askeb ii menilai kemajuan persalinan new

18
ASKEB II MENILAI KEMAJUAN PERSALINAN PEMBIMBING : Yanik Purwanti, S.Keb. NAMA KELOMPOK : - LU’LU’UR ROKHMAH (2013-1549) - NADIYA AMALIA (2013-1556) AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH SEPANJANG ASKEB II – MENILAI KEMAJUAN PERSALINAN

Upload: haseo-ayatullah

Post on 24-Nov-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Siti Khodijah Sepanjang

TRANSCRIPT

ASKEB II MENILAI KEMAJUAN PERSALINAN

PEMBIMBING : Yanik Purwanti, S.Keb.

NAMA KELOMPOK : - LULUUR ROKHMAH (2013-1549)- NADIYA AMALIA(2013-1556)

AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH SEPANJANGTAHUN AJARAN 2013 - 2014DAFTAR ISI

Bab IPendahuluan

1.1 Kala I persalinan..1

1.2 Terdapat 4 kala dalam persalinan1

1. Kala 1 Persalinan.............................1

1. Kala 2 Persalinan.............2

1. Kala 3 Persalinan.............2

1. Kala 4 Persalinan.............2

Bab IITinjauan Teori

0. Menilai Kemajuan Persalinan...3

2.2 Persalinan Kala 1............................5

2.3 Persalinan Kala 26

Bab IIIPenutup

3.1 Menilai Kemajuan Persalinan / Pemantauan..11

3.2 Saran...........11

Daftar Pustaka....12

BAB IPENDAHULUAN

1.1 PERSALINAN NORMALPersalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar).1.2 TERDAPAT 4 KALA DALAM PERSALINAN.1. kala 1 persalinandimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.fase kala 1 persalinan1. fase laten2. fase aktif

Asuhan Sayang Ibu memberi dukungan emosional kepada ibu bahwa ibu harus bangga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT dan optimis bahwa ibu bisa mendidik anak dengan baik

2. Kala IIPersalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut juga kala pengeluaran bayi (JNPK-KR Depkes RI, 2008; h. 77).Proses ini biasanya berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi (Yeyeh, 2009 b; h.6).3. Kala IIIKala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit (Saifuddin, 2008; h. 101).Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008; h. 96), tanda tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal berikut ini: Perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah mendadak dan singkat.4. Kala IVKala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum (Saifuddin, 2008; h. 101).Menurut Manuaba (2010; h. 174, 192), Kala IV dimaksud-kan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 MENILAI KEMAJUAN PERSALINANKemajuan persalinan ditentukan oleh :1. Meningkatnya intensitas, frekuensi dan durasi kontraksi uterus ( his ) yang diperoleh melalui palpasi abdomen , pemasangan transduser eksterna; atau insersi kateter intra uterin2. Dilatasi servik3. Pendataran servik

Hal yang perlu dicatat saat melakukan vaginal toucher :1. Derajat dilatasi dan pendataran servik2. Ada tidaknya forewater ( selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah )3. Keadaan cairan amnion ( jernih , hijau , kemerahan, kental )4. Posisi dari bagian terendah janin yang diperoleh dari perabaan sutura sagitalis dan perabaan ubun ubun kecil 5. Derajat penurunan bagian terendah janin ( bidang hodge atau station )6. Gambar dibawah memperlihatkan adanya kepala janin yang mengadakan fleksi penuh pada posisi oksiput kiri anterior dengan kepala yang hampir engage ( diameter suboccipitobregmatica sedikit diatas pintu atas panggul ), dilatasi servik kira kira 3 jari dan terdapat forewater (selaput ketuban masih utuh .

7. Desensus bagian terendah janin. Diketahui dengan melakukan palpasi abdomen (Leopold III dan IV ) atau dengan palpasi perlimaan :

Palpasi abdomen Leopold IV :

PALPASI PERLIMAAN (palpasi abdomen saat persalinan)

2.2 PERSALINAN KALA IKala I persalinan pada primigravida berlangsung lebih dari 12 jam , pada multipara biasanya berlangsung sekitar 8 jam. Kecepatan dilatasi servik pada primipara biasanya 1.2 cm per jam dan pada multipara 1.5 cm per jamEfek peningkatan kontraksi uterus terhadap penampilan ibu bersalin sangat nyata. Ibu akan nampak menderita saat kontraksi uterus. Pada kala I persalinan sering terjadi pecahnya selaput ketuban secara spontan

Perawatan ibu bersalin pada kala I :1. Berikan dukungan, semangat serta kenyamanan ibu bersalin2. Berikan informasi mengenai jalannya proses persalinan3. Lengkapi partogram :1. Periksa nadi, tekanan darah, suhu setiap 4 jam2. Amati frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi uterus3. Amati DJJ setiap 15 menit pada kala I (setiap 5 menit pada kala II)4. Bila sudah masuk fase aktif, lakukan pemeriksaan VT setiap 4 jam5. Bahas mengenai kebutuhan analgesia dengan ibu bersalin6. Tentukan posisi kepala janin dalam hubungannya dengan panggul

2.3 PERSALINAN KALA IIKala II berawal sejak pembukaan servik lengkapKala II pada primipara biasanya berlangsung sekitar 1 jam dan pada multipara lebih singkat lagi.Kala II dapat dikenali dengan semakin kuatnya dorongan ibu untuk meneran.Pimpinan persalinan dilakukan bila sudah terjadi crowning yaitu dengan terlihatnya bagian kepala janin di vulva dengan diameter sekitar 4 5 cm.

Langkah langkah untuk melakukan pemeriksaan dalam :1. Informed consent- Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga bahwa Anda adalah petugas yang menangani pasien- Menjelaskan kepada pasien akan prosedur (cara dan tujuan) pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan kepada pasien- Meminta persetujuan pasien atas pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan

2. Membaca Basmallah ketika akan memulai pemeriksaan dan tindakan3. Mempersiap pasienMeminta ibu untuk mengosongkan kandung kemih dan membersihkan daerah genitalia4. Menilai kondisi umum ibu- Menilai keadaan umum dan kesadaran ibu- Menilai tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi)- Melakukan pemeriksaan tubuh secara sistematis (kepala-leher, thorax, abdomen, ekstremitas)5. Pemeriksaan luar / abdominal pada kehamilan- Melakukan dan melaporkan pemeriksaan Leopold yang dilakukanLeopold I: Menentukan tinggi fundus uteri ukur menggunakan metline dari tepi atas simpisis pubis / berapa jari di bawah procesus xyphoid- Menentukan bagian janin di fundus kepala teraba bulat keras, bokong teraba tidak bulat dan lunakLeopold II: Menentukan bagian janin yang berada di samping- Menentukan punggung janin di kanan / kiriLeopold III: Menentukan bagian janin yang terletak di sebelah bawahLeopold Iv: Menentukan apakah kepala janin sudah masuk pintu atas panggul- Jika tangan konvergen berarti belum masuk panggul- Jika tangan divergen berarti sudah masuk panggulContoh laporan : TFU 35 cm, teraba janin tunggal, intrauteri, presentasi kepala, punggung kanan, sudah masuk panggul- Melakukan dan melaporkan berapa bagian dari bagian terbawah janin yang sudah masuk panggul dengan 5 jari5/5 jika keseluruhan kepala janin dapat diraba di atas simpisis pubis4/5 jika sebagian besar kepala janin di atas simpisis pubis3/5 jika hanya 3 dari 5 jari bagian kepala janin yang teraba di atas simpisis pubis2/5 jika hanya 2 dari 5 jari bagian kepala janin yang teraba di atas simpisis pubis1/5 jika hanya sebagian kecil kepala dapat diraba di atas simpisis pubis0/5 jika kepala janin tidak teraba dari luar / seluruhnya sudah melalui simpisis pubis6. Menilai dan melaporkan his- Meletakkan kedua tangan di atas uterus sambil melihat jam selama 10 menit- Menilai frekuansi his (ada berapa his dalam 10 menit) dan durasi his (lama his)- Menilai simetrisitas, dominansi, relaksasi, interval, intensitas- Melaporkan hasil pemeriksaanContoh laporan : His 4 kali / 10 menit, durasi 45-55 detik, simetris, fundus dominan, relaksasi, interval dan intensitas his cukup7. Menilai dan melaporkan DJJ- Meletakkan laenec / doppler di punggung janin- Memeriksa DJJ selama 1 menit sebelum, saat dan sesudah his (doppler) atau tiap 5 detik sebanyak 3 kali dikali 4 (laenec)- Melaporkan hasil pemeriksaanContoh laporan : DJJ 130 kali / menit, reguler8. Melakukan persiapan pemeriksaan dalam- Ibu dipersiapkan dalam posisi litotomi- Mempersiapkan alat dan bahan (sarung tangan, savlon, kassa steril, klem kassa)- Mempersiakan pemeriksa (cuci tangan dan memakai sarung tangan dengan teknik aseptik)9. Melakukan pemeriksaan dalam- Inspeksi daerah vulva dan perineumAdakah luka ?Adakah massa ?Adakah sikatrik ?Adakah cairan / darah / mekoneum keluar dari liang vagina ?- Disinfeksi vulva dan perineum dengan cara yang benar dan teknik aseptik- Melakukan pemeriksaan vaginal toucher secara benar- Menilai dan melaporkan keadaan jalan lahirAdakah massa di jalan lahir ?- Menilai dan melaporkan keadaan panggulApakah promontorium teraba ?Apakah terdapat penonjolan spina ischiadika ? Tajam / tumpul ?Linea terminalis teraba berapa bagian / seluruh ?Berapa besar arcur pubis ?Contoh laporan : Promontorium tidak teraba, spina ischiadika tidak menonjol, linea terminalis teraba < 1/3 bagian, arcus pubis > 90 derajat. Kesan panggul normal- Menilai kondisi portio serviksKonsistensi, posisi (anterior, tengah, belakang), dilatasi, penipisan- Menilai kondisi selaput ketubanUtuh / sudah pecah- Menilai kondisi janinPresentasiDenominatorTurunnya presentasi sampai Hodge berapaHodge I : bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP antara bagian atas simpisis dengan promontoriumHodge II : bidang sejajar Hodge I, terletak setinggi bagian bawah simpisisHodge III: bidang sejajar Hodge I dan II, terletak setinggi spina ischiadika kanan dan kiriHodge IV : bidang sejajar Hodge I, II, III setinggi articulatio sacroiliakaMoulage / penyusupan kepala janin0: tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura mudah dipalpasi1: tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan2: tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi masih bisa dipisahkan3: tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkanAda / tidak caput suksedaneum- Menilai sarung tanganAda / tidak lendir darah- Melaporkan hasil pemeriksaan secara lengkapV/U tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, mendatar, pembukaan 5 cm, preskep, denominator UUB, kepala turun di Hodge II, moulase (-), selaput ketuban utuh, air ketuban (-), STLD (+) sarung tangan lendir darah10. Melakukan tindakan dekontaminasi- Mengumpulkan alat yang telah digunakan dan dimasukkan dalam tempat yang berisi larutan klorin 0,5 %- Membuang sampah medis pada tempatnya- Memasukkan dan merendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 %, dilepas dan direndan selama 10 menit- Mencuci tangan dengan sabun dan membilas di air mengalir- mengeringkan dengan handuk11. Melakukan pemantauan partus- Menetapkan diagnosis inpartu fase aktif / latenContoh : Pasien inpartu dalam persalinan Kala I fase aktif12. Menilai kemajuan persalinan- Melakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam untuk menilai kemajuan persalianan (pembukaan dan penipisan serviks, penurunan kepala, putaran paksi dalam, selaput ketuban, moulage)- Melakukan penilaian his setiap 30 menit- Menilai kondisi janin (DJJ) setiap 30 menit- Menilai kondisi ibukeadaan umumkesadarannadi setiap 30 menittekanan darah setiap 4 jamnadi setiap 4 jamsuhu setiap 4 jamkondisi urin tiap 2-4 jamobat-obatan cairan IV yang diberikan- Melaporkan kemajuan persalinan13. Memasukkan hasil pemantauan ke dalam lembar partograf, menyimpulkan hasil pemantauan dan buat rencana persalinan- Bila kemajuan persalinan normal, melanjutkan pemantauan hingga tercapai Kala II sesuai partograf- Bila kemajuan persalinan tidak normal, menentukan adanya tindakan yang perlu dilakukan dan merujuk pasien ke sarana pelayanan yang memadai14. Memberi edukasi pada ibu- Meminta ibu berjalan-jalan jika ketuban belum pecah, miring ke kiri, cukup intake makanan, cairan dan istirahat cukup- Mengajarkan bernapas saat kontraksi (tarik napas panjang lewat hidung, tahan sebentar, lepaskan dengan cara meniup udara lewat mulut- Memotivasi ibu jika terjadi nyeri

BAB IIIPENUTUP

3.1 MENILAI KEMAJUAN PERSALINAN / PEMANTAUANSelama persalinan berlangsung perlu pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun bayinya, jika ibu menunjukkan tanda tanda kompliikasi atau gejala komplikasi atau perubahan kondisi, penilaian harus dilakukan lebih sering.

3.2 SARANSegera setelah selaput ketuban robek, bidan harus mendengarkan detak jantung janin dan melakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung.

DAFTAR PUSTAKA

Harianto, Minarni.2010.Aplikasi Hypnosis (Hypnobirthing) dalam AsuhanKebidanan Kehamilan & Persalinan.Yogyakata:Gosyen Publising

Varney, Hellen.2007.Buku Ajar Kebidanan Volume 2.EGC.Jakarta

http://lennyinnel.blogspot.com/p/menilai-kemajuan-persalinan.html

ASKEB II MENILAI KEMAJUAN PERSALINAN