teknik pemberian air

Post on 26-Dec-2015

24 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

irigasi

TRANSCRIPT

ALTERNATIF PEMBERIAN AIR

Kamis, 13 Oktober 2011

Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk memperoleh hasil pertanian yang optimal apabila terjadi kekurangan air :

a. Pemberian air berdasarkan faktor Kb. Pemberian air secara bergiliranc. Pengaturan pola tanamd. Pengaturan teknik pemberian air

Alternatif Pemberian Air

Pemberian air berdasarkan faktor K

Apabila waktu debit dibangunan pengambilan mencukupi, maka seluruh kebutuhan air di sawah mampu dipenuhi, sebaliknya klau tidak mencukuppi maka kebutuhan air disawah tidak seluruhnya terpenuhi.

Faktor K = Air tersedia Kebutuhan air

Pemberian air berdasarkan faktor K

Batas-batas faktor K dan pemberian air yang dilakukan:-Jika faktor K>1, pemberian dilakukan sesuai kebutuhan.-Jika faktor 0,7<K<1, maka pemberian dilakukan dengan faktor K-Jika faktor 0.4<K<0,7, maka dilakukan cara bergilir-Jika faktor 0,25<K<0,4 maka dilakukan cara bergilir sesuai prioritas-Jika faktor K<0,25 maka dilakukan sesuai prioritas dengan memperhatikan umur tanaman yang ada

Pemberian air Secara Bergiliran

Dilakukan dengan cara memberikan air secara teratur dan terarah bergilir menurut lahan demi lahan, disesuaikan dengan jumlah air yang tersedia.Pembagian golongan lahan biasanya dilakuan secara urut mulai dari lahan paling dekat dengan bangunan pengambilann dan dilakukan dengan cara giliran tahunan.

Pengaturan Pola Tanam

Dilakukan dengan merencanakan urutan dan jenis tanaman tertentu sehingga air yang tersedia pada banguann pengambilan mampu mencukupi kebutuhan air oleh tanaman.Periode kekurangan air biasanya terjadi pada akhir musim tanam k2 dan musim tanam k3, sehingga pada musim tanam tersebut dapat direncanakan untuk diverifikasi tanaman yang membutuhkan air relatif lebih sedikit tapi mempunya nilai jual yang lebih tinggi.

Pengaturan Teknik Pemberian Air

Dilakukan dengan mengatur cara pemberian air dilahan sehingga diperoleh pemberian air yang hemat tanpa mengurangi tujuan utama pemberian air, yaitu mencukupi kebutuhan air untuk tanaman dan beberapa keperluan khusus.

Pengaturan Teknik Pemberian Air

4 Jenis Teknik Pemberian Air :a.Pemberian air secara Kontinyub.Pemberian air secara terjadwalc.Pemberian air secara terkontrol berdasarkan perubahan tampungan air disawah.d.Pemberian air terkontrol berdasarkan perubahan lengas tanah di zona perakaran

PERENCANAANSALURAN IRIGASI

Kamis, 13 Oktober 2011

Perencanaan Saluran Irigasi

1.Perencanaan Saluran Pembawa

2.Perencanaan Saluran Pembuang

Perencanaan Saluran Pembawa Saluran primer yaitu saluran yang membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan

ke petak-petak tersier yang diairi. Saluran primer biasa pula disebut saluran induk. Saluran ini berakhir pada bangunan bagi yang terakhir.

Saluran sekunder yaitu saluran yang membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saljuran ini yaitu bangunan sadap terakhir.

Saluran tersier yaitu saluran yang membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Saluran ini berakhir pada boks kuarter yagn terakhir.

Saluran kuarter yaitu saluran yang membawa air dari boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier ke sawah-sawah. Umumnya dimulai dari boks bagi sampai kesaluran pembuang.

Perencanaan Saluran Pembawa

Bentuk saluran Pembawa :1. Saluran Tanah Tanpa Pasangan2. Saluran Pasangan

Perencanaan Saluran PembawaDebit rencana sebuah saluran dihitung dengan rumus umum berikut :

Dimana :

Q = Debit rencana, l/dt

c = Koefisien pengurangan karena adanya sistem golongan,

NFR= Kebutuhan bersih (netto) air di sawah, l/dt/ha

A = Luas daerah yang diairi, ha

e = Efisiensi irigasi secara keseluruhan.

Perencanaan Saluran Pembawa

Rumus – Rumus Aliran :

Perencanaan Saluran PembawaDimana : Q = debit saluran, m3/dt v = kecepatan aliran, m/dt A = potongan melintang aliran, m2

R = jari – jari hidrolis, m P = keliling basah, m b = lebar dasar, m h = tinggi air, m I = kemiringan energi (kemiringan saluran) k = koefisien kekasaran Stickler, m1/3/dt m = kemiringan talut (1 vertikal : m horizontal)

Perencanaan Saluran Pembawa

Perencanaan Saluran Pembawa

Perencanaan Saluran Pembawa

Perencanaan Saluran Pembawa

Perencanaan Saluran Pembawa

Perencanaan Saluran Pembawa

Perencanaan Saluran Pasangan

Saluran pasangan (lining) dimaksudkan untuk : Mencegah kehilangan air akibat rembesan Mencegah gerusan dan erosi Mencegah merajalelanya tumbuhan air Mengurangi biaya pemeliharaan Memberi-kelonggaran untuk lengkung yang lebih besar Tanah yang dibebaskan lebih kecil

Perencanaan Saluran Pasangan

Jenis – Jenis Bahan Saluran Pasangan : - Pasangan batu - Beton, - Tanah - Dapat juga menggunakan Beton Ferro cement

Perencanaan Saluran Pasangan

Perencanaan Saluran Pasangan

Perencanaan Saluran Pasangan

Perencanaan Saluran Pasangan

Kecepatan-kecepatan maksimum untuk aliran subkritis berikut ini dianjurkan pemakaiannya:

pasangan batu : kecepatan maksimum 2 m/dt pasangan beton : kecepatan maksimum 3 m/dt pasangan tanah : kecepatan maksimum yang diizinkan seperti tertuang dalam bab 2.4 . - Ferrocemen : kecepatan 3 m/dt

Perencanaan Saluran Pembuang

Jumlah kelebihan air yang harus dikeringkan per petak disebut modulus pembuang atau koefisien pembuang dan ini bergantung pada :

Curah hujan selama periode tertentu Pemberian air irigasi pada waktu itu Kebutuhan air tanaman Perkolasi tanah Tampungan di sawah-sawah selama atau pada akhir periode yang bersangkutan Luasnya daerah Sumber – sumber kelebihan air yang lain.

Perencanaan Saluran Pembuang

D(n) = R(n)T + n (I – ET – P) - ΔS

Dimana : n = jumlah hari berturut – turut D(n) = limpasan pembuang permukaan selama n hari, mm R(n)T = curah bujan dalam n hari berturut-turut dengan

periode ulang T tahun, mm I = pemberian air irigasi, mm/hari ET = evapotranspirasi, mm/hari P = perkolasi, mm/hari ΔS = tampungan tambahan, mm.

Perencanaan Saluran Pembuang

Perencanaan Saluran Pembuang

TERIMA KASIH

top related