pelajaran sekolah sabat ke-12 triwulan 3 2015
Post on 15-Feb-2017
50.992 Views
Preview:
TRANSCRIPT
www.gmahktanjungpinang.org
Adapted from : www.fustero.es Pelajaran 12 untuk 19 September , 2015
Disesuaikan dengan budaya
pendengar: Yahudi atau
bukan Yahudi.
Menggunakan
ilustrasi: Atlet dan Prajurit.
Hukum ALLAH.
Kematian dan
kebangkitan.
Rekan-rekan kerja
Paulus.
Mengajarkan kebenaran secara
universal:
Bekerja dalam
suatu tim:Ia menggunakan beberapa metode
mengajar:
Paulus senantiasa menyesuaikan pekabaran yang disampaikannya dengan pendengar yang
beranekaragam. Bagaimana cara Paulus mengajarkan kebenaran kekal yang sama kepada mereka yang
memiliki keanekaragaman budaya, ras bahkan agamanya tersebut?
Paulus diutus secara khusus kepada Non-Yahudi, namun misinya tidak terlepas dari penjangkauan kepada mereka yang Yahudi juga (yang tersebar di seluruh kekaisaran Roma).Apa yang menjadi kebutuhan masing-masing kelompok tersebut? Bagaimana cara Paulus menyampaikan kebenaran agar setiap pendengarnya dapat memahaminya?
“Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-
orang Yunani mencari hikmat.”(1 Korintus 1:22)
YAHUDI
Kebutuhan
Mereka percaya bahwa utusan ilahi akan menunjukkan tanda dan mujizat seperti yang dilakukan Musa di Mesir
(Yoh 6:30).
Pekabaran
Ia mengkhotbahkan tentang sejarah Israel, memperkenalkan YESUS Sebagai keturunan Daud dan memberitahu mereka tentang
mujizat, kematian dan kebangkitan-Nya.
NON-YAHUDI
Kebutuhan
Mereka membutuhkan dasar yang rasional bagi iman mereka.
Pekabaran
Ia menggunakan tulisan mereka sendiri untuk memperkenalkan
TUHAN Sebagai Pencipta, Penolong dan Hakim, lalu ia memperkenalkan
YESUS Sebagai Penebus umat manusia.
Yahudi dan Non-Yahudi
ATLET & PRAJURIT (I)“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? ...Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” (1 Korintus 9:24-25)Paulus menggunakan contoh
yang umum dalam mengajarkan kebenaran kekal: Atlet yang berlari untuk mencapai garis finish
menggambarkan setiap orang percaya yang harus berlari dan berjuang untuk mencapai garis finish: HIDUP KEKAL.
Para petinju mengikuti latihan yang begitu keras dan ketat untuk memperoleh kemenangan menggambarkan setiap orang percaya yang harus hidup dengan penuh perjuangan dan disiplin diri untuk mencapai mahkota kehidupan.
ATLET & PRAJURIT (II)“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” (2 Timotius 2:3-4)Para prajurit Roma tersebar di
seluruh kekaisaran Roma. Paulus menggunakan gaya hidup keprajuritan mereka sebagai teladan bagi orang-orang percaya. Setiap prajurit bersedia menderita dan
patuh kepada yang memerintahnya. Orang percaya juga harus menjadi
hamba-hama ALLAH yang setia dan patuh.
Paulus juga menggunakan perlengkapan senjata perang prajurit Roma sebagai
contoh untuk perlengkapan senjata rohani orang Kristen. Sebagai contoh, dalam Efesus 6:10-18: Iman, keadilan,
kebenaran, firman ALLAH, kerelaan mengabarkan kebenaran ALLAH.
Paulus menggunakan istilah “hukum” dalam beberapa cara dalam surat-suratnya. Contohnya, dia menggunakan frase “Hukum ALLAH”, “Hukum Musa” (1 Kor. 9:9) dan “Hukum dosa” (Roma 7:26).Ada kala isi suratnya seperti saling bertentangan, contohnya: Orang-orang yang “di bawah hukum taurat” (1 Kor. 9:21) dengan “dibebaskan dari hukum taurat.” (Roma 7:6).
HUKUM ALLAH
Orang Yahudi harus mengerti perbedaan antara
HUKUM ALLAH Yang Tidak Berubah yang harus
dipatuhi segenap umat manusia dengan hukum
yang ditujukan hanya kepada bangsa Israel (Yahudi)
“Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.” (Roma 3:31)
“Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.” (Roma 3:31)
HUKUM ALLAH
Atas alasan tersebutlah, Paulus mereferensikan tentang hal “Pemeliharaan hukum” itu hingga beberapa kali. (Roma 13:8-10; 1Korintus 7:19; Efesus 4:28; Efesus 6:2).
Mereka yang Non-yahudi tidak dipaksa untuk mematuhi hukum-hukum upacara Yahudi (Contoh: SUNAT), namun mereka harus memahami bagaimana dan betapa pentingnya mematuhi HUKUM ALLAH.
“Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. ... Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.”(1 Tim 6:16)Doktrin tentang Kebakaan Jiwa adalah
bertentangan dengan Ajaran Alkitab. Manusia adalah fana (tidak kekal) (Pengkhotbah 9:5; Mazmur 115:17) hanya ALLAH lah Yang Kekal (1Tim. 6:16).Kekekalan dipakaikan kepada umat tebusan pada hari kebangkitan mereka, ketika “yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.” (1 Kor. 15:53).
Kematian adalah bagian dari setiap orang (Ibr. 9:27), kita harus memahami bahwa kematian adalah “TIDUR”. Paulus berulangkali mengibaratkan kematian sebagai tidur.(1Tes. 4:13; 1 Kor. 11:30; 1 Kor. 15:6).
KEMATIAN DAN KEBANGKITAN (I)
“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” (1 Tes 4:13-14)Tidak akan ada KESELAMATAN tanpa KEBANGKITAN: “Dan jika KRISTUS tidak dibangkitkan, sia-sialah kepercayaanmu dan kamu masih hidup dalam dosamu; Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.” (1 Kor. 15:17-18).
Kebangkitan KRISTUS dan Kebangkitan Umat Tebusan adalah bagian penting dari Iman kita.
KEMATIAN DAN KEBANGKITAN (II)
Paulus mengajarkan bahwa YESUS mati dan tetap berada dalam kubur hingga kebangkitan-Nya, sama seperti yang diajarkan oleh ayat-ayat lain di Alkitab. Demikian halnya dengan kita, kita akan mati dan diam dalam kubur hingga Kedatangan-Nya kali ke-2. “Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.” (1 Kor. 15:23).
“Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.” (2 Timothy 4:11)
Paulus tidak bekerja sendirian. Beberapa rekan kerjanya disebutkan dalam Alkitab: Barnabas, Yudas Barsabas, Silas, Yohanes Markus, Timotius, Erastus, Tikhikus, Aristarkhus, Yesus Yustus, Demas and Lukas.Berapapun karunia yang dimiliki seseorang, hal yang pasti; ia tidak dapat bekerja sendiri dalam ladang TUHAN. Misi kita harus dilaksanakan melalui kerjasama tim yang baik.
REKAN-REKAN KERJA PAULUS
Ada kalanya kesulitan akan timbul dalam kerjasama tim. Sebagai contoh: Demas meninggalkan Paulus ketika ia sangat dibutuhkan (2 Tim. 4:10).Setelah berunding, Barnabas and Yohanes Markus meninggalkan Paulus dan bekerja di tempat lain. (Kisah 15:36-41). Namun, itu bukanlah sebuah ketidakcocokan yang permanen. Pintu untuk berdamai selalu ada ketika kita mengizinkan ROH ALLAH bertahta dalam diri kita.
E.G.W. (Education, cp. 7, pg. 63)
Biarlah kita menjadi alat di tangan TUHAN sebagaimana halnya dengan Paulus dan rekan-
rekannya!
“Siapa yang dapat mengukur hasil pekerjaan Paulus kepada dunia? Dari semua orang yang menyumbangkan pengaruh-pengaruh yang meringankan penderitaan, yang menghibur kesedihan, yang menangkal kejahatan, yang
mengangkat kehidupan dari keegoisan dan hawa nafsu, dan memuliakannya dengan pengharapan
kekekalan, begitu banyak adalah dikarenakan pekerjaan dari Paulus dan rekan-rekannya,
demikian pula halnya dengan Injil Anak Allah yang mereka sampaikan dari Asia ke sepanjang
pantai Eropa?Dalam segala aspek kehidupan, apakah yang lebih berharga daripada menjadi alat TUHAN yang ditetapkan sebagai saluran berkat dari-
Nya?”
top related