arsitektur tradisional bali & lombok - paper 1

Upload: nusantara-knowledge

Post on 06-Mar-2016

272 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Paper Section 1:Arsitektur Tradisional Bali dan LombokBab II Pembahasan2.1 Filosofi Arsitektur Tradisional Bali2.1.1 Filosofi Manik Ring Cecupu2.1.2 Filosofi Tri Hita Karana2.1.3 Filosofi Bahan Bangunan2.2 Bentuk bangunan Rumah Tradisional Bali2.2.1 Geria2.2.2 Puri2.2.3 Jero2.2.4 Umah2.2.5 Ragam Hias2.3 Sejarah Lombok2.4 Bentuk bangunan Rumah tradisional Lombok

TRANSCRIPT

  • iii

    DAFTAR ISI

    Judul .... iKata Pengantar..... iiDaftar Isi.. iiiBab I Pendahuluan........................................................... 11.1 Latar belakang......................................................... 11.2 Rumusan Masalah................................................... 21.3 Tujuan Penulisan.................................................... 21.4 Metode Penulisan.................................................... 2Bab II Pembahasan.......................................................... 32.1 Filosofi Arsitektur Tradisional Bali....................... 3

    2.1.1 Filosofi Manik Ring Cecupu........................ 32.1.2 Filosofi Tri Hita Karana................................ 42.1.3 Filosofi Bahan Bangunan............................. 5

    2.2 Bentuk bangunan Rumah Tradisional Bali............... 62.2.1 Geria............................................................. 62.2.2 Puri................................................................ 62.2.3 Jero................................................................ 82.2.4 Umah............................................................. 82.2.5 Ragam Hias................................................... 19

    2.3 Sejarah Lombok........................................................ 262.4 Bentuk bangunan Rumah tradisional Lombok......... 26Bab III Penutup............................................................... 323.1 Kesimpulan............................................................... 33Daftar Pustaka

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 1BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Arsitektur Nusantara adalah ilmu yang mempelajari tentang arsitekturbangunan tradisional dari seluruh Indonesia. Namun pada paper ini mengkhususkanpembahasannya pada Bangunan Tradisional Bali Dan Bangunan Tradisional Lombok.

    Bangunan Tradisional Bali dapat dipandang sebagai Arsitektur yangdilimpahturunkan dari generasi ke generasi, serta tetap dipakai dan diterimamasyarakatnya karena masih dianggap baik dan benar.Arsitektur Tradisional Balitelah mengakar dalam masyarakat , dijiwai oleh Agama Hindu , merupakan salah satupuncak kebudayaan Bali yang dapat memberikan identitas dan citra Bali yang cukupkuat.Arsitektur Bali adalah arsitektur yang eksis dan berkembang di Bali terdiri atasarsitektur kuno/ warisan, arsitektur tradisional dan arsitektur yang berkembang di Baliyang tetap memiliki identitas dan gaya Arsitektur Tradisional Bali.

    Selain itu hal yang sama terjadi di daerah Lombok, arsitektur Lombokmerupakan salah satu warisan budaya yang harus tetap dipertahankan karenamerupakan kekeyaan dari Budaya Lombok itu sendiri.

    Oleh kerena itu, perlu adanya suatu pembinaan terhadap bentuk-bentukpengembangan Arsitektur Nusantara dalam hubungannya dengan peningkatanapresiasi budaya, nilai-nilai tradisional dan keserasian lingkungan buatan. Dengandemikian untuk mengimbangi pengaruh-pengaruh dari luar yang dapat merombakserta menghancurkan nilai-nilai budaya tradisional diperlukan suatu penerapanterhadap nilai-nilai hakiki yang terkandung dalam bentuk-bentuk perwujudanArsitektur Tradisiona di Bali dan Lombok.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 21.2 Rumusan Masalah

    Sesuai dengan latar belakang yang dijelaskan diatas, maka adapun rumusanmasalah yang akan dibahas pada pembahasan ini antara lain :

    1. Apa saja filosofi Arsitektur Tradisional Bali?2. Bagaimana bentuk dari Bangunan Tradisional Bali?3. Bagaimana bentuk rumah Tradisional Lombok?

    1.3 Tujuan PenulisanAdapun tujuan dari penulisan paper ini antara lain adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui apa saja yang mendasari atau menjadi filososfi dariArsitektur Tradisional Bali

    2. Untuk mengetahui bentuk dari Bangunan Tradisional Bali3. Untuk mengetahui bentuk dan pembagian ruang dalam Rumah Tradisional

    Lombok.

    1.4 Metode PenulisanAdapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah

    dengan dua metode antara lain :1. Metode Observasi

    Dalam metode ini kami langsung melakukkan penelitian ke lapanganuntuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalampenyusunan paper ini

    2. Metode KepustakaanDalam metode ini kami menggunakan tinjauan kepustakaan untukmenyusun paper ini. Dengan menelaah beberapa pengertian pengertianuntuk menjelaskan isi pokok permasalahan pada bab selanjutnya sertajelajah internet.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 3BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Filosofi Arsitektur Tradisional BaliDalam Arsitektur Tradisional Bali ada beberapa filosofi yang dapat dipakai

    sebagai acuan antara lain :

    Filosofi Manik Ring Cecupu

    Filosofi Tri Hita Karana

    Filosofi Bahan Bahan Bangunan

    2.1.1 Filosofi Manik Ring Cecupua. Alam sebagi lingkungan hidup

    Keharmonisan hubungan alam semesta dengan manusia sebagai penghunidiibaratkan sebagai hubungan antara janin dengan rahim atau antara manik dengancecupu., dimana rahim memberikan ruang, makanan, kesempatan untuk hidup namundalam keadaan terbatas karena pada waktunya janin akan meninggalkan rahim. Demikianjuga manusia menempati alam sebagai tempat tinggal.

    b. Alam sebagai sumberdaya kehidupan dan penghidupansemua hal, baik itu makan, minuman, udara dan semua yang kita butuhkan untuk

    bertahan hidup sudah tersedi di alam. Jadi kita tidak dapat lepas dan selalu tergantungakan potensi yang ada di alam ini untuk dapat bertahan hidup.

    c. Alam sebagai tujuan hidupmanusia yang sudah meninggal juga dikatakan kembali keasalnya. Alam

    merupakan sumber keberadaan manusia baik dilihat dari segi fisik (stula sarira), zatpenghidup (atma), dan energi (prana). Tujuan akhirat manusia adalah untuk kembalimenyatu dengan unsur-unsur alam yaitu, fisik manusia yang terdiri atas unsure-unsurpanca maha buta kembali ke unsure panca maha buta alam semesta, atma kenbali

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 4menyatu dengan tuhan selku parama atma, dan prana manusia kembali menyatu denganprana alam semesta.

    Demikian besar makna alam semesta bagi manusia, maka dalam membangunlingkungan hidup buatan atau dalam membangun arsitektur untuk wadah kehidupannyaberkehendak untuk meniru atau meminiaturkan alam semesta. Namun yang menjadipertanyaan adalah bagaimana manusia yang serba terbatas dapat meniru alam semestayang tidak terbatas dan tidak terukur tersebut agar dapat meminiaturkan alam semestamaka dilakukan pendekatan kesempadanan antara manusia dan alam semesta, manusiadan alam semesta memiliki susunan unsur yang sama yaitu unsur-unsur jiwa tenaga danfisik namun skalanya jauh berbeda. Susunan bagian-bagian fisik manusia dibagi atas 3bagian yaitu bagian badan, kaki dan kepala (Tri Angga), sepadan dengan unsur fisik alamsemesta yang terdiri atas Bhur Loka, Bwah Loka dan Swah Loka (Tri Loka) yangmasing-masing memiliki nilai nista madya dan utama. Unsur-unsur pembentuk fisikmanusia sama dengan unsure-unsur pembangun alam semesta yang terdiri atas unsure-unsur Panca Maha Bhuta yaitu Apah, Pertiwi, Teja, Bayu dan Akasa (zat cair, zat padat,udara, sinar, dan ether)

    Menyadari dan meyakini adanya kesepadanan ini maka untuk meniru alamsemesta dalam pembangunan arsitektur sebagai lingkungan hidup buatan, sama denganmeniru manusia itu sendiri. Arsitektur sebagai wadah kehidupan manusia adalahpancaran dari diri manusia atau miniature alam semesta. Dengan demikian arsitekturdalam segala aspekny berada dalam dua kutub yaitu kutub manusia dan kutub alamsemesta. Menurut aspek fisik menjadi tidak sulit namun menerapkan unsur jiwa, tenaga(energi) dalam arsitektur memerlukan pendekatan khusus terkait dengan prosespembangunan tradisional bali.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 52.1.2 Filosofi Tri Hita Karana

    Istilah Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber padakeharmonisan hubungan antara :

    - manusia dengan Tuhannya- manusia dengan alam lingkungan- manusia dengan sesamanya

    Unsur-unsur Tri Hita Karana dalam totalitas alam semesta terdiri dari :- Sanghyang Jagatkarana (Tuhan)- Bhuana (alam semesta)- Manusia

    Unsur-unsur Tri Hita Karana dalam satuan lingkungan di Bali :- Parhyangan

    - Palemahan

    - Pawongan

    Unsur-unsur Tri Hita Karana dalam diri manusia terdiri atas :- Atma

    - Stula sarira

    - Prana

    2.1.3 Filosofi Bahan BangunanBahan utama bangunan tradisional Bali adalah kayu untuk struktur utama

    bangunan sangat diperhitungkan dalam pembangunannya. Secara etimologis, kata kaberarti budi. Dengan kata lain diartikan bahwa budilah yang menentukan. Penggunaankayu disesuaikan dengan peruntukkan. Untuk bangunan suci atau parhyangan yangmemiliki fungsi tertinggi menggunakan kayu cendana, menengen, cempaka, majagau,dan suren. Untuk fungsi perumahan terdiri atas kayu nangka, jati, sentul, teep,sukun, dantimbul. Sedangkan untuk dapur dan lumbung menggunakan kayu wangkal, kutat, blalu,bentenu, dan andep

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 62.2 Bentuk bangunan Rumah Tradisional Bali2.2.1 Geria

    Rumah tempat tinggal untuk kasta Brahmana disebut Geria yang umumnya

    menempati bagian utama dari suatu pola longkungan. Sesuai dengan peranan Brahmanaselaku pengemban bidang spiritual, maka bentuk dan pola ruang Geria sebagai rumahtempat tinggal Brahmana disesuaikan dengan keperluan-keperluan aktivitasnya.

    Griya Batan Poh, Buduk

    2.2.2 Puri

    Rumah tempat tinggal untuk kasta Ksatria yang memegang pemerintahan disebutPuri yang umumnya menempati bagian kaja-kangin di sudut perempatan agung dipusat desa. Penghuni Puri berperan sebagai pelaksana pemerintahan dan Puri merupakanpusat pemerintahan. Umumya Puri dibangun dengan tata zoning yang berpola SangaMandala semacam widegrid/papan catur berpetak sembilan. Adapun fungsi masing-masing bagian antara lain untuk:

    Ancak saji, halaman pertama untuk mempersiapkan diri masuk kepuri, dibagian kelod-kauh.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 7 Semanggen, bagian kelod untuk area upacara pitrayadnya/kematian.

    Rangki, bagian kauh untuk area tamu-tamu paseban/persiapansidang, pemeriksaan dan pengamanan.

    Pewaregan, bagian kelod-kangin untuk area dapur dan perbekalan.

    Lumbung, bagian kaja-kauh untuk area penyimpanan danpengolahan bahan perbekalan/padi dan prosesnya.

    Saren kaja, zoning kaja untuk tempat tinggal istri-istri raja. Saren kangin, zoning kangin disebut juga saren agung untuk

    tempat tinggal raja. Paseban, bagian tengah untuk area pertemuan atau sidang kerajaan. Pemerajan agung, bagian kaja-kangin untuk area tempat suci

    parhyangan.

    Denah Puri

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 8Kori Agung di Puri Ubud

    2.2.3 Jero

    Rumah tinggal untuk kasta Ksatria yang tidak memegang pemerintahan secaralangsung. Pola ruang dan tata zoning, juga bangunan-bangunannya umumnya lebihsederhana dari Puri. Sesuai fungsinya, pola ruang Jero dirancang dengan Tri Angga :Pemerajan sebagai parhyangan, Jeroan sebagai area rumah tempat tinggal dan jabaansebagai pelayanan umum atau halaman depan. Sebagaimana Puri, Jero menempati zoningutama kaja, kangin atau kaja-kangin yang umumnya di pusat desa.

    2.2.4 Umah

    Umah diperuntukkan bagi golongan Waisya dan Sudra. Dalam satu areal umahtradisional Bali terdiri atas beberapa masa bangunan antara lain :

    1. Natah (Halaman)Biasanya diperuntukkan sebagai tempat melakukan kegiatan-kegiatan

    yadnya yang sering melibatkan orang banyak. Seperti upacara yadnya yangmengundang orang banyak

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 92. MerajanMerajan diperuntukkan sebagai tempat melakukan kegiatan

    persembahyangan untuk mempererat hubungan manusia dengan Tuhan.Merajan biasanya terdiri dari sanggah taksu, sanggah kemulan, penglurah, danbale piasan

    Sanggah Kemulan

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 10

    Taksu

    Tugu Penglura

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 11

    Bale Piasan

    3. Bale Daja/MetenAdalah nama yang didasarkan atas letaknya yang ada di badaja (utara)

    atau di arah gunung. Nama laina adalah meten atau bale pesarean. Fungsiutama adalah untuk tidur dan fungsi tambahannnya adalah menyimpan bendaberharga.. Variasi bentuk bangunan Bale Daja ini dapat diklasifikasikanberdasarkan jumlah tiang sebagai stuktur utama :

    1. Meten Sekutus ( Tiang pokok 8 = kutus)2. Meten Sekutus Bandung (tiang pokok 8 + 4 tiang serambi / amben)3. Bale Gede / Meten Bandung ( tiang pokok 12 )4. Meten Gunung Rata ( lantai di kamar lebih tinggi dari di serambi,

    tiang pokok 12 +4-12 tiang serambi)Meten sekutus menggunakan atau pelana ( trojan ), sedangkan Meten

    Bandung menggunakan atap limasan. Seluruh Meten pasti memiliki ruangyang dikelilingi dinding dengan rapat dengan bukaan yang sangat minim.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 12

    Bale Daja Sekutus

    Meten Sekutus Bandung (tiang pokok 8 + 4 tiang serambi / amben)

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 13

    4. Bale Dangin

    bale dangin letaknya di sisi sebelah timur pada pekarangan sebuah rumah.Bale dangin yang terbuka biasanya difungsikan sebagai tempat persiapanupacara dewa yadnya dan bila tertutup sebagian bisa difungsikan sebagaitempat menyimpan benda pusaka atau untuk tempat tidur. Jumlah tiangpokok biasanya berjumlah 6 dan tidak jarang pula ada yang bersaka 8,9hingga 12.

    Bale Dangin

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 14

    5. Bale DauhBale dauh terletak disisi barat pekarangan umumnya dibiarkan terbukanamun ada pula yang menutup sebagian untuk tambahan ruang tidur.Sesuai dengan jumlah tiang dan variasinya Bale Dauh diberi nama:1. Bale SakaNem

    2. Bale Tiang sanga, bertiang 9 dan bila terdapat hiasan singa sebagaisendi tugeh disebut bale singasari

    3. adapula bale dauh yang bertiang sampai 12

    Bale Dauh

    6. Bale DelodDisebut Bale Delod karena letaknya disisi selatan (kelod) berdasarkan

    jumlah tiang dan juga penataan ruang dalamnya bale delod ini diberi nama :

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 15

    1. Bale Saka Nem/Bale Mundak dengan tiang pokok 6 batang2. Bale Sekutus (Asta Pada) bertiang delapan3. Bale Gede bertiang 12

    7. Paon

    Paon berarti perabuhan atau dapur atau pewaregan yang berarti tempatuntuk mengenyangkan perut. Dapur biasanya bertiang pokok 4 namun adajuga yang bertiang 6. dinding dapur umumnya dibangun ditiga sisi yaitudiselatan timur dan barat.

    8. Jineng

    Jineng pada rumah tradisional Bali yang merupakan stana Dewi Sri yangdigunakan sebagi tempat menyimpan hasil pertanian berupa padi, yangdiletakkan bersebelahan dengan dapur yang pada umumnya berada padabagian depan areal umah.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 16

    9. Angkul-angkulAngkul-angkul merupakan pintu masuk paling sederhana yang digunakan

    pada rumah tradidional Bali.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 17

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 18

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 19

    Perspektif Umah

    2.5 Ragam HiasArsitektur tradisional Bali merupakan perwujudan keindahan manusia dan

    alamnya yang mengeras ke dalam bentuk-bentuk bangunan dengan ragam hiasyang digunakan. Benda-benda alam yang diterjemahkan ke dalam bentuk-bentukragam hias, tumbuh-tumbuhan, bintang unsur alam, nilai-nilai agama dankepercayaan disarikan ke dalam suatu perwujudan keindahan yang harmonis.

    Ciri-ciri hakiki dari benda-benda alam yang dijadikan bentuk-bentukhiasan masih menampakan identitas walaupun diolah dalam usaha penonjolannilai-nilai keindahannya.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 20

    Estetika, etika dan logika merupakan dasar-dasar pertimbangan dalammencari, mengolah dan menempatkan ragam hias yang mengambil tigakehidupan di bumi, manusia, binatang (fauna) dan tumbuhan (flora).

    2.5.1. FloraBerbagai macam flora yang ditampilkan sebagai hiasan dalam bentuk

    simbolis atau pendekatan bentuk-bentuk tumbuh-tumbuhan dipolakan dalambentuk-bentuk pepatran dengan macam-macam ungkapan masing-masing.

    Ragam hias yang dikenakan pada bagian-bagian bangunan atau peralatandan perlengkapan bangunan dari jenis-jenis flora dinamakan sesuai jenis dankeadaannya.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 21

    a. Keketusan

    Mengambil sebagian terpenting dari suatu tumbuh-tumbuhan yangdipolakan berulang dengan pengolahan untuk memperindah penonjolannya.

    Keketusan Wangga melukiskan bunga-bunga besar yang mekar dari jenisberdaun lebar dengan lengkung-lengkung keindahan. Keketusan Bunga tuwung,hiasan berpola bunga terung dipolakan dalam bentuk liku-liku segi banyakberulang atau bertumpuk menyerupai bentuk bunga terung. Keketusan Bun-bunan, hiasan berpola tumbuh-tumbuhan jalar atau jalar bersulur, memperlihatkanjajar-jajar jalaran dan sulur-aulur di sela-sela bunga-bunga dan dedaunan.b. Kekarangan

    Menampilkan suatu bentuk hiasan dengan karangan atau rancangan yangberusaha mendekati bentuk-bentuk flora yang ada dengan penekanan padakeindahan.

    Karang simbar, dipakai untuk hiasan-hiasan sudut bebaturan di bagianatas pada pasangan batu atau tatahan kertas pada bangunan Bade Wadah, Bukuratau hiasan-hiasan sementara lainnya.

    Karang Bunga, digunakan untuk hiasan sudut-sudut bebaturan atau hiasanpononjolan bidang-bidang.

    Karang Suring, difungsikan untuk sendi alas tiang tugeh yang dalambentuk lain dipakai singa bersayap atau garuda.c. Pepatran

    Mewujudkan gubahan-gubahan keindahan hiasan dalam patern-paternyang disebut Patra atau Pepatran. Ragam hias yang tergolong pepatranmerupakan pola yang berulang yang dapat pula diwujudkan dalam polaberkembang.

    Patra Wangga, kembang mekar atau kuncup dengan daun lebar divariasilengkung-lengkung keserasian yang harmonis.

    Patra Sari, bentuknya menyerupai flora dari jenis berbatang jalarmelingkar-lingkar timbal balik berulang.

    Patra Bun-bunan, dapat divariasikan dalam berbagai jenis flora yangtergolong bun-bunan (tumbuh-tumbuhan berbatang jalar).

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 22

    Patra Pidpid, melukiskan flora dari jenis daun bertulang tengah dengandaun-daun simetris yang dapat bervariasi sesuai dengan jenis daun yangdilukiskan penempatannya pada bidang-bidang sempit.

    Patra Punggel, mengambil bentuk dasar liking paku, bagian-bagiannyaada yang disebut batun poh, kuping guling, util sebagai identitas Patra Punggel.

    Patra Samblung, pohon jalar dengan daun-daun lebar dipolakan dalambentuk patern yang disebut Patra Samblung.

    Patra Sae, mengambil bentuk sejenis kapu-kapu yang dipolakan berulangdalam dereta memanjang.

    Patra Ganggong, menyerupai bentuk ganggang air yang dipolakan dalambentuk berulang berjajar memanjang.

    Patra Batun Timun, bentuk dasar serupa biji mentimun yang dipolakandalam susunan diagonal berulang.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 23

    Patra Sulur, melukiskan pohon jalar jenis beruas-ruas dengan daun-daunsulur bercabang-cabang tersusun berulang.

    2.5.2. FaunaDijadikan materi hiasan dalam bentuk-bentuk ukiran, pepulasan atau

    tatahan. Sebagai materi hiasan, fauna dipahat dalam bentuk-bentuk kekaranganyang merupakan pola tetap, relief yang bervariasi dari berbagai macam binatangdan patung dari beberapa macam binatang.

    Fauna sebagai patung hiasan pada bangunan umumnya mengambil daricerita Ramayana, fauna sebagai hiasan dan juga berfungsi sebagai simbol-simbolritual ditampilkan dalam bentuk-bentuk patung yang disebut Pratima, patungsebagai bagian dari bangunan berbentuk Bedawang Nala.

    Bentuk-bentuk penampilan berupa patung, kekarangan atau relief-reliefyang dilengkapi pepatran dari berbagai jenis flora.a. Kekarangan

    Penampilan ekspresionis, meninggalkan bentuk sebenarnya dari faunayang diekspresikan secara abstrak.

    Karang Boma, berbentuk kepala raksasa yang dilukiskan dari leher keataslengkap dengan hiasan dan mahkota.ditempatkan sebagai hiasan di atas lubangpintu dari kori agung.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 24

    Karang Sae, berbentuk kelelawar raksasa seakan bertanduk dengan gigiruncing. Karang sae ditempatkan di atas pintu kori atau pintu rumah tinggal.

    Karang Asti, bentuknya mengambil bentuk gajah yang diabstrakkan sesuaidengan seni hias yang diekspresikan dengan bentuk kekarangan, biasanyaditempatkan sebagai hiasan pada sudut-sudut bebaturan di bagian bawah.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 25

    Karang Goak, bentuknya menyerupai kepala burung gagak atau goak.Karang manuk yang disebut juga karang goak ditempatkan pada sudut-sudutbebaturan di bagian atas.

    b. PatungUntuk patung-patung hiasan permanen umumnya mengambil bentuk-

    bentuk dewa-dewa dalam imajinasi manifestasinya, manusia dari duniapewayangan, raksasa dalam ekspresi wajah dan sifatnya dan binatang dalamberbagai bentuk. Patung-patung dari jenis-jenis fauna yang dijadikan sebagaihiasan atau sebagai elemen bangunan umumnya merupakan patung-patungekspresionis yang dilengkapi dengan elemen-elemen hiasan dari jenis-jenispepatran.

    Patung Garuda, perwujudannya merupakan garuda dengan sikap tegaksiap terbang, sayap dan ekor mengepak melebar. Penempatannya pada bangunansebagi sendi alas tiang tugeh yang menyangga konstruksi puncak atap.

    Patung Singa, wujudnya singa bersayap yang disebut juga Singa AmbaraRaja. Patung singa difungsikan juga untuk sendi alas tugeh seperti patung garuda,digunakan pula untuk sendi alas tiang pada tiang-tiang struktur atau tiang-tiangjajar dengan bahan dari batu padas keras, atau batu karang laut yang putih masifdan keras.

    Patung Naga, perwujudan ular naga dengan mahkota kebesaran hiasangelung kepala, bebadong leher, anting-anting telinga, rambut terurai, rahangterbuka, taring gigi runcing, lidah api bercabang. Patung naga sebagai penghiasbangunan ditempatkan sebagai pengapit tangga menghadap ke depan, lekuk-lekukekor mengikuti tingkat-tingkat tangga ke arah atas.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 26

    2.6 Sejarah Lombok

    Mataram, salah satu kota besar diIndonesia , terletak di pantai barat pulau Lombok, di Kepulauan Melayu. NusatenggaraBarat. Mataram adalah ibukota Lombok utama, meliputi kota pelabuhan Ampenan , kotaMataram Dan Cakranegara, dan penyelesaian Sweta. Cakranegara adalah Pusat komersilMataram sedangkan Ampenan adalah lokasi Universitas Mataram (yang ditemukan1962) dan sebagai pusat administrasi pemerintah, Mataram mempunyai banyak gedungpemerintah besar dan mengesankan serta rumah substansiil. Mataram juga menjadi pusattransportasi dan perbelanjaan fasilitas yang utama digunakan untuk pameran seni, teater,tarian, dan wayang kulit ( teater boneka). Di sisi lain Mataram, ada berbagai old-stylepasar dan lingkungan meliputi craftwork tradisional seperti basketware dan emas dansarong silver-threaded, atau pakaian pakaian yang dililitkan. Pelabuhan Ampenanmerupakan pelabuhan utama Lombok, tetapi sekarang dijadikan persinggahan kapalnelayan dan barang ekspor lembu ke Pulau Jawa. Cakranegara mempunyai populasiorang Cina dan orang Bali. Orang Cina dibawa oleh orang Belanda untuk dijadikantenaga kerja.

    2.7 Rumah Tradisional LombokPenduduk asli Lombok adalah suku sasak. Mereka menganut agama Islam dengan

    dua aliran yaitu Islam Tiga (Pengaruh Bali) dan Islam Lima (Jawa, Makasar danSumbawa). Pada masa kekuasaan raja Karangasem-Bali di Lombok banyak peninggalanasrsitektur dengan corak Bali. Arsitektur Bali di Lombok diumpamakan sebagai

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 27

    arsitektur untuk orang atasan (elit). Rumah sebagai media variasi bentuk corak balidengan Lombok memang tidak jauh berbeda baik dari segi pemakaian ornamen danbahan.Peralatan yang harus dipersiapkan untuk membangun rumah, diantaranya adalah:

    - Kayu-kayu penyangga.

    - Bambu.- Bedek, anyaman dari bambu untuk dinding.- Jerami dan alang-alang, digunakan untuk membuat atap.- Kotaran kerbau atau kuda, sebagai bahan campuran untuk mengeraskan lantai.- Getah pohon kayu banten dan bajur.- Abu jerami, digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan lantai.

    Bagian rumah terdiri atas atap yang umumnya berbentuk gunungan, menukik kebawah jarak 1,5-2 meter dari permukaan tanah (fondasi). Bangunan yang ada meliputibale (rumah), berugak (bale-bale bertiang empat disebut sekepat atau bertiang enam atausekenem), lumbung dan kandang (bare) ternak. Bangunan-bangunan itu mengikuti konturtanah, khusus bangunan rumah seluas 7 x 6 meter (dihitung dari luar) dan 6 x 5 meter(dihitung dari dalam) per unit.

    Atap dan bubungan (bungus)-nya adalah alang-alang yang umumnya menghadapGunung Rinjani dan berdinding anyaman bambu (kampu). Ruangannya (rong) dibagimenjadi inan bale (ruang induk meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupatempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannyajenazah bila ada penghuninya sebelum dimakamkan. Konstruksi rumah tradisional Sasakagaknya terkait pula dengan perspektif Islam. Anak tangga sebanyak tiga buah tadiadalah simbol daur hidup manusia: lahir, berkembang, dan mati, simbol keluarga batih(ayah, ibu, dan anak), atau berugak bertiang empat simbol syariat Islam: Quran, Hadis,Ijma, Qiyas).

    Selain tempat berlindung, rumah juga memiliki nilai estetika, filosofi, dankehidupan sederhana para penduduk di masa lampau yang mengandalkan sumber dayaalam sebagai tambang nafkah harian, sekaligus sebagai bahan pembangunan rumah.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 28

    Lantai rumah itu adalah campuran dari tanah, getah pohon kayu banten dan bajur (istilahlokal), dicampur batu bara yang ada dalam batu bateri, abu jerami yang dibakar,kemudian diolesi dengan kotoran sapi di bagian permukaan lantai.

    Ruangan bale dalem dilengkapi amben dan dapur, sempare (tempat menyimpanmakanan, peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2 x 2 meter persegiatau bisa empat persegi panjang. Kemudian ada sesangkok (ruang tamu) dan pintu masukdengan sistem sorong (geser). Di antara bale luar dan bale dalem ada pintu dan tangga(tiga anak tangga) tanpa jendela. Lantai rumah umumnya tanah yang dicampur dengankotoran kuda, getah, dan abu jerami.

    Berugak yang ada di depan rumah, di samping merupakan penghormatan terhadaprezeki yang diberikan Tuhan, juga berfungsi sebagai ruang keluarga, menerima tamu,juga menjadi alat kontrol bagi warga.

    Sejak proses perencanaan rumah didirikan, peran perempuan atau istridiutamakan. Umpamanya, jarak usuk bambu rangka atap selebar kepala istri, tinggipenyimpanan alat dapur (sempare) harus bisa dicapai lengan istri, bahkan lebar pinturumah seukuran tubuh istri. Membangun dan merehabilitasi rumah dilakukan secaragotong-royong meski makan-minum, berikut bahan bangunan, disediakan tuan rumah.

    Rumah mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat Sasak, olehkarena itu perlu perhitungan yang cermat tentang waktu, hari, tanggal dan bulan yangbaik untuk memulai pembangunannya. Untuk mencari waktu yang tepat, merekaberpedoman pada papan warige yang berasal dari Primbon Tapel Adam dan Tajul Muluq.Oleh karena tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk menentukan hari baik,biasanya orang yang hendak membangun rumah bertanya kepada pemimpin adat. Bentukrumah tradisional Lombok berkembang saat pemerintahan Kerajaan Karang Asem (abad17), di mana arsitektur Lombok dikawinkan dengan arsitektur Bali. Misalnya, ruangtamunya terbuka tanpa dinding, tiang penyangga bangunan bagian atas diberi ukiran.

    Orang Sasak di Lombok meyakini bahwa waktu yang baik untuk memulaimembangun rumah adalah pada bulan ketiga dan bulan kedua belas penanggalan Sasak,

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 29

    yaitu bulan Rabiul Awal dan bulan Zulhijjah pada kalender Islam. Ada juga yangmenentukan hari baik berdasarkan nama orang yang akan membangun rumah. Sedangkanbulan yang paling dihindari (pantangan) untuk membangun rumah adalah pada bulanMuharram dan bulan Ramadlan. Pada kedua bulan ini, menurut kepercayaan masyarakatsetempat, rumah yang dibangun cenderung mengundang malapetaka, seperti penyakit,kebakaran, sulit rizqi, dan sebagainya.

    Selain persoalan waktu baik untuk memulai pembangunan, orang Sasak jugaselektif dalam menentukan lokasi tempat pendirian rumah. Mereka meyakini bahwalokasi yang tidak tepat dapat berakibat kurang baik kepada yang menempatinya.Misalnya, mereka tidak akan membangun tumah di atas bekas perapian, bekas tempatpembuangan sampah, bekas sumur, dan pada posisi jalan tusuk sate atau susur gubug.Selain itu, orang Sasak tidak akan membangun rumah berlawanan arah dan ukurannyaberbeda dengan rumah yang lebih dahulu ada. Menurut mereka, melanggar konseptersebut merupakan perbuatan melawan tabu.

    Anak yang yunior dan senior dalam usia ditentukan lokasi rumahnya. Rumahorangtua berada di tingkat paling tinggi, disusul anak sulung dan anak bungsu berada ditingkat paling bawah. Ini sebuah ajaran budi pekerti bahwa kakak dalam bersikap danberperilaku hendaknya menjadi panutan sang adik.

    Rumah yang menghadap timur secara simbolis bermakna bahwa yang tua lebihdulu menerima/menikmati kehangatan matahari pagi ketimbang yang muda yang secarafisik lebih kuat. Juga bisa berarti, begitu keluar rumah untuk bekerja dan mencari nafkah,manusia berharap mendapat rida Allah di antaranya melalui shalat, dan hal itu sudahdiingatkan bahwa pintu rumahnya menghadap timur atau berlawanan dengan arahmatahari terbenam (barat/kiblat). Tamu pun harus merunduk bila memasuki pintu rumahyang relatif pendek. Mungkin posisi membungkuk itu secara tidak langsungmengisyaratkan sebuah etika atau wujud penghormatan kepada tuan rumah dari sangtamu.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 30

    Kemudian lumbung, kecuali mengajarkan warganya untuk hidup hemat dan tidakboros sebab stok logistik yang disimpan di dalamnya, hanya bisa diambil pada waktutertentu, misalnya sekali sebulan. Bahan logistik (padi dan palawija) itu tidak bolehdikuras habis, melainkan disisakan untuk keperluan mendadak, umpamanya gunamengantisipasi gagal panen akibat cuaca dan serangan binatang yang merusak tanamanatau bahan untuk mengadakan syukuran jika ada salah satu anggota keluarga meninggal.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 31

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 32

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Arsitektur tradisional adalah perwujudan ruang untuk menampungperwujudan aktivitas kehidupan manusia dengan pengulangan dari bentuk dari generasike generasi berikutnya dengan sedikit atau tanpa perubahan, yang dilatarbelakangi olehnorma-norma agama dan dilandasi oleh adat kebiasaan setempat dijiwai kondisi danpotensi alam lingkungannya. Begitu pula yang terjadi pada arsitektur Bali dan Lombok,arsitekturnya bersumber dari budaya masyarakat setempat.

    Meskipun Bali dengan Lombok terpisah, dari segi Arsitektur masihterdapat kaitan antara yang satu dengan yang lain, karena sebagian penduduk daerahLombok juga menganut agama Hindu. Banyak kebudayaan dan adat istiadat Bali danLombok yang sama. Hal ini tercermin dari bentuk-bentuk bangunan yang hampirmenyerupai bangunan tradisional di Bali yang menggunakan orientasi gunung. Begitujuga pola perkampungannya memiliki pola yang sama antara yang ada di Bali denganyang ada di lombok. Akan tetapi terdapat sedikit perbedaan antara arsitektur Bali denganLombok, yaitu dari segi bahan sebagai penutup atap dimana pada arsitektur Balimenggunakan bahan yang alami seperti ijuk, alang-alang, sedangkan di Lombokmayoritas menggunakan atap seng.

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • 33

    Daftar PustakaGelebet, I Nyoman. 1982. Arsitektur Tradisional Bali. Denpasar. Depdikbud

    Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.Sularto, Robbi. 1976. Linuh Bali. Denpasar. Pusat Informasi Teknik

    Pembangunan (BIC) Bali. Dit. Jen. Ciptakarya, Dept. P.U.Sumintardja, Djauhari. 1978. Kompedium Sejarah Arsitektur. Bandung.Microsoft Encarta 2006Jelajah internet, www.google.com

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida SangHyang Widhi Wasa karena berkat rahmat-Nyalah kami diberikan kesehatan untukdapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

    Tugas dari Mata Kuliah Arsitektur Nusantara dengan judul yang dipilih padapenyusunan tugas ini yaitu Arsitektur Tradisional Bali dan Lombok.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantuproses penyelesaian tugas ini baik secara moral maupun material. Denganketerbatasan waktu dan kemampuan maka kami menyadari bahwa masih banyakkekurangan yang terdapat pada tugas ini, untuk itu kritik dan saran yang membangunsangat kami harapkan untuk menyempurnakan tugas ini. Tidak lupa kami mohonmaaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan bagi pembaca.

    Demikianlah tugas kami ini, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun sertabagi para pembaca.

    Denpasar, Oktober 2008

    Penyusun

    ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI & LOMBOK

    nusa

    nta

    rakn

    owle

    dge.

    blog

    spot

    .com

    ARSITEKTUR NUSANTARA BALI LOMBOK.pdfARSITEKTUR NUSANTARA BALI LOMBOK COVER NUSANTARA.pdf