aspal

38
ASPAL ASPAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARWAN ALI KABUPATEN SERUYAN Dipaparkan Oleh : Bagus Subaganata

Upload: taufik-setiadi

Post on 24-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1.Teknik Pengaspalan & Geometri jalan raya

TRANSCRIPT

  • ASPAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARWAN ALIKABUPATEN SERUYAN Dipaparkan Oleh : Bagus Subaganata

  • ASPALAspal adalah suatu cairan yang kental ataupun padat yang terdiri atas hidrokarbon dan turunannya dan fungsi aspal pada campuran adalah sebagai bahan pengikat antara butiran agregat

  • Fungsi aspal dalam perkerasan beraspal adalah sebagai bahan pengikat agar agregat tidak mudah lepas akibat lalu lintas dan lingkungan. Selain itu aspal juga berfungsi sebagai lapis kedap yang melindungi agregat dan material lain di bawahnya dari pengaruh air. Agar aspal dapat berfungsi seperti yang diharapkan maka aspal diantaranya harus memiliki karakteristik sebagai berikut:Aspal harus dapat melapisi agregat dan mengisi rongga antar agregat hingga perkerasan cukup rapat dan kedap dari airAspal harus memberikan lapisan yang elastis sehingga perkerasan tidak mudah retakAspal tidak peka terhadap perubahan suhu di lapanganAspal mempunyai adhesi yang baik terhadap agregat yang dilapisiAspal mempunyai kohesi yang baikAspal tidak cepat rapuh atau lapukAspal mudah dikerjakanAspal aman saat pengerjaanAspal homogen dan tidak berubah selama penyimpananAspal memberikan kinerja yang baik terhadap campuran,SIFAT ASPAL YANG DIHARAPKAN

  • Aspal Buatan adalah aspal yang diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumiJenis Aspal Buatan mencakup Aspal Keras (Pen), Aspal Cair (Cut Back) dan Aspal Emulsi

    Batuan (Rock Asphalt)Plastis (Trinidad)Cair (Bermuda Lake Asphalt)JENIS ASPAL TERDIARI ATAS ASPAL BUATAN DAN ASPAL ALAM

    ASPAL ALAM

    ASPAL BUATAN

  • JENIS ASPAL

    Jenis Aspal dibagi menjadi tiga, yaitu Aspal Keras, Aspal Cair dan Aspal EmulsiAspal Keras Terdiri Atas:Aspal MinyakAspal ModifikasiAspal PolymerAspal Keras Dimidifikasi Dengan AsbutonAspal MultigradeAspal Cair (Aspal Cair RC, MC dan SC)Aspal Emulsi (Anionik dan Kationik)

  • JENIS SPESIFIKASI ASPAL KERASSpesifikasi berdasarkan tingkat kekerasan aspal (penetration graded)Spesifikasi kelas kekentalan (viscosity graded)Jenis Aspal Yang Direkomendasikan Sesuai Spesifikasi Bina Marga (Buku 5) dan Permen Asbuton yaitu:Bitumen Asbuton MurniAspaL Keras Pen 60Aspal PolimerAspal Dimodifikasi Dengan AsbutonAspal Multigrade

  • Jenis Pengujian dan Spesifikasi Aspal Keras pen 60

    No.Jenis PengujianMetodePersyaratan1.Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mmSNI 06-2456-199160 792.Titik Lembek; CSNI 06-2434-199148 583.Titik Nyala; CSNI 06-2433-1991Min. 2004.Daktilitas, 25 C; cmSNI 06-2432-1991Min. 1005.Berat jenisSNI 06-2441-1991Min. 1,06.Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % beratSNI 06-2438-1991Min. 997.Penurunan Berat (dengan TFOT); % beratSNI 06-2440-1991Max. 0,88.Penetrasi setelah penurunan berat; % asliSNI 06-2456-1991Min. 549.Daktilitas setelah penurunan berat; % asliSNI 06-2432-1991Min. 5010.Uji bintik (spot Tes) - Standar Naptha - Naptha Xylene - Hephtane XyleneAASHTO T. 102NegatifCatatan :Penggunaan pengujian spot tes adalah pilihan (optional).Apabila disyaratkan direksi dapat menentukan pelarut yang akan digunakan, naptha, naptha xylene atau heptane xylane.

  • Jenis Pengujian dan Spesifikasi Aspal Polimer

    No.Jenis PengujianMetodePersyaratan1.Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mmSNI 06-2456-199150 802.Titik Lembek; CSNI 06-2434-1991Min. 54 3.Titik Nyala; CSNI 06-2433-1991Min. 2254.Daktilitas, 25 C; cmSNI 06-2432-1991Min. 505.Berat jenisSNI 06-2441-1991Min. 1,06.Kekentalan pada 135: cStSNI 06-6721-2002300-20007.Stabilitas Penyimpanan pada 163 oC selama 48 jam- Perbedaan Titik Lembek;CSNI 06-2434-1991Maks. 28.Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % beratSNI 06-2438-1991Min. 999.Penurunan Berat (dengan TFOT); beratSNI 06-2440-1991Max. 1,010Pebedaan Penetrasi setelah TFOT; % asliSNI 06-2456-1991Maks. 4011Perbedaan Titik Lembek setelah TFOT; % asliSNI 06-2434-1991Maks. 6,512Elastic recovery pada 25 C; %Min. 30

  • Jenis Pengujian dan Spesifikasi Aspal Yg Dimodifikasi Aspal Alam

    No.Jenis PengujianMetodePersyaratan1.Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mmSNI 06-2456-199140 552.Titik Lembek; CSNI 06-2434-1991Min. 553.Titik Nyala; CSNI 06-2433-1991Min. 2254.Daktilitas, 25 C; cmSNI 06-2432-1991Min. 50 5.Berat jenisSNI 06-2441-1991Min. 1,06.Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % beratSNI 06-2438-1991Min. 907.Penurunan Berat (dengan TFOT); % beratSNI 06-2440-1991Max. 28.Penetrasi setelah kehilangan berat; % asliSNI 06-2456-1991Min. 559.Daktilitas setelah TFOT; % asliSNI 06-2432-1991Min. 5010Mineral Lolos Saringan No. 100; % *SNI 03-19681990Min.90

  • Jenis Pengujian dan Spesifikasi Aspal Multigrade

    No.Jenis PengujianMetodePersyaratan1.Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mmSNI 06-2456-199150 702.Titik Lembek; CSNI 06-2434-1991Min 55 3.Titik Nyala; CSNI 06-2433-1991Min. 2254.Daktilitas, 25 C; cmSNI 06-2432-1991Min. 1005.Berat jenisSNI 06-2441-1991Min. 1,06.Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % beratSNI 06-2438-1991Min. 997.Penurunan Berat (dengan TFOT); % beratSNI 06-2440-1991Max. 0,88.Penetrasi setelah penurunan berat; % asliSNI 06-2456-1991Min. 609.Daktilitas setelah penurunan berat; % asliSNI 06-2432-1991Min. 50

  • PENGUJIAN ASPAL1. PENGUJIAN PENETRASIPersiapan Benda Uji Tahapan Pengujian Masukkan benda uji kedalan tempat air kecil Masukkan tempat air kecil bersama benda uji ke dalam bak perendam Rendam temperatur ruangan selama 1-2 jam benda uji (aspal keras) sebanyak 100 gram

  • Periksa jarum Pindahkan tempat air bersama benda uji dari bak perendam ke alat penetrasi Atur jarum hingga menyentuh permukaan benda uji Tentukan angka nol pada arloji penetrometer

  • Lepaskan pemegang jarum Bersamaan itu jalankan stop watch selama (5+0,1) detik dan jarum masuk kedalam benda uji Putarlah arloji penetrometer hingga menyentuh pemegang jarum Baca serta catat angka penetrasinya

  • 2. PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKARPersiapan Benda Uji Siapkan benda uji aspal sekurang-kurangnya 70 ml.Simpan contoh aspal pada temperatur ruang di dalam wadah yang kedap untuk menghindari terjadinya difusi bahan dengan dinding wadah. Untuk contoh yang mengandung air, tambahkan kalsium klorida kemudian keringkan dengan kertas filter atau kain penyerap. Untuk contoh uji yang kental dipanaskan pada tem-peratur 150C, sampai cukup cair untuk dituang

  • Tahapan Pengujian Isi cawan dengan contoh uji sampai garis batasTempatkan cawan pada pelat pemanasNyalakan pemanasNyalakan api penguji dan atur diameter apinya

  • Pemanasan awal dengan kenaikan temp. 14o - 17oC per menit sampai benda uji mencapai temp. 56oC dibawah titik nyala-perkiraan, lalu kurangi 5C - 6C per menit sampai benda uji mencapai temp. 28C di bawah titik nyala-perkiraanGunakan nyala penguji bila temp. benda uji mencapai 28C di bawah titik nyala-perkiraan, bergerak horizontal melintasi cawan dengan waktu 1 0,1 detik

  • Benda uji mulai berasapCatat temperatur saat terjadinya benda uji mulai menyala /nyala biru (sebagai titik nyala)Catat temperatur saat terja-dinya benda uji menyala dan terbakar minimal 5 detik. (sebagai titik bakar)

  • 3. PENGUJIAN TITIK LEMBEKPersiapan Benda Uji Oleskan talk-gliserol pada pelat kuninganTuangkan benda uji kedalam cincin cetakanbenda uji sebanyak + 25 gram Panaskan pisauRatakan permukaan benda uji dengan pisau

  • Tahapan Pengujian Benda uji dengan tempatnyaPasang benda uji kesatu pada pengarah bola Pasang benda uji kedua pada pengarah bolaMasukan pengarah bola kedalam bejana gelas berisi air suling bersuhu (5 + 1)o C pada mesin pendinginTinggi permukaan air berkisar 101,6 108 mm;Ambil dudukan bola bajaTempatkan dudukan bola baja kesatu diatas tengah benda ujiTempatkan du-dukan bola baja kedua diatas tengah benda uji

  • Ambil bola bajaTempatkan bola baja kesatu diatas tengah benda uji pada pengarah bolaTempatkan bola baja kedua diatas tengah benda uji pada pengarah bolaMasukkan kembali pengarah bola kedalam bejana gelasTempatkan temperatur diantara kedua benda ujiTempatkan beja-na gelas pada alat pemanasPanaskan bejana berisi benda uji

  • Proses penurunan benda uji sebagai akibat bola baja dan kecepatan pemanasanSaat benda uji turun menyentuh plat dasar segera lihat temperaturnyaCatat temperatur saat benda uji turun menyentuh plat dasar

  • 4. PENGUJIAN DAKTILITASPersiapan Benda Uji Oleskan permukaan pelat dasar dengan campuran gliserin dan talk Oleskan bagian-bagian cetakan dan susun dengan menempatkan diatas pelat dasar pada tempat yang datarPanaskan benda uji dengan memasukkan kedalam ovenTuangkan benda uji kedalam cetakan dari ujung keujung hungga melebihi cetakanDiamkan benda uji pada temperatur ruang selama 30-40 menit

  • Masukkan benda uji kedalam bak perendamRendam pada temperatur pengujian selama 85-95 menit Tahapan Pengujian Lepaskan benda uji dari sisi cetakan pada pelat dasarAmbil benda uji dari bak perendam

  • Langsung pasangkan benda uji ke mesin uji dengan cara memasukkan lubang cetakan ke pemegang di mesin uji daktilitas.benda uji ditarik dengan kece-patan 50 mm/menitJalankan mesin uji daktilitas

  • Selama pengujian, perbedaan kecepat-an 2,5 mm/menit masih diijinkan dan temperatur dipertahankan konstan 25C 0,5CBaca pada saat permuluran benda uji putus dan catat dalam satun mm atau cm8090

  • 5. PENGUJIAN BERAT JENISPersiapan Benda Uji Bnda uji sebanyak + 100 gram dan panaskan sampai cukup cair dan aduk Tahapan Pengujian Masukkan bejana dalam bak perendamRendam dalam bak perendam ber suhu 25oCTimbang piknometer kosong

  • Tutup piknometerIsi piknometer dengan air sulingAngkat bejana dari bak perendamTempatkan piknometer dalam bejanaAngkat piknometer dan keringkanTimbang piknometerTuangkan benda uji kedalam piknometerHingga terisi bagian piknometerTimbang pikno-meter berisi benda uji (=C)

  • Tutup piknometerIsi piknometer yang berisi benda uji dengan air sulingTempatkan piknometer dalam bejanaAngkat piknometer dan keringkanTimbang pikno-meter berisi benda uji dan air suling

  • 6. PENGUJIAN KELARUTANPersiapan Benda Uji Bnda uji sebanyak + 2 gramTahapan Pengujian Timbang labu kosong

    Ambil benda uji 2 gr.

    Masukkan benda uji kedalam labu

  • Diamkan labu sampai temperatur ruang

    Timbang labu berisi benda uji, didapat berat benda uji (=B)

    Timbang cawan Gooch kosong

    Tambahkan 100 ml TCE kedalam labu

    Tutup labuGoyangkan secara berputar

    Basahi saringan fiber glas atau asbestos dengan sedikit pelarut

  • Saring larutan secara dekantasi melalui saringan fiber gelas atau asbestos dalam cawan dibantu vacum dari pompa aspirator

    Lepaskan cawan dari tabung penyaring dan cuci bagian bawah cawan hingga bebas dari bahan yang larut

    Masukkan cawan kedalam oven

    Keringkan pada temp. 110 oC 5 oC minimal selama 20 menit

    Kemudian keluarkan

    Dinginkan cawan Gooch dan isinya di dalam desikator paling sedikit 20 menit

    Timbang beratnya

  • 7. PENGUJIAN KEHILANGAN BERATPersiapan Benda Uji Benda uji +100 gramTimbang cawan bersama benda uji berat benda uji =ATuangkan kedalam cawan dan dinginkanTahapan Pengujian Masukkan cawan dalam ovenTempatkan ca-wan diatas pinggan berpu-tar dalam oven

  • Jalankan oven Pasang termometer pada dudukannyaAmbil benda uji dari dalam oven setelah mencapai 5 jam s/d 5 jam 15 menit kemudian dingin-kan dalam suhu ruangTimbang cawan berisi benda uji (berat benda uji = B)

  • **************************************