apakah instuksinya masuk akal.docx

2
REFLEKSI Apakah Instuksinya Masuk Akal Oleh Ruth Silver Penulis, yang tinggal di Colorado, USA, meninggal dunia tahun lalu. Cet akBagikan S eb uah p er j al an an be rsep ed a meyakinkan saya ten t an g p erl un ya u ntuk secara t et apm em eri ksa p et a  j alan Tuh a n dal a mkehi d up a n. ( kli k u ntuk m e nilik l eb i h b e sa r) B eb erapa t ah unlalu saya pe rgi da l am perj al ananber sep ed a d i Pranci s de ng ansaudar a p er em puan sa ya , i p ar p e r e m p u a n sa ya , d a n p u t ri n ya . S e t i a p p a g i ka m i d i b e ri t i g a h a l a m a n i n str u ksi t e r p e rinci ya n g ,  j i k a d ii k u t i d en g an te p a t , a k a n mem b im b in g k ami k e t em p a t tu j uan k ami h ari itu. S emen t ar a k ami mengayuhmelalui kebun anggur, petun j uk men ga r ah kan kami un t uk “ m ene m pu h 16 5 kaki (50 m) ke ut a r a , kemudianbelok ke kiri da n m en em pu h 33 0 ka ki ( 10 0 m ) .” Le bih se ri ng , instr uks i itu m emberikan tan da -tand a d an na m a- na m a j al an . S uat u p agi kam i men gayuh menuruni j al an yang m en ar i k na m un sege r a m enyad ari ba hwa instruksi kam i ti da k l ag i ses ua i de n ga n w i l aya h it u . S eg era ka m i men j ad i terse sa t , ka mi m e mut us kan unt uk kem ba l i ke te m pa t t er ak hi r yan g ka m i ket ah u i ad al ah j al ur yan g b enar un t uk m em as t i ka n a pa ka h ka m i da pa t memutuskan ke mana akan per gi . B en ar saj a , ket i ka ka m i sa m pa i di san a , ka m i m en emu kan seb ua h t an da j a l an kec i l , t er ca t at da l am i n st ruksi ka m i, yan g k a mi t e l a h g a g a l un t u k m elih a t n ya . S e g er a k a mi b e r a d a d i j a l u r ka m i l a gi, men coco kkankem aj ua n kami de ng aninstruksi, yan g seka li l ag i men j adi san ga t m asu k a kal. P en gal am anitu ber f ung si seba gai pe rum pa m aan yang men j awabsebuah pe rt anyaa n teka-teki yang saya mi l i ki : M e n g a p a ka h , ke t i ka sese o ran g t e l a h m e m i l i ki ke sa ksi a n tent a n g I n j i l , d ia a ka n p er n a h j a t u h ? M en j ad i j el as ba g i saya ba hw a ket i ka ki ta m en ga m bi l be l ok an yan g sal a h ( do sa ) atau ga ga l un t u k m e n gi ku ti peri n t a h - p e rint a h A llah, i n str u ks i- i n str u ks i itu ( rm an A lla h ) ti d ak l a g i m a su k a ka l. P e t a , se b a ga i m ana a d an ya , tid a k l a g i se su a i d en g anwil aya h t e m p a t ki t a b e r a d a . Jika ki t a b e l u m t er se sa t

Upload: faith-hope-love

Post on 06-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Apakah Instuksinya Masuk Akal.docx

8/17/2019 Apakah Instuksinya Masuk Akal.docx

http://slidepdf.com/reader/full/apakah-instuksinya-masuk-akaldocx 1/2

REFLEKSI

Apakah Instuksinya Masuk

AkalOleh Ruth Silver 

Penulis, yang tinggal di Colorado, USA, meninggal dunia tahun lalu.

CetakBagikan

Sebuah perjalanan bersepeda meyakinkan saya tentang perlunya untuk secara tetap memeriksa peta

 jalan Tuhan dalam kehidupan.

(klik untuk menilik lebih besar)

Beberapa tahun lalu saya pergi dalam perjalanan bersepeda di Prancis dengan saudara perempuan

saya, ipar perempuan saya, dan putrinya. Setiap pagi kami diberi tiga halaman instruksi terperinci yang,

 jika diikuti dengan tepat, akan membimbing kami ke tempat tujuan kami hari itu. Sementara kami

mengayuh melalui kebun anggur, petunjuk mengarahkan kami untuk “menempuh 165 kaki (50 m) ke

utara, kemudian belok ke kiri dan menempuh 330 kaki (100 m).” Lebih sering, instruksi itu memberikan

tanda-tanda dan nama-nama jalan.

Suatu pagi kami mengayuh menuruni jalan yang menarik namun segera menyadari bahwa instruksi kami

tidak lagi sesuai dengan wilayah itu. Segera kami menjadi tersesat, kami memutuskan untuk kembali ke

tempat terakhir yang kami ketahui adalah jalur yang benar untuk memastikan apakah kami dapat

memutuskan ke mana akan pergi.

Benar saja, ketika kami sampai di sana, kami menemukan sebuah tanda jalan kecil, tercatat dalam

instruksi kami, yang kami telah gagal untuk melihatnya. Segera kami berada di jalur kami lagi,

mencocokkan kemajuan kami dengan instruksi, yang sekali lagi menjadi sangat masuk akal.

Pengalaman itu berfungsi sebagai perumpamaan yang menjawab sebuah pertanyaan teka-teki yang saya

miliki: Mengapakah, ketika seseorang telah memiliki kesaksian tentang Injil, dia akan pernah jatuh?

Menjadi jelas bagi saya bahwa ketika kita mengambil belokan yang salah (dosa) atau gagal untuk

mengikuti perintah-perintah Allah, instruksi-instruksi itu (firman Allah) tidak lagi masuk akal. Peta,

sebagaimana adanya, tidak lagi sesuai dengan wilayah tempat kita berada. Jika kita belum tersesat

Page 2: Apakah Instuksinya Masuk Akal.docx

8/17/2019 Apakah Instuksinya Masuk Akal.docx

http://slidepdf.com/reader/full/apakah-instuksinya-masuk-akaldocx 2/2

terlalu jauh, kita dapat mengenali bahwa kesalahan ada di pihak kita dan bahwa kita perlu kembali

(bertobat) atau bertekad kembali untuk hidup sebagaimana Allah telah perintahkan ke tempat di mana

kita tahu kita mengikuti rute yang benar.

Terlalu sering ketika instruksi tidak lagi sesuai dengan tempat di mana kita berada, kita meragukaninstruksi itu. Alih-alih berbalik, kita menyalahkan instruksi itu dan kemudian menghindarinya sama sekali.

Akhirnya, setelah menyerah dengan penglihatan akan tempat tujuan kita, kita menjadi tersesat, berkelana

di jalan-jalan yang mungkin tampak, untuk sementara, sangat menarik namun tidak akan membawa kita

ke tempat yang perlu kita tuju.

Setiap hari kita memiliki kesempatan untuk menelaah tulisan suci. Dan setiap enam bulan, kita disuguhi

dengan konferensi umum Gereja. Bukankah waktu-waktu ini ketika kita dapat memeriksa peta jalan kita

dan memastikan kita berada di tempat di mana kita perlu berada? Pernah, sewaktu saya mendengarkan

konferensi, saya merasa bahwa, walaupun kita tidak sempurna, kita dapat mengetahui kita berada di jalan yang benar jika instruksi-instruksi ini masuk akal bagi kita.

Bahkan sewaktu mengikuti arah yang benar yang akan membawa kita ke tempat tujuan dalam kehidupan

ini, menelaah tulisan suci dan mengindahkan nasihat dari para nabi yang hidup memungkinkan kita untuk

memeriksa jalan kita dan menyesuaikannya jika memang diperlukan agar, pada akhirnya, kita tiba di

rumah selestial kita.