laporan tutor obgin trig 3
Post on 05-Jul-2015
169 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 1/19
LAPORAN TUTORIAL
OBSETRI DAN GENIKOLOGI
TRIGGER 2
OLEH :
Kelompok Tutorial V.
Fasilitator :dr.Herlina Nasution
Ketua : Fadli yulias : 08_050
Sekretaris : Alvi yanti : 08_047
Anggota : Aci mariani : 08_041
Rake andara : 08_042
Putra agung B.P : 08_043
Anisa oliawira D : 08_044
Nesia besti N : 08_045
Rosi Noprianie : 08_048
Firdaus saputra : 08_049
Yusnelli : 08_046
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG 2011
TRIGGER II.
Ibu umur 45 tahun P3H3A1, dating ke poli rumah sakit dengan keadaan umum pendarahan
diluar haid, setiap kontak koitus terjadi perdarahan. Riwayat penyakit sekarang keluar darah dari
vagina, keputihan, gatal kemudian akhir-akhir ini agak berbau. Dulunya pernah ber KB dengan
spiral lamanya 5 tahun kemudian dibuka oleh bidan karena adanya keluhankeputihan, si ibu takut
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 2/19
kalau terjadi kehamilan. Pernah konsul ke dokter ahli kandungan , dilakukan PAP smear, radang
kronis dan ada yang mencurigakan keganasan
STEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS
1. Ca.Cervic : kanker pada mulut rahim
2. KB :suatu program yang bertujuan untuk mengontrol kehamilan
3. PAP smear :pemeriksaan dini yang dilakukan pada Ca.Cervic
4. Keputihan : cairan yang krluar dari genitalia wanita yang bersifat berlebihan dan
bukan merupakan darah.
STEP II. DEFINE THE PROBLEMS
1. Apa Etiologi Ca.Cervic ?
2.
Bagaimana gejala klinis dariC
a.C
ervic ?3. Bagaimana patogenesa Ca.Cervic ?
4. Apa hubungan KB spiral dengan Ca.Cervic ?
5. Bagaimana cara diagnosa dari Ca.Cervic ?
6. Apa hubungan keputihan dengan Ca.Cervic ?
7. Apa penyebab perdarahan pada setiap kontak koitus ?
8. Bagaimana penatalaksanaan pada ibu Ca.Cervic ?
9. Keadaan apa saja yang akan menyebabkan pendarahan setelah koitus?
10. Bagaimana pencegahan Ca.Cervic ?
STEP II. BRAINSTROM POSSIBLE HIPOTHESIS OR EXPLANATION
1. - Etiologi Ca.Cervic
HPV ( humen papiloma virus )
- Factor resiko
umur pertama kali melakukan hubungan seksual
jumlah kehamilan dan partus
jumlah perkawinan dan sering bergonta ganti pasangan
higient dan sircumsisi
merokok dan alat kontrasepsi dlam rahim
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 3/19
2. Gejala
i Rasa sakit saat koitus dan berdarah
i Keputihan yangoi berlebihan , gatal-gatal dan agak berbau
3. -------
4. Hubungan spiral dengan Ca.Cervic
AKDR akan menyebabkan erosi terus menerus sehingga terjadi infeksi dan radang
terus menerun faktor pencetus
5. Diagnosa
i Anamnesa
l Nyeri pada saat koitus
l Berdarah saat koitus
l Keputihan yang berlebihan
l Gatal-gatal
l Agak berbau
l Pada stadium lanjut ditemukan konstipasi dan gangguan BAK
i Pemeriksaan fisik
l Inspeksi (inspekulo)terlihat darah dan keputihan , terlihat erosi, ulserasi
atau masa
l Palpasinyeri abdomen, perlis
l VTteraba masa di mulut rahim
i Pemeriksaan laboratorium
PAP smesr
Biopsi
hitung darah lengkapi Pemeriksaan penunjang
cervicografi
CT-scan
MRI
USG
foto polos abdomen
6. Hubungan keputihan dengan Ca.Cervic
keputihan merupakan salah satu tanda-tanda keganasan
7. Penyebab perdarahan pada setiap koitus
Pecahnya vaskularisasi pada jaringan kanker karena kontak dengan penis
8. Penatalaksanaan
operatif stadium I dan II
operasi, radioterapi, kemoterapi stadium III dan IV
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 4/19
STEP IV. ARRANGE EXPLANATION IN TO A TENTATIVE SOLUTION
STEP V. LEARNING OBJECTIVE
1. Etiologi, patogenesa dan gejala klinis dari Ca.Cervic
2. Hubungan pemakaian IUD, keputihan dan Ca.Cervic
3. Penyebab pendarahan post koitus
4. Pemeriksaan fisik pada Ca.Cervic
5. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang pada Ca.Cervic
6. Penatalaksanaan Ca.Cervic7. Pencegahan Ca.Cervic
STEP VI. GATHERING INFORMATION AND PRIVATE STUDY
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 5/19
STEP VII. SHARE THE RESULT INFORMATION AND PRIVATE STUDY
1. Etiologi, patogenesa dan gejala klinis dari Ca.Cervic
l Yaitu proses keganasan yang berasal dari sel epitel serviks
l Etiologi kanker cervix
Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Biasanya tergantung dari
faktor-faktor ekstrinsik, yaitu:
y Status perkawinan: insiden terjadi lebih tinggi pada wanita yang menikah,
terutama gadis yang coitus pertama (coitarche) pada usia < 16 tahun. Insiden
meningkat dengan tingginya paritas, apalagi jarak persalinan terlampau dekat.
y Golongan sosial ekonomi rendah: higiene seksual yang jelek.
y Sering berganti-ganti pasangan: meningkatnya resiko terpapar HPV .
y Insiden meningkat pada pasangan dengan laki-laki yang tidak bersunaty Kebiasaan merokok ataupun terpapar karsinogen
Human papillomavirus (HPV) infeksi dengan jenis risiko tinggi telah terbukti
menjadi faktor penting dalam perkembangan kanker serviks. DNA HPV dapat
dideteksi di hampir semua kasus kanker serviks. Tidak semua penyebab kanker
serviks diketahui. Several other contributing factors have been implicated.
Beberapa faktor-faktor lain yang telah terlibat
l Pathogenesis kanker cervic
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 6/19
2. Hubungan pemakaian IUD, keputihan dan Ca.Cervic
3.Penyebab pendarahan post koitus
Post coital Bleeding (PC
B) adalah perdarahan yang terjadi setelah coitus = Perdarahan paskasenggama. Berikut ini merupakan 7 penyebab terbanyak PCB.
1. Displasia serviks : merupakan perubahan pra-kanker pada leher rahim. Dalam teorinya
dikatakan disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Cara deteksi displasia
dilakukan dengan pemeriksaan Pap Smear.
LEUKOREA POST-COITAL BLEEDING
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 7/19
2. Infeksi di vagina atau serviks : yang disebabkan oleh Chlamidia, Gonorea (=kencing
nanah), Trikomonas, dan infeksi jamur.
3. Polip serviks, massa bertangkai pada serviks.
4. Kanker leher rahim = Carcinoma Cervix
5. Endometriosis terutama adenomiosis yaitu adanya pertumbuhan endometrium (lapisan
dalam rahim yang keluar waktu haid) yang masuk /infiltrasi ke otot2 rahim.
6. Polip rahim, mirip dengan polip serviks, cuma yang ini tumbuhnya didalam rongga rahim
7. Mioma uteri yaitu tumor jinak yang berasal dari dinding otot rahim.
4.Pemeriksaan fisik pada Ca.Cervic
l . Inspeksi
i Perdarahan�
i keputihanb.
l Palpasi
i nyeri abdomen
i nyeri punggung bawah
5. pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya
pada ca cerviks
1. PAP¶S SMEAR
Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker leher rahim secara
akurat dan dengan biaya yang tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat
kanker leher rahim pun menurun sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah
aktif secara seksual sebaiknya menjalani pap smear secara teratur yaitu 1 kali
setiap tahun. Apabila selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil
pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan pap smear bisa dilakukan setiap 2
atau 3 t ahun sekali.
Alasan Harus melakukan Pap smear :
� Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun)
� Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun
� Pernah melahirkan lebih dari 3 kali
� Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal
� Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 8/19
� Mengalami keputihan atau gatal pada vagina
� Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina
� Berganti-ganti pasangan dalam senggama
Persiapan sebelum pap smear :
* Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks
* Tidak melakukan hubungan suami-istri 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim
* Waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid
* Jangan menggunakan pembasuh antiseptic atau sabun antiseptic di sekitar vagina selama 72
jam sebelum pengambilan lendir
* Jika sudah menopause, papsmear dapat dilakukan kapan saja, tetapi jika kandung rahim dan
leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy) atau operasi pengangkatan kandung
rahim dan leher rahim tidak perlu lagi melakukan papsmear karena sudah terbebas dari resiko
menderita kanker leher rahim.
Pasien dalam posisi litotomi.
Tahan bukaan labia akan serviks dengan speklum.
Usapkan spatula Ayre pada serviks dengan sudut 360º.
Pulas spatula Ayre pada objek glass dengan sudut 45º.
Celupkan dalam alkohol 96% selama 30 menit.
PEMERIKSAAN SITOLOGI PAP¶S SMEAR
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 9/19
Perbedaan komposisi perbandingan inti dan sitoplasma.
A. Normal
B. C
IN 1
Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas).
C. CIN 2
D. CIN 3
2. TES IVA
Bisa dilakukan bersamaan dengan tes Pap¶s Smear.
Membasahi permukaan serviks dengan asam asetat 3-5%.
Normal: tidak terdapat bercak putih pada T-zone.
Atipik: terdapat bercak putih pada T-zone.
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 10/19
INTERPRETASI TES IVA
3. TES DNA HPV
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 11/19
Metode molekular menentukan tipe HPV.
Resiko rendah(6, 11, 42, 43, 44).
Resiko sedang(31, 33, 35, 51, 52).
Resiko tinggi(16, 18, 45, 56).
4. KOLPOSKOPI
Kolposkopi merupakan alat stereoskopik dan lensa binokuler dengan sumber
pencahayaan untuk pemeriksaan visual suatu objek, terutama di vagina dan serviks
Keuntungan: visualisasi T-zone, lesi->biopsi lebih terarah.
Kerugian: alat mahal, butuh tenaga terampil.
INTERPRETASI KOLPOSKOPI
4. BIOPSI
Alat: konkrotom Fischler.
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 12/19
5. Tes Schiller
Serviks diolesi dengan larutan yodium, sel yang sehat warnanya akan
berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih
atau kuning.
STADIUM
Serviks atau leher rahim merupakan bagian ujung bawah rahim yang
menonjol ke vagina. Kanker serviks berkembang secara bertahap, tetapi sangat
progresif. Proses terjadinya kanker serviks dimulai dari sel yang mengalami
mutasi, kemudian berkembang menjadi sel yang displastik sehingga disebut juga
kelainan epitel displasia. Displasia ini dimulai dari displasia ringan, sedang,
berat dan akhirnya menjadi karsinoma insitu, kemudian menjadi karsinomainvasive meliputi mikroinvasif dan makroinvasif. Tingka Displasia dikenal
sebagai lesi pre kanker. Dari displasia menjadi karsinoma in-situ diperlukan
waktu 1-7 tahun, sedangkan karsinoma in-situ menjadi karsinoma invasive
sekitar 3-20 tahun (azis dkk., 2006).
Sel-sel serviks abnormal yang bukan merupakan sel kanker namun dapat
berkembang menjadi kanker disebut dengan cervical intrepitel neoplasia (CIN).
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 13/19
Tidak semua wanita yang memiliki CIN akan menderita kanker. Selain CIN sel-
sel abnormal serviks lain bisa dalam bentuk displasia. Perkembangan kanker
serviks meliputi displasia berat, displasia sedang dan
displasia ringan sampai menjadi stadium 0. Tahapan prakanker ini 92%
tidak menimbulkan gejala, dan selanjutnya masuk tahap invasive berupa kanker
stadium I sampai stadium IV. Tingkat keganasan klinik kanker serviks menurut
kalsifikasi Federation of Gynecologists and Obstetricians (FIGO) tahun 2000,
perkembangan stadium kanker serviks dibagi menjadi 4 stadium berdasarkan
ukuran tumor, kedalaman penetrasi pada serviks, dan penyebaran kanker di
dalam maupun luar serviks, adapun pembagian stadium tersebut adalah sebagai
berikut :
y Tingkat
Kriteria
0 :Karsinoma insitu (preinvasive carcinoma)
1 :Karsinoma terbatas pada serviks 1A :Karsinoma hanya bisa di diagnosis secara mikroskopis
1A1 :Invasi stroma dalamnya 3 mm dan lebarnya < 7 mm
1A2 :Invasi stroma dalamnya 3-5 mm dan lebarnya > 7 mm
1B :Secara klinis tumor dapat diidentifikasi pada serviks atau
massa tumor lebih besar dari 1A2
1B1 :Secara klinis lesi ukuran < 4 cm
1B2 ;Secara klinis lesi ukuran > 4 cm
II :Tumor telah menginvasi uterus tapi tidak mencapai 1/3
distal vagina atau dinding panggul
IIA :Tanpa invasi ke parametrium
IIB :Dengan invasi ke parametrium
III :Tumor menginvasi sampai dinding pelvis dan atau
menginfiltrasi sampai 1/3 distal vagina, dan atau menyebabkan
hidronefrosis atau gagal ginjal
IIIA :Tumor hanya menginfiltrasi 1/3 distal vagina
IIIB :Tumor sudah menginfiltrasi dinding panggul IVA :Tumor menginvasi mukosa kandung kemih atau rectum
dan atau menginvasi keluar dari true pelvis
IVB :Metastasis jauh
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 14/19
Gambar 3. Stadium kanker serviks
Klasifikasi pertumbuhan sel kanker serviks :
Secara makroskopis :
1. Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronis
2. Stadium permulaan
Sering tampak lesi di sekitar ostium eksternum
3. Stadium setengah lanjut
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir posio
4. Stadium lanjut
Terjadi pengerusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya sepertiulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah (neovaskularisasi)
Secara Mikroskopis :
1. Displasia : displasia ringan dapat terjadi pada sepertiga bagian basal epidermis.
Displasia berat terjadi pada 2/3 epidermi hampir tidak dapat dibedakan dengan
karsinoma insitu.
2. Stadium karsinoma insitu : pada karsinoma insitu terjadi perubahan sel epitel
pada seluruh lapisan epidermis menjadi sel squamosa.
3. Stadium karsinoma mikroinvasif : pada karsinoma mikroinvasif, selain terjadi
perubahan derajat pertumbuhan yang semakin meningkat sel tumor jugamenembus membran basalis dan terdapat invasi tumor < 5mm dai membran
basalis, biasanya tumor ini masih asimptomatik, sering ditemukan tidak sengaja
pada skrining kanker.
4. Stadium karsinoma invasive : derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan
bentuk sel menjadi bervariasi. Pertumbuhan-pertumbuhan invasive muncul di
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 15/19
area bibir posterior, anterior serviks, dan meluas ketiga area yaitu forniks
posterior atau anterior, parametrium dan korpus uteri.
6. Penatalaksanaan Ca.Cervic
Kanker noninvasive, terbatas
Penatalaksanaan kanker serviks yang terbatas hanya pada lapisan luar dari serviks memerlukan
penanganan untuk membuang area abnormal. Pada kebanyakan wanita pada situasi ini, tidak
diperlukan penanganan tambahan. Prosedur untuk membuang kanker noninvasif termasuk :
y Biopsi Cone. Selama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk mengambil selembar jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas ditemukan.
y Operasi Laser. Operasi ini menggunakan gelombang sempit pada cahaya laser untuk
membunuh sel kanker dan sel pre-kanker.
y Loop electrosurgical excision procedure (LEEP). Teknik ini menggunakan lintasan kabel
untuk memberikan arus listrik, yang memotong seperti pisau bedah , dan mengambil sel dari
mulut serviks.
y Cryosurgery. Teknik yaitu dengan membekukan dan membunuh sel kanker dan prekanker..
y Hysterectomy. Operasi besar ini termasuk membuang jaringan dari area kanker dan prekanker,
serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya dilakukan pada kasus yang dipilih dari kasuskanker servikal noninvasif.
Kanker invasif
Kanker servikal yang menginvasi lebih dalam dari lapisan luar sel pada serviks disebut sebagai
kanker invasive dan membutuhkan lebih banyk penanganan. Penanganan untuk kanker serviks
bergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker, permasalahan medis lain yang
mungkin dimiliki, dan pilihan pasien sendiri. Opsi penatalakasanaan terdiri dari
1. Operasi. Operasi untuk mengambil uterus biasanya dilakukan untuk mengatasi stadium
dini dari kanker serviks. Hysterectomy sederhana yaitu dengan membuang jaringan
kanker, serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya pilihan hanya jika kanker dalam
stadium yang dini ± Invasi kurang dari 3 milimeter (mm) ke dalam serviks. Hysterectomy
radikal ± Membuang serviks, uterus, bagian vagina, dan nodus limfe pada area tersebut ±
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 16/19
merupakan operasi standar dimana terdapat invasi lebih besar dari 3 mm kedalam serviks
dan tidak ada bukti adanya tumor pada dinding pelvis.
Hysterectoy dapat mengobati kanker serviks stadium dini dan mencegah kanker kembali
lagi, namun membuang uterus membuat pasien tidak mungkin hamil lagi. Efek samping
sementara dari hysterectomy termasuk nyeri pelvis, dan kesulitan dalam pencernaan, dan
urinasi
2. Radiasi. Terapi radiasi menggunakan energi tinggi untuk membentuk sel kanker. Terapi
radiasi dapat diberikan secara eksternal atau internally (brachytherapy) dengan
menempatkan alat diisi dengan material radioaktif yang akan ditempatkan di serviks.
Terapi radiasi sama efektifnya dengan operasi pada kanker serviks stadium dini. Bagi
wanita dengan kanker serviks yang lebih berat, radiasi merupakan penatalaksaanaan
terbaik.
Kedua metode terapi radiasi ini dapat dikombinasi. Terapi radiasi dapat digunakan
sendiri, dengan kemoterapi, sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau setelah
operasi untuk membunuh sel kanker lainnya yang masih hidup. Efek samping dari radiasi
terhadap area pelcis termasuk nyeri lambung, nausea, diare, iritasi kandung kemih, dan
penyempitan vagina, dimana akan menyebabkan hubungan seks lebih sulit dilakukan.
Wanita premenopausal dapat berhenti menstruasi sebagai akibat dari terapi radiasi.
3. Kemoterapi. Kemoterapi dengan agen tunggal digunakan untuk menangani pasien
dengan metastasis extrapelvis sebagaimana juga digunakan pada tumor rekurren yang
sebelum telah ditangani dengan operasi atau radiasi dan bukan merupakan calonexenterasi. Cisplatin telah menjadi agen yang paling banyak diteliti dan telah
memperlihatkan respon klinis yang paling konsisten. Walaupun ada beberapa penilitan
yang bervariasi, terapi cisplatin agen tunggal memberikan hasil dengan respon sempurna
pada 24% kasus, dengan tambahan 16% dari terapi ini memperlihatkan respon parsial.
Ifosfamide, agen alkylating yang mirip dengan cyclophosphamide, telah memberikan
respon total hingga 29% pada pasien kanker serviks; namun, efektivitas belum dapat
dikonfirmasi oleh semua peneliti. Agen lainnya yang memberikan paling tidak aktivitas
parsial terjadap kanker serviks termasuk carboplatin, doxorubicin hydrochloride,
vinblastine sulfate, vincristine sulfate, 5-fluorouracil, methotrexate sodium, dan
hexamethyl melamine.
Kombinasi paling aktif yang digunakan untuk mengatasi kanker serviks semuanya
mengandung cisplatin. Agen tersebut paling sering digunakan bersama bleomycin, 5-
fluorouracil, mitomycin C, methotrexate, cyclophosphamide, dan doxorubicin. Penelitian
National Cancer Institute Gynecologic Oncology Group sedang dikerjakan untuk
membandingkan kemampuan dari berbagai kombinasi kemoterapi
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 17/19
Efek samping kemoterapi tergantung dari obat yang diberikan namun secara umum dapat
menyebabkan diare, lelah, mual, dan rambut rontok. Beberapa obat kemoterapi dapat
mengakibatkan infertilitas dan menopause dini pada wanita premenopause.
4. Kemoradiasi. Pemakaian kemoradiasi telah diketahui secara luas memberikan harapan
hidup lebih tinggi dibandingkan pemberian radiasi saja pada penanganan kanker serviks.
Kombinasi antara kemoterapi dan terapi radiasi berdasarkan teori dari pembunuhan sel
sinergis ± efek terapeutik dari dua modalitas terapi digunakan bersamaan lebih besar
dibandingkan jika 2 modalitas tersebut digunakan tidak bersamaan. Bila dikombinasikan
dengan radiasi, penggunaan mingguan cisplatin mengurangi resiko progresi selama 2
tahun sebesar 43% ( harapan hidup 2 tahun = 70%) untuk stadium II B sampai stadium
IV A. Pada keadaan ini, cisplatin sepertinya bekerja sebagai radiosensitizer, dapat
menurunkan kemungkinan dari rekurensi lokal dan lebih mengurangi jumlah kejadian
metastasis jauh.
Tatalaksana CA Cervicks pada wanita hamil
1. Trisemester ± 1 dal awal trimester 3 langsung di histerktomi raikal dangan
limfadenoktomi panggul den janin in utero
2. Trisemster II lanjut. Di tunggu samapai janin variable. Di kerjakan seksio sesaea kalsik,
dan histerctomi.
3. Trisemester III : seksio sesaria i lanjutkan dengan hiterectomi dan lifadenoktomi panggul.
4. Pasca Persalian : hysterctomi radikal dengan lifadenoktomi pangguk
7.Pencegahan kanker cervix
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang
menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah
diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu
dengan cara :
y tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
y rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
y dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
y dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
y
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 18/19
KESIMPULAN
Kamker cervix adalah proses keganasan yang berasal dari sel mulut rahim, yang penyebabnya
adalah HPV dan dipengaruhi oleh beberapa factor resiko seprti pemakaian alat kontrasepsi yang
menimbulkan gejala keputihan dan pendarahan post koitus. Kanker cervix di diagnoda melaluianamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang ( PAP-smear ) dan laboratorium yang
bertujuan untuk menentukan stadium kanker. Dan penatalaksanaannya dapat berupa operatif,
kemoterapi dan radiasi sesuai dengan stadium kanker.
5/6/2018 Laporan Tutor Obgin Trig 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-obgin-trig-3 19/19
DAFTAR PUSTAKA
1. prawirohardjo.sarwono.2008 . ilmu kandungan.jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
2.
mansjoer arif.2008. kapita selekta kedokteran. Jakarta.FK universitas Indonesia3. dll
top related