laporan belajar klinik
Post on 14-Apr-2018
287 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 1/91
LAPORAN
PRAKTEK BELAJAR KLINIK
BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
PROPINSI RIAU
DISUSUN OLEH :
1) DESI MAYA SARI
2) DESI SUSANTI
3) DEWI PRATIKA BINTARI
4) ELISA
5) ERINE FEBRIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUSAN (SMK)
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
YAYASAN ABDURRAB
PEKANBARU
T.A. 2009 / 2010
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 2/91
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktek Klinik (PBK)
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
BAB II SEJARAH BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
2.1 Sejarah Singkat Balai Laboratorium Kesehatan
2.2 Visi dan Misi Balai laboratorium Kesehatan2.3 Sarana dan Prasarana
2.4 Kegiatan Laboratorium Kesehatan
2.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Laboratorium Kesehatan
BAB III STRUKTUR ORGANISASI LAB. PENGUJI BLK PROVINSI
RIAU
BAB IV URAIAN KHUSUS
3.1 Pemeriksan Laboratorium3.1.1 Pemeriksaan kimia klinik
a) Pemeriksaan HDL - Cholesterol
b) Pemeriksaam LDL – Cholesterol
c) Pemeriksaan glukosa darah
d) Pemeriksaan Cholesterol darah
e) Pemeriksaan bilirubin total
f) Pemeriksaan bilirubin direct
g) Pemeriksaan SGPT
h) Pemeriksaan SGOT
i) Pemeriksaan Calsium
j) Pemeriksaan total protein
k) Pemeriksaan Alkali Phospate
3.1.2 Pemeriksaan hematologi
a) Pemeriksaan darah hematologi
1. Pemeriksaan LED
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 3/91
2. Pemeriksaan DIF COUNT
3. Pemeriksaan golongan darah
4. Pemeriksaan hematologi dengan menggunakan alat micros
60
b) Pemeriksaan urine hematologi
1. Pemeriksaan sediment
2. Pemeriksaan urin pada alat Uriscan
3.1.3 Pemeriksaan Bakteriologi
a) Pemeriksaan preparat jadi BTA
b) Pemeriksaan BTA
c) Mengamati bentuk Diplococcus
d) Mengamati bentuk lepra
e) Pemeriksaan BTA Morbus Hansen ( lepra )
f) Pemeriksaan Mikrokopis Secret Vagina
g) Pemeriksaan Mikrokopis Candida
h) Pemeriksaan MIkrokopis Secret Uretra
3.1.4 Pemeriksaan Imunoserologi
a) Pemeriksaan HBs Ag
b) Pemeriksaan HBSAb
c) Pemeriksaan Asto ( Anti Streptolisin O )
d) Pemeriksaan RF ( Reumatik factor )
e) Pemeriksaan Reaktiv Protein ( CRP )
f) Pemeriksaan Widal
g) Pemeriksaan VDRL
h) Pemeriksaan HIV
i) Pemeriksaan TPHA
3.1.5 Pemeriksaan Parasitologi
a) Pemeriksaan Malaria
b) Pemeriksaan Feces
3.1.6 Pembuatan Media dan Reagensia
a) Pengenalan alat dan media
b) Pembuatan media laktosa broth
c) Pembuatan media SIM ( Sulfur Indol Motility )
d) Pembuatan media TSA ( Tryptic Soy Agar )
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 4/91
e) Pembuatan media BGLB
f) Pembuatan media MH ( Muler Hinton Agar )
g) Pembuatan media MC agar
3.1.7 Kimia lingkungan air
a) Pemeriksaan Nitrat ( NO3 )
b) Pemeriksaan Cianida
c) Pemeriksaan COD ( Chemical Oxygen Demand )
d) Pemeriksaan Chlorida
e) Pemeriksaan Pospat
f) Pemeriksaan Nitrit ( NO2 )
g) Pemeriksaan Phenol
h) Penetapan Zat Padat Terlarut Total
i) Preparasi Logam Berat
j) Pemeriksaan Minyak Lemak Metode Gravimetri
k) Pembuatan larutan standar Cu
l) Penetapan Fluorida
3.1.8 Pengambilan Sampel
a) Pengambilan Darah Vena
b) Pengambilan darah kapiler
c) Diff count
d) Pembuatan sediaan tebal dan tipis
e) masa pendarahan
f) Waktu pembekuan (Clotting Time )
g) Masa pembendungan ( Rumpel leede )
h) Sampling urine
i) Smpling sputum
j) Samplingsampel pus
k) Sampling kerokan kulit dan kuku
l) Sampling Reiz Serum
m) Sampling Secret
n) Pengambilan sampel feces
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 5/91
BAB V LAMPIRAN
BAB VI PENUTUP
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 6/91
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek belajar klinik (PBK) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan guna
mempelajari prosedur – prosedur analisa untuk membantu menegakan diagnosa yang
berhubungan dengan pemeriksaan laboraturium kesehatan dimana ada sangkut pautnya
dengan reaaksi kimia, serum dan bahan objek lainnya.
Adapun guna PBK ini bagi kami adalah kami dapat mengetahui secara langsung tugas –
tugas analis yang bekerja dilaboraturium dan mengetahui instrument serta regensia juga cara
kerja yang efektif, tepat dan cepat. Ini merupakan masukan dan modal yang sangat berharga
bagi kami dimasa datang.
1.1 Tujuan Praktek Belajar Klinik (PBK)
a. Memantapkan keterampilan siswa siswi yang diperoleh dari yang dilakukan
disekolah.
b. Memantapkan tanggung jawab siswa siswi dalam melaksanakan tugas.
c. Memperluas pandangan siswa siswi terhadap jenis kerja dibidang kesehatan
dengan segala penyelesaian.
d. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan program penyerapan teknologi
baru.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
a. Sebagai bahan masukan untuk menambah dan memperluas pengetahuan dibidanglaboraturium.
b. Pemantapan keterampilan siswa siswi yang diperoleh praktek sekolah.
c. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab siswa siswi dalam melaksanakan
tugas.
d. Memperluas pandangan siswa siswi terhadap jenis kerja dibidang kesehatan
khususnya dilaboraturium dengan segala persyaratan.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 7/91
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat Balai Laboratorium Kesehatan
Balai Laboratorium Kesehatan Pekanbaru didirikan pada tahun 1976,pada saat itu Kegiatan
nya masih bergabung dengan rumah sakit umum propinsi (RSUP).Kepala Balai
Laboratorium yang pertama adalah Dr.Ps.palawi,SKM yang juga sebagai pimpinan Rumah
Sakit Umum Propinsi (RSUP).Karena beliau meninggal dunia Kemudian pada bulan
agustus 1977 diganti oleh Dr.Bagus mulyadi.Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 142/Menkes /SK/78 tahun 1978 tentang susunan organisasi dan
tata kerja balai Laboratorium Kesehatan Pekanbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
bidang Pelayanan Kesehatan dan lingkungan Departement Kesehatan RI yang berada dan
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Balai Laboratorium Kesehatan Departemant
Kesehatan RI.
Kemudian sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Idonesia Nomor :
783/Menkes /SK/XI/86 tahun 1986 yang berbunyi :”Balai Laboratorium Kesehatan adalah
Unit Pelaksana Teknis di bidang Laboratorium yang berada dan bertanggung jawab kepada
Pusat Laboratorium Kesehatan RI.”
Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
02011/yankes/Kepeg/SK/1982 tanggal 11 maret 1982 mengangkat Dr.Ny.Utju Soejoga
sebagai kepala Balai Laboratorium Pekanbararu sampai dengan tahun 1989,Kemudiandengan surat Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor :KP.04.04.1.5011875
tanggal 29 juli 1989 mengangkat Dr.Singgih Atmosutarjo sebagai Kepala Balai Kesehatan
Pekanbaru sampai dengan 31 agustus 2002,kemudian kepala Laboratorium Kesehatan di
jabat oleh Dra.Yulwiriati Moesa ,Apt ,Msi Berdasarkan surat Keputusan Gubernur Riau
Nomor :KPTS.508/X/2002 tanggal 7 oktober 2002. Sesuai dengan surat edaran
bersama Direktorat
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 8/91
Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Pemerintah Umum Daerah Nomor : SE-
186/A/2002 dan Nomor :911/2189/PUMDA,bahwa dari 26 Balai Laboratorium
Kesehatan(diantaranya balai laboratorium kesehatan pekanbaru).di serahkan ke daerah dan 4
Balai Laboratorium Kesehatan Menjadi Rujukan Regional berada di bawah Pusat. Persatuan
Daerah No. 18 tahun 2001 tentang Pembentukan susunan organisasi dan tata kerja dinas
kesehatan,dimana Balai Laboratorium Kesehatan merupakan unitPelaksana teknis dinas
kesehatan propinsi riau yang diserahkan wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan
sebagian tugas kesehatan.
2.2 Visi dan Misi Balai laboratorium Kesehatan
A. Visi
Menjadi pusat rujukan dan pelayanan laboratorium prima,dengan
kualitasbertarap internasional menuju kemandirian masyarakat riau
untuk hidup sehat pada tahun 2008.
B. Misi
1.Meningkatkan mutu prasarana,sarana,pemeeriksaan dan sumber
Daya manusia sesuai standar pelayanan laboratorium kesehatan.
2.Meningkatkan secara optimal pelaksanaan rujukan dalam sistem
Jaringan laboratorium kesehatan.
3.Mendorong kemandirian layanan laboratorium kesehatan oleh
Daerah dan masyarakat.
4.Menjadi laboratorium yang terakreditasi berdasarkan ISO/IEC
2.3 Sarana dan Prasarana
- luas lahan : 2.650m2
- luas bangunan : 794m2
1. Fungsi administrasi
a. Ruang pimpinan
b. Ruang rapat
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 9/91
c. Ruang tata usaha
d. Ruang tunggu
e. Ruang pengambilan spesimen
f. Loket pendaftaran,penerimaan specimen dan pengambilan hasil
g. Loket pembayaran
h. Ruang perpustakaan
i. Ruang pengelolaan data
a. Fungsi Teknis
f. Ruang pengolahan specimen
g. Ruang hematologi
h. Ruang kimia klinik
i. Ruang mitrobiologi
j. Ruang Imunologi
k. Ruang toksikologi
L. Ruang kimia lingkungan
b. Fungsi Penunjang I Tertutup
a. Ruang pelatihan
b. Ruang media
c. Ruang reagen
d. Ruang cuci
e. Ruang inkubator
f. Gudang media dan reagen
g. Gudang arsip
h. Kamar mandi
c. Fungsi Penunjang II Diluar Halaman
a. Waste Water treatment
b. Penampung air
c.Ruang kantin
d.Garasi mobil dan pos penjagaan
2.4 Kegiatan Laboratorium Kesehatan
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 10/91
2. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium
Kegiatan pelayanan di balai labKes dapat di golongkan sebagai
Berikut:
1. Bidang bakteriologi
a. Bidang imunologi
b. Bidang parasitologi
c. Bidang kimia klinik
d. Bidang henatologi
e. Bidang pengambilan specimen
f. Bidang kimia lingkungan
3. Pelaksanaan Quality control
Balai Labratorium kesehatan Pada tahun anggaran 2002 telah mengikuti Quality
control/PNPKLK yaitu di bidang :
1. Bidang Mikrobiologi
2. Bidang imunologi
3. Bidang Patologi Klinik
4. kerjasama (Lintas program dan lintas sektoral)
i. Kerjasama untuk menunjang program pendidikan di
lingkungan kesehatan yaitu berupa bimbingan dan fasilitas
praktikum bagi mahasiswa /mahasiswi Universitas
Riau,Universitas Islam Riau,AKPER PayungNegeri,AKPER
Muhammadiyah, AKBID, ANAPARMA dan siswa/siswi
SMAK.
ii. Bekerja sama dengan dinas kesehatan kota pekanbaru
terutama untuk Kejadian Luar Biasa(KLB
iii. Bekerja sama dengan Bapedal Daerah dan Bapedal Wilayah.
2.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Laboratorium Kesehatan
2.5.1 Tugas Pokok
Menyelenggarakan urusan, pekerjaan dan kegiatan pemeriksaan
Laboratorium yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan lingkungan .
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 11/91
I.Fungsi Laboratorium Kesehatan
a. Fungsi pelayanan
Melakukan Pelayanan Langsung Kepada Masyarakat di Bidang :
b. Laboratorium Kimia Klinik
c. Laboratorium Hematologi dan Urinalisa
d. Laboratorium Imunoserologi
e. Laboratorium Bakteriologi
f. Laboratorium Parasitologi
g. Laboratorium Lingkungan dan Teksikologi
b. Fungsi Rujukan
a. Membina laboratorium Pemerintah maupun Swasta di Propinsi Riau
b. Rujukan Pemeriksaan :
i. Rujukan Pemeriksaan HIV untuk propinsi Riau dan
Kepulauan Riau
ii. Rujukan dan cross check pemeriksaan TB untuk
propinsi Riau dan Kepulauan Riau
iii. Rujukan dan cross check pemeriksaan
Malaria,Filaria.DBD,Diphteri,Telur Cacing
dll.
c. Rujukan Pemeriksaan Afian Influenza dengan alat PCR.
d. Rujukan Pemeriksaan HLB makanan dan minuman dan specimen
manusia.
e. Rujukan Pemeriksaan Narkoba dengan metoda konfirmasi alat
TCL dan GC..
f. Rujukan Pemeriksaan kualitas air.
g. Rujukan Pemeriksaan kualitas udara.
a. Pemeriksaan Food Security untuk makanan Presiden dan Wakil
Presiden.
b. Rujukan Teknologi:
1. Menjadi tempat pelatihan tenaga Dokter
PTT,Bidan dan Analis yang berjaitan
dengan program kesehatan
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 12/91
2. Menjadi tempat penelitian mahasiswa
S1,S2,dan S3
A.Kaidah Sumber Daya Manusia
Tata letak Laboratorium
Balai Laboratorium Kesehatan Teerletak di Jalan Mustika No.3 A
Pekanbaru yang berada dalam lingkungan Komplek Ruma sakit Umum Daerah (RSUD)
dengan luas tanah 1.822m2 dan luas bangunan Gedung Kantor 744m2.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 13/91
PPS
Lingkungan
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
LAB.PENGUJI
BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROPINSI RIAU
Manajer Puncak
Kepala BIK
Manajer Puncak
Kepala BIK
Manajer Puncak
Kepala BIK
Dep.M teknik
Bid. klinis
Penyelia
Analisis
Manajer
Administrasi
Tata Usaha
Adminisstrasi lab
& pengolahan
sample
Dep.Manajer
Teknik Manajer teknik kasi
laboratorium
Penyelia
Lingkungan
Analisis
Penyelia
PPS
Lingkungan
Penyelia
imun
Penyelia
bakteri
Penelia
klinik
Analisis Analisis Analisis
Analisis Analisis Analisis
Penyelia
media
reagensia
Penyelia
rarasa STRUK TURR
ORGANISASILAB.
PENGUJI
BALAILABORATORIUM KES
PROVINSI RIAU
P.PPS
klinik
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 14/91
BAB 1V
URAIAN KHUSUS
3.1PEMERIKSAAN LABORATORIUM
3.1.1 PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
a.PEMERIKSAAN HDL - CHOLESTROL
Hari / tanggal : Senin , 5 Otober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar HDL seseorang
Prinsip : Bahan uji + reagen,campur homogenkan sempurna
diinkubasi pada suhu ruangan. Baca pada pajang
gelombang. Tampil hasil konsentrasi pada layar
monitor.
Metode : Enzymatic endpoint
Alat :
• Tabung reaksi
• Mikro pipet + pintip
• Photometer micro lab. 200
• Rak tabung reaksi
Bahan : serum
Reagen :
:
1. Isi tabung reaksi pertama dengan 500 ul reagen HDL
2. Pada tabung tersebut +200 ul serum
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 15/91
3. Inkubasi selama 10 menit, centrifuge selama 10 menit, ambil supernatant 100 ul
masukkan kedalam tabung yang berisi reagen cholesterol, tabung ke 3 ( sampel),
tabung ke 2 (blanko) hanya berisi reagen.
4. Inkubasi selama 10 -20 menit, baca hasil pada photometer
Nilai normal : > 35 mg/dl
Hasil :
• Sampel I : 48 mg/dl
• Sampel II : 46 mg/dl
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan kadar HDL
seseorang normal
b. PEMERIKSAAN LDL – KHOLESTEROL
Hari/tanggal : Senin,05 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar lemak didalam tubuh
Metode : Perhitungan
Prinsip : Bahan uji + reagen,campur homogenkan sempurna diinkubasi
pada suhu ruangan slama 5 menit pada suhu 37ºC dan baca
pada spektrofotometer (Micro lab) pada panjang gelombangtampil hasil konsentrasi pada layar monitor.
Alat – alat :
Tabung reaksi dan rak tabungnya
Mikropipet
Pintip
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 16/91
Spektrofotometer ( Micro lab 200 )
Bahan : Serum
Reagen : Reagen 1 dan reagen 2 LDL
Prosedur kerja : ( Monoreagen 1 : 4 )
Blanko Sampel
Reagen 500 ul 500 ul
Sampel - 5 ul
Campur / homogenkan dan inkubasi pada suhu kamar 37ºC slama 5 menit dan baca pada
spektrofotometer ( Micro lab 200 ).
Nilai normal : 130 mg/dlKonsentrasi standar : 112 mg/dl
Perhitungan : CHO – ( Trig/5 + HDL )
Hasil : 128 mg/dl
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar pemeriksaan LDL –
CHO seseorang normal.
c. PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
Hari / tanggal : Selasa, 06 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar glukosa darah seseorang
Prinsip : Penentuan dari glukosa setelah enzimatis oksidase oleh
glukosa oksidasi. Indikator kolorimetri adalah quinoneimine
menghasilkan dari 4 – aminoantipiryne dan phenol oleh
hydrogen peroksida dibawah tindakan katalitik dari peroksidase
( reaksi trinder's ).
Metode : Enzimatis end point ( IKM / 5.4.22 / LKL – PR )
Alat – alat :
Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
Mikropipet
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 17/91
Pintip
Spektrofotometer ( Micro lab 200 )
Bahan : Serum
Reagen :
Reagen glukosa
Reagen standar
Prosedur kerja :
Blanko Standar Sampel
Reagen 1000 µL 1000µL 1000µL
Standar - 10µL -
Sampel - - 10µL
Campur dan inkubasi selama 20 menit pada suhu 15 – 25 ºC atau 10 menit pada suhu 37 ºC.
Nilai normal :
Glukosa nunchter ( puasa ) : 70 – 115 mg/dl
Glukosa 2 jam pp ( 120 menit ) : ≤ 200 mg/dl
Glukosa sewaktu : ≤ 200 mg/dl
Konsentrasi standar : 100 mg/dl
Hasil : 79 mg/dl
Patologi : Diabetes militus
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar glukosa darah
normal.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 18/91
d. PEMERIKSAAN CHOLESTEROL DARAH
Hari / tanggal : Selasa, 06 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahuikadar Cholesterol didalam darah
Metode : Enzimatik end point
Prinsip : Penentuan Cholesterol setelah enzimatik hidrolisis dan
oksidasi. Indicator kolorimetri adalah quinoneimine
menghasilkan 4 – aminoantipiryne dan phenol oleh hydrogen
peroksidase dibawah tindakan dari peroksidasi.
Alat – alat :
o Tabung reaksi dan rak tabung
o Mikropipet dan pintip
o Spektrofotometer
Bahan : Serum
Reagen :
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 19/91
o Reagen Cholesterol
o Reagen standar
Prosedur kerja :
Blanko Standar SampelReagen 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Standar - 10 ul -
Sampel - - 10 ul
Campur dan inkubasi selama 20 menit pada suhu 20 – 25 º C dan 10 menit pada suhu 37 º C.
Baca pada spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.
Nilai normal : < 200 mg/dl
Hasil : 122 mg/dl
Patologi :o Obtruksi Ikhterus
o Gangguan Fungsi Hati
o Jantung Koroner
Kesimpulan : Dari praktihkum diatas, didapatkan kadar Cholesterol normal.
e. PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL
Hari / tanggal : Selasa, 06 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar bilirubin didalam tubuh
Metode : Jendrassik Grof
Alat – alat :
Tabung reaksi dan rak tabung
Mikropipet 200 ul, 1000 ul, 50 ul
Pintip
Spektrofotometer / Micro lab 200
Bahan : Serum
Reagen : Reagen 1, reagen 2, reagen 3, reagen 4 bilirubin total
Prosedur kerja :
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 20/91
Sampel Blanko Sampel
Reagen 1 200 ul 200 ul
Reagen 2 - 50 ul
Reagen 3 1000 ul 1000 ul
Saampel 200 ul 200 ul
Diamkan selama 10 menit dan ditambahkan reagen 4
Reagen 4 1000 ul 1000 ul
Campur, dan inkubasi selama 5 menit dan baca pada spektrofotometer pada panjang
gelombang 578 nm.
Nilai normal : 0,1 – 1,2 mg/dl
Patologi : Gangguan fungsi hati, ikhterus
Hasil : 0,5 mg/dl
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar bilirubin total
normal.
f. PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIRECT
Hari / tanggal : Selasa, 06 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar bilirubin direct didalam tubuh
Metode : Jendrassik Grof
Alat – alat :
Tabung reaksi dan rak tabung
Mikropipet 2000 ul, 200 ul, 50 ul
Pintip
Spektrofotometer / Micro lab 200
Bahan : Serum
Reagen : Reagen 1, reagen 2 bilirubin direct, Nacl Solution
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 21/91
Prosedur kerja :
Smpel Blanko Sampel
Reagen 2 - 50 ul
Reagen1 200 ul 200 ul
Nacl Solution 2000 ul 2000 ul
Sampel 200 ul 200 ul
Campur, dan inkubasi selama 5 menit dan baca pada spektrofotometer (λ 550 – 580) / Micro
lab 200.
Nilai normal : ≤ 0,2 mg/dlPatologi : Gangguan fungsi hati
Hasil : 0,5 mg/dl
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar bilirubin direct diatas
normal.
g. PEMERIKSAAN SGPT / ALT /ALT ( GPT )
Hari / tanggal : Rabu, 07 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahi kadar SGPT didalam tubuh
Metode : Enzimatic kinetic
Alat – alat :
Tabung reaksi dan rak tabung
Mikropipet 100 ul, dan 1000 ul
Pintip
Spektrofotometer / Micro lab 200
Bahan : Serum
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 22/91
Reagen : Reagen 1 dan reagen 2 SGPT( Monoreagen 4 : 1 )
Prosedur kerja :
Sampel 100 ul
Monoreagen 1000 ul
Inkubasi selama 1 menit, dan baca pada spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.
Nilai normal :
Laki – laki : < 41 U/I
Perempuan : < 31 U/I
Patologi : Kelainan fungsi hati
Hasil : 22 u/i
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar SGPT normal.
h. PEMERIKSAAN SGOT / AST / ( GOT )
Hari / tanggal : Rabu, 07 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar SGOT didalam tubuh
Metode : Enzimatic kinetic
Alat – alat :
Tabung reaksi dan rak tabung
Miropipet 100 ul, 1000 ul
Pintip
Spektrofotometer / Micro lab 200
Bahan : Serum
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 23/91
Reagen : Reagen 1 dan reagen 2 SGOT ( Monoreagen 4 : 1 )
Prosedur kerja :
Sampel 100 ul
Reagen 1000 ul
Inkubasi selama1 menit dan baca pada spektrofotometer panjang gelombang 546 nm.
Nilai normal :
Laki – laki : < 35 U/I
Perempuan : <31 U/I
Patologi : Kelainan fungsi hati
Hasil : 23 U/I
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar SGOT normal.
i. PEMERIKSAAN CALSIUM
Hari / tanggal : Rabu, 07 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar Calsium didalam tubuh.
Metode : Cresol pthatein C
Prinsip : Cresol phthalein complexcone dengan ion Ca didalam medium
alkali dari warna merah - ungu interferensi oleh Mg adalah
meniadakan penjumlahan dari 8 – hydroxyl – quinoine.
Alat – alat :
Tabung reaksi
Mikropipet dan pintip
Spektrofotometeter ( Micro lab 200 )
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 24/91
Bahan : Serum
Reagen :
Reagen Calsium dan reagen standar
Prosedur kerja :
Blanko Standar Sampel
Reagen 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Inkubasi selama 5 – 30 menit atau 10 menit. Dan baca pada spektrofotometer.
Nilai normal : 8,1 – 10,4 mg/dl
Konsentrasi standar : 10 mg/dl
Hasil : 5,1 mg/dl
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar Ca didalam tubuh
dibawah normal.
j.PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN
Hari / tanggal : Rabu, 07 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar total protein didalam tubuh dan
untuk tes fungsi hati.
Metode : Tes photometric biuret
Prinsip : Protein bersama dengan ion copper dari warna ungu – biru
kompleks didalam alkali solution. Absorban dari warna adalah
sebanding untuk konsentrasi.
Alat – alat :
Tabung reaksi dan rak tabung
Miropipet dan pintip
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 25/91
Spektrofotometer
Bahan : Serum
Reagen : Reagen total protein dan reagen standar
Prosedur kerja :
Blanko Standar Sampel
Reagen 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Inkubasi slama 5 menit dan baca pada spektrofotometer dan hasilnya akan tampak dilayar
monitor.
Nilai normal :
Protein total
3 tahun keatas : 6,6 - 8,7 g/dl
< 3 tahun : 6,6 – 8,7 g/dl
Albumin : 3,8 – 5,1 g/dl
Globulin : 1,3 – 3,7g/dl
Hasil : 14,7 g/dl
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan kadar protein total diatas
normal.
k.PEMERIKSAAN ALKALI PHOSPHATE
Hari / tanggal : Rabu, 07 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui kadar alkali phosphate didalam tubuh dan
untuk tes fungsi hati.
Metode` : Enzimatic Kinetic Biuret
Prinsip : P – Nitrophenylphosphate + H2O ALP Phosphate + P –
Nitrophenol.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 26/91
Alat – alat :
Tabung reaksi
Miropipet dan pintip
Spektrofotometer
Bahan : Serum
Reagen : Reagen alkali phosphate (Monoreagen 4 : 1 )
Prosedur kerja :
Sampel 20 ul
Monoreagen 1000 ul
Inkubasi selama 1 menit dan baca pada spektrofotometer.
Nilai normal : ≤ 256 U/I
Hasil : 117 U/I
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan kadar alkali phosphate
normal.
3.1.2 PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
1) Pemeriksaan darah hematologi
1. PEMERIKSAAN LED
Hari/tanggal : Kamis, 08 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui tingginya lapisan plasma yang
Terbentuk / untuk mengetahui kecepatan pengendapan eritrosit.
Prinsip : Darah + antikoagulan Na. Citrat 3,8 % kemudian dimasukan
kedalam Pipet westergren, dan biarkan sikap vertikal diraknya
selama 1 jam dan baca tinggi lapisan plasma yang terbentuk.
Alat :
• Pipet westegreen
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 27/91
• Rak westegreen
• Spuit
Bahan : Darah Vena
Reagen : Antikoagulan Na.Citrat 3,8%
Cara Kerja :
1. Ambil 1,6 ml darah vena dan tambahkan dengan 0,4 ml Na.Citrat
3,8%,Homogenkan.
2. Masukan kedalam pipet weatergren, pada posisi horizontal sampai tanda batas
angka nol.
3. Tutup ujung pipet dengan jari
4. Biarkan sikap vertical diraknya selama 1 jam5. Bacalah tingginya lapisan plasma yang terbentuk.
Nilai normal : Laki-laki = 0 - 10 mm/jam
Perempuan = 0 - 15 mm/jam
Hasil :
• ( perempuan ) 20 mm / jam
Kesimpulan : Dari, praktikum diatas didapatkan nilai LED 20 mm /jam.
2. PENGENALAN JENIS LEUKOSIT
Hari/tanggal : Kamis, 08 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui persentase sel-sel leukosit
Pada sediaan apus darah tepi.
Metode : Giemsa.
Prinsip : Setetes darah dipaparakan diatas objek glass lalu
Lalu dipulas / dicat dan diperiksa dibawah
Mikroskop.
Alat : - Mikroskop - Jembatan Pewarnaan
- Objek glass
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 28/91
- Pipet tetes
Bahan : Darah Vena.
Reagen : - Metanol
- Giemsa stok + Buffer pH 7,2.
1 : 9
Cara Kerja :
1) Buat sediaan apus, keringkan. Dan beri label pada bagian
yang tebal
2) Fixasi dengan methanol selama 5 menit, biarakn kering.
3) Warnai dengan giemsa yang sudah diencerkan ( 1 cc
giemsa : 9 cc buffer PH 7,2 )
4) Biarkan selama 25 – 30 menit.
5) Keringkan pada posisi vertikal
6) Priksa dibawah mikroskop lensa 100 X dengan imersi oil
7) Hitung jenis leukositnya
Nilai normal :
Basofil : 0 - 1 %
Eosinofil : 1 - 3%
N.Stab : 2 - 6%
N.segmen : 50 - 70%
Limposit : 20 - 40%
Monosit : 2 - 8%
Hasil :
-
Eosinofil
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 29/91
- N.Segmen
- Limposit
-
- Monosit
Kesimpulan : dari praktikum diatas siswa dapat mengetahui bentuk & `
morfologi dari jenis – jenis leukosit
3. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
Hari/tanggal : Kamis, 08 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang.
Prinsip : Sel darah merah yang berikatan dengan anti sera
tertentu sehingga terbentuk aglutinasi.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 30/91
Methode : Aglutinasi
Bahan : Darah EDTA
Alat : - Slide putih
- Batang Pengaduk
Reagen : -Anti sera A
-Anti sera B
-Anti sera AB
-Anti rhesus ( RH factor )
Cara Kerja :
1) Teteskan 1 tetes darah pada masing-masing lingkaran pada slide (4 lingkaran).
2) Kemudian tambahkan dengan 1 tetes anti A,B,AB, dan rhesus pada lingkaran
yang telah diberi darah tadi, Homogenkan dengan pengaduk.
3) Baca Hasil terjadi aglutinasi atau tidak.
Anti sera
A
Anti sera
B
Anti sera
AB
Anti
rhesus
Golongan
darah
- + + + B
Hasil : Golongan darah pasien : B
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan golongan darah pasien B.
4.Pemeriksaan Dengan ABX Micros 60
Hari/tanggal : Jum’at, 09 Oktober 2009
Prinsip : Bahan uji dihisap lewat sampling bar dicampur
dengan diluent .Dalam alat tersebut senyawa
Sianmet Hemoglobin diukur secara spektro
Dengan lamda 550 nm.
Bahan : Darah Vena
Alat : ABX Mikros 60
Cara Kerja :1) Teka tomol “ID” dan masukan “ID” data pasien.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 31/91
2) Tunggu jarum sampling keluar dan masukan darah pasien sambil menekan
sampling bar.
3) Biarkan alat melakukan perhitungan dan tunggu sampai hasilnya keluar,baru
masukan “ID” pasien selanjutnya
Nilai normal :
WBC : 4000-10000/mm3
RBC : 3,80-6,50 106/mm3
HGB : 12,0-17,5 gr.dl
HCT : 37,0-48,0 %
PLT : 150000-400000/mm3
PCT : 100-500 %
MCV : 82-92 L u m3
MCH : 27-31 Pg
MCHC : 32-27 %
RDW : 11,5-14,5 %
MPW : 7,2-10,4 u m3
PDW : 10,0-18,0 %
Hasil :
No.Sampel : 01
WBC : 7100
RBC : 4,6 106/mm3
HGB : 12,6 gr/dl
PCT : 36,4 %
PLT : 278 103/mm3
PCT : 221 %
MCV : 79 ul3
MCH : 27,4 Pg
MCHC : 34,7 gr/dl
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 32/91
RDW :12,0%
MPV : 7,9um3
PDW : 13,5 %
DIFF COUNT :
Limposit : 26,5%
Monositt : 8,3 %
Granula : 65,2 %
N.STAB : 20%
Eosinofil : 5%
2) Pemeriksaan urine hematologi
1. Pemeriksaan Sediment Urin
Hari / tanggal : Sabtu, 10 Oktober 2009
Metode : Mikroskopis
Tujuan : Untuk mengetahui unsur – unsur sediment organik dan anorganik
didalam urine secara mikroskopis.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 33/91
Prinsip : Urin dicentrifuge, buang urin ambil supernatannya,teteskan diatas
objek glass,periksa dibawah mikroskop lensa objektif 10x untuk LPK
dan dan 40x untuk LPB.
Bahan : Urin
Alat :
Objek glass
Deck glass
Mikroskop
Centrifuge
Tabung reaksi
Cara kerja :
1. Urin dimasukkan kedalam tabung reaksi 5 mL lalu dicentrifuge selama 2 – 3 menit
kecepatan 1500 – 3000 rpm
2. Tuanglah isi tabung sampai terbuang habis
3. Kemudian tegakkan tabung, hingga cairan yang melekat pada dinding tabung turun
kedasar tabung, campur
4. Letakkan setetes campuran tersebut diletakkan diatas objek glass lalu tutup dengan
deck glass
5. Periksa dibawah mikroskop dengan lensa objektif 10x dan 40x untuk melihat bentuk –
bentuk organik dan anorganik dalam urin
6. Kemudian laporkan hasil
Hasil :
1. Calsium Oxalate
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 34/91
2. Eritrosit dan leukosit
3.Epitel
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 35/91
kesimpulan : Dari praktikum diatas didaptkan kalsium oxalate, leukosit, dan
eritrosit dalam sedimen.
2. Pemeriksaan Urin Dengan Alat Urican- Pro+
Hari / tanggal : Sabtu, 10 0ktober 2009
Tujuan : untuk mengetahui hasil pemeriksaan urin dengan
menggunakan alat Uriscan-Pro+
Metode : Uriscan-Pro+
Prinsip : Chek strip yang sudah dimasukkan kedalam urin, dimasukkan
kedalam alat Uriscan-Pro+, catat hasil
Alat : - tabung reaksi
- Alat Uriscan-Pro+
- Uriscan strip
Bahan : Urin
Cara kerja :
1. Hidupkan stabilizer kemudian teka tmbol on/off yang berada pada bagian belakang
alat.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 36/91
2. Pilih menu calibration (4), tekan enter.
3. Masukkan cat. Number uriscan mis: 41212 muncul place calibration strip
4. Masukkan chek strip calibration, muncul place strip dipped in DW
5. Masukkan urin strip 10 SGL setelah dicelupkan aquadest, tunggu muncul ucsess cal.
6. Jika tidak dikalibrasi, tekan escape pd saat muncul tulisan please cal strip.
7. Muncul place test strip, masukkan urin strip semua sampel satu persatu yang selalau
diikuti dengan enter
8. Catat hasil.
Hasil :
Sampel I :
Blood : (-) negative
• Bilirubin : (-) negative
Urobilin : (+)(-) normal
Keton : (-) negative
Protein : (-) negative
Nitrit : (-) negative
Gukosa : (-) negative
pH : 5.0
SG/BJ : 1.030
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 37/91
Leukosit : (+)(-) 10 WBC/ul
Vtc : 10 mg/dl
Sampel II :
Blood : (-) negative
Bilirubin : (-) negative
Urobilin : (+)(-) normal
Keton : (-) negative
Protein : (-) negative
Nitrit : (-) negative
Glukosa : (-) negative
pH : 5,5
SG / BJ : 1.020
Leukosit : (-) negative
Vtc : 10 mg/dl
Sampel III :
Blood : (-) negative
Bilirubin : (-) negative
Urobilin : (+)(-) normal
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 38/91
Keton : (-) negative
Protein : (-) negative
Nitrit : (-) negative
Glukosa : (-) negative
pH : 6,5
SG /BJ : 1.015
Leukosit : (++) 75 mm3 WBC/ul
Vtc : (++) 25 mg/dl
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 39/91
2.1.1 Pemeriksaan Bakteriologi
A. Pemeriksaan BTA (Cross check)
Hari/tanggal : Senin, 12 0ktober 2009
Judul : Pemeriksaan BTA (Cross check)Tujuan : Untuk mengidentifikasi bakteri Mycobacterium
Tuberculosa yang terdapat pada sputum
Seseorang.
Metode : Direct
Bahan : Preparat jadi
Alat/Reagen : -Mikroskop
-Imersi oil
Cara Kerja :
1) Preparat yang telah diberi imersi oil diletakan diatas meja mikroskop.
2) Aturlah lensa objektif 100X dan carilah lapangan pandangnya.
3) Carilah dan amatilah BTA yang terlihat.
Hasil :
“Cross Check”
Sampel 1 : (-) negative tidak ditemukan BTA dalam 100 / LP
Kesimpulan :Dari praktikum diatas kita dapat mengkoreksi
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 40/91
Hasil-hasil yang telah didapatkan oleh lab.yang
Memberi rujukan
B.Pemeriksaan BTA
Hari/tanggal : Senin, 12 Oktober 2009
Judul : Pemeriksaan BTA
Tujuan : Untuk mengidentifikasi bakteri
Mycobacterium teberculosa dalam sputum
Seseorang.Methode : Direct
Bahan : Sputum
Alat/reagen :- Object glass - Spritus
- Jembatan sediaan - Mikroskop
- Ose - Imersi oil
Cara Kerja :
1) Buat sediaan,Fixasi.
2) Genangi dengan Karbol Fuchsin sediaan yang telah difixasi tadi,
Letakkan diatas Bunsen sampai menguap,biarkan 1’.
3) Cuci dengan air mengalir.
4) Lunturkan dengan HCl Alkhohol 3% samapi warnanya tidak lintur
lagi,cuci dengan air mengalir.
5) Genangi sediaan dengan Methylen blue selama 1’
6) Cuci dengan air mengalir.
7) Biarkan kering dan periksalah dibawah mikroskop.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 41/91
Hasil :
Bentuk : Basil
L.Pandang : Putih
Warna : Merah
BTA : (+) positif
Kesimpulan : Didapatkan basil – basil tahan asam pada sediaan.
C. Mengamati bentuk bakteri Diplococcus
Hari/tanggal : Selasa, 13 Oktober 2009
Judul : Mengamati bentuk bakteri diplococcus (GO)
Metode : Mikroskopis
Tujuan : Untuk mengtahui dari bakteri diplococcus
Bahan : Preparat jadi + Imersi oil
Alat : Mikroskop
Cara Kerja :
1) Preparat jadi diletakan diatas meja mikroskop.
2) Carilah lapangan pandangnya.
3) Kemudian lihat bakteri dengan menggunakan lensa objektif 100X.
Hasil :
a. Bentuk : Coccus dua-dua(seperti biji kopi)
b. Ukuran : Kecil
c. Gram : (-)/merah
d. L.Pandang : Putih
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 42/91
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan
Diplococus gram ( - )
D.Mengamati Bentuk Lepra
Hari / tanggal : Selasa, 13
Oktober 2009
Judul : Pemeriksaan
Lepra
Metode : Direct
Prinsip : Sediaan jadi lepra
diperiksa dibawah
mikroskop lensa
objektif 100x
Bahan : Preparat jadi
Alat : Mikroskop
Cara kerja :
1) Preparat jadi yang telah diberi imersi oil diletakan diatas meja benda,dan
dijepit oleh penjepit meja benda
2) Lalu periksa dibawah mikrokop lensa objektif 100x
Hasil :
a. Bentuk : cocobasil (batang menyerupai coccus)
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 43/91
b. Ukuran : kecil
c. Gram : (-) negative/ merah
d. L.pandang : putih
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan coccobasil
gram (-) negative
E. PEMERIKSAAN BTA MORBUS HANSEN / LEPRA
Hari / tanggal : Selasa, 13 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui adanya bakteri Mycobakterium lepra
yang terdapat didalam sampel
Metode : Ziehl nelsen
Bahan : Cairan jaringan dari :
• Cuping telinga
• Lesi ( daerah kemerahan pada kulit )
Reagen :
• Ziehl nelsen A ( Karbol fuchsin 0,3 % )
• Ziehl nelsen B ( asam / HCl alakohol )
• Ziehl nelsen C ( Methylen blue )
Alat :
• Objeck glass dan mikroskop
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 44/91
Prosedur pelaksanaan :
1) Sediaan yang sudah jadi difixasi
2) Genangi dengan ZN.A 0,3 % sampai menutupi permukaan sediaan
3) Panaskan sampai menguap, tidak boleh sampai mendidih / keringn dan
biarkan selama 5 menit
4) Bilas dengan air mengalirsampai zat warna tebuang
5) Tetesi sedian dengan ZN. B sampai semua zat warna luntur
6) Cuci dengan air mengalir
7) Tetesi larutan dengan Methylen blue 0,3 % sampai menutupi permukaan
sediaan. Diamkan selama 10 – 20 detik
8) Bilas dengan air mengalir pelan
9) Keringkan sediaan diudara terbuka, jangan terkena sinar matahari langsung
10) Periksa dibawah mikroskop lensa objektiv 100 x dengan imersi oil
Hasil dan gambar :
Bentuk : Basil
Warna :Merah
Sifat : BTA (+) Berkelompok
LP : Transparan
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan basil – basil tahan asam yang
berkelompok.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 45/91
F.PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SECRET
VAGINA
Hari / tanggal : Selasa, 13 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui adanya Trichomonas vaginalis didalam
sampel secret vagina
Metode : Mikroskopis
Bahan : Secret vagina
Reagen : NaCL 0,9 %
Prosedur kerja :
1. Secret vagina diletakkan diatas objeck glass
2. Tambahkan NaCL 0, 9 %
3. Tutup dengan deck glass dan priksa dibawah
mikroskop lensa 110 x dan 40 x
Hasil : Trichomonas vaginalis Negatif ( - )
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 46/91
Kesimpulan : Dari praktikum diatas, didapatkan hasil pemeriksaan tidak
ditemukan Trichomonas vaginalis didalam sampel secret
vagina.
G.PEMERIKSAAN JAMUR CANDIDA
Hari/tanggal : Rabu, 14 Oktober 2009
Judul : Pemeriksaan jamur candida
Tujuan : Untuk membedakan bakteri gram (+) dan
Bakteri gram (-).
Methode : direct
Alat : - deck glass - Objek glass
- mikroskop
Bahan : Secret Vagina
Reagen :
Gentian Violet
Lugol
Etanol
Safranin
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 47/91
KOH 10%
Cara Kerja :
Cara kerja menggunakn KOH 10%
1) Buat sediaan, fixasi tetesi dengan KOH 10%
2) Lalu tutup dengan deck glass
3) Periksa dibawah mikroskop lensa objektif 100x
Cara kerja dengan pewarnaan
1) Buat sediaan, fixasi
2) Genangi dengan gentian violet selama 1 menit
3) Lalu cuci dengan lugol,setelah itu cuci dengan air mengalir
4) Genangi dengan etanol selama 1 menit
5) Cuci dengan air mengalir
6) Genangi dengan safranin selama 1 menit
7) Cuci dengan air mengalir
8) Lalu periksa dibawah mikroskop lensa objektif 100x,dengan imersi oil
Hasil : (+) positif didapatkan jamur candida
1. Tanpa Pewarnaan
2. Dengan Pewarnaan
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 48/91
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan jamur
candida
H. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SECRET
URETRA
Hari / tanggal : Rabu, 14 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui adanya Diplococcus gram negative ( -)
Metode : Mikroskopis
Alat : Mikroskop dan object glass
Reagensia : Pewarnaan gram
o Gram A ( Gentien violet )
o Gram B ( lugol )
o Gram C ( Alkohol 95 % )
o Gram D ( Safranin )
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 49/91
Prosedur kerja :
1) Sediaan yang sudah jadi ditetesi dengan gram A sampai
menutupi permukaan sediaan dan diamkan selama 1 menit
2) Cuci dengan gram B dan tetesi lagi sampai menutupi
permmukaan sediaan dan diamkan selama 1 menit dan cuci
dengan air mengallir
3) Tetesi dengan gram C sampai semua zat warna luntur selama
30 detik
4) Cuci dengan air mengalir pelan
5) Tetesi dengan gram D sampai menutupi permukaan sediaan
diamkan selama 1 menit
6) Cuci dengan air mengalir dan keringkan sediaan
7) Priksa dibawah mikroskop lensa objective 100 x dengan
imersi oil ditetesi pada object glass
Hasil :
Bentuk : Coccus berpasangan seperti biji kopi
Warna : Merah
Sifat : Gram ( - )
LP : Transparan
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan Diplococcus gram negative (-)
3.1.4 Pemeriksaan Imuneserologi
A.PEMERIKSAAN HbSAg
Hari /tanggal : Kamis, 15 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mendeteksi adanya Ag hepatitis pada
Serum.
Metode : ICT ( Imuno Kromatografi Tes )
Prinsip : Strip akan menyerap serum yang kemudian akan
Bereaksi dengan reagensia pada strip yang
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 50/91
Menyebabkan hasil (+) atau (-).
Bahan : Serum
Alat : -Strip HbSAg
- Ouplet
Cara Kerja :
1) Keluarkan strip Ag dari lemari penyimpanan.
2) Masukan 100 ul serum kedalam wel(lubang pada ouplet).
3) Masukan strip Ag hepatitis pada wel yang berisi serum.
4) Inkubasi strip dalam serum sebatas garis dibawah tanda panah selama 10’.
5) Baca hasil pada strip Ag :
- (+) positif 2 garis merah terlihat pada area T dan C.
- (-) negative 1 garis merah terlihat pada areaC
- Invalid: Garis control pada area C tidak terlihat.
Hasil : (+) positif terdapat 2 garis merah pada area T & C
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan hasil HbSAg (+) positif
B.PEMERIKSAAN HbSAb
Hari /tanggal : Kamis, 15 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mendeteksi adanya Ab hepatitis pada
Serum.
Metode : HbSAb stripPrinsip : Strip akan menyerap serum yang kemudian akan
Bereaksi dengan reagensia pada strip yang
Menyebabkan hasil (+) atau (-).
Bahan : Serum
Alat : -Strip HbSAb
- Ouplet
Cara Kerja :
1) Keluarkan strip Ab dari lemari penyimpanan.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 51/91
2) Masukan 100 ul serum kedalam wel(lubang pada ouplet).
3) Masukan strip Ab hepatitis pada wel yang berisi serum.
4) Inkubasi strip dalam serum sebatas garis dibawah tanda panah selama 10’.
5) Baca hasil pada strip Ab :
- (+) positif 2 garis merah terlihat pada area T dan C.
- (-) negative 1 garis merah terlihat pada areaC
- Invalid: Garis control pada area C tidak terlihat.
Hasil : (-) 1 garis merah terlihat di area C.
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan HbSAb (-) negative
C.PEMERIKSAAN ASTO ( Anti Streptolisin O )
Har/ tanggal : Kamis, 15 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mendeteksi adanya Streptolisin O didalam serum
Metode : Aglutinasi
Prinsip : Dengan adanya Anti Streptolisin O didalam serum akan
bereaksi dengan reagen – reagen Strepttolisin O membentuk
Aglutinasi
Bahan : Serum
Reagen : Reagen Latex ASTO
Alat : - Slide warna hitam
- Pintip
- Mikropipet
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 52/91
- Rotator
Patologi :
1. Infeksi bakteri Streptococcus
2.Hepatitis
3.Glumerulus Nefritis
4.Gangguan pernapasan
Nilai normal : Negatif ( - )
Prosedur kerja : secara kualitatif
1. Ambil serum sebanyak 40 ul teteskan pada slide
2. Tambah 1 tetes reagen latex ASTO
3. Homogenkan dirotator 2 menit kecepatan 100 rpm
4. Baca Hasil
Positif ( + ) : Terjadi aglutinasi
Negatif ( - ) : Tidak terjadi aglutinasi
Hasil : Negatif ( - ) Tidak terjadi aglutinas
Kesimpulan : ASTO, Negatif ( - ) Tidak terjadi aglutinasi
D.PEMERIKSAAN Rf (Reumatik Factor )
Hari / tanggal : Kamis, 15 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui adan Reumatik Factor dalam serum
Metode : Aglutinasi
Reagensia : Humatex Rf
Alat :
Slide warna hitam
Mikropipet
Pintip
Tangkai pengaduk
Rotator
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 53/91
Patologi : Arthritis rheumatoid ( radang sendi )
Nilai rujukan : Negatif ( - ) Tidak terjadi aglutinasi
Cara kerja : secara kualitatif
1. 40 ul serum + 1 tetes Humatex, homogenkan
2. Rotator selama 3 menit kecepatan 100 rpm
3. Baca hasil
Positif ( + ) : terjadi aglutinasi
Negative ( - ) : tidak terjadi aglutinasi
Hasil : Negatif ( - ) tidak terjadi aglutinasi
Kesimpulan : Rf Negatif ( - ) tidak terjadi Aglutinasi
E. PEMERIKSAAN Reaktiv Protein ( CRP )
Hari / tanggal : Kamis, 15 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui atau mendeteksi adanya penyakit demam
rematik dan hepatitis rheumatoid
Metode : Aglutinasi
Prinsip : CRP Latex Ag mengandung polytriene latexs dengan diameter
0,25 ml yang dicoated dengan anti CRF globulin kelinci yang
telah dimurnikan
Bahan : Serum
Reagen : Reagen CRP
Alat :
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 54/91
• Rotator
• Mikropipet
• Pintip
• Tangkai pengaduk
• Slide warna hitam
Cara kerja :
1. 40 ul serum pada slide
2. Tambah 1 tetes reagen CRP ( 20 ul ), homogenkan
3. Rotator slama 2 menit kecepatan 100 rpm
4. Baca hasil
Positif ( + ) : terjadi aglutinasi
Negative ( - ) : tidak terjadi aglutinasi
Patologi :
• Demam rematik
• Sel LE
• Tumor
• Infeksi bakteri
hasil : Positif ( + ) terjadi aglutinasi
kesimpulan : CRP Positif ( + )
F.PEMERIKSAAN WIDAL
Hari /tanggal :Jum’at, 16 Oktober 2009
Judul :Pemeriksaan widal / Kwalitatif
Tujuan :Untuk mendeteksi adanya Ab yang spesifik
Terhadap Salmonella thypi,Salmonella prathypi
A,B,dan C.
Methode :Aglutinasi
Prinsip :Anti Salmonella thypi yang terdapat dalam serum
akan diberikan dengan antigen Salmonella
membentuk aglutinasi.
Bahan : Serum
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 55/91
Reagensia :1. Antigen O = Somatik
: 2. Antigen H = Flagel
Alat :
•
Slade warna putih• Tangkai Pengaduk
• Mikropipet 50 ul+ pintip
• Rotator
Cara Kerja :
Kwalitatif.
1) Masing0masing slide dieri 50 ul serum.
2) Kemudian pada masing-masing slide ditambahkan dengan Ag O dan Ag H
sebanyak 1 tetes (20 ul)
3) Homogenkan.
4) Dirotator selama 1-5’ pada 100 rpm.
5) Dibaca hasil :
- (+) positif bila terjadi aglutinasi
- (-) negative bila tidak terjadi aglutinasi
Hasil : (+) positif terjadi aglutinasi pada Ag O, dan (+) positif terjadi
aglutinasi pada Ag H.
.
Kwantitatif
1) Siapkan sebuah slide warna putih dengan 8 buah lingkaran.
2) Lingkaran 1-4 ditetesi dengan serum sebanyak 40 ul,20 ul, 10 ul,dan 5 ul.
3) Lingkaran 5-8 ditetesi dengan serum sebanyak 40 ul, 20 ul, 10 ul, dan 5 ul.
4) Kemudian pada lingkaran 1-4 ditambahkan Ag O sebanyak 1 tetes dan lingkaran 5-
8 ditambahkan Ag H sebanyak 1 tetes.
5) Diaduk sampai homogen dan rotator selama 3 menit pada 100 rpm.
6) Dibaca hasil: Lingkaran 1 titernya 1/40
Lingkaran 2 titernya 1/80
Lingkaran 3 titernya 1/160
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 56/91
Lingkaran 4 titernya 1/320
Hasil :
Ag O titernya 1/40 (+) - Ag H titernya 1/40 (+)
Ag O titernya 1/80 (+) - Ag H titernya 1/80 (+)
Ag O titernya 1/160 (+) - Ag H titernya 1/160 (+)
Ag O titernya 1/320 (+) - Ag H titernya 1/320 (+)
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan Ag O (+) terjadi
aglutinasi dari titer 1/40 – 1/320 dan Ag H (+) terjadiaglutinasi dari titer 1/40 – 1/320.
G.PEMERIKSAAN VDRL
Hari/tanggal : Jum’at, 16 Oktober 2009
Judul : Pemeriksaan VDRL
Tujuan : Untuk mendeteksi serum penderita yang
Disebabkan oleh non Treponema pallidum.
Metode : Flokulasi
Prinsip : Antibody non treponema ditambah dengan
Antigen VDRL membentuk flokulasi/gumpalan.
Bahan : Serum
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 57/91
Reagen : - Reagen VDRL /Suspensi antigen VDRL.
- NaCl 0,9 %
Alat : - Slide warna putih - Pintip yellow
- Tangkai Pengaduk - Rotator
- Mikropipet 50 ul
Cara Kerja :
Kwalitatif
1) Diambil serum sebanyak 50 ul dengan mikropipet,diteteskan pada slide.
2) Ditambahkan dengan resgen VDRL sebanyak satu tetes (20 ul).
3) Homogenkan.
4) Dirotator selama 1-5 menit dengan 100 rpm.
5) Dibaca hasil : (-) non Reaktif: bila tidak tampak flokulasi /
Gumpalan.
(+) Reaktif : bila tampak gumpalan / flokulasi
Sedang atau kasar.
Reaktif lemah : Bila tampak gumpalan kecil-
Kecil.
Hasil : (-) non reaktif: tidak tampak flokulasi / gumpalan.
Kwantitatif
1) Masing- masing sumur(4 sumur ) diberi dengan 50 ul NaCl 0,9 %.
2) Pada Lingkaran 1 ditambah 50 ul serum,diaduk sampai homogen,dari
lingkaran 1 diambil 50 ul dan dipindahkan ke lingkran 2,dihomogenkan.Dari
lingkaran 2 diambil 50 ul dan dipindahkan ke lingkaran 3,dihomogenkan.Dari
lingkaran 3 diambil 50ul dan dipindahkan kelingkaran 4,diaduk sampai
homogen,dari lingkaran 4 diambil 50 ul lalu dibuang.
3) Pada masing-masing lingkaran ditambahkan dengan 1 tetes reagen VDRL
(20ul).
4) Dirotator selam 1-5 menit dengan 100 rpm.
5) Dibaca hasil : (+) Positif terjadi flokulasi
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 58/91
(-) negative tidak terjadi flokulasi.
Hasil pada lingkaran : 1= Pengenceran 1/2
2=Pengenceran 1/4
3=Pengenceran 1/8
4=Pengenceran 1/16
Hasil : Test VDRL (-) Negatif dari lingkaran 1=
Pengenceran ½ sampai Lingkaran 4=pengenceran
1/16.
Kesimpulan : Dari Praktikum diatas didapatkan Tes VDRL (-)
Negatif tidak terjadi flokulasi dari pengenceran
½ sampai pengenceran 1/16.
I. PEMERIKSAAN TPHA
Hari/tanggal : Sabtu, 17 Oktober 2009
Judul : Pemeriksaan TPHA
Tujuan : Untuk mendeteksi serum penderita yang
Disebabkan Treponema palidum.
Metode : Flokulasi
Bahan : Serum
Reagen : - Buffer
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 59/91
- Control cell
- Test cell
Alat : -Sumur
- Mikropipet + pintip
Cara Kerja :
A. Secara kualitatif
1) Pipet 190 ul Diluent,masukan dalam sumur pertama + dengan 10 ul serum dan
homogenkan.
2) Ambil 25 ul dari sumur pertama dan masukan dalam sumur kedua.
3) Ambil 25 ul dari sumur pertama dan masukan dalam sumur ketiga.
4) Tambahkan 75 ul control cell kedalam sumur 2,homogenkan.
5) Tambahkan 75 ul test cell kedalam sumur 3,homogenkan.
6) Inkubasi selama 45 menit.
7) Baca hasil :
- (+) positif terjadi Haemaglutinasi
- (-) negative tidak terjadi haemaglutinasi
Hasil : ( - ) Negatif tidak terjadi Haemaglutinasi
B. Secara kuantitatif
1) Pipet 190 ul Diluent,masukan dalam sumur pertama
2) + 25 ul diluent kedalam sumur 2 - 5
3) + 10 ul serum masukkan pada sumur pertama dan homogenkan.
4) Dari sumur 1, ambil 25 ul dari sumur pertama dan masukan ke sumur
kedua.
5) Dari sumur 2, ambil 25 ul dari sumur pertama dan masukan dalam sumur
ketiga. Dan seterusnya sampai sumur yang ke 5, dan sisanya dibuang
6) Tambahkan 75 ul control cell kedalam sumur 2,homogenkan.
7) Tambahkan 75 ul test cell kedalam sumur 3 – 5 ,homogenkan.
8) Inkubasi selama 45 menit.
9) Baca hasil :
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 60/91
- (+) positif terjadi Haemaglutinasi
- (-) negative tidak terjadi haemaglutinasi
Hasil : ( - ) Negatif tidak terjadi Haemaglutinasi
Kesimpulan :
• Secarta kualitatif : TPHA ( - ) Negatif tidak terjadi Haemaglutinasi
• Secara kuantitatif : TPHA ( - ) Negatif tidak terjadi Haemaglutinasi
3.1.5 Pemeriksaan Parasitologi
A.PEMERIKSAAN MALARIA
Hari /tanggal : Senin, 19 Oktober 2009
Judul : Pemeriksaan Malaria
Tujuan : Untuk mengetahui bentuk-bentuk stadium
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 61/91
Plasmodium Sp pada darah penderita DHF.
Metode : Mikroskopis
Bahan : Sediaan darah tipis dan tebal
reagensia
Imersi Oil
Larutan giemsa stok
Lar. Buffer Pospat Ph 7,2
Lar. Metanol
Alat :
Mikroskop
Pipet tetes
Rak pewarnaan
Labu semprot
Tissue
Cara Kerja :
Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis
1) Sediaan darah tipis difixasi dengan methanol sedangkan sediaan darah tebal tidak
difixasi dengan methanol
2) Letakkan sediaan darah diatas rak pewarnaan dan perhatikan darah harus berada
dibagian atas
3) Encerkan giemsa ( 3 tetes giemsa : 5 ml Buffer pospat Ph 7,2 ) aduk sampai rata
4) Tuang larutan giemsa sampai menutupi seluruh permukaan sediaan darah
5) Selama proses pewarnaan berlangsung, larutan giemsa harus tetap menutupi
permukaan sediaan darah, jangan ada sampai larutan giemsa yang tumpah karena
letak kaca sediaan yang miring6) Biarkan selama 30 – 45 menit
7) Bias dengan air mengalir sampai endapan zat warna hilang
8) Keringkan sediaan pada suhu kamar
9) Periksalah preparat tersebut pada mikroskop dengan lensa Objektif 100X.
10) Carilah bentuk-bentuk stadium plasmodium pada preparat dan catatlah hasil yang
didapat.
Hasil :
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 62/91
1. Stadium gametosit Plasmodium fascifarum
Ciri – ciri :
• Bentuknya seperti pisand / bulan sabit, ada juga yang bulat
• Inti berwarna merah dipinggir, kompak
• Pigmen berbentuk batang – batang kasar, menggumpal atau menyebar pada
sitoplasma, berwarna hitam kadang – kadang coklat tua – coklat kekuning - kuningan
2. Stadium cincin / Tropozoit Plasmodium falciparum
Ciri – ciri :
• Inti berwarna merah, kompak ( padat menyatu )
•
Sitoplasma berwarna biru, ukuran kecil, halus
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 63/91
3. Stadium gametosit ( betina ) Plasmodium vivax
Ciri – ciri :
• Inti berwarna merah, merah melebar
•Sitoplasma berwarna biru, membesar memenuhi sel, bentuk bulat kadang – kadang terdapat vakul
• Terdapat banyak pigmen berwarna kuning tengguli
4. Stadium Tropozoit Plasmodium vivax
Ciri – ciri :
• Inti berwarna merah
• Sitoplasma warna biru
• Bentuk tidak beraturan ( amuboid ) kadang ada bayangan merah
• Pigmen halus kekuning – kuningan, terlihat dittik Schufner
5. Stadium Schizon Plasmodium vivax
Ciri – ciri :
• Inti berwarna merah
• Sitoplasma warna biru terdiri dari merozoit – merozoit bentuknya besar padat
Kesimpulan : Dari praktikum di atas didpatkan stadium gametosit
Plasmodium falcifarum dan stadium cincin Plasmodium
falcifarum, stadium gametosit betina plasmodium vivax.
Stadium tropozoit plasmodium vivax, stadium schizon
plasmodium vivax.
B.Pemeriksaan Faeces
Hari/ tanggal : Jum’at, 23 Oktober 2009Judul : Pemeriksaan telur cacing rutin pada faeces
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 64/91
Tujuan :Untuk melihat bentuk dan morfologi telur
Cacing(Trichuris trichura, Ascaris lumbricoides, dan
tambang), amoeba, sel eritrosit, sel leukosit
Alat : - Objek glass - Mikroskop
- Deck glass - Pipet tetes
- Lidi
Bahan : Faeces
Reagen : Eosin 2% dan lugol 2 %
Cara Kerja :
1. Teteskan 1 tetes Eosin pada objek glass ( untuk melihat telur cacing ) sebelah kiri
dan lugol disebelah kanan ( untuk melihat amoeba, sel eritrosit, leukosit )
2. Tambahkan 1 ujung lidi Faeces
3. Homogenkan.
4. Tutup dengan deck glass.
5. Periksa dibawah mokroskop lensa objektif 10 X dan perbesaran 40 X.
Hasil :
1. Telur Cacing tambang
2. Telur Trichuris trichiura.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 65/91
3. Telur Ascaris lumbricoides.
Kesimpulan : Dari praktikum diatas didapatkan telur cacing Trichuris
trichura, Ascaris lumbricoides, dan tambang
3.1.6 Media dan Reagensia
PEMBUATAAN MEDIA DAN REAGENSIA
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 66/91
A. PENGENALAN ALAT DAN MEDIA
Har / tanggal : Senin, 26 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui alat apa saja yang digunakan dalam
pembuatan media.
Alat – alat :
1) Hot plate : Digunakan sebagai alat pemanas
2) Hot plate stirer : Sebagai alat pemanas dan pemutar
3) Plate stirer : Sebagai tempat memutar, alat pemutarnya
magnetstirer
4) Oven : Digunakan untuk mengeringkan alat – alat gelas
5) Timbangan analitik : digunakan untuk penimbangan
6) Autoclave : Digunakan untuk mensterilkan media
7) Ph meter : Sebagai alat pengukur PH
8) Lemari pendinginan / kulkas : Digunakan sebagai tempat penyimpanan reagen &
media
Pengertian – pengertian :
Media : Suatu campuran bahan – bahan tertentu dengan
aquadest yang dapat menumbuhkan virus / bakteri, jamur, atau parasit ( binatang
bersel satu ) , pada derajat keasaman dan inkubasi tertentu.
Reagen : Zat kimia yang masih murni. Ex: HCL, H2SO4
Reagensia : Zat kimia yang sudah dicampur.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 67/91
B. PEMBUATAN MEDIA SIM
( Sulfur Indol Motility )
Hari / tanggal : Senin , 26 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan media SIM
Alat dan bahan :
Alat :
•
Hot plate stirer
• Timbangan analitik
• Autoclave
• Spatula
• Kertas saring / kertas arloji
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Plate stirrer
• Gelas ukur
• Erlenmeyer 250 ml
• Autoclave stirer
• Kertas PH
Bahan :
• Media SIM : 6 gram
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 68/91
• Aquadest : 200 ml
Prosedur pelaksanaan :
1. Timbang 6 gram SIM, masukkan kedalam Erlenmeyer sbanyak 200 ml
2. Larutkan dengan aquadest sebanyak 200 ml ( dengan menggunakan magnet stirer
hingga homogen )
3. Ukur PH7,3
4. Panaskan hingga mendidih, bagi – bagikan kedalam tabung reaksi sbanyak 10 ml
5. Tutup dengan kapas
6. Sterilkan didalam autoclave pada suhu 121 º C selama 15 menit
7. Keluarkan bahan dari dalam autoclave
8. Biarkan beku ( suhu kamar 15 – 30º C )
9. Simpan didalam refrigrator suhu 2 -8 ºC
Kesimpulan :
Dari praktikum diatas, kita dapat mengetahui cara pembuatan media SIM dengan baik dan
benar.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 69/91
C. PEMBUATAN MEDIA
TSA ( Tryptic Soy Agar)
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 70/91
Hari / tanggal : Senin, 26 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan media TSA
Alat dan bahan :
alat
• Autoclave
• Tabung reaksi dan rak
• Plate stirer
• Spatula
• Timbangan electric ( Electric balance )
• Erlenmeyer 500 ml
• Kertas PH
•Gelas ukur 1 liter
• Autoclave tape
Bahan :
• Media TSA : 12 gram
• Aquadest : 300 ml
Prosedur pelaksanaan :
1. Timbang 12 gram media TSA, masukkan kedalam Erlenmeyer 300 ml
2. Larutkan dengan aquadest sebanyak 300 ml ( denga menggunakan magnet stirer
hingga homogen)
3. Ukur PH 7, 3
4. Panaskan sampai mendidih, bagi – bagikan kedalam tabung reaksi sebanyak 10 ml
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 71/91
5. Tutup dengan kapas
6. Ikat dengan kertas autoclave tappe
7. Sterilkan didalam autoclave selama 15 menit, dengan temperature 121 º C
8. Keluarkan bahan dari autoclave
9. Miringkan tabung, dan biarkan beku ( pada suhu kamar 15 – 30 ºC )
10. Simpan didalam refrigrator bsuhu 2 – 8 ºC
Kesimpulan :
Dari praktikum diatas, kita dapat mengetahui cara pembuatan media TSA dengan baik dan
bena
D.PEMBUATAN MEDIA
MULER HINTON AGAR ( MH AGAR )
Har / tanggal : Selasa, 27 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan media MH agar
Alat dan bahan :
Alat :
Autoclave
Erlenmeyer 1 ml
Spatula
Timbangan electric
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 72/91
Petridish
Kertas PH
Plate stirer
Autoclave tape
Gelas ukur 1 ml
Bahan :
Media MH : 17 gram
Aquadest : 1 liter
Prosedur pelaksanaan :
1) Timbang 17 gram media MH agar, masukkan kedalam Erlenmeyer sebanyak 500 ml
2) Larutkan dengan aquadest sbanyak 500 ml ( dengan menggunakan plate stirer hingga
homogen )
3) Ukur PH 7,4
4) Panaskan hingga mendidih
5) Sterilkan didalam autolave selama 15 menit dengan temperature 121 º C
6) Biola bahan sudah steril, angkat bahan dari autolave dan ditandai garis hitam pada
tutup / kertas.
7) Bagi – bagikan kedalam petridish secukupnya ( jangan terlalu banyak dan jangan
terlalu sedikit )
8) Biarkan pada suhu kamar ( 15 – 30ºC )
9) Simpan dalam refrigerator dengan suhu 2 – 8ºC
Kesimpulan :
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 73/91
Dari praktikum diatas, siswa dapat mengetahui cara pembuatan media MH agar dengan baik
dan benar.
E.PEMBUATAN MEDIA MC AGAR (Mac konkey agar )
Har / tanggal : Selasa, 27 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan media MC agar
dengan baik dan benar
Alat dan bahan :
Alat :
Autolave
plate stirer
petridish
timbangan electric
gelas ukur 1 liter
Erlenmeyer 1 liter
Spatula
Autoclave tape
Bahan :
Media MCagar : 25 gram
Aquadest : 500 ml
Prosedur pelaksanaan :
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 74/91
1) Timbang 25 gram media MC agar dan masukkan kedalam erlenmmeyer sebanyak 1
liter
2) Larutkan dengan aquadest sebanyak 1 liter ( dengan menggunakan magnit stirer
sampai homogen )
3) Ukur PH 7,1
4) Sterilkan didalam autoclave slama 15 menit pada temperatur 121 º C
5) Bila bahan sudah steril, ditandai pada tutup Erlenmeyer kertasnya bergaris hitam
6) Angat bahan dari autoclave
7) Tuang kedalam petridish dan biarkan dingin / beku ( suhu kamar 15 – 30 ºC )
8) Simpan didalam refrigerator dengan suhu 2 – 8 ºC
Kesimpulan :
Dari praktikum diatas, siswa dapat mengetahui cara pembuatan media MC agar dengan baik
dan benar.
F.PEMBUTAN MEDIA BGLB
Hari / tanggal : Rabu, 28 Oktober 2009
Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan media BGLBsingle straight untuk pemeriksaan mokrobiologi
Alat dan bahan :
Alat :
Autolave
plate stirer
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 75/91
tabung reaksi
timbangan electric
gelas ukur 1 liter
Erlenmeyer 1 liter
Spatula
Autoclave tape
Kertas PH
Pipet ukur 10 ml
Rak tabung
Karet penghisap
Bahan :
Media BGLB : 1 gram
Aquadest : 1 liter
Prosedur pelaksanaan :
1) Timbang 40 gram BGLB masukkan kedalam Erlenmeyer sebanyak 1 liter
2) Larutkan dengan aquadest sebanyak 1 liter ( dengan menggunakan magnet
stirrer hingga homogen )
3) Ukur PH 7,2
4) Panaskan hingga mendidih, bagi – bagikan kedalam tabung reaksi sebanyak
10 ml ( pakai tabung durham ) dalam posisi terbalik
5) Tutup dengan kapas
6) Ikat dengan kertas autoclave tappe
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 76/91
7) Sterilkan didalam autoclave selama 15 menit dengan temperature 121 º C
8) Bila bhan sudah steril, maka ditandai dengan perubahan warna autoclave tip
indicator menjadi warna coklat dan tabung durham terisi penuh
9) Angkat bahan dari autoclave biarkan dingin pada suhu kamar ( 15 – 30 ºC )
10) Simpan didalam refrigerator dengan suhu 2 – 8 º C
Kesimpulan :
Dari praktikum diatas, siswa dapat mengetahiu cara pembuatan media BGLB dengan baik
dan benar.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 77/91
3.1.8 Pengambilan sampel
A.Pengambilan Darah Vena
Hari / tanggal : Senin, O9 November 2009
Tujuan : Untuk mengetahui cara pengambilan darah vena
Alat :
• Tourniquite
• Spuit
• Kapas kering
• Kapas alcohol 70 %
Procedure :
1) Pasang ikatan pembendung pada lengan atas dan mintalah pasien
mengepal dan membuka tangan nya berkali-kali
2) Bersihkan fossa cubiti dengan alcohol 70% dan biarkan kering
3) Tegangkanlah kulit di atas vena dengan jari tangan kiri supaya vena
tidak dapat bergerak
4) Tusukklah kulit dengan jarum dan semprit dengan tangan kanan
sampai ujung jarum masuk ke dalam vena
5) Setelah darah mulai masuk ke dalam semprit tarik perlahan-lahan
sampai jumlah yang diinginkan
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 78/91
6) Lepas pembendung dan kapas diatas jarum dan cabutlah semprit dan
jarum
7) Mintalah kepada pasien supaya tempat tusukan di tekan selama
beberapa menit dengan kapas tadi
8) Angkat jarum dari semprit dan alirkan darah ke dalam wadah melalui
dinding
B.Pengambilan Darah Kapiler
Hari / tanggal : Senin, 09 November 2009
Alat :
• Lancet
• Kapas alcohol 70%
• Kapas kering
Procedure :
1) Bersihkan jari dengan kapas alkohol 70 % dan biarkan kering
2) Peganglah bagian yang akan da tusuk supaya tidak bergerak dan tekan
sedikit supaya rasa nyeri berkurang
3) Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril
4) Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memekai kapas kering.
5) Tetes darah yang berikutnya boleh di pakai untuk pemeriksaan
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 79/91
C.Diff Count
Hari / tanggal : Senin, 09 November 2009
Judul : Diff count
Alat :
•Objek glass
• Kaca pendorong
Bahan :Darah
Procedure :
Letakkan setetes darah kecil di atas kaca objek di sebelah kanan
Dengan tangan kanan diletakkan kaca pbjek objek lain disebelah kiri tetes
darah tadi dan digerakkan ke kanan hingga mengenai tetes darah
Tetes darah akan menyebar pada sisi kaca penggeser itu
Segeralah geserkan kaca itu ke kiri sambil memegangnya miring dengan
sudut antara 30 dan 40o
Biarkan sediaan itu kering di udara
Tulislah nama penderita dan tanggal pada bagian sediaan yang tebal
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 80/91
D.Pembuatan Sediaan Darah Tebal Dan Tipis
Hari / tanggal : Senin, 09 November 2009
Judul :Pembuatan apusan darah tebal dan apusan darah tipis
Alat :Objek glass dan kaca pendorong
Bahan :Darah
Procedure :
1. Sediaka objek glass yang kering dan bersih
2. Letakkan 2 tetes darah pada sebelah kanan objek glass untuk sediaan
darah tebal dan 1 tetes darah pada sebelah kiri objek glass untuk sediaan
darah tipis
3. Untuk sediaan apus tebal di buat lingkaran dengan diameter 2 cm
4. Untuk sediaan apusan darah tipis di buat hapusan darah5. Biarkan kering
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 81/91
E.Masa Perdarahan
Hari / tanggal : Selasa, 10 November 2009
Judul : Masa perdarahan
Alat :
• Lancet
• Stopwatch
• Tissue / kertas saring
• Kapas alcohol
Metode : Duke
Procedure :
Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alcohol 70 % dan biarkankering lagi
Tusuklan pinh\ggir anak daun telinga itu dengan lancet sedalam 2 mm
Jika terlihat darah mulai keluar jalankan stopwatch
Isaplah tetes darah yg keluar setiap 30 detik memakai sepotong kertas
saring
Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat di isap lagi dan
catatlah waktu itu
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 82/91
Nilai normal : 1’-3’
F.Masa Pembekuan
Hari / tanggal : Selasa, 10 November 2009
Metode : Tabung ( lee & white )
Alat :
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Tourniquite
• Spuit
• Stopwatch
Procedure :
1. Sediakan 4 tabung reaksi dan raknya dengan diameter tabung 7 –8 mm
2. Lakukan pungsi vena dengan semprit 3 ml , pada saat darah
masuk kedalam semprit jalankan stopwatch
3. Angkat jarum dari semprit dan alirkan perlahan-lahan ½ ml
darah kedalam tiap tabung yang dimiringkan pada waktu diisi
dengan darah . jagalah jangan sampai tabung lain tergoyang.
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 83/91
4. Tiap 30” tabung pertama dimiringkan untuk melihat apakah
sudah memebeku atau belum . jika tabung pertama sudah
membeku lanjutkan ke tabung ke-2
5. Tiap 30” tabung ke-2 dimiringkan . Jika tabung ke-2 sudah
membeku catat waktunya misal: A
6. Tiap 30” tabung ke-3 dimiringkan . jika tabung ke-3 sudah
membeku catat waktunya misal:B
7. Dan selanjutnya jika tabung ke-4 di lihat sudah membeku catat
waktunya misal: C
8. Maka pembekuannya adalah : A + B + C
a. 3
Nilai normal : 6 – 12 menit
G.Masa Pembendungan (Rumpel Leede)
Hari / tanggal : Selasa, 10 November 2009
Alat :
• Sfigmanometer
• Tensimeter
Procedure :
1) Pasanglah ikatan sfigmanometer pada lengan atas dan pompalah
sampai tekanan 100 mm Hg ( jika tekanan sistol kurang dari 100
mmHg . pompalah sampai tekanan dari tengah-tengah nilai sistolik
dan diastolik )
2) Pertahankan tekanan itu selama 10 menit
3) Lepaskan ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda lenyap lagi
4) Carilah adanya dan hitunglah banyaknya petechiae yang timbul dalam
lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm di fossa Nilai normal : < 10 petechiae
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 84/91
H.Sampling Urin
Hari / tanggal : Selasa, 10 November 2009
Alat : wadah steril
Procedure :
1) Sediakan wadah yang steril dan bermulut lebar kemudian beri label
2) Suruhlah pasient berkemih dan masukkan kedalam wadah tadi
3) Tutup wadah tersebut dan jagalah jangan sampai wadah tersebut tercemar
I. Sampling Sputum
HAri / tanggal : Selasa, 10 November 2009
Alat : wadah steril
Procedure :
1) Suruhlah pasien berkumur-kumur dengan air sebelum diambil sputumnya
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 85/91
2) Tampung sputum kedalam wadah yang bermulut lebar
3) Tutup wadah dan di beri label laboratorium
J.Sampling Pus
Hari / tanggal : Selasa, 10 November 2009
Alat
• Spuit steril
• Kapas alcohol 70 %
• Kertas label
Bahan :
NaCl fisiologis
Poviadone Iodine 10 %
Media
Procedure :
A. Pus dari luka purulen / ulkus
• Lidi kapas steril
• Lampu spritus
• Kasa steril
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 86/91
1) Bersihkan luka dgn kain kasa yg telah di basahi dg NaCl fisiologis sbnyk
3 kali utk menghilangkan kotoran & lapisan eksudat yg mengering
2) Tanpa menyentuh bagian kapas , usaplah lidi pd luka/ ulkus tanpa
menyentuh bagian tepi luka / ulkus
3) Lakukan sebanyak 2 kali dg menggunakan 2 kapas lidi
4) Kapas lidi dpt langsung diinokulasikan pada agar / madia / dpt pula
dimasukkan dalam media transport
5) Patahkan tangkai lidi yg berada diluar tabung & tutup tabung dg erat
6) Cantumkan identitas dg jelas pada tabung
C. Pus dari abses
1) Lakukan tindakan disinfeksi dg providone iodine 10% diatas abses /
bagian yg akan di tusuk / diinsisi
2) Bresihkan sisa providone iodine 10% dg kapas alcohol 70 %
3) Tusukkan jarum dan hisap dg spuit steril cairan eksudat / pus
4) Cabut jarum dan tutup dg kapas sterili
5) Teteskan cairan pus pada lidi kapas steril
6) Kapas lidi dpt langsung pd agar/ dimasukkan kedlm media transport , sisa
pus pd spuit dpt di masukkan ked lm wadah steril dan dikirim ke
laboratorium
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 87/91
K. Sampling Kerokan Kulit Dan Kuku
Hari / tanggal : Rabu, 11 November 2009
Alat :
• Lanpu spritus
• Pisau kecil steril
• Kapas alcohol steril
• Gelas objek yang bersih dan kering
•
Kertas labelBahan :Media
Procedure :
Kerokan kulit
1. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alcohol steril untuk
menghilangkan lemak , dan kotoran lainya serta kuman yang ada di
atas nya. Biarkan sampai kering
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 88/91
2. Keroklah di bagian yang tersangka jamur dengan pisau kecildengan
arah dari atas ke bawah . caranyadengan memegang pisau kecil harus
mirng membentuk sudut 45o c ke atas
3. Letakkan hasil kerokan tersebut di atas wadah yang bersih atau media
Kerokan atau guntingan kuku
1. Bersihkan kuku yang sakit dengan kapas alcohol steril untuk
menghilangkan kotoran dan kuman yang ada da iatasnya
2. Keroklah kuku yany sakit pada bagian permukaan dan bagian bawah ,
bila perlu kuku tersebut di gunting
3. Letakkan kuku tersebut di atas wadah yang bersih atau media
L.Sampling Reitz Serum
Hari / tanggal : Rabu, 11 November 2009
Alat :
• Lampu spritus
• Pisau kecil / aesculap
• Kaca object yang kering dan bersih
• Swab alcohol steril
• Handiplast / plester
• Kertas label
Procedure :
1. Kaca objek di beri nomor laboratorium atau nomor sample
2. Barsihkan permukaan kulit yang akan da ambil dengan alcohol 70 %
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 89/91
3. Jepitlah kulit dengan forcep / jari tangan untuk menghentikan aliran
darah ke bagian tersebut
4. Kulit di sayat sedikit sepanjang + 5 mm , dalamnya 2 mm dengan
pisau aesculap steril . bila terjadi perdarahan, bersihkan dengan kapas
5. Keroklah tepid an dasar sayatan secukupnya dengan menggunakan
punggung mata pisau sampai di dapat bubur jaringan di epidermis dan
dermis . kemudian kumpulkan dengan skapel pada kaca objek, ratakan
sehingga membentuk lingkaran dengan garis tengah + 1 cm
.Keringkan di udara
M.Sampling Secret
Hari / tanggal : Rabu, 11 November 2009
Alat :
• Lampu spritus
•
Kapas lidi steril
Bahan : NaCl fisiologis
Procedure :
Pada laki-laki
1. Bersihkan lubang kemaluan dengan lidi kapas NaCl fisiologis
2. Dengan tekanan yang ringan pada alat kemaluan di urut dari pangkal
kearah ujung ( belakang ke depan )
3. Secret yang di dapat dioleskan pada kaca objek lalu diratakan4. Keringkan pada suhu kamar
• Speculum
• Kertas label
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 90/91
Pada wanita
1. Pasien di suruh berbaring dengan kedua lutut di tekuk
2. Masukkan speculum steril ke lubang vagina dengan hati-hati danspeculum di buka
3. Masukkan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endocervix.
Gerakkan kapas lidi melingkar ke kanan dan diamkan beberapa saat
untuk penyerapan
4. Secret yang di dapat dioleskan pada kaca objek sampai merata
5. Keringkan pada suhu kamar
Pada bayi
1. Bersihkan bagian sekitar kelopak mata dengan lidi kapas yg telah
dibasahi dgn NaCl fisiologis
2. Oleskan lidi kapas pada nanah yg terdapat disekitar kelopak mata dgn
arah ke kanan dan ke kiri dan diamkan beberapa saat untuk penyerapan
3. Secret yang didapat dioleskan pada kaca objek sampai merata
4. Keringkan pada suhu kamar.
N. Pengambilan Sampling Feces
Hari / tanggal : Rabu, 11 November 2009
Alat – alat :
• Wadah bermulut lebar
• Pena
• Label dan kertas
Bahan : Feces penderita
Cara kerja :
1. Pasien diberi botol untuk menampung fecesnya
2. Feces ditampung dirumah, dan fecesnya harus yang segar
3. Setelah sampel didapat, berilah label pada wadahnya
7/27/2019 LAPORAN BELAJAR KLINIK
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-belajar-klinik 91/91
NB :
Feces yang akan dipriksa haruslah fces yang segar.
Apabila tidak segar, maka unsure – unsure organic yang akan dipriksa tidak dijumpai, karena
sudah ditutup dengan kuman - kuman yang ada.
top related