marenitas tika 2013
Post on 12-Jul-2015
2.870 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
MATERNITAS
DIRUMAH BIDAN MEGA SIHOMBING AM.KEB
22 DESEMBER 2012-5 JANUARI 2013
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SARTIKA MARPAUNG
NIM:10.053
AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN TP.ARJUNA
PINTUBOSI LAGUBOTI
TA 2011/2012
LEMBAR PERSETUJUAN
2
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY R.P
DIRUMAH BIDAN MEGA SIHOMBINGAM.KEB
KECAMATAN SIGUMPAR KABUPATEN TOBA SAMOSIR
22 DESEMBER – 5 JANUARI 2013
DISETUJUI
PEMBIMBING I PEMBIMBINGII
MINARIA TOGATOROP S.KEP,NS S.HUTAHAEAN,AM.Keb
DIKETAHUI
DIREKTUR AKPER YTP ARJUNA
PINTUBOSI- LAGUBOTI
MINAR LENNY SITUMORANG , SST
KATA PENGANTAR
3
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan
Maternitas kepada Ny.R.P di rumah bidan S.Hutahaean, AMKeb di Silimbat
kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir.
Adapun Tujuan penulisan laporan praktek klinik ini adalah sebagai salah satu
syarat kurikulum dari mata kuliah Maternitas dan untuk mengaplikasikan teori yang
diperoleh diruang kuliah ke praktek yang dilakukan dirumah bidan.
Selama melakukan praktek maternitas dan dalam proses penyusunan Laporan
Asuhan Keperawatan Maternitas ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Minar Lenny Situmorang, SST selaku Direktris Akper YTP.
Arjuna.
2. Ibu Minaria Togatorop, S.Kep,N.S selaku pembimbing I dalam
penyusunan laporan Asuhan Keperawatan Maternitas yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya.
3. Ibu S. Hutahaean, AmKeb selaku pembimbing II dilahan praktek yang
memberikan ijin sehingga penulis dapat melakukan praktek di klinik
bersalin.
4. Seluruh dosen dan staf yang turut serta dalam penyusunan Laporan
Askep Maternitas ini.
5. Pasien Ny. R.P yang bersedia sebagai pasien kelolaan penulis.
6. Rekan mahasiswa / I Akper Yayasan TP. Arjuna yang memberikan
saran yang mendukung didalam pembuatan Laporan Askep Maternitas
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan baik dalam hal penulisan maupun penyusunan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan Laporan Askep
Maternitas ini untuk perbaikan dimasa yang akan datang.Akhir kata Penulis
ucapkan terima kasih.
Laguboti, Februari 2012
Sartika Marpaung
ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE PADA NY R.P
DIRUMAH BIDAN MEGA SIHOMBING AM.KEB
22 DESEMBER 2012-5 JANUARI 2013
4
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SARTIKA MARPAUNG
10.053
AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN TP.ARJUNA
PINTUBOSI LAGUBOTI
TA 2011/2012
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
5
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DARTAR ISI.......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................
1.2. Ruang Lingkup Penulisan.......................................................................
1.3.Tujuan Penulisan......................................................................................
1.4. Metode Penulisan....................................................................................
1.5. Sistematika Penulisan..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Landasan Teoritis Medis
2.1.1. Defenisi....................................................................................
2.1.2. Tanda-tanda kehamilan ............................................................
2.1.3.PemeriksaanKehamilan...........................................................
2.1.4.PemeriksaanPenunjang..............................................................
2.2 Landasan Teoritis Keperawatan
2.2.1. Pengkajian Keperawatan..........................................................
2.2.2. Diagnosa Keperawatan.............................................................
2.2.3. Rencana Tindakan Keperawatan..............................................
2.2.4. Implementasi Keperawatan......................................................
2.2.5. Evaluasi Keperawatan..............................................................
6
BAB 3 TINJAUAN KASUS
1.1. Pengkajian Keperawatan.........................................................................
1.2. Diagnosa Keperawatan............................................................................
1.3. Rencana Asuhan Keperawatan................................................................
1.4.Implementasi dan Evaluasi......................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Tahap Pengkajian....................................................................................
4.2. Tahap Diagnosa.......................................................................................
4.3. Tahap Perencanaan..................................................................................
4.4. Tahap Implementasi................................................................................
4.5. Tahap Evaluasi........................................................................................
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan.............................................................................................
5.2. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar di Negara berkembang kita ketahui angka kelahiran dan angka
kematian sangat besar dimana banyaknya wanita kawin dibawah numur yang
beresiko nantinya saat persalinan.
ANC ( Ante Natal Care ) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(www.AskepANC.com)
Pada dasarnya setiap wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur ( ovum ) dari indung
telur
( ovulasi ), yang ditangkap oleh umbai-umbai ( fimbriae) dan masuk kedalam
saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan
berjuta-juta sel mani
( sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sel sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembung dari tuba
pallopi..
Disekitar sel telur banyak berkumpul sel sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel
telur. Peristiwa ini disebut dengan pembuahan.
Wanita yang sudah membentuk keluarga, tanda-tanda hamil / tidak ditentukan
berhentinya haid 50 % itu belum tentu positif hamil atau tidak. Kita ketahui tanda-
tanda hamil yang positif, kita bias merasakan gerakan janin, tendangan DJJ pada
pemeriksaan USG ada namapak gambar janin.
Untuk itu bagi wanita yang sudah berkeluarga bila sudah satu tanda-tanda
diatas ada, segera periksakan ketempat-tempat terdekat misalnya Klinik,
Puskesmas, dan tidak lupa BKIA dan Rumah Sakit
Pada bulan-bulan pertama mengandung sering mengalami mual, muntah dan
menginginkan makanan yang asam-asam ( mengidam ) dan disarankan pada ibu
hamil banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin untuk
pertumbuhan cabang bayi. Bukan hanya vitamin, mineral dan karbohidrat pun
harus banyak di konsumsi dengan kata lain 4 sehat 5 sempurna.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ada 2 yaitu : tujuan umum dan tujuan khusus
8
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
( Ante Natal Care).
Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian pada pasien Ny R.P
Dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien Ny R.P
Dapat membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien Ny R.P
Dapat melaksanakan Asiuhan Keperawatan ante partum pada pasien Ny
R.P
Dapat mengevaluasi tindakan Keperawatan pada pasien Ny R.P
1.3 Ruang Lingkup Penulisan
Penulis hanya membatasi data kasus yaitu Asuhan Keperawatan Pada Ny R. P
dengan Ante Natal Care diRumah Bidan S.Hutahaean Am.Keb Di Desa
Silimbat Kecematan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir. Pengkajian Ini
dilakukan pada tanggal 22 Februari 2012 pukul 12.00 Wib.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan menjelaskan atau menggambarkan mengenai keadaan pasien pada saat
sekarang dengan pendekatan study kasus dengan cara :
Study Kepustakaan
Yaitu dengan membaca serta mempelajari buku-buku seminar dan buku
tentang kebidanan.
Study kasus
Yatu dengan merawat langsung pasien dan mengikuti keadaan
perkembangan perawatan dimana dalam pelaksanaan tersebut penulis
mengumpulkan data.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 TINJAUAN TEORITIS MEDIS
10
2.1.1 Defenisi
ANC ( Ante Natal Care ) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(www.AskepANC.com) Adapun Tujuan nya adalah pengawasan : kesehatan ibu,
deteksi dini penyakit penyerta, dan komplikasi kehamilan, menetapkan resiko
kehamilan ( tinggi dan rendah).
Menyiapkan persalinan di ruang Bayi
Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
Menghantarkan pulihnya kesehatan ibu dan optimal
2.1.2 TANDA-TANDA KEHAMILAN
a) . Tanda-tanda Presumtif
Amenorea ( tidak dapat haid )
Perubahan Payudara
Mual & muntah ( nausea & vomiting)
Mengidam ( ingin makanan khusus )
Tidak tahan suatu bau-bauan
Pingsan
Tidak selera makan ( Anoreksia )
Lelah ( fatigue )
Miksi sering
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon
Pemekaran vena-vena ( Varises )
b) Tanda-tanda Kemungkinan Hamil
Perut membesar
Uterus membesar
Tanda hegar
Tanda Chadwick
11
Tanda piscaseck
Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang : Braxton Hicks
Teraba Ballotement
Reaksi kehamilam Positif
c) Tanda Pasti ( Tanda Positif )
Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin
Denyut jantung Janin :
Didengar dengan stetoskop monoral Laennec
Dicatat dan di dengar dengan alat Doppler
Dicatat dengan feto – elektro Kardiogram
Dilihat pada ultrasonografi
Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
2.1.3 PEMERIKSAAN IBU HAMIL
Anamnese
1. Anamnese identitas istri dan suami
2. Anamnese umum
o Tentang keluhan-keluhan, napsu makan , tidur, miksi, defekasi,
perkwaninan dan sebagainya.
o Tentang haid
o Tentang kehamilan
2.1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Laboratorium
- Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa)
- Urine ( Tes Kehamilan, Protein, Glukosa,Analisis)
o USG
12
- Jenis Kelamin
- Taksiran Kelahiran
- DJJ
2.2 TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN
2.2.1 Pengkajian
Aktivitas/istirahat
Integritas ego : perubahan persepsi diri
Eliminasi : perubahan konsistensi/frekuensi depresi
13
Ganguan pola tidur
Kelelahan
Makanan dan cairan
Mual dan muntah
Peningkatan BB
Hb:anemia
Edema
Nyeri/ketidaknyamanan : kram pada kaki,pembengkakan
payudara,kontraksi HIS,nyeri punggung
Respirasi : RR meningkat karena TFU
Seksualitas
o Amenorrhea
o Perubahan respon/aktivitas seksual
o Perubahan payudara
o Perubahan pigmentasi
o Tanda hegar cadwik(+)
Kenyamanan : suhu,DJJ,ballottesmen (+)
Interaksi social : bingung oleh perubahan,respon keluarga
2.2.2. Diagnosa keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang timbul pada ante partu adalah :
1. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh
2. Ketidakefektifan jalan nafas b/d pergeseran diafragma d/d pembesaran uterus
3. Resiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan b/d regulator
4. Ketidaknyamanan b/d perubahan mekanik tubuh
5. Kurang pengetahuan b/d klien terus membutuhkan informasi sesuai perubahan
trisimester kedua yang dialami
6. Resiko tinggi terhadap cedera janin b/d masalah kesehatan ibu
2.2.3. Intervensi
DX I : Klien mengungkapkan adaptasi untuk mengubah konsep diri citra tubuh
14
Criteria hasil : Mendemostrasikan citra tubuh positif dengan memperhatikan
kepuasan,penampilan keseluruhan,berpakaian dengan pakaian tepat dengan
menggunakan sepatu hak rendah
Intervensi :
Kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh dan sebagainya
diskusikan aspek fisiologis dan respon klien terhadap perubahan,berikan
informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional :
Pada trisimester dua perubahan bentuk tampak respon negative dapat terjadi
pada klien/pasangan yang memiliki konsep diri yang rapuh,didasrkan pada
penampilan fisik.Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang
terjadi,informasi dapat membantu klien menerima apa yang terjadi. Secara
individu menambah kebutuhan akan pakaian yang dapat meningkat penampilan
klien untuk kerja dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
DX II :
Tujuan: Melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan
Kriteria Hasil : Mendemostrasikan perilaku yang mengoptimalkan pola pernafasan
Intervensi :
Kaji status pernafasan
Kaji kadar Hb; tekankan pentingnya masukan vitamin
Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien mengurangi masalah
Rasional :
Menentukan luasnya/beratnya masalah yang terjadi kira-kira 6% klien prenatal.
Peningkatan kadar plasma dan gestasi minggu ke 24-32 mengencerkan kadar Hb
mengakibatkan kemungkinan anemia dan penurunan kapasitas pembawa O2.Postur
yang baik dan makan yang sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragma
DX III :
15
Tujuan :
Mengidentifikasi dari gejala yang memerlukan evaluasi atau intervensi
Kriteria hasil :
Bebas dari hipertensi,albuminuria dan edema wajah
Intervensi :
1. Perhatikan riwayat penyakit yang ada sebelumnya atau porensial masalah
jantung,ginjal,diabetic.
2. Auskultasi bunyi jantung catat adanya murmur
3. Kaji adanya edema dipergelangan kaki dan varises vena
Rasional :
1.Klien menghadapi resiko yang paling tinggi terhadap jantung selama trimester
dua bila curah jantung meningkat
2. Murmur sistolik sering ringan dan mungkin diciptakan oleh peningkatan
volume dan penurunan viskositas darah.
3.Mengkaji adanya edema, pergelangan kaki dan varises vena.
DX IV
Tujuan :
Mengidentifikasi dan :mendemonstrasikan tindakan perawatan yang tepat.
16
Kriteria Hasil :
Melaporkan ketidaknyamanan dicegah dan diminimalkan.
Intervensi :
1.Perhatikan adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau
kesulitan pernafasan Dan rujuk pada diagnosis keperawatan yang tepat.
2.Kaji ulang adanya perubahan BAB dan Haemoroid.
Rasional :
1.Meskipun kondisi ini adalah hal yang sering mengakibatkan ketidaknyamanan ,
kita biasanya melalui rasa nyaman secara fisik.
2.Penurunan mobilitas gastro entestinal, efek suplemen zat besi.
DX V
Tujuan :
Mendemonstrasikan perilaku perawatan diri meningkat dan kesehjateraan
Kriteria Hasil :
Ibu mengetahui akan usia kehamilan
Intervensi :
1.Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
2.Lanjutkan program penyuluhan secara pedoman
3.Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap Ferro sulfat dan asam folat.
Rasional :
1.Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa mempertahankan
apakah perubahan diharapkan atau tidak
17
2.Pengundangan menguatkan penyuluhan dan bila klien melihat sebelumnya
informasinya bermanfaat saat ini
3.Ferro sulfat dan asam folat dapat membantu mempertahankan kadar Hb normal.
DX VI
Tujuan :
Mengungkapkan kesadaran tentang factor resiko individu
Kriteria Hasil :
Menghindari factor yang dapat memberat cedera janin.
Intervensi :
1.Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
2.Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap ferro sulfat dan asam folat
3.Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu yang b/d asma atau
tuberculosis, penyakit jantung.
Rasional :
1. Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa mempertahankan
apakah perubahan diharapkan atau tidak
2. Ferro sulfat dan asam folat dapat membantu mempertahankan kadar Hb normal.
3. Membantu meningkatkan informasi untuk klien tentang potensial situasi resiko
tinggi yang menentukan pemantauan yang lebih kuat
2.2.4. Implementasi
DX I :
1. Mengkaji sikap terhadap kehamilan
2. Mendiskusikan askep perubahan fisiologis
18
3. Menganjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia.
DX II
1. Mengkaji status pernafasan
2. Mengkaji kadar Hb, tekankan pentingnya masukan vitamin
3. Meninjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien mengurangi masalah.
DX III
1. Memperhatikan riwayat penyakit yang ada sebelumnya atau potensial
masalah jantung, ginjal, diabetic.
2. Mengauskultasikanbunyi jantung, catat adanya murmur
3. Mengkaji adanya edema dipergelangan kaki dan varises vena.
DX IV
1. Memperhatikan adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau
kesulitan pernafasan dan rujuk pada diagnosis keperawatan yang tepat.
2. mengkaji ulang adanya perubahan BAB dan Haemoroid.
DX V
1.meninjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
2.melanjutkan program penyuluhan secara pedoman
3.memberikan informasi tentang kebutuhan terhadap Ferro sulfat dan asam folat.
DX VI
1.meninjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
2.memberikan informasi tentang kebutuhan terhadap ferro sulfat dan asam folat
3.mengidentifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu yang b/d asma atau
tuberculosis, penyakit jantung.
2.2.5. Evaluasi
DX I : Klien dapat menerima akan keadaan citra tubuhnya saat dia hamil dan
mampu beradaptasi akan fisiologis bentuk tubuhnya.
DX II : klien mengatakan pola nafas tidak efektifnya
19
DX III : pasien tidak menunjukkan adanya tanda-tanda hipertensi
DX IV : pasien tampak kurang nyaman dengan perubahan bentuk tubuh dengan
perut semakin membesar.
DX V : ibu hamil mengerti akan kehamilan dan mengetahui kebutuhan
kehamilannya sesuai dengan usia kehamilannya.
DX VI : klien mengatakan dapat mencegah masalah kesehatan
No Data Etiologi Problem
1.
DS :
- klien mengatakan susah
Bertemu sperma dan ovum
Perubahan pola
tidur
20
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan pola tidur b/d penekanan vesika urinaria akibat pertumbuhan janin
d/d wajah klien tampak lesu, klien tampak sering menguap dan mata tampak
sayu, klien sering BAK, pola tidur tidak efektif hanya 4-6 kali setiap malam
2.
tidur
- klien mengatakan hanya 4-6
jam/hari
- klien sering terbangun
untuk BAK
- BAK 4-5 x/malam
DO :
-wajah klien tampak lesu
- klien tampak sering
menguap
- mata klien tampak sayu
DS :
-klien mengatakan nyeri
pinggang, gampang lelah,
dank ram pada kaki
DS :
-skala nyeri (4), intesitas
sedang dirasakan seperi
ditusuk-tusuk, frekwensi
sering
- klien tampak memegangi
pinggangnya dan mencegah
kesakitan
Terjadinya fertilasi di tuba pallopi
Di bawah oleh silia keruang rahim
Terjadi nidasi
Berkembang menjadi janin
Janin bertambah besar
Penekanan penekanan
Pada system pada system
Reproduksi kemih
Gangguan BAK
Rasa nyaman : meningkat
Nyeri
Sering terbangun
Gangguan pola tidur
Gangguan rasa
nyaman : nyeri
21
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d penekanan pada system reproduksi akibat
pertumbuhan janin d/d klien merasa nyeri pada pinggang, dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, dengan intesitas nyeri sedang (4)
22
ASUHAN KEPERAWATAN ANTE PARTUM PADA PADA Ny. R.P
No Data DX Kep-an Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
1. DS :
- klien mengatakan susah
tidur
- klien mengatakan hanya
4-6 jam/hari
- klien sering terbangun
untuk BAK
- BAK 4-5 x/malam
DO :
-wajah klien tampak lesu
- klien tampak sering
menguap
- mata klien tampak sayu
Gangguan
pola tidur b/d
pembesaran
uiterus d/d
wajah ibu
tampak lesu,
ibu tampak
sering
menguap,
mata ibu
tampak sayu
Pola tidur
terpenuhi
K /H : klien
tampak cerah
dank lien
tampak tidur
tenang
-Kaji adanya
insomnia dan
penyebabnya
- anjurkan klien
untuk tidur
dengan posisi
yang diinginkan
atau dirasa lebih
nyaman
- jelaskan kepada
klien tentang
proses dari
kehamilan yang
dialami sekarang
- insomnia dapat
diakibatkan klien
banyak pikiran
atau kesemasan
- posisi yang
nyaman sangat
mempengaruhi
pola tidur
-klien dapat
mengerti dan
merasa kwatir
-mengkaji
adanya
insomnia dan
penyebabnya
-menganjurkan
klien untuk
tidur dengan
posisi yang
diinginkan atau
dirasa lebih
nyaman
-menjelaskan
kepada klien
tentang proses
dari kehamilan
yang dialami
sekarang
S : ibu dapat
tidur tenang
O : ibu tampak
cerah dan segar
A : masalah
sebagian
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
23
2. DS :
-klien mengatakan
nyeri pinggang,
gampang lelah, dank
ram pada kaki
DS :
-skala nyeri (4),
intesitas sedang
dirasakan seperi
ditusuk-tusuk,
frekwensi sering
- klien tampak
memegangi
pinggangnya dan
mencegah kesakitan
Gangguan
rasa nyaman
:nyeri b/d
penekanan
pada system
reproduksi
akibat
pertumbuhan
janin d/d
klien merasa
nyeri pada
pinggang,
dirasakan
seperti
ditusuk-
tusuk,
dengan
intesitas
nyeri sedang
(4)
Meningkatkan
rasa nyaman
K /H :
-rasa nyeri
berkurang b
- kram pada
kaki berkurang
-kelelahan
berkurang
-kaji secara
kontiniu
ketidaknyamanan
klien dengan
metode untuk
mengatasinya
-perhatikan
adanya
ketegangan pada
punggungg dan
perubahan cara
jalan
-kaji adanya kram
pada kaki,
anjurkan klien
meluruskan kaki
dan dorsal fleksi
telapak kaki
-data dasar terbaru
untuk
merencanakan
perawatan
-lordosis dan
peregangan otot
disebabkan oleh
pengaruh
hormone
progesterone pada
pelvis dan
pembesaran uterus
-tekanan pada
saraf pelvis serta
rendahnya kalium
jaringan potensial
menyebabkan
kram pada
-mengkaji secara
kontiniu
ketidaknyamanan
klien dengan
metode untuk
mengatasinya
-memperhatikan
adanya
ketegangan pada
punggungg dan
perubahan cara
jalan
-mengkaji
adanya kram
pada kaki,
anjurkan klien
meluruskan kaki
dan dorsal fleksi
S: os
mengatakan
rasa nyeri
mulai
berkurang
O: os
kelihatan
tampak lebih
tenang
A: masalah
teratasi
sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
24
kaki.meluruskan
kaki dan dorsal
fleksi telapak kaki
meningkatkan
perfusi
toksigenasi
jaringan
telapak kaki
25
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan pengkajian antepartum pada Ny.R.P di rumah bidan S.Hutahaean
,AMKeb di desa Silimbat dan melaksanakan Asuhan Keperawatan, maka penulis akan
membahas kesenjangan yang dijumpai antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus mulai
dari tahap pengkajian sampai tahap evaluasi.
4.1 Tahap Pengkajian
Setelah penulis melakukan pengkajian antepartum dengan menggunakan format
pengkajian antepartum dengan melakukan komunikasi langsung dengan klien dan
keluarga, sehingga penulis telah mengumpulkan data secara keseluruhan.
Dalam pengkajian teoritis hal-hal yang dikaji adalah aktivitas integritas ego
eliminasi gangguan pola tidur makanan dan cairan nyeri otot atau tidak nyaman respirasi ,
seksualitas ,interaksi social. Sedangkan dalam kasus yang dikaji adalah : identitas pasien ,
riwayat kehamilan sekarang , riwayat psikososial , ekonomi ,fisik klien dan hasil
pemeriksaan laboratorium dan diagnosa.
Pada tahap pengkajian penulis tidak mengalami kesulitan dan pengumpulan data
karena pasien dan keluarga bisa diajak bekerja sama.
4.2 Tahap Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis juga
ditemukan pada tinjauan kasus yaitu :
1.perubahan pola tidur berhubungan dengan penekanan vesika urinaria akibat
pertumbuhan janin ditandai dengan wajah klien tampak lesu, klien tampak sering
menguap dan mata tampak sayu, klien sering BAK, pola tidur tidak efektif hanya 4-6
xsetiap malam.
26
2. gangguan rasa nyaman :nyeri berhubungan dengan penekanan pada sistem reproduksi
akibat pertumbuhan janin ditandai dengan klien merasa nyeri pada pinggang, dirasakan
seperti ditusuk – tusuk, dengan intensitas nyeri sedang (4)
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis tetapi tidak
terdapat pada tinjauan kasus yaitu:
1.resiko terhadap gangguan citra tubuh.
2. ketidakefektifan jalan nafas
3. resti terhadap kelebihan volume cairan
4. ketidaknyamanan
5. kurang pengetahuan
Pada tahap diagnose penulis menemukan kesenjangan karena masalah yang ada
pada tinjauan teoritis tidak seluruhnya dijumpai pada tinjauan kasus sehingga ditemukan
masalah yang berbeda antara kasus dengan teoritis tetapi sebaliknya juga ada masalah
yang sama dengan teoritis.
4.3 Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
Pada tahap perencanaan penulis bekerjasama dengan klien, keluaraga, dan bidan
setempat. setiap tindakan yang akan dilakukan slalu ada komunikasi antara klien keluarga
dan bidan setempat.
Dalam pelaksanaan ini penulis tidak menemukan hambatan sehingga hamper
semua rencana tindakan yang telah disusun dapat dilaksanakan semua pada tahap
pelaksanaan.
4.4 Tahap Evaluasi
1.perubaha pola tidur berhubungan dengan penekanan vesika urinaria akibat
pertumbuhan janin
27
Masalah ini dapta diatasi ibu dapat tidur dengan pola tiidur yang normal
3. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan pada system reproduksi
akibat pertumbuhan janin
4. Masalahi ini dapat diatasi dengan ibu dan ibu dapat tidur dengan tenang dan ibu
dapat lebih cerah dan segar.
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny.R.P di
rumah bidan S.Hutahaean ,AMKeb di desa Silimbat mengambil kesimpulan dan member
saran yang mungkin bermanfaat dalam bidan keperawatan.
5.1 KESIMPULAN
1. ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
2. Pada tahap pengkajian Ny R.P dengan Ibu hamil tidak ditemukan
adanya kesulitan karna pasien dan keluarga dapat bekerja sama sehingga
penulis dapat mengumpulkan data-data yang diperlukan dan mendapat
perbedaan data teori dan data kasus.
3. Pada tahap diagnosa keperawatan tinjauan teoritis ditemukan 5 diagnosa
keperawatan sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan satu diagnosa
kasus.
4. Pada tahap perencanaan penulis menemukan perbedaan antara teori dan
kasus sehingga apa yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan karna
keterbatasan waktu penulis.
5. Pada tahap pelaksanaan penulis menemukan perbedaan antara teori dan
kasus sehingga apa yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan karna
keterbatasan waktu penulis.
6. Pada tahap evaluasi penulis mengumpilkan ada satu masalah diagnostic
keperawatan yang teratasi yaitu gangguan rasa nyaman, nyeri.Hal ini
dapat teratasi karna adanya partisipasi antara pasien dan keluarga yang
sangat membantu dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
29
5.2 SARAN
1.Kepada Perawat
Diharapkan kepada perawat agar meningkatkan pengetahuan terutama dalam
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil untuk memberikan bimbingann dan penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarga agar mengerti dan mau bekerja sama akan tindakan
keperawatan yang diberikan perawat dan bidan setempat dalam melaksanakan keperawat,
sebaiknya perawat selalu menggunakan komunikasi teraupetik agar terjadi hubungan
kerja sama yang baik antara pasien, keluarga dan perawat demi tercapainya tujuan yang
diharapakan seoptimal mungkin.
2.Kepada Pasien
Diharapakan kepada pasien yaitu :
1.Perlunya control kerumah bidan atau klinik dan diharapkan tidak
melakukan aktivitas yang berlebihan.
2.Perlunya istirahat yang cukup
3.Kepada Kelurga
1. Untuk tercapainya tujuan yang diinginkan, diharapkan kelurga pasien ikut
berpartisipasi dalam melakukan Asuhan Keperawatan karena mengingat adanya
hambatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yaitu kondisi pasien yang sangat
lemah dan waktu yang terbatas.
2. Menganjurkan kepada kelurga agar dapat mempertahankan Asuhan
Keperawatan yang telah diberikan sehingga mampu memberikan perawatan pada pasien
secara mandiri.
30
DAFTAR PUSTAKA
www.AskepANC.com
Doenges,Marlina E.Mary Frances Moorhouse Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Edisi
2/Jakarta : EGC, 2001.
Sastrawinata, Prof.Sulaiman,Obstetri Fisiologis,Bandung 1983.
MPH.Prof. Dr.Rustan Mochtar Sinopsis Obstetrik Edisi 2/Jakarta : EGC,1998.
Ferrer Helen. Perawatan Maternitas Edisi 2, Jakarta : EGC 1999.
www.MaternitasKeperawatan.co.id
31
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA PARTUM PADA NY R.P
DIRUMAH BIDAN MEGA SIHOMBING AM.KEB
22 DESEMBER 2012-5 JANUARI 2013
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SARTIKA MARPAUNG
NIM:10.053
AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN TP.ARJUNA
PINTUBOSI LAGUBOTI
TA 2011/2012
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
32
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DARTAR ISI.......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.6. Latar Belakang........................................................................................
1.7. Ruang Lingkup Penulisan.......................................................................
1.8.Tujuan Penulisan......................................................................................
1.9. Metode Penulisan....................................................................................
1.10. Sistematika Penulisan..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Landasan Teoritis Medis
2.1.1. Defenisi....................................................................................
2.1.2. Tanda-tanda kehamilan ............................................................
2.1.3.PemeriksaanKehamilan..............................................................
2.1.4.PemeriksaanPenunjang..............................................................
2.2 Landasan Teoritis Keperawatan
2.2.1. Pengkajian Keperawatan..........................................................
2.2.2. Diagnosa Keperawatan.............................................................
2.2.3. Rencana Tindakan Keperawatan..............................................
2.2.4. Implementasi Keperawatan......................................................
2.2.5. Evaluasi Keperawatan..............................................................
BAB 3 TINJAUAN KASUS
1.5. Pengkajian Keperawatan.........................................................................
1.6. Diagnosa Keperawatan............................................................................
33
1.7. Rencana Asuhan Keperawatan................................................................
1.8.Implementasi dan Evaluasi......................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Tahap Pengkajian....................................................................................
4.2. Tahap Diagnosa.......................................................................................
4.3. Tahap Perencanaan..................................................................................
4.4. Tahap Implementasi................................................................................
4.5. Tahap Evaluasi........................................................................................
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan.............................................................................................
5.2. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
34
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar mewujudkan kesehatan yang optimal. Setiap tahunnya ada sekitar
100 juta jiwa ibu hamil dinegara yang sedang berkembang, 500 ribu diantaranya
meninggal pada saat proses persalinan yang berhubungan karena adanya
komplikasi pada ibu dan janin.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Ilmu Kebidanan,
Prof.Dr.Hanifah Wiknosastro).
Hingga saat ini kematian ibu bersalin di Indonesia masih sangat tinggi
menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia, penyebab angka kematian
ibu bersalin disebabkan oleh adanya perdarahan, infeksi, pre eklamsia.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ada 2 yaitu : tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanan Asuhan Keperawatan
pada ibu intra partum.
Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian pada pasien Ny R.P
Dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien Ny. R.P
Dapat membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien Ny. R.P
Dapat melaksanakan Asiuhan Keperawatan ante partum pada pasien Ny. R.P
Dapat mengevaluasi tindakan Keperawatan pada pasien Ny. R.P
1.6 Ruang Lingkup Penulisan
Penulis hanya membatasi data kasus yaitu Asuhan Keperawatan Pada Ny. R.P
dengan intra partum diRumah Bidan S.Hutahaean Kecematan Sigumpar
35
Kabupaten Toba Samosir. Pengkajian Ini dilakukan pada tanggal 22 Februari
2012 pukul 03.00 Wib.
1.7 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan menjelaskan atau menggambarkan mengenai keadaan pasien pada saat
sekarang dengan pendekatan study kasus dengan cara :
Study Kepustakaan
Yaitu dengan membaca serta mempelajari buku-buku seminar dan buku
tentang kebidanan.
Study kasus
Yatu dengan merawat langsung pasien dan mengikuti keadaan perkembangan
perawatan dimana dalam pelaksanaan tersebut penulis mengumpulkan data.
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. TEORITIS MEDIS
36
2.1.1. DEFENISI
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin+uri), yang dapat hidup didunia luar , dari rahim melalui jalan lahir atau
depan jalan lahir.
Beberapa istilah yang berhubungan dengan partus
1. Menurut cara persalinan ;
Partus biasa (normal) disebut juga partus spontan, adalah proses
lahirnya bayi dengan tenaga ibu itu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang
dari 24 jam.
Partus luar biasa (abnormal) adalah persalinan melalui pervaginaan
dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi
secaria
2. Menurut tus (umur) kehamilan ;
Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin
dapat hidup, berar janin dibawah 1000 gr, tua kehamilan dibawah 28
mingg.
Partus prematurus adalh persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan
28-36 minggu, janin dapat hidup tetapi premature. Berat janin antara
1000-2500 gr.
Partus maturus atau ateran (cukup bulan) adalah partus pada
kehamilan 37-40 minggu, janin matur berat badan diatas 2500gr.
Partus postmaturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu
atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut posmatur.
Partus presipatatus adalah partus yang berlangsung cepat , mungkin
dikamar mandi, diatas beca dan sebagainya.
Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk
memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi
sefalopelvik.
2.1.2. Tanda-tanda permulaan persalinan
37
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau
“harinya” yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of
labor). Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun
memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
3. Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
4. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-
kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut “false
labor pains”
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya
bertambah bisa bercampur darah (bloody show)
TANDA-TANDA INPARTUM
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam ; serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Factor-faktor yang berperan dalam persalinan;
a. Kekuatan mendorong janin keluar (power);
His (kontraksi uterus)
Kontraksi otot0otot dinding perut
Kontraksi diafragma
b.Factor janin
c. Factor jalan lahir
38
2.1.3. PEMBAGIAN TAHAP PERSALINAN
1. Persalinan kala I
Yang dimaksud dengan kala I adalah pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan 0 sampai pembukaan lengkap. Lamanya kala I untuk primigravida
berlangsung selama 12 jam, sedangkan pada multigravida selama 8 jam.
2. Persalinan Kala II ( Kala Pengeluaran )
Gejala utama Kala II yaitu :
His semakin kuat, dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik
Menjelang akhir kala I ketuban pecah ditandai dengan pengeluaran cairan yang
mendadak
Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan
mengedan.
Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
Kedua kekuatan, his dan mengedan lebih mendorong kepala bayi sehingga
terjadi
- Kepala membuka pintu
- Subocciput bertindak sebagai hipogmoglion berturut-turut lahir ubun-ubun
besar, muka beserta keseluruhan.
3. Kala III
Setelah kala II kontraksi uterus akan berhenti sekitar antara 5-10 menit. Dengan
lahir bayi sudah mulai pelepasan plasenta karena kontraksi otot rahim.
Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan demgam memperhatikan tanda-tanda
dibawah ini :
- Uterus menjadi bundar
- Uterus mendorong keatas plasenta dilepas segmen bawah rahim
39
- Tali pusat bertambah panjang
- Terjadi perdarahan
Melakukan pengetesan pada plasenta dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu : kutsner ( meregangkan tali pusat, fundus ditekan), klein (
mengajukan ibu mengedan ), strasman ( meregangkan tali pusat, fundus
ditekuk).
4. Kala IV
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post
partum paling sering terjadi pada dua jam pertama. Observasi dilakukan :
- Tingkat kesadaran penderita
- Periksa tanda-tanda vital, tekanan darah, nadi dan pernafasan
- Kontaksi uterus
- Terjadi perdarahan
2.2 TEORITIS KEPERAWATAN
2.1.1 Pengkajian
Sirkulasi
Peningkatan tekanan darah yang dapat menandakan ansietas atau hipertensi
karena kehamilan penurunan TD dapat menandakan hipotensi telentang atau
dehidrasi.
Makanan/ Cairan
Penurunan BB ibu 2,5-3kg dapat dihubungkan dengan pasca maturitas atau
penurunan BB janin.
Neuro sensori
Adanya klonus menandakan eksitabilitas berat nyeri ketidaknyamanan
palpasi uterus dapat menunjukkan pola kontraksi
Keamanan
40
Dapat mengalami pecah ketuban spontan tanpa kontraksi peningkatan suhu
DJJ
Seksualitas
- Inersia uterus dapat terjadi
- Tampilan berdarah mungkin ada pada dilatasi
2.2.1 Diagnosa Keperawatan
Suatu pernyataan yang jelas dari masalah kesehatan yang dilatasi, dipecahkan
melalui tindakan keperawatan.
Diagnosa yang muncul pada intra partum :
1.Kurang pengetahuan b/d kurangnya sumber informasi
2.Ketakutan, ansietas b/d penyimpanan yang tidak diantisipasi dari harapan
3.Resiko tinggi terhadap cedera b/d respon yang meruigikan terhadap intervensi
4.Resiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah ke
plasenta atau melalui tali pusat
5.Gangguan aman dan nyaman, nyeri b/d perubahan karakteristik kontraksi yang
dirangsang secara kimia, masalah psikologis.
2.2.3. Perencanaan
Adalah tahap penyusunan rencana dengan mengadakan hubungan kerja sama
dengan tim kesehatan atau tenaga kerja kesehatan lainnya.
DX I
Tujuan : meningkatkan pemahaman tentang prosedur/situasi
K / H : berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan
Intervensi :
Tinjau ulang kebutuhan terhadap persalinan
41
Jelaskan prosedur yang akan dirasakan klien/pasangan
Demonstrasikan dan jelaskan penggunaan peralatan
Instruksikan klien / pelatih melakukan interprevasi dasar bagi pemantauan janin.
Rasional :
Inforcement consent dan kerja sama tergantung pada [pemahaman klien tentang
situasi dan pilihan
Ansietas dihilangkan bila klien atau pasangan mengetahui apa yang sedang terjadi
dan apa yang akan terjadi
Pengetahuan dapat menghilangkan ansietas meningkatkan koping pada alaram
palsu
Mendorong keterlibatan, member rasa control dan mengurangi ansietas berkenaan
dengan variasi normal pencitraan.
DX II
Tujuan : melaporkan ansietas terasi atau berkurang
K/H : tampak rileks
Intervensi :
Kaji status psikologis dan emosional
Anjurkan mengungkapkan perasaan
Dengarkan keterangan klien yang menandakan kehilangan harga diri
Anjurkan penggunaan / kontinuitas tehnik pernafasan dan latijan relaksasi.
Rasional :
Adanya gangguan kemajuan normal dari persalinan dan memperberat persaan
ansietas dan kegagalan
Klien mungkin takut atau tidak memahami dengan jelas kebutuhan persalinan
42
Klien dapat menyakini bahwa adanya intervensi untuk proses persalinan adalah
refleksi negative pada kemampuan dirinya sendiri
Membantu menurunkan ansietas dan memungkinkan klien untuk berpartisipasi.
DX III
Tujuan : mengembangkan atau mempertahankan pola persalinan yang baik
K / H : penyelesaian persalinan tanpa komplikasi.
Intervensi :
Palpasi fundus untuk mengevaluasi frekwensi dan durasi kontraksi
Pantau masukan dan haluaran, ukur berat jenis urine. Palpasi kandung kemih.
Perhatikan laporan kram abdomen, pusing dan mual-muntah
Berikan perawatan perineal sesuai indikasi pantau suhu setiap 2 jam, perhatikan
warna dan bau drainase vagina.
Rasional
Pemantauan uterus eksternal menandakan frekwensi bukan intesitas dari kontrasi
Penurunan haluaran dengan peningkatan berat jenis menunjukkan kekurangan
cairan
Intoksikasi air dapat terjadi tergantung pada kecepatan / jenis cairan yang
diberikan
Menurunkan resiko infeksi aatau memberikan deteksi dini terjadi infeksi.
DX IV
Tujuan : menunjukkan DJJ dalam batas normal bebas dari deselerasi lamabat
K / H : tunjukkan perilaku yang meningkatkan keamanan janin
43
Intervensi
Lakukan manuver leovold dan pemeriksaan vagina steril. Perhatikan persentasi
dan posisi janin
Pantau DJJ sesuai indikasi dalam hubungannya dengan amniotomi
Perhatikan pecah ketuban dan karakter dan konsistensi cairan
Berikan tekanan pudendal sesuai indikasi
Rasional
Menentukan apakah janin pada orosentasi vertex dan mengesampingkan CPD
Menentukan DJJ sebelum dan setelah prosedur memberikan informasi untuk
menjamin kesehjateraan janin
Janin matur harus dilahirkan dalam 24 jam dari pecahnya ketuban untuk
mengurangi resiko infeksi asenden
Mungkin diperlukan untuk menegas posisi bagian persentasi atau serviks untuk
mencegah prolabs tali pusat selama amniotomi
DX V
Tujuan : melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi
K / H : tampak rileks diantara kontraksi
Intervensi :
Buat upaya memungkinkan klien atau pelatih untuk merasa nyaman mengajukan
pertanyaan
Tinjau ulang atau berikan instruksi dalam tehnik pernafasan sederhana
Anjurkan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi
Berikan tindakan nyaman
Rasional
Jawaban pertanyaan dapat menghilangkan rasa takut dan dapat meningkatkan
pemahaman
44
Mendorong relaksasi dan memberikan klien cara mengatasi dan mengontrol
tingkat ketidaknyamanan
Relaksasi dapat menurunkan ketegangan
2.1.5 Evaluasi
Adalah hasil dari tindakan yang telah dialkukan adalah evaluasi yang ada yaitu :
DX I : berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan
DX II : tampak rileks
DX III : penyelesaian kelahiran tanpa komplikasi
DX IV : tunjukkan perilaku yang meningkatkan keamanan janin
DX V : tampak rileks diantara kontraksi
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengatakan sangat Kehamilan 9 bulan ( 36- Gangguan
45
2
sakit serta nyeri dan panas
dibagian punggung
DO :
Klien tampak meringis
kesakitan
Klien tampak tidak
nyaman
Kontraksi uterus
semakin panjang dan
kuat.
DS : klien mengatakan khawatir
dengan persalinannya
DO :
Klien tampak gelisah
Klien tampak cemas
Klien tampak bingung
Klien tampak selalu
bertanya-tanya
42 minggu )
Adanya his dan
kontraksi
Masuk PAP
Dilatasi serviks
Pembukaan lengkap (1-
10)
Proses persalinan
Nyeri
Proses persalinan
Kurangnya informasi
Kurangnya pengetahuan
Bingung
Cemas
rasa aman
nyeri
Cemas
46
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa aman nyeri b/d adanya kontraksi atau his d/d os tampak
meringis kesakitan, klien tampak tidak nyaman.
2. Cemas b/d proses persalinan d/d klien tampak bingung, klien tampak cemas,
klien tampak selalu bertanya-tanya kepada bidan
47
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA PARTUM PADA Ny.R.P
No Data DX Kep-
an
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
1.
DS :
Ibu mengatakan
sangat sakit dan nyeri
serta panas dibagian
punggung
DO :
Klien tampak
meringis
kesakitan
Klien tampak
tidak nyaman
Kontraksi
uterus
semakin
panjang dan
kuat.
Gangguan
rasa aman
nyeri b/d
dilatasi
serviks
d/d os
tampak
meringis
kesakitan,
klien
tampak
tidak
nyaman.
Rasa nyaman
terpenuhi
K/H :
Ibu dapat
tenang dan
tidak meringis
kesakitan
-anjurkan
klien untuk
menggunakan
tehnik
relaksasi serta
tehnik
pernafasan
- bantu klien
untuk tindakan
kenyamanan
mis : gosok
punggung dan
perubahan
posisi
- anjurkan
klien
berkemih
setiap satu
sampai dua
-dapat memblok
kortex selebral
serta impuls
nyeri melalui
respon dengan
stimulus
- meningkatkan
relaksasi dan
perasaan
sejahtera serta
- meningkatkan
kenyamanan
oleh karena
perubahan posisi,
mempertahankan
kandung kemih
distensi yang
dapat
-menganjurkan
klien untuk
menggunakan
tehnik relaksasi
serta tehnik
pernafasan
- membantu
klien untuk
tindakan
kenyamanan
mis : gosok
punggung dan
perubahan
posisi
-
menganjurkan
klien berkemih
setiap satu
sampai dua
S : klien
mengatakan
rasa nyeri
mulai
berkurang
O : klien
tampak
tenang
A : masalah
sebagian
teratasi
P :
intervensi
dilanjutkan
48
2
DS : klien
mengatakan khawatir
dengan persalinannya
DO :
Klien tampak
cemas
Klien tampak
bingung
Klien tampak
selalu
bertanya-
tanya
Cemas b/d
proses
persalinan
d/d klien
tampak
bingung,
klien
tampak
cemas,
klien
tampak
selalu
bertanya-
tanya
kepada
bidan
Meningkatkan
pemahaman
ibu
K/H : ibu
tampak
tenang dan
siap
menghadapi
persalinan
jam
-kaji tingkat
pengetahuan
dan persalinan
klien
-berikan
informasi
tentang
prosedur dan
kemajuan
persalinan
normal
- diskusikan
pilihan
perawatan
selama proses
persalinan
atau kelahiran
meningkatkan
kenyamanan
-membantu
menentukan
kebutuhan
informasi
- pendidikan
tentang
persalinan dapat
memudahkan
persalinan
jam
-mengkaji
tingkat
pengetahuan
dan persalinan
klien
-memberikan
informasi
tentang
prosedur dan
kemajuan
persalinan
normal
-
mendiskusikan
pilihan
perawatan
selama proses
persalinan atau
kelahiran
S : klien
mengatakan
sudah
mengerti
O : klien
tampak
tenang
A : masalah
sebagian
teratasi
P :
intervensi
dilanjutkan
49
50
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan pengkajian antepartum pada Ny.R.P di rumah bidan S.Hutahaean
AMKeb di desa Silimbat dan melaksanakan Asuhan Keperawatan, maka penulis akan
membahas kesenjangan yang dijumpai antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus mulai
dari tahap pengkajian sampai tahap evaluasi.
4.1 Tahap Pengkajian
Setelah penulis melakukan pengkajian intrapartum dengan menggunakan format
pengkajian intrapartum dengan melakukan komunikasi langsung dengan klien dan
keluarga, sehingga penulis telah mengumpulkan data secara keseluruhan.
Dalam pengkajian teoritis hal-hal yang dikaji adalah aktivitas integritas ego
eliminasi gangguan pola tidur makanan dan cairan nyeri otot atau tidak nyaman respirasi ,
seksualitas ,interaksi social. Sedangkan dalam kasus yang dikaji adalah : identitas pasien ,
riwayat kesehatan umum , riwayat persalinan , riwayat fisik social seakarang, riwayat
kehamilan, pemeriksaan fisik klien dan kala I-IV, pengeluaran plasenta.Pada tahap
pengkajian penulis tidak mengalami kesulitan dan pengumpulan data karena pasien dan
keluarga bisa diajak bekerja sama.
4.2 Tahap Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis juga
ditemukan pada tinjauan kasus yaitu :
1. Gangguan rasa aman nyeri b/d adanya kontraksi atau his d/d os tampak
meringis kesakitan, klien tampak tidak nyaman.
2. Cemas b/d proses persalinan d/d klien tampak bingung, klien tampak cemas,
klien tampak selalu bertanya-tanya kepada bidan
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis tetapi tidak
terdapat pada tinjauan kasus yaitu:
1. kurang pengetahuan
51
2. resiko terhadap ; cedera
3. resiko terhadap kerusakan pertukaran gas
Pada tahap diagnosa penulis menemukan kesenjangan karena masalah yang ada
pada tinjauan teoritis tidak seluruhnya dijumpai pada tinjauan kasus sehingga ditemukan
masalah yang berbeda antara kasus dengan teoritis tetapi sebaliknya juga ada masalah
yang sama dengan teoritis.
4.3 Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
Pada tahap perencanaan penulis bekerjasama dengan klien, keluaraga, dan bidan
setempat. setiap tindakan yang akan dilakukan slalu ada komunikasi antara klien keluarga
dan bidan setempat.
Dalam pelaksanaan ini penulis tidak menemukan hambatan sehingga hamper
semua rencana tindakan yang telah disusun dapat dilaksanakan semua pada tahap
pelaksanaan.
4.4 Tahap Evaluasi
Gangguan rasa aman nyeri b/d adanya kontraksi atau his
Masalah ini dapat diatasi dengan rasa nyeri berkurang dan klien tenang
Cemas b/d proses persalinan
Masalah ini dapat diatasi dengan ibu dapat berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny.R.P
dirumah Bidan S.Hutahaean, AmKeb mengambil kesimpulan dan memberi saran yang
mungkin bermanfaat dalam bidan keperawatan.
5.1 KESIMPULAN
1. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin+uri), yang dapat hidup didunia luar , dari rahim melalui
jalan lahir atau depan jalan lahir.
2. Pada tahap pengkajian Ny.R.P dengan Ibu hamil tidak ditemukan
adanya kesulitan karna pasien dan keluarga dapat bekerja sama
sehingga penulis dapat mengumpulkan data-data yang diperlukan
dan mendapat perbedaan data teori dan data kasus.
3. Pada tahap diagnosa keperawatan tinjauan teoritis ditemukan 5
diagnosa keperawatan sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan
satu diagnosa kasus.
4. Pada tahap perencanaan penulis menemukan perbedaan antara
teori dan kasus sehingga apa yang direncanakan tidak dapat
dilaksanakan karna keterbatasan waktu penulis.
5. Pada tahap pelaksanaan penulis menemukan perbedaan antara
teori dan kasus sehingga apa yang direncanakan tidak dapat
dilaksanakan karna keterbatasan waktu penulis.
6. Pada tahap evaluasi penulis mengumpilkan ada satu masalah
diagnostic keperawatan yang teratasi yaitu gangguan rasa
nyaman, nyeri.Hal ini dapat teratasi karna adanya partisipasi
antara pasien dan keluarga yang sangat membantu dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
53
5.2 SARAN
1.Kepada Perawat
Diharapkan kepada perawat agar meningkatkan pengetahuan terutama dalam
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil untuk memberikan bimbingann dan penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarga agar mengerti dan mau bekerja sama akan tindakan
keperawatan yang diberikan perawat dan bidan setempat dalam melaksanakan keperawat,
sebaiknya perawat selalu menggunakan komunikasi teraupetik agar terjadi hubungan
kerja sama yang baik antara pasien, keluarga dan perawat demi tercapainya tujuan yang
diharapakan seoptimal mungkin.
2.Kepada Pasien
Diharapkan kepada pasien yaitu :
1. Perlunya control kerumah bidan atau klinik dan diharapkan tidak
melakukan aktivitas yang berlebihan.
2. Perlunya istirahat yang cukup
3.Kepada Kelurga
1. Untuk tercapainya tujuan yang diinginkan, diharapkan kelurga pasien
ikut berpartisipasi dalam melakukan Asuhan Keperawatan karena
mengingat adanya hambatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan
yaitu kondisi pasien yang sangat lemah dan waktu yang terbatas.
2. Menganjurkan kepada kelurga agar dapat mempertahankan Asuhan
Keperawatan yang telah diberikan sehingga mampu memberikan
perawatan pada pasien secara mandiri.
54
DAFTAR PUSTAKA
Doenges,Marlina E.Mary Frances Moorhouse Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Edisi
2/Jakarta : EGC, 2001.
Sastrawinata, Prof.Sulaiman,Obstetri Fisiologis,Bandung 1983.
MPH.Prof. Dr.Rustan Mochtar Sinopsis Obstetrik Edisi 2/Jakarta : EGC,1998.
Ferrer Helen. Perawatan Maternitas Edisi 2, Jakarta : EGC 1999.
www.MaternitasKeperawatan.co.id
55
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM PADA NY.R.P
DIRUMAH BIDAN MEGA SIHOMBING AM.KEB
22 DESEMBER 2012-5 JANUARI 2013
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SARTIKA MARPAUNG
NIM:10.053
AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN TP.ARJUNA
PINTUBOSI LAGUBOTI
TA 2011/2012
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................
56
DARTAR ISI.......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.11. Latar Belakang........................................................................................
1.12. Ruang Lingkup Penulisan.......................................................................
1.13. Tujuan Penulisan......................................................................................
1.14. Metode Penulisan....................................................................................
1.15. Sistematika Penulisan..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Landasan Teoritis Medis
2.1.1. Defenisi....................................................................................
2.1.2. Tanda-tanda kehamilan ............................................................
2.1.3.PemeriksaanKehamilan..............................................................
2.1.4.PemeriksaanPenunjang..............................................................
2.2 Landasan Teoritis Keperawatan
2.2.1. Pengkajian Keperawatan..........................................................
2.2.2. Diagnosa Keperawatan.............................................................
2.2.3. Rencana Tindakan Keperawatan..............................................
2.2.4. Implementasi Keperawatan......................................................
2.2.5. Evaluasi Keperawatan..............................................................
BAB 3 TINJAUAN KASUS
1.9. Pengkajian Keperawatan.........................................................................
1.10. Diagnosa Keperawatan............................................................................
1.11. Rencana Asuhan Keperawatan................................................................
57
1.12. Implementasi dan Evaluasi......................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Tahap Pengkajian....................................................................................
4.2. Tahap Diagnosa.......................................................................................
4.3. Tahap Perencanaan..................................................................................
4.4. Tahap Implementasi................................................................................
4.5. Tahap Evaluasi........................................................................................
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan.............................................................................................
5.2. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
58
Post partum merupakan proses yang fisiologis yang selalu dihubungkan dengan
penderitaan, nyeri pada post partum bukanlah hal yang baru dikenal sekarang tetapi
sudah ada sejak zaman dahulu.tampak rasa nyeri pada post partum pada zaman
dahulu tidak berbeda dengan rasa nyeri yang dialami oleh wanita jaman sekarang.
Post partum adalah masa pulihnya dari partus sampai selesai alat- alat kandungan
kembali seperti sebelum hamil (Synopsis Obstetri, 2006 )
Betapa gembira dan bahagianya peraan seorang ibu yang sedang mengandun
karena telah lama mendambakan dan menginginkan anak sebagai kelengkapan
perwujudan rumah tangga.namun sebaliknya juga jarang bahwa perasaan gembira itu
pada saat post partum menjadi takut karena sakit yang dideritanya saat melahirkan.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ada 2 yaitu : tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada Ibu post
partum
Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian pada post partum Ny.R.P
Dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada post partum Ny.R.P
Dapat membuat perencanaan tindakan keperawatan pada post partum Ny.
R.P
Dapat melaksanakan Asiuhan Keperawatan pada post partum Ny. R.P
Dapat mengevaluasi tindakan Keperawatan pada post partum Ny. R.P
1.9 Ruang Lingkup Penulisan
Penulis hanya membatasi data kasus yaitu Asuhan Keperawatan pada post partum
Ny.R.P dengan diRumah Bidan S.Hutahaean, AM.Keb Di Desa Silimbat.
Kecematan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir. Pengkajian Ini dilakukan pada
tanggal 22 Februari 2012 pukul 12.00 Wib.
59
1.10 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan menjelaskan atau menggambarkan mengenai keadaan pasien pada saat
sekarang dengan pendekatan study kasus dengan cara :
Study Kepustakaan
Yaitu dengan membaca serta mempelajari buku-buku seminar dan buku
tentang kebidanan.
Study kasus
Yatu dengan merawat langsung pasien dan mengikuti keadaan perkembangan
perawatan dimana dalam pelaksanaan tersebut penulis mengumpulkan data.
1.11 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TORITIS
TE0RITIS MEDIS
DEFENISI POST PARTUM
60
Post partum merupakan masa pulih kembali dari partus selesai alat – alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6-8 bulan minggu (Synopsis
Obstetri, 2006 ).
Post partum / puerperium adalah dimana tubuh menyesuaikan, baik fisik maupun
psikososial terhadap proses melahirkan ( post partum.Com ). Dimulai segera setelah
bersalin sampai tubuh menyesuaikan secara sempurna dan kembali mendekati keadaan
sebelum hamil ( 6 minggu).
Masa post prtum dibagi dalam 3 tahap yaitu :
Immediate post partum dalam 24 jam pertama,
Early post partum period ( minggu pertma ) dan
Late post partum period ( minggu kedua sampai minggu keenam )
Tabel Iinvolusi Uteri
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir Dua jari dibawah pusat 750 gram
1 Minggu Pertengahan pusat simfisis 500 gram
2 Minggu Tiadak teraba diatas simfisis 350 gram
6 Minggu Bertambah Kecil 50 gram
8 Minggu Normal 30 gram
2.1.2 Involusi Alat – alat Kandungan
Uterus
Uterus secara berangsur – angsur menjadi kecil ( involusi ) sehingga terjadi seperti
sebelum hamil.
Bekas Imflamasi Uri
Plasenta bed mengecil karena kontraksi menonjol ke kavum uteru dengan diameter
7,5 cm, sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm dan minggu ke 6 menjadi 2,4 cm dan akhirnya
pulih.
61
Luka- luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh 6- 7 hari. Rasa sakit
yang disebut after pains ( mules ) adalah disebabkan kontraksi rahim biasanya
berlangsung 2- 4 pasca persalinan.
Lochea yaitu ciran sekret yang berasal dari uteri dan vagina dalam masa nifas.
Lochea di bagi :
Lochea rubra ( cruenta ) yaitu berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel-
sel desi dua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonelum selama dua hari post partum.
Lochea sangunoitenta yaitu berwarna kuning berisi darah dan lendir pada hari
ketiga 3 – ke 7 post partum.
Lochea serosa yaitu berwarna kuning seperti nanah berbau busuk.
Lochea statis yaitu lochea tidak lancer keluar.
Lochea alba yaitu cairan putih setelah dua minggu
Lochea furulenta yaitu terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
Serviks
Setelah partus agak menganga corong berwarna merah kehitaman, konsisitensinya
lunak kadang- kadang terdapat perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan di masukkan
kerongga rahim setelah dua jam dapat melalui 2-3 jari dan setelah 7 hari buka hari
pertama.
Ligamen – ligamen
Ligament paskiah dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu partus setelah bayi
lahir berangsur – angsur hilang dan pulih kembali.
2.1.3 Perawatan Post Partum
Mobilisasi : karena lelah sehabis bersalin dianjurkan untuk istirahat tidur
terlentang secara 8 jam setelah post partum
Diet : makanan harus bermutu dan bergizi, cukup kalori
62
Miksi : hendaknya BAK dapat dilakukan sendiri
Defekasi : BAB harus ada 3-4 hari post partum
Perawatan payudara ( mammae) : perawatan payudara ( mammae) setelah
dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras sebagai
persiapan untuk menyusui bayinya.
Awasi perdarahan pervagina
Bila terjadi sakit yang berlebihan boleh dilakukan / diberikan obat penghilang
rasa sakit atau analgetik
Bila terjadi demam ( temperature 38 C ) hal ini menandakan adanya infeksi
karena itu diberikan antibiotic
Laktasi : Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari kehamilan
telah terjadi perubahan-perubahan kelenjar mammae.
Pemeriksaan post natal anatara lain :
o Pemeriksaan umum : tanda – tanda vital
o Keadaan umum selera makan
o Payudara : ASI, putting susu
o Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
o Sekret yang keluar, misalnya: lokhea, flour albus
o Keadaan alat kandungan
2.1.4 Infeksi Post Partum
Demam post partum adalah demam dalam masa nifas oleh sebab apapun, kuman –
kuman yang sering menyebabkan infeksi adalah :
Streptococcus hemolivicus aerotik
Masuknyan secara eksogen dan menyebabkan infeksi serta yang ditularkan dari
penderita lain, alat - alat yang tidak dicuci lama, tangan penolong dan sebagainya.
Staplococcus aureuas
Masuknya secara eksogen, infeksi sedang, banyak temuan sebagai penyebab
infeksi di Rumah sakit
Escheria coli
Sering berhasil dari kandung kemih dan rectum menyebabkan infeksi terbatas
63
Clostiridium weichhim
Kuman anerobik yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus
kuminasis dan partus yang ditolong dukun dari luar Rumah Sakit.
2.1.5 Cara Terjadinya Infeksi
Manipulasi, penolong yang tidak cuci lama atau pemeriksaan yang berulang-ulang
dapat membawa bakteri yang sudah ada kedalam rongga rahim.
Keluarga yang tidak cuci lama
Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infeksi, kontaminasi yang
berasal dari hidung tenggorokan dari penolong dan pembantunya dan orang lain.
2.1 TINJAUAN KEPERAWATAN
2.1.1 Pengkajian
Sirkulasi
Tekanan darah tetap pada pembacaan kehamilan nadi diantara 60-90 dfm
Integritas ego
Dapat merasa terisolasi, depresi, cemas dan atau kelelahan.
64
Eliminasi
Berkemih 100ml atau lebih tanpa nyeri tekanan supra plitis atau retensi
Makanan dan cairan
Berat badan berkurang setelah kehamilan
Nyeri atau ketidak nyamanan
Ketidaknyamanan berkenaan dengan efisiotomi, trauma perinatal, hemoroid, atau
nyeri penyerta
Keamanan
Lochea rubra jumlah sedang dan bau amis, dapat meningkat selama menyusui, strea
mungkin ada pada paha, abdomen, payudara.
Seksualitas
Payudara lunak, tidak nyeri tekan, bebas massa.
Integritas social
Dapat melaporkan system pendukung kurang adekuat, masalah berkenaan dengan
peran anggota kelurga.
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut/ketidaknyamanan b/d trauma mekanik, edema atau pembesaran
jaringan atau distensi efek hormonal d/d melaporkan kram, sakit kepala,
ketidaknyamanan perineal.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d trauma jaringan dan kerusakan kulit,
peningkatan HB.
3. Resti terhadap kekurangan volume cairan b/d penurunan masukan, kehilangan
cairan berlebihan (muntah, peningkatan haluaran urin).
4. Kurang pengetahuan mengenai proses keperawatan diri b/d kurang
pemajanan/mengingat kesalahan interprestasi, tidak mengenal sumber-sumber d/d
mengungkapkan masalah atau ketidak adekuatan melakukan aktivitas.
2..3 Intervensi atau nyeri
65
DX I
Infeksi payudara dan jaringan putting perhatikan adanya pembesaran, atau pecah
R/ Pembesaran payudara atau nyeri
Tinjau ulang intervensi khususnya yang tepat untuk klien menyusui atau tidak
menyusui
R/ Menurunkan takut, ketidaknyamanan atau nyeri dan meningkatkan perawatan
diri dan dasa kontol
Kaji nyeri tekan uterus, kaji adanya frekuensi atau nyeri penderita.
R/ Nyeri penyerta dapat berlanjut 2-3 hari pasca partum meskipun frekuensi dari
intensitasnya berkurang .
Pastikan frekuensi setelah berkemih
R/ Kembali fungsi kandung kemih normal dapat memerlukan waktu 4-7 hari
DX II
Kaji suhu atau pernafasan klien
R/ peningkatan tanda vital dapat menunjukkan terjadinya infeksi
Anjurkan asepsi medis untuk penggantian pembalut dan penggunaan semprotan
tropical,salep
R/ Membantu mencegah kontaminasi rectalmasuk vagina diuretra
Ajurkan klien untuk menggunakan mandi rendam duduk 3-4 kali selama 20 menit
R/ Meningkatkan vasolidatasi local dan meningkatkan oksegenasi jaringan,
meningkat pemutihan vagina.
Perhatikan jumlah dan bau lochea
66
R/Terjadinya visuria atau pecah putting atau resiko mastitis
DX III
Kaji TD dan nadi
R/ Resiko hemoragi pasca partum menetap sampai 28 hari setelah kehamilan
Kuatkan penggunaan massase dan pemantauan fundus
R/ Meningkatkan kontraktilitas uterus, meningkatkan resiko uterus dan hemoragi
Kaji pemahaman perubakan lochea normal
R/Aliran deras lochea merah terang dengan bekuan darah normal
Kaji frekuensi dan jumlah berkemih
R/Fungsi ginjal adalah indicator volume sirkulasi darah
DX IV
Kaji pengetahuan klien, pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan konsep
perawatan diri
R/ Biasanya beberapa informasi ditujukan selama perawatan di RS namun
kelelahan ansietas adalah pembatasan waktu dapat mempunyai dampak negatif
terhadap pembelajaran pada waktu tersebut
Identifikasi persepsi klien tentang kebutuhan pembelajaran mengenai perawatan
diri dan kebutuhan yang berhubungan dengan perubahan emosi dan fisik
diantisipasi
R/ Rencana kolaboratif berdasarkan kebutuhan yang dirasakan klien menurunkan
ansietas
67
Berikan informasi b/d involusi uterus yang normal dan perubahan lochea untuk
menganstipasi perubahan fisik dan emosional
R/ massase menstimulasi kontraktilitas uterus meningkatkan aliran lochea serta
meningkatkan involusi
2.2.4 Implementasi Keperawatan
DX I
menginfeksi payudara dan jaringan putting perhatikan adanya pembesaran, atau
pecah
meninjau ulang intervensi khususnya yang tepat untuk klien menyusui atau tidak
menyusui
mengkaji nyeri tekan uterus, kaji adanya frekuensi atau nyeri penderita.
memastikan frekuensi setelah berkemih
DX II
mengkaji suhu atau pernafasan klien
menganjurkan asepsi medis untuk penggantian pembalut dan penggunaan
semprotan tropical,salep
menganjurkan klien untuk menggunakan mandi rendam duduk 3-4 kali selama 20
menit
memerhatikan jumlah dan bau lochea
DX III
mengkaji TD dan nadi
menguatkan penggunaan massase dan pemantauan fundus
mengkaji pemahaman perubakan lochea normal
mengkaji frekuensi dan jumlah berkemih
DX IV
68
mengkaji pengetahuan klien, pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan
konsep perawatan diri
mengidentifikasi persepsi klien tentang kebutuhan pembelajaran mengenai
perawatan diri dan kebutuhan yang berhubungan dengan perubahan emosi dan
fisik diantisipasi
memberikan informasi b/d involusi uterus yang normal dan perubahan lochea
untuk menganstipasi perubahan fisik dan emosional
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1
DS : Klien mengatakan nyeri
pada daerah luka
DO :
jahitan episiotomy 5
jahitan
Proses persalinan
dilatasi serviks
bayi keluar
Resiko tinggi
infeksi
69
2
jahitan belum kering
ibu tampak meringis
kesakitan
DS :
- klien mengatakan
merasa lelah dan capek
- klien mengatakan tidak
tidur hamper semalam
DO :
Klien tampak pucat
Klien tampak menguap
Terdapat lingkaran
hitam disekitar mata
robekan tingkat I
(inkomplet)
trauma jaringan kulit
prsedur invasit
resti infeksi
proses persalinan
bonding dan attchemant
bayi rewel
ibu kelelahan
pola tidur terganggu
Gangguan
pola tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan kulit d/d terdapatnya 5 jahitan
jahitan belum kering, ibu tampak meringis kesakitan
2. Gangguan pola tidur b/d ibu kelelahan d/d Klien tampak pucat, Klien
tampak menguap. Terdapat lingkaran hitam disekitar mata
70
71
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA PARTUM PADA Ny.R.P
No Data DX Kep-an Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
1.
DS : Klien
mengatakan nyeri
pada daerah luka
DO :
jahitan
episiotomy 5
jahitan
jahitan
belum
kering
ibu tampak
meringis
kesakitan
Resiko
tinggi
infeksi b/d
trauma
jaringan
kulit d/d
terdapatnya
5 jahitan
jahitan
belum
kering, ibu
tampak
meringis
kesakitan
Tidak
terjadi
infeksi
K/H :
Jahitan
kering
- Kaji
keadaan
jahitan
- Anjurkan
ibu untuk
membersih
kan luka
jahitan
secara
teratur
- Anjurkan
kepada ibu
agar jahitan
dijaga
supaya
tetap kering
- mengetahui
apakah sudah
mengkhawatirkan
- menjaga
kebersihan dan
menghindari luka
dari kontaminasi
bakteri
- mempercepat
proses
penyembuhan
luka.
- mengkaji
keadaan
jahitan
- menganjurkan
ibu untuk
membersihka
n luka jahitan
secara teratur
- menganjurkan
kepada ibu
agar jahitan
dijaga supaya
tetap kering
- S : klien
mengataka
n sudah
membersih
kan luka
jahitan
secara
teratur
O : klien
tampak
kesakitan
A : masalah
sebagian
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
72
2
DS :
- klien
mengatakan
merasa lelah
dan capek
- klien
mengatakan
tidak tidur
hamper
semalam
DO :
Klien
tampak
pucat
Klien
tampak
menguap
Terdapat
lingkaran
hitam
Gangguan
pola tidur
b/d ibu
kelelahan
d/d Klien
tampak
pucat,
Klien
tampak
menguap.
Terdapat
lingkaran
hitam
disekitar
mata
Pola tidur
terpenuhi
K/H : ibu
tampak
lebih
segar
-anjurkan ibu
untuk
mengatur
jadwal yang
tidak
menganggu
aktivitas saat
ini
- sarankan ibu
agar dan
tenang dalam
melakukan
kegiatan atau
pekerjaan
- Pola tidur
lebih
terpenuhi
- Rasa
rileks agar
menguran
gi
keteganga
n dan
dapat
member
ketenanga
n
-menganjurkan
ibu untuk
mengatur jadwal
yang tidak
menganggu
aktivitas saat ini
- menyarankan
ibu agar dan
tenang dalam
melakukan
kegiatan atau
pekerjaan
S : klien
mengatakan
sudah dapat
tidur walau
kadang
terbangun
O : klien
tampaklebih
segar
A : masalah
sebagian
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
73
disekitar
mata
74
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan pengkajian post partum pada Ny.R.P di rumah bidan S.Hutahaean.
AMKeb di desaSilimbat dan melaksanakan Asuhan Keperawatan, maka penulis akan
membahas kesenjangan yang dijumpai antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus mulai
dari tahap pengkajian sampai tahap evaluasi.
4.1 Tahap Pengkajian
Setelah penulis melakukan pengkajian post partum dengan menggunakan format
pengkajian post partum dengan melakukan komunikasi langsung dengan klien dan
keluarga, sehingga penulis telah mengumpulkan data secara keseluruhan.
Dalam pengkajian teoritis hal-hal yang dikaji adalah aktivitas integritas ego
eliminasi gangguan pola tidur makanan dan cairan nyeri otot atau tidak nyaman respirasi ,
seksualitas ,interaksi social. Sedangkan dalam kasus yang dikaji adalah : identitas pasien ,
riwayat kehamilan sekarang, riwayat perdarahan yang lalu , riwayat keperawatan
termasuk penyakit yang di idap dahulu dan sekarang riwayat psikososial, ekonomi,fisik
klienl, dan hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnosa.Pada tahap pengkajian penulis
tidak mengalami kesulitan dan pengumpulan data karena pasien dan keluarga bisa diajak
bekerja sama.
4.2 Tahap Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis juga
ditemukan pada tinjauan kasus yaitu :
1. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan kulit d/d terdapatnya 5 jahitan
jahitan belum kering, ibu tampak meringis kesakitan
2. Gangguan pola tidur b/d ibu kelelahan d/d Klien tampak pucat, Klien
tampak menguap. Terdapat lingkaran hitam disekitar mata
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis tetapi tidak
terdapat pada tinjauan kasus yaitu:
75
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri
5. resiko terhadap kekurangan volume cairan
6. resiko terhadap kurang perawatan diri
Pada tahap diagnosa penulis menemukan kesenjangan karena masalah yang ada
pada tinjauan teoritis tidak seluruhnya dijumpai pada tinjauan kasus sehingga ditemukan
masalah yang berbeda antara kasus dengan teoritis tetapi sebaliknya juga ada masalah
yang sama dengan teoritis.
4.3 Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
Pada tahap perencanaan penulis bekerjasama dengan klien, keluaraga, dan bidan
setempat. setiap tindakan yang akan dilakukan slalu ada komunikasi antara klien keluarga
dan bidan setempat.
Dalam pelaksanaan ini penulis tidak menemukan hambatan sehingga hamper
semua rencana tindakan yang telah disusun dapat dilaksanakan semua pada tahap
pelaksanaan.
4.4 Tahap Evaluasi
Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan kulit
Masalah ini dapat diatasi dengan ibu mengatakan sudah
membersihkan luka jahitan secara teratur dan ibu tampak kesakitan
Gangguan pola tidur b/d ibu kelelahan
Masalah ini dapat diatasi dengan ibu mengatakan sudah dapat tidur dank
lien tampak segar
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny.R.P
dirumah Bidan S.Hutahaean, AmKeb mengambil kesimpulan dan memberi saran yang
mungkin bermanfaat dalam bidan keperawatan.
5.2 KESIMPULAN
1.Post partum / puerperium adalah dimana tubuh menyesuaikan, baik
fisik maupun psikososial terhadap proses melahirkan ( post
partum.Com ). Dimulai segera setelah bersalin sampai tubuh
menyesuaikan secara sempurna dan kembali mendekati keadaan
sebelum hamil ( 6 minggu).
2.Pada tahap pengkajian Ny.R.P dengan Ibu hamil tidak ditemukan
adanya kesulitan karna pasien dan keluarga dapat bekerja sama
sehingga penulis dapat mengumpulkan data-data yang diperlukan dan
mendapat perbedaan data teori dan data kasus.
3.Pada tahap diagnosa keperawatan tinjauan teoritis ditemukan 5
diagnosa keperawatan sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan satu
diagnosa kasus.
4.Pada tahap perencanaan penulis menemukan perbedaan antara teori
dan kasus sehingga apa yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan
karna keterbatasan waktu penulis.
5.Pada tahap pelaksanaan penulis menemukan perbedaan antara teori
dan kasus sehingga apa yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan
karna keterbatasan waktu penulis.
77
6.Pada tahap evaluasi penulis mengumpilkan ada satu masalah
diagnostic keperawatan yang teratasi yaitu gangguan rasa nyaman,
nyeri.Hal ini dapat teratasi karna adanya partisipasi antara pasien dan
keluarga yang sangat membantu dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
5.2 SARAN
1.Kepada Perawat
Diharapkan kepada perawat agar meningkatkan pengetahuan terutama dalam
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil untuk memberikan bimbingann dan penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarga agar mengerti dan mau bekerja sama akan tindakan
keperawatan yang diberikan perawat dan bidan setempat dalam melaksanakan keperawat,
sebaiknya perawat selalu menggunakan komunikasi teraupetik agar terjadi hubungan
kerja sama yang baik antara pasien, keluarga dan perawat demi tercapainya tujuan yang
diharapakan seoptimal mungkin.
2.Kepada Pasien
Diharapkan kepada pasien yaitu :
a.Perlunya control kerumah bidan atau klinik dan diharapkan tidak
melakukan aktivitas yang berlebihan.
b.Perlunya istirahat yang cukup
3.Kepada Kelurga
1.Untuk tercapainya tujuan yang diinginkan, diharapkan kelurga pasien ikut
berpartisipasi dalam melakukan Asuhan Keperawatan karena mengingat
adanya hambatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yaitu kondisi
pasien yang sangat lemah dan waktu yang terbatas.
78
2.Menganjurkan kepada kelurga agar dapat mempertahankan Asuhan
Keperawatan yang telah diberikan sehingga mampu memberikan perawatan
pada pasien secara mandiri.
79
DAFTAR PUSTAKA
Doenges,Marlina E.Mary Frances Moorhouse Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Edisi
2/Jakarta : EGC, 2001.
Sastrawinata, Prof.Sulaiman,Obstetri Fisiologis,Bandung 1983.
MPH.Prof. Dr.Rustan Mochtar Sinopsis Obstetrik Edisi 2/Jakarta : EGC,1998.
Ferrer Helen. Perawatan Maternitas Edisi 2, Jakarta : EGC 1999.
www.MaternitasKeperawatan.co.id
80
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR PADA AN. B.S
DIRUMAH BIDAN MEGA SIHOMBING AM.KEB
22 DESEMBER 2012-5 JANUARI 2013
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SARTIKA MARPAUNG
NIM:10.053
AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN TP.ARJUNA
PINTUBOSI LAGUBOTI
TA 2011/2012
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
81
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DARTAR ISI.......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.16. Latar Belakang........................................................................................
1.17. Ruang Lingkup Penulisan.......................................................................
1.18. Tujuan Penulisan......................................................................................
1.19. Metode Penulisan....................................................................................
1.20. Sistematika Penulisan..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Landasan Teoritis Medis
2.1.1. Defenisi....................................................................................
2.1.2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir ............................................................
2.1.3.Refleks-Refleks Fisiologis..............................................................
2.1.4.Penenganan Segera Bayi Baru Lahir................................................
2.2 Landasan Teoritis Keperawatan
2.2.1. Pengkajian Keperawatan..........................................................
2.2.2. Diagnosa Keperawatan.............................................................
2.2.3. Rencana Tindakan Keperawatan..............................................
2.2.4. Implementasi Keperawatan......................................................
2.2.5. Evaluasi Keperawatan..............................................................
BAB 3 TINJAUAN KASUS
1.13. Pengkajian Keperawatan.........................................................................
1.14. Diagnosa Keperawatan............................................................................
82
1.15. Rencana Asuhan Keperawatan................................................................
1.16. Implementasi dan Evaluasi......................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Tahap Pengkajian....................................................................................
4.2. Tahap Diagnosa.......................................................................................
4.3. Tahap Perencanaan..................................................................................
4.4. Tahap Implementasi................................................................................
4.5. Tahap Evaluasi........................................................................................
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan.............................................................................................
5.2. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
83
1.3 Latar Belakang
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam kehamilan 37 minggu – 42
minggu dan BB 2500 gram – 3500 gram. Walaupun sebagian besar proses
persalinan merupakan pengeluaran hasil kehamilan ( bayi ) maka penatalaksanaan
suatu persalinan baru dikatakan berhasil apabila selain ibunya dan bayi yang
dilahirkan juga dalam kondisi yang optima, memberikan pertolongan dengan
secara aman dan bersih pada bayi baru lahir yang merupakan esensial dari asuhan
bayi baru lahir.
Bagi Indonesia kelahiran terbanyak sebanyak 4.415.122 bayi dalam 1
tahun berarti tambahan sebesar 4,4 juta jiwa. Namun tidak semua bayi yang lahir
ini akan hidup terus.
Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh
asfiksia dan hipotermi atau infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat
dicegah segera dikenali dan ditata laksanakan serta dilakukan pencegahan
hipotermi dan infeksi.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ada 2 yaitu : tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanan Asuhan Keperawatan
pada bayi baru lahir.
Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian pada bayi baru lahir.
Dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada bayi baru lahir.
Dapat membuat perencanaan tindakan keperawatan pada bayi baru lahir.
Dapat melaksanakan Asiuhan Keperawatan ante partum pada bayi baru lahir.
Dapat mengevaluasi tindakan Keperawatan bayi baru lahir.
1.5 Ruang Lingkup Penulisan
84
Penulis hanya membatasi data kasus yaitu Asuhan Keperawatan Pada bayi
baru lahir.diRumah Bidan S.Hutahaean, AM.Keb Di Desa Silimbat
Kecematan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir. Pengkajian Ini dilakukan
pada tanggal 22 Februari 2012 pukul 09.00 Wib.
1.6 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan menjelaskan atau menggambarkan mengenai keadaan pasien pada saat
sekarang dengan pendekatan study kasus dengan cara :
Study Kepustakaan
Yaitu dengan membaca serta mempelajari buku-buku seminar dan buku
tentang kebidanan.
Study kasus
Yatu dengan merawat langsung pasien dan mengikuti keadaan perkembangan
perawatan dimana dalam pelaksanaan tersebut penulis mengumpulkan data.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
85
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 pengertian
Menurut Saifuddin, ( 2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir
selama satu jam pertama kelahiran
Menurut Donna L.Wong.( 2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir
sampai usia 4 minggu. Lahirnya biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu
Menurut Dep.Kes.RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru
lahir dengan umur kehamilan 37 minggu – 42 minggu dan berat lahir 2500 -4000 gram.
2.1.2 Ciri – ciri Bayi Baru Lahir
1) Berat badan 2500 -4000 gram.
2) Panjang badan 48-52 cm
3) Lingkar dada 30-38 cm
4) Lingkar kepala 33- 35 cm
5) Frekwensi jantung 120-160 x/i
6) Pernafasan kurang lebih- 60 x/i
7) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
8) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9) Kuku agak panjang dan lemas
10) Genitalia
Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora. Laki –laki testis sudah
turun skrotum sudah ada
11) Reflex hisap dan mnelan sudah berbentuk dengan baik
12) Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13) Reflek graps atau menggengam sudah baik
86
14) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan,
2.1.3 Reflek-reflek fisiologis
a) Mata
a) Berkedip atau reflek corneral
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba-tiba atau pada
pandel atau obkek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup,
jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial
b) Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus
sepanjang hidup
c) Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata)
menyebabkan mata menutup dengan rapat
b) Mulut dan tenggorokan
a) Menghisap
Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral
sebagai respon terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada
selama masa bayi , bahkan tanpa ada rangsangan sekalipun, seperti
pada saat tidur
b) Muntah
87
Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau
masuknya selang harus menetap sepanjang hidup
c) Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan
menyebabkan bayi membalikkan kepala kearah sisis tersebut dan
mulai menghisap, harus hilang pada usia kira-kira 3-4 bulan
d) Menguap
Respon spontan terhadap penurunan oksigen dengan meningkatkan
jumlah udara inspirasi, harus menetap sepanjang hidup
e) Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan
mendorongnya keluar harus menghilang pada usia 4 bulan
f) Batuk
Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini
harus terus ada sepanjang hidup, biasanya ada setelah hari pertama
lahir.
3. Ekstremitas
a) Menggemgam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki
menyebabkan fleksi tangan dan jari
b) Babinski
Tekanan ditelapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyirang
bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan haliks dorso fleksi
88
c) Masalah tubuh
1. Reflek moro
Kejutan atau perubahan tiba-tiba dalam ekuilibrium yang
menyebabkan ekstensidan abduksi ekstremitas yang tiba-tiba serta
menghisap jari dengan telunjuk dan ibu jari membentuk “C”
diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstremitas, kaki dapat fleksi
dengan lemah
2. Startle
Suaranya keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan
dengan fleksi siku tangan tetap tergemgam
3. Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan
dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang
berlawanan dan kaki fleksi
4. Neck-righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan
batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti denan pelvis
5. Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang
menyebabkan panggul bergerak kearah sisi yang terstimulasi
2.1.4.Penanganan Segera Bayi Baru Lahir
89
Menunjuk JNPK-KR/POGI,APN,(2007) asuhan segera,aman dan bersih
untuk bayi baru lahir ialah:
1. Pencegahan Infeksi
Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
Pastikan sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan
Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan , terutama klem ,
gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi
tingkat tinggi atau steril
Pastikan semua pakaian, handuk, selimut, dan kain yang digunakan untuk
bayi sudah dalam keadaan bersi. Demikian pula dengan timbangan , pita
pengukur , thermometer , stetoskop
2. Melakukan Penilaian
Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan
Apakah bayi bergerak dengan aktif dan lemas
Jika bayi tidak bernafas atau bernafas megap-megap atau lemah maka
segera dilakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir
3. Pencegahan Kehilangan Panas
Mekanisme kehilangan panas
a). Evaporasi
penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi
sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan
b) Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin, co/meja, tempat tidur , timbangan yang
90
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh
bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut
c) Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin,co/ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas angin,
hembusa udara melalui ventilasi, atau pendingin udara
d) Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-
benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi ,
karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi
(walaupun tidak bersentuhan secara langsung)
Mencegah Kehilangan Panas
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut:
a. Keringkan bayi dengan seksama
Mengeringkan denagn cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan
rangsangan taktil untuk membantu bayi melalui pernafasannya
b. Selimuti Bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan
selimut atau kain yang baru (hangat bersih,dan kering)
c. Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relative luas
dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak
tertutup
d. Anjurkan ibu untuk memeluk bayi dan menyusui bayinya
91
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan
mencegah kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai
dalam waktu 1 jam pertama kelahiran
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.
Pelukan ibu pada tubuh bayi lahir cepat dan mudah kehilangan panas
tubuhnya, sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi
dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai
dari selisih berat bayi pada saat berpakaian/ diselimuti dikurangi dengan
berat pakaian/ selimut. Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam
setelah lahir.
Praktik memandikan bayi yang dianjurkan adalah:
1. Tunggu sedikitnya 6 jam setelah lahir sebelum memandikan bayi
(lebih l;ama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermi).
2. Sebelum memandikan bayi, periksa bahwa suhu tubuh stabil (suhu
aksila antara 36,5 °C- 37 °C). jika suhu tubuh bayi masih dibawah
36,5°C, selimuti kembali tubuh bayi secara longgar, tutupi bagian
kepala dan tempatkan bersama ibunya di tempat tidur atau lakukan
persentuhan kulit ibu- bayi dan selimuti keduanya. Tunda memandikan
bayi sehingga suhu tubuh bayi tetap stabil dalam waktu (paling sedikit)
sedikit 1 jam.
3. Tunda untuk memandikan bayi yang sedang mengalami masalah
pernapasan.
4. Sebelum bayi dimandikan, pastikan ruang mandinya hangat dan tidak
ada tiupan angin. Siapkan handuk bersih dan kering untuk
mengeringkan tubuh bayi dan siapkan beberapa lembar kain atau
selimut bersih dan kering untuk menyelimuti tubuh bayi setelah
dimandikan.
5. Memandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat.
92
6. Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan
kering.
7. Ganti handuk yang basah dengan selimut bersih dan kering, kemudian
selimuti tubuh bayi secara longgar. Pastikan bagian kepala bayi
diselimuti dengan baik.
8. Bayin dapat diletakkan bersentuhan kulit dengan ibu dan diselimuti
dengan baik.
9. Ibu dan bayi disatukan ditempat dan anjurkan ibu untuk meyusukan
bayinya.
f. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat.
g. Idealnya bayi baru lahir ditempatkan ditempat tidur yang sama dengan
ibunya, untuk menjaga bayi tetap hangat dan mendorong ibunya untuk
segera memberikan ASI .
h. Membebaskan jalan nafas.
Dengan cara sebagai berikut yaitu bayi normal akan menangis spontan
segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung menangis, penolong
segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut:
Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan
hangat.
Gulung sepotonh kain dan letakkan dibawah bahu sehingga
leher bayi lebihy lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala
diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan
jari tangan yang dibungkus kasa steril.
Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
kulit bayi dengan kainb kering dan kasar.
Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap
lainnya yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus
sudah ditempat.
Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung.
93
Memantau dan mecatat usaha bernafas yang pertama (Apgar
Score).
Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau
mulut harus diperhatikan.
4. Merawat tali pusat
Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat dan
jepitkan klem plastic tali pusat pada punting tali pusat.
Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan klonin 0,5 % untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh
lainnya
Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tinggi
Keringkan tangan tersebut dengan handuk atau kain bersih dan kering
Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan
benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastic tali pusat
Jika menggunakan benang tali pusat, lingkaran benang sekaliling
ujung tali pusat dan dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci
dibagian tali pusat pada sisi yang berlawanan.
Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan didalam klonin 0,5%
Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa
bagian kepala bayi tertutup dengan baik. ( Dep.Kes.RI,2002)
5. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru
lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur
kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil.
Suhu bayi harus dicatat ( Prawiroharjo,2002)\
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperature tubuhnya secara memadai
dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera
dicegah. Bayi yang mengalami kehilangan panas ( hipotermi) beresiko tinggi
untuk jatuh sakit atau meninggal, jika bayi dalam keadaan basah atau tidak
selimuti mungkin akan mengalami hipoterdak, meskipun berada dalam
94
ruangan yang relative hangat. Bayi premature atau berat lahir rendah sangat
rentan terhadap terjadi nya hipoternia.
Pencegah terjadinya kehilangan panas yaitu dengan :
Keringkan bayi secara seksama
Selimuti bayi dengan selimut atau dengan kain bersih, kering, hangat
Tutup bagian kepala bayi
Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayinya
Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. ( Dep.Kes.RI,2002)
6. Pencegahan infeksi
Memberikan vitamin K
Memberikan obat tetes atau salep mata
Cuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak
dengan bayi
Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan
Pastikan bahwa semua peralatan termasuk klem gunting dan benang
tali pusat telah didesinfeksi. Tingkat tinggi atau steril, jika
menggunakan bola karet penghisap, pakai yang bersih dan baru.
Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain, yang
digunakan utnuk bayi telah dalam keadaan bersih.
Pastikan bahwa timbangan, pipa pengukur, thermometer, stetoskop
dan benda-benda lainnya yang akan bersentuhan dengan bayi dalam
keadaan bersih. ( dekontaminasi dan cuci setiap setelah digunakan).
( Dep.Kes.RI,2002)
7. Identifikasi Bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang
segera pasca persalinan.
Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia ditempat
penerimaan pasien, di kamar bersalin dan diruang rawat bayi
95
Alat yang digunakan, hendaknya kebal air dengan tepi yang halus
tidak mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas.
Pada alat atau gelang identifikasi harus tercantum nama ( bayi, ibunya
), tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu.
Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomor identifikasi. ( Saifudin,2002)
2.2 TINJAUAN KEPERAWATAN
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian : pernafasan & peredaran darah
Pengkajian kepala
Kulit
Payudara
Genitalia
Urinaria
BB
Pencernaan
Antropometri
Reflex
Cacat bawaan
Waktu kelahiran, tipe kelahiran, nilai APGAR
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
Perubahan suhu tubuh / hipotermi b/d adaptasi dengan lingkungan luar
rahim
Resiko hipoglikemia
Potensial terjadi infeksi
Potensial terjadi aspirasi
Potensial terjadi masalah pada kulit/mata
Rencana Tindakan
96
Mencegah hipotermi
Bersih dan keringkan bayi dan bungkus
Nilai APGAR score / kaji tanda-tanda vital
Jaga jalan nafas / hisap lendir
Potong tali pusat dan ikat dan rawat
Timbang BB dan antropometri
Propilaksis tetes mata / vitamin K, nutrisi.
Dokumentasi
2.2.3 Implementasi
Mencegah hipotermi : keringkan, selimuti, mandikan setelah minimal 6 jam,
lingkungan hangat, cegah kehilangan suhu tubuh misalnya melalui radiasi/
dinding/ ruangan dingin atau melalui evaforasi/kulit yang basah atau
konduksi/ instrument yang dingin
Memotong tali pusat : jepit tapi dengan menggunakan 2 klem, klem pertama
3-5 cm dari perut janin, urut tapi pasang klem kedua 3-5 dari klem pertama
Menetesi mata : tetes mata, dengan salep mata antibiotic 3x/hari selama 3
hari untuk mencegah sebelumnya bersihkan mata dengan kapas hangat
jangan mengena kornea tetes pada kongjungtiva
Member vitamin K 0,1 gr untuk mencegah perdarahan karena trauma
persalinan
Bonding attecement, fasilitasi ibu memandang / mendekat/ menyusui
Posisi miring dengan kepala sedikit rendah
Menilai APGAR score
Memberi identifikasi : gelang bayi dikaki dan sidik jari
2.2.4 Evaluasi
Jalan nafas baik
Hipotermi tidak terjadi
Bonding tercapai
bayi terhindar dari komplikasi
pada dasarnya bayi dapat melalui masa kritisnya
97
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1.
2
DS : ibu bayi mengatakan
bayinya suka cengeng dan
menangis karena kedinginan
DO :
suhu 35,2 0 c
bayi tampak cengeng
bayi dibungkus dengan
tebal
DS : ibu bayi mengatakan
bayinya sering menangis ,
rewel
DO:
bayi tampak rewel
seperti gelisah, tali
pusat tampak basah
dan terbungkus
dengan kain kasa.
Bayi lahir
Proses adaptasi dengan
dunia luar
Epidermis tipis dengan
pembuluh darah dekat
dengan kulit
Keterbatasan jumlah lemak
sub kutan
Penguapan cepat terjadi
Resti hipotermi
Bayi lahir
Pemotongan tali pusat
Resti infeksi
Resiko tinggi
perubahan suhu
( hipotermi )
Resiko tinggi
98
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi perubahan suhu( hipotermi ) b/d Proses adaptasi dengan dunia luar
d/d suhu 35,2 0 c,bayi tampak cengeng ,bayi dibungkus dengan tebal
2. Resiko tinggi infeksi b/d Pemotongan tali pusat d/d bayi tampak rewel seperti
gelisah, tali pusat tampak basah dan terbungkus dengan kain kasa.
99
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR
No Data DX Kep-an Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
1.
DS : ibu bayi
mengatakan
bayinya suka
cengeng dan
menangis karena
kedinginan
DO :
suhu 35,2 0
c
bayi tampak
cengeng
bayi
dibungkus
dengan tebal
Resiko tinggi
perubahan
suhu( hipotermi
) b/d Proses
adaptasi dengan
dunia luar d/d
suhu 35,2 0
c,bayi tampak
cengeng ,bayi
dibungkus
dengan tebal
Hipotermi pada
bayi tidak
terjadi
K/H : suhu bayi
normal 36,5 0
C- 370 C
- anjurkan
agar bayi
ditempatkan
dalam
lingkungan
yang hangat
- awasi
secara
intensif suhu
bayi
- anjurkan
kepada ibu
agar bayi
tetap
dibungkus
dengan kain
lebih tebal
agar bayi
terasa
hangat.
- mencegah bayi
kehilangan panas
dimana kondisi
bayi sedang
masih dalam
proses adaptasi
- mencegah
terjadinya
hipotermi berat
- lapisan kain
yang tebal akan
menghasilkan
panas atau
kehangatan pada
tubuh bayi
- menganjurkan
agar bayi
ditempatkan
dalam lingkungan
yang hangat
- mengawasi
secara intensif
suhu bayi
- menganjurkan
kepada ibu agar
bayi tetap
dibungkus dengan
kain lebih tebal
agar bayi terasa
hangat.
S : ibu
mengatakan
bayi sudah
tampak
tenang
O : suhu
36,70C
A : masalah
sebagian
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
100
2. DS : ibu bayi
mengatakan
bayinya sering
menangis , rewel
DO:
bayi tampak
rewel
seperti
gelisah, tali
pusat
tampak
basah dan
terbungkus
dengan kain
kasa.
Resiko
tinggi
infeksi b/d
Pemotongan
tali pusat
d/d bayi
tampak
rewel
seperti
gelisah, tali
pusat
tampak
basah dan
terbungkus
dengan kain
kasa.
Bebas dari
tanda-tanda
infeksi, bebas
dari eritema
- diskusikan
perkembanga
n bayi baru
lahir dan
factor resiko
individu
- tinjau ulang
tanda infeksi
pada orang
tua
- gunakan
sabun lembut
dan lap kulit
dengan
perlahan
untuk
mengeringka
n setelah
mandi
- bayi rentan
pada infeksi
yang paling
sering
disebabkan
oleh virus
dan respon
imunologi
imatur
- menegaskan
pembelajara
n orang tua
untuk
membantu
mereka
dalam
mengidentifi
kasi masalah
bayi
- bahan kimia
dan parfum
pada sabun
- mendiskusikan
perkembangan
bayi baru lahir
dan factor resiko
individu
- meninjau ulang
tanda infeksi pada
orang tua
- menggunakan
sabun lembut dan
lap kulit dengan
perlahan untuk
mengeringkan
setelah mandi
- memandikan
bayi dan rawat
tali pusat secara
rutin dan
mempertahankan
tehnik steril
S : ibu
mengatakan
bayinya
sudah tenang
O : bayi
tampak
tertidur pulas,
tali pusat
dibalut
dengan kain
kasa
A : masalah
teratasi
P : intervensi
dipertahankan
101
- mandikan
bayi dan
rawat tali
pusat secara
rutin dan
mempertaha
nkan tehnik
steril
dapat
membuat
kulit
cenderung
mengalami
kerusakan
- mencegah
infeksi dan
penyebaran
102
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan pengkajian bayi baru lahir di rumah bidan S.Hutahaean ,AMKeb di
desa Silimbat dan melaksanakan Asuhan Keperawatan, maka penulis akan membahas
kesenjangan yang dijumpai antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus mulai dari tahap
pengkajian sampai tahap evaluasi.
4.1 Tahap Pengkajian
Setelah penulis melakukan pengkajian bayi baru lahir dengan menggunakan format
pengkajian bayi baru lahir dengan melakukan komunikasi langsung dengan klien dan
keluarga, sehingga penulis telah mengumpulkan data secara keseluruhan.
Dalam pengkajian teoritis hal-hal yang dikaji adalah sirkulasi makanan atau cairan,
neurosensori, nyeri, atau ketidaknyamanan, keamanan, aktivitas atau istrihat, pernafasan,
Sedangkan dalam kasus yang dikaji adalah : identitas pasien , riwayat penyakit kehamilan,
riwayat persalinan sekarang, resuitasi, pemeriksaan fisik, reflex,antopometri, dan eliminasi.
Pada tahap pengkajian penulis tidak mengalami kesulitan dan pengumpulan data
karena pasien dan keluarga bisa diajak bekerja sama.
4.2 Tahap Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis juga ditemukan
pada tinjauan kasus yaitu :
1. Resiko tinggi perubahan suhu( hipotermi ) b/d Proses adaptasi dengan dunia luar d/d
suhu 35,2 0 c,bayi tampak cengeng ,bayi dibungkus dengan tebal
2. Resiko tinggi infeksi b/d Pemotongan tali pusat d/d bayi tampak rewel seperti
gelisah, tali pusat tampak basah dan terbungkus dengan kain kasa.
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada tinjauan teoritis tetapi tidak
terdapat pada tinjauan kasus yaitu:
1.resiko terhadap kerusakan pertukaran gas
2. resiko terhadap;cedera
3. resti terhadap kelebihan volume cairan
103
Pada tahap diagnosa penulis menemukan kesenjangan karena masalah yang ada pada
tinjauan teoritis tidak seluruhnya dijumpai pada tinjauan kasus sehingga ditemukan masalah
yang berbeda antara kasus dengan teoritis tetapi sebaliknya juga ada masalah yang sama
dengan teoritis.
4.3 Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
Pada tahap perencanaan penulis bekerjasama dengan klien, keluaraga, dan bidan
setempat. setiap tindakan yang akan dilakukan slalu ada komunikasi antara klien keluarga
dan bidan setempat.
Dalam pelaksanaan ini penulis tidak menemukan hambatan sehingga hamper semua
rencana tindakan yang telah disusun dapat dilaksanakan semua pada tahap pelaksanaan.
4.4 Tahap Evaluasi
1. Resiko tinggi perubahan suhu( hipotermi ) b/d Proses adaptasi dengan dunia luar
Masalah ini dapat diatasi, suhu bayi mencapai normal dari 35,5 0 C menjadi 36,7
0C
2. Resiko tinggi infeksi b/d Pemotongan tali pusat.
Masalah ini dapta diatasi, bayi dapat tidur nyenyak dan tampak tenang
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny.R.Pdirumah
Bidan S.Hutahaean, AmKeb mengambil kesimpulan dan member saran yang mungkin
bermanfaat dalam bidan keperawatan.
5.1 KESIMPULAN
1) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran
2) Pada tahap pengkajian bayi B.S dengan Ibu hamil tidak ditemukan adanya
kesulitan karna pasien dan keluarga dapat bekerja sama sehingga penulis dapat
mengumpulkan data-data yang diperlukan dan mendapat perbedaan data teori
dan data kasus.
3) Pada tahap diagnosa keperawatan tinjauan teoritis ditemukan 5 diagnosa
keperawatan sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan dua diagnosa kasus.
4) Pada tahap perencanaan penulis menemukan perbedaan antara teori dan kasus
sehingga apa yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan karna keterbatasan
waktu penulis.
5) Pada tahap pelaksanaan penulis menemukan perbedaan antara teori dan kasus
sehingga apa yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan karna keterbatasan
waktu penulis.
6) Pada tahap evaluasi penulis mengumpilkan ada satu masalah diagnostic
keperawatan yang teratasi yaitu gangguan rasa nyaman, nyeri.Hal ini dapat
teratasi karna adanya partisipasi antara pasien dan keluarga yang sangat
membantu dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
105
5.2 SARAN
1.Kepada Perawat
Diharapkan kepada perawat agar meningkatkan pengetahuan terutama dalam Asuhan
Keperawatan bayi baru lahir untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarga agar mengerti dan mau bekerja sama akan tindakan keperawatan yang
diberikan perawat dan bidan setempat dalam melaksanakan keperawat, sebaiknya perawat
selalu menggunakan komunikasi teraupetik agar terjadi hubungan kerja sama yang baik
antara pasien, keluarga dan perawat demi tercapainya tujuan yang diharapakan seoptimal
mungkin.
2. Kepada Kelurga
1. Untuk tercapainya tujuan yang diinginkan, diharapkan kelurga pasien ikut
berpartisipasi dalam melakukan Asuhan Keperawatan karena mengingat adanya hambatan
dalam melaksanakan tindakan keperawatan yaitu kondisi pasien yang sangat lemah dan
waktu yang terbatas.
2. Menganjurkan kepada kelurga agar dapat mempertahankan Asuhan Keperawatan
yang telah diberikan sehingga mampu memberikan perawatan pada pasien secara mandiri.
106
DAFTAR PUSTAKA
www.AskepANC.com
Doenges,Marlina E.Mary Frances Moorhouse Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Edisi
2/Jakarta : EGC, 2001.
Sastrawinata, Prof.Sulaiman,Obstetri Fisiologis,Bandung 1983.
MPH.Prof. Dr.Rustan Mochtar Sinopsis Obstetrik Edisi 2/Jakarta : EGC,1998.
Ferrer Helen. Perawatan Maternitas Edisi 2, Jakarta : EGC 1999.
www.MaternitasKeperawatan.co.id
top related