laporan pendahuluan pada pasien serosis hepatis
Post on 19-Feb-2018
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
1/25
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN SEROSIS HEPATIS
I. KONSEP DASAR TEORI
A. PENGERTIAN
Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati kronis yang tidak diketahui
penyebabnya dengan pasti. Telah diketahui bahwa penyakit ini merupakan stadium
terakhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati (Sujono H, 2002).Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai
dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. iasanya dimulai dengan
adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan
usaha regenerasi nodul. !istorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi
mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul
tersebut (Su"anne #. Smelt"er dan renda $. are, 200%).Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai
dengan adanya pembentukan jaringan disertai nodul. !imulai dengan proses peradangan,
nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. (&in
&nayah, 200').
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari struktur hepar dan
pembentukan nodules regenerate ( aluyo, 200).
Sirosis merupakan *idera parenkim dan fibrosis yang terjadi bersifat difus, meluas
keseluruh hati *idera fekal yang disertai jaringan parut ( +obbins, 200).
Sirosis adalah penyakit hati kronis yang di*irikan dengan distorsi arsitektur hati
yang normal oleh lembarlembar jaringan ikat dan nodulnodul regenerasi sel hati, yang
tidak berkaitan dengan -askulator normal ( ri*e, 200/).
!ari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sirosis hepatis adalah
penyakit hati kronik dan terjadi regenerasi noduler serta proliferasi jaringan ikat yang
difus.
B. ETIOLOGI
enyebab #hirrosis Hepatis
Se*ara morfologis, penyebab sirosis hepatis tidak dapat dipastikan. Tapi ada dua
penyebab yang dianggap paling sering menyebabkan #hirrosis hepatis adalah
%. Hepatitis -irus
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
2/25
Hepatitis -irus terutama tipe sering disebut sebagai salah satu penyebab
*hirrosis hati, apalagi setelah penemuan 1ustralian 1ntigen oleh lumberg pada
tahun %/3 dalam darah penderita dengan penyakit hati kronis , maka diduga
mempunyai peranan yang besar untuk terjadinya nekrosa sel hati sehingga terjadi
*hirrosisi. Se*ara klinik telah dikenal bahwa hepatitis -irus lebih banyak
mempunyai ke*enderungan untuk lebih menetap dan memberi gejala sisa serta
menunjukan perjalanan yang kronis, bila dibandingkan dengan hepatitis -irus 1.
Hepatitis -irus sering juga disebut sebagai salah satu penyebab dari sirosis
Hepatitis. Se*ara klinis telah dikenal bahwa hepatitis -irus lebih banyak
mempunyai ke*enderungan untuk menetap dan memberi gejala sisa serta menunjukan
perjalanan yang kronis bila dibandingkan dengan hepatitis -irus 1. enderita dengan
hepatitis aktif kronik banyak yang menjadi sirosis karena banyak menjadi kerusakanhati yang kronis. Sebagaimana kita ketahui bahwa sekitar %04 penderita hepatitis
-irus akut akan menjadi kronis. 1palagi bila pada pemeriksaan laboratorium
ditemukan Hs1g positif (1danya Hs1g bahwa penderita menularkan H5 ( 5irus
hepatitis ) ke orang lain dan menginfeksi mereka) dan menetap antigen lebih dari %0
minggu disertai tetap meningginya kadar asam empedu puasa lebih dari / bulan,
maka mempunyai prognosis kurang baik (Hadi, 2006).2. 7at hepatotoksik atau 1lkoholisme
eberapa obatobatan dan bahan kimia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
pada sel hati se*ara akut dan kronis. 8erusakan hati akut akan berakibat nekrosis atau
degenerasi lemak, sedangkan kerusakan kronis akan berupa sirosis hati. 7at
hepatotoksik yang sering disebutsebut ialah al*ohol. Sirosis hepatis oleh karena
alkoholisme sangat jarang, namun peminum yang bertahuntahun mungkin dapat
mengarah pada kerusakan parenkim hati.eberapa obat obatan dan "at kimia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
fungsi sel hati se*ara akut dan kronik. 8erusakan hati se*ara akut akan berakibat
nekrosis atau degenerasi lemak. Sedangkan kerusakan kronik akan berupa Sirosis
hepatis. emberian berma*am obat 9 obatan hepatoktoksik se*ara berulang kali dan
terus menerus. :ula 9 mula akan terjadi kerusakan setempat, kemudian terjadi
kerusakan hati yang merata, akhirnya dapat terjadi sirosis hepatitis. 7at hepatoktoksik
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
3/25
yang disebut adalah alkohol. ;fek yang nyata dari etilalkohol adalah penimbunan
lemak dalam hati (Hadi, 2006).
uisita), misalnya dijumpai pada penderita
dengan penyakit hati alkoholik. ertambahnya absorpsi dari =e, kemungkinan
menyebabkan timbulnya sirosis hati.
C. KLASIFIKASI
Se*ara klinis *hirrosis hati dibagi menjadi
%) #hirrosis hati kompensata, yang berarti belum adanya gejala klinis yang nyata
2) #hirrosis hati dekompensata yang ditandai gejalagejala dan tanda klinik yang jelas.
#hirrosis hati kompensata merupakan kelanjutan dari proses hepatitis kronik dan pada
satu tingkat tidak terlihat perbedaanya se*ara klinis, hanya dapat dibedakan melalui
biopsi hati.
Se*ara morfologi Sherrlo*k membagi #hirrosis hati bedasarkan besar ke*ilnya nodul,
yaitu
%) :akronoduler (®uler, multilobuler)
2) :ikronoduler (reguler, monolobuler)
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
4/25
agian hati yang terlibat terdiri atas ruang portal dan periportal tempat kanalikulus
biliaris dari masingmasing lobulus hati bergabung untuk membentuk saluran empedu
baru. !engan demikian akan terjadi pertumbuhan jaringan yang berlebihan terutama
terdiri atas saluran empedu yang baru dan tidak berhubungan yang dikelilingi oleh
jaringan parut.
D. PATOFISIOLOGI
&nfeksi hepatitis -iral tipe B# menimbulkan peradangan sel hati. eradangan ini
menyebabkan nekrosis meliputi daerah yang luas (hepatoseluler), terjadi kolaps lobulus
hati dan ini mema*u timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus
dan nodul sel hati, walaupun etiologinya berbeda, gambaran histologi sirosis hati sama
atau hampir sama, septa bisa dibentuk dari sel retikulum penyangga yang kolaps dan
berubah jadi parut. Caringan parut ini dapat menghubungkan daerah porta dengan sentral.
eberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai ma*am ukuran dan
ini menyebabkan distorsi per*abangan pembuluh hepatik dan gangguan aliran darah
porta, dan menimbulkan hipertensi portal. Hal demikian dapat pula terjadi pada sirosis
alkoholik tapi prosesnya lebih lama. Tahap berikutnya terjadi peradangan pada nekrosis
pada sel duktules, sinusoid, retikulo endotel, terjadi fibrinogenesis dan septa aktif.
Caringan kolagen berubah dari re-ersible menjadi ire-ersibel bila telah terbentuk septa
permanen yang aseluler pada daerah porta dan parenkim hati. $ambaran septa ini
bergantung pada etiologi sirosis. ada sirosis dengan etiologi hemokromatosis, besi
mengakibatkan fibrosis daerah periportal, pada sirosis alkoholik timbul fibrosis daerah
sentral. Sel limposit T dan makrofag menghasilkan limfokin dan monokin, mungkin
sebagai mediator timbulnya fibrinogen. :ediator ini tidak memerlukan peradangan dan
nekrosis aktif. Septal aktif ini berasal dari daerah porta menyebar ke parenkim hati.
athway
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
5/25
E. MANIFESTASI KLINIS
$ejala *hirrosis hati mirip dengan hepatitis, karena terjadi samasama di li-er yang mulai
rusak fungsinya, yaitu kelelahan, hilang nafsu makan, mualmual, badan lemah,
kehilangan berat badan, nyeri lambung dan mun*ulnya jaringan darah mirip labalaba di
kulit (spider angiomas). ada *hirrosis terjadi kerusakan hati yang terus menerus dan
terjadi regenerasi noduler serta ploriferasi jaringan ikat yang difus.
Tandatanda klinik yang dapat terjadi yaitu%) 1danya ikterus (penguningan) pada penderita *hrirosis.
Timbulnya ikterus (penguningan ) pada seseorang merupakan tanda bahwa ia sedang
menderita penyakit hati. enguningan pada kulit dan mata terjadi ketika li-er sakit
dan tidak bisa menyerap bilirubin. &kterus dapat menjadi penunjuk beratnya
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
6/25
kerusakan sel hati. &kterus terjadi sedikitnya pada /0 4 penderita selama perjalanan
penyakit2) Timbulnya asites dan edema pada penderita *hirrosis
8etika li-er kehilangan kemampuannya membuat protein albumin, air menumpuk
pada kaki (edema) dan abdomen (as*ites). =aktor utama asites adalah peningkatantekanan hidrostatik pada kapiler usus . ;dema umumnya timbul setelah timbulnya
asites sebagai akibat dari hipoalbuminemia dan resistensi garam dan air.
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
7/25
diantaranya ialah timbulnya hiperemi pada mukosa gaster dan duodenum, resistensi
yang menurun pada mukosa, dan kemungkinan lain ialah timbulnya defisiensi
makanan
') 8arsinoma Hepatoselular
8emungkinan timbulnya karsinoma pada Sirosis Hepatis terutama pada bentukpostnekrotik ialah karena adanya hiperplasi noduler yang akan berubah menjadi
adenomata multiple kemudian berubah menjadi karsinoma yang multiple3) &nfeksi
Setiap penurunan kondisi badan akan mudah kena infeksi, termasuk juga penderita
sirosis, kondisi badannya menurun. &nfeksi yang sering timbul pada penderita sirosis,
diantaranya adalah peritonitis, bron*hopneumonia, pneumonia, tb* paruparu,
glomeluronefritis kronik, pielonefritis, sistitis, perikarditis, endokarditis, erysipelas
maupun septikemi.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) emeriksaan @aboratorium
a) Drine!alam urine terdapat urobilnogen juga terdapat bilirubin bila penderita ada
ikterus. ada penderita dengan asites , maka ekskresi ?a dalam urine berkurang
( urine kurang dari ' me>Bl) menunjukkan kemungkinan telah terjadi syndrome
hepatorenal.
b) TinjaTerdapat kenaikan kadar sterkobilinogen. ada penderita dengan ikterus, ekskresi
pigmen empedu rendah. Sterkobilinogen yang tidak terserap oleh darah, di dalam
usus akan diubah menjadi sterkobilin yaitu suatu pigmen yang menyebabkan tinja
berwarna *okelat atau kehitaman.
*) !arah
iasanya dijumpai normostik normokronik anemia yang ringan, kadang 9kadang
dalam bentuk makrositer yang disebabkan kekurangan asam folik dan -itamin
%2 atau karena splenomegali. ilamana penderita pernah mengalami perdarahan
gastrointestinal maka baru akan terjadi hipokromik anemi. Cuga dijumpai likopeni
bersamaan dengan adanya trombositopeni.d) Tes =aal Hati
enderita sirosis banyak mengalami gangguan tes faal hati, lebih lagi penderita
yang sudah disertai tandatanda hipertensi portal. ada sirosis globulin menaik,
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
8/25
sedangkan albumin menurun. ada orang normal tiap hari akan diproduksi %0%/
gr albumin, pada orang dengan sirosis hanya dapat disintesa antara
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
9/25
dapat mengakibatkan timbulnya koma hepatikum. !iet yang baik dengan protein
yang *ukup perlu diperhatikan.
3) :engatasi infeksi dengan antibiotik diusahakan memakai obatobatan yang jelas
tidak hepatotoksik.
4) :empebaiki keadaan gi"i bila perlu dengan pemberian asam amino esensial berantai*abang dengan glukosa.
5) +oboransia. 5itamin *ompleks. !ilarang makan dan minum bahan yang
mengandung alkohol.
enatalaksanaan asitesis dan edema adalah
%) &stirahat dan diet rendah garam. !engan istirahat dan diet rendah garam (200300 mg
perhari), kadangkadang asitesis dan edema telah dapat diatasi. 1dakalanya harus
dibantu dengan membatasi jumlah pemasukan *airan selama 2' jam, hanya sampai %
liter atau kurang.
2) ila dengan istirahat dan diet tidak dapat diatasi, diberikan pengobatan diuretik
berupa spironolakton 30%00 mgBhari (awal) dan dapat ditingkatkan sampai
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
10/25
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
engkajian pada klien dengan *hirrosis hepatis dilakukan mulai dari pengumpulan data
yang meliputi biodata, riwayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat
kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan seharihari. Hal yang perlu dikajipada klien degan *hirrosis hepatis
1. Aktivitas dan istirahat :
kelemahan, kelelahan, terlalu lelah, letargi, penurunan massa ototBtonus.2. Sirkulasi
+iwayat $agal jantung koroner kronis, perikarditis, penyakit jantung, reumatik,
kanker (malfungsi hati menimbulkan gagal hati), !istrimia, bunyi jantung ekstra (S
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
11/25
%) &ntoleransi akti-itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat badan
2) erubahan suhu tubuh hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada sirosis
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
12/25
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Dia!"#a
K$%$&a'a(a!
R$!a!a K$%$&a'a(a!
NOC NIC Ra#i"!a*
&ntoleransi
akti-itas
berhubungan
dengan
kelelahan dan
penurunan berat
badan
Tujuan:eningkatan energi
dan partisipasi dalam
akti-itas
Kriteria Hasil:
a. :elaporkan
peningkatan kekuatan
dan kesehatan pasien.
b. :eren*anakan
akti-itas untuk
memberikan
kesempatan istirahat
yang *ukup.
*. :eningkatkan
akti-itas dan latihan
bersamaan dengan
bertambahnya
kekuatan.d. :emperlihatkan
asupan nutrien yang
adekuat dan
menghilangkan
alkohol dari diet.
a. Tawarkan diet tinggi
kalori, tinggi protein
(T8T).
b. erikan suplemen
-itamin (1,
kompleks, # dan 8)
*. :oti-asi pasien
untuk melakukan
latihan yang diselingi
istirahat
d. :oti-asi dan bantu
pasien untuk
melakukan latihan
dengan periode waktu
yang ditingkatkan
se*ara bertahap
a.:emberikan kalori bagi
tenaga dan protein
bagi proses
penyembuhan.b.:emberikan nutrien
tambahan.
*.:enghemat tenaga
pasien sambil
mendorong pasien
untuk melakukan
latihan dalam batas
toleransi pasien.
d.:emperbaiki perasaan
sehat se*ara umum
dan per*aya diri
erubahan suhu
tubuh
hipertermiaberhubungan
dengan proses
inflamasi pada
sirosis
Tujuan emeliharaan suhu
tubuh yang normal
Kriteria Hasil
a. :elaporkan suhu
tubuh yang normal dan
tidak terdapatnya
gejala menggigil atau
perspirasi.
a. #atat suhu tubuh
se*ara teratur.
b. :oti-asi asupan
*airan
*. @akukan kompres
dingin atau kantong
es untuk menurunkan
kenaikan suhu tubuh.d. erikan antibiotik
a. :emberikan dasar
untuk deteksi hati dan
e-aluasi inter-ensi.b. :emperbaiki
kehilangan *airan
akibat perspirasi serta
febris dan
meningkatkan tingkat
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
13/25
b. :emperlihatkan
asupan *airan yang
adekuat.
seperti yang
diresepkan.
e. Hindari kontak
dengan infeksi.
f. Caga agar pasiendapat beristirahat
sementara suhu
tubuhnya tinggi.
kenyamanan pasien.
*. :enurunkan panas
melalui proses
konduksi serta
e-aporasi, dan
meningkatkan tingkat
kenyaman pasien.
d. :eningkatkan
konsentrasi antibiotik
serum yang tepat
untuk mengatasi
infeksi.
e. :eminimalkan resiko
peningkatan infeksi,
suhu tubuh serta laju
metabolik.
f. :engurangi laju
metabolik.
$angguan
integritas kulit
yang
berhubungan
dengan
pembentukan
edema.
Tujuan :emperbaiki
integritas kulit dan
proteksi jaringan yang
mengalami edema.
8riteria Hasil
a. :emperlihatkan
turgor kulit yang
normal pada
ekstremitas dan
batang tubun.
b. Tidak
memperlihatkan luka
pada kulit.*. :emperlihatkan
jaringan yang normal
a. atasi natrium seperti
yang diresepkan.
b. erikan perhatian danperawatan yang
*ermat pada kulit.
*. alik dan ubah posisi
pasien dengan sering.d. Timbang berat badan
dan *atat asupan serta
haluaran *airan setiap
hari.
e. @akukan latihan
gerak se*ara pasif,
tinggikan ekstremitas
edematus.
f. @etakkan bantalan
a. :eminimalkan
pembentukan edema.
b. Caringan dan kulityang edematus
mengganggu suplai
nutrien dan sangat
rentan terhadap
tekanan serta trauma.
*. :eminimalkan
tekanan yang lama
dan meningkatkan
mobilisasi edema.
d. :emungkinkan
perkiraan status *airan
dan pemantauan
terhadap adanya
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
14/25
tanpa gejala eritema,
perubahan warna
atau peningkatan
suhu di daerah
tonjolan tulang.
d. :engubah posisi
dengan sering.
busa yang ke*il
dibawah tumit,
maleolus dan tonjolan
tulang lainnya.
retensi serta
kehilangan *airan
dengan *ara yang
paling baik.
e. :eningkatkan
mobilisasi edema.f. :elindungi tonjolan
tulang dan
meminimalkan trauma
jika dilakukan dengan
benar.
$angguan
integritas kulit
berhubungan
dengan ikterus
dan status
imunologi yang
terganggu
Tujuan: :emperbaiki
integritas kulit dan
meminimalkan iritasi kulit
Kriteria Hasil:
a. :emperlihatkan kulit
yang utuh tanpa
terlihat luka atau
infeksi.
b. :elaporkan tidak
adanya pruritus.*. :emperlihatkan
pengurangan gejala
ikterus pada kulit dan
sklera.b. :enggunakan emolien
dan menghindari
pemakaian sabun
dalam menjaga higiene
seharihari.
a. Ebser-asi dan *atat
derajat ikterus pada
kulit dan sklera.
b. @akukan perawatan
yang sering pada kulit,
mandi tanpa
menggunakan sabun
dan melakukan
masase dengan losion
pelembut (emolien).
*. Caga agar kuku pasien
selalu pendek.
a. :emberikan dasar
untuk deteksi
perubahan dan
e-aluasi inter-ensi.b. :en*egah kekeringan
kulit dan
meminimalkan
pruritus.
*. :en*egah ekskoriasi
kulit akibat garukan.
erubahan status
nutrisi, kurang
dari kebutuhan
tubuh
Tujuan erbaikan status
nutrisi
8riteria Hasil
a. :emperlihatkan
a. :oti-asi pasien
untuk makan
makanan dan
suplemen makanan.
a. :oti-asi sangat
penting bagi penderita
anoreksia dan
gangguan
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
15/25
berhubungan
dengan
anoreksia dan
gangguan
gastrointestinal.
asupan makanan yang
tinggi kalori, tinggi
protein dengan jumlah
memadai.
b. :engenali makanan
dan minuman yang
bergi"i dan
diperbolehkan dalam
diet.
*. ertambah berat
tanpa memperlihatkan
penambahan edema
dan pembentukan
asites.
d. :engenali dasar
pemikiran mengapa
pasien harus makan
sedikitsedikit tapi
sering.
e. :elaporkan
peningkatan selera
makan dan rasa sehat.
f. :enyisihkan alkohol
dari dalam diet.
g. Turut serta dalam
upaya memelihara
higiene oral sebelum
makan dan
menghadapi mual.
h. :enggunakna obat
kelainan
gastrointestinal seperti
yang diresepkan.
i. :elaporkan fungsi
b. Tawarkan makan
makanan dengan
porsi sedikit tapi
sering.
*. Hidangkan makanan
yang menimbulkan
selera dan menarik
dalam penyajiannya.
d. antang alkohol.e. elihara higiene oral
sebelum makan.f. asang i*e *ollar
untuk mengatasimual.
g. erikan obat yang
diresepkan untuk
mengatasi mual,
muntah, diare atau
konstipasi.
h. :oti-asi peningkatan
asupan *airan danlatihan jika pasien
melaporkan
konstipasi.
i. 1mati gejala yang
membuktikan adanya
perdarahan
gastrointestinal.
gastrointestinal.
b. :akanan dengan porsi
ke*il dan sering lebih
ditolerir oleh penderita
anoreksia.*.
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
16/25
gastrointestinal yang
normal dengan
defekasi yang teratur.
j. :engenali gejala
yang dapat
dilaporkan melena,
pendarahan yang
nyata.
+esiko *edera
berhubungan
dengan
hipertensi
portal,
perubahan
mekanisme
pembekuan dan
gangguan
dalam proses
detoksifikasiobat.
Tujuan engurangan
resiko *edera
8riteria Hasil
a. Tidak memperlihatkanadanya perdarahan
yang nyata dari traktus
gastrointestinal.
b. Tidak memperlihatkan
adanya kegelisahan,
rasa penuh pada
epigastrium dan
indikator lain yang
menunjukkan hemoragi
serta syok.
*. :emperlihatkan hasil
pemeriksaan yang
negatif untuk
perdarahan
tersembunyi
gastrointestinal.d. ebas dari daerah
daerah yang
mengalami ekimosis
atau pembentukan
a. 1mati setiap feses
yang dieksresikan
untuk memeriksa
warna, konsistensi dan
jumlahnya.
b. aspadai gejala
ansietas, rasa penuh
pada epigastrium,
kelemahan dan
kegelisahan.
*. eriksa setiap feses
dan muntahan untuk
mendeteksi darah
yang tersembunyi.
d. 1mati manifestasi
hemoragi ekimosis,
epitaksis, petekie dan
perdarahan gusi.e. #atat tandatanda -ital
dengan inter-al waktu
tertentu.
f. Caga agar pasien
tenang dan membatasi
akti-itasnya.
g. antu dokter dalam
a. :emungkinkan
deteksi perdarahan
dalam traktus
gastrointestinal.b. !apat menunjukkan
tandatanda dini
perdarahan dan syok.
*. :endeteksi tanda
dini yang
membuktikan adanya
perdarahan.
d. :enunjukkanperubahan pada
mekanisme
pembekuan darah.
e. :emberikan dasar
dan bukti adanya
hipo-olemia dan
syok.
f. :eminimalkan resiko
perdarahan dan
mengejan.
g. :emudahkan insersi
kateter kontraumatik
untuk mengatasi
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
17/25
hematom.
e. :emperlihatkan tanda
tanda -ital yang
normal.
f. :empertahankanistirahat dalam keadaan
tenang ketika terjadi
perdarahan aktif.
g. :engenali rasional
untuk melakukan
transfusi darah dan
tindakan guna
mengatasi perdarahan.h. :elakukan tindakan
untuk men*egah
trauma (misalnya,
menggunakan sikat
gigi yang lunak,
membuang ingus
se*ara perlahanlahan,
menghindari terbentur
serta terjatuh,
menghindari mengejan
pada saat defekasi).
i. Tidak mengalami efek
samping pemberian
obat.j. :enggunakan semua
obat seperti yang
diresepkan.k. :engenali rasional
untuk melakukan
tindakan penjagaan
memasang kateter
untuk tamponade
balon esofagus.
h. @akukan obser-asi
selama transfusi darah
dilaksanakan.i. Dkur dan *atat sifat,
waktu serta jumlah
muntahan.j. ertahankan pasien
dalam keadaan puasa
jika diperlukan.
k. erikan -itamin 8seperti yang
diresepkan.
l. !ampingi pasien
se*ara terus menerus
selama episode
perdarahan.
m. Tawarkan minuman
dingin lewat mulutketika perdarahan
teratasi (bila
diinstruksikan).
n. @akukan tindakan
untuk men*egah
trauma
o. :empertahankan
lingkungan yang
aman.
p. :endorong pasien
untuk membuang
ingus se*ara perlahan
lahan.
perdarahan dengan
segera pada pasien
yang *emas dan
melawan.
h. :emungkinkan
deteksi reaksi
transfusi (resiko ini
akan meningkat
dengan pelaksanaan
lebih dari satu kali
transfusi yang
diperlukan untukmengatasi perdarahan
aktif dari -arises
esofagus)i. :embantu
menge-aluasi taraf
perdarahan dan
kehilangan darah.
j. :engurangi resikoaspirasi isi lambung
dan meminimalkan
resiko trauma lebih
lanjut pada esofagus
dan lambung.
k. :eningkatkan
pembekuan dengan
memberikan -itamin
larut lemak yang
diperlukan untuk
mekanisme
pembekuan darah.
l. :enenangkan pasien
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
18/25
dengan menggunakan
semua obat.
>. :enyediakan sikat
gigi yang lunak dan
menghindari
penggunaan tusuk
gigi.
r. :endorong konsumsi
makanan dengan
kandungan -itamin #
yang tinggi.
s. :elakukan kompres
dingin jika diperlukan.t. :en*atat lokasi
tempat perdarahan.u. :enggunakan jarum
ke*il ketika
melakukan
penyuntikan.
-. erikan obat dengan
hatihati pantau efek
samping pemberian
obat.
yang merasa *emas
dan memungkinkan
pemantauan serta
deteksi terhadap
kebutuhan pasien
selanjutnya.m. :engurangi resiko
perdarahan lebih
lanjut dengan
meningkatkan
-asokontriksi
pembuluh darahesofagus dan
lambung.
n. :eningkatkan
keamanan pasien.
o. :engurangi resiko
trauma dan
perdarahan dengan
menghindari *edera,terjatuh, terpotong,
dll.p. :engurangi resiko
epistaksis sekunder
akibat trauma dan
penurunan
pembekuan darah.>. :en*egah trauma
pada mukosa oral
sementara higiene
oral yang baik
ditingkatkan.
r. :eningkatkan proses
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
19/25
penyembuhan
s. :engurangi
perdarahan ke dalam
jaringan dengan
meningkatkan
-asokontriksi lokal.t. :emungkinkan
deteksi tempat
perdarahan yang baru
dan pemantauan
tempat perdarahan
sebelumnya.
u. :eminimalkan
perambesan dan
kehilangan darah
akibat penyuntikan
yang berkalikali.
-. :engurangi resiko
efek samping yang
terjadi sekunder
karena
ketidakmampuan hati
yang rusak untuk
melakukan
detoksifikasi
(memetabolisasi)
obat se*ara normal.
?yeri kronis
berhubungan
dengan agen
injuri biologi
(hati yang
membesar serta
Tujuan eningkatan rasa
kenyamananKriteria Hasil
a. :empertahankan tirah
baring dan mengurangi
akti-itas ketika nyeri
a. ertahankan tirah
baring ketika pasien
mengalami gangguan
rasa nyaman pada
abdomen.
b. erikan antipasmodik
a. :engurangi kebutuhan
metabolik dan
melindungi hati.
b. :engurangi iritabilitas
traktus gastrointestinal
dan nyeri serta
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
20/25
nyeri tekan dan
asites)
terasa.
b. :enggunakan
antipasmodik dan
sedatif sesuai indikasi
dan resep yang
diberikan.*. :elaporkan
pengurangan rasa
nyeri dan gangguan
rasa nyaman pada
abdomen.d. :elaporkan rasa nyeri
dan gangguan rasa
nyaman jika terasa.
e. :engurangi asupan
natrium dan *airan
sesuai kebutuhan
hingga tingkat yang
diinstruksikan untuk
mengatasi asites.
f. :erasakan
pengurangan rasa
nyeri.g. :emperlihatkan
pengurangan rasa
nyeri.
h. :emperlihatkan
pengurangan lingkar
perut dan perubahan
berat badan yang
sesuai.
dan sedatif seperti
yang diresepkan.
*. 8urangi asupan
natrium dan *airan
jika diinstruksikan.
gangguan rasa nyaman
pada abdomen.
*. :emberikan dasar
untuk mendeteksi lebih
lanjut kemunduran
keadaan pasien dan
untuk menge-aluasi
inter-ensi.
d. :eminimalkan
pembentukan asites
lebih lanjut.
8elebihan
-olume *airan
berhubungan
Tujuan emulihan kepada
-olume *airan yang normal
8riteria Hasil
a. atasi asupan natrium
dan *airan jika
diinstruksikan.
a. :eminimalkan
pembentukan asites
dan edema.
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
21/25
dengan asites
dan
pembentukan
edema.
a. :engikuti diet rendah
natrium dan
pembatasan *airan
seperti yang
diinstruksikan.
b. :enggunakan diuretik,
suplemen kalium dan
protein sesuai indikasi
tanpa mengalami efek
samping.
*. :emperlihatkan
peningkatan haluaran
urine.d. :emperlihatkan
penge*ilan lingkar
perut.
e. :engidentifikasi
rasional pembatasan
natrium dan *airan.
b. erikan diuretik,
suplemen kalium dan
protein seperti yang
dipreskripsikan.
*. #atat asupan dan
haluaran *airan.d. Dkur dan *atat lingkar
perut setiap hari.
e. Celaskan rasional
pembatasan natrium
dan *airan.
b. :eningkatkan ekskresi
*airan lewat ginjal dan
mempertahankan
keseimbangan *airan
serta elektrolit yang
normal.*. :enilai efekti-itas
terapi dan ke*ukupan
asupan *airan.
d. :emantau perubahan
pada pembentukan
asites dan
penumpukan *airan.e. :eningkatkan
pemahaman dan
kerjasama pasien
dalam menjalani dan
melaksanakan
pembatasan *airan.
erubahan
proses berpikir
berhubungan
dengan
kemunduran
fungsi hati dan
peningkatan
kadar amonia.
Tujuan erbaikan status
mental
8riteria Hasil
a. :emperlihatkan
perbaikan status
mental.b. :emperlihatkan
kadar amonia
serum dalam batas
batas yang normal
*. :emiliki orientasi
terhadap waktu,
tempat dan orang.
a. atasi protein
makanan seperti yang
diresepkan.
b. erikan makanan
sumber karbohidrat
dalam porsi ke*il tapi
sering.
*. erikan perlindungan
terhadap infeksi.d. ertahankan
lingkungan agar tetap
hangat dan bebas dari
angin.
e. asang bantalan pada
a. :engurangi sumber
amonia (makanan
sumber protein).
b. :eningkatkan asupan
karbohidrat yang
adekuat untuk
memenuhi kebutuhan
energi dan
FmempertahankanG
protein terhadap
proses peme*ahannya
untuk menghasilkan
tenaga.
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
22/25
d. :elaporkan pola
tidur yang normal.
e. :enunjukkan
perhatian terhadap
kejadian dan
akti-itas di
lingkungannya.
f. :emperlihatkan
rentang perhatian
yang normal.
g. :engikuti dan turut
serta dalam
per*akapan se*ara
tepat.
h. :elaporkan
kontinensia fekal
dan urin.
i. Tidak mengalami
kejang.
penghalang di
samping tempat tidur.
f. atasi pengunjung.
g. @akukan pengawasan
keperawatan yang*ermat untuk
memastikan
keamanan pasien.
h. Hindari pemakaian
preparat opiat dan
barbiturat.i. angunkan dengan
inter-al.
*. :emperke*il resiko
terjadinya peningkatan
kebutuhan metabolik
lebih lanjut.
d. :eminimalkan gejala
menggigil karena akan
meningkatkan
kebutuhan metabolik.
e. :emberikan
perlindungan kepada
pasien jika terjadi
koma hepatik dan
serangan kejang.f. :eminimalkan
akti-itas pasien dan
kebutuhan
metaboliknya.
g. :elakukan
pemantauan ketat
terhadap gejala yang
baru terjadi dan
meminimalkan trauma
pada pasien yang
mengalami gejala
konfusi.h. :en*egah
penyamaran gejala
koma hepatik dan
men*egah o-erdosis
obat yang terjadi
sekunder akibat
penurunan
kemampuan hati yang
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
23/25
rusak untuk
memetabolisme
preparat narkotik dan
barbiturat.
i. :emberikan stimulasi
kepada pasien dan
kesempatan untuk
mengamati tingkat
kesadaran pasien.
ola napas yang
tidak efektif
berhubungan
dengan asites
dan restriksi
pengembangan
toraks akibat
aistes, distensi
abdomen serta
adanya *airan
dalam rongga
toraks
Tujuan: erbaikan status
pernapasan
KriteriaHasil:
a. :engalami perbaikan
status pernapasan.
b. :elaporkan
pengurangan gejala
sesak napas.
*. :elaporkan
peningkatan tenaga dan
rasa sehat.
d. :emperlihatkanfrekuensi respirasi
yang normal (%2
%6Bmenit) tanpa
terdengarnya suara
pernapasan tambahan.
e. :emperlihatkan
pengembangan toraks
yang penuh tanpa
gejala pernapasan
dangkal.
f. :emperlihatkan gas
darah yang normal.
g. Tidak mengalami
a. Tinggalkan bagian
kepala tempat tidur.
b. Hemat tenaga pasien.
*. Dbah posisi denganinter-al.
d. antu pasien dalam
menjalani
parasentesis atau
torakosentesis.e. erikan dukungan
dan pertahankan
posisi selamamenjalani prosedur.
f. :en*atat jumlah dan
sifat *airan yang
diaspirasi.g. :elakukan obser-asi
terhadap bukti
terjadinya batuk,
peningkatan dispnu
atau frekuensi denyut
nadi.
b. :engurangi tekanan
abdominal pada
diafragma dan
memungkinkan
pengembangan toraks
dan ekspansi paru yang
maksimal.
*. :engurangi kebutuhan
metabolik dan oksigen
pasien.d. :eningkatkan ekspansi
(pengembangan) dan
oksigenasi pada semua
bagian paru).
e. arasentesis dan
torakosentesis (yang
dilakukan untuk
mengeluarkan *airan
dari rongga toraks)
merupakan tindakan
yang menakutkan bagi
pasien. antu pasien
agar bekerja sama
dalam menjalani
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
24/25
gejala konfusi atau
sianosis.
prosedur ini dengan
meminimalkan resiko
dan gangguan rasa
nyaman
f. :enghasilkan *atatan
tentang *airan yang
dikeluarkan dan
indikasi keterbatasan
pengembangan paru
oleh *airan.
g. :enunjukkan iritasi
rongga pleura dan
bukti adanya gangguan
fungsi respirasi oleh
pneumotoraks atau
hemotoraks
(penumpukan udara
atau darah dalam
rongga pleura).
DAFTAR PUSTAKA
-
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Pada Pasien Serosis Hepatis
25/25
Coane #. :*. #loskey, $loria :. ule*hek, 200/, Nursing Interventions Classii!ation "NIC#$ :osby
Iearook, St. @ouis
8un*ara, H.I, dkk, 2002,%uku Ajar Kepera&atan 'edikal(%edah %runner ) Suddarth$ ;$#, Cakarta
:arion Cohnson, dkk, 2000,Nursing *ut!ome Classii!ations "N*C#$ :osby Iearook, St. @ouis
:arjory $ordon, dkk, 200%,Nursing +iagnoses: +einition ) Classii!ation ,--.(,--,$ ?1?!1
Smelt"er, Su"anne # dan renda $. are. (200%). 8eperawatan medikal bedah 2. (;d 6). Cakarta
enerbit uku 8edokteran (;$#).
Soeparman. (200').Ilmu /enyakit +alam$ alai enerbit =8D&, Cakarta.
top related