laporan klinik tanaman

25
IDENTIFIKASI GEJALA PENYAKIT FISIOLOGI TANAMAN KERAS DAN SEMUSIM LAPORAN PRAKTIKUM Di Susun Guna Memenuhi Syarat Praktikum Layanan Klinik Tanaman Kelompok 3: Yusnita Litu Hayu (081510501015) Irwanto Sucipto (081510501018) Fika Ayu Safitri (081510501027) Liris Puriwati (081510501037)

Upload: yusnita-litu

Post on 01-Jul-2015

1.175 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAn Klinik tanaman

IDENTIFIKASI GEJALA PENYAKIT FISIOLOGI

TANAMAN KERAS DAN SEMUSIM

LAPORAN PRAKTIKUM

Di Susun Guna Memenuhi Syarat Praktikum Layanan Klinik Tanaman

Kelompok 3:

Yusnita Litu Hayu (081510501015)

Irwanto Sucipto (081510501018)

Fika Ayu Safitri (081510501027)

Liris Puriwati (081510501037)

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN DASAR

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2010

Page 2: LAPORAn Klinik tanaman

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unsur hara merupakan makanan bagi tanaman sama seperti halnya nasi

merupakan makanan bagi manusia. Unsur hara bagi tanaman ini dibedakan

menjadi 2 yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro. Unsur makro

merupakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak dan

kandungannya dalam tubuh tanaman dalam jumlah banyak. Sedangkan unsur hara

mikro merupakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit dan

kandungannya didalam tubuh tanaman dalam jumlah sedikit. Jika tanaman

kekurangan 2 unsur ini yaitu unsure hara makro dan mikro maka baik tanaman

semusim atau tanaman tahunan akan menunjukkan gejala defisiensi. Akibatnya

dapat mengurangi hasil dari tanaman itu sendiri atau bahkan jika defisiensi itu

parah maka tanaman akan mati. Gejala defisiensi tersebut biasanya dapat dilihat

dengan mata telanjang.

Akan tetapi meskipun tanaman menunjukkan beberapa gejala saat

mengalami defisiensi, tidak semua orang mengerti apa maksud dari gejala-gejala

yang ditampakkan tersebut. Hanya orang-orang yang ahli saja yang dapat

mengetahui gejala defisiensi pada tanaman dengan hanya melihat dari gejala yang

Nampak pada bagian-bagian tanaman. Contohnya pada tanaman jagung daunnya

pucat secara menyeluruh pada daun muda dan tampak seperti kekuningan. Jika

seseorang yang tidak ahli maka dia akan mengira gejala pada tanaman jagung

tersebut merupakan gejala kekurangan unsure nitrogen (N) padahal tanaman

tersebut kekurangan unsure sulfur (S) yaitu dengan ciri pucat menyeluruh dan

tempat terjadinya pada daun yang muda. Sedangkan untuk gejala defisiensi N

terjadi pada daun yang tua dengan cirri-ciri klorosis pada ujung daun yang

kemudian berlanjut ke daun tua berikutnya. Oleh karena itu untuk lebih

memahami gejala-gejala tersebut perlu diadakannya latihan-latihan khusus untuk

mengenal lebih mendalam gejala tersebut, salah satu caranya adalah dengan

mengikuti pelatihan khusus seperti praktikum klinik tanaman. Sehingga dengan

Page 3: LAPORAn Klinik tanaman

mengetahui gejala-gejala defisiensi tersebut, maka gejala defisiensi tersebut dapat

diobati atau dicegah terlebih dahulu.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum klinik tanaman kali ini adalah

Untuk mengidentifikasi gejala defisiensi dan kelebihan unsure hara makro

pada tanaman keras/tahunan dan tanaman semusim.

Untuk mengidentifikasi gejala defisiensi dan kelebihan unsure mikro pada

tanaman tahunan/keras dan tanaman semusim.

Page 4: LAPORAn Klinik tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

Suatu tanaman dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi sampai

menyelesaikan suatu siklus hidup dengan sempurna biasanya membutuhkan enam

belas unsur esensial. Ke-enambelas unsur hara tersebut terbagi kedalam dua

bagian besar yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro

terdiri dari 9 unsur sedangkan unsur mikro atau trace element terdiri dari 7 unsur.

Unsur hara makro biasanya dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang lebih besar

atau lebih banyak dibandingkan unsur hara mikro yaitu dalam satuan

gram-kg/tanaman. Unsur mikro sendiri dibutuhkan sekitar mg – gram/tanaman

saja (Tjionger’s, 2009).

Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan berprospek

menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur hara

terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama

dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka

tingkat produksi dan kualitas akan rendah (Prabowo, 2007).

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies,

tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan

Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua, Oryza

fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi

lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari

Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza

officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi

diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha

memantapkan hasil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya

kurang (Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, 2000).

Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat

dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah

menjadi kuning. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun

selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman

dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan,

Page 5: LAPORAn Klinik tanaman

yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan

cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh

dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan

selnya sendiri berukuran kecil-kecil.

Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-

gejala pada bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai

kekurangan tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya

zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat

alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah – daerah yang tanahnya

banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-

mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-

kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-

jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis yang

tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi

putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-

daun muda yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.

Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan

tanaman tersebut mengalami beberapa penyimpangan dalam pertumbuhannya.

Penyimpangan ini menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada bagian

daun-daun yang tua:

*Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya.

*Klorosis terjadi diantara tulang-tulang daun.

*Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun

yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.

(Wijaya, 2009)

Page 6: LAPORAn Klinik tanaman

III. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum Klinik Tanaman acara Identifikasi Gejala Penyakit Fisiologi

Tanaman Keras Dan Semusim dilaksanakan pada hari rabu, 17 Maret 2010 jam

07.00 dan bertempat di depan fakultas dan semeru.

3.2 Bahan dan Alat Praktikum

3.2.1 Bahan

1. Tanaman coklat

2. Tanaman padi

3.2.2 Alat

1. Bolpoint

2. Camera

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Identifikasi Gejala Defisiensi Unsur Hara Makro Pada Tanaman

1. Memilih tanaman tahunan/keras dan tanaman semusim yang menunjukkan

gejala defisiensi unsure hara makro.

2. Melakukan pencanderaan gejala yang terlihat dan mencatat semua gejala

yang ditemukan pada lembar kerja yang telah tersedia.

3. Mengambil gambar/foto dari obyek yang diamati minimal 5 foto setiap

organ tanaman.

3.3.2 Identifikasi Gejala Defisiensi Unsur Hara Mikro Pada Tanaman

1. Memilih tanaman tahunan/keras dan tanaman semusim yang menunjukkan

gejala defisiensi unsure hara mikro.

2. Melakukan pencanderaan gejala yang terlihat dan mencatat semua gejala

yang ditemukan pada lembar kerja yang telah tersedia.

3. Mengambil gambar/foto dari obyek yang diamati minimal 5 foto setiap

organ tanaman.

Page 7: LAPORAn Klinik tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Nama Tanaman Gejala1 Coklat (Cocoa)

(a)

(b)

(c)

a.Daun mengalami klorosis secara menyeluruh dan ujung agak terbakar.

b.Daun mengalami klorosis secara menyeluruh dengan ujung mengalami nekrosis.

c.Daun mengalami salah bentuk

Page 8: LAPORAn Klinik tanaman

(c)

(d)

(e)

d.Daun mengalami klorosis di antara tulang daun dan terdapat bercak coklat kekuningan di tengah.

e.Tulang daun berwarna hitam dan ujung daun terbakar.

Page 9: LAPORAn Klinik tanaman

2

(f)

(g)

(h)

Padi (Rice Plant)

(a)

f. Terdapat bintik-bintik hitam di daun.

g.Daun mengalami bleaching

h.Buah kecil dan berwarna kuning.

a.Daun menguning dan diikuti nekrosis di bagian ujung.

Page 10: LAPORAn Klinik tanaman

(b)

(c)

(d)

(e) (f)

b.Tepi daun berwarna kuning

c.Terdapat bercak coklat kekuningan.

d.Bulir hampa

e.Pertumbuhan tanaman terhambat.

f.Tanaman normal.

Page 11: LAPORAn Klinik tanaman

4.2 Pembahasan

Suatu tanaman yang tumbuh, berkembang dan berproduksi sampai

menyelesaikan suatu siklus hidup dengan sempurna membutuhkan makanan yang

disebut unsure hara sama seperti manusia membutuhkan nasi. Unsur hara bagi

tanaman ini dibedakan menjadi 2 yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro.

Unsur makro merupakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah

banyak dan kandungannya dalam tubuh tanaman dalam jumlah banyak.

Sedangkan unsur hara mikro merupakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman

dalam jumlah sedikit dan kandungannya didalam tubuh tanaman dalam jumlah

sedikit. Jika tanaman kekurangan unsure-unsur ini yaitu unsure hara makro dan

mikro maka baik tanaman semusim atau tanaman tahunan akan menunjukkan

gejala defisiensi. Akibatnya hasil dari tanaman itu sendiri berkurang atau bahkan

jika defisiensi itu parah maka tanaman akan mati. Gejala defisiensi tersebut

biasanya dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pada praktikum yang dilaksanakan kali ini telah dilakukan kegiatan

pengamatan pada 2 jenis tanaman yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan.

Untuk tanaman tahunan yang diamati adalah tanaman kakao sedangkan untuk

tanaman semusim yang diamati adalah tanaman padi.

Pada tanaman kakao gejala yang nampak adalah terjadi salah bentuk pada

daun, klorosis antar tulang daun dan terdapat bercak coklat, warna daun kuning

menyeluruh, ujung daun terbakar dan tulang daun berwarna hitam, daun

mengalami bleaching, terdapat bintik-bintik hitam pada daun, buah kecil dan

berwarna kuning.

Page 12: LAPORAn Klinik tanaman

Gambar 1 Gambar 2

Pada gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan bahwa tanaman mengalami

kekurangan unsure nitrogen (N). Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa daun

tanaman kakao menunjukkan gejala klorosis menyeluruh dengan ujung sedikit

terbakar, sedangkan pada gambar 2 menunjukkan gejala daun klorosis

menyeluruh dengan bagian ujung mengalami nekrosis dan agak terbakar. Hal ini

menunjukkan bahwa peran N dalam pembentukan klorofil, pembentukan sel,

jaringan tanaman dan persenyawaan lainnya tidak berjalan dengan baik sehingga

muncul gejala-gejala tersebut.

Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5

Pada gambar 3 sampai gambar 5 dapat dilihat bahwa tanaman tanaman

kakao mengalami kekurangan unsure Zn dengan gejala daun mengalami salah

bentuk (daun menyempit, agak menggulung, dan mengkerut); selain itu terdapat

warna kuning diantara tulang daun muda; ujung daun meruncing seperti kepala

panah. Gejala-gejala tersebut menunjukkan bahwa fungsi Zn yang berperan untuk

mengaktifkan enzim dan pengaturan sejumlah enzim tidak berjalan dengan baik

sehingga menimbulkan gejala seperti pada gambar (Ricky, 2007). Selain itu gejala

yang nampak pada tanaman kakao ini juga disebabkan oleh unsure P yang

berlebih sehingga menyebabkan penyerapan unsure mikro seperti Zn menjadi

Page 13: LAPORAn Klinik tanaman

terganggu dan mengakibatkan tanaman mengalami kekurangan unsure Zn (Ricky,

2007).

Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8

Pada gambar 6 sampai gambar 7 menunjukkan tanaman kekurangan

unsure Fe yaitu klorosis diantara tulang daun dan terdapat bercak coklat

kekuningan dibagian tengah, ujung daun terbakar dan tulang daun berwarna hitam

serta daun mulai memucat, daun mengalami bleaching. Gejala tersebut

menunjukkan bahwa fungsi Fe yaitu sebagai pembentuk komplek koordinasi dan

sebagai katalis dalam suatu system enzim tidak dapat berjalan dengan baik

sehingga menyebabkan timbulnya gejala seperti yang tampak pada gambar. Selain

karena fungsi dari Fe ini tidak dapat berjalan dengan baik pada tanaman kakao ini,

gejala kekurangan juga disebabkan oleh unsure P yang berlebih sehingga

menyebabkan penyerapan unsure mikro seperti Fe menjadi terganggu sehingga

tanaman mengalami gejala defisiensi Fe (Ricky, 2007)

Gambar 9 Gambar 10

Pada gambar 9 dan gambar 10 diatas menunjukkan bahwa tanaman kakao

mengalami kelebihan unsure phosphor (P) sehingga menyebabkan pada daun

muncul bintik-bintik hitam. Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain

Page 14: LAPORAn Klinik tanaman

terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu

(Ricky, 2007).

Gambar 11 Gambar 12

Pada gambar 11 dan gambar 12 menunjukkan bahwa pada buah kakao

mengalami kekurangan unsure N dengan gejala buah masak lebih awal. Gejala ini

dapat dilihat pada gambar yaitu buah masih berukuran kecil tetapi sudah berwarna

kuning seperti pada buah dewasa. Gejala tersebut menunjukkan bahwa fungsi N

sebagai komponen penyusun senyawa organic penting yaitu enzim-enzim tertentu

tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga yang seharusnya enzim tersebut belum

diproduksi menjadi diproduksi lebih awal yang kemudian menyebabkan buah

menjadi lebih cepat masak.

Gejala-gejala pada tanaman kakao tersebut muncul ketika unsure pada

tanaman tersebut tidak tersedia dengan baik oleh karena itu untuk mengurangi dan

mencegah agar gejala tersebut tidak muncul maka harus ada suatu perlakuan agar

kebutuhan tanaman tercukupi contohnya adalah pemberian pupuk. Untuk gejala

kekurangan unsure N, dapat dengan cara pemberian pupuk Urea. Sedangkan

untuk Zn dapat dilakukan dengan pemberian Zn ke tanah dan melakukan sanitasi

atau pembersihan sisa tanaman. Sedangkan untuk Fe dapat dilakukan dengan

mengatur pengairan dan sanitasi atau pembersihan sisa tanaman di sekitar

tanaman. Unsur P dapat tersedia salah satunya dalam bentuk sisa tanaman,

sehingga jika unsure P ini berlebih maka akan berikatan dengan unsure mikro

seperti Zn dan Fe sehingga tanaman akan mengalami kahat Fe dan Zn jika

terdapat unsure P berlebih di dalam tanah.

Page 15: LAPORAn Klinik tanaman

Pada tanaman padi gejala defisiensi yang nampak adalah tepi daun

menguning, terdapat bercak coklat menguning, bulir menjadi hampa,

pertumbuhan terhambat.

Gambar 15 Gambar 16

Gambar 17 Gambar 18

Pada gambar 15 sampai gambar 18 menunjukkan bahwa tanaman padi

kekurangan unsure kalium (K) dengan gejala daun menguning di tepi daun,

terdapat bercak-bercak coklat, bulir menjadi hampa dan kecil-kecil. Pada gejala

gambar 15 dan gambar 16 hal ini menunjukkan bahwa peran K dalam

mengaktifkan enzim untuk metabolism dan biosintesis tidak berjalan dengan baik

sehingga muncul gejala tepi daun berwarna kuning dan bercak-bercak coklat

kekuningan. Sedangkan pada gambar 17 menunjukkan bahwa fungsi K untuk

mengaktifkan enzim yang berperang sebagai pembentuk pati dan protein pada

bulir menjadi tidak berjalan dengan baik sehingga malai menjadi hampa. Untuk

gambar 18 menunjukkan bahwa peran K dalam penentu utama potensial osmotic

dan tekanan turgor tidak berjalan dengan baik sehingga batang pada padi menjadi

mudah rebah (Salisbury, 1992).

Page 16: LAPORAn Klinik tanaman

Gambar 19 Gambar 20Pada gambar 19 dan gambar 20 menunjukkan bahwa tanaman padi juga

kekurangan unsure nitrogen (N) dengan gejala ujung daun menguning, dan

kemudian nekrosis dan memucat, pertumbuhan tanaman lambat. Pada gejala

gambar 19 menunjukkan bahwa peran N dalam penyusun senyawa organic

penting seperti klorofil dan enzim-enzim tertentu tidak berjalan dengan baik

sehingga menyebabkan daun berwarna kuning. Pada gejala di gambar 20

menunjukkan bahwa fungsi N untuk memacu pertumbuhan tanaman tidak

berjalan dengan baik sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan kerdil.

Sedangkan untuk gambar 17 yaitu bulir kecil-kecil dan hampa juga dapat

diakibatkan oleh kekurangan unsure N. Pada gambar 17 menunjukkan bahwa

peran N dalam pengisian bulir pada padi tidak dapat berjalan dengan baik

sehingga bulir padi menjadi kecil dan hampa.

Gejala-gejala yang timbul pada tanaman padi tersebut diakibatkan karena

kebutuhan tanaman akan unsure hara tidak tercukupi dengan baik sehingga

muncul gejala tersebut sebagai reaksi dari akibat kekurangan unsure hara. Oleh

karena itu untuk mencegah dan mengurangi munculnya gejala-gejala tersebut

maka harus ada suatu perlakuan seperti pemberian pupuk pada padi, yaitu pupuk

urea jika kekurangan unsure N dan pupuk KCl jika kekurangan unsure K.

Page 17: LAPORAn Klinik tanaman

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Gejala defisiensi yang ditunjukkan oleh tanaman kakao menunjukkan

bahwa tanaman kakao tersebut kekurangan unsure Zn, Fe, dan N dan

gejala kekurangan unsure Zn dan Fe pada tanaman kakao ini juga

disebabkan oleh unsure P yang berlebih.

Gejala bintik-bintik hitam pada tanaman kakao disebabkan oleh

berlebihnya unsure P. Unsur P yang berlebih ini didapat dari sisa-sisa

tanaman.

Gejala defisiensi pada tanaman padi menunjukkan bahwa tanaman padi

tersebut kekurangan unsure N dan unsure K.

5.2 Saran

Gejala yang ditimbulkan oleh tanaman kakao dan tanaman padi ini

diakibatkan oleh kebutuhan unsure hara yang kekurangan dan juga ada yang

berlebih. Oleh karena itu agar tanaman ini tetap sehat sebaiknya memperhatikan

kebutuhan pupuk dari tanaman tersebut dan memberikannya secara seimbang.

Selain itu pada praktikum selanjutnya, sebaiknya dalam pemeriksaan gejala

kekurangan unsure hara juga diidentifikasi tanahnya untuk lebih memastikan.

Page 18: LAPORAn Klinik tanaman

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. 2000. BUDIDAYA PADI. [serial on line]. http://docs.google.com. [18 Maret 2010].

Kodri, Ahmad. 2009. Pupuk dan Pemupukan. [serial on line]. http://nerifimylover.blogspot.com/2009/10/pupuk-dan-pemupukan.html. [20 Maret 2010].

Prabowo, Yudi. 2007. BUDIDAYA KAKAO. [serial on line]. http://teknis-budidaya.blogspot.com. [18 Maret 2010].

Ricky. 2007. Adenium. [serial on line]. http://www.kaskus.us/showpost.php. [20 Maret 2010].

Salisbury, F. B & Ross C. W. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung. ITB

Tjionger’s, Menas. 2009. Pentingnya Menjaga Keseimbangan Unsur hara makro dan Mikro untuk tanaman. [serial on line]. http://www.tanindo.com/abdi12/hal1501.htm. [18 Maret 2010].

Wijaya, Yudi. 2009. GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA. [serial on line]. http://yudhiwijaya.wordpress.com. [18 Maret 2010].