analisis integrasi bursa saham syariah di negara...

207
ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA ANGGOTA ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI) (Studi Empiris: Indonesia, Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki, dan Qatar periode 2013-2018) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 28-Jan-2020

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA

ANGGOTA ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI)

(Studi Empiris: Indonesia, Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki, dan Qatar

periode 2013-2018)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Qisti Amalia

NIM: 11140810000079

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

ii

Page 3: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

iii

Page 4: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

iv

Page 5: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

v

Page 6: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama

Tempat/Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Agama

Alamat

Email:

: Qisti Amalia

: Makassar 08 Mei 1997

: Perempuan

: Islam

: Jl. Musyawarah No.1 RT 004/RW 001,

Kec.Pasar minggu, Kel.Ragunan, Jakarta

Selatan

: [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2014-2018

2014-2011

2011-2008

2008-2002

2002-2001

: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

: MAN 2 Bulukumba

: MTsN Gantarang

: SDN 203 Makassar

: TK Ibu Pertiwi, Makassar

PENDIDIKAN NON FORMAL

2014

2015

2018

:Sekolah Sejarah Peradaban Islam (Omah

Peradaban), Universitas Indonesia

: Kursus Bahasa Inggris di Global English

:Sekolah E-Commerce, Sangsang University

Page 7: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

vii

PENGALAMAN ORGANISASI

2014

2015

2017

2018

: Anggota Devisi Syiar LDK Komda Syahid

: Anggota Devisi LITBANG DEMA FEB

Penggerak GBM (Gerakan Banten

Mengajar)

Volunteer Komunitas I’am Hope

Volunteer Komunitas Kaki Langit

Koor.Tim Pengajar HMB 2017

Anggota Devisi Danus Komunitas CCE

(Charity Children Education)

Anggota Devisi Pendidikan HMB 2018

Page 8: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

viii

ABSTRACT

This study examines the integration of Islamic stock market of Indonesia

with Islamic stock market in five OIC member countries, namely Malaysia,

Pakistan, Kuwait, Turkey and Qatar. This categorization was chosen based on

The World Income Grouping of the Organization of Islamic Cooperation (OIC).

The shari’ah stock exchanges of which being sampled in this study is Jakarta

Islamic Index (JII), FTSE Bursa Malaysia Emas Shariah (FBMS), KSE Meezan

Indez (KMI 30), Dow Jones Islamic Market of Kuwait (DJIMKW), Dow Jones

Islamic Market of Turkey (DJIMTR) dan QE Al-Rayan Islamic Index (QERI). This

study applies the method of Vector Autoregressive (VAR) / Vector Error

Correction Model(VECM) and daily closing indices data spanning from 2013 to

2018.

The results indicate there is no causality relationships among all Islamic

stock market in Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turkey and Qatar with Islamic stock

market of Indonesia. Then based on cointegration analysis, only Islamic stock

market of Malaysia have a long-term relationship with Islamic stock market of

Indonesia. Furthermore, based on Variance Decomposition(VD) analysis is

looked that Islamic stock market of Indonesia provide the greatest contribution to

Islamic stock market of Pakistan’s movement. Meanwhile, the greatest contributor

to Islamic stock market of Indonesia’s movement itself that is derived from Islamic

stock market of Malaysia.

Keyword: integration, Islamic stock market, VAR, VECM, Causality, Co-

integration, varianve decomposition.

Page 9: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

ix

ABSTRAK

Penelitian ini menguji integrasi bursa saham syariah Indonesia dengan

bursa saham syariah di lima negara anggota OKI, yaitu Malaysia, Pakistan,

Kuwait, Turki dan Qatar. Kategorisasi ini dipilih berdasarkan The World Income

Grouping of Organization Islam Cooperation (OIC). Bursa saham syariah yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Jakarta Islamic Index (JII), FTSE

Bursa Malaysia Emas Shariah (FBMS), KSE Meezan Index (KMI 30), Dow Jones

Islamic Market of Kuwait (DJIMKW), Dow Jones Islamic Market of Turkey

(DJIMTR) dan QE Al-Rayan Islamic Index (QERI). Penelitian ini menerapkan

metode Vector Autoregressive (VAR) / Vector Error Correction Model (VECM)

dan data indeks penutupan harian mulai dari 2013 sampai 2018.

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan kausalitas antara

bursa saham syariah di Indonesia dengan bursa saham syariah di Malaysia,

Pakistan, Kuwait, Turki dan Qatar. Kemudian berdasarkan analisis kointegrasi,

hanya bursa saham syariah Malaysia yang memiliki hubungan jangka panjang

dengan bursa saham syariah Indonesia. Selanjutnya berdasarkan analisis Variance

Decomposition (VD) terlihat bursa saham syariah Indonesia memberikan

kontribusi terbesar terhadap pergerakan Pakistan. Sementara, penyumbang

kontribusi terbesar terhadap bursa saham syaria Indonesia itu sendiri berasal dari

bursa saham syariah Malaysia.

Kata Kunci: integrasi, bursa saham syariah, VAR, VECM, kausalitas,

kointegrasi, variance decomposition

Page 10: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada

hambanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Integrasi Bursa Saham Syariah di Negara Anggota Organisasi Kerjasama

Islam (OKI) (Studi Empiris: Indonesia, Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki

dan Qatar Periode 2013-2018)” dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW., sebagai bentuk rasa cinta

dan hormat penulis kepada Beliau yang paling berjasa dalam peradaban Islam.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kata sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan

pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi

atas kelemahan dan kekurangan yang ditemui dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya

skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril

maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis

ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua saya, Bapak dan Ummi yang telah memberikan

dukungan baik secara moril maupun materil, memberikan kasih

sayang, cinta dan tidak berhenti mendo’akan dengan penuh rasa ikhlas.

Kalian adalah motivasi terbesar bagi penulis untuk menyelesaikan

tugas skripsi ini.

Page 11: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xi

2. My little Brother, Fadel Muhammad yang selalu memberikan

semangat serta do’a yang tulus selama ini.

3. Bapak Dr.M.Arief Mufrainy, Lc.M.Si selaku Dekan FEB, Bapak

Dr.Amilin, SE.Ak, M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr.Ade Sofyan

Mulazid, MH selaku Wadek II FEB, dan Bapak Dr.Desmadi

Saharuddin, Lc.,MA selaku Wadek III FEB, yang telah memberikan

jalan bagi peulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE, MAB selaku dosen

pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya

di tengah kesibukan untuk membimbing dan mengarahkan penulis

dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada

penulis.

5. Bapak Deni Pandu Nugraha, SE., MM. selaku dosen pembimbing II,

yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulisan skripsi ini serta motivasinya bagi penulis.

6. Ibu Titi Dewi Warninda SE, M.Si selaku ketua jurusan Manajemen.

7. Ibu Ir. Ela Patriana, MM selaku sekertaris Jurusan Manajemen

8. Bapak Muhammad Faisal Badroen MBA, selaku pembimbing

akademik yang telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis

menuntut ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan

ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.

10. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja

kerasnya melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam

mengurus kebutuhan administrasi, keuangan dan lain-lainnya.

11. Perempuan-perempuan hebat yang bercita-cita menjadi wanita

sholehah, yaitu Dita, Suci, Atika dan Isti. Terima kasih telah menerima

anak bugis ini ke dalam perkumpulan berfaedah kalian. “My best

friend is the one who brings out the best in me-Henry Ford”.

Page 12: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xii

12. Seluruh anak Manajemen 2014, khususnya Ais, Dinda, Mita, Ratna,

Lusy, Ilham dan Bazuri yang secara random memberikan dukungan

kepada saya. Keep in touch wherever we are kids.

13. Temen-temen seperantauan yang sudah seperti keluarga, Kak Ninda,

Kak Ceri, Izar, Koko, Pak Syafa dan Bu Ummul yang tiada hentinya

memberikan dukungan dan semangat saat suka maupun duka selama

berada di Jakarta.

14. Piihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu

kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian

semua. Terima kasih banyak atas motivasi yang telah diberikan selama

ini.

Penulis menyadari hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan

saran, arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil

penelitian ini. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak, baik manajer investasi, dunia bisnis, dunia akademisi, para

pembaca serta bagi penulis sendiri sebagai proses pengembangan diri.

Jakarta, 11 November 2018

Penulis

(Qisti Amalia)

Page 13: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 10

1. Batasan Masalah ................................................................................ 10

2. Perumusan Masalah........................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 14

A. Landasan Teori ........................................................................................ 14

1. Pasar Modal ....................................................................................... 14

Page 14: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xiv

2. Indeks Harga Saham.......................................................................... 18

3. Indeks Harga Saham Syariah ............................................................ 22

4. Integrasi Keuangan ............................................................................ 25

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 30

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 36

D. Hipotesis ................................................................................................... 38

BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................................. 43

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 43

B. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 43

C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 46

D. Teknik Analisis Data ............................................................................... 46

1. Uji Statistik Deskriptif ...................................................................... 46

2. Uji Stasioneritas................................................................................. 52

3. Penentuan Lag Length ...................................................................... 53

4. Uji Kausalitas Granger ...................................................................... 53

5. Uji Kointegrasi Johansen .................................................................. 55

6. Uji Stabilitas Lag Length .................................................................. 56

7. Uji Estimasi VAR/VECM ................................................................ 56

8. IRF ...................................................................................................... 56

9. Variance Decomposition ................................................................... 57

E. Operational Variabel Penelitian .............................................................. 58

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 62

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 62

1. Sejarah OKI ....................................................................................... 62

2. Tujuan OKI ........................................................................................ 66

3. Prinsip OKI ........................................................................................ 68

B. Penemuan Dan Pembahasan ................................................................... 68

1. Deskripsi Data ................................................................................... 68

Page 15: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xv

2. Pembahasan ....................................................................................... 18

3. Interpretasi ....................................................................................... 133

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 142

A. Kesimpulan ............................................................................................ 142

B. Saran ....................................................................................................... 143

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 145

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 146

Page 16: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Saham JII Periode Desember 2017 s/d Mei 2018 .............. 25

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu .................................................................... 31

Tabel 3.1 Categorization Of OIC Members States ...................................... 44

Tabel 4.1 Daftar Negara Anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) ....... 63

Tabel 4.2 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian JII .................. 75

Tabel 4.3 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian FBMS ............ 76

Tabel 4.4 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian KMI30 ............ 77

Tabel 4.5 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian DJIMKW ....... 77

Tabel 4.6 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian DJIMTR ......... 78

Tabel 4.7 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian QERI .............. 79

Tabel 4.8 Uji Stasioneritas atas Nilai Penutupan Harian Indeks Bursa ....... 81

Saham Syariah

Tabel 4.9 Penentuan Lag Optimal atas FBMS dengan JII .......................... 83

Tabel 4.10 Penentuan Lag Optimal antara KMI30 dengan JII ....................... 84

Tabel 4.11 Penentuan Lag Optimal antara DJIMKW dengan JII ................... 85

Tabel 4.12 Penentuan Lag Optimal antara DJIMTR dengan JII ................... 86

Tabel 4.13 Penentuan Lag Optimal antara QERI dengan JII ......................... 87

Tabel 4.14 Hasil Uji Kausalitas Granger antara FBMS dengan JII ................ 89

Tabel 4.15 Hasil Uji Kausalitas Granger antara KMI30 dengan JII ............... 90

Tabel 4.16 Hasil Uji Kausalitas Granger antara DJIMKW dengan JII ........... 91

Tabel 4.17 Hasil Uji Kausalitas Granger antara DJIMTR dengan JII ............ 92

Page 17: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xvii

Tabel 4.18 Hasil Uji Kausalitas Granger antara QERI dengan JII ................. 93

Tabel 4.19 Hasil Uji Kointegrasi antara FBMS dengan JII ............................ 94

Tabel 4.20 Hasil Uji Kointegrasi antara KMI30 dengan JII........................... 95

Tabel 4.21 Hasil Uji Kointegrasi antara DJIMKW dengan JII ...................... 96

Tabel 4.22 Hasil Uji Kointegrasi antara DJIMTR dengan JII ........................ 97

Tabel 4.23 Hasil Uji Kointegrasi antara QERI dengan JII ............................. 98

Tabel 4.24 Hasil Estimasi VECM antara FBMS dengan JII ........................ 100

Tabel 4.25 Hasil Estimasi VAR antara KMI30 dengan JII .......................... 106

Tabel 4.26 Hasil Estimasi VAR antara DJIMKW dengan JII ...................... 109

Tabel 4.27 Hasil Estimasi VAR antara DJIMTR dengan JII ....................... 111

Tabel 4.28 Hasil Estimasi VAR antara QERI dengan JII ............................ 115

Tabel 4.29 Variance Decomposition antara FBMS dengan JII .................... 124

Tabel 4.30 Variance Decomposition antara KMI30 dengan JII ................... 125

Tabel 4.31 Variance Decomposition antara DJIMKW dengan JII ............... 128

Tabel 4.32 Variance Decomposition antara DJIMTR dengan JII ................ 130

Tabel 4.33 Variance Decomposition antara QERI dengan JII ..................... 132

Tabel 4.34 List Of Supplyng Market For Product Exported ........................ 137

Tabel 4.35 List Of Supplyng Market For Product Exported ........................ 138

Tabel 4.36 List Of Importing Market From Organization Of The ................ 139

Islamic Cooperation For Product Exported By Indonesian

Tabel 4.37 List Of Importing Market From Organization Of The ................ 140

Islamic Cooperation For Product Exported By Indonesian

Page 18: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Islamic Finance Assets 2016 .............................................. 3

Gambar 1.2 Top Current Financial Market ....................................................... 4

Gambar 1.3 Perbandingan indeks saham syariah dan konvensional .................. 5

Global

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 37

Gambar 4.1 Pergerakan Indeks Harian JII ..................................................... 69

Gambar 4.2 Pergerakan Indeks Harian FBMS ................................................ 70

Gambar 4.3 Pergerakan Indeks Harian KMI30 ............................................... 71

Gambar 4.4 Pergerakan Indeks Harian DJIMKW ........................................... 72

Gambar 4.5 Pergerakan Indeks Harian DJIMTR ............................................ 73

Gambar 4.6 Pergerakan Indeks Harian QERI ................................................ 74

Gambar 4.7 Hasil Uji Stabilitas VECM antara FBMS dengan JII ................ 100

Gambar 4.8 Hasil Uji Stabilitas VAR antara KMI30 dengan JII ................... 101

Gambar 4.9 Hasil Uji Stabilitas VAR antara DJIMKW dengan JII ............... 102

Gambar 4.10 Hasil Uji Stabilitas VAR antara DJIMTR dengan JII ................ 103

Gambar 4.11 Hasil Uji Stabilitas VAR antara QERI dengan JII ..................... 104

Gambar 4.12 Impulse Response Function antara FBMS dengan JII ................ 118

Gambar 4.13 Impulse Response Function antara KMI30 dengan JII ............... 119

Gambar 4.14 Impulse Response Function antara DJMIKW dengan JII ........... 120

Page 19: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xix

Gambar 4.15 Impulse Response Function antara DJIMTR dengan JII ............ 122

Gambar 4.16 Impulse Response Function antara QERI dengan JII ................. 123

Page 20: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Deskriptif Indeks Bursa Saham Syariah ....................... 147

Lampiran 2 Uji Stasioneritas Tingkat Level JII ............................................ 147

Lampiran 3 Uji Stasioneritas Tingkat Level FBMS ...................................... 148

Lampiran 4 Uji Stasioneritas Tingkat Level KMI30 ..................................... 149

Lampiran 5 Uji Stasioneritas Tingkat Level DJIMKW ................................. 149

Lampiran 6 Uji Stasioneritas Tingkat Level DJIMTR .................................. 150

Lampiran 7 Uji Stasioneritas Tingkat Level QERI ....................................... 151

Lampiran 8 Uji Stasioneritas Tingkat First Difference JII ............................ 152

Lampiran 9 Uji Stasioneritas Tingkat First Difference FBMS ...................... 152

Lampiran 10 Uji Stasioneritas Tingkat First Difference KMI30 ..................... 153

Lampiran 11 Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIMKW ................... 154

Lampiran 12 Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIMTR .................. 155

Lampiran 13 Uji Stasioneritas Tingkat First Difference QERI ....................... 155

Lampiran 14 Penentuan Lag Optimal FBMS dengan JII ................................... 156

Lampiran 15 Penentuan Lag Optimal KMI30 dengan JII ............................... 156

Lampiran 16 Penentuan Lag Optimal DJIMKW dengan JII ........................... 157

Lampiran 17 Penentuan Lag Optimal DJIMTR dengan JII ............................ 157

Lampiran 18 Penentuan Lag Optimal QERI dengan JII .................................. 158

Lampiran 19 Uji Kausalitas Granger antara FBMS dengan JII ....................... 158

Lampiran 20 Uji Kausalitas Granger antara KMI30 dengan JII ...................... 159

Page 21: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xxi

Lampiran 21 Uji Kausalitas Granger antara DJIMKW dengan JII ................ 159

Lampiran 22 Uji Kausalitas Granger antara DJIMTR dengan JII ...................... 159

Lampiran 23 Uji Kausalitas Granger antara QERI dengan JII ........................ 160

Lampiran 24 Uji Penentuan Asumsi Deterministik FBMS dengan JII ............ 160

Lampiran 25 Uji Penentuan Asumsi Deterministik KMI30 dengan JII ........... 160

Lampiran 26 Uji Penentuan Asumsi Deterministik DJIMKW dengan JII ....... 161

Lampiran 27 Uji Penentuan Asumsi Deterministik DJIMTR dengan JII......... 162

Lampiran 28 Uji Penentuan Asumsi Deterministik QERI dengan JII ............. 164

Lampiran 29 Uji Kointegrasi Johansen FBMS dengan JII ................................ 165

Lampiran 30 Uji Kointegrasi Johansen KMI30 dengan JII ............................. 166

Lampiran 31 Uji Kointegrasi Johansen DJIMKW dengan JII ......................... 167

Lampiran 32 Uji Kointegrasi Johansen QERI dengan JII ............................... 168

Lampiran 33 Estimasi VECM FBMS dengan JII............................................ 169

Lampiran 34 Estimasi VAR KMI30 dengan JII ............................................. 170

Lampiran 35 Estimasi VAR DJIMKW dengan JII ....................................... 172

Lampiran 36 Estimasi VAR DJIMTR dengan JII ........................................... 173

Lampiran 37 Estimasi VAR QERI dengan JII ................................................ 174

Lampiran 38 Impulse Response Function FBMS dengan JII .......................... 176

Lampiran 39 Impulse Response Function KMI30 dengan JII ......................... 177

Lampiran 40 Impulse Response Function DJIMKW dengan JII ..................... 178

Lampiran 41 Impulse Response Function DJIMTR dengan JII ....................... 179

Lampiran 42 Impulse Response Function QERI dengan JII ............................ 179

Page 22: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

xxii

Lampiran 43 Variance Decomposition FBMS dengan JII............................... 180

Lampiran 44 Variance Decomposition KMI30 dengan JII ............................. 180

Lampiran 45 Variance Decomposition DJIMKW dengan JII ......................... 181

Lampiran 46 Variance Decomposition DJIMTR dengan JII ........................... 182

Lampiran 47 Variance Decomposition QERI dengan JII ................................ 183

Page 23: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu system keuangan global yang penting yang mengalami

perkembangan pesat adalah keuangan syariah. Menurut Kholis (2017:5),

dalam empat puluh tahun terakhir, keuangan Islam telah bertumbuh dengan

pesat dan saat in telah menjadi industri yang memiliki kontribusi penting

dalam perekonomian nasional tidak hanya di negara-negara muslim,

namun juga di berbagai negara di seluruh dunia. Keuangan Islam telah

membuat terobosan signifikan dalam lingkungan global dengan memfasilitasi

diversifikasi resiko dan berkontribusi dalam stabilitas keuangan global. Kini

keuangan Islam telah menjadi bagian integral dalam sistem keuangan

internasional.

Perkembangan pesat keuangan syariah ini menjadi sebuah fenomena yang

menarik dan menjadi alternatif bagi umat Islam. Praktek keuangan

konvensional, khususnya dalam kegiatan bursa saham yang mengandung

unsur spekulasi sebagai salah satu komponennya menjadi hambatan psikologis

bagi umat Islam untuk turut aktif dalam kegiatan investasi terutama di bidang

tersebut. Selain itu, keuangan syariah secara inheren kurang rentan terhadap

krisis karena fitur pembagian risikonya mengurangi leverage dan mendorong

manajemen risiko yang lebih baik di pihak kedua lembaga keuangan dan

Page 24: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

2

pelanggan mereka. Keuangan syariah diproyeksikan akan terus berkembang

terhadap pergeseran lanskap ekonomi global yang dipimpin oleh tantangan

baru yang muncul dari lingkungan politik yang berubah, arah kebijakan

moneter baru dari AS, pemulihan yang lamban dalam harga minyak, konflik

geopolitik yang belum terselesaikan dan ketidakpastian umum dalam prospek

ekonomi untuk 2018.

Seiring dengan perkembangannya, praktek keuangan syariah juga

mengglobal dan mendapatkan sambutan yang baik di berbagai benua dan

wilayah dimana tidak hanya di negara-negara yang bermayoritas muslim,

tetapi juga di negara-negara non-muslim seperti wilayah Eropa walaupun

persentasinya hanya 3,7%. Wilayah Gulf Cooperation Council (GCC) yang

beranggotakan negara-negara teluk yang kaya produksi minyak mentah,

seperti Bahrain, Kuwait, Qatar, Oman, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi

memiliki bagian terbesar dari aset keuangan Islam pada tahun 2016, yaitu

sebesar 42,3%. Penyebaran keuangan syariah terbesar kedua berada di wilayah

Middle East and North Africa (MENA) sebesar 29,9%. Serta terakhir adalah

Asia sebesar 22,5%.

Page 25: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

3

Gambar 1.1 Islamic Financial Assets 2016

Sumber: Financial Outlook of The OIC Member Countries 2017

Keuangan syariah secara luas mengacu pada transaksi pasar keuangan,

operasi dan layanan yang sesuai dengan arahan Islam, prinsip-prinsip

sekaligus prakteknya. Perkembangan pasar keuangan syariah sendiri saat ini,

baik itu pasar uang maupun pasar modal syariah dapat dipilih cukup signifikan

terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduknya Islam. Hal tersebut

dapat dibuktikan dari grafik peringkat pasar keuangan syariah berikut ini,

dimana didomisili oleh negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam,

seperti: Iran, Saudi Arabia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar,

Bahrain, Turki, Bangladesh dan Indonesia.

Page 26: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

4

Gambar 1.2 Top Current Islamic Finance Market (US Billions)

Sumber: State of Global Islamic Economic Report 2016

Gejolak krisis ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika sebenarnya

tidak sepenuhnya membawa kerugian terhadap kondisi perekonomian untuk

sebagian besar negara khususnya negara-negara yang memiliki bursa saham

syariah karena saat terjadinya krisis tersebut saham-saham syariah semakin

diminati disebabkan ketahanannya yang bisa dibilang lebih bagus

dibandingkan dengan saham-saham konvensional. Hal ini dapat dibuktikan

melalui pergerakan indeks bursa saham syariah global di Amerika, yaitu Dow

Jones World Islamic saat terjadi krisis dan pasca terjadi krisis yang

menunjukka lebih unggul dibandingkan indeks bursa saham konvensional

keduanya. Pergerakan Dow Jones World Islamic awalnaya lebih rendah dari

indeks bursa saham konvensionalnya, yaitu Dow Jones World, namun

Page 27: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

5

memasuki periode krisis yang terjadi di Amerika tahun 2008 yang berawal

dari krisis kredit macet atau yang dikenal dengan subprime mortgage crisis

kedua indeks bursa saham syariah tersebut mengalami peningkatan secara

bertahap melebihi indeks bursa saham konvensiaonal mereka hingga

terjadinya krisis di Eropa yang mulai terasa pada akhir tahun 2009 akibat

krisis utang di negara Yunani yang kemudian merembet ke Irlandia dan

Portugal. Berdasarkan yang dilansir dari Islamic Finance Service Industry

(IFSI) Stability Report 2017, Down Jones Islamic Market Index telah memiliki

kapitalisasi di akhir tahun 2016 sebesar US$ 53,2 miliar dibandingkan indeks

konvensionalnya, yaitu Dow Jones Indeks sebesar US$ 46,2 miliar.

Gambar 1.3 Perbandingan indeks Bursa saham Syariah dan

Konvensional Global.

DJ Islamic DJ Global

Sumber: Islamic Financial Service Industry Stability Report 2017

Page 28: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

6

Selain itu, kecenderungan perekonomian dunia pada beberapa dekade

terakhir ini tidak terlepaskan dari proses globalisasi yang akan terus

berlangsung dan semakin cepat mengikuti peningkatan serta perubahan pola

kebutuhan masyarakat dunia. Globalisasi mengimplikasikan tidak berartinya

lagi jarak regional maupun territorial, sehingga apapun yang terjadi dan

berlangsung di suatu tempat tidak ada jaminan kejadian atau peristiwa tersebut

tidak membawa pengaruh di tempat lainnya. Perkembangan proses globalisasi

telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan (interdependensi)

tidak hanya dalam hubungan perdagangan tetapi juga dalam investasi,

keuangan dan faktor produksi. Salah satu karakter utama dari globalisasi

adalah semakin menipisnya batas-batas geografis dari kegiatan ekonomi atau

pasar secara nasioanal dan regional menuju ke arah kegiatan ekonomi yang

melibatkan banyak negara.

Motivasi yang mendasari integrasi ekonomi dapat beragam, namun yang

seringkali mucul diawal proses globalisasi yang ditandai dengan semakin

liberalnya sektor perdagangan yang menggeser peran perekonomian autarky,

adalah kepentingan atas region atau wilayah yang saling tergantung dan

berdekatan secara geografis. Berbeda dengan integrasi ekonomi pada

umumnya, OKI terbentuk atas dasar kesamaan faktor religi, meskipun dari

struktur ekonomi, ideologi, system moneter dan finansial sangat bervariasi.

Dengan pemberlakuan Agreement on Trade Preferential System of the

Organization of the Islamic Conference (TPS-OIC) secara lengkap pada tahun

Page 29: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

7

2012, maka kerjasama ekonomi antar negara OKI berpotensi semakin

meningkat. Ada tiga komponen utama dalam kerjasama TPS, yaitu kerangka

kerjasama (The Framework Agreement). The Protocol on Preferential Tariff

Scheme (PRETAS) dan aturan asal barang (Rules of Origin / RoO). Kerangka

kerjasama TPS-OIC mulai diberlakukan tahun 2002. Sementara PRETAS

diimplementasikan pada februari 2010. Selanjutnya perjanjian aturan asal

barang telah disepakati untuk dimulai pada Agustus 2012. Pendalaman

kerangka kerjasama dalam bingkai TPS-OIC diharapkan menjadi titik balik

untuk membangun kerjasama ekonomi yang semakin mendalam antar anggota

OKI.

Menurut Pasaribu dan Kowandar (2013), dua kata kunci dalam globalisasi

adalah interaksi dan integrasi, yakni interaksi ekonomi antara negara dan

tingkat integrasinya. Interaksi ekonomi antar Negara mencakup arus

perdagangan, produksi dan keuangan. Sementara integrasi berarti bahwa

perekonomian local atau nasional setiap Negara secara efektif merupakan

bagian yang tidak terpisah dari satu perekonomian tunggal dunia. Oleh karena

itu, bursa saham syariah yang saling terintegrasi akan menyebabkan

munculnya hubungan antara satu bursa saham dengan bursa saham yang

lainnya. Apabila terjadi shock pada suatu bursa saham dalam periode waktu

tertentu, akan mempengaruhi kondisi bursa saham yang lain. Hal ini membuat

investor asing yang ingin berinvestasi mempunyai kesempatan diversifikasi

portofolio mereka di bursa berbagai Negara karena keterkaitan antarbursa

secara global tersebut sehingga dapat membantu para investor untuk

Page 30: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

8

meningkatkan return yang didapat serta menurunkan resikonya dalam

portofolio mereka.

Penelitian tentang integrasi antara bursa saham syariah Negara anggota

OKI masih sangat sedikit. Beberapa di antaranya adalah penelitian yang

dilakukan Zhang Hengxhao (2014) tentang dampak krisis yang terjadi di

amerika serikat terhadap integrasi bursa saham syariah dan konvesional yang

terpilih di Asia Pasifik, yaitu United Islamic Market, Japan Islamic Market,

Kuala Lumpur Islamic Market, Jakarta Islamic Market, China Islamic

Market. Japan Nikkei, US Total Market, Kuala Lumpur Composite Index,

Jakarta Composite Indeks, dan China Total Market. Hasil penelitian

menunjukkan periode sebelum krisis, bursa saham syariah di Asia Pasifik

dipengaruhi oleh kinerja bursa saham syariah Amerika Serikat dan bursa

saham konvensional Malaysia. Sedangkan selama periode krisis, ketiga bursa

saham, baik syariah maupun konvensional, di Amerika Serikat, Jepang dan

Malaysia memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja bursa saham

syariah di Asia Pasifik.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Harjum Muharam (2015) yang

berjudul “ Cointegration dan Contagion Effect Antara Pasar Saham Syariah

Di Indonesia,Malasyia, Eropa dan Amerika Serikat”. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian VAR. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa krisis Yunani tidak memiliki pengaruh terhadap pergerakan saham

Islam di AS, Malasyia, Indonesia dan Eropa. Namun terdapat kointegrasi dan

Page 31: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

9

contagion effect terhadap harga saham syariah di empat wilayah tersebut saat

krisis Yunani terjadi.

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis integrasi di

bursa efek syariah negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Pemilihan subjek ini dikarenakan beberapa alasan. Pertama, belum ada

penelitian integrasi bursa saham syariah di Negara anggota OKI. Kedua,

selama beberapa dekade industri keuangan Islam memiliki ekspansi

perkembangan yang cepat, mencapai sekitar USD 2 triliun dari total aset pada

tahun 2014. Pertumbuhan luar biasa yang ditambahkan ke resistensi keuangan

Islam terhadap krisis yang memukul pasar keuangan memberi perhatian besar

terhadap jenis keuangan ini. Ketiga, Pemerintah pada negara anggota OKI

telah melakukan upaya besar untuk mendorong pengembangan keuangan

syariah di wilayah tersebut dan berharap untuk dapat sejajar dengan pasar

yang sedang berkembang.

Integrasi bursa pada bursa saham syariah di negara OKI diduga cenderung

akan lebih kuat, karena negara yang diyakini menerapkan nilai syariah yang

baik, bisa diyakini sebagai panutan bagi negara lain yang memiliki

keterbatasan dalam menganalisa faktor-faktor yang berhubungan nilai Islami

dalam praktek bisnis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

harian dengan periode penelitian dari tahun 2013 sampai tahun 2018.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan , penulis bermaksud melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Integrasi Pada Bursa Saham Syariah di

Page 32: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

10

Negara Anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) (Studi Empiris:

Indonesia, Malaysia, Pakistan, Turki, Qatar dan Kuwait)”.

B. Permasalahan

1. Batasan Masalah

Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah diuraikan di latar

belakang penelitian, untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas pada

bab-bab selanjutnya, maka perlu ditentukan batasan penelitian sehingga

hasil analisa selanjutnya dapat terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Dari latar belakang diatas, bisa ditentukan batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel dalam penelitian ini adalah indeks bursa saham syariah di

Negara anggota OKI.

b. Negara yang menjadi Variabel dipilih berdasarkan the World Bank

Income Grouping.

c. Indeks bursa syariah yang menjadi Variabel penelitian adalah JII,

FBMS, KMI30, DJIMKW, DJIMTR dan QERI.

d. Analisis integrasi pada penelitian ini adalah uji Kausalitas Granger,

Uji Kointegrasi Johansen dan Variance Decomposition.

e. Menggunakan harga penutupan harian indeks bursa saham syariah

periode 1 Juli 2013 hingga 31 Juli 2018.

Page 33: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

11

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas sebagai berikut:

a. Bagaimana hubungan kausalitas antara bursa saham syariah di

negara Anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia, Pakistan,

Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah Indonesia?

b. Bagaimana hubungan jangka panjang antara bursa saham syariah di

negara anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia, Pakistan,

Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah Indonesia?

c. Bagaimana kontribusi tiap bursa saham syariah di negara anggota

Organisasi Konferensi Islam (Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki,

Qatar) dengan bursa saham syariah Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penulisan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan kausalitas antara bursa saham syariah di

negara Anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia, Pakistan,

Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah Indonesia.

2. Untuk mengetahui hubungan jangka panjang antara bursa saham

syariah di negara anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia,

Page 34: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

12

Pakistan, Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah

Indonesia?.

3. Untuk mengetahui kontribusi tiap bursa saham syariah di negara

anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia, Pakistan, Kuwait,

Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai

peran integrasi pasar dalam berinvestasi. Penelitian ini juga diharapkan

dapat menjadi sumber informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya

untuk melakukan penelitian mengenai topik-topik yang berkaitan.

2. Bagi Investor

Penelitian ini memberikan informasi mengenai integrasi bursa saham

syariah di enam negara anggota OKI sehingga dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam memutuskan kebijakan investasi pada perusahaan.

3. Bagi Pemerintah

Diharapkan melalui pemerintah dapat memberikan perhatian lebih

serta menetapkan kebijakan yang tepat yang berkaitan dengan kerja sama

Page 35: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

13

dengan negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) demi

memajukan perekonomian Indonesia.

Page 36: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pasar Modal Syariah

a. Pengertian Pasar Modal Syariah

Menurut Awaluddin (2016:1) pasar modal merupakan salah satu

instrument investasi penting dalam perekonomian dunia. Industri dan

perusahaan memanfaatkan pasar modal sebagai media untuk menyerap

investasi dan memperkuat struktur modal. Dapat dikatakan bahwa pasar

modal telah menjadi financial nerve-centre dunia ekonomi modern.

Istilah pasar biasanya digunakan istilah bursa, exchange, market.

Sementara untuk istilah modal sering digunakan adalah efek, securities,

dan stock. Pasar modal menurut UU No.9 tahun 1995 tentang pasar

modal Pasal 1 ayat (12) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran dan Umum dan Perdagangan Efek.

Pasar modal syariah merupakan salah satu implementasi konkrit

dari ekonomi syariah. Ibarat sebuah rumah ekonomi syariah, maka

pasar modal syariah sebagai salah satu ruangan di antara beberapa

ruang yang lain seperti bank syariah, akuntansi syariah, reksa dana

syariah, asuransi syariah dan lain-lain. Oleh karena itu, pasar modal

syariah tidak dapat dilepaskan dari ekonomi syariah. Berdasarkan

Page 37: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

15

pengertian pasar modal di atas, pasar modal syariah dapat diartikan

sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam

UUPM (Undang-Undang Pasar Modal) yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah. (www.bapepam.go.id). Adapun Sihombing

(2017:136) juga mengemukakan pengertian pasar modal syariah

(Islamic stock exchange) lainnya yaitu kegiatan yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan

dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya

berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalaat islamiyah. Pasar

modal syariah juga dapat diartikan pasar modal yang menerapkan

prinsip-prinsip syariah.

Abdul Manan ( 2017: 17) menyatakan adanya perbedaan yang

fundamental antara pasar modal konvensional dengan pasar modal

syariah. Pasar modal syariah tidak mengenal kegiatan perdagangan

semacam short selling, beli atau jual dalam waktu yang amat singkat

untuk mendapatkan keuntungan dari selisih jual dan beli. Pemegang

saham syariah merupakan pemegang saham untuk jangka waktu yang

relatif panjang. Pada pemilikan saham yang ditentukan membawa

dampak positif. Perusahaan tentunya akan mendapatkan pemegang

saham yang jelas lebih menaruh perhatian dan mempunyai rasa

memiliki, ini akan menjadi control yang efektif. Karakteristik

pemilikan saham syariah yang hanya mengutamakan keuntungan yang

akan dibagi dan kerugian yang akan ditanggung bersama (profit-loss

Page 38: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

16

sharing), tidak akan menciptakan fluktuasi kegiatan perdagangan yang

tajam dan bersifak spekulasi.

b. Fungsi Pasar Modal Syariah

Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai berikut:

1) Memungkinkan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam

kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan

dan resikonya.

2) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya

guan mendapatkan likuiditas.

3) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar

untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya.

4) Memisahkan operasi kegiatan bisnis dan fluktuasi jangka

pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada

pasar modal konvensional.

5) Memungkinkan investasi pada ekonomi yang ditentukan

oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada

harga saham

c. Instrument Pasar Modal Syariah

Menurut Abdul Hamid (2009:42) efek-efek yang boleh

diperdagangkan dalam pasar modal syariah hanya memenuhi kriteria

syariah, seperti saham syariah, obligasi syariah, dan reksa dana syariah,

Page 39: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

17

telah dilakukannya upaya-upaya rekonstruksi terhadap surat berharga

diantaranya.

1) Penghapusan bunga tetap dan mengalihkannya ke suatu

investasi yang ikut serta dalam keuntungan dan dalam kerugian

serta tunduk pada kaidah Al-ghunmu bi al-ghun

(keuntungan/penghasilan berimbang, dengan kerugian yang

ditanggung).

2) Penghapusan syariat jaminan atas kembalinya harga obligasi

dan bunga, sehingga menjadi seperti saham biasa.

3) Pengalihan obligasi ke saham biasa.

Berdasakan kaidah tersebut, maka diterbitkanlah instrument pasar

modal syariah dengan prinsip-prinsip berikut:

1) Muqadarah/Mudharabah Funds

Adalah dana yang berbentuk saham yang memberikan

kesempatan kepada investor untuk bersama-sama dalam

pembiayaan atau investasi dengan perjanjian bagi hasil dan bagi

resiko (profit and lost sharing).

2) Muraqadhah/ Mudharabah Bonds

Salah satu bentuk obligasi yang sesuai dengan ketentuan

syariah adalah obligasi berdasarkan prinsip mudharabah. Jenis

obligasi ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk tujuan pembiayaan

Page 40: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

18

proyek-proyek tertentu atau proyek yang terpisah dari kegiatan

perusahaan yang bersifat jangka panjang. Keuntungan dari proyek

rasio laba rugi yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

2. Indeks Harga Saham

a. Pengertian Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan indikator utama yang

menggambarkan pergerakan harga saham. Kebutuhan suatu investor

memilih investasi dalam suatu saham memerlukan data historis

terhadap pergerakan saham di bursa. Di dalam transaksi pada bursa

terjadi pada setiap saat hingga pergerakan harga pun terjaditiap waktu.

Dari ribuan kejadian dan fakta historis yang terjadi di bursa harus

dapat disajikan dengan system tertentu hingga menghasilkan suatu

informasi yang sederhana. Dengan informasi yang sederhana, investor

dapat menafsirkan informasi tersebut hingga dapat mengambil

keputusan investasi terhadap saham

Menurut Abdul Hamid (2009:48) Indeks diharapkan memiliki lima

fungsi di pasar modal, yaitu:

1) Sebagai indikator trend saham.

2) Sebagai indikator tingkat keuntungan,

3) Sebagaitolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio

4) Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif.

Page 41: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

19

5) Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga indeks saham

menurut Awaluddin (2016:13), yaitu faktor domestik, faktor asing, dan

faktor aliran modal ke Indonesia. Faktor domestik yang dapat

berpengaruh terhadap indeks saham berupa faktor-faktor fundamental

suatu negara seperti inflasi, pendapatan nasional, jumlah uang yang

beredar, suku bunga, maupun nilai tukar rupiah. Berbagai faktor

fundamental tersebut dianggap dapat berpengaruh pada ekspektasi

investor yang pada akhirnya berpengaruh pada pergerakan indeks.

Faktor asing merupakan salah satu implikasi dari bentuk globalisasi

dan semakin terintegrasinya pasar modal di seluruh dunia. Kondisi ini

memungkinkan timbulnya pengaruh dari bursa-bursa maju terhadap

bursa yang sedang berkembang.

b. Pergerakan Indeks Saham

Indeks saham dibentuk dengan tujuan untuk menggambarkan

pergerakan harga saham di satu bursa tertentu. Untuk mencapai tujuan

tersebut, sampel yang digunakan harus representative, meskipun tidak

harus besar. Di beberapa bursa saham yang jumlah emitennya tercatat

belum banyak, indeks dihitung dari seluruh saham seperti di bursa

Taiwan, Korea, Denmark, dan Indonesia.

Page 42: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

20

Di sebagaian besar saham lainnya, indeks agregat sahamnya tidak

mengambil seluruh populasi, tetapi menggunakan sampel yang

representative. Jika sampel representative (indeks LQ45 dan indeks

100 saham) itu telah terpilih, selanjutnya menentukan berapa bobot

masing-masing saham di dalam sampel atau populasi untuk digunakan

perhitungan indeks.

Adapun Budi Frensidy (2008:8) ada empat cara pembobotan yang

bisa digunakan, yaitu berdasarkan harga, nilai kapitalisasi, saham yang

beredar di public dan tidak tertimbang.

1) Berdasarkan Harga

Indeks saham berdasarkan harga yang paling popular adalah

Dow Jones Industrial Average (DJIA). DJIA sebagai indeks

pertama yang berdasarkan harga merupakan harga rata-rata dari 30

saham industry besar dan terkenal, umumnya adalah pemimpin

dalam industrinya, istilah lainnya untuk 30 saham ini adalah blue

chips. Perhitungan indeks ini menyebabkan saham yang berharga

tinggi mempunyai pengaruh besar.

2) Berdasarkan nilai

Indeks berdasarkan nilai memberikan bobot yang lebih besar

pada saham yang berkapitalisasi pasar bebas dan bukan pada

saham berharga tinggi. Yang dimaksud dengan kapitalisasi pasr

Page 43: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

21

adalah jumlah saham tercatat dikalikan dengan harga pasarnya.

Indeks saham ini yang paling banyak digunakan. Indeks ini

digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghitung Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ45, Jakarta Islamic

Indeks. Indeks berdasarkan kapitalisasi pasar ini juga digunakan

untuk indeks KMI 30.

Keunggulan indeks berdasarkan nilai adalah perubahan indeks

ini mencerminkan perubahan nilai kapitalisasi pasar jika mencakup

seluruh saham di suatu bursa seperti IHSG di BEI, jika IHSG naik,

maka kapitalisasi pasar di BEI naik. Perhitungan indeks

berdasarkan nilai menyebabkan saham yang mempunyai

kapitalisasi besar lebih menentukan pergerakan indeks

dibandingkan dengan saham berkapitalis kecil.

3) Indeks tak tertimbang

Mereka yang relatif jarang digunakan adalah indeks tak

tertimbang atau indeks yang memberikan bobot kepada semua

saham tanpa melihat harga saham atau kapitalisasi pasar saham itu.

Saham berharga Rp/50 sama pentingnya dengan saham berharaga

Rp.200. saham berkapitalisasi pasar besar juga berbobot sama

dengan saham berkapitalisasi kecil. Indeks tak tertimbang

digunakan untuk indeks bursa saham Singapura, Milan dan Value

Line.

Page 44: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

22

4) Saham Beredar

Indeks yang berdasarkan saham yang beredar di public

berusaha untuk mengoreksi indeks bedasarkan nilai. Jika indeks

berdasarkan nilai menggunakan seluruh saham tercatat sebagai

dasar pembobotan, indeks ini hanya menggunakan jumlah saham

yang beredar atau jumlah saham yang tersedia di pasar untuk

menghitung nilai kapitalisasi. Penggunaan indeks ini menyebabkan

saham mempuyai saham beredar dengan kapitalisasi terbesar yang

paling menentukan pergerakan indeks.

3. Indeks saham Syariah

Dalam konteks ekonomi islam, pada pola investasi Syariah, equity

fund dan indeks saham Syariah pertama kali justru diperkenalkna di negara

yang selama ini sangat alergi terhada Islam, yaitu Amerika Serikat. Dow

Jones Islamic Market (DJIM) pioneer indeks saham Islam yang pertama

kali diluncurkan pada 8 Maret 1999 di Manama, Bahrain. (Hamid, 2009:

98).

DJIM adalah bagian dari kelompok indeks-indeks global Dow

Jones (DJGI) yang terdiri dari 2700 saham dari 64 negara yang sesuai

dengan ketentuan Syariah. DJMI mencakup 10 sektor ekonomi, 19 sektor

pasar, 41 group industry dari 114 sub group. Sharia Suvervisory (SSB)

dari Dow Jones Islamic Market Indeks (DJIM) melakukan filterisasi

Page 45: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

23

terhadap saham-saham halal berdasarkan aktivitas bisnis dan rasio

finansialnya,. SSB secara spesifik langsung mengeluarkan perusahaan

yang memiliki usaha dalam bidang-bidang berikut (Awaluddin, 2016:17).

a. Alcohol

b. Minuman keras dan turunannya

c. Jasa keuangan konvensional.

d. Industry hiburan

e. Tembakau

f. Senjata dan alat pertahanan

Di pasar modal Indonesia PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama

dengan PT Danareksa Investment management (DM) meluncurkan indeks

saham yang dibuat berdasarkan Syariah islam yaitu Jakarta Islamic indeks

(JII). Saham-saham dalam JII terdiri dari 30 saham yang dipilih dari

saham-saham yang sesuai dengan Syariah islam, yang dievaluasi setiap 6

bulan. Penentuan komponen indeks setiap Januari dan Juli, sedangkan

perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara teru-

menerusbrdasarkan data-data publik yang tersedia.

Nugroho (2017:80), Jakarta Islamic Indeks (JII) mensyaratkan

saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan sudahtercatat lebih dari 3 bulan kecuali termasuk dalam 10

kapitalisasi besar. Pemilihan saham berdasarkan laporan keuangan tahunan

atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban saham di atas

Page 46: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

24

berdasarkan rata-rata urutan kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun

terakhir. JII juga memilih 30 saham dengan urutan berdasarkantingkat

likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.

Dari 30 emiten yang ada dalam daftar saham JII, terdapat 1 sektor

yang sahamnya tidak ada dalam daftar saham JII, yaitu sektor bank.

Sementara saham JII terdapat 8 sektor yaitu, sektor pertanian, sektor

pertambangan sektor industry dasar dan kimia, sektor aneka industry,

sektor industry barang dan konsumsi, sektor properti dan real estate, sektor

infrastruktur, utilitas dan transportasi, serta sektor perdagangan jasa dan

investasi. Adapun daftar saham JII yang telah di terbitkan BEI adalah

sebagai berikut

Page 47: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

25

Tabel 2.1 Daftar Saham JII Periode Desember 2017 s.d Mei 2018

KODE NAMA EMITEN KODE NAMA EMITEN

ADRO Adaro Energy Tbk MYRX Hanson Internatioanl Tbk

AKRA AKR Corporindo Tbk PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk

ANTM Aneka Tambang (persero)

Tbk

PTBA Tambang Batubara Bukit

Asam (Persero) Tbk

ASII Astra Internasional Tbk PTPP PP (persero) Tbk

BRPT Barito Pacifik Tbk PWON Pakuwon Jati Tbk

BSDE Bumi Seporng Damai Tbk SCMA Surya Citra Media Tbk

CTRA Ciputra Development Tbk SMGR Semen Indonesia(persero)

Tbk

EXCL XL Axiata Tbk SMRA Summarecon Agung Tbk

ICBP Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk

TLKM Telekomunikasi Indonesia,

tbk

INCO Vale Indonesia Tbk TPIA Chandra Asri Petrochemical,

tbk

INDF Indofood Sukses Makmur

Tbk UNTR United Trantors Tbk

KLBF Kalbe Farma Tbk UNVR Unilever Indonesia Tbk

LPKR Lippo Karawaci Tbk WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

LPPF Matahri Departmen Store

Tbk WSBP Waskita Beton Precast Tbk

LSIP PP London Sumatera

Indonesia Tbk WSKT Waskita Karya (Persero)

Tbk

Sumber: Bursa Efek Indonesia

4. Financial Integration

Ehigiamuzoe (2018:4) mengatakan ada tiga hal penting untuk

mendefinisikanintegrasi secara finansial. Pertama, integrasi tidak

bergantung dari struktur keuangan di sebuah kawasan tertentu. Struktur

Page 48: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

26

keuangan mencakup seluruh perantara, lembaga serta pasar keuangan dan

bagaimana mereka berkaitan satu dengan lainnya sehubungan dengan

aliran dana ked an dari individe, pemerintah dan perusahaan di suatu

kawasan tersebut. Biasanya, setiap kawasan mengembangkan struktur

finansial yang berbeda-beda sebelum mereka terintegrasi secara finansial..

memang, tidak ada jaminan bahwa integrasi finansial akan mengarah

kepada struktur keuangan yang terintegrasi.

Kedua, hambatan-hambatan dalam kegiatan berinvestasi tidak akan

hilang sehubungan terjadinya integrasi finansial. Sebaliknya, integrasi

finansial berkaitan denga dampak simetris dan asimetris dari hambatan-

hambatan yang ada di setiap kawasan yang berbeda.. dengan kata lain,

bahkan dengan keberadaan hambatan-hambatan ini, beberapa kawasan

dapat terintegrasi secara finansial selama hambatan tersebut

mempengaruhi secara simetris.

Ketiga, definisi tentang integrasi finansial memisahkan dua

komponen pasar keuangan, yaitu permintaan dan penawaran dalam

berinvestasi. Integrasi yang utuh membutuhkan akses yang seragam ke

setiap bank, perusahan trading dan lembaga penyelesaian transaksi bagi

investor (selaku demand) dan perusahaan (selaku supply) terlepas dari

negara mana mereka berasal. Selain itu, akses yang sama telah diberikan,

integrasi yang utuh mensyaratkan tidak ada deskriminasi antara pelaku

pasar semata-mata berdasarkan daerah sal. Ketika sebuah negara atau

Page 49: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

27

kawasan menghalangi kesempatan investor asing untuk menanamkan

modalnya, maka kawasan atau negara tersebut tidaklah terintegrasi secara

finansial.

Arsyad (2015:22) menyatakan bahwa integrasi finansial ditandai

dengan dihapusnya hambatan-hambatan aliran modal lintas negara.

Redukasi terhadap aliran modal mencakup aliran investasi secara

langsung, investasi dalam bentuk portofolio, system penyelesaian lintas

negara maupun aliran kredit perbankan lintas negara. Benoite Coeure

(2013) menambahkan bahwa integrasi finansial adalah situasi dimana

tidak ada hambatan ataupun perbedaan antar agen ekonomi untuk

berinvestasi pada sejumlah modal, berdasarkan lokasi mereka berada. Ini

menunjukkan bahwa integrasi finansial akan tercapai ketika adanya jalur

masuk pasar yang sama utnuk semua pelaku ekonomi.

Belke (2016:17) mengemukakan keuntungan yang didapat dari

integrasi finansial dilihat dari sudut pandang sebuah negara, keuntungan

dapat berupa rendahnya konsumsi resiko secara global, dampak positif

dari arus modal asing terhadap investasi dan pertumbuhan domestic,

meningkatkan kebijakan makroekonomi dan meningkatkan efisiensi yang

selaras dengan stabilitas dari kebijakan keuangan domestik dengan

investasi bank asing.

Page 50: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

28

Keuntungan integrasi finansial:

a. Risk Sharing

Integrasi finansial haruslah memberikan peluang tambahan untuk

dapat berbagi resiko dan memudahkan dalam konsumsi resiko

tersebut, ini menjadi bagain terpenting dari sebuah integrasi finansial.

Peningkatan perangkat instrument keuangan dan dalam kepemilikan

asset lintas negara yang dihasilkan dari sebuah integrasi finansial harus

dapat memberikan nilai lebih baik untuk memperluas jangkauan

portofolio dan meminimalisasi resiko yang terjadi lintas negara. Dari

model teori tentang risk sharing, mengatakan ketika sekelompok

investor di suatu kawasan ekonomi terpapar resiko secara utuh, maka

konsumsi risiko dari para investor tersebut ke negara lain dalam satu

kawasan yang sama, artinya kemana pun investor pergi maka resiko

yang ia dapat akan mengikuti kemana pun mereka pergi, jika masih

dalam satu kawasan yang terintegrasi secara keuangan.

b. Meningkatkan Alokasi Modal

Secara umum integrasi finansial dalam cakupan luas

memungkinkan untuk memberikan alokasi modal yang sesuai.

Hilangnya hambatan secara keseluruhan baik pada lembaga trading,

kliring dan penyelesaian transaksi akan memberikan ragam pilihan

kepada perusahaan-perusahaan untuk memilih lembaga-lembaga

Page 51: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

29

tersebut yang paling efisien di antara yang lainnya. Selain itu, investor

akan mendapatkan izin untuk menginvestasikan dananya dimanapun

mereka percayai dana tersebut akan teralokasikan untuk penggunaan

yang produktif.

c. Pertumbuhan Ekonomi

Dampak lain dari integrasi finansial yang luas, yang sebagian

terkait dengan permasalahan alokasi modal yang sudah jelas di atas,

yaitu pertumbuhan ekonomi. Integrasi finansial seharusnya mampu

meningkatkan aliran dana untuk peluang berinvetasi di sebagian

negara. Ini seharusnya menjadi permasalahan setiap kali integrasi

finansial memfasilitasi akses terhadap kesempatan berinvestasi di

negara-negara ini, asalkan peluang berinvestasi tersebut cenderung

menguntungkan investor asing. Babecky (2017:175) mengatakan,

proses integrasi akan meningkatkan kompetisi antar negara-negara

kurang berkembang dan demikian akan meningkatkan efisiensi system

keuangan dengan, misalnya, mengurangi biaya administrasi

transaksinya.

Hubungan antara pengembangannya system keuangan suatu

negara dengan integrasi finansial adalah yang paling penting, karena

terdapat bukti yang kuat bahwa perkembangan system keuangan

berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi. Beberapa peneliti di

bidang keuangan seperti Elisabeta (2016:4) menemukan bukti empiris

Page 52: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

30

yang kuat, bahwa liberalisasi pasar ekuitas memberikan hak kepada

investor asing untuk dapat memperdagangkan surat-surat berharaga

domestik dan investor domestik dapat memperdagangkan surat-surat

berharga asing, yang kemudian menghasilkan peningkatan rata-rata

pertumbuhan riil tahunan.

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup

hampir sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode waktu yang

digunakan dan penentuan sampel berbeda maka terdapat banyak hal yang

tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling

melengkapi. Berikut ini ringkasan beberapa penelitian:

Page 53: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

31

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

dan

Tahun

Judul Variabel/

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. M.Shabr

i Abd.

Madjid

(2018)

Who Co-

moves the

Islamic Stock

Market of

Indonesia-the

US, UK or

Japan?

JII, DJIUS,

DJIJP, DJIUK

VECM

Penelitian mendapatkan bukti

bahwa pasar saham syariah

Indonesia, Jepang, Inggris dan

Amerika Serikat bergerak menuju

tingkat integrasi yang tinggi.

Pasar syariah Jepang secara

dominan menggerakkan pasar

saham syariah Indonesia,

dibandingkan dengan pasar

saham syariah Inggris dan

Amerika Serikat baik berdasarkan

analisis bivariate maupun analisis

multivariate.

2. Rakesh

Kumar,

Raj S.

Dhankar

(2017)

Finansial

Instability,

Integration

and Volatility

of Emerging

South Asian

Stock Market

BSE

SENSEX,

KSE 100,

CSE ALL,

DSEX, DJIG

Metode

GARCH

Hasil penelitian menunjukkan

bursa saham Asia Selatan

signifikan terintegrasi dengan

pasar ekuitas internasional. Selain

itu, bursa saham India, Pakistan

dan Srilangka terbukti saling

terintegrasi secara kuat.

Page 54: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

32

No. Peneliti

dan

Tahun

Judul Variabel/

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

3. Nuruzza

man

Arsyad

(2015)

Integration

Between East

and Southeast

Asian Equity

Markets

HANG

SENG,

NIKKIE 225,

KOSPI,

SHANGHAI,

IHSG, KLCI,

PSE, SGX,

SET,

VNINDEX

Uji

Kointegrasi

Johansen dan

Uji Kausalitas

Granger

Terdapat hubungan jangka

panjang (kointegrasi) antara pasar

ekuitas Asia Timur dengan Asian

Tengggra . selain itu, uji

kausalitas granger menunjukkan

adanya kausalitas antara jepan

dan semua negara Asia Tenggara.

adapun Singapura dan Vietman

memiliki kausalitas dengan

semua negara yang ada di Asia

Timur.

Hasil ini menyatakan Jepang

adalah negara Asia Timur yang

memiliki integrasi yang kuat

terhadap negara Asia Tenggara.

Sementara Singapura dan

Vietnam adalah negara Asia

tenggara yang memiliki integrasi

yang kuat dengan Asia Timur

Page 55: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

33

No. Peneliti

dan

Tahun

Judul Variabel/

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

4.

Harjum

Muhara

m

(2015)

Co-integration

dan

Contagion

Effect antara

Pasar Saham

Syariah Di

Indonesia,

Malaysia,

Eropa, dan

Amerika

Serikat Saat

Terjadinya

Krisis Yunani

DJIMY,

DJIM US,

MSCI, JII

Uji VAR dan

VECM

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa krisis yunani tidak

memiliki pengaruh terhadap

pergerakan harga saha Islam di

AS, Malaysia, Indonesia dan

Eropa. Namun ada co-integrasi

dan contagion effect terhadap

harga saham syariah di empat

wilayah saat krisis Yunani terjadi.

5. Neha

Seth

(2015)

International

Stock Market

Efficiency

and

Integration:

Evidence

from ASIAN

and US

Market

IHSG, Nifty

50,

SHANGHAI,

HANGSENG,

KLCI, TWSE,

S&P 500,

DJIA, KSE

100, KOSPI,

NIKKIE 225

Uji

Kointegrasi

dan GARCH

Pasar ditemukan berkorelasi dan

terintegrasi dalam jangka

panjang, yang membuat

diversifikasi dana internasional

tidak signifikan.

Page 56: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

34

No. Peneliti

dan

Tahun

Judul Variabel/

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

6. Mohd

Yahya

Mohd

Hussin,

et.al

(2013)

FBMS, JII,

DJIM

Uji

kointegrasi

Johansen dan

Uji Kausalitas

Granger

Tidak ada hubungan jangka

panjang (kointegrasi) antara

FBMS, JII, dan DJIM. Selain itu,

uji kausalitas Granger

menunjukan adanya hubungan

dua arah antara DJIM dengan

FBMS dan hubungan satu arah

antara FBMS dengan JII.

7. Salina

H.

Kassim

(2013)

The Global

Financial

Crisis and The

Integration Of

Islamic Stock

Market In

Developed

and

Developing

Countries

IMUS,

DJIUK,

DJIJP,

DJIMTR,

DJIMY,

DJIMKW,

JAKIS

ARDL dan

VECM

DJIMY dan JII yang

terkointegrasi sebagai bursa

saham syariah di Negara

berkembang terintegrasi sangat

dekat satu sama lain, begitu juga

dengan IMUS, DJIUK dan DJIJP

yang termasuk bursa saham

syariah di Negara maju juga

saling terintegrasi satu sama lain.

Page 57: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

35

No. Peneliti

dan

Tahun

Judul Variabel/

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

8. Dwi

Puryati

dan

Renu

Marlina

(2013)

Analysis of

Capital

Market

Integration

Region Asia

IHSG, KLSI,

STI,

KOSPI,HAN

G SENG,

SHANGHAI,

BSE,NIKKEI

225 dan

TWSE

Analisis

Korelasi dan

(VECM)

Hasil analisis korelasi maupun uji

kointegrasi menunjukkan bahwa

kesembilan bursa saham

terintegrasi dalam jangka

panjang. Sementara untuk jangka

pendek, hanya bursa saham BSE

yang tidak terintegrasi.

9. Sarkar

Humayu

n Kabir,

et.al

(2013)

Are Islamic

Stock

MarketsIntegr

ated

Globally?

Evidence

From Time

Series

Techniques

DJIAP,

AJIEU,

DJIMKW,DJI

UK, IMUS

Analisis

(VECM) dan

analisis

Beveridge

Nelson (BNI)

Time Series

Decompositio

n

Hasil penelitian menunjukkan

adanya hubungan kointegrasi

antara kelima bursa syariah

tersebut.

Page 58: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

36

No. Peneliti

dan

Tahun

Judul Variabel/

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

10. Bakri

Abdul

Karim

dkk.

(2010)

The Subprime

Crisis and

Islamic Stock

Market

Integration

DJMY, JII,

DJIUK,

DJIJP, IUSA

Uji

kointegrasi

Time series.

Hasil penelitian menunjukan

tidak adanya kointegrasi di antara

bursa saham shariah. Penelitian

juga membuktikan bahwa krisis

subpreme tidak mempengaruhi

pergerakan jangka panjang di

antara bursa saham shariah

tersebut.

Sumber: Jurnal-jurnal

C. Kerangka Pemikiran

Menurut Abdul Hamid (2010:15) kerangka pemikiran merupakan sintesa

dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada

dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan

solusi atau alternative solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan.

Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif,

dana ش atau gabungan keduanya. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini

dideskripsikan sebagai berikut:

Page 59: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

37

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

Uji Stasioneritas

Uji Kausalitas Granger

Bursa Saham Syariah:

JII (Indonesia), FBMS (Malaysia),

KMI-30 (Pakistan), QERI (Qatar),

DJIMTR (Turki), dan DJIMKW

(Kuwait)

Stasioner

dideferensiasi data

Tidak stasioner

VAR bentuk

level

Stasioner

Uji Kointegrasi

Ya

didefere

nsiasi

data

Tidak

didefe

rensias

i data

VECM

data

VAR bentuk

difference

IRF dan Variance

Decomposition

Interpretasi

Kesimpulan

Page 60: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

38

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Syofian Siregar (2011:112) mengatakan hipotesis adalah pernyataan

tentang suatu konsep yang perlu diuji kebenarannyaSesuai dengan teori dan

kerangka pemikiran, maka hipotesis di bawah ini pada dasarnya merupakan

jawaban sementara terhadap suatu masalah yang harus dibuktikan

kebenarannya, adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Hipotesa Pertama

H0: Tidak terdapat hubungan kausalitas antara bursa saham

syariah di negara Anggota Organisasi Konferensi Islam

(Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa

saham syariah Indonesia.

Ha: Terdapat hubungan kausalitas antara bursa saham syariah di

negara Anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia,

Pakistan, Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah

Indonesia.

2. Hipotesa Kedua

H0: Tidak terdapat hubungan jangka panjang antara bursa saham

syariah di negara anggota Organisasi Konferensi Islam

(Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa

saham syariah Indonesia.

Page 61: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

39

Ha: Terdapat hubungan jangka panjang antara bursa saham

syariah di negara anggota Organisasi Konferensi Islam

(Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa

saham syariah Indonesia.

3. Hipotesa Ketiga

H0: Tidak terdapat kontribusi tiap bursa saham syariah di negara

anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia, Pakistan,

Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah

Indonesia.

Ha: terdapat kontribusi tiap bursa saham syariah di negara

anggota Organisasi Konferensi Islam (Malaysia, Pakistan,

Kuwait, Turki, Qatar) dengan bursa saham syariah

Indonesia.

Page 62: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis integrasi

yang terjadi antara bursa saham syariah di negara-negara yang tergabung

dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang diwakili oleh Indonesia

dengan Jakarta Islamic Indeks (JII) , Malaysia dengan FTSE Bursa

Malaysia Emas Shar’iah (FBMS), Pakistan dengan KSE Meezan 30 (KMI

30), Kuwait dengan Dow Jones Islamic Market Kuwait (DJIMKW), Turki

dengan Dow Jones Islamic Market Turkey (DJIMTR) dan Qatar dengan

QE Al-Rayan Islamic (QERI). Periode yang akan diteliti adalah dari tahun

1 Juli 2013 sampai 31 Juli 2018.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh aktifitas pergerakan nilai

penutupan harian indeks saham syariah di Indonesia, Malaysia, Pakistan,

Kuwait, Turki dan Qatar mulai dari tahun 1 Juli 2013 sampai dengan 31

Juli 2018. Sampel yang dipilih adalah JII, FBMS, KMI30, DJIMKW,

DJIMTR dan QERI.

Pemilihan negara Indonesia, Malaysia, Pakistan, Kuwait, Turki

serta Qatar berdasarkan beberapa faktor. Pertama, bursa saham mencakup

wilayah geografis yang memberikan kebaruan penelitian ini. Kedua, bursa

Page 63: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

44

saham yang dipilih dalam penelitian ini juga dikategorikan

menurut tingkat The World Bank Income Grouping yaitu, Indonesia dan

Pakistan mewakili negara kategori OIC-LMIG, Malaysia dan Turki

mewakili negara kategori OIC-UMIG dan terakhir Qatar dan Kuwait

mewakili negara kategori OIC-HIG. Adapun untuk negara kategori OIC-

LIG tidak termasuk dalam sampel penelitian dikarenakan tidak tersedianya

bursa saham syariah di negara bersangkutan.

Tabel 3.1. Categorization Of OIC Members States

CATEGORIES COUNTRIES NUMBER

OF

COUNTRIES

OIC-Low income

group

US$ 1045 or less

Afghanistan, Benin, Burkina Faso,

Chad, Comoros, Guinea, Guinea-

Bissau, Mali, Mozambique, Niger,

Sierra Leone, Somalia, Gambia The,

Togo, Uganda

15

OIC-Lower

middle income

group

US$ 1,046 to US$

4,125

Bangladesh, Cameroon, Cote

d'Ivoire, Djibouti

Egypt, Arab Rep., Guyana,

Indonesia, Kyrgyz Republic,

Mauritania, Morocco, Nigeria,

Pakistan, State of Palestine, Senegal,

Sudan, Syrian Arab Republic,

Tajikistan Uzbekistan, Yemen

19

Page 64: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

45

OIC-Upper

middle income

US$ 4,126 to

US$12,735

Albania, Algeria, Azerbaijan,

Gabon, Islamic Republic of Iran,

Iraq, Jordan, Kazakhstan, Lebanon,

Libya, Malaysia, Maldives,

Suriname, Tunisia, Turkey,

Turkmenistan

16

OIC-High

income group

US$ 12,736 or

more

Bahrain, Brunei Darussalam,

Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia,

United Arab Emirates

7

Source: World Bank

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara

terentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang

dianggap mewakili populasi (Arifin,2008:69).pemilihan sampel dalam

penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan tujuan agar

diperoleh sampel representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan,

adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1. Bursa saham syariah yang terkenal/utama/terbesar di negara

anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang dipilih.

2. Tersedianya data indeks bursa saham Syariah harian selama

periode penelitian, yaitu dari tahun 2013 sampai tahun 2018.

Page 65: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

46

C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun

waktu (time series) dengan skala harian yang diambil dari sumber data

dengan menggunakan teknik pengumpulan data berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu metode

pengumpulan data yang diperoleh dari membaca buku-buku,

jurnal, bahan, serta literatur-literatur yang terkait dengan

permasalahan yang diteliti.

2. Internet Research, metode pengumpulan data yang diperoleh

dari media internet seperti: www.yahoofinance.com,

www.investing.com, www.wikipedia.com, dan website

lainnya.

D. Teknik Analisis

Dalam penelitian ini analisis yang akan digunakan adalah analisis

Vector Autoregressive (VAR)/Vector Error Correction Model (VECM)

dan sebagai alat analisis adalah eviews 9. Sebelum memasuki detail atas

analisis dan pembahasan model yang digunakan, terlebih dahulu dijelaskan

mengenai statistika deskriptif dan analisis Vector Autoregressive

(VAR)/Vector Error Correction Model (VECM).

1. Statistika Deskriptif

Menurut Wahyu Winarno (2011:39-3.10) statistika deskriptif

merupakan ringkasan atas data yang disajikan yang berisi beberapa

Page 66: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

47

hitungan pokok statistik, seperti rata-rata, nilai maksimum, nilai

minimum, standar deviasi, kurtois, Jaque-Bera, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, standarnya hanya tiga informasi yaitu rata-rata, standar

deviasi dan observation (banyaknya data), tetapi tidak menutup

kemungkinan bisa juga ditambahkan dengan informasi lainnya.

Berikut ini penjelasan dari beberapa hitungan pokok di dalam statistika

deskriptif

a. Rata-rata (mean) diperoleh dengan menjumlahkan seluruh data dan

membaginya dengan cacah data.

b. Maximum adalah nilai paling besar dari data.

c. Minimum adalah nilai paling rendah dari data.

d. Standar deviasi adalah ukuran disperse atau penyebaran data.

e. Skewness adalah ukuran asimetris distribusi data di sekitar mean.

f. Kurtois mengukur ketinggian suatu distribusi

g. Jarque-Bera adalah uji statistiks untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini mengukur perbedaan

skewness dan kurtois data yang dibandingkan dengan apabila

datanya bersifat normal.

2. Analisis Vector Autoregressive (VAR)/Vector Error Correction Model

(VCEM)

Sebagaian besar model ekonometrika adalah model persamaan

tunggal ataupun persamaan ganda yakni lebih dari satu persamaan

disebut dengan persamaan struktural atau teoritis. Disebut persamaan

Page 67: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

48

struktural karena hubungan variabel di dalam persamaan dibentuk atas

dasar teori ekonomi. Akan tetapi seringkali teori ekonomi belum

mampu menentukan spesifikasi yang tepat. Misalnya teori terlalu

kompleks sehingga simplifikasi harus dibuat atau sebaliknya fenomena

yang ada terlalu komplek jika hanya dijelaskan dengan teori yang ada.

Ahli ekonometrika telah mengembangkan sebuah model yang bisa

membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Model persamaan

ini disebut Vector Autoregression (VAR). Model VAR ini dibangun

dengan pertimbangan meminimalkan pendekatan teori dengan tujuan

agar mampu menangkap fenomena ekonomi dengan baik. (Agus

Widarjono, 2009:345).

Menurut Nachrowi, D.N dkk (2006:289) VAR yang dikembangkan

oleh Sim (1992) ini berbeda dalam bangunan modelnya. Dengan VAR

kita hanya perlu memperhatikan dua hal yaitu: (1) kita tidak perlu

membedakan mana yang variabel endogen dan eksogen. Semua

variabel baik endogen maupun eksogen yang dipercaya saling

berhubungan seharusnya dimasukkan di dalam model. (2) untuk

melihat hubungan antara variabel di dalam VAR kita membutuhkan

sejumlah kelambanan variabel yang ada. Kelambanan variabel yang

lain di dalam model.

Adapun Agus Widarjono (2009:353) mengatakan secara garis

besar, terdapat empat hal yang ingin diperoleh dari pembentukan

sebuah system persamaan yang pada dasarnya dapat disediakan dengan

Page 68: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

49

metode VAR, yaitu deskripsi data, peramalan, inferensi structural, dan

analisis kebijakan.

a. Tes Kausalitas Granger, yaitu mengetahui hubungan sebab

akibat antar variabel.

b. Peramalan, yaitu dapat mengamati pergerakan atau trend

data-data yang diamati sehingga dapat dilakuakn

peramalan. Peramalan di dalam VAR merupakan sebuah

ekstrapolasi nilai saat ini dan masa depan seluruh variabel

dengan menggunakan seluruh informasi yang ada di masa

yang lalu.

c. Impulse Response Function (IRF), yaitu dengan mendeteksi

respon setiap variabel baik pada saat ini maupun masa

depan akibat adanya perubahan atau shock suatu variabel

tertentu.

d. Forecas Error Decomposition of Variance (FEDV), yaitu

dengan melakukan prediksi terhadap kontribusi persentase

varians setiap variabel terhadap perubahan suatu variabel

tertentu.

Berdasarkan proses pembentukan VAR maka ada dua bentuk VAR

non structural yang secara umum digunakan yaitu VAR (Unrestricted

VAR) dan VAR yang teristriksi (restricted VAR) dikenal dengan

Vector Error Correction Model (VECM). Teristriksi atau tidaknya

bentuk VAR sangat erat dengan ada tidaknya kointegrasi di dalam

Page 69: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

50

model VAR non structural. Pada pembentukan VAR non struktural

model tidak dibuat berdasarkan bangunan teori yang ada tetapi lebih

menekankan pada adnya saling ketergantungan antar variabel

ekonomi. Jika data stasioner pada tingkat level maka tidak perlu

melakukan uji kointegrasi. Dengan demikian apabila data stasioner

pada tingkat level maka model VAR ini desbut model structural karena

tidak memerlukan keberadaan hubungan secara teoritis antarvariabel.

VAR dengan data pada tingkat data level ini disebut dengan nama

VAR in level. Akan tetapi jika data time series menunjukkan tidak

stasioner maka perlu dilakukan uji stasioneritas data pada tingkat

diferensi.. maka model ini disebut dengan model VAR in difference.

Sebaliknya jika data tidak stasioner pada level tetapi stasioner pada

proses diferensi data, maka kita harus menguji apakah data mempunyai

hubungan dalam jangka panjang atau tidak dengan melakukan uji

koointegrasi. Apabila terdapat kointegrasi maka model yang digunakan

adalah model Vector Error Correction Model (VECM). Model VECM

ini merupakan model yang terestriksi (restricted VAR) karena adanya

kointegrasi yang menunjukkan adanya hubungan jangka panjang antar

variabel di dalam sistem VAR. (Agus Widarjono: 2009, 348).

Menurut Shochrul R Ajija (2011:165), ada beberapa kelemahan

dari model VAR di antaranya:

a. Model VAR merupakan model yang atheorictic atau tidak

berdasarkan teori, hal ini tidak seperti pada persamaan

Page 70: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

51

simultan. Pada persamaan simultan, pemilihan variabel yang

akan dimasukkan dalam persamaan memegang peranan penting

dalam mengidentifikasi model.

b. Pada model VAR, penekanannya terletak pada peramalan

sehingga model ini kurang cocok digunakan dalam

menganalisis kebijakan.

c. Permsalahan yang besar dalam modeol VAR adalah pemilihan

(lag length) panjang lag yang tepat. Oleh karena semakin

panjang lag, jumlah parameter yang akan bermasalah pada

derajat bebas (degree of freedom-df) akan bertambah.

d. Variabel yang tergabung pada model VAR harus stasioner.

Apabila tidak stasioner, perlu dilakukan transformasi bentuk

data, misalnya melalui first difference.

e. Sering ditemui kesulitan dalam menginterpretasi setiap

koefisien pada estimasi model VAR sehingga sebagian besar

peneliti melakukan interpretasi pada estimasi fungsi IRF dan

variance decompotition.

Selanjutnya, menurut Mahyudin (2009:4) analisis VAR memiliki

beberapa keunggulan:

a. Metode ini sederhana kita tidak perlu khawatir untuk

membedakan mana variabel endogen dan mana variabel

eksogen.

Page 71: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

52

b. Estimasinya sederhana. Dimana OLS bisa dapat diaplikasikan

pada tiap-tiap persamaan secara terpisah.

c. Hasil perkiraan (forecast) yang diperoleh dengan metode ini

dalam banyak kasuslebih bagus dibandingkan dengan hasil

yang didapat dengan menggunakan model simultan yang

kompleks sekalipun.

d. Analisis VAR sangan berguna, baik di dalam memahami

adanya hubungan timbal balik (interrelationship) antara

variabel-variabel ekonomi, maupun di dalam pembentukan

model ekonomi berstruktur.

Adapun tahap-tahap yang harus dilakukan dalam analisis

VAR/VECM sebagai berikut:

a. Uji Stasioneritas

Agus Widarjono (2009:349) mengemukakan langkah

pertama yang harus dilakukan dalam estimasi model ekonomi

dengan data time series adalah dengan menguji stasioneritas pada

data atau disebut stationary stochastic process. Uji stasioneritas

data ini dapat dilakukan dengan menggunkan uji akar unit ADF

atau PP atau dengan uji lain sesuai dengan bentuk trend yang

terkandung pada setiap variabel.

Pada penelitian ini, uji stasioneritas yang digunakan adalah

uji akar unit sebagai uji formal untuk mengetahui kestasioneran

data. Uji akar unit yang digunakan adalah Augmented Dickey

Page 72: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

53

Fuller (ADF) test pada derajat yang sama (level atau difference)

sehingga diporeleh suatu data yang stasioner, yaitu data yang

variansanya tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan

untuk mendekati nilai rata-ratanya.

b. Penentuan Lag Length

Shochrul R Ajija, dkk (2011:166-167), salah satu

permasalahn yang terjadi dalam uji stasioneritas adalah penentuan

lag optimal. Jika lag yang digunakan dalam uji stasioneritas terlalu

sedikit, maka residual dari regresi tidak akan menampilkan proses

white noise sehingga model tidak dapat mengestimasi actual error

secara tepat. Akibatnya γ dan standar kesalahan tidak diestimasi

secara baik. Namun demikian, jika memasukka terlalu banyak lag,

maka dapat mengurangi kemampuan untuk menolak H0 karena

tambahan parameter yang terlalu banyak akan mengurangi derajat

bebas. Selanjutnya, untuk mengetahui jumlah lag optimal dipilih

kriteria yang mempunyai final Prediction Error (FPE),atau jumlah

dari Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Information

Criterion (SIC), dan Hannan-Quinn Information Criterion (HQ)

yang paling kecil di antara berbagai lag yang diajukan.

c. Uji Kausalitas Granger

Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan

kausalitas antarvariabel yang diamati adalah dengan Uji Kausalitas

Granger. Dalam penelitian ini, uji kausalitas Granger digunakan

Page 73: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

54

untuk melihat apakah suatu variabel mempunyai hubungan dua

arah, atau hanya satu arah saja. Pada Uji Granger yang dilihat

adalah pengaruh masa lalu terhadap kondisi sekarang, sehingga

data yang digunakan adalah data time series.

Dalam Shochrul R Ajija, dkk (2011:167), secara umum

suatu persamaan granger dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Unindirectional Causality dari variabel dependen ke

variabel independen. Hal ini terjadi ketika koefisien lag

variabel dependen secara statistik signifikan berbeda

dengan nol, sedangkan koefisien lag seluruh variabel

independen sama dengan nol.

2) Feedback/bilaterall causality jika koefisien lag seluruh

variabel, baik variabel dependen maupun independen secara

statistik signifikan berbeda dengan nol.

3) Independence jika koefisien lag seluruh variabel, baik

variabel dependen maupun independen secara statistik tidak

berbeda dengan nol.

untuk menguji kausalitas tersebut, apabila nilai probabilitas

lebih kecil daripada 0,05, maka terjadi kausalitas Granger, dan

sebaliknya apabila lebih besar daripada 0,05, maka tidak terjadi

kausalitas granger.

Page 74: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

55

d. Uji Kointegrasi

Agus Widarjono (2009:235), Keberadaan variabel

nonstasioner menyebabkan kemungkinan besar adanya hubungan

jangka panjang antara variabel di dalam sistem VAR. berkaitan

dengan hal ini, maka langkah selanjutnya di dalam estimasi VAR

adalah uji kointegrasi untuk mengetahui keberadaan hubungan

antar variabel. Hubungan kointegrasi dalam sebuah system

persamaan menandakan bahwa dalam system tersebut terdapat

error correction model yang menggambarkan adanya dinamisasi

dalam jangka pendek secara konsisten dengan hubungan jangka

panjangnya.

Shocrul dkk (199-200) mengemukakan salah satu

pendekatan yang dapat digunakan dalam uji kointegrasi adalah

dengan metode Johansen. Metode ini membandingkan dua

pengujian statistik yang berbeda, yaitu trace statistic dan nilai

Max-Eigen statistic. Jika nilai Max-Eigen dan nilai trace-nya lebih

besar dari nilai kritis 1% dan 5% maka data terintegrasi. Pengujian

ini dilakukan dengan menggambarkan lag optimal sesuai dengan

pengujian sebelumnya. Sementara itu, penentuan asumsi

deterministic yang melandasi pembukaan persamaan kointegrasi

didasarkan pada dua kriteria, yaitu SC dan AIC.

Page 75: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

56

e. Stabilitas VAR/VECM

Sebelum melakukan analisis VAR lebih jauh terlebih

dahulu diuji stabilitasnya karena jika hasil estimasi VAR/VECM

menunjukkan tidak stabil, maka Impulse Response Function (IRF)

dan Variance Decomposition (VD) menjadi tidak valid. Uji

stabilitas VAR/VECM dapat dilakukan dengan menghitung akar-

akar dari fungsi polynomial atau yang dikenal dengan roots of

characteristic polynomial. Jika semua akar dari fungsi polynomial

tersebut berada di dalam unit circle atau jika nilai absolutnya lebih

kecil daripada 1. Dengan demikian model VAR/VECM tersebut

bersifat stabil sehingga analisis IRF dan VD dapat dilakukan.

f. Estimasi VAR/VECM

VAR merupakan persamaan simultan. Sebagai sebuah

persamaan simultan maka harus dilakukan identifikasi apakah

model VAR ini bisa diestimasi atau tidak. Ada tiga kemungkinan

hasil identifikasi ini yaitu tidak teridentifikasi (underidentified),

tepat terindetifikasi (exactly identified or just identified) dan terlalu

teridentifikasi (overidentified).

g. Impuls Respon Function (IRF)

Agus Widarjono (2009:253), karena secara individual

koefisien di dalam model VAR sulit diinterpretasikan maka para

Page 76: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

57

ahli ekonometrika menggunakan analisis penting di dalam model

VAR. analisis impulse response ini melacak respon dari variabel

endogen di dalam model VAR. analisis impulse response ini

melacak respon dari variabel endogen di dalam sistem VAR karena

adanya goncangan (Shocks) atau perubahan di dalam variabel

gangguan (e).

Menurut Sims (1992) dalam Shochrul R. Ajija (2011:168)

menjelaskan bahwa fungsi IRF menggambarkan ekspektasi k-

periode ke depan dari kesalahan prediksi suatu variabel akibat

inovasi dari variabel yang lain. Dengan demikian, lamanya

pengaruh dari schock suatu variabel lain sampai pengaruhnya

hilang atau kembali ke titik keseimbangan dapat dilihat atau

diketahui. Selain itu, IRF juga berfungsi untuk memberikan

gambaran ekspektasi k-periode ke depan dari kesalahan prediksi

suatu variabel akibat inovasi dari variabel yang lain sampai

pengaruhnya hilang atau kembali ke titik keseimbangan dapat

dilihat.

h. Variance Decomposition (VD)

Agus Widarjono (2009:356), Model VAR menyediakan

analisis forecast error decomposition of variance atau seringkali

disebut dengan variance decomposition. Analisis IRF sebelumnya

digunakan untuk melacak dampak shock dari variabel endogen

terhadap variabel lain di dalam system VAR. Sedangkan analisis

Page 77: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

58

variance decomposition ini menggambarkan relatif pentingnya

setiap variabel di dalam sistem VAR karena adanya shock.

Variance decomposition berguna untuk memprediksi kontribusi

presentase varian setiap variabel karena adanya perubahan variabel

tertentu di dalam sistem VAR.

Lebih lanjut Shochrul R Ajija (2011:168) menyatakan

variance decomposition ini merupakan perangkat pada model

VAR yang akan memisahkan variasi dari sejumlah variabel yang

diestimasi menjadi komponen-komponen shock atau menjadi

variabel innovation, dengan asumsi bahwa variabel-variabel

innovation tidak saling berkorelasi. Kemudian, Variance

decomposition akan memberikan informasi mengenai proporsi dari

pergerakan pengaruh shock pada sebuah variabel terhadap shock

variabel lainnya pada veriode saat ini dan periode yang akan

dating.

E. Operasional Variabel Penelitian

Terdapat enam variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Indeks JII

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah yang

pertama kali diluncurkan di pasar modal Indonesia pada tanggal 3 Juli

2000 yang merupakan hasil kerjasama PT. Bursa Efek Indonesia

dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) yang dibuat

Page 78: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

59

berdasarkan Syariah islam. JII terdiri dari 30 saham yang dipilih dari

saham-saham yang sesuai dengan Syariah islam. Pada awal

peluncurannya (www.sahamok.com). Perhitungan JII dilakukan

dengan menggunakan metode perhitungan indeks yang telah

ditetapkan yaitu dengan kapitalisasi pasar (www.wikipedia.org).

2. Indeks FBMS

Bursa Malaysia melakukan kerjasama dengan FTSE Group dan

meluncurkan indeks Syariah baru yang dikenal dengan FTSE Bursa

Malaysia EMAS Shariah Indeks (FBMS) pada tanggal 22 Januari

2007. Setelah FBMS diluncurkan, Kuala Lumpur Shariah Index secara

resmi dinonaktifkan pada tanggal 1 November 2007 dan diganti

dengan FBMS setelah selama Sembilan bulan sama-sama diaktifkan

sejajar dengan FBMS. Saat ini FBMS menjadi satu-satunya benchmark

saham Syariah di Malaysia (The Report Malaysia 2007). Metode

perhitungan indeks FBMS berdasarkan Jumlah saham yang beredar

dan menggunakan hari dasar tanggal 31 Maret 2006 dengan nilai

indeks sebesar 6000 (FTSE Monthly Report Oktober 2014).

3. Indeks KMI 30

KSE Meezan Index (KMI-30) adalah indeks pasar saham di Bursa

Efek Pakistan yang terdiri dari tiga puluh perusahaan yang telah

disaring dan sesuai dengan kriteria Syariah Islam. Indeks ini pertama

kali diperkenalkan pada tahun 2009 dan periode dasar untuk indeks

Page 79: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

60

Islam ini adalah 30 Juni 2008 yang merupakan hasil kerjasama Bursa

Efek Karachi (sekarang dikenal sebagai Bursa Saham Pakistan) dengan

Al-Meezan Investment Bank. Indeks dihitung menggunakan

kapitalisasi pasar float bebas. Pada setiap titik waktu, tingkat indeks

mencerminkan nilai pasar float bebas dari saham yang dipilih

berdasarkan syariah dibandingkan dengan periode dasar

(www.wikipedia.com).

4. Indeks QERI

QE Al Rayan Islamic Index (QERI) telah diluncurkan pada 7

Januari 2013 oleh Qatar Exchange dan Al Rayan Investment. Indeks

Islam ini adalah indeks pengembalian total yang mencerminkan kinerja

harga dan pendapatan dividen dari saham yang sesuai dengan Syariah

yang terdaftar di Bursa Qatar. Indeks ini dimaksudkan untuk

mendukung penciptaan dana yang diperdagangkan di bursa syariah

oleh Al Rayan Investment dan telah dikeluarkan sesuai dengan Fatwa

oleh Dewan Syariahnya (www.QSE.com)

5. Indeks DJIMTR

Dow Jones Islamic Market Turkey (DJIMTR) adalah indeks yang

dirancang untuk mengukur kinerja saham yang diperdagangkan di

Turki dan telah melewati layar berbasis aturan untuk kepatuhan

terhadap pedoman investasi shariah (www.djimtr.com).

Page 80: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

61

6. Indeks DJIMKW

Dow Jones Islamic Market Kuwait (DJIMKW) adalah indeks yang

dirancang untuk mengukur kinerja saham yang diperdagangkan di

Kuwait dan telah melewati layar berbasis aturan untuk kepatuhan

terhadap pedoman investasi shariah (www.djim.com).

Page 81: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

62

BAB IV

ANALISIS UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Pembentukan OKI

Majid (2016:1) mengatakan sejarah berdirinya organisasi kerja sama

Islam (OKI) tidak lepas dari berbagai peristiwa di Timur Tengah

mengenai umat Islam. Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina

yang berlangsung lama dan tak kunjung selesai merupakan suatu hal yang

bertali temali dengan gerakan Zionisme yang ingin mendirikan negara

Yahudi di Palestina. Kemudian setelah Israel merdeka pada tahun 1948,

mereka gencar malakukan pengusiran warga Palestina. Bukan hanya

sebuah pengusiran yang dilakukan Israel terhadap Palestina melainkan

berbagai teror dan siksaan secara perlahan agar rakyat Palestina

meninggalkan tanah airnya. Dengan berbagai konflik yang terjadi antara

Israel dan Palestina sampai pada perang yang terjadi dalam merebutkan

kota al-Quds (Jerussalem) pada tahun 1967, kemudian memuncak dengan

kaum Radikal Yahudi yang membakar masjid al-Aqsa pada 21 Agustus

1969, membuat umat islam di seluruh dunia tersadarkan dan mulai

membetuk suatu organisasi.

Organisasi kerja sama Islam (selanjutnya disingkat OKI) adalah

organisasi internasional yang berdiri pada tanggal 25 September 1969 di

Page 82: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

63

Rabat, Maroko dimana OKI memiliki cakupan area geografis terbesar

kedua setelah PBB, dari paling utara Albania (Eropa) ke arah selatan

Mozambik (Afrika) hingga bagian barat dunia Guyana (Latin Amerika)

sampai bagian paling timur Indonesia (Asia), dan hanya benua Australia

saja yang belum termasuk didalamnya. Dengan keanggotan yang mencapai

57 negara (56 minus Syria di masa konflik saat ini), total populasinya

mencapai seperlima total populasi dunia.

Tabel 4.1 Daftar Negara Anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam)

Negara Anggota Bentuk

Pemerintahan

Tahun

Bergabung Hari Nasional

Afganistan Republik 1969 19 Agustus

Aljazair Republik 1969 1-Nov

Arab Saudi Kerajaan 1969 23-Sep

Chad Republik 1969 11 Agustus

Guinea Republik 1969 02 Oktober

Indonesia Republik 1969 17 Agustus

Iran Republik 1969 11 Februari

Kuwait Kerajaan 1969 25 Februari

Lebanon Republik 1969 22-Nov

Libya Republik 1969 24 Desember

Malaysia Kerajaan 1969 31 Agustus

Mali Republik 1969 22-Sep

Maroko Kerajaan 1969 30 Juli

Mauritania Republik 1969 28-Nov

Mesir Republik 1969 23 Juli

Niger Republik 1969 18 Desember

Pakistan Republik 1969 23 Maret

Page 83: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

64

Palestina Republik 1969 01 Januari

Senegal Republik 1969 4-Apr

Sudan Republik 1969 01 Januari

Somalia Republik 1969 01 Juli

Tunisia Republik 1969 20 Maret

Turki Republik 1969 29 Oktober

Yaman Republik 1969 22 Mei

Yordania Kerajaan 1969 25 Mei

Bahrain Kerajaan 1972 16 Desember

Oman Kerajaan 1972 18-Nov

Qatar Kerajaan 1972 18 Desember

Suriah Republik 1972 17-Apr

Uni Emirat Arab Kerajaan 1972 02 Desember

Sierra Leone Republik 1972 27-Apr

Bangladesh Republik 1974 26 Maret

Gabon Republik 1974 17 Agustus

Gambia Republik 1974 18 Februari

Guinea-Bissau Republik 1974 24-Sep

Uganda Republik 1974 09 Oktober

Burkino Faso Republik 1974 11 Desember

Kamerun Republik 1974 20 Mei

Irak Republik 1975 –

Komoro Republik 1976 06 Juli

Maladewa Republik 1976 26 Juli

Djibouti Republik 1978 26 Juni

Benin Republik 1983 01 Agustus

Brunei

Darussalam Kerajaan 1984 23 Februari

Nigeria Republik 1986 01 Oktober

Page 84: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

65

Azerbaijan Republik 1992 28 Mei

Albania Republik 1992 28-Nov

Kirgizstan Republik 1992 31 Agustus

Tajikistan Republik 1992 9-Sep

Turkmenistan Republik 1992 27 Oktober

Mozambik Republik 1994 25 Juni

Kazakhstan Republik 1995 16 Desember

Uzbekistan Republik 1996 1-Sep

Suriname Republik 1996 25-Nov

Togo Republik 1997 27-Apr

Guyana Republik 1998 23 Februari

Pantai Gading Republik 2001 07 Agustus

Sumber: data diolah dari www.oic-cio.org

Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari

Maroko, dengan Panitia Persiapan yang terdiri dari Iran, Malaysia, Niger,

Pakistan, Somalia, Arab Saudi dan Maroko, terselenggara Konferensi

Tingkat Tinggi (KTT) Islam yang pertama pada tanggal 22-25 September

1969 di Rabat, Maroko. Konferensi ini merupakan titik awal

bagi pembentukan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Secara umum

latar belakang terbentuknya OKI sebagai berikut:

a. Tahun 1964: Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di

Mogadishu timbul suatu ide untuk menghimpun kekuatan Islam

dalam suatu wadah internasional.

b. Tahun 1965: Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di Jeddah

Saudi Arabia yang mencetuskan ide untuk menjadikan umat Islam

Page 85: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

66

sebagai suatu kekuatan yang menonjol dan untuk menggalang

solidaritas Islamiyah dalam usaha melindungi umat Islam dari

zionisme khususnya.

c. Tahun 1967: Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh

karenanya solidaritas Islam di negara-negara Timur Tengah

meningkat.

d. Tahun 1968: Raja Faisal dari Saudi Arabia mengadakan kunjungan

ke beberapa negara Islam dalam rangka penjajagan lebih lanjut

untuk membentuk suatu Organisasi Islam Internasional.

e. Tahun 1969: Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al

Agsha. Peristiwa tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan

umat Islam terhadap Zionis Israel.

Seperti telah disebutkan diatas, Tanggal 22 hingga 25 September 1969

diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Islam di

Rabat, Maroko untuk membicarakan pembebasan kota Jerusalem dan

Mesjid Al Aqsa dari cengkeraman Israel. Dari KTT inilah OKI berdiri.

2. Tujuan OKI

Secara umum tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk

mengumpulkan bersama sumber daya dunia Islam dalam mempromosikan

kepentingan mereka dan mengkonsolidasikan segenap upaya negara

tersebut untuk berbicara dalam satu bahasa yang sama guna

memajukan perdamaian dan keamanan dunia muslim. Secara khusus, OKI

Page 86: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

67

bertujuan pula untuk memperkokoh solidaritas Islam diantara negara

anggotanya, memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial,

budaya dan iptek. Pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) III OKI bulan

February 1972, telah diadopsi piagam organisasi yang berisi tujuan OKI

secara lebih lengkap, yaitu:

a. Memperkuat/memperkokoh:

1) Solidaritas diantara negara anggota;

2) Kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan

iptek.

3) Perjuangan umat muslim untuk melindungi kehormatan

kemerdekaan dan hak-haknya.

b. Aksi bersama untuk:

1) Melindungi tempat-tempat suci umat Islam;

2) Memberi semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina

dalam memperjuangkan haknya dan kebebasan mendiami

daerahnya.

c. Bekerjasama untuk:

1) menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan;

2) menciptakan suasana yang menguntungkan dan

saling pengertian diantara negara anggota dan negara-negara

lain.

Page 87: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

68

3. Prinsip OKI

Untuk mencapai tujuan di atas, negara-negara anggota menetapkan

lima prinsip, yaitu:

a. Persamaan mutlak antara negara-negara anggota.

b. Menghormati hak menentukan nasib sendiri, tidak campur tangan

atas urusan dalam negeri negara lain.

c. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayah

setiap negara.

d. Penyelesaian setiap sengketa yang mungkin timbul melalui cara-

cara damai seperti perundingan, mediasi, rekonsiliasi atau arbitrasi.

e. Abstein dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap

integritas wilayah, kesatuan nasional atau kemerdekaan politik

sesuatu negara

B. Penemuan

1. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini data yang diuji merupakan data nilai penutupan

indeks harian. Oleh karena itu, analisis singkat mengenai pola pergerakan

nilai penutupan indeks-indeks yang menjadi variabel dalam penelitian ini

akan dibahas sebagai berikut.

Page 88: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

69

a. Jakarta Islamic Index (JII)

Range pergerakan nilai penutupan JII dari periode 2 Januari 2013

sampai dengan 31 Agustus 2018 adalah antara 500 hingga 800. Pada

tanggal 20 September 2015, indeks ini mencatat nilai penutupan

terendah 541,03 dan nilai penutupan tertinggi 798,770 pada tanggal 28

Januari 2018. Adapun nilai penutupan harian rata-rata JII adalah

676,711.

Gambar 4.1. Pergerakan Indeks Harian JII

Sumber: Data diolah dari Investing.com

b. FTSE Bursa Malaysia EMAS Syariah (FTFBMS)

Range pergerakan nilai penutupan FBMS dari periode 2 Juli 2013

sampai dengan 1 Juli 2018 adalah antara 10.500 hingga 14.000. Pada

tanggal 24 Agustus 2015 indeks ini mencatat nilai penutupan terendah

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Ind

eks

Tahun

Page 89: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

70

10.901,9 dan nilai penutupan tertinggi 13.807,2 pada tanggal 8 Januari

2018. Adapun nilai penutupan harian rata-rata FTFBMS adalah

12.680,43.

Gambar 4.2. Pergerakan Indeks Harian FBMS

Sumber: data diolah dari Investing.com

c. Karachi Meezan 30 (KMI-30)

Range pergerakan nilai penutupan KMI30 dari periode 1 Juli 2013

sampai dengan 1 Juli 2018 adalah antara 37.000 hingga 95.000. Pada

tanggal 20 September 2015, indeks ini mencatat nilai penutupan

terendah 36.759,88 dan nilai penutupan tertinggi 91.145,45 pada

tanggal 28 Januari 2018. Adapun nilai penutupan harian rata-rata

KMI30 adalah 60.910,4.

0.00

2,000.00

4,000.00

6,000.00

8,000.00

10,000.00

12,000.00

14,000.00

16,000.00

Ind

eks

Tahun

Page 90: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

71

Gambar 4.3. Pergerakan Indeks Harian KMI30

Sumber: data diolah dari Investing.com

d. Dow Jones Islamic Market Kuwait (DJIMKW)

Range pergerakan nilai penutupan DJIMKW dari periode 1 Juli

2013 sampai dengan 1 Juli 2018 adalah antara 550 hingga 950. Pada

tanggal 20 September 2015, indeks ini mencatat nilai penutupan

terendah 538,35 dan nilai penutupan tertinggi 908,14 pada tanggal 28

Januari 2018. Adapun nilai penutupan harian rata-rata DJIMKW

adalah 709,556.

0.00

10,000.00

20,000.00

30,000.00

40,000.00

50,000.00

60,000.00

70,000.00

80,000.00

90,000.00

100,000.00

Ind

eks

Tahun

Page 91: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

72

Gambar 4.4. Pergerakan Indeks Harian DJIMKW

Sumber: data diolah dari Investing.com

e. Dow Jones Islamic Market Turkey (DJIMTR)

Range pergerakan nilai penutupan DJIMTR dari periode 1 Juli

2013 sampai dengan 1 Juli 2018 adalah antara 4000 hingga 7000.

Pada tanggal 20 September 2015, indeks ini mencatat nilai penutupan

terendah 3778,07 dan nilai penutupan tertinggi 6885,03 pada tanggal

28 Januari 2018. Adapun nilai penutupan harian rata-rata DJIMTR

adalah 4904,587.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Ind

eks

Tahun

Page 92: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

73

Gambar 4.5. Pergerakan Indeks Harian DJIMTR

Sumber: Data diolah dari Investing.com

f. QE Al- Rayan Islamic (QERI)

Pergerakan nilai penutupan QERI dari periode 1 Juli 2013 sampai

dengan 1 Juli 2018 adalah antara 4000 hingga 7000. Pada tanggal 20

September 2015, indeks ini mencatat nilai penutupan terendah 3778,07

dan nilai penutupan tertinggi 6885,03 pada tanggal 28 Januari 2018.

Adapun nilai penutupan harian rata-rata QERI adalah 4904,587.

0.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

ind

eks

Tahun

Page 93: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

74

Gambar 4.6. Pergerakan Indeks Harian QERI

Sumber: Data diolah dari Investing.com

2. Pembahasan

Dalam pembahasan hal pertama yang dilakukan adalah analisis

statistika deskriptif yaitu analisis dasar yang digunakan untuk

menggambarkan keadaan data secara umum lebih lanjut. Setelah

itu,dilakukan analisis Vector Autoregressive (VAR) untuk mengetahui

integrasi antara bursa saham syariah di Indonesia, Malaysia, Pakistan,

Turki, Kuwait dan Qatar. Adapun langkah-langkah dalam analisis VAR

adalah uji stasioneritas, penentuan lag optimum, uji kausalitas, uji

kointegrasi, uji stabilitas VAR, estimasi VAR/VECM, impulse Response

Function (IRF), dan Variance Decomposition (VD).

0.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

Ind

eks

Tahun

Page 94: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

75

a. Statistika Deskriptif

Pada bagian ini akan dijelaskan analisis deskriptif statistik terhadap

data yang digunakan dalam penelitian. Analisis ini digunakan untuk

melihat gambaran umum yang tercermin dari informasi mean, median,

maximum, minimum, standar deviation dari data yang digunakan pada

penelitian ini. Dimana mean merupakan rata-rata yang dianggap

mewakili sekumpulan data; median merupakan suatu nilai yang berada

di tengah-tengah data setelah data diurutkan. Maximum merupakan

nilai besar dalam sekumpulan data; minimum merupakan nilai peling

kecil dalam sekumpulan data ; sedangkan standard deviation

merupakan nilai standar deviasi masing-masing variabel atau rata-rata

penyimpangan dari tiap observasi terhadap rata-ratanya

(Newbold,Carlson, & Thorne,2013). Berikut ini adalah hasil deskriptif

statistik pada penelitian ini:

1) Statistika Deskriptif Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.2. Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian

Indeks JII

JII

Mean 676.7111

Median 681.6200

Maximum 798.7700

Minimum 541.0300

Std. Dev. 54.93869

Sumber: data diolah

Page 95: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

76

Berdasarkan tabel statistika deskriptif untuk bursa saham

syariah di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai penutupan harian JII

sebesar 676.7111. Adapun nilai penutupan harian terbesar JII

adalah 798.7700 dan penutupan harian terkecil sebesar 541.0300.

Sementara itu informasi dari standar deviasi di table diketahui

sebesar 54.93869.

2) Statistika Deskriptif Bursa Syariah Malysia

Tabel 4.3. Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian

Indeks FBMS

FBMS

Mean 12676.12

Median 12687.59

Maximum 13807.20

Minimum 10901.91

Std. Dev. 461.1859

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel statistika deskriptif untuk bursa saham

syariah di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai penutupan harian

FBMS sebesar 12676.12. Adapun nilai penutupan harian terbesar

FBMS adalah 13807.20 dan penutupan harian terkecil sebesar

10901.91. sementara itu informasi dari standar deviasi di table

diketahui sebesar 461.1859.

Page 96: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

77

3) Statistika Deskriptif Bursa Syariah Pakistan

Tabel 4.4 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian

Indeks KMI30

KMI30

Mean 60638.69

Median 57645.97

Maximum 91145.45

Minimum 36759.88

Std. Dev. 13779.15

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel statistika deskriptif untuk bursa saham

syariah di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai penutupan harian

KMI30 sebesar 60638.69. Adapun nilai penutupan harian terbesar

KMI30 adalah 91145.45 dan penutupan harian terkecil sebesar

36759.88. sementara itu informasi dari standar deviasi di table

diketahui sebesar 13779.15.

4) Statistika Deskriptif Bursa Syariah Kuwait

Tabel 4.5. Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian

Indeks DJIMKW

DJIMKW

Mean 722.3378

Median 719.3600

Maximum 908.1400

Minimum 538.3500

Std. Dev. 88.61713

Sumber: data diolah

Page 97: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

78

Berdasarkan tabel statistika deskriptif untuk bursa saham

syariah di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai penutupan harian

DJIMKW sebesar 722.3378. Adapun nilai penutupan harian

terbesar DJIMKW adalah 908.1400 dan penutupan harian terkecil

sebesar 538.3500. sementara itu informasi dari standar deviasi di

table diketahui sebesar 88.61713.

5) Statistika Deskriptif Bursa Syariah Turki

Tabel 4.6. Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian

Indeks DJIMTR

DJIMTR

Mean 4869.912

Median 4517.200

Maximum 6885.030

Minimum 3778.070

Std. Dev. 832.8520

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel statistika deskriptif untuk bursa saham

syariah di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai penutupan harian

DJIMTR sebesar 4869.912. Adapun nilai penutupan harian

terbesar DJIMTR adalah 6885.030 dan penutupan harian terkecil

sebesar 3778.070. sementara itu informasi dari standar deviasi di

table diketahui sebesar 832.8520.

Page 98: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

79

6) Statistika Deskriptif Bursa Syariah Qatar

Tabel 4.7 Statistika Deskriptif atas Nilai Penutupan Harian

Indeks QERI

QERI

Mean 3846.913

Median 3868.695

Maximum 4843.470

Minimum 2635.890

Std. Dev. 530.7232

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel statistika deskriptif untuk bursa saham

syariah di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai penutupan harian

QERI sebesar 3846.913. Adapun nilai penutupan harian terbesar

QERI adalah 4843.470 dan penutupan harian terkecil sebesar

2635.890. sementara itu informasi dari standar deviasi di table

diketahui sebesar 530.7232.

Dari tabel statistika deskriptif untuk seluruh bursa saham syariah di

atas, terlihat bahwa rata-rata nilai penutupan harian yang terbesar

adalah KMI-30 sebesar 61,023.05 , sedangkan rata-rata nilai penutupan

harian terkecil adalah JII sebesar 676.9939. sementara itu informasi

dari standar deviasi di tabel diketahui KMI-30 adalah yang memiliki

risiko paling tinggi diimbangi dengan rnetan yang lebih tinggi (nilai

penutupan lebih tinggi) dan JII adalah yang memiliki resiko paling

rendah.

Page 99: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

80

b. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas dalam penelitian ini menggunakan uji Augmented

Dicky Fuller (ADF). Nilai ADF akan dibandingkan dengan nilai kritis

McKinnon untuk mengetahui derajat stasionertas variabel-variabel

hipotesis dalam uji ini adalah sebagai berikut.

H0: data tidak stasioner

H1: data stasioner

Apabila nilai ADF statistic lebih besar daripada nilai kritis

MacKinnon, maka H0 ditolak atau data tersebut stasioner karena tidak

terdapat unit root. Sebaliknya apabila nilai ADF statistic lebih kecil

daripada nilai kritis MacKinnon, maka data tersebut tidak stasioner

pada derajat level. Oleh karena itu untuk memperoleh data yang

stasioner pada derajat yang sama first difference 1st harus dilakukan.

Berikut ini adalah hasil uji variabel-variabel penelitian (indeks bursa

saham syariah pada tingkat level dan 1st difference.

Page 100: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

81

Tabel 4.8 Uji Stasioneritas atas Nilai Penutupan Harian Indeks Bursa

Saham Syariah

S

u

m

b

e

:

Sumber: data diolah

Dari hasil uji stasioneritas nilai penutupan harian indeks bursa

saham syariah di atas dapat diketahui bahwa pada tingkat level hanya

nilai ADF statistic JII yang lebih besar dari α= 5% critical value

sehingga dapat dikatakan stasioner. Sedangkan yang lainnya tidak

stasioner. Oleh karena itu, semua indeks perlu dilakukan proses 1st

difference karena jika salah satu variabel stasioner di tingkat 1st

difference, maka semua variabel harus stasioner di tingkat 1st

difference. Setelah dilakukan proses 1st difference, nilai ADF statistic

lebih besar dari α =5% critical value yang berarti seluruh variabel

indeks bursa saham syariah stasioner pada 1st difference.

Level 1STDifference

Variabel ADF Statistik Prob ADF Statistik Prob

JII -3,444905 0,0460 -23,05982 0,000

FBMS -2,979690 0,1383 -32,07121 0,000

KMI30 -2,557200 0,3004 -30,10601 0,000

DJIMKW -1,380097 0,8665 -34,100017 0,000

DJIMTR -1,732314 0,7365 -34,82705 0,000

QERI -1,210125 0,9072 -30,56351 0,000

5% critical value Mac Kinnon -3,413376

Page 101: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

82

c. Penentuan Lag Optimal

Langkah berikutnya yang dilakukan setelah uji uni root adalah

penentuan lag optimal. Penetapan lag optimal sangat penting karena

variabel independen yang akan digunakan tidak lain adalah lag dari

variabel endogennya. Pemilihan lag optimal dilakukan sebelum uji

kointegrasi. Pemilihan panjang lag penting karena bisa mempengaruhi

penerimaan dan penolakan hipotesis nol, mengakibatkan bias estimasi

dan menghasilkan prediksi yang tidak akurat.

Dalam memilih lag optimum yang tepat, dilakukan lag length

criterion yang sesuai berdasarkan model vector autoregressive (VAR).

Lag yang terpilih adalah panjang lag yang menurut kriteria Likelihood

Rasio (LR), Final Prediction (FPE), Akaike Information (AIC),

Schwarz Information Criteria (SC), dan Hannan Quin Criteria (HQ).

Penentuan lag optimal dengan menggunakan kriteria informasi

tersebut, kita pilih/tentukan kriteria yang mempunyai final prediction

error correction (FPE) atau jumlah dari AIC, SIC, dan HQ yang paling

kecil di antara berbagai lag tersebut. Jika kriteria informasi hanya

merujuk pada satu kandidat lag saja, maka kandidat tersebutlah yang

optimal.

Page 102: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

83

1) Penentuan Lag Optimal antara Bursa Syariah Malaysia dengan

Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.9 Penentuan Lag Optimal atas JII dengan FBMS

S

u

m

b

e

r

:

Sumber : Data diolah

Pada Tabel penentuan lag optimal indeks FBMS dengan JII di

atas, terlihat bahwa lag menurut SC dan HQ akan optimal saat lag

1 dan lag atas LR, FPE AIC akan optimal saat lag 4. Berdasarkan

model VAR lag order selection, mengacu kepada jumlah lag yang

paling banyak direkomendasikan dari Final Prediction Error dan

Akaike Information Criterion maka penulis memilih lag 4 sebagai

pilihan lag optimal.

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -15943.86 NA 5.74e+08 25.84418 25.85247 25.84730

1 -11315.71 9233.802 319288.8 18.34961 18.37449* 18.35897*

2 -11308.11 15.14149 317430.5 18.34377 18.38524 18.35937

3 -11304.35 7.474968 317554.7 18.34416 18.40222 18.36600

4 -11294.14 20.27141* 314374.6* 18.33409* 18.40875 18.36218

5 -11292.11 4.020197 315381.0 18.33729 18.42854 18.37161

6 -11287.74 8.643664 315193.3 18.33669 18.44453 18.37726

7 -11286.34 2.768267 316523.9 18.34091 18.46533 18.38771

8 -11284.65 3.337702 317710.4 18.34465 18.48566 18.39769

Page 103: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

84

2) Penentuan Lag Optimal antara KMI30 dengan JII

Tabel 4.10 Penentuan Lag Optimal atas JII dengan KMI30

Sumber: data diolah

Pada tabel penentuan lag optimal indeks FBMS dengan JII

di atas, terlihat bahwa lag menurut SC dan HQ akan optimal saat

lag 2 dan lag atas LR, FPE AIC akan optimal saat lag 4.

Berdasarkan model VAR lag order selection, mengacu kepada

jumlah lag yang paling banyak direkomendasikan dari Final

Prediction Error dan Akaike Information Criterion maka penulis

memilih lag 4 sebagai pilihan lag optimal.

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 -19875.23 NA 3.36e+11 32.21593 32.22422 32.21905

1 -14090.98 11540.37 28684473 22.84762 22.87251 22.85698

2 -14073.92 33.98336 28083657 22.82645 22.86793* 22.84205*

3 -14069.89 8.017506 28082222 22.82640 22.88447 22.84824

4 -14064.82 10.07471* 28033373* 22.82466* 22.89931 22.85274

5 -14064.25 1.118757 28189916 22.83023 22.92147 22.86455

6 -14062.03 4.392245 28271400 22.83311 22.94095 22.87368

7 -14060.46 3.109401 28382811 22.83705 22.96147 22.88385

8 -14057.09 6.642574 28411945 22.83807 22.97909 22.89112

Sumber: Data diolah

Page 104: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

85

3) Penentuan Lag Optimal antara Bursa Syariah Kuwait dengan

Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.11 Penentuan Lag Optimal antara DJIMKW dengan JII

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -13884.37 NA 20389105 22.50627 22.51456 22.50939

1 -7955.528 11828.85 1377.268 12.90361 12.92850* 12.91297*

2 -7948.664 13.67190 1370.891 12.89897 12.94044 12.91457

3 -7944.526 8.229784 1370.583 12.89875 12.95681 12.92059

4 -7938.449 12.06591 1365.977* 12.89538* 12.97003 12.92346

5 -7937.436 2.007180 1372.607 12.90022 12.99147 12.93454

6 -7933.105 8.571030 1371.872 12.89968 13.00752 12.94025

7 -7929.216 7.683058 1372.120 12.89986 13.02429 12.94667

8 -7923.160 11.94496* 1367.557 12.89653 13.03755 12.94958

Sumber: Data diolah

Pada tabel penentuan lag optimal indeks DJIMKW dengan

JII di atas, terlihat bahwa lag menurut SC dan HQ akan optimal

saat lag 1 dan lag atas LR akan optimal saat lag 8, serta FPE AIC

akan optimal saat lag 4. Berdasarkan model VAR lag order

selection, mengacu kepada jumlah lag yang paling banyak

direkomendasikan dari Final Prediction Error dan Akaike

Information Criterion maka penulis memilih lag 4 sebagai

pilihan lag optimal.

Page 105: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

86

4) Penentuan Lag Optimal antara Bursa Syariah Turki dengan

Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.12 Penentuan Lag Optimal antara DJIMTR dengan JII

S

u

m

b

e

r

Sumber: Data diolah

Pada tabel penentuan lag optimal indeks DJIMTR dengan

JII di atas, terlihat bahwa lag menurut SC dan HQ akan optimal

saat lag 1 dan lag atas LR akan optimal saat lag 7, serta FPE AIC

akan optimal saat lag 4. Berdasarkan model VAR lag order

selection, mengacu kepada jumlah lag yang paling banyak

direkomendasikan dari Final Prediction Error dan Akaike

Information Criterion maka penulis memilih lag 4 sebagai

pilihan lag optimal.

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -16512.04 NA 1.44e+09 26.76505 26.77335 26.76817

1 -10915.42 11166.01 166890.7 17.70085 17.72573* 17.71021*

2 -10913.68 3.463043 167503.5 17.70451 17.74599 17.72012

3 -10908.47 10.36165 167175.3 17.70255 17.76062 17.72439

4 -10902.78 11.30091 166717.5* 17.69981* 17.77446 17.72789

5 -10901.71 2.134109 167509.4 17.70455 17.79579 17.73887

6 -10900.04 3.287460 168145.6 17.70834 17.81617 17.74890

7 -10893.48 12.96573* 167448.8 17.70418 17.82861 17.75099

8 -10888.95 8.929602 167306.0 17.70333 17.84435 17.75638

Page 106: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

87

5) Penentuan Lag Optimal antara Bursa Syariah Qatar dengan

Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.13 Penentuan Lag Optimal antara QERI dengan JII

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -16146.55 NA 7.97e+08 26.17268 26.18098 26.17580

1 -10789.44 10688.16 136068.5 17.49667 17.52155 17.50603

2 -10775.13 28.51400 133812.6 17.47995 17.52142* 17.49555*

3 -10772.41 5.397339 134091.8 17.48203 17.54010 17.50388

4 -10761.18 22.29745* 132529.6* 17.47031* 17.54497 17.49840

5 -10759.62 3.096553 133054.3 17.47427 17.56551 17.50859

6 -10756.95 5.287588 133341.1 17.47642 17.58425 17.51698

7 -10754.63 4.586125 133704.5 17.47914 17.60356 17.52594

8 -10752.83 3.548971 134182.4 17.48271 17.62372 17.53575 Sumber: Data diolah

Pada tabel penentuan lag optimal indeks QERI dengan JII

di atas, terlihat bahwa lag menurut SC dan HQ akan optimal saat

lag 2 dan lag atas LR, FPE AIC akan optimal saat lag 4.

Berdasarkan model VAR lag order selection, mengacu kepada

jumlah lag yang paling banyak direkomendasikan dari Final

Prediction Error dan Akaike Information Criterion maka

penulis memilih lag 4 sebagai pilihan lag optimal.

Page 107: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

88

d. Hubungan Kausalitas

Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausalitas

antar variabel yang teliti adalah dengan Uji Kausalitas Granger. Dalam

penelitian ini, uji kausalitas Granger digunakan untuk melihat arah

hubungan di antara bursa saham syariah negara anggota OKI yang

telah dipilih.

Hipotesis dalam uji ini adalah sebagai berikut

H0 : tidak terdapat hubungan kausalitas

H1 : terdapat hubungan kausalitas

Apabila nilai probablitas lebih kecil daripada 0,05, maka H0

ditolak atau data terjadi, dan sebaliknya apabila lebih besar daripada

0,05, maka H0 diterima atau tidak terjadi kausalitas Granger.

1) Hubungan Kausalitas antara Bursa Saham Syariah Malaysia

dengan Bursa Saham Syariah Indonesia

Dari hasil penentuan lag pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa

lag yang dipilih adalah lag 4 sehingga uji kausalitas Granger akan

dilakukan pada lag tersebut. Berdasarkan tabel uji kausalitas

Granger di bawah ini, terlihat bahwa hipotesis nol pertama dan

kedua diterima. Artinya, FBMS tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap JII karena nilai probabilitasnya lebih besar dari

0,05, yaitu sebesar 0,4467. Begitupun sebaliknya JII tidak

Page 108: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

89

berpengaruh secara signifikan terhadap JII karena nilai

probabilitasnya lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,1170. Dengan

demikian tidak terjadi hubungan kausalitas antara FBMS dengan

JII.

Tabel 4.14 Hasil Uji Kausalitas Granger antara FBMS dengan JII

Sumber: Data diolah

2) Hubungan Kausalitas antara Bursa Saham Syariah Pakistan

dengan Bursa Saham Syariah Indonesia

Dari hasil penentuan lag pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa

lag yang dipilih adalah lag 4 sehingga uji kausalitas Granger akan

dilakukan pada lag tersebut. Berdasarkan tabel uji kausalitas

Granger di bawah ini, terlihat bahwa hipotesis nol pertama dan

kedua diterima. Artinya, KMI30 tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap JII karena nilai probabilitasnya lebih besar dari

0,05, yaitu sebesar 0,4467. Begitupun sebaliknya JII tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap JII karena nilai

probabilitasnya lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,1170. Dengan

demikian tidak terjadi hubungan kausalitas antara KMI30 dengan

JII.

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. FBMS does not Granger Cause JII 1238 0.92802 0.4467

JII does not Granger Cause FBMS 1.84988 0.1170

Page 109: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

90

Tabel 4.15 Hasil Uji Kausalitas Granger antara KMI30 dengan JII

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. KMI30 does not Granger Cause JII 1238 1.33072 0.2564

JII does not Granger Cause KMI30 0.53132 0.7128

Sumber: Data diolah

3) Hubungan Kausalitas antara Bursa Saham Syariah Kuwait

dengan Bursa Saham Syariah Indonesia

Dari hasil penentuan lag pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa

lag yang dipilih adalah lag 4 sehingga uji kausalitas Granger akan

dilakukan pada lag tersebut. Berdasarkan tabel uji kausalitas

Granger di bawah ini, terlihat bahwa hipotesis nol pertama dan

kedua diterima. Artinya, DJIMKW tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap JII karena nilai probabilitasnya lebih besar dari

0,05, yaitu sebesar 0,6478. Begitupun sebaliknya JII tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap JII karena nilai

probabilitasnya lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,9487. Dengan

demikian tidak terjadi hubungan kausalitas antara DJIMKW

dengan JII.

Page 110: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

91

Tabel 4.16 Hasil Uji Kausalitas Granger antara DJIMKW

dengan JII

S

u

Sumber: Data diolah

4) Hubungan Kausalitas antara Bursa Saham Syariah Turki dengan

Bursa Saham Syariah Indonesia

Dari hasil penentuan lag pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa

lag yang dipilih adalah lag 4 sehingga uji kausalitas Granger akan

dilakukan pada lag tersebut. Berdasarkan tabel uji kausalitas

Granger di bawah ini, terlihat bahwa hipotesis nol yang pertama

ditolak. Artinya, DJIMTR berpengaruh signifikan terhadap JII

karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar

0,0239. Sebaliknya untuk hipotesis kedua diterima. Artinya, JII

tidak berpengaruh signifikan terhadap DJIMTR karena nilai

probabilitasnya lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,9090. Dengan

demikian, terjadi hubungan kausalitas satu arah antara DJIMTR

dengan JII.

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. JII does not Granger Cause DJIMKW 1238 0.62071 0.6478

DJIMKW does not Granger Cause JII 0.18019 0.9487

Page 111: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

92

Tabel 4.17 Hasil Uji Kausalitas Granger antara DJIMTR

dengan JII

S

S

Sumber: data diolah

5) Hubungan Kausalitas antara Bursa Saham Syariah Qatar dengan

Bursa Saham Syariah Indonesia

Dari hasil penentuan lag pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa

lag yang dipilih adalah lag 4 sehingga uji kausalitas Granger akan

dilakukan pada lag tersebut. Berdasarkan tabel uji kausalitas

Granger di bawah ini, terlihat bahwa hipotesis nol pertama dan

kedua diterima. Artinya, QERI tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap JII karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05, yaitu

sebesar 0,7063. Begitupun sebaliknya JII tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap QERI karena nilai probabilitasnya lebih besar

dari 0,05, yaitu sebesar 0,7661. Dengan demikian tidak terjadi

hubungan kausalitas antara QERI dengan JII.

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. DJIMTR does not Granger Cause JII 1238 2.82355 0.0239

JII does not Granger Cause DJIMTR 0.25123 0.9090

Page 112: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

93

Tabel 4. 18 Hasil Uji Kausalitas Granger antara QERI

dengan JII

Sumber: Data diolah

e. Kointegrasi

Pengujian kointegrasi dilakukan untuk memperoleh hubungan

jangka panjang antara variabel yang telah memenuhi persyaratan

selama proses integrasi yaitu dimana semua variabel telah stasioner

pada derajat yang sama yaitu derajat I. apabila ditemukan adanya

kointegrasi, maka estimasi vcem dilakukan. Namun sebaliknya,

apabila tidak ditemukan adanya kointegrasi, maka estimasi VAR in

difference yang akan dilakukan.

Uji kointegrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

kointegrasi Johansen dengan membandingkan nilai trace statistic dan

nilai Max-Eigen statistic dengan nilai kritis 0,05.. Jika nilai trace

statistic dan Max-Eigen statistic lebih besar dari nilai kritis 0,05 maka

data terkointegrasi, dan sebaliknya.

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

JII does not Granger Cause QERI 1238 0.54007 0.7063

QERI does not Granger Cause JII 0.45870 0.7661

Page 113: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

94

1) Kointegrasi antara Bursa Saham Syariah Malaysia dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Tabel 4.19 Hasil Uji Kointegrasi antara FBMS dengan JII

S

u

m

b

e

r

:

d

a

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel hasil uji kointegrasi antara FBMS dengan JII,

nilai trace statistic dan nilai Max-Egen statistic menunjukkan

adanya dua rank kointegrasi yang signifikan pada α= 5% yang

ditunjukkan oleh tanda asentrik (*). Hal ini mengindikasikan

bahwa di antara pergerakan FBMS dan JII memiliki hubungan

keseimbangan dalam jangka panjang. Dengan demikian, analisis

selanjutnya akan menggunakan model VECM.

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: JII FBMS

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.012834 20.70079 15.49471 0.0075

At most 1 * 0.003810 4.721912 3.841466 0.0298 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.012834 15.97887 14.26460 0.0265

At most 1 * 0.003810 4.721912 3.841466 0.0298 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 114: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

95

2) Kointegrasi antara Bursa Saham Syariah Pakistan dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Tabel 4.20 Hasil Uji Kointegrasi antara KMI30 dengan JII

S

u

m

b

e

r

:

d

a

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel hasil uji kointegrasi antara KMI30 dengan JII,

nilai trace statistic dan nilai Max-Eigen statistic menunjukkan

tidak adanya rank kointegrasi yang signifikan pada α=5% yang

ditunjukkan dengan tanda asentrik (*). Hal ini mengindikasikan

KMI30 dan JII tidak memiliki keseimbangan dalam jangka

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: JII KMI30

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.007187 9.131959 15.49471 0.3533

At most 1 0.000169 0.209437 3.841466 0.6472 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.007187 8.922522 14.26460 0.2927

At most 1 0.000169 0.209437 3.841466 0.6472 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 115: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

96

panjang. Dengan demikian, analisis selanjutnya akan menggunakan

model VAR in difference.

3) Kointegrasi antara Bursa Saham Syariah Pakistan dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Tabel 4.21 Hasil Uji Kointegrasi Johansen antara DJIMKW

dengan JII

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel hasil uji kointegrasi antara DJIMKW dengan

JII, nilai trace statistic dan nilai Max-Eigen statistic menunjukkan

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: JII DJIMKW

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.003816 4.987254 15.49471 0.8102

At most 1 0.000208 0.257440 3.841466 0.6119 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.003816 4.729815 14.26460 0.7755

At most 1 0.000208 0.257440 3.841466 0.6119

Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 116: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

97

tidak adanya rank kointegrasu yang signifikan pada α=5% yang

ditunjukkan dengan tanda asentrik (*). Hal ini mengindikasikan

DJIMKW dan JII tidak memiliki keseimbangan dalam jangka

panjang. Dengan demikian, analisis selanjutnya akan menggunakan

model VAR in difference.

4) Kointegrasi antara Bursa Saham Syariah Turki dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Tabel 4.22 Uji Kointegrasi Johansen antara DJIMTR

dengan JII

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: JII DJIMTR

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.008578 13.29271 15.49471 0.1045

At most 1 0.002129 2.636027 3.841466 0.1045 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.008578 10.65668 14.26460 0.1723

At most 1 0.002129 2.636027 3.841466 0.1045 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Sumber: Data diolah

Page 117: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

98

Berdasarkan tabel hasil uji kointegrasi antara DJIMTR dengan

JII, nilai trace statistic dan nilai Max-Eigen statistic menunjukkan

tidak adanya rank kointegrasu yang signifikan pada α=5% yang

ditunjukkan dengan tanda asentrik (*). Hal ini mengindikasikan

DJIMTR dan JII tidak memiliki keseimbangan dalam jangka

panjang. Dengan demikian, analisis selanjutnya akan menggunakan

model VAR in difference.

5) Kointegrasi antara Bursa Saham Syariah Qatar dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Tabel 4.23 Hasil Uji Kointegrasi antara QERI dengan JII

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: QERI JII

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.004176 7.503457 15.49471 0.5199

At most 1 0.001880 2.327189 3.841466 0.1271 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.004176 5.176267 14.26460 0.7194

At most 1 0.001880 2.327189 3.841466 0.1271 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Sumber: Data diolah

Page 118: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

99

Berdasarkan tabel hasil uji kointegrasi antara QERI dengan JII,

nilai trace statistic dan nilai Max-Eigen statistic menunjukkan

tidak adanya rank kointegrasu yang signifikan pada α=5% yang

ditunjukkan dengan tanda asentrik (*). Hal ini mengindikasikan

QERI dan JII tidak memiliki keseimbangan dalam jangka panjang.

Dengan demikian, analisis selanjutnya akan menggunakan model

VAR in difference.

f. Uji Stabilitas VAR/VECM

Stabilitas sistem VAR/VECM dilihat dari nilai inverse roots

karakteristik AR polinomialnya. Suatu system VAR dikatakan stabil

(stasioner) jika seluruh root-nya memiliki modulus lebih kecil dari satu

dan semuany terletak di dalam unit circle. Stabilitas VAR/VECM ini

perlu diuji terlebih dahulu sebelum melakukan analisis lebih jauh

karena jika hasil estimasi VAR(tidak ada kointegrasi) atau VECM (ada

kointegrasi) menunjukkan tidak stabil, maka impilse Response

Function (IRF) tidak dan Variance Decomposition (VD) menjadi tidak

valid.

1) Uji Stabilitas VECM antara Bursa Saham Syariah Malaysia

dengan Bursa Saham Syariah Indonesia

Dari hasil uji stabilitas VECM antara FBMS dengan JII pada

pilihan lag optimal empat, terlihat bahwa semua root berada di

Page 119: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

100

dalam unit circle. Hal ini menunjukkan bahwa model VECM sudah

stabil pada lag optimalnya sehingga dapat digunakan.

Gambar 4.6 Hasil Uji Stabilitas VECM antara FBMS

dengan JII

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial

Sumber: Data diolah

2) Uji Stabilitas VAR Bursa Saham Syariah Pakistan dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Dari hasil uji stabilitas VAR antara KMI30 dengan JII pada

pilihan lag optimal empat, terlihat bahwa semua root berada di

dalam unit circle. Hal ini menunjukkan bahwa model VAR sudah

stabil pada lag optimalnya sehingga dapat digunakan.

Page 120: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

101

Gambar 4.7 Hasil Uji Stabilitas VAR antara KMI30 dengan JII

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial

Sumber : Data diolah

3) Uji Stabilitas VAR Bursa Saham Syariah Kuwait dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Dari hasil uji stabilitas VAR antara DJIMKW dengan JII pada

pilihan lag optimal empat, terlihat bahwa semua root berada di

dalam unit circle. Hal ini menunjukkan bahwa model VAR sudah

stabil pada lag optimalnya sehingga dapat digunakan.

Page 121: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

102

Gambar 4.7 Hasil Uji stabilitas antara DJIMKW dengan JII

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial

Sumber: Data diolah

4) Uji Stabilitas VAR Bursa Saham Syariah Turki dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Dari hasil uji stabilitas VAR antara DJIMTR dengan JII pada

pilihan lag optimal empat, terlihat bahwa semua root berada di

dalam unit circle. Hal ini menunjukkan bahwa model VAR sudah

stabil pada lag optimalnya sehingga dapat digunakan.

Page 122: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

103

Tabel 4.8 Uji Stabilitas VAR antara DJIMKW dengan JII

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial

Sumber: Data diolah

5) Uji Stabilitas VAR Bursa Saham Syariah Qatar dengan Bursa

Saham Syariah Indonesia

Dari hasil uji stabilitas VAR antara QERI dengan JII pada

pilihan lag optimal empat, terlihat bahwa semua root berada di

dalam unit circle. Hal ini menunjukkan bahwa model VAR sudah

stabil pada lag optimalnya sehingga dapat digunakan.

Page 123: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

104

Tabel 4.9 Hasil Uji Stabilitas VAR antara QERI dengan JII

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial

Sumber: Data diolah

g. Estimasi VAR/VECM

Pada tahap sebelumnya telah dilakukan uji stasioner untuk

memeriksa apakah data tersebut stasioner atau tidak . Apabila data

ditemukan stasioner, maka model VAR langsung dapat dirumusakan

dan diestimasi. Jika datatidak stasioner, sebagaimana dijelaskan ada

dua kemungkinan model yang bisa dilakukan, yaitu

melakukandifferencing terhadap data sehingga data menjadi stasioner

dan modelnya menjadi VAR in difference atau tidak melakukan

differencing tetapi merestriksi VAR dengan persamaaan kointegrasi

sehingga modelnya menjadi model VECM. Penentuan signifikasi hasil

Page 124: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

105

estimasi VAR/VECM adalah dengan membandingkan nilai t-statistik

hasil estimasi secara mutlak, yaitu apabila variabel X memiliki nilai t-

statistik yang lebih besar dari 2 atau 1,96 maka variabel X memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y, dan sebaliknya.

6) Estimasi VECM antara Bursa Saham Syariah Malaysia dengan

Bursa Saham Syariah Indonesia

Setelah dilakukan uji kointegrasi antara FBMS dengan JII

dan hasilnya terbukti adanya kointegrasi, maka selanjutnya akan

dilakukan estimasi VECM. Estimasi VECM dilakukan untuk

melihat analisis jangka panjang dan jangka pendek.

Page 125: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

106

Tabel 4.24 Hasil Estimasi VECM antara FBMS dengan JII

Cointegrating Eq: CointEq1

DJII(-1) 1.000000

DFBMS(-1) -0.106527

[-4.97494]*

@TREND (1) 0.098881

[ 3.60692]

C 612.3508

Error Correction: D(DJII) D(DFBMS)

CointEq1 -0.007424 0.192941

[-1.51515] [ 4.40059]*

D(DJII(-1)) 0.003651 -0.15211

[ 0.12717] [-0.59214]

D(DJII(-2)) -0.059267 -0.27071

[-2.07229]* [-1.05786]

D(DJII(-3)) -0.087276 -0.45878

[-3.05371]* [-1.79404]

D(DJII(-4)) -0.017506 -0.02977

[-0.61172] [-0.11625]

D(DFBMS(-1)) 0.001728 0.102022

[ 0.54556] [ 3.59956]*

D(DFBMS(-2)) -0.000116 0.041878

[-0.03646] [ 1.47228]

D(DFBMS(-3)) 0.005584 0.065817

[ 1.75567] [ 2.31263]*

D(DFBMS(-4)) -0.006546 -0.00514

[-2.06315]* [-0.18110]

C -0.020871 -0.2084

[-0.09317] [-0.10397]

Catatan: tanda asetrik (*) menunjukkan variabel signifikan pada α = 5%

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil estimasi VECM antara FBMS dengan

JII, menunjukkan terdapat dua persamaan VECM yang memuat

persamaan kointegrasi serta variabel yang merupakan hasil

Page 126: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

107

differencing dari lag setiap variabel. Berikut ini dua persamaan

VECM yang terbentuk sekaligus penjelasannya.

D(JII) = -0.007424 (JII(-1) – 0.106527*FBMS(-1) +

612.3508) + 0,003651D(JII(-1)) - 0,059267*D(JII(-

2)) – 0,087276*D(JII(-3)) – 0,017506*D(JII(-4)) +

0,001728D(FBMS(-1)) – 0,000116D(FBMS(-2)) +

0,005584D(FBMS(-3)) – 0,006546*D(FBMS(-4)) -

0,020871

D(FBMS) = 0.192941* (JII(-1) – 0.106527*FBMS(-1) +

612.3508) + 0.15211D(JII(-1)) – 0.27071D(JII(-2))

– 0.45878D(JII(-3)) – 0.02977D(JII(-4)) +

0,102022*D(FBMS(-1)) – 0,041878D(FBMS(-2)) +

0.005584D(FBMS(-3)) – 0.00514D(FBMS(-4)) –

0.2084

Pada hasil estimasi cointegration vector di dalam kedua

persamaan di atas menunjukkan bahwa FBMS (0.106527)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cointegration

vector, yang berarti bahwa bursa saham syariah tersebut

berkontribusi signifikan pada hubungan jangka panjang dengan

bursa saham syariah di Indonesia. Selain itu, koefisien speed of

adjustment pada cointegration vector untuk FBMS sebesar

0.192941 juga dinilai signifikan secara statistik, artinya pada

saat terjadi disequilibrium dalam jangka pendek terhadap

keseimbangan jangka panjang, maka FBMS akan menyesuaikan

secara positif sebesar 0.192941, sebaliknya, koefisien speed of

adjustment pada JII sebesar -0.007424 dinilai tidak signifikan

secara statistik sehingga mengindikasikan bahwa cointegrating

Page 127: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

108

vector tidak berkontribusi terhadap bursa saham syariah tersebut

dalam hubungan kesimbangan jangka panjangnya. Meskipun JII

memiliki kontribusi penting pada cointegrating vector.

Selanjutnya, pada persamaan pertama di atas, variabel

FBMS memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif

terhadap pergerakan JII pada 4 hari sebelumnya. , sedangkan JII

sendiri memberikan pengaruh yang signifikan secara negative

pada 2 maupun 3 hari sebelumnya. Sementara itu, pada

persamaan kedua, variabel JII tidak sama sekali memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan FBMS,

sedangkan FBMS sendiri memberikan pengaruh yang signifikan

secara positif pada satu dan 3 hari sebelumnya.

1) Estimasi VAR antara Bursa Syariah Pakistan dan Bursa

Syariah Indonesia

Setelah dilakukan uji kointegrasi Johansen antara KMI30

dengan JII dan hasilnya tidak adanya hubungan kointegrasi,

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VAR in difference.

Estimasi VAR in difference dilakukan untuk melihat analisis

jangka pendeknya saja.

Page 128: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

109

Tabel 4.25 Hasil Estimasi VAR antara KMI30dengan JII

DJII DKMI30

DJII(-1) 0.991086 -2.46102

[ 34.8812]* [-1.01654]

DJII(-2) -0.061114 3.741558

[-1.52440] [ 1.09533]

DJII(-3) -0.030791 -1.171868

[-0.76827] [-0.34317]

DJII(-4) 0.085219 0.278510

[ 2.99882]* [ 0.11502]

DKMI30(-1) 0.000184 1.171107

[ 0.55034] [ 41.0952]*

DKMI30(-2) -0.000417 -0.226363

[-0.80988] [-5.15708]*

DKMI30(-3) 0.000593 0.032267

[ 1.15509] [ 0.73810]

DKMI30(-4) -0.000318 0.021229

[-0.95403] [ 0.74808]

C 8.001213 -176.5012

[ 2.69591]* [-0.69795]

Catatan: tanda asetrik (*) menunjukkan variabel signifikan pada α = 5%

Sumber: data diolah

Berikut ini adalah dua persamaan yang terbentuk dalam

hasil estimasi VAR in difference pada tabel 4.25:

D(JII) =0.991086D(JII(-1)) – 0.061114D(JII(-2)) –

0.030791D(JII(-3)) + 0.085219D(JII(-4)) +

0.000184D(KMI30(-1)) – 0.000417D(KMI30(-2)) +

0.000593D(KMI30(-3)) – 0.000318D(KMI30(-4)) +

8.001213

D(KMI30) = -2.46102D(JII(-1)) + 3.741558D(JII(-2)) –

1.171868D(JII(-3)) + 0.278510D(JII(-4)) +

0.000184D(KMI30(-1)) – 0.000417D(KMI30(-2)) +

0.000593D(KMI30(-3)) – 0.000318D(KMI30(-4)) +

8.001213

Page 129: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

110

Pada persamaan di atas, variabel KMI30 tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan JII, sedangkan

JII sendiri memberikan pengaruh yang signifikan secara positif

pada 1 dan 4 hari sebelumnya. Sementara itu, pada persamaan

kedua, variabel JII sama sekali tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap pergerakan KMI30, sedangkan

KMI30 sendiri memberikan pengaruh yang signifikan secara

postif pada hari 1 sebelumnya dan secara negatif pada 2 hari

sebelumnya.

2) Estimasi VAR antara Bursa Syariah Kuwait dengan Bursa

Syariah Indonesia

Setelah dilakukan uji kointegrasi Johansen antara DJIMKW

dengan JII dan hasilnya tidak adanya hubungan kointegrasi,

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VAR in difference.

Estimasi VAR in difference dilakukan untuk melihat analisis

jangka pendeknya saja.

Page 130: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

111

Tabel 4.26 Hasil Estimasi VAR antara DJIMKW dengan JII

DJII DDJIMKW

DJII(-1) 0.994369 0.001429

[ 34.9768]* [ 0.08541]

DJII(-2) -0.060641 -0.016615

[-1.50928] [-0.70273]

DJII(-3) -0.029193 -0.005927

[-0.72726] [-0.25092]

DJII(-4) 0.086554 0.020236

[ 3.04515]* [ 1.20985]

DDJIMKW(-1) 0.038112 1.092947

[ 0.78013] [ 38.0178]*

DDJIMKW(-2) -0.043449 -0.043345

[-0.59104] [-1.00197]

DDJIMKW(-3) -0.01127 -0.022851

[-0.15262] [-0.52584]

DDJIMKW(-4) 0.016243 -0.027685

[ 0.32846] [-0.95132]

C 6.270646 1.327493

[ 1.76909] [ 0.63643]

Catatan: tanda asetrik (*) menunjukkan variabel signifikan pada α = 5%

Sumber: data diolah

Berikut ini adalah dua persamaan yang terbentuk dalam

hasil estimasi VAR in difference di atas:

D(JII) =0.994369D(JII(-1)) – 0.060641D(JII(-2)) –

0.029193D(JII(-3)) + 0.086554D(JII(-4)) +

0.038112D(DJIMKW(-1)) –

0.043449D(DJIMKW(-2)) – 0.01127D(DJIMKW(-

3)) + 0.016243D(DJIMKW(-4)) + 6.270646

D(DJIMKW) = 0.001429(JII(-1)) - 0.016615D(JII(-2)) –

0.005927D(JII(-3)) + 0.020236D(JII(-4)) +

1.092947D(DJIMKW(-1)) –

0.043345D(DJIMKW(-2)) - 0.022851D(DJIMKW(-

3)) – 0.027685D(DJIMKW(-4)) + 1.327493

Page 131: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

112

Pada persamaan di atas, variabel DJIMKW tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan JII,

sedangkan JII sendiri memberikan pengaruh yang signifikan

secara positif pada 1 hari sebelumnya. Sementara itu, pada

persamaan kedua, variabel JII sama sekali tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan KMI30,

sedangkan KMI30 sendiri memberikan pengaruh yang signifikan

secara postif pada hari 1 sebelumnya .

3) Estimasi VAR antara Bursa Syariah Turki dengan Bursa

Syariah Indonesia

Setelah dilakukan uji kointegrasi Johansen antara DJIMTR

dengan JII dan hasilnya tidak adanya hubungan kointegrasi,

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VAR in difference.

Estimasi VAR in difference dilakukan untuk melihat analisis

jangka pendeknya saja.

Page 132: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

113

Tabel 4.22 Hasil Estimasi VAR antara DJIMTR dengan JII

DDJIMTR DJII

DDJIMTR(-1) 1.047471 0.001468

[ 36.7302]* [ 0.33839]

DDJIMTR(-2) -0.081297 -0.009565

[-1.96907] [-1.52265]

DDJIMTR(-3) 0.038301 0.002819

[ 0.92690] [ 0.44835]

DDJIMTR(-4) -0.007779 0.006024

[-0.27259] [ 1.38752]

DJII(-1) 0.020769 0.987822

[ 0.11126] [ 34.7805]*

DJII(-2) 0.152705 -0.059753

[ 0.58039] [-1.49265]

DJII(-3) -0.228923 -0.030077

[-0.87133] [-0.75241]

DJII(-4) 0.063282 0.086189

[ 0.33996] [ 3.04323]*

C 9.522425 7.007954

[ 0.51686] [ 2.50006]*

Catatan: tanda asetrik (*) menunjukkan variabel signifikan pada α = 5%

Sumber: Data diolah

Berikut ini adalah dua persamaan yang terbentuk dalam

hasil estimasi VAR in difference di atas:

D(JII) =0.020769D(JII(-1)) + 0.152705D(JII(-2)) -

00.228923D(JII(-3)) - 0.007779D(JII(-4)) +

1.047471 D(DJIMTR(-1)) – 0.081297D(DJIMTR(-

2)) + 0.038301D(DDJIMTR(-3)) -

0.007779D(DJIMTR(-4)) + 9.522425

D(DJIMKW)=0.987822(JII(-1)) – 0.059753D(JII(-2)) –

0.030077D(JII(-3)) + 0.086189D(JII(-4)) +

0.001468D(DJIMKW(-1))– 0.009565D(DJIMKW(-

2))+0.002819D(DJIMKW(-3)) +0.006024D

(DJIMKW(-4)) + 7.007954

Page 133: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

114

Pada persamaan di atas, variabel DJIMTR memberikan

pengaruh yang signifikan secara positif terhadap pergerakan JII

pada 1 hari sebelumnya, sedangkan JII sendiri tidak memberikan

pengaruh yang signifikan. Sementara itu, pada persamaan kedua,

variabel JII sama memberikan pengaruh yang signifikan secara

positif terhadap pergerakan DJIMTR pada 1 maupun 4 hari

sebelumnya, sedangkan DJIMTR sendiri tidak memberikan

pengaruh yang signifikan.

4) Estimasi VAR antara Bursa Syariah Qatar dengan Bursa

Syariah Indonesia

Setelah dilakukan uji kointegrasi Johansen antara QERI

dengan JII dan hasilnya tidak adanya hubungan kointegrasi,

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VAR in difference.

Estimasi VAR in difference dilakukan untuk melihat analisis

jangka pendeknya saja.

Page 134: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

115

Tabel 4.27 Hasil Estimasi VAR antara QERI dengan JII

DJII DQERI

DJII(-1) 0.994829 0.114976

[ 35.0210]* [ 0.69746]

DJII(-2) -0.062332 -0.127846

[-1.55219] [-0.54860]

DJII(-3) -0.02783 0.164799

[-0.69363] [ 0.70778]

DJII(-4) 0.086448 -0.126635

[ 3.04254]* [-0.76801]

DQERI(-1) 0.003572 1.153106

[ 0.73016] [ 40.6191]*

DQERI(-2) -0.007577 -0.197646

[-1.01605] [-4.56728]*

DQERI(-3) 0.008867 0.136624

[ 1.18884] [ 3.15631]*

DQERI(-4) -0.004924 -0.096253

[-1.00499] [-3.38545]*

C 6.234966 -1.615782

[ 2.04894]* [-0.09150]

Catatan: tanda asetrik (*) menunjukkan variabel signifikan pada α = 5%

Sumber: Data diolah

Berikut ini adalah dua persamaan yang terbentuk dalam

hasil estimasi VAR in difference di atas:

D(JII) =0.994829D(JII(-1)) – 0.062332D(JII(-2)) –

0.02783D(JII(-3)) + 0.086448D(JII(-4)) +

0.003572D(QERI(-1)) – 0.007577D(QERI(-2)) –

0.008867D(QERI(-3)) - 0.004924D(QERI(-4)) +

6.234966

D(DQERI)=0.114976(JII(-1)) – 0.127846D(JII(-2)) +

0.164799D(JII(-3)) – 0.126635D(JII(-4)) +

1,153106D(QERI(-1)) – 0.197646D(QERI(-2)) +

0.0136624D(QERI(-3)) – 0.096253D(QERI(-4)) –

1.615782

Page 135: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

116

Pada persamaan di atas, variabel QERI tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan JII, sedangkan JII

sendiri memberikan pengaruh yang signifikan secara positif pada

1 dan 4 hari sebelumnya. Sementara itu, pada persamaan kedua,

variabel JII sama sekali tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pergerakan QERI, sedangkan QERI sendiri

memberikan pengaruh yang signifikan secara postif pada hari 1,

2, 3 dan 4 hari sebelumnya .

h. Impulse Response Function (IRF)

Impulse Respone Function (IRF) digunakan untuk melihat

pengaruh shock dari suatu seri atau variabel terhadap seri atau

variabelyang lain. Suatu shock pada variabel endogen akan

mempengaruhi variabel itu sendiri dan akan menjalar ke variabel-

variabel endogen lainnya. IRF memberikan arah hubungan besarnya

pengaruh antar variabel endogen. Estimasi yang dilakukan untuk IRF

ini dititikberatkan pada respon suatu variabel pada perubahan satu

standar deviasi dari variabel itu sendiri maupun dari variabel lainnya

yang terdapat dalam model VAR/VECM. Dalam grafik IRF, sumbu

horizontal merupakan periode waktu ke depan setelah terjadinya

shock, sedangkan sumber vertikal adalah nilai respon. Secara

mendasar dalam analisis ini akan diketahui respon positif atau negative

dari suatu variabel terhadap variabel lainnya yang dilihat dari grafik

Page 136: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

117

pada kuadran pertama dan ketiga saja karena kuadran kedua dan

keempat menunjukkan respon dari masing-masing variabel itu sendiri.

1) Impulse Response Function antara Bursa Syariah Malaysia

dengan Bursa Syariah Indonesia

Berdasarkan grafik Impulse Response Function antara

FBMS dengan JII di bawah ini, pada kuadran pertama terlihat

bahwa JII merespon guncangan FBMS secara positif. Pada awal

periode pertama hingga periode ketiga mengalami kenaikan dan

mencapai kenaikan yang cukup signifikan pada periode keempat.

Akan tetapi, setelah periode keempat cenderung mengalami

penurunan hingga periode terakhir.

Selanjutnya, pada kuadran ketiga terlihat bahwa pada

periode pertama hingga ketiga respon FBMS mengalami

penurunan tetapi masih dalam kondisi positif. Pada periode

keempat dan kelima FBMS merespon guncangan JII secara

negatif mengalami penurunan. Setelah periode kelima , respon

FBMS mengalami kenaikan hingga akhir periode.

Page 137: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

118

Gambar 4.10 Impulse Response Function antara FBMS

dengan JII

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DFBMS

-20

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DFBMS to DJII

-20

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DFBMS to DFBMS

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Sumber: Data diolah

2) Impulse Response Function (IRF) antara Bursa Syariah

Pakistan dengan Bursa Syariah Indonesia

Berdasarkan Impulse Response Function (IRF) antara

KMI30 dengan JII di bawah ini, pada kuadran pertama terlihat

bahwa JII merespon guncangan KMI30 pada periode pertama

dan keempat. Setelah itu respon JII mengalami peningkatan pada

periode keenam dan berangsur-angsur hingga akhir periode yang

mendekati nilai nol. Sementara itu, pada kuadran ketiga, terlihat

bahwa KMI30 mulai merespon guncangan JII pada periode

ketiga. Setelah itu, respon KMI30 hingga akhir periode berada

pada titik nol.

Page 138: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

119

Secara keseluruhan grafik IRF antara KMI30 dengan JII

menunjukkan dampak respon yang diterima KMI30 maupun JII

akibat guncangan variabel lainnya selama 10 periode adalah

bersifat convergence, yaitu pergerakannya yang semakin

mendekati titik keseimbangan menuju titik nol.

Gambar 4.11 Impulse Response Function antara KMI30

dengan JII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DKMI30

-200

0

200

400

600

800

1,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DKMI30 to DJII

-200

0

200

400

600

800

1,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DKMI30 to DKMI30

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Sumber: Data diolah

3) Impulse Response Function (IRF) antara Bursa Syariah

Kuwait dengan Bursa Syariah Indonesia

Berdasarkan Impulse Response Function (IRF) antara

DJMIKW dengan JII di bawah ini, pada kuadran pertama terlihat

bahwa JII mulai merespon guncangan DJIMKW secara positif

Page 139: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

120

hinggs periode ketiga. Setelah itu, respon JII pada periode

keempat mengalami penurunan hingga akhir periode yang

semakin mendekati titik nol.

Sementara itu, pada kuadran ketiga terlihat bahwa

DJIMKW pada periode pertama merespon guncangan JII secara

negatif dan mengalami penurunan pada periode ketiga hingga

keempat.

Gambar 4.12 Impulse Response Function antara DJIMKW

dengan JII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DDJIMKW

-2

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMKW to DJII

-2

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMKW to DDJIMKW

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Sumber: Data diolah

4) Impulse Response Function antara Bursa Syariah Turki

dengan Bursa Syariah Indonesia

Berdasarkan grafik Impulse Response Function antara

DJIMTR dengan JII di bawah ini, terlihat pada kuadran pertama

Page 140: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

121

JII mulai merespon guncangan DJIMTR secara positif pada

periode kedua dan mengalami peningkatan hingga periode

ketiga. Setelah itu, pada periode keempat respon JII mengalami

penurunan secara positif hingga akhir periode.

Sementara itu, pada kuadran ketiga terlihat bahwa DJIMTR

merespon guncangan JII secara negatif pada periode pertama.

Pada periode kedua hingga periode keempat respon DJIMTR

mngalami penurunan secara negatif. Setelah itu, pada periode

kelima respon DJIMTR mengalami peningkatan hingga akhir

periode .

Secara keseluruhan grafik IRF antara DJIMTR dengan JII

menunjukkan dampak respon yang diterima DJIMTR mapunun

JII akibat guncangan variabel lainnya selama 10 periode adalah

bersifat convergence, yaitu pergerakannya yang semakin

mendekati titik keseimbangan menuju titik nol.

Page 141: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

122

Gambar 4.13 Impulse Response Function antara DJIMTR

dengan JII

-10

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMTR to DDJIMTR

-10

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMTR to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DDJIMTR

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Sumber: Data diolah

5) Impulse Response Function antara Bursa Syariah Qatar

dengan Bursa Syariah Indonesia

Berdasarkan grafik Impulse Response Function antara

QERI dengan JII di bawah ini, pada kuadran pertama terlihat

bahwa JII mulai merespon guncangan QERI pada period ke

empat dan tidak mengalami perubahan hingga akhir periode.

Sementara itu, pada kuadran ketiga terlihat bahwa QERI

mulai merespon guncangan JII secara positif pada periode

keempat. Setelah itu mengalami peningkatan pada periode ke

lima hingga periode kesembilan. Respon QERI kembali

meningkat pada akhir periode secara positif.

Page 142: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

123

Secara keseluruhan grafik IRF antara DJIMTR dengan JII

menunjukkan dampak respon yang diterima DJIMTR mapunun

JII akibat guncangan variabel lainnya selama 10 periode adalah

bersifat convergence, yaitu pergerakannya yang semakin

mendekati titik keseimbangan menuju titik nol.

Gambar 4.15 Impulse Response Function antara QERI

dengan JII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DQERI

-20

0

20

40

60

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DQERI to DJII

-20

0

20

40

60

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DQERI to DQERI

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Sumber: data diolah

i. Variance Decomposition

Analisis variance decomposition dapat menggambarkan relaf

pentingnya peran dari setiap variabel di dalam system VAR/VECM

karena adanya shock. Variance decomposition berguna untuk

memprediksi kontribusi persentasi varian setiap variabel karena adanya

Page 143: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

124

perubahan variabel tertentu di dalam system VAR. VD akan

memberikan informasi tentang pentingnya setiap perubahan (inovasi)

yang terjadi yang akan berdampak terhadap variabel-variabel lainnya

dalam suatu system. secara umum, shock terbesar yang mempengaruhi

keragaman dari masing-masing variabel adalah shock dari dirinya

sendiri.

1) Variance Decomposition (VD) antara Bursa Syariah

Malaysia dengan Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.28 Variance Decomposition antara FBMS dengan JII

Variance Decomposition of DJII:

Period DJII DFBMS 1 100.0000 0.000000 2 99.97452 0.025476 3 99.95008 0.049923 4 99.74801 0.251986 5 99.75265 0.247347 6 99.75723 0.242775 7 99.75234 0.247659 8 99.73863 0.261368 9 99.71583 0.284166 10 99.68738 0.312617

Variance Decomposition of DFBMS:

Period DJII DFBMS

1 0.023176 99.97682 2 0.031059 99.96894 3 0.024877 99.97512 4 0.023714 99.97629 5 0.018624 99.98138 6 0.022736 99.97726 7 0.045590 99.95441

8

0.090490 99.90951

9

0.157523

99.84248 10 0.247464 99.75254

Cholesky Ordering: DJII DFBMS

Sumber: Data diolah

Page 144: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

125

Pada tabel 4.28 hasil variance decomposition antara FBMS

dengan JII, menunjukkan bahwa pada periode pertama hanya JII

yang mempengaruhi dirinya sebesar 100%. Pada periode kedua,

FBMS mulai memberikan kontribusinya terhadap variabilitas JII

sebesar 0,025%. Kemudian, kontribusi FBMS semakin lama

semakin relatif besar hingga akhir periode sebesar 0,31%.

Sedangkan kontribusi JII sendiri semakin menurun dari waktu ke

waktu hingga akhir periode sebesar 99,6%. Hal ini menunjukkan

bahwa fluktuasi JII lebih banyak dipengaruhi oleh JII itu sendiri

daripada variabel FBMS.

Selanjutnya, pada tabel kedua terlihat bahwa kontribusi JII

mampu menjelaskan variabilitas FBMS sebesar 0,023% pada

periode pertama dan nilai ini terus meningkat hingga akhir

periode sebesar 0,25%. Hal ini berbeda dengan kontribusi FBMS

itu sendiri yang cenderung menurun dari awal periode sebesar

99,9 % menjadi 99,7% pada akhir periode.

Page 145: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

126

2) Variance Decomposition (VD) antara Bursa Syariah Pakistan

dengan Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.29 Variance Decomposition antara KMI30 dengan

JII

Variance Decomposition of DJII:

Period DJII DKMI30

1 100.0000 0.000000

2 99.98759 0.012407

3 99.99121 0.008786

4 99.97616 0.023844

5 99.95475 0.045248

6 99.93421 0.065791

7 99.91853 0.081468

8 99.90330 0.096700

9 99.88713 0.112874

10 99.86972 0.130285

Variance Decomposition of DKMI30:

Period DJII DKMI30

1 2.90E-05 99.99997

2 0.036730 99.96327

3 0.033622 99.96638

4 0.028441 99.97156

5 0.023260 99.97674

6 0.019459 99.98054

7 0.016823 99.98318

8 0.015276 99.98472

9 0.014819 99.98518

10 0.015424 99.98458

Cholesky Ordering: DJII DKMI30

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.29 hasil variance decomposition antara KMI30

dengan JII, menunjukkan bahwa pada periode pertama hanya JII

yang mempengaruhi dirinya sebesar 100%. Pada periode kedua,

KMI30 mulai memberikan kontribusinya terhadap variabilitas JII

sebesar 0,012%. Kemudian, kontribusi KMI30 semakin lama

Page 146: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

127

semakin relatif besar hingga akhir periode sebesar 0,13%.

Sedangkan kontribusi JII sendiri semakin menurun dari waktu ke

waktu hingga akhir periode sebesar 99,8%. Hal ini menunjukkan

bahwa fluktuasi JII lebih banyak dipengaruhi oleh JII itu sendiri

daripada variabel FBMS.

Selanjutnya, pada tabel kedua terlihat bahwa kontribusi JII

mampu menjelaskan variabilitas FBMS sebesar 0,000029% pada

periode pertama dan nilai ini terus meningkat hingga akhir

periode sebesar 0,015%. Hal ini berbeda dengan kontribusi

FBMS itu sendiri yang cenderung menurun dari awal periode

sebesar 99,99 % menjadi 99,8% pada akhir periode.

Page 147: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

128

3) Variance Decomposition (VD) antara Bursa Syariah Kuwait

dengan Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.30 Variance Decomposition antara DJIMKW

dengan JII

Variance Decomposition of DJII:

Period DJII DDJIMKW

1 100.0000 0.000000

2 99.97472 0.025284

3 99.96652 0.033475

4 99.96966 0.030342

5 99.97287 0.027128

6 99.97528 0.024725

7 99.97697 0.023028

8 99.97830 0.021701

9 99.97942 0.020578

10 99.98040 0.019601

Variance Decomposition of DDJIMKW:

Period DJII DDJIMKW

1 0.057314 99.94269

2 0.051795 99.94820

3 0.105346 99.89465

4 0.238200 99.76180

5 0.324622 99.67538

6 0.378280 99.62172

7 0.413225 99.58678

8 0.440777 99.55922

9 0.464061 99.53594

10 0.484206 99.51579

Cholesky Ordering: DJII DDJIMKW

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.30 hasil variance decomposition antara

DJIMKW dengan JII, menunjukkan bahwa pada periode pertama

hanya JII yang mempengaruhi dirinya sebesar 100%. Pada

periode kedua, DJIMKW mulai memberikan kontribusinya

terhadap variabilitas JII sebesar 0,025%. Kemudian, kontribusi

Page 148: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

129

DJIMKW semakin lama semakin relatif besar hingga periode

keempat mengalami penurunan hingga akhir periode sebesar

0,019%. Sedangkan kontribusi JII sendiri semakin menurun dari

waktu ke waktu hingga akhir periode sebesar 99,98%. Hal ini

menunjukkan bahwa fluktuasi JII lebih banyak dipengaruhi oleh

JII itu sendiri daripada variabel DJIMKW.

Selanjutnya, pada tabel kedua terlihat bahwa kontribusi JII

mampu menjelaskan variabilitas DJIMKW sebesar 0,05% pada

periode pertama dan nilai ini terus meningkat hingga akhir

periode sebesar 0,48%. Hal ini berbeda dengan kontribusi

DJIMKW itu sendiri yang cenderung menurun dari awal periode

sebesar 99,94 % menjadi 99,5% pada akhir periode.

Page 149: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

130

4) Variance Decomposition (VD) antara Bursa Syariah Turki

dengan Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.31 Variance Decomposition antara DJIMTR dengan

JII

Variance Decomposition of DDJIMTR:

Period DDJIMTR DJII

1 100.0000 0.000000

2 99.99952 0.000476

3 99.97157 0.028432

4 99.96719 0.032810

5 99.96624 0.033760

6 99.96594 0.034057

7 99.96483 0.035168

8 99.96344 0.036558

9 99.96195 0.038046

10 99.96047 0.039531

Variance Decomposition of DJII:

Period DDJIMTR DJII

1 0.055215 99.94478

2 0.037261 99.96274

3 0.174880 99.82512

4 0.427122 99.57288

5 0.561150 99.43885

6 0.609917 99.39008

7 0.623874 99.37613

8 0.626159 99.37384

9 0.621479 99.37852

10 0.611203 99.38880

Cholesky Ordering: DDJIMTR DJII

Sumber: data diolah

Pada tabel 4.31 hasil variance decomposition antara

DJIMTR dengan JII, menunjukkan bahwa pada periode pertama

hanya JII yang mempengaruhi dirinya sebesar 100%. Pada

periode kedua, DJIMTR mulai memberikan kontribusinya

terhadap variabilitas JII sebesar 0,00047%. Kemudian, kontribusi

Page 150: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

131

DJIMTR semakin lama semakin relatif besar hingga akhir

periode sebesar 0,039%. Sedangkan kontribusi JII sendiri

semakin menurun dari waktu ke waktu hingga akhir periode

sebesar 99,96%. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi JII lebih

banyak dipengaruhi oleh JII itu sendiri daripada variabel

DJIMTR.

Selanjutnya, pada tabel kedua terlihat bahwa kontribusi JII

mampu menjelaskan variabilitas DJIMTR sebesar 0,055% pada

periode pertama dan nilai ini terus meningkat hingga akhir

periode sebesar 0,61%. Hal ini berbeda dengan kontribusi FBMS

itu sendiri yang cenderung menurun dari awal periode sebesar

99,94 % menjadi 99,38% pada akhir periode.

Page 151: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

132

5) Variance Decomposition antara Bursa Syariah Qatar dengan

Bursa Syariah Indonesia

Tabel 4.32 Variance Decomposition antara QERI dengan JII

Variance Decomposition of DJII:

Period DJII DQERI

1 100.0000 0.000000

2 99.97841 0.021592

3 99.98492 0.015082

4 99.97230 0.027699

5 99.95709 0.042907

6 99.94872 0.051285

7 99.94369 0.056314

8 99.93975 0.060250

9 99.93694 0.063060

10 99.93489 0.065107

Variance Decomposition of DQERI:

Period DJII DQERI

1 0.008478 99.99152

2 0.007269 99.99273

3 0.007512 99.99249

4 0.027312 99.97269

5 0.046589 99.95341

6 0.061813 99.93819

7 0.075884 99.92412

8 0.090316 99.90968

9 0.105039 99.89496

10 0.120199 99.87980

Cholesky Ordering: DDJIMTR DJII

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.32 hasil variance decomposition antara QERI

dengan JII, menunjukkan bahwa pada periode pertama hanya JII

yang mempengaruhi dirinya sebesar 100%. Pada periode kedua,

QERI mulai memberikan kontribusinya terhadap variabilitas JII

sebesar 0,021%. Kemudian, kontribusi QERI semakin lama

semakin relatif besar hingga akhir periode sebesar 0,065%.

Page 152: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

133

Sedangkan kontribusi JII sendiri semakin menurun dari waktu ke

waktu hingga akhir periode sebesar 99,93%. Hal ini

menunjukkan bahwa fluktuasi JII lebih banyak dipengaruhi oleh

JII itu sendiri daripada variabel QERI.

Selanjutnya, pada tabel kedua terlihat bahwa kontribusi JII

mampu menjelaskan variabilitas QERI sebesar 0,008% pada

periode pertama dan nilai ini terus meningkat hingga akhir

periode sebesar 0,12%. Hal ini berbeda dengan kontribusi QERI

itu sendiri yang cenderung menurun dari awal periode sebesar

99,99 % menjadi 99,87% pada akhir periode.

C. Interpretasi

Menurut Toni Cavpli, et.al. (2004: 24-27), ada lima analisis yang dapat

digunakan, seperti analisis korelasi, kausalitas, kointegrasi, variance

decomposition dan berdasarkan asset pricing models.di penelitian ini hanya

digunakan tiga analisis saja yang berada di dalam metode VAR/VECM, yaitu

analisis kausalitas, kointegrasi, dan variance decomposition.

Secara keseluruhan, tidak ditemukan hubungan kausalitas dua arah atau

bisa dikatakan tidak adanya saling mempengaruhi di kelompok indeks bursa

saham syariah negara anggota OKI yang menjadi variabel penelitian sehingga

H0 diterima. Sementara itu, hubungan kausalitas satu arah atau bisa dikatakan

tidak ada hubungan timbal balik yang terjadi (hanya satu variabel yang

Page 153: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

134

mempengaruhi variabel lainnya, namun tidak sebaliknya) di indeks bursa

saham syariah dari ke enam negara anggota OKI hanya dimiliki oleh pasangan

DJIMTR dengan JII.

Dalam hubungan kausalitas satu arah, variabel yang dipengaruhi adalah

indeks bursa saham syariah di Indonesia. Hal ini disebabkan nilai harian

saham yang ada dipengaruhi oleh faktor besarnya kapitalisasi bursa suatu

saham sehingga saham yang memiliki kapitalisasi besar mempunyai pengaruh

terhadap indeks lebih besar dibanding saham dengan kapitalisasi kecil

(Belke,2008:4). Artinya saham-saham yang berada di bursa saham syariah di

Indonesia masih memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil dibandingkan

dengan bursa saham lainnya. Seperti yang dilansir dari www.merdeka.com,

bahwa hingga bulan Maret 2018, nilai kapitalisasi pasar Indonesia hanya

sebesar US$ 415 miliar, sedangkan Malaysia mencapai sekitar US$ 500

miliar. Tentu saja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu bekerja keras untuk

menarik minat para perusahaan di Indonesia yang belum terdaftar di bursa

saham Indonesia agar bursa saham Indonesia segera bisa mengejar

ketinggalannya.

Selanjutnya, hubungan antar bursa saham yang saling mempengaruhi tidak

hanya disebabkan oleh kapitalisasi bursa tetapi juga dikarenakan adanya kerja

sama yang cukup kuat yang dilakukan oleh antar perusahaan yang terdaftar di

masing-masing bursa saham tersebut khusunya dalam bidang ekonomi ekspor

dan impor. Ekspor dan impor dilakukan oleh perusahaan-perusahaan antar

Page 154: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

135

negara untuk dapat saling memenuhi kebutuhan di dalam negeri mereka

masing-masing. Perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor dan impor

tentu bukan sembarang perusahaan kecil karena banyaknya prosedur

persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan kegiatan tersebut sehingga

ada saatnya perusahaan tersebut melakukan go public.

Seperti yang kita ketahui sejauh ini kerjasama ekonomi, sosial dan

keamanan dalam bingkai OKI masih terbilang tradisional dan tertinggal

dibandingkan blok kerjasama ekonomi lain. Hal ini salah satunya bisa dilihat

dari porsi intra trade OKI yang rendah dengan pertumbuhan yang lambat.

Pergerakan investasi antar negara OKI pun belum menunjukkan

perkembangan yang signifikan. beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya

intra trade dalam OKI yaitu rendahnya perdagangan yang terkait dengan jasa,

minimnya informasi perdagangan antar anggota OKI, hambatan tarif serta

non-tarif yang tinggi. Kerjasama ekonomi antar anggota OKI yang masih

rendah ini diperparah oleh sistem perekonomian beberapa negara OKI yang

masih diklasifikasikan sebagai perekonomian tertutup.

Berdasarkan data BPS (2017), ekspor memberikan kontribusi sekitar 21%

terhadap Gross Domestic Product (GDP). Namun, pasar ekspor Indonesia

selama ini cenderung didominasi oleh negara-negara tradisional seperti

Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat, Jepang, India, dan

Singapura. Negara-negara tradisional tersebut merupakan negara (pasar) yang

memiliki kriteria/syarat berupa syarat keharusan yakni ekspor ke negara

Page 155: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

136

tersebut sudah berlangsung lebih dari 40 tahun serta syarat kecukupan yakni

tidak terpengaruh oleh kondisi perekonomian negara lain, konsumsi terhadap

struktur GDP lebih dari 50% dan net ekspor terhadap struktur GDP kurang

dari 5% (Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, 2013). Pada tahun 2017,

total ekspor Indonesia ke negara-negara anggota OKI hanya sekitar 12,5% dari

total ekspor Indonesia (Trade Map, 2018).

Tabel 4.34 List Of Supplying Market For Product Exported By Indonesian

(US$ 1000)

Importers Exported

value in 2013 Exported

value in 2014

Exported value in

2015

Exported value in

2016

Exported value in

2017

World 182551754 176036194 150366281 144489796 168810043

China 22601487 17605944 15046434 16785585 23049296

United States of America 15741132 16560076 16268488 16171284 17810480

Japan 27086259 23127089 18020877 16101545 17790812

India 13031303 12248960 11731001 10093804 14083573

Singapore 16686239 16752340 12632634 11246432 12767193

Malaysia 10666609 9731541 7630889 7112008 8467527

Korea, Republic of 11422476 10606478 7664446 7007624 8186977

Philippines 3816963 3887832 3921677 5270873 6627222

Thailand 6061870 5784720 5507253 5392399 6462142

Taipei, Chinese 5862446 6425103 5043822 3652644 4218604

Netherlands 4105967 3984582 3442166 3254916 4038084

Viet Nam 2400880 2451197 2740179 3045496 3587475

Germany 2883423 2821568 2664157 2638680 2669462

Australia 4370482 4962452 3702296 3199006 2509185

Sumber: Data diolah dari TradeMap.Org

Page 156: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

137

Tabel 4.35 List Of Supplying Market For Product Imported By Indonesian

(US$ 1000)

Exporters Imported

value in 2013 Imported

value in 2014 Imported

value in 2015 Imported

value in 2016 Imported value

in 2017

World 186628631 178179340 142694802 135652800 157388168

China 29849460 30624380 29411071 30800449 34520725

Singapore 25581520 25186115 18022559 14548299 16992133

Japan 19284588 17007579 13263523 12984774 14133608

Malaysia 13322533 10855394 8530668 7200944 9058605

Thailand 10703074 9781053 8083368 8666933 9035564

United States of America 9081821 8188542 7616761 7319184 8216317

Korea, Republic of 11592633 11847411 8427206 6674577 7874212

Australia 5038166 5647502 4815795 5260855 7056510

India 3963980 3952081 2741418 2872737 3965350

Saudi Arabia 6526424 6516224 3421632 2725033 3512905

Germany 4426331 4091179 3471691 3159486 3271891

Viet Nam 2722637 3417777 3161531 3228402 3075870

Taipei, Chinese 4480461 3758273 3172095 2889874 3059852

United Arab Emirates 1809358 1754332 1356099 1316223 2189382

Brazil 2215964 2553533 2425427 2402380 2178930

Sumber: Data diolah dari TradeMap.Org

Hasil uji kausalitas Granger merupakan hasil awal integrasi dalam penelitian

ini sehingga perlu hasil uji lainnya, seperti uji kointegrasi dan analisis variance

decomposition (VD) sebagai perbandingan dan penjelasan yang lebih lanjut. Hasil

uji kointegrasi antara bursa saham syariah menunjukkan bahwa hanya FBMS

milik Malaysia yang memiliki hubungan jangka panjang atau kointegrasi dengan

bursa saham syariah di Indonesia. Hasil ini menunjukkan H0 ditolak.

Terintegrasinya bursa syariah Malaysia dengan bursa syariah di Indonesia secara

jangka panjang bisa disebabkan karena kedua Negara terletak di kawasan yang

sama yaitu Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan teori yang diungkapkan oleh

Page 157: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

138

Janakiramanan dan Lamba (1998) dalam Babecky (2017) ”geographically close

countries normally have a similar group of investors in their markets. Therefore,

there markets influence each other.” Selain itu, dengan diberlakukannya MEA

pada tahun 2015 menyebabkan adanya perdagangan bebas di antara Negara-

negara kawasan ASEAN.

Terakhir, analisis Variance Decomposition (VD) menunjukkan bahwa di

kelompok bursa saham syariah, bursa saham syariah Malaysia (FBMS) yang

memberikan kontribusi terbesar yaitu 0,31% terhadap pergerakan bursa saham

syariah Indonesia (JII), tetapi hal ini bertolak belakang dengan kontribusi yang

diberikan oleh JII terhadap FBMS sebesar 0,24%. Adanya perjanjian bilateral

antara BEI dan Bursa Malaysia tentang perdagangan beberapa perusahaan dan

produk syariah membuat investor Indonesia berpeluang melakukan trading atau

perdagangan saham di Malaysia. Selain itu, meningkatnya jumlah investor di

masing-masing negara, baik negara Indonesia maupun Malaysia meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dengan adanya perluasan transaksi

investasi antar negara, menghilangkan hambatan perdagangan Internasional,

memperbaiki kualitas produk dalam negeri untuk memikat negara lain untuk

memberikan produk lokal di wilayah kawasan yang terintegrasi. Berdasarkan data

TradeMap.Org pada tabel 4.35 dan tabel 4.36, menunjukkan bahwa di antara

negara OKI, Malasyia menempati urutan pertama tujuan ekspor dan impor

Indonesia.

Page 158: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

139

Tabel 4.36 List Of Importing Market From Organization Of The Islamic

Cooperation For Product Exported By Indonesian (US$ 1000)

Importers Exported value in

2013

Exported value in 2014

Exported value in 2015

Exported value in 2016

Exported value in 2017

World 182551754 176036194 150366281 144489796 168810043

Organization of the Islamic Cooperation (OIC) Aggregation 22769872 24667394 20481318 18251658 21147252

Malaysia 10666609 9731541 7630889 7112008 8467527

Pakistan 1415438 2045294 1989563 2018233 2398093

United Arab Emirates 1589067 2503134 1926403 1612106 1630063

Bangladesh 1068460 1377619 1340794 1266688 1596615

Saudi Arabia 1734017 2156325 2060685 1333075 1380375

Egypt 1101773 1341002 1197912 1110438 1253624

Turkey 1536241 1446131 1158833 1024070 1168988

Nigeria 558178 648617 445738 310819 343804

Iran, Islamic Republic of 469356 406112 216505 235194 312200

Oman 209388 244652 211746 201899 257487

Algeria 240532 178644 173838 133709 206996

Djibouti 286406 306828 278268 211296 202486

Benin 71043 213118 153442 196963 201125

Togo 72946 132995 103727 52146 132694

Kuwait 143460 171060 173875 121686 129566

Iraq 45405 72289 95100 91080 126055

Yemen 156312 155786 88729 157908 121158

Jordan 159349 152642 95239 90204 104618

Mauritania 96111 106811 59449 71030 99324

Senegal 54723 74073 87647 72588 95114

Morocco 68488 82193 87395 95615 85958

Lebanon 75862 74166 83573 76368 83730

Somalia 22081 36640 30904 42437 75527

Qatar 95371 92450 96529 57546 74796

Sumber: Data diolah dari Trademap.org

Page 159: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

140

Tabel 4.37 List Of Exporting Market From Organization Of The Islamic

Cooperation For Product Imported By Indonesian (US$ 1000)

Exporters Imported

value in 2013 Imported

value in 2014 Imported

value in 2015 Imported

value in 2016 Imported

value in 2017

World 186628631 178179340 142694802 135652800 157388168

Organization of the Islamic Cooperation (OIC) Aggregation 34001488 31772064 19501627 16523671 22095943

Malaysia 13322533 10855394 8530668 7200944 9058605

Saudi Arabia 6526424 6516224 3421632 2725033 3512905

United Arab Emirates 1809358 1754332 1356099 1316223 2189382

Nigeria 3122441 3306301 1288156 1287967 1585007

Qatar 1481293 1626808 731810 857449 895819

Turkey 1314975 1069208 249821 311154 544254

Azerbaijan 1738496 2421343 1284084 483053 492502

Iran, Islamic Republic of 99047 42548 56589 103405 446762

Gabon 456 423 296 88197 362199

Egypt 126884 145934 243252 352144 358067

Algeria 379248 299724 282771 382214 356878

Jordan 315774 152549 160782 165841 348963

Kuwait 1440879 1461534 738683 293119 348765

Oman 252952 193649 144191 61387 346453

Pakistan 168742 159390 174512 157256 238846

Bahrain 78142 161709 23443 61343 158642

Sumber: Data diolah dari TradeMap.org

Oleh karena itu, berdasarkan tiga analisis yang telah dipaparkan sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa bursa saham syariah yang terintegrasi dengan JII adalah

FBMS. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Salina Hj. Kassim (2013) dan Harjum Muharam (2015) dimana bursa saham

syariah Malaysia terintegrasi dengan bursa saham syariah Indonesia.

Secara teoritis, keuntungan yang diperoleh suatu negara dengan semakin

terintegrasinya sektor finansialnya kedalam pasar finansial internasional

diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan potensial dan meringankan beban

penyesuaian akibat dari gejolak eksternal. Dalam sebuah perekonomian terbuka,

maka sistem keuangannya akan memberikan keleluasaan bagi warga negaranya

Page 160: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

141

untuk mendiversifikasikan asset-aset mereka ke saham-saham institusi keuangan

asing yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek dalam negeri. Lebih jauh

Elisabeta (2016:8) menyatakan ketika sektor finansial terintegrasi dengan pasar

modal internasional, maka negera-negara tersebut dapat melepaskan diri dari

defisit eksternal maupun pengangguran yang direfleksikan dari

ketidakseimbangan internal posisi finansial mereka. Terdapat beberapa

keuntungan potensial dalam integrasi pasar finansial seperti yang dikemukan oleh

Babecky (2017:13), integrasi pasar finansial akan mendorong spesialisasi dalam

produksi, memperbaiki tingkat efisiensi di industry keuangan, mengarahkan

kebijakan ekonomi yang lebih baik, dan memiliki dampak terhadap sinyal

komitmen kepada liberalisai itu sendiri.

Page 161: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

142

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Integrasi bursa saham syariah di negara anggota OKI (Organisasi

Kerjasama Islam) dapat dilihat melalui hasil tiga analisis antara lain:

1. Semua bursa saham syariah ke lima negara anggota OKI (Organisasi

Kerjasama Islam) tidak memiliki hubungan kausalitas dua arah

terhadap bursa saham syariah di Indonesia. Adapun kausalitas satu

arah hanya ditemukan pada pasangan bursa saham syariah Turki

(DJIMTR) dengan Indonesia (JII).

2. Bursa saham syariah di Indonesia, yaitu Jakarta Islamic Index (JII)

hanya memiliki hubungan jangka panjang dengan bursa saham syariah

di Malaysia, yaitu FTSE Bursa Malaysia Emas Shariah (FBMS).

3. Bursa saham syariah di Malaysia, yaitu FTSE Bursa Malaysia Emas

Shariah (FBMS) memberikan kontribusi terbesar terhadap pergerakan

bursa saham syariah di Indonesia, yaitu Jakarta Islamic Index (JII).

Sementara itu, pergerakan bursa saham syariah di Kuwait menerima

kontribusi terbesar dari bursa saham syariah Indonesia, yaitu Jakarta

Islamic Index (JII).

Oleh karena itu, berdasarkan tiga hasil analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa bursa saham syariah yang terintegrasi dengan bursa

Page 162: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

143

saham syariah di Indonesia (JII) adalah FTSE Bursa Malaysia Emas

Shariah (FBMS).

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

Melihat integrasi keuangan yang terjadi di kawasan OKI, mampu

menjadi pisau bermata dua bagi Indonesia, di satu pihak mampu

menjadikan sinyal positif, namun di pihak lain terjadi sebaliknya. Melihat

kondisi ini, pemerintah haruslah sadar bahwa perkembangan bursa syariah

di negara-negara anggota OKI cukup pesat. Walaupun tingkat integrasi di

setiap bursa syariah masih terbilang dini dan berada pada tahap

perkembangan, peran pemerintah cukuplah penting dalam tahap ini.

Sebagai regulator yang mampu memberikan suntikan stimulus positif

terhadap pasar-pasar keuangan di kawasan OKI.

2. Bagi Investor

Penelitian ini pada dasarnya bukan membahas tataran teknis yang

terjadi di setiap pasar keuangan, namun sebagai gambaran sederhana

pergerakan dan perkembangan pasar keuangan itu sendiri dan factor-faktor

apa saja yang akan mempengaruhinya.

Page 163: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

144

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini terbatas hanya menggunakan variabel bursa saham dari

enam negara yang penulis duga memiliki integrasi bursa saham syariah di

Indonesia dan menggunakan kurun waktu penelitian dari tahun 2013-2018

dengan metode VAR/VECM. Peneliti selanjutnya, dapat mencoba

membuat model dalam kurun waktu yang berbeda dan menambah variabel

bursa saham syariah negara lainnya.

Page 164: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

145

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, S. R., & DKK. (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: 2011.

Arifin, Johar."Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007". PT Elex

Media Komputindo, Jakarta 2008.

Arsyad, N. (2015). Integration between east and Southeast Asian Equity Markets.

Journal of Finanancial Economic Policy, 104-121.

Awaluddin. (2016). Pasar Modal Syariah : Analisis Penawaran Efek Syariah di

Bursa Efek Syariah. Maqdis Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1,

Nomor 2,, 14.

Babecky, J. (2017). Financial Integration At Times of Crisis And Recovery.

Economic Imbalances and Institutional Changes to the Euro and the

European Union International Finance Review, Volume 18, hal 173-191.

Belke, A. (2016). Financial Integration, Global liquidity and Global

Macroeconomic Linkages. Journal of Economic Studies, Vol. 43 Iss 1, Hal

16-26.

Ehigiamuzoe, K. U. (2018). Do Economic and Financial Integration Stimulate

Economic Growth? A Critical Survey. Economics Journal Vol. 02 No.15.

Elisabeta, P. (2016). Financial Integration and Diversification Benefits: China and

ASEAN4 Countries . Managerial Finance, Vol. 42 Iss 5.

Frensidy, B. (2008). Memahami Perhitungan Indeks Saham. Majalah Bisnis

Indonesia Universitas Indonesia hal.8.

Gujarati, D. N. (2013). dasar-dasar ekonometrika edisi kelima Buku 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Hamid, A. (2009). Pasar Modal Syariah. Jakarta: LemLit UIN Jakarta.

Page 165: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

143

Hengxhao, Z. (2014). The Impact of Subprime Crisis On Asia Pacific Islamic

Stock Markets. 8th International Conference On Islamic Economics And

Finance .

Ishtiaq, H. (2012). The Organisation of islamic Conference (OIC): Nature, Role

and The Issues. Journal of Third World Studies, Proquest Research

Librarypg.287.

Kabir, S. H. (2013). Are Islamic Stock Markets Integrated Globally? Evidence

From Time Series Techniques. Australian Journal of Basic and Applied

Sciences, 7.

Kassim, S. H. (2013). Global Financial Crisis And Integration Of Islamic Market

In Developing Countries. economies-Japan External Trade Organization,

VRF Series No.461.

Kumar, R. (2017). Financial instability, integration and volatility of emerging

South Asian stock markets. South Asian Journal of Business Studies, Vol.

6 Issue: 2, pp.177-190.

Mahyudin. (2009). Analisis Vector Auto Regressive (VAR) terhadap Korelasi

antara Belanja Publik dan Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan,

Tahun 1985-2005. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.10 (No.1), Hal 1-

14.

Majid, B. (2017). The Human Right in OIC, A Gradually Movement But In

Progress. Journal of Politics and Law Vol. 10, No. 2.

Majid, M. S. (2018). Who Co-moves the Islamic Stock Market of Indonesia - the

US, UK or Japan? Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of

Islamic Economics) Volume 10 (2).

Muharam, H., & Ikrima, T. N. (2015). Co-Integration And Contagion Effect

Among Islamic Stock Markets In Indonesia, Malaysia, Europe, And Usa

Page 166: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

144

At The Greek Crisis. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 5, No. 2, pp: 131-

146.

Nachrowi, D., & Usman, H. (2006). pendekatan popular dan praktis

ekonometrika untuk analisis ekonomi dan keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit FE UI, Jakarta, 2006.

Nugroho, R. Y. (2015). Dampak Fluktuasi Dinamis Makro Ekonomi, IHSG, dan

SIBOR terhadap Jakarta Islamic Index. Jurnal Investasi Vol.7 No.1, 76-89.

Pasaribu, R. B., & Kowandar, D. (2013). Dinamika Bursa Saham Asing dan

Makroekonomi Terhdap Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.14.No.1, 89-112.

Rahman, M. A. (2002). Jejak-jejak Juang Palestina. Jakarta: Kompas.

Sihombing, P. (2017). Pengaruh Indeks Saham Global dan Kondisi Makro

Indonesia Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia.

Media Ekonomi Vol. 22 No. 2 .

Siregar, S. (2012). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Yogyakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Teguh, M. (2005). Metodelogi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Grafindo Persada.

Widarjono, A. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai

Panduan Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Winarno, W. W. (2011). analisis ekonometrika dab statistika dengan Eviews Edisi

Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

State of Global Islamic Economic Report 2016

Financial Outlook of The OIC Member Countries 2017

Page 167: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

145

Islamic Financial Service Industry Stability Report 2017

FTSE Monthly Report Oktober 2014

www.TradeMap.org

www.idx.co.id

www.oic-cio.org

www.investing.com

www.yahoofinance.com

www.QSE.com

www.djimtr.com

www.djim.com

www.wikipedia.com

www.oic-cio.org

www.investing.com

www.yahoofinance.com

www.QSE.com

www.djimtr.com

www.djim.com

www.wikipedia.com

Page 168: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

146

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 169: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

147

Lampiran I: Analisis Deskriptif Indeks Bursa Saham Syariah

DJIMKW DJIMTR JII FBMS KMI30 QERI

Mean 709.5568 4904.587 676.7111 12680.43 60910.40 3863.408

Median 714.5000 4537.180 681.6200 12702.58 57975.23 3879.390

Maximum 908.1400 6885.030 798.7700 13807.20 91145.45 4843.470

Minimum 538.3500 3778.070 541.0300 10901.91 36759.88 2635.890

Std. Dev. 81.96464 848.0368 54.93869 464.2948 13656.12 518.6656

Skewness 0.496266 1.032380 -0.268561 -0.298858 0.178224 -0.251571

Kurtosis 2.813531 2.638831 2.187761 3.048485 1.950839 2.388355

Jarque-Bera 52.77936 227.3727 49.07104 18.61004 63.53831 32.46084

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000091 0.000000 0.000000

Sum 881269.5 6091497. 840475.2 15749095 75650722 4798352.

Sum Sq. Dev. 8337289. 8.92E+08 3745660. 2.68E+08 2.31E+11 3.34E+08

Observations 1242 1242 1242 1242 1242 1242

Lampiran II: Uji Stasionerutas Tingkat Level JII

Null Hypothesis: JII has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.444905 0.0460

Test critical values: 1% level -3.965458

5% level -3.413437

10% level -3.128758 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(JII)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:07

Sample (adjusted): 2 1242

Included observations: 1241 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. JII(-1) -0.017749 0.005152 -3.444905 0.0006

C 13.15543 3.811773 3.451264 0.0006

@TREND("1") -0.001851 0.000790 -2.342428 0.0193 R-squared 0.009572 Mean dependent var -0.005471

Page 170: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

148

Adjusted R-squared 0.007972 S.D. dependent var 7.946684

S.E. of regression 7.914946 Akaike info criterion 6.977797

Sum squared resid 77556.20 Schwarz criterion 6.990183

Log likelihood -4326.723 Hannan-Quinn criter. 6.982455

F-statistic 5.982253 Durbin-Watson stat 1.971565

Prob(F-statistic) 0.002597

Lampiran 3: Uji Stasioneritas Tingkat Level FBMS

Null Hypothesis: FBMS has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.979690 0.1383

Test critical values: 1% level -3.965323

5% level -3.413370

10% level -3.128719 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(FBMS)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:16

Sample (adjusted): 3 1266

Included observations: 1264 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. FBMS(-1) -0.012834 0.004307 -2.979690 0.0029

D(FBMS(-1)) 0.109127 0.027982 3.899903 0.0001

C 162.9112 54.63892 2.981597 0.0029

@TREND("1") -0.000790 0.005428 -0.145469 0.8844 R-squared 0.017516 Mean dependent var -0.320380

Adjusted R-squared 0.015177 S.D. dependent var 70.91762

S.E. of regression 70.37743 Akaike info criterion 11.34878

Sum squared resid 6240757. Schwarz criterion 11.36505

Log likelihood -7168.430 Hannan-Quinn criter. 11.35490

F-statistic 7.487781 Durbin-Watson stat 2.010288

Prob(F-statistic) 0.000057

Page 171: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

149

Lampiran 4: Uji Stasioneritas Tingkat Level KMI30

Null Hypothesis: KMI30 has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.557200 0.3004

Test critical values: 1% level -3.965369

5% level -3.413393

10% level -3.128732 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(KMI30)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:14

Sample (adjusted): 3 1258

Included observations: 1256 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. KMI30(-1) -0.008080 0.003160 -2.557200 0.0107

D(KMI30(-1)) 0.165338 0.027807 5.945987 0.0000

C 659.6494 262.3972 2.513935 0.0121

@TREND("1") -0.308287 0.119888 -2.571456 0.0102 R-squared 0.031783 Mean dependent var -28.99855

Adjusted R-squared 0.029463 S.D. dependent var 678.4611

S.E. of regression 668.3916 Akaike info criterion 15.85081

Sum squared resid 5.59E+08 Schwarz criterion 15.86716

Log likelihood -9950.306 Hannan-Quinn criter. 15.85695

F-statistic 13.69948 Durbin-Watson stat 1.966352

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 5: Uji Stasioneritas Tingkat Level DJIMKW

Null Hypothesis: DJIMKW has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=23) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.380097 0.8665

Test critical values: 1% level -3.964812

5% level -3.413121

Page 172: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

150

10% level -3.128571 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(DJIMKW)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:15

Sample (adjusted): 3 1361

Included observations: 1359 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DJIMKW(-1) -0.002172 0.001573 -1.380097 0.1678

D(DJIMKW(-1)) 0.077781 0.027070 2.873358 0.0041

C 1.219229 1.065295 1.144499 0.2526

@TREND("1") 0.000590 0.000355 1.659410 0.0973 R-squared 0.008515 Mean dependent var 0.057461

Adjusted R-squared 0.006320 S.D. dependent var 4.675646

S.E. of regression 4.660849 Akaike info criterion 5.919211

Sum squared resid 29435.36 Schwarz criterion 5.934559

Log likelihood -4018.104 Hannan-Quinn criter. 5.924957

F-statistic 3.878833 Durbin-Watson stat 2.010596

Prob(F-statistic) 0.008924

Lampiran 6: Uji Stasioneritas Tingkat Level DJIMTR

Null Hypothesis: DJIMTR has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.732314 0.7365

Test critical values: 1% level -3.964992

5% level -3.413209

10% level -3.128623 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(DJIMTR)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:15

Sample (adjusted): 2 1325

Included observations: 1324 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 173: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

151

DJIMTR(-1) -0.004771 0.002754 -1.732314 0.0835

C 24.55083 16.76886 1.464073 0.1434

@TREND("1") -0.004372 0.006000 -0.728544 0.4664 R-squared 0.003030 Mean dependent var -1.580665

Adjusted R-squared 0.001521 S.D. dependent var 51.99730

S.E. of regression 51.95775 Akaike info criterion 10.74100

Sum squared resid 3566181. Schwarz criterion 10.75276

Log likelihood -7107.543 Hannan-Quinn criter. 10.74541

F-statistic 2.007537 Durbin-Watson stat 1.910320

Prob(F-statistic) 0.134729

Lampiran 7: Uji Stasioneritas Tingkat Level QERI

Null Hypothesis: KMI30 has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.557200 0.3004

Test critical values: 1% level -3.965369

5% level -3.413393

10% level -3.128732 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(KMI30)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:16

Sample (adjusted): 3 1258

Included observations: 1256 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. KMI30(-1) -0.008080 0.003160 -2.557200 0.0107

D(KMI30(-1)) 0.165338 0.027807 5.945987 0.0000

C 659.6494 262.3972 2.513935 0.0121

@TREND("1") -0.308287 0.119888 -2.571456 0.0102 R-squared 0.031783 Mean dependent var -28.99855

Adjusted R-squared 0.029463 S.D. dependent var 678.4611

S.E. of regression 668.3916 Akaike info criterion 15.85081

Sum squared resid 5.59E+08 Schwarz criterion 15.86716

Log likelihood -9950.306 Hannan-Quinn criter. 15.85695

F-statistic 13.69948 Durbin-Watson stat 1.966352

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 174: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

152

Lampiran 8 : Uji Stasioneritas Tingkat First Didfference JII

Null Hypothesis: D(JII) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -23.05982 0.0000

Test critical values: 1% level -3.965476

5% level -3.413445

10% level -3.128763 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(JII,2)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:08

Sample (adjusted): 5 1242

Included observations: 1238 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(JII(-1)) -1.156130 0.050136 -23.05982 0.0000

D(JII(-1),2) 0.153988 0.040114 3.838741 0.0001

D(JII(-2),2) 0.091540 0.028362 3.227600 0.0013

C 0.108953 0.450497 0.241850 0.8089

@TREND("1") -0.000205 0.000628 -0.325842 0.7446 R-squared 0.504351 Mean dependent var 0.012173

Adjusted R-squared 0.502743 S.D. dependent var 11.19065

S.E. of regression 7.891252 Akaike info criterion 6.973417

Sum squared resid 76781.20 Schwarz criterion 6.994101

Log likelihood -4311.545 Hannan-Quinn criter. 6.981197

F-statistic 313.6619 Durbin-Watson stat 2.003211

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 9: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference FBMS

Null Hypothesis: D(FBMS) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -32.07121 0.0000

Test critical values: 1% level -3.965323

Page 175: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

153

5% level -3.413370

10% level -3.128719 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(FBMS,2)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:09

Sample (adjusted): 3 1266

Included observations: 1264 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(FBMS(-1)) -0.897428 0.027982 -32.07121 0.0000

C 0.533636 3.978463 0.134131 0.8933

@TREND("1") -0.001282 0.005442 -0.235640 0.8138 R-squared 0.449241 Mean dependent var 0.085601

Adjusted R-squared 0.448368 S.D. dependent var 95.05197

S.E. of regression 70.59694 Akaike info criterion 11.35422

Sum squared resid 6284733. Schwarz criterion 11.36643

Log likelihood -7172.868 Hannan-Quinn criter. 11.35881

F-statistic 514.2847 Durbin-Watson stat 2.008146

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 10: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference KMI30

Null Hypothesis: D(KMI30) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -30.10601 0.0000

Test critical values: 1% level -3.965369

5% level -3.413393

10% level -3.128732 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(KMI30,2)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:09

Sample (adjusted): 3 1258

Included observations: 1256 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 176: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

154

D(KMI30(-1)) -0.838046 0.027836 -30.10601 0.0000

C -4.358559 37.87056 -0.115091 0.9084

@TREND("1") -0.032084 0.052144 -0.615301 0.5385 R-squared 0.419740 Mean dependent var -1.565422

Adjusted R-squared 0.418814 S.D. dependent var 878.6807

S.E. of regression 669.8674 Akaike info criterion 15.85442

Sum squared resid 5.62E+08 Schwarz criterion 15.86669

Log likelihood -9953.577 Hannan-Quinn criter. 15.85903

F-statistic 453.1880 Durbin-Watson stat 1.965843

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 11: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIMKW

Null Hypothesis: D(DJIMKW) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=23) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -34.10017 0.0000

Test critical values: 1% level -3.964812

5% level -3.413121

10% level -3.128571 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(DJIMKW,2)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:10

Sample (adjusted): 3 1361

Included observations: 1359 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(DJIMKW(-1)) -0.923118 0.027071 -34.10017 0.0000

C -0.208801 0.253433 -0.823888 0.4101

@TREND("1") 0.000384 0.000323 1.189262 0.2345 R-squared 0.461653 Mean dependent var -0.007734

Adjusted R-squared 0.460859 S.D. dependent var 6.349780

S.E. of regression 4.662403 Akaike info criterion 5.919144

Sum squared resid 29476.74 Schwarz criterion 5.930655

Log likelihood -4019.059 Hannan-Quinn criter. 5.923454

F-statistic 581.4109 Durbin-Watson stat 2.010195

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 177: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

155

Lampiran 12: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIMTR

Null Hypothesis: D(DJIMTR) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -34.82705 0.0000

Test critical values: 1% level -3.964997

5% level -3.413211

10% level -3.128625 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(DJIMTR,2)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:11

Sample (adjusted): 3 1325

Included observations: 1323 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(DJIMTR(-1)) -0.957726 0.027499 -34.82705 0.0000

C -3.825339 2.865460 -1.334983 0.1821

@TREND("1") 0.003520 0.003744 0.940176 0.3473 R-squared 0.478863 Mean dependent var 0.042245

Adjusted R-squared 0.478073 S.D. dependent var 71.95730

S.E. of regression 51.98518 Akaike info criterion 10.74206

Sum squared resid 3567246. Schwarz criterion 10.75382

Log likelihood -7102.872 Hannan-Quinn criter. 10.74647

F-statistic 606.4618 Durbin-Watson stat 1.997831

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 13: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference QERI

Null Hypothesis: D(QERI) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -30.56351 0.0000

Test critical values: 1% level -3.965346

Page 178: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

156

5% level -3.413382

10% level -3.128726 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variabel: D(QERI,2)

Method: Least Squares

Date: 11/06/18 Time: 21:11

Sample (adjusted): 3 1262

Included observations: 1260 after adjustments Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(QERI(-1)) -0.852483 0.027892 -30.56351 0.0000

C 1.488757 2.570428 0.579186 0.5626

@TREND("1") -0.003465 0.003528 -0.982120 0.3262 R-squared 0.426323 Mean dependent var 0.018516

Adjusted R-squared 0.425410 S.D. dependent var 60.06729

S.E. of regression 45.53201 Akaike info criterion 10.47709

Sum squared resid 2605968. Schwarz criterion 10.48932

Log likelihood -6597.565 Hannan-Quinn criter. 10.48168

F-statistic 467.0647 Durbin-Watson stat 1.991651

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 15: Penentuan Lag Optimal FBMS dengan JII

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variabels: JII FBMS

Exogenous variabels: C

Date: 10/31/18 Time: 18:35

Sample: 1 1361

Included observations: 1234 Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 -15943.86 NA 5.74e+08 25.84418 25.85247 25.84730

1 -11315.71 9233.802 319288.8 18.34961 18.37449* 18.35897*

2 -11308.11 15.14149 317430.5 18.34377 18.38524 18.35937

3 -11304.35 7.474968 317554.7 18.34416 18.40222 18.36600

4 -11294.14 20.27141* 314374.6* 18.33409* 18.40875 18.36218

5 -11292.11 4.020197 315381.0 18.33729 18.42854 18.37161

6 -11287.74 8.643664 315193.3 18.33669 18.44453 18.37726

7 -11286.34 2.768267 316523.9 18.34091 18.46533 18.38771

8 -11284.65 3.337702 317710.4 18.34465 18.48566 18.39769 * indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

Page 179: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

157

SC: Schwarz information criterion HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 16: Penentuan Lag Optimal KMI30 dengan JII

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variabels: JII KMI30

Exogenous variabels: C

Date: 10/31/18 Time: 19:10

Sample: 1 1361

Included observations: 1234 Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 -19875.23 NA 3.36e+11 32.21593 32.22422 32.21905

1 -14090.98 11540.37 28684473 22.84762 22.87251 22.85698

2 -14073.92 33.98336 28083657 22.82645 22.86793* 22.84205*

3 -14069.89 8.017506 28082222 22.82640 22.88447 22.84824

4 -14064.82 10.07471* 28033373* 22.82466* 22.89931 22.85274

5 -14064.25 1.118757 28189916 22.83023 22.92147 22.86455

6 -14062.03 4.392245 28271400 22.83311 22.94095 22.87368

7 -14060.46 3.109401 28382811 22.83705 22.96147 22.88385

8 -14057.09 6.642574 28411945 22.83807 22.97909 22.89112 * indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 17: Penentuan Lag Optimal DJIMKW dengan JII

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variabels: DJIMKW JII

Exogenous variabels: C

Date: 10/31/18 Time: 19:32

Sample: 1 1361

Included observations: 1234 Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 -13884.37 NA 20389105 22.50627 22.51456 22.50939

1 -7955.528 11828.85 1377.268 12.90361 12.92850* 12.91297*

2 -7948.664 13.67190 1370.891 12.89897 12.94044 12.91457

3 -7944.526 8.229784 1370.583 12.89875 12.95681 12.92059

4 -7938.449 12.06591 1365.977* 12.89538* 12.97003 12.92346

5 -7937.436 2.007180 1372.607 12.90022 12.99147 12.93454

Page 180: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

158

6 -7933.105 8.571030 1371.872 12.89968 13.00752 12.94025

7 -7929.216 7.683058 1372.120 12.89986 13.02429 12.94667

8 -7923.160 11.94496* 1367.557 12.89653 13.03755 12.94958 * indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 18: Penentuan Lag Optimal DJIMTR dengan JII

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variabels: DJIMTR JII

Exogenous variabels: C

Date: 10/31/18 Time: 19:47

Sample: 1 1361

Included observations: 1234 Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 -16512.04 NA 1.44e+09 26.76505 26.77335 26.76817

1 -10915.42 11166.01 166890.7 17.70085 17.72573* 17.71021*

2 -10913.68 3.463043 167503.5 17.70451 17.74599 17.72012

3 -10908.47 10.36165 167175.3 17.70255 17.76062 17.72439

4 -10902.78 11.30091 166717.5* 17.69981* 17.77446 17.72789

5 -10901.71 2.134109 167509.4 17.70455 17.79579 17.73887

6 -10900.04 3.287460 168145.6 17.70834 17.81617 17.74890

7 -10893.48 12.96573* 167448.8 17.70418 17.82861 17.75099

8 -10888.95 8.929602 167306.0 17.70333 17.84435 17.75638 * indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 19: Penentuan Lag Optimal QERI dengan JII

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variabels: QERI JII

Exogenous variabels: C

Date: 10/31/18 Time: 19:59

Sample: 1 1361

Included observations: 1234 Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 -16146.55 NA 7.97e+08 26.17268 26.18098 26.17580

1 -10789.44 10688.16 136068.5 17.49667 17.52155 17.50603

2 -10775.13 28.51400 133812.6 17.47995 17.52142* 17.49555*

Page 181: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

159

3 -10772.41 5.397339 134091.8 17.48203 17.54010 17.50388

4 -10761.18 22.29745* 132529.6* 17.47031* 17.54497 17.49840

5 -10759.62 3.096553 133054.3 17.47427 17.56551 17.50859

6 -10756.95 5.287588 133341.1 17.47642 17.58425 17.51698

7 -10754.63 4.586125 133704.5 17.47914 17.60356 17.52594

8 -10752.83 3.548971 134182.4 17.48271 17.62372 17.53575 * indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 20: Uji Kausalitas FBMS dengan JII

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 10/31/18 Time: 18:37

Sample: 1 1361

Lags: 4 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. FBMS does not Granger Cause JII 1238 0.92802 0.4467

JII does not Granger Cause FBMS 1.84988 0.1170

Lampiran 21 : Uji Kausalitas KMI30 dengan JII

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 10/31/18 Time: 19:16

Sample: 1 1361

Lags: 4 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. KMI30 does not Granger Cause JII 1238 1.33072 0.2564

JII does not Granger Cause KMI30 0.53132 0.7128

Lampiran 22: Uji Kausalitas DJIMKW dengan JII

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 10/31/18 Time: 19:33

Sample: 1 1361

Lags: 4 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. JII does not Granger Cause DJIMKW 1238 0.62071 0.6478

Page 182: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

160

DJIMKW does not Granger Cause JII 0.18019 0.9487

Lampiran 23: Uji Kausalitas DJIMTR dengan JII

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 10/31/18 Time: 19:49

Sample: 1 1361

Lags: 4 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. JII does not Granger Cause DJIMTR 1238 0.25123 0.9090

DJIMTR does not Granger Cause JII 2.82355 0.0239

Lampiran 24: Uji Kausalitas QERI dengan JII

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 10/31/18 Time: 20:06

Sample: 1 1361

Lags: 4 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. JII does not Granger Cause QERI 1238 0.54007 0.7063

QERI does not Granger Cause JII 0.45870 0.7661

Lampiran 25: Uji Penentuan Asumsi Determinasi FBMS dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 18:44

Sample: 1 1361

Included observations: 1239

Series: JII FBMS

Lags interval: 1 to 2

Selected

(0.05 level*) Number of

Cointegrating Relations by

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Test Type No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Trace 0 0 2 1 2

Max-Eig 0 0 2 1 2 *Critical values based on MacKinnon-Haug-Michelis (1999)

Page 183: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

161

Information Criteria by Rank and

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Rank or No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No. of CEs No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Log Likelihood by Rank (rows) and Model (columns)

0 -11357.03 -11357.03 -11357.02 -11357.02 -11356.98

1 -11352.12 -11349.88 -11349.87 -11346.63 -11346.59

2 -11352.09 -11347.05 -11347.05 -11342.70 -11342.70

Akaike Information Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 18.34549 18.34549 18.34871 18.34871 18.35187

1 18.34402 18.34202 18.34362 18.33999* 18.34154

2 18.35043 18.34551 18.34551 18.34172 18.34172

Schwarz Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 18.37856* 18.37856* 18.39005 18.39005 18.40148

1 18.39363 18.39576 18.40150 18.40200 18.40769

2 18.41658 18.41993 18.41993 18.42440 18.42440

Lampiran 26: Uji Penentuan Asumsi Determinasi KMI30 dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 19:20

Sample: 1 1361

Included observations: 1237

Series: JII KMI30

Lags interval: 1 to 4

Selected

(0.05 level*) Number of

Cointegrating Relations by

Model

Page 184: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

162

Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Test Type No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Trace 0 0 0 0 0

Max-Eig 0 0 0 0 0 *Critical values based on MacKinnon-Haug-Michelis (1999)

Information Criteria by Rank and

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Rank or No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No. of CEs No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Log Likelihood by Rank (rows) and Model (columns)

0 -14108.20 -14108.20 -14107.62 -14107.62 -14107.28

1 -14107.22 -14103.71 -14103.16 -14103.16 -14102.82

2 -14106.78 -14103.05 -14103.05 -14099.05 -14099.05

Akaike Information Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 22.83622* 22.83622* 22.83851 22.83851 22.84120

1 22.84109 22.83704 22.83777 22.83938 22.84046

2 22.84685 22.84407 22.84407 22.84083 22.84083

Schwarz Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 22.90245* 22.90245* 22.91302 22.91302 22.92399

1 22.92388 22.92397 22.92884 22.93459 22.93980

2 22.94620 22.95169 22.95169 22.95673 22.95673

Lampiran 25: Uji Penentuan Asumsi Determinasi DJIMKW dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 19:38

Sample: 1 1361

Included observations: 1237

Series: DJIMKW JII

Lags interval: 1 to 4

Page 185: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

163

Selected

(0.05 level*) Number of

Cointegrating Relations by

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Test Type No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Trace 0 0 0 0 0

Max-Eig 0 0 0 0 0 *Critical values based on MacKinnon-Haug-Michelis (1999)

Information Criteria by Rank and

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Rank or No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No. of CEs No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Log Likelihood by Rank (rows) and Model (columns)

0 -7957.192 -7957.192 -7957.031 -7957.031 -7955.450

1 -7956.410 -7954.826 -7954.666 -7951.602 -7950.535

2 -7956.299 -7954.537 -7954.537 -7950.148 -7950.148

Akaike Information Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 12.89118* 12.89118* 12.89415 12.89415 12.89483

1 12.89638 12.89543 12.89679 12.89345 12.89335

2 12.90267 12.90305 12.90305 12.89919 12.89919

Schwarz Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 12.95741* 12.95741* 12.96866 12.96866 12.97761

1 12.97917 12.98236 12.98786 12.98866 12.99269

2 13.00201 13.01068 13.01068 13.01509 13.01509

Page 186: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

164

Lampiran 26: Uji Penentuan Asumsi Determinasi DJIMTR dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 19:52

Sample: 1 1361

Included observations: 1237

Series: DJIMTR JII

Lags interval: 1 to 4

Selected

(0.05 level*) Number of

Cointegrating Relations by

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Test Type No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Trace 0 0 0 0 0

Max-Eig 0 0 0 0 0 *Critical values based on MacKinnon-Haug-Michelis (1999)

Information Criteria by Rank and

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Rank or No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No. of CEs No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Log Likelihood by Rank (rows) and Model (columns)

0 -10935.09 -10935.09 -10934.60 -10934.60 -10933.98

1 -10931.57 -10929.76 -10929.27 -10929.18 -10928.66

2 -10931.08 -10927.96 -10927.96 -10927.69 -10927.69

Akaike Information Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 17.70589 17.70589 17.70833 17.70833 17.71055

1 17.70667 17.70535* 17.70618 17.70764 17.70842

2 17.71233 17.71052 17.71052 17.71332 17.71332

Schwarz Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

Page 187: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

165

0 17.77212* 17.77212* 17.78284 17.78284 17.79334

1 17.78945 17.79228 17.79725 17.80285 17.80776

2 17.81168 17.81814 17.81814 17.82922 17.82922

Lampiran 27: Uji Penentuan Asumsi Determinasi QERI dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 20:07

Sample: 1 1361

Included observations: 1237

Series: QERI JII

Lags interval: 1 to 4

Selected

(0.05 level*) Number of

Cointegrating Relations by

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Test Type No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Trace 0 0 0 0 0

Max-Eig 0 0 0 0 0 *Critical values based on MacKinnon-Haug-Michelis (1999)

Information Criteria by Rank and

Model Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Rank or No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No. of CEs No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Log Likelihood by Rank (rows) and Model (columns)

0 -10788.01 -10788.01 -10787.90 -10787.90 -10787.47

1 -10786.19 -10785.41 -10785.31 -10783.39 -10782.98

2 -10786.11 -10784.15 -10784.15 -10781.94 -10781.94

Akaike Information Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 17.46809* 17.46809* 17.47114 17.47114 17.47368

Page 188: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

166

1 17.47160 17.47197 17.47342 17.47194 17.47289

2 17.47794 17.47801 17.47801 17.47767 17.47767

Schwarz Criteria by

Rank (rows) and Model (columns)

0 17.53432* 17.53432* 17.54565 17.54565 17.55647

1 17.55439 17.55890 17.56449 17.56714 17.57224

2 17.57729 17.58563 17.58563 17.59357 17.59357

Lampiran 28: Uji Kointegrasi FBMS dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 18:38

Sample (adjusted): 6 1242

Included observations: 1237 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend (restricted)

Series: JII FBMS

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.017511 29.29194 25.87211 0.0180

At most 1 0.005996 7.438894 12.51798 0.3010 Trace test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.017511 21.85304 19.38704 0.0215

At most 1 0.005996 7.438894 12.51798 0.3010 Max-eigenvalue test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegrating Coefficients (normalized by b'*S11*b=I): JII FBMS @TREND(2)

0.021875 -0.002330 0.002163

0.015844 0.001000 0.001785

Page 189: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

167

Unrestricted Adjustment Coefficients (alpha): D(JII) -0.339402 -0.574797

D(FBMS) 8.820074 -1.839428

1 Cointegrating Equation(s): Log likelihood -11317.67 Normalized cointegrating coefficients (standard error in parentheses)

JII FBMS @TREND(2)

1.000000 -0.106527 0.098881

(0.02141) (0.02741)

Adjustment coefficients (standard error in parentheses)

D(JII) -0.007424

(0.00490)

D(FBMS) 0.192941

(0.04384)

Lampiran 29 : Uji Kointegrasi Johansen KMI30 dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 19:19

Sample (adjusted): 6 1242

Included observations: 1237 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend (restricted)

Series: JII KMI30

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.007189 17.13700 25.87211 0.4048

At most 1 0.006616 8.211636 12.51798 0.2349 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.007189 8.925365 19.38704 0.7321

At most 1 0.006616 8.211636 12.51798 0.2349 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

Page 190: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

168

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegrating Coefficients (normalized by b'*S11*b=I): JII KMI30 @TREND(2)

-0.024072 5.81E-05 -0.000401

0.001347 0.000158 0.006337

Unrestricted Adjustment Coefficients (alpha): D(JII) 0.650819 -0.141781

D(KMI30) -12.64816 -52.92736

1 Cointegrating Equation(s): Log likelihood -14103.16 Normalized cointegrating coefficients (standard error in parentheses)

JII KMI30 @TREND(2)

1.000000 -0.002414 0.016664

(0.00234) (0.08914)

Adjustment coefficients (standard error in parentheses)

D(JII) -0.015667

(0.00539)

D(KMI30) 0.304468

(0.45868)

Lampiran 30: Uji Kointegrasi Johansen DJIMKW dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 19:35

Sample (adjusted): 6 1242

Included observations: 1237 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend (restricted)

Series: DJIMKW JII

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.008740 13.76573 25.87211 0.6769

At most 1 0.002348 2.907291 12.51798 0.8874 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Page 191: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

169

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.008740 10.85844 19.38704 0.5280

At most 1 0.002348 2.907291 12.51798 0.8874 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegrating Coefficients (normalized by b'*S11*b=I): DJIMKW JII @TREND(2)

-0.003316 0.021560 0.003200

0.005338 0.009128 -0.001689

Unrestricted Adjustment Coefficients (alpha): D(DJIMKW) 0.219155 -0.193131

D(JII) -0.642815 -0.185893

1 Cointegrating Equation(s): Log likelihood -7951.602 Normalized cointegrating coefficients (standard error in parentheses)

DJIMKW JII @TREND(2)

1.000000 -6.501133 -0.964868

(2.13790) (0.32779)

Adjustment coefficients (standard error in parentheses)

D(DJIMKW) -0.000727

(0.00044)

D(JII) 0.002132

(0.00074)

Lampiran 31: Uji Kointegrasi Johansen DJIMTR dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 19:51

Sample (adjusted): 6 1242

Included observations: 1237 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend (restricted)

Series: DJIMTR JII

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.008734 13.82767 25.87211 0.6718

Page 192: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

170

At most 1 0.002403 2.976631 12.51798 0.8793 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.008734 10.85104 19.38704 0.5287

At most 1 0.002403 2.976631 12.51798 0.8793 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegrating Coefficients (normalized by b'*S11*b=I): DJIMTR JII @TREND(2)

-0.000960 0.022167 0.000673

-0.001333 -0.008096 -0.001647

Unrestricted Adjustment Coefficients (alpha): D(DJIMTR) 1.269399 2.432413

D(JII) -0.713191 0.091997

1 Cointegrating Equation(s): Log likelihood -10929.18 Normalized cointegrating coefficients (standard error in parentheses)

DJIMTR JII @TREND(2)

1.000000 -23.09851 -0.700933

(7.38362) (1.12713)

Adjustment coefficients (standard error in parentheses)

D(DJIMTR) -0.001218

(0.00141)

D(JII) 0.000684

(0.00021)

Lampiran 32: Uji Kointegrasi Johansen QERI dengan JII

Date: 10/31/18 Time: 20:06

Sample (adjusted): 6 1242

Included observations: 1237 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend (restricted)

Series: QERI JII

Page 193: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

171

Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.007257 11.92318 25.87211 0.8173

At most 1 0.002352 2.913393 12.51798 0.8867 Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None 0.007257 9.009791 19.38704 0.7234

At most 1 0.002352 2.913393 12.51798 0.8867 Max-eigenvalue test indicates no cointegration at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegrating Coefficients (normalized by b'*S11*b=I): QERI JII @TREND(2)

-0.000423 0.024238 0.002511

-0.001710 0.002724 -0.001006

Unrestricted Adjustment Coefficients (alpha): D(QERI) 0.549154 2.190141

D(JII) -0.664502 0.050440

1 Cointegrating Equation(s): Log likelihood -10783.39 Normalized cointegrating coefficients (standard error in parentheses)

QERI JII @TREND(2)

1.000000 -57.25190 -5.929951

(18.3768) (2.80421)

Adjustment coefficients (standard error in parentheses)

D(QERI) -0.000232

(0.00055)

D(JII) 0.000281

(9.5E-05)

Page 194: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

172

Lampiran 33: Estimasi VECM FBMS dengan JII

Vector Error Correction Estimates

Date: 10/31/18 Time: 18:57

Sample (adjusted): 7 1243

Included observations: 1237 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] Cointegrating Eq: CointEq1 DJII(-1) 1.000000

DFBMS(-1) -0.106527

(0.02141)

[-4.97494]

@TREND(1) 0.098881

(0.02741)

[ 3.60692]

C 612.3508 Error Correction: D(DJII) D(DFBMS) CointEq1 -0.007424 0.192941

(0.00490) (0.04384)

[-1.51515] [ 4.40059]

D(DJII(-1)) 0.003651 -0.152112

(0.02871) (0.25689)

[ 0.12717] [-0.59214]

D(DJII(-2)) -0.059267 -0.270705

(0.02860) (0.25590)

[-2.07229] [-1.05786]

D(DJII(-3)) -0.087276 -0.458778

(0.02858) (0.25572)

[-3.05371] [-1.79404]

D(DJII(-4)) -0.017506 -0.029766

(0.02862) (0.25605)

[-0.61172] [-0.11625]

D(DFBMS(-1)) 0.001728 0.102022

(0.00317) (0.02834)

[ 0.54556] [ 3.59956]

D(DFBMS(-2)) -0.000116 0.041878

(0.00318) (0.02844)

[-0.03646] [ 1.47228]

D(DFBMS(-3)) 0.005584 0.065817

(0.00318) (0.02846)

Page 195: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

173

[ 1.75567] [ 2.31263]

D(DFBMS(-4)) -0.006546 -0.005142

(0.00317) (0.02839)

[-2.06315] [-0.18110]

C -0.020871 -0.208403

(0.22402) (2.00440)

[-0.09317] [-0.10397] R-squared 0.020267 0.032384

Adj. R-squared 0.013081 0.025286

Sum sq. resids 76160.41 6097283.

S.E. equation 7.878478 70.49298

F-statistic 2.820251 4.562726

Log likelihood -4303.541 -7014.276

Akaike AIC 6.974198 11.35695

Schwarz SC 7.015592 11.39835

Mean dependent -0.013573 -0.211302

S.D. dependent 7.930518 71.40150 Determinant resid covariance (dof adj.) 308372.6

Determinant resid covariance 303407.0

Log likelihood -11317.67

Akaike information criterion 18.33577

Schwarz criterion 18.43098

Lampiran 34: Estimasi VAR KMI30 dengan JII

Vector Autoregression Estimates

Date: 10/31/18 Time: 19:24

Sample (adjusted): 6 1243

Included observations: 1238 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] DJII DKMI30 DJII(-1) 0.991086 -2.461020

(0.02841) (2.42097)

[ 34.8812] [-1.01654]

DJII(-2) -0.061114 3.741558

(0.04009) (3.41593)

[-1.52440] [ 1.09533]

DJII(-3) -0.030791 -1.171868

(0.04008) (3.41486)

[-0.76827] [-0.34317]

DJII(-4) 0.085219 0.278510

(0.02842) (2.42134)

Page 196: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

174

[ 2.99882] [ 0.11502]

DKMI30(-1) 0.000184 1.171107

(0.00033) (0.02850)

[ 0.55034] [ 41.0952]

DKMI30(-2) -0.000417 -0.226363

(0.00052) (0.04389)

[-0.80988] [-5.15708]

DKMI30(-3) 0.000593 0.032267

(0.00051) (0.04372)

[ 1.15509] [ 0.73810]

DKMI30(-4) -0.000318 0.021229

(0.00033) (0.02838)

[-0.95403] [ 0.74808]

C 8.001213 -176.5012

(2.96791) (252.884)

[ 2.69591] [-0.69795] R-squared 0.979662 0.997605

Adj. R-squared 0.979529 0.997590

Sum sq. resids 76167.64 5.53E+08

S.E. equation 7.872439 670.7793

F-statistic 7399.794 63995.99

Log likelihood -4306.579 -9809.578

Akaike AIC 6.971856 15.86200

Schwarz SC 7.009087 15.89923

Mean dependent 676.7427 60873.65

S.D. dependent 55.02262 13662.71 Determinant resid covariance (dof adj.) 27885457

Determinant resid covariance 27481488

Log likelihood -14116.16

Akaike information criterion 22.83386

Schwarz criterion 22.90832

La,piran 35: Estimasi VAR DJIMKW dengan JII

Vector Autoregression Estimates

Date: 10/31/18 Time: 19:24

Sample (adjusted): 6 1243

Included observations: 1238 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] DJII DKMI30 DJII(-1) 0.991086 -2.461020

(0.02841) (2.42097)

Page 197: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

175

[ 34.8812] [-1.01654]

DJII(-2) -0.061114 3.741558

(0.04009) (3.41593)

[-1.52440] [ 1.09533]

DJII(-3) -0.030791 -1.171868

(0.04008) (3.41486)

[-0.76827] [-0.34317]

DJII(-4) 0.085219 0.278510

(0.02842) (2.42134)

[ 2.99882] [ 0.11502]

DKMI30(-1) 0.000184 1.171107

(0.00033) (0.02850)

[ 0.55034] [ 41.0952]

DKMI30(-2) -0.000417 -0.226363

(0.00052) (0.04389)

[-0.80988] [-5.15708]

DKMI30(-3) 0.000593 0.032267

(0.00051) (0.04372)

[ 1.15509] [ 0.73810]

DKMI30(-4) -0.000318 0.021229

(0.00033) (0.02838)

[-0.95403] [ 0.74808]

C 8.001213 -176.5012

(2.96791) (252.884)

[ 2.69591] [-0.69795] R-squared 0.979662 0.997605

Adj. R-squared 0.979529 0.997590

Sum sq. resids 76167.64 5.53E+08

S.E. equation 7.872439 670.7793

F-statistic 7399.794 63995.99

Log likelihood -4306.579 -9809.578

Akaike AIC 6.971856 15.86200

Schwarz SC 7.009087 15.89923

Mean dependent 676.7427 60873.65

S.D. dependent 55.02262 13662.71 Determinant resid covariance (dof adj.) 27885457

Determinant resid covariance 27481488

Log likelihood -14116.16

Akaike information criterion 22.83386

Schwarz criterion 22.90832

Page 198: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

176

LAmpiran 36: Estimasi VAR DJIMTR dengan JII

Vector Autoregression Estimates

Date: 10/31/18 Time: 19:54

Sample (adjusted): 6 1243

Included observations: 1238 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] DDJIMTR DJII DDJIMTR(-1) 1.047471 0.001468

(0.02852) (0.00434)

[ 36.7302] [ 0.33839]

DDJIMTR(-2) -0.081297 -0.009565

(0.04129) (0.00628)

[-1.96907] [-1.52265]

DDJIMTR(-3) 0.038301 0.002819

(0.04132) (0.00629)

[ 0.92690] [ 0.44835]

DDJIMTR(-4) -0.007779 0.006024

(0.02854) (0.00434)

[-0.27259] [ 1.38752]

DJII(-1) 0.020769 0.987822

(0.18667) (0.02840)

[ 0.11126] [ 34.7805]

DJII(-2) 0.152705 -0.059753

(0.26311) (0.04003)

[ 0.58039] [-1.49265]

DJII(-3) -0.228923 -0.030077

(0.26273) (0.03997)

[-0.87133] [-0.75241]

DJII(-4) 0.063282 0.086189

(0.18614) (0.02832)

[ 0.33996] [ 3.04323]

C 9.522425 7.007954

(18.4235) (2.80312)

[ 0.51686] [ 2.50006] R-squared 0.996293 0.979759

Adj. R-squared 0.996269 0.979628

Sum sq. resids 3274433. 75800.94

S.E. equation 51.61693 7.853466

F-statistic 41289.83 7436.335

Log likelihood -6634.615 -4303.592

Akaike AIC 10.73282 6.967030

Schwarz SC 10.77005 7.004261

Page 199: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

177

Mean dependent 4899.713 676.7427

S.D. dependent 845.0458 55.02262 Determinant resid covariance (dof adj.) 164235.5

Determinant resid covariance 161856.3

Log likelihood -10937.87

Akaike information criterion 17.69930

Schwarz criterion 17.77376

LAmpiran 37: Estimasi VAR QERI dengan JII

Vector Autoregression Estimates

Date: 10/31/18 Time: 20:08

Sample (adjusted): 6 1243

Included observations: 1238 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] DJII DQERI DJII(-1) 0.994829 0.114976

(0.02841) (0.16485)

[ 35.0210] [ 0.69746]

DJII(-2) -0.062332 -0.127846

(0.04016) (0.23304)

[-1.55219] [-0.54860]

DJII(-3) -0.027830 0.164799

(0.04012) (0.23284)

[-0.69363] [ 0.70778]

DJII(-4) 0.086448 -0.126635

(0.02841) (0.16489)

[ 3.04254] [-0.76801]

DQERI(-1) 0.003572 1.153106

(0.00489) (0.02839)

[ 0.73016] [ 40.6191]

DQERI(-2) -0.007577 -0.197646

(0.00746) (0.04327)

[-1.01605] [-4.56728]

DQERI(-3) 0.008867 0.136624

(0.00746) (0.04329)

[ 1.18884] [ 3.15631]

DQERI(-4) -0.004924 -0.096253

(0.00490) (0.02843)

[-1.00499] [-3.38545]

Page 200: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

178

C 6.234966 -1.615782

(3.04302) (17.6594)

[ 2.04894] [-0.09150] R-squared 0.979604 0.992295

Adj. R-squared 0.979471 0.992244

Sum sq. resids 76383.49 2572403.

S.E. equation 7.883586 45.75026

F-statistic 7378.449 19783.63

Log likelihood -4308.331 -6485.248

Akaike AIC 6.974686 10.49152

Schwarz SC 7.011917 10.52875

Mean dependent 676.7427 3863.490

S.D. dependent 55.02262 519.5010 Determinant resid covariance (dof adj.) 130076.3

Determinant resid covariance 128191.9

Log likelihood -10793.53

Akaike information criterion 17.46612

Schwarz criterion 17.54058

Lampiran 38: Impulse Response Function FBMS dengan JII

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DFBMS

-20

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DFBMS to DJII

-20

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DFBMS to DFBMS

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Page 201: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

179

Lampiran 39: Impulse Response Function KMI30 dengan JII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DKMI30

-200

0

200

400

600

800

1,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DKMI30 to DJII

-200

0

200

400

600

800

1,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DKMI30 to DKMI30

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Lampiran 40: Impulse Response Function DJIMKW dengan JII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DDJIMKW

-2

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMKW to DJII

-2

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMKW to DDJIMKW

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Page 202: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

180

Lampiran 41: Impulse Response Function DJIMTR dengan JII

-10

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMTR to DDJIMTR

-10

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DDJIMTR to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DDJIMTR

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Lampiran 42: Impulse Response Function QERI dengan JII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DJII

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DJII to DQERI

-20

0

20

40

60

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DQERI to DJII

-20

0

20

40

60

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of DQERI to DQERI

Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.

Page 203: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

181

Lampiran 43: Variance Decomposition FBMS dengan JII

Variance Decomposition of

DJII:

Period S.E. DJII DFBMS

1 7.878478 100.0000 0.000000

2 11.12417 99.97452 0.025476

3 13.32299 99.95008 0.049923

4 14.88007 99.74801 0.251986

5 16.21112 99.75265 0.247347

6 17.45479 99.75723 0.242775

7 18.62729 99.75234 0.247659

8 19.73196 99.73863 0.261368

9 20.76613 99.71583 0.284166

10 21.73863 99.68738 0.312617

Variance

Decomposition of DFBMS:

Period S.E. DJII DFBMS

1 70.49298 0.023176 99.97682

2 103.8366 0.031059 99.96894

3 129.9960 0.024877 99.97512

4 153.5252 0.023714 99.97629

5 173.3070 0.018624 99.98138

6 190.4016 0.022736 99.97726

7 205.4738 0.045590 99.95441

8 218.9518 0.090490 99.90951

9 231.0957 0.157523 99.84248

10 242.1256 0.247464 99.75254

Cholesky Ordering: DJII DFBMS

Page 204: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

182

Lampiran 44: Variance Decomposition KMI30 dengan JII

Varian

ce Decomposition of DJII:

Period S.E. DJII DKMI30 1 7.872439 100.0000 0.000000

2 11.08444 99.98759 0.012407

3 13.24383 99.99121 0.008786

4 14.74092 99.97616 0.023844

5 16.06918 99.95475 0.045248

6 17.29281 99.93421 0.065791

7 18.42547 99.91853 0.081468

8 19.46326 99.90330 0.096700

9 20.41982 99.88713 0.112874

10 21.30846 99.86972 0.130285 Varian

ce Decomposition

of DKMI30

:

Period S.E. DJII DKMI30 1 670.7793 2.90E-05 99.99997

2 1033.166 0.036730 99.96327

3 1287.305 0.033622 99.96638

4 1486.624 0.028441 99.97156

5 1658.781 0.023260 99.97674

6 1814.349 0.019459 99.98054

7 1957.415 0.016823 99.98318

8 2090.348 0.015276 99.98472

9 2214.874 0.014819 99.98518

10 2332.338 0.015424 99.98458 Choles

ky Ordering: DJII

DKMI30

Page 205: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

183

Lampiran 45: Variance Decomposition DJIMKW dengan JII

Varian

ce Decomposition of DJII:

Period S.E. DJII DDJIMKW 1 7.887156 100.0000 0.000000

2 11.12118 99.97472 0.025284

3 13.31327 99.96652 0.033475

4 14.84507 99.96966 0.030342

5 16.21953 99.97287 0.027128

6 17.49829 99.97528 0.024725

7 18.69387 99.97697 0.023028

8 19.79864 99.97830 0.021701

9 20.82567 99.97942 0.020578

10 21.78796 99.98040 0.019601 Varian

ce Decomposition

of DDJIM

KW:

Period S.E. DJII DDJIMKW 1 4.641315 0.057314 99.94269

2 6.875436 0.051795 99.94820

3 8.709843 0.105346 99.89465

4 10.31464 0.238200 99.76180

5 11.71753 0.324622 99.67538

6 12.97596 0.378280 99.62172

7 14.12430 0.413225 99.58678

8 15.18518 0.440777 99.55922

9 16.17514 0.464061 99.53594

10 17.10618 0.484206 99.51579 Choles

ky Ordering: DJII DDJIM

KW

Page 206: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

184

Lampiran 46: Variance DecompositionDJIMTR dengan JII

Varian

ce Decomposition

of DDJIM

TR:

Period S.E. DDJIMTR DJII 1 51.61693 100.0000 0.000000

2 74.74748 99.99952 0.000476

3 91.29962 99.97157 0.028432

4 105.3180 99.96719 0.032810

5 117.5966 99.96624 0.033760

6 128.6186 99.96594 0.034057

7 138.7115 99.96483 0.035168

8 148.0615 99.96344 0.036558

9 156.7976 99.96195 0.038046

10 165.0172 99.96047 0.039531 Varian

ce Decomposition of DJII:

Period S.E. DDJIMTR DJII 1 7.853466 0.055215 99.94478

2 11.03806 0.037261 99.96274

3 13.18435 0.174880 99.82512

4 14.67919 0.427122 99.57288

5 16.00161 0.561150 99.43885

6 17.21424 0.609917 99.39008

7 18.33656 0.623874 99.37613

8 19.36381 0.626159 99.37384

9 20.30938 0.621479 99.37852

10 21.18631 0.611203 99.38880 Choles

ky Orderin

g: DDJIMTR DJII

Page 207: ANALISIS INTEGRASI BURSA SAHAM SYARIAH DI NEGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Qisti Amalia NIM: 11140810000079 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

185

Lampiran 47: Variance Decomposition QERI dengan JII

Variance

Decomposition of DJII:

Period S.E. DJII DQERI 1 7.883586 100.0000 0.000000

2 11.12043 99.97841 0.021592

3 13.31013 99.98492 0.015082

4 14.84130 99.97230 0.027699

5 16.22160 99.95709 0.042907

6 17.50382 99.94872 0.051285

7 18.70241 99.94369 0.056314

8 19.80989 99.93975 0.060250

9 20.83965 99.93694 0.063060

10 21.80465 99.93489 0.065107 Variance

Decomposition of

DQERI:

Period S.E. DJII DQERI 1 45.75026 0.008478 99.99152

2 69.82912 0.007269 99.99273

3 86.94942 0.007512 99.99249

4 103.1863 0.027312 99.97269

5 117.7329 0.046589 99.95341

6 130.5335 0.061813 99.93819

7 142.2105 0.075884 99.92412

8 152.9667 0.090316 99.90968

9 162.9212 0.105039 99.89496

10 172.2184 0.120199 99.87980 Cholesky

Ordering: DJII DQERI