anti bio tika
TRANSCRIPT
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
RESPONSI TROPICAL MEDICINE
ANTIBIOTIKA :PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAANNYA
DALAM KLINIS
Oleh:
Yaniar Uzlifatin (0710710010)Sandy Wijaya (0710710018)Toreni Yurista (0710710088)Bannu Jayallan (0710714004)
Pembimbing:
Dr. Didi Candradikusuma, SpPD
1
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
Latar Belakang
Penemuan penisilin 1930 perkembangan
antibiotik & kemoterapika
↓ kejadian penyakit
Perkembangan bid.kedokteran
lain
↑ pilihan antibiotik ≠ ↑ sistematika tx
antibiotik klinik
Memilih & memakai
dalam dunia klinik
2
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
Rumusan Masalah - Tujuan Penulisan
Sistematika pembagian antibiotikTelaah & pemilihan antibiotik
3
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
Infeksi
Invasi mikroorganisme ke jaringan tubuh
Organisme
Menempel inang
Kolonisasi – tumbuh – kembang biak
Ganggu fungsi normal inang
4
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS5
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINISMekanisme imun melawan bakteri 6
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
Faktor Kemotaktikkomplemen
1 2
3
4
5
6
8 9
7
1. Inhibisi kemotaksis2. Sekresi toksin3. Hambatan jalur dengan
perantara komplemen4. Memiliki kapsul luar yeng
menghambat ikatan, fagositosis5. Inhibisi fusi lisosom6. Memiliki laposan luar tahan
terhadap enzim degratif7. Menghindar dari fagosom8. Mematikan aktivasi sitokin9. Aktivasi sitokin tidak benar
Mekanisme mikroorganisme menghindari sistem imun 7
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
Resistensi Mikroba
1Mutasi bakteri
2Adaptasi
3Transfer gen (plasmid &
transposon)
Merubah lubung LPS
Perbaiki sistem
transport
↑ Metabolisme
8
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
a.n.t.i.b.i.o.t.i.k
senyawa antibakteri diproduksi mikroorganisme atau sintetik menekan
mikroorganisme lain
toksisitas selektif
Bakteriostatik Bakterisidal
9
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS10
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
pemberian antibiotika
Empiris
Defi nitifProfi
laksis
11
ANTIBIOTIK : PENGGOLONGAN DAN PENGGUNAAN DALAM KLINIS
Infeksi yang tidak responsif
tx
Fever of Unknown Origin
Dosis tak tepatTanpa
memperhatikan tx difinitif
Kurang informasi ttg
bakteri
berlebihan
12
13
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIKA
14
Beta-lactam
Kelompok antibiotik yang aktif pada dinding sel ini terdiri dari penisilin, cephalosporin, carbapenem, dan beberapa inhibitor beta laktam.
Penisilin
PenisilinPenisilin V dan G aktif melawan organisme aerobik Gram – positif.
Ampisilin dan amoxycilin memiliki beberapa aktifitas melawan beberapa batang Gram negatif dan spektrum gram negatif meningkat dengan piperacilin.
Kebanyakan anaerob rentan pada penisilin, dengan pengecualian Bacteriodes fragilis
Benzylpenicilin (penicilin G) pilihan antibiotik pada infeksi streptococci, staphylococci yang rentanm meningococci, gonococci yang rentan, Treponema pallidum, Pastereulla, Actinomyces dan Clostridium perfringens.
15
Fenoksimetilpenisilin (Penisilin V) oral dan kadar lebih rendah dari kadar benzilpenisilin parenteral Streptococcus pyogenes (faringitis dan pencegahan demam rematik)
Contoh penisilin kebal penisilinase Kloksasilin dan flukloksasilin
Amoksisilin dan ampisilin efektif organisme resisten penisilin dan efektif daripada penisilin terhadap Enterococcus, Listeria, Haemophilus influenzae beta-laktamase negatif, S.typhi, P.mirabilis dan E.coli.
16
Amoksilin - klavunalat
(penghambat beta laktamase) ampuh untuk H.influenzae, M.catarrhalis,
beberapa Enterobacteria-
ceae dan anaerob termasuk B.fragilis.
Piperasilin aktivitas penisilin
Gram-negatif paling luas
Piperasilin + tazobactam
(beta-laktamase inhibitor)
meningkatkan aktivitas
piperasilin terhadap plasmid yang dimediasi
basil Gram negatif yang
produksi beta-laktamase
seperti Klebsiella spp dan
beberapa strain E. coli.
17
CephalosporinGenerasi Spektrum Parenteral Oral
Pertama
Staphylococci (except
MRSA)
Streptococci (not
Enterococci)
E coli, Proteus
Klebsiella
Cefazolin
Cephalothin
Cephalexin
Cephradine
Cefadroxil
Kedua
As for 1st generation
plus Cefamanole
Haemophilus (including
beta-lactamase
producers) Cefuroxime
Cefaclor
Cefprozil
Cefuroxime
Loracarbef
KeduaAs for above plus
BacteroidesCefoxitin
Ketiga
As for 2nd generation
plus most other Gram-
negative
bacilli except
Pseudomonas
Cefotaxime
Ceftriaxone
Cefpodoxime
Ceftibuten
Ketiga/keempat As for above plus
Pseudomonas
Ceftazidime
Cefepime
Cefpirome
18
Karbapem•antibiotik
spektrum luas•dikombinasikan
dengan silastatin untuk mencegah degradasi oleh dehydropeptidase tubular ginjal
•tidak memiliki aktivitas terhadap methicillin-resistant staphylococci, Enterococcus faecium, Corynebacterium jeikeium, Listeria, Clostridium difficile dan Stenotrophomonas maltophilia.
Imipenem
•mirip dengan imipenem
•tidak memerlukan kombinasi dengan inhibitor dehydropeptidase.
•sedikit aktivitas melawan patogen Gram-positif dibandingkan dengan imipenem.
Meropenem
19
Aminoglikosida
Amikacin, kanamisin, gentamisin, neomycin, netilmicin, framycetin, tobramisin, streptomisin, spectinomycin.
Aktif terhadap basil gram-negatif aerobik, termasuk pseudomonas
Tidak memiliki aktivitas terhadap anaerob,
Tidak aktif terhadap streptokokus.
20
Kuinolon
Generasi 1
Generasi 2
Generasi 3
Generasi 4
21
• Asam nalidiksat • menjadi pilihan untuk infeksi saluran kemih tanpa komplikasi. • juga untuk mengobati Shigellosis pada anak.• tidak memiliki aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa,
anaerob, klamidia, mycoplasmas atau Gram-positif bakteri.
Generasi 1
• cakupan diperluas bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa dan staphylococci
Generasi 2
• mirip dengan generasi kedua kuinolon, ditambah peningkatan aktivitas terhadap Streptococcus pneumoniae.
Generasi 3
• Moksifloksasin dan gatifloksasin dapat dianggap generasi keempat kuinolon karena aktivitas mereka terhadap anaerob, dan aktivitas meningkat secara signifikan terhadap Streptococcus pneumonia
Generasi 4
22
Tetrasiklin
Tetrasiklin, doksisiklin, dan minoksiklin.
Memiliki aktivitas terhadap bakteri gram-positif cocci, escherichia coli, neisseria gonorrhoeae,
brucella spp., Vibrio, rickettsiae, mycoplasmas, chlamydiae dan spirochaetes, termasuk
treponema pallidum dan borrelia burgdorferi.
Doksisiklin dan minocycline memiliki waktu paruh yang panjang dan karena itu diberikan
sekali sehari atau dua kali sehari
23
MakrolidEritromisin adalah terapi pilihan untuk infeksi Legionella, Campylobacter, Mycoplasma pneumoniae dan untuk pengobatan dan pencegahan batuk rejan.
Eritromisin hanya memiliki sedikit aktivitas terhadap Haemophilus influenzae.
Berguna dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan pneumococci pada alergi terhadap penisilin pasien.
Roxithromycin memiliki aktivitas antibakteri yang sama dengan eritromisin tetapi memiliki waktu paruh yang lebih panjang.
Klaritromisin secara signifikan telah meningkatkan aktivitas terhadap organisme yang dianggap rentan terhadap eritromisin,
Keuntungan besar dari eritromisin termasuk penyerapan pencernaan lebih baik dan toleransi dan aktivitas terhadap Haemophilus influenzae. Azitromisin kurang aktif terhadap staphylococcus dan streptococcus daripada eritromisin tetapi lebih aktif terhadap Haemophilus influenzae
24
Klindamisin
Klindamisin aktif terhadap bakteri Gram-positif dan terhadap anaerob
lebih unggul daripada penisilin pada infeksi paru anaerobik.
alternatif untuk metronidazol sebagai infeksi anaerob
Efek samping utama adalah alergi (ruam), antibiotik diare terkait termasuk pseudomembran colitis dan jarang, hepatotoksisitas
25
Kloramfenikol
aktif terhadap salmonella, Haemophilus influenzae, Streptococcuspneumoniae, Neisseria meningitidis, rickettsiae, dan bakteri anaerob (termasukBacteroides fragilis).
jarang digunakan karena bisa menyebabkan aplasia sumsum yang ireversibel (sekitar 1 per 20000).
diabsorbsi dengan baik, memiliki spektrum yang luas dan penetrasi pada CSF sangat baik.
26
Glikopeptida
Vankomisin aktif terhadap Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, termasuk strain yang resisten terhadap methicillin (oksasilin dan kloksasilinjuga) dan bakteri Gram-positif pyogene lain
Ototoxicity, nefrotoksisitas, alergi dan, eritroderma serta hipotensi merupakan efek samping utama.
Vankomisin tidak diserap pada saluran gastrointestinal.
Teicoplanin adalah antibiotik glycopeptide dengan struktur molekul yang terkait dengan vankomisin
27
Cotrimoxazol (Trimethoprim + Sulphamethoxazole)
Kotrimoksazol aktif terhadap bakteri Gram-negatif dan Gram-positif spektrum yang luas, serta Nocardia dan toksoplasma.
28
Fucidic Acid
agen antistaphylococcal dan harus selalu digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik lain untuk mencegah timbulnya resistensi misalnya kloksasilin, atau dalam kasus MRSA, rifampisin, kuinolon kotrimoksazol.
29
Metronidazolaktivitas yang sangat baik terhadap bakteri anaerob
Mual, rasa logam adalah efek samping umum
30
Nitrofurantoin
Agen oral tidak mencapai darah dan jaringan yang signifikan
diekskresikan dalam bentuk aktif dalam urin.
Digunakan untuk pengobatan atau profilaksis pada infeksi tanpa komplikasi pada saluran kemih, kebanyakan karena bakteri Gram-positif atau Gram-negatif.
31
Rifampisin
agen antituberkulosis dan antilepromatous
sebagai tambahan untuk doksisiklin (dalam brucellosis), dan asam fusidic (pada infeksi serius staphylococcal).
menyebabkan perubahan warna merah cairan tubuh dan sesekali nampak seperti gejala influenza dan hepatotoksisitas.
Mengganggu metabolisme kontrasepsi oral
32
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
Berdasarkan waktu
pemberian
Definitif Empiris Profilaksis
33
PENGGUNAAN DALAM KLINIK
Pertimbangan pemberian
Gambaran klinik penyakit
infeksi
Efek terapi antimikroba
diperoleh sebagai akibat
kerja antimikroba
terhadap biomekanisme
mikroba
Antimikroba bukan
merupakan obat
penyembuh penyakit infeksi dalam arti kata sebenarnya.
34
•Merugikan pasien (berupa efek samping) dan masyarakat sekitarnya (berupa masalah resistensi)
•Demam dapat disebabkan oleh infeksi virus
•Demam dapat terjadi pada penyakit noninfeksi
Pemberian antimikroba berdasarkan
adanya demam
tidak bijaksana
35
Pemilihan jenis
antimikroba(Madoff, 2008)
Faktor sensitivitas
Keadaan tubuh hospes
Biaya
36
KOMBINASI ANTIMIKROBA
Indikasi penggunaan
kombinasi tidak tetap
Pengobatan infeksi
campuran.
Pengobatan empiris untuk infeksi berat
yang etiologinya
belum jelas.
Mendapatkan efek sinergi
Memperlambat resistensi
37
Penggunaan Berlebihan Antibiotika
Terapi Antibiotik untuk Infeksi yang Tidak Responsif terhadap
Terapi
Terapi untuk Demam yang Penyebabnya
Tidak Diketahui (Fever of Unknown Origin)
Dosis yang Tidak TepatPenggunaan Antibiotik tanpa Memperhatikan
Terapi Definitif
Kurangnya Informasi Mengenai Bakteri
38
Mutasi Adaptasi
Transfer gen yang
terjadi melalui
plasmid dan transposon
Resistensi mikroba
39
THANK YOU
40
DAFTAR PUSTAKA Bagian Farmakologi FK UGM. 2008. Farmakoterapi
Antiinfeksi/Antibiotika. Petunjuk Kuliah Diskusi Untuk Kalangan Sendiri.
Koch, AL. 2003. Bacterial Wall as Target for Attack: Past, Present, and Future Research. Clinical Microbiology Reviews. Clin Microbiol Rev. 2003 October; 16(4): 673–687
Madigan M; Martinko J (editors). (2005). Brock Biology of Microorganisms (11th ed.). Prentice Hall.
Madoff, LC. 2008. Introduction to Infectious Diseases: Host–Pathogen Interactions. Harrison’s Internal of Medicine. Ney York: BooksOvid
Miller, N. 2008. Antibiotic Guideline. New York Rehm, SJ., 2011. Guidelines for Antimicrobial Usage
2011-2012. Cleveland Clinic Todar, K. 2008. Online Textbook of Bacteriology.