sistem pendukung keputusan pemberian bantuan …

166
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN MESIN PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH MENGGUNAKAN METODE MOORA DI DINAS KETENAGAKERJAAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S-1) Program Studi Sistem Informasi Disusun Oleh: DEA APRILIA BAKTI 16.22.0542 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal STMIK ROYAL KISARAN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN

BANTUAN MESIN PADA INDUSTRI KECIL

MENENGAH MENGGUNAKAN

METODE MOORA DI DINAS

KETENAGAKERJAAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S-1)

Program Studi Sistem Informasi

Disusun Oleh:

DEA APRILIA BAKTI

16.22.0542

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal

STMIK ROYAL KISARAN

2020

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya...

Sujud beserta syukur Kepada ALLAH SWT karena dengan izin-Nya saya

mampu Menyelesaikan Laporan Skripsi saya. Sholawat dan salam selalu

terlimpahkan atas kehadirat Rasulullah Muhammad SAW...

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada semua orang yang sangat

kusayangi dan kucintai.

Mamak dan Ayah Tercinta...

Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga dea

persembahkan laporan skripsi ini untuk mamak dan ayah yang telah

melahirkan dan membesarkan dea dengan penuh kasih sayang dan cinta, serta

doa yang tiada hentinya. Dukungan dari mamak dan ayah yang mampu

menguatkan dea sampai sekarang ini, semoga ini menjadi langkah awal untuk

membuat mamak dan ayah bangga serta bahagia. Aamiin Yarobbal Alamin....

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku...

Untuk Bapak William Ramdhan, M. Kom dan Ibu Elly Rahayu, SE, MM

selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak pak....bu...,

sudah banyak membantu selama ini, sudah menasehati, sudah diajari, saya

tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari bapak dan ibu...

Seluruh Dosen STMIK Royal Kisaran...

Terima kasih telah membagi ilmunya kepada kami, semoga ilmunya berkah

untuk kami semua, dan bisa kami terapkan di dunia kerja nantinya kelak...

Teman-teman SI-8F Tersayang...

Suka duka kita lalui bersama dari awal masuk perkuliahan sampai sekarang.

Terima kasih sudah sama-sama berjuang dan saling mendukung satu sama

lain. Untuk ayu,veby, vita, terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik,

selalu mensupport, bawel dan cerewetnya kalian bikin aku tambah sayang.

Buat kamu yang pernah mencuri hatiku makasih setidaknya kita pernah

dekat, pernah saling menyemangati. Semoga ilmu yang kita dapat berkah

aamiin...

~Dea Aprilia Bakti~

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN MESIN

PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH MENGGUNAKAN METODE

MOORA DI DINAS KETENAGAKERJAAN

Oleh : Dea Aprilia Bakti (16.22.0542)

Sistem pendukung keputusan dengan metode Multi-Objective Optimization by

Ratio Analysis (MOORA) merupakan sistem dalam suatu pengambilan keputusan

multikriteria. Salah satu implementasinya adalah untuk pemilihan proposal

bantuan mesin di Dinas Ketenagakerjaan. Ada banyak industri kecil menengah

yang mengajukan proposal, sehingga muncul permasalahan di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan khususnya di bidang perindustrian adalah

sulitnya Dinas Ketenagakejaan menyeleksi proposal untuk menentukan Industri

Kecil Menengah yang akan diberikan bantuan mesin. Berdasarkan permasalahan

tersebut maka dibutuhkan sistem pendukung keputusan untuk menetukan industri

kecil menengah mana yang layak mendapatan bantuan. Bahasa pemrograman

yang digunakan adalah Visual Basic Net 2010 dengan database MySQL dan

metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA). Hasilnya

adalah sistem pendukung keputusan dengan perhitungan metode Moora dapat

mempercepat proses dalam menetukan ranking industri kecil menengah mana

yang layak mendapatkan bantuan mesin.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Pemberian Bantuan Mesin,

MOORA.

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

ABSTRCT

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR GIVING MACHINE SUPPORT TO

MIDDLE SMALL INDUSTRIES USING MOORA METHOD IN DINAS

KETENAGAKERJAAN

Bye: Dea Aprilia Bakti (16.22.0542)

Decision support system with the Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis

(MOORA) method is a system of multi-criteria decision making. One

implementation is for the selection of machine assistance proposals. There are

many small and medium industries that submit proposals, so a problem arises in

the Dinas Ketenagakerjaan Asahan Regency especially in the field of industry is

the difficulty of the Dinas Ketenagakerjaan Asahan Regency selecting proposals

to determine the Small and Medium Industries that will be given machine

assistance. Based on these problems, a decision support system is needed to

determine which small and medium industries are eligible for assistance. The

programming language used is Visual Basic Net 2010 with a MySQL database

and the Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) method. The

result is a decision support system with MOORA method calculation can speed up

the process in determining the ranking of small and medium industries which are

eligible for machine assistance.

Keywords: Decision Support System, Giving Machine Support, MOORA.

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah Menggunakan

Metode Moora di Dinas Ketenagakerjaan“ ini dimaksudkan adalah sebagai

syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (SI) STMIK Royal

Kisaran.

Banyak bimbingan dan arahan serta bantuan yang diberikan berbagai

pihak kepada penulis untuk bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. maka

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Anda Putra Lubis, SE, M.MA selaku Ketua Yayasan Pendidikan

Royal Teladan Asahan;

2. Ibu Wan Mariatul Kifti, M.M selaku Plt Ketua STMIK Royal Kisaran;

3. Ibu Rizky Fauziah, S.Sos., M.Kom., M.Ikom selaku Wakil Ketua 1 STMIK

Royal Kisaran;

4. Ibu Wan Mariatul Kifti, M.M selaku Wakil Ketua 2 STMIK Royal Kisaran;

5. Bapak Sudarmin M.Kom selaku Wakil Ketua 3 STMIK Royal Kisaran;

6. Bapak William Ramdhan, S.Kom, M.Kom selaku Kepala Prodi Sistem

Informasi STMIK Royal Kisaran dan selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi;

7. Ibu Elly Rahayu, SE, MM selaku dosen pembimbing II yang sudah banyak

membantu dalam proses penyelesaian skripsi;

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

8. Pimpinan dan seluruh staf/pegawai Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten

Asahan yang memberikan izin untuk melakukan riset serta membantu

peneliti dalam melakukan riset;

9. Seluruh Dosen dan Staff Kependidikan STMIK Royal yang telah banyak

membantu kelancaran perkuliahan penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini dan membantu ilmu

pengetahuan penulis.

Kisaran, Agustus 2020

Penulis

Dea Aprilia Bakti

NIM : 16.22.0542

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii

HALAMAN KEASLIAN ....................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

ABSTRACT............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 4

1.3 Pembatasan Masalah ................................................................. 4

1.4 Perumusan Masalah .................................................................. 4

1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................... 5

1.7 Sistematika Penulisan................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8

2.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan ............................. 8

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan ......................................... 8

2.1.2 Metode Moora ................................................................ 17

2.1.3 Pemodelan Unifed Modelling Language (UML) ............. 19

2.1.4 Perangkat Lunak yang Digunakan .................................. 23

2.2 Tinjauan Penelitian ................................................................... 29

2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 31

2.4 Tinjauan Umum Perusahaan ...................................................... 32

2.4.1 Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ........................ 32

2.4.2 Visi dan Misi Dinas Ketenagakerjaan ................................ 33

2.4.3 Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan ....................... 34

2.5 Hipotesis .................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 37

3.1 Kerangka Kerja Penelitian ......................................................... 37

3.2 Metode Penelitian ..................................................................... 39

3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 41

BAB IV ANALISIA PERANCANGAN ................................................ 42

4.1 Analisa Sistem .......................................................................... 42

4.1.1 Analisis Masalah ............................................................... 45

4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ................................................ 45

4.1 Perancangan Sistem Secara Umum ........................................... 49

4.2.1 Algoritma Moora ............................................................... 50

4.2.2 Analisis Sistem Baru ......................................................... 64

4.2.3 Unifed Modeling Language ............................................... 67

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

4.2.4 Flowchart .......................................................................... 88

4.2.5 Perancangan Basis Data ..................................................... 97

4.2.6 Perancangan Antar Muka (User Interface) ......................... 101

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN .................................... 111

5.1 Implementasi ............................................................................ 111

5.1.1 Implementasi Basis Data.................................................... 111

5.1.2 Implementasi Antar Muka ................................................. 114

5.2 Pengujian .................................................................................. 123

5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem ............................................ 128

5.3.1 Kelebihan Sistem ............................................................... 128

5.3.2 Kekurangan Sistem ............................................................ 128

BAB VI PENUTUP ................................................................................ 129

6.1 Kesimpulan ............................................................................... 129

6.2 Saran ......................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. Listing Program

2. Surat Riset

3. Surat Balasan Riset dari Instansi

4. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

5. Daftar Riwayat Hidup

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Visual Paradigm 11.2 ........................................................... 24

Gambar 2.2 Visual Studio 2010 ................................................................ 26

Gambar 2.3 MySQL ................................................................................. 27

Gambar 2.4 Xampp .................................................................................. 28

Gambar 2.5 Crystal Report 13.0.4 ............................................................ 29

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran ............................................................. 31

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan .......................... 35

Gambar 3.1 Kerangka Kerja ..................................................................... 37

Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi Lama .............................................. 44

Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi Baru................................................ 66

Gambar 4.3 Use Case Diagram ................................................................ 67

Gambar 4.4 Class Diagram ...................................................................... 72

Gambar 4.5 Activity Diagram Login ......................................................... 74

Gambar 4.6 Activity Diagram Industri ...................................................... 75

Gambar 4.7 Activity Diagram Persyaratan ................................................ 76

Gambar 4.8 Activity Diagram Nilai .......................................................... 77

Gambar 4.9 Activity Diagram Perhitungan ............................................... 78

Gambar 4.10 Activity Diagram Ubah Password ....................................... 79

Gambar 4.11 Activity Diagram Logout ..................................................... 80

Gambar 4.12 Sequence Diagram Login .................................................... 81

Gambar 4.13 Sequence Diagram Industri ................................................. 82

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.14 Sequence Diagram Persyaratan ........................................... 83

Gambar 4.15 Sequence Diagram Nilai ..................................................... 84

Gambar 4.16 Sequence Diagram Perhitungan .......................................... 85

Gambar 4.17 Sequence Diagram Ubah Password .................................... 86

Gambar 4.18 Sequence Diagram Logout .................................................. 86

Gambar 4.19 Deployment Diagram .......................................................... 87

Gambar 4.20 Flowchart Login ................................................................. 88

Gambar 4.21 Flowchart Menu Utama ...................................................... 89

Gambar 4.22 Flowchart Industri .............................................................. 91

Gambar 4.23 Flowchart Persyaratan ........................................................ 92

Gambar 4.24 Flowchart Nilai................................................................... 94

Gambar 4.25 Flowchart Perhitungan ........................................................ 95

Gambar 4.26 Flowchart Ubah Password .................................................. 96

Gambar 4.27 Flowchart Logout ............................................................... 97

Gambar 4.28 Entity Relationship Diagram ............................................... 98

Gambar 4.29 Form Login ......................................................................... 101

Gambar 4.30 Form Menu Utama.............................................................. 102

Gambar 4.31 Form Industri ...................................................................... 103

Gambar 4.32 Form Input/Edit Data Industri ............................................. 104

Gambar 4.33 Form Persyaratan ................................................................ 105

Gambar 4.34 Form Input/Edit Data Persyaratan ....................................... 106

Gambar 4.35 Form Nilai .......................................................................... 107

Gambar 4.36 Form Perhitungan Moora .................................................... 108

Gambar 4.37 Form Cetak Hasil Perhitungan ............................................ 109

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.38 Form Ubah Password ......................................................... 110

Gambar 5.1 Tampilan Tabel Database ..................................................... 111

Gambar 5.2 Tampilan Tabel Industri ........................................................ 112

Gambar 5.3 Tampilan Tabel Nilai ............................................................ 113

Gambar 5.4 Tampilan Tabel Persyaratan .................................................. 113

Gambar 5.5 Tampilan Tabel User ............................................................ 114

Gambar 5.6 Tampilan Form Login ........................................................... 115

Gambar 5.7 Tampilan Halaman Utama Administrator .............................. 116

Gambar 5.8 Tampilan Form Industri ........................................................ 117

Gambar 5.9 Tampilan Form Tambah Industri .......................................... 117

Gambar 5.10 Tampilan Form Persyaratan ................................................ 118

Gambar 5.11 Tampilan Form Tambah Persyaratan .................................. 119

Gambar 5.12 Tampilan Form Nilai .......................................................... 120

Gambar 5.13 Tampilan Form Perhitungan ............................................... 121

Gambar 5.14 Tampilan Laporan Hasil Perhitungan .................................. 122

Gambar 5.14 Tampilan Form Password ................................................... 121

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rekapitulasi Bantuan Mesin Pada IKM di Dinas

Ketenagakejaan Kab Asahan Tahun 2017-2019 ...................... 2

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram .................................................... 19

Tabel 2.2 Simbol Class Diagram .......................................................... 20

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram ....................................................... 21

Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram .................................................... 22

Tabel 2.5 Simbol Deployment Diagram ................................................ 23

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................... 41

Tabel 4.1 Data Masukan........................................................................ 46

Tabel 4.2 Perangkat Keras..................................................................... 48

Tabel 4.3 Perangkat Lunak .................................................................... 49

Tabel 4.4 Alternatif ............................................................................... 50

Tabel 4.5 Kriteria .................................................................................. 50

Tabel 4.6 Nilai Kriteria Peralatan Masih Manual (C1) ............................ 51

Tabel 4.7 Nilai Kriteria Lama Usaha (C2) .............................................. 51

Tabel 4.8 Nilai Kriteria Produk Belum Memenuhi Selera Pasar (C3) ..... 51

Tabel 4.9 Nilai Kriteria Pemasaran Produk (C4)..................................... 51

Tabel 4.10 Pemberian Nilai Setiap Alternatif ......................................... 51

Tabel 4.11 Matriks Keputusan................................................................ 52

Tabel 4.12 Matriks Normalisasi ............................................................. 59

Tabel 4.13 Hasil Perkalian Dengan Bobot Kriteria ................................. 62

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tabel 4.14 Pencarian Nilai Yi ................................................................ 63

Tabel 4.15 Perankingan .......................................................................... 63

Tabel 4.16 Deskripsi Use Case Diagram Login ...................................... 68

Tabel 4.17 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Industri ................. 68

Tabel 4.18 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Persyaratan ........... 69

Tabel 4.19 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Nilai ...................... 70

Tabel 4.20 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Perhitungan ........... 71

Tabel 4.21 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Ubah Password ..... 71

Tabel 4.22 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Logout .................. 72

Tabel 4.23 Industri ................................................................................. 99

Tabel 4.24 Nilai ..................................................................................... 100

Tabel 4.25 Persyaratan ........................................................................... 100

Tabel 4.26 User ..................................................................................... 100

Tabel 5.1 Pengujian Form Login .......................................................... 124

Tabel 5.2 Pengujian Form Industri ....................................................... 125

Tabel 5.1 Pengujian Form Persyaratan ................................................. 125

Tabel 5.3 Pengujian Form Nilai ........................................................... 126

Tabel 5.4 Pengujian Form Perhitungan ................................................ 127

Tabel 5.5 Pengujian Form Password .................................................... 127

Tabel 5.6 Pengujian Form Logout ........................................................ 128

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dikarena oleh kuatnya era globalisasi, di

mana komputer dan internet dengan sifatnya yang dinamis yaitu fasilitas yang

telah mendominasi berbagai aktivitas kehidupan, sehingga aktivitas perkantoran,

pendidikan, komersial dan industri secara mutlak memerlukan ketersediaan

fasilitas tersebut. Teknologi informasi sangat akrab dengan instansi ataupun

perusahaan karena mampu meningkatkan kinerja dan pelayanan salah satunya di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan merupakan lembaga

pemerintahan yang mempunyai fungsi membina, mengendalikan dan melakukan

pengawasan di bidang ketenagakerjaan dan memberikan pelatihan bagi calon

pekerja agar memiliki keahlian khusus sesuai dengan permintaan para pencari

kerja dan memberikan kesempatan kerja secara luas, akan peningkatan pelayanan

penempatan tenaga kerja serta dalam memberikan informasi pasar kerja dan juga

bursa kerja. Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan juga memiliki kegiatan

lain yaitu membantu Industri Kecil Menengah dengan cara memberikan bantuan

berupa mesin untuk mempercepat produksi industri tersebut. Adapun mesin-mesin

yang sering dibagikan kepada Industri Kecil Menengah adalah mesin penggiling

tepung, mesin shaller packing, mesin adonan tepung, mesin pisau, mesin genset,

mesin mixer, oven pemanggang dan mesin pengiris.

Page 19: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Berikut ini adalah data Rekapitulasi Bantuan Mesin Pada Industri Kecil

Menengah di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan Tahun 2017-2019:

Tabel 1.1 Rekapitulasi Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan Tahun 2017-2019

No Tahun Proposal Masuk Proposal Diterima Kuota Mesin

1 2017 30 20 20

2 2018 25 18 18

3 2019 17 10 10

Total 72 48 48 Sumber: Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan (2019)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa proposal pengajuan

terus bertambah dari tahun ke tahun sementara kuota bantuan mesin yang

diberikan pemerintah melalui Disnaker terus menurun. Mekanisme yang

dilakukan Dinas Ketenagakerjaan dalam memilih proposal yang disetujui masih

manual, artinya proposal yang masuk diseleksi kelayakannya, jika layak diberikan

bantuan maka proposal disetujui. Adakalanya hasil yang ditetapkan mendapat

respon negatif dari IKM, karena dianggap tidak sesuai. Untuk meningkatkan

kinerja Dinas Tenaga Kerja khusunya dalam membantu Usaha Kecil Menengah,

maka dibutuhkan sebuah Sistem pendukung keputusan yang membantu para

pengambil kebijakan dalam menetapkan calon penerima bantuan mesin industri

dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan serta pemanipulasian data. Sistem ini

digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semiterstruktur

dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun tahu secara pasti

bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Riyandi, et al. 2017: 9). Sistem

pendukung keputusan dipakai dalam mendukung pengambilan keputusan untuk

Page 20: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

suatu sistem. Sistem pendukung keputusan memberikan suatu keputusan yang

bersifat semi terstruktur, dimana tidak ada yang tau secara pasti bagaimana

keputusan seharusnya dibuat.

Metode yang ada dalam sistem pendukung keputusan adalah metode

MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis). Menurut hasil

penelitian MOORA memiliki hasil yang tepat sasaran dan lebih akurat dalam

pengambilan keputusan, bila dibandingkan dengan metode yang lainnya metode

MOORA bahkan lebih sederhana dan mudah diimplementasikan. Metode

MOORA memiliki tingkat selektifitas yang sangat baik dalam menentukan suatu

alternatif karena dapat menentukan tujuan dari kriteria yang bertentangan yang

mana kriteria dapat bernilai menguntungkan (benefit) atau yang tidak

menguntungkan (cost) (Irwana, et al, 2018:48). Dalam membantu proses

penyeleksian bagi Industri Kecil Menengah untuk menerima bantuan mesin

dengan nilai layak, cukup layak, dan kurang layak. Metode MOORA (Multi-

Objective Optimization by Ratio Analysis) yang merupakan metode dalam suatu

pengambilan keputusan multikriteria. Metode MOORA memiliki tingkat

fleksibilitas dan kemudahan untuk dipahami dalam memisahkan subjektif dari

suatu proses evaluasi ke dalam kriteria bobot keputusan dengan beberapa atribut

pengambilan keputusan (Rosmawati, 2018: 592).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul,

“Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Mesin pada Industri

Kecil Menengah Menggunakan Metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan”.

Page 21: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Ada banyak Industri Kecil Menengah yang mengajukan proposal, sehingga

muncul permasalahan di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

khususnya bidang industri adalah sulitnya Dinas Ketenagakejaan Kabupaten

Asahan Menyeleksi proposal untuk menentukan Industri Kecil Menengah

yang akan diberikan bantuan mesin karena kuota bantuan mesin semakin

menurun dari tahun ketahun sementara proposal pengajuan meningkat di tiga

tahun terakhir.

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Metode yang digunakan MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio

Analysis).

2. Bahasa pemrograman Visual Basic Net 2010.

3. Database yang digunakan MySQL.

4. Usernya adalah Dinas Ketenagakerjaan.

5. Hanya membahas tentang pemberian bantuan mesin kepada Industri Kecil

Menengah di Kabupaten Asahan.

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan merancang dan membangun sistem pendukung keputusan

pemberian batuan mesin pada Industri Kecil Menengah akan memudahkan

Page 22: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

pegawai di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan untuk menentukan pihak

yang memperoleh bantuan?

2. Bagaimana implementasi metode MOORA akan mempercepat proses

pengambilan keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil

Menengah di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Merancang dan membangun sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada Industri Kecil Menengah di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten

Asahan dalam menentukan Industri Kecil Menengah yang dapat memperoleh

bantuan.

2. Menerapkan metode MOORA untuk mempercepat proses pengambilan

keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan, serta pengalaman sebagai

bekal memasuki lapangan pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

2. Bagi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

Sebagai bahan acuan dalam upaya pemilihan pemberian bantuan mesin pada

Industri Kecil Menengah di Kabupaten Asahan agar lebih efektif dan efisien.

Page 23: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

3. Bagi STMIK Royal Kisaran

Sebagai suatu bahan tambahan ilmu pengetahuan dan bahan referensi yang

bermanfaat bagi penelitian sejenis dapat dikembangkan untuk penelitian

selanjutnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bagian ini, berisikan sub-sub seperti latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan semua penjelasan tentang teori, dapat berupa definisi-definisi

atau model yang berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti, dituliskan juga

tools/software yang digunakan untuk pembuatan aplikasi. Cari jurnal dan hasil

penelitian yang sudah dipublikasikan untuk dijadikan referensi.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang

dirumuskan dalam skripsi. Metodologi menjelaskan berbagai metode yang

digunakan antara lain: analisis data dan masalah, jenis dan metode pengumpulan

data, rancangan/desain penelitian, implementasi, dan penyimpulan hasil penelitian

dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

Page 24: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

BAB IV: ANALISA DAN PERANCANGAN

Pada bab ini analisa dari masalah yang terkait dengan skripsi dan

rancangan dari perangkat keras, diagram blok sistem, modul sistem, cara kerja

serta rancang bangunnya berupa schematic.

BAB V: IMPLEMENTASI DAN HASIL

Pada bab ini terdiri atas spesifikasi sistem, rencana implementasi serta

hasil yang diharapkan.

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran. Kesimpulan

mengemukakan secara singkat hasil penting yang diperoleh dan

menginterpretasikan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Dengan

demikian tergambarlah secara rinci hubungan pembahasan terdahulu. Saran

merupakan pemikiran berupa rekomendasi yang diambil dari hasil analisis dan

pembahasan serta hasil kesimpulan.

Page 25: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1.1 Sistem

Sistem merupakan suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling

berkorelasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil

keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antara alternatif

atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu (Latif, et al, 2018: 1). Menurut

Taufiq (2018: 2) sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem (elemen) baik

abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai

suatu tujuan yang akan dicapai.

2.1.1.2 Keputusan

Keputusan merupakan hasil dari pemilihan beberapa alternatif dimana

dalam keputusan yang dipilih mengandung unsur logika dan ada tujuan yang ingin

dicapai (Widarma dan Kumala, 2018: 165).

Efektif tidaknya suatu keputusan yang dipilh bergantung pada tiga hal

yaitu kualitas, resistensi dan waktu. Berkualitas atau tidaknya dapat dilihat dari

kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dapat diterapkan

dan diterima oleh bawahan.

Page 26: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Keputusan dibagi menjadi dua jenis diantaranya yaitu:

1. Keputusan Terprogram

Keputusan terprogram merupakan keputusan yang sering dilakukan jika

terjadi permasalahan. Jenis keputusan ini dilakukan di level manajemen tertentu

yang sudah jelas prosedur dan penanganan masalahanya.

2. Keputusan Tidak Terprogram

Keputusan yang sifatnya baru, artinya keputusan diambil ketika adanya

permasalahan yang selama ini belum pernah terjadi (Bajandoh dan Hidayati,

2018: 229).

2.1.1.3 Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan sebuah hasil

proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.

Pengambilan keputusan merupakan pilihan antara benar atau salah, tetapi yang

sering terjadi adalah pilihan yang hampir benar dan yang mungkin salah. Hasil

keputusan tersebut dapat berupa pernyataan dari yang disetujui antar alternatif

atau antar prosedur untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Proses pengambilan

keputusan memiliki 4 tahapan, yaitu:

a. Implementation

Tahap ini merupakan tahapan implementasi yang ditandai dengan

terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan akan ditandai dengan

tahap masalah yang sedang dicoba untuk diatasi.

Page 27: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

b. Choice

Pada tahap dapat dilakukan proses pemilihan berbagai alternatif tindakan

yang sedang dijalankan. Dari choice ini didapatkan keluaran berupa dokumen

solusi dan rencana yang diterapkan.

c. Design

Tahap ini merupakan proses dalam menemukan, mengembangkan, dan

menganalisis alternatif tindakan yang biasa dilakukan. Proses ini meliputi

pengertin masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.

d. Intelligence

Tahap ini merupakan proses penelusuran serta menentukan keberadaan dari

proses pengambilan masalah (Ma’ruf, 2016:291-292).

2.1.1.4 Jenis Permasalahan dalam Model Keputusan

Proses pengambilan keputusan pada suatu perusahan biasanya dilakukan

dengan melihat dari peristiwa yang ditimbulkan pada suatu permasalahan karena

akan lebih mudah melihat keadaan yang terjadi dalam pokok permasalahan itu

sendiri. Untuk menyelesaikan permasalahan ini sebenarnya diperlukan suatu

metode tertentu, agar penyelesaian masalah tersebut tidak menimbulkan masalah

yang baru. Ada 3 jenis permasalahan dalam model keputusan yaitu:

1. Masalah Terstruktur

Ciri-ciri masalah terstruktur yaitu:

a. Data yang digunakan dalam pengambilan keputusan mudah ditentukan,

lengkap dan sudah sangat jelas.

Page 28: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

b. Proses pengambilan keputusan dilakukan dalam situasi yang sama dengan

yang telah diketahui dan disetujui bersama oleh semua pihak yang terlibat.

c. Permasalahan yang terdapat dalam kegiatan administrasi dan bersifat rutin.

d. Manajer yang mengambil keputusan merupakan manajer level bawah.

2. Masalah Sebagian Terstruktur

Ciri-ciri masalah sebagian terstruktur yaitu:

a. Suatu masalah yang terdapat dalam kegiatan yang sebagaian terstruktur dan

sebagian tidak terstruktur.

b. Proses pengambilan keputusan sudah ada namun masih memerlukan suatu

kebijakan dari seorang manajer untuk mengambil keputusan yang tepat dari

alternatif-alternatif yang penyelesaian masalah yang ada.

c. Data yang digunakan telah diolah.

d. Manajer pengambil keputusan adalah manajer level menengah.

3. Masalah Tidak Terstruktur

Ciri-ciri masalah tidak terstruktur yaitu:

a. Manajer pengambil keputusan adalah manajer level atas.

b. Proses pengambilan keputusan ini menuntut kematangan dan pengalaman

dari seorang manajer serta data eksternal yang mendukung sehingga diperoleh

keputusan yang baik.

c. Suatu masalah yang jarang terjadi bersifat tidak rutin (Diana, 2018: 5-6).

Page 29: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2.1.1.5 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusa merupakan suatu sistem berbasis komputer

yang terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan, mekanisme untuk

memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung

keputusan (Irwana, 2018: 48). Sementara itu Rosmawati (2018: 591-592)

mengungkapkan defenisinya tentang sistem pendukung keputusan yaitu sistem

yang merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem

berbasis pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan

dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga digunakan sebagai sistem

komputer yang mengolah data menjadi suatu informasi dalam pengambilan suatu

keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat dsimpulkan bahwa

sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis

komputer yang mampu memecahkan masalah baik dalam kondisi terstruktur

maupun tidak.

2.1.1.6 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

1. Karakteristik

Terdapat 7 (tujuh) karakteristik sistem pendukug keputusan menurut Sari

(2017:3-4) yaitu:

a. Menggunakan data eksternal dan internal.

b. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

c. Menggunakan beberapa model kuantitatif.

d. Terdapat dua komponen utama yaitu data dan model.

Page 30: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

e. Mendukung seluruh kegiatan organisasi.

f. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan.

2. Kemampuan sistem pendukung keputusan adalah:

a. Memudahkan dalam melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format

data.

b. Membantu tahap-tahap pembuatan keputusan antara lain intelligensi, desain,

choice dan implementation.

c. Membantu berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.

d. Membantu pembuatan keputusan secara kelompok maupun perorangan.

e. Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen, mulai dari

manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.

f. Membantu pembuatan keputusan yang saling bergantung dan berurutan.

g. Kemudahan melakukan interaksi sistem.

h. Kemampuan pemodelan dan analisis pembuatan keputusan.

i. Membantu dalam pengambilan keputusan manajemen dalam menangani

masalah semi tersturktur dan tidak terstruktur.

2.1.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan

1. Kelebihan sistem pendukung keputusan adalah:

a. Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat

dan tepat serta hasilnya lebih akurat.

b. Memberikan keuntungan yang kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan

dengan menghemat waktu, tenaga serta biaya.

Page 31: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

c. Walaupun suatu sistem pendukung keputusan mungkin saja tidak mampu

memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia

dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami

persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

d. Dapat memperluas kemampuan dalam pengambilan keputusan serta

memproses data atau informasi bagi para pemakainya.

e. Sistem pendukung keputusan membantu dalam mengambil keputusan untuk

memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan

tidak terstruktur.

2. Kekurangan sistem pendukung keputusan adalah:

a. Sistem pendukung keputusan terbatas untuk memberikan alternatif dari

pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengetahuan dasar serta model

dasar) pada waktu perancangan program tersebut.

b. Memiliki beberapa kemampuan manajemen serta bakat manusia yang tidak

dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya

mencerminkan persoalan sebenarnya.

c. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa sistem pendukung keputusan

dirancang untuk membantu atau mendukung pengambilan keputusan dengan

mengolah informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk mengambil

alih pengambilan keputusan.

d. Harus selalu diadakan perubahan untuk menyesuaikan keadaan lingkungan

yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.

Page 32: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

e. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusan

biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan

(Basuki dan Cahyani, 2016: 22-23).

2.1.1.8 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan terdiri dari empat subsistem utama yaitu sebagai

berikut:

1. Subsistem Manajemen Data

Pada subsistem manajemen data terdapat basis data yang berisikan data-data

yang relevan dengan situasi yang ada dan dapat dikelola menggunakan perangkat

lunak yang disebut Database Management System (DBMS). Biasanya data yang

disimpan dan diakses melalui suatu database web server. Kemampuan yang

dibutuhkan dari manajemen basis data dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Kemampuan untuk menggabungkan berbagai variasi data melalui

pengambilan data.

b. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah.

c. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan

pengertian pemakai.

d. Kemampuan menangani data secara personal, sehingga pemakai dapat

mencoba berbagai alternatif penanganan data.

e. Kemampuan mengelola berbagai variasi data.

Page 33: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2. Subsistem Manajemen Model

Salah satu keunggulan SPK merupakan kemampuan dalam mengintegrasikan

akses data dan model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan

model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan database sebagai

mekanisme integrasi dan komunikasi antar model. Kemampuan yang dibutuhkan

pada subsistem manajemen model yaitu sebagai berikut:

a. Kemampuan dalam mengakses dan mengintegrasikan model-model

keputusan. Serta kemampuan dalam mengelola basis model dengan fungsi

manajemen yang analog dan manajemen database.

b. Kemampuan dalam menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.

3. Subsistem Antarmuka Pengguna

Fleksibilitas dan kekuatan karakteistik sistem pendukung keputusan

merupakan kemampuan berinteraksi antara sistem dan pemakai, yang dinamakan

subsistem user interface (antarmuka pengguna). Subsistem ini dibagi ke dalam

tiga bagian yaitu :

a. Bahasa aksi, meliputi apa yang bisa digunakan oleh pemakai dalam

berkomunikasi dengan sistem.

b. Bahasa tampilan dan presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh

pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem.

c. Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui pemakai agar

penggunaan sistem pendukung keputusan bisa efektif. Kemampuan yang

harus dimiliki oleh subsistem pendukung keputusan ini sebagai berikut:

1) Kemampuan menangani versi dialog, sesuai kondisi pemakai.

Page 34: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2) Kemampuan mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai alat

masukan.

3) Kemampuan menampilkan data dengan berbagai variasi format dan alat

keluaran.

4) Kemampuan untuk mendukung dan mengetahui basis pengetahuan

pemakai.

4. Subsistem Basis Pengetahuan

Subsistem basis pengetahuan merupakan subsistem yang sifatnya pilihan,

namun akan sangat menguntungkan apabila digunakan untuk menunjang tiga

subsistem utama. Subsistem ini menggunakan kecerdasan buatan sehingga sistem

dapat mengambil tindakan secara otomatis sesuai dengan keinginan pengguna

(Irawan, et al, 2019: 27-28).

2.1.2 Metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA)

Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) merupakan

suatu multiobjektif sistem mengoptimalkan dua atau lebih atribut yang saling

bertentangan secara bersamaan. Metode ini diterapkan untuk memecahkan

masalah dengan perhitungan matematika yang komples. MOORA diperkenalkan

oleh Brauers dan Zavadskas pada tahun 2006. Pada awalnya metode ini

diperkenalkan oleh Brauers pada tahun 2004 sebagai “Multi-Objective

Optimization” yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah

pengambilan keputusan yang rumit pada perusahaan dan kantor.

Page 35: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Berikut ini adalah algoritma penyelesaian metode MOORA menurut

Nofriansyah dan Defit (2017: 85-86) yaitu:

1. Menginput nilai kriteria pada suatu alternatif dimana nilai tersebut nantinya

akan diproses dan hasilnya akan menjadi sebuah keputusan.

2. Merubah nilai kriteria menjadi matriks keputusan berfungsi sebagai

pengukuran kinerja dari alternative I th pada atribut J th, M adalah alternatif

dan n adalah jumlah atribut dan kemudian sistem rasio dapat dikembangkan

dimana setiap kinerja dari sebuah alternatif pada sebuah atribut dibandingkan

dengan penyebut yang merupakan wakil untuk semua alternatif dari atribut

tersebut. Berikut merupakan suatu perubahan nilai kriteria menjadi sebuah

matriks keputusan: X = X11 X12 X1n

X21 X22 X2n

Xm1 Xm2 Xmn

3. Normalisasi pada metode MOORA dapat bertujuan untuk menyatukan setiap

elemen matriks sehingga elemen pada matriks memiliki nilai yang seragam.

Normalisasi pada MOORA dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai

berikut: X*ij = Xij / X2ij

4. Mengurangi nilai maximax dan minimax untuk menandakan bahwa sebuah

atribut lebih penting itu bisa dikalikan dengan bobot yang sesuai (koefisien

signifikansi). Saat atribut bobot dipertimbangkan perhitungan menggunakan

persamaan sebagai berikut: Yi = Wj X*

ij - Wj W*

ij

5. Menentukan rangking dari hasil perhitungan MOORA.

Page 36: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2.1.3 Pemodelan Unified Modelling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan notasi yang lengkap untuk

membuat visualisasi model pada suatu sistem. Sistem ini berisi informasi dan

fungsi, serta digunakan dalam pemodelan sistem komputer. Di dalam pemodelan

objek guna menyajikan sistem yang berorientasi pada objek pada orang lain, akan

sangat sulit dilakukan jika pemodelan tersebut dilakukan dalam bentuk kode

bahasa pemrograman. Kesulitan yang muncul adalah berupa timbulnya ketidak

jelasan dan salah interpretasi di dalam pembacaan kode pemrograman untuk

pemodelan objek tersebut (Prasetio, et al, 2020: 65).

Umumnya UML hanya menggunakan lima buah diagram yaitu Use Case

Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Deployment

Diagram.

1. Use Case Diagram

Merupakan suatu pemodelan dalam melakukan sistem informasi yang dibuat.

Use Case merupakan suatu interaksi antara satu atau lebih aktor dengan informsi

yang akan dibuat (Syahputra, 2019: 37).

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

Simbol Nama Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem

berupa unit-unit yang saling bertukar pesan

antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan

dengan menggunakan kata kerja di awal-

awal frase nama use case.

Aktor (actor) Proses, orang, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi, jadi

walaupun simbol dari aktor adalah gambar

orang, tapi aktor belum tentu merupakan

orang; biasanya dinyatakan menggunakan

kata benda di awal frase nama aktor.

Page 37: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:156-158)

2. Class Diagram

Class diagram digunakan dalam membantu visualisasi struktur kelas-kelas

dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class

diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasannya detail tiap-tiap

kelas didalam model desain dari suatu sistem (Syahputra, 2019: 42-43).

Tabel 2.2 Simbol Class Diagram

Asosiasi

(Association)

Komunikasi antar aktor dan use case yang

berpartisipasi pada use case atau use case

memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi

(Extend)

Relasi use case tambahan ke sebuah use case

dimana use case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri; mirip dengan prinsip

inheritance pada pemrograman berorientasi

objek; biasanya use case tambahan memiliki

nama depan yang sama dengan use case yang

ditambahkan.

Generalisasi

(Generalization)

Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) antara dua buah use case

dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang

lebin umum dari lainnya.

Include

/uses

Relasi use case tambahan ke sebuah use case

di mana use case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk menjalankan

fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use

case ini.

Simbol Nama Keterangan

Nama Kelas

+atribut

+operasi()

Kelas(Class) Kelas pada struktur sistem.

Antarmuka

(Interface)

Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berorientasi objek.

Asosiasi

(Association) Relasi antarkelas dengan makna umum,

asosia biasanya disertai dengan multiplicity.

Asosiasi

Berarah

(Directed

Association)

Relasi antarkelas dengan makna kelas yang

satu digunakan oleh kelas yang lain,

asosiasi biasanya disertai dengan

multiplicity.

Page 38: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Sumber: Rossa AS & Shalahuddin (2016:146-147)

3. Activity Diagram

Activity diagram merupakan suatu gambaran aliran kerja atau aktivitas dari

sebuah sisten atau menu yang terdapat perangkat lunak. Menggambarkan

rangkaian aliran dari aktivitas, dan digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas

yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas

lainnya seperti use case atau interaksi (Syahputra, 2019: 38).

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram

Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:162-163)

Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum-khusus).

Kebergantungan

(Dependency) Relasi antarkelas dengan makna

kebergantungan antarkelas.

Agregasi

(Aggregation) Relasi antarkelas dengan makna semua-

bagian.

Simbol Nama Keterangan

Status Awal

(Start Point) Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas

(Activitis) Aktivitas yang dilakukan oleh sistem, dan

aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan

(Decision) Percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas

lebih dari satu.

Penggabungan

(Join) Penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas

digabungkan menjadi satu.

Status Akhir

(End Point)

Status akhir yang dilakukan sistem,

merupakan sebuah diagram aktivitas memiliki

status akhir.

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggungjawab terhadap aktivitas yang

terjadi.

Page 39: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

4. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan menggambarkan kelakuan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan

diterima antar objek (Rosa dan Shalahuddin, 2016:165).

Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram

Simbol Nama Keterangan

Aktor

(Actor)

Proses, orang, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang

akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun

simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi

aktor belum tentu merupakan orang;

biasanya dinyatakan menggunakan kata

benda di awal frase nama aktor.

Garis Hidup

(Lifeline) Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

(Object) Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi, semua yang terhubung dengan

waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang

dilakukan di dalamnya. Aktor tidak

memiliki waktu aktif.

<<create>> Pesan tipe

create

Menyatakan suatu objek membuat objek

yang lain, arah panah mengarah pada objek

yang dibuat.

1.nama_metode() Pesan tipe

call

Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek lain

atau dirinya sendiri. Arah panah mengarah

pada objek yang memiliki metode, karena

metode yang dipanggil harus ada pada

diagram kelas sesuai dengan kelas objek

yang berinteraksi.

1.masukan Pesan tipe

send

Menyatakan bahwa suatu objek

mengirimkan data, masukan, informasi ke

objek lainnya, arah panah mengarah pada

objek yang dikirimi.

1.keluaran Pesan tipe

return

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau metode

menghasilkan suatu kembalian ke objek

nama objek

Page 40: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:165-167)

5. Deployment Diagram

Deployment diagram dapat menunjukkan konfigurasi komponen dalam

proses eksekusi aplikasi (Rosa dan Shalahuddin, 2016:154).

Tabel 2.5 Simbol Deployment Diagram

Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:154-155)

2.1.4 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.1.4.1 Visual Paradigm

Visual paradigm adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk merancang

sebuah aplikasi atau biasa disebut dengan aplikasi rekayasa perangkat lunak.

Dengan visual paradigm sebuah aplikasi yang akan digambarkan dalam sebuah

tertentu, arah panah mengarh pada objek

yang menerima kembalian.

<<destroy>> Pesan tipe

destroy

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup

objek yang lain, arah panah mengarah pada

objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada

create maka ada destroy.

Simbol Nama Deskripsi

Package Merupakan sebuah bungkusan dari satu atau

lebih node.

Node Biasanya mengacu pada perangkat keras

(hardware), perangkat lunak yang tidak

dibuat sendiri (software) jika di dalam node

disertakan komponen untuk

mengkonsistenkan rancangan maka

komponen yang diikutsertakan harus sesuai

dengan komponen sebelumnya pada diagram

komponen.

Dependency /

Kebergantungan Kebergantungan antar node, arah panah

mengarah pada node yang dipakai.

Link Relasi antar node.

Page 41: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

rancangan simbol dan gambar tanpa koding dan menjelaskan bagaimana aplikasi

tersebut akan berjalan setelah selesai nantinya. Visual paradigm merupakan salah

satu alat bantu Unified Modelling Language (UML) yang dapat digunakan untuk

membuat Use Case Diagram, Actifity Diagram, Class Diagram, dan Sequence

Diagram (Musrifah dan Mutia, 2017: 30-31).

Gambar 2.1 Visual Paradigm 11.2

2.1.4.2 Visual Studio 2010 (vb.net)

Visual Basic merupakan salah satu developement tools untuk membangun

aplikasi dalam lingkungan Windows. Pengembangan aplikasi ini, Visual Basic

menggunakan pendekatan visual dalam merancang user interface yang berbentuk

form, sedangkan untuk codingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang

cenderung mudah dipelajari. Visual basic menjadi tools yang terkenal bagi para

pemula maupun para developer. Bahasa pemrograman VB yang dikembangkan

oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan salah satu pengembangan dari

pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose

Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.

Page 42: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Kelebihan dari Visual Basic memiliki Object Relational Designer (O/R

Designer) dalam membantu mengedit LINQ ke SQL yang akan dihubungkan

dengan database dan fiture lainnya, seperti WPF (Windows Presentation

Foundation) dan WCF (Windows Communication Foundation). Semua hal yang

baru merupakan kelengkapan dari aplikasi microsoft visual basic 2008 dalam

membuat media dan dokumen (Perdana dan Yani, 2019: 24).

Visual Studio 2010 (yang sering juga disebut dengan VB .Net 2010)

merupakan sebuah bahasa pemrograman dalam komputer. Dimana pengertian dari

bahasa pemrograman itu merupakan suatu perintah-perintah atau instruksi yang

dapat dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Visual

Basic Net 2010 selain disebut juga dengan bahasa pemrograman, sering juga

disebut sebagai sarana (tool) yang dapat menghasilkan program-progam aplikasi

berbasiskan windows. VB.Net 2010 merupakan bahasa pemrograman yang cukup

mudah untuk dipelajari, bagi programer pemula yang baru ingin belajar program,

lingkungan Visual Studio dapat membantu membuat program, karena bahasa

Visual Studio yang cukup sederhana dan menggunakan kata-kata bahasa Inggris

yang umum digunakan dan dapat dengan mudah dipahami.

Programmer tidak perlu menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-

format bahasa yang bermacam-macam, di dalam Visual Basic semuanya sudah

disediakan dalam pilihan-pilihan dan tinggal diambil sesuai dengan kebutuhan

programmer. Sedangkan bagi programer tingkat lanjut, kemampuan yang besar

dapat digunakan untuk membuat program-program yang kompleks, misalnya di

lingkungan net-working atau client server.

Beberapa keistimewaan Visual Studio 2010 yaitu :

Page 43: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

1. Memiliki beberapa tambahan wizard yang baru. Wizard merupakan suatu

sarana yang dapat mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan

mengotomisasi tugas-tugas tertentu.

2. Visual Studio 2010 memiliki beberapa fitur untuk pengembangan berbagai

macam aplikasi yang diantaranya yaitu; Windows Development, Web

Development, Office Development, Sharepoint Development, Cloud

Development (Windows Azure), Silverlight Tooling, Multi-Core Development,

Customizable IDE.

3. Menggunakan platform dalam pembuatan program yang dinamakan

developer studio, dan memiliki tampilan yang sama dengan Visual C++ dan

Visual J++.

4. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang

lebih cepat dan lebih efisien dari yang sebelumnya (Gusrion, 2018: 151).

Gambar 2.2 Visual Studio 2010

2.1.4.3 MySQL Server

MySQL merupakan suatu software database server dalam memegang

kendali terbesar pada aplikasi database yang berbasis web. MySQL juga termasuk

Page 44: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

database yang memiliki beberapa distro yang dapat dijalankan pada beberapa

platform, meski secara resmi tentu saja memiliki sebuah platform tersendiri.

Arsitektur databasenya sangat cocok bekerja pada lingkungan tersebut, dan juga

didukung oleh kemampuannya dalam berinteraksi dengan berbagai bahasa

pemrograman side-server seperti PHP, ASP, CGI dan JSP (Subagio, 2017: 2).

Gambar 2.3 MySQL

2.1.4.4 XAMPP

XAMPP merupakan suatu software web server apache yang di dalamnya

tertanam server MySQL. XAMP juga yang merupakan sebuah aplikasi vital bagi

berjalannya XAMPP dengan baik. XAMPP sendiri juga mendukung dua system

operasi yaitu windows dan Linux. Untuk linux dalam proses penginstalannya

dapat menggunakan command line sedangkan untuk windows dalam proses

penginstalannya menggunakan interface grafis sehingga lebih mudah dalam

penggunaan XAMPP di Windows di banding dengan Linux.

Page 45: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 2.4 XAMPP

2.1.4.5 Crystal Reports

Crystal reports merupakan salah satu paket program yang dapat digunakan

untuk menterjemahkan, membuat, dan menganalisa informasi yang terkandung ke

dalam database dan berbagai jenis laporan. Crystal reports juga dirancang dalam

membuat laporan yang digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman seperti

berbasis Windows, Borland Delphi , Visual C/C++, Visual Basic, dan Visual

Interdev. Beberapa Kelebihan dari crystal reports adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas impor hasil laporan yang dapat mendukung format-format paket

program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan

sebagainya.

2. Pembuatan laporan dengan crystal reports tidak terlalu rumit dan tidak

banyak melibatkan kode program.

3. Koneksi yang mudah karena disertai dengan beberapa form yang dapat

memudahkan koneksi.

4. Program crystal report banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan

bahasa pemrograman lainnya (Gusrion, 2018: 152-153).

Page 46: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 2.5 Cystal Report 13.0.4

2.2 Tinjauan Penelitian

Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan skripsi ini adalah:

1. Chintya Irwana, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul “SPK:

Analisa Metode MOORA Pada Warga Penerima Bantuan Renovasi Rumah.”

Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan dalam hal ini metode MOORA

dapat memberikan solusi dalam menentukan warga mana yang layak

menerima bantuan renovasi rumah sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan.

2. Abdul Rasid Hasibuan, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul

“Sistem Pendukung Keputusan Penenetuan Pemberian Bantuan Program

Keluarga Harapan (PKH) Menerapkan Metode MOORA.” Hasilnya adalah

sistem pendukung keputusan pemberian bantuan Program Keluarga Harapan

(PKH) dengan pemilihan dari kepala lurah dengan memberikan surat

keteranagan kurang mampu kepada masyarakat yang terpilih mendapakan

bantuan dan keputusan yang diberikan sudah efektif dan semua yang terpilih

Page 47: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

dapat Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah di rapatkan oleh kepala

desa dan lurah setempat untuk mendapatkan bantuan.

3. Mesran, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

Menerapkan Metode MOORA.” Hasilnya adalah penentuan kriteria – kriteria

dalam pemilihan peserta Jamkesmas sangat mempengaruhi hasil perhitungan

MOORA, penerapan metode MOORA cukup mudah digunakan sebagai cara

untuk pemilihan peserta Jamkesmas karena langkah–langkah

penyelesaiannya yang cukup sederhana dan sistem pendukung keputusan

juga dapat mengatasi permasalahan pemilihan peserta Jamkesmas menjadi

lebih tersistem dan tepat pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

4. Dwika Assrani, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul “Penentuan

Penerima Bantuan Siswa Miskin Menerapkan Metode Multi Objective

Optimization on The Basis of Ratio Analysis (MOORA).” Hasilnya adalah

sistem penentuan dana BSM membantu pengambilan keputusan dalam

masalah siswa yang akan ditentukan mendapatkan dana BSM secara cepat

dan mudah dan juga hasil penentuan dana BSM untuk siswa miskin menjadi

lebih objektif karena pengambil keputusan tidak secara langsung menentukan

dan menilai siswa yang akan ditentukan.

5. Rosmawati (2018) melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung

Keputusan Kelayakan Pengembangan Usaha Mikro Pedesaan Menerapakan

Metode MOORA.” Hasilnya adalah penerapan metode Multi Objektive

Optimization On The Basisi Of Ratio Analysis (MOORA) dalam proses

kelayakan pengembangan usaha mikro pedesaan dapat membantu untuk

Page 48: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

mendapatkan informasi tentang daerah pedesaan yang cocok untuk

mengembangkan usahanya.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penyelesaian masalah yang akan dibahas. Berikut ini adalah kerangka pemikiran

dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil

Menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan:

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran

Permasalahan

Ada banyak Industri Kecil Menengah yang mengajukan proposal,

sehingga muncul permasalahan di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten

Asahan khususnya bidang industri adalah sulitnya pegawai menentukan

Industri Kecil Menengah yang akan diberikan bantuan mesin.

Pengembangan

Visual Basic Net 2010 dan MySQL

Implementasi

Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin.

Hasil

Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri

Kecil Menengah Menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan.

Metode

MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis).

Page 49: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2.4 Tinjauan Umum Perusahaan

2.4.1 Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

Terbentuknya Dinas Tenaga Kerja pada tahun 2002 didirikan oleh Bupati

Asahan berdasarkan Undang-Undang sebagai berikut:

1. UU No.7 Darurat Tahun 1956 tentang Pelaksanaan Daerah Otonomi

Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara

(Lembaga Negara Indonesia tahun 1956 No.58).

2. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.3 tahun 2003 tentang Perubahan

Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.1 tahun 2001 tentang

Pembentukan dan Sususan Organisasi Sekretariat DPRD Kab. Asahan,

Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan tahun 2003

No.10).

3. Peraturan Daerah Kab. Asahan No, 4 tahun 2003 tentang Perubahan Pertama

atas Peraturan Kab. Asahan No.2 tahun 2001 tentang Pembentukan dan

Susunan organisasi Dinas-Dinas Daerah Kab. Asahan (Lembaran Daerah

Kabupaten Asahan tahun 2003 No.11).

4. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.5 tahun 2003 tentang Perubahan

Pertama atas Peraturan Daerah Kab. Asahan No.3 tahun 2001 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Asahan (Lembaram Daerah Kabupaten Asahan tahun 2004 No.3).

5. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 1 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan tahun

2004 No.3).

Page 50: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

6. Pada Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No.7 tahun 2016 tanggal 2

Desember 2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kab. Asahan,

berubah menjadi Dinas KetenagaKerjaan, dan Disahkan oleh Bupati Asahan

padan bulan Desember 2016.

7. Peraturan Bupati Asahan No.34 tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016

tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Tata kerja, Uraian

Tugas dan Fungsi Jabatan pada Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kab.

Asahan.

2.4.2 Visi dan Misi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

1. Visi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Asahan

Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaiman instansi

pemerintah harus membawa dan berkarya agar konsisten dan tetap eksis,

antisipatif dan produktif sesuai dengan visi dinas ketenagakerjaan kabupaten

Asahan yaitu :”Terwujudnya tenaga kerja produktif, kompetitif dan sejahtera”.

Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda bagi semua pihak yang

berkepentingan dengan Renstra, maka perlu dijelaskan makna dari kalimat visi

tersebut diatas sebagai berikut :

a. Terwujudnya adalah terlaksana, tercapai.

b. Tenaga kerja adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik dalam

hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja.

c. Produktif adalah mampu menghasilkan sesuatu menjadi lebih bermanfaat.

d. Kompetitif adalah tenaga kerja dapat bersaing dipasar kerja bebas.

e. Sejahtera adalah dapat terpenuhi kebutuhan lahiriah dan bathiniah.

Page 51: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2. Misi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Asahan

Misi merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka mewujudkan

visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

Adapun misinya adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja.

b. Mendorong perluasan kesempatan kerja dan meningkatkan penempatan

tenaga kerja.

c. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis.

d. Dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

e. Mewujudkan jaminan kepastian hukum di bidang ketenagakerjaan menjadi

institusi andalan dan menciptakan suasana yang nyaman dan aman dalam

bekerja.

2.4.3 Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan

pekerjaan antara yang satu dengan yang lainnya dan bagaimana hubungan

aktivitas dan fungsi dibatasi. Berikut ini adalah struktur organisasi dari Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:

Page 52: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 53: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

2.5 Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah menggunakan metode

MOORA memudahkan pegawai Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan untuk

mempercepat proses dalam menentukan industri kecil menengah mana yang layak

untuk mendapatkan bantuan mesin.

Page 54: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, perlu adanya susunan kerangka kerja (frame

work) yang jelas pada setiap tahapannya. Kerangka kerja merupakan suatu

langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah yang akan

dibahas. Adapun kerangka kerja yang penulis lakukan dapat dilihat dari gambar di

bawah ini:

Gambar 3.1 Kerangka Kerja

Metode Pengumpulan Data

Analisa Data

Perancangan Sistem

Uji Coba Sistem

Implementasi Sistem

Analisis Masalah

Identifikasi Masalah

Page 55: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah proses dan hasil pengenalan masalah. Adapun

masalah yang terjadi di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah ada

banyak Industri Kecil Menengah yang mengajukan proposal, sehingga muncul

permasalahan di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan khususnya bidang

industri adalah sulitnya pegawai menentukan Industri Kecil Menengah yang layak

diberikan bantuan mesin.

2. Analisis Masalah

Analisis masalah adalah menguraikan masalah sehingga lebih mudah

dipahami dan menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Berdasarkan

hasil identifikasi masalah pada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah

dengan membuat sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan hasil

terbaik untuk mempermudah pegawai dalam mengambil keputusan dalam

menentukan Industri Kecil Menengah yang layak memperoleh bantuan mesin.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan wawancara

dengan pegawai terkait di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan. Data yang

dibutuhkan adalah proposal permohonan bantuan mesin dari Industri Kecil

Menengah sejak tahun 2017-2019. Kemudian data sejarah, visi misi, struktur

organisasi dan uraian tugas dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

4. Analisis Data

Analisis Data merupakan salah cara yang dapat digunakan untuk mengolah

data yang telah diperoleh. Data proposal permohonan bantuan mesin dari Industri

Kecil Menengah sejak tahun 2017-2019 diolah dengan metode MOORA (Multi-

Page 56: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Objective Optimization by Ratio Analysis).

5. Perancangan Sistem

Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling

Language (UML) yang digambarkan menggunakan aplikasi Visual Paradigm dan

flowchart dan entity relationship digaram yang digambarkan dengan Microsoft

Visual Studio. Sistem pendukung keputusan dengan metode MOORA (Multi-

Objective Optimization by Ratio Analysis) akan dibangun menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic Net 2010 dan database MySQL.

6. Uji Coba Sistem

Pengujian sistem dilakukan dengan uji white box dan uji black box. Apabila

telah lulus kedua pengujian ini, maka sistem pendukung keputusan metode

MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis) dapat

diimplementasikan.

7. Implementasi Sistem

Impelementasi sistem merupakan suatu tahapan dimana sistem informasi

telah digunakan oleh pengguna. Ketika sistem telah diimplementasikan

diperolelah kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut.

3.2 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif yang ada hubungannya

dengan masalah yang diteliti. Tujuan metode penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan objek yang diteliti yaitu Pemberian bantuan Mesin kepada IKM,

Page 57: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

berdasarkan hasil perhitungan metode Multi Objectie Optimization on The Basis

of Ratio Analysis (MOORA).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang sifatnya sistematis dan

objektif dengan tujuan untuk memperoleh dan mengumpulkan data dan informasi

yang diteliti secara detail dan benar. Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis

melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yang penulis lakukan adalah penelitian dan pengambilan

data-data yang diperlukan langsung ditempat penelitian. Penelitian dilakukan

denga cara :

a. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya

jawab secara langsung kepada pihak terkait yaitu Dinas Ketenagakerjaan

Kabupaten Asahan.

b. Pengamatan (Observation) yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan atau datang langsung ke lokasi penelitian.

2. Penulisan Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku-

buku, jurnal, atau bahkan bahan kuliah yang memuat sejumlah teori yang

berhubungan dengan penulisan skripsi.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Pada kesempatan dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil riset

tepatnya di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan jalan Turi No. 02, Kisaran.

Page 58: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Riset dilakukan dari bulan Maret 2020 sampai dengan Juli 2020.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Keterangan

Waktu

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi

Masalah.

2 Perumusan

Masalah.

3 Studi

Kepustakaan.

4 Seminar

proposal

5

Desain

Penelitian.

6

Pengumpulan

Data.

7 Analisis Data

8 Analisis Sistem

9

Analisis

Kebutuhan

Sistem.

10 Perancangan.

11

Implementasi

dan Pengujian.

12 Analisis Hasil

13 Seminar Hasil

14

Revisi Skripsi

15

Sidang Skripsi

Page 59: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisa Sistem

Analisis sistem merupakan penjelasan dari salah satu sistem yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan untuk membuat

sebuah aplikasi yang baik. Pada tahap analisis sistem ini adalah menganalisis

kebutuhan-kebutuhan yang ada.

Analisis sistem terdiri atas analisis masalah dan analisis kebutuhan sistem.

Penulis harus mengetahui aliran sistem di di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten

Asahan khususnya bidang industri agar dapat melakukan analisis masalah dan

analisis kebutuhan sistem. Berikut ini adalah aliran sistem informasi keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan adalah:

1. Calon penerima bantuan memberikan berkas kepada Pegawai Bidang Industri

di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

2. Pegawai menerima berkas calon penerima bantuan mesin dan mengecek

berkas tersebut.

3. Jika berkas calon penerima bantuan mesin diterima maka akan diarsipkan

oleh pegawai, jika ditolak maka dikembalikan kepada calon penerima

bantuan mesin.

Page 60: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

4. Pegawai menyerahkan formulir permohonan bantuan mesin kepada calon

penerima bantuan mesin yang berkasnya diterima.

5. Calon penerima bantuan mesin mengisi formulir tersebut, dan menyerahkan

formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi kepada Pegawai.

6. Pegawai menerima formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi dan

mengarsipkannya.

7. Pegawai membuat rekap data permohonan bantuan mesin berdasarkan berkas

dan formulir permohonan sebanyak 1 (satu) rangkap.

8. Data permohonanan bantuan mesin tersebut diserahkan Pegawai kepada

Kepala Bidang Industri di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

9. Kepala Bidang membuat keputusan berdasarkan data permohonan bantuan

mesin tersebut.

10. Kepala Bidang menyerahkan data pemerima bantuan mesin kepada Pegawai

dan diteruskan kepada calon penerima bantuan mesin.

Berikut ini adalah gambar Aliran Sistem Informasi (ASI) keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan adalah:

Page 61: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Calon Penerima Bantuan Mesin

Pegawai Bidang Industri Kepala Bilang Industri

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

Cek Berkas

Ditolak

Diterima

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

A

Formulir Permohonan Bantuan Mesin

Formulir Permohonan Bantuan Mesin

Mengisi Formulir

Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi

A

Berkas dan Formulir Permohonan Bantuan Mesin

Membuat Rekap Data

Permohonan Mesin

Bantuan

Data Pemohonan Bantuan Mesin

Data Pemohonan Bantuan Mesin

Membuat Keputusan

Data Penerima Bantuan MesinData Penerima Bantuan Mesin

A

Data Penerima Bantuan Mesin

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi

Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi Lama (yang Sedang Berjalan)

Page 62: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

4.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan identifikasi masalah yang diperlukan

sehingga dapat diketahui kebutuhan apa yang perlu disediakan untuk

pengembangan sistem dan perangkat lunak. Ada banyak Industri Kecil Menengah

yang mengajukan proposal, sehingga muncul permasalahan di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan khususnya bidang industri adalah sulitnya

Dinas Ketenagakejaan Kabupaten Asahan menyeleksi proposal untuk menentukan

Industri Kecil Menengah yang akan diberikan bantuan mesin karena kuota

bantuan mesin semakin menurun dari tahun ke tahun sementara proposal

pengajuan meningkat di tiga tahun terakhir. Berdasarkan masalah tersebut maka

solusinya adalah membuat suatu sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan.

4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dilakukan agar dapat mengatasi ketidaksesuaian

antara aplikasi yang dirancang dengan kebutuhan pengguna. Analisis kebutuhan

sistem terdiri atas aanalisis data berupa data masukan dan data keluaran, analisis

proses, analisis pengguna yang dapat menjawab siapa penggunanya, tujuan

penggunaanya dan strategi supaya sistem dapat digunakan dengan baik oleh

pengguna, analisis perangkat keras, dan analisis perangkat lunak. Analisis

kebutuhan sistem pada sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin

pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:

Page 63: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

4.1.2.1 Analisis Data

Analisis data terdiri atas analisis data masukan (input) dan analisis data

keluaran (output). Analisis data masukan berupa data calon penerima bantuan

mesin di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan tahun 2019 menggunakan

metode MOORA.

Tabel 4.1 Data Masukan

No Nama Usaha Jenis Usaha Alamat

1 Kelompok Fazar

Surya

Makanan Ringan

Pembuatan Kripik

Desa Sei Tualang Pandau

Kec Sei Kepayang Barat

2 Kelompok Usaha

Aura

Makanan Ringan

Pembuatan Keripik

Lingkungan VIII Gambir

Baru Kec Kisaran Timur

3 Kelompok Family

Makanan Ringan

Pembuatan Kue Kering

Dusun VIII Desa Silo Jawa

Kec Bandar Pasir Mandoge

4 Pengrajin Mekar

Sari

Makanan Ringan

Pembuatan Keripik Ubi

Dusun VIII Desa Mekar

Sari Kec Buntu Pane

5 Mandiri Juang Makanan Ringan

Pembuatan Keripik

Dusun I Tegal Sari Desa

Piasahulu Kec Tinggi Raja

6 Kelompok Surya Makanan Ringan

Pembuatan Kerupuk

Dusun IX Desa Bangun

Sari Kec Silo Laut

7 Kelompok Deko

Makanan Ringan

Pembuatan Kerupuk

Dusun VIII Desa Rawang

Lama Kec Rawang Panca

Arga

8 Pengrajin Dodol

Gaplek

Makanan Ringan Sekar Sari Dusun III Desa

Rahuning II Kec Rahuning

9 Sakinah Makanan Ringan Kripik

Kulit Pisang

Dusun IV Desa Sei Alim

Hasak Kec Sei Dadap

10 Evi Bakery Makanan Ringan

Pembuatan Donat

Desa Rawang Pasar Lima

Kec Rawang Panca Arga

11 Melati Jaya Makanan Ringan

Pembuatan Keripik Ubi

Dusun VIII Jatisari Kec

Tinggiraja

12 Kelompok Bunut Makanan Ringan

Pembuatan Kue Kering

Desa Sei Silo Barat Kec

Setiajanji

13 Kelompok Melati Makanan Ringan

Pembuatan Kue

Desa Sei Silau Barat Kec

Setia Janji

14 Kelompok Usaha

Bersama Jaya

Makanan Ringan

Pembuatan Kue

Dusun I Desa Air Joman

Kec Air Joman

15 Kelompok Serasi Makanan Ringan

Pembuatan Kerupuk

Dusun II Desa Air Joman

Kec Air Joman

16 Kelompok Maju

Jaya

Makanan Ringan

Pembuatan Keripik Ubi

Desa Pulau Tanjung Kec

Teluk Dalam

17 Kelompok Berkah

Jaya

Makanan Ringan

Pembuatan Keripik Ubi

Desa Pulau Tanjung Kec

Teluk Dalam

Page 64: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Analisis data keluaran berupa tampilan program aplikasi sistem

pendukung keputusan menggunakan metode MOORA karena menggunakan

bahasa pemrograman Visual Basic Net 2010 dan database MySQL yang akan

dirancang pada perancangan antarmuka. Perancangan antarmuka program aplikasi

ini menggunakan perangkat lunak pendukung Microsoft Visio. Program aplikasi

ini nantinya akan dijalankan pada sistem operasi yang digunakan oleh penulis

dalam penelitian ini.

4.1.2.2 Analisis Proses

Analisis kebutuhan proses yang berupa pemodelan data. Analisis ini

dimaksudkan untuk menggambarkan proses–proses yang terdapat di dalam

program aplikasi melalui sebuah pemodelan. Pemodelan yang digunakan oleh

penulis adalah pendekatan terstruktur dengan pemakaian Unified Modeling

Language (UML), flowchart dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang juga

telah dijelaskan pada landasan teori.

4.1.2.3 Analisis Pengguna

Pengguna merupakan orang yang mempunyai kewenangan untuk

mengakses sistem. Pada rancangan ini pengguna pada sistem ini yaitu Admin

yang merupakan Kepala Bidang Industri. Admin mempunyai akses mengelola

sistem pendukung keputusan berbasis desktop menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan mulai dari preses login, cari, tambah,

ubah, hapus, simpan, kembali, hitung, cetak, dan logout.

Page 65: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tujuan penggunaan sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah di Kabupaten Asahan adalah memudahkan

Kepala Bidang untuk menentukan penerima bantuan mesin. Strategi yang

digunakan agar sistem pendukung keputusan dapat digunakan dengan baik oleh

Pengguna adalah harus dirancang dengan tampilan yang mudah dimengerti dan

mudah digunakan. Pemilihan bahasa untuk menu dan tombol yang ada pada

sistem juga harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selanjutnya, ketika sistem

telah selesai dirancang dan dibangun maka dilakukan pelatihan penggunaan

sistem untuk pengguna sebelum benar-benar diimplementasikan.

4.1.2.4 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi

sistem ini adalah:

Tabel 4.2 Perangkat Keras

No Nama Hardware Spesifikasi Fungsi

1 Notebook a. Processor: Intel(R)

Coleron(R) CPU

1007U @ 1, 50GHz (2

CPUs), ~1, 5GHz

b. Memory:

2048MB RAM

Sebagai alat antar

muka, penampil

dan pengendali.

2 Printer Epson L3110 Alat mencetak

laporan.

4.1.2.5 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi

sistem ini adalah:

Page 66: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tabel 4.3 Perangkat Lunak

No Kebutuhan Keterangan Fungsi

1 Sistem Operasi Windows 10 Pro Mengatur atau

mengontrol kerja

perangkat keras atau

hardware dan

menjalankan aplikasi atau

software di dalam suatu

sistem komputer.

2 Aplikasi a. Microsoft Word

2010

Sebagai media penulisan

penelitian.

b. Microsoft Excell

2010

Sebagai media penulisan

datashet.

c. Visual Basic Net

2010

Sebagai bahasa

pemrograman.

d. MySQL Sebagai database system.

e. Visual Studio Sebagai text editor.

4.2 Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan sistem merupakan tahap penggambaran dan perencanaan dari

sistem dan berfungsi agar dapat memberikan gambaran yang jelas kepada user.

Perancangan sistem terdiri atas algoritma MOORA yang menjelaskan perhitungan

data masukan, analisis sistem yang baru yang menjelaskan aliran sistem yang

akan dirancang untuk memperbaiki sistem yang lama, Unified Modeling

Language (UML) yang menggambarkan diagram untuk sistem yang dirancang,

flowchart yang menggambarkan diagram aliran sistem, Entity Relationship

Diagram (ERD) yang menggambarkan hubungan antara basis data sistem dan

perancangan tampilan sistem yang menjelaskan gambaran sistem yang dapat

dilihat oleh pengguna.

Page 67: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

4.2.1 Algoritma MOORA

Algoritma MOORA dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah di Dinas Ketenagakerjaan adalah:

Tabel 4.4 Alternatif

Kode Nama Alternatif

A01 Kelompok Fazar Surya

A02 Kelompok Usaha Aura

A03 Kelompok Family

A04 Pengrajin Mekar Sari

A05 Mandiri Juang

A06 Kelompok Surya

A07 Kelompok Deko

A08 Pengrajin Dodol Gaplek

A09 Sakinah

A10 Evi Bakery

A11 Melati Jaya

A12 Kelompok Bunut

A13 Kelompok Melati

A14 Kelompok Usaha Bersama Jaya

A15 Kelompok Serasi

A16 Kelompok Maju Jaya

A17 Kelompok Berkah Jaya

Tabel 4.5 Kriteria

Kode Kriteria Nama Kriteria Bobot Jenis

C1 Mayoritas Peralatan Masih Manual 0,3 Benefit

C2 Lama Usaha 0,4 Benefit

C3 Produk Belum Memenuhi Selera

Pasar

0,2 Benefit

C4 Pemasaran Produk 0,1 Benefit

Kriteria yang memakai penilaian bukan berupa angka akan di sesuaikan

dengan skala penilaian seperti di bawah ini :

Page 68: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tabel 4.6 Nilai Kriteria Mayoritas Peralatan Masih Manual (C1)

Pertanyaan Nilai

Mutu Produk Kurang Baik 50

Proses Produksi Lama 100

Tabel 4.7 Nilai Kriteria Lama Usaha (C2)

Tahun Nilai

<2 20

2-4 40

4-6 60

6-8 80

>8 100

Tabel 4.8 Nilai Kriteria Produk Belum Memenuhi Selera Pasar (C3)

Pertanyaan Nilai

Pemasaran Belum Luas 50

Produk Belum Bisa Masuk Pusat Perbelanjaan 80

Produk Belum Bisa Diimport 100

Tabel 4.9 Nilai Kriteria Pemasaran Produk (C4)

Pertanyaan Nilai

Luar Negeri 50

Provinsi 80

Kabupaten 100

Tabel 4.10 Pemberian Nilai Setiap Alternatif

Alternatif C1 C2 C3 C4

A01 50 40 80 80

A02 50 40 80 100

A03 50 60 50 100

A04 100 40 50 100

A05 100 40 80 100

A06 100 60 100 80

A07 50 80 80 100

A08 50 60 80 80

A09 100 60 50 80

A10 50 20 80 80

A11 50 40 50 80

Page 69: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

A12 100 40 80 50

A13 100 40 50 80

A14 50 80 50 100

A15 50 80 100 80

A16 50 60 80 100

A17 100 40 50 50

Berdasarkan data di atas dapat diperoleh matriks keputusan dalam tabel

berikut :

Tabel 4.11 Matriks Keputusan

50 40 80 80

50 40 80 100

50 60 50 100

100 40 50 100

100 40 80 100

100 60 100 80

50 80 80 100

50 60 80 80

100 60 50 80

50 20 80 80

50 40 50 80

100 40 80 50

100 40 50 80

50 80 50 100

50 80 100 80

50 60 80 100

100 40 50 50

Selanjutnya adalah melakukan normalisasi matriks untuk menghitung nilai

masing-masing kriteria :

C1 = √502 + 502 + 502 + 1002 + 1002 + 1002 + 502 + 502 + 1002 + 502 + 502 +

1002 + 1002 + 502 + 502 + 502 + 1002 = √95.000

= 2.500 + 2.500 + 2.500 + 10.000 + 10.000 + 10.000 + 2.500 + 2.500 +

10.000 + 2.500 + 2.500 + 10.000 + 10.000 + 2.500 + 2.500 + 2.500 +

10.000

Page 70: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

= √95.000 = 308,2207

A01 = 50/308,2207

= 0,1622

A02 = 50/308,2207

= 0,1622

A03 = 50/308,2207

= 0,1622

A04 = 100/308,2207

= 0,3244

A05 = 100/308,2207

= 0,3244

A06 = 100/308,2207

= 0,3244

A07 = 50/308,2207

= 0,1622

A08 = 50/308,2207

= 0,1622

A09 = 100/308,2207

= 0,3244

A10 = 50/308,2207

= 0,1622

A11 = 50/308,2207

= 0,1622

A12 = 100/308,2207

Page 71: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

= 0,3244

A13 = 100/308,2207

= 0,3244

A14 = 50/308,2207

= 0,1622

A15 = 50/308,2207

= 0,1622

A16 = 50/308,2207

= 0,1622

A17 = 100/308,2207

= 0,3244

C2 = √402 + 402 + 602 + 402 + 402 + 602 + 802 + 602 + 602 + 202 + 402 + 402

+ 402 + 802 + 802 + 602 + 402 = √50.400

= 1.600 + 1.600 + 3.600 + 1.600 + 1.600 + 3.600 + 6.400 + 3.600 +

3.600 + 400 + 1.600 + 1.600 + 1.600 + 6.400 + 6.400 + 3.600 + 1.600

= √50.400 = 224,4994

A01 = 40/224,4994

= 0,1782

A02 = 40/224,4994

= 0,1782

A03 = 60/224,4994

= 0,2673

A04 = 40/224,4994

= 0,1782

Page 72: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

A05 = 40/224,4994

= 0,1782

A06 = 60/224,4994

= 0,2673

A07 = 80/224,4994

= 0,3564

A08 = 60/224,4994

= 0,2673

A09 = 60/224,4994

= 0,2673

A10 = 20/224,4994

= 0,0891

A11 = 40/224,4994

= 0,1782

A12 = 40/224,4994

= 0,1782

A13 = 40/224,4994

= 0,1782

A14 = 80/224,4994

= 0,3563

A15 = 80/224,4994

= 0,3563

A16 = 60/224,4994

= 0,2673

Page 73: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

A17 = 40/224,4994

= 0,1782

C3 = √802 + 802 + 502 + 502 + 802 + 1002 + 802 + 802 + 502 + 802 + 502 +

802 + 502 + 502 + 1002 + 802 + 502 = √88.700

= 6.400 + 6.400 + 2.500 + 2.500 + 6.400 + 10.000 + 6.400 + 6.400 +

2.500 + 6.400 + 2.500 + 6.400 + 2.500 + 2.500 + 10.000 + 6.400 +

2.500

= √88.700 = 297,8255

A01 = 80/297,8255

= 0,2686

A02 = 80/297,8255

= 0,2686

A03 = 50/297,8255

= 0,1679

A04 = 50/297,8255

= 0,1679

A05 = 80/297,8255

= 0,2686

A06 = 100/297,8255

= 0,3358

A07 = 80/297,8255

= 0,2686

A08 = 80/297,8255

= 0,2686

Page 74: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

A09 = 50/297,8255

= 0,1679

A10 = 80/297,8255

= 0,2686

A11 = 50/297,8255

= 0,1679

A12 = 80/297,8255

= 0,2686

A13 = 50/297,8255

= 0,1679

A14 = 50/297,8255

= 0,1679

A15 = 100/297,8255

= 0,3358

A16 = 80/297,8255

= 0,2686

A17 = 50/297,8255

= 0,1679

C4 = √802 + 1002 + 1002 + 1002 + 1002 + 802 + 1002 + 802 + 802 + 802 + 802

+ 502 + 802 + 1002 + 802 + 10002 + 502 = √126.200

= 6.400 + 10.000 + 10.000 + 10.000 + 10.000 + 6.400 + 10.000 + 6.400

+ 6.400 + 6.400 + 6.400 + 2.500 + 6.400 + 10.000 + 6.400 + 10.000 +

2.500

= √126.200 = 355,2464

Page 75: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

A01 = 80/355,2464

= 0,2252

A02 = 100/355,2464

= 0,2815

A03 = 100/355,2464

= 0,2815

A04 = 100/355,2464

= 0,2815

A05 = 100/355,2464

= 0,2815

A06 = 80/355,2464

= 0,2252

A07 = 100/355,2464

= 0,2815

A08 = 80/355,2464

= 0,2252

A09 = 80/355,2464

= 0,2252

A10 = 80/355,2464

= 0,2252

A11 = 80/355,2464

= 0,2252

A12 = 50/355,2464

= 0,1407

Page 76: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

A13 = 80/355,2464

= 0,2252

A14 = 100/355,2464

= 0,2815

A15 = 80/355,2464

= 0,2252

A16 = 100/355,2464

= 0,2815

A17 = 50/355,2464

= 0,1407

Maka dapat dilihat matriks ternormalisasi berikut,yaitu :

Tabel 4.12 Matriks Normalisasi

0,1622 0,1782 0,2686 0,2252

0,1622 0,1782 0,2686 0,2815

0,1622 0,2673 0,1679 0,2815

0,3244 0,1782 0,1679 0,2815

0,3244 0,1782 0,2686 0,2815

0,3244 0,2673 0,3358 0,2252

0,1622 0,3563 0,2686 0,2815

0,1622 0,2673 0,2686 0,2252

0,3244 0,2673 0,1679 0,2252

0,1622 0,0891 0,2686 0,2252

0,1622 0,1782 0,1679 0,2252

0,3244 0,1782 0,2686 0,1407

0,3244 0,1782 0,1679 0,2252

0,1622 0,3563 0,1679 0,2815

0,1622 0,3563 0,3358 0,2252

0,1622 0,2673 0,2686 0,2815

0,3244 0,1782 0,1679 0,1407

Hasil perkalian dengan bobot kriteria:

C1= A01 = 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

Page 77: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,3244 = 0,0973

= 0,3 x 0,3244 = 0,0973

= 0,3 x 0,3244 = 0,0973

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,3244 = 0,0973

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,3244 = 0,0973

= 0,3 x 0,3244 = 0,0973

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,1622 = 0,0487

= 0,3 x 0,3244 = 0,0973

C2= A02 = 0,4 x 0,1782 = 0,0713

= 0,4 x 0,1782 = 0,0713

= 0,4 x 0,2673 = 0,1069

= 0,4 x 0,1782 = 0,0713

= 0,4 x 0,1782 = 0,0713

= 0,4 x 0,2673 = 0,1069

= 0,4 x 0,3563 = 0,1425

= 0,4 x 0,2673 = 0,1069

= 0,4 x 0,2673 = 0,1069

= 0,4 x 0,0891 = 0,0356

= 0,4 x 0,1782 = 0,0713

Page 78: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

= 0,4 x 0,1782 = 0,0713

= 0,4 x 0,1782 = 0,0713

= 0,4 x 0,3563 = 0,1425

= 0,4 x 0,3563 = 0,1425

= 0,4 x 0,2673 = 0,1069

= 0,4 x 0,2673 = 0,0713

C3= A03 = 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,1679 = 0,0336

= 0,2 x 0,1679 = 0,0336

= 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,3358 = 0,0672

= 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,1679 = 0,0336

= 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,1679 = 0,0336

= 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,1679 = 0,0336

= 0,2 x 0,1679 = 0,0336

= 0,2 x 0,3358 = 0,0672

= 0,2 x 0,2686 = 0,0537

= 0,2 x 0,1679 = 0,0336

C4= A04 = 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,2815 = 0,0281

= 0,1 x 0,2815 = 0,0281

Page 79: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

= 0,1 x 0,2815 = 0,0281

= 0,1 x 0,2815 = 0,0281

= 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,2815 = 0,0281

= 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,1407 = 0,0141

= 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,2815 = 0,0281

= 0,1 x 0,2252 = 0,0225

= 0,1 x 0,2815 = 0,0281

= 0,1 x 0,1407 = 0,0141

Maka hasilnya dapat dilihat pada matriks dibawah ini:

Tabel 4.13 Hasil Perkalian Dengan Bobot Kriteria

0,0487 0,0713 0,0537 0,0225

0,0487 0,0713 0,0537 0,0281

0,0487 0,1069 0,0336 0,0281

0,0973 0,0713 0,0336 0,0281

0,0973 0,0713 0,0537 0,0281

0,0973 0,1069 0,0672 0,0225

0,0487 0,1425 0,0537 0,0281

0,0487 0,1069 0,0537 0,0225

0,0973 0,1069 0,0336 0,0225

0,0487 0,0356 0,0537 0,0225

0,0487 0,0713 0,0336 0,0225

0,0973 0,0713 0,0537 0,0141

0,0973 0,0713 0,0336 0,0225

0,0487 0,1425 0,0336 0,0281

0,0487 0,1425 0,0672 0,0225

0,0487 0,1069 0,0537 0,0281

0,0973 0,0713 0,0336 0,0141

Page 80: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tabel 4.14 Pencarian Nilai Yi

Alternatif Max (C1 + C2 + C3 + C4) Yi = Max

A01 (0,0487 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0225) 0,1962

A02 (0,0487 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0281) 0,2018

A03 (0,0487 + 0,1069 + 0,0336 + 0,0281) 0,2173

A04 (0,0937 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0281) 0,2303

A05 (0,0937 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0281) 0,2505

A06 (0,0937 + 0,1069 + 0,0672 + 0,0225) 0,2939

A07 (0,0487 + 0,1425 + 0,0537 + 0,0281) 0,2731

A08 (0,0487 + 0,1069 + 0,0537 + 0,0225) 0,2318

A09 (0,0937 + 0,1069 + 0,0337 + 0,0225) 0,2603

A10 (0,0487 + 0,0356 + 0,0537 + 0,0225) 0,1605

A11 (0,0487 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0225) 0,1760

A12 (0,0937 + 0,0713 + 0,0537 + 0,0141) 0,2364

A13 (0,0937 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0225) 0,2247

A14 (0,0487 + 0,1425 + 0,0336 + 0,0281) 0,2529

A15 (0,0487 + 0,1425 + 0,0672 + 0,0225) 0,2809

A16 (0,0487 + 0,1069 + 0,0537 + 0,0281) 0,2374

A17 (0,0937 + 0,0713 + 0,0336 + 0,0141) 0,2163

Adapun hasil perangkingan seperti berikut :

Tabel 4.15 Perangkingan

Alternatif Yi Rangking

A06 0,1962 1

A15 0,2018 2

A07 0,2173 3

A09 0,2303 4

A14 0,2505 5

A05 0,2939 6

A16 0,2731 7

A12 0,2318 8

A08 0,2603 9

A04 0,1605 10

A13 0,1760 11

A03 0,2364 12

A17 0,2247 13

A02 0,2529 14

A01 0,2809 15

A11 0,2374 16

A10 0,2163 17

4.2.2 Analisis Sistem Baru

Page 81: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Sistem baru merupakan sistem yang diusulkan untuk perbaikan terhadap

kekurangan yang ada pada sistem lama. Aliran sistem informasi baru dari sistem

pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah

menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

adalah:

1. Calon penerima bantuan memberikan berkas kepada Pegawai Bidang Industri

di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

2. Pegawai menerima berkas calon penerima bantuan mesin dan mengecek

berkas tersebut.

3. Jika berkas calon penerima bantuan mesin diterima maka akan diarsipkan

oleh pegawai, jika ditolak maka dikembalikan kepada calon penerima

bantuan mesin.

4. Pegawai menyerahkan formulir permohonan bantuan mesin kepada calon

penerima bantuan mesin yang berkasnya diterima.

5. Calon penerima bantuan mesin mengisi formulir tersebut, dan menyerahkan

formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi kepada Pegawai.

6. Pegawai menerima formulir permohonan bantuan mesin yang sudah diisi dan

mengarsipkannya.

7. Pegawai membuat rekap data permohonan bantuan mesin berdasarkan berkas

dan formulir permohonan sebanyak 1 (satu) rangkap.

8. Data permohonanan bantuan mesin tersebut dijadikan acuan Pegawai untuk

menginputkan data ke sistem pendukung keputusan.

9. Data yang telah diinputkan pegawai tersimpan di database yaitu data industri,

data persyaratan, data nilai dan data perhitungan.

Page 82: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

10. Pegawai menghitung data tersebut dengan menggunakan metode MOORA

dan sistem menampilkan data hasil perhitungan sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin.

11. Pegawai mencetak hasi perhitungan tersebut sebanyak 2 (dua) rangkap. Hasil

perhitungan tersebut diserahan kepada Kepada Bidang.

12. Kepala Bidang menerima data hasil penerima bantuan mesin dari pegawai

sebanyak 2 (dua) rangkap dan sebanyak 1 (satu) rangkap disimpan oleh

Kepala Bidang untuk dijadikan arsip, dan satu rangkap lagi diinformasikan

kepada calon penerima bantuan mesin.

Adapun gambar Aliran Sistem Informasi (ASI) pada sistem pendukung

keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan

metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan, dapat dilihat pada

gambar 4.2 berikut:

Page 83: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Calon Penerima Bantuan Mesin

Pegawai Bidang Industri Kepala Bilang Industri

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

Cek Berkas

Ditolak

Diterima

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

A

Formulir Permohonan Bantuan Mesin

Formulir Permohonan Bantuan Mesin

Mengisi Formulir

Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi

A

Berkas dan Formulir Permohonan Bantuan Mesin

Membuat Rekap Data

Permohonan Bantuan

Mesin

Data Permohonan Bantuan Mesin

Hasil Penerima Bantuan Mesin

Penerima Bantuan MesinPenerima Bantuan Mesin

A

Menginputkan Data ke Sistem Pendukung Keputusan

Database

Data Industri, Persyaratan,

Nilai, Perhitungan

Menghitung Data dengan Metode Moora

Hasil Perhitungan SPK Metode

Moora Pemberian Bantuan Mesin

Mencetak Hasil Perhitungan

Formulir Permohonan Bantuan Mesin yang Sudah Diisi

Berkas Calon Penerima Bantuan Mesin

Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi Baru (yang Diusulkan)

Page 84: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

4.2.3 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standart bahasa yang

digunakan untuk membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur

dalam pemrograman berorientasi objek.

1. Use Case Diagram

Use case diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan hanya mempunyai 1 (satu) aktor yaitu

Admin, dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3 Use Case Diagram

Page 85: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Berdasarkan gambar 4.3 diketahui use case diagram sistem pendukung

keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan

metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan mempunyai

deskripsi sebagai berikut:

1. Deskripsi Use Case Diagram Login

Deskripsi use case diagram login menjelaskan skenario login yang

dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16 Deksripsi Use Case Diagram Login

Title Skenario Melakukan Login

Aktor Admin.

Interface Form login dan halaman menu utama.

Deskripsi Admin melakukan login.

Pre-condition Admin belum melakukan login.

Basic Flow - Admin membuka form login.

- Admin menginputkan username dan password.

- Sistem memeriksa username dan password apakah

valid.

- Jika valid, sistem menampilkan halaman Admin.

- Jika tidak, sistem mengkonfirmasi bahwa kombinasi

username dan password salah di form login salah.

Post Condition Admin telah berhasil login ke halaman Admin.

Alternative(s) Flow Admin gagal login ke sistem.

2. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Industri

Deskripsi use case diagram mengelola industri menjelaskan skenario

mengelola industri yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada

tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Industri

Title Skenario Mengelola Industri

Aktor Admin.

Interface Form industri.

Deskripsi Admin mengelola industri.

Pre-condition Admin belum mengelola industri.

Page 86: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Basic Flow - Admin mengetik data industri yang ingin dicari.

- Admin mengklik tombol cari data industri.

- Sistem menampilkan data industri yang dicari.

- Admin mengklik tombol tambah data industri.

- Sistem menampilkan form input data industri.

- Admin menginputkan data industri di form.

- Admin mengklik tombol simpan.

- Sistem menyimpan data industri.

- Admin mengklik tombol ubah data industri.

- Sistem menampilkan form ubah data industri.

- Admin mengubah data industri yang inginkan.

- Admin mengklik tombol simpan.

- Sistem menyimpan data industri yang diubah.

- Admin memilih data industri yang akan dihapus.

- Admin mengklik tombol hapus data industri.

- Sistem memberikan pilihan yes dan no untuk

menghapus data industri.

- Jika Admin mengklik yes, maka sistem akan

menghapus data industri.

- Jika Admin mengklik no, maka sistem tidak akan

menghapus data industri.

- Admin mengklik tombol keluar.

- Sistem akan menutup form industri.

Post Condition Admin telah berhasil mengelola industri.

Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola industri.

3. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Persyaratan

Deskripsi use case diagram mengelola persyaratan menjelaskan skenario

mengelola persyaratan yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada

tabel 4.18 berikut:

Tabel 4.18 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Persyaratan

Title Skenario Mengelola Persyaratan

Aktor Admin.

Interface Form persyaratan.

Deskripsi Admin mengelola persyaratan.

Pre-condition Admin belum mengelola persyaratan.

Basic Flow - Admin mengetik data persyaratan yang ingin dicari.

- Admin mengklik tombol cari data persyaratan.

- Sistem menampilkan data persyaratan yang dicari.

- Admin mengklik tombol tambah data persyaratan.

- Sistem menampilkan form input data persyaratan.

- Admin menginputkan data persyaratan di form.

Page 87: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

- Admin mengklik tombol simpan.

- Sistem menyimpan data persyaratan.

- Admin mengklik tombol ubah data persyaratan.

- Sistem menampilkan form ubah data persyaratan.

- Admin mengubah data persyaratan yang inginkan.

- Admin mengklik tombol simpan.

- Sistem menyimpan data persyaratan yang diubah.

- Admin memilih data persyaratan yang akan dihapus.

- Admin mengklik tombol hapus data persyaratan.

- Sistem memberikan pilihan yes dan no untuk

menghapus data persyaratan.

- Jika Admin mengklik yes, maka sistem akan

menghapus data persyaratan.

- Jika Admin mengklik no, maka sistem tidak akan

menghapus data persyaratan.

- Admin mengklik tombol keluar.

- Sistem akan menutup form persyaratan.

Post Condition Admin telah berhasil mengelola persyaratan.

Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola persyaratan.

4. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Nilai

Deskripsi use case diagram mengelola nilai menjelaskan skenario

mengelola nilai yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada tabel

4.19 berikut:

Tabel 4.19 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Nilai

Title Skenario Mengelola Nilai

Aktor Admin.

Interface Form nilai.

Deskripsi Admin mengelola nilai.

Pre-condition Admin belum mengelola nilai.

Basic Flow - Admin mengetik data nilai yang ingin dicari.

- Admin mengklik tombol cari data nilai.

- Sistem menampilkan data nilai yang dicari.

- Admin mengklik tombol keluar.

- Sistem akan menutup form nilai.

Post Condition Admin telah berhasil mengelola nilai.

Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola nilai.

5. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Perhitungan

Page 88: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Deskripsi use case diagram mengelola perhitungan menjelaskan skenario

mengelola perhitungan yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada

tabel 4.20 berikut:

Tabel 4.20 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Perhitungan

Title Skenario Mengelola Perhitungan

Aktor Admin.

Interface Form Perhitungan

Deskripsi Admin mengelola perahitungan.

Pre-condition Admin belum mengelola perhitungan.

Basic Flow - Admin mengklik tombol hitung.

- Sistem menampilkan hasil perhitungan sistem

pendukung keputusan dengan metode MOORA.

- Admin mengklik tombol cetak.

- Sistem mencetak hasil perhitungan.

- Admin mengklik tombol keluar.

- Sistem akan menutup form perhitungan.

Post Condition Admin telah berhasil mengelola perhitungan.

Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola perahitungan.

6. Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Ubah Password

Deskripsi use case diagram mengelola ubah password menjelaskan

skenario mengelola ubah password yang dilakukan Admin di dalam sistem, dapat

dilihat pada tabel 4.21 berikut:

Tabel 4.21 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Ubah Password

Title Skenario Mengelola Ubah Password

Aktor Admin.

Interface Form ubah password.

Deskripsi Admin mengelola ubah password.

Pre-condition Admin belum mengelola ubah password.

Basic Flow - Admin menginputkan data password di form.

- Admin mengklik tombol ubah password.

- Admin mengklik tombol keluar.

- Sistem akan menutup form ubah password.

Post Condition Admin telah berhasil mengelola ubah password.

Alternative(s) Flow Admin gagal mengelola ubah password.

7. Deskripsi Use Case Diagram Logout

Page 89: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Deskripsi use case diagram logout menjelaskan skenario logout yang

dilakukan Admin di dalam sistem, dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut:

Tabel 4.22 Deksripsi Use Case Diagram Mengelola Logout

Title Skenario Melakukan Logout

Aktor Admin.

Interface Form Login

Deskripsi Admin melakukan logout.

Pre-condition Admin belum melakukan logout.

Basic Flow - Admin mengklik logout..

- Sistem menampilkan form login.

Post Condition Admin telah berhasil logout.

Alternative(s) Flow Admin gagal logout.

2. Class Diagram

Class diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin

pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan terdiri atas 4 (empat) kelas yang dibangun,

dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4 Class Diagram

Page 90: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Class diagram bersifat statis yang digambarkan dengan kotak yang terbagi

atas 3 (tiga) bagian yaitu nama kelas, atribut dan operasi dengan penjelasan

gambar 4.4 sebagai berikut:

1. Kelas industri mempunyai 5 (lima) atribut yaitu kode industri, nama industri,

total, rank dan keterangan.

2. Kelas industri mempunyai 5 (lima) operasi yaitu cari, tambah, ubah, hapus

dan keluar.

3. Kelas nilai mempunyai 4 (empat) atribut yaitu ID, kode industri, kode

persyaratan dan nilai.

4. Kelas industri mempunyai 2 (dua) operasi yaitu cari, dan keluar.

5. Kelas persyaratan mempunyai 4 (empat) atribut yaitu kode persyaratan, nama

persyaratan, atribut dan bobot.

6. Kelas persyaratan mempunyai 5 (lima) operasi yaitu cari, tambah, ubah,

hapus dan keluar.

7. Kelas user mempunyai 2 (dua) atribut yaitu user dan password.

8. Kelas user tidak mempunyai operasi.

3. Activity Diagram

Adapun activity diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:

Page 91: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

a. Activity Diagram Login

Activity diagram login menggambarkan kejadian pada saat Admin

melakukan proses login untuk memulai menggunakan sistem, seperti ditunjukkan

pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Admin Sistem

Masuk Aplikasi

Masukkan username dan password

Tampilkan Form Login

Tampil Menu Utama

Ya

Tidak

Gambar 4.5 Activity Diagram Login

Aktivitas login dimulai dengan masuk ke aplikasi dan sistem akan

menampilkan form login. Admin memasukkan username dan password untuk

dicek validitas oleh sistem, jika valid maka proses bisa dilanjutkan ke tampilan

menu utama, sedangkan jika tidak valid maka sistem akan menampilkan form

login.

b. Activity Diagram Industri

Activity diagram industri menggambarkan kejadian pada saat Admin

melakukan proses untuk mengelola data industri, seperti ditunjukkan pada gambar

4.6 sebagai berikut:

Page 92: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Admin Sistem

Memilih Menu Industri

Memilih Proses

Menampilkan Form Industri

Cari Tambah Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.6 Activity Diagram Industri

Activity diagram industri diawali dari Admin memilih menu industri dan

sistem menampilkan form industri. Admin memilih proses yang diinginkan yaitu

cari, tambah, ubah, hapus dan keluar. Adapun fungsi dari proses-proses tersebut

adalah cari untuk menampilkan data industri yang ingin dicari, tambah untuk

menampilkan form tambah data industri, ubah untuk menampilkan form ubah data

industri, hapus untuk menghapus data industri dan keluar untuk menutup form

industri.

c. Activity Diagram Persyaratan

Activity diagram persyaratan menggambarkan kejadian pada saat Admin

melakukan proses untuk mengelola data persyaratan, seperti ditunjukkan pada

gambar 4.7 sebagai berikut:

Page 93: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Admin Sistem

Memilih Menu Persyaratan

Memilih Proses

Menampilkan Form Persyaratan

Cari Tambah Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.7 Activity Diagram Persyaratan

Activity diagram persyaratan diawali dari Admin memilih menu

persyaratan dan sistem menampilkan form persyaratan. Admin memilih proses

yang diinginkan yaitu cari, tambah, ubah, hapus dan keluar. Adapun fungsi dari

proses-proses tersebut adalah cari untuk menampilkan data persyaratan yang ingin

dicari, tambah untuk menampilkan form tambah data persyaratan, ubah untuk

menampilkan form ubah data persyaratan, hapus untuk menghapus data

persyaratan dan keluar untuk menutup form persyaratan.

d. Activity Diagram Nilai

Activity diagram nilai menggambarkan kejadian pada saat Admin

melakukan proses untuk mengelola data nilai, seperti ditunjukkan pada gambar

4.8 sebagai berikut:

Page 94: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Admin Sistem

Memilih Menu Nilai

Memilih Proses

Menampilkan Form Nilai

Cari Keluar

Gambar 4.8 Activity Diagram Nilai

Activity diagram nilai diawali dari Admin memilih menu nilai dan sistem

menampilkan form nilai. Admin memilih proses yang diinginkan yaitu cari, dan

keluar. Adapun fungsi dari proses-proses tersebut adalah cari untuk menampilkan

data nilai yang ingin dicari, dan keluar untuk menutup form nilai.

e. Activity Diagram Perhitungan

Activity diagram perhitungan menggambarkan kejadian pada saat Admin

melakukan proses untuk mengelola data perhitungan, seperti ditunjukkan pada

gambar 4.9 sebagai berikut:

Page 95: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Admin Sistem

Memilih Perhitungan Moora

Memilih Proses

Menampilkan Form Perhitungan

Hitung Cetak Hasil Keluar

Gambar 4.9 Activity Diagram Perhitungan

Activity diagram perhitungan diawali dari Admin memilih menu

perhitungan dan sistem menampilkan form perhitungan. Admin memilih proses

yang diinginkan yaitu hitung, cetak hasil dan keluar. Adapun fungsi dari proses-

proses tersebut adalah hitung untuk menghitung data dengan metode MOORA,

cetak hasil untuk menampilkan cetak hasil perhitungan, dan keluar untuk menutup

form perhitungan.

f. Activity Diagram Ubah Password

Activity diagram ubah password menggambarkan kejadian pada saat

Admin melakukan proses untuk mengelola data perhitungan, seperti ditunjukkan

pada gambar 4.10 sebagai berikut:

Page 96: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Admin Sistem

Memilih Menu Ubah Password

Memilih Proses

Menampilkan Form Ubah Password

KeluarUbah Password

Gambar 4.10 Activity Diagram Ubah Password

Activity diagram ubah password diawali dari Admin memilih menu ubah

password dan sistem menampilkan form ubah password. Admin memilih proses

yang diinginkan yaitu ubah password dan keluar. Adapun fungsi dari proses-

proses tersebut adalah ubah password untuk mengubah password, dan keluar

untuk menutup form ubah password.

g. Activity Diagram Logout

Activity diagram logout menggambarkan kejadian pada saat Admin

melakukan proses logout untun mengakhiri penggunaan sistem, seperti

ditunjukkan pada gambar 4.11 sebagai berikut:

Page 97: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Admin Sistem

Memilih Menu Logout Memproses Logout

Form Login

Gambar 4.11 Activity Diagram Logout

Activity diagram logout diawalai dari Admin memilih menu logout dan

sistem memprosesnya sehingga menampilkan form login.

4. Sequence Diagram

Adapun sequence diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:

a. Sequence Diagram Login

Sequence diagram login menggambarkan proses yang terjadi pada sistem

disaat aktor melakukan proses login. Sequence diagram login dari sistem

pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah

menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

ditunjukkan pada gambar 4.12 berikut:

Page 98: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.12 Sequence Diagram Login

Sequence diagram login diawali dari Admin menginputkan username dan

password untuk melakukan login. Jika username dan password yang diinputkan

benar, maka Admin akan masuk ke halaman utama. Namun, jika username dan

password yang diinputkan salah, maka akan kembali ke form login.

b. Sequence Diagram Industri

Sequence diagram industri menggambarkan proses yang terjadi pada

sistem disaat aktor melakukan proses mengelola industri. Sequence diagram

industri sistem dari pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri

kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan

Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.13 berikut:

Page 99: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.13 Sequence Diagram Industri

Sequence diagram industri diawali dari Admin memilih menu industri dan

berhasil mengaksesnya. Form industri memiliki 5 (lima) tombol proses yaitu cari

untuk mencari data industri, tambah untuk menambah data industri, ubah untuk

mengubah data industri, hapus untuk menghapus data industri dan keluar untuk

keluar dari form industri.

c. Sequence Diagram Persyaratan

Sequence diagram persyaratan menggambarkan proses yang terjadi pada

sistem disaat aktor melakukan proses mengelola persyaratan. Sequence diagram

persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada

industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.14 berikut:

Page 100: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.14 Sequence Diagram Persyaratan

Sequence diagram persyaratan diawali dari Admin memilih menu

persyaratan dan berhasil mengaksesnya. Form persyaratan memiliki 5 (lima)

tombol proses yaitu cari untuk mencari data persyaratan, tambah untuk menambah

data persyaratan, ubah untuk mengubah data persyaratan, hapus untuk menghapus

data persyaratan dan keluar untuk keluar dari form persyaratan.

d. Sequence Diagram Nilai

Sequence diagram nilai menggambarkan proses yang terjadi pada sistem

disaat aktor melakukan proses mengelola nilai. Sequence diagram nilai dari sistem

pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah

menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

ditunjukkan pada gambar 4.15 berikut:

Page 101: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.15 Sequence Diagram Nilai

Sequence diagram nilai diawali dari Admin memilih menu nilai dan

berhasil mengaksesnya. Form persyaratan memiliki 2 (dua) tombol proses yaitu

cari untuk mencari data nilai dan keluar untuk keluar dari form nilai.

e. Sequence Diagram Perhitungan

Sequence diagram perhitungan menggambarkan proses yang terjadi pada

sistem disaat aktor melakukan proses mengelola perhitungan. Sequence diagram

perhitungan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada

industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.16 berikut:

Page 102: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.16 Sequence Diagram Perhitungan

Sequence diagram perhitungan diawali dari Admin memilih menu

perhitungan dan berhasil mengaksesnya. Form perhitungan memiliki 3 (tiga)

tombol proses yaitu hitung untuk menghitung data menggunakan metode

MOORA, cetak untuk mencetak hasil perhitungan dan keluar untuk kerluar dari

form perhitungan.

f. Sequence Diagram Ubah Password

Sequence diagram ubah password menggambarkan proses yang terjadi

pada sistem disaat aktor melakukan proses mengelola ubah password. Sequence

diagram ubah password dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.17 berikut:

Page 103: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.17 Sequence Diagram Password

Sequence diagram ubah password diawali dari Admin memilih menu ubah

password dan berhasil mengaksesnya. Form ubah password memiliki 2 (dua)

tombol proses yaitu ubah data password untuk mengubah password sesuai dengan

yang diinginkan dan keluar untuk keluar dari form ubah password.

g. Sequence Diagram Logout

Sequence diagram logout menggambarkan proses logout pada sistem.

Sequence diagram logout dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.18 berikut:

Gambar 4.18 Sequence Diagram Logout

Page 104: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Sequence diagram logout yang menggambarkan urutan kerjadian yang

dilakukan Admin untuk melakukan proses logout. Diawali dari Admin memilih

menu logout dan berhasil mengaksesnya sehingga menampilkan form login.

5. Deployment Diagram

Deployment diagram dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.19 berikut:

Gambar 4.19 Deployment Diagram

Deployment diagram pada sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan dimulai dengan mengaktifkan local

server yaitu XAMPP untuk mengaktifkan database dan sistem. Adapun database

yang digunakan yaitu MySQL. Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun

Page 105: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

menggunakan Visual Basic Net 2010 merupakan bahasa pemrograman berbasis

desktop. Setelah dapat mengakses sistem, maka laporan yang ada pada sistem

dapat dicetak dengan perangkat keras yaitu printer.

4.2.4 Flowchart

Adapun flowchart dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan adalah:

1. Flowchart Login

Flowchart login dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.20 berikut:

Mulai

Input username

dan pawwsord

Validasi

Halaman Utama

Selesai

T

Y

Halaman Login

Gambar 4.20 Flowchart Login

Page 106: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.20 merupakan flowchart login. Adapun penjelasannya adalah

Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form login.

Admin menginputkan username dan password, jika benar maka sistem akan

menampilkan halaman utama sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin, dan jika salah akan kembali ke halaman form login.

2. Flowchart Menu Utama

Flowchart menu utama dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.21 berikut:

Mulai

1. Industi, 2. Persyaratan,

3. Nilai, 4. Perhitungan

Moora, 5. Ubah

Password, 6. Logout

Menu Industri

Menu Persyaratan

Menu NIlai

Menu

Perhitungan

Menu Ubah

Password

Menu Logout

Selesai

Industri

Persyaratan

Nilai

Perhitungan

Ubah Password

Gambar 4.21 Flowchart Menu Utama

Page 107: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.21 merupakan flowchart menu utama yang akan tampil ketika

Admin berhasil melakukan login. Adapun penjelasannya adalah:

1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan halaman

utama yang memberikan beberapa pilihan menu yang dapat dipilih.

2. Jika Admin memilih menu industri maka sistem akan menampilkan form

industri.

3. Jika Admin memilih menu persyaratan maka sistem akan menampilkan form

persyaratan.

4. Jika Admin memilih menu nilai maka sistem akan menampilkan form nilai.

5. Jika Admin memilih menu perhitungan maka sistem akan menampilakan

form perhitungan.

6. Jika Admin memilih menu ubah password maka sistem akan menampilkan

form ubah password.

7. Jika Admin memilih menu logout maka sistem akan menampilkan form login.

8. Dan jika Admin tidak memilih semua dari menu tampilan maka akan tetapi

berada di halaman menu utama.

3. Flowchart Industri

Flowchart industri dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.22 berikut:

Page 108: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Mulai

Industri

Cari

Tambah

Ubah

Hapus

Selesai

Cari Data Industri

Tambah Data Industri

Ubah Data Industri

Hapus Data Industri

Y

Y

Y

Y

T

T

T

T

KeluarKeluar dari Data

Industri

Y

Gambar 4.22 Flowchart Industri

Gambar 4.22 merupakan flowchart industri yang akan tampil ketika

Admin mengklik menu industri. Adapun penjelasannya adalah:

1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form

industri yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.

2. Jika Admin memilih tombol cari maka sistem akan menampilkan data

industri yang dicari.

3. Jika Admin memilih tombol tambah maka sistem akan menampilkan form

tambah data industri.

4. Jika Admin memilih tombol ubah maka sistem akan menampilkan form ubah

data industri.

Page 109: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

5. Jika Admin memilih tombol hapus maka sistem akan menghapus data industri

yang dipilih.

6. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form industri.

7. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi

berada di form industri.

4. Flowchart Persyaratan

Flowchart persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.23 berikut:

Mulai

Persyaratan

Cari

Tambah

Ubah

Hapus

Keluar

Selesai

Tambah Data

Persyaratan

Cari Data Persyaratan

Ubah Data

Persyaratan

Hapus Data

Persyaratan

Keluar dari Data

Persyaratan

Y

Y

Y

Y

Y

T

T

T

T

T

Gambar 4.23 Flowchart Persyaratan

Page 110: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 4.23 merupakan flowchart persyaratan yang akan tampil ketika

Admin mengklik menu persyaratan. Adapun penjelasannya adalah:

1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form

persyaratan yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.

2. Jika Admin memilih tombol cari maka sistem akan menampilkan data

persyaratan yang dicari.

3. Jika Admin memilih tombol tambah maka sistem akan menampilkan form

tambah data persyaratan.

4. Jika Admin memilih tombol ubah maka sistem akan menampilkan form ubah

data persyaratan.

5. Jika Admin memilih tombol hapus maka sistem akan menghapus data

persyaratan yang dipilih.

6. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form

persyaratan.

7. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi

berada di form persyaratan.

5. Flowchart Nilai

Flowchart nilai dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.24 berikut:

Page 111: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Mulai

Nilai

Cari

Keluar

Selesai

Cari Data Niai

Keluar dari Data Nilai

Y

Y

T

T

Gambar 4.24 Flowchart Nilai

Gambar 4.24 merupakan flowchart nilai yang akan tampil ketika Admin

mengklik menu nilai. Adapun penjelasannya adalah:

1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form nilai

yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.

2. Jika Admin memilih tombol cari maka sistem akan menampilkan data nilai

yang dicari.

3. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form nilai.

4. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi

berada di form nilai.

6. Flowchart Perhitungan

Flowchart perhitungan dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.25 berikut:

Page 112: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Mulai

Perhitungan

Moora

Hitung

Cetak Hasil

Keluar

Selesai

Hitung Data

Cetak Hasil Data

Keluar dari data

Y

Y

Y

T

T

T

Gambar 4.25 Flowchart Perhitungan

Gambar 4.25 merupakan flowchart perhitungan yang akan tampil ketika

Admin mengklik menu perhitungan. Adapun penjelasannya adalah:

1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form

perhitungan yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.

2. Jika Admin memilih tombol hitung maka sistem akan menampilkan data hasil

perhitungan dengan metode MOORA.

3. Jika Admin memilih tombol cetak hasil maka sistem akan menampilkan

halaman cetak hasil perhitungan dengan metode MOORA.

4. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form

perhitungan.

5. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi

berada di form perhitungan.

Page 113: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

7. Flowchart Ubah Password

Flowchart ubah password dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.26 berikut:

Mulai

Ubah

Password

Ubah

Password

Keluar

Selesai

Keluar dari Ubah

Password

Y

Menyimpan Data

Ubah Password

Y

T

T

Gambar 4.26 Flowchart Ubah Password

Gambar 4.26 merupakan flowchart ubah password yang akan tampil

ketika Admin mengklik menu ubah password. Adapun penjelasannya adalah:

1. Admin memulai program, kemudian program akan menampilkan form ubah

password yang memberikan beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih.

2. Jika Admin memilih tombol ubah password maka sistem menyimpan data

password yang diubah.

3. Jika Admin memilih tombol keluar maka sistem akan menutup form ubah

password.

4. Dan jika Admin tidak memilih semua dari tombol yang ada maka akan tetapi

berada di form ubah password.

Page 114: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

8. Flowchart Logout

Flowchart logout dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 4.27 berikut:

Mulai

Logout

Halaman Login

Selesai

Gambar 4.27 Flowchart Logout

Gambar 4.27 merupakan flowchart logout yang akan tampil ketika Admin

mengklik menu logout. Adapun penjelasannya adalah:

1. Admin memulai program, kemudian memilih menu logout.

2. Sistem akan memproses logout dan menampilkan halaman login.

4.2.5 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan bagian penting pada sistem informasi,

karena diperlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut.

Adapun perancangan basis data yang dibuat adalah Entity Relationship Diagram

(ERD) dan struktur data, dapat dilihat sebagai berikut:

1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 115: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Entity Relationship Diagram (ERD) pada sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

4.28 berikut:

Industri

Persyaratan

Nilai

User

Input

Kode Industri

Nama Industri

Keterangan

Rank

Total

ID

Kode Industri

Kode Persyaratan

Nilai

Administrator

Input

Input Input

User Password

Kode Persyaratan

Nama Persyaratan

Atribut

Bobot

Gambar 4.28 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada

industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Page 116: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan mempunyai 4 (empat) entity yaitu industri,

nilai, persyaratan dan user. Entity industri mempunyai 5 (lima) atribut yaitu kode

industri, nama industri, total, rank dan keterangan. Entity nilai mempunyai 4

(empat) atribut yaitu ID, kode industri, kode persyaratan dan nilai. Entity

persyaratan mempunyai 4 (empat) atribut yaitu kode persyaratan, nama

persyaratan, atribut dan bobot. Entity user mempunyai 2 (dua) atribut yaitu user

dan password.

2. Struktur Data

Struktur data merupakan data yang diatur dalam record dimana file

tersebut memanipulasi data. Desain tabel dalam sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:

a. Tabel Industri

primary key : kode_industri

fungsi : menyimpan data industri yang diinputkan oleh Admin.

Tabel 4.23 Industri

No Field Type Size Description

1. kode_industri Varchar 16 Kode Industri

2. nama_industri Varchar 255 Nama Industri

3. keterangan Varchar 255 Keterangan

4. Rank Integer 11 Ranking

5. Total Double - Total

b. Tabel Nilai

primary key : ID

Page 117: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

fungsi : menyimpan data nilai yang diinputkan oleh Admin.

Tabel 4.24 Nilai

No Field Type Size Description

1. ID Integer 11 ID

2. kode_industri Varchar 16 Kode Industri

3. kode_persyaratan Varchar 16 Kode Persyaratan

4. Nilai Double - Nilai

c. Tabel Persyaratan

primary key : kode_persyaratan

fungsi : menyimpan data persyaratan yang diinputkan oleh Admin.

Tabel 4.25 Persyaratan

No Field Type Size Description

1. kode_persyaratan Varchar 16 Kode Persyaratan

2. nama_persyaratan Varchar 255 Nama Persyaratan

3. atribut Varchar 255 Atribut

4. bobot Double - Bobot

d. Tabel User

primary key : user

fungsi : menyimpan data user yang diinputkan oleh Admin.

Tabel 4.26 User

No Field Type Size Description

1. User Varchar 16 Username

2. Pass Varchar 16 Password

4.2.6 Perancangan Antar Muka (User Interface)

Page 118: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Perancangan antar muka (user interface) merupakan salah satu jenis

perancangan yang digunakan untuk menggambarkan antar muka yang akan

digunakan pada pembuatan aplikasi. Berikut ini adalah perancangan tampilan

pada sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil

menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten

Asahan:

a. Perancangan Tampilan Form Login

Perancangan tampilan form login dari sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

4.29 berikut:

Gambar 4.29 Form Login

Page 119: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Sebelum semua Admin bisa masuk ke dalam sistem maka harus

melakukan login terlebih dahulu. Jika username dan password yang diinputkan

benar, maka Admin berhasil melakukan login dan memiliki hak akses penuh

untuk masuk ke halaman berikutnya.

b. Perancangan Tampilan Halaman Menu Utama

Perancangan tampilan halaman menu utama dari sistem pendukung

keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan

metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada

gambar 4.30 berikut:

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah Menggunakan Metode Moora Di Dinas Ketenagakerjaan

Industri

icon icon icon iconiconicon

Persyaratan Nilai PerhitunganUbah

PasswordLogout

x

Gambar

Gambar 4.30 Halaman Menu Utama

Setelah Admin berhasil melakukan login maka akan mempunyai hak akses

terhadap sistem yang mempunyai 6 (enam) buah menu yaitu industri, persyaratan,

nilai, perhitungan, ubah password dan logout. Tiap-tiap menu tersebut apabila

diklik akan menampilkan form dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

c. Perancangan Tampilan Form Industri

Page 120: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Perancangan tampilan form industri dari sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

4.31 berikut:

Cari

Kode_Industri Nama_industri Keteranga

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

Aksi

Tambah Ubah Hapus Keluar

Data Industri x

Gambar 4.31 Form Industri

Form industri akan tampil ketika menu industri dipilih. Semua data

industri yang ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa data kode industri,

nama industri dan keterangan. Adapun fungsi dari tombol-tombol pada form

industri adalah:

1. Tombol cari berfungsi menampilkan data industri yang ingin dicari.

2. Tombol tambah berfungsi menampilkan form tambah data industri.

3. Tombol ubah berfungsi menampilkan form ubah data industri.

4. Tombol hapus berfungsi menghapus data industri.

5. Tombol keluar berfungsi menutup form data industri.

d. Perancangan Tampilan Form Input/Edit Data Industri

Page 121: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Perancangan tampilan form input/edit data industri dari sistem pendukung

keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan

metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada

gambar 4.32 berikut:

Input/Edit Data Industri

Kode Industri*

Nama Industri*

Keterangan

Simpan Keluar

x

Gambar 4.32 Form Input/Edit Data Industri

Form input/edit data industri akan tampil ketika Admin mengklik tombol

tambah atau edit. Form tersebut mempunyai 3 (tiga) field yaitu kode industri,

nama industri dan keterangan, juga mempunyai 2 (dua) tombol yaitu simpan dan

keluar. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data yang telah diinputkan

dan tombol keluar berfungsi untuk menutup form input/edit data industri.

e. Perancangan Tampilan Form Persyaratan

Perancangan tampilan form persyaratan dari sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

4.33 berikut:

Page 122: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Data Persyaratan

Cari

Kode_Persyaratan Nama_Persyaratan Bobot Atribut

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

Simpan Ubah Hapus Keluar

Aksi

x

Gambar 4.33 Form Persyaratan

Form persyaratan akan tampil ketika menu persyaratan dipilih. Semua data

persyaratan yang ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa data kode

persyaratan, nama persyaratan, bobot dan atribut. Adapun fungsi dari tombol-

tombol pada form persyaratan adalah:

1. Tombol cari berfungsi menampilkan data persyaratan yang ingin dicari.

2. Tombol tambah berfungsi menampilkan form tambah data persyaratan.

3. Tombol ubah berfungsi menampilkan form ubah data persyaratan.

4. Tombol hapus berfungsi menghapus data persyaratan.

5. Tombol keluar berfungsi menutup form data persyaratan.

f. Perancangan Tampilan Form Input/Edit Data Persyaratan

Perancangan tampilan form input/edit data persyaratan dari sistem

pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah

menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

ditunjukkan pada gambar 4.34 berikut:

Page 123: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Input/Edit Data Persyaratan

Kode Persyaratan*

Nama Persyaratan*

Bobot Persyaratan

Atribut

Simpan Keluar

x

Gambar 4.34 Form Input/Edit Data Persyaratan

Form input/edit data industri akan tampil ketika Admin mengklik tombol

tambah atau edit. Form tersebut mempunyai 3 (tiga) field yaitu kode industri,

nama industri dan keterangan, juga mempunyai 2 (dua) tombol yaitu simpan dan

keluar. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data yang telah diinputkan

dan tombol keluar berfungsi untuk menutup form input/edit data industri.

g. Perancangan Tampilan Form Nilai

Perancangan tampilan form nilai dari sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

4.35 berikut:

Page 124: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Perhitungan Metode Moora

Data Bobot Normal Normalisasi Terbobot Total

Aksi

HitungCetak

HasilKeluar

x

Kode NamaMayoritas Peralatan

Masih ManualLama Usaha

Produk Belum

Memenuhi Selera PasarPemasaran Produk

XXXX

XXXX

XXXX

XXXX

XXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

Gambar 4.35 Form Nilai

Form nilai akan tampil ketika menu nilai dipilih. Semua data nilai yang

ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa data kode, data nama, mayoritas

peralatan masih manual, lama usaha, produk belum memenuhi selera pasar dan

pemasaran masih lokal. Adapun fungsi dari tombol-tombol pada form persyaratan

adalah:

1. Tombol cari berfungsi menampilkan data nilai yang dicari.

2. Tombol keluar berfungsi menutup form data nilai.

h. Perancangan Tampilan Form Perhitungan MOORA

Perancangan tampilan form perhitungan MOORA dari sistem pendukung

keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan

metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada

gambar 4.36 berikut:

Page 125: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Perhitungan Metode Moora

Data Bobot Normal Normalisasi Terbobot Total

Aksi

HitungCetak

HasilKeluar

x

Kode NamaMayoritas Peralatan

Masih ManualLama Usaha

Produk Belum

Memenuhi Selera Pasar

Pemasaran Masih

Lokal

XXXX

XXXX

XXXX

XXXX

XXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

Gambar 4.36 Form Perhitungan MOORA

Form perhitungan MOORA akan tampil ketika menu perhitungan dipilih.

Semua data perhitungan yang ada akan ditampilkan dalam bentuk tabel berupa

data bobot normal, data normalisasi, data terbobot dan total. Adapun fungsi dari

tombol-tombol pada form perhitungan adalah:

1. Tombol hitung berfungsi menghitung data yang telah diinputkan

menggunakan perhitungan metode MOORA.

2. Tombol cetak hasil berfungsi mencetak data yang telah dihitung.

3. Tombol keluar berfungsi menutup form perhitungan.

i. Perancangan Tampilan Cetak Hasil Perhitungan

Perancangan tampilan cetak hasil perhitungan dari sistem pendukung

keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan

metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada

gambar 4.37 berikut:

Page 126: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Laporan

Export Report

Print

ReportRefresh

Toggle

Parameter

Panel

Toggle Group

Tree

Find

TexZoom

Main Report

Laporan Hasil Perhitungan

Kode Nama Keterangan Total Rangkin

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

x-

Gambar 4.37 Cetak Hasil Perhitungan

Tampilan cetak hasil perhitungan akan tampil ketika tombol cetak pada

form perhitungan dipilih. Adapun informasi yang terdapat di halaman cetak hasil

perhitungan adalah kode, nama, keterangan, total dan ringking.

j. Perancangan Tampilan Form Ubah Password

Perancangan tampilan form ubah password dari sistem pendukung

keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan

metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada

gambar 4.38 berikut:

Page 127: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Mesin Pada Industri Kecil Menengah Menggunakan Metode Moora Di Dinas Ketenagakerjaan

icon icon icon icon iconicon

Industri Persyaratan Nilai PerhitunganUbah

PasswordLogout

Ubah Password

Password Lama

Password Baru

Konfirmasi Password

Baru

Ubah Password Keluar

x-

x

Gambar 4.38 Form Ubah Password

Form ubah password akan tampil ketika Admin mengklik menu ubah

password. Form tersebut mempunyai 3 (tiga) field yaitu password lama, password

baru dan konfirmasi password baru, juga mempunyai 2 (dua) tombol yaitu simpan

dan keluar. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data password yang telah

diinputkan dan tombol keluar berfungsi untuk menutup form ubah password.

Page 128: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5.1 Implementasi

Implementasi merupakan kelanjutan dari tahap perancangan sistem yang

telah dirancang pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini difokuskan kepada

penerapan sistem yang dirancang kepada bahasa pemrograman yang sesuai,

sehingga akan diperoleh hasilnya dapat dioperasikan dan digunakan sesuai

kebutuhan. Tujuan implementasi sistem adalah menguji dan mendokumentasikan

program-program dari dokumen perancangan sistem yang telah disetujui,

memastikan bahwa pemakai dapat mengoperasikan sistem yakni dengan

mempersiapkan secara manual pemakai serta melatih pemakai dan

mempertimbangkan bahwa sistem memenuhi permintaaan pemakai yakni dengan

menguji secara keseluruhan.

5.1.1 Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data (database) dilakukan dengan menggunakan

MySQL. Implementasi basis data pada sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.1 berikut:

Gambar 5.1 Tampilan Tabel-Tabel Database

Page 129: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tabel-tabel pada db_spk_moora_pemberianbantuanmesin terdiri atas

tb_industri, tb_nilai, tb_persyaratan, dan tb_user. Berikut ini adalah

penjelasannya:

1. Tabel Industri

Tabel industri dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin

pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.2 berikut:

Gambar 5.2 Tampilan Tabel Industri

Tabel industri berfungsi untuk menyimpan data-data industri yang

diinputkan ke sistem. Tabel industri mempunyai beberapa atribut yaitu

kode_industri, nama_industri, keterangan, rank dan total. Adapun yang menjadi

primary key pada tabel industri adalah kode_industri.

2. Tabel Nilai

Tabel nilai dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin

pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.3 berikut:

Page 130: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 5.3 Tampilan Tabel Nilai

Tabel nilai berfungsi untuk menyimpan data-data nilai yang diinputkan ke

sistem. Tabel nilai mempunyai beberapa atribut yaitu ID, kode_industri,

kode_persyaratan dan nilai. Adapun yang menjadi primary key pada tabel industri

adalah ID.

3. Tabel Persyaratan

Tabel persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.4 berikut:

Gambar 5.4 Tampilan Tabel Persyaratan

Page 131: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tabel persyaratan berfungsi untuk menyimpan data-data persyaratan yang

diinputkan ke sistem. Tabel persyaratan mempunyai beberapa atribut yaitu

kode_persyaratan, nama_persyaratan, atribut dan bobot. Adapun yang menjadi

primary key pada tabel persyaratan adalah kode_persyaratan.

4. Tabel User

Tabel user dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin

pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.5 berikut:

Gambar 5.5 Tampilan Tabel User

Tabel user berfungsi untuk menyimpan data-data user yang diinputkan ke

sistem. Tabel user mempunyai beberapa atribut yaitu user dan pass. Adapun yang

menjadi primary key pada tabel user adalah user.

5.1.2 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman program yang

dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah sistem

pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah

menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:

Page 132: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

1. Tampilan Form Login

Tampilan form login dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.6 berikut:

Gambar 5.6 Tampilan Form Login

Gambar 5.6 merupakan tampilan dari form login yang memiliki 2 (dua)

buah label yaitu username dan password. Ketika keduanya diisi dengan benar dan

kemudian meng-klik tombol login maka akan menampilkan halaman utama

administrator. Namun, jika admin menginputkan username dan password yang

salah makan akan muncul kotak dialog yang menginformasikan bahwa salah

kombinasi username dan password.

2. Tampilan Halaman Utama Administrator

Halaman utama administrator yang terbuka secara otomatis ketika

administrator menginputkan username dan password yang sesuai. Halaman utama

administrator memiliki 6 (enam) buah menu yang akan menampilkan halaman-

halaman lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tampilan halaman utama

administrator dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada

Page 133: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.7 berikut:

Gambar 5.7 Tampilan Halaman Utama Administrator

Gambar 5.7 merupakan tampilan halaman utama administrator yang terdiri

atas menu industri, menu persyaratan, menu nilai, menu perhitungan, menu ubah

password dan menu logout.

3. Tampilan Form Industri

Tampilan form industri dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesinpada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.8 berikut:

Page 134: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 5.8 Tampilan Form Industri

Gambar 5.8 merupakan tampilan form industri yang menampilkan data

industri yang telah diinputkan oleh admin. Data yang dapat diperoleh dari form

industri adalah kode industri, nama industri dan keterangan. Aksi yang dapat

dilakukan pada form industri ini adalah cari, tambah, ubah, hapus dan keluar.

4. Tampilan Form Tambah Industri

Tampilan form tambah industri dari sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

5.9 berikut:

Gambar 5.9 Tampilan Form Tambah Industri

Page 135: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 5.9 merupakan tampilan form tambah industri yang mempunyai 3

(tiga) buah label yaitu kode industri, nama industri dan keterangan. Form tambah

industri juga mempunya 2 (dua) buah tombol aksi yaitu simpan dan keluar.

5. Tampilan Form Persyaratan

Tampilan form persyaratan dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.10 berikut:

Gambar 5.10 Tampilan Form Persyaratan

Gambar 5.10 merupakan tampilan form persyaratan yang menampilkan

data persyaratan yang telah diinputkan oleh admin. Data yang dapat diperoleh dari

form persyaratan adalah kode persyaratan, nama persyaratan, bobot dan atribut.

Aksi yang dapat dilakukan pada form persyaratan ini adalah cari, tambah, ubah,

hapus dan keluar.

Page 136: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

6. Tampilan Form Tambah Persyaratan

Tampilan form tambah persyaratan dari sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

5.11 berikut:

Gambar 5.11 Tampilan Form Tambah Persyaratan

Gambar 5.11 merupakan tampilan form tambah persyaratan yang

mempunyai 4 (empat) buah label yaitu kode persyaratan, nama persyaratan, bobot

persyaratan dan atribut. Form tambah persyaratan juga mempunya 2 (dua) buah

tombol aksi yaitu simpan dan keluar.

7. Tampilan Form Nilai

Tampilan form nilai dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.12 berikut:

Page 137: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 5.12 Tampilan Form Nilai

Gambar 5.12 merupakan tampilan form nilai yang menampilkan data nilai

yang telah diinputkan oleh admin. Data yang dapat diperoleh dari form nilai

adalah kode, nama, mayoritas peralatan masih manual, lama usaha, produk belum

memenuhi selera pasar dan pemasaran masih lokal,. Aksi yang dapat dilakukan

pada form persyaratan ini adalah cari.

8. Tampilan Form Perhitungan

Tampilan form perhitungan dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.13 berikut:

Page 138: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 5.13 Tampilan Form Perhitungan

Gambar 5.13 merupakan tampilan form perhitungan yang menampilkan

semua data hasil perhitungan. Aksi yang dapat dilakukan pada form perhitungan

ini adalah hitung, cetak hasil dan keluar.

9. Tampilan Laporan Hasil Perhitungan

Tampilan laporan hasil perhitungan dari sistem pendukung keputusan

pemberian bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode

MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar

5.14 berikut:

Page 139: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 5.14 Tampilan Laporan Hasil Perhitungan

Gambar 5.14 merupakan tampilan laporan hasil perhitungan yang

menampilkan data berupa kode, nama, keterangan, total dan ranking. Laporan

hasil perhitungan akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

10. Tampilan Form Password

Tampilan form password dari sistem pendukung keputusan pemberian

bantuan mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan ditunjukkan pada gambar 5.15 berikut:

Page 140: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Gambar 5.15 Tampilan Form Password

Gambar 5.15 merupakan tampilan form password yang harus diisi jika

ingin mengubah password. Form tersebut terdiri atas password lama, password

baru dan konfirmasi password baru. Ketiganya harus diisi, jika tidak maka akan

gagal dalam mengubah password. Apabila sudah mengisi ketiga label tersebut,

maka klik tombol simpan maka data tersebut akan tersimpan ke database.

5.2 Pengujian

Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan

perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga

mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah

untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang

handal. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box.

Adapun pengujian black box ini tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi

dalam sistem atau perangkat lunak, yang diuji adalah masukan serta keluarannya.

Dengan berbagai masukan yang diberikan apakah sistem atau perangkat lunak

Page 141: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

memberikan keluaran seperti yang diharapkan atau tidak. Berikut ini adalah

pengujian black box pada sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin

pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:

1. Pengujian Halaman Login

Pengujian halaman login yang mana admin mempunyai hak akses penuh

dalam pengelolaan data. Pengujian halaman login ini dilakukan dengan

menggunakan validasi terhadap data username dan password dan hak akses yang

dimasukan, apabila data masukan valid maka login sukses tetapi apabila data

masukan tidak valid maka login gagal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.1 Pengujian Form Login

Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status

Tombol login Meng-klik tombol

login.

Dapat login ke

sistem.

Berhasil.

Input username. Salah meng-inputkan

username.

Tampilkan pesan

kesalahan kombinasi

username.

Berhasil.

Input password. Salah meng-inputkan

password.

Tampilkan pesan

kesalahan kombinasi

password.

Berhasil.

2. Pengujian Form Industri

Pengujian form industri merupakan pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah tombol-tombol pada form industri berfungsi dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 142: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Tabel 5.2 Pengujian Form Industri

Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status

Tombol tambah. Meng-klik tombol

tambah.

Dapat menampilkan

form input data

industri.

Berhasil.

Tombol ubah. Meng-klik tombol

ubah.

Dapat menampilkan

form edit data

industri.

Berhasil.

Tombol simpan. Meng-klik tombol

simpan.

Dapat menyimpan

data ke database dan

menampilkan di

datagridview.

Berhasil.

Tombol hapus. Meng-klik tombol

hapus.

Dapat menghapus

data industri yang

diinginkan.

Berhasil.

Tombol keluar. Meng-klik tombol

keluar.

Dapat keluar dari

form industri.

Berhasil.

Tombol cari. Meng-klik tombol

cari.

Dapat mecari data

industri yang

diinginkan.

Berhasil.

Input kode

industri.

Menginput kode

industri.

Dapat menginput

kode industri.

Berhasil.

Input nama

industri.

Menginput nama

industri.

Dapat menginput

nama industri.

Berhasil.

Input keterangan. Menginput

keterangan.

Dapat menginput

keterangan.

Berhasil.

Input data setiap

form.

Ada kolom yang

belum diisi.

Tampilkan pesan

field bertanda * tidak

boleh kosong.

Berhasil.

3. Pengujian Form Persyaratan

Pengujian form persyaratan merupakan pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah tombol-tombol pada form persyaratan berfungsi dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3 Pengujian Form Persyaratan

Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status

Tombol tambah. Meng-klik tombol

tambah.

Dapat menampilkan

form input data

persyaratan.

Berhasil.

Tombol ubah. Meng-klik tombol

ubah.

Dapat menampilkan

form edit data

Berhasil.

Page 143: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

persyaratan.

Tombol simpan. Meng-klik tombol

simpan.

Dapat menyimpan

data ke database dan

menampilkan di

datagridview.

Berhasil.

Tombol hapus. Meng-klik tombol

hapus.

Dapat menghapus

data persyaratan

yang diinginkan.

Berhasil.

Tombol keluar. Meng-klik tombol

keluar.

Dapat keluar dari

form persyaratan.

Berhasil.

Tombol cari. Meng-klik tombol

cari.

Dapat mencari data

persyaratan yang

diinginkan.

Berhasil.

Input kode

persyaratan.

Menginput kode

persyaratan

Dapat menginput

kode persyaratan.

Berhasil.

Input nama

persyaratan.

Menginput nama

persyaratan.

Dapat menginput

nama persyaratan.

Berhasil.

Input bobot

persyaratan.

Menginput bobot

persyaratan.

Dapat menginput

bobot persyaratan.

Berhasil.

Input atribut. Menginput atribut. Dapat menginput

atribut.

Berhasil.

Input data setiap

form.

Ada kolom yang

belum diisi.

Tampilkan pesan

field bertanda * tidak

boleh kosong.

Berhasil.

4. Pengujian Form Nilai

Pengujian form nilai merupakan pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah tombol-tombol pada form nilai berfungsi dengan baik. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4 Pengujian Form Nilai

Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status

Tombol cari. Meng-klik tombol

cari.

Dapat mencari data

nilai yang

diinginkan.

Berhasil.

Input cari. Menginput data yang

dicari.

Dapat mencari data. Berhasil.

Page 144: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

5. Pengujian Form Perhitungan

Pengujian form perhitungan merupakan pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah tombol-tombol pada form perhitungan berfungsi dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.5 Pengujian Form Perhitungan

Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status

Tombol hitung. Meng-klik tombol

hitung.

Dapat menghitung

data yang

diinputkan.

Berhasil.

Tombol cetak

hasil.

Meng-klik tombol

cetak.

Dapat mencetak

hasil perhitungan.

Berhasil.

Tombol keluar. Meng-klik tombol

keluar.

Dapat keluar dari

form perhitungan.

Berhasil.

6. Pengujian Form Password

Pengujian form password merupakan pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah tombol-tombol pada form password berfungsi dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.6 Pengujian Form Password

Fitur Skenario Uji Hasil Harapan Status

Tombol ubah

password.

Meng-klik tombol

ubah password.

Dapat mengubah

data password.

Berhasil.

Tombol keluar. Meng-klik tombol

keluar.

Dapat keluar dari

form password.

Berhasil.

Input password

lama.

Menginput password

lama.

Dapat menginput

password lama.

Berhasil.

Input password

baru.

Menginput password

baru.

Dapat menginput

password baru.

Berhasil.

Input konfirmasi

password baru.

Menginput

konfirmasi password

baru.

Dapat menginput

konfirmasi password

baru.

Berhasil.

Input data setiap

form.

Ada kolom yang

belum diisi.

Tampilkan pesan

field bertanda * tidak

boleh kosong.

Berhasil.

Page 145: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

7. Pengujian Logout

Pengujian ini adalah pengujian untuk keluar dari sistem. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.7 Pengujian Logout

Fitur Langkah Uji Hasil Harapan Status

Tombol logout. Meng-klik tombol

logout.

Dapat keluar dari

sistem.

Berhasil.

5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem

5.3.1 Kelebihan Sistem

Adapun kelebihan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:

1. Tampilan interface yang mudah dipahami dan juga mudah dioperasikan oleh

pengguna.

2. Hasil yang diberikan sistem berupa laporan perhitungan yang sudah

teranking.

3. Meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh Admin.

4. Menghasilkan suatu laporan dengan cepat.

5.3.2 Kekurangan Sistem

Adapun kekurangan dari sistem pendukung keputusan pemberian bantuan

mesin pada industri kecil menengah menggunakan metode MOORA di Dinas

Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan:

1. Sistem ini hanya bisa dioperasikan oleh Admin.

2. Sistem ini tidak didukung dengan keamanan sistem dari serangan virus.

Page 146: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang sistem

pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah

menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan

adalah:

2. Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil

Menengah menggunakan metode MOORA menghasilkan perangkingan calon

penerima bantuan mesin sehingga dapat mempercepat proses dalam

menentukan Industri Kecil Menengah mana yang layak mendapatkan bantuan

mesin.

3. Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode MOORA

pemberian bantuan mesin pada Industri Kecil Menengah menggunakan 4

kriteria penelitian yaitu mayoritas peralatan masih manual (C1), lama usaha

(C2), produk belum memenuhi selera pasar (C3), pemasaran produk (C4) dan

17 alternatif kelompok Industri Kecil Menengah.

4. Hasil implementasi dengan menggunakan metode MOORA dapat digunakan

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan sebagai acuan pengambilan

keputusan untuk menentukan Industri Kecil Menengah yang mendapatkan

bantuan mesin.

Page 147: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang ingin disampaikan oleh penulis dari penelitian

tentang sistem pendukung keputusan pemberian bantuan mesin pada Industri

Kecil Menengah menggunakan metode MOORA di Dinas Ketenagakerjaan

Kabupaten Asahan adalah:

1. Sebaiknya sistem baru yang sudah dirancang oleh penulis, dapat

diimplementasikan pada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan dengan

baik dan benar sehingga perubahan sistem benar-benar dirasakan oleh

pengguna.

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan kombinasi berupa metode

sistem pendukung keputusan sebagai pembuktian hasil yang lebih baik.

3. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan sistem ini secara

online sehingga para pengambil keputusan di Dinas Ketenagakerjaan

Kabupaten Asahan bisa melihat hasil dari sistem ini dimanapun berada.

Page 148: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku :

A.S, Rosa., & Shalahuddin, M. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur

Dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.

A, Basuki, S.T., M.T. , & A.D, Cahyani, Skom., M. K. (2016). Sistem Pendukung

Keputusan. Yogyakarta.

Diana, S.Si., M. K. (2018). Metode Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.

Yogyakarta.

D, Nofriansyah, S.Kom., M.Kom., & Prof. Dr. Sarjon Defit, S.Kom., M. S.

(2017). Multi Criteria Decision Making (Mcdm) Pada Sistem Pendukung

Keputusan. Yogyakarta.

F, Sari, M. K. (2017). Metode Dalam Pengambilan Keputusan. Yogyakarta.

L.A, Latif., & M, Jamil, S. H. A. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Teori Dan

Implementasi. Yogyakarta.

R, Taufik, S.T., M. K. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Jakarta.

Sumber Dari Jurnal :

Angka Oktara Riyandi, Nataniel Dengen, I. (2017). Sistem Pendukung Keputusan

Kelayakan Pemberian Bantuan Dana Atau Kredit Untuk Usaha Kecil

Menengah (Ukm) Pada Bank Negara Indonesia (Bni). Jurnal Seminar Ilmu

Komputer Dan Teknologi Informasi, 2(1).

Bajandoh, F. H., & Hidayati, R. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Untuk

Menentukan Siswa Lulusan Terbaik Dengan Menggunakan Promethee (Studi

Kasus Sma Negeri 3 Pontianak). Coding Jurnal Komputer Dan Aplikasi

Untan, 06(03), 227–236.

Dwika Assrani, Nurul Huda, Rudi Sidabutar1, Imam Saputra, O. K. S. (2018).

Penentuan Penerima Bantuan Siswa Miskin Menerapkan Metode Multi

Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (Moora). Jurikom

(Jurnal Riset Komputer), 5(2407-389x (Media Cetak)), 1–5.

Gusrion, D., Kom, S., & Kom, M. (2018). Membuat Aplikasi Penyimpanan Dan

Pengolahan Data Dengan Vb . Net. 5(1), 150–163.

Irawan, D., Lestari, A., Parlina, I., Manajemen Informatika Amik Tunas Bangsa

Pematangsiantar, M., & Manajemen Informatika Amik Tunas Bangsa

Pematangsiantar Jl Jend Sudirman Blok No, D. A. (2019). Analisis Sistem

Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Moora Untuk Pemilihan

Pemain Sepaktakraw Kabupaten Batubara. Jurnal Teknovasi, 06, 25–33.

Page 149: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Subagio, S. (2017). Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Penjualan Buku Pada

Toko Buku Ampu Menggunakan Microsoft Visual Basic . Net. 1(1), 1–6.

Irwana, C., Harahap, Z. F., & Windarto, A. P. (2018). Spk: Analisa Metode

Moora Pada Warga Penerima Bantuan Renovasi Rumah. Jurnal Teknologi

Informasi Mura, 10(1), 47. Https://Doi.Org/10.32767/Jti.V10i1.290

Ma’ruf. (2016). Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier

Menggunakan Metode Topsis Pada Perusahaan Furniture. 287–304.

Mesran, M., Pardede, S. D. A., Harahap, A., & Siahaan, A. P. U. (2018). Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas) Menerapkan Metode Moora. Jurnal Media Informatika

Budidarma, 2(2), 16–22. Https://Doi.Org/10.30865/Mib.V2i2.595

Musrifah Ai, E. M. (2017). Pembuatan Aplikasi Pengelolaan Proposal Di Unit

Kegiatan Pengelola ( Upk ) Kecamatan Mande Berbasis. Media Jurnal

Informatika, 9(1), 28–36.

Prasetio, D., Arifin, Z., & Septiarini, A. (2020). Sistem Pendukung Keputusan

Persediaan Barang Menggunakan Metode Multi Objektif Optimization By

Ratio Analysis. Jurnal Saintikom, 19(1).

Rosmawati. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengembangan

Usaha Mikro Pedesaan Menerapakan Metode Moora. 591–596.

Ryki Perdana, A. Y. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan

Kelayakan Pengiriman Peserta Magang Ke Jepang Pada Dinas Tenaga Kerja

Kota Medan Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp). Jurnal

Ilmu Komputer Dan Informatika, 6341(November), 22–41.

Syahputra, P. (2019). Decision Support System Determining The Level Of Public

Satisfaction Of The City Without Slums Program ( Kotaku ) In Pnpm

Mandiri In Deli Serdang District Using The Multi-Attribute Utility Theory

Method. Jurnal Sans Matematika Dan Terapan, 3(1), 33–44.

Widarma, A., & Kumala, H. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Dalam

Menentukan Pengguna Listrik Subsidi Dan Nonsubsidi Menggunakan

Metode Fuzzy Mamdani ( Studi Kasus : Pt . Pln Tanjung Balai ). 2(2), 165–

171.

Page 150: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

LISTING PROGRAM

Form Login

Public Class FrmLogin

Private Sub btnLogin_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles BtnLogin.Click

dr = openDR("SELECT * FROM tb_user WHERE user='" &

TxtUsername.Text & "' AND pass='" & TxtPassword.Text & "'")

If dr.Read Then

user = dr("user")

FrmUtama.Show()

Me.Close()

Else

msgError("Salah kombinasi username dan password")

TxtUsername.Focus()

End If

End Sub

Private Sub txtUsername_KeyPress(ByVal sender As System.Object, ByVal e

As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) Handles

TxtUsername.KeyPress

If e.KeyChar = Chr(13) Then

TxtPassword.Focus()

End If

End Sub

Private Sub txtPassword_KeyPress(ByVal sender As System.Object, ByVal e

As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) Handles TxtPassword.KeyPress

If e.KeyChar = Chr(13) Then

btnLogin_Click(Nothing, Nothing)

End If

End Sub

Private Sub btnKeluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs)

Me.Close()

End Sub

Private Sub FrmLogin_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles MyBase.Load

SkinEngine1.SerialNumber =

"kUb2DF5pvGF3X9dKPFvIdkXQ0sE8LkAVp9fMme9wCnjZ+ArdRVlxKw=="

SkinEngine1.SkinFile = "Skins\WinXP\XPBlue.ssk"

SkinEngine1.ApplyMainBuiltInSkin()

SkinEngine1.Active = True

Page 151: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

End Sub

End Class

Form Menu Utama

Public Class FrmUtama

Private Sub FrmUtama_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles MyBase.Load

sb1.Text = "User: " & user

sb2.Text = Format(Date.Now, "dd MMMM yyyy HH:mm:ss")

End Sub

Private Sub Timer1_Tick(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles Timer1.Tick

sb2.Text = Format(Date.Now, "dd MMMM yyyy HH:mm:ss")

End Sub

Private Sub BtnHitung_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles BtnHitung.Click

'msgInfo("Belum")

Dim f As New FrmHitung

'f.ShowAsChild(Me)

f.ShowDialog()

End Sub

Private Sub MnPassword_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs)

FrmPassword.ShowDialog()

End Sub

Private Sub BtnLapRangking_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e

As System.EventArgs)

LapHitung.ShowAsChild(Me)

End Sub

Private Sub BtnLogout_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles BtnLogout.Click

FrmLogin.Show()

Me.Close()

End Sub

Private Sub BtnPassword_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles BtnPassword.Click

Dim f As New FrmPassword

f.ShowDialog()

End Sub

Page 152: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Private Sub BtnNilai_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)

Handles BtnNilai.Click

Dim f As New Frm_Nilai

'f.ShowAsChild(Me)

f.ShowDialog()

End Sub

Private Sub BtnIndustri_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As

EventArgs) Handles BtnIndustri.Click

Dim f As New FrmIndustri

'f.ShowAsChild(Me)

f.ShowDialog()

End Sub

Private Sub BtnPersyaratan_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As

EventArgs) Handles BtnPersyaratan.Click

Dim f As New FrmPersyaratan

'f.ShowAsChild(Me)

f.ShowDialog()

End Sub

End Class

Form Industri

Public Class FrmIndustri

Private Sub BtnRefresh_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As

EventArgs) Handles BtnRefresh.Click

Dgv.DataSource = openDT("SELECT Kode_industri, Nama_industri,

Keterangan FROM tb_industri WHERE kode_industri LIKE @0 OR

nama_industri LIKE @0 ORDER BY kode_industri", "%" & TxtCari.Text &

"%")

End Sub

Private Sub FrmIndustri_Load(ByVal sender As Object, ByVal e As

EventArgs) Handles MyBase.Load

Dgv.SetDefault()

BtnRefresh_Click(sender, e)

End Sub

Private Sub FrmIndustri_KeyDown(ByVal sender As Object, ByVal e As

KeyEventArgs) Handles MyBase.KeyDown

If isRefresh(e) Then BtnRefresh_Click(sender, e)

If isClose(e) Then BtnKeluar_Click(sender, e)

End Sub

Page 153: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Private Sub TxtCari_KeyPress(ByVal sender As Object, ByVal e As

KeyPressEventArgs) Handles TxtCari.KeyPress

If isEnter(e) Then BtnRefresh_Click(sender, e)

End Sub

Private Sub BtnKeluar_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)

Handles BtnKeluar.Click

Me.Close()

End Sub

Private Sub BtnHapus_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)

Handles BtnHapus.Click

If Not Dgv.CurrentCell Is Nothing Then

If msgAsk("Hapus data?") = vbYes Then

Delete("tb_industri", "kode_industri=@0",

Dgv.getSelAt("kode_industri"))

Delete("tb_nilai", "kode_industri=@0", Dgv.getSelAt("kode_industri"))

msgInfo("Data terhapus!")

BtnRefresh_Click(sender, e)

End If

End If

End Sub

Private Sub BtnTambah_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As

EventArgs) Handles BtnTambah.Click

Dim f As New FrmIndustriTambah

f.EditState = False

If f.ShowDialog = DialogResult.Yes Then

BtnRefresh_Click(sender, e)

End If

End Sub

Private Sub BtnUbah_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)

Handles BtnUbah.Click

If Not Dgv.CurrentCell Is Nothing Then

Dim f As New FrmIndustriTambah

f.EditState = True

f.TxtKodeIndustri.Text = Dgv.getSelAt("kode_industri")

If f.ShowDialog = DialogResult.Yes Then

BtnRefresh_Click(sender, e)

End If

End If

End Sub

End Class

Page 154: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Form Nilai

Public Class Frm_Nilai

Public DtNilai As New DataTable

Private NilaiAwal As Integer = 0

Private Sub Frm_Nilai_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles MyBase.Load

Dgv.AllowUserToAddRows = False

Dgv.AutoSizeColumnsMode =

DataGridViewAutoSizeColumnsMode.AllCells

isiGrid1()

End Sub

Sub isiGrid1()

Dgv.Columns.Clear()

Dgv.Columns.Add("kode_industri", "Kode")

Dgv.Columns("kode_industri").ReadOnly = True

Dgv.Columns.Add("nama_industri", "Nama")

Dgv.Columns("nama_industri").ReadOnly = True

dr = openDR("SELECT * FROM tb_industri WHERE kode_industri LIKE

@0 OR nama_industri LIKE @0 ORDER BY kode_industri", "%" &

TxtCari.Text & "%")

While dr.Read()

Dgv.Rows.Add(dr("kode_industri"), dr("nama_industri"))

End While

dr = openDR("SELECT kode_persyaratan, nama_persyaratan FROM

tb_persyaratan ORDER BY kode_persyaratan")

While dr.Read()

Dgv.Columns.Add(dr(0), dr(1))

End While

For Each row As DataGridViewRow In Dgv.Rows

dr = openDR("SELECT * FROM tb_nilai WHERE kode_industri=@0

ORDER BY kode_persyaratan", Dgv.getValAt(row.Index, "kode_industri"))

While dr.Read()

Dgv(dr("kode_persyaratan").ToString(), row.Index).Value = dr("nilai")

End While

Next

End Sub

Private Sub BtnRefresh_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles BtnRefresh.Click

Page 155: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

isiGrid1()

End Sub

Private Sub TxtCari_KeyPress(ByVal sender As Object, ByVal e As

KeyPressEventArgs) Handles TxtCari.KeyPress

If e.isEnter Then isiGrid1()

End Sub

Private Sub BtnKeluar_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As EventArgs)

Me.Close()

End Sub

Private Sub Dgv_CellFormatting(ByVal sender As Object, ByVal e As

DataGridViewCellFormattingEventArgs) Handles Dgv.CellFormatting

If Not IsNothing(e.Value) Then

If e.ColumnIndex >= 2 Then

e.CellStyle.BackColor = Color.LightBlue

End If

End If

End Sub

Private Sub Dgv_CellEndEdit(ByVal sender As Object, ByVal e As

DataGridViewCellEventArgs) Handles Dgv.CellEndEdit

Dim nilai As Double = Val(Dgv(e.ColumnIndex, e.RowIndex).Value)

execute("UPDATE tb_nilai SET nilai=@0 WHERE kode_industri=@1 AND

kode_persyaratan=@2", nilai, Dgv(0, e.RowIndex).Value,

Dgv.Columns(e.ColumnIndex).Name)

TxtKeterangan.Text = "Data tersimpan!"

End Sub

Private Sub Button_keluar_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles Button_keluar.Click

Me.Close()

End Sub

End Class

Form Perhitungan

Public Class FrmHitung

Dim DtIndustri As DataTable

Dim DtPersyaratan As DataTable

Dim DtRelasi As DataTable

Dim a As Integer

Dim AC As MOORAClass

Private Sub FrmHitung_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles MyBase.Load

Page 156: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

DtIndustri = openDT("SELECT * FROM tb_industri ORDER BY

kode_industri")

DtPersyaratan = openDT("SELECT * FROM tb_persyaratan ORDER BY

kode_persyaratan")

DtRelasi = openDT("SELECT * FROM tb_nilai ORDER BY kode_industri,

kode_persyaratan")

AC = New MOORAClass(DtIndustri, DtPersyaratan, DtRelasi)

Dim dt As DataTable = openDT("SELECT * FROM tb_nilai WHERE nilai

< 0")

If dt.Rows.Count > 0 Then

msgError("Anda belum mengatur nilai untuk setiap industri, silahkan atur

di menu Nilai Bobot")

BtnCetak.Enabled = False

Else

Dgv1.SetDefault()

Dgv2.SetDefault()

Dgv3.SetDefault()

Dgv4.SetDefault()

Dgv5.SetDefault()

Awal()

'BtnHitung_Click(sender, e)

End If

End Sub

Sub Awal()

With Dgv1

.Columns.Clear()

.Columns.Add("kode_industri", "Kode")

.Columns.Add("nama_industri", "Nama")

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Industri) In AC.DIndustri

.Rows.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)

Next

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In

AC.DPersyaratan

.Columns.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)

Next

a = 0

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Dictionary(Of String,

Double)) In AC.DRelasi

For Each R As KeyValuePair(Of String, Double) In Row.Value

Dgv1(R.Key, a).Value = R.Value

Next

a += 1

Page 157: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Next

End With

BtnCetak.Enabled = False

End Sub

Private Sub btnKeluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles BtnKeluar.Click

Me.Close()

End Sub

Private Sub BtnHitung_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles BtnHitung.Click

AC.hitung()

With Dgv2

.Columns.Clear()

.Columns.Add("Kode", "Kode")

.Columns.Add("Nama", "Nama")

.Columns.Add("Bobot", "Bobot")

.Columns.Add("Normal", "Normal")

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In

AC.DPersyaratan

.Rows.Add(AC.DPersyaratan(Row.Key).Kode,

AC.DPersyaratan(Row.Key).Nama,

AC.DPersyaratan(Row.Key).Bobot,

Math.Round(AC.DPersyaratan(Row.Key).BobotNormal, 4))

Next

End With

With Dgv3

.Columns.Clear()

.Columns.Add("Kode", "Kode")

.Columns.Add("Nama", "Nama")

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In

AC.DPersyaratan

.Columns.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)

Next

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Dictionary(Of String,

Double)) In AC.Normal

.Rows.Add(Row.Key, AC.DIndustri(Row.Key).Nama)

For Each R As KeyValuePair(Of String, Double) In Row.Value

.Rows(.Rows.Count - 1).Cells(R.Key).Value = Math.Round(R.Value,

4)

Next

Page 158: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Next

End With

With Dgv4

.Columns.Clear()

.Columns.Add("Kode", "Kode")

.Columns.Add("Nama", "Nama")

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Persyaratan) In

AC.DPersyaratan

.Columns.Add(Row.Key, Row.Value.Nama)

Next

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Dictionary(Of String,

Double)) In AC.Terbobot

.Rows.Add(Row.Key, AC.DIndustri(Row.Key).Nama)

For Each R As KeyValuePair(Of String, Double) In Row.Value

.Rows(.Rows.Count - 1).Cells(R.Key).Value = Math.Round(R.Value,

4)

Next

Next

End With

With Dgv5

.Columns.Clear()

.Columns.Add("Kode", "Kode")

.Columns.Add("Nama", "Nama")

.Columns.Add("Total", "Total")

.Columns.Add("Rank", "Rank")

For Each Row As KeyValuePair(Of String, Industri) In AC.DIndustri

.Rows.Add(Row.Key, Row.Value.Nama,

Math.Round(Row.Value.Total, 4), Row.Value.Rank)

Next

.Sort(.Columns("Total"),

System.ComponentModel.ListSortDirection.Descending)

For Each row As DataGridViewRow In .Rows

execute("UPDATE tb_industri SET total=@0, rank=@1 WHERE

kode_industri=@2", row.Cells("Total").Value, row.Cells("rank").Value,

row.Cells("Kode").Value)

Next

End With

TabControl1.SelectedTab = TabTotal

BtnCetak.Enabled = True

End Sub

Page 159: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …

Private Sub BtnCetak_Click(sender As Object, e As EventArgs) Handles

BtnCetak.Click

LapHitung.ShowAsChild(Me.MdiParent)

End Sub

End Class

Form Laporan Hasil Perhitungan

Public Class LapHitung

Public sql As String = ""

Private Sub CrystalReportViewer1_Load(ByVal sender As System.Object,

ByVal e As System.EventArgs) Handles CrystalReportViewer1.Load

If sql = "" Then sql = "SELECT * FROM tb_industri ORDER BY total

DESC"

Me.Rpt.SetDataSource(openDT(sql))

CrystalReportViewer1.RefreshReport()

End Sub

End Class

Page 160: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 161: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 162: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 163: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 164: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 165: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …
Page 166: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN …