antibakteri dari daun johar dan jahe

7
Daun johar (Cassia siamea Lamk,) Uraian : Tanaman herba tahunan, menjalar. Batang bulat, menjalar, beruas-ruas, berlubang, gundul, bercabang, panjang lebih kurang 3 meter, warna hijau. Daun tunggal, berseling, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal rompang, panjang 3-15 cm, lebar 1-9 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, panjang 3-5 cm, diameter lebih kurang 5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat telur, gundul, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda berwarna hijau pucat setelah tua berwarna cokelat. Penyakit Yang Dapat Diobati : Khasiat Antipiretik. PENELITIAN Salim Hanggara Purno, 1991. Fakultas Farmasi, UGM. Pembimbing: Drs. Wahyono, SU. Apt. dan Drs. Imono Argo Donatus, SU. Apt. Telah melakukan penelitian efek hipoglikemik air rebusan daun Johar, pada tikus putih jantan, dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternya ta air rebusan daun Johar dosis 2,5, 5,0, dan 10,0 g / kg bb mampu menurunkan LDDK (Luas daerah di bawah kurva) kadar glukosa darah terhadap kontrol negatif, pada kelompok tikus normal yang diberi beban glukosa (DMTTI – UTGO = Diabetes melitus tidak tergantung insulin. Uji toleransi glukosa oral). Pada kelompok tikus normal

Upload: siti-maryam

Post on 04-Jul-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antibakteri Dari Daun Johar Dan Jahe

Daun johar (Cassia siamea Lamk,)

Uraian :

Tanaman herba tahunan, menjalar. Batang bulat, menjalar, beruas-ruas, berlubang,

gundul, bercabang, panjang lebih kurang 3 meter, warna hijau. Daun tunggal,

berseling, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal rompang, panjang 3-15

cm, lebar 1-9 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga tunggal, bentuk

terompet, di ketiak daun, panjang 3-5 cm, diameter lebih kurang 5 cm, warna

ungu. Buah kotak, bulat telur, gundul, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda

berwarna hijau pucat setelah tua berwarna cokelat.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Khasiat Antipiretik. PENELITIAN Salim Hanggara Purno, 1991. Fakultas

Farmasi, UGM. Pembimbing: Drs. Wahyono, SU. Apt. dan Drs. Imono Argo

Donatus, SU. Apt. Telah melakukan penelitian efek hipoglikemik air rebusan

daun Johar, pada tikus putih jantan, dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil

penelitian tersebut, ternya ta air rebusan daun Johar dosis 2,5, 5,0, dan 10,0 g / kg

bb mampu menurunkan LDDK (Luas daerah di bawah kurva) kadar glukosa darah

terhadap kontrol negatif, pada kelompok tikus normal yang diberi beban glukosa

(DMTTI – UTGO = Diabetes melitus tidak tergantung insulin. Uji toleransi

glukosa oral). Pada kelompok tikus normal yang tidak diberi beban glukosa

(DMTTI), air rebusan daun Johar dosis 10,0 g / kg bb mampu menurunkan LDDK

kadar glukosa darah sebesar 15.06% terhadap kontrol negatif. C. Yudhi

Setyandarta, 1993. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian

pengaruh hepatoprotektif infus daun Johar pada tikus putih yang diberikan karbon

tetraklorida. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Johar mempunyai

pengaruh hepatoprotektif. Daun Johar mengandung senyawa yang dapat

menghambat peningkatan aktivitas GPT-plasma dan kerusakan jaringan hati

akibat CC14 dan terdapat hubungan antara dosis dan efek. Aan Risma Uli N.,

1994. Jurusan Farrnasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian pengaruh

antimikroba dari infus daun Johar terhadap beberapa bakteri dan Jamur penyebab

penyakit kulit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Johar

Page 2: Antibakteri Dari Daun Johar Dan Jahe

mempunyai pengaruh antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas

aeruginosa, dan Proteus.vulgaris, tetapi tidak menunjukkan aktivitas antijamur

terhadap Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes dan Microsporum

canis.

Pemanfaatan :

Bagian yang Digunakan

Daun muda.

Kegunaan

1. Demam.

2. Kencing manis.

3. Malaria.

4. Tonik.

5. Luka (obat luar) .

RAMUAN DAN TAKARAN

Kencing Manis dan Malaria

Ramuan:

Daun Johar segar 1 genggam

Air 220 ml

Cara pembuatan:

Dibuat infus.

Cara pemakaian:

Diminum 2 hari sekali 200 ml.

Lama pengobatan:

Diulang selama 7 hari.

Selanjutnya dosis dikurangi, 1 kali sehari 100 ml.

Peringatan

Page 3: Antibakteri Dari Daun Johar Dan Jahe

Bagi yang rentan, hati-hati penggunaan simplisia ini. Simplisia mengandung

bahan beracun (alkaloid).

Komposisi :

Daun: Barakol, alkaloid, flavoniod, steroida antrakinon, dan tanin. Kulit akar:

Lupeol, betalin, dan diantrakinon. Biji: Minyak lemak dan sitosterin.

Page 4: Antibakteri Dari Daun Johar Dan Jahe

EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Roxb.) DALAM

MENGHAMBAT PERTUMBUHAN KOLONI BAKTERI Escherichia coli dan

Bacillus subtilis

Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis merupakan kelompok bakteri

enterobacteriaceae yang hidup di dalam saluran pencernaan manusia sebagai

penghuni usus (enteron) dan bersifat patogen. Bakteri E. coli dapat menyebabkan

gastroenteritis pada manusia, sedangkan B. subtilis dapat menyebabkan kerusakan

pada makanan kaleng yang juga dapat mengakibatkan gastroenteritis pada

manusia yang mengkonsumsinya. Penyakit infeksi hingga saat ini masih menjadi

masalah kesehatan masyarakat, penyakit ini merupakan penyebab kematian

manusia sepanjang sejarah. Tumbuhan memiliki metabolit sekunder yang dapat

bertanggung jawab terhadap ketahanan alami dari tumbuhan, mungkin karena

alasan ini banyak tumbuhan yang digunakan untuk terapi infeksi dan penelitian

untuk eksplorasi senyawa yang potensial sebagai anti mikroba. Salah satu

diantaranya adalah pemanfaatan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada

tanaman Jahe (Zingiber officinale Roxb.).

Tanaman jahe termasuk Suku Zingiberaceae, merupakan salah satu tanaman

rempah- rempahan yang telah lama digunakan sebagai bahan baku obat

tradisional. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman

jahe terutama golongan flavonoid, fenol, terpenoid, dan minyak atsiri (Benjelalai,

1984). Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Suku

Zingiberaceae umumnya dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme

patogen yang merugikan kehidupan manusia. Ekstrak Lengkuas (Suku

Zingiberaceae) dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan mikroba, diantaranya

bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, jamur

Neurospora sp, Rhizopus sp dan Penicillium sp. Beberapa jenis tumbuhan Suku

Zingiberaceae lainnya juga dilaporkan mengandung senyawa bioaktif yang

potensial. Tumbuhan Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht (Zingiberaceae)

mengandung senyawa alpinetin, boesenbergin A, cardamonin, boesenbergin B,

chavicinic acid, 1,8-cineol, 2,6-dihydroxy-4 methoxychalcone, inocenbrin,

Page 5: Antibakteri Dari Daun Johar Dan Jahe

pinostrobin, essential oil yang mempunyai bioaktifitas sebagai anti jamur.

Tumbuhan Costus speciosus Smith. (Zingiberaceae) mengandung diosgenin,

dioscin, gracillin, asam lemak yang mempunyai bioaktifitas sebagai anti-fertilitas,

estrogenik, dan anti inflamatori (Ponglux et al,1987).

Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman suku Zingiberaceae

perlu diteliti pemanfaatannya terutama sebagai bahan biobakterisida nabati dalam

menghambat pertumbuhan bakteri patogen khususnya E. coli dan B. subtilis.