apakah isis

Upload: ghozyfatah

Post on 05-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    1/42

    Negara Islam Irak dan Syam (ISIS /ˈaɪsɪs/) (Bahasa Arab: al-Dawlah al-Islāfī al-ʻIrāq wa-al-Shām) juga dikenal sebagai Negara Islam (bahasa Inggris: Islamic State (IS) bahas Arab:  ad-Dawlah al-ʾIslāmiyyah), dan Negara Islam Irak dan Levant (bahasa Inggris: IslState of Iraq and the Levant (ISIL) adalah sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diaIrak dan Suriah. Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari dan didukung oleh berbagai kelomppemberontak Sunni, termasuk organisasi-organisasi pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katb Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaSunni.

    Apakah ISIS

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    2/42

    ISIS sebelumnya adalah bagian dari Al-Qaidah. Dibawah kepemimpinan Abu Bakar al-Baghdadi ISIS

    sempat menyatakan diri bergabung dengan Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai

    satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. Namun karena metode ISIS/ISIL dianggap bertentangan dengan

    Al-Qaidah lantaran telah berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektariandi Irak dan Suriah, ISIS dianggap tidak lagi sejalan dengan Al-Qaidah. Sebagai balasannya, Front Al-Nusra

    lalu melancarkan serangan perlawanan terhadap ISIS/ISIL guna merebut kembali kontrol atas Abu

    Kamal, wilayah timur Suriah yang berbatasan dengan Irak.]Namun karena kebrutalan dan ambisi dari

    ISIS yang tidak segan melakukan penyiksaan bahkan pembunuhan terhadap para penentangnya, ISIS

    bisa menguasai sebagian besar wilayah Irak. Bahkan dibawah kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ISIS

    mendeklarasikan Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah dan juga menyatakan Al-Baghdadi akan

    menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.

    Pada 15 Mei 2010 diangkatlah pemimpin baru yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi untuk menggantikan Abu

    Umar Al Baghdadi yang telah meninggal. Seiring dengan Revolusi di Jazirah Arab yang dikenal dengan

    Musim Semi Arab dalam menumbangkan para diktator seperti yang terjadi di Tunisia, Libya dan Mesir,maka terjadi pula revolusi di Suriah, hanya saja demonstrasi rakyat di Suriah disambut dengan kekerasan

    dari Tentara Presiden Bashar Assad. Akibatnya Rakyat Suriah melakukan perlawaan dalam kelompok-

    kelompok bersenjata. Kelompok-kelompok ini dibantu oleh para pejuang dari luar negeri termasuk dari

    Negara Islam Irak. Dan ketika kelompok-kelompok pejuang rakyat Suriah ini akhirnya mampu

    membebaskan beberapa kota termasuk wilayah perbatasan dengan Irak maka menyatulah beberapa

    kota di Irak dan di Suriah dalam kontrol Negara Islam Irak.

    ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah karena mempunyai ribuan personel pasukan perang,

    yang siap mendeklarasikan perang terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang

    berdirinya negara Islam.Mereka menjadi kekuatan politik baru yang siap melancarkan serangan yang

     jauh lebih brutal daripada Al-Qaidah. Gerakan revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk

    menggulingkan rezim otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang siap

    melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap tidak mampu mengemban

    misi terbentuknya negara Islam. Ironisnya, mereka mengabsahkan kekerasan untuk menindas kaum

    minoritas dan menyerang rezim yang tidak sejalan dengan paradigma negara Islam. ISIS menjadi

    kekuatan politik riil dengan ideologi yang jelas dan wilayah yang diduduki dengan cara-cara kekerasan.

    Sejarah berdirinya

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    3/42

    Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi.[15] Dibawah kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri untuk bergabung dengan

    Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunyaafiliasi Al-Qaidah di Suriah. ISIS memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga tahun 2014. Namun karena misi berbelok dari misiperjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak danSuriah dan penggunaan aksi-aksi kekerasan, Al-Qaidah lalu tidakmengakui kelompok ini sebagai bagian darinya lagi.[16] Abu Bakar al-Baghdadi bahkan bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma.[17]Pemimpin militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi ini juga menyerukan umatIslam untuk tunduk kepadanya.[18]

    Siapakah pemimpinnya

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    4/42

    Sejak tahun 2006, ISIS memiliki kekuatan militer besar dan menjadiorganisasi militer terkuat di Irak. Mereka mulai memberi pengaruh di

    daerah yang luas, tetapi mereka harus berhadapan dengan munculnyaorganisasi Dewan Kebangkitan yang merupakan perhimpunanbersenjata dari klan dan kabilah Irak, yang didirikan untuk melawanorganisasi al-Qaeda serta mendapat dukungan pasukan AS danpemerintah Irak.

    Sedangkan di Suriah, ISIS yang menghimpun para pasukan dengankualitas tempur yang lebih baik, berhasil meraih sejumlah kemenangandi Suriah. Mereka relatif menguasai penuh wilayah Deir al-Zour diperbatasan dengan Irak. Tapi di sisi lain, mereka kehilangan pengaruh

    di Aleppo dan pedesaan sekitarnya, hingga akhirnya seluruhpasukannya harus angkat kaki dari Aleppo.

    Charles Lester, peneliti Pusat BrookingsInstitute yang terletak di Doha,menyebutkan perkiraan jumlah pasukan organisasi Daulah Islamiyah diSuriah mencapai 6000 atau 7000 personil. Sedangkan di Irak, sekitar5000 hingga 6000 personil.

     Aljazeera menyebutkan, secara umum pasukan organisasi DaulahIslamiyah, mayoritas pasukannya ada di Suriah. Mereka adalah orang-orang Suriah. Akan tetapi pemimpin organisasi Daulah, mayoritasdatang dari luar Suriah yang sebelumnya memiliki pengalaman perangdi Irak, Chechnya, Afghanistan dan berbagai medan tempur lainnya.Sedangkan di Irak, mayoritas pasukan Daulah Islamiyah adalah orang-orang Iraq sendiri. Pakar masalah Timur Tengah Roman Caillet dariFrench Institute mengatakan bahwa mayoritas pasukan organisasiDaulah Islamiyah, adalah orang-orang Irak atau Libya.

    Berapa anggotanya

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    5/42

    FATWA DAN KOMENTAR

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    6/42

    KONTRA

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    7/42

    Pada tanggal 4 Juli 2014, Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia

    (IUMS), yang dipimpin oleh Syaikh Yusuf Qaradhawi,mengeluarkan pernyataan bahwa deklarasi khilafah yangdilakukan ISIS untuk wilayah di Irak dan Suriah tidak sah secarasyariah Islam.

    Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia (IUMS)

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    8/42

    Amir Hizbut Tahrir, Syaikh ‘Atha bin Khalil Abu Ar Rasytah, menjawab pertanyaan terkait deklarasi

    tegaknya khilafah di akun Facebook-nya dan menegaskan kembali pernyataannya itu di situs Hizbut

    Tahrir. Berikut merupakan terjemahan pernyataan Syaikh ‘Atha yang dimuat di situs Hizbut Tahrir

    Indonesia, pada Kamis (3/7/2014) tersebut.

    Proklamasi Tegaknya al-Khilafah oleh ISIS

    Kepada semua saudara yang mengirimkan permintaan penjelasan tentang proklamasi tegaknya al-

    Khilafah oleh ISIS… dan mohon maaf tidak dituliskan nama-nama Anda karena sangat banyak…

    Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

    Kami telah kirimkan sebelumnya jawaban pada waktu itu dan saya ingin ulangi kepada Anda:

    Saudara-saudara yang dimuliakan,

      1.Sesungguhnya tanzhim (organisasi) apapun yang ingin memproklamirkan al-Khilafah di suatu

    tempat, yang wajib baginya adalah mengikuti thariqah Rasulullah Saw dalam hal itu. Diantaranya adalah,

    organisasi itu memiliki kekuasaan yang menonjol di tempat tersebut, yang menjaga keamanannya di

    dalam dan di luar negeri. Harus ada pilar-pilar negara di daerah yang di situ diproklamirkan al-Khilafah…

    Itulah yang dahulu ada pada Rasulullah Saw ketika beliau mendirikan Daulah Islamiyah di al-Madinah al-

    Munawarah: Kekuasaan di sana adalah milik Rasul Saw, keamanan dalam negeri dan luar negerinya

    dijamin dengan keamanan (kekuasaan) Islam, dan negara itu memiliki pilar-pilar negara di wilayah

    tersebut.

      2. Sementara itu, organisasi yang memproklamirkan al-Khilafah tersebut, tidak memiliki kekuasaan

    atas Suriah dan tidak pula atas Irak. Organisasi itu juga tidak merealisasi keamanan dan rasa aman di

    dalam negeri dan tidak pula di luar negeri, hingga orang yang dibaiat sebagai khalifah saja tidak bisa

    muncul di sana secara terbuka, akan tetapi keadaannya tetap tersembunyi seperti keadaannya sebelum

    proklamasi daulah! Ini menyalahi apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Rasulullah Saw, sebelum

    daulah tegak, boleh saja bersembunyi di goa Tsur. Akan tetapi setelah berdiri daulah, beliau Saw

    memelihara urusan-urusan masyarakat, memimpin pasukan, memutuskan perkara di antara orang-

    orang yang bersengketa, mengirim para utusan, dan menerima para utusan secara terbuka tanpa

    sembunyi. Jadi, sebelum berdiri daulah berbeda dengan sesudahnya… Begitulah, proklamasi organisasi

    itu atas al-Khilafah adalah ucapan sia-sia (laghwun) tanpa isi. Itu sama saja dengan yang sebelumnya

    dalam hal proklamasi al-Khilafah, tanpa realita riil di lapangan dan tidak memiliki pilar-pilar. Semua itu

    hanya untuk memuaskan apa yang ada di dalam diri mereka. Yang ini memproklamirkan diri sebagaikhalifah. Yang itu memproklamirkan diri sebagai al-Mahdi… dan sebagainya, tanpa pilar-pilar, tanpa

    kekuasaan dan tanpa menguasai keamanan dan rasan aman…!

      3. Sesungguhnya al-Khilafah adalah negara yang punya bobot. Syariah telah menjelaskan thariqah

    pendiriannya dan tata cara menggali hukum-hukumnya tentang pemerintahan, politik, ekonomi,

    hubungan-hubungan internasional… Bukan hanya proklamasi nama tanpa isi, yang dilontarkan di situs-

    situs elektronik atau media massa-media massa audio visual. Proklamasi al-Khilafah merupakan kejadian

    agung yang mengguncang dunia. Akarnya menancap dalam di bumi. Kekuasaannya menjaga keamanan

    dalam dan luar negeri atas wilayah tersebut, menerapkan Islam di dalam negeri dan mengembannya ke

    seluruh dunia dengan dakwah dan jihad…

      4.Proklamasi yang terjadi adalah ucapan yang sia-sia (laghwun), tidak memajukan dan tidak

    Komentar amir HT

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    9/42

    memundurkan dalam hal realita organisasi ISIS. ISIS adalah gerakan bersenjata, baik sebelum proklamasi

    dan setelah proklamasi. Posisinya seperti gerakan-gerakan bersenjata lainnya yang saling memerangi

    satu sama lain dan juga berperang melawan rezim, tanpa satu pun dari faksi-faksi itu bisa meluaskan

    kekuasaan atas Suria atau Irak atau keduanya. Seandainya ada faksi dari faksi-faksi itu, termasuk ISIS,

    yang mampu meluaskan kekuasaannya atas wilayah yang memiliki pilar-pilar negara dan

    memproklamasikan al-Khilafah serta menerapkan Islam, niscaya layak untuk dibahas guna dilihat jika al-

    Khilafah yang didirikannya sesuai hukum-hukum syariah, sehingga pada saat itu diikuti. Hal itu karena

    penegakan al-Khilafah merupakan kewajiban atas kaum Muslimin dan bukan fardhu atas Hizbut Tahrir

    saja. Maka siapa saja yang berhasil menegakkannya dengan benar, ia diikuti… Fakta yang terjadi saat initidak lah seperti itu. Semua faksi bersenjata (milisi), di antaranya ISIS, tidak memiliki pilar-pilar negara,

    tidak memiliki kekuasaan atas wilayah, dan tidak menguasai keamanan dan rasa aman. Karena itu,

    proklamasi ISIS atas tegaknya al-Khilafah adalah ucapan sia-sia (laghwun), tidak layak diperhatikan untuk

    dibahas pada realitanya sebab sudah tampak jelas…

      5.Yang layak untuk diperhatikan dan dikaji adalah kekhawatiran adanya dampak negatif atas

    proklamasi ini, terkait ide al-Khilafah pada orang-orang yang berpikiran dangkal. Sehingga ide al-Khilafah

    pada diri mereka jatuh dari posisi sentralnya yang agung dan urgensitasnya bagi kaum Muslimin. Jatuh

    pada pemikiran yang rapuh, yang sekadar menjadi penyaluran perasaan-perasaan gelisah pada sebagian

    person. Maka salah seorang dari mereka berdiri di lapangan atau di medan atau di kampung, lalu

    memproklamirkan diri bahwa dia adalah khalifah, kemudian dia mengundurkan diri dan menyangka

    telah berbuat sebaik-baiknya! Maka al-Khilafah akan kehilangan urgensitas dan keagungannya pada hati

    orang-orang yang berpikiran dangkal dan menjadi tidak lebih dari nama bagus yang dijadikan sebutan

    bagi orang yang menginginkan tetapi tanpa isi… Inilah yang layak diperhatikan, khususnya saat di mana

    al-Khilafah telah makin dekat, lebih dekat dari sebelum-sebelumnya, dan kaum Muslimin telah

    menunggu pendiriannya dengan tidak sabar. Mereka melihat Hizbut Tahrir meniti jalan dalam

    urusannya, dengan berpegang teguh kepada thariqah Rasulullah Saw tentang tata cara pendirian al-

    Khilafah di al-Madinah al-Munawarah… Kemudian mereka melihat adanya interaksi dinamis dan

    ekspresif yang berpengaruh antara Hizbut Tahrir dengan umat yang mengasuhnya. Dari interaksi ini

    kaum Muslimin paham makna ukhuwah Islam. Mereka mencari kabar gembira akan kesuksesan Hizb

    dalam menegakkan al-Khilafah dan baiknya ri’ayah asy-syu’un dan menjadi benar-benar Khilafah yang

    mengikuti manhaj kenabian… Pada saat yang demikian, justru datang proklamasi ini. Maka proklamasi

    itu mendatangkan potret kabur, jika bukan malah palsu, tentang realita al-Khilafah di benak orang-orang

    yang berpikiran dangkal di antara masyarakat…  6.Semua itu memunculkan tanda tanya, bahkan banyak tanda tanya… seputar timing proklamasi ini

    tanpa kekuasaan yang nyata dan stabil bagi pemilik proklamasi; yaitu kekuasaan yang menjaga

    keamanan negara ini di dalam dan luar negeri. Begitulah yang terjadi di Facebook atau media massa…

    Timing ini mencurigakan, khususnya bahwa gerakan-gerakan bersenjata yang tegak bukan atas asas

    takatuliyun fikriyun (kelompok yang bersifat intelektual), membuat infiltrasi menjadi mudah. Masuknya

    orang-orang jahat dari Timur dan Barat di barisannya adalah mudah. Sudah diketahui bersama bahwa

    Barat dan Timur terus melakukan tipu daya terhadap Islam dan al-Khilafah. Kepentingan mereka adalah

    memalsukan potretnya. Jika mereka tidak bisa memadamkan namanya, maka mereka sangat

    mementingkan agar al-Khilafah tidak lain hanyalah nama yang digunakan oleh orang yang menginginkan

    tanpa isi sama sekali. Sehingga kejadian agung yang menampar kaum kafir menjadi sekadar nama yang

    dijadikan ejekan oleh musuh-musuh itu siang malam…!

      7.Atas semua yang diperbuat musuh-musuh jahat itu, kita tegaskan kepada musuh-musuh Islam dari

    Timur dan Barat, antek-antek dan para pengikutnya, serta orang-orang bodoh mereka, bahwa al-

    Khilafah yang telah memimpin dunia berabad-abad adalah sudah diketahui dan tidak majhul, kuat

    menghadapi distorsi bagaimanapun tipu daya dan konspirasi dilakukan.

                     

    “Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas

    tipu daya.” (TQS al-Anfal [8]: 30)

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    10/42

    Allah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa telah mendatangkan untuk khilafah satu partai yang

    menghimpun orang-orang, yang perdagangan dan jual beli tidak melalaikan mereka dari mengingat

    Allah. Mereka melingkupi khilafah dengan pikiran, pendengaran, dan penglihatannya. Mereka telah

    menyiapkan segala persiapan yang dibutuhkan untuk khilafah. Mereka istinbath hukum-hukum dan

    konstitusinya, serta struktur pemerintahan dan administrasinya. Mereka berjalan dalam upaya

    menegakkannya dengan meneladani sirah Rasulullah Saw tanpa menyimpang sehelai rambut pun…

    Mereka, dengan izin Allah, merupakan pagar yang menghalangi kekaburan tentang khilafah. Mereka

    layaknya batu cadas, yang dengan pertolongan Allah, dapat menghancurkan konspirasi-konspirasi kaum

    kafir, antek-antek, dan para pengikutnya. Mereka adalah para politisi yang memiliki kesadaran, yangdengan kekuatan Allah, dapat membalikkan segala tipu daya musuh-musuh Islam dan kaum Muslimin

    menjadi kebinasaan bagi musuh-musuh itu.

                    

    “Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (TQS Fathir

    [35]: 43)

    Saudara-saudara yang dimuliakan,

    Sesungguhnya perkara al-Khilafah al-Islamiyah amatlah agung dan posisinya sungguh sangat signifikan.

    Berdirinya tidak akan sekadar berita yang menjadi bahan ejekan media massa menyesatkan. Akan tetapi

    dengan izin Allah, berdirinya Khilafah akan menjadi ‘gempa’ menggema, yang membalikkan neraca

    internasional dan mengubah wajah dan arah sejarah… Sesungguhnya Khilafah akan kembali berupa

    Khilafah Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian, sebagaimana yang disampaikan kabar gembiranya

    oleh Rasul saw. Maka orang-orang yang menegakkannya, mereka seperti orang-orang yang menegakkan

    Khilafah Rasyidah pertama, orang-orang yang bertakwa lagi bersih, mencintai umat dan umat mencintai

    mereka, mereka mendoakan umat dan umat pun mendoakan mereka. Umat merasakan kebahagiaan

    bertemu dengan mereka dan mereka merasakan kebahagiaan bertemu dengan umat; bukannya

    keberadaan mereka di tengah umat justru dibenci… Begitulah, mereka adalah ashhâbul khilâfah

    mendatang yang mengikuti manhaj kenabian. Allah akan memberikannya kepada orang yang memang

    layak untuknya. Dan sungguh kita memohon kepada Allah agar kita termasuk orang-orang yang layak itu

    dan termasuk orang-orang yang mengaturnya. Kita memohon kepada Allah SWT agar memberi karuniakepada kita dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian.

                         

    “Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu…” (TQS alt-Tawbah [9]: 111)

    Janganlah Anda berputus asa dari rahmat Allah, sehingga Allah tidak menyia-nyiakan untuk Anda wahai

    saudara-saudara yang dimuliakan, kelelahan yang telah Anda persembahkan. Allah tidak menolak

    permohonan yang Anda pinta dari-Nya, Allah tidak menggagalkan harapan yang Anda ajukan kepada-

    Nya. Maka tolonglah kita dengan meningkatkan kesungguhan dan pemberian. Perlihatkan kepada Allah

    dari diri Anda kebaikan, niscaya Allah menambah kebaikan untuk Anda. Jangan sampai ucapan main-

    main bisa memalingkan Anda dari perjuangan Anda yang penuh kesungguhan lagi jujur.

    Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

    3 Ramadhan 1435 H

    1 Juli 2014 M

    Selesai jawaban yang telah saya kirimkan sebelumnya.

    Saya berharap jawaban ini mencukupi. Semoga Allah memberikan taufik kepada Anda dan menolong

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    11/42

    Anda. Dan semoga Allah memberi menunjuki kami dan Anda kepada perkara yang paling lurus.

    Saudaramu,

    Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

    04 Ramadhan 1435 H

    02 Juli 2014 M

    - See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/tanggapan-amir-hizbut-tahrir-terhadap-

    deklarasi-khilafah-oleh-isis.html#sthash.x6o5DYfU.dpuf 

     

    http://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/tanggapan-amir-hizbut-tahrir-terhadap-deklarasi-khilafahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/tanggapan-amir-hizbut-tahrir-terhadap-deklarasi-khilafahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/tanggapan-amir-hizbut-tahrir-terhadap-deklarasi-khilafahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/tanggapan-amir-hizbut-tahrir-terhadap-deklarasi-khilafahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/tanggapan-amir-hizbut-tahrir-terhadap-deklarasi-khilafah

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    12/42

    Setelah mendengarkan rekomendasi Majelis Syariah dan beberapapertimbangan lainnya Ustadz Ba’asyir memutuskan:

    1. Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mendukung Khilafah Islamiyyah yangdideklarasikan oleh ISIS, namun beliau belum akan berbaiat dan tidakmemaksa anggota JAT untuk mengikuti sikapnya. Dan Ustadz Ba’asyirmenegaskan berita yang beredar di media bahwa saat ini beliau sudahberbaiat itu tidak benar alias dusta.

    2. Mempersilahkan JAT untuk memilih sikap tawaqquf atau berbeda sikapdengan beliau dalam masalah ini.

    Demikian beberapa hal yang di sampaikan Ustadz. Ba’asyir di depananggota Majelis Syariah JAT, pengunjung yang hadir dan seluruh ikhwanmasjunin (penjara) di Lapas Pasir Putih Nusakambangan.

    Sementara pihak JAT juga mengingatkan kepada beberapa media yangmemberitakan berita dusta dengan mencatut nama Ustadz Ba’asyir.

    “Kepada media khususnya media Islam agar berhati – hati dalammenyampaikan berita yang belum jelas. Sikap yang harus diambil adalahsikap tabayyun kepada qiyadah JAT dalam perkara yang belum jelas

    kedudukannya dan belum jelas kebenarannya, niscaya akan lebihmenyelamatkan. Demikian bayan ini kami sampaikan untuk memberikanklarifikasi soal baiatnya ustadz. Abu kepada khilafah,” demikian diwartakansitus ansharuttauhid.com, Jumat (11/7/2014).

    “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasikmembawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidakmenimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahuikeadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”(QS. Al. Hujuraat: 6)

    “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yangselalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itulebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maa’idah: 8)- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/07/12/penjelasan-jat-terkait-deklarasi-khilafah-oleh-isis.html#sthash.Y1mCVDYi.dpuf 

    JAT

     

    http://www.arrahmah.com/news/2014/07/12/penjelasan-jat-terkait-deklarasi-khilafah-oleh-isis.html#sthash.Y1mCVDYi.dpufhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/12/penjelasan-jat-terkait-deklarasi-khilafah-oleh-isis.html#sthash.Y1mCVDYi.dpufhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/12/penjelasan-jat-terkait-deklarasi-khilafah-oleh-isis.html#sthash.Y1mCVDYi.dpufhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/12/penjelasan-jat-terkait-deklarasi-khilafah-oleh-isis.html#sthash.Y1mCVDYi.dpuf

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    13/42

    PERNYATAAN SIKAP SETELAH DEKLARASI KHILAFAH

    Segala puji bagi Allah SWT, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga-keluarganya,

    para sahabatnya dan kepada para pengikutnya, amma ba’du..

    Setelah kaum khawarij Jamaah Daulah melukai perasaan orang islam di Iraq lalu di Syam selama

    bertahun-tahun dengan sejumlah kejahatan dan pelanggaran syariat mereka, yang dipersembahkan

    untuk kebaikan para thaghut, kini inilah mereka muncul di hadapan kita dengan mengumumkan

    kekhilafahan Islam demi menutupi dosa-dosa mereka yang banyak, sehingga dengannya emosi kita

    terpancing, kita panik karena tekanan dari para thaghut terhadap kaum muslimin yang lemah terus

    berlanjut.

    Dan belum sampai kita mengambil nafas lega, ekstrimis Jamaah Daulah muncul dengan deklarasinya ini,

    semua orang tahu akan hakekat mereka yang sebenarnya hanya mengambil keuntungan dari revolusi,

    dengan tujuan menjalankan agenda-agenda dan target-target mereka yang mencurigakan, yang semakinlama semakin tersingkap. Jika kalian mau, kalian bisa tanyakan kepada seluruh kaum muslimin dari

    penduduk Iraq dan Syam, karena mereka memiliki jawaban yang dapat memuaskan kalian.

    Kami mendapati bahwa deklarasi Khilafah Islamiyah dari kaum khawarij ini adalah suatu yang batil, baik

    ditinjau secara syar’i maupun akal. Deklarasi ini tidak merubah sifat mereka sedikitpun, kami akan

    menjelaskannya dari berbagai sudut pandang sebagai berikut:

    PERTAMA – Persyaratan khilafah belumlah terpenuhi pada saat ini, khususnya pada Jamaah Daulah.

    Kami telah kenyang akan pembahasan tentang cara yang ampuh untuk mengembalikan kekhilafahan,

    sudah banyak studi yang membahas akan penyimpangan jamaah ini dari persyaratan daulah dan

    kekuasaan. Imam Ahmad berkata di dalam riwayat Ishaq bin Ibrahim: “Semua orang mengatakan bahwa

    imam itu adalah imam yang disepakati oleh ahlus sunnah wal jamaah”, maka ini adalah syarat seorang

    imam. Lalu apakah syarat ini terpenuhi di jamaah ini? Ia adalah jamaah yang bid’ah dan sesat, dilarang

    bagi kita untuk bergabung ke dalamnya.

    KEDUA – Kami melihat bahwa deklarasi dari kaum khawarij ini adalah merupakan usaha untuk melarikan

    diri dari kejahatan dan dosa-dosa mereka, serta menutupi segala apa yang telah mereka lakukan dengan

    memolesnya menggunakan balutan syariat, khususnya adalah membunuh orang-orang yang berbeda

    pendapat dengan mereka dan orang-orang yang enggan untuk berbai’at dengan mereka. Deklarasi ini

     juga merupakan usaha mereka untuk mempromosikan diri mereka kepada orang-orang yang

    semangatnya meluap-luap dan penuh gairah, dengan tujuan meraih dukungan mereka.

    KETIGA – Kami mendapati bahwa deklarasi ini menjalankan proyek yang membagi-bagikan negeri-negerikaum muslimin dengan didasari prinsip yang tidak dapat mewujudkan kemaslahatan sebesar-besarnya

    bagi umat, sehingga kekayaan umat hanya mengalir kepada segelintir orang saja, dan mayoritas ahlus

    sunnah yang menempati wilayah-wilayah yang terbagi itu nantinyalah yang dikorbankan. Aksi-aksi dari

    berbagai jamaah kurdi di Iraq menjadi bukti akan hal ini.

    KEEMPAT – Pihak-pihak lokal dan internasional akan memanfaatkan deklarasi khawarij ini untuk

    menjajah tanah kaum muslimin, tujuannya adalah menciptakan keseimbangan baru yang lebih

    menguntungkan mereka dan menggagalkan dua revolusi yang diberkahi ini, di Syam dan Iraq. Rezim

    Nushairiyah juga akan memanfaatkan deklarasi ini untuk melanjutkan programnya, sebagai komandan

    perang melawan mujahidin di hadapan dunia internasional.

    Dari berbagai faksi mujahid syam

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    14/42

    KELIMA – Meskipun deklarasi ini sukses di tingkat media massa dan tingkat lokal, namun dampaknya

    adalah pertumpahan darah di negeri kaum muslimin akan semakin banyak terjadi, karena pada dasarnya

    begitulah ciri-ciri khawarij di sepanjang masa dan dimanapun ia berada. Hal ini telah dibuktikan sebelum

    deklarasi ini dan memang telah mereka tunjukkan secara terang-terangan pada dua deklarasi

    sebelumnya. Tidak hanya itu, deklarasi kali ini juga menempatkan kelompok-kelompok jihad yang

    beroperasi di Syam dan juga seluruh kaum muslimin yang lemah serta para pengungsi yang menderita

    dalam ancaman bahaya dari Khawarij Daulah, dan ini secara langsung menguntungkan musuh-musuh

    Islam.

    KEENAM – Sedangkan klaim bahwa jamaah-jamaah dan tanzhim-tanzhim Islami menjadi tidak sah hanya

    karena adanya deklarasi khilafah yang diumumkan oleh Daulah Khawarij, maka ini adalah sangat tidak

    benar, dan di dalamnya terdapat peremahan terhadap kewajiban yang dituntut oleh syariat, dan ini

    sudah diketahui dengan luas di kalangan orang yang mengikuti perkembangan umat. Ini juga diperjelas

    dengan keberadaan jamaah-jamaah Islam di berbagai medan perang, yang kewajiban syariat terpenting

    mereka adalah mempertahankan diri dari serangan musuh terhadap negeri-negeri kaum muslimin. Jika

    saja setiap orang yang mengklaim kekhilafahan dapat menggugurkan kewajiban syariat yang sebenarnya

    pada saat ini, maka sungguh kewajiban syariat itu sudah tiada sejak zaman dahulu. Berapa banyak orang

    yang mengklaim kekhilafahan sepanjang sejarah Islam namun mereka berakhir dengan terbunuh,

    tertawan, atau terusir. Mereka tidak berhasil membela diri mereka sendiri, maka bagaimana mungkin

    mereka akan menjalankan kewajiban syariat, hudud dan menjamin keselamatan umat?

    KETUJUH – Kami mengingatkan kepada kaum muslimin dan kepada seluruh kelompok jihad agar tidak

    membuang potensi dan kekuatan mereka dengan tujuan melemahkan kekuatan umat, sehingga ia tidak

    dapat digunakan dengan optimal sesuai dengan kebutuhan, karena umat ini adalah amanah yang

    dibebankan di pundak kita, dan kita tidak boleh membiarkannya dijarah oleh setiap orang yang berniat

     jahat.

    Sesungguhnya fitnah yang diciptakan oleh Khawarij Daulah dengan deklarasi mereka ini, menambah

    kadar beban yang harus dipikul oleh seluruh kelompok jihad yang ada di Syam dan Iraq yang didasari

    dengan semangat yang tinggi untuk bersatu di bawah kebenaran, deklarasi ini juga menyadarkan kepada

    kita akan wajibnya bekerjasama dalam hal kebaikan dan ketaqwaan, serta wajibnya bersepakat atastujuan syariat yang secara bertahap menapaki jalan menuju tujuan akhir yang strategis sebagai realisasi

    dari rasa ketaatan kita kepada Allah dan perintah-Nya.

    Kami memohon agar Allah membaguskan nasib orang Islam, mempersatukan mereka dalam hal yang

    baik, yang Allah cintai dan ridhai, sesungguhnya Dia adalah maha pendengar dan maha mengabulkan.

    Akhir kata kami mengucapkan Alhamdulillah rabbil alamin

    shalawat serta salam kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan kepada seluruh

    sahabat-sahabatnya.

    Senin, 2 Ramadhan 1435

    30 Juni 2014

    Yang menandatangani:

      Majelis Syura Mujahidin Timur Suriah

      Hai’ah Syariyah Jaisy Mujahidin

      Hai’ah Syariyah Ittihad Islami

      Hai’ah Syariyah Aleppo

      Hai’ah Al Ammah Lil Ulama Al Muslimin fie Suriah

      Hai’ah Syariyah Markaziah Timur Suriah

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    15/42

      Majelis Syura Jabhah Islamiyah

      Hai’ah Islamiyah Idlib

      Hai’ah Syariyah As Sahil

    Diterjemahkan oleh :

    logo-muqawamah-189x177

    - See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/pernyataan-sikap-berbagai-faksi-

    mujahidin-di-syam-setelah-deklarasi-khilafah-isis.html#sthash.5OuUkCDV.dpuf 

     

    http://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/pernyataan-sikap-berbagai-faksi-mujahidin-di-syam-setelahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/pernyataan-sikap-berbagai-faksi-mujahidin-di-syam-setelahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/pernyataan-sikap-berbagai-faksi-mujahidin-di-syam-setelahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/pernyataan-sikap-berbagai-faksi-mujahidin-di-syam-setelahhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/06/pernyataan-sikap-berbagai-faksi-mujahidin-di-syam-setelah

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    16/42

    Berikut ini adalah sebuah komentar sekaligus nasehat dari Syaikh Al-Muhaddits Shadiq Abdullah, murid

    senior dari Fadhilatusy Syaikh Al-Muhaddits Sulaiman bin Nashir Al-’Ulwan tentang deklarasi Khilafah

    Islamiyah yang baru-baru dilakukan oleh tanzhim Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak

    and the Sham (ISIS):

    Jihad defensif dan jihad “serangan balasan dan lari” tidak membutuhkan bai’at umum baik kepada suatu

    daulah, maupun kepada khilafah, dan bai’at kepada khalifah yang mengabaikan peran Ahlul Halli wal

    Aqdi dalam situasi seperti juga tidak sah. Ya Allah selamatkanlah umat dari ujian ini, karena umat telah

    dizhalimi dan sudah tidak mampu lagi untuk menanggung beban ujian ini, sesungguhnya ia hanya akan

    memecah belah jamaah- jamaah jihad. Bai’at pada kekhalifahan (ISIS,-red) ini tidaklah sah, ia adalah

    penipuan kepada umat, dengan tujuan membantainya, sehingga dapat melemahkannya dan

    mengurangi jumlahnya, dan ini menjadikanku mengingat akan hadits Nabi Muhammad SAW di dalam

    shahih muslim:

                                                                                                                                        

    Jabir Bin Abdullah berkata, Ummu Syarik mengabarkan kepadaku bahwa ia telah mendengar Nabi SAW

    bersabda, “Manusia akan lari dari Dajjal ke gunung”. Ummu Syarik bertanya: “Wahai Rasulullah, lalu

    dimana bangsa arab saat itu?”. Beliau menjawab : “Mereka sedikit” [HR. Muslim No.5238], jadi Dajjal

    akan muncul setelah terjadi pembantaian besar-besaran di Arab, dan ia harus memiliki tanda-tanda

    untuk muncul, yaitu “anak manja internasional” (Negara Penjajah Israel). Negara ini bekerja dan

    beroperasi dengan dasar informasi hadits di atas, dan itu memang keyakinan mereka, yaitu Dajjal tidak

    akan muncul kecuali hingga bangsa Arab menjadi sedikit. Dalam shahih muslim, dari Abu Hurairah

    Radhiyallahu anhu, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda:

                                                                                                                  

    “…Barang siapa yang menyerang umatku dan membunuh orang yang baik dan pelaku dosa dan tak

    menjauhi orang mukminnya dan tak menepati janji orang yang memiliki janji, maka ia bukan dari

    golonganku, Dan barang siapa yang berperang dibawah bendera ketidak jelasan dan menyeru kepada

    kefanatikan atau marah karena fanatik kemudian terbunuh maka terbunuhnya adalah terbunuh secara

     jahiliyah” [HR. Nasai No.4045].

    Kekhilafahan yang dideklarasikan pada kondisi seperti sekarang ini dan dengan cara seperti ini, hanya

    akan menjerumuskan umat ke dalam kekacauan yang besar serta menjadikan mereka terbagi-bagi dan

    terpecah belah, apalagi terhadap para pelaku jihad. Di dalamnya terkandung hal yang akan menghalangikemaslahatan umat, umat akan membayar mahal atas akibat darinya, akibat tertipu dengannya.

    Deklarasi ini penuh dengan memaksakan kebenaran agar tetap langgeng, ia disesatkan dengan luapan

    emosi, euforia yang keluar dari jalur hakekat syariah dan dunia nyata, sehingga ia hancur dan

    menghancurkan.

    “Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. dan aku menyerahkan urusanku

    kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya” [Qs. Ghafir: 44]

    - See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/07/04/komentar-syaikh-shadiq-abdullah-terkait-

    deklarasi-khilaf ah-isis.html#sthash.npxigmDj.dpuf 

    Syaikh shadiq Abdullah

     

    http://www.arrahmah.com/news/2014/07/04/komentar-syaikh-shadiq-abdullah-terkait-deklarasi-khilafhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/04/komentar-syaikh-shadiq-abdullah-terkait-deklarasi-khilafhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/04/komentar-syaikh-shadiq-abdullah-terkait-deklarasi-khilafhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/04/komentar-syaikh-shadiq-abdullah-terkait-deklarasi-khilafhttp://www.arrahmah.com/news/2014/07/04/komentar-syaikh-shadiq-abdullah-terkait-deklarasi-khilaf

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    17/42

    (DR. Ayman Al-Balawi adalah seorang ahli dibidang fiqh dan ushul fiqh. Beliau adalah saudara kandung

    dari komandan jihad Asy-Syahid –bidznillah- Abu Laila Humam Al-Balawi yang lebih dikenal dengan

    nama Abu Dujanah Al-Khurasani. Abu Dujanah Al-Khurasani adalah seorang Doktor yang telah

    melakukan serangan spektakuler operasi syahid terhadap Camp Chapman, sebuah pangkalan CIA didekat Khost, Afghanistan pada tanggal 30 Desember 2009. Sebuah serangan yang telah berhasil

    menggoncangkan Dinas Intelijen Amerika (CIA) dan pemerintahan Gedung Putih)

    Humam Al-Balawi yang lebih dikenal dengan nama Abu Dujanah Al-Khurasani. Abu Dujanah Al-Khurasani

    Humam Al-Balawi yang lebih dikenal dengan nama Abu Dujanah Al-Khurasani (Rahimahullah)

    ***

    Setelah saya meneliti hadits-hadits shahih berkenaan tentang sifat-sifat khawarij, saya mendapati bahwa

    secara global sifat-sifat khawarij ini memiliki kesamaan dengan tandhim yang bernama “Daulah Islam”.

    Ini adalah ringkasan hadits-hadits shahih yang menjadi kerangka acuan dari sifat-sifat tandhim “Daulah

    Islam”. (redaksi sengaja menampilkan kesekuruhan isi hadits beserta terjemahannya agar pembacasekalian bisa lebih memahami)

    (1)

                                                                                                                         

    )

    “Di akhir zaman nanti akan keluar segolongan kaum yang muda usianya, bodoh cara berpikirnya, mereka

    berbicara dengan sabda Rasulullah, namun iman mereka tidak sampai melewati kerongkongan. Mereka

    keluar dari agama Islam seperti anak panah tembus keluar dari (badan) binatang buruannya. Maka

    apabila kamu bertemu dengan mereka bunuhlah, karena membunuh mereka mendapat pahala disisiAllah pada hari kiamat.” (HR. Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad, Nasa’i, dan lainnya)

    Maknanya,mereka adalah orang-orang yang masih muda lagi dangkal pikirannya.

    (2)

                                                                                                                               

                                    

    “Akan ada perselisihan dan perseteruan pada umatku, suatu kaum yang memperbagus ucapan dan

    memperjelek perbuatan, mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan, mereka lepas

    dari Islam sebagaimana anak panah lepas dari busurnya, mereka tidak akan kembali (pada Islam) hingga

    panah itu kembali pada busurnya. Mereka seburuk-buruknya makhluk. Beruntunglah orang yang

    membunuh mereka atau dibunuh mereka. Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak

    mendapat bagian sedikitpun dari Al-Quran. Barangsiapa yang memerangi mereka, maka orang yang

    memerangi lebih baik di sisi Allah dari mereka“. Para sahabat bertanya : “Wahai Rasul Allah, apa cirri

    khas mereka?“. Rasul menjawab : “Bercukur gundul”. (Sunan Abu Daud : 4765)

    Mereka menghindari Mahkamah Syariah yang Independen, dan berbuat kezhaliman-kezhaliman yang

    disebutkan oleh Syaikh Muhaisini.

    (DR. Ayman Al-Balawi

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    18/42

    (3)

    “…                …”

    “…Mereka berbicara tentang syariah…”

    (4)

    “…                …”

    “…Mereka melakukan kejahatan dan berlebih-lebihan dalam takfir, tetapi mereka mengaku berpegang

    teguh terhadap peraturan syariat…”

    (5)

                                                                                                                                

                         “

    Telah menceritakan kepada kami Muusaa bin Ismaa’iil : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul-Waahid : Telah menceritakan kepada kami Asy-Syaibaaniy : Telah menceritakan kepada kami Yusair bin

    ‘Amru, ia berkata : Aku bertanya kepada Sahl bin Hunaif : “Apakah engkau pernah mendengar Nabi

    shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang Khawaarij ?”. Sahl berkata : “Aku pernah mendengar

    beliau bersabda sambil mengarahkan tangannya ke Iraq : “Akan keluar darinya satu kaum yang

    membaca Al-Qur’an namun tidak melebihi/melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Islam

    seperti keluarnya anak panah dari busurnya“. [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6934].

    Maknanya pemimpin khawarij adalah datang dari Iraq. Kalian telah mengetahui darimana asal amir

    “Daulah Islam”.

    (6)

    “…                  …”

    Mereka lari dari Mahkamah Syariah, mereka lari dari pertanggung jawaban terhadap darah kaum

    muslimin yang telah ditumpahkan, mereka lari dari ketaatan terhadap Ulama’ timur dan barat dan

    berbagai perlakuan mereka yang selalu kabur dari suatu hal.

    (7)

                                                                                    

    “Sesungguhnya setelah wafatku kelak akan ada kaum yang pandai membaca al-Quran tetapi tidak

    sampai melewati kerongkongan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah

    berhala, mereka lepas dari Islam seperti panah yang lepas dari busurnya. Seandainya (usiaku panjang

    dan) menjumpai mereka (kelak), maka aku akan memerangi mereka seperti memerangi (Nabi Hud)

    kepada kaum ‘Aad “. (HR. Abu Daud, kitab Al-Adab bab Qitaalul Khawaarij : 4738)

    Operasi-operasi mereka yang ditujukan kearah kaum muslimin lebih banyak ketimbang kearah rezim

    Assad.

    Dan setelah saya ber-istikharah, saya meyakini dengan dasar pijakan syari’at, bahwa tanzhim “Daulah

    ISIS Pa e 18

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    19/42

    Islam” dan para pengikutnya adalah kelompok khawarij kontemporer, seluruhnya! termasuk dengan

    adanya orang-orang yang merasa ditipu oleh “Daulah Islam”, tetaplah mereka dikatakan khawarij.

    Benarlah perkataan Syaikul Islam dalam bukunya “Minhajus Sunnah” ketika membahas tentang ciri-ciri

    penyimpangan khawarij : “mereka melihat agama bukan seperti agama islam yang seharusnya, seperti

    keyakinan mereka-khawarij dan para pengikut hawa nafsu- ;mereka memegang sebuah pendapat yang

    salah lagi bid’ah sehingga mereka berani membunuh seseorang berdasarkan pendapat tersebut, juga

    mengkafirkan orang-orang yang berbeda pendapat dengan mereka, dan menganggap merekalah yang

    salah sehingga mereka memerangi orang-orang yang berbeda pendapat tersebut, mereka mengkafirkandan melaknat mereka”.

    Silahkan follow akun twitter DR. Ayman Al Balawy :

    https://twitter.com

    - See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/dr-ayman-al-balawi-khawarij-masa-kini-isis-dan-

    para-pengikutnya.html#sthash.jvIJypD3.dpuf 

     

    https://twitter.com/http://www.arrahmah.com/kajian-islam/dr-ayman-al-balawi-khawarij-masa-kini-isis-dan-para-pengikuthttp://www.arrahmah.com/kajian-islam/dr-ayman-al-balawi-khawarij-masa-kini-isis-dan-para-pengikuthttp://www.arrahmah.com/kajian-islam/dr-ayman-al-balawi-khawarij-masa-kini-isis-dan-para-pengikuthttp://www.arrahmah.com/kajian-islam/dr-ayman-al-balawi-khawarij-masa-kini-isis-dan-para-pengikuthttp://www.arrahmah.com/kajian-islam/dr-ayman-al-balawi-khawarij-masa-kini-isis-dan-para-pengikuthttps://twitter.com/

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    20/42

    Baghdad, LiputanIslam.com – Jemaah Ulama Irak pusat yang merupakan organisasi ulama Ahlussunnah

    negara ini mengeluarkan fatwa berupa seruan kepada rakyat Irak supaya ikut mengangkat senjata

    melawan gerilyawan Daulat Islam Irak dan Suriah (ISIS).

    “Jamaah Ulama Irak yang bermarkas di Baghdad telah mengeluarkan fatwa yang menyerukan kepada

    segenap warga supaya mengangkat senjata melawan ISIS dan pasukan bayaran,” ungkap Ketua Jamaah

    Ulama Irak, Syeikh Khalid al-Mala, di Baghdad Sabtu (14/6/2014).

    Dia menambahkan bahwa organisasi ini menyerukan kepada segenap warga supaya membela “identitas

    nasional”.

    Sehari sebelumnya, fatwa serupa diumumkan oleh Jamaah Ulama Irak provinsi Basrah. Lembaga ini

    menyatakan Irak sedang menjadi target serangan kelompok “takfiri sesat” yang berusaha menguasai

    sebagian wilayah Irak untuk menebar teror ke seluruh pelosok Irak dan semua negara Arab. Lembaga ini

     juga menegaskan, “Ahlussunnah wal Jamaah bersikap kontra ISIS, baik dari segi perkataan maupuntindakan.”

    Syekh Mohammad Amin, anggota lembaga ini mengatakan, “Adalah ilusi belaka apabila seorang imam

    atau siapapun yang beserban di Irak mengaitkan peristiwa Mosul kepada Ahlussunnah. Siapapun tidak

    bisa berbicara atas nama Ahlussunnah.”

    Situasi Irak membara menyusul serbuan gerilyawan ISIS ke Mosul serta jatuhnya kota ini ke tangan

    kelompok teroris terafiliasi dengan al-Qaeda tersebut pada tanggal 10 Juni lalu. Krisis keamanan ini

    membuat Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengumumkan status siaga penuh, para ulama

    menyerukan fatwa jihad, dan tentara Irak bersama ribuan relawanpun bahu membahu memerangi

    militan ISIS

    Majelis Ulama ahlussunnah Irak umumkan perang terhadap ISIS

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    21/42

    Oleh: Asy Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad

    Ulama Besar Arab Saudi, Ahli Hadits Kota Suci Madinah, Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Muhaddits Abdul

    Muhsin bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr hafizhahullah berkata dalam risalah “Fitnatul Khilafah Ad-Da’isyiahAl-‘Iraqiyah Al-Maz’umah” di website resmi beliau,

    Seruan Ulama Besar Ahlus Sunnah Terkait ISIS

     

    Sungguh telah lahir di Iraq beberapa tahun yang lalu, sebuah kelompok yang menamakan diri Daulah

    (Negara) Islam Iraq dan Syam, dan dikenal dengan empat huruf awal nama daulah khayalan tersebut

    yaitu [] (ISIS), dan muncul bersamaan dengan itu, sebagaimana yang disebutkan oleh sebagianorang yang mengamati tingkah pola dan pergerakan mereka, sejumlah nama sebagai julukan bagianggota mereka dengan sebutan: Abu Fulan Al-Fulani atau Abu Fulan bin Fulan, kuniah (julukan) yang

    disertai penisbatan kepada negeri atau kabilah, inilah kebiasaan orang-orang majhul (yang tidak

    dikenal), bersembunyi di balik julukan dan penisbatan.

    Selang beberapa waktu terjadi peperangan di Suriah antara pemerintah[1] dan para penentangnya,

    masuklah sekelompok orang dari ISIS ini ke Suriah, bukan untuk memerangi pemerintah, akan tetapi

    memerangi Ahlus Sunnah yang menentang pemerintah dan membunuh Ahlus Sunnah dengan cara yang

    sangat kejam, dan telah masyhur cara membunuh mereka terhadap orang yang ingin mereka bunuh,

    dengan menggunakan pisau-pisau yang merupakan cara terjelek dan tersadis dalam membunuh

    manusia.

    Dan di awal bulan Ramadhan tahun ini (1435 H) mereka merubah nama kelompok mereka menjadi “Al-

    Khilafah Al-Islamiyah”. Khalifahnya yang dinamakan Abu Bakr Al-Baghdadi berkhutbah di sebuah masjid

    di Mosul, diantara yang ia katakan dalam khutbahnya, “Sungguh aku telah dijadikan pemimpin kalian

    padahal aku bukan yang terbaik di antara kalian”. Sungguh dia telah berkata benar bahwa ia bukanlah

    yang terbaik di antara mereka, karena ia telah membunuh orang yang mereka bunuh dengan pisau-

    pisau, apabila pembunuhan itu atas dasar perintahnya, atau ia mengetahuinya dan membolehkannya

    maka ia adalah yang terburuk di antara mereka (memang bukan yang terbaik), berdasarkan sabda Nabi

    shallallahu’alaihi wa sallam,

                                                                      

         

         

              

    “Barangsiapa mengajak kepada petunjuk maka ia mendapat pahala seperti pahala orang-orang yang

    mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa mengajak kepada

    kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa

    mereka sedikit pun.” [HR. Muslim no. 6804 dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

    Dan kalimat yang ia katakan dalam khutbahnya tersebut, telah dikatakan oleh khalifah pertama dalam

    Islam setelah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,yaitu Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu wa

    ardhaahu, dan beliau adalah orang terbaik umat ini, sedang umat ini adalah umat yang terbaik di antara

    umat-umat yang ada, beliau mengatakan demikian dalam rangka tawadhu’ (bersikap rendah hati)

    Asy Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    22/42

    sedang beliau mengetahui, para sahabat juga mengetahui bahwa beliau adalah orang yang terbaik di

    antara mereka berdasarkan dalil-dalil yang menunjukkannya dari ucapan Rasulullah shallallahu’alaihi wa

    sallam.

    Termasuk kebaikan (yang kami nasihatkan) untuk kelompok ini, hendaklah mereka sadar diri dan

    kembali kepada kebenaran, sebelum daulah mereka hilang terbawa angin seperti daulah-daulah lain

    yang semisalnya di berbagai masa.

    Dan sangat disayangkan, fitnah (bencana) khilafah khayalan yang lahir beberapa waktu yang lalu ini,diterima oleh anak-anak muda yang bodoh di negeri Al-Haramain, mereka menampakkan kebahagiaan

    dan kegembiraan terhadap khilafah khayalan ini layaknya kebahagiaan orang yang haus terhadap

    minuman, dan diantara mereka ada yang berkhayal telah membai’at khalifah majhul ini! Bagaimana

    mungkin diharapkan kebaikan dari orang-orang yang tersesat dengan ajaran takfir (pengkafiran

    terhadap kaum muslimin) dan pembunuhan dengan cara yang paling kejam dan sadis…?!

    Wajib atas para pemuda tersebut untuk melepaskan diri dari ikut-ikutan di belakang para provokator,

    dan hendaklah dalam setiap tindakan mereka kembali kepada dalil yang datang dari Allah ‘azza wa jalla

    dan dari Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam, karena padanya ada keterjagaan, keselamatan dan

    kesuksesan di dunia dan akhirat. Dan hendaklah mereka kembali merujuk kepada para ulama yang

    menasihati mereka dan menasihati kaum muslimin.

    Diantara contoh keselamatan dari pemikiran sesat karena merujuk kepada ulama, adalah sebuah hadits

    yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih beliau (no. 191) dari Yazid Al-Faqir, ia berkata,

                                            –    –                                  –             –      - -                 –    –   

                                                                                       –           –                       

             - -                –    –                      –    –         –    –                             –    –             

                                                                              - -                                   

    “Aku pernah terpengaruh oleh satu pemikiran Khawarij, maka kami beberapa orang pergi untuk berhaji,

    kemudian kami ingin memberontak, kami pun melewati kota Madinah, ternyata ada sahabat Jabir bin

    Abdullah radhiyallahu’anhuma sedang duduk di sebuah sudut, beliau sedang menyampaikan hadits dari

    Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, ketika itu beliau telah menyebutkan tentang al-jahannamiun

    (orang-orang yang dibebaskan dari neraka setelah diazab, lalu dimasukkan ke surga). Maka aku berkata

    kepadanya: Wahai sahabat Rasulullah, mengapa engkau menyampaikan ini padahal Allah telah

    berfirman,

                

    “Sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkauhinakan ia.” (Ali Imron: 192)

    Dan firman Allah ta’ala,

                

    “Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya.” (As-Sajadah:

    20)

    Maka apa yang bisa engkau katakan?

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    23/42

    Beliau berkata: Apakah kamu membaca Al-Qur’an?

    Aku berkata: Ya.

    Beliau berkata: Apakah kamu pernah mendengar ayat tentang kedudukan (syafa’at) Nabi Muhammad

    shallallahu’alaihi wa sallam yang akan Allah bangkitkan beliau dalam kedudukan ini?

    Aku berkata: Ya.

    Beliau berkata: Sesungguhnya itu kedudukan (syafa’at) Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam

    yang terpuji, yang dengan itu Allah mengeluarkan sebagian orang dari neraka.

    Kemudian beliau menyebutkan tentang peletakan jembatan (shiroth) dan lewatnya manusia di atasnya –

    aku khawatir menyampaikannya karena aku tidak menghapalnya dengan baik, yang pasti beliau

    menyebutkan tentang satu kaum yang keluar dari neraka setelah mereka diazab di dalamnya, mereka

    keluar dalam bentuk seperti biji wijen yang terbakar sinar matahari- Beliau berkata: Mereka lalu masuk

    ke salah satu sungai di surga, mereka mandi padanya, lalu mereka keluar dalam bentuk seperti kertas-

    kertas putih.

    Kami pun kembali, lalu kami berkata kepada rombongan kami, celaka kalian apakah kalian menganggap

    Asy-Syaikh (Jabir bin Abdullah) berdusta atas nama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam (beliau tidak

    mungkin berdusta)?! Maka kami pun kembali, demi Allah (setelah itu) tidak ada seorang pun dari kami

    yang keluar (mengikuti Khawarij) kecuali satu orang –atau seperti yang dikatakan oleh Abu Nu’aim-.”

    [HR. Muslim]

    Abu Nu’aim adalah Al-Fadhl bin Dukain, beliau adalah salah seorang perawi hadits ini. Dan hadits ini

    menunjukkan bahwa kelompok ini telah tertipu dengan pemikiran Khawarij dalam mengkafirkan pelaku

    dosa besar dan meyakini kekalnya di neraka, dan dengan pertemuan bersama sahabat Jabir

    radhiyallahu’anhu dan penjelasan beliau, maka mereka kemudian mengikuti bimbingan beliau,

    meninggalkan kebatilan yang mereka pahami dan tidak jadi memberontak yang sudah mereka

    rencanakan akan dilakukan setelah melaksanakan haji, maka ini adalah faidah terbesar yang akandidapatkan oleh seorang muslim apabila ia merujuk kepada ulama.

    Dan yang menunjukkan bahaya ghuluw (berlebih-lebihan) dalam agama dan menyimpang dari

    kebenaran serta menyelisihi pendapat Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah sabda Rasulullah

    shallallahu’alaihi wa sallam, dari hadits Hudzaifah radhiyallahu’anhu,

     

    “Sesungguhnya yang aku takuti menimpa kalian, adanya orang yang membaca Al-Qur’an, sampai apabila

    telah terlihat sinarnya dalam dirinya dan menjadi benteng bagi Islam, maka ia pun berlepas diri darinya

    dan membuangnya di belakang punggungnya, lalu ia memerangi tetangganya dengan pedang dan ia

    menuduh tetangganya itu telah melakukan syirik. Aku (Hudzaifah) berkata: Wahai Nabi Allah, siapakah

    yang lebih pantas dihukumi syirik, apakah yang menuduh atau yang tertuduh? Beliau bersabda: Bahkan

    yang menuduh.” [Diriwayatkan Al-Bukhari dalam At-Tarikh, Abu Ya’la, Ibnu Hibban dan Al-Bazzar, lihat

    Ash-Shahihah karya Al-Albani no. 3201]

    Anak muda, umumnya buruk pemahaman, yang menunjukkan hal itu adalah sebuah hadits yang

    diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam Shahih beliau (no. 4495) dengan sanadnya kepada Hisyam bin

    ‘Urwah dari bapaknya, bahwa beliau berkata,

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    24/42

                                                   

                       

                                   

    “Aku berkata kepada Aisyah istri Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan aku ketika itu masih berumur

    muda: Apa pendapatmu tentang firman Allah ta’ala, “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah termasuk

    syi’ar-syi’ar Allah, maka barangsiapa yang melakukan haji ke kakbah atau umroh, maka tidak ada dosa

    baginya untuk thawaf (sa’i) pada keduanya.” Maka aku berpendapat bahwa tidak ada dosa atas seorang

    pun yang tidak melakukan sa’i antara Shofa dan Marwah?

    Aisyah berkata: Tidak, andaikan seperti yang engkau katakan maka ayatnya akan berbunyi, “Maka tidak

    ada dosa baginya untuk ‘tidak’ thawaf (sa’i) pada keduanya”. Hanyalah ayat ini turun ada sebabnya,

    yaitu tentang kaum Anshor, dulu mereka berihram untuk Manat, dan Manat terletak di Qudaid, dahulu

    mereka merasa berdosa untuk melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, maka ketika datang Islam,

    mereka bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang itu, lalu Allah menurunkan

    (firman-Nya), “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah termasuk syi’ar-syi’ar Allah, maka barangsiapa

    yang melakukan haji ke kakbah atau umroh, maka tidak ada dosa baginya untuk thawaf (sa’i) pada

    keduanya”.” [HR. Al-Bukhari]

    Khawarij Menghapal Al-Qur’an Namun Tidak Memahaminya Seperti Pemahaman Salaf 

    Padahal ‘Urwah bin Az-Zubair termasuk sebaik-baik tabi’in, salah seorang dari 7 Fuqoha Madinah di

    masa tabi’in, beliau telah menyiapkan ‘udzurnya pada kesalahan beliau dalam memahami, yaitu

    keadaan beliau yang masih berumur muda ketika bertanya kepada Aisyah, maka jelaslah anak muda

    umumnya jelek pemahaman, dan bahwa kembali kepada ulama adalah kebaikan dan keselamatan.

    Dan dalam Shahih Al-Bukhari (no. 7152) dari Jundab bin Abdullah radhiyallahu’anhu, ia berkata,

           

    “Sesungguhnya bagian tubuh manusia yang pertama kali membusuk adalah perutnya, maka siapa yang

    mampu untuk tidak makan kecuali yang baik hendaklah ia lakukan, siapa yang mampu untuk tidak

    dihalangi antara dirinya dan surga dengan sepenuh genggaman darah yang ia tumpahkan hendaklah ia

    lakukan.” [HR. Al-Bukhari]

    Al-Hafizh berkata dalam Al-Fath (13/130),

         

       

    “Hadits ini secara marfu’ terdapat dalam riwayat Ath-Thabrani juga dari jalan Ismail bin Muslim, dari Al-

    Hasan, dari Jundab dengan lafaz: Kalian mengetahui bahwa aku pernah mendengar Rasulullah

    shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

     

    “Janganlah terhalangi antara seorang dari kalian dan surga dengan sepenuh genggaman darah seorang

    muslim yang ia tumpahkan tanpa alasan yang benar, padahal ia sudah melihat surga.”

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    25/42

    Lafaz ini tidak secara tegas sampai kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam (marfu’) akan tetapi ia

    dihukumi marfu’ karena tidak mungkin dikatakan berdasarkan pendapat (mesti berdasarkan wahyu),

    sebab di dalamnya ada ancaman yang keras terhadap dosa membunuh seorang muslim tanpa alasan

    yang benar (ini tidak mungkin dari pendapat Jundab, mestilah beliau pernah mendengarkan dari

    Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam).”

    Dan hadits-hadits serta atsar-atsar ini sebagiannya telah aku sebutkan dalam risalah,

    “Dengan akal dan agama apakah hingga pengeboman dan penghancuran dianggap jihad?! Kasihan

    kalian, sadarlah wahai para pemuda”

    Dalam risalah ini terdapat beberapa ayat, hadits dan atsar yang banyak tentang haramnya bunuh diri

    dan membunuh orang lain tanpa hak. Risalah ini telah dicetak secara terpisah pada tahun 1424 H, dan

    dicetak pada tahun 1428 H bersama risalah lain yang berjudul,

    “Mengerahkan nasihat dan peringatan untuk sisa-sisa orang yang tertipu dengan pengkafiran dan

    pengeboman” termasuk dalam kumpulan kitab-kitab dan risalah-risalahku juz ke 6 hal. 225-279.

    Dan untuk para pemuda yang telah ikut-ikutan di belakang penyeru kelompok (ISIS) ini, hendaklah

    mereka mengoreksi diri, kembali kepada kebenaran dan jangan berfikir untuk bergabung dengan

    mereka, yang akan menyebabkan kalian keluar dari kehidupan dengan bom bunuh diri yang mereka

    pakaikan atau disembelih dengan pisau-pisau yang telah menjadi ciri khas kelompok ini, dan (kepada

    para pemuda Arab Saudi) hendaklah mereka tetap konsisten dalam mendengar dan taat kepada

    pemerintah Arab Saudi yang mereka hidup di bawah kekuasaannya, demikian pula bapak-bapak dan

    kakek-kakek mereka hidup di negeri ini dalam keadaan aman dan damai. Negeri ini, dengan kebenaran

    (aku berkata) adalah sebaik-baiknya negeri di dunia ini, meskipun masih terdapat banyak kekurangan,

    diantara sebab kekurangan tersebut adalah bencana para pengikut Barat di negeri ini yang latah

    terhadap Barat, ikut-ikutan dalam perkara yang bermudarat.

    Aku memohon kepada Allah ‘azza wa jalla agar memperbaiki kondisi kaum muslimin di setiap tempat,

    memberi hidayah kepada para pemuda kaum muslimin baik laki-laki maupun wanita kepada setiap

    kebaikan, menjaga negeri Al-Haramain baik pemerintah maupun masyarakat dari setiap kejelekan,

    memberi taufiq kepada setiap kebaikan dan melindungi dari kejelekan orang-orang yang jelek dan

    makar orang-orang yang buruk, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.

    FansPage Website: Sofyan Chalid bin Idham Ruray [www.fb.com/sofyanruray.info]

    [1] Pemerintah Syi’ah Suriah saat ini beraqidah kufur dan syirik, membantai rakyatnya sendiri, Ahlus

    Sunnah Suriah (Pen).

     

    http://www.fb.com/sofyanruray.infohttp://www.fb.com/sofyanruray.infohttp://www.fb.com/sofyanruray.info

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    26/42

    PRO

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    27/42

    Sumber : shoutussalam.com

    Kerancuan Fatwa dan Pendapat Penolakan Terhadap Daulah Islam Irak dan Syam

    Sabtu, 09 Rabi`ul Awwal 1435Tulisan ini merupakan bagian pertama dari karya Syaikh Abu Mundzir Asy-Syanqithi, yang berjudul:

    “Fatwa-fatwa Tanpa Pilot”

    Diterjemahkan oleh: Abu Sulaiman Al-Arkhabily

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Segala puji hanya bagi Allah Rabbul ‘Alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang

    mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya.

    Sejak saat para mujahidin itu masih berupa kelompok-kelompok kecil dan fatwa-fatwa para syaikh

    menentang mereka, merintangi proyek mereka serta memprovokasi manusia terhadap mereka, tetapsaja para mujahidin itu tidak mempedulikan fatwa-fatwa yang menggembosi jihad ini dan menjelekkan

    pribadi mereka, namun mereka tawakkal kepada Allah dan melanjutkan perjalanan jihad mereka.

    Akan tetapi fatwa-fatwa itu tetap saja mengintai mereka dan mengejar di belakang mereka untuk

    menghalangi manusia dari mereka, sebagaimana dahulu Abu Lahab mengejar di belakang Nabi

    shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata kepada khalayak manusia: Jangan percayai dia, karena

    sesungguhnya dia itu pendusta dan gila.

    Dan keadaan itu tidak berbeda termasuk setelah Allah memberikan tamkin kepada mujahidin dan

    mereka mendeklarasilkan berdirinya Daulah Islamiyyah serta mereka telah memiliki imam dan rayah.

    Sungguh para mujahidin menduga bahwa para pemilik fatwa-fatwa pro penguasa itu akan menahan

    lisan mereka, dikarenakan syarat-syarat yang mereka tetapkan untuk jihad seperti imam dan panji dan

    mereka klaim bahwa jihad itu menjadi tidak ada disaat syarat-syarat itu tidak ada adalah pada hari ini

    syarat-syarat itu sudah terwujud bersama pendeklarasian Daulah.

    Namun yang mengagetkan adalah bahwa para syaikh itu justru orang-orang pertama yang menentang

    tegaknya Daulah dan menolak diadakannya pembaiatan dan menganggap bai’at itu batil lagi tidak

    mengikat…!

    Bahkan sebagian syaikh itu – herannya – mengklaim bahwa tidak disyari’atkan melakukan pembai’atan

    di saat peperangan dan bahwa imarah-imarah yang ada sekarang ini tidak lain adalah imarah-imarah

    harb (peperangan)..!

    Ya Subhanallah, seolah para masyayikh itu memainkan peranan debat kusir “apakah ayam atau telor

    yang lebih dahulu ada”?!!

    Dulu mereka mengatakan: Tidak ada jihad tanpa imam dan panji..” Kemudian tatkala telah datang imam

    dan panji itu, mereka malah berkata: Tidak disyari’atkan pengangkatan imam sampai jihad selesai!! Apa

    yang kemarin menjadi syarat untuk jihad ternyata hari ini justru menjadi terlarang dengan sebab jihad!

    Bagaimana bisa dalam sekejap apa yang disyaratkan itu berubah menjadi penghalang? Apa gerangan

    yang akan dilakukan si mahasiswa saat ia mendapat bocoran bahwa semua kemungkinan jawaban itu

    Syaikh Abu Mundzir Asy-Syanqithi : Fatwa-fatwa Tanpa Pilot

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    28/42

    salah, selain dia mengatakan bahwa pak dosen bersikukuh untuk menggugurkan dia di dalam ujian..!

    Apa makna ada sebuah daulah syar’iyyah yang telah dibai’at oleh para mujahidin di Iraq terus ia

    menebarkan gejolak jihad di negeri Syam dan menghadang kejahatan Nushairiyyah serta mengusir

    mereka dari sebagian wilayahnya kemudian tiba-tiba sebagian masyayikh itu mengklaim bahwa ini

    bukan Daulah dan bukan bai’at syar’iyyah naum ia hanyalah imarah harb!

    Dengan hak apa dan dengan logika apa kamu mengklaim klaim ini wahai Fadlilah Syaikh..? Bila Ahlul Halli

    Wal ‘aqdi yang telah membai’at Amir Daulah itu mereka membai’atnya sebagai imamah ‘aammah danmenamakannya sebagai Daulah, maka bagaimana bisa engkau mengatakan bahwa ia itu sekedar imarah

    harb? Apakah engkau mengira bahwa mereka itu menamakannya sebagai Daulah hanya dalam rangka

    tafaa-ul (harapan optimisme)?

    Sesungguhnya pernyataan yang mengatakan bahwa tidak boleh mengangkat imam (pemimpin tertinggi)

    di saat perang adalah pernyataan batil yang tidak berdalil sama sekali dari Al Kitab maupun dari

    Assunnah, bahkan ia itu pernyataan yang berbenturan dengan Al Kitab dan Assunnah.

    Sedangkan pemilik pernyataan ini adalah orang yang paling mengetahui kebatilan pendapatnya..! Nabi

    shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:”Bila ada tiga orang di dalam safar, maka hendaklah mereka

    mengangkat salah seorang sebagai amir,” sedangkan sebagian syaikh mengatakan: Bila kalian di dalam

    peperangan melawan musuh, maka jangan mengangkat salah seorang sebagai amir kalian..!

    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:”Barangsiapa mati sedangkan di lehernya tidak ada bai’at,

    maka dia mati dengan kematian jahiliyyah,” sedangkan sebagian syaikh mengatakan: Berperanglah

    tanpa bai’at syar’iyyah dan matilah dengan kematian jahiliyyah!

    Bagaimana engkau wahai Fadlilatusy Syaikh mendatangkan suatu yang berbenturan dengan Al Kitab dan

    Assunnah, terus engkau mengatakan : Ini fatwa? Bukankah engkau telah mengetahui bahwa fatwa itu

    adalah tauqii’ (pengesahan) atas Nama Allah? Ataukah engkau mengklaim bahwa Allah Ta’ala itu

    melarang pengangkatan imam saat perang dan merukhshahkan perpecahan dalam keadaan ini?

    Bila peperangan itu panjang lagi terus menerus – sebagaimana ia adalah realita yang ada – makabagaimana boleh para mujahidin itu terus menerus berada dalam kondisi tanpa bai’at dan tanpa imam

    pada tenggang waktu ini?

    Setiap orang yang mengajak untuk meninggalkan bai’at ini, maka ucapannya itu tertolak dan menyelisihi

    Al Kitab dan Assunnah. Dan setiap orang yang menghadang bai’at dan berupaya untuk

    menggugurkannya atau menangguhkannya, maka dia itu penyeru fitnah dan mentoring baginya.

    Para syaikh yang terang-terangan kencang mengkritik Daulah seraya mengklaim bahwa mereka itu ingin

    meredam fitnah justeru merekalah para pembuat fitnah itu dan para pemilik saham di dalam

    penyebarannya.

    Apakah di sana ada fitnah yang lebih besar dari sikapmu mengatakan kepada manusia: Tetaplah kalian

    cerai berai tanpa panji dan tanpa imam? Inilah buktinya mereka wahai Fadlilatusy Syaikh tetap cerai-

    berai, di mana setiap sepuluh orang memiliki panji dan pemimpin, maka bagaimana kelompok-kelompok

    ini akan bersatu setelah mereka itu dicerai-beraikan oleh fatwamu yang menyelisihi hal-hal muhkam di

    dalam syari’at ini?

    Salah seorang syaikh itu berteriak kepada para mujahidin: Hendaklah kalian tetap berkelompok-

    kelompok.” Kemudian si syaikh itu koar-koar seraya menghati-hatikan dari fitnah..! Bukankan kamu

    syaikh yang telah menciptakan fitnah itu dengan fatwamu yang unik? Kedua tanganmu diikat namun

    mulutmu meniup..!

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    29/42

    Berapa banyak orang muslim hari ini yang menolak bai’at syar’iyyah padahal dia diajak kepadanya dan

    dia telah mati dengan kematian ‘ala jahiliyyah dengan sebab fatwamu itu. Berapa banyak orang muslim

    yang sebenarnya dia itu bisa menjadi bagian dari prajurit Daulah, namun dengan sebab fatwamu itu dia

    malah menjadi lawan dan orang yang memerangi Daulah.

    Wahai orang-orang yang memerangi Daulah dengan fatwa-fatwa kalian sendiri, kalianlah orang yang

    menjadi biang fitnah ini, dan ketahuilah sesungguhnya fitnah itu akan terus berlangsung secara pasti

    selagi kaum muslimin itu berpecah-pecah dalam berbagai kelompok.

    Ya, nanti akan muncul kelompok-kelompok yang pandai bersilat lidah, yang mana masing-masing

    mengklaim bahwa kelompoknya-lah yang paling berhak dalam menentukan nasibnya. Dan masing-

    masing dari kelompok-kelompok itu akan mentafsirkan campur tangan Daulah di negeri Syam dengan

    tafsiran ambisi dan ingin mencari kekuasaan sebagaimana yang telah dikatakan oleh orang-orang

    murtad pada zaman Abu Bakar Ash Shiddiq radliyallahu ‘anhu.

    Sesungguhnya Daulah Islamiyyah itu adalah kesempatan satu-satunya untuk bersatu, dan pembai’atan

    terhadap imamah-lah satu-satunya jalan yang menyatukan kaum muslimin. Sedangkan orang-orang

    yang tidak memiliki bai’at, maka mereka itu tidak memiliki jama’ah.

    Sesungguhnya para ulama telah sepakat terhadap kewajiban pengangkatan imam, dan mereka

    bersepakat bahwa pengangkatannya itu adalah kewajiban mendesak yang tidak boleh ditangguhkan.

    Dan mereka sepakat bahwa pembai’atan imam setelah ia diangkat adalah kewajiban setiap orang

    muslim. Dan tidak ada satu dalil-pun baik dari Al Kitab maupun dari Assunnah yang menunjukan bahwa

    bai’at harb itu bisa menggantikan bai’at ‘aammah atau memiliki posisi sama dengannya.

    Oleh sebab itu setiap jama’ah yang berjihad tanpa bai’at ‘aammah padahal mereka memiliki

    kemampuan untuk melakukan bai’at itu maka mereka itu telah berbuat maksiat dengan sebab

    meninggalkan bai’at, dan dosanya berlapis-lapis saat imam yang dibai’at itu ada dan mereka malah

    menolak untuk membai’atnya.

    Sungguh para mujahidin itu telah meyakini benar bahwa tidak ada buah bagi jihad mereka bila tidakdigenapkan dengan pendirian Daulah Islamiyyah. Adapun bila para mujahidun itu berperang dan tiba

    datang orang-orang sekuler untuk memetik buah jihad mereka, maka sungguh ini adalah hal yang

    menyengsarakan umat sepanjang beberapa dekade yang lalu.

    Maka harus diputus semua jalan yang bisa digunakan sebagai jalur oleh para benalu yang ingin

    memanfaatkan jihad untuk tujuan-tujuan yang tidak islamiy. Oleh sebab itu para mujahidin di Daulah

    Islamiyyah telah bersegera melakukan bai’at ini demi memenuhi panggilan perintah Allah Ta’ala dan

    demi menyatukan ikatan dien yang mengumpulkan kaum muslimin, maka wajib atas kaum muslimin

    lainnya untuk mendukung mereka, mengikuti mereka dan menyambut pembai’atan mereka.

    Dan yang sangat aneh adalah bahwa syaikh yang pura-pura tidak mengetahui pembai’atan Daulah

    Islamiyyah dan keberadaannya, justeru dia telah menggugurkan pendapat dirinya sendiri dikarenakan

    dia itu pernah mengatakan pensyari’atan pengangkatan imam dengan syarat hal itu terjadi lewat jalur

    syura di antara semua kelompok yang ada di lapangan.

    Padahal justeru inilah cara yang dahulu telah dilalui saat pendeklarasian Daulah Islam Iraq oleh Majelis

    Syura Mujahidin. Maka apakah syaikh mengakui keabsahan Daulah Islamiyyah di Iraq ataukah dia akan

    menggugurkan pendapatnya sendiri dan menolak keabsahannya?

    Bila Daulah Islamiyyah itu adalah Daulah Syar’iyyah sebelum terlahirnya semua kelompok-kelompok

    yang ada di Syam, maka ia itu tidak membutuhkan kepada izinnya, bahkan justeru hal wajib atas semua

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    30/42

    kelompok-kelompok yang baru lahir itu adalah bergegas masuk di dalam pembai’atan Daulah tanpa

    penangguhan.

    Dan bila ini bukan makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:”Tunaikanlah pembai’atan (imam)

    yang paling pertama..” maka kalau begitu apa maknanya?

    Para syaikh itu sangat disayangkan sebenarnya mereka itu mengetahui hal ini, akan tetapi hawa nafsu

    telah menguasai jiwa sehingga ia mengingkari hal-hal yang sudah jelas..! Inilah mereka hari ini berupaya

    keras untuk meyakinkan kita prihal kewajiban mengakui keabsahan penguasa yang mengganti syari’atAllah dan yang loyal kepada musuh-musuh Allah lagi memerangi dienullah!!

    Bila masalahnya berkaitan dengan kekafiran penguasa Dinasti Saudi, maka sesungguhnya Hai’ah Kibar

    Ulama (Dewan Ulama Besar) berubah menjadi anak-anak TK yang tidak mengetahui permasalahan

    aqidah yang jelas di dalam bab iman dan kufur.

    Dan akhirnya datanglah salah seorang syaikh yang ditugaskan untuk memerangi Daulah Islamiyyah

    untuk mengatakan kepada kita:

    “Sesungguhnya Daulah ini bertahakum kepada thaghut!”

    Baik, wahai fadlilatusy Syaikh bila kamu menganggap ucapanmu ini adalah “kalimat haq di hadapan

    penguasa yang durjana”, maka tolong jelaskan kepada kami tentang para penguasa Dinasti Saudi yang

    bertahakum kepada thaghut sebelum Daulah Islamiyyah ini terlahir?

    Yang benar adalah bahwa sikap tidak mengakui Daulah ini adalah bagian penting dari pengakuan

    terhadap keabsahan Dinasti Saudi, karena hasil akhir dari pengakuan terhadap Daulah Islamiyyah itu

    adalah kufur terhadap keabsahan pemerintah Saudi. Oleh sebab itu pemerintah Saudi telah ikut campur

    tangan secara jelas dalam menghadang Daulah Islamiyyah, di mana kelompok-kelompok yang

    memerangi Daulah Islamiyyah telah dibentuk dan dilatih serta didanai oleh pemerintah Saudi.

    Dan fatwa-fatwa yang menyerang mujahidin itu munculnya dari negeri Al Haramain sebagaimana

    pesawat-pesawat Amerika dahulu bertolak dari pangkalan-pangkalan udaranya di negeri Al Haramain

    untuk menghantam saudara-saudara kita di Iraq. Media Saudi dan Qatar pada hari ini telah menjadiseolah juru bicara atas nama kelompok-kelompok yang memerangi Daulah Islamiyyah.

    Strategi yang diterapkan untuk memerangi mujahidin di berbagai tempat hari ini bertopang di atas

    bebarapa sayap:

    1. Antek-antek di tengah front yang memerangi mujahidin, bisa berbentuk tentara resmi dan bisa

    berbentuk sebagian kelompok yang mengangkat slogan-slogan islam.

    2. Drone (pesawat-pesawat tanpa awak) Amerika yang menghujankan bom-bom ke sasaran-sasaran

    yang ditentukan oleh para antek itu.

    3. Fatwa-fatwa para syaikh Saudi yang memprovokasi (masyarakat) terhadap mujahidin dan melegalkan

    sikap perang melawan mereka serta memberikan syar’iyyah (keabsahan) bagi para antek itu.

    4. Media Saudi dan Qatar yang melakukan pemutarbalikan fakta dan mencoreng nama baik mujahidin

    dengan fitnah serta menggiring opini publik untuk menyerang mujahidin.

    Dan bila engkau ingin mengetahui bagaimana cara media itu membalikan korban menjadi algojo, maka

    lihatlah apa yang dilakukan media Saudi dan Mesir dengan mencoreng semua para penentang As-sisi

    dan menuduh mereka sebagai para penjahat, berbeda kebalikan dengan media Qatar dalam hal ini, akan

    tetapi keduanya sepakat bila permasalahan itu berkaitan dengan pencorengan Daulah Islamiyyah.

    Sampai-sampai gambaran yang ditampilkan oleh media ini tentang Partai Syi’ah Iran adalah nampak

     jauh lebih bersih dari gambaran yang mereka tampilkan tentang Daulah Islamiyyah. Bahkan tidak

    dilakukan pembahasan tentang Partai Syi’ah ini di dalam acara-acara dialog kecuali setelah mereka

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    31/42

    mengundang orang yang membela Partai itu dan menganut arah pikirnya.

    Adapun acara-acara dialog yang berbicara tentang Daulah Islamiyyah, maka tidak diundang ke acara itu

    kecuali musuh-musuh Daulah, disamping si pembawa acara itu justeru biasanya lebih dasyat

    permusuhannya.

    Dalam pandangan Stasiun Al Jazera adalah tidak ada orang yang lebih bengis dari As Sisi yang setiap hari

    membunuh jumlah banyak para demonstran. Namun demikian sesungguhnya Stasiun Al Jazera yang

    terus mengamati kebiadaban ini dan membongkarnya, ia dalam setiap acara dialog selalu mengundangsalah seorang pembela As Sisi, demi menjaga kode etik jurnalis dan sikap netral…namun Al Jazera tidak

    mau berusaha walau sekedar tampil dengan sikap netral bila urusannya berkaitan dengan Daulah

    Islamiyyah.

    Bila engkau ingin memeriksa kenetralan Al Jazera, maka engkau tidak mendapatkannya selain wanita

     jompo!! Tanyalah Al Jazera tentang kisah yang disebut dengan “Masjid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah”!

    Tanyalah tentang seorang syaikh yang bernama “Abu An Nuur”! Alangkah buruknya wajah wanita tua itu

    bila dia teringat syaikh itu!! Al Jazera pada saat tragedi yang kejam itu tidak hadir lagi tidak memiliki rasa

    peka dan tidak mendengar tentangnya. Walaupun arsip Al Jazera itu super besar, namun saya yakin

    bahwa di dalamnya tidak ada arsip tentang pembantaian Masjid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.

    Al Jazera itu senantiasa bersama manusia!! Al Jazera pada saat waktu pembantaian itu absen atau sibuk.

    Adapun bila masalahnya itu berkaitan dengan Daulah Islamiyyah, maka Al Jazera itu sangat peka dan

    terjaga selalu yang tidak membiarkan hal kecil dan besar, di mana kejahatan-kejahatan selalu dihitung

    dan disandarkan kepada Daulah serta dia sebarkan di hadapan jutaan pemirsa setiap kali ada bisikan dan

    pelaporan dari Ahrarusy Syam tentang Daulah Islamiyyah!

    Saya membaca firman Allah Ta’ala:”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik

    membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah

    kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas

    perbuatanmu itu.”(Al Hujurat: 6), maka saya berkata: Seolah ayat ini turun untuk menghati-hatikan dari

    Al Jazera!Semoga para pemirsa selalu teringat ayat itu di awal setiap kali pemberitaan.

    Badan Hukum Al Jazera meyakini bahwa hukum asal pada jama’ah Al Ikhwan adalah keterbebasan dari

    tuduhan sampai terbukti benar kejahatan itu muncul darinya, dan hukum asal pada Daulah Islamiyyah

    adalah kejahatan sampai terbukti benar keterbebasannya dari tuduhan. Dan pada hari ini Al Jazera itu

    telah menjadi Tangan Media Jabhah Ahrarusy Syam! Dan dia-lah pedang yang dihunuskan terhadap

    Daulah Islam.

    Daulah Islamiyyah menarik diri dari maqar-maqar-nya. Al Jazera untuk pertama kali mengikuti berita-

    berita Daulah, di mana si penyiar membaca berita sedangkan kedua matanya berbinar-binar diliputi rasa

    senang!! Al Jazera sangat antusias untuk selalu mengulang dan terus mengulang berkali-kali setiap

    tuduhan-tuduhan yang dilontarkan para anggota Ahrarusy Syam kepada Daulah Islamiyyah tanpa

    memperhatikan apakah tuduhan-tuduhan itu benar atau tidak.

    Akan tetapi engkau tidak akan mendengar dari Al Jazera pembicaraan tentang kejahatan-kejahatan yang

    dilakukan oleh Ahrarusy Syam terhadap orang-orang yang dianggap dari Daulah Islamiyyah. Al Jazera itu

    memiliki metode-metode kebohongan dan muslihat yang membuatmu ragu terhadap dirimu sendiri,

    maka bagaimana gerangan bila masalahnya berkaitan dengan Daulah yang diperangi oleh dunia

    seluruhnya dan media-media mereka berlomba-lomba mencitrakannya buruk!

    Apakah benar bahwa media itu tidak melakukan pencitraan buruk kecuali terhadap syetan? Dan kenapa

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    32/42

    pencitraan buruk ini hanya dilakukan terhadap Daulah Islamiyyah tidak kepada kelompok-kelompok

    lainnya?

    Sesungguhnya Daulah Islamiyyah adalah sandungan besar di hadapan konverensi Jenewa, di mana

    setiap kali mau dilaksanakan tiba-tiba ditangguhkan, dikarenakan ia tidak mendapatkan bumi pijakan

    untuk menerapkan hasil keputusan-keputusannya di dalam payung penguasaan Daulah Islamiyyah.

    Apa yang akan diupayakan Konverensi Jenewa itu adalah pemberian keleluasaan bagi pemerintahan

    baru pengganti Basyar yang akan melaksanakan kepentingannya dan memainkan peranan yang dahuludilakukan oleh Basyar, yaitu pemerintahan boneka yang melindungi kepentingan-kepentingan Barat dan

    mendengung-dengungkan nasionalisme seperti layaknya pemerintahan-pemerintahan yang diciptakan

    oleh penjajah.

    Dan bila kelompok-kelompok itu berhasil – semoga Allah tidak mentaqdirkan – dalam menyingkirkan

    Daulah, maka hasil pertama hal itu adalah terlaksananya konverensi Jenewa dan pemberian keleluasaan

    bagi pemerintahan tersebut.

    Apa makna dunia tidak mengutik-utik Jabhah Nushrah secara media, namun pada waktu yang sama

    dunia itu membangun tembok yang menutup-nutupi kiprah Daulah Islamiyyah – tidak memunculkannya

    selain berita-berita palsu dengan tujuan pencitraan buruk – padahal sesungguhnya mereka itu

    menganggap semuanya (ISIS dan Jabhah Nushrah) sebagai Terroris?

    Tentunya Para Teroris tanpa daulah bagi mereka adalah lebih utama dari Para Teroris yang memiliki

    daulah. Dan tidak menyiramkan kepahitan kecuali suatu yang lebih pahit darinya! Masalah membiarkan

    sejenak Jabhah Nushrah itu tidak lebih dari politik: Potong-potonglah daging itu sampai menjadi

    potongan kecil-kecil agar tidak kesedak dengannya.

    Sampai saat ini lawan-lawan Daulah tidak bisa menjaharkan penolakan mereka terhadap berdirinya

    Daulah Islamiyyah secara prinsip, dan dalam hal ini mereka tidak memiliki sedikitpun syubhat,

    dikarenakan permasalahannya sangat jelas. Oleh sebab itu mereka memfokuskan diri terhadap

    pencitraan buruk para mujahidin supaya mereka bisa mengatakan kepada manusia: Kami tidak anti

    pendirian Daulah, akan tetapi kami anti terhadap orang-orang yang melaksanakan proyeknya.

    Ia adalah metode yang sama yang dahulu mereka lakukan dalam memerangi proyek jihad, di mana

    mereka mengatakan dahulu: Kami tidak anti jihad, akan tetapi kami anti dengan orang-orang itu.

    Bila kalian tidak mengakui keabsahan Daulah Islamiyyah di Iraq dan Syam, maka apakah Daulah

    Syar’iyyah yang kalian cari? Tarohlah kita andai-andaikan -semoga tidak Allah taqdirkan- bahwa Daulah

    Islamiyyah itu menarik diri dan membubarkan diri serta lenyap dari permukaan bumi, maka apakah

    Daulah pengganti menurut kalian?

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    33/42

    Tulisan ini merupakan bagian kedua dari karya Syaikh Abu Mundzir Asy-Syanqithi, yang berjudul:

    “Fatwa-fatwa Tanpa Pilot”

    Diterjemahkan oleh: Abu Sulaiman Al-Arkhabily

    (Bagian pertama bisa dibaca DI SINI)

    Apa saja cara pembuatan Daulah yang kalian anggap seratus persen benar? Sesungguhnya orang-orang

    yang menolak berbai’at kepada Daulah itu tidak keluar dari beberapa kemungkinan:

    1. Bisa jadi mereka itu menolak proyek Daulah Islamiyyah, dikarenakan mereka itu hanya menginginkan

    negara sekuler, maka tidak diragukan bahwa mereka itu wajib diperangi.

    2. Dan bisa jadi mereka itu secara prinsip menerima Daulah Islamiyyah, akan tetapi mereka itu

    menginginkan negara islam khusus di Suriah dan tidak memiliki kaitan dengan Iraq, maka mereka itu

    berpijak di atas pola pikir yang tidak islamiy dan mempetakan islam dengan cara yang tidak islamiy,karena Daulah Islamiyyah itu tidak memiliki batas bersama kaum muslimin. Bukankah termasuk

    penyelisihan syari’at bila dikatakan kepada mujahidin yang datang untuk menolong penduduk Syam:

    Kalian tidak berhak mendirikan imarah di negeri ini, karena hak itu milik pribadi penduduk negeri ini

    saja?

    Bukankan mereka itu juga termasuk penduduk negeri ini selagi ia itu negeri islam? Ataukah termasuk hal

    yang boleh bila penduduk Homs umpamanya mengatakan: Tidak boleh seorang-pun dari penduduk Halb

    memimpin kami? Apakah perbedaan antara hubungan Homs dengan Halb dan hubungan Homs dengan

    Baghdad bila itu bukan garis batas wilayah yang dipetakan oleh Sykes Picot seraya keduanya bermain-

    main, kemudian sebagian anak umat ini pada hari ini justru malah mati-matian membelanya dan

    menjadikannya sebagai batasan untuk Al Wala dan Al Bara!!

    3. Dan bisa jadi mereka itu secara prinsip menerima Daulah Islamiyyah di Iraq dan Syam, akan tetapi

    mereka itu memandang bolehnya menangguhkan hal ini dan terus berperang di bawah panji yang

    berbeda-beda. Dan hal semacam ini adalah tidak syar’iy, berdasarkan apa yang telah ditetapkan di

    dalam syari’at ini bahwa harus segera mengangkat imam.

    Adapaun kaitan dengan masalah tahkim yang sering mereka dengung-dengungkan seputarnya: Maka di

    sana ada perbedaan antara Daulah dengan individu-individu manusia, di mana tahkim itu terjadi antara

    individu dengan individu dan antara Daulah dengan Daulah, namun tidak terjadi antara Daulah dengan

    individu-individu, bahkan justeru individu-individu itu wajib tunduk kepada mahkamah-mahkamah yang

    didirikan Daulah.

    Tidak mungkin Daulah Islamiyyah menetapkan terhadap dirinya putusan ganda, di mana ia menganggap

    dirinya sebagai Daulah kemudian berinteraksi dengan manusia seolah ia itu individu-individu atau

    kelompok (jama’ah) seperti layaknya kelompok-kelompok kecil.

    Apakah bila Daulah mengajak pemerintah Saudi untuk tahakum bersama-bersama kepada lembaga milik

    bersama yang akan memeriksa kejahatan-kejahatannya terhadap mujahidin dan dukungannya terhadap

    Shahawat (antek-antek) serta loyalitasnya kepada Amerika, apakah pemerintah Saudi akan menyambut

    ajakannya?

    Dan bila ternyata pemerintah Saudi itu tidak mau menyambut ajakan itu, apakah Hai’ah Kibar Ulama

    Syaikh Abu Mundzir Asy-Syanqithi : Fatwa-fatwa Tanpa Pilot 2

     

  • 8/16/2019 Apakah ISIS

    34/42

    akan menganggapnya untuk pertama kalinya dalam sejarah sebagai pihak yang berpaling dari Syari’at

    Allah? Kenapa orang-orang yang menyelisihi Daulah itu menganggap bahwa dirinya memiliki hak di

    dalam sikap tidak mengakui mahakim syar’iyyah yang telah didirikan oleh Daulah, dan sedangkan Daulah

    tidak memiliki hak di dalam sikap tidak menyambut ajakan tahkim yang mereka serukan?

    Sesungguhnya mereka yang berhujjah dengan masalah tahkim itu tidaklah mengklaim bahwa mereka itu

    daulah, akan tetapi mereka bertindak seolah-olah mereka itu daulah..!

    Bila orang-orang yang menyelisihi Daulah itu ingin tahakum kepada syari’at di dalam perselisihan

    mereka dengan Daulah sebagai penyambutan terhadap firman Allah Ta’ala:”kemudian bila kalianberselisih tentang suatu hal, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul, bila kalian memang benar-

    benar beriman kepada Allah dan hari akhir,”(An Nisaa: 59), bila mereka memang menginginkan hal itu,

    maka tuntutan ini adalah disyari’atkan dan melaksanakannya adalah wajib, akan tetapi wajib dimulai

    dari titik awal perselisihan, yaitu: Apakah Daulah Islamiyyah itu Daulah yang sah? Dan bila ia itu daulah

    yang sah, maka apakah wajib membai’atnya atas kelompok-kelompok yang ada?

    Saya yakin bahwa jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dengan dalil-dalil syar’iy adalah yang

    bisa menyelesaikan perselisihan atau menampakkan orang yang salah dari orang yang benar.

    Daulah mengatakan kepada semua orang-orang yang menyelishinya: Bila kalian ingin interaksi dengan

    kami, maka interaksilah dengan kami sebagaimana kalian berinteraksi dengan negara-negara. Dan bila

    kalian tidak mau menganggap kami sebagai negara, maka hendaklah penolakan kalian itu dibangun di

    atas pijakan syari’at. Adapun kalau kalian ini malah kabur dari pendiskusian masalah ini dan kalian malah

    menyelisihi syari’at dengan sikap tidak mengakui Daulah Islamiyyah – yang mana anak TK dari kaum

    muslimin mengetahui kewajiban berusaha untuk mendirikannya