analisis metabolis sekunder

22
ANALISIS METABOLIS SEKUNDER

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Metabolis Sekunder

ANALISIS METABOLIS SEKUNDER

Diterbitkan oleh

Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESSJln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1 Kopelma DarussalamTelp. 0651-812221e-Mail: [email protected]

[email protected]://unsyiahpress.unsyiah.ac.id/

Page 2: Analisis Metabolis Sekunder

ANALISIS METABOLIS SEKUNDER

Nurdin Saidi

Binawati Ginting

Murniana

Mustanir

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

2018

Page 3: Analisis Metabolis Sekunder

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang keras memperbanyak, memfotocopy sebagian atau

seluruh isi buku ini, serta memperjualbelikannya tanpa

mendapat izin tertulis dari penerbit.

Diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press Darussalam

–Banda Aceh, 23111

Judul Buku : Analisis Metabolis Sekunder Penulis : Nurdin Saidi

Binawati Ginting

Murniana

Mustanir

Penerbit : Syiah Kuala University Press

Telp : (0651) 801222

Email : [email protected]

Cetakan : Pertama, 2018

ISBN : 978-602-5679-67-4

ISBN : 978-623-7780-48-9 (PDF)Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

Page 4: Analisis Metabolis Sekunder

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, karena telah memberikan kurnia

nikmat yang tidak terhingga dan salah satu nikmat tersebut adalah

selesainya kegiatan penulisan buku Analisis Metabolit Sekunder. Buku

ini memuat berbagai hal tentang koleksi sampel, analisis fitokimia,

ekstraksi, isolasi senyawa dan uji aktivitas senyawa hasil isolasi. Buku

ini diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam pemahaman

senyawa metabolit sekunder tumbuhan, terutama teknik isolasi. Buku

ini disusun berdasarkan pengalaman penelitian yang selama ini telah

dilakukan. Materi Analisis metabolit sekunder diajarkan di berbagai

Fakultas dan Jurusan serta Program Studi yang memiliki kajian di

bidang senyawa metabolit sekunder dan aktivitasnya dari berbagai

material tumbuhan.

Penulisan buku ini masih banyak sekali kekurangan dan kelemahan,

tetapi dimasa akan datang akan terus-menerus direvisi, sehingga buku

ajar ini dapat menjadi lebih baik. Pada kesempatan ini diucapkan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu

terselenggaranya kegiatan penulisan buku ajar ini. Ucapan terimakasih

kepada :

1. Ketua peer group kimia organik dan anggotanya.

2. Ketua Jurusan Kimia FMIPA.

3. Dekan Fakultas MIPA, yang telah memberi kesempatan dalam

penulisan buku ini.

Page 5: Analisis Metabolis Sekunder

ii

4. Semua anggota herbarium Chemistry Department University of

Malaya

5. Dan semua yang ikut membantu kegiatan ini.

Semoga semua jasa dan pengorbanan semua pihak akan diberi

ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT. Akhirnya semoga laporan ini

bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk pakar bidang kimia bahan

alam.

Banda Aceh, September 2018

Penyusun,

Page 6: Analisis Metabolis Sekunder

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................... iii

Daftar Gambar .................................................................................... iv

Daftar Skema..................................................................................... v

PENDAHULUAN............................................................................. 1

BAB I PENGUMPULAN SAMPEL TUMBUHAN ...................... 5

A. Persiapan ................................................................................ 6

B. Pengumpulan Sampel Tumbuhan .......................................... 7

C. Penanganan Sampel ............................................................... 8

BAB 2. ANALISIS FITOKIMIA .................................................... 12

A. Pendahuluan ........................................................................... 12

B. Uji Fitokimia Alkaloid ........................................................... 13

C. Uji Fitokimia Terpenoid, Steroid Dan Saponin ..................... 19

D. Uji Fitokimia Flavonoid ......................................................... 25

BAB 3. PEMISAHAN SENYAWA................................................. 28

A. Pelarut .................................................................................... 28

B. Esktraksi ................................................................................. 30

C. Isolasi ..................................................................................... 36

BAB 4. TEKNIK BIOASSAY ......................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 78

Page 7: Analisis Metabolis Sekunder

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengumpulan kulit batang sampel tumbuhan ................... 8

Gambar 2 Pengeringan sampel di udara terbuka ............................... 9

Gambar 3 Bilik herbarium sampel tumbuhan .................................... 10

Gambar 4 Cara pengambilan sampel ................................................. 11

Gambar 5 Beberapa senyawa metabolit golongan alkaloid .............. 15

Gambar 6 Struktur senyawa golongan steroid ................................... 20

Gambar 7 Struktur senyawa golongan saponin steroid ...................... 20

Gambar 8 Struktur senyawa golongan terpenoid ............................... 21

Gambar 9 Kerangka dasar senyawa golongan flavonoid ................... 25

Gambar 10 Strutur senyawa flavonoid, apigenin ............................... 27

Gambar 11 Strutur senyawa flavonoid, trisetin ................................. 27

Gambar 12 Peralatan ekstraksi soklet ................................................ 33

Gambar 13 Ekstraksi secara perkolasi ............................................... 35

Gambar 14 Kolom kromatografi ........................................................ 46

Gambar 15 Kromatografi kolom cair vakum ..................................... 48

Gambar 16 Kromatografi lapis tipis preparatif .................................. 49

Page 8: Analisis Metabolis Sekunder

v

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Uji fitokimia senyawa alkaloid ........................................ 16

Skema 2 Uji fitokimia senyawa golongan terpenoid, steroid dan

saponin ............................................................................. 22

Skema 3 Uji fitokimia senyawa golongan flavonoid ...................... 26

Skema 4 Proses isolasi umum dengan peningkatan kepolaran ....... 37

Skema 5 Isolasi senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan ......... 39

Skema 6 Teknik ekstraksi umum yang dimulai dengan pelarut

polar ................................................................................. 40

Skema 7 Cara umum ekstraksi dan fraksionasi (Sumber Harborne,

1987) ................................................................................ 43

Skema 8 Tahapan ekstraksi senyawa alkaloid dan non alkaloid dari

kulit batang C. Sintoc ....................................................... 52

Skema 9 Tahapan isolasi dan purifikasi senyawa alkaloid dan non

Alkaloid ............................................................................ 53

Page 9: Analisis Metabolis Sekunder
Page 10: Analisis Metabolis Sekunder

1

PENDAHULUAN

Isolasi senyawa yang berasal dari tumbuhan saai ini dirasakan

semakin penting untuk menghadapi pertambahan jumlah penduduk

yang semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan kebutuhan pangan,

obat-obatan dan kesehatan serta keperluan lahan untuk pemukiman,

pertanian dan pembangunan semakin meningkat. Tekanan ini

menyebabkan perambahan hutan dan tumbuhan semakin tidak

terkendali, sehingga mengakibatkan terjadinya kepunahan berbagai

spesies tumbuhan yang tidak dapat diperbaharui, sementara potensi

tumbuhan tersebut belum pernah diteliti dan dikaji.

Kepunahan budaya suatu masyarakat tertentu ikut juga memicu

hilangnya pengetahuan tentang potensi sumber daya tumbuhan.

Punahnya budaya mengakibatkan putusnya rantai pengetahuan

etnobotanik penggunaan tumbuhan yang sudah berlangsung lama dan

turun-temurun. Pengetahuan etnobotanik merupakan hal yang sangat

penting, karena kajian senyawa yang berasal dari tumbuhan didasarkan

oleh dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah secara etnobotanik

dan kedua adalah secara kemotaksonomi. Pendekatan etnobotanik

didasarkan pada penggunaan tumbuhan oleh suatu masyarakat untuk

keperluan tertentu, misalnya sebagai bahan obat tradisional.

Pendekatan ini belum dapat dapat dipertanggungjawabkan karena

secara ilmiah belum dapat dibuktikan, namun demikian sebagai dasar

kajian ilmiah sudah sangat membantu. Pendekatan kemotaksonomi

didasarkan pada kekerabatan kandungan kimia, sehingga suatu famili

Page 11: Analisis Metabolis Sekunder

5

BAB I

PENGUMPULAN SAMPEL TUMBUHAN

Analisis metabolit sekunder dalam suatu tumbuhan sangat erat

kaitannya dengan pengumpulan, determinasi atau identifikasi dan

penyimpanan sampel. Pengumpulan sampel merupakan pengerjaan

yang memerlukan kepakaran dan persiapan khusus, sehingga sampel

yang akan dianalisis kandungan kimianya sesuai dengan yang

diinginkan. Penanganan sampel bertujuan untuk memastikan bahwa

kandungan kimia tidak mengalami perubahan, sehingga perlu

dilakukan secara baik. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi

oksidasi senyawa dalam sampel atau kerja-kerja mikroorganisme.

Sampel yang akan dikoleksi untuk tujuan kajian dan penelitian

seringkali tidak terdapat disekitar pemukiman, tetapi berada dalam

hutan, bahkan hutan yang belum dijamah samasekali, sehingga

diperlukan perlakuan khusus. Sampel tumbuhan yang harus diambil

terdiri atas beberapa bagian tumbuhan, meliputi daun, kulit batang,

bunga, buah dan akar. Beberapa bagian tumbuhan, jika tidak

mencukupi, maka koleksi sampel dibatasi pada bagain yang cukup saja.

Misalnya bagian daun mencukupi untuk keperluan penelitian, tetapi

bagian bunga atau buah tidak mencukupi, maka cukup mengambil

bagian daunnya saja. Beberapa tumbuhan yang sudah langka atau yang

dilindungi karena memiliki potensi obat atau lainnya, maka koleksi

tumbuhan tersebut tidak boleh ditebang. Koleksi sampel doilakukan

dengan mengambil sebagian dahan atau cabang. Berikut ini beberapa

Page 12: Analisis Metabolis Sekunder

12

BAB II

ANALISIS FITOKIMIA

A. PENDAHULUAN

Analisis senyawa kimia tumbuhan bertujuan untuk mengetahui

keberadaan metabolit sekunder. Metabolit sekunder ini dapat

dikelompokkkan berdasarkan kerangka dasar senyawa, meliputi

golongan alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid maupun saponin.

Beberapa senyawa metabolit sekunder tidak dapat digolongkan secara

spesifik, karena kerangka dasarnya belum ditetapkan secara umum.

Secara kualitatif keberadaan senyawa ini dapat diketahui dengan

reagen-reagen penampak noda tertentu. Cara seperti ini disebut dengan

analisis fitokimia. Tujuan analisis fitokimia adalah sebagai panduan

dalam isolasi golongan senyawa target dan panduan untuk uji hayati.

Keberadaan golongan metabolit sekuder sangat bervariasi dalam

tumbuhan dan umumnya dapat diprediksi lebih awal dari suatu famili.

Misalnya famili Lauraceae, anonaceae dan apocynaceae dan beberapa

famili lain memiliki kandungan senyawa dari golongan alkaloid,

walaupun keberadaan golongan senyawa lainnya mungkin ada. Famili

Meliaceae umumnya memiliki kandungan senyawa golongan

terpenoid. Famili Moraceae diketahui banyak terdapat metabolit

sekunder dari golongan flavonoid. Walaupun demikian para pakar

senyawa bahan alam tidak dapat menduga pasti setiap tumbuhan

mengandung senyawa tertentu, untuk itu uji fitokimia menjadi hal yang

Page 13: Analisis Metabolis Sekunder

28

BAB III

PEMISAHAN SENYAWA

Senyawa dalam sampel tumbuhan masih dalam keadaan

bercampur satu sama lain, sehingga teknik pemisahan senyawa menjadi

hal yang penting dalam keberhasilan pekerjaan. Senyawa, seringkali

memiliki sifat kepolaran yang mirip, sehingga, proses pemisahan

menjadi lebih rumit. Berbagai faktor yang harus diperhatikan dalam

pemisahan senyawa meliputi, pelarut, proses ekstraksi, isolasi dan

purifikasi.

A. PELARUT

Faktor pelarut sangat berperan penting dalam proses ekstraksi ini.

Pelarut yang digunakan memiliki kualitas yang bervariasi dan jika

digunakan untuk ekstraksi dapat dilakukan menggunakan pelarut yang

kualitasnya relatif lebih rendah (industrial grade). Pelarut ini dapat

ditingkatkan kualitasnya dengan cara distilasi pelarut. Rendemen hasil

distilasi biasanya berkisar antara 70-80% tergantung sistem

pendinginnya atau jumlah pengotornya.

Secara umum pelarut yang digunakan untuk ekstraksi dibagi tiga

kategori yaitu (1) pelarut non polar, misalnya n-heksana dan petroleum

eter. (2) pelarut semi polar, misalnya, etilasetat, aseton, diklorometana,

benzena dan kloroform. (3) Pelarut polar biasanya digunakan metanol

dan etanol. Pada dasarnya pelarut yang digunakan untuk ekstraksi harus

memiliki beberapa persyaratan.

Page 14: Analisis Metabolis Sekunder

54

BAB IV

TEKNIK BIOASSAY

Senyawa kimia hasil isolasi,seringkali diguanakn untuk uji

hayati (bioassay). Berbagai metode bioassay telah dilakukan untuk

menentukan aktivitas senyawa. Aktivitas senyawa sangat bervariasi

dan diantaranya adalah aktivitas anti kanker, antidiabetes,

anatimalarial, antifungal, pestisida dan masih banyak fungsi-fungsi

lain yang belum ditelaah.\Suatu senyawa tertentu seringkali memiliki

beberapa aktivitas, sehingga sangat sulit diperkirakan kelompok

senyawa tertentu memiliki aktivitas tertentu juga. Berikut ini adalah

beberapa jenis bioassay yang telah kerap digunakan untuk

menentukan aktivitas senyawa.

1. Uji Aktivitas Antifungal

Pengujian antifungal dilakukan dengan metode difusi agar

menggunakan cakram. Media yang digunakan adalah Sabouroud

Dextrose Agar (SDA) sebanyak 20 g, disterilisasi dalam autoklaf pada

suhu 121 0C selama 15 menit. Setiap cawan petri diisi dengan media

sebanyak 20 mL, kemudian ketika suhu mencapai 45 0C (media

belum mengeras) diinokulasi suspensi jamur Candida albicans

sebanyak 1 mata kawat ose. Cakaram diisi dengan larutan uji yang

telah disiapkan dengan konsentrasi 10, 50, 100, 500 dan 1000 ppm

dan diinokulasi pada suhu 370C selama 24 jam. Setiap set percobaan

diletakkan cakram berisi larutan uji sebagai kontrol positif (nistatin 50

Page 15: Analisis Metabolis Sekunder

78

DAFTAR PUSTAKA

1. Cordell, G. A. (1981), Introduction to Alkaloids A Biogenetic

Approach, John Willey & Sons, Inc.,

2. Grainge, M. and Ahmed, S, (1987), Handbook of Plants with

Pest Control Properties, John Willey & Sons.

3. Harborne, J. B., 1984. Phytochemical Methods, Chapmann and

Hall Ltd.

4. Manitto, P. (1981), Biosynthesis of Natural Products, Ellis

Horwood Limited.

5. Betz, J. M. And W. J. Blogoslawsky, (1982). Toxicity of

Gonyaulax tamarensis Var.

Exavata Cell to Brine Shrimp Artemia salina L. Journal of

Pharmaceutical sciencis. 71 (4), 463-464.

6. Colegate, S. M. And R. J. Molyneux. (1993). Bioactive

Natural Product: Detection, Isolation and Structure

Determination. CRC Press. Boca Raton, Ann Arbor, london

and tokyo. Pp. 241-263 and 452-456.

7. Hartati, S. Y., E.M. Adhi, dan N. Karyani. (1993). Ujii efikasi

minyak cengkeh dan serai wangi terhadap Pseudomonas

Solanacearum. Proseding Seminar Hasil Penelitian dalam

rangka pemnafaatan pestisida Nabati.Bogor. Hal. 37-42.

8. Kawazu, K., Y. Nisshi and M. Tada. (1980). A Convenient

Screening Method for Nematicial Activity. Agric. Biol. Chem.

44 (3), 631-635.

Page 16: Analisis Metabolis Sekunder

79

9. Mardiningsih, T. L. Dan S. L. T. Sondang. Efikasi Buah Lada

Hitam terhadap Sitophyluis Zeamis. Proseding Seminar Hasil

Penelitian dalam Rangka Pemnafaatan pestisida Nabati. Bogor.

Hal. 101-105.

10. Mardinigsih, T. L., S. Rusli, E. A. Wikardi, dan S. L. T.

Sondang. (1993). Kemungkinan Produk nilam

Sebagai bahan penolak serangga. Proseding seminar hasil

penelitian dalam rangka pemnafaatan pestisida nabati. Bogor.

Hal. 101-105.

11. Miles, D. H. (1994). A Guide to Biologically Active Plants

Constituent. Departement of Chemistry,

University of Florida. USA. Pp. 10-12.

12. Prijono, D. Dan D. Hindayana. (1993). Efek Insektisida

Ekstrak Biji Buah Nona Sabrang (Annona

Glabra) dan Nimba (Azadirachta indica) Terhadap Phaedonia

inclusa. Proseding seminar hasil penelitian dalam rangka

pemnafaatan pestisida Nabati. Bogor. Hal. 163-170.

13. Pujiastuti. Y., E. Martono, dan S. Mangundiharjo, (1993).

Pengaruh Ekstrak Kulit Buah dan Biji Duku (Lansium

domesticum) terhadap aktivitas makan, penetasan Telur dan

Fekunditas ulat Grayak (Spodoptera Littura). Proseding

Seminar Hasil Penelitian dalam rangka pemnafaatan pestisida

nabati. Bogor. Hal. 106-112.

14. Schwinger, M., B. Ehhamer and W. Krauss. (1983).

Methodology of the evilachna varivestis Bioassay of

Page 17: Analisis Metabolis Sekunder

80

Antifeedants Demonstrated with some coumpounds from

Azadirachta indica and Melia azadirach, Proc. 2nd Int. Neem

Conf. Stuttgart, 181.

15. Simonds, M. S. J., W. M. Blaney, F. D. Monache, M. M.

Mcquhae, and G. B. M. Bettolo (1985). Insect Antifeedant

Properties of Antranoids from genus Vismia. Journal of

Chemical Ecology. 11 (12), 1593.

16. Tjokronegoro, R. K. (1987). Penelusuran senyawa kandungan

tumbuhan indonesia bioaktif terhadap Serangga. Disertasi.

Universitas padjajaran,Bandung. Hal. 76-80.

17. Tarigan, P. (1996). Analisis senyawa Bioaktif Alami;

pengantar dan penuntun praktikum. Universitas Padjajaran,

Bandung Hal. 1-15.

18. Zakaria, M. (1991). Preliminery Bioassay for Herbicidal

Activity of plant Extract. The 8th National Seminar and

Unesco Regional Workshop on the Bioassay Natural Product

with special Emphasis on Anticancer Agents. Institute for

Advances Studies University of malaya. Pp. 20-21.

19. Nurdin Saidi*, Hira Helwati, Lailatul Qhadariah Lubis,

Muhammad Bahi, 2017, ANTIMICROBIAL ACTIVITY OF

METHANOL EXTRACT FROM STEM BARK OF

Cinnamomum sintoc, Jurnal Natural, Vol.17, 77-82, pISSN

1411-8513 eISSN 2541-4062.

20. Saidi N, Morita H, Litaudon M, Nafiah MA, Awang K,

Mustanir., 2016, New Phenyl Propanoids from Cryptocarya

Page 18: Analisis Metabolis Sekunder

81

bracteolata , Natural product communications, Vol. 1, 815-

816, 1555-9475.

21. R Nasution, T Barus, P Nasution, N Saidi, 2014, Isolation and

Structure Elucidation of Steroid from Leaves of Artocarpus

camansi (Kulu) as Antidiabetic , International Journal of

Pharm Tech Research , Vol.6,, 1279-1285, 0974-4304.

22. Bastian Arifin , Rosnani Nasution, Nurdin Saidi, Marianne,

and Sri Aprilia, 2014, Vitex Trifolia Plant Control of Mice

Environmentally Friendly, International Journal of ChemTech

Research, Vol. 6, 4595 - 4600, 0974 - 4290.

23. Mustanir*, Hendra Fahrizal, Nurhaida, dan Nurdin Saidi,

2013, ANTIFUNGAL EKSTRAK n-HEKSANA TUMBUHAN

OBAT DI ACEH TERHADAP Candida albicans, J. Ind. Soc.

Integ. Chem., Volume, 7-14, 2085-1715.

24. Nurdin Saidi, Hiroshi Morita, Marc Litaudon, Mat Ropi

Mukhtar, Khalijah Awang, A. Hamid A. Hadi, 2012, Isolasi

Senyawa Alkaloid dari Tumbuhan Cryptocarya bracteolata

GAMB. (Lauraceae), Jurnal Farmasi Indonesia, Vol 6, 1-6,

1412-1107.

25. Nurdin Saidi, Hiroshi Morita, Marc Litaudon, Mat Ropi

Mukhtar, Khalijah Awang, A. Hamid A. Hadi, 2011,

BENZYLISOQUINOLINE ALKALOIDS FROM BARK OF

Cryptocarya rugulosa, Indonesian Journal of Chemistry, Vol.

1, 59-66, 1411-9420.

Page 19: Analisis Metabolis Sekunder

82

26. Nurdin Saidi, 2011, Isolation and Structure Elucidation of

Sterols From Cryptocarya rugulosa, Jurnal Natural, Vol. 9,

27. Nurdin Saidi, 2011, Alkaloidal Constituents from Bark of

Cryptocarya rugulosa, Jurnal Natural, Vol 11, 48-51, 1141-

8513.

28. Murniana, Israhadi, Khairan dan Nurdin Saidi, 2011,

Antifungal from Ethylacetate Extract of Plumeria alba Against

Candida albicans, Jurnal Natural, Vol 11, 85-88, 1141-8513.

29. Nurdin Saidi, 2010, CINNAMIDE AND BENZAMIDE FROM

SPECIES OF CRYPTOCARYA CRASSIVERVIA , Jurnal

Natural, Vol. 1, 7-11, 1141-8513.

30. Pratiwi Pudjiastuti 1, Mat Ropi Mukhtar, A. Hamid A. Hadi ,

Nurdin Saidi , Hiroshi Morita, Marc Litaudon and Khalijah

Awang, 2010, (6,7-Dimethoxy-4-methylisoquinolinyl)-(4’-

methoxyphenyl)- methanone, a New Benzylisoquinoline

Alkaloid from Beilschmiedia brevipes, molecules, Volume,

2339-2346, ISSN 1420-3049.

31. Nurdin Saidi, 2009, Two Oxoaphorpine alkaloids from Bark of

Cryptocarya rugulosa, Jurnal Natural, Vol 11, 48-51, pISSN

1411-8513 .

32. Nurdin Saidi, A. Hamid A. Hadi, Khalijah Awang, Mat Ropi

Mukhtar, 2009, Aphorpine alkaloids from bark of Cryptocarya

ferrea, Indonesian journal of Chemistry, Vol.9,, 461-465,

1411-9420.

Page 20: Analisis Metabolis Sekunder

83

33. Khalijah Awang, A. Hamid A. Hadi, Nurdin Saidi, Mat Ropi

Mukhtar, Hiroshi Morita, Marc Litaudon, 2008, New

Phenantrene alkaloids from Cryptocarya crassinervia,

Fitoterapia, Vol 79, 308-310, 0367-326X.

34. Nurdin Saidi, Mat Ropi Mukhtar, Khalijah Awang, A. Hamid

A. Hadi and Seik Weng Ng*, 2007, 6,7,8-Trimethoxycoumarin

from Cryptocarya bracteolata, Acta Crystallographyca

Journal, E63, 3692-3693, 1600-5368.

35. Suyanto, Wahyudi Priyono Suwarso , Soleh Kosela , Hery

Suwito , Pratiwi Pudjiastuti , Sri Winiati , and Nurdin Saidi,

2006, ANTHRAQUINONE FROM THALLUS OF LICHEN

Ramalina javanica Nyl, Indo. J. Chem., 2006,, Vol. 6, 85 - 87,

1411-9420.

36. Kartini Hasballah, Murniana, and Nurdin Saidi, 2012,

Antibacterial activity of secondary metabolite compounds from

leaf of Eclipta alba L. Hassk, Proceedings of The 2nd Annual

International Conference Syiah Kuala University 2012, & The

8th IMT-GT Uninet Biosciences Conference, Banda Aceh, 22-

24 November 2012, Banda Aceh.

37. Nurdin Saidi, 2011, Aphorpines and benzylisoquinoline

alkaloids from bark of Cryptocarya crassinervia, Science and

Engineering, Annual International Conference, Banda Aceh,

29-30 Nov, 2011, Banda Aceh, Syiah Kuala Univ.Press 2011,

0, ISSN 2089-208X

Page 21: Analisis Metabolis Sekunder

84

Page 22: Analisis Metabolis Sekunder

ANALISIS METABOLIS SEKUNDER

Diterbitkan oleh

Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESSJln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1 Kopelma DarussalamTelp. 0651-812221e-Mail: [email protected]

[email protected]://unsyiahpress.unsyiah.ac.id/