sistem pendukung keputusan pemberian bantuan …
Post on 16-Oct-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN
BANTUAN MESIN PADA INDUSTRI KECIL
MENENGAH MENGGUNAKAN
METODE MOORA DI DINAS
KETENAGAKERJAAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S-1)
Program Studi Sistem Informasi
Disusun Oleh:
DEA APRILIA BAKTI
16.22.0542
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal
STMIK ROYAL KISARAN
2020
HALAMAN PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya...
Sujud beserta syukur Kepada ALLAH SWT karena dengan izin-Nya saya
mampu Menyelesaikan Laporan Skripsi saya. Sholawat dan salam selalu
terlimpahkan atas kehadirat Rasulullah Muhammad SAW...
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada semua orang yang sangat
kusayangi dan kucintai.
Mamak dan Ayah Tercinta...
Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga dea
persembahkan laporan skripsi ini untuk mamak dan ayah yang telah
melahirkan dan membesarkan dea dengan penuh kasih sayang dan cinta, serta
doa yang tiada hentinya. Dukungan dari mamak dan ayah yang mampu
menguatkan dea sampai sekarang ini, semoga ini menjadi langkah awal untuk
membuat mamak dan ayah bangga serta bahagia. Aamiin Yarobbal Alamin....
Dosen Pembimbing Tugas Akhirku...
Untuk Bapak William Ramdhan, M. Kom dan Ibu Elly Rahayu, SE, MM
selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak pak....bu...,
sudah banyak membantu selama ini, sudah menasehati, sudah diajari, saya
tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari bapak dan ibu...
Seluruh Dosen STMIK Royal Kisaran...
Terima kasih telah membagi ilmunya kepada kami, semoga ilmunya berkah
untuk kami semua, dan bisa kami terapkan di dunia kerja nantinya kelak...
Teman-teman SI-8F Tersayang...
Suka duka kita lalui bersama dari awal masuk perkuliahan sampai sekarang.
Terima kasih sudah sama-sama berjuang dan saling mendukung satu sama
lain. Untuk ayu,veby, vita, terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik,
selalu mensupport, bawel dan cerewetnya kalian bikin aku tambah sayang.
Buat kamu yang pernah mencuri hatiku makasih setidaknya kita pernah
dekat, pernah saling menyemangati. Semoga ilmu yang kita dapat berkah
aamiin...
~Dea Aprilia Bakti~
ABSTRAK
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN MESIN
PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH MENGGUNAKAN METODE
MOORA DI DINAS KETENAGAKERJAAN
Oleh : Dea Aprilia Bakti (16.22.0542)
Sistem pendukung keputusan dengan metode Multi-Objective Optimization by
Ratio Analysis (MOORA) merupakan sistem dalam suatu pengambilan keputusan
multikriteria. Salah satu implementasinya adalah untuk pemilihan proposal
bantuan mesin di Dinas Ketenagakerjaan. Ada banyak industri kecil menengah
yang mengajukan proposal, sehingga muncul permasalahan di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan khususnya di bidang perindustrian adalah
sulitnya Dinas Ketenagakejaan menyeleksi proposal untuk menentukan Industri
Kecil Menengah yang akan diberikan bantuan mesin. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka dibutuhkan sistem pendukung keputusan untuk menetukan industri
kecil menengah mana yang layak mendapatan bantuan. Bahasa pemrograman
yang digunakan adalah Visual Basic Net 2010 dengan database MySQL dan
metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA). Hasilnya
adalah sistem pendukung keputusan dengan perhitungan metode Moora dapat
mempercepat proses dalam menetukan ranking industri kecil menengah mana
yang layak mendapatkan bantuan mesin.
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Pemberian Bantuan Mesin,
MOORA.
ABSTRCT
DECISION SUPPORT SYSTEM FOR GIVING MACHINE SUPPORT TO
MIDDLE SMALL INDUSTRIES USING MOORA METHOD IN DINAS
KETENAGAKERJAAN
Bye: Dea Aprilia Bakti (16.22.0542)
Decision support system with the Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis
(MOORA) method is a system of multi-criteria decision making. One
implementation is for the selection of machine assistance proposals. There are
many small and medium industries that submit proposals, so a problem arises in
the Dinas Ketenagakerjaan Asahan Regency especially in the field of industry is
the difficulty of the Dinas Ketenagakerjaan Asahan Regency selecting proposals
to determine the Small and Medium Industries that will be given machine
assistance. Based on these problems, a decision support system is needed to
determine which small and medium industries are eligible for assistance. The
programming language used is Visual Basic Net 2010 with a MySQL database
and the Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) method. The
result is a decision support system with MOORA method calculation can speed up
the process in determining the ranking of small and medium industries which are
eligible for machine assistance.
Keywords: Decision Support System, Giving Machine Support, MOORA.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan
Pemberian Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah Menggunakan
Metode Moora di Dinas Ketenagakerjaan“ ini dimaksudkan adalah sebagai
syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (SI) STMIK Royal
Kisaran.
Banyak bimbingan dan arahan serta bantuan yang diberikan berbagai
pihak kepada penulis untuk bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. maka
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Anda Putra Lubis, SE, M.MA selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Royal Teladan Asahan;
2. Ibu Wan Mariatul Kifti, M.M selaku Plt Ketua STMIK Royal Kisaran;
3. Ibu Rizky Fauziah, S.Sos., M.Kom., M.Ikom selaku Wakil Ketua 1 STMIK
Royal Kisaran;
4. Ibu Wan Mariatul Kifti, M.M selaku Wakil Ketua 2 STMIK Royal Kisaran;
5. Bapak Sudarmin M.Kom selaku Wakil Ketua 3 STMIK Royal Kisaran;
6. Bapak William Ramdhan, S.Kom, M.Kom selaku Kepala Prodi Sistem
Informasi STMIK Royal Kisaran dan selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi;
7. Ibu Elly Rahayu, SE, MM selaku dosen pembimbing II yang sudah banyak
membantu dalam proses penyelesaian skripsi;
8. Pimpinan dan seluruh staf/pegawai Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten
Asahan yang memberikan izin untuk melakukan riset serta membantu
peneliti dalam melakukan riset;
9. Seluruh Dosen dan Staff Kependidikan STMIK Royal yang telah banyak
membantu kelancaran perkuliahan penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini dan membantu ilmu
pengetahuan penulis.
Kisaran, Agustus 2020
Penulis
Dea Aprilia Bakti
NIM : 16.22.0542
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN KEASLIAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
ABSTRACT............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 4
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................. 4
1.4 Perumusan Masalah .................................................................. 4
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8
2.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan ............................. 8
2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan ......................................... 8
2.1.2 Metode Moora ................................................................ 17
2.1.3 Pemodelan Unifed Modelling Language (UML) ............. 19
2.1.4 Perangkat Lunak yang Digunakan .................................. 23
2.2 Tinjauan Penelitian ................................................................... 29
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 31
2.4 Tinjauan Umum Perusahaan ...................................................... 32
2.4.1 Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ........................ 32
2.4.2 Visi dan Misi Dinas Ketenagakerjaan ................................ 33
2.4.3 Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan ....................... 34
2.5 Hipotesis .................................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 37
3.1 Kerangka Kerja Penelitian ......................................................... 37
3.2 Metode Penelitian ..................................................................... 39
3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 41
BAB IV ANALISIA PERANCANGAN ................................................ 42
4.1 Analisa Sistem .......................................................................... 42
4.1.1 Analisis Masalah ............................................................... 45
4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ................................................ 45
4.1 Perancangan Sistem Secara Umum ........................................... 49
4.2.1 Algoritma Moora ............................................................... 50
4.2.2 Analisis Sistem Baru ......................................................... 64
4.2.3 Unifed Modeling Language ............................................... 67
4.2.4 Flowchart .......................................................................... 88
4.2.5 Perancangan Basis Data ..................................................... 97
4.2.6 Perancangan Antar Muka (User Interface) ......................... 101
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN .................................... 111
5.1 Implementasi ............................................................................ 111
5.1.1 Implementasi Basis Data.................................................... 111
5.1.2 Implementasi Antar Muka ................................................. 114
5.2 Pengujian .................................................................................. 123
5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem ............................................ 128
5.3.1 Kelebihan Sistem ............................................................... 128
5.3.2 Kekurangan Sistem ............................................................ 128
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 129
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 129
6.2 Saran ......................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Listing Program
2. Surat Riset
3. Surat Balasan Riset dari Instansi
4. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
5. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Visual Paradigm 11.2 ........................................................... 24
Gambar 2.2 Visual Studio 2010 ................................................................ 26
Gambar 2.3 MySQL ................................................................................. 27
Gambar 2.4 Xampp .................................................................................. 28
Gambar 2.5 Crystal Report 13.0.4 ............................................................ 29
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran ............................................................. 31
Gambar 2.7 Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan .......................... 35
Gambar 3.1 Kerangka Kerja ..................................................................... 37
Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi Lama .............................................. 44
Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi Baru................................................ 66
Gambar 4.3 Use Case Diagram ................................................................ 67
Gambar 4.4 Class Diagram ...................................................................... 72
Gambar 4.5 Activity Diagram Login ......................................................... 74
Gambar 4.6 Activity Diagram Industri ...................................................... 75
Gambar 4.7 Activity Diagram Persyaratan ................................................ 76
Gambar 4.8 Activity Diagram Nilai .......................................................... 77
Gambar 4.9 Activity Diagram Perhitungan ............................................... 78
Gambar 4.10 Activity Diagram Ubah Password ....................................... 79
Gambar 4.11 Activity Diagram Logout ..................................................... 80
Gambar 4.12 Sequence Diagram Login .................................................... 81
Gambar 4.13 Sequence Diagram Industri ................................................. 82
Gambar 4.14 Sequence Diagram Persyaratan ........................................... 83
Gambar 4.15 Sequence Diagram Nilai ..................................................... 84
Gambar 4.16 Sequence Diagram Perhitungan .......................................... 85
Gambar 4.17 Sequence Diagram Ubah Password .................................... 86
Gambar 4.18 Sequence Diagram Logout .................................................. 86
Gambar 4.19 Deployment Diagram .......................................................... 87
Gambar 4.20 Flowchart Login ................................................................. 88
Gambar 4.21 Flowchart Menu Utama ...................................................... 89
Gambar 4.22 Flowchart Industri .............................................................. 91
Gambar 4.23 Flowchart Persyaratan ........................................................ 92
Gambar 4.24 Flowchart Nilai................................................................... 94
Gambar 4.25 Flowchart Perhitungan ........................................................ 95
Gambar 4.26 Flowchart Ubah Password .................................................. 96
Gambar 4.27 Flowchart Logout ............................................................... 97
Gambar 4.28 Entity Relationship Diagram ............................................... 98
Gambar 4.29 Form Login ......................................................................... 101
Gambar 4.30 Form Menu Utama.............................................................. 102
Gambar 4.31 Form Industri ...................................................................... 103
Gambar 4.32 Form Input/Edit Data Industri ............................................. 104
Gambar 4.33 Form Persyaratan ................................................................ 105
Gambar 4.34 Form Input/Edit Data Persyaratan ....................................... 106
Gambar 4.35 Form Nilai .......................................................................... 107
Gambar 4.36 Form Perhitungan Moora .................................................... 108
Gambar 4.37 Form Cetak Hasil Perhitungan ............................................ 109
Gambar 4.38 Form Ubah Password ......................................................... 110
Gambar 5.1 Tampilan Tabel Database ..................................................... 111
Gambar 5.2 Tampilan Tabel Industri ........................................................ 112
Gambar 5.3 Tampilan Tabel Nilai ............................................................ 113
Gambar 5.4 Tampilan Tabel Persyaratan .................................................. 113
Gambar 5.5 Tampilan Tabel User ............................................................ 114
Gambar 5.6 Tampilan Form Login ........................................................... 115
Gambar 5.7 Tampilan Halaman Utama Administrator .............................. 116
Gambar 5.8 Tampilan Form Industri ........................................................ 117
Gambar 5.9 Tampilan Form Tambah Industri .......................................... 117
Gambar 5.10 Tampilan Form Persyaratan ................................................ 118
Gambar 5.11 Tampilan Form Tambah Persyaratan .................................. 119
Gambar 5.12 Tampilan Form Nilai .......................................................... 120
Gambar 5.13 Tampilan Form Perhitungan ............................................... 121
Gambar 5.14 Tampilan Laporan Hasil Perhitungan .................................. 122
Gambar 5.14 Tampilan Form Password ................................................... 121
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Rekapitulasi Bantuan Mesin Pada IKM di Dinas
Ketenagakejaan Kab Asahan Tahun 2017-2019 ...................... 2
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram .................................................... 19
Tabel 2.2 Simbol Class Diagram .......................................................... 20
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram ....................................................... 21
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram .................................................... 22
Tabel 2.5 Simbol Deployment Diagram ................................................ 23
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................... 41
Tabel 4.1 Data Masukan........................................................................ 46
Tabel 4.2 Perangkat Keras..................................................................... 48
Tabel 4.3 Perangkat Lunak .................................................................... 49
Tabel 4.4 Alternatif ............................................................................... 50
Tabel 4.5 Kriteria .................................................................................. 50
Tabel 4.6 Nilai Kriteria Peralatan Masih Manual (C1) ............................ 51
Tabel 4.7 Nilai Kriteria Lama Usaha (C2) .............................................. 51
Tabel 4.8 Nilai Kriteria Produk Belum Memenuhi Selera Pasar (C3) ..... 51
Tabel 4.9 Nilai Kriteria Pemasaran Produk (C4)..................................... 51
Tabel 4.10 Pemberian Nilai Setiap Alternatif ......................................... 51
Tabel 4.11 Matriks Keputusan................................................................ 52
Tabel 4.12 Matriks Normalisasi ............................................................. 59
Tabel 4.13 Hasil Perkalian Dengan Bobot Kriteria ................................. 62
Tabel 4.14 Pencarian Nilai Yi ................................................................ 63
Tabel 4.15 Perankingan .......................................................................... 63
Tabel 4.16 Deskripsi Use Case Diagram Login ...................................... 68
Tabel 4.17 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Industri ................. 68
Tabel 4.18 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Persyaratan ........... 69
Tabel 4.19 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Nilai ...................... 70
Tabel 4.20 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Perhitungan ........... 71
Tabel 4.21 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Ubah Password ..... 71
Tabel 4.22 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Logout .................. 72
Tabel 4.23 Industri ................................................................................. 99
Tabel 4.24 Nilai ..................................................................................... 100
Tabel 4.25 Persyaratan ........................................................................... 100
Tabel 4.26 User ..................................................................................... 100
Tabel 5.1 Pengujian Form Login .......................................................... 124
Tabel 5.2 Pengujian Form Industri ....................................................... 125
Tabel 5.1 Pengujian Form Persyaratan ................................................. 125
Tabel 5.3 Pengujian Form Nilai ........................................................... 126
Tabel 5.4 Pengujian Form Perhitungan ................................................ 127
Tabel 5.5 Pengujian Form Password .................................................... 127
Tabel 5.6 Pengujian Form Logout ........................................................ 128
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dikarena oleh kuatnya era globalisasi, di
mana komputer dan internet dengan sifatnya yang dinamis yaitu fasilitas yang
telah mendominasi berbagai aktivitas kehidupan, sehingga aktivitas perkantoran,
pendidikan, komersial dan industri secara mutlak memerlukan ketersediaan
fasilitas tersebut. Teknologi informasi sangat akrab dengan instansi ataupun
perusahaan karena mampu meningkatkan kinerja dan pelayanan salah satunya di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan merupakan lembaga
pemerintahan yang mempunyai fungsi membina, mengendalikan dan melakukan
pengawasan di bidang ketenagakerjaan dan memberikan pelatihan bagi calon
pekerja agar memiliki keahlian khusus sesuai dengan permintaan para pencari
kerja dan memberikan kesempatan kerja secara luas, akan peningkatan pelayanan
penempatan tenaga kerja serta dalam memberikan informasi pasar kerja dan juga
bursa kerja. Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan juga memiliki kegiatan
lain yaitu membantu Industri Kecil Menengah dengan cara memberikan bantuan
berupa mesin untuk mempercepat produksi industri tersebut. Adapun mesin-mesin
yang sering dibagikan kepada Industri Kecil Menengah adalah mesin penggiling
tepung, mesin shaller packing, mesin adonan tepung, mesin pisau, mesin genset,
mesin mixer, oven pemanggang dan mesin pengiris.
Berikut ini adalah data Rekapitulasi Bantuan Mesin Pada Industri Kecil
Menengah di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan Tahun 2017-2019:
Tabel 1.1 Rekapitulasi Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan Tahun 2017-2019
No Tahun Proposal Masuk Proposal Diterima Kuota Mesin
1 2017 30 20 20
2 2018 25 18 18
3 2019 17 10 10
Total 72 48 48 Sumber: Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan (2019)
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa proposal pengajuan
terus bertambah dari tahun ke tahun sementara kuota bantuan mesin yang
diberikan pemerintah melalui Disnaker terus menurun. Mekanisme yang
dilakukan Dinas Ketenagakerjaan dalam memilih proposal yang disetujui masih
manual, artinya proposal yang masuk diseleksi kelayakannya, jika layak diberikan
bantuan maka proposal disetujui. Adakalanya hasil yang ditetapkan mendapat
respon negatif dari IKM, karena dianggap tidak sesuai. Untuk meningkatkan
kinerja Dinas Tenaga Kerja khusunya dalam membantu Usaha Kecil Menengah,
maka dibutuhkan sebuah Sistem pendukung keputusan yang membantu para
pengambil kebijakan dalam menetapkan calon penerima bantuan mesin industri
dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan serta pemanipulasian data. Sistem ini
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semiterstruktur
dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun tahu secara pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Riyandi, et al. 2017: 9). Sistem
pendukung keputusan dipakai dalam mendukung pengambilan keputusan untuk
suatu sistem. Sistem pendukung keputusan memberikan suatu keputusan yang
bersifat semi terstruktur, dimana tidak ada yang tau secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat.
Metode yang ada dalam sistem pendukung keputusan adalah metode
MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis). Menurut hasil
penelitian MOORA memiliki hasil yang tepat sasaran dan lebih akurat dalam
pengambilan keputusan, bila dibandingkan dengan metode yang lainnya metode
MOORA bahkan lebih sederhana dan mudah diimplementasikan. Metode
MOORA memiliki tingkat selektifitas yang sangat baik dalam menentukan suatu
alternatif karena dapat menentukan tujuan dari kriteria yang bertentangan yang
mana kriteria dapat bernilai menguntungkan (benefit) atau yang tidak
menguntungkan (cost) (Irwana, et al, 2018:48). Dalam membantu proses
penyeleksian bagi Industri Kecil Menengah untuk menerima bantuan mesin
dengan nilai layak, cukup layak, dan kurang layak. Metode MOORA (Multi-
Objective Optimization by Ratio Analysis) yang merupakan metode dalam suatu
pengambilan keputusan multikriteria. Metode MOORA memiliki tingkat
fleksibilitas dan kemudahan untuk dipahami dalam memisahkan subjektif dari
suatu proses evaluasi ke dalam kriteria bobot keputusan dengan beberapa atribut
pengambilan keputusan (Rosmawati, 2018: 592).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul,
“Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Mesin pada Industri
Kecil Menengah Menggunakan Metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Ada banyak Industri Kecil Menengah yang mengajukan proposal, sehingga
muncul permasalahan di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
khususnya bidang industri adalah sulitnya Dinas Ketenagakejaan Kabupaten
Asahan Menyeleksi proposal untuk menentukan Industri Kecil Menengah
yang akan diberikan bantuan mesin karena kuota bantuan mesin semakin
menurun dari tahun ketahun sementara proposal pengajuan meningkat di tiga
tahun terakhir.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Metode yang digunakan MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio
Analysis).
2. Bahasa pemrograman Visual Basic Net 2010.
3. Database yang digunakan MySQL.
4. Usernya adalah Dinas Ketenagakerjaan.
5. Hanya membahas tentang pemberian bantuan mesin kepada Industri Kecil
Menengah di Kabupaten Asahan.
1.4 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan merancang dan membangun sistem pendukung keputusan
pemberian batuan mesin pada Industri Kecil Menengah akan memudahkan
pegawai di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan untuk menentukan pihak
yang memperoleh bantuan?
2. Bagaimana implementasi metode MOORA akan mempercepat proses
pengambilan keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil
Menengah di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang dan membangun sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada Industri Kecil Menengah di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten
Asahan dalam menentukan Industri Kecil Menengah yang dapat memperoleh
bantuan.
2. Menerapkan metode MOORA untuk mempercepat proses pengambilan
keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan, serta pengalaman sebagai
bekal memasuki lapangan pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
2. Bagi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
Sebagai bahan acuan dalam upaya pemilihan pemberian bantuan mesin pada
Industri Kecil Menengah di Kabupaten Asahan agar lebih efektif dan efisien.
3. Bagi STMIK Royal Kisaran
Sebagai suatu bahan tambahan ilmu pengetahuan dan bahan referensi yang
bermanfaat bagi penelitian sejenis dapat dikembangkan untuk penelitian
selanjutnya.
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bagian ini, berisikan sub-sub seperti latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan semua penjelasan tentang teori, dapat berupa definisi-definisi
atau model yang berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti, dituliskan juga
tools/software yang digunakan untuk pembuatan aplikasi. Cari jurnal dan hasil
penelitian yang sudah dipublikasikan untuk dijadikan referensi.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan dalam skripsi. Metodologi menjelaskan berbagai metode yang
digunakan antara lain: analisis data dan masalah, jenis dan metode pengumpulan
data, rancangan/desain penelitian, implementasi, dan penyimpulan hasil penelitian
dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
BAB IV: ANALISA DAN PERANCANGAN
Pada bab ini analisa dari masalah yang terkait dengan skripsi dan
rancangan dari perangkat keras, diagram blok sistem, modul sistem, cara kerja
serta rancang bangunnya berupa schematic.
BAB V: IMPLEMENTASI DAN HASIL
Pada bab ini terdiri atas spesifikasi sistem, rencana implementasi serta
hasil yang diharapkan.
BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran. Kesimpulan
mengemukakan secara singkat hasil penting yang diperoleh dan
menginterpretasikan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Dengan
demikian tergambarlah secara rinci hubungan pembahasan terdahulu. Saran
merupakan pemikiran berupa rekomendasi yang diambil dari hasil analisis dan
pembahasan serta hasil kesimpulan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1.1 Sistem
Sistem merupakan suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling
berkorelasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil
keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antara alternatif
atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu (Latif, et al, 2018: 1). Menurut
Taufiq (2018: 2) sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem (elemen) baik
abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai
suatu tujuan yang akan dicapai.
2.1.1.2 Keputusan
Keputusan merupakan hasil dari pemilihan beberapa alternatif dimana
dalam keputusan yang dipilih mengandung unsur logika dan ada tujuan yang ingin
dicapai (Widarma dan Kumala, 2018: 165).
Efektif tidaknya suatu keputusan yang dipilh bergantung pada tiga hal
yaitu kualitas, resistensi dan waktu. Berkualitas atau tidaknya dapat dilihat dari
kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dapat diterapkan
dan diterima oleh bawahan.
Keputusan dibagi menjadi dua jenis diantaranya yaitu:
1. Keputusan Terprogram
Keputusan terprogram merupakan keputusan yang sering dilakukan jika
terjadi permasalahan. Jenis keputusan ini dilakukan di level manajemen tertentu
yang sudah jelas prosedur dan penanganan masalahanya.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan yang sifatnya baru, artinya keputusan diambil ketika adanya
permasalahan yang selama ini belum pernah terjadi (Bajandoh dan Hidayati,
2018: 229).
2.1.1.3 Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan sebuah hasil
proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.
Pengambilan keputusan merupakan pilihan antara benar atau salah, tetapi yang
sering terjadi adalah pilihan yang hampir benar dan yang mungkin salah. Hasil
keputusan tersebut dapat berupa pernyataan dari yang disetujui antar alternatif
atau antar prosedur untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Proses pengambilan
keputusan memiliki 4 tahapan, yaitu:
a. Implementation
Tahap ini merupakan tahapan implementasi yang ditandai dengan
terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan akan ditandai dengan
tahap masalah yang sedang dicoba untuk diatasi.
b. Choice
Pada tahap dapat dilakukan proses pemilihan berbagai alternatif tindakan
yang sedang dijalankan. Dari choice ini didapatkan keluaran berupa dokumen
solusi dan rencana yang diterapkan.
c. Design
Tahap ini merupakan proses dalam menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis alternatif tindakan yang biasa dilakukan. Proses ini meliputi
pengertin masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
d. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran serta menentukan keberadaan dari
proses pengambilan masalah (Ma’ruf, 2016:291-292).
2.1.1.4 Jenis Permasalahan dalam Model Keputusan
Proses pengambilan keputusan pada suatu perusahan biasanya dilakukan
dengan melihat dari peristiwa yang ditimbulkan pada suatu permasalahan karena
akan lebih mudah melihat keadaan yang terjadi dalam pokok permasalahan itu
sendiri. Untuk menyelesaikan permasalahan ini sebenarnya diperlukan suatu
metode tertentu, agar penyelesaian masalah tersebut tidak menimbulkan masalah
yang baru. Ada 3 jenis permasalahan dalam model keputusan yaitu:
1. Masalah Terstruktur
Ciri-ciri masalah terstruktur yaitu:
a. Data yang digunakan dalam pengambilan keputusan mudah ditentukan,
lengkap dan sudah sangat jelas.
b. Proses pengambilan keputusan dilakukan dalam situasi yang sama dengan
yang telah diketahui dan disetujui bersama oleh semua pihak yang terlibat.
c. Permasalahan yang terdapat dalam kegiatan administrasi dan bersifat rutin.
d. Manajer yang mengambil keputusan merupakan manajer level bawah.
2. Masalah Sebagian Terstruktur
Ciri-ciri masalah sebagian terstruktur yaitu:
a. Suatu masalah yang terdapat dalam kegiatan yang sebagaian terstruktur dan
sebagian tidak terstruktur.
b. Proses pengambilan keputusan sudah ada namun masih memerlukan suatu
kebijakan dari seorang manajer untuk mengambil keputusan yang tepat dari
alternatif-alternatif yang penyelesaian masalah yang ada.
c. Data yang digunakan telah diolah.
d. Manajer pengambil keputusan adalah manajer level menengah.
3. Masalah Tidak Terstruktur
Ciri-ciri masalah tidak terstruktur yaitu:
a. Manajer pengambil keputusan adalah manajer level atas.
b. Proses pengambilan keputusan ini menuntut kematangan dan pengalaman
dari seorang manajer serta data eksternal yang mendukung sehingga diperoleh
keputusan yang baik.
c. Suatu masalah yang jarang terjadi bersifat tidak rutin (Diana, 2018: 5-6).
2.1.1.5 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusa merupakan suatu sistem berbasis komputer
yang terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan, mekanisme untuk
memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung
keputusan (Irwana, 2018: 48). Sementara itu Rosmawati (2018: 591-592)
mengungkapkan defenisinya tentang sistem pendukung keputusan yaitu sistem
yang merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem
berbasis pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga digunakan sebagai sistem
komputer yang mengolah data menjadi suatu informasi dalam pengambilan suatu
keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat dsimpulkan bahwa
sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer yang mampu memecahkan masalah baik dalam kondisi terstruktur
maupun tidak.
2.1.1.6 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
1. Karakteristik
Terdapat 7 (tujuh) karakteristik sistem pendukug keputusan menurut Sari
(2017:3-4) yaitu:
a. Menggunakan data eksternal dan internal.
b. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
c. Menggunakan beberapa model kuantitatif.
d. Terdapat dua komponen utama yaitu data dan model.
e. Mendukung seluruh kegiatan organisasi.
f. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan.
2. Kemampuan sistem pendukung keputusan adalah:
a. Memudahkan dalam melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format
data.
b. Membantu tahap-tahap pembuatan keputusan antara lain intelligensi, desain,
choice dan implementation.
c. Membantu berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.
d. Membantu pembuatan keputusan secara kelompok maupun perorangan.
e. Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen, mulai dari
manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.
f. Membantu pembuatan keputusan yang saling bergantung dan berurutan.
g. Kemudahan melakukan interaksi sistem.
h. Kemampuan pemodelan dan analisis pembuatan keputusan.
i. Membantu dalam pengambilan keputusan manajemen dalam menangani
masalah semi tersturktur dan tidak terstruktur.
2.1.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan
1. Kelebihan sistem pendukung keputusan adalah:
a. Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat
dan tepat serta hasilnya lebih akurat.
b. Memberikan keuntungan yang kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan
dengan menghemat waktu, tenaga serta biaya.
c. Walaupun suatu sistem pendukung keputusan mungkin saja tidak mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia
dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
d. Dapat memperluas kemampuan dalam pengambilan keputusan serta
memproses data atau informasi bagi para pemakainya.
e. Sistem pendukung keputusan membantu dalam mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan
tidak terstruktur.
2. Kekurangan sistem pendukung keputusan adalah:
a. Sistem pendukung keputusan terbatas untuk memberikan alternatif dari
pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengetahuan dasar serta model
dasar) pada waktu perancangan program tersebut.
b. Memiliki beberapa kemampuan manajemen serta bakat manusia yang tidak
dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya
mencerminkan persoalan sebenarnya.
c. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa sistem pendukung keputusan
dirancang untuk membantu atau mendukung pengambilan keputusan dengan
mengolah informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk mengambil
alih pengambilan keputusan.
d. Harus selalu diadakan perubahan untuk menyesuaikan keadaan lingkungan
yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.
e. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusan
biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan
(Basuki dan Cahyani, 2016: 22-23).
2.1.1.8 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri dari empat subsistem utama yaitu sebagai
berikut:
1. Subsistem Manajemen Data
Pada subsistem manajemen data terdapat basis data yang berisikan data-data
yang relevan dengan situasi yang ada dan dapat dikelola menggunakan perangkat
lunak yang disebut Database Management System (DBMS). Biasanya data yang
disimpan dan diakses melalui suatu database web server. Kemampuan yang
dibutuhkan dari manajemen basis data dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk menggabungkan berbagai variasi data melalui
pengambilan data.
b. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah.
c. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan
pengertian pemakai.
d. Kemampuan menangani data secara personal, sehingga pemakai dapat
mencoba berbagai alternatif penanganan data.
e. Kemampuan mengelola berbagai variasi data.
2. Subsistem Manajemen Model
Salah satu keunggulan SPK merupakan kemampuan dalam mengintegrasikan
akses data dan model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan
model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan database sebagai
mekanisme integrasi dan komunikasi antar model. Kemampuan yang dibutuhkan
pada subsistem manajemen model yaitu sebagai berikut:
a. Kemampuan dalam mengakses dan mengintegrasikan model-model
keputusan. Serta kemampuan dalam mengelola basis model dengan fungsi
manajemen yang analog dan manajemen database.
b. Kemampuan dalam menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.
3. Subsistem Antarmuka Pengguna
Fleksibilitas dan kekuatan karakteistik sistem pendukung keputusan
merupakan kemampuan berinteraksi antara sistem dan pemakai, yang dinamakan
subsistem user interface (antarmuka pengguna). Subsistem ini dibagi ke dalam
tiga bagian yaitu :
a. Bahasa aksi, meliputi apa yang bisa digunakan oleh pemakai dalam
berkomunikasi dengan sistem.
b. Bahasa tampilan dan presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh
pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem.
c. Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui pemakai agar
penggunaan sistem pendukung keputusan bisa efektif. Kemampuan yang
harus dimiliki oleh subsistem pendukung keputusan ini sebagai berikut:
1) Kemampuan menangani versi dialog, sesuai kondisi pemakai.
2) Kemampuan mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai alat
masukan.
3) Kemampuan menampilkan data dengan berbagai variasi format dan alat
keluaran.
4) Kemampuan untuk mendukung dan mengetahui basis pengetahuan
pemakai.
4. Subsistem Basis Pengetahuan
Subsistem basis pengetahuan merupakan subsistem yang sifatnya pilihan,
namun akan sangat menguntungkan apabila digunakan untuk menunjang tiga
subsistem utama. Subsistem ini menggunakan kecerdasan buatan sehingga sistem
dapat mengambil tindakan secara otomatis sesuai dengan keinginan pengguna
(Irawan, et al, 2019: 27-28).
2.1.2 Metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA)
Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) merupakan
suatu multiobjektif sistem mengoptimalkan dua atau lebih atribut yang saling
bertentangan secara bersamaan. Metode ini diterapkan untuk memecahkan
masalah dengan perhitungan matematika yang komples. MOORA diperkenalkan
oleh Brauers dan Zavadskas pada tahun 2006. Pada awalnya metode ini
diperkenalkan oleh Brauers pada tahun 2004 sebagai “Multi-Objective
Optimization” yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah
pengambilan keputusan yang rumit pada perusahaan dan kantor.
Berikut ini adalah algoritma penyelesaian metode MOORA menurut
Nofriansyah dan Defit (2017: 85-86) yaitu:
1. Menginput nilai kriteria pada suatu alternatif dimana nilai tersebut nantinya
akan diproses dan hasilnya akan menjadi sebuah keputusan.
2. Merubah nilai kriteria menjadi matriks keputusan berfungsi sebagai
pengukuran kinerja dari alternative I th pada atribut J th, M adalah alternatif
dan n adalah jumlah atribut dan kemudian sistem rasio dapat dikembangkan
dimana setiap kinerja dari sebuah alternatif pada sebuah atribut dibandingkan
dengan penyebut yang merupakan wakil untuk semua alternatif dari atribut
tersebut. Berikut merupakan suatu perubahan nilai kriteria menjadi sebuah
matriks keputusan: X = X11 X12 X1n
X21 X22 X2n
Xm1 Xm2 Xmn
3. Normalisasi pada metode MOORA dapat bertujuan untuk menyatukan setiap
elemen matriks sehingga elemen pada matriks memiliki nilai yang seragam.
Normalisasi pada MOORA dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai
berikut: X*ij = Xij / X2ij
4. Mengurangi nilai maximax dan minimax untuk menandakan bahwa sebuah
atribut lebih penting itu bisa dikalikan dengan bobot yang sesuai (koefisien
signifikansi). Saat atribut bobot dipertimbangkan perhitungan menggunakan
persamaan sebagai berikut: Yi = Wj X*
ij - Wj W*
ij
5. Menentukan rangking dari hasil perhitungan MOORA.
2.1.3 Pemodelan Unified Modelling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) merupakan notasi yang lengkap untuk
membuat visualisasi model pada suatu sistem. Sistem ini berisi informasi dan
fungsi, serta digunakan dalam pemodelan sistem komputer. Di dalam pemodelan
objek guna menyajikan sistem yang berorientasi pada objek pada orang lain, akan
sangat sulit dilakukan jika pemodelan tersebut dilakukan dalam bentuk kode
bahasa pemrograman. Kesulitan yang muncul adalah berupa timbulnya ketidak
jelasan dan salah interpretasi di dalam pembacaan kode pemrograman untuk
pemodelan objek tersebut (Prasetio, et al, 2020: 65).
Umumnya UML hanya menggunakan lima buah diagram yaitu Use Case
Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Deployment
Diagram.
1. Use Case Diagram
Merupakan suatu pemodelan dalam melakukan sistem informasi yang dibuat.
Use Case merupakan suatu interaksi antara satu atau lebih aktor dengan informsi
yang akan dibuat (Syahputra, 2019: 37).
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram
Simbol Nama Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem
berupa unit-unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di awal-
awal frase nama use case.
Aktor (actor) Proses, orang, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar
orang, tapi aktor belum tentu merupakan
orang; biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal frase nama aktor.
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:156-158)
2. Class Diagram
Class diagram digunakan dalam membantu visualisasi struktur kelas-kelas
dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class
diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasannya detail tiap-tiap
kelas didalam model desain dari suatu sistem (Syahputra, 2019: 42-43).
Tabel 2.2 Simbol Class Diagram
Asosiasi
(Association)
Komunikasi antar aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi
(Extend)
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri; mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman berorientasi
objek; biasanya use case tambahan memiliki
nama depan yang sama dengan use case yang
ditambahkan.
Generalisasi
(Generalization)
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebin umum dari lainnya.
Include
/uses
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
di mana use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use
case ini.
Simbol Nama Keterangan
Nama Kelas
+atribut
+operasi()
Kelas(Class) Kelas pada struktur sistem.
Antarmuka
(Interface)
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek.
Asosiasi
(Association) Relasi antarkelas dengan makna umum,
asosia biasanya disertai dengan multiplicity.
Asosiasi
Berarah
(Directed
Association)
Relasi antarkelas dengan makna kelas yang
satu digunakan oleh kelas yang lain,
asosiasi biasanya disertai dengan
multiplicity.
Sumber: Rossa AS & Shalahuddin (2016:146-147)
3. Activity Diagram
Activity diagram merupakan suatu gambaran aliran kerja atau aktivitas dari
sebuah sisten atau menu yang terdapat perangkat lunak. Menggambarkan
rangkaian aliran dari aktivitas, dan digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas
yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas
lainnya seperti use case atau interaksi (Syahputra, 2019: 38).
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:162-163)
Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum-khusus).
Kebergantungan
(Dependency) Relasi antarkelas dengan makna
kebergantungan antarkelas.
Agregasi
(Aggregation) Relasi antarkelas dengan makna semua-
bagian.
Simbol Nama Keterangan
Status Awal
(Start Point) Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal.
Aktivitas
(Activitis) Aktivitas yang dilakukan oleh sistem, dan
aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan
(Decision) Percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas
lebih dari satu.
Penggabungan
(Join) Penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Status Akhir
(End Point)
Status akhir yang dilakukan sistem,
merupakan sebuah diagram aktivitas memiliki
status akhir.
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas yang
terjadi.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek (Rosa dan Shalahuddin, 2016:165).
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram
Simbol Nama Keterangan
Aktor
(Actor)
Proses, orang, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor.
Garis Hidup
(Lifeline) Menyatakan kehidupan suatu objek.
Objek
(Object) Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya. Aktor tidak
memiliki waktu aktif.
<<create>> Pesan tipe
create
Menyatakan suatu objek membuat objek
yang lain, arah panah mengarah pada objek
yang dibuat.
1.nama_metode() Pesan tipe
call
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain
atau dirinya sendiri. Arah panah mengarah
pada objek yang memiliki metode, karena
metode yang dipanggil harus ada pada
diagram kelas sesuai dengan kelas objek
yang berinteraksi.
1.masukan Pesan tipe
send
Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data, masukan, informasi ke
objek lainnya, arah panah mengarah pada
objek yang dikirimi.
1.keluaran Pesan tipe
return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
nama objek
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:165-167)
5. Deployment Diagram
Deployment diagram dapat menunjukkan konfigurasi komponen dalam
proses eksekusi aplikasi (Rosa dan Shalahuddin, 2016:154).
Tabel 2.5 Simbol Deployment Diagram
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:154-155)
2.1.4 Perangkat Lunak yang Digunakan
2.1.4.1 Visual Paradigm
Visual paradigm adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk merancang
sebuah aplikasi atau biasa disebut dengan aplikasi rekayasa perangkat lunak.
Dengan visual paradigm sebuah aplikasi yang akan digambarkan dalam sebuah
tertentu, arah panah mengarh pada objek
yang menerima kembalian.
<<destroy>> Pesan tipe
destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada
create maka ada destroy.
Simbol Nama Deskripsi
Package Merupakan sebuah bungkusan dari satu atau
lebih node.
Node Biasanya mengacu pada perangkat keras
(hardware), perangkat lunak yang tidak
dibuat sendiri (software) jika di dalam node
disertakan komponen untuk
mengkonsistenkan rancangan maka
komponen yang diikutsertakan harus sesuai
dengan komponen sebelumnya pada diagram
komponen.
Dependency /
Kebergantungan Kebergantungan antar node, arah panah
mengarah pada node yang dipakai.
Link Relasi antar node.
rancangan simbol dan gambar tanpa koding dan menjelaskan bagaimana aplikasi
tersebut akan berjalan setelah selesai nantinya. Visual paradigm merupakan salah
satu alat bantu Unified Modelling Language (UML) yang dapat digunakan untuk
membuat Use Case Diagram, Actifity Diagram, Class Diagram, dan Sequence
Diagram (Musrifah dan Mutia, 2017: 30-31).
Gambar 2.1 Visual Paradigm 11.2
2.1.4.2 Visual Studio 2010 (vb.net)
Visual Basic merupakan salah satu developement tools untuk membangun
aplikasi dalam lingkungan Windows. Pengembangan aplikasi ini, Visual Basic
menggunakan pendekatan visual dalam merancang user interface yang berbentuk
form, sedangkan untuk codingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang
cenderung mudah dipelajari. Visual basic menjadi tools yang terkenal bagi para
pemula maupun para developer. Bahasa pemrograman VB yang dikembangkan
oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan salah satu pengembangan dari
pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose
Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.
Kelebihan dari Visual Basic memiliki Object Relational Designer (O/R
Designer) dalam membantu mengedit LINQ ke SQL yang akan dihubungkan
dengan database dan fiture lainnya, seperti WPF (Windows Presentation
Foundation) dan WCF (Windows Communication Foundation). Semua hal yang
baru merupakan kelengkapan dari aplikasi microsoft visual basic 2008 dalam
membuat media dan dokumen (Perdana dan Yani, 2019: 24).
Visual Studio 2010 (yang sering juga disebut dengan VB .Net 2010)
merupakan sebuah bahasa pemrograman dalam komputer. Dimana pengertian dari
bahasa pemrograman itu merupakan suatu perintah-perintah atau instruksi yang
dapat dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Visual
Basic Net 2010 selain disebut juga dengan bahasa pemrograman, sering juga
disebut sebagai sarana (tool) yang dapat menghasilkan program-progam aplikasi
berbasiskan windows. VB.Net 2010 merupakan bahasa pemrograman yang cukup
mudah untuk dipelajari, bagi programer pemula yang baru ingin belajar program,
lingkungan Visual Studio dapat membantu membuat program, karena bahasa
Visual Studio yang cukup sederhana dan menggunakan kata-kata bahasa Inggris
yang umum digunakan dan dapat dengan mudah dipahami.
Programmer tidak perlu menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-
format bahasa yang bermacam-macam, di dalam Visual Basic semuanya sudah
disediakan dalam pilihan-pilihan dan tinggal diambil sesuai dengan kebutuhan
programmer. Sedangkan bagi programer tingkat lanjut, kemampuan yang besar
dapat digunakan untuk membuat program-program yang kompleks, misalnya di
lingkungan net-working atau client server.
Beberapa keistimewaan Visual Studio 2010 yaitu :
1. Memiliki beberapa tambahan wizard yang baru. Wizard merupakan suatu
sarana yang dapat mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan
mengotomisasi tugas-tugas tertentu.
2. Visual Studio 2010 memiliki beberapa fitur untuk pengembangan berbagai
macam aplikasi yang diantaranya yaitu; Windows Development, Web
Development, Office Development, Sharepoint Development, Cloud
Development (Windows Azure), Silverlight Tooling, Multi-Core Development,
Customizable IDE.
3. Menggunakan platform dalam pembuatan program yang dinamakan
developer studio, dan memiliki tampilan yang sama dengan Visual C++ dan
Visual J++.
4. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang
lebih cepat dan lebih efisien dari yang sebelumnya (Gusrion, 2018: 151).
Gambar 2.2 Visual Studio 2010
2.1.4.3 MySQL Server
MySQL merupakan suatu software database server dalam memegang
kendali terbesar pada aplikasi database yang berbasis web. MySQL juga termasuk
database yang memiliki beberapa distro yang dapat dijalankan pada beberapa
platform, meski secara resmi tentu saja memiliki sebuah platform tersendiri.
Arsitektur databasenya sangat cocok bekerja pada lingkungan tersebut, dan juga
didukung oleh kemampuannya dalam berinteraksi dengan berbagai bahasa
pemrograman side-server seperti PHP, ASP, CGI dan JSP (Subagio, 2017: 2).
Gambar 2.3 MySQL
2.1.4.4 XAMPP
XAMPP merupakan suatu software web server apache yang di dalamnya
tertanam server MySQL. XAMP juga yang merupakan sebuah aplikasi vital bagi
berjalannya XAMPP dengan baik. XAMPP sendiri juga mendukung dua system
operasi yaitu windows dan Linux. Untuk linux dalam proses penginstalannya
dapat menggunakan command line sedangkan untuk windows dalam proses
penginstalannya menggunakan interface grafis sehingga lebih mudah dalam
penggunaan XAMPP di Windows di banding dengan Linux.
Gambar 2.4 XAMPP
2.1.4.5 Crystal Reports
Crystal reports merupakan salah satu paket program yang dapat digunakan
untuk menterjemahkan, membuat, dan menganalisa informasi yang terkandung ke
dalam database dan berbagai jenis laporan. Crystal reports juga dirancang dalam
membuat laporan yang digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman seperti
berbasis Windows, Borland Delphi , Visual C/C++, Visual Basic, dan Visual
Interdev. Beberapa Kelebihan dari crystal reports adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas impor hasil laporan yang dapat mendukung format-format paket
program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan
sebagainya.
2. Pembuatan laporan dengan crystal reports tidak terlalu rumit dan tidak
banyak melibatkan kode program.
3. Koneksi yang mudah karena disertai dengan beberapa form yang dapat
memudahkan koneksi.
4. Program crystal report banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan
bahasa pemrograman lainnya (Gusrion, 2018: 152-153).
Gambar 2.5 Cystal Report 13.0.4
2.2 Tinjauan Penelitian
Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan skripsi ini adalah:
1. Chintya Irwana, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul “SPK:
Analisa Metode MOORA Pada Warga Penerima Bantuan Renovasi Rumah.”
Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan dalam hal ini metode MOORA
dapat memberikan solusi dalam menentukan warga mana yang layak
menerima bantuan renovasi rumah sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
2. Abdul Rasid Hasibuan, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul
“Sistem Pendukung Keputusan Penenetuan Pemberian Bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH) Menerapkan Metode MOORA.” Hasilnya adalah
sistem pendukung keputusan pemberian bantuan Program Keluarga Harapan
(PKH) dengan pemilihan dari kepala lurah dengan memberikan surat
keteranagan kurang mampu kepada masyarakat yang terpilih mendapakan
bantuan dan keputusan yang diberikan sudah efektif dan semua yang terpilih
dapat Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah di rapatkan oleh kepala
desa dan lurah setempat untuk mendapatkan bantuan.
3. Mesran, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Menerapkan Metode MOORA.” Hasilnya adalah penentuan kriteria – kriteria
dalam pemilihan peserta Jamkesmas sangat mempengaruhi hasil perhitungan
MOORA, penerapan metode MOORA cukup mudah digunakan sebagai cara
untuk pemilihan peserta Jamkesmas karena langkah–langkah
penyelesaiannya yang cukup sederhana dan sistem pendukung keputusan
juga dapat mengatasi permasalahan pemilihan peserta Jamkesmas menjadi
lebih tersistem dan tepat pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
4. Dwika Assrani, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul “Penentuan
Penerima Bantuan Siswa Miskin Menerapkan Metode Multi Objective
Optimization on The Basis of Ratio Analysis (MOORA).” Hasilnya adalah
sistem penentuan dana BSM membantu pengambilan keputusan dalam
masalah siswa yang akan ditentukan mendapatkan dana BSM secara cepat
dan mudah dan juga hasil penentuan dana BSM untuk siswa miskin menjadi
lebih objektif karena pengambil keputusan tidak secara langsung menentukan
dan menilai siswa yang akan ditentukan.
5. Rosmawati (2018) melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Kelayakan Pengembangan Usaha Mikro Pedesaan Menerapakan
Metode MOORA.” Hasilnya adalah penerapan metode Multi Objektive
Optimization On The Basisi Of Ratio Analysis (MOORA) dalam proses
kelayakan pengembangan usaha mikro pedesaan dapat membantu untuk
mendapatkan informasi tentang daerah pedesaan yang cocok untuk
mengembangkan usahanya.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
penyelesaian masalah yang akan dibahas. Berikut ini adalah kerangka pemikiran
dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil
Menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan:
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran
Permasalahan
Ada banyak Industri Kecil Menengah yang mengajukan proposal,
sehingga muncul permasalahan di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten
Asahan khususnya bidang industri adalah sulitnya pegawai menentukan
Industri Kecil Menengah yang akan diberikan bantuan mesin.
Pengembangan
Visual Basic Net 2010 dan MySQL
Implementasi
Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin.
Hasil
Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri
Kecil Menengah Menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan.
Metode
MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis).
2.4 Tinjauan Umum Perusahaan
2.4.1 Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
Terbentuknya Dinas Tenaga Kerja pada tahun 2002 didirikan oleh Bupati
Asahan berdasarkan Undang-Undang sebagai berikut:
1. UU No.7 Darurat Tahun 1956 tentang Pelaksanaan Daerah Otonomi
Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara
(Lembaga Negara Indonesia tahun 1956 No.58).
2. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.3 tahun 2003 tentang Perubahan
Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.1 tahun 2001 tentang
Pembentukan dan Sususan Organisasi Sekretariat DPRD Kab. Asahan,
Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan tahun 2003
No.10).
3. Peraturan Daerah Kab. Asahan No, 4 tahun 2003 tentang Perubahan Pertama
atas Peraturan Kab. Asahan No.2 tahun 2001 tentang Pembentukan dan
Susunan organisasi Dinas-Dinas Daerah Kab. Asahan (Lembaran Daerah
Kabupaten Asahan tahun 2003 No.11).
4. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.5 tahun 2003 tentang Perubahan
Pertama atas Peraturan Daerah Kab. Asahan No.3 tahun 2001 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Asahan (Lembaram Daerah Kabupaten Asahan tahun 2004 No.3).
5. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 1 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan tahun
2004 No.3).
6. Pada Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.7 tahun 2016 tanggal 2
Desember 2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kab. Asahan,
berubah menjadi Dinas KetenagaKerjaan, dan Disahkan oleh Bupati Asahan
padan bulan Desember 2016.
7. Peraturan Bupati Asahan No.34 tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016
tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Tata kerja, Uraian
Tugas dan Fungsi Jabatan pada Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kab.
Asahan.
2.4.2 Visi dan Misi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
1. Visi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Asahan
Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaiman instansi
pemerintah harus membawa dan berkarya agar konsisten dan tetap eksis,
antisipatif dan produktif sesuai dengan visi dinas ketenagakerjaan kabupaten
Asahan yaitu :”Terwujudnya tenaga kerja produktif, kompetitif dan sejahtera”.
Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda bagi semua pihak yang
berkepentingan dengan Renstra, maka perlu dijelaskan makna dari kalimat visi
tersebut diatas sebagai berikut :
a. Terwujudnya adalah terlaksana, tercapai.
b. Tenaga kerja adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik dalam
hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja.
c. Produktif adalah mampu menghasilkan sesuatu menjadi lebih bermanfaat.
d. Kompetitif adalah tenaga kerja dapat bersaing dipasar kerja bebas.
e. Sejahtera adalah dapat terpenuhi kebutuhan lahiriah dan bathiniah.
2. Misi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Asahan
Misi merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka mewujudkan
visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
Adapun misinya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja.
b. Mendorong perluasan kesempatan kerja dan meningkatkan penempatan
tenaga kerja.
c. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis.
d. Dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
e. Mewujudkan jaminan kepastian hukum di bidang ketenagakerjaan menjadi
institusi andalan dan menciptakan suasana yang nyaman dan aman dalam
bekerja.
2.4.3 Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lainnya dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Berikut ini adalah struktur organisasi dari Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:
2.5 Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah menggunakan metode
MOORA memudahkan pegawai Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan untuk
mempercepat proses dalam menentukan industri kecil menengah mana yang layak
untuk mendapatkan bantuan mesin.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Kerja Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini, perlu adanya susunan kerangka kerja (frame
work) yang jelas pada setiap tahapannya. Kerangka kerja merupakan suatu
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah yang akan
dibahas. Adapun kerangka kerja yang penulis lakukan dapat dilihat dari gambar di
bawah ini:
Gambar 3.1 Kerangka Kerja
Metode Pengumpulan Data
Analisa Data
Perancangan Sistem
Uji Coba Sistem
Implementasi Sistem
Analisis Masalah
Identifikasi Masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah proses dan hasil pengenalan masalah. Adapun
masalah yang terjadi di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah ada
banyak Industri Kecil Menengah yang mengajukan proposal, sehingga muncul
permasalahan di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan khususnya bidang
industri adalah sulitnya pegawai menentukan Industri Kecil Menengah yang layak
diberikan bantuan mesin.
2. Analisis Masalah
Analisis masalah adalah menguraikan masalah sehingga lebih mudah
dipahami dan menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Berdasarkan
hasil identifikasi masalah pada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah
dengan membuat sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan hasil
terbaik untuk mempermudah pegawai dalam mengambil keputusan dalam
menentukan Industri Kecil Menengah yang layak memperoleh bantuan mesin.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan wawancara
dengan pegawai terkait di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan. Data yang
dibutuhkan adalah proposal permohonan bantuan mesin dari Industri Kecil
Menengah sejak tahun 2017-2019. Kemudian data sejarah, visi misi, struktur
organisasi dan uraian tugas dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
4. Analisis Data
Analisis Data merupakan salah cara yang dapat digunakan untuk mengolah
data yang telah diperoleh. Data proposal permohonan bantuan mesin dari Industri
Kecil Menengah sejak tahun 2017-2019 diolah dengan metode MOORA (Multi-
Objective Optimization by Ratio Analysis).
5. Perancangan Sistem
Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling
Language (UML) yang digambarkan menggunakan aplikasi Visual Paradigm dan
flowchart dan entity relationship digaram yang digambarkan dengan Microsoft
Visual Studio. Sistem pendukung keputusan dengan metode MOORA (Multi-
Objective Optimization by Ratio Analysis) akan dibangun menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic Net 2010 dan database MySQL.
6. Uji Coba Sistem
Pengujian sistem dilakukan dengan uji white box dan uji black box. Apabila
telah lulus kedua pengujian ini, maka sistem pendukung keputusan metode
MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis) dapat
diimplementasikan.
7. Implementasi Sistem
Impelementasi sistem merupakan suatu tahapan dimana sistem informasi
telah digunakan oleh pengguna. Ketika sistem telah diimplementasikan
diperolelah kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut.
3.2 Metode Penelitian
Adapun metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti. Tujuan metode penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan objek yang diteliti yaitu Pemberian bantuan Mesin kepada IKM,
berdasarkan hasil perhitungan metode Multi Objectie Optimization on The Basis
of Ratio Analysis (MOORA).
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang sifatnya sistematis dan
objektif dengan tujuan untuk memperoleh dan mengumpulkan data dan informasi
yang diteliti secara detail dan benar. Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis
melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan yang penulis lakukan adalah penelitian dan pengambilan
data-data yang diperlukan langsung ditempat penelitian. Penelitian dilakukan
denga cara :
a. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya
jawab secara langsung kepada pihak terkait yaitu Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Asahan.
b. Pengamatan (Observation) yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan atau datang langsung ke lokasi penelitian.
2. Penulisan Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku-
buku, jurnal, atau bahkan bahan kuliah yang memuat sejumlah teori yang
berhubungan dengan penulisan skripsi.
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Pada kesempatan dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil riset
tepatnya di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan jalan Turi No. 02, Kisaran.
Riset dilakukan dari bulan Maret 2020 sampai dengan Juli 2020.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Keterangan
Waktu
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi
Masalah.
2 Perumusan
Masalah.
3 Studi
Kepustakaan.
4 Seminar
proposal
5
Desain
Penelitian.
6
Pengumpulan
Data.
7 Analisis Data
8 Analisis Sistem
9
Analisis
Kebutuhan
Sistem.
10 Perancangan.
11
Implementasi
dan Pengujian.
12 Analisis Hasil
13 Seminar Hasil
14
Revisi Skripsi
15
Sidang Skripsi
BAB IV
ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1 Analisa Sistem
Analisis sistem merupakan penjelasan dari salah satu sistem yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan untuk membuat
sebuah aplikasi yang baik. Pada tahap analisis sistem ini adalah menganalisis
kebutuhan-kebutuhan yang ada.
Analisis sistem terdiri atas analisis masalah dan analisis kebutuhan sistem.
Penulis harus mengetahui aliran sistem di di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten
Asahan khususnya bidang industri agar dapat melakukan analisis masalah dan
analisis kebutuhan sistem. Berikut ini adalah aliran sistem informasi keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan adalah:
1. Calon penerima bantuan memberikan berkas kepada Pegawai Bidang Industri
di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
2. Pegawai menerima berkas calon penerima bantuan mesin dan mengecek
berkas tersebut.
3. Jika berkas calon penerima bantuan mesin diterima maka akan diarsipkan
oleh pegawai, jika ditolak maka dikembalikan kepada calon penerima
bantuan mesin.
4. Pegawai menyerahkan formulir permohonan bantuan mesin kepada calon
penerima bantuan mesin yang berkasnya diterima.
5. Calon penerima bantuan mesin mengisi formulir tersebut, dan menyerahkan
formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi kepada Pegawai.
6. Pegawai menerima formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi dan
mengarsipkannya.
7. Pegawai membuat rekap data permohonan bantuan mesin berdasarkan berkas
dan formulir permohonan sebanyak 1 (satu) rangkap.
8. Data permohonanan bantuan mesin tersebut diserahkan Pegawai kepada
Kepala Bidang Industri di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
9. Kepala Bidang membuat keputusan berdasarkan data permohonan bantuan
mesin tersebut.
10. Kepala Bidang menyerahkan data pemerima bantuan mesin kepada Pegawai
dan diteruskan kepada calon penerima bantuan mesin.
Berikut ini adalah gambar Aliran Sistem Informasi (ASI) keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan adalah:
Calon Penerima Bantuan Mesin
Pegawai Bidang Industri Kepala Bilang Industri
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
Cek Berkas
Ditolak
Diterima
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
A
Formulir Permohonan Bantuan Mesin
Formulir Permohonan Bantuan Mesin
Mengisi Formulir
Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi
A
Berkas dan Formulir Permohonan Bantuan Mesin
Membuat Rekap Data
Permohonan Mesin
Bantuan
Data Pemohonan Bantuan Mesin
Data Pemohonan Bantuan Mesin
Membuat Keputusan
Data Penerima Bantuan MesinData Penerima Bantuan Mesin
A
Data Penerima Bantuan Mesin
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi
Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi Lama (yang Sedang Berjalan)
4.1.1 Analisis Masalah
Analisis masalah merupakan identifikasi masalah yang diperlukan
sehingga dapat diketahui kebutuhan apa yang perlu disediakan untuk
pengembangan sistem dan perangkat lunak. Ada banyak Industri Kecil Menengah
yang mengajukan proposal, sehingga muncul permasalahan di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan khususnya bidang industri adalah sulitnya
Dinas Ketenagakejaan Kabupaten Asahan menyeleksi proposal untuk menentukan
Industri Kecil Menengah yang akan diberikan bantuan mesin karena kuota
bantuan mesin semakin menurun dari tahun ke tahun sementara proposal
pengajuan meningkat di tiga tahun terakhir. Berdasarkan masalah tersebut maka
solusinya adalah membuat suatu sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan.
4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dilakukan agar dapat mengatasi ketidaksesuaian
antara aplikasi yang dirancang dengan kebutuhan pengguna. Analisis kebutuhan
sistem terdiri atas aanalisis data berupa data masukan dan data keluaran, analisis
proses, analisis pengguna yang dapat menjawab siapa penggunanya, tujuan
penggunaanya dan strategi supaya sistem dapat digunakan dengan baik oleh
pengguna, analisis perangkat keras, dan analisis perangkat lunak. Analisis
kebutuhan sistem pada sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin
pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:
4.1.2.1 Analisis Data
Analisis data terdiri atas analisis data masukan (input) dan analisis data
keluaran (output). Analisis data masukan berupa data calon penerima bantuan
mesin di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan tahun 2019 menggunakan
metode MOORA.
Tabel 4.1 Data Masukan
No Nama Usaha Jenis Usaha Alamat
1 Kelompok Fazar
Surya
Makanan Ringan
Pembuatan Kripik
Desa Sei Tualang Pandau
Kec Sei Kepayang Barat
2 Kelompok Usaha
Aura
Makanan Ringan
Pembuatan Keripik
Lingkungan VIII Gambir
Baru Kec Kisaran Timur
3 Kelompok Family
Makanan Ringan
Pembuatan Kue Kering
Dusun VIII Desa Silo Jawa
Kec Bandar Pasir Mandoge
4 Pengrajin Mekar
Sari
Makanan Ringan
Pembuatan Keripik Ubi
Dusun VIII Desa Mekar
Sari Kec Buntu Pane
5 Mandiri Juang Makanan Ringan
Pembuatan Keripik
Dusun I Tegal Sari Desa
Piasahulu Kec Tinggi Raja
6 Kelompok Surya Makanan Ringan
Pembuatan Kerupuk
Dusun IX Desa Bangun
Sari Kec Silo Laut
7 Kelompok Deko
Makanan Ringan
Pembuatan Kerupuk
Dusun VIII Desa Rawang
Lama Kec Rawang Panca
Arga
8 Pengrajin Dodol
Gaplek
Makanan Ringan Sekar Sari Dusun III Desa
Rahuning II Kec Rahuning
9 Sakinah Makanan Ringan Kripik
Kulit Pisang
Dusun IV Desa Sei Alim
Hasak Kec Sei Dadap
10 Evi Bakery Makanan Ringan
Pembuatan Donat
Desa Rawang Pasar Lima
Kec Rawang Panca Arga
11 Melati Jaya Makanan Ringan
Pembuatan Keripik Ubi
Dusun VIII Jatisari Kec
Tinggiraja
12 Kelompok Bunut Makanan Ringan
Pembuatan Kue Kering
Desa Sei Silo Barat Kec
Setiajanji
13 Kelompok Melati Makanan Ringan
Pembuatan Kue
Desa Sei Silau Barat Kec
Setia Janji
14 Kelompok Usaha
Bersama Jaya
Makanan Ringan
Pembuatan Kue
Dusun I Desa Air Joman
Kec Air Joman
15 Kelompok Serasi Makanan Ringan
Pembuatan Kerupuk
Dusun II Desa Air Joman
Kec Air Joman
16 Kelompok Maju
Jaya
Makanan Ringan
Pembuatan Keripik Ubi
Desa Pulau Tanjung Kec
Teluk Dalam
17 Kelompok Berkah
Jaya
Makanan Ringan
Pembuatan Keripik Ubi
Desa Pulau Tanjung Kec
Teluk Dalam
Analisis data keluaran berupa tampilan program aplikasi sistem
pendukung keputusan menggunakan metode MOORA karena menggunakan
bahasa pemrograman Visual Basic Net 2010 dan database MySQL yang akan
dirancang pada perancangan antarmuka. Perancangan antarmuka program aplikasi
ini menggunakan perangkat lunak pendukung Microsoft Visio. Program aplikasi
ini nantinya akan dijalankan pada sistem operasi yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini.
4.1.2.2 Analisis Proses
Analisis kebutuhan proses yang berupa pemodelan data. Analisis ini
dimaksudkan untuk menggambarkan proses–proses yang terdapat di dalam
program aplikasi melalui sebuah pemodelan. Pemodelan yang digunakan oleh
penulis adalah pendekatan terstruktur dengan pemakaian Unified Modeling
Language (UML), flowchart dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang juga
telah dijelaskan pada landasan teori.
4.1.2.3 Analisis Pengguna
Pengguna merupakan orang yang mempunyai kewenangan untuk
mengakses sistem. Pada rancangan ini pengguna pada sistem ini yaitu Admin
yang merupakan Kepala Bidang Industri. Admin mempunyai akses mengelola
sistem pendukung keputusan berbasis desktop menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan mulai dari preses login, cari, tambah,
ubah, hapus, simpan, kembali, hitung, cetak, dan logout.
Tujuan penggunaan sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah di Kabupaten Asahan adalah memudahkan
Kepala Bidang untuk menentukan penerima bantuan mesin. Strategi yang
digunakan agar sistem pendukung keputusan dapat digunakan dengan baik oleh
Pengguna adalah harus dirancang dengan tampilan yang mudah dimengerti dan
mudah digunakan. Pemilihan bahasa untuk menu dan tombol yang ada pada
sistem juga harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selanjutnya, ketika sistem
telah selesai dirancang dan dibangun maka dilakukan pelatihan penggunaan
sistem untuk pengguna sebelum benar-benar diimplementasikan.
4.1.2.4 Analisis Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi
sistem ini adalah:
Tabel 4.2 Perangkat Keras
No Nama Hardware Spesifikasi Fungsi
1 Notebook a. Processor: Intel(R)
Coleron(R) CPU
1007U @ 1, 50GHz (2
CPUs), ~1, 5GHz
b. Memory:
2048MB RAM
Sebagai alat antar
muka, penampil
dan pengendali.
2 Printer Epson L3110 Alat mencetak
laporan.
4.1.2.5 Analisis Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi
sistem ini adalah:
Tabel 4.3 Perangkat Lunak
No Kebutuhan Keterangan Fungsi
1 Sistem Operasi Windows 10 Pro Mengatur atau
mengontrol kerja
perangkat keras atau
hardware dan
menjalankan aplikasi atau
software di dalam suatu
sistem komputer.
2 Aplikasi a. Microsoft Word
2010
Sebagai media penulisan
penelitian.
b. Microsoft Excell
2010
Sebagai media penulisan
datashet.
c. Visual Basic Net
2010
Sebagai bahasa
pemrograman.
d. MySQL Sebagai database system.
e. Visual Studio Sebagai text editor.
4.2 Perancangan Sistem Secara Umum
Perancangan sistem merupakan tahap penggambaran dan perencanaan dari
sistem dan berfungsi agar dapat memberikan gambaran yang jelas kepada user.
Perancangan sistem terdiri atas algoritma MOORA yang menjelaskan perhitungan
data masukan, analisis sistem yang baru yang menjelaskan aliran sistem yang
akan dirancang untuk memperbaiki sistem yang lama, Unified Modeling
Language (UML) yang menggambarkan diagram untuk sistem yang dirancang,
flowchart yang menggambarkan diagram aliran sistem, Entity Relationship
Diagram (ERD) yang menggambarkan hubungan antara basis data sistem dan
perancangan tampilan sistem yang menjelaskan gambaran sistem yang dapat
dilihat oleh pengguna.
4.2.1 Algoritma MOORA
Algoritma MOORA dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah di Dinas Ketenagakerjaan adalah:
Tabel 4.4 Alternatif
Kode Nama Alternatif
A01 Kelompok Fazar Surya
A02 Kelompok Usaha Aura
A03 Kelompok Family
A04 Pengrajin Mekar Sari
A05 Mandiri Juang
A06 Kelompok Surya
A07 Kelompok Deko
A08 Pengrajin Dodol Gaplek
A09 Sakinah
A10 Evi Bakery
A11 Melati Jaya
A12 Kelompok Bunut
A13 Kelompok Melati
A14 Kelompok Usaha Bersama Jaya
A15 Kelompok Serasi
A16 Kelompok Maju Jaya
A17 Kelompok Berkah Jaya
Tabel 4.5 Kriteria
Kode Kriteria Nama Kriteria Bobot Jenis
C1 Mayoritas Peralatan Masih Manual 0,3 Benefit
C2 Lama Usaha 0,4 Benefit
C3 Produk Belum Memenuhi Selera
Pasar
0,2 Benefit
C4 Pemasaran Produk 0,1 Benefit
Kriteria yang memakai penilaian bukan berupa angka akan di sesuaikan
dengan skala penilaian seperti di bawah ini :
Tabel 4.6 Nilai Kriteria Mayoritas Peralatan Masih Manual (C1)
Pertanyaan Nilai
Mutu Produk Kurang Baik 50
Proses Produksi Lama 100
Tabel 4.7 Nilai Kriteria Lama Usaha (C2)
Tahun Nilai
<2 20
2-4 40
4-6 60
6-8 80
>8 100
Tabel 4.8 Nilai Kriteria Produk Belum Memenuhi Selera Pasar (C3)
Pertanyaan Nilai
Pemasaran Belum Luas 50
Produk Belum Bisa Masuk Pusat Perbelanjaan 80
Produk Belum Bisa Diimport 100
Tabel 4.9 Nilai Kriteria Pemasaran Produk (C4)
Pertanyaan Nilai
Luar Negeri 50
Provinsi 80
Kabupaten 100
Tabel 4.10 Pemberian Nilai Setiap Alternatif
Alternatif C1 C2 C3 C4
A01 50 40 80 80
A02 50 40 80 100
A03 50 60 50 100
A04 100 40 50 100
A05 100 40 80 100
A06 100 60 100 80
A07 50 80 80 100
A08 50 60 80 80
A09 100 60 50 80
A10 50 20 80 80
A11 50 40 50 80
A12 100 40 80 50
A13 100 40 50 80
A14 50 80 50 100
A15 50 80 100 80
A16 50 60 80 100
A17 100 40 50 50
Berdasarkan data di atas dapat diperoleh matriks keputusan dalam tabel
berikut :
Tabel 4.11 Matriks Keputusan
50 40 80 80
50 40 80 100
50 60 50 100
100 40 50 100
100 40 80 100
100 60 100 80
50 80 80 100
50 60 80 80
100 60 50 80
50 20 80 80
50 40 50 80
100 40 80 50
100 40 50 80
50 80 50 100
50 80 100 80
50 60 80 100
100 40 50 50
Selanjutnya adalah melakukan normalisasi matriks untuk menghitung nilai
masing-masing kriteria :
C1 = √502 + 502 + 502 + 1002 + 1002 + 1002 + 502 + 502 + 1002 + 502 + 502 +
1002 + 1002 + 502 + 502 + 502 + 1002 = √95.000
= 2.500 + 2.500 + 2.500 + 10.000 + 10.000 + 10.000 + 2.500 + 2.500 +
10.000 + 2.500 + 2.500 + 10.000 + 10.000 + 2.500 + 2.500 + 2.500 +
10.000
= √95.000 = 308,2207
A01 = 50/308,2207
= 0,1622
A02 = 50/308,2207
= 0,1622
A03 = 50/308,2207
= 0,1622
A04 = 100/308,2207
= 0,3244
A05 = 100/308,2207
= 0,3244
A06 = 100/308,2207
= 0,3244
A07 = 50/308,2207
= 0,1622
A08 = 50/308,2207
= 0,1622
A09 = 100/308,2207
= 0,3244
A10 = 50/308,2207
= 0,1622
A11 = 50/308,2207
= 0,1622
A12 = 100/308,2207
= 0,3244
A13 = 100/308,2207
= 0,3244
A14 = 50/308,2207
= 0,1622
A15 = 50/308,2207
= 0,1622
A16 = 50/308,2207
= 0,1622
A17 = 100/308,2207
= 0,3244
C2 = √402 + 402 + 602 + 402 + 402 + 602 + 802 + 602 + 602 + 202 + 402 + 402
+ 402 + 802 + 802 + 602 + 402 = √50.400
= 1.600 + 1.600 + 3.600 + 1.600 + 1.600 + 3.600 + 6.400 + 3.600 +
3.600 + 400 + 1.600 + 1.600 + 1.600 + 6.400 + 6.400 + 3.600 + 1.600
= √50.400 = 224,4994
A01 = 40/224,4994
= 0,1782
A02 = 40/224,4994
= 0,1782
A03 = 60/224,4994
= 0,2673
A04 = 40/224,4994
= 0,1782
A05 = 40/224,4994
= 0,1782
A06 = 60/224,4994
= 0,2673
A07 = 80/224,4994
= 0,3564
A08 = 60/224,4994
= 0,2673
A09 = 60/224,4994
= 0,2673
A10 = 20/224,4994
= 0,0891
A11 = 40/224,4994
= 0,1782
A12 = 40/224,4994
= 0,1782
A13 = 40/224,4994
= 0,1782
A14 = 80/224,4994
= 0,3563
A15 = 80/224,4994
= 0,3563
A16 = 60/224,4994
= 0,2673
A17 = 40/224,4994
= 0,1782
C3 = √802 + 802 + 502 + 502 + 802 + 1002 + 802 + 802 + 502 + 802 + 502 +
802 + 502 + 502 + 1002 + 802 + 502 = √88.700
= 6.400 + 6.400 + 2.500 + 2.500 + 6.400 + 10.000 + 6.400 + 6.400 +
2.500 + 6.400 + 2.500 + 6.400 + 2.500 + 2.500 + 10.000 + 6.400 +
2.500
= √88.700 = 297,8255
A01 = 80/297,8255
= 0,2686
A02 = 80/297,8255
= 0,2686
A03 = 50/297,8255
= 0,1679
A04 = 50/297,8255
= 0,1679
A05 = 80/297,8255
= 0,2686
A06 = 100/297,8255
= 0,3358
A07 = 80/297,8255
= 0,2686
A08 = 80/297,8255
= 0,2686
A09 = 50/297,8255
= 0,1679
A10 = 80/297,8255
= 0,2686
A11 = 50/297,8255
= 0,1679
A12 = 80/297,8255
= 0,2686
A13 = 50/297,8255
= 0,1679
A14 = 50/297,8255
= 0,1679
A15 = 100/297,8255
= 0,3358
A16 = 80/297,8255
= 0,2686
A17 = 50/297,8255
= 0,1679
C4 = √802 + 1002 + 1002 + 1002 + 1002 + 802 + 1002 + 802 + 802 + 802 + 802
+ 502 + 802 + 1002 + 802 + 10002 + 502 = √126.200
= 6.400 + 10.000 + 10.000 + 10.000 + 10.000 + 6.400 + 10.000 + 6.400
+ 6.400 + 6.400 + 6.400 + 2.500 + 6.400 + 10.000 + 6.400 + 10.000 +
2.500
= √126.200 = 355,2464
A01 = 80/355,2464
= 0,2252
A02 = 100/355,2464
= 0,2815
A03 = 100/355,2464
= 0,2815
A04 = 100/355,2464
= 0,2815
A05 = 100/355,2464
= 0,2815
A06 = 80/355,2464
= 0,2252
A07 = 100/355,2464
= 0,2815
A08 = 80/355,2464
= 0,2252
A09 = 80/355,2464
= 0,2252
A10 = 80/355,2464
= 0,2252
A11 = 80/355,2464
= 0,2252
A12 = 50/355,2464
= 0,1407
A13 = 80/355,2464
= 0,2252
A14 = 100/355,2464
= 0,2815
A15 = 80/355,2464
= 0,2252
A16 = 100/355,2464
= 0,2815
A17 = 50/355,2464
= 0,1407
Maka dapat dilihat matriks ternormalisasi berikut,yaitu :
Tabel 4.12 Matriks Normalisasi
0,1622 0,1782 0,2686 0,2252
0,1622 0,1782 0,2686 0,2815
0,1622 0,2673 0,1679 0,2815
0,3244 0,1782 0,1679 0,2815
0,3244 0,1782 0,2686 0,2815
0,3244 0,2673 0,3358 0,2252
0,1622 0,3563 0,2686 0,2815
0,1622 0,2673 0,2686 0,2252
0,3244 0,2673 0,1679 0,2252
0,1622 0,0891 0,2686 0,2252
0,1622 0,1782 0,1679 0,2252
0,3244 0,1782 0,2686 0,1407
0,3244 0,1782 0,1679 0,2252
0,1622 0,3563 0,1679 0,2815
0,1622 0,3563 0,3358 0,2252
0,1622 0,2673 0,2686 0,2815
0,3244 0,1782 0,1679 0,1407
Hasil perkalian dengan bobot kriteria:
C1= A01 = 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,3244 = 0,0973
= 0,3 x 0,3244 = 0,0973
= 0,3 x 0,3244 = 0,0973
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,3244 = 0,0973
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,3244 = 0,0973
= 0,3 x 0,3244 = 0,0973
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,1622 = 0,0487
= 0,3 x 0,3244 = 0,0973
C2= A02 = 0,4 x 0,1782 = 0,0713
= 0,4 x 0,1782 = 0,0713
= 0,4 x 0,2673 = 0,1069
= 0,4 x 0,1782 = 0,0713
= 0,4 x 0,1782 = 0,0713
= 0,4 x 0,2673 = 0,1069
= 0,4 x 0,3563 = 0,1425
= 0,4 x 0,2673 = 0,1069
= 0,4 x 0,2673 = 0,1069
= 0,4 x 0,0891 = 0,0356
= 0,4 x 0,1782 = 0,0713
= 0,4 x 0,1782 = 0,0713
= 0,4 x 0,1782 = 0,0713
= 0,4 x 0,3563 = 0,1425
= 0,4 x 0,3563 = 0,1425
= 0,4 x 0,2673 = 0,1069
= 0,4 x 0,2673 = 0,0713
C3= A03 = 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,1679 = 0,0336
= 0,2 x 0,1679 = 0,0336
= 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,3358 = 0,0672
= 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,1679 = 0,0336
= 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,1679 = 0,0336
= 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,1679 = 0,0336
= 0,2 x 0,1679 = 0,0336
= 0,2 x 0,3358 = 0,0672
= 0,2 x 0,2686 = 0,0537
= 0,2 x 0,1679 = 0,0336
C4= A04 = 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,2815 = 0,0281
= 0,1 x 0,2815 = 0,0281
= 0,1 x 0,2815 = 0,0281
= 0,1 x 0,2815 = 0,0281
= 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,2815 = 0,0281
= 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,1407 = 0,0141
= 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,2815 = 0,0281
= 0,1 x 0,2252 = 0,0225
= 0,1 x 0,2815 = 0,0281
= 0,1 x 0,1407 = 0,0141
Maka hasilnya dapat dilihat pada matriks dibawah ini:
Tabel 4.13 Hasil Perkalian Dengan Bobot Kriteria
0,0487 0,0713 0,0537 0,0225
0,0487 0,0713 0,0537 0,0281
0,0487 0,1069 0,0336 0,0281
0,0973 0,0713 0,0336 0,0281
0,0973 0,0713 0,0537 0,0281
0,0973 0,1069 0,0672 0,0225
0,0487 0,1425 0,0537 0,0281
0,0487 0,1069 0,0537 0,0225
0,0973 0,1069 0,0336 0,0225
0,0487 0,0356 0,0537 0,0225
0,0487 0,0713 0,0336 0,0225
0,0973 0,0713 0,0537 0,0141
0,0973 0,0713 0,0336 0,0225
0,0487 0,1425 0,0336 0,0281
0,0487 0,1425 0,0672 0,0225
0,0487 0,1069 0,0537 0,0281
0,0973 0,0713 0,0336 0,0141
Tabel 4.14 Pencarian Nilai Yi
Alternatif Max (C1 + C2 + C3 + C4) Yi = Max
A01 (0,0487 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0225) 0,1962
A02 (0,0487 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0281) 0,2018
A03 (0,0487 + 0,1069 + 0,0336 + 0,0281) 0,2173
A04 (0,0937 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0281) 0,2303
A05 (0,0937 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0281) 0,2505
A06 (0,0937 + 0,1069 + 0,0672 + 0,0225) 0,2939
A07 (0,0487 + 0,1425 + 0,0537 + 0,0281) 0,2731
A08 (0,0487 + 0,1069 + 0,0537 + 0,0225) 0,2318
A09 (0,0937 + 0,1069 + 0,0337 + 0,0225) 0,2603
A10 (0,0487 + 0,0356 + 0,0537 + 0,0225) 0,1605
A11 (0,0487 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0225) 0,1760
A12 (0,0937 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0141) 0,2364
A13 (0,0937 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0225) 0,2247
A14 (0,0487 + 0,1425 + 0,0336 + 0,0281) 0,2529
A15 (0,0487 + 0,1425 + 0,0672 + 0,0225) 0,2809
A16 (0,0487 + 0,1069 + 0,0537 + 0,0281) 0,2374
A17 (0,0937 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0141) 0,2163
Adapun hasil perangkingan seperti berikut :
Tabel 4.15 Perangkingan
Alternatif Yi Rangking
A06 0,1962 1
A15 0,2018 2
A07 0,2173 3
A09 0,2303 4
A14 0,2505 5
A05 0,2939 6
A16 0,2731 7
A12 0,2318 8
A08 0,2603 9
A04 0,1605 10
A13 0,1760 11
A03 0,2364 12
A17 0,2247 13
A02 0,2529 14
A01 0,2809 15
A11 0,2374 16
A10 0,2163 17
4.2.2 Analisis Sistem Baru
Sistem baru merupakan sistem yang diusulkan untuk perbaikan terhadap
kekurangan yang ada pada sistem lama. Aliran sistem informasi baru dari sistem
pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah
menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
adalah:
1. Calon penerima bantuan memberikan berkas kepada Pegawai Bidang Industri
di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.
2. Pegawai menerima berkas calon penerima bantuan mesin dan mengecek
berkas tersebut.
3. Jika berkas calon penerima bantuan mesin diterima maka akan diarsipkan
oleh pegawai, jika ditolak maka dikembalikan kepada calon penerima
bantuan mesin.
4. Pegawai menyerahkan formulir permohonan bantuan mesin kepada calon
penerima bantuan mesin yang berkasnya diterima.
5. Calon penerima bantuan mesin mengisi formulir tersebut, dan menyerahkan
formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi kepada Pegawai.
6. Pegawai menerima formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi dan
mengarsipkannya.
7. Pegawai membuat rekap data permohonan bantuan mesin berdasarkan berkas
dan formulir permohonan sebanyak 1 (satu) rangkap.
8. Data permohonanan bantuan mesin tersebut dijadikan acuan Pegawai untuk
menginputkan data ke sistem pendukung keputusan.
9. Data yang telah diinputkan pegawai tersimpan di database yaitu data industri,
data persyaratan, data nilai dan data perhitungan.
10. Pegawai menghitung data tersebut dengan menggunakan metode MOORA
dan sistem menampilkan data hasil perhitungan sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin.
11. Pegawai mencetak hasi perhitungan tersebut sebanyak 2 (dua) rangkap. Hasil
perhitungan tersebut diserahan kepada Kepada Bidang.
12. Kepala Bidang menerima data hasil penerima bantuan mesin dari pegawai
sebanyak 2 (dua) rangkap dan sebanyak 1 (satu) rangkap disimpan oleh
Kepala Bidang untuk dijadikan arsip, dan satu rangkap lagi diinformasikan
kepada calon penerima bantuan mesin.
Adapun gambar Aliran Sistem Informasi (ASI) pada sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan
metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan, dapat dilihat pada
gambar 4.2 berikut:
Calon Penerima Bantuan Mesin
Pegawai Bidang Industri Kepala Bilang Industri
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
Cek Berkas
Ditolak
Diterima
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
A
Formulir Permohonan Bantuan Mesin
Formulir Permohonan Bantuan Mesin
Mengisi Formulir
Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi
A
Berkas dan Formulir Permohonan Bantuan Mesin
Membuat Rekap Data
Permohonan Bantuan
Mesin
Data Permohonan Bantuan Mesin
Hasil Penerima Bantuan Mesin
Penerima Bantuan MesinPenerima Bantuan Mesin
A
Menginputkan Data ke Sistem Pendukung Keputusan
Database
Data Industri, Persyaratan,
Nilai, Perhitungan
Menghitung Data dengan Metode Moora
Hasil Perhitungan SPK Metode
Moora Pemberian Bantuan Mesin
Mencetak Hasil Perhitungan
Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi
Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin
Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi Baru (yang Diusulkan)
4.2.3 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standart bahasa yang
digunakan untuk membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur
dalam pemrograman berorientasi objek.
1. Use Case Diagram
Use case diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan hanya mempunyai 1 (satu) aktor yaitu
Admin, dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3 Use Case Diagram
Berdasarkan gambar 4.3 diketahui use case diagram sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan
metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan mempunyai
deskripsi sebagai berikut:
1. Deskripsi Use Case Diagram Login
Deskripsi use case diagram login menjelaskan skenario login yang
dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16 Deksripsi Use Case Diagram Login
Title Skenario Melakukan Login
Aktor Admin.
Interface Form login dan halaman menu utama.
Deskripsi Admin melakukan login.
Pre-condition Admin belum melakukan login.
Basic Flow - Admin membuka form login.
- Admin menginputkan username dan password.
- Sistem memeriksa username dan password apakah
valid.
- Jika valid, sistem menampilkan halaman Admin.
- Jika tidak, sistem mengkonfirmasi bahwa kombinasi
username dan password salah di form login salah.
Post Condition Admin telah berhasil login ke halaman Admin.
Alternative(s) Flow Admin gagal login ke sistem.
2. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Industri
Deskripsi use case diagram mengelola industri menjelaskan skenario
mengelola industri yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada
tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.17 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Industri
Title Skenario Mengelola Industri
Aktor Admin.
Interface Form industri.
Deskripsi Admin mengelola industri.
Pre-condition Admin belum mengelola industri.
Basic Flow - Admin mengetik data industri yang ingin dicari.
- Admin mengklik tombol cari data industri.
- Sistem menampilkan data industri yang dicari.
- Admin mengklik tombol tambah data industri.
- Sistem menampilkan form input data industri.
- Admin menginputkan data industri di form.
- Admin mengklik tombol simpan.
- Sistem menyimpan data industri.
- Admin mengklik tombol ubah data industri.
- Sistem menampilkan form ubah data industri.
- Admin mengubah data industri yang inginkan.
- Admin mengklik tombol simpan.
- Sistem menyimpan data industri yang diubah.
- Admin memilih data industri yang akan dihapus.
- Admin mengklik tombol hapus data industri.
- Sistem memberikan pilihan yes dan no untuk
menghapus data industri.
- Jika Admin mengklik yes, maka sistem akan
menghapus data industri.
- Jika Admin mengklik no, maka sistem tidak akan
menghapus data industri.
- Admin mengklik tombol keluar.
- Sistem akan menutup form industri.
Post Condition Admin telah berhasil mengelola industri.
Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola industri.
3. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Persyaratan
Deskripsi use case diagram mengelola persyaratan menjelaskan skenario
mengelola persyaratan yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada
tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Persyaratan
Title Skenario Mengelola Persyaratan
Aktor Admin.
Interface Form persyaratan.
Deskripsi Admin mengelola persyaratan.
Pre-condition Admin belum mengelola persyaratan.
Basic Flow - Admin mengetik data persyaratan yang ingin dicari.
- Admin mengklik tombol cari data persyaratan.
- Sistem menampilkan data persyaratan yang dicari.
- Admin mengklik tombol tambah data persyaratan.
- Sistem menampilkan form input data persyaratan.
- Admin menginputkan data persyaratan di form.
- Admin mengklik tombol simpan.
- Sistem menyimpan data persyaratan.
- Admin mengklik tombol ubah data persyaratan.
- Sistem menampilkan form ubah data persyaratan.
- Admin mengubah data persyaratan yang inginkan.
- Admin mengklik tombol simpan.
- Sistem menyimpan data persyaratan yang diubah.
- Admin memilih data persyaratan yang akan dihapus.
- Admin mengklik tombol hapus data persyaratan.
- Sistem memberikan pilihan yes dan no untuk
menghapus data persyaratan.
- Jika Admin mengklik yes, maka sistem akan
menghapus data persyaratan.
- Jika Admin mengklik no, maka sistem tidak akan
menghapus data persyaratan.
- Admin mengklik tombol keluar.
- Sistem akan menutup form persyaratan.
Post Condition Admin telah berhasil mengelola persyaratan.
Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola persyaratan.
4. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Nilai
Deskripsi use case diagram mengelola nilai menjelaskan skenario
mengelola nilai yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada tabel
4.19 berikut:
Tabel 4.19 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Nilai
Title Skenario Mengelola Nilai
Aktor Admin.
Interface Form nilai.
Deskripsi Admin mengelola nilai.
Pre-condition Admin belum mengelola nilai.
Basic Flow - Admin mengetik data nilai yang ingin dicari.
- Admin mengklik tombol cari data nilai.
- Sistem menampilkan data nilai yang dicari.
- Admin mengklik tombol keluar.
- Sistem akan menutup form nilai.
Post Condition Admin telah berhasil mengelola nilai.
Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola nilai.
5. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Perhitungan
Deskripsi use case diagram mengelola perhitungan menjelaskan skenario
mengelola perhitungan yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada
tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Perhitungan
Title Skenario Mengelola Perhitungan
Aktor Admin.
Interface Form Perhitungan
Deskripsi Admin mengelola perahitungan.
Pre-condition Admin belum mengelola perhitungan.
Basic Flow - Admin mengklik tombol hitung.
- Sistem menampilkan hasil perhitungan sistem
pendukung keputusan dengan metode MOORA.
- Admin mengklik tombol cetak.
- Sistem mencetak hasil perhitungan.
- Admin mengklik tombol keluar.
- Sistem akan menutup form perhitungan.
Post Condition Admin telah berhasil mengelola perhitungan.
Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola perahitungan.
6. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Ubah Password
Deskripsi use case diagram mengelola ubah password menjelaskan
skenario mengelola ubah password yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat
dilihat pada tabel 4.21 berikut:
Tabel 4.21 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Ubah Password
Title Skenario Mengelola Ubah Password
Aktor Admin.
Interface Form ubah password.
Deskripsi Admin mengelola ubah password.
Pre-condition Admin belum mengelola ubah password.
Basic Flow - Admin menginputkan data password di form.
- Admin mengklik tombol ubah password.
- Admin mengklik tombol keluar.
- Sistem akan menutup form ubah password.
Post Condition Admin telah berhasil mengelola ubah password.
Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola ubah password.
7. Deskripsi Use Case Diagram Logout
Deskripsi use case diagram logout menjelaskan skenario logout yang
dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut:
Tabel 4.22 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Logout
Title Skenario Melakukan Logout
Aktor Admin.
Interface Form Login
Deskripsi Admin melakukan logout.
Pre-condition Admin belum melakukan logout.
Basic Flow - Admin mengklik logout..
- Sistem menampilkan form login.
Post Condition Admin telah berhasil logout.
Alternative(s) Flow Admin gagal logout.
2. Class Diagram
Class diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin
pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan terdiri atas 4 (empat) kelas yang dibangun,
dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut:
Gambar 4.4 Class Diagram
Class diagram bersifat statis yang digambarkan dengan kotak yang terbagi
atas 3 (tiga) bagian yaitu nama kelas, atribut dan operasi dengan penjelasan
gambar 4.4 sebagai berikut:
1. Kelas industri mempunyai 5 (lima) atribut yaitu kode industri, nama industri,
total, rank dan keterangan.
2. Kelas industri mempunyai 5 (lima) operasi yaitu cari, tambah, ubah, hapus
dan keluar.
3. Kelas nilai mempunyai 4 (empat) atribut yaitu ID, kode industri, kode
persyaratan dan nilai.
4. Kelas industri mempunyai 2 (dua) operasi yaitu cari, dan keluar.
5. Kelas persyaratan mempunyai 4 (empat) atribut yaitu kode persyaratan, nama
persyaratan, atribut dan bobot.
6. Kelas persyaratan mempunyai 5 (lima) operasi yaitu cari, tambah, ubah,
hapus dan keluar.
7. Kelas user mempunyai 2 (dua) atribut yaitu user dan password.
8. Kelas user tidak mempunyai operasi.
3. Activity Diagram
Adapun activity diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:
a. Activity Diagram Login
Activity diagram login menggambarkan kejadian pada saat Admin
melakukan proses login untuk memulai menggunakan sistem, seperti ditunjukkan
pada gambar 4.5 sebagai berikut:
Admin Sistem
Masuk Aplikasi
Masukkan username dan password
Tampilkan Form Login
Tampil Menu Utama
Ya
Tidak
Gambar 4.5 Activity Diagram Login
Aktivitas login dimulai dengan masuk ke aplikasi dan sistem akan
menampilkan form login. Admin memasukkan username dan password untuk
dicek validitas oleh sistem, jika valid maka proses bisa dilanjutkan ke tampilan
menu utama, sedangkan jika tidak valid maka sistem akan menampilkan form
login.
b. Activity Diagram Industri
Activity diagram industri menggambarkan kejadian pada saat Admin
melakukan proses untuk mengelola data industri, seperti ditunjukkan pada gambar
4.6 sebagai berikut:
Admin Sistem
Memilih Menu Industri
Memilih Proses
Menampilkan Form Industri
Cari Tambah Ubah Hapus Keluar
Gambar 4.6 Activity Diagram Industri
Activity diagram industri diawali dari Admin memilih menu industri dan
sistem menampilkan form industri. Admin memilih proses yang diinginkan yaitu
cari, tambah, ubah, hapus dan keluar. Adapun fungsi dari proses-proses tersebut
adalah cari untuk menampilkan data industri yang ingin dicari, tambah untuk
menampilkan form tambah data industri, ubah untuk menampilkan form ubah data
industri, hapus untuk menghapus data industri dan keluar untuk menutup form
industri.
c. Activity Diagram Persyaratan
Activity diagram persyaratan menggambarkan kejadian pada saat Admin
melakukan proses untuk mengelola data persyaratan, seperti ditunjukkan pada
gambar 4.7 sebagai berikut:
Admin Sistem
Memilih Menu Persyaratan
Memilih Proses
Menampilkan Form Persyaratan
Cari Tambah Ubah Hapus Keluar
Gambar 4.7 Activity Diagram Persyaratan
Activity diagram persyaratan diawali dari Admin memilih menu
persyaratan dan sistem menampilkan form persyaratan. Admin memilih proses
yang diinginkan yaitu cari, tambah, ubah, hapus dan keluar. Adapun fungsi dari
proses-proses tersebut adalah cari untuk menampilkan data persyaratan yang ingin
dicari, tambah untuk menampilkan form tambah data persyaratan, ubah untuk
menampilkan form ubah data persyaratan, hapus untuk menghapus data
persyaratan dan keluar untuk menutup form persyaratan.
d. Activity Diagram Nilai
Activity diagram nilai menggambarkan kejadian pada saat Admin
melakukan proses untuk mengelola data nilai, seperti ditunjukkan pada gambar
4.8 sebagai berikut:
Admin Sistem
Memilih Menu Nilai
Memilih Proses
Menampilkan Form Nilai
Cari Keluar
Gambar 4.8 Activity Diagram Nilai
Activity diagram nilai diawali dari Admin memilih menu nilai dan sistem
menampilkan form nilai. Admin memilih proses yang diinginkan yaitu cari, dan
keluar. Adapun fungsi dari proses-proses tersebut adalah cari untuk menampilkan
data nilai yang ingin dicari, dan keluar untuk menutup form nilai.
e. Activity Diagram Perhitungan
Activity diagram perhitungan menggambarkan kejadian pada saat Admin
melakukan proses untuk mengelola data perhitungan, seperti ditunjukkan pada
gambar 4.9 sebagai berikut:
Admin Sistem
Memilih Perhitungan Moora
Memilih Proses
Menampilkan Form Perhitungan
Hitung Cetak Hasil Keluar
Gambar 4.9 Activity Diagram Perhitungan
Activity diagram perhitungan diawali dari Admin memilih menu
perhitungan dan sistem menampilkan form perhitungan. Admin memilih proses
yang diinginkan yaitu hitung, cetak hasil dan keluar. Adapun fungsi dari proses-
proses tersebut adalah hitung untuk menghitung data dengan metode MOORA,
cetak hasil untuk menampilkan cetak hasil perhitungan, dan keluar untuk menutup
form perhitungan.
f. Activity Diagram Ubah Password
Activity diagram ubah password menggambarkan kejadian pada saat
Admin melakukan proses untuk mengelola data perhitungan, seperti ditunjukkan
pada gambar 4.10 sebagai berikut:
Admin Sistem
Memilih Menu Ubah Password
Memilih Proses
Menampilkan Form Ubah Password
KeluarUbah Password
Gambar 4.10 Activity Diagram Ubah Password
Activity diagram ubah password diawali dari Admin memilih menu ubah
password dan sistem menampilkan form ubah password. Admin memilih proses
yang diinginkan yaitu ubah password dan keluar. Adapun fungsi dari proses-
proses tersebut adalah ubah password untuk mengubah password, dan keluar
untuk menutup form ubah password.
g. Activity Diagram Logout
Activity diagram logout menggambarkan kejadian pada saat Admin
melakukan proses logout untun mengakhiri penggunaan sistem, seperti
ditunjukkan pada gambar 4.11 sebagai berikut:
Admin Sistem
Memilih Menu Logout Memproses Logout
Form Login
Gambar 4.11 Activity Diagram Logout
Activity diagram logout diawalai dari Admin memilih menu logout dan
sistem memprosesnya sehingga menampilkan form login.
4. Sequence Diagram
Adapun sequence diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:
a. Sequence Diagram Login
Sequence diagram login menggambarkan proses yang terjadi pada sistem
disaat aktor melakukan proses login. Sequence diagram login dari sistem
pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah
menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
ditunjukkan pada gambar 4.12 berikut:
Gambar 4.12 Sequence Diagram Login
Sequence diagram login diawali dari Admin menginputkan username dan
password untuk melakukan login. Jika username dan password yang diinputkan
benar, maka Admin akan masuk ke halaman utama. Namun, jika username dan
password yang diinputkan salah, maka akan kembali ke form login.
b. Sequence Diagram Industri
Sequence diagram industri menggambarkan proses yang terjadi pada
sistem disaat aktor melakukan proses mengelola industri. Sequence diagram
industri sistem dari pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri
kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.13 berikut:
Gambar 4.13 Sequence Diagram Industri
Sequence diagram industri diawali dari Admin memilih menu industri dan
berhasil mengaksesnya. Form industri memiliki 5 (lima) tombol proses yaitu cari
untuk mencari data industri, tambah untuk menambah data industri, ubah untuk
mengubah data industri, hapus untuk menghapus data industri dan keluar untuk
keluar dari form industri.
c. Sequence Diagram Persyaratan
Sequence diagram persyaratan menggambarkan proses yang terjadi pada
sistem disaat aktor melakukan proses mengelola persyaratan. Sequence diagram
persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada
industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.14 berikut:
Gambar 4.14 Sequence Diagram Persyaratan
Sequence diagram persyaratan diawali dari Admin memilih menu
persyaratan dan berhasil mengaksesnya. Form persyaratan memiliki 5 (lima)
tombol proses yaitu cari untuk mencari data persyaratan, tambah untuk menambah
data persyaratan, ubah untuk mengubah data persyaratan, hapus untuk menghapus
data persyaratan dan keluar untuk keluar dari form persyaratan.
d. Sequence Diagram Nilai
Sequence diagram nilai menggambarkan proses yang terjadi pada sistem
disaat aktor melakukan proses mengelola nilai. Sequence diagram nilai dari sistem
pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah
menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
ditunjukkan pada gambar 4.15 berikut:
Gambar 4.15 Sequence Diagram Nilai
Sequence diagram nilai diawali dari Admin memilih menu nilai dan
berhasil mengaksesnya. Form persyaratan memiliki 2 (dua) tombol proses yaitu
cari untuk mencari data nilai dan keluar untuk keluar dari form nilai.
e. Sequence Diagram Perhitungan
Sequence diagram perhitungan menggambarkan proses yang terjadi pada
sistem disaat aktor melakukan proses mengelola perhitungan. Sequence diagram
perhitungan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada
industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.16 berikut:
Gambar 4.16 Sequence Diagram Perhitungan
Sequence diagram perhitungan diawali dari Admin memilih menu
perhitungan dan berhasil mengaksesnya. Form perhitungan memiliki 3 (tiga)
tombol proses yaitu hitung untuk menghitung data menggunakan metode
MOORA, cetak untuk mencetak hasil perhitungan dan keluar untuk kerluar dari
form perhitungan.
f. Sequence Diagram Ubah Password
Sequence diagram ubah password menggambarkan proses yang terjadi
pada sistem disaat aktor melakukan proses mengelola ubah password. Sequence
diagram ubah password dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.17 berikut:
Gambar 4.17 Sequence Diagram Password
Sequence diagram ubah password diawali dari Admin memilih menu ubah
password dan berhasil mengaksesnya. Form ubah password memiliki 2 (dua)
tombol proses yaitu ubah data password untuk mengubah password sesuai dengan
yang diinginkan dan keluar untuk keluar dari form ubah password.
g. Sequence Diagram Logout
Sequence diagram logout menggambarkan proses logout pada sistem.
Sequence diagram logout dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.18 berikut:
Gambar 4.18 Sequence Diagram Logout
Sequence diagram logout yang menggambarkan urutan kerjadian yang
dilakukan Admin untuk melakukan proses logout. Diawali dari Admin memilih
menu logout dan berhasil mengaksesnya sehingga menampilkan form login.
5. Deployment Diagram
Deployment diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.19 berikut:
Gambar 4.19 Deployment Diagram
Deployment diagram pada sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan dimulai dengan mengaktifkan local
server yaitu XAMPP untuk mengaktifkan database dan sistem. Adapun database
yang digunakan yaitu MySQL. Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun
menggunakan Visual Basic Net 2010 merupakan bahasa pemrograman berbasis
desktop. Setelah dapat mengakses sistem, maka laporan yang ada pada sistem
dapat dicetak dengan perangkat keras yaitu printer.
4.2.4 Flowchart
Adapun flowchart dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:
1. Flowchart Login
Flowchart login dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.20 berikut:
Mulai
Input username
dan pawwsord
Validasi
Halaman Utama
Selesai
T
Y
Halaman Login
Gambar 4.20 Flowchart Login
Gambar 4.20 merupakan flowchart login. Adapun penjelasannya adalah
Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form login.
Admin menginputkan username dan password, jika benar maka sistem akan
menampilkan halaman utama sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin, dan jika salah akan kembali ke halaman form login.
2. Flowchart Menu Utama
Flowchart menu utama dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.21 berikut:
Mulai
1. Industi, 2. Persyaratan,
3. Nilai, 4. Perhitungan
Moora, 5. Ubah
Password, 6. Logout
Menu Industri
Menu Persyaratan
Menu NIlai
Menu
Perhitungan
Menu Ubah
Password
Menu Logout
Selesai
Industri
Persyaratan
Nilai
Perhitungan
Ubah Password
Gambar 4.21 Flowchart Menu Utama
Gambar 4.21 merupakan flowchart menu utama yang akan tampil ketika
Admin berhasil melakukan login. Adapun penjelasannya adalah:
1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan halaman
utama yang memberikan beberapa pilihan menu yang dapat dipilih.
2. Jika Admin memilih menu industri maka sistem akan menampilkan form
industri.
3. Jika Admin memilih menu persyaratan maka sistem akan menampilkan form
persyaratan.
4. Jika Admin memilih menu nilai maka sistem akan menampilkan form nilai.
5. Jika Admin memilih menu perhitungan maka sistem akan menampilakan
form perhitungan.
6. Jika Admin memilih menu ubah password maka sistem akan menampilkan
form ubah password.
7. Jika Admin memilih menu logout maka sistem akan menampilkan form login.
8. Dan jika Admin tidak memilih semua dari menu tampilan maka akan tetapi
berada di halaman menu utama.
3. Flowchart Industri
Flowchart industri dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.22 berikut:
Mulai
Industri
Cari
Tambah
Ubah
Hapus
Selesai
Cari Data Industri
Tambah Data Industri
Ubah Data Industri
Hapus Data Industri
Y
Y
Y
Y
T
T
T
T
KeluarKeluar dari Data
Industri
Y
Gambar 4.22 Flowchart Industri
Gambar 4.22 merupakan flowchart industri yang akan tampil ketika
Admin mengklik menu industri. Adapun penjelasannya adalah:
1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form
industri yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.
2. Jika Admin memilih tombol cari maka sistem akan menampilkan data
industri yang dicari.
3. Jika Admin memilih tombol tambah maka sistem akan menampilkan form
tambah data industri.
4. Jika Admin memilih tombol ubah maka sistem akan menampilkan form ubah
data industri.
5. Jika Admin memilih tombol hapus maka sistem akan menghapus data industri
yang dipilih.
6. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form industri.
7. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi
berada di form industri.
4. Flowchart Persyaratan
Flowchart persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.23 berikut:
Mulai
Persyaratan
Cari
Tambah
Ubah
Hapus
Keluar
Selesai
Tambah Data
Persyaratan
Cari Data Persyaratan
Ubah Data
Persyaratan
Hapus Data
Persyaratan
Keluar dari Data
Persyaratan
Y
Y
Y
Y
Y
T
T
T
T
T
Gambar 4.23 Flowchart Persyaratan
Gambar 4.23 merupakan flowchart persyaratan yang akan tampil ketika
Admin mengklik menu persyaratan. Adapun penjelasannya adalah:
1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form
persyaratan yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.
2. Jika Admin memilih tombol cari maka sistem akan menampilkan data
persyaratan yang dicari.
3. Jika Admin memilih tombol tambah maka sistem akan menampilkan form
tambah data persyaratan.
4. Jika Admin memilih tombol ubah maka sistem akan menampilkan form ubah
data persyaratan.
5. Jika Admin memilih tombol hapus maka sistem akan menghapus data
persyaratan yang dipilih.
6. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form
persyaratan.
7. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi
berada di form persyaratan.
5. Flowchart Nilai
Flowchart nilai dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.24 berikut:
Mulai
Nilai
Cari
Keluar
Selesai
Cari Data Niai
Keluar dari Data Nilai
Y
Y
T
T
Gambar 4.24 Flowchart Nilai
Gambar 4.24 merupakan flowchart nilai yang akan tampil ketika Admin
mengklik menu nilai. Adapun penjelasannya adalah:
1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form nilai
yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.
2. Jika Admin memilih tombol cari maka sistem akan menampilkan data nilai
yang dicari.
3. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form nilai.
4. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi
berada di form nilai.
6. Flowchart Perhitungan
Flowchart perhitungan dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.25 berikut:
Mulai
Perhitungan
Moora
Hitung
Cetak Hasil
Keluar
Selesai
Hitung Data
Cetak Hasil Data
Keluar dari data
Y
Y
Y
T
T
T
Gambar 4.25 Flowchart Perhitungan
Gambar 4.25 merupakan flowchart perhitungan yang akan tampil ketika
Admin mengklik menu perhitungan. Adapun penjelasannya adalah:
1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form
perhitungan yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.
2. Jika Admin memilih tombol hitung maka sistem akan menampilkan data hasil
perhitungan dengan metode MOORA.
3. Jika Admin memilih tombol cetak hasil maka sistem akan menampilkan
halaman cetak hasil perhitungan dengan metode MOORA.
4. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form
perhitungan.
5. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi
berada di form perhitungan.
7. Flowchart Ubah Password
Flowchart ubah password dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.26 berikut:
Mulai
Ubah
Password
Ubah
Password
Keluar
Selesai
Keluar dari Ubah
Password
Y
Menyimpan Data
Ubah Password
Y
T
T
Gambar 4.26 Flowchart Ubah Password
Gambar 4.26 merupakan flowchart ubah password yang akan tampil
ketika Admin mengklik menu ubah password. Adapun penjelasannya adalah:
1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form ubah
password yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.
2. Jika Admin memilih tombol ubah password maka sistem menyimpan data
password yang diubah.
3. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form ubah
password.
4. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi
berada di form ubah password.
8. Flowchart Logout
Flowchart logout dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.27 berikut:
Mulai
Logout
Halaman Login
Selesai
Gambar 4.27 Flowchart Logout
Gambar 4.27 merupakan flowchart logout yang akan tampil ketika Admin
mengklik menu logout. Adapun penjelasannya adalah:
1. Admin memulai program, kemudian memilih menu logout.
2. Sistem akan memproses logout dan menampilkan halaman login.
4.2.5 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan bagian penting pada sistem informasi,
karena diperlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut.
Adapun perancangan basis data yang dibuat adalah Entity Relationship Diagram
(ERD) dan struktur data, dapat dilihat sebagai berikut:
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) pada sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
4.28 berikut:
Industri
Persyaratan
Nilai
User
Input
Kode Industri
Nama Industri
Keterangan
Rank
Total
ID
Kode Industri
Kode Persyaratan
Nilai
Administrator
Input
Input Input
User Password
Kode Persyaratan
Nama Persyaratan
Atribut
Bobot
Gambar 4.28 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada
industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan mempunyai 4 (empat) entity yaitu industri,
nilai, persyaratan dan user. Entity industri mempunyai 5 (lima) atribut yaitu kode
industri, nama industri, total, rank dan keterangan. Entity nilai mempunyai 4
(empat) atribut yaitu ID, kode industri, kode persyaratan dan nilai. Entity
persyaratan mempunyai 4 (empat) atribut yaitu kode persyaratan, nama
persyaratan, atribut dan bobot. Entity user mempunyai 2 (dua) atribut yaitu user
dan password.
2. Struktur Data
Struktur data merupakan data yang diatur dalam record dimana file
tersebut memanipulasi data. Desain tabel dalam sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:
a. Tabel Industri
primary key : kode_industri
fungsi : menyimpan data industri yang diinputkan oleh Admin.
Tabel 4.23 Industri
No Field Type Size Description
1. kode_industri Varchar 16 Kode Industri
2. nama_industri Varchar 255 Nama Industri
3. keterangan Varchar 255 Keterangan
4. Rank Integer 11 Ranking
5. Total Double - Total
b. Tabel Nilai
primary key : ID
fungsi : menyimpan data nilai yang diinputkan oleh Admin.
Tabel 4.24 Nilai
No Field Type Size Description
1. ID Integer 11 ID
2. kode_industri Varchar 16 Kode Industri
3. kode_persyaratan Varchar 16 Kode Persyaratan
4. Nilai Double - Nilai
c. Tabel Persyaratan
primary key : kode_persyaratan
fungsi : menyimpan data persyaratan yang diinputkan oleh Admin.
Tabel 4.25 Persyaratan
No Field Type Size Description
1. kode_persyaratan Varchar 16 Kode Persyaratan
2. nama_persyaratan Varchar 255 Nama Persyaratan
3. atribut Varchar 255 Atribut
4. bobot Double - Bobot
d. Tabel User
primary key : user
fungsi : menyimpan data user yang diinputkan oleh Admin.
Tabel 4.26 User
No Field Type Size Description
1. User Varchar 16 Username
2. Pass Varchar 16 Password
4.2.6 Perancangan Antar Muka (User Interface)
Perancangan antar muka (user interface) merupakan salah satu jenis
perancangan yang digunakan untuk menggambarkan antar muka yang akan
digunakan pada pembuatan aplikasi. Berikut ini adalah perancangan tampilan
pada sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil
menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten
Asahan:
a. Perancangan Tampilan Form Login
Perancangan tampilan form login dari sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
4.29 berikut:
Gambar 4.29 Form Login
Sebelum semua Admin bisa masuk ke dalam sistem maka harus
melakukan login terlebih dahulu. Jika username dan password yang diinputkan
benar, maka Admin berhasil melakukan login dan memiliki hak akses penuh
untuk masuk ke halaman berikutnya.
b. Perancangan Tampilan Halaman Menu Utama
Perancangan tampilan halaman menu utama dari sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan
metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada
gambar 4.30 berikut:
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah Menggunakan Metode Moora Di Dinas Ketenagakerjaan
Industri
icon icon icon iconiconicon
Persyaratan Nilai PerhitunganUbah
PasswordLogout
x
Gambar
Gambar 4.30 Halaman Menu Utama
Setelah Admin berhasil melakukan login maka akan mempunyai hak akses
terhadap sistem yang mempunyai 6 (enam) buah menu yaitu industri, persyaratan,
nilai, perhitungan, ubah password dan logout. Tiap-tiap menu tersebut apabila
diklik akan menampilkan form dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
c. Perancangan Tampilan Form Industri
Perancangan tampilan form industri dari sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
4.31 berikut:
Cari
Kode_Industri Nama_industri Keteranga
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
Aksi
Tambah Ubah Hapus Keluar
Data Industri x
Gambar 4.31 Form Industri
Form industri akan tampil ketika menu industri dipilih. Semua data
industri yang ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa data kode industri,
nama industri dan keterangan. Adapun fungsi dari tombol-tombol pada form
industri adalah:
1. Tombol cari berfungsi menampilkan data industri yang ingin dicari.
2. Tombol tambah berfungsi menampilkan form tambah data industri.
3. Tombol ubah berfungsi menampilkan form ubah data industri.
4. Tombol hapus berfungsi menghapus data industri.
5. Tombol keluar berfungsi menutup form data industri.
d. Perancangan Tampilan Form Input/Edit Data Industri
Perancangan tampilan form input/edit data industri dari sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan
metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada
gambar 4.32 berikut:
Input/Edit Data Industri
Kode Industri*
Nama Industri*
Keterangan
Simpan Keluar
x
Gambar 4.32 Form Input/Edit Data Industri
Form input/edit data industri akan tampil ketika Admin mengklik tombol
tambah atau edit. Form tersebut mempunyai 3 (tiga) field yaitu kode industri,
nama industri dan keterangan, juga mempunyai 2 (dua) tombol yaitu simpan dan
keluar. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data yang telah diinputkan
dan tombol keluar berfungsi untuk menutup form input/edit data industri.
e. Perancangan Tampilan Form Persyaratan
Perancangan tampilan form persyaratan dari sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
4.33 berikut:
Data Persyaratan
Cari
Kode_Persyaratan Nama_Persyaratan Bobot Atribut
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
Simpan Ubah Hapus Keluar
Aksi
x
Gambar 4.33 Form Persyaratan
Form persyaratan akan tampil ketika menu persyaratan dipilih. Semua data
persyaratan yang ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa data kode
persyaratan, nama persyaratan, bobot dan atribut. Adapun fungsi dari tombol-
tombol pada form persyaratan adalah:
1. Tombol cari berfungsi menampilkan data persyaratan yang ingin dicari.
2. Tombol tambah berfungsi menampilkan form tambah data persyaratan.
3. Tombol ubah berfungsi menampilkan form ubah data persyaratan.
4. Tombol hapus berfungsi menghapus data persyaratan.
5. Tombol keluar berfungsi menutup form data persyaratan.
f. Perancangan Tampilan Form Input/Edit Data Persyaratan
Perancangan tampilan form input/edit data persyaratan dari sistem
pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah
menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
ditunjukkan pada gambar 4.34 berikut:
Input/Edit Data Persyaratan
Kode Persyaratan*
Nama Persyaratan*
Bobot Persyaratan
Atribut
Simpan Keluar
x
Gambar 4.34 Form Input/Edit Data Persyaratan
Form input/edit data industri akan tampil ketika Admin mengklik tombol
tambah atau edit. Form tersebut mempunyai 3 (tiga) field yaitu kode industri,
nama industri dan keterangan, juga mempunyai 2 (dua) tombol yaitu simpan dan
keluar. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data yang telah diinputkan
dan tombol keluar berfungsi untuk menutup form input/edit data industri.
g. Perancangan Tampilan Form Nilai
Perancangan tampilan form nilai dari sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
4.35 berikut:
Perhitungan Metode Moora
Data Bobot Normal Normalisasi Terbobot Total
Aksi
HitungCetak
HasilKeluar
x
Kode NamaMayoritas Peralatan
Masih ManualLama Usaha
Produk Belum
Memenuhi Selera PasarPemasaran Produk
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
Gambar 4.35 Form Nilai
Form nilai akan tampil ketika menu nilai dipilih. Semua data nilai yang
ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa data kode, data nama, mayoritas
peralatan masih manual, lama usaha, produk belum memenuhi selera pasar dan
pemasaran masih lokal. Adapun fungsi dari tombol-tombol pada form persyaratan
adalah:
1. Tombol cari berfungsi menampilkan data nilai yang dicari.
2. Tombol keluar berfungsi menutup form data nilai.
h. Perancangan Tampilan Form Perhitungan MOORA
Perancangan tampilan form perhitungan MOORA dari sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan
metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada
gambar 4.36 berikut:
Perhitungan Metode Moora
Data Bobot Normal Normalisasi Terbobot Total
Aksi
HitungCetak
HasilKeluar
x
Kode NamaMayoritas Peralatan
Masih ManualLama Usaha
Produk Belum
Memenuhi Selera Pasar
Pemasaran Masih
Lokal
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
Gambar 4.36 Form Perhitungan MOORA
Form perhitungan MOORA akan tampil ketika menu perhitungan dipilih.
Semua data perhitungan yang ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa
data bobot normal, data normalisasi, data terbobot dan total. Adapun fungsi dari
tombol-tombol pada form perhitungan adalah:
1. Tombol hitung berfungsi menghitung data yang telah diinputkan
menggunakan perhitungan metode MOORA.
2. Tombol cetak hasil berfungsi mencetak data yang telah dihitung.
3. Tombol keluar berfungsi menutup form perhitungan.
i. Perancangan Tampilan Cetak Hasil Perhitungan
Perancangan tampilan cetak hasil perhitungan dari sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan
metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada
gambar 4.37 berikut:
Laporan
Export Report
ReportRefresh
Toggle
Parameter
Panel
Toggle Group
Tree
Find
TexZoom
Main Report
Laporan Hasil Perhitungan
Kode Nama Keterangan Total Rangkin
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
x-
Gambar 4.37 Cetak Hasil Perhitungan
Tampilan cetak hasil perhitungan akan tampil ketika tombol cetak pada
form perhitungan dipilih. Adapun informasi yang terdapat di halaman cetak hasil
perhitungan adalah kode, nama, keterangan, total dan ringking.
j. Perancangan Tampilan Form Ubah Password
Perancangan tampilan form ubah password dari sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan
metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada
gambar 4.38 berikut:
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah Menggunakan Metode Moora Di Dinas Ketenagakerjaan
icon icon icon icon iconicon
Industri Persyaratan Nilai PerhitunganUbah
PasswordLogout
Ubah Password
Password Lama
Password Baru
Konfirmasi Password
Baru
Ubah Password Keluar
x-
x
Gambar 4.38 Form Ubah Password
Form ubah password akan tampil ketika Admin mengklik menu ubah
password. Form tersebut mempunyai 3 (tiga) field yaitu password lama, password
baru dan konfirmasi password baru, juga mempunyai 2 (dua) tombol yaitu simpan
dan keluar. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data password yang telah
diinputkan dan tombol keluar berfungsi untuk menutup form ubah password.
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5.1 Implementasi
Implementasi merupakan kelanjutan dari tahap perancangan sistem yang
telah dirancang pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini difokuskan kepada
penerapan sistem yang dirancang kepada bahasa pemrograman yang sesuai,
sehingga akan diperoleh hasilnya dapat dioperasikan dan digunakan sesuai
kebutuhan. Tujuan implementasi sistem adalah menguji dan mendokumentasikan
program-program dari dokumen perancangan sistem yang telah disetujui,
memastikan bahwa pemakai dapat mengoperasikan sistem yakni dengan
mempersiapkan secara manual pemakai serta melatih pemakai dan
mempertimbangkan bahwa sistem memenuhi permintaaan pemakai yakni dengan
menguji secara keseluruhan.
5.1.1 Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data (database) dilakukan dengan menggunakan
MySQL. Implementasi basis data pada sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.1 berikut:
Gambar 5.1 Tampilan Tabel-Tabel Database
Tabel-tabel pada db_spk_moora_pemberianbantuanmesin terdiri atas
tb_industri, tb_nilai, tb_persyaratan, dan tb_user. Berikut ini adalah
penjelasannya:
1. Tabel Industri
Tabel industri dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin
pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.2 berikut:
Gambar 5.2 Tampilan Tabel Industri
Tabel industri berfungsi untuk menyimpan data-data industri yang
diinputkan ke sistem. Tabel industri mempunyai beberapa atribut yaitu
kode_industri, nama_industri, keterangan, rank dan total. Adapun yang menjadi
primary key pada tabel industri adalah kode_industri.
2. Tabel Nilai
Tabel nilai dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin
pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.3 berikut:
Gambar 5.3 Tampilan Tabel Nilai
Tabel nilai berfungsi untuk menyimpan data-data nilai yang diinputkan ke
sistem. Tabel nilai mempunyai beberapa atribut yaitu ID, kode_industri,
kode_persyaratan dan nilai. Adapun yang menjadi primary key pada tabel industri
adalah ID.
3. Tabel Persyaratan
Tabel persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.4 berikut:
Gambar 5.4 Tampilan Tabel Persyaratan
Tabel persyaratan berfungsi untuk menyimpan data-data persyaratan yang
diinputkan ke sistem. Tabel persyaratan mempunyai beberapa atribut yaitu
kode_persyaratan, nama_persyaratan, atribut dan bobot. Adapun yang menjadi
primary key pada tabel persyaratan adalah kode_persyaratan.
4. Tabel User
Tabel user dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin
pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.5 berikut:
Gambar 5.5 Tampilan Tabel User
Tabel user berfungsi untuk menyimpan data-data user yang diinputkan ke
sistem. Tabel user mempunyai beberapa atribut yaitu user dan pass. Adapun yang
menjadi primary key pada tabel user adalah user.
5.1.2 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman program yang
dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah sistem
pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah
menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:
1. Tampilan Form Login
Tampilan form login dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.6 berikut:
Gambar 5.6 Tampilan Form Login
Gambar 5.6 merupakan tampilan dari form login yang memiliki 2 (dua)
buah label yaitu username dan password. Ketika keduanya diisi dengan benar dan
kemudian meng-klik tombol login maka akan menampilkan halaman utama
administrator. Namun, jika admin menginputkan username dan password yang
salah makan akan muncul kotak dialog yang menginformasikan bahwa salah
kombinasi username dan password.
2. Tampilan Halaman Utama Administrator
Halaman utama administrator yang terbuka secara otomatis ketika
administrator menginputkan username dan password yang sesuai. Halaman utama
administrator memiliki 6 (enam) buah menu yang akan menampilkan halaman-
halaman lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tampilan halaman utama
administrator dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada
industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.7 berikut:
Gambar 5.7 Tampilan Halaman Utama Administrator
Gambar 5.7 merupakan tampilan halaman utama administrator yang terdiri
atas menu industri, menu persyaratan, menu nilai, menu perhitungan, menu ubah
password dan menu logout.
3. Tampilan Form Industri
Tampilan form industri dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesinpada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.8 berikut:
Gambar 5.8 Tampilan Form Industri
Gambar 5.8 merupakan tampilan form industri yang menampilkan data
industri yang telah diinputkan oleh admin. Data yang dapat diperoleh dari form
industri adalah kode industri, nama industri dan keterangan. Aksi yang dapat
dilakukan pada form industri ini adalah cari, tambah, ubah, hapus dan keluar.
4. Tampilan Form Tambah Industri
Tampilan form tambah industri dari sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
5.9 berikut:
Gambar 5.9 Tampilan Form Tambah Industri
Gambar 5.9 merupakan tampilan form tambah industri yang mempunyai 3
(tiga) buah label yaitu kode industri, nama industri dan keterangan. Form tambah
industri juga mempunya 2 (dua) buah tombol aksi yaitu simpan dan keluar.
5. Tampilan Form Persyaratan
Tampilan form persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.10 berikut:
Gambar 5.10 Tampilan Form Persyaratan
Gambar 5.10 merupakan tampilan form persyaratan yang menampilkan
data persyaratan yang telah diinputkan oleh admin. Data yang dapat diperoleh dari
form persyaratan adalah kode persyaratan, nama persyaratan, bobot dan atribut.
Aksi yang dapat dilakukan pada form persyaratan ini adalah cari, tambah, ubah,
hapus dan keluar.
6. Tampilan Form Tambah Persyaratan
Tampilan form tambah persyaratan dari sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
5.11 berikut:
Gambar 5.11 Tampilan Form Tambah Persyaratan
Gambar 5.11 merupakan tampilan form tambah persyaratan yang
mempunyai 4 (empat) buah label yaitu kode persyaratan, nama persyaratan, bobot
persyaratan dan atribut. Form tambah persyaratan juga mempunya 2 (dua) buah
tombol aksi yaitu simpan dan keluar.
7. Tampilan Form Nilai
Tampilan form nilai dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.12 berikut:
Gambar 5.12 Tampilan Form Nilai
Gambar 5.12 merupakan tampilan form nilai yang menampilkan data nilai
yang telah diinputkan oleh admin. Data yang dapat diperoleh dari form nilai
adalah kode, nama, mayoritas peralatan masih manual, lama usaha, produk belum
memenuhi selera pasar dan pemasaran masih lokal,. Aksi yang dapat dilakukan
pada form persyaratan ini adalah cari.
8. Tampilan Form Perhitungan
Tampilan form perhitungan dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.13 berikut:
Gambar 5.13 Tampilan Form Perhitungan
Gambar 5.13 merupakan tampilan form perhitungan yang menampilkan
semua data hasil perhitungan. Aksi yang dapat dilakukan pada form perhitungan
ini adalah hitung, cetak hasil dan keluar.
9. Tampilan Laporan Hasil Perhitungan
Tampilan laporan hasil perhitungan dari sistem pendukung keputusan
pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode
MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar
5.14 berikut:
Gambar 5.14 Tampilan Laporan Hasil Perhitungan
Gambar 5.14 merupakan tampilan laporan hasil perhitungan yang
menampilkan data berupa kode, nama, keterangan, total dan ranking. Laporan
hasil perhitungan akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
10. Tampilan Form Password
Tampilan form password dari sistem pendukung keputusan pemberian
bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.15 berikut:
Gambar 5.15 Tampilan Form Password
Gambar 5.15 merupakan tampilan form password yang harus diisi jika
ingin mengubah password. Form tersebut terdiri atas password lama, password
baru dan konfirmasi password baru. Ketiganya harus diisi, jika tidak maka akan
gagal dalam mengubah password. Apabila sudah mengisi ketiga label tersebut,
maka klik tombol simpan maka data tersebut akan tersimpan ke database.
5.2 Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan
perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga
mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah
untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang
handal. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box.
Adapun pengujian black box ini tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi
dalam sistem atau perangkat lunak, yang diuji adalah masukan serta keluarannya.
Dengan berbagai masukan yang diberikan apakah sistem atau perangkat lunak
memberikan keluaran seperti yang diharapkan atau tidak. Berikut ini adalah
pengujian black box pada sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin
pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:
1. Pengujian Halaman Login
Pengujian halaman login yang mana admin mempunyai hak akses penuh
dalam pengelolaan data. Pengujian halaman login ini dilakukan dengan
menggunakan validasi terhadap data username dan password dan hak akses yang
dimasukan, apabila data masukan valid maka login sukses tetapi apabila data
masukan tidak valid maka login gagal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 5.1 Pengujian Form Login
Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status
Tombol login Meng-klik tombol
login.
Dapat login ke
sistem.
Berhasil.
Input username. Salah meng-inputkan
username.
Tampilkan pesan
kesalahan kombinasi
username.
Berhasil.
Input password. Salah meng-inputkan
password.
Tampilkan pesan
kesalahan kombinasi
password.
Berhasil.
2. Pengujian Form Industri
Pengujian form industri merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah tombol-tombol pada form industri berfungsi dengan baik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2 Pengujian Form Industri
Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status
Tombol tambah. Meng-klik tombol
tambah.
Dapat menampilkan
form input data
industri.
Berhasil.
Tombol ubah. Meng-klik tombol
ubah.
Dapat menampilkan
form edit data
industri.
Berhasil.
Tombol simpan. Meng-klik tombol
simpan.
Dapat menyimpan
data ke database dan
menampilkan di
datagridview.
Berhasil.
Tombol hapus. Meng-klik tombol
hapus.
Dapat menghapus
data industri yang
diinginkan.
Berhasil.
Tombol keluar. Meng-klik tombol
keluar.
Dapat keluar dari
form industri.
Berhasil.
Tombol cari. Meng-klik tombol
cari.
Dapat mecari data
industri yang
diinginkan.
Berhasil.
Input kode
industri.
Menginput kode
industri.
Dapat menginput
kode industri.
Berhasil.
Input nama
industri.
Menginput nama
industri.
Dapat menginput
nama industri.
Berhasil.
Input keterangan. Menginput
keterangan.
Dapat menginput
keterangan.
Berhasil.
Input data setiap
form.
Ada kolom yang
belum diisi.
Tampilkan pesan
field bertanda * tidak
boleh kosong.
Berhasil.
3. Pengujian Form Persyaratan
Pengujian form persyaratan merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah tombol-tombol pada form persyaratan berfungsi dengan baik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Pengujian Form Persyaratan
Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status
Tombol tambah. Meng-klik tombol
tambah.
Dapat menampilkan
form input data
persyaratan.
Berhasil.
Tombol ubah. Meng-klik tombol
ubah.
Dapat menampilkan
form edit data
Berhasil.
persyaratan.
Tombol simpan. Meng-klik tombol
simpan.
Dapat menyimpan
data ke database dan
menampilkan di
datagridview.
Berhasil.
Tombol hapus. Meng-klik tombol
hapus.
Dapat menghapus
data persyaratan
yang diinginkan.
Berhasil.
Tombol keluar. Meng-klik tombol
keluar.
Dapat keluar dari
form persyaratan.
Berhasil.
Tombol cari. Meng-klik tombol
cari.
Dapat mencari data
persyaratan yang
diinginkan.
Berhasil.
Input kode
persyaratan.
Menginput kode
persyaratan
Dapat menginput
kode persyaratan.
Berhasil.
Input nama
persyaratan.
Menginput nama
persyaratan.
Dapat menginput
nama persyaratan.
Berhasil.
Input bobot
persyaratan.
Menginput bobot
persyaratan.
Dapat menginput
bobot persyaratan.
Berhasil.
Input atribut. Menginput atribut. Dapat menginput
atribut.
Berhasil.
Input data setiap
form.
Ada kolom yang
belum diisi.
Tampilkan pesan
field bertanda * tidak
boleh kosong.
Berhasil.
4. Pengujian Form Nilai
Pengujian form nilai merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah tombol-tombol pada form nilai berfungsi dengan baik. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4 Pengujian Form Nilai
Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status
Tombol cari. Meng-klik tombol
cari.
Dapat mencari data
nilai yang
diinginkan.
Berhasil.
Input cari. Menginput data yang
dicari.
Dapat mencari data. Berhasil.
5. Pengujian Form Perhitungan
Pengujian form perhitungan merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah tombol-tombol pada form perhitungan berfungsi dengan baik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5 Pengujian Form Perhitungan
Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status
Tombol hitung. Meng-klik tombol
hitung.
Dapat menghitung
data yang
diinputkan.
Berhasil.
Tombol cetak
hasil.
Meng-klik tombol
cetak.
Dapat mencetak
hasil perhitungan.
Berhasil.
Tombol keluar. Meng-klik tombol
keluar.
Dapat keluar dari
form perhitungan.
Berhasil.
6. Pengujian Form Password
Pengujian form password merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah tombol-tombol pada form password berfungsi dengan baik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.6 Pengujian Form Password
Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status
Tombol ubah
password.
Meng-klik tombol
ubah password.
Dapat mengubah
data password.
Berhasil.
Tombol keluar. Meng-klik tombol
keluar.
Dapat keluar dari
form password.
Berhasil.
Input password
lama.
Menginput password
lama.
Dapat menginput
password lama.
Berhasil.
Input password
baru.
Menginput password
baru.
Dapat menginput
password baru.
Berhasil.
Input konfirmasi
password baru.
Menginput
konfirmasi password
baru.
Dapat menginput
konfirmasi password
baru.
Berhasil.
Input data setiap
form.
Ada kolom yang
belum diisi.
Tampilkan pesan
field bertanda * tidak
boleh kosong.
Berhasil.
7. Pengujian Logout
Pengujian ini adalah pengujian untuk keluar dari sistem. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Pengujian Logout
Fitur Langkah Uji Hasil Harapan Status
Tombol logout. Meng-klik tombol
logout.
Dapat keluar dari
sistem.
Berhasil.
5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem
5.3.1 Kelebihan Sistem
Adapun kelebihan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:
1. Tampilan interface yang mudah dipahami dan juga mudah dioperasikan oleh
pengguna.
2. Hasil yang diberikan sistem berupa laporan perhitungan yang sudah
teranking.
3. Meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh Admin.
4. Menghasilkan suatu laporan dengan cepat.
5.3.2 Kekurangan Sistem
Adapun kekurangan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan
mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:
1. Sistem ini hanya bisa dioperasikan oleh Admin.
2. Sistem ini tidak didukung dengan keamanan sistem dari serangan virus.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang sistem
pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah
menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan
adalah:
2. Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil
Menengah menggunakan metode MOORA menghasilkan perangkingan calon
penerima bantuan mesin sehingga dapat mempercepat proses dalam
menentukan Industri Kecil Menengah mana yang layak mendapatkan bantuan
mesin.
3. Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode MOORA
pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah menggunakan 4
kriteria penelitian yaitu mayoritas peralatan masih manual (C1), lama usaha
(C2), produk belum memenuhi selera pasar (C3), pemasaran produk (C4) dan
17 alternatif kelompok Industri Kecil Menengah.
4. Hasil implementasi dengan menggunakan metode MOORA dapat digunakan
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan sebagai acuan pengambilan
keputusan untuk menentukan Industri Kecil Menengah yang mendapatkan
bantuan mesin.
6.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan oleh penulis dari penelitian
tentang sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri
Kecil Menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Asahan adalah:
1. Sebaiknya sistem baru yang sudah dirancang oleh penulis, dapat
diimplementasikan pada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan dengan
baik dan benar sehingga perubahan sistem benar-benar dirasakan oleh
pengguna.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan kombinasi berupa metode
sistem pendukung keputusan sebagai pembuktian hasil yang lebih baik.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan sistem ini secara
online sehingga para pengambil keputusan di Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Asahan bisa melihat hasil dari sistem ini dimanapun berada.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Dari Buku :
A.S, Rosa., & Shalahuddin, M. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
Dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
A, Basuki, S.T., M.T. , & A.D, Cahyani, Skom., M. K. (2016). Sistem Pendukung
Keputusan. Yogyakarta.
Diana, S.Si., M. K. (2018). Metode Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta.
D, Nofriansyah, S.Kom., M.Kom., & Prof. Dr. Sarjon Defit, S.Kom., M. S.
(2017). Multi Criteria Decision Making (Mcdm) Pada Sistem Pendukung
Keputusan. Yogyakarta.
F, Sari, M. K. (2017). Metode Dalam Pengambilan Keputusan. Yogyakarta.
L.A, Latif., & M, Jamil, S. H. A. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Teori Dan
Implementasi. Yogyakarta.
R, Taufik, S.T., M. K. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Jakarta.
Sumber Dari Jurnal :
Angka Oktara Riyandi, Nataniel Dengen, I. (2017). Sistem Pendukung Keputusan
Kelayakan Pemberian Bantuan Dana Atau Kredit Untuk Usaha Kecil
Menengah (Ukm) Pada Bank Negara Indonesia (Bni). Jurnal Seminar Ilmu
Komputer Dan Teknologi Informasi, 2(1).
Bajandoh, F. H., & Hidayati, R. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Menentukan Siswa Lulusan Terbaik Dengan Menggunakan Promethee (Studi
Kasus Sma Negeri 3 Pontianak). Coding Jurnal Komputer Dan Aplikasi
Untan, 06(03), 227–236.
Dwika Assrani, Nurul Huda, Rudi Sidabutar1, Imam Saputra, O. K. S. (2018).
Penentuan Penerima Bantuan Siswa Miskin Menerapkan Metode Multi
Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (Moora). Jurikom
(Jurnal Riset Komputer), 5(2407-389x (Media Cetak)), 1–5.
Gusrion, D., Kom, S., & Kom, M. (2018). Membuat Aplikasi Penyimpanan Dan
Pengolahan Data Dengan Vb . Net. 5(1), 150–163.
Irawan, D., Lestari, A., Parlina, I., Manajemen Informatika Amik Tunas Bangsa
Pematangsiantar, M., & Manajemen Informatika Amik Tunas Bangsa
Pematangsiantar Jl Jend Sudirman Blok No, D. A. (2019). Analisis Sistem
Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Moora Untuk Pemilihan
Pemain Sepaktakraw Kabupaten Batubara. Jurnal Teknovasi, 06, 25–33.
Subagio, S. (2017). Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Penjualan Buku Pada
Toko Buku Ampu Menggunakan Microsoft Visual Basic . Net. 1(1), 1–6.
Irwana, C., Harahap, Z. F., & Windarto, A. P. (2018). Spk: Analisa Metode
Moora Pada Warga Penerima Bantuan Renovasi Rumah. Jurnal Teknologi
Informasi Mura, 10(1), 47. Https://Doi.Org/10.32767/Jti.V10i1.290
Ma’ruf. (2016). Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier
Menggunakan Metode Topsis Pada Perusahaan Furniture. 287–304.
Mesran, M., Pardede, S. D. A., Harahap, A., & Siahaan, A. P. U. (2018). Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) Menerapkan Metode Moora. Jurnal Media Informatika
Budidarma, 2(2), 16–22. Https://Doi.Org/10.30865/Mib.V2i2.595
Musrifah Ai, E. M. (2017). Pembuatan Aplikasi Pengelolaan Proposal Di Unit
Kegiatan Pengelola ( Upk ) Kecamatan Mande Berbasis. Media Jurnal
Informatika, 9(1), 28–36.
Prasetio, D., Arifin, Z., & Septiarini, A. (2020). Sistem Pendukung Keputusan
Persediaan Barang Menggunakan Metode Multi Objektif Optimization By
Ratio Analysis. Jurnal Saintikom, 19(1).
Rosmawati. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengembangan
Usaha Mikro Pedesaan Menerapakan Metode Moora. 591–596.
Ryki Perdana, A. Y. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan
Kelayakan Pengiriman Peserta Magang Ke Jepang Pada Dinas Tenaga Kerja
Kota Medan Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp). Jurnal
Ilmu Komputer Dan Informatika, 6341(November), 22–41.
Syahputra, P. (2019). Decision Support System Determining The Level Of Public
Satisfaction Of The City Without Slums Program ( Kotaku ) In Pnpm
Mandiri In Deli Serdang District Using The Multi-Attribute Utility Theory
Method. Jurnal Sans Matematika Dan Terapan, 3(1), 33–44.
Widarma, A., & Kumala, H. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Dalam
Menentukan Pengguna Listrik Subsidi Dan Nonsubsidi Menggunakan
Metode Fuzzy Mamdani ( Studi Kasus : Pt . Pln Tanjung Balai ). 2(2), 165–
171.
LISTING PROGRAM
Form Login
Public Class FrmLogin
Private Sub btnLogin_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles BtnLogin.Click
dr = openDR("SELECT * FROM tb_user WHERE user='" &
TxtUsername.Text & "' AND pass='" & TxtPassword.Text & "'")
If dr.Read Then
user = dr("user")
FrmUtama.Show()
Me.Close()
Else
msgError("Salah kombinasi username dan password")
TxtUsername.Focus()
End If
End Sub
Private Sub txtUsername_KeyPress(ByVal sender As System.Object, ByVal e
As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) Handles
TxtUsername.KeyPress
If e.KeyChar = Chr(13) Then
TxtPassword.Focus()
End If
End Sub
Private Sub txtPassword_KeyPress(ByVal sender As System.Object, ByVal e
As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) Handles TxtPassword.KeyPress
If e.KeyChar = Chr(13) Then
btnLogin_Click(Nothing, Nothing)
End If
End Sub
Private Sub btnKeluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs)
Me.Close()
End Sub
Private Sub FrmLogin_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles MyBase.Load
SkinEngine1.SerialNumber =
"kUb2DF5pvGF3X9dKPFvIdkXQ0sE8LkAVp9fMme9wCnjZ+ArdRVlxKw=="
SkinEngine1.SkinFile = "Skins\WinXP\XPBlue.ssk"
SkinEngine1.ApplyMainBuiltInSkin()
SkinEngine1.Active = True
End Sub
End Class
Form Menu Utama
Public Class FrmUtama
Private Sub FrmUtama_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles MyBase.Load
sb1.Text = "User: " & user
sb2.Text = Format(Date.Now, "dd MMMM yyyy HH:mm:ss")
End Sub
Private Sub Timer1_Tick(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Timer1.Tick
sb2.Text = Format(Date.Now, "dd MMMM yyyy HH:mm:ss")
End Sub
Private Sub BtnHitung_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles BtnHitung.Click
'msgInfo("Belum")
Dim f As New FrmHitung
'f.ShowAsChild(Me)
f.ShowDialog()
End Sub
Private Sub MnPassword_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs)
FrmPassword.ShowDialog()
End Sub
Private Sub BtnLapRangking_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e
As System.EventArgs)
LapHitung.ShowAsChild(Me)
End Sub
Private Sub BtnLogout_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles BtnLogout.Click
FrmLogin.Show()
Me.Close()
End Sub
Private Sub BtnPassword_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles BtnPassword.Click
Dim f As New FrmPassword
f.ShowDialog()
End Sub
Private Sub BtnNilai_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)
Handles BtnNilai.Click
Dim f As New Frm_Nilai
'f.ShowAsChild(Me)
f.ShowDialog()
End Sub
Private Sub BtnIndustri_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As
EventArgs) Handles BtnIndustri.Click
Dim f As New FrmIndustri
'f.ShowAsChild(Me)
f.ShowDialog()
End Sub
Private Sub BtnPersyaratan_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As
EventArgs) Handles BtnPersyaratan.Click
Dim f As New FrmPersyaratan
'f.ShowAsChild(Me)
f.ShowDialog()
End Sub
End Class
Form Industri
Public Class FrmIndustri
Private Sub BtnRefresh_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As
EventArgs) Handles BtnRefresh.Click
Dgv.DataSource = openDT("SELECT Kode_industri, Nama_industri,
Keterangan FROM tb_industri WHERE kode_industri LIKE @0 OR
nama_industri LIKE @0 ORDER BY kode_industri", "%" & TxtCari.Text &
"%")
End Sub
Private Sub FrmIndustri_Load(ByVal sender As Object, ByVal e As
EventArgs) Handles MyBase.Load
Dgv.SetDefault()
BtnRefresh_Click(sender, e)
End Sub
Private Sub FrmIndustri_KeyDown(ByVal sender As Object, ByVal e As
KeyEventArgs) Handles MyBase.KeyDown
If isRefresh(e) Then BtnRefresh_Click(sender, e)
If isClose(e) Then BtnKeluar_Click(sender, e)
End Sub
Private Sub TxtCari_KeyPress(ByVal sender As Object, ByVal e As
KeyPressEventArgs) Handles TxtCari.KeyPress
If isEnter(e) Then BtnRefresh_Click(sender, e)
End Sub
Private Sub BtnKeluar_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)
Handles BtnKeluar.Click
Me.Close()
End Sub
Private Sub BtnHapus_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)
Handles BtnHapus.Click
If Not Dgv.CurrentCell Is Nothing Then
If msgAsk("Hapus data?") = vbYes Then
Delete("tb_industri", "kode_industri=@0",
Dgv.getSelAt("kode_industri"))
Delete("tb_nilai", "kode_industri=@0", Dgv.getSelAt("kode_industri"))
msgInfo("Data terhapus!")
BtnRefresh_Click(sender, e)
End If
End If
End Sub
Private Sub BtnTambah_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As
EventArgs) Handles BtnTambah.Click
Dim f As New FrmIndustriTambah
f.EditState = False
If f.ShowDialog = DialogResult.Yes Then
BtnRefresh_Click(sender, e)
End If
End Sub
Private Sub BtnUbah_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)
Handles BtnUbah.Click
If Not Dgv.CurrentCell Is Nothing Then
Dim f As New FrmIndustriTambah
f.EditState = True
f.TxtKodeIndustri.Text = Dgv.getSelAt("kode_industri")
If f.ShowDialog = DialogResult.Yes Then
BtnRefresh_Click(sender, e)
End If
End If
End Sub
End Class
Form Nilai
Public Class Frm_Nilai
Public DtNilai As New DataTable
Private NilaiAwal As Integer = 0
Private Sub Frm_Nilai_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Dgv.AllowUserToAddRows = False
Dgv.AutoSizeColumnsMode =
DataGridViewAutoSizeColumnsMode.AllCells
isiGrid1()
End Sub
Sub isiGrid1()
Dgv.Columns.Clear()
Dgv.Columns.Add("kode_industri", "Kode")
Dgv.Columns("kode_industri").ReadOnly = True
Dgv.Columns.Add("nama_industri", "Nama")
Dgv.Columns("nama_industri").ReadOnly = True
dr = openDR("SELECT * FROM tb_industri WHERE kode_industri LIKE
@0 OR nama_industri LIKE @0 ORDER BY kode_industri", "%" &
TxtCari.Text & "%")
While dr.Read()
Dgv.Rows.Add(dr("kode_industri"), dr("nama_industri"))
End While
dr = openDR("SELECT kode_persyaratan, nama_persyaratan FROM
tb_persyaratan ORDER BY kode_persyaratan")
While dr.Read()
Dgv.Columns.Add(dr(0), dr(1))
End While
For Each row As DataGridViewRow In Dgv.Rows
dr = openDR("SELECT * FROM tb_nilai WHERE kode_industri=@0
ORDER BY kode_persyaratan", Dgv.getValAt(row.Index, "kode_industri"))
While dr.Read()
Dgv(dr("kode_persyaratan").ToString(), row.Index).Value = dr("nilai")
End While
Next
End Sub
Private Sub BtnRefresh_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles BtnRefresh.Click
isiGrid1()
End Sub
Private Sub TxtCari_KeyPress(ByVal sender As Object, ByVal e As
KeyPressEventArgs) Handles TxtCari.KeyPress
If e.isEnter Then isiGrid1()
End Sub
Private Sub BtnKeluar_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)
Me.Close()
End Sub
Private Sub Dgv_CellFormatting(ByVal sender As Object, ByVal e As
DataGridViewCellFormattingEventArgs) Handles Dgv.CellFormatting
If Not IsNothing(e.Value) Then
If e.ColumnIndex >= 2 Then
e.CellStyle.BackColor = Color.LightBlue
End If
End If
End Sub
Private Sub Dgv_CellEndEdit(ByVal sender As Object, ByVal e As
DataGridViewCellEventArgs) Handles Dgv.CellEndEdit
Dim nilai As Double = Val(Dgv(e.ColumnIndex, e.RowIndex).Value)
execute("UPDATE tb_nilai SET nilai=@0 WHERE kode_industri=@1 AND
kode_persyaratan=@2", nilai, Dgv(0, e.RowIndex).Value,
Dgv.Columns(e.ColumnIndex).Name)
TxtKeterangan.Text = "Data tersimpan!"
End Sub
Private Sub Button_keluar_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Button_keluar.Click
Me.Close()
End Sub
End Class
Form Perhitungan
Public Class FrmHitung
Dim DtIndustri As DataTable
Dim DtPersyaratan As DataTable
Dim DtRelasi As DataTable
Dim a As Integer
Dim AC As MOORAClass
Private Sub FrmHitung_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles MyBase.Load
DtIndustri = openDT("SELECT * FROM tb_industri ORDER BY
kode_industri")
DtPersyaratan = openDT("SELECT * FROM tb_persyaratan ORDER BY
kode_persyaratan")
DtRelasi = openDT("SELECT * FROM tb_nilai ORDER BY kode_industri,
kode_persyaratan")
AC = New MOORAClass(DtIndustri, DtPersyaratan, DtRelasi)
Dim dt As DataTable = openDT("SELECT * FROM tb_nilai WHERE nilai
< 0")
If dt.Rows.Count > 0 Then
msgError("Anda belum mengatur nilai untuk setiap industri, silahkan atur
di menu Nilai Bobot")
BtnCetak.Enabled = False
Else
Dgv1.SetDefault()
Dgv2.SetDefault()
Dgv3.SetDefault()
Dgv4.SetDefault()
Dgv5.SetDefault()
Awal()
'BtnHitung_Click(sender, e)
End If
End Sub
Sub Awal()
With Dgv1
.Columns.Clear()
.Columns.Add("kode_industri", "Kode")
.Columns.Add("nama_industri", "Nama")
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Industri) In AC.DIndustri
.Rows.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)
Next
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In
AC.DPersyaratan
.Columns.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)
Next
a = 0
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Dictionary(Of String,
Double)) In AC.DRelasi
For Each R As KeyValuePair(Of String, Double) In Row.Value
Dgv1(R.Key, a).Value = R.Value
Next
a += 1
Next
End With
BtnCetak.Enabled = False
End Sub
Private Sub btnKeluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles BtnKeluar.Click
Me.Close()
End Sub
Private Sub BtnHitung_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles BtnHitung.Click
AC.hitung()
With Dgv2
.Columns.Clear()
.Columns.Add("Kode", "Kode")
.Columns.Add("Nama", "Nama")
.Columns.Add("Bobot", "Bobot")
.Columns.Add("Normal", "Normal")
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In
AC.DPersyaratan
.Rows.Add(AC.DPersyaratan(Row.Key).Kode,
AC.DPersyaratan(Row.Key).Nama,
AC.DPersyaratan(Row.Key).Bobot,
Math.Round(AC.DPersyaratan(Row.Key).BobotNormal, 4))
Next
End With
With Dgv3
.Columns.Clear()
.Columns.Add("Kode", "Kode")
.Columns.Add("Nama", "Nama")
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In
AC.DPersyaratan
.Columns.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)
Next
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Dictionary(Of String,
Double)) In AC.Normal
.Rows.Add(Row.Key, AC.DIndustri(Row.Key).Nama)
For Each R As KeyValuePair(Of String, Double) In Row.Value
.Rows(.Rows.Count - 1).Cells(R.Key).Value = Math.Round(R.Value,
4)
Next
Next
End With
With Dgv4
.Columns.Clear()
.Columns.Add("Kode", "Kode")
.Columns.Add("Nama", "Nama")
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In
AC.DPersyaratan
.Columns.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)
Next
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Dictionary(Of String,
Double)) In AC.Terbobot
.Rows.Add(Row.Key, AC.DIndustri(Row.Key).Nama)
For Each R As KeyValuePair(Of String, Double) In Row.Value
.Rows(.Rows.Count - 1).Cells(R.Key).Value = Math.Round(R.Value,
4)
Next
Next
End With
With Dgv5
.Columns.Clear()
.Columns.Add("Kode", "Kode")
.Columns.Add("Nama", "Nama")
.Columns.Add("Total", "Total")
.Columns.Add("Rank", "Rank")
For Each Row As KeyValuePair(Of String, Industri) In AC.DIndustri
.Rows.Add(Row.Key, Row.Value.Nama,
Math.Round(Row.Value.Total, 4), Row.Value.Rank)
Next
.Sort(.Columns("Total"),
System.ComponentModel.ListSortDirection.Descending)
For Each row As DataGridViewRow In .Rows
execute("UPDATE tb_industri SET total=@0, rank=@1 WHERE
kode_industri=@2", row.Cells("Total").Value, row.Cells("rank").Value,
row.Cells("Kode").Value)
Next
End With
TabControl1.SelectedTab = TabTotal
BtnCetak.Enabled = True
End Sub
Private Sub BtnCetak_Click(sender As Object, e As EventArgs) Handles
BtnCetak.Click
LapHitung.ShowAsChild(Me.MdiParent)
End Sub
End Class
Form Laporan Hasil Perhitungan
Public Class LapHitung
Public sql As String = ""
Private Sub CrystalReportViewer1_Load(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles CrystalReportViewer1.Load
If sql = "" Then sql = "SELECT * FROM tb_industri ORDER BY total
DESC"
Me.Rpt.SetDataSource(openDT(sql))
CrystalReportViewer1.RefreshReport()
End Sub
End Class
top related