session yang menjadi tuan rumah. ldiadakan di kuala lumpur … · 2018-08-27 · rintah memindah...

Post on 01-Jan-2020

2 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MINGGU, 11 MARET 2018

Live Design Discourse yang pertamadiadakan di Kuala Lumpur denganmelibatkan partisipasi dari PAM, SIA,ASA, dan IAI pada 25-27 Juli 2017yang merupakan salah satu rangkaian

acara Kuala Lumpur Architectural Festival.Workshop kedua diadakan di Singapore pada 9-13 Oktober 2017 yang menjadi satu rangkaian

dengan Archexpo 2017. Penyelenggaraan diSurabaya Indonesia pada 18-24 Februari 2018merupakan yang ketiga kalinya dalam kurun waktusatu tahun. Acara itu menjadi satu rangkaiandalam perhelatan Indonesia ArchitectureConvention 2018.

Live Design Discourse ini merupakan wadahbagi peserta untuk mengeksplorasi dan menen-

tukan penyelesaian masalah melaluipendekatan/proporsi arsitektural ter-hadap suatu lokasi/site. Kegiatan ini meli-batkan 4 praktisi dan 4 mahasiswa darimasing-masing negara (Malaysia,Singapore, Thailand, dan Indonesia).Seluruh peserta kemudian diacak danditempatkan dalam 4 kelompok yangdipimpin oleh seorang praktisi.Revitalisasi

Fokus studi pada 3rd Live designDiscourse beberapa waktu yang lalumengambil tema ìThe Rise ofKalimas Riverî yaitumengenai revi-talisasi dae-rah

pinggir sungai. Objek studinya pada salah satusegmen sungai Kalimas Surabaya yang bertujuanuntuk mengangkat kembali fungsi dan nilaikawasan pinggir Kalimas sehingga menjadi dayatarik dan magnet baru untuk kawasan lain disekitarnya.

Kegiatan inti adalah studio session yangterbagi menjadi 8 sesi dengan rentang waktuantara tanggal 18-24 Februari 2018. Perwakilandari negara Indonesia yang mengikuti kegiatan3rd Live Design Discourse sebanyak 4 orang,yaitu Aprilea S Ariadi dan Prana Kusuma mewak-ili mahasiswa dari Jawa Tengah yang berasaldari Universitas Diponegoro, serta Jessica Khowdan Christian Harsono yang berasal dariUniversitas Tanjung Pura-Pontianak. Pesertalainnya berasal dari Thailand : SetthawutPhatuma-opas, Kanyarat Eksittichoke, Thamon-on Manaboon dan Jirapinha Jiarawish, Malaysia: Nurul husna Zulfikli, Aimanalfahmi Abdilkashaf,Muhammadaizat Anuar, Syahidah Samsir, dan

Singapura : Joshua TanSeh Kiat, Choo EePin, Lim Teng Yu,Eunice dan ChloeLiang Xiu Ling.

Sementara itu tigadari empat perwakil-an praktisi yang dipi-lih untuk menjadimentor pada3rd Livedesign

Discourse dari Indonesia yaitu, VonnyRimbawidjaja, IAI (indonesia), ParlindunganRavelino, ST MD IAI (indonesia), ReszaRiskiyanto, ST MT IAI (indonesia) dan Ar NurSafuraa Abd Razak (Malaysia)

Pada akhir kegiatan setiap grup diminta untukmempresentasikan hasil pekerjaannya pada tang-gal 22 Februari 2017 di Hotel Majapahit, Sesi pre-sentasi tersebut disaksikan oleh setiap PresidenAsosisasi dari Setiap Negara yaitu Ong Tze Boon(SIA), Ar Ezumi Harzani Ismail (PAM), AhmadDjuhara, IAI (Indonesia) dan beberapa arsiteklainnya. Salah satu hasil karya grup juga dipresen-tasikan di hadapan Walikota Surabaya, Ibu TriRismaharini, untuk menjadi bahan masukan bagipemerintah kota mengenai pe-ngembangan sisi sungai KalimasSurabaya. Resza Riskiyanto-Bidang Pendidikan Arsi-tektur IAI DaerahJawa Tengah.(63)

Berbagi Ide di 3rd Live Design DiscourseLive Design Discourse adalah sebuah kegiatan workshop yang diinisiasi

pada pertemuan Tri-Nations di Bangkok. Penyelenggaraannya

tidak ditetapkan pada jangka waktu tertentu, namun mengkuti perhelatan

acara arsitektur besar yang dilaksanakan di setiap negara

yang menjadi tuan rumah.

PERKEMBANGANsejarah Kota Semarangdimulai dari garis pantai utara Jawa dan selalu ter-hubung dengan kondisi geografis pantai rendahdan landai di utara kota yang hijau subur, berbukitdan pegunungan di selatan. Pelabuhan adalahawal dari perubahan dan perkembangan kotapesisir. Kekuatan pemerintah dan modal mulaimembangun pelabuhan yang berdampak besarterhadap perkembangan perdagangan.

Sejak abad ke-17 Semarang dikuasaiKerajaan Mataram. Ketika VOC datang danmenguasai Semarang, secara bertahap peme-rintah memindah pelabuhan dari Mangkang keGroete Boom atau Boom Lama (di KampungMelayu Semarang ada Pasar Boom Lama) di

akhir Kali Semarang. Pada abad ke-17dibangun pelabuhan baru, Havenkanaal,dengan membangun kanal baru Kalibaruabad ke-19. Pada abad ke-20 setelahmerdeka, Pelabuhan Semarang dibawah pemerintahan Indonesia.

Sungai utama dan besar di Semarangadalah Sungai Kaligarang dan SungaiBanjirkanal. Di satu titik Sungai

Kaligarang di Simongan, orang-orang yangmembangun Sungai Semarang dari pedalamankota ke laut. Setelah Sungai Semarang menjadisistem transportasi, kawasan di sepanjangsungai berangsur-angsur jadi permukiman.Pasar terbentuk karena ada permukimannelayan, pelabuhan, dan Kali Semarang. Pasarpertama adalah Pasar Ngilir di dekat ujung KaliSemarang yang dibangun abad ke-16 diKampung Melayu.

Sejak abad ke-15 sudah terbentuk permuki-man lain di Bubakan (Jurnatan) dan Pekojan ditimurlaut Semarang. Kiai Ageng Pandanaranmemperluas kepercayaan umat Islam diSemarang dengan mendirikan permukiman diBubakan. Putra Kiai Ageng Pandanaran (KiaiAgeng Pandanaran II) kemudian jadi bupati per-tama di Semarang di bawah Kerajaan Demak.

Kawasan sekitar Kaumanjadi pusat pemerintahantradisional KabupatenSemarang dengan alun-alun kota dan masjidutama, Masjid AgungKauman.

Di tengah Kali Semarangdekat Kampung Melayu danKauman, karena ada enam pasardi Kampung Melayu dan sekitarKampung Kauman, dibangunlahpelabuhan kota Sleko di depan Kota Lama.Pelabuhan itu jadi tempat bagi petani dannelayan menurunkan ikan, sayuran, dan baranglain untuk diperdagangkan di Pasar Johar Lama,Pasar Pedamaran, Pasar Beteng, PasarJurnatan, dan Pasar Pekojan yang semula bera-da di sepanjang Kali Semarang. KampungKauman pun jadi salah satu pusat perdagangandi Semarang selain Pecinan.

Kedatangan Belanda pada 1708 ke Semaranglebih dulu untuk berdagang. Namun secara berta-hap memberlakukan perdagangan monopoli danterakhir mendirikan pemerintahan. Itu mengubaharah sejarah Semarang dari kota tradisional kemodern. Kota tradisional berkembang alami

dengan pusat kota berupa permukiman etnisberbeda yang tinggal bersama. Namun di bawahVOC, secara bertahap dipisahkan dalam kelom-pok etnis sehingga jika terjadi kerusuhan mudahmengatasi. Pertama, VOC membangun bentengmiliter pada 1705 di ujung Sungai Semarang. Itusebagai strategi pertahanan dan menyelamatkanaktivitas perdagangan di pelabuhan.

Pada 1741 terjadi kerusuhan China di Bataviadan Semarang. Pemberontakan Tionghoa didu-

kung orang Jawa yang takmenyukai VOC yang menguntung-kan pedagang Eropa dan Belanda.Didukung pasukan militer dariBatavia, VOC mampu mengatasipemberontakan. Pada tahun ini,untuk menyelamatkan kota, mere-ka membangun benteng kota(kastil) dengan dinding di sekelilingberupa lima kait yangmenghubungkan benteng dengannama Benteng Fifjhoek. Sebagaikonsekuensi dari kerusuhan, VOCmengharuskan pendudukTionghoa di Semarang tinggal dikamp konsentrasi Pecinan di sela-tan permukiman Belanda. Merekamembangun pos militer untuk men-

jaga orang Tionghoa di Pecinan. Orang Chinaharus menunjukkan kartu pas di pos militer setiapkali datang dan pergi.

Belanda membawa revolusi industri denganmenghadirkan kereta api. Semarang menjadikota modern. Angkutan kereta api mengubahgaya hidup masyarakat dari masyarakat agrariske industri. Perkembangan fasilitas kota, teruta-ma sistem trem dan pengembangan bangunandari stasiun kereta, perumahan, dan kantor mon-umental di sepanjang jalan utama Jalan Bodjongdan Jalan Pontjol, membuat Semarang menjadisalah satu kota modis di Jawa.

Akhir abad ke-19 Semarang jadi gemeente(kota praja), yang mungkin bisa mengatasikemacetan. Orang Tionghoa tinggal di komplekspadat, Pecinan, di sepanjang sungai. OrangTionghoa dengan bisnisnya cenderungmendekati orang Belanda. Orang Arab dengansistem kehidupan dan ekonomi religius cende-rung tinggal di sekitar masjid di pusat kota. EtnisJawa dan etnis lain hidup kembali di kampung,desa-desa di kota-kota, tersembunyi di balikpepohonan sepanjang sungai. 63)

- Dr Ir Krisprantono, staf pengajar FakultasArsitektur dan Desain Unika SoegijapranataSemarang

Dari Alur SungaiKota SemarangBerkembang

Kawasan Kampong Glam ini sudahada sejak tahun 1950 dan denganbangunan-bangunan berarsitektur

Melayu. Jalan Haji Lane berdekatan denganArab Street dan Masjid Sultan yang cukupterkenal di Singapura. Dapat dikatakankawasan ini merupakan kawasan wisata dansejarah. Kawasan ini cukup ramai oleh wisa-tawan terutama pada sore hari , banyak

restoran dan kafe yangmenyajikan makanan

halal sehingga ba-nyak wisata-

wan muslimyang ber-

kunjung.Biasa-nyarestoindiade-ngannasibirya-

ninyadan tur-

ki yangmenyaji-

kan makan-an kebab, har-

ganya pun sangatterjangkau sehingga ka-

wasan ini ramai oleh wisatawan.

Kawasan Kampong Glam berada diantarabangunan tinggi yang megah dan modern.Salah satunya adalah Raffless Hospital yangberdesain modern. Sementara kawasan inilebih didominasi oleh arsitektur Melayu. Tam-pak pada gambar koridor Jalan Haji Laneyang kontras dengan latar belakang gedungtinggi. Hal yang kontras ini justru menjadi dayatarik wisatawan untuk berkunjung dan menik-mati suasana koridor jalan. Lingkungannyabersih dan teratur, tidak tampak kumuh walau-pun dihiasi mural atau grafiti pada dinding ba-ngunan. Alur pejalan kaki mengalir di sepan-jang koridor Haji Lane tanpa diganggu kenda-raan bermotor yang melintas. Aktivitas wisata-wan untuk bebas berfoto dan berjalan santaisambil berbincang membuat suasana lebihsemarak.

Mural bisa jadi merupakan elemen untukmenambah citra kawasan yang lebihmenarik dan atraktif. Sekarang ini banyakditerapkan di permukiman padat pendudukdan diterapkan pada bangunan dengantema yang berbeda ñbeda. Hal ini menjadinilai tambah kawasan permukiman danmenjadi daerah kunjungan wisata. Ke depansepertinya mural akan tetap menjadi trendan banyak melibatkan baik pelukis profe-sional maupun anak-anak muda yang kre-atif untuk lebih memperindah lingkunganagar lebih nyaman untuk dikunjungi.(63)

— Anityas Dian Susanti, ST, MT, IAI,AA. | Pengurus dan anggota IAI Jateng;

Dosen Arsitektur di UniversitasPandanaran Semarang

OlehAnityas Dian Susanti

TRAVELING ARSITEKTUR : Kawasan Haji Lane Singapura

Oleh Krisprantono

top related