
perkuliahan selama 14
minggu pertemuan (14
Pelaksanaan kuliah 14
kali per semester
Berita acara
perkuliahan
14 kali per
semester
Prodi
28
kali jumlah SKS)/
semester
Fakultas/ Program Studi
harus melakukan
evaluasi proses
pembelajaran pada
setiap program studi
secara periodic untuk
memastikan materi,
metode pembelajaran,
dan komponen capaian
pembelajaran sudah
sesuai dengan rencana
yang ditetapkan dalam
RPS
Dilakukan pengukuran
proses pembelajaran
Laporan evaluasi Kepuasan
minimal 75%
Prodi,
Pengembangan
Pembelajaran
Institut harus
memastikan
ketersediaan system
dan pelaksanaan
evaluasi pembelajaran
oleh mahasiswa/
evaluasi dosen oleh
mahasiswa (EDOM),
serta menyampaikan
hasil secara periodic,
sistematik kepada
fakultas/ program studi
Dilaksanakannya
analisa terhadap
pengguna
Survei kepuasan
pengguna
Kepuasan
minimal 75%
Perencanaan,
Sisfo
29
untuk dapat
ditindaklanjuti
Fakultas/ Program Studi
harus melakukan
Analisa data/ informasi
EDOM dan
menyampaikan secara
efektif kepada dosen
Dilaksanakannya
analisa terhadap
pengguna
Survei kepuasan
pengguna
Kepuasan
minimal 75%
Fakultas, Prodi,
Perencanaan
Institut/ Fakultas/
Program Studi harus
menggunakan seluruh
hasil evaluasi
pembelajaran baik dari
hasil pemantauan dan
evaluasi internal
periodic pelaksanaan
pembelajaran maupun
hasil analisis EDOM
untuk peningkatan
proses pembelajaran
1. Adanya rapat
evaluasi pembelajaran
yang diselenggarakan
oleh program studi tiap
akhir semester
2. Adanya tindaklanjut
perbaikan dari umpan
balik yang dilakukan
secara terencana dan
sistematik
Rekaman
penyelesaian umpan
balik yang dievaluasi
tiap bulan
"• Masa
penyelesaian
complain dari
stakeholder
maksimal 2
minggu
• Menurunnya
jumlah
complain/
umpan balik
dari
stakeholder
yang tidak
tertangani
"
Pengembangan
Pembelajaran,
Fakultas, Prodi
Institut/ Fakultas harus
melakukan pemantauan
secara sistematik terkait
Derajat kelulusan
tingkat mahasiswa
kategori sangat baik
Jumlah mahasiswa
aktif yang lulus dengan
IPK ≥ 2,50 dibagi
"• Tingkat
kelulusan
mahasiswa di
SPM &
Pengembangan
30
perkembangan hasil
belajar mahasiswa,
kinerja akademik dan
beban kerja mahasiswa
dan termonitoring
secara baik dan
tersistem dengan
teknologi informasi
jumlah mahasiswa aktif
tiap Angkatan yang
diukur setiap tahun di
akhir semester genap
tingkat 1 dan 2
sebesar ≥ 90%
• IPK
mahasiswa
lulus tingkat ≥
2,5
• Adanya
dukungan
Teknologi
Informasi untuk
evaluasi tingkat
"
Pembelajaran,
Fakultas, Prodi
Institut harus
menetapkan lama masa
studi untuk setiap
program studi yang
ditawarkan
Adanya dokumen
Peraturan Akademik
yang mengatur dengan
baik masa studi dan
lulus tepat waktu
mahasiswa
Jumlah mahasiswa
lulus tepat waktu dibagi
jumlah mahasiswa
Angkatan yang lulus
(berdasarkan jumlah
NIM)
"• Masa studi
mahasiswa
regular S1
maksimal 7
tahun
• Masa studi
mahasiswa
regular D3
maksimal 6
tahun
• Lulus tepat
waktu
mahasiswa S1
SPM &
Perencanaan,
Fakultas, Prodi
31
(4 Tahun)
minimal
sebesar 50%
• Lulus tepat
waktu
mahasiswa D3
(3 Tahun)
minimal
sebesar 60%
"
Program studi
menyelenggarakan
proses pembelajaran
berdasarkan
karakteristik proses
pembelajaran (bersifat
interaktif, holistik,
integratif, saintifik,
kontekstual, tematik,
efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada
mahasiswa)
a. Adanya jadwal
kuliah dan praktikum
yang dikeluarkan
setiap awal semester
b. Adanya RPS diawal
perkuliahan dengan
target semua dosen
pengampu
melaksanakan. target
100%
c. Ploting mahasiswa
tiap kelas minimal 10
dan maksimal 40
mahasiswa dengan
target 100%
a. Pelaksanaan kuliah
sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan
b. Pelaksanaan kuliah
sesuai RPS
c. Kelas tidak melebihi
kuota
d. Kehadiran tercukupi
e. Laporan monitoring
f. Tersedianya daftar
jadwal dosen
g. Adanya berita acara
perkuliahan
a. 100%
b. 100%
c. 100%
d. 14 kali per
semester
e. Seminggu
sekali
f. 100%
g. kehadiran
minimal 75%
h. nilai C 65%,
nilai D 10%
Prodi
32
d. Target minimal
kehadiran dosen 93%
dari jumlah total
pertemuan 14 kali per
semester
e. Adanya monitoring
pergantian jadwal
perkuliahan per
semester
f. Adanya dosen
pengganti maksimal 7
hari kerja
g. minimal kehadiran
mahasiswa 75 % dari
total jumlah pertemuan
h. Dengan nilai C
minimal 65 % dan Nilai
D Maksimal 10%
i. Adanya sarana dan
prasarana penerapan
sistem pembelajaran e-
learning
h. Laporan pengajaran
i. Mudah diakses
i. 100%
Program studi wajib
menerapkan beban
belajar mahasiswa
a. Target D3 adalah
minimal 108 sks
maksimal 111 sks,
a. Tersedianya
dokumen kurikulum
100% Prodi
33
sesuai aturan yang
berlaku
target S1 minimal 144
sks maksimal 160 sks
b. Target dalam
pengajaran
perkuliahan semua
topik pembelajaran
terlaksana
c. Target dalam
praktikum minimal
memiliki 5 modul
praktikum
d. Semua kegiatan
praktikum
dilaksanakan di
laboratorium dan/atau
lingkungan kampus IT
Telkom
b. Tersedianya
dokumen kurikulum
c. Tersedianya
dokumen kurikulum
d. Tersedianya
dokumen kurikulum
34
2.3 Standar Proses Pembelajaran
2.3.1 Pengertian
Standar Proses Pembelajaran IT Telkom merupakan keseluruhan tolok ukur pencapaian
pada siklus penjaminan mutu tentang seluruh penyelenggaraan proses pembelajaran.
Tujuan penetapan standar ini adalah menjamin pemenuhan dan pencapaian mutu
seluruh proses pembelajaran agar mencapai tujuan mutu pembelajaran. Standar Proses
Pembelajaran IT Telkom mengacu kepada PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan/SNP, BAN-PT, dan ketentuan atau prosedur lain yang dianggap
dapat mendukung proses pembelajaran yang baik.
Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan
pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
Terdapat 4 (empat) cakupan dari standar proses yaitu, karakteristik proses pembelajaran,
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban
belajar mahasiswa.
35
2.3.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Seluruh dosen
harus melakukan
proses penilaian
yang mencakup
prinsip edukatif,
otentik, objektif,
akuntabel, dan
transparan, yang
dilakukan secara
terintegrasi agar
sistem penilaian
yang digunakan
dapat dipahami
dan digunakan
oleh semua
pemangku
kepentingan
1. Adanya
Dokumen Evaluasi
Pembelajaran
Mahasiswa yang
memuat rubrik
penilaian standar
institusi
2. Adanya kontrak
belajar di awal
perkuliahan yang
memuat sistem
penilaian
3. Adanya evaluasi
dosen oleh
mahasiswa
(EDOM) di akhir
semester
4. Adanya standar
penilaian yang
diatur dalam
Pengukuran dilakukan setiap akhir
semester untuk semua mata kuliah
oleh Kaprodi dan Perencanaan
Dipenuhinya 5
prinsip penilaian
(edukatif, otentik,
objektif,
akuntabel, dan
transparan) yang
dilakukan secara
terintegrasi
dengan
rubrik/portofolio
penilaian
minimum 70%
dari jumlah mata
kuliah
SDM,
Prodi,
Fakultas,
Perencanaan,
Akademik
36
dokumen
akademik
5. Adanya daftar
nilai setiap mata
kuliah
6. Adanya sistem
informasi yang
memuat nilai
mahasiswa
Seluruh dosen
menyusun teknik
penilaian terdiri
atas observasi,
partisipasi, unjuk
kerja, tes tertulis,
tes lisan, dan
angket agar
terdapat standar
penilaian yang
jelas dan
transparan
1. Sistem
penilaian sikap
saat
pelaksanaan
dan evaluasi
pembelajaran
sesuai kontrak
perkuliahan
2. Sistem
penilaian dalam
TAK terkait
partisipasi
mahasiswa
1. Pengukuran nilai sikap
dilakukan oleh dosen selama
masa perkuliahan baik saat
mengikuti perkuliahan/presensi,
ketepatan mengumpulkan tugas,
kejujuran saat mengerjakan soal
ujian, sikap saat melakukan
presentasi tugas besar atau
sidang skripsi.
2. Penilaian dalam TAK terkait
penilaian partisipasi mahasiswa
dibedakan berdasarkan level
tanggung jawab (sebagai
Penilaian
mahasiswa
secara
akademik
maupun non
akademik
mencapai
100%
SDM,
Prodi,
Fakultas,
Perencanaan,
Akademik
37
dalam kegiatan
organisasi,
kepanitiaan,
PKM, penelitian
dan pengabdian
masyarakat.
3. Penilaian
kompetensi
mahasiswa
melalui
sertifikasi
4. Penilaian
PKL/ Magang
5. Penilaian
Skripsi/ Tugas
Akhir
6. Penilaian
quis, UTS dan
UAS secara
tertulis atau lisan
ketua/anggota), penghargaan
skala
(regional/nasional/internasional),
dan penyelenggaraan internal
atau ekternal.
3. Penilaian kompetensi
mahasiswa dilakukan melalui
ujian sertifikasi baik tertulis
maupun praktik yang dinilai oleh
asesor
Seluruh dosen
menyusun
1. Rubrik penilaian
mahasiswa sesuai
1. Penilaian mahasiswa
berdasarkan rubrik penilaian
Kesesuaian
teknik dan
Prodi,
Fakultas,
38
Instrumen
penilaian yang
terdiri atas
penilaian proses
(rubrik) dan
penilaian hasil
(portofolio/ karya
disain) agar
tercapai standar
penilaian yang
jelas dan
transparan
kontrak
perkuliahan (quis,
UTS, UAS, Tugas
Besar)
2. Rubrik penilaian
PKL/ Magang
3. Rubrik penilaian
skripsi
disesuaikan dengan
persentase/bobot dari bentuk
evaluasi (quis, UTS, UAS dan
Tugas Besar) dengan total 100%
dan minimal tugas besar berbobot
25%.
2. Penilaian PKL dibagi
berdasarkan persentase nilai
pembimbing lapangan dan
pembimbing internal dengan
pembangian 40% dan 60%
3. Penilaian mahasiswa saat skripsi
didasarkan atas persentase/bobot
dari komponen: keaslian,
metodologi penelitian, hasil akhir
dan sikap dengan total persentase
100%.
instrumen
penilaian
terhadap
capaian
pembelajaran
minimum 75%
sampai 100%
dari jumlah
mata kuliah
Perencanaan,
Akademik
Seluruh dosen
menerapkan
mekanisme
1. Adanya kontrak
pembelajaran di
awal kuliah
1. Setiap RPS memuat pertemuan
yang membahas kontrak
Semua
dokumen
penilaian
Dosen,
Prodi,
Fakultas,
39
penilaian yang
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan,
dan evaluasi
pembelajaran
agar tujuan
pembelajaran
dapat tercapai
dengan baik
2. Pelaksanaan
quis, UTS, UAS,
dan sidang skripsi
3. Penilaian tugas
besar mata kuliah
4. Adanya aturan
batas minimum
presensi
mahasiswa
5. Nilai mahasiswa
diunggah melalui
sistem informasi
akademik
pembelajarn pada pertemuan
pertama
2. Setiap mahasiswa wajib
mengikuti evaluasi (ujian) yang
diselenggarakan oleh dosen
maupun akademik
3. Nilai tugas besar harus melebihi
25% dari total komponen penilaian
4. Batas presensi mahasiswa agak
dapat mengikuti ujian adalah
minimal 75% kehadiran
mahasiswa
mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan
dan evaluasi
tersedia 100%
di setiap mata
kuliah
Pengembangan
Pembelajaran,
Akademik
Program studi
menetapkan
prosedur
penilaian
mencakup tahap
perencanaan,
kegiatan
pemberian tugas
atau soal,
1. Adanya
PSM/SOP
Perkuliahan
2. Adanya PSM
Monitoring dan
evaluasi
perkuliahan
Kesesuaian prosedur dengan
implementasi di lapangan
PSM yang
lengkap untuk
seluruh prodi
dan fakultas
Prodi,
Fakultas,
SPM,
Akademik,
40
observasi kinerja,
pengembalian
hasil observasi,
dan pemberian
nilai akhir
3. Adanya PSM
Penyusunan soal
ujian
4. Adanya PSM
Input Nilai
5. Adanya PSM
Tugas akhir
Seluruh dosen
melaksanan
proses penilaian
sesuai dengan
perencanaan
pembelajaran
semester yang
sesuai dengan
milestone
program studi
1. Persentase
penilaian sesuai
dengan kontrak
pembelajaran
2. Adanya
penetapan dosen
penguji skripsi
mahasiswa
3. Adanya
dokumen penilaian
hasil (daftar nilai
mata kuliah,
seminar proposal,
dan sidang skripsi)
1. Persentase penilaian dibebaskan
untuk setiap mata kuliah, tetapi
harus memuat komponen tugas
besar dengan minimum bobot 25%.
2. Penetapan dosen penguji
seminar proposal dan skripsi
dilakukan oleh KK dan prodi
berdasarkan kompetensi dosen
yang disesuaikan dengan
topik/judul skripsi
3. Range penilaian mahasiswa
dibagi menjadi:
A : 80 - 100
AB : 75 - <80
Pelaksanaan
penilaian
mencakup 7
unsur:
1. mempunyai
kontrak
rencana
penilaian
2.
melaksanakan
penilaian
sesuai kontrak
Dosen,
Prodi,
Fakultas,
Perencanaan,
Akademik
41
4. PSM
Perkuliahan,
penyusunan soal
ujian dan input nilai
5. Adanya
aturan/standar
range penilaian
mahasiswa
6. Adanya remidial
oleh dosen
(kasuistik)
B : 65 - <75
BC : 60 - <65
C : 50 - <60
D : 40 - <50
E : <40
4. Penilaian remidial dilakukan oleh
dosen berdasarkan kasuistik tiap
mata kuliah. Nilai remidial
diberlakukan nilai terakhir (bukan
nilai terbaik)
3.
memberikan
umpan balik
4. mempunyai
dokumentasi
penilaian dan
hasil belajar
mahasiswa
5. mempunyai
prosedur yang
mencakup
PPEPP
6. melakukan
pelaporan
penilaian
7. mempunyai
bukti-bukti
rencana
perbaikan
hasil evaluasi
mahasiswa
42
Seluruh dosen
melaksanakan
pelaporan
penilaian sesuai
dengan rencana
pembelajaran
semester berupa
kualifikasi
keberhasilan
mahasiswa
dalam
menempuh suatu
mata kuliah agar
dapat dihitung
IPS dan IPK
mahasiswa
1. Aturan range
penilaian
mahasiswa (A, AB,
dst)
2. Aturan penilaian
mahasiswa per
semester (IPS) dan
komulatif (IPK)
3. Adanya
dokumen KHS
mahasiswa
1. Range penilaian mahasiswa
dibagi menjadi:
A : 80 - 100
AB : 75 - <80
B : 65 - <75
BC : 60 - <65
C : 50 - <60
D : 40 - <50
E : <40
2. IPS mahasiswa dihitung
berdasarkan total nilai mahasiswa
per semster dibagi dengan jumlah
SKS yang diambil dalam semester
tersebut. IPK makasiswa dihitung
berdasarkan total nilai yang
diperoleh mahasiswa dibagi dengan
jumlah SKS yang sudah diambil
selama studi.
3. KHS mahasiswa dikeluarkan
setiap semester sebagai bentuk
100%
tercetaknya
KHS
mahasiswa
yang memuat
semua nilai
Mata kuliah
yang sudah
diambil
Prodi,
Fakultas,
Perencanaan,
Akademik
43
pelaporan hasil penilaian
mahasiswa selama 1 semester.
Institusi
menetapkan
aturan kelulusan
mahasiswa
sesuai dokumen
akademik
1. Adanya standar
akademik yang
mengatur
kelulusan
mahasiswa
2. Adanya
dokumen yang
mengatur
pemberian predikat
kelulusan dan
penetapan predikat
kelulusan
berdasarkan
pemeringkatan IPK
mahasiswa sesuai
aturan oleh Rektor
3. Tersedianya
ijazah 100% sesuai
jumlah mahasiswa
1. Mahasiswa dinyatakan lulus jika:
* Sudah menempuh minimal 144
SKS untuk sarjana dalam waktu
maks 14 semester dan 110-120
untuk diploma yang ditempuh maks
10 semester
* Sudah memenuhi komposisi mata
kuliah dan SKS sesuai dengan
tuntutan kurikulum program studi
yang bersangkutan
* IP Kumulatif sama dengan atau
lebih besar dari 2,00 (IPK>= 2,00)
2. Predikat kelulusan sesuai
dengan IPK yang diperoleh:
* Dengan pujian/Cumlaude 3,51-
4,00
* Sangat memuaskan 2,75—3,50
* Memuaskan 2,00-2,75
Semua
dokumen
kelulusan
mahasiswa
tersedia 100%
Prodi,
Fakultas,
SPM,
Akademik
44
yang dinyatakan
lulus
4. Tersedianya
100% ijazah
mencantumkan
gelar akademik
dan sebutan
profesional gelar
5. Tersedianya
100% ijazah dibuat
dalam bahasa
indonesia dan
ijazah bahasa
inggris sesuai
kebutuhan lulusan
45
2.4 Standar Penilaian Pembelajaran
2.4.1 Pengertian
Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan
hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh
pendidikan di IT Telkom, baik secara kurikuler maupun nonkurikuler. Proses
pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas proses
pembelajaran tersebut. Penilaian terhadap proses pembelajaran tidak hanya dilakukan
oleh dosen terhadap mahasiswa, tetapi juga dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen.
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup beberapa aspek yaitu, prinsip
penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian,
pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa.
Sedangkan hasil evaluasi oleh dosen terhadap mahasiswa dinyatakan dalam bentuk
nilai, sedangkan hasil penilaian mahasiswa terhadap dosen dievaluasi oleh satuan
penjaminan mutu. Berdasarkan pasal 63 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan tinggi.
46
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Seluruh dosen
harus melakukan
proses penilaian
yang mencakup
prinsip edukatif,
otentik, objektif,
akuntabel, dan
transparan, yang
dilakukan secara
terintegrasi agar
sistem penilaian
yang digunakan
dapat dipahami dan
digunakan oleh
semua pemangku
kepentingan
1. Adanya
Dokumen
Evaluasi
Pembelajaran
Mahasiswa yang
memuat rubrik
penilaian standar
institusi
2. Adanya kontrak
belajar di awal
perkuliahan yang
memuat sistem
penilaian
3. Adanya
evaluasi dosen
oleh mahasiswa
(EDOM) di akhir
semester
4. Adanya standar
penilaian yang
diatur dalam
Pengukuran dilakukan setiap
akhir semester untuk semua
mata kuliah oleh Kaprodi dan
Perencanaan
Dipenuhinya 5
prinsip
penilaian
(edukatif,
otentik, objektif,
akuntabel, dan
transparan)
yang dilakukan
secara
terintegrasi
dengan
rubrik/portofolio
penilaian
minimum 70%
dari jumlah
mata kuliah
SDM,
Prodi,
Fakultas,
Perencanaan,
Akademik
47
dokumen
akademik
5. Adanya daftar
nilai setiap mata
kuliah
6. Adanya sistem
informasi yang
memuat nilai
mahasiswa
Seluruh dosen
menyusun teknik
penilaian terdiri atas
observasi,
partisipasi, unjuk
kerja, tes tertulis,
tes lisan, dan
angket agar
terdapat standar
penilaian yang jelas
dan transparan
1. Sistem
penilaian sikap
saat pelaksanaan
dan evaluasi
pembelajaran
sesuai kontrak
perkuliahan
2. Sistem
penilaian dalam
TAK terkait
partisipasi
mahasiswa dalam
kegiatan
1. Pengukuran nilai sikap
dilakukan oleh dosen selama
masa perkuliahan baik saat
mengikuti perkuliahan/presensi,
ketepatan mengumpulkan tugas,
kejujuran saat mengerjakan soal
ujian, sikap saat melakukan
presentasi tugas besar atau
sidang skripsi.
2. Penilaian dalam TAK terkait
penilaian partisipasi mahasiswa
dibedakan berdasarkan level
tanggung jawab (sebagai
Penilaian
mahasiswa
secara
akademik
maupun non
akademik
mencapai
100%
SDM,
Prodi,
Fakultas,
Perencanaan,
Akademik
48
organisasi,
kepanitiaan, PKM,
penelitian dan
pengabdian
masyarakat.
3. Penilaian
kompetensi
mahasiswa
melalui sertifikasi
4. Penilaian PKL/
Magang
5. Penilaian
Skripsi/ Tugas
Akhir
6. Penilaian quis,
UTS dan UAS
secara tertulis
atau lisan
ketua/anggota), penghargaan
skala
(regional/nasional/internasional),
dan penyelenggaraan internal
atau ekternal.
3. Penilaian kompetensi
mahasiswa dilakukan melalui
ujian sertifikasi baik tertulis
maupun praktik yang dinilai oleh
asesor
4. Penilaian PKL diukur
berdasarkan nilai dari
pembimbing lapangan sebesar
40% dan nilai pembimbing
internal yang memuat nilai
laporan dan presentasi hasil
PKL sebesar 60%.
5. Penilaian evaluasi mahasiswa
melalui quis, UTS, UAS dan
tugas besar dilakukan
berdasarkan hasil evaluasi dan
dinilai berdasarkan bobot
49
persentase penilaian sesuai
kontrak pembelajaran
Seluruh dosen
menyusun
Instrumen penilaian
yang terdiri atas
penilaian proses
(rubrik) dan
penilaian hasil
(portofolio/ karya
disain) agar
tercapai standar
penilaian yang jelas
dan transparan
1. Rubrik penilaian
mahasiswa sesuai
kontrak
perkuliahan (quis,
UTS, UAS, Tugas
Besar)
2. Rubrik penilaian
PKL/ Magang
3. Rubrik penilaian
skripsi
1. Penilaian mahasiswa
berdasarkan rubrik penilaian
disesuaikan dengan
persentase/bobot dari bentuk
evaluasi (quis, UTS, UAS dan
Tugas Besar) dengan total
100% dan minimal tugas
besar berbobot 25%.
2. Penilaian PKL dibagi
berdasarkan persentase nilai
pembimbing lapangan dan
pembimbing internal dengan
pembangian 40% dan 60%
3. Penilaian mahasiswa saat
skripsi didasarkan atas
persentase/bobot dari
komponen: keaslian,
metodologi penelitian, hasil
Kesesuaian
teknik dan
instrumen
penilaian
terhadap
capaian
pembelajaran
minimum 75%
sampai 100%
dari jumlah
mata kuliah
Prodi,
Fakultas,
Pengembangan
Pembelajaran,
Akademik
50
akhir dan sikap dengan total
persentase 100%.
Seluruh dosen
menerapkan
mekanisme
penilaian yang
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
evaluasi
pembelajaran agar
tujuan
pembelajaran dapat
tercapai dengan
baik
1. Adanya kontrak
pembelajaran di
awal kuliah
2. Pelaksanaan
quis, UTS, UAS,
dan sidang skripsi
3. Penilaian tugas
besar mata kuliah
4. Adanya aturan
batas minimum
presensi
mahasiswa
5. Nilai mahasiswa
diunggah melalui
sistem informasi
akademik
1. Setiap RPS memuat
pertemuan yang membahas
kontrak pembelajarn pada
pertemuan pertama
2. Setiap mahasiswa wajib
mengikuti evaluasi (ujian)
yang diselenggarakan oleh
dosen maupun akademik
3. Nilai tugas besar harus
melebihi 25% dari total
komponen penilaian
4. Batas presensi mahasiswa
agak dapat mengikuti ujian
adalah minimal 75%
kehadiran
Semua
dokumen
penilaian
mahasiswa
mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan
dan evaluasi
tersedia 100%
di setiap mata
kuliah
Dosen,
Prodi,
Fakultas,
Pengembangan
Pembelajaran,
Akademik
51
Seluruh dosen
melaksanan proses
penilaian sesuai
dengan
perencanaan
pembelajaran
semester yang
sesuai dengan
milestone program
studi
1. Persentase
penilaian sesuai
dengan kontrak
pembelajaran
2. Adanya
penetapan dosen
penguji skripsi
mahasiswa
3. Adanya
dokumen
penilaian hasil
(daftar nilai mata
kuliah, seminar
proposal, dan
sidang skripsi)
4. PSM
Perkuliahan,
penyusunan soal
ujian dan input
nilai
5. Adanya
aturan/standar
1. Persentase penilaian
dibebaskan untuk setiap mata
kuliah, tetapi harus memuat
komponen tugas besar dengan
minimum bobot 25%.
2. Penetapan dosen penguji
seminar proposal dan skripsi
dilakukan oleh KK dan prodi
berdasarkan kompetensi dosen
yang disesuaikan dengan
topik/judul skripsi
3. Range penilaian mahasiswa
dibagi menjadi:
A : 80 - 100
AB : 75 - <80
B : 65 - <75
BC : 60 - <65
C : 50 - <60
D : 40 - <50
E : <40
4. Penilaian remidial dilakukan
oleh dosen berdasarkan kasuistik
Pelaksanaan
penilaian
mencakup 7
unsur:
1. mempunyai
kontrak
rencana
penilaian
2.
melaksanakan
penilaian
sesuai kontrak
3. memberikan
umpan balik
4. mempunyai
dokumentasi
penilaian dan
hasil belajar
mahasiswa
5. mempunyai
prosedur yang
Prodi,
Fakultas,
Pengembangan
Pembelajaran,
Akademik
52
range penilaian
mahasiswa
6. Adanya remidial
oleh dosen
(kasuistik)
tiap mata kuliah. Nilai remidial
diberlakukan nilai terakhir (bukan
nilai terbaik)
mencakup
PPEPP
6. melakukan
pelaporan
penilaian
7. mempunyai
bukti-bukti
rencana
perbaikan hasil
evaluasi
mahasiswa
Seluruh dosen
melaksanakan
pelaporan penilaian
sesuai dengan
rencana
pembelajaran
semester berupa
kualifikasi
keberhasilan
mahasiswa dalam
menempuh suatu
1. Aturan range
penilaian
mahasiswa (A,
AB, dst)
2. Aturan penilaian
mahasiswa per
semester (IPS)
dan komulatif
(IPK)
1. Range penilaian mahasiswa
dibagi menjadi:
A : 80 - 100
AB : 75 - <80
B : 65 - <75
BC : 60 - <65
C : 50 - <60
D : 40 - <50
E : <40
100%
tercetaknya
KHS
mahasiswa
yang memuat
semua nilai
Mata kuliah
yang sudah
diambil
Prodi,
Fakultas,
Pengembangan
Pembelajaran,
Akademik
53
mata kuliah agar
dapat dihitung IPS
dan IPK mahasiswa
3. Adanya
dokumen KHS
mahasiswa
2. IPS mahasiswa dihitung
berdasarkan total nilai
mahasiswa per semster dibagi
dengan jumlah SKS yang diambil
dalam semester tersebut. IPK
makasiswa dihitung berdasarkan
total nilai yang diperoleh
mahasiswa dibagi dengan jumlah
SKS yang sudah diambil selama
studi.
3. KHS mahasiswa dikeluarkan
setiap semester sebagai bentuk
pelaporan hasil penilaian
mahasiswa selama 1 semester.
Institusi
menetapkan aturan
kelulusan
mahasiswa sesuai
dokumen akademik
1. Adanya standar
akademik yang
mengatur
kelulusan
mahasiswa
2. Adanya
dokumen yang
mengatur
1. Mahasiswa dinyatakan lulus
jika:
* Sudah menempuh minimal 144
SKS untuk sarjana dalam waktu
maks 14 semester dan 110-120
untuk diploma yang ditempuh
maks 10 semester
Semua
dokumen
kelulusan
mahasiswa
tersedia 100%
Prodi,
Fakultas,
SPM,
Akademik
54
pemberian
predikat kelulusan
dan penetapan
predikat kelulusan
berdasarkan
pemeringkatan
IPK mahasiswa
sesuai aturan oleh
Rektor
3. Tersedianya
ijazah 100%
sesuai jumlah
mahasiswa yang
dinyatakan lulus
4. Tersedianya
100% ijazah
mencantumkan
gelar akademik
dan sebutan
profesional gelar
5. Tersedianya
100% ijazah
* Sudah memenuhi komposisi
mata kuliah dan SKS sesuai
dengan tuntutan kurikulum
program studi yang bersangkutan
* IP Kumulatif sama dengan atau
lebih besar dari 2,00 (IPK>= 2,00)
2. Predikat kelulusan sesuai
dengan IPK yang diperoleh:
* Dengan pujian/Cumlaude 3,51-
4,00
* Sangat memuaskan 2,75—3,50
* Memuaskan 2,00-2,75
55
dibuat dalam
bahasa indonesia
dan ijazah bahasa
inggris sesuai
kebutuhan lulusan
6. Tersedianya
100% transkrip
dibuat dalam
bahasa indonesia
dan bahasa
inggris
7. Adanya Surat
Keputusan Rektor
yang menetapkan
bentuk, ukuran, isi
dan bahan ijazah
8. Adanya 100%
ijazah
ditandatangani
Rektor
56
9. Adanya
pedoman
penerbitan ijazah
57
2.5 Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
2.5.1 Pengertian
a. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
b. Standar dosen dan tenaga kependidikan merupakan kriteria minimal tentang
kualifikasi dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan untuk
menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
c. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
d. Di lingkungan pendidikan tinggi, tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai pendidik disebut dosen, sedangkan tenaga kependidikan lainnya
disebut tenaga penunjang.
e. Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas
mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/ atau Teknologi yang dikuasainya
kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran
sehingga mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.
f. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu
Pengetahuan dan/ atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah
serta menyebarluaskannya.
g. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau
buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/ atau publikasi ilmiah
sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya
akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.
Program studi di lingkungan IT Telkom mendayagunakan dosen tetap yang
memenuhi kualifikasi akademik dan profesional serta kualitas kinerja, dalam jumlah yang
selaras dengan tuntutan penyelenggaraan program. Jika diperlukan program studi
mendayagunakan dosen tidak tetap (dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa
58
dan/atau pakar) untuk memenuhi kebutuhan penjaminan mutu program akademik.
Program studi di lingkungan IT Telkom juga mendayagunakan tenaga kependidikan,
seperti pustakawan, laboran, staf administrasi dengan kualifikasi dan kualitas kinerja,
serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program studi. Program
studi memiliki sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan
penjaminan mutu program akademik.
59
2.5.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Dosen memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi
pendidik, serta memiliki
kemampuan untuk
menyelenggarakan pendidikan
yang relevan dengan Program
Studi terkait
a. Kualifikasi Akademik
S2 dan Relevansi
b. Rasio Jumlah Dosen
memperoleh Sertifikasi
dosen terhadap total
Jumlah Dosen Tetap
a. Metode
pembelajaran berasal
dari penelitian dan
pengabdian
b. Pelaksanaan
sertifikasi dosen
a. 100%
b. > 80%
Fakultas,
Prodi, SDM
Prodi menetapkan Beban Kerja
Dosen dengan
memperhitungkan kegiatan
pokok dosen (Perencanaan,
Pelaksanaan dan
Pengendalian Proses
Pembelajaran; Pelaksanaan
evaluasi hasil pembelajaran;
Pembimbingan dan Pelatihan;
Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat), kegiatan
a. Rasio Dosen Tetap
terhadap Jumlah Prodi
b. Rasio Dosen
terhadap Mahasiswa
c. Rasio Jumlah Dosen
Tidak Tetap terhadap
Seluruh Jumlah Dosen
d. Jumlah Bimbingan
Tugas Akhir Mahasiswa
per Dosen
Tersedianya
pedoman
a. > 12
b. <= 30
c. < 10%
d. <= 10
Fakultas
60
tambahan dan kegiatan
penunjang
Tenaga Kependidikan wajib
memiliki kualifikasi akademik
dan kompetensi serta memiliki
kemampuan untuk
menyelenggarakan
administrasi pendidikan dalam
rangka layanan pendidikan.
a. Kualifikasi Akademik
Miniml D3 dan
Relevansi Bidang
b. Sertifikasi
Kompetensi
c. Bukti Pelatihan
a. Pekerjaan
mendukung bukti
kompetensi yang
dimiliki
b. Profesionalisme
dalam melakukan
pekerjaan
c. Peningkatan
kualitas dalam
bekerja
a. 100%
b. 80%
c. 100%
Fakultas,
SDM
Kesejahteraan Dosen dan
tenaga kependidikan
Tersedianya pedoman
kesejahteraan SDM
Penghargaan dan
remunerasi
100% SDM
61
2.6 Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
2.6.1 Pengertian
Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana
dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Standar prasarana pembelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Permendikbud No 49 tahun 2014 paling sedikit
terdiri atas:
a. lahan;
b. ruang kelas;
c. perpustakaan;
d. laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
e. tempat berolahraga;
f. ruang untuk berkesenian;
g. ruang unit kegiatan mahasiswa;
h. ruang pimpinan perguruan tinggi;
i. ruang dosen;
j. ruang tata usaha; dan
k. fasilitas umum.
Fasilitas umum sebagaimana dimaksud antara lain: jalan, air, listrik, jaringan komunikasi
suara dan data
62
2.6.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Institusi menyediakan sarana pendidikan
terdiri atas perabot ; peralatan pendidikan ;
media pendidikan ; buku , buku elektronik ,
dan repositori ; sarana teknologi informasi
dan komunikasi; instrumentasi eksperimen ;
sarana olahraga ; sarana berkesenian ;
sarana fasilitas umum ; bahan habis pakai;
dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan
keamanan yang memadai, bermutu baik dan
mudah diakses.
a. Perabot: (1) Meja
kelas (2) kursi kelas (3)
meja dosen (4) kursi
dosen mencukupi
secara jumlah dan bisa
digunakan secara
nyaman
b. Peralatan Pendidikan
: Papan Tulis, Alat Tulis,
Proyektor, Layar
mencukupi secara
jumlah dan bisa
digunakan secara
optimal dan nyaman
c. Ketersediaan buku
yang mencukupi secara
jumlah, ragam dan
relevansi
d. Ketersediaan buku
elektronik yang
a. Jumlah
meja kursi
kelas =
jumlah kelas
kali 40 ;
Jumlah meja
kursi Dosen
= jumlah
kelas
b. Jumlah
Peralatan =
Jumlah
kelas yang
ada
c. Jml mata
kuliah kali 5
d. Sesuai
dengan
kurikulum
masing-
100% Logistik
63
mencukupi secara
jumlah,
beragam,relevan dan
mudah diakses
e. Ketersediaan
repositori mencukupi
secara jumlah, beragam
dan relevan
f. Ketersediaan sarana
TIK yang mencukupi
secara jumlah dan
handal dalam
penggunaannya
g. Ketersediaan Sistem
Informasi untuk
mengumpulkan data
yang akurat, dapat
dipertanggung jawabkan
dan terjaga
kerahasiaannya (misal:
Sistem Informasi
masing yang
ditetapkan
e. Sesuai
dengan
kurikulum
masing-
masing yang
ditetapkan
f. Jumlah
sesuai
dengan
yang telah
ditetapkan
masing-
masing prodi
g. Mampu
melakukan
koneksi
internet
dengan
kualitas
yang baik
64
Manajemen Perguruan
Tinggi/ SIMPT).
h. Ketersediaan Sistem
Informasi untuk
mengelola dan
menyebarkan ilmu
pengetahuan (misal:
Sistem Informasi
Pendidikan/
Pembelajaran, Sistem
Informasi Penelitian dan
PkM, Sistem Informasi
Perpustakaan, dll.).
i. Ketersediaan
instrumentasi
eksperimen yang
mencukupi secara
jumlah dan dapat
digunakan secara
optimal
j. Ketersediaan
peralatan olahraga yang
h. Mampu
melakukan
koneksi
internet
dengan
kualitas
yang baik
i. Sesuai
dengan
kurikulum
masing-
masing yang
ditetapkan
j. Peralatan
tersedia baik
k. Peralatan
tersedia baik
l. Peralatan
tersedia baik
m.
Kebersihan
terjamin
65
mencukupi secara
kuantitas dan dapat
digunakan secara
optimal
k. Ketersediaan
peralatan berkesenian
yang mencukupi secara
kuantitas dan dapat
digunakan secara
optimal
l. Ketersediaan
peralatan ibadah (
Mukena, Sarung,
Sajadah, Karpet) dalam
jumlah mencukupi dan
nyaman digunakan
m. Ketersediaan menu
kantin yang sehat ,
beragam dan mudah
diakses mahasiswa
n. Bahan habis pakai
dalam kegiatan Praktek
n. Sesuai
dengan
kurikulum
masing-
masing yang
ditetapkan
o. Peralatan
tersedia baik
66
tersedia dalam jumlah
yang mencukupi dan
sesuai kebutuhan
o. Ketersedian peralatan
Keselamatan dan
Keamanan Kerja dalam
jumlah yang cukup,
mudah diakses dan
handal
Institusi menyediakan prasarana pendidikan
terdiri atas terdiri atas lahan ; ruang kelas ;
perpustakaan ;
laboratorium /studio/ bengkel /unit produksi ;
tempat berolahraga ;
ruang untuk berkesenian ; ruang unit kegiatan
mahasiswa; ruang
pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen ;
ruang tata usaha; dan
fasilitas umum yang memadai, bermutu baik
dan mudah diakses.
a. Ketersediaan Lahan
dengan luas minimal
10.000 Meter Persegi di
lokasi yang mudah
diakses
b. Ketersediaan ruang
kelas (ukuran 9 x 8)
dalam jumlah yang
mencukupi, nyaman
digunakan dan mudah
diakses
a. Menghitung
luasan
lahan
sesuai
dengan
yang
tercantum
pada
Sertifikat
Lahan
b. Jml Total
SKS (Jml
a. 15000
b. Okupansi
Ruangan
:80%
c.
Kepuasan
Pengguna:
75%
d. Okupansi
Ruangan :
80%
e.
Kepuasan
Logistik
67
c. Ketersediaan
Perpustakaan dengan
luasan yang memadai,
nyaman untuk
digunakan dan mudah
diakses
d. Ketersediaan
Laboratorium/Studio/Be
ngkel/Unit Produksi
dalam jumlah yang
cukup, nyaman untuk
digunakan dan mudah
diakses
e. Ketersediaan gedung
dan ruang olahraga yang
mencukupi, nyaman
untuk digunakan dan
mudah diakses
f. Ketersediaan gedung
dan ruang berkesenian
yang mencukupi,
nyaman untuk
Rombel
berisi
maximal 40
dikalikan
jumlah SKS
per Rombel)
dibagi Jml
SKS per
Kelas Per
minggu
dikali 1,2
c. Survey
Kepuasan
Pengguna
d. Jml Total
SKS (Jml
Rombel
berisi
maximal 40
dikalikan
jumlah SKS
per Rombel)
Pengguna:
75%
f. Kepuasan
Pengguna:
75%
g.
Kepuasan
Pengguna:
75%
h. Semua
Pimpinan
(Rektor,
Warek,
Dekan
memiliki
Ruangan
Tersendiri)
i. Ada satu
ruangan
khusus
untuk Tata
Usaha
j. Ada
masjid,
68
digunakan dan mudah
diakses
g. Ketersedian ruang
sekretariat UKM dalam
jumlah cukup, nyaman
untuk digunakan dan
mudah diakses
h. Ketersedian ruang
Pimpinan PT dalam
jumlah cukup, nyaman
untuk digunakan dan
mudah diakses
i. Ketersedian ruang
Dosen (ukuran 2 X 2
Meter) dalam jumlah
cukup, nyaman untuk
digunakan dan mudah
diakses
j. Ketersedian ruang
administrasi umum/ tata
usaha dalam jumlah
cukup, nyaman
dibagi Jml
SKS per
Kelas Per
minggu
dikali 1,2
e. Survey
Kepuasan
Pengguna
f. Survey
Kepuasan
Pengguna
g. Survey
Kepuasan
Pengguna
h. Jumlah
Pimpinan
kali 12
meter
persegi
i. Jumlah
Dosen kali 4
musholla
dan ruang
doa
k. Ada
kantin yang
bersih dan
nyaman
l. Area
parkir
mampu
menampun
m. 75%
kendaraan
roda dua
mahasiswa
n..
Kepuasan
Pengguna:
75%
o.
Kepuasan
Pengguna:
75%
69
digunakan dan mudah
diakses
k. Ketersediaan ruang
ibadah untuk muslim dan
non muslim dalam
jumlah yang cukup,
nyaman dan mudah
diakses
l. Ketersediaan ruang
kantin yang cukup
secara jumlah, nyaman
dan mudah diakses
m. Ketersediaan area
parkir dengan luasan
yang cukup, nyaman
dan mudah diakses
n. Ketersediaan ruangan
toilet yang cukup secara
jumlah, nyaman dan
mudah diakses
o. Ketersediaan air
bersih dalam jumlah
meter
persegi
j. Observasi
k. Observasi
l. Observasi
m. 75% jumlah
mahasiswa
kali 2 meter
persegi
n. Survey
Kepuasan
Pengguna
o. Survey
Kepuasan
Pengguna
70
yang mencukupi, tidak
bau dan tidak berwarna
Institusi menyediakan fasilitas pendukung
kegiatan kemahasiswaan
a. Fasilitas baik a. Survei
kepuasan
pengguna
Kepuasan
Pengguna:
75%
Logistik
Institusi menyediakan sarana melalui
penguatan IT dalam bidang pengembangan
sistem informasi terintegerasi dan
pengembangan infrastruktur jaringan
a. Koneksi internet
baik
a. Survei
kepuasan
pengguna
Kepuasan
Pengguna:
75%
Sisfo
71
2.7 Standar Pengelolaan Pembelajaran
2.7.1 Pengertian
Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
pembelajaran pada tingkat program studi. Standar pengelolaan pembelajaran harus
mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan
prasarana pembelajaran.
72
2.7.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Institusi/Fakultas/Program
Studi harus memiliki
kebijakan, rencana
strategis, dan rencana
operasional terkait dengan
pembelajaran yang dapat
diakses oleh sivitas
akademika dan pemangku
kepentingan, serta dijadikan
pedoman bagi program
studi dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga
dapat menghasilkan
program pembelajaran yang
berdaya saing nasional dan
internasional
1. Ketersediaan
Dokumen: a.) Rencana
Induk Penelitian b.)
Rencana Strategis c.)
Rencana Kerja
Anggaran d.) Kontrak
Manajemen e.)
Kebijakan Akademik f.)
Kebijakan Mimbar
Akademik g.) Standar
Akademik h.) Peraturan
Akademik i.) Kalender
Akademik j.)Manual
Mutu k.) Prosedur
Sistem Mutu l.)
Instruksi Kerja m.)
Formulir Mutu n.)
Memiliki Sistem
Informasi Dokumen
a.) Audit AMI, ISO
internal dan
eksternal, serta
akreditasi BAN-PT b.)
SIstem Informasi
Dokumen
Ketersediaan
dokumen SK
Rektor a-i:
100%, Audit
AMI dan ISO 1
tahun sekali
dan dapat
diakses oleh
sivitas
akademika dan
stakeholder
Perencanaan,
SPM, Audit
Internal
73
Bagian akademik harus
menyusun kalender
akademik beserta panduan
operasionalisasinya yang
memuat semua aktivitas
pembelajaran dari awal
sampai akhir sebelum tahun
ajaran baru dimulai
Kalender Akademik Review seluruh unit
terkait
Tiap bulan Juli
Akademik
harus
menerbitkan
Kalender
akademik
Akademik
Institusi/Fakultas/Program
Studi melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan jenis pendidikan
baik dari segi linearitas
dosen, sarana, proses
pembelajaran, dan sistem
informasi akademik
a.) Linearitas dosen
dengan mata kuliah b.)
Kesesuaian sarana c.)
sistem informasi
akademik
a.) Presentase jumlah
dosen yang memiliki
linearitas dengan
non-bidang ilmu b.)
Sarana praktikum
sesuai dengan prodi
masing-masing d.)
Adanya modul
perkuliahan di sistem
informasi
a.) minimal
linear dosen
90% per prodi
b.) 100%
kebutuhan lab
prodi c.) 100%
terimplementasi
Fakultas,
Prodi, Sisfo
Institusi/Fakultas/Program
Studi/Bagian PMB harus
melakukan pengendalian
dan peningkatan mutu calon
a.) Pedoman
Penerimaan
Mahasiswa Baru b.) SK
Rektor tentang PMB c.)
a.) Rasio pendaftar
dengan yang diterima
b.) SK Rektor c.)
Kesesuaian alat tes
a.) Rasio
pendaftar
dengan yang
diterima 1:2 b.)
Prodi, PMB
74
mahasiswa sesuai
spesifikasi calon mahasiswa
yang ditentukan oleh
program studi pada
penerimaan mahasiswa
baru
Kesesuaian alat tes
dengan prodi yang
dituju
dengan prodi yang
dituju sesuai dengan
SK Rektor
Pemenuhan
passing grade
program studi
sesuai dengan
kriteria yang
ditetapkan di
SK Rektor c.)
Kesesuaian alat
tes dengan
prodi yang
dituju sesuai
dengan SK
Rektor
Institusi/Fakultas/Program
Studi/Bagian Akademik
harus mengendalikan dan
meningkatkan secara
berkelanjutan terpenuhinya
target lulusan tepat waktu,
dan IPK lulusan pada setiap
semesternya
a.) Terpenuhinya target
lulusan tepat waktu b.)
IPK lulusan
a. Monitoring dan
evaluasi tingkat tiap
semester
a.) Diploma
adalah 3 tahun,
sarjana 4
tahun, alih
jenjang 2.5
tahun b.) IPK
lulusan untuk
diploma dan
Fakultas,
Prodi
75
sarjana
minimal 3.00
Institusi/Fakultas harus
memberikan pelatihan
berkaitan dengan proses
pembelajaran dalam rangka
peningkatan mutu
pembelajaran program studi
atas permintaan prodi
a.) Kesesuaian antara
pelatihan yang
diberikan dengan
kebutuhan b.) Survey
Kepuasan Kegiatan
a.) Laporan Kegiatan
b.) Tingkat kepuasan
Laporan
kegiatan 100%
tersedia dan
tingkat
kepuasan
minimal 75%
Fakultas
Institusi harus melakukan
pengendalian dan
peningkatan mutu
penempatan lulusan dengan
memastikan tercapainya
target serapan industry dan
jenis industri yang dituju
oleh lulusan
a. Adanya laporan hasil
monitoring indeks
kesesuaian serapan
lulusan di industri
a. Survey Lulusan
dan pengguna
lulusan
a.) Waktu
tunggu lulusan
minimal 6 bulan
b.) Kesesuaian
posisi kerja
lulusan dengan
bidang ilmu
minimal 75% c.)
Tingkat
kepuasan
Industi minimal
80%
Perencanaan,
CDC, Prodi,
Fakultas
76
Institusi/Fakultas/Program
Studi melakukan evaluasi
serta merumuskan tindak
lanjut terhadap proses
pembelajaran
a.) Adanya evaluasi
tingkat prodi, fakultas,
dan institusi b.) Adanya
tindak lanjut yang akan
dilakukan c.) Adanya
Berita acara rapat
monev
a. RTM tiap bulan
setiap bulan
1 bulan sekali Prodi
Institusi dan bagian sisfo
menyediakan evaluasi
proses pembelajaran
melalui dashboard yang ada
di i-gracias
a. Institusi dan bagian
sisfo menyediakan
evaluasi proses
pembelajaran
melalui dashboard
yang ada di i-gracias
a.) Berita acara
perkuliahan b.)
Survey EDOM dan
kepuasan mahasiswa
terhadap industri
a.) Tersedia
100% berita
acara tiap
dosen b.)
Survei EDOM,
kepuasan
mahasiswa
terhadap
institusi minimal
75%
Prodi, Sisfo,
Perencanaan
Institusi/Fakultas/Program
Studi harus memiliki
panduan kurikulum,
pembelajaran (Perkuliahan,
praktikum, dan ujian), dan
Adanya dokumen
panduan penyusunan
kurikulum, proses,
pengembangan,
evaluasi pembelajaran,
a.) Audit AMI, ISO
internal dan
eksternal, serta
akreditasi BAN-PT b.)
100% tersedia Prodi,
Fakultas
77
dokumen evaluasi
pemebelajaran yang
terdokumentasi, dokumen
penjaminan mutu, dokumen
pengembangan
pembelajaran dengan baik
dan dilaksanakan dengan
konsisten dan didukung
dengan sistem informasi
yang memadai
dan dokumen
penjamnan mutu
SIstem Informasi
Dokumen
Bagian Akademik harus
melakukan pelaporan
kinerja program studi secara
berkala melalui pangkalan
data perguruan tinggi sesuai
dengan waktu yang
ditentukan
diterimanya laporan
PDPT Program Studi
Status PD DIKTI
Lengkap
Sudah
terupload di
sistem PD
DIKTI 100%
Akademik
Program studi melakukan
evaluasi penyusunan
kurikulum berdasarkan
analisis internal, tracer
studi, market signal,
Adanya dokumen
panduan penyusunan
kurikulum
a.) Audit AMI, ISO
internal dan
eksternal, serta
akreditasi BAN-PT b.)
Tracer studi c.)
Perubahan
kurikulum
dilakukan tiap 5
tahun sekali
Prodi
78
referensi perkembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi, evaluasi
kurikulum yang telah
dilaksanakan
SIstem Informasi
Dokumen
Fakultas dan Program studi
membuat kebijakan
berkaitan dengan capaian
pembelajaran, kompetensi,
dan mata kuliah penciri
institusi dan fakultas sesuai
dengan persentase di
panduan kurikulum
Adanya SK Rektor
terkait kurikulum
program studi
Monev pembelajaran 2 kali dalam 1
tahun
Fakultas,
Prodi
Program studi dalam
rumpun keilmuan yang
sama harus mendefinisikan
perbedaan kurikulum sesuai
dengan panduan kurikulum
Dokumen kurikulum
dan dokumen hasil
evaluasi monev
Monev pembelajaran Persentase
mata kuliah
yang sama
adalah minimal
60%
Prodi
Koordinator dan dosen mata
kuliah harus menyusun
Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) sesuai
a.) Adanya berita acara
evaluasi penyusunan
RPS b.) Dokumen RPS
sesuai dengan
Monev pembelajaran 2 kali dalam 1
semester
Prodi
79
dengan monev yang telah
dilakukan
template dan penduan
penyusunan RPS
Institusi/Fakultas/Program
Studi melakukan
perencanaan kelas
Jumlah Mahasiswa di
kelas
Jumlah mahasiswa
per kelas 50 orang
1 kelas 50
orang
Akademik
Fakultas/Program
Studi/Kelompok Keahlian
harus melakukan plotting
dosen ke dalam mata kuliah
sehingga tercapai linearitas
dosen yang dituangkan ke
dalam SK Mengajar Dosen
a.) Tingkat kesesuaian
kompetensi dosen dan
matakuliah
dituangkankan ke
dalam SK mengajar b.)
Beban Kinerja Dosen
Data kesesuaian
kompetensi linearitas
dosen dan forum
pengawakan dosen
a.) Tingkat
kesesuaian
kompetensi
dosen dan
matakuliah
dituangkankan
ke dalam SK
mengajar
minimal 90% b.)
Bebas Kinerja
Dosen
maksimal 16
SKS
Fakultas,
Prodi
Fakultas/Program
Studi/Bagian Akademik
merencanakan penjadwalan
dan registrasi mahasiswa
Mahasiswa teregistrasi Sistem informasi (i-
gracias)
100% Akademik,
sisfo
80
Fakultas/Program Studi/
melakukan plotting dosen
wali mahasiswa
Persentase dosen wali
dan jumlah mahasiswa
Sistem informasi (i-
gracias)
maksimal 70
mahasiswa
Fakultas,
Prodi, sisfo
Dosen wali melakukan
pembimbingan terhadap
mahasiswa sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Jumlah bimbingan
perwalian mahasiswa.
Berita acara perwalian
Sistem informasi
perwalian (i-gracias)
setiap 3 kali
setiap 1
semester
Prodi
KK melakukan pembebanan
dosen pembimbing
maksimal 12 mahasiswa
sesuai dengan bidang
keahlian dosen dengan
memberikan minimal 14 kali
pertemuan
a.) Jumlah mahasiswa
terbimbing per dosen
b.) Kesesuaian dengan
tema penelitian dosen
Jumlah mahasiswa
perdosen
pembimbing adalah
1:12 dan kesesuaian
dengan tema
penelitian dosen
100%
dilaksanakan
tiap semester
dengan minimal
pembimbingan
14 kali
pertemuan
Fakultas,
Prodi
Bagian akademik, warek 1,
kaprodi, sekprodi, dan GKM
Prodi sesuai kewenangan
masing – masing
melakukan monitoring
proses pembelajaran
meliputi kecukupan
sumberdaya, keterpenuhan
a.) Kecukupan
sumberdaya meliputi;
(Okupansi ruangan,
Rasio dosen LB dan
dosen tetap, Beban
SKS Dosen,
Kecukupan sarana
praktikum) b.)
Rapor Dosen yang
mencakup ketiga
aspek tersebut (
Waktu pelaksanaan
dan Pencapaian hasil
pembelajaran) Untuk
aspek sumberdaya
diukur melalui rapat
1 kali dalam 1
semester
Akademik,
Prodi
81
waktu pelaksanaan, dan
pencapaian hasil
pembelajaran selama
proses perkuliahan, praktek,
dan praktikum.
Kesesuaian waktu
pelaksanaan; (Waktu
input BAP, Waktu
penyerahan soal ujian,
Waktu input nilai) c.)
Pencapaian hasil
pembelajaran;
(Kesesuaian materi
dengan RPS, Rasio
lulusan mata kuliah,
Tingkat kepuasan
mahasiswa (EDOM))
evaluasi akhir
semester
Dosen harus melakukan
monitoring dan evaluasi
proses pembelajaran kelas
melalui aktivitas penugasan
atau Quis dalam rangka
evaluasi pencapaian
kompetensi mahasiswa
selama proses perkuliahan
berjalan.
Kuis, UTS, UAS, Tugas
Besar dan indikator
lainnya yang ditetapkan
oleh dosen pengampu
mata kuliah
Dokumen RPS dan
BAP Dosen
1 kali dalam 1
semester
Prodi
82
Koodinator mata kuliah
dapat melakukan
perubahan rencana
pembelajaran pada
semester berjalan
berdasarkan hasil evaluasi
pembelajaran dengan
persetujuan ketua program
studi.
RPS dan Berita acara
perkuliahan
Berita acara
perubahan RPS
1 kali dalam 1
tahun
Prodi
Koordinator mata kuliah dan
dosen mata kuliah harus
membuat laporan
perkuliahan dalam bentuk
portofolio mata kuliah yang
sesuai ketentuan yang
berlaku di akhir semester
yang tersimpan rapi di
dalam sistem informasi
akademik ITTP (i-gracias)
Portofolio mata kuliah
setidaknya berisi:
a.) Profil mk, Rekam
jejak mk,
b.) RPS
c.) Hasil evaluasi dan
penilaian
d.) Evaluasi materi,
proses, metode, alat
bantu pembelajaran,
evaluasi dan pengujian
yang dilakukan, dan
Monev perkuliahan
(matakuliah) yang
disahkan oleh
koordinator
matakuliah, dosen
pengampu, dan
kaprodi
Akhir
perkuliahan
Prodi, SIsfo
83
peserta didik yang
mengikuti perkuliahan.
e.) Rencana perbaikan
semeseter berikutnya.
f.) Berita acara hasil
koordinasi yang
memuat rencana
pembelajaran
berdasarkan informasi
portofolio mata kuliah
Bagian Perpustakaan harus
memfasilitasi mahahasiswa,
dan dosen untuk buku dan
langganan jurnal untuk
mendukung kualitas
penelitian dosen
Tersedianya repository
perpustakaan
Sistem berjalan
dengan mudah dan
lancar
100% Perpustakaan
Peningkatan kapasitas mutu
kelembagaan internal
maupun eksternal
Adanya program Audit
Mutu Internal maupun
Eksternal
Laporan hasil audit 2 kali dalam
setahun
SPM, Audit
Internal
84
2.8 Standar Pembiayaan Pembelajaran
2.8.1 Pengertian
Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen dan
besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan. Biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya
pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan
tenaga kependidikan pendidikan tinggi. Biaya operasional pendidikan tinggi adalah
bagian dari biaya pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan
operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung.
85
2.8.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Program studi menyediakan dan
mengalokasikan dana untuk memenuhi
kebutuhan pembelajaran disetiap
tahunnya sebesar 20 juta per
mahasiswa
a. Adanya RKA Prodi
pada bulan ke-12 atau
n-1
b. Adanya laporan
realisasi anggaran
yang tepat waktu, tepat
program, tepat
anggaran
c. Adanya evaluasi
bulanan keterserapan
anggaran
d. Rasio DOP 20 juta
per mahasiswa per
tahun
a. Membandingkan
Tanggal
Penandatanganan
dokumen Rencana
Kerja dan Anggaran
dengan Standard
b. Membandingkan
DRK dalam RKA
dengan kegiatan yang
direalisasikan
c. Membandingkan
Realisasi dengan
Perencanaan dan
mencari akar masalah
penyebabnya untuk
ditindaklanjuti
d. Total Dana yang
dibelanjakan setahun
a. Bulan ke
12 pada
tahun N-1
b. 90%
c. Semua
gap
teridentifikasi
d. 20 juta per
mahasiswa
per tahun
Prodi,
Fakultas,
Keuangan,
LPPM
86
dibagi dengan Total
Jumlah Mahasiswa
87
BAB 3
STANDAR PENELITIAN
3.1 Standar Hasil Penelitian
3.1.1 Pengertian
Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian. Hasil
penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya
saing bangsa. Hasil penelitian sebagaimana dimaksud merupakan semua luaran yang
dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik. Hasil penelitian mahasiswa harus
memenuhi ketentuan dalam hal capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan
di perguruan tinggi.
Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
88
3.1.2 Standar dan Hasil
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT wajib memfasilitasi
penelitian dalam rangka
mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan daya saing
bangsasetiap tahunnya.
Pimpinan PT memberikan skema
pembiayaan penelitian internal
setiap tahunnya
a. jumlah penelitian biaya
LN
b. jumlah penelitian biaya
DN luar PT
c. jumlah penelitian biaya
PT sendiri atau mandiri
a. Mendata jumlah
penelitian LN yang
telah terlaksana
setiap tahunnya
b. Mendata jumlah
penelitian DN luar
PT yang telah
terlaksana setiap
tahunnya
c. Mendata jumlah
penelitian mandiri
yang terlaksanan
setiap tahunnya
a. 30 judul
penelitian per
tahun
b. 310 judul
penelitian per
tahun
c. 620 judul
penelitian per
tahun
LPPM
Pimpinan PT wajib memfasilitasi
publikasi hasil penelitian dalam
bentuk artikel ilmiah, kekayaan
intelektual, ataupun buku ber-
ISBN setiap tahunnya
a. Jumlah artikel
ilmiah yang telah
dipresentasikan
b. Jumlah artikel ilmiah
pada jurnal nasional
a. Melakukan rekap
kegiatan
konferensi ilmiah
yang dilaksanakan
oleh dosen, baik
a. minimal
130 publikasi
selama 3
tahun
b. minimal
310 publikasi
LPPM,
Prodi
89
terakreditasi yang
telah terbit
c. Jumlah artikel ilmiah
pada jurnal
internasional
bereputasiyang
telah terbit
d. Jumlah hasil
penelitian yang
terdaftar sebagai
Paten
e. Jumlah hasil
penelitian yang
telah terdaftar selain
Paten
f. Jumlah buku ber-
ISBN yang telah
diterbitkan oleh
Penerbit Nasional
nasional maupun
internasional
b. Melakukan rekap
jumlah artikel
ilmiah yang
diterbitkan pada
Jurnal Sinta 3,
Sinta 2 dan Sinta 1
c. Melakukan rekap
jumlah hasil
penelitian yang
telah terdaftar
Paten produknya
d. Melakukan rekap
jumlah hasil
penelitian yang
telah terdaftar
Kekayaan
Intelektualnya
selain Paten
e. Melakukan rekap
jumlah hasil
selama 3
tahun
c. minimal 50
publikasi
selama 3
tahun
d. minimal 10
Paten dalam
3 tahun
e. minimal
120 HKI
dalam 3
tahun
f. minimal 32
buku ber-
ISBN dalam 3
tahun
90
penelitian dalam
bentuk buku ber-
ISBN yg telah
diterbitkan oleh
penerbit Nasional
Pimpinan PT memfasilitasi
pendirian unit Pusat Inovasi
sebagai wadah pengembangan
ide-ide hasil penelitian sehingga
diharapkan akan lahir start-up
start-up bisnis dari dosen,
mahasiswa maupun masyarakat
Jumlah produk inovasi,
karya seni dan rekayasa
sosial
Melakukan rekap data
jumlah produk inovasi
yang dikembangkan,
karya seni dan
rekayasa sosial yang
telah dihasilkan
Minimal 31
produk
inovasi, karay
seni dan
rekayasa
sosial dalam
3 tahun
LPPM
Pimpinan PT harus mendukung
peningkatan kualitas hasil
penelitian yang bermanfaat bagi
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
a. Jumlah artikel ilmiah
yang telah disitasi
b. Jumlah hasil penelitian
yang dimanfaatkan
dalam kegiatan
pengabdian
masyarakat maupun
bahan pembelajaran
a. menghitung jumlah
artikel yang telah
disitasi setiap
tahunnya
b. menghitung jumlah
hasil penelitian yang
telah dimanfaatkan
dalam kegiatan
pengbadian
masyarakat setiap
tahunnya
jumlah artikel
yang disitasi
minimal 200
artikel dalam
3 tahun
LPPM
91
3.2 Standar Isi Penelitian
3.2.1 Pengertian
Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi
penelitian. Kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi materi pada penelitian
dasar dan penelitian terapan. Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran
penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala,
fenomena, kaidah, model, atau postulat baru. Materi pada penelitian terapan harus
berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau
industri. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi kajian
khusus untuk kepentingan nasional. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan
harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan
masa mendatang.
92
3.2.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT harus menetapkan
skema penelitian yang
diselenggarakan di tingkat
perguruan tinggi yaitu penelitian
dasar, penelitian terapan dan
penelitian kerjasama perguruan
tinggi (PEKERTI)
a) Jumlah kegiatan
penelitian dasar
b) Jumlah kegiatan
penelitian terapan
c) Jumlah kegiatan
penelitian kerjasama
perguruan tinggi
(PEKERTI)
Melakukan rekap dan
mengelompokkan
judul-judul penelitian
yang terselenggara
setiap 1 tahun
a) Rata-rata
sebanyak 48 judul
penelitian dasar
per tahun
b) Rata-rata
sebanyak 33 judul
penelitian terapan
per tahun
c) Rata-rata
sebanyak 12 judul
penelitian
PEKERTI per
tahun
LPPM
Pimpinan PT harus
mengarahkan penelitian dasar
pada luaran penelitian yang
berupa penjelasan atau
penemuan untuk mengantisipasi
Kesesuaian luaran
penelitian dengan isi
materi penelitian dasar
Membandingkan
antara luaran
penelitian dengan
kriteria penelitian
dasar
Kesesuaian luaran
penelitian dengan
isi materi penelitian
dasar sebesar 80-
100 %
LPPM
93
suatu gejala, fenomena, kaidah,
model atau postulat baru
Pimpinan PT harus
mengarahkan penelitian dasar
pada luaran penelitian berupa
inovasi serta pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bermanfaat bagi
masyarakat, dunia usaha dan
atau industri.
Kesesuaian luaran
penelitian dengan isi
materi penelitian terapan
Membandingkan
antara luaran
penelitian dengan
kriteria penelitian
terapan
Kesesuaian luaran
penelitian dengan
isi materi penelitian
terapan sebesar
80-100 %
LPPM
Pimpinan PT harus memastikan
kesesuaian antara arah
penelitian dasar dan terapan
dengan Roadmap penelitian
dosen dan institusi
Kesesuaian arah
penelitian dengan
roadmap penelitian
dosen
Membandingkan
antara arah penelitian
dosen dengan
roadmap penelitian
dosen maupun RIP
institusi
Kesesuaian
dengan roadmap
penelitian minimal
sebesar 80%
LPPM
94
3.3 Standar Proses Penelitian
3.3.1 Pengertian
Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Kegiatan penelitian merupakan
kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan
otonomi keilmuan dan budaya akademik. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan
standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti,
masyarakat, dan lingkungan. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam
rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus memenuhi
ketentuan yaitu, capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan
tinggi. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran
sks.
95
3.3.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Pimpinan PT harus
menjamin terlaksananya
proses penelitian sesuai
dengan penjaminan mutu
penelitian seperti proses
perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan
a. rasio penerimaan
proposal antara
proposal yg diterima
dengan yang diajukan
b. nilai monitoring dan
evaluasi (monev)
c. nilai seminar hasil
penelitian
a. Melakukan seleksi
proposal penelitian sesuai
dengan formulir penilaian
proposal
b. Melakukan proses
penilaian terhadap
kemajuan dan laporan
akhir penelitian
a) Rasio
penerimaan sebesar
1:3
b) Nilai monev lebih
besar atau sama
dengan 5
c) Nilai seminar
hasil lebih besar
atau sama dengan 5
LPPM,
Pengembangan
Pembelajaran
Pimpinan PT mewajibkan
penggunaan perlengkapan
keamanan dan
keselamatan kerja selama
proses penelitian
angka kecelakaan kerja Menghitung berapa kejadian
kecelakaan kerja setiap
tahunnya
angka kecelakaan
kerja 0 kejadian
setiap tahun
LPPM, SPM
Pimpinan PT
mewajibkankan
keikutsertaan mahasiswa
dalam penelitian dosen
dengan beban kredit 6 sks
a) Jumlah penelitian yang
melibatkan mahasiswa
b) Jumlah publkasi ilmiah
oleh mahasiswa
a. Menghitung jumlah
penelitian yang melibatkan
mahasiswa setiap
tahunnya
a) angka
keterlibatan
mahasiswa dalam
penelitian minimal
LPPM, Aktivitas
Kemahasiswaan,
Prodi
96
untuk Sarjana dan 4 sks
untuk Diploma
b. Menghitung jumlah
publikasi ilmiah oleh
mahasiswa sebagai
penulis pertama
sebesar 80% setiap
tahun
b) 1 judul penelitian
mahasiswa
menghasil luaran
minimal 1 publikasi
ilmiah setiap
tahunnya
97
3.4 Standar penilaian penelitian
3.4.1 Pengertian
Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan
hasil penelitian. Penilaian proses dan hasil penelitian sebagaimana dilakukan secara
terintegrasi paling sedikit memenuhi unsur:
a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus
meningkatkan mutu penelitiannya;
b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh
subjektivitas;
c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan
kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan
d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan
Penilaian proses dan hasil penelitian harus memenuhi prinsip penilaian dan
memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses
penelitian. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan
instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja
proses serta pencapaian kinerja hasil penelitian. Penilaian penelitian yang dilaksanakan
oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis, atau
disertasi diatur berdasarkan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.
98
3.4.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT harus melaksanakan
penilaian proses dan hasil penelitian
secara terintegrasi dengan prinsip
penilaian edukatif, objektif,
akuntabel, dan transparan
a) Jumlah kriteria dan
prosedur penilaian
b) Sistem informasi penilaian
penelitian
a) Menghitung
jumlah kriteria
dan prosedur
penelitian yang
telah diunggah
pada website
lppm
b) Menggunakan
semua modul
penilaian pada
sistem informasi
penelitian
a) Jumlah
dokumen
kriteria dan
prosedur
penilaian telah
diunggah
100% pada
website lppm
b) Proses
penilaian telah
100%
menggunakan
sistem
informasi yang
terintegrasi
LPPM,
Perencanaan
Pimpnan PT harus menerapkan
penilaian menggunakan metode dan
instrumen yang relevan,
Instrumen penilaian Melakukan penilaian
penelitian sesuai
kriteria pada
Penilaian
penelitian
minimal telah
LPPM
99
akuntabel, dan dapat mewakili
ukuran ketercapaian
kinerja proses serta pencapaian
kinerja hasil penelitian
instrumen penelitian
yang terukur
memenuhi
70% dari
kriteria pada
instrumen
penilaian
Pimpinan PT wajib menetapkan Tim
Reviewer internal setiap setahun
sekali minimal dosen yang memiliki
jabatan Lektor ke atas
Penetapan Tim revewer Melihat JFA dosen
yang memiliki
jabatan Lektor ke
atas untuk diajukan
sebagai Reviewer
penelitian
Tim reviewer
minimal
memiliki
jabatanLektor
LPPM
100
3.5 Standar peneliti
3.5.1 Pengertian
Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan
penelitian. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian
yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan
tingkat kedalaman penelitian. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan:
a. kualifikasi akademik; dan
b. hasil penelitian.
Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menentukan kewenangan
melaksanakan penelitian. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.
101
3.5.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Peneliti wajib berpendidikan minimal
Strata 2 (S2) dan masa kerja sudah lebih
dari atau sama dengan2 tahun
Pendidikan terakhir
dan masa kerja
Melakukan rekap
jumlah dosen
atau peneliti yang
berpendidikan S2
dan S3 sampai
tahun 2025
Perbandingan
pendidikan terakhir
peneliti yaitu S2
sebesar 70% dan
S3 sebesar 30%
pada tahun 2025
LPPM
Peneliti dengan jabatan fungsional dosen
(jfa) adalah pengajar (non JFA) wajib
melakukan penelitian 1 judul per tahun
dengan target luaran diJurnal Nasional
Sinta 4 sampai Sinta 6
Jumlah peneliti non
JFA dengan luaran
penelitian di jurnal
nasional sinta 4 sampai
sinta 6
Melakukan rekap
jumlah peneliti
non JFA yang
mengajukan
penelitian per
tahun
Jumlah peneliti
non JFA maksimal
10% dari total
peneliti setiap
tahunnya dengan
luaran jurnal
nasional sinta 4
sampai sinta 6
LPPM,
Prodi
Sumberdaya dosen yang memenuhi
kualifikasi pendidikan
Adanya jenjang
pendidikan peneliti
minimal S2
Jumlah peneliti
dengan minimal
jenjang S2
sebesar 100%.
102
Peneliti dengan jabatan fungsional dosen
(jfa) adalah Asisten Ahli wajib melakukan
penelitian minimal 1 judul per tahun
dengan target luaran di Jurnal Nasional
Sinta 2 sampai Sinta 3
Jumlah peneliti dengan
JFA Asisten Ahli
dengan luaran
penelitian di jurnal
nasional sinta 2 sampai
sinta 3
Melakukan rekap
jumlah peneliti
dengan JFA
Asisten Ahli yang
mengajukan
penelitian per
tahun
Jumlah peneliti
dengan JFA
Asisten Ahli adalah
35%dengan luaran
jurnal nasional
sinta 2 sampai
sinta 3 sampai
tahun 2025
LPPM,
Prodi
Peneliti dengan jabatan fungsional dosen
(jfa) adalah Lektor wajib melakukan
penelitian minimal 2 judul per tahun
dengan target minimal2 artikel di Jurnal
Nasional Sinta 1 sampai Sinta 2 dan
Seminar Internasional Terindek atau
minimal 1 artikel diJurnal Internasional
Terindek Scopus dg Quartile 4 (Q4)
Jumlah peneliti dengan
JFA Lektor dengan
luaran di jurnal
nasional sinta 1 sampai
2, atau seminar
internasional terindek
atau jurnal
internasional scopus
Q4
Melakukan rekap
jumlah peneliti
dengan JFA
Lektor yang
mengajukan
penelitian per
tahun
Jumlah peneliti
dengan JFA Lektor
adalah 40%
dengan luaran
jurnal nasional
sinta 1 sampai 2,
seminar
internasional
terindek atau jurnal
internasional
scopus Q4 sampai
tahun 2025
LPPM
103
Peneliti dengan jabatan fungsional dosen
(jfa) adalah Lektor Kepala atau Guru
Besar wajib melakukan penelitian minimal
2 judul per tahun dengan target luaran
berupa artikel ilmiah di Jurnal
Internasional terindek scopus minimal di
Quartile 3 (Q3)
Jumlah peneliti dengan
JFA Lektor Kepala dan
Guru Besar dengan
luaran minimal dijurnal
internasional scopus
Q3
Melakukan rekap
jumlah peneliti
dengan JFA
Lektor Kepala
dan Guru Besar
yang mengajukan
penelitian per
tahun
Jumlah peneliti
dengan JFA Lektor
Kepala dan Guru
Besar adalah 15%
dengan luaran
jurnal nasional
sinta 1 sampai 2,
seminar
internasional
terindek atau jurnal
internasional
scopus Q4 sampai
tahun 2025
LPPM
104
3.6 Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
3.6.1 Pengertian
Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam
rangka memenuhi hasil penelitian. Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas
perguruan tinggi yang digunakan untuk:
a. memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi;
b. proses pembelajaran; dan
c. kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Sarana dan prasarana penelitian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) harus
memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan
peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
105
3.6.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT harus menjamin
bahwa setiap laboratorium
penelitian dilengkapi dengan
alat pemadam kebakaran, P3K,
dan sarana penanganan limbah
B3
ketersediaan alat
pemadan kebakaran,
P3K dan sarana
penanganan limbah
B3
melakukan rekap dan
menghitung
perlengkapan
pemadam kebakaran,
P3K dan penanganan
limbah B3 di setiap
laboratorium
Minimal 80 - 100
% laboratorium
telah dilengkapi
alat pemadam
kebakaran, P3K
dan penangana
limbah B3
Logistik,
Fakultas
Pimpinan PT harus
menyediakan akses layanan
internet yang stabil dan handal
kepada pada peneliti
Akses internet Mengukur bandwidth
internet yang
digunakan
Ketersediaan
akses intenet
dengan total
bandwidth
sebesar 1 GB
Logistik, Sisfo
Pimpinan PT harus
menyediakan buku-buku
pembelajaran, referensi, jurnal
dan majalah ilmiah serta akses
ke sumber-sumber referensi
digital terbaru.
Persentase
ketersediaan buku
pembelajaran,
referensi, jurnal dan
majalah ilmiah
Melakukan rekap
kebutuhan buku
pembelajaran,
referensi dan jurnal
setiap prodi
ketersediaan
buku
pembejajaran,
referensi, jurnal
dan majalah
ilmiah sebesar 80
- 100%
LPPM,
Perpustakaan
106
3.7 Standar pengelolaan penelitian
3.7.1 Pengertian
Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
penelitian. Pengelolaan penelitian dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk
kelembagaan yang bertugas untuk mengelola penelitian. Kelembagaan adalah lembaga
penelitian, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lain
yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi. Kelembagaan
wajib:
a. menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan
rencana strategis penelitian perguruan tinggi;
b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan
mutu internal penelitian;
c. memfasilitasi pelaksanaan penelitian;
d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;
e. melakukan diseminasi hasil penelitian;
f. memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian,
penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (KI);
g. memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi; dan
h. melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.
Perguruan tinggi wajib:
a. memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan bagian dari rencana
strategis perguruan tinggi;
b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut
aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar;
c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi penelitian
dalam menjalankan program penelitian secara berkelanjutan;
107
d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi penelitian
dalam melaksanakan program penelitian;
e. memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil,
standar isi, dan standar proses penelitian;
f. mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui
program kerja sama penelitian;
g. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana penelitian; dan
h. menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam
menyelenggarakan program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data
pendidikan tinggi.
108
3.7.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Pimpinan PT harus memiliki
Lembaga Penelitian yang bertugas
melakukan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan penelitian
berdasarkan prinsip pengelolaan
yang baik
Struktur organisasi
institusi
Mengecek dokumen
SOTK institusi
terkait struktur unit
Penelitian
Adanya Lembaga
Penelitian yang telah
termaktub di dalam
SOTK institusi
LPPM
Lembaga penelitian wajib
merencanakan penelitian dengan
menyusun rencana strategis
penelitian, peraturan penelitian, dan
panduan pelaksanaan penelitian
dalam waktu 5 tahun
Dokumen rencana
strategis, peraturan
dan panduan
pelaksanaan
penelitian
Mengecek dokumen
rencana strategis,
peraturan dan
panduan
pelaksanaan
penelitian
Terdapat dokumen
rencana strategis,
peraturan dan
panduan
pelaksanaanpenelitia
n dalam waktu 5
tahun
LPPM
Lembaga penelitian wajib
melaksanakan penelitian dengan
melakukan seleksi proposal
penelitian danpemantauan terhadap
a) Seleksi proposal
penelitian
b) Log book
penelitian
a. Melakukan
penilaian atau
review terhadap
proposal
a) Semua proposal
yang dinyatakan
lolos telah melalui
LPPM
109
kemajuan penelitian pada tahun
berjalan
c) Monitoring dan
evaluasi (Monev)
kemajuan penelitian
penelitian yang
diajukan dosen
b. Melakukan
pengecekan
terhdapa log book
setiap peneliti
c. monev
dilaksanakan di
pertengahan
periode tahun
penelitian
tahap penilaian
oleh reviewer
b) Semua peneliti
telah mengisi Log
Book pada saat
pelaksanaan
monev kemajuan
penelitian
c) Pelaksanaan
monev kemajuan
dilaksanakan di
pertengahan
periode tahun
penelitian
Lembaga penelitian wajib melakukan
evaluasi terhadap kegiatan
penelitian dalam satu tahun
Persentase
ketercapaian target
luaran penelitian
Menghitung jumlah
luaran penelitian
yang dicapai dibagi
target luaran x
100%
Persentase capaian
luaran penelitian
minimal 100% setiap
tahunnya
LPPM
Lembaga penelitian wajib
memfasilitasi kegiatan
Jumlah workshop
pengembangan
Melakukan rekap
kegiatan
Minimal program
pengembangan
LPPM
110
pengembangan kompetensi dosen
dalam penelitian, penulisan artikel
ilmiah ataupun peroleh HKI minimal
12x dalam setahun
kompetensi
penelitian, penulisan
artikel, atau
perolehan HKI
pengembangan
kompetensi
penelitian yang
dilaksanakan dalam
satu tahun
kompetensi
penelitian bagi dosen
dilaksanakan 2x
dalam satu tahun
Lembaga penelitian harus
memberikan insentif terhadap
prestasi dosen dalam bidang
penelitian setiap tahunnya sesuai
dengan aturan yang ditetapkan
dalam SK Insentif
a) Surat Keputusan
(SK) Insentif
b) Jumlah dosen
penerima insentif
penelitian
a) Adanya SK insetif
penelitian yang
masih berlaku di
tahun berjalan
b) Melakukan rekap
jumlah penerima
insentif penelitian
dalam satu tahun
a) Sosialisasi SK
Insentif penelitian 2x
dalam setahun
b) 100 % dosen
penerima insentif
telah menerima
anggaran insentif di
akhir tahun
LPPM,
Perencanaan
111
3.8 Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
3.8.1 Pengertian
Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber dan
mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. Perguruan tinggi wajib menyediakan
dana penelitian internal. Selain dari anggaran penelitian internal perguruan tinggi,
pendanaan penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain
di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. Pendanaan penelitian
digunakan untuk membiayai:
a. perencanaan penelitian;
b. pelaksanaan penelitian;
c. pengendalian penelitian;
d. pemantauan dan evaluasi penelitian;
e. pelaporan hasil penelitian; dan
f. diseminasi hasil penelitian
Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pemimpin perguruan
tinggi.
112
3.8.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT Wajib menyediakan
dana penelitian internal sesuai
dengan standar akreditasi setiap
tahunnya
persentase dana
penelitian terhadap
total dana PT
Menghitung
persentase dana
penelitian internal
terhadap dana PT
selama satu tahun
Jumlah dana
penelitian
internal sebesar
minimal 5% dari
total dana
operasional PT
LPPM
Pimpinan PT wajib memfasiltasi
perolehan dana penelitian dari luar PT
setiap tahunnya
Jumlah perolehan dana
penelitian dari pihak
luar PT
Menghitung jumlah
perolehan dana
penelitian di luar
PTdalam negeri per
tahun
jumlah
perolehan dana
penelitian dari
pihak luar PT
per tahun
minimal sebesar
1 M
LPPM
Pimpinan PT Wajib memfasilitasi
perolehan dana penelitian dari PT di
Luar Negeri
Jumlah perolehan dana
penelitian dati PT di
Luar Negeri
Menghitung jumlah
perolehan dana
penelitian dari PT di
Luar Negeri per tahun
Jumlah
perolehan dana
penelitian dari
PT di Luar
Negeri per
LPPM
113
tahun sebesar
minimal 500 jt
114
BAB 4
STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
4.1 Standar hasil pengabdian kepada masyarakat
4.1.1 Pengertian
Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil
pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil pengabdian masyarakat yang dimaksud
seperti di atas adalah.
a. penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian
sivitas akademika yang relevan;
b. pemanfaatan teknologi tepat guna;
c. bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
d. bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.
115
4.1.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Pimpinan PT harus memastikan
bahwa hasil kegiatan pengabdian
masyarakat telah dapat menjadi
solusi masalah yang terjadi di
masyarakat khususnya desa
binaan dan umumnya adalah
masyarakat nasional, serta
bahan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi atau
bahan pengayaan sumber belajar
bagi mahasiswa setiap tahunnya
a. Survey kegiatan
abdimas
b. Jumlah jurnal,
seminar, hki dari
hasil abdimas
c. Jumlah bahan
pengayaan sumber
belajar
a. dosen pelaksana
wajib melakukan
survey setiap di
akhir kegiatan
abdimas, hal ini
bertujuan untuk
melihat tingkat
keberhasilan
kegiatan abdimas
dalam
menyelesaikan
masalah di
masyarakat.
b Menghitung jumlah
publikasi pada jurnal
atau prosiding atau
hki yang diperoleh
dari hasil kegiatan
abdimas.
a. Dilakukan survey
kegiatan setiap kali
program abdimas
telah selesai
dilaksanakan.
b. Hasil luaran
abdimas minimal ada
1 publikasi di
jurnal/seminar atau 1
HKI
c. Wajib 1 bahan
pengayaan sumber
belajar setiap
kegiatan abdimas.
LPPM,
Perencanaan,
Prodi
116
c. Menghitung jumlah
bahan pengayaan
sumber belajar yang
dihasilkan kegiatan
abdimas.
Pimpinan PT harus memastikan
bahwa hasil kegiatan pengabdian
masyarakat telah memanfaatkan
teknologi tepat guna untuk
pemberdayaan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat
Jumlah teknologi
tepat guna yang
digunakan pada
kegiatan
pengabdian
masyarakat
Melakukan rekap
jumlah teknologi
tepat guna yang
digunakan dalam
kegiatan
pengabdian
masyarakat
Jumlah teknologi
tepat guna yang
digunakan untuk
kegiatan abdimas
selama 3 tahun
minimal berjumlah 30
LPPM,
Perencanaan,
Prodi
117
4.2 Standar isi pengabdian kepada masyarakat
4.2.1 Pengertian
Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat. Kedalaman dan
keluasan materi pengabdian kepada masyarakat mengacu pada standar hasil
pengabdian kepada masyarakat dan bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hasil
penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud
di atas meliputi.
a. hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat
pengguna;
b. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan
masyarakat;
c. teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat;
d. model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan
yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau
Pemerintah; atau
e. kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia
usaha, dan/atau industri.
118
4.2.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT harus memastikan
bahwa isi kegiatan pengabdian
masyarakat bersumber dari hasil
penelitian yang dapat berupa
pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, teknologi tepat guna,
model pemecahan masalah, rekayasa
sosial, kekayaan intelektual yang
dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, pemerintah
dan atau industri
Jumlah hasil
penelitian yang
digunakan dalam
kegiatan pengabdian
masyarakat
Melakukan rekap
jumlah hasil penelitian
yang digunakan pada
kegiatan pengabdian
masyarakat dibagi
dengan jumlah total
penelitian satu tahun
Sebanyak 50%
hasil penelitian
diterapkan
secara langsung
pada
masyarakat
setiap tahunnya.
LPPM
119
4.3 Standar proses pengabdian kepada masyarakat
4.3.1 Pengertian
Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan kegiatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:
a. pelayanan kepada masyarakat;
b. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
c. peningkatan kapasitas masyarakat; atau
d. pemberdayaan masyarakat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib mempertimbangkan standar mutu,
menjamin keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana,
masyarakat, dan lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk pembelajaran harus mengarah pada
terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di
perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester . Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram.
120
4.3.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Pimpinan PT harus menjamin
terlaksananya proses kegiatan
pengabdian masyarakat sesuai
dengan penjaminan mutu abdimas
seperti proses perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan
a) rasio penerimaan
proposal antara
proposal yg diterima
dengan yang diajukan
b) nilai monitoring dan
evaluasi (monev)
c) nilai seminar hasil
penelitian
a) Melakukan seleksi
proposal penelitian
sesuai dengan
formulir penilaian
proposal
b) Melakukan proses
penilaian terhadap
kemajuan dan laporan
akhir penelitian
a) Rasio
penerimaan
sebesar 1:3
b) Nilai monev
lebih besar atau
sama dengan 5
c) Nilai seminar
hasil lebih besar
atau sama dengan
5
LPPM
Pimpinan PT mewajibkan
penggunaan perlengkapan keamanan
dan keselamatan kerja selama proses
kegiatan pengabdian masyarakat
angka kecelakaan
kerja
Menghitung berapa
kejadian
kecelakaan kerja
setiap tahunnya
Angka kecelakaan
kerja 0 kejadian
setiap tahun
LPPM
Pimpinan PT harus menetapkan
bentuk kegiatan pengabdian
masyarakat yang berupa kegiatan
pelayanan kpd masyarakat,
penerapan ilmu pengetahuan dan
a) Jumlah rasio
perbandingan kegiatan
abdimas internal atau
mandiri dengan dosen
a) Menghitung rerata
per tahun kegiatan
abdimas internal atau
mandiri selama 3
a) jumlah rasio
rata-rata kegiatan
abdimas internal
atau mandiri
selama 3 tahun
LPPM
121
teknologi, peningkatan kapasitas
masyarakat, pemberdayaan
masyarakat
tetap selama 3 tahun
terakhir
b) Jumlah rasio
perbandingan kegiatan
abdimas luar PT dalam
negeri dengan jumlah
dosen tetap selama 3
tahun terakhir
c) Jumlah rasio
perbandingan antara
kegiatan abdimas Luar
Negeri dengan jumlah
dosen tetap selama 3
tahun terakhir
tahun terakhir dibagi
dosen tetap
b) Menghitung rerata
per tahun kegiatan
abdimas luar PT dalam
negeri selama 3 tahun
terakhir dibagi dosen
tetap
c) Menghitung rerata
per tahun kegiatan
abdimas luar negeri
selama 3 tahun
terakhir dibagi jumlah
dosen tetap
terakhir adalah 1:1
terhadap jumlah
dosen tetap
b) jumlah rasio
rata-rata kegiatan
abdimas luar PT
dalam begeri
selama 3 tahun
terakhir adalah 1:2
terhadap jumlah
dosen tetap
c) jumlah rasio
rata-rata kegiatan
abdimas luar
negeri selama 3
tahun terakhir
adalah 1:20
terhadap jumlah
dosen tetap
Pimpinan PT mewajibkan
keikutsertaan mahasiswa dalam
kegiatan pengabdian masyarakat
Jumlah kegiatan
pengabdian
masyarakat yang
Melakukan rekap
kegiatan abdimas yang
Minimal 70%
kegiatan abdimas
melibatkan
LPPM, Aktivitas
Kemahasiswaan
122
sebagai salah satu bentuk
pembelajaran dan penilaian terhadap
Transkip Aktivitas Kemahasiswaan
(TAK)
melibatkan mahasiswa
dalam setahun
melibatkan mahasiswa
dalam 1 tahun
mahasiswa setiap
tahunnya
123
4.4 Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat. Penilaian proses
dan hasil pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip
penilaian paling sedikit:
4.4.1 Pengertian
a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus
meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat;
b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan bebas dari
pengaruh subjektivitas;
c. akuntabel, yang merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria dan
prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian kepada
masyarakat; dan
d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat selain memenuhi prinsip
penilaian harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan
standar proses pengabdian kepada masyarakat. Kriteria minimal penilaian hasil
pengabdian kepada masyarakat meliputi:
a. tingkat kepuasan masyarakat;
b. terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat
sesuai dengan sasaran program;
c. dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara
berkelanjutan;
d. terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta pematangan
sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
atau
e. teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan
oleh pemangku kepentingan.
124
Penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan menggunakan
metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian
kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat.
125
4.4.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT menjamin
pelaksanaan penilaian proses dan
hasil pengabdian masyarakat
secara terintegrasi dengan prinsip
penilaian edukatif, objektif,
akuntabel, dan transparan
a) Jumlah kriteria dan
prosedur penilaian
b) Sistem informasi
penilaian pengabdian
masyarakat
a) Menghitung jumlah
kriteria dan prosedur
abdimas yang telah
diunggah pada website
lppm
b) Menggunakan semua
modul penilaian pada
sistem informasi
abdimas
a) Jumlah
dokumen kriteria
dan prosedur
penilaian telah
diunggah 100%
pada website
lppm
b) Proses
penilaian telah
100%
menggunakan
sistem informasi
yang terintegrasi
LPPM
Pimpinan PT menjamin bahwa
kriteria minimal penilaian hasil
pengabdian masyarakat setiap
tahun meliputi: (1) tingkat
a) Survey kepuasan
masyarakat
b) Evaluasi kegiatan
a) Tingkat kepuasan
masyarakat diukur
dengan melakukan
a) Survey
kepuasan
masyarakat
dilakukan
LPPM,
Perencanaan
126
kepuasan masyarakat, (2) adanya
perubahan sikap, pengetahuan
dan keterampilan pada
masyarakat, (3) penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara berkelanjutan,
(4) adanya pengayaan sumber
belajar, (5) solusi masalah sosial
dan rekomendasi kebijakan bagi
pemangku kepentingan, (6)
meningkatnya kesejahteraan pada
desa binaan
c) Pengayaan sumber
belajar
d) Kesejahteraan
masyarakat desa binaan
survey pada
masyarakat
b) Dilakukan evaluasi
dengan mengukur
perubahan sikap dan
pengetahuan di
masyarakat,
penggunaan teknologi
tepat guna yang
berkelanjutan setiap
tahunnya serta
mengukur
terselesainya masalah
yang terjadi di
masyarakat
c) Melakukan rekap
jumlah luaran berupa
pengayaan sumber
belajar setiap tahunnya
d) Mengukur
peningkatan
kesejahtaraan
setiap selesai
melakukan
kegiatan
abdimas
b) Evaluasi
kegiatan
dilakukan
dengan melihat
poin penilaian
diantaranya
adalah adanya
perubahan
sikap,
pengetahuan
dan ketrampilan
pada
masyarakat;
adanya
penerapan
teknologi tepat
guna yang
berkelanjutan di
127
masyarakat setiap
tahun dengan
membandingkan kondisi
sebelum adanya
kegiatan abdimas
dengan setelah adanya
kegiatan abdimas
c) Sebanyak 80%
kegiatan abdimas
memiliki luaran berupa
pengayaan sumber
belajar untuk
pembalajaran
d) Adanya peningkatan
kesejahtaraan
masyarakat di desa
binaan setiap tahunnya.
masyarakat;
serta
terselesaikannya
masalah yang
terjadi di
masyarakat
Pimpinan PT wajib menetapkan
Tim Reviewer internal setiap satu
tahun sekali minimal dosen yang
memiliki jabatan Lektor ke atas
Penetapan tim reviewer Melihat JFA dosen yang
memiliki jabatan Lektor
ke atas untuk diajukan
sebagai Reviewer
penelitian
Tim reviewer
minimal memiliki
jabatanLektor
LPPM
128
4.5 Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
4.5.1 Pengertian
Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
kemampuan pelaksana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan metodologi
penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat
kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada
masyarakat ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada
masyarakat.
129
4.5.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pelaksana abdimas wajib
menguasai metodologi penerapa
keilmuan sesuai dengan bidang
keilmuan, jenis kegiatan, serta
tingkat kerumitan dengan
dibuktikan adanya minimal salah
satu diantara hal berikut : adanya
sertifikat pelatihan metodologi
penerapan keilmuan (pelatihan
penulisan proposal penelitian),
pernah mendapatkan hibah
abdimas internal atau hibah
abdimas eksternal
Kompetensi keilmuan
pelaksana
Melakukan
pendataan biodata
pelaksana abdimas
Ketua pelaksana
minimal pernah
mengikuti
pelatihan
metodologi
penerapan
keilmuan atau
pernah
mendapatkan
hibah abdimas
internal atau
eksternal baik
sebagai ketua
pelaksana ataupun
anggota
LPPM,
Prodi
Pelaksana abdimas yang pernah
mendapatkan hibah kegiatan
abdimas dari Ristekdikti dapat
Jumlah perolehan hibah
abdimas ristekdikti
Melakukan rekap
pelaksana abdimas
yang pernah
jumlah dosen yang
menerima hibah
abdimas ristekdikti
LPPM
130
mengajukan judul abdimas lebih
dari atau sama dengan 2 sebagai
ketua pelaksana.
memperoleh hibah
ristekdikti
sebesar 40% dari
total penerimaan
hibah dari
ristekdikti setiap
tahunnya
131
4.6 Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
4.6.1 Pengertian
Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada
masyarakat. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan fasilitas
perguruan tinggi yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat
paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi yang dikelola perguruan tinggi
dan area sasaran kegiatan. Sarana dan prasarana pengabdian di perguruan tinggi juga
dimanfaatkan untuk kegiatan proses pembelajaran dan penelitian. Oleh karena itu,
sarana prasarana pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi standar mutu
keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, keamanan peneliti, masyarakat dan
lingkungan.
132
4.6.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT wajib memfasilitasi
ketersediaan sarana dan prasarana
untuk kegiatan abdimas, proses
pembelajaran, serta kegiatan
penelitian guna memenuhi kebutuhan
sesuai dengan standar hasil dan
standar proses abdimas
Ketersediaan sarana
dan prasarana
abdimas
Melakukan rekap sarana
dan prasarana yang
memenuhi standar mutu,
keselamatan kerja dan
keamananan
Minimal 80%
sarana dan
prasarana
abdimas telah
memenuhi
standar mutu,
keselamatan
kerja dan
keamanan
Logistik,
LPPM
133
4.7 Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
4.7.1 Pengertian
Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk
mengelola pengabdian kepada masyarakat. Kelembagaan pengelola pengabdian
kepada masyarakat sebagaimana dimaksud diatas adalah lembaga pengabdian kepada
masyarakat, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk
lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi. LPPM
wajib:
a. menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan rencana strategis pengabdian kepada masyarakat
perguruan tinggi;
b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan
mutu internal kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
c. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat;
e. melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;
f. memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pengabdian kepada
masyarakat;
g. memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat
yang berprestasi;
h. mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat pada
lembaga lain melalui kerja sama; dan
i. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.
j. menyusun laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dikelolanya.
134
Perguruan tinggi wajib:
a. memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan
bagian dari rencana strategis perguruan tinggi;
b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling
sedikit menyangkut aspek hasil pengabdian kepada masyarakat dalam
menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi
guna memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa;
c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi pengabdian
kepada masyarakat dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat
secara berkelanjutan;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi pengabdian
kepada masyarakat dalam melaksanakan program pengabdian kepada
masyarakat;
e. memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian kepada masyarakat
dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian
kepada masyarakat;
f. mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerja sama
pengabdian kepada masyarakat;
g. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; dan
h. menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada
masyarakat dalam menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat
paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.
135
4.7.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
LPPM menyusun rencana program
pengabdian masyarakat sesuai dengan
rencana strategis (RENSTRA) pengabdian
masyarakat secara berkala
a. Frekuensi PkM
memenuhi target yang
telah ditentukan pada
Kontrak Manajemen
b. Terdapat sasaran
program strategis
c. Terdapat timeline
kegiatan
d. Adanya pedoman
pengabdian kepada
masyarakat
Terdapat dokumen
Renstra pengabdian
masyarakat
100% LPPM
LPPM harus memfasilitasi kegiatan
pengabdian kepada masyarakat untuk civitas
akademik sesuai dengan timeline yang telah
ditentukan
Adanya formulir kegiatan
PkM untuk Dosen yang
akan melakukan PkM
a. Adanya dokumen
pelaksanaan PkM
b. Adanya legalitas
penugasan
pelaksanaan
100% LPPM
136
LPPM harus melaksanakan pengendalian
pengabdian masyarakat
Sosialisasi peraturan dan
pedoman pengabdian
masyarakat
Adanya dokumentasi
sosialisasi
2 kali
dalam 1
tahun
LPPM
LPPM harus melaksanakan Pemantauan dan
Evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian
masyarakat
a. Adanya kegiatan
monitoring dan evaluasi
b. Memberikan
penghargaan kepada
pelaksana pengabdian
berprestasi
a. Dokumen
monitoring &
evaluasi
b. (1) Laporan
kriteria penilaian (2)
penjelasan reward
Dilakukan
1 tahun 1
kali
LPPM
137
4.8 Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
4.8.1 Pengertian
Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana internal untuk pengabdian
kepada masyarakat. Selain dari dana internal perguruan tinggi, pendanaan pengabdian
kepada masyarakat dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain,
baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. Pendanaan pengabdian
kepada masyarakat bagi dosen atau instruktur digunakan untuk membiayai:
a. Perencanaan pengabdian kepada masyarakat;
b. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
c. Pengendalian pengabdian kepada masyarakat;
d. Pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;
e. Pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan
f. Diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.
Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat diatur
berdasarkan ketentuan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat. Dana pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat digunakan untuk membiayai manajemen pengabdian kepada masyarakat
yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi
hasil pengabdian kepada masyarakat; serta peningkatan kapasitas pelaksana.
138
4.8.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Pimpinan PT Wajib menyediakan dana
abdimas internal sesuai dengan
standar akreditasi setiap tahunnya
persentase dana
abdimas terhadap total
dana PT
Menghitung
persentase dana
abdimas internal
terhadap dana PT
selama satu tahun
Jumlah dana
abdimas internal
sebesar minimal
1% dari total dana
operasional PT
LPPM,
Keuangan
Pimpinan PT wajib memfasiltasi
perolehan dana abdimas dari luar PT
setiap tahunnya
Jumlah perolehan dana
abdimas dari pihak luar
PT
Menghitung jumlah
perolehan dana
abdimas di luar PT
dalam negeri per
tahun
jumlah perolehan
dana abdimas dari
pihak luar PT per
tahun minimal
sebesar 300 jt
LPPM
Pimpinan PT Wajib memfasilitasi
perolehan dana abdimas dari PT di
Luar Negeri
Jumlah perolehan dana
abdimas dari PT di
Luar Negeri
Menghitung jumlah
perolehan dana
abdimas dari PT di
Luar Negeri per
tahun
Jumlah perolehan
dana abdimas dari
PT di Luar Negeri
per tahun sebesar
minimal 100 jt
LPPM,
Kerjasama
139
BAB 5
STANDAR KEMAHASISWAAN
5.1.1 Pengertian
Di dalam UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mahasiswa adalah peserta
didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Mahasiswa merupakan bagian generasi muda
bangsa yang membutuhkan pengembangan fisik, potensi, kepribadian, dan karakter
sebagai calon sumber daya manusia produktif atau pemimpin yang berkualitas di masa
datang.
Sebagai peserta didik, mahasiswa memerlukan bimbingan selama proses pendidikan
sesuai dengan yang diamanatkan oleh tujuan pendidikan nasional. Pembimbingan
kemahasiswaan pada dasarnya merupakan pembimbingan pembelajaran agar potensi
yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berkembang maksimal untuk membentuk
kompetensi yang berguna dalam kehidupannya. Alumni adalah lulusan dari program studi
baik D3 dan S1.
140
5.1.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Perguruan Tinggi harus
mempunyai kebijakan
penerimaan mahasiswa
sesuai dengan peraturan PT
yang telah ditetapkan dan
ditinjau secara periodik
a. Perguruan Tinggi
melakukan
penyebaran informasi
kepada calon
mahasiswa baru
b. Perguruan Tinggi
melakukan seleksi
untuk calon
mahasiswa baru
a. Melakukan presentasi
PMB ke SMA/SMK/MA
atau sedrajat
b. Melakukan promosi
melalui media sosial
dan media cetak
c. Membuka program
beasiswa
d. Adanya program
khusus penerimaan
mahasiswa tanpa tes
e. Terdapat website
PMB dan tata cara
pendaftaran
f. Adanya evaluasi
terhadap kegiatan
promosi yang sudah
berjalan
a. Memenuhi
jumlah target
mahasiswa
baru
b. Memenuhi
jumlah target
mahasiswa
baru
c. Memenuhi
jumlah target
mahasiswa
baru
d. Memenuhi
jumlah target
mahasiswa
baru
e. Calon
mahasiswa
baru
PMB
141
g. Adanya perbaikan
sistem seleksi
penerimaan calon
mahasiswa baru
h. Melakukan
pendaftaran secara
online
i. Peraturan penerimaan
mahasiswa baru
mendaftar di
ITTP dan
memenuhi
target
f. Perbaikan
atas kegiatan
promosi agar
lebih efektif
untuk
menjaring
mahasiswa
baru
g. Mempermuda
h proses
penerimaan
untuk calon
mahasiswa
baru
h. Mempermuda
h proses
penerimaan
untuk calon
142
mahasiswa
baru
i. Agar
prosesnya
dapat
dijalankan
sesuai
dengan
perencanaan
Unit kemahasiswaan harus
mendukung kegiatan
pembelajaran yang
berorientasi kepada minat,
bakat dan pencapaian
prestasi lainnya secara
periodik
a. Unit kemahasiswaan
harus mendorong
mahasiswa untuk
berpartisipasi secara
aktif dalam kegiatan
kemahasiswaan baik
dalam level institusi
atau eksternal.
b. Unit kemahasiswaan
melakukan
pembinaan organisasi
mahasiswa
a. Adanya tes minat
dan bakat diawal
kegiatan perkuliahan
b. Adanya kegiatan
Perguruan Tinggi
yang melibatkan
mahasiswa baik
secara Akademik
dan non Akademik
c. Menerbitkan
dokumen SKPI untuk
mahasiswa
a.
Mengidentifikasi
minat dan bakat
mahasiswa
b. Merupakan
wadah
penyaluran
minat dan bakat
mahasiswa
c. Mahasiswa
berpartifipasi
secara aktif
Aktivitas
Kemahasiswaan
143
d. Adanya Unit
Kegiatan Mahasiswa
(UKM) yang dapat
menjadi sarana
meningkatkan bakat
mahasiswa
e. Terbentuknya
struktur organisasi
kemahasiswaan
(BEM, HIMA, UKM)
f. Adanya program
kerja kegiatan
mahasiswa
g. Dokumen
monitoring dan
evaluasi
pembinaan
dalam kegiatan
kemahasiswaan
d. Merupakan
wadah
penyaluran
minat dan bakat
mahasiswa
e. 100%
f. Kegiatan
kemahasiswaan
berjalan
g. Kepuasan
minimal 75%
Perguruan Tinggi harus
melakukan pelayanan untuk
mahasiswa secara
sederhana dan mudah
diakses serta disosialisasikan
a. Adanya pelayanan
penanganan keluhan
mahasiswa
a. Adanya call center di
unit kemahasiswaan
berupa email atau forum
diskusi lainnya seperti
a. Kepuasan
minimal 75%
b. Kepuasan
minimal 75%
Kesejahteraan
Kemahasiswaan
144
b. Adanya Bimbingan
dan Konseling untuk
mahasiswa
facebook ataupun kotak
kritik dan saran
b. Survei kepuasan
mahasiswa
c. Adanya sarasehan
penanganan keluhan
d. Panduan Bimbingan
dan Konseling
e. Adanya program
Bimbingan dan
Konseling di unit
kemahasiswaan
c. Setahun 2
kali
d. 100%
e. Bimbingan
konseling
minimal 2
kali setahun
Perguruan tinggi
menyediakan Beasiswa untuk
mahasiswa berprestasi baik
dibidang Akademik maupun
non Akademik
a. Terdapat program
beasiswa yang telah
berlaku efektif
b. Beasiswa yang
diberikan dari
penyandang dana
nasional, local
c. Beasiswa internal
yang telah berlaku
secara rutin
terdapat kebijakan
penerimaan beasiswa
100% Kesejahteraan
Kemahasiswaan
145
d. Program beasiswa
telah memiliki
dampak pada
prestasi belajar
mahasiswa.
Perguruan Tinggi
menyediakan fasilitas
kesehatan yang memadai
untuk mahasiswa
Pelayanan kesehatan
selama jam kerja
(08.00 - 16.30)
a. Pengobatan gratis
bagi mahasiswa
b. Adanya klinik
kesehatan
c. Adanya dokter jaga
d. Adanya asuransi
kesehatan untuk
mahasiswa
100% Kesejahteraan
Kemahasiswaan
Perguruan Tinggi
menyediakan layanan alumni
dan tracer study
a. Terdapat Pusat Karir di
tingkat Institusi
b. Terdapat program
peningkatan softskill
dan kompetensi bagi
lulusan
a. Melakukan
penggalangan dana
melalui usaha
bersama alumni
dengan almamater
untuk sarana
a. Beasiswa
ikatan alumni
b. Alumni
tersalurkan
menuju dunia
kerja
CDC
146
bantuan kepada
mahasiswa
b. Tersedianya sistem
informasi bursa kerja
untuk alumni
c. Adanya survei
kepuasan pengguna
alumni
d. Adanya survei tracer
study
e. Adanya workshop
pengenalan dunia
industry
f. Melakukan
pembekalan bagi
lulusan yang akan
memasuki dunia
kerja
g. Adanya
penyampaian
informasi terkait
pelaksanaan
c. Kepuasan
minimal 75%
d. Kepuasan
minimal 75%
e. Minimal 1
tahun 1 kali
f. 4 kali setehun
setelah
pelaksanaan
yudisium
g. Informasi
tersampaikan
147
sertifikasi bagi
lulusan
148
BAB 6
STANDAR KERJASAMA
6.1.1 Pengertian
Kerjasama merupakan upaya bersama yang dilakukan dengan sadar dengan saling
mendukung dan saling menguatkan sehingga dicapai sinergi yng baik. Adanya sinergi ini
dapat ditengarai dengan adanya hasil yang lebih baik bila dibandingkan kalau bekerja
sendiri. Kerjasama yang baik adalah kerjasama yang mutualistik atau saling
menguntungkan.
Agar kerjasama dalam berbagai bidang yang dilakukan perguruan tinggi dengan berbagai
pihak baik di dalam maupun di luar negeri dapat terlaksana tanpa melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi
yang bersangkutan, maka perlu adanya standar tentang kerjasama dalam dan luar
negeri.
149
6.1.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak Terkait
Rektor, Dekan, ketua program studi
dan bagian kerjasama sesuai
kewenangan masing-masing harus
melakukan pengembangan
kerjasama agar dapat mendukung
pencapaian visi misi IT Telkom
Purwokerto setidaknya tahun 2022
Jumlah dan kualitas
kerjasama dapat
mendukung pencapaian
visi misi dan memenuhi 4
aspek sebaga berikut:
a. Mutu kegiatan
kerjasama
b. Relevansi kegiatan
kerjasama
c. Produktifitas kegiatan
kerjasama
d. Keberlanjutan kegiatan
kerjasama
a. (1) MoU (2) PKS (3)
Dokumen
pelaksanaan
kegiatan (foto,
laporan) (4) Evaluasi
Mitra
100% Kerjasama,
all unit
Rektor, Dekan, ketua program studi
dan bagian kerjasama sesuai
kewenangan masing-masing harus
melakukan pengembangan
koordinasi konten MoU dan MoA
yang meliputi kontrak manajemen,
penelitian, pengmas, tukar menukar
Jumlah MoU dan MoA
dengan konten yang
meliputi: yang meliputi
kontrak manajemen,
penelitian, pengmas, tukar
menukar dosen dan / atau
mahasiswa dalam
(1) MoU (2) PKS (3)
Dokumen pelaksanaan
kegiatan (foto, laporan)
(4) Evaluasi Mitra
100% Kerjamasa,
All Unit
150
dosen dan / atau mahasiswa dalam
penyelenggaraan kegiatan
akademik , pemanfaatan bersama
sumberdaya, penerbitan bersama
karya ilmiah, penyelenggaraan
bersama pertemuan ilmiah atau
kegiatan ilmiah lain yang diangga
perlu
penyelenggaraan kegiatan
akademik , pemanfaatan
bersama sumberdaya,
penerbitan bersama karya
ilmiah, penyelenggaraan
bersama pertemuan ilmiah
atau kegiatan ilmiah lain
yang diangga perlu
Rektor, Dekan, ketua program studi
dan bagian kerjasama sesuai
kewenangan masing-masing
melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap komponen kerjasama agar
tercapai tingkat kepuasan
stakeholder setidaknya 70%
Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan hasil
kerjasama secara berkala
melalui :
- Dokumen rancangan,
proses dan hasil
monitoring evaluasi
kerjasama
- Tingkat kepuasan stake
holder
- Kesesuaian lingkup
kerjasama
(1) Dokumen Kebijakan
Kerjasama (2) Form
Evaluasi mitra
Melakukan
evaluasi
mitra
secara
rutin
Kerjasama,
Prodi,
Fakultas
151
- Enabling implementasi
MoU
- Pemantauan waktu
berlaku MoU
- Koordinasi antar unit
Rektor, Dekan, ketua program studi
dan bagian kerjasama sesuai
kewenangan masing-masing
melakukan dokumentasi terkait
proses pengembangan kerjasama
guna memberikan ketersediaan
informasi yang meliputi informasi
proses dan informasi ketercapaian
proses yang telah berlangsung
Dokumen terkait proses
pengembangan guna
memberikan ketersediaan
informasi yang meliputi
informasi proses dan
pencapaian proses yang
telah berlangsung yang
lengkap dan mudah
ditelusuri
- membuat laporan
kegiatan kerjasama
- membuat publikasi
kegiatan kerjasama di
website institusi
100% Kerjasama,
Prodi,
Fakultas
152
BAB 7
STANDAR KESEJAHTERAAN PEGAWAI
7.1.1. Pengertian
Kesejahteraan merupakan hal yang penting karena pegawai merupakan aset sebuah
perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia maka sebuah perusahaan atau
dalam hal ini yaitu perguruan tinggi tidak akan bisa berjalan. Oleh karena itu,
kesejahteraan dosen dan karyawan harus diperhatikan.
Agar kesejahteraan dosen dan karyawan dapat terlaksana dengan baik selaras dengan
visi dan misi perguruan tinggi, maka perlu adanya standar tentang kesejahteraan
pegawai.
153
7.1.2 Standar dan Indikator
Standar Indikator Measures Target Pihak
Terkait
Sistem pengelolaan dan
pengembangan sumber daya
manusia harus meliputi
perencanaan, rekruitmen, orientasi
dan penempatan, pengembangan
karir, remunerasi, penghargaan dan
sanksi, serta pemberhentian
hubungan kerja
Unit Pengelola SDM
memiliki Dokumen
aturan terkait
pengembangan
sumber daya manusia
harus meliputi
perencanaan,
rekruitmen, orientasi
dan penempatan,
pengembangan karir,
remunerasi,
penghargaan dan
sanksi, serta
pemberhentian
hubungan kerja.
Memastikan Bisnis
Proses SDm sudah
sesuai dengan aturan-
aturan yang dimiliki
100% SDM
Sistem pengelolaan sumber daya
manusia harus dilakukan secara
lengkap dan transparan
Pembuatan Aturan-
aturan dan SOP / PSM
Publikasi dn sosialisasi
terkait aturan-aturan
SDM
100% SDM
154
Institusi harus melaksanakan sistem
monitoring dan evalusai serta rekam
jejak kinerja Dosen dan staf
kependidikan secara lengkap,
berkala dan konsisten
SDM Memiliki atuarn
tentang manajemen
Performasi Pegawai
Setiap Pegawai
diwajibkan membaut
SKI bagi Tenaga
Kependiikan dan SKP
bagi dosen, kemudian
akan dinilai dalam
bentuk NKI Pegawai
1 Tahun 1 kali SDM
Institusi harus menindaklajuti hasil
monitoring dan evaluasi secara
sistematik dengan mengembangkan
program-program pendidikan dan
pelatihan serta sistem reward dan
punishment yang jelas dan
konsisten
SDM Memiliki aturan
terkait tentang
Pengembangan
Kompetensi Pegawai
dan Etika Kepatuhan
Pegawai
Adanya Program
Pengembangan SDM
berupa Pelatihan,
Pendidikan atuapun
diluar Pelatihan dan
Pendidikan, serta
Evaluasi terhadap etika
kepatuhan Pegawai,
juga Reward bagi dosen
dan staf yang
berprestasi
100% SDM
Institusi harus melakukan rotasi
secara berkala untuk penyegaran
staf kependidikan
Adanya aturan terkai
dengan Manajemen
Karier Pegawai Baik
Pegawai dapat dirotasi
ke unit yang lain dengan
memperhatikan
kebutuhan dan
100% SDM
155
Dosen maupun Staf
Kependidikan
kempampuan unit
maupun pegawai
Pengembangan dosen harus
mengacu pada kebutuhan
pengembangan ipteks
SDM Memiliki aturan
tentang
Pengembangan
Kompetensi Pegawai
Adanya Program
Pengembangan SDM
berupa Pelatihan,
Pendidikan atuapun
diluar Pelatihan dan
Pendidikan
100% SDM
Komposisi dosen harus sesuai
dengan kebutuhan, kurikulum dalam
hal kualifikasi staf, pengalaman,
bakat, umur, status dan memiliki
jenjang akademik minimal setara
dengan Magister
SDM Memiliki aturan
Terkait denga Sistem
Rekrut
Rekrutasi Dosen
memperhatikan
kebutuhan lembaga dan
sesuai dengan syarat
dan kulaifikasi di dalam
aturan sistem rekrut
100% SDM
Penerimaan dan promosi dosen
harus dilakukan berdasarkan asas
kemanfaatan dan kepatutan yang
meliputi aspek pendidikan,
penelitian dan pengabdian
masyarakat
SDM Memiliki Aturan
Terkait dengan
Manajemen
Performansi baik
Dosen maupun
Tenaga Kependidikan
Evaluasi Pegawai 100% SDM
Pengembangan staf harus
diidentifikasi secara sistematis
SDM memiliki aturan
terkait dengan
Program Pelatihan
untuk setiap staf /
1 Pegawai 1
kali pelatihan
SDM
156
sesuai dengan aspirasi individu,
kebutuhan kurikulum dan
kelembagaan
manajemen Karier dan
Pengembangan
Kompetensi Pegawai
Tenaga Penunjang
Akademik
Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
kelembagaan harus melalui proses
review dan konsultasi
Penyusunan Rencana
Kerja Anggaran yang
melalui konsultasi dan
Persetujuan yayasan
Setiap Unit harus
membuat Rencana
Kerja Anggaran sesuai
dengan Kebutuhan
Unitnya dengan proses
review oleh Yayasan
setelahnya
1 Tahun 1 kali SDM
Implementasi Budaya Organisasai
Yayasan Pendidikan Telkom
SDM Memiliki aturan
Terkait Budaya
Organisasi yang
berasal dari Yayasan
Penerapan olah rasa,
olah raga, Olah Ruh,
dan Olah Rasio
1 Bulan 1 kali
untuk masing-
masing
aktifitas
Budaya
SDM