annuur 45

Upload: aisyah-nursyarif

Post on 07-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

quran

TRANSCRIPT

d.Penciptaan Makhluk Hidup

Fenomena lain dalam membangun kesadaran adalah dengan mengenali awal kelahiran semua makhluk hidup. Semua makhluk hidupini berasal dari sumber yang sama, tabiat yang sama, walupubberbeda-beda bentuk dan tabiatnya. Firman Allah:

Artinya:Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An Nur/24: 45)

Ayat ini mengajarkan kepada orang-orang beriman bahwa Allah SWT menciptakan semua makhluk yang berjalan di atas bumi ini dari air ayah ibunya. Kemudian dari air itu terbelah dalam sel-sel yang membentuk organ tubuh, dengan spesifikasi bentuk dan fungsi.

Ayat lain yang mengaskan asal muasal makhluk hidup dari air terdapat pula dalam firman Allah berikut ini:

Artinya:Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa-sannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yag padu, kemudian Kami pisahkan. Dan dari air Kami jadikan sesuatu yang hidup, maka mengapakah mereka tiada juga beriman.(QS. Al Anbiya/21: 30)

Makhluk hidup ini berbeda-beda bentuk dan macamnya. Ada bintang melata yang berjalan dengan perutnya. Ada yang berjalan di atas dua kakinya seperti manusia dan burung. Dan ada pula yang berjalan dengan empat kakinya, seperti kebanyakan binatang pada umumnya. Semua itu sesuai dengansunnatullahdan kehendak-Nya, bukan karena hukum alam atau kebetulan. Allah menciptakan makhluk sesuai dengan yang Allah kehendaki, tidak terikat oleh siapapun.

Semua ini seharusnya mendorong manusia untuk merenungkan dirinya sendiri. Mencari posisinya di tengah persamaan makhluk ini, lalu merumuskan apa yang seharunya dilakukan dalam kehidupan ini.

Renungan ini tidak akan pernah terjadi kecuali jika jiwa manusia itu terjaga, mata hatinya mencerna, akal fikirannya bekerja. Jika proses itu berlangsung dengan benar maka ia akan dapat bertasbih memuji Allah sepanjang waktu. Firman Allah:

Artinya:(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiada Engkau ciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka. (QS. Ali Imran/3: 191)

Atha berkata: Saya berkunjung ke rumah Aisyah rabersama Ibnu Umar dan Ubaid ibnu Umair, di antara kami dan dia ada hijab (sekat). Aisyah bertanya: Hai Ubaid mengapa kamu (lama) tidak mengunjungiku? Ubaid menjawab: Seorang penyair mengatakan: Ziarahlah jarang-jarang nanti akan bertambah sayang. Ibnu Umar berkata: Ceritakanlah kepada kami tentang sesuatu yang paling engkau lihat menakjubkan dari Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallamAisyah menangis dan berkata: Semuanya menakjubkan. Pernah suatu hari ia tidur bersamaku, kulitku menyentuh kulitnya. Kemudian ia berkata: Biarkan aku beribadah kepada Rabbku Azza wa Jalla. Aku katakan: Sesungguhnya saya masih ingin dekat bersamamu, akan tetapi aku lebih suka engkau beribadah menyembah Rabbmu. Lalu Rasulullah menuju ke tempat air wudhu dan berwudhu dengan tidak banyak menuangkan air. Kemudian ia shalat dan menangis hingga basah jenggotnya. Kemudian ia sujud dan menangis hingga membasahi tanah. Kemudian ia berbaring sambil menangis hingga datang Bilal mengumandangkan adzan Shubuh.Aisyah berkata: Bilal bertanya : Ya Rasulallah, apa yang membuatmu menangis sedangkan Allah telah mengampuni dosamu yang lalu maupun yang belum terjadi? Jawab Nabi: Sembarangan saja kamu Bilal. Apa yang menghalangiku menangis, belum lama turun ayat kepadaku malam ini:

Artinya:Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imran/3: 190)

Kemudian Rasulullah bersabda: Sungguh celaka orang-orang yang membacanya tetapi tidak memikirkannya.[12]http://imamuna.wordpress.com/2008/11/21/pelajaran-kedelapan-surat-an-nur-ayat-35-45/Pada ayat 45 Tuhan menyatakan bahwasanya seluruh binatang yang melata di atas bumi ini, Allah jadikan semuanya daripada air. Kemudian itu beransurlah tercipta binatang melata itu, yang dalam bahasa Arab - sebagai tersebut dalam ayat, disebut Daabbat, arti asalnya ialah merangkak dengan perutnya - seumpama ular dan serangga yang halus-halus, clan ada yang berjalan atas dua kaki, sebagai manusia dan burung termasuk ayam dan itik, ada pula yang berjalan atas empat kaki, yaitu rata-rata binatang-binatang yang sering kita lihat. Semuanya itu dijadikan atas kehendak Allah belaka, bukan terjadi dengan kebetulan.

Niscaya orang yang telah menumpahkan minatnya kepada asal kejadian hidup ini, dipertalikan dengan Teori Evolusi yang dikemukakan Darwin serta sarjana-sarjana yang lain, sudah dapat memahamkan ayat ini setelah mem pelajari Ilmu Kehidupan itu. Memang menurut teori para ahli setelah mengadakan riset dan penyelidikan, bahwasanya unsur yang asasi dari permulaan tumbuhnya hidup dalam alam dunia ini ialah air. Ilmu Alam moden menyatakan bahwasanya asal mulanya ialah laut, dan dengan evolusi sekian juta tahun mulailah tertampak hidup itu pada lumut. Sampai sekarang masih dapat dilihat kehidupan itu batu karang, beransur-ansur menjadi tumbuh-tumbuhan. Akhirnya kemajuan lumut dan tumbuh-tumbuhan laut itu menjelma menjadi lokanlokan, evolusinya terus kepada binatang melata yang dinamai serangga, kemudian melanjut menjadi ikan, sehingga dapat kita lihat peralihan dari ikan menjadi burung pada ikan terbang yang biasa kelihatan di lautan.

Ada binatang serangga, ada ular yang menjalar, ada kuda yang berlari, ada manusia yang berjalan atas-dua kaki, ada kera dan monyet yang hidup sebagai akhir dari kemajuan binatang dan awal dari pertumbuhan insani. Ilmu Pengetahuan tentang ini bisa diperpanjang dan penyelidikan bisa diteruskan, tidak ada halangannya. Tetapi ingatlah bahwasanya tingkatan-tingkatan yang ditempuh oleh evolusi alam itu adalah berpangkal dari satu sumber, yaitu Kudrat Ilahi. Di ujung ayat diperingatkan hal ini: "Sesungguhnya Allah ada/ah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Janganlah sampai berulang sebagai setengah manusia, yang setelah mendapat ilmu pengetahuan, karena luasnya dan dalamnya penyelidikan, lalu membelakangi kekuasaan Tuhan dan berani berkata bahwasanya segala evolusi itu terjadi atas kehendak Alam itu sendiri (Naturalisme). Alangkah ganjilnya orang yang memegang pendirian itu. Dia kagum karena evolusi itu teratur sangat, tetapi dia tidak mau tahu bahwasanya adanya teratur adalah karena adanya yang mengatur.

Beberapa Sarjana Muslim, lama sebelum teori kejadianHIDUPitu disempurnakan oleh Charles Darwin telah menyatakan hasil selidik mereka tentang kejadian hidup daripada air itu. Ibnu Maskawaihi telah menyatakan bahwa permulaan terdapatnyaHIDUPialah pada lumut, lama-lama menjadi tumbuh-tumbuhan, lama-lama menjadi batu karang dan siput-siput, lanjut menjadi ikan, lanjut pula menjadi serangga melata, dan jadi binatang. Akhirnya kemajuan binatang terjadi pada kera dan permulaan apa yang dinamai manusia ialah pada bangsa Zanji (suku liar di Afrika). Beliau meninggal di tahun 1030. Kemudian itu Ibnu Khaldun pun menyatakan pula hasil renungannya melanjutkan teori pertama itu, dan beliau meninggal tahun 1406. Lama sebelum disempurnakan oleh Darwin di abad kesembilanbelas.

Oleh sebab itu sesuailah pendapat kita, pengarang Tafsir ini dengan kesan yang pernah dinyatakan oleh Abbas Mahmoud Akkad, Pujangga Arab yang terkenal itu, bahwa kenyataan-kenyataan yang tertulis dalam al-Quran sebagai Wahyu, hormatilah sebaik-baiknya dan penafsiran janganlah dijadikan mutlak.

Dan menyelidiki serta memperdalam ilmu pengetahuan alam janganlah terhenti, melainkan selidiki terus. Karena kadang-kadang setelah kita mendapat kemajuan ilmu pengetahuan, kita dapat membuka rahasia yang baru clan intisari al-Quran, yang tadinya karena kepicikan pengetahuan kita belum kita ketahui betapa rahasianya . http://tafsiralazhar.net46.net/myfile/S-An-nur/an-nur-ayat-39-46.htm