contoh laporan prakerin smkn 2 kuripan lombok barat
TRANSCRIPT
CONTOH LAPORAN PRAKERIN SMKN 2 KURIPAN LOMBOK BARAT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi yang semakin pesat akan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dunia pendidikan menghadirkan sekolah yang bertujuan menjadikan peserta
didik mampu bersaing didunia kerja, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).
Untuk mencapai hasil didikan terbaik, SMK mengeluarkan kebijakan untuk
mengadakan pendidikan / pengajaran di luar lingkungan sekolah, yaitu Pendidikan
Sistem Ganda ( PSG ) yang dilaksanakan di suatu industri atau instansi. Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) bertujuan untuk menambah wawasan tentang bidang yang dimiliki
masing-masing siswa selain yang diajarkan di sekolah, agar siswa dapat bergabung dan
merasakan dunia industri yang mungkin akan dikelola masing-masing siswa nanti. Siswa
dapat mengetahui kondisi dan ruang lingkup industri, cara kerja orang-orang industri
yang berkualitas dalam pemecahan masalah, siswa dapat belajar dari hal-hal tersebut.
Selain itu, Pendidikan Sistem Ganda (PSG) juga dijadikan ajang untuk
mempromosikan diri bagi siswa dalam bidang / kejuruan mereka masing-masing kepada
industri, materi dan praktek yang di sekolah dapat diaplikasikan di lingkungan industri
agar bisa menjadi alat ukur sejauh mana siswa dapat menyerap pelajaran.
B. Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Tujuan utama diadakannya Praktik Kerja Industri atau Prakerin adalah untuk
memperkenalkan peserta didik tentang kegiatan dan proses produksi di dalam dunia
usaha sekaligus sebagi ajang promosi diri bagi peserta didik agar mampu bersaing di
dunia usaha.
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) adalah agar siswa diharapkan dapat :
1. Mengembangkan pengetahuan dan mempraktikan materi yang telah diterima oleh siswa
di sekolah
2. Melatih sikap mental dan kemampuan serta menumbuhkan jiwa-jiwa wirausahawan
3. Menjadikan siswa sebagai tenaga kerja yang berkualitas dan Ahli di bidangnya serta
mampu bersaing di dunia usaha
4. Memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha
5. Sebagai media untuk mempromosikan diri di dunia kerja
6. Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara memperkenalkan siswa pada industri
C. Sejarah Perusahaan
Perusahaan APLIKANUSA LINTASARTA berdiri 4 April tahun 1988.Pada tahun
1989 perusahaan ini mulai beroperasi dengan Implementasi Sistem Laporan Bulanan
Bank (LBB), Implementasi Sistem Informasi Kredit (SIK),Implementasi Sistem
Autorisasi Kartu Visa dan Implementasi Sistem Autorisasi Kartu Master.
Setelah dua tahun berdirinya, APLIKANUSA LINTASARTA ikut berpartisipasi
dalam Jaringan ATM gabungan yang pertama yaitu ATM-Bersama dan Implementasi
Layanan BPP Telekomunikasi. Di tahun ini juga terjadi persetujuan Perjanjian Kerjasama
dengan PT. Telkom untuk layanan komunikasi data serta Peluncuran sambungan Data
Langsung (SDL), layanan Digital Leased Iine dengan menggunakan teknologi Data Over
Voice (DOV).
Pada tahun 1992 perusahaan APLIKANUSA LINTASARTA meluncurkan layanan
Very Small Apperture Terminal (VSAT). Serta memulai Pengoperasian Sistem Informasi
Elektronik (SIE) setelah delapan tahun berdirinya, APLIKANUSA LINTASARTA
memperoleh Lisensi operasional No. KM.24/PB.103.MPPT-95 untuk Layanan Dasar
Telekomunikasi. Dan No.KM.25l/PB.103/MPPT-95 untuk Layanan non-basic
Telekomunikasi dari Kementrian Telekomunikasi. Di tahun ini juga diluncurkannya
layanan Internet Indonesia On-Line Access ( IDOLA ) serta JITU (Jaringan Informasi &
Transaksi Keuangan ) yang merupakan layanan untuk Bank dan Asuransi oleh
APLIKANUSA LINTASARTA.
Memasuki Era Milenium, perusahaan APLIKANUSA LINTASARTA mendapatkan
pencapaian sertifikasi ISO 9002 untuk layanan SDL, VSAT, dan Frame Relay dari SGS
Yarsley International. Ditahun yang sama juga terjadi peluncuran APLIKANUSA
LINTASARTA E-Commerce payment Gateway dengan nama "www. bayaronline. com".
Pada berikutnya, BPD - Bank Pembangunan Daerah dengan beberapa Bank utama
bergabung dalam jaringan ATM Bersama. Di tahun ini pula PT. Indosat, Tbk menjadi
peimegang saham utama di PT. APLIKANUSA LINTASARTA setelah menyelesaikan
isu kepemilikan dengan PT. Telkom, Tbk.Pada tahun 2002, PT. Aplikanusa Lintasarta
meningkatkan saham dan menjadi pemegang saham utama dari PT. Artaja.
Pembayaran Elelctronis (Artajasa)' Di tahun yang sama terjadi Peluncuran VSAT
Ip, layanan dasar satelit menggunakan teknologi mutakhir TCP Ip. pada tahun ini juga
terladi
penandatanganan perjanjian kerjasama antara Lintasarta dengan Serikat pekerja
Lintasarta (SEKA-LA). untuk mengembangkan perusahaannya, Lintasarta berpartisipasi
sebagai Indosat Group di pameran IITELMIT Jakarta Convention Center. Disamping itu
juga, Lintasarta mengembangkan akses jaringan mandiri dengan menggunakan Wireeles.
Pada tahun 2003 Lintasarta meluncurkan program Perayanan Terpadu Lintasarta dengan
tagline To serve & satisfy mengenai proaktifitas serta monitoring dalam pemberitahuan
gangguan pada jaringan. Disamping itu juga terjadi Pengembangan akses jaringan
mandiri dengan menggunakan Broadband Wireless Access (BWA). untuk sebagai
pendukung proses bisnisnya dan cakupan wilayahnya, maka pada tahun ini Lintasarta
mengembangkan Customer Relationship Management (CRM) serta membangun Hub
satelit Jatiluhur sebagai back-up jaringan VSAT.
1.1 Visi dan Misi
sebagai Perusahaan yang bergerak dalam bisnis Telekomunikasi, Lintasarta
mempunyai visi untuk Menjadi pemain utama sebagai penyedia jasa komunikasi data"
dan Misi "Menyediakan layanan jasa dengan kuaritas terbaik-,.
1.2 Nilai- Nilai perusahaan
Nilai-nilai yang terdapat padaperusahaan ini adarah sebagai berikut: orientasi
Kepada peranggan dengan menempatkan pelanggan sebagai posisi yang paling utama.
Berusaha memahami pelanggan, mengantisipasi dan menyediakan solusi bagi kebutuhan
pelanggan, serta menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama dengan
jaminan pelayanan 24 jam. Kualitas kunci utama dalam memuaskan pelanggan.
Lintasarta berkomitmen penuh dalam'mencapai standar tinggi untuk menjaga kualitas
yang terbaik. Kerja Sama (kerjasama intern perusahaan) menjadi sebuah faktor yang
penting untuk mencapai kesuksesan. Kerja sama tidak hanya tercipta antar karyawan
ataupun arfiara karyawan dengan perusahaan, akan tetapi juga tercipta antata Lintasarta
dengan pelanggannya. seluruh karyawan yang berasal dari semua tingkatan manajemen
harus cepat tanggap atau proaktif dan selalu bertindak tanpa menunggu bila mengetahui
ada masalah atau peluang. Sedangkan sikap menyelesaikan permasalahan tanpa diminta,
akan memiliki dampak yang baik terhadap kepuasan pelanggan. Seluruh karyawan dalam
melakukan kegiatannya selalu mengacu pada Rencana Jangka panjang. Hal ini
merupakan pedoman arah untuk menentukan langkah yang harus diambil serta
mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari. Semua karyawan
diwajibkan untuk berusaha mengembangkan kemampuan dan pengetahuan di bidangnya
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan. Semua karyawan harus bekerja secara
profesional, mampu mencapai tingkat yang memuaskan dalam penguasaan teknis
maupun pengetahuan di bidangnya masing-masing,
1.3 Lokasi Kantor Pusat
PT. APLIKANUSA LINTASARTA memiliki Kantor Pusat yang bertempat di
Jakarta dengan alamat Menara Thamrin rt.l2 Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250
dengan Telp : (021) 230 2345 (Hunting) dan Fax : (021) 230 3883. Sedangkan untuk
kantor perwakilan Mataram berlokasi di Jl. Sriwijaya No. 394 Blok 8 Mataram Telp.
(0370) 645522 dan Fax. (0370) 63.3960.
1.4 Wilayah Cakupan
Defenisi cakupan layanan lintasarta dapat pada dasarnya adalah meliputi seluruh
Indonesia karena adanya coverage satelit untuk mendukung keterbatasan cakupan
teresterial. Untuk sisi internasional Lintasarta dan hadir di 220 kota internasional dengan
bekerja sama dengan Equant. Daftar cakupan teresterial Lintasarta dapat dilihat lebih
lengkap pada tabel berikut :
Area Jawa Area Sumatra Area Lainnya
Jakarta Kediri Sukabumi Medan Pontianak
Bogor Malang Gresik Padang Banjarmasin
Tangerang Depok Pekalongan Jambi Balikpapan
Bekasi Cikampek Tegal Pekanbaru Samarinda
Bandung Cikarang Ungaran Batam Denpasar
Cirebon Cilegon Mojokerto Palembang Kupang
Tasikmalaya PurwokartaBandar
LampungMataram
Semarang Serang Banda aceh Makassar
Purwokerto SidoarjoPadang
SudempuanManado
Solo JemberPematang
siantarAmbon
Yogyakarta Cimahi Bengkulu Jayapura
Surabaya Karawang Duri Bontang
Lintasarta menggunakan satelit dari PT Indosat (Induk perusahaan) dan PT
Telkom untuk mencakup seluruh Indonesia. Area satelityangsaat ini digunakan :
. Palapa B4 (longitude 118.0"E)
. Palapa C2 (longitude 113.0"E)
. Telkom 7 (longftude 108.0"E)
Dalam menyediakan koneksi internasional Lintasarta bekerjasama dengan Equant untuk
koneksi di220 negara. Cakupan internasional yang disediakan saat ini antara lain: china,
Australia Germany, HongKong, Fdi, Denmark, India New, caledonia, France, Iapan, New
zealand., Itali, Korea South, Netherlands, Malaysia, united Kingdom, Singapore,
yugoslavia, Angola, Argentina, colombia, Botswana, Brazil,Mexico, Egypt, Ecuador,
venezuela, Morocco, peru, USA, dII
D. Struktur Organisasi Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI
PT. APLIKANUSA LINTASARTA
PIMPINAN PERUSAHAAN
ACHMAD FAUZAN
TEKNISI 1
DIMYATITEKNISI 2
AHMAD SAUQYTEKNISI 3
MUJTAHID
BAB II
KEGIATAN KEILMUAN
A. Pendahuluan
VSAT adalah terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di
banyak lokasi dan terhubung ke Hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena
parabola diameter hingga 4 meter. VSAT menyediakan lebar bandwith sampai dengan
4Mbit/s. Satelit komunikasi merupakan stasiun Relay atau Repeater gelombang
microwave yang diletakkan di angkasa. Satelit ini menerima sinyal radio dengan bidang
frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang
berbeda.
Jaringan VSAT menyediakan akses yang sangat efisien. Metode ini sangat efektif
untuk distribusi data ke banyak lokasi dengan tingkat pelayanan dan perawatan yang
sama di tiap titik. VSAT mudah diatur dari satu tempat, dibanding dengan komunikasi
terestrial yang menggunakan banyak jalur komunikasi dan peralatan dari penyedia
jaringan dan vendor yang berbeda.
B. Sejarah Perkembangan
Pada tahun 1957 diluncurkan Satelit SPUTNIK oleh Uni Sovyet yang mengawali
kemajuan teknologi dibidang komunikasi satelit dengan menggunakan gelombang
Microwave. Komunikasi satelit ini banyak memberi keuntungan yaitu lebih banyak
informasi yang dapat ditumpangkan dengan menggunakan Microwave 62 frekuensi Giga
Hertz, kemudian jangkauan pancarnya luas bahkan dapat menjangkau tempat-tempat
terpencil. Untuk pelaksanaan komunikasi, satelit harus mengorbit atau mengelilingi bumi
yang berotasi. Orbit yang digunakan adalah orbit Geosynchronous dimana dengan
menggunakan orbit ini sebuah satelit dapat menjangkau sepertiga bagian bumi dengan
ketinggian 36.000 Km (22.300 Miles) dari permukaan bumi, satelit yang mencapai
ketinggian seperti ini memiliki lintasan yang mengelilingi bumi selama 24 jam sehingga
akan selalu tampak diam terhadap suatu titik di permukaan bumi. Satelit dengan
menggunakan orbit ini sangat menguntungkan yaitu biaya untuk mengontrol satelit relatif
lebih rendah dan hubungan tidak pernah putus. Satelit Intelsat dan Palapa adalah
beberapa contoh satelit yang menggunakan orbit Geosynchronus. Dengan
berbagai kemajuan teknologi yang pesat, satelit-satelit ini banyak dipergunakan
diberbagai bidang, adapun fungsinya sebagai berikut :
a. Sebagai Satelit mata-mata
b. Satelit cuaca dan navigasi
c. Satelit pengindraan jarak jauh dan pemetaan bumi
d. Satelit penyelidikan
e. Satelit Komunikasi
Dari kelima fungsi satelit tersebut yang akan kita bahas untuk keperluan VSAT
ini adalah satelit komunikasi. Pemasangan stasiun penghubung dari satelit ke bumi
disebut stasiun bumi yang berfungsi untuk memancarkan sinyal radio ke satelit pada
suatunbidang frekuensi lintas atas atau up link dan menerima kembali sinyal radio dari
satelit yang sudah diperkuat dan diubah bidang frekuensinya yang disebut lintas bawah
atau down link. Dengan adanya satelit sebagai barometer dari perkembangan atau
kemajuan teknologi maka muncullah berbagai produk dan jasa baru dalam bidng
komunikasi. Keinginan dan tuntutan konsumen untuk mendapatkan pelayanan
telekomunikasi yang terpadu semakin mendesak. Pelayanan terpadu termasuk mencakup
data, suara dan juga video. Salah satu alternatif media telekomunikasi yang menawarkan
kemampuan untuk hubungan jangkauan yang lebih luas dan terpadu adalah Sistem
Komunikasi Satelit Mikro (SKSBM) atau yang biasa di kenal dengan nama Very Small
Aperture Terminal (VSAT) yang secara sederhana menggambarkan sebuah stasiun bumi
dengan diameter antena yang kecil. VSAT berperan penting dalam berbagai ragam
penyediaan jasa seperti online audio / video, data dan aplikasi multimedia. Dari jasanya
VSAT terdiri dari VSAT Link, VSAT Net, VSAT Frame Relay, VSAT Teleport dan
VSAT IP. VSAT terdiri dari dua modul, yaitu Outdoor unit (ODU) dan Digital Indoor
unit(DIU). ODU merupakan perangkat interface antara VSAT dengan satelit. Perangkat
outdoor biasanya diletakkan di halaman atau di atap. Perangkat ini terdiri dari antena
parabola, Penerima frekuensi radio (RFT). DIU merupakan interface antara VSAT
dengan terminal user. Perangkat indoor adalah modem satelit yang berbentuk kotak kecil,
yang diletakkan dekat dengan computer. Perangkat ini terdiri dari bagian penerima dan
pengirim.
C. Jenis-Jenis VSAT
1. VSAT Link
VSAT Link merupakan jenis komunikasi yang langsung (point to point)
berhubungan antara dua buah stasiun bumi tanpa ada stasiun pusat sebagai pengontrol.
VSAT Link sering dikenal dengan nama SCPC (Single Channel Per Carrier). SCPC
merupakan jasa komunikasi yang menyediakan sebuah kanal khusus untuk satu carrier
sehingga dalam pelaksanaan komunikasi tidak terganggu oleh carrier yang lain.
Kelemahan dari jaringan VSAT adalah delay yang tinggi. Tetapi karena SCPC ini selalu
dalam keadaan siap atau On, otomatis biaya yang dikeluarkan cukup besar. VSAT Link
menggunakan metode akses FDMA (Frequensy Division Multiple Access). Cara kerjanya
dengan metode pemberian frekuensi-frekuensi yang berbeda kepada stasiun bumi
penerima menggunakan sumber satelit. Sehingga dalam sistem FDMA ini
frekuensifrekuensi yang berbeda itu sudah ditentukan untuk setiap carrier sehingga tidak
saling tercampur dan pemeliharaan batas komponen intermodulasi carrier tersebut tetap
dalam level nominalnya. Dalam konsep ini penguatan pada transponder satelit lebih besar
daripada di terminal bumi.
Keuntungan dari sistem FDMA antara lain :
1. Kemampuan mengaplikasikan sistem transmisi analog maupun digital
2. Tidak memerlukan code transmisi khusus
3. Kapasitas alokasi frekuensi yang sederhana
4. Tidak memerlukan sinkronisasi waktu atau jaringan
5. Peralatan penerimanya cukup sederhana dan murah.
Kerugiannya dari sistem FDMA antara lain :
1. Memerlukan band frekuensi diantara sinyal informasi sehingga mengurangi bandwidth
yang tersedia
2. Dibutuhkan power balancing (penyeimbang) untuk menghindari sinyal yang terlalu
kuat disisi penerima
3. Dibutuhkan amplifier tambahan sebagai penghilang pengaruh intermodulasi maupun
distorsi
a. Gambar Vsat Link
2. VSAT NET
Jenis komunikasi VSAT Net dapat digunakan untuk berhubungan antara terminal
VSAT (remote) yang satu ke Terminal VSAT yang lainnya dengan menggunakan stasiun
pusat bumi atau disebut stasiun HUB yang berfungsi sebagai pengendali jalannya
komunikasi antar remote. VSAT Net menggunakan topologi star dengan metode akses
TDMA (Time Division Multiple Access). Penggunaan sistem metode akses TDMA
pertama pada satelit dilakukan bulan Januari 1985 dan mencakup samudera atlantik untuk
pertama kalinya. Semenjak itu sistem TDMA dengan cepat diterima banyak negara dan
paling banyak digunakan dalam sistem komunikasi. Cara kerjanya yaitu memberikan
sinyal transmit (frekuensi pemancar) yang sama terhadap stasiun bumi tetapi dibedakan
berdasarkan waktu pengirimannya (time slots). Jadi pemisahan frekuensi dilakukan
dengan mengalokasikan time slot yang berbeda-beda pada frekensi pemancar.
Keuntungan TDMA antara lain :
1. Signal carrier dari pemancar diberikan ke penerima dalam beberapa waktu yang telah
ditentukan sehingga amplifier pemancar bisa dioperasikan walaupun dekat daerah
saturasi dengan menekan pengaruh intermodulasi dan distorsi.
2. Sinkronisasi TDMA dalam mengaplikasikan system transmisi digital lebih baik dari
FDMA
Kerugian TDMA antara lain :
1. Membutuhkan proses sinkronisasi yang tepat
2. Setiap stasiun transmisi harus mendapatkan time slot yang tepat.
3. Bit dan frame waktu harus dikirim dan dimaintain dengan sinkronisasi TDMA,
sehingga hanya trafik digital saja yang dapat disinkronisasikan dengan TDMA.
2.1 Implementasi Jaringan VSAT Net
PT. Aplikanusa Lintasarta mempunyai layanan jaringan bernama VSAT NET.
VSAT adalah sebuah layanan sistem komunikasi data yang menggunakan media akses
satelit dengan teknologi Time Division Multiplex(TDM)/ Time Division Multiple Access
(TDMA) berbasis pada standar Protokol Legacy. Layanan ini mendukung protokol
jaringan berbasis legacy hingga Internet Protocol (IP). Teknologi yang digunakan untuk
jasa - jasa tersebut adalah teknologi Time Division Multiplex (TDM)/ Time Division
Multiple Accsess (TDMA). Adapun cakupan layanan jasa satelit adalah seluruh lokasi
yang ada di Indonesia. Topologi sistem VSAT NET berupa star dengan satu sistem Hub
dan sejumlah remote. Di setiap remote station, komputer dan perangkat pelanggan
dihubungkan ke terminal melalui perangkat DIU. Hub berkomunikasi dengan antena
remote menggunakan kanal TDM sedangkan antena remote mengirimkan data ke hub
menggunakan kanal TDMA. Dengan menggunakan VSAT, layanan jasa satelit
memperluas jangkauan area cakupan khususnya untuk lokasi pelanggan yang terletak di
luar kota besar dan daerah terpencil. Perbedaan antara VSAT Net, VSAT Link dan VSAT
IP Ketiga dapat melayani kebutuhan hubungan antar LAN, dengan karakteristik sebagai
berikut :
Vsat Net Vsat Ip Vsat Link
Merek Hughes Hughes Commtech, RadyneCommstream
Protokol SDLC, X25 TCP IP Clear Channel
Jenis komunikasi Legacy data LAN2LAN Legacy data,LAN2LAN, voice
Teknologi TDM/TDMA TDM/TDMA FDMA
Perangkat tambahan - - -
Tabel : Perbedaan VSAT Net, VSAT IP, dan VSAT Link
VSAT Net dan VSAT IP akan sesuai untuk jenis aplikasi transaksional seperti
online banking, reservasi mesin ATM (Automated Teller Machine) dll. VSAT Net dan
VSAT IP menggunakan teknologi TDM/TDMA dimana dilakukan sharing transponder
satelit (share Bandwith) sehingga tidak dianjurkan untuk melakukan komunikasi suara,
sebaliknya VSAT Link merupakan sistem SCPC (single channel per carrier)
menggunakan teknologi FDMA (frequency division multiple access) dimana alikasi
transponder satelit digunakan dedicated (dedicated bandwidth) sehingga dapat digunakan
untuk komunikasi suara. Kelebihan dari VSAT Lintasarta, karena memiliki jaringan
terestrial maka pelanggan mempunyai pilihan backbone terestrial. Contohnya, VSAT Net
dengan konfigurasi single Hop. Keuntungan bagi pelanggan adalah dapat menikmati
respon time yang lebih cepat. Peruntukan produk VSAT dapat dilihat pada bagan
berikut :
Keterangan VSAT Net VSAT IP VSAT Link
Legacy data (X25, SDLC) + - +
LAN2LAN - + +
Kombinasi legacy data,
LAN2LAN, voice
- - +
Memiliki backhaul
terestrial
- - +
Stasiun Hub VSAT Net Lintasarta terletak di Cipete dan Jatiluhur. Hub Cipete
beroperasi sejak tahun 1992, perangkat yang digunakan menggunakan perangkat Hughes
Network System. Perangkat tersebut mendukung protokol bit transparan, X25, SDLC,
dan LANA. Sedangkan Hub Jatiluhur beroperasi sejak tahun 2003, perangkat yang
digunakan menggunakan perangkat Hughes Network System. Perangkat tersebut
mendukung protokol bit transparan, X25, SDLC, dan LANA.
b. Gambar Vsat Net
VSAT Net Lintasarta memiliki dua grup jaringan yang saling mendukung. Adanya
transponder di 3 satelit memungkinkan Lintasarta memanfaatkannya jika terjadi
gangguan transponder. Selain itu, berkat kerja sama yang erat, Lintasarta dapat
memanfaatkan Stasiun Pengendali Mini (antena 6.1m) milik Bank BNI sebagai Stasiun
Pendukung. Stasiun Hub VSAT IP dan VSAT Net Lintasarta terletak di Stasiun Bumi
milik Indosat di Jatiluhur Jawa Barat. Dengan antenna transmisi berukuran 9 m.
Lintasarta juga memiliki kerja sama dengan Indosat dalam pengelolaan Sistem VSAT IP
milik Indosat yang berada di lokasi tersebut.
c. Gambar antenna reflecktor
Antena VSAT menggunakan RFH (Radio Frequency Head) Type 3. RFH
digunakan pada jaringan VSAT Net, dan VSAT IP. RFH ini mempunyai fungsi seperti
RFT (Radio Frequency Transceiver) dan SSPA(Solid State Power Amplifier). RFT dan
SSPA digunakan untuk jaringan VSAT Link. Sebagai SSPA, RFH akan menguatkan
sinyal up-link, selanjutnya dipancarkan kepada satelit (melalui antena). RFH sebagai
RFT mempunyai beberapa fungsi :
1. Sebagai penguat sinyal (gain) TX dan RX. RFT menguatkan signal TX (up link) yang
berasal dari DIU dan menguatkan sinyal RX (down link) yang berasal dari LNA.
2. Up Converter, mengubah sinyal L-Band (950 MHz-1450 MHz) berasal dari DIU
menjadi sinyal C-Band UP Link (5925 MHz-6425 MHz).
3. Down converter, mengubah sinyal C-Band downlink (3700 MHz – 4200 MHz) berasal
dari LNA menjadi sinyal L-Band.
4. RFH mensuplai LNA dengan tegangan ± 13 Volt DC. Jarak satelit geostasioner dengan
bumi ± 36.000 Km. Karena jauhnya jarak tersebut maka sinyal yang diterima oleh stasiun
bumi lebih kecil dibandingkan dengan noise-nya. Untuk itu diperlukan suatu perangkat
yang dapat menguatkan sinyal sekaligus mengurangi noise, perangkat tersebut adalah
LNA (Low Noise Amplifier). LNA termasuk ke dalam perangkat penerima (RX) dengan
frekuensi 3.700 MHz-4200 MHz (C-Band). Input LNA adalah sinyal yang berasal dari
antena melalui feedhorn sedangkan outputnya dihubungkan kepada RX RF pada RFT.
LNA adalah perangkat aktif, di dalamnya terdiri dari rangkaian elektronik yang mendapat
sumber tegangan DC berasal dari RFH (RX RF).
Modem (modulator demulator) untuk VSAT memiliki beberapa fungsi,
Modulator berfungsi mengubah sinyal baseband (sinyal data) menjadi sinyal analog
(sinyal carrier) dengan frekuensi 52MHz-88MHz (frekuensi IF), sedangkan demodulator
berfungsi mengubah sinyal analog (sinyal carrier) 52Mhz-88Mhz menjadi sinyal
baseband.
Perangkat DIU yang digunakan untuk VSAT Net, PT Aplikanusa Lintasarta
menyediakan 3 pilihan PES, yaitu PES 5000, PES 6000, PES 8000. PES merupakan
kependekan dari Personal Earth Station. Yang membedakan ketiga modem ini adalah
kapasitas yang didukung. PES 6000 memiliki 2 buah slot, yaitu satu slot data dan satu
slot card IFM. Sedangkan untuk PES 8000 menyediakan empat slot, tiga slot untuk data
dan satu slot untuk IFM. IFM( Intermediate Frequency Module) mempunyai beberapa
fungsi, untuk fungsi transmit yaitu mengubah sinyal baseband berasal dari “MPC/CPC”
menjadi sinyal analog (LBand) untuk diteruskan kepada RFH, fungsi receive yaitu
mengubah sinyal analog (L-Band) berasal dari RFH menjadi sinyal baseband untuk
diteruskan kepada “MPC/CPC”, fungsi lain yaitu sebagai pengatur kinerja sistem PES.
IFM bersama-sama dengan FH menentukan besarnya power level dan timing offset pada
saat commissioning. Port Card slot merupakan interface untuk koneksi modem ke
Junction Box, dari port Junction Box ini dapat dikoneksikan lagi keperangkat pengguna.
Card data dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain TPC (Turbo Port Card),
CPC( Compact Port Card),dan MPC (Multi Port Card). Perbedaan antara MPC dan CPC
adalah dilihat dari kapasitasnya. Kapasitas MPC lebih besar dari pada kapasitas CPC.
MPC bisa menyediakan 8 port via 2 junction box,sedangkan CPC hanya 4 port via 1
junction box. TPC menyediakan up to 4 port, via 1 junction box, plus Ethernet LAN dan
Token Ring Lan. Untuk PES 5000 harus menggunakan antena RF tigris, sedangkan untuk
PES 6000 dan 8000 menggunakan antenna 1,8m RFH/ RF type 3.
D. Perangkat VSAT dan fungsinya
Reflecktor Antenna berbentik parabola yang
berfungsi untuk mematulkan sinyal
imformasi ke satelit
canester Leher dari pada VSAT yang berfungsi
untuk memudahkan kita menggeser
arah reflecktor pada saat mencari sinyal
monting Tiang penyangga yang berfungsi untuk menopang reflecktor
Kaki-kaki
VSAT
Berfungsi untuk menopang berdirinya monting
feedsupport Berfungsi untuk memegang RFU
RFU Berfungsi untuk mengirim sinyal ke
satelite
LNB Berfungsi untuk menerima sinyal yang
di kirim dari satelit
feedhorn Berbentuk corong yang berfungsi untuk memantulkan sinyal ke reflecktor
Modem HX
50
Berfungsi untuk mengolah sinyal
PSU modem Berfungsi untuk menyuplai daya ke modem
Connector F Berfungsi sebagai antara perangkat IDU dengan ODU
E. Langkah Instalasi
a. Merakit kaki-kaki VSAT agar tersambung dengan monting dan juga canester
b. Kita harus membuat landasan terlebih dahulu. Membuat landasan sangat penting karna
berkaitan dengan penempatan posisi VSAT, buatlah tempat untuk meletakkan kaki-kaki
VSAT kemudian cor bagian kaki sekuat mungkin agar antenna VSAT tidak bergoyang
c. Pasang antenna reflecktor bersama dengan feedsupport
d. Rakit RFU,Feedhorn, dan juga LNB kemudian pasanglah RFU yang sudah dirakit ,
letakkan pada feedsupport
e. Membuat pengkabelan dengan mengcrimping connector F dengan jenis kabel coaxial
f. Instalasi jalur pengkabelan sesuai jalur yang di izinkan oleh pelanggan
g. Merapikan kabel.
F. Mengaktivasi Modem HX 50
a. Siapkan laptop,kabel Lan, dan juga aplikasi Putty
b. Aktifkan modem pelanggan, dengan menginstalasi semua pengkabelan
c. Hubungkan kabel LAN jenis straight dengan modem
d. Setting ip modem pada laptop
e. Bukalah aplikasi putty
f. Masukkan ip default modem, dengan mencentang telnet dan isilah port (1953) tekan
enter
g. Pada tampilan awal putty pilih menu (a) untuk memasukkan parameter baru.dan ketik
(pw) untuk menyimpan parameter
h. Stelah itu modem akan reboot
i. Buka kembali aplikasi Putty, lakukan download parameter pilih menu (f) untuk
menjalankan proses download
j. Setelah download selesai, modem akan medapatkan Ip baru
k. Ganti Ip laptop dengan Ip yang sudah di download
l. Tes ping ke Ip
m. Langkah terkahir daftarkan SN modem ke pusat untuk melakukan routing
n. Setelah routing selesai modem akan restar.
o. Modem siap di gunakan
BAB III
ANALISA MASALAH
1. ANALISA PERMASALAHAN JARINGAN LINTASARTA
A. Permasalahan dari segi Indikasi Modem HX 50
Masalah Penyelesaian
lLampu indikasi
LAN pada
modem mati
Cek koneksi kabel LAN antara modem dan laptop
Cek modem
Restar modem
Lampu transmit
pada modem mati
Cek inyal modem
Cek koneksi connector F,apakah terhububg dengan perangkat TX
Restar modem
Lampu reseive
pada modem mati
Cek sinyal modem
Restar modem
Lampu system
pada modem mati
Cek parameter apakah sudah di download
Cek apakah modem sudah di routing dari pusat
Restar modem
Lampu power
pada modem
kedap kedip
Cek parameter apakah sudah di download
Lampu power
pada modem mati
Restar modem
Cek PSU modem
Cek tegangan
B. Permasalahan dari segi Hardware
Masalah Penyelesain
Lampu LAN pada
modem mati
Cek apakah modem dalam keadaan normal,jika modem tidak
bermasalah cobalah dengan me reset modem
Cek connector apakah connector tidak rusak dan cek juga kabel
LAN yang sedang digunakan.
Restar modem
Lampu transmite pada
modem mati
Cek apakah modem dalam keadaan normal,jika modem
bermasalah, cobalah dengan mengganti modem, namun jika
lampu transmite tetap tidak mau menyala, cobalah dengan
mengganti perangkat RFU dengan yang baru.
Cek apakah connector F rusak, jika rusak cobalah dengan
mengganti connector.
Lampu reseive pada
modem mati
Cek apakah modem dalam keadaan normal,jika modem tidak
bermasalah coba reset modem, namu jika modem bermasalah
cobalah dengan mengganti modem.
Cek apakah connector F rusak, jika rusak cobalah dengan
mengganti connector.
Cek perangkat LNB, jiak pernagkat LNB bermsalah, cobalah
ganti pernagkat LNB dengan yang baru
Lampu sytem pada Cek apakah modem dalam keadaan normal,jika modem tidak
modem mati bermasalah coba reset modem, namu jika modem bermasalah
cobalah dengan mengganti modem.
Cek kembali parameter modem apakah sudah di routing dari
pusat. Jika modem sudah di routing cobalah dengan merestar
modem
Lampu power pada
modem mati
Cek apakah modem dalam keadaan normal,jika modem tidak
bermasalah coba reset modem, namu jika modem bermasalah
cobalah dengan mengganti modem.
Cek PSU modem,jika bermasalah cobalah dengan mengganti
PSU dengan yang baru
C. Permasalahan dari segi System
Masalah Penyelesaian
Koneksi Lambat Cek sinyal modem,jika sinyal kurang atau tidak sampai pada
target, cobalah mencari sinyal kembali(repointing)
Cek ping ke ip DNS, jika timing pada hasil tes ping melebihi
1000, cobalah untuk konsul ke pusat langsung
Restar modem
Tidak bisa browser dan
tidak bisa transaksi
Cek routingan modem dengan tes ping ke Ip DNS, jika respon
pada tes ping menyataka Request Time Out, maka modem
tersebut belum di rioting, konfirmasi ke pusat untuk routing
modem
2. ANALISA PERMASALAHAN UMUM
A. Permasalahan dari segi Sekolah
Permasalahan Penyelesaian
Kurangnya pengawasan
dan bimbingan dari
Sekolah selama kita
berada di Industri
Untuk pihak sekolah agar lebih meningkatkan kunjungan ke
DU/DI
Kurangnya ilmu tehnik
yang kita dapatkan dari
Sekolah
Untuk pihak Sekolah untuk meningkatkan praktek pada jam
praktek agar kita mempunyai pengetahuan lebih ketika
berada di Industri
Kurangnya apresiasi dari
sekolah
Untuk pihak Sekolah agar menyiapkan paket yang berisi
kenang-kenangan yang di berikan untuk Industri
B. Permasalahan dari segi Industri
Permasalahan Penyelesaian
Kurangnya bimbingan
kepada kita dari pihak
industri
Untuk pihak industri agar lebih meningkatkan bimbingan dan
pengarahan kepada kami
Lokasi-lokasi yang kami
kunjungi sangat jauh dan
tidak sesuai dengan SPJ
per lokasi
Untuk pihak industri agar meninjau lebih lanjut mengenai
SPJ berhubung dengan jauhnya lokasi yang kita kunjungi
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Sebagia kesimpulan laporan akhir berikut ini adalah
Selama melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) penulis menemukan jati diri
selama berada di lingkungan industri dan berinteraksi dalam lingkunagn masyarakat luas
dan juga beinteraksi dengan pelanggan.
Beriteraksi atau mengeluti dunia usaha tidak sangat mudah, ada banyak hal yang perlu
dilakukan agar orang yang akan kita kunjungi(Pelanggan) dapat terkesan akan apa yang
kita lakukan atau kerjakan.
Pembelejaran di Dunia Industri atau Dunia Kerja adalah suatu strategi yang
memberikan peluang bagi kita yang melaksanakan proses belajar melalui bekerja
langsung (learning by dowing) dapat menunjukkan kemampuan kita. Dengan adanya
PRAKERIN penulis dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di
lingkungan Dunia Kerja yang langsung di bimbing oleh pihak Industri dan juga langsung
terjun ke lapangan untuk berinterkasi dengan pelanggan dan bahkan kami dapat
mengukur sejauh mana penguasaan ilmu praktek jaringan ternyata belum apa-apanya di
banding dengan para karyawan dari tempat industri kita. Akhirnya kami bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kami telah menyelesaikan praktek kerja industri.
Saran
1. Hendaknya lebih meningkatkan sosialisa ke Dunia Industri untuk lebih mengetahui
kemajuan tekhnologi masa sekarang ini.
2. Dan juga harapan penulis untuk meningkatkan kedisiplinan sekolah di tegaskan
3. Proses pembelajaran ditingkatkan
4. Tiap jurusan harus diaktifkan praktek saat jam praktek di Sekolah, agar kita lebih mahir
pada jurusan kita masing-masing
5. Dan juga agar guru-guru selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa/siswi
SMKN 2 KURIPAN