profil pkm banda raya
Post on 30-Oct-2015
323 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa tersebut diselenggarakan pembangunan
nasional di semua bidang kehidupan yang berkesinambungan yang merupakan suatu
rangkaian pembangunan yang menyeluruh dan terarah. Pembangunan kesehatan sebagai
salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber
dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mencapai hasil
yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan
penderita secara berangsur-angsur berkembangan ke arah keterpaduan upaya kesehatan
yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan
yang bermutu dan merata harus makin ditingkatkan. Upaya memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diwujudkan dengan dibangunnya Pusat
Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang tersebar diseluruh pelosok tanah air.
Dimana Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan yang mandiri dalam
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999
1
tentang Pemerintahan Daerah telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu
urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh memiliki Visi yaitu Aceh Sehat 2010 artinya
seluruh masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai kesempatan dan
kemandirian untuk hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang setinggi tingginya dan Misi
Umum Pembangunan Kesehatan Aceh adalah adanya komitmen sektor kesehatan
untuk menjamin pemerataan, keadilan, dan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam melalui mobilisasi sumber daya
yang dimiliki, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang
membutuhkan penanganan kesehatan secara khusus.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai
upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan tersebut
adalah pelayanan kesehatan melalui puskesmas. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
individu, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya saing sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum. Salah satu usaha pelaksanaannya adalah dengan menyediakan pelayanan
kesehatan yang lebih luas dan lebih merata bagi seluruh masyarakat yang
pelaksanaannya dilakukan oleh puskesmas.
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang
amat penting. Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan puskesmas
adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini disebabkan
karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan, sehingga puskesmas selain bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Pada saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air.
Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas
pembantu serta puskesmas keliling.
2
1.2 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membina peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah
tertentu.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah satuan organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitik-beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan
Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan adalah sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar. Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik. Manajemen
puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan puskesmas yang efektif dan efisien. Ada 3 fungsi manajemen puskesmas
yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara
terkait dan berkesinambungan.
1.3 Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional
bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
3
Atau dengan kata lain, wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis, dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan
maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana yang
disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling ditambah dengan polindes.
1.4 Jenis Pelayanan
Puskesmas harus mampu mendiagnosis masalah kesehatan dan mengidentifikasi
potensi yang tersedia di wilayah kerja. Pelayanan di puskesmas diselenggarakan dengan
prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan adanya dukungan sistem
rujukan yang berurutan. Pelayanan yang diberikan meliputi upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
1.5 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan. Rumusan visi untuk masing-
masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.
4
1.6 Misi Puskesmas
Misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,
setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas akan selalu berupaya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan
memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
serta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari
yang bersangkutan.
5
1.7 Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi-fungsi puskesmas, adalah sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesasaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private
goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
6
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat
serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
1.8 Tujuan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) adalah bagian dari
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Tujuan pelayanan
kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
1.9 Tujuan Penulisan
Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada
masyarakat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada
laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, salah satu tugasnya
adalah ditempatkan di Puskesmas.
Tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Merupakan pertanggungjawaban dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di
Puskesmas dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Senior pada Laboratorium
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas.
7
2. Melatih diri untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman sebagai
bekal apabila kelak menjadi dokter yang bertugas di tingkat kecamatan yaitu di
Puskesmas.
3. Mengetahui secara aktual dan jelas mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
di Puskesmas.
8
BAB II
DEMOGRAFI DAN GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS BANDA RAYA
2.1 Demografi Puskesmas Banda Raya
a. Letak Geografis dan Keadaan Penduduk
Sebagaimana diketahui, Puskesmas Banda Raya merupakan Puskesmas induk
kecamatan Banda Raya yang dibangun oleh NGO Islamic Relief NAD pada akhir
tahun 2006. Serah terima kepada Pemerintah Kota Banda Aceh pada tanggal 8 Mei
2007, yang operasionalnya mulai berjalan pada 14 Mei 2007 sedangkan Puskesmas
Mibo berubah status menjadi Pustu Mibo.
Secara geografis, Puskesmas Banda Raya terletak di desa Lhong Raya Jln. Tgk.
Dilhong I Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh. Berjarak lebih kurang 7 km dari
pusat kota Banda Aceh ,dan lebih kurang 1 km dari stadion Harapan Bangsa, berdiri di
atas areal tanah sebesar ± 976 M2 dengan luas bangunan ± 777,6 M2.
Luas wilayah kerja Puskesmas Banda Raya adalah 478,9 Ha, yang meliputi 10
desa, dengan batas wilayah sebagai berikut :
9
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jaya Baru
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Meraxa
Desa di Kecamatan Banda Raya adalah :1. Geuceu Ineum
2. Geuceu Kayee Jato
3. Geuceu Komplek
4. Lam Ara
5. Lam Peuot
6. Lamlagang
7. Lhong Cut
8. Lhong Raya
9. Mibo
10. Penyeurat
Akan tetapi, letak Puskesmas Banda Raya agak jauh dari jalan utama yang
dilalui kendaraan umum (±300M).
10
Gambar 1. Peta wilayah Kecamatan Banda Raya
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Banda Raya berjumlah 20.866
jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 10535 jiwa dan perempuan 10331 jiwa (Catatan
Sipil, 2010). Mata Pencaharian sebagian besar penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Banda Raya Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Raya Tahun 2010:
No. Mata Pencaharian Jumlah
1 Pegawai Negeri Sipil 2.058
2 Swasta 1.821
3 Petani 38
4 Lain-lain 1.655
Jumlah 5.572
Sumber: Data Tata Usaha Puskesmas Banda Raya 2010.
Gambar 2.1 Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Raya
Tahun 2010:
11
Sumber : Data Tata Usaha Puskesmas Banda Raya 2010.
Sarana Pendidikan
Tabel 2.2 menunjukkan Jumlah Institusi Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Banda Raya Tahun 2010:
No. Sarana Pendidikan Jumlah
1. Taman Kanak-kanak 7
2. Sekolah Dasar 6
3. MIN 1
4. Sekolah Menengah Pertama 3
5. Sekolah Menengah Umum 6
6. Perguruan Tinggi 1
Total 24
Sumber : Data Tata Usaha Puskesmas Banda Raya 2010.
b. Sarana Kesehatan
12
Tabel 2.3 menunjukkan Jumlah Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Banda Raya Tahun 2010.
No. Sarana Kesehatan Jumlah
1. Rumah Sakit 3
2. Puskesmas 1
3. Puskesmas Pembantu 2
4. Klinik/ Praktek dokter 28
5. Polindes 6
Total 40
Sumber : Data Tata Usaha Puskesmas Banda Raya 2010.
Gambar 2.3 Jumlah fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banda Raya
Tahun 2010
Sumber : Data Tata Usaha Puskesmas Banda Raya 2010.
13
c. Sarana Air Bersih
Tabel 2.4 menunjukkan Jumlah Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas
Banda Raya Tahun 2010:
No Jenis PAB Jumlah
1 PAM 2701
2 Air Sumur 2706
3 Air Sungai -
4 Air Hujan -
Jumlah 5407
Sumber : Data Sanitasi Puskesmas Banda Raya Tahun 2010.
2.2 Gambaran Umum Puskesmas Banda Raya
a. Organisasi dan Jenis Tenaga
Susunan organisasi Puskesmas Banda Raya terdiri dari :
1. Unsur pimpinan yaitu Kepala Puskesmas
2. Unsur pembantu yaitu Urusan Tata Usaha
3. Unsur pelaksana, dilaksanakan oleh 6 program kegiatan pokok Puskesmas dan 4
program pengembangan.
Jumlah tenaga pelaksana yang ada hingga tahun 2010 sebanyak 47 orang dengan
perinciannya dapat dilihat pada tabel 2.5.
14
Tabel 2.5 Data jumlah dan jenis tenaga kesehatan di Puskesmas Banda Raya Tahun
b. Fasilitas Penunjang
Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih luas dan merata hingga keseluruh
wilayah kerjanya, puskesmas Banda Raya memiliki fasilitas penunjang berupa :
1. Puskesmas pembantu sebanyak 2 (dua) unit yaitu Puskesmas Pembantu lamlagang dan
Puskesmas Pembantu Mibo
2. Polindes sebanyak 6 unit yang berada di Desa G.Inem, G.Kaye Jatho, G.Komplek,
Lhong Raya, Lhong Cut dan Desa Lam Ara.
3. Kendaraan sebanyak 12 unit, yaitu 2 unit kendaraan roda empat (Pusling) dan 10 unit
kendaraan roda dua.
c. Kegiatan di Puskesmas Banda Raya
Sesuai dengan Buku Pedoman Manajemen Puskesmas yang dikeluarkan oleh Dirjen
Binkesmas Depkes RI 2006, maka kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah:
a. Promosi Kesehatan
15
b. Kesehatan Lingkungan
c. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
d. Perbaikan Gizi
e. Pemberantasan Penyakit Menular
f. Pengobatan
Selain kegiatan Pokok Puskesmas Banda Raya juga melakukan Upaya Kesehatan
Pengembangan yaitu;
a. Usaha Kesehatan Sekolah
b. Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Kesehatan Jiwa
d. Kesehatan Usila
e. PKPR ( Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja )
f. Persalinan ( PONED )
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN POKOK
DI PUSKESMAS BANDA RAYA
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang
16
keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada pada Puskesmas Banda
Raya, adapun usaha kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Puskesmas Banda Raya
adalah:
3.1 Kegiatan Pokok Puskesmas
1. Upaya Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan kepada masyarakat bertujuan untuk menimbulkan
pengertian tentang masalah kesehatan dan menggerakkan masyarakat agar turut serta
secara aktif dalam usaha-usaha kesehatan. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara
langsung yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada pasien-pasien di kamar periksa
dokter dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di posyandu, kelompok arisan
PKK dan pertemuan LKMD, atau secara tidak langsung dengan memberikan contoh
yang positif dari pimpinan dan petugas kesehatan di puskesmas, tersedianya media
penyuluhan seperti poster di ruang tunggu dan pada dinding puskesmas, membagikan
brosur atau selebaran tentang kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja.
Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat memiliki tugas penyuluhan. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan
baik, setiap petugas harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknis medis
dan bidang penyuluhan kesehatan meliputi :
Keluarga Berencana
Kesehatan ibu hamil dan menyusui
Gizi pada anak balita dan imunisasi
Kebersihan lingkungan dan personal hygiene
Penyakit menular di masyarakat.
Semua program promosi di atas, sudah terlaksana dengan cukup lancar di
Puskesmas Banda Raya. Dimana 80% program tersebut dilakukan di dalam puskesmas,
dan selebihnya petugas puskesmas yang melakukan penyuluhan langsung ke masyarakat.
17
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar. Kegiatan upaya penyehatan
lingkungan ini bertujuan untuk merubah, menanggulangi dan menghilangkan unsur fisik
yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat, dengan harapan
angka kesakitan terutama penyakit menular dapat diminimalkan atau dihilangkan.
Kegiatan yang di lakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :
Penyehatan sarana air bersih.
Penyehatan pembuangan kotoran.
Pengawasan pengelolaan sampah.
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan penjualan makanan
dan minuman (TTU dan TP2M).
Semua kegiatan tersebut diatas sebagian besar dijalankan melalui edukasi secara
langsung kepada masyarakat yang berobat ke Puskesmas Banda Raya.
3. Upaya Kesehatan Keluarga termasuk Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana (KB)
Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan
ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan
derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga
Kecil Keluarga Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Puskesmas Banda Raya memiliki kegiatan KB meliputi kegiatan didalam dan
diluar gedung Puskesmas, yaitu :
1. Komunikasi, informasi dan edukasi
2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan melalui
Puskesmas, Posyandu, pos KB desa
3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
4. Pencatatan dan pelaporan
18
PWS-KIA sebagai salah satu sistem surveilans kesehatan masyarakat seharusnya
dievaluasi tiap periode waktu tertentu. Evaluasi tersebut meliputi rekomendasi untuk
meningkatkan mutu, efisiensi, dan kegunaan. Adapun dari program KIA adalah
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju NKKBS serta meningkatnya derajat kesehatan
anak-anak menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Kegiatan KIA di Puskesmas Banda Raya, meliputi :
a. Didalam gedung, kegiatan yang dilakukan :
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, anak balita
- Pemberian imunisasi TT
- Deteksi dini perkembangan anak prasekolah
- Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan pemberian vitamin A ibu nifas
dan tablet besi (Fe)
- Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan PWS.
Semua kegiatas diatas sudah dilaksanakan secara rutin pada poli-poli yang
mendukung berjalannya program tersebut, yaitu poli anak yang menjalankan MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit), imunisasi, dan KIA.
b. Luar gedung :
1. Di Posyandu / Polindes kegiatan yang dilakukan meliputi :
- Pemyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyususi, bayi dan anak balita
- Pemberian imunisasi TT
- Pemberian tablet besi (Fe)
- Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader Posyandu dalam menunjang
program kesehatan ibu dan anak.
Pada Puskesmas Banda Raya, kegiatan ini merupakan suatu rutinitas yang
dilaksanakan di area kerjanya, meliputi kegiatan di Posyandu berupa imunisasi,
pendataan keadaan gizi balita, usaha perbaikan gizi balita, pemberian obat cacing
setiap bulan Februari dan Agustus, serta pendataan ibu hamil.
2. Di Taman Kanak-Kanak, kegiatan yang dilakukan meliputi :
19
- Deteksi dini perkembangan anak prasekolah
- Kunjung dan pemeriksaan kesehatan anak pada Taman Kanak-Kanak di wilayah
kerja Puskesmas.
4. Perbaikan Gizi
Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka penyakit gizi
kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah (baik
di perdesaan dan perkotaan) terutama pada anak balita dan wanita. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut di atas, melalui program gizi ini dilakukan beberapa usaha yang antara lain
melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang makin beraneka ragam, seimbang dan
bermutu gizi.
Sasaran pelaksanaan program gizi antara lain:
1. Penurunan prevalensi KKP (Kurang Kalori Protein) pada balita.
2. Penurunan prevalensi KVA (Kurang Vitamin A) di daerah rawan dengan pemberian
Vitamin A dosis tinggi.
3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan gizi
keluarga (UPGK).
Puskesmas Banda Raya melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi melalui:
1. Kegiatan di dalam puskesmas, meliputi :
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita, khusus pada bagian Poli Anak
dan bagian Imunisasi serta KIA
c. Membuat balok SKDN
d. Memberikan tablet Fe untuk bumil dan buteki.
e. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan di luar gedung puskesmas meliputi :
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik secara perorangan atau
kelompok
5. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
20
Kegiatan dititikberatkan kepada beberapa penyakit terutama yang banyak
terdapat di daerah dengan sanitasi yang jelek serta gizi masyarakat yang masih rendah.
Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah cara perpindahan
penyakit menular dan atau infeksi. Penularan itu dapat terjadi secara langsung atau tidak
langsung.
Penularan penyakit merupakan suatu cara bagaimana orang rawan dapat
memperoleh penyakit atau infeksi dari orang lain atau hewan yang sakit. Adapun cara-
cara penularan penyakit menular atau infeksi bisa melalui :
a. Penularan langsung dari manusia ke manusia.
Contoh : Tuberculosis, penyakit kelamin, H5N1
b. Penularan tidak langsung
1. Dengan perantara benda kotor
Contoh : kolera, disentri
2. Dengan perantara serangga atau gigitan binatang
Contoh : Malaria, demam berdarah dengue, rabies, filariasis.
Unit P3M melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan di atas,
diantaranya sebagai berikut:
Kegiatan pencegahan penyakit yaitu imunisasi.
Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibatnya.
Kegiatan pengobatan penyakit
Pendataan jumlah penderita dan melaporkan kejadian luar biasa (KLB) ke Dinkes.
Pencarian jumlah penderita penyakit menular. Pada Puskesmas Banda Raya, program
khusus untuk mendata pasien dengan pengan penyakit menular khususnya virus
H5N1, rutin dilakukan setiap hari Senin, dan program ini dinyatakan dapat berjalan
dengan baik untuk mencegah dan mengetahui penyebaran kasus ini, khususnya di
Kecamatan Banda Raya.
Untuk mengantisipasi masalah di atas upaya pencegahan yang dilakukan meliputi:
1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibat-akibatnya.
2. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular.
3. Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak, ibu hamil dan calon
pengantin.
21
6. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan di puskesmas adalah segala bentuk kegiatan pengobatan yang
di berikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit / gejala-gejalanya, di lakukan
oleh tenaga kesehatan. Bentuk pelayanan pengobatan di puskesmas di arahkan kepada
kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan yang sederhana. Pasien yang
berkunjung ke Puskesmas Banda Raya sebagian besar adalah pasien berobat jalan. Pasien
berobat tersebut dilakukan pemeriksaan dan pemberian obat-obatan selama tiga hari.
Selain itu, Puskesmas Banda Raya memiliki Instalasi Gawat darurat serta bagian
fisioterapi dengan petugas yang cukup berpengalaman.
Jumlah kunjungan pasien selama periode 13 Mei s/d 23 Mei 2013 ke poli umum
Puskesmas Banda Raya adalah 416 kunjungan. Dari kesemua data tersebut, kasus
hipertensi dan Diabetes Melitus menempati urutan pertama dan kedua yaitu berjumlah 80
kunjungan dan 40 kunjungan atau 20,6% dan 8,2% dari total kunjungan. Kondisi ini di
ikuti oleh infeksi akut saluran nafas dan sindrom dispepsia yaitu 33 kunjungan dan 28
kunjungan atau 7,9% dan 6,7%. Data selengkapnya akan diuraikan dalam tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1 Dua Puluh (10) Penyakit Utama di Puskesmas Banda Raya Periode 14 Mei s/d 23
Mei 2013
No Penyakit Total
1 Hipertensi 80
2 Diabetes Melitus 40
3 Infeksi saluran nafas Atas akut 33
4 Sindrom dispepsia 28
5 Tonsilofaringitis 26
22
6 Common Cold 18
7 Psikosa 15
8 Dermatitis 12
9 Diare akut 10
10 Penyakit sendi dan otot 7
Sumber :Data Poli Umum Puskesmas Banda Raya Periode 14 Mei s/d 23 Mei 2013
Tabel VI
Jumlah Kunjungan Poli Umum Puskesmas Banda Raya
Periode Juni 2012
Jaminan Jumlah Kunjungan
Askes 81
Jamkesmas 115
JKA 221
Total 417
Grafik I
Jumlah Kunjungan Poli Umum Puskesmas Banda Raya
Periode Juni 2012
23
3.2 Kegiatan Pengembangan
1. Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan
dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama untuk meningkatkan
derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai dan tingkah laku menuju
hidup sehat.
Untuk melaksanakan kegiatan ini dilakukan upaya-upaya yang meliputi :
a.Meningkatkan kesehatan siswa (upaya promotif )
b. Upaya pencegahan penyakit (upaya preventif)
c.Pemulihan kesehatan
d. Rehabilitasi
Dalam kegiatannnya yaitu mengadakan kunjungan kesekolah - sekolah, tindakan
yang dilaksanakan meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan umum dan gigi
b. Pengukuran tinggi dan berat badan
c. Penyuluhan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan
d. Pelatihan dokter kecil
e. Penjaringan anak sekolah
f. Imunisasi (BIAS) DT dan TT
g. Pengobatan
h. Kegiatan perbaikan gizi
i. Rujukan
2. Usaha Kesehatan Gigi Dan Mulut
24
Usaha kesehatan gigi dan mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar paripuma
yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Banda Raya, dengan prioritas masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya
masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.
Sasaran kegiatan adalah ibu hamil, menyusui, anak-anak dan usia lanjut. Usaha
yang dilaksanakan meliputi :
1. Penyuluhan di sekolah dan Posyandu
2. Pemeriksaan dan pengobatan gigi anak sekolah (UKGS)
3. Pemeriksaan, perawatan dan pengobatan di poliklinik gigi
4. Rujukan
3. Kesehatan Jiwa
Upaya kesehatan jiwa Puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang dilaksanakan
di tingkat Puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan program lainnya.
Kegiatan-kegiatan usaha kesehatan jiwa meliputi kegiatan dalam dan luar gedung.
a. Kegiatan dalam gedung :
1. Pengenalan gejala
2. Pemberian Konseling dan pengobatan oleh dokter dan psikolog
3. Rujukan ke Rumah Sakit Jiwa.
4. Pencatatan laporan
b. Kegiatan luar gedung :
1. Koordinasi dan sosialisasi program kepada lintas sektor yang terkait
2. Penyuluhan
3. Melatih kader kesehatan sehat jiwa
4. Mendata pasien yang mengalami resiko dan gangguan jiwa
5. Melakukan kunjungan rumah pasien gangguan jiwa
6. Melakukan rehabilitasi pasien gangguan jiwa
7. Melakukan terapi aktivitas kelompok
4. Persalinan/PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar)
25
Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai standar,
antara lain bidan desa di polindes/pustu, puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Dasar), Poned di Puskesmas Banda Raya ini telah berjalan sejak
tahun 2007 sampai saat ini. Puskesmas Banda Raya telah memiliki bidan-bidan yang
berkualitas dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) dan juga memilki bidan PONED.
3.3 Pelayanan Penunjang Kesehatan Masyarakat
1. Laboratorium sederhana
Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan laboratorium
secara cepat dan mudah, semua itu untuk menjaga, memberantas penyakit menular,
penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui kegiatan :
Mengumpulkan dan memeriksa persediaan di Puskesmas.
Mengirim persediaan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat lebih tinggi dalam
sistem pelayanan kesehatan.
Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan laboratorium secara
cepat dan mudah.
Sejauh ini, pelaksanaan laboratorium di Puskesmas Banda Raya sudah cukup
baik. Terdapat hari khusus untuk pemeriksaan darah, yaitu hari Senin dan Kamis. Hal ini
dimaksudkan untuk efektifitas dalam pemanfaatan reagen yang jumlahnya terbatas. Akan
tetapi, bisa dibanggakan bahwa Laboratorium Puskesmas Banda Raya sudah mampu
melakukan sebagian besar pemeriksaan darah lengkap, serta sputum untuk TB serta
skrining H5N1. Jadi secara keseluruhan, menurut penulis 80% dari peran laboratorium
sederhana di Puskesmas Banda Raya sudah dapat tercapai.
2. Pencatatan dan Pelaporan
Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu vector
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang dilakukan
oleh puskesmas baik yang di dalam maupun luar gedung dicatat dan dilaporkan.
Pelaporan yang diperlukan dibuat secara terpadu meliputi data kegiatan untuk monitoring
dan perencanaan kegiatan selanjutnya. Laporan-laporan kegiatan yang dilakukan adalah :
26
a. Laporan Bulanan
- Laporan Bulanan Penyakit (LB I)
- Laporan Bulanan Obat (LB II)
- Laporan Bulanan Gizi, KIA, Imunisasi dan P2M (LB III)
- Laporan Bulanan Kegiatan Puskesmas (LB IV)
- PKPR
- UKS dan UKGS
- Kesehatan Pelayanan ASKES
- Laporan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JAMKESMAS) dan JKA
b. Laporan Triwulan
- Promosi kesehatan
c. Laporan Tahunan
- Laporan Tahunan Puskesmas (LT1)
- Laporan Tahunan Pegawai (LT2)
- Laporan Tahunan Alat (LT3)
d. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)/ jika terjadi kasus
- Jentik berkala - Abatisasi
- Rabies - Surveilance
Sumber data puskesmas yaitu :
1. SP2TP terdiri dari :
Catatan : kartu individu dan buku register
Laporan : bulanan, tahunan dan KLB
2. Survey lapangan
3. Laporan lintas Sektor
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manajerial puskesmas sebagai top manager sangat menentukan keberhasilan
suatu Puskesmas dalam menjalankan program-programnya. Seluruh kegiatan pokok di
Puskesmas Banda Raya secara umum telah berjalan rutin, lancar dan terorganisir dengan
baik.
28
Peningkatan disiplin terhadap staff Puskesmas, pengertian dan kesadaran akan
fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus diupayakan agar
pelayanan kesehatan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan
baik. Program kerja tahunan Puskesmas Banda Raya secara operasional kegiatannya
dilaksanakan oleh staf puskesmas yang terorganisir dalam struktur organisasi Puskesmas
Banda Raya Kota Banda Aceh.
4.2 Hambatan
Secara singkat dapat dirangkumkan dari setiap bagian pelaksanaan program
kesehatan puskesmas ditemui beberapa hambatan, yaitu :
1. Pada bulan-bulan tertentu dimana sering terjadi peningkatan kasus
sehingga penggunaan obat meningkat tetapi ketersedian obat terbatas, sehingga
pengobatan pasien hanya berdasarkan obat – obat yang tersedia dipuskesmas.
2. Pasien dengan penyakit-penyakit tertentu sering hanya meminta
rujukan ke rumah sakit tanpa mau diobati dahulu di puskesmas.
3. Alat-alat kesehatan masih kurang lengkap sehingga pelayanan
kesehatan belum bisa berjalan dengan sempurna, seperti alat-alat emergensi di IGD
atau terdapatnya alat seperti USG, namun sumber daya manusia nya yang masih
terbatas.
4.3 Saran
Mengingat program kerja puskesmas Banda Raya tahun 2013 semakin berat dan
kompleks, maka kami sarankan sebagai berikut :
Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak agar program-program kesehatan
puskesmas dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana mestinya sehingga
dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Banda Raya.
29
Melengkapi bahan - bahan laboraturium seperti reagent atau perlatan laboraturium
yang kurang atau mengalami kerusakan sehingga dapat memberi pelayanan
laboraturium yang lebih baik guna menunjang pelayanan kesehatan yang lebih baik
kepada pasien.
Meningkatkan disiplin dan kinerja petugas, baik saat masuk maupun saat pulang serta
selama jam kerja agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada
masyarakat.
Mengintenskan penyebaran informasi kesehatan dengan cara memberikan
penyuluhan sesering mungkin.
Memaksimalkan sarana dan prasarana yang sudah tersedia seperti sarana air bersih
dan komputerisasi di puskesmas Banda Raya.
Banda Aceh, Mei 2013
Disetujui Kepala Puskesmas Dokter Pembimbing
dr. Intan Keumala Sari dr. Sri Wahyuni
Nip.198005152006042012 NIP : 19770801 201001 2008
30
top related