asuhan keperawatan sectio cs

Upload: kampussakinah

Post on 17-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ASKEP

TRANSCRIPT

  • ASUHAN KEPERAWATANSECTIO CAESAREAKelompok:Nur afifahSunarsehSyahril mustofa

  • DefinisiSeksio Sesaria ( sectio caesarea ) adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin, melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus bagian depan sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat

  • Etiologibiasanya dilakukan jika ada gangguan pada salah satu dari tiga faktor yang terlibat dalam proses persalinan yang menyebabkan persalinan tidak dapat berjalan lancar . 3 faktor tersebut adalah:Jalan lahir (passage)Janin (passanger)Kekuatan yang ada pada ibu (power)

  • Macam Macam Sectio CaesareaAbdomen(sectio caesarea abdominalis)a)Sectio caesarea transperitonealisSectio cesaria klasik atau korporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cmb)SC ektra peritonealisTanpa membuka peritoneum parietalis Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm2.Vagina (section caesarea vaginalis)Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut (Mochtar, Rustam, 1992) :1. Sayatan memanjang ( longitudinal )2. Sayatan melintang ( Transversal )3. Sayatan huruf T ( T insicion )

  • 3. Kelainan tali pusat.Pelepasan tali pusat (tali pusat menumbung) Terlilit tali pusat Bayi kembar4. Faktor ibu Usia Cephalopevic disspiroprion. Infeksi Trauma tindakan operasi persalinan 5. Komplikasi pada janin

  • IndikasiSectio Caesarea1. Faktor janin.Bayi terlalu besarBerat bayi 4000 gram atau lebih (giant baby), menyebabkan bayi sulit keluar dari jalan lahirKelainan letak- Letak sungsang.Resiko bayi lahir sungsang dengan presentasi bokong pada persalinan alami diperkirakan 4x lebih besar dibandingkan keadaan normal- Letak lintang.Kelainan letak ini dapat disebabkan karena adanya tumor dijalan lahir, panggul sempit, kelainan dinding rahim, kelainan bentuk rahim, plesenta previa, cairan ketuban pecah banyak, kehamilan kembar dan ukuran janin.

  • - Gawat janinDiagnosa gawat janin berdasarkan pada keadaan kekurangan oksigen (hipoksia) yang diketahui dari DJJ yang abnormal, dan adanya mekonium dalam air ketuban- Janin abnormalMisalnya pada keadaan hidrosefalus, kerusakan Rh dan kerusakan genetik.

  • 2. PlasentaPlasenta previaPosisi plasenta terletak di bawah rahim dan menutupi sebagian dan atau seluruh jalan lahirb. Solusio plasentaKeadaan dimana plasenta lepas lebih cepat dari korpus uteri sebelum janin lahir.c. Plasenta accretaMerupakan keadaan menempelnya sisa plasenta di otot rahim. d. Yasa previaKeadaan dimana adanya pembuluh darah dibawah rahim yang bila dilewati janin dapat menimbulkan perdarahan yang banyak.

  • Kontra IndikasiPada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi beratsebelum diatasi, kelainan kongenital berat (Sarwono, 1991)

  • Teknik Sectio Caesarea1.Insisi Abdominalinsisi ini adalah insisi garis tengah subumbilikal dan insisiabdominal bawah transversa2.Insisi uterusJalan masuk ke dalam uterus dapat melalui insisi garis tengah atau insisi segeman transversa3.Insisi Kroning-Gellhom-BeckInsisi ini adalah garis tengah pada segemen bawah, yang digunakan pada pelahiran prematur apabila segmen bawah terbentuk dengan buruk atau dalam keadaan terdapatnya perluasan ke segmen uterus bagian atas yang dilakukan untuk memberi lebih banyak akses

  • Komplikasi

    Pada Ibu :1.Infeksi puerperal ( Nifas )2. Perdarahan3.Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalu tinggi4.Kemungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnyaPada Anak :Seperti halnya dengan ibunya, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio caesaria banyak tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan sectio caesaria. Menurut statistik di negara negara dengan pengawasan antenatal dan intra natal yang baik, kematian perinatal pasca sectio caesaria berkisar antara 4 dan 7 %. (Sarwono, 1999)

  • Pemeriksaan DiagnostikPemantauan janin terhadap kesehatan janinPemantauan EKGJDL dengan diferensialElektrolitHemoglobin/HematokritGolongan darahUrinalisisAmniosentesis terhadap maturitas paru janin sesuai indikasiPemeriksaan sinar x sesuai indikasi.Ultrasound sesuai pesanan (Tucker, Susan Martin, 1998)

  • Penatalaksanaan

    PERAWATAN PRAOPERASIPastikan alasan untuk pembedahan adalah valid. Riwayat obstetri dan rewayat medis harus ditinjau ulang. Diskusikan jenis anestesia dengan dokter anestesi dan ibuIdealnya jenis anestesia atau anagesia harus didiskusikan lebih lanjut saat klinik gabungan dengan dokter anestensiBeritahu dokter pediatri pada saat yang tepatCek apakah pencocokan silang darah telah tersedia. Berikan antibiotik profilaksis, terutama relevan pada seksio sesaria darurat.

  • PERAWATAN OPERATIFBuka abdomen melalui garis tengah atau insisi plannenstiel ransversa. Setelah membuka abdomen retrakyor Doyen dimasukkan untuk mempertahankan insisi terbuka untuk akses ke dalam segmen uterus bagian bawah.Cek rotasi uterus.Identifikasi dan angkat peritoneum ysng longgar di atas segmen uterus bagian bawah dan buka secara melintangInsisi segmen uterus bawah secara ,melintang di atas area 2-3 cm sampai rongga amniotik atau ketuban teridentifikasiLepaskan retraktor. Masukkan satu tangan ke dalam sayatan uterus di belakang bokong atau kepala janianSaat kepala janin dilahirkan, bersihkan jalan napas ( mulut terlebih dahulu ).

  • Identifikasi sudut lateral dan tutup perdarahan pembuluh darah dengan klem.Identifikasi ujung bawah insisi uterus, tutup sudut lateral, tutup lka uterus dalam dua lapis dengan jahitam kontinuKeluarkan uterus bila perlu untuk memudahkan penutupan sayatan uterus ( siagakan dokter anestesi jika digunakan anestesi spinal atau epidural )Bersihkan darah dan bekuannya dari rongga peritoneal. Cek kenormalan tuba falopi dan ovariumTutup sayatan abdomen. Praktik terkini tidak memerlukan penutupan peritoneum.

  • PERAWATAN PASCAOPERASI

    Kaji tanda-tanda vital dengan interval teratur (15 menit). Pastikan kondisinya stabilLihat tinggi fundus, adanya perdarahan dari luka dan jumlah lokia. Pertahankan keseimbangan cairanPastikan analgesia yang adekuat.

  • PENATALAKSANAAN MEDIS

    Cairan IV sesuai indikasi.Anestesia; regional atau generalPerjanjian dari orang terdekat untuk tujuan sectio caesaria.Tes laboratorium/diagnostik sesuai indikasi.Pemberian oksitosin sesuai indikasi.Tanda vital per protokol ruangan pemulihanPersiapan kulit pembedahan abdomenPersetujuan ditandatangani.Pemasangan kateter foley

  • ASUHAN KEPERAWATAN

    1. PENGKAJIANPada pengkajian klien dengan sectio caesaria, data yang dapat ditemukan meliputi distress janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin, prolaps tali pust, abrupsio plasenta dan plasenta previa. (Tucker, Susan Martin, 1998).2.Identitas klien :Nama, umur, tempat/tangal lahir, alamat, pekerjaan.

  • 3.Riwayat kesehatan :Riwayat kesehatan sekarang- Nyeri bekas insisi- Kerusakan gerakan dan sensasi dibawah karena anestesi spinaldan epidural- Ketidaknyamanan atau distensi abdomen dan kandung kemih- Mulut terasa kering- Perasaan penuh pada abdomen- Kesulitan BAB- Nyeri/ sakit kepala dan kelemahan- Klien merasa cemas, gelisah, gembira atau ekspresi lainnya.

  • Riwayat kesehatan dahulu- Riwayat pada saluran urogenital- Riwayat SC klasik- Riwayat obstetri yang jelek- Riwayat pre-eklamsia dan eklamsia selama kehamilan dan kehamilan sebelumnya- Riwayat tumor jalan lahir- Riwayat stenosis serviks / vagina pada post partum terdahulu- Riwayat primigravida tuaRiwayat kesehatan keluarga- Riwayat DM- Riwayat penyakit menular dalam keluarga

  • Riwayat menstruasi- Siklus menstruasi- Lama menstruasi- Gangguan menstruasi seperti dismenorhea, hipermenorhea dll- Umur menarcheRiwayat perkawinan- Riwayat menikah- Riwayat waktu pertama kali mendapat keturunanRiwayat keluarga berencana- Alat kb yang digunakan- Lama & waktu penggunaan- Efek yang dirasakan

  • Pemeriksaan FisikTanda-tanda vital :tekanan darah, suhu, pernafasan dan nadi.Keadaan umum. Kesadaran : composmentisKlien terlihat cemas dan gelisah dan tidak mampu mempertahankan kontak mata, Bibir/ mulut keringSirkulasi : Kehilangan darah selama pembedahan sekitar 600-800 ml.Reproduksi : Fundus mengalami kontraksi yang terdapat di umbilikalis, Aliran lochea sedang, bekas bekuan belebihan/ banyak.Pernafasan : Bunyi paru jelas dan vesikulerEliminasi : Terpasang kateter urinarius redweling, urin jernih.Abdomen : Tidak terdapat distensi, ukur jumlah bising usus.Neurosensori$ : Kerusakan gerakan dan sensasi dibawah pengaruh anestesi spinal dan epiduralKeamanan : Balutan abdomen bersih atau bisa tampak sedikit noda .

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN

    Nyeri (akut),resiko tinggi terhadap peningkatan atau kontrkasi otot yang lebih lama pasca oprasi.Resiko tinggi Infeksi b.d perdarahan, luka post operasi.Harga diri rendah, berhubungan dengankegagalan yang dirasakan pada kejadian hidup

  • INTERVENSI

  • NoDiagnosa KeperawatanTujuanKretertia HasilIntervensiRasional1Nyeri (akut),resiko tinggi terhadap peningkatan atau kontrkasi otot yang lebih lama pasca oprasi.Tidak terjadi nyeri lagi.Mengunggkapkanketidaknyamanan pada nyerikaji lokasi,sifat, dan durasi nyeri, kususnya saat berhubungan dengan indikasi kelahiran .-Berikan obat nyeri setiap 3-4 jam,terapi analgesa pengontrol nyeri (pain controlled analgesa/ PCA)-Menandakan ketepatan pilihan tindakan.Klien yang menunggu kelahiran sesaria iminen dapat mengalami berbagai derajat ketidaknyamanan, tergantung pada indikasi terhadap prosedur

  • noDiagnosa KeperawatanTujuanKretertia HasilIntervensiRasional-Hilangkan faktor-faktor yang menghasilkan ansietas (mis,kehilangan kontrol),berikan informasi akurat,dan anjurkan keberadaan pasangan-Instruksikan tehnik relaksasi,posisikan senyaman mungkin.Gunakan sentuhan teraupeutik.-Kolaborasi :Berikan sedatif, narkotik, atau obat pra oprasi.Tingkat toleransi ansietas adalah individual yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.ansietas dapat meningkatkan ketidaknyamanan karena rasa takut, -Dapat membantu dalam reduksi ansietas dan ketegangan dan meningkatkan kenyamanan.-Kolaborasi :Meningkatkan kenyamanan dapat memblok inpul nyeri

  • IMPLEMENTASIKomponen tahap implementasi terdiri dari :Tindakan keperawatan mandiriTindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan dokter. Tindakan keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan standar praktek American Nurses AssociationTindakan keperawatan kolaboratifTindakan keperawatan kolaboratif diimplementasikan bila perawat bekerja dengan anggota tim perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah masalah klien.

  • EVALUASIPada evaluasi klien dengan post operasi sectio caesaria, kriteria evaluasi adalah sebagai berikut :Pasien akan mengungkapkan rasional untuk melahirkan sesar dan bekerjasama dalam persiapan prabedahNyeri diminimalkan/dikontrol dan pasien mengungkapkan bahwa ia nyamanPasien tidak mengalami kongesti pernafasan dan menunjukkan tak ada tanda atau gejala emboli pulmonal atau trombosis vena dalam selama perawatan di rumah sakit.Berkemih secara spontan tanpa ketidaknyamanan dan mengalami defeksi dalam 3 sampai 4 hari setelah pembedahanInsisi bedah dan kering, tanpa tanda atau gejala infeksi, involusi uterus berlanjut secara normalKlien mengungkapkan pemahaman tentang perawatan melahirkan sesar.

  • TERIMAKASIH

    SEMOGA BERMANFAAT