psikologi rogers

Post on 29-Apr-2015

643 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

PSIKOLOGI HUMANISTIKCARL ROGERS

Oleh:

Yuli Darwati,M.Si

SEKILAS TENTANG TEORI ROGERS : Awalnya teori Rogers disebut dengan

self theory.Tetapi sebutan itu belakangan ini dianggap tidak tepat, karena teori ini memberikan tekanan pada organisme dan bukan pada diri atau self.

Rogers juga menyebut dirinya sebagai orang yang berpandangan humanistis,yang menentang pesimisme suram dan keputusasan dari psikoanalitik tentang manusia dan dilain pihak menentang konsepsi robot tentang manusia yang digambarkan oleh behaviorisme.

LANJUT……. Sebagai seorang yang berpandangan

humanistik, ia yakin bahwa dalam diri setiap orang terdapat potensi-potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh kreatif. Kegagalan dalam mewujudkan potensi-potensi ini disebabkan oleh pengaruh yang bersifat menjerat dan keliru dari latihan yang diberikan oleh orang tua, serta pengaruh sosial lainnya.Pengaruh yang merugikan ini dapat diatasi apabila individu mau bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri. Rogers yakin apabila tanggung jawab ini diterima, maka kita akan segera melihat pribadi baru yang penuh kesadaran, mengarahkan dirinya sendiri, yang memandang rendah sikap serba tunduk pada kebiasaan-kebiasaan dan dogma tentang autoritas.

LANJUT…..

Teori Rogers memiliki kesamaan dengan psikologi eksistensial, yang pada dasarnya fenomenologis, artinya bahwa Rogers memberikan tekanan yang kuat pada pengalaman-pengalaman sang pribadi, perasaan-perasaan dan nilai-nilainya dari semua yang teringkas dalam ekspresi kehidupan batin.

LANJUT…… Teori Rogers tentang kepribadian seperti Freud,

Adler, Sulivan dan Horney, lahir dari pengalaman-pengalaman selama bekerja dengan individu-individu dalam hubungan teraputik.

Dalam pandangan psikologi, Carl Rogers diidentifikasikan dengan metode psikoterapi yang diciptakan dan dikembangkannya yakni : “Client-Centered therapy”, yang akan berhasil secara optimal bila para client mempersepsikan bahwa ahli terapi memiliki unconditional positive regard terhadap mereka dan suatu pemahaman empatik terhadap internal frame of referance mereka, maka proses pertumbuhan mulai bergerak. Dalam proses ini klien lebih menyadari perasaan dan pengalaman mereka yang sebenarnya dan konsepdiri mereka menjadi lebih selaras dengan seluruh pengalaman organisme.

LANJUT……

Apabila keselarasan yang bulat tercapai , maka klien akan menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being), yang memiliki sifat-sifat seperti keterbukaan terhadap pengalaman, tidak adanya sikap defensif, kesadaran yang cermat, penghargaan diri tanpa syarat, dan hubungan yang harmonis dengan orang-orang lain.

STRUKTUR KEPRIBADIAN:

1. Organisme. Organisme adalah tempat dari seluruh

pengalaman. Keseluruhan dari pengalaman disebut

dengan medan fenomenal. Medan fenomenal adalah frame of

reference dari individu yang hanya diketahui oleh orang itu sendiri, kecuali melalui infrensi empatis dan selanjutnya tidak dapat diketahui dengan sempurna. Bagaimana individu berperilaku tergantung pada medan fenomenal itu (kenyataan subjektif) dan bukan pada keadaan-keadaan perangsangnya (kenyataan luar).

LANJUT……

Medan fenomenal tidak identik dengan kesadarn. Kesadaran adalah perlambangan dari sebagian dari pengalaman kita. Dengan demikian medan enomenal terdiri dari pengalaman sadar (dilambangkan) dan pengalaman tak sadar (tidak dilambangkan). Akan tetapi organisme dapat membedakan kedua jenis pengalaman tersebut dan bereaksi terhadap pengalaman yang tidak dilambangkan tersebut.

LANJUT….. Pengalaman mungkin tidak tepat

dilambangkan, akibatnya orang bertingkah laku secara tidak serasi, akan tetapi orang cenderung mencek pengalaman-pengalaman yang dilambangkan itu dengan dunia sebagaimana adanya. Uji kenyataan ini memberikan orang pengtahuan yang dapat diandalkan tentang dunia sehingga orang dapat bertingkah laku secara realistis.

Dalam banyak kasus, orang menerima begitu saja penglamannya sebagai representasi yang tepat tentang kenyataan dan tidak memperlakukan sebagai hidotesis tentang kenyataan.

2. DIRI (SELF) Diri merupakan salah satu konstrak

sentral dalam teori Rogers. Diri (self) atau self concept adalah

kesadaran batin yang tetap mengenai pengalaman yang membedakan aku dengan bukan aku.

Ada 2 macam diri (self) : diri sebagaimana adanya dan diri ideal yakni apa yang diinginkan orang tentang dirinya.

ORGANISME DAN DIRI : KESELARASAN DAN KETIDAKSELARASAN Apabila penglaman-pengalaman yang

dilambangkan yang membentuk diri benar-benar mencerminkan pengalaman-pengalaman organisme, maka orang tersebut akan berpenyesuaian baik, matang, berfungsi sepenuhnya.

Ketidakselarasan antara diri dan organisme menyebabkan individu-individu merasa terancam dan cemas. Mereka bertingkah laku serba defensif, dan cara berpikir mereka menjadi sempit dan kaku.

LANJUT….. Disamping antara organisme dan diri,

keselarasan dan ketidakselarasan juga dapat terjadi antara kenyataan subjektif (medan fenomenal) dan kenyataan luar (dunia sebagaimana adanya).

Keselarasan dan ketidakselarasan juga dapat terjadi antara diri yang sebenarnya dengan diri ideal. Jika perbedaan diri dan diri ideal adalah besar, maka orang merasa tidak puas dan tidak dapat menyesuaikan diri.

LANJUT…..

Bagaimana ketidakselarasan itu terjadi dan bagaimana diri dan organisme dapat dibuat lebih selaras merupakan keprihatinan dari Rogers.

DINAMIKA KEPRIBADIAN :

Organisme memiliki kecenderungan nengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan organisme yang mengalami.Namun demikian, kecenderungan itu bersifat selektif, yaitu apabila aspek-aspek lingkungan memungkinkan orang untuk bergerak secara konstuktif kearah pemenuhan dan kebulatan.

LANJUT…… Organisme mengaktualisasikan dirinya

menurut garis-garis yang diletakkan oleh hereditas,sehingga tendensi gerak maju ditentukan oleh pematangan.

Tendensi gerak maju dapat beroperasi apabila pilihan-pilihan dipersepsikan dengan jelas atau dilambangkan dengan baik.Seseorang tidak dapat mengaktualisasikan dirinya kalau ia tidak dapat membedakan antara cara-cara bertingkah laku yang progresif dan regresif.

LANJUT…… Pada dasarnya tingkah laku adalah usaha

organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sebagaimana dialami.

Dalam kaitannya dengan kebutuhan, Rogers memberikan perhatian khusus pada dua macam kebutuhan : kebutuhan akan perhargaan positif dan kebutuhan akan harga diri.

Kedua kebutuhan itu merupakan kebutuhan yang dipelajari. Kebutuhan pertama terjadi masa bayi sebagai akibat karena bayi dicintai dan diperhatikan dan kebutuhan kedua terbentuk karena bayi menerima penghargaan positif dari orang-orang lain.

Kedua kebutuhan ini bisa berselisih tujuan dengan tendensi aktualisasi dengan mendistorsikan pengalaman-pengalaman organisme.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN :

Ditentukan oleh pengalaman diri dan organisme.

Apabila seseorang, khususnya selama masa kanak-kanak mendapatkan semata-mata penghargaan positif tanpa syarat, maka tidak akan terjadi ketidakselarasan antara diri dan organisme, sehingga individu akan berpenyesuaian baik, dan berfungsi penuh.

LANJUT……. Kenyataannya, penilaian-penilaian perilaku

anak oleh orang tua tidak selalu positif, kadang positif kadang negatif,maka anak belajar membedakan antara perbuatan-perbuatan dan perasaan-perasaan yang berharga (disetujui) dan yang tidak berharga (tidak disetujui).

Pengalaman-pengalaman yang tidak berharga cenderung dikeluarkan dari konsep diri, meskipun perasaan-perasaan itu secara organismik valid.

LANJUT…… Keadaan ini menghasilkan konsep diri yang

tidak selaras dengan pengalaman organismik. Anak berusaha menjadi apa yang diinginkan orang lain dan tidak berusaha untuk menjadi apa yang sebenarnya diinginkan.

Keretakan antara diri dan organisme tidak hanya menimbulkan sikap defensif, tetapi juga mempengaruhi hubungan – hubungan seseorang dengan orang-orang lain.

Bagaimana menyembuhkannya? Jawabnya Client Centered therapy.

top related