analisis dan perancangan sistem informasi kependudukan...
TRANSCRIPT
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO
BERBASIS WEB
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Muhammad Rizal Husain Muttaqien 10.11.3802
kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
ANALYSIS AND DESIGN OF WEB-BASED INFORMATION SYSTEM OF POPULATION IN BANGUNJIWO VILLAGE
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
KEPENDUDUKAN PADA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO BERBASIS WEB
Muhammad Rizal Husain Muttaqien Bambang Sudaryatno
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Bangunjiwo Village is located in Bantul , Yogyakarta. The village has a lot of potential in the field of handicrafts . An example is the pottery center Kasongan , which are well known to the foreign countries. Bangunjiwo Village has more than 26 thousand inhabitants , quite a lot when compared to other villages in Bantul . On one hand , many residents pose a problem at the level of the village government do if the population data , as well as service to the residents themselves .
Until now , the government has not had a population database . Difficulty in doing so if the data relating to the population , such as when the headman election . Examples of cases that often occurs is recorded population died were still alive , as well as residents who moved out still recorded live . In addition, the service system in rural Bangunjiwo still manual . Computers are available in every part of the office is only used for regular typing , not connected with each other . Recording or archiving the data are still manually use the book .
From the analysis of the problems , the author tries to design a system that has a database of population and the population is able to process data . The system can also print various types of certificates automatically. In addition , the system is integrated with seashell network ( LAN ) so that each computer in the room can be connected to this system .
Keywords : Bangunjiwo, System, Information, Population
1
1. Pendahuluan
Di zaman komunikasi digital seperti sekarang ini, manusia dihadapkan dengan
perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin canggih dan meluas ke
banyak aspek kehidupan. Dan internet menjadi salah satu media pengembangan
sistem informasi yang digunakan oleh banyak pihak. Hal ini dikarenakan sistem
informasi berbasis internet dapat mencakup wilayah yang luas dan lebih mudah
untuk digunakan. Sehingga secara otomatis akan mendorong naiknya efektivitas dan
efisiensi dari sistem informasi tersebut. Pada akhirnya informasi dapat diolah dan
disampaikan dengan cepat dan tepat.
Salah satu agenda reformasi yang akan terus menerus dilaksanakan oleh
negara dan bangsa Indonesia adalah mewujudkan pemerintahan yang baik atau
yang dikenal dengan sebutan good governance. Adapun salah satu ciri good
governance tersebut adalah pemerintahan yang memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat. Pelayanan yang dilakukan pemerintah meliputi semua aspek
kehidupan masyarakat, termasuk di bidang kependudukan.
Desa Bangunjiwo merupakan salah satu desa terbaik di Kabupaten Bantul. Desa
ini memiliki keunggulan di bidang kerajinan dan kesenian. Salah satu kerajinan
unggulan yang terdapat di Desa Bangunjiwo adalah Sentra Gerabah Kasongan, yang
sudah terkenal hingga mancanegara. Akan tetapi, Desa Bangunjiwo masih
mempunyai beberapa kekurangan, salah satunya adalah pada sistem pelayanan
warga-nya. Desa Bangunjiwo membutuhkan inovasi untuk meningkatkan mutu dan
kecepatan pelayanan, mengingat desa ini memiliki lebih dari 26.000 penduduk
sehingga pada waktu tertentu Pemerintah Desa / Pamong Desa kewalahan dalam
melayani kebutuhan warga-nya. Hingga saat ini, sistem pelayanan di Desa
Bangunjiwo masih manual. Komputer yang ada hanya digunakan untuk sebatas
pengetikan saja. Pencatatan atau pengarsipan masih dilakukan pada buku /manual.
Dan masalah mendasar lain yang dihadapi Pemerintah Desa Bangunjiwo adalah
belum adanya basis data kependudukan, sehingga menyulitkan Pemerintah dalam
melakukan pendataan. Sebagai contoh adalah ketika pemilihan lurah maupun dukuh,
Pemerintah harus melakukan pendataan ulang berdasarkan pada data pemilihan
sebelumnya. Masalah pun kian bertambah ketika ada penduduk yang telah
meninggal tercatat masih hidup, serta penduduk yang sudah pindah keluar masih
tercatat sebagai penduduk desa tersebut.
Ditinjau dari sistem yang berjalan saat ini, maka diperlukan sebuah sarana
penunjang yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dan
pengolahan data penduduk yang ada di Kantor Pemerintah Desa Bangunjiwo. Sistem
ini dibuat dengan basis website dan menggunakan jaringan LAN (Local Area
2
Network) sehingga dapat diakses oleh seluruh komputer yang ada di lingkungan
kantor. 2. Landasan Sistem
2.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan
informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.
Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada
perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi
subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses.
Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output)
dapat dilihat pada gambar berikut.1
2.2 2.3
Gambar Proses Sistem Informasi
2.2 Definisi Kependudukan
Kependudukan adalah semua hal yang menyangkut tentang dinamika dan
struktur penduduk yang berada didalam suatu wilayah. Struktur penduduk sendiri
terdiri dari jumlah, komposisi, perkembangan dan perubahan penduduk. Ilmu yang
mempelajari tentang masalah kependudukan disebut ilmu Demografi.
Ada tiga variabel dasar demografi yaitu:
1. Kelahiran (fertilitas)
Kelahiran atau fertilitas dalam pandangan demografi adalah kemampuan
seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan secara nyata dalam
jumlah bayi. Tinggi rendahnya kelahiran dipengaruhi oleh struktur umur, banyaknya
perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status
pekerjaan serta laju pembangunan.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah meninggalnya penduduk yang berakibat pada
berkurangnya populasi penduduk dalam suatu wilayah.
1 Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi,(Yogyakarta: Andi,2007), hal. 9
Output Data
Input Data
Pemrosesan
3
3. Perpindahan Penduduk (migrasi)
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka
pertumbuhan penduduk. Seseorang dapat dikatakan telah melakukan migrasi
apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah asalnya. Migrasi
pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu migrasi keluar dan migrasi masuk.
2.3 Perangkat Perancangan Sistem
2.3.1 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urutan prosedur dari suatu program. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu
algoritma. Flowchart maupun algoritma dapat menjadi alat bantu untuk
memudahkan perancangan alur urutan logika dari suatu program, memudahkan
pelacakan sumber kesalahan program, dan sebagai alat untuk menerangkan logika
dari suatu program.
No. Nama Simbol Keterangan
1.
Simbol masukan dan keluaran file dokumen
yang berupa kertas atau cetakan.
2
Simbol masukan data melalui keyboard.
3.
Simbol proses olah data yang dilakukan
sistem.
4.
Simbol Disk Storage atau media
penyimpanan data dalam bentuk disk.
5.
Simbol arah /arus data yang menghubungkan
symbol yang satu dengan yang lainnya.
Disebut juga connecting line.
Gambar Simbol Flowchart
4
2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data /proses yang
dibuat untuk memvisualisasikan dari mana data berasal dan kemana tujuan data
tersebut. DFD juga menggambarkan dimana data tersebut disimpan, proses apa
saja yang menghasilkan data tersebut serta interaksi antara data yang tersimpan
dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
2.3.3 Normalisasi
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika
basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data,
tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan
struktur tabel yang normal. Pada dasarnya desain logika basis data relasional dapat
menggunakan prinsip normalisasi maupun tranformasi dari model E-R ke bentuk
fisik.
2.4 Perangkat Lunak yang Digunakan
Aplikasi ini dibangung dengan menggunakan MySQL sebagai basis data-
nya, dan Apache sebagai web server-nya. Keduanya tergabung didalam satu paket
program XAMPP. Sedangkan untuk pembuatan desain dan kode-kode
pemrograman menggunakan perangkat lunak Dreamweaver CS6 dengan bahasa
HTML, PHP dan Javascript.
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis
Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem
yang menjadi fondasi penentu keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan pada
akhirnya. Dalam melakukan analisis sistem, hal yang diharapkan adalah
optimalisasi dan maksimalisasi untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Tahap
analisis merupakan tahapan yang sangat penting dalam perancangan sebuah
sistem. Karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap
selanjutnya. 3.1.1 Analisis Kelemahan
Untuk melakukan analisis terhadap kelemahan sistem yang sedang berjalan
pada Pemerintah Desa Bangunjiwo, maka dapat dilakukan dengan menggunakan
metode PIECES, yang terdiri dari analisis kinerja (performance), informasi
5
(information), ekonomi (economy), pengendalian(control), efisiensi (efficiency) dan
pelayanan (service).
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Tujuan utama dari tahapan analisis kebutuhan sistem adalah untuk
memahami kebutuhan sistem baru dan mengembangkan sistem yang mewadahi
kebutuhan tersebut, apakah sistem yang akan dibuat telah sesuai dengan
kebutuhan atau belum. Hal ini dikarenakan kebutuhan sistem akan mendukung
tercapainya tujuan dari suatu instansi atau perusahaan.
Untuk mempermudah dalam menentukan kebutuhan sistem secara lengkap
dan menyeluruh, maka analisis dibagi kedalam dua jenis kebutuhan sistem, yaitu
kebutuhan fungsional (functional requirements) dan kebutuhan nonfungsional
(nonfunctional requirements).
Dalam kebutuhan fungsional dijelaskan bahwa sistem harus dapat
melakukan olah data (tambah, ubah dan hapus) pegawai dan admin yang akan
menjalankan aplikasi ini. Sistem juga harus dapat melakukan olah data
kependudukan. Sebagai keluaran / output, sistem harus dapat mencetak berbagai
jenis surat keterangan dan juga hasil laporan penduduk berdasarkan parameter
tertentu.
Sedangkan untuk kebutuhan non-fungsional, dibahas mengenai kebutuhan
operasional, keamanan, informasi dan kinerja. Agar sistem dapat berjalan dengan
baik, pengguna harus menyediakan minimal dua unit komputer. Satu komputer
sebagai server dan satu sebagai klien. Keduanya dihubungkan dengan jaringan
LAN.
3.1.3 Analisis Kelayakan
Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah untuk mengetahui
apakah sistem baru yang akan diterapkan layak untuk dipakai atau tidak. Untuk
menguji apakah sistem baru dikatakan layak untuk dipakai dan bermanfaat
diperlukan pertimbangan yang matang. hal ini dilakukan agar sistem yang baru
benar-benar bermanfaat.
Ada empat parameter kelayakan yang harus dipenuhi, yaitu kelayakan
teknik, operasional, hukum dan ekonomi.
6
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem atau perancangan proses bertujuan untuk
menggambarkan alur proses yang terjadi dalam sebuah sistem. Secara umum
perancangan proses ini dibagi menjadi dua yaitu :
1. Physical system : merupakan metode yang tepat digunakan untuk
menggambarkan alur suatu sistem (system flowchart).
2. Logical system : metode untuk menggambarkan aliran data menggunakan
data flow diagram (DFD).
3.2.1 Flowchart
Gambar Flowchart Sistem
3.2.2 DFD Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data /proses yang
dibuat untuk memvisualisasikan dari mana data berasal dan kemana tujuan data
tersebut. DFD juga menggambarkan dimana data tersebut disimpan, proses apa
7
saja yang menghasilkan data tersebut serta interaksi antara data yang tersimpan
dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD yang diusulkan dalam analisis dan perancangan sistem informasi
kependudukan pada Pemerintah Desa Bangunjiwo adalah sebagai berikut:
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Adalah diagram paling atas dan menggambarkan ruang lingkup sistem.
Gambar Diagram Konteks (Context Diagram)
2. Diagram Zero (DFD Level 0)
Diagram Zero adalah diagram tingkat menengah yang merupakan
proses utama dari sistem dan didalamnya terdiri dari hubungan antar
proses, data flow, data storage, eksternal entity.
8
Gambar Diagram Zero (DFD Level 0)
9
3.3 Perancangan Basis Data
3.2.1 Relasi Antar Tabel
Relasi atau hubungan antar tabel adalah bagan yang menggambarkan
hubungan antara tabel satu dengan yang lain sehingga membentuk sistem basis
data. Berikut adalah relasi antar tabel dari sistem informasi kependudukan:
Gambar Relasi Antar Tabel
10
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Basis Data
Tahap pertama dari implementasi sistem ini adalah pembuatan basis data.
Sesuai dengan analisis basis data yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
database server yang digunakan pada sistem ini adalah MySQL, serta Apache
sebagai web server-nya. Kedua program ini dapat di-install sekaligus dengan
menggunakan sebuah paket software bernama XAMPP, sehingga menghemat
waktu yang diperlukan pada saat instalasi program.
Gambar Pembuatan Basis Data Baru pada PhpMyAdmin.
Setelah basis data berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat
tabel beserta field-nya, sesuai dengan apa yang telah dirancang pada bab
sebelumnya.
Sebagai contoh adalah tabel alamat:
Gambar 4.9 Struktur Tabel Alamat.
Berikut adalah struktur tabel yang telah dibuat didalam basis data
penduduk.
11
Gambar Daftar Tabel dalam Database Penduduk. 4.2 Implementasi Koneksi Basis Data
Tahapan selanjutnya setelah proses pembuatan database selesai adalah
membuat koneksi basis data. Koneksi ini diperlukan sebagai penghubung antara
interface atau halaman tatap muka dengan database.
Dikarenakan program ini berbasis web, maka koneksi juga akan dibuat
dengan menggunakan modul php. Berikut adalah kode program dari koneksi:
<?php
$server = "localhost";
$username = "root";
$password = "";
$database = "penduduk";
// Koneksi dan memilih database di server
mysql_connect($server,$username,$password) or die("Koneksi gagal");
mysql_select_db($database) or die("Database tidak bisa dibuka");
?>
Setelah selesai, kode program tersebut disimpan dengan nama file koneksi.php.
File tersebut akan dipanggil oleh banyak form interface didalam sistem informasi
kependudukan ini dan pemanggilannya menggunakan fungsi include. Dengan
menggunakan fungsi include, kode program yang harus ditulis pada setiap interface yang
membutuhkan koneksi akan lebih sedikit dan praktis.
12
4.3 Implementasi Tampilan Antar Muka
Setelah basis data dan koneksinya selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah
membuat tampilan antar muka atau interface. Perancangan tampilan antar muka
merupakan tahap untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan sistem yang
baru. Oleh karena itu, interface yang akan dihasilkan haruslah sesuai dengan kebutuhan
Pemerintah Desa Bangunjiwo.
Berikut adalah contoh tampilan antar muka pada sistem informasi kependudukan
yang telah dirancang:
Nama Interface : Index
Nama File : index.php
Fungsi : halaman awal yang digunakan pengguna untuk masuk
kedalam sistem.
Desain Tampilan :
Gambar Desain Tampilan Halaman Index.
5. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan penguraian yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya mengenai Sistem Informasi Kependudukan pada Kantor Pemerintah Desa
Bangunjiwo, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Kependudukan pada Pemerintah Desa Bangunjiwo berbasis
Web secara keseluruhan sudah dapat berjalan dengan baik dan menciptakan
sebuah sistem baru yang lebih akurat, tepat dan relevan.
2. Sistem ini membuat Pemerintah Desa Bangunjiwo memiliki basis data
kependudukan, hal yang belum pernah dimiliki sebelumnya.
13
3. Basis data kependudukan ini berguna bagi pemerintah untuk mengetahui secara
real dan up to date jumlah penduduk yang ada di wilayahnya. Sistem ini juga
dapat melakukan pengelompokan penduduk berdasarkan agama, alamat, usia
dan parameter-parameter lain yang diperlukan oleh pemerintah.
4. Fasilitas pelayanan pada kantor pemerintah Desa Bangunjiwo akan lebih efektif
dan efisien. Hal tersebut dikarenakan sistem informasi kependudukan berbasis
web ini dapat menghasilkan cetakan surat-surat yang berhubungan dengan
pelayanan, seperti surat kelahiran, surat kematian, surat keterangan usaha, surat
keterangan catatan kepolisian dan lain-lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Anonim. 2001. Panduan Praktis Pengembangan Web Berbasis Javascript & CGI.
Semarang: Wahana Komputer.
Anonim. 2012. Sejarah & Profil Desa Bangunjiwo. Yogyakarta: Kencana Offset.
Arie P, Theresia. 2008. Panduan Praktis Menguasai Adobe Photoshop CS3. Semarang:
Wahana Komputer.
Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
Teori & Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Kadir, Abdul. 2012. Algoritma & Pemrograman menggunakan Java. Yogyakarta: Andi
Offset.
Kurniawan, Wiharso. 2007. Computer Starter Guide: Jaringan Komputer. Yogyakarta:
Andi Offset.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Andi
Offset.
Nugroho, Bunafit. 2004. PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver MX. Yogyakarta:
Andi Offset.
Raharjo, Budi. Imam Heryanto, Enjang RK. 2012. Modul Pemrograman Web HTML, PHP
& MySQL. Bandung: Modula.
Sibero, FX dan Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Yogyakarta: MediaKom.