kontribusi audiologi dalam pendidikan anak tunarungu

Post on 19-Jan-2022

11 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KONTRIBUSI AUDIOLOGI

DALAM PENDIDIKAN

ANAK TUNARUNGU

priyono@fkip.uns.ac.id

INDERA PENDENGARAN

• > Efektif

• Mata Lihat depan

• Hidung – Bau searah tiupan Angin

• Alat Peraba – Pengecap

Sentuhan Lain

• Telinga – Dengar Bunyi

dari – 8 Penjuru Angin

Jauh

24 Jam – Tidur?

Pendekar Buta dari Goa Hantu

• Audiologi : Cabang ilmu yang mempelajari tentang pendengaran

• Audiologis : Berkenaan dengan/secara audilogi

• Audiometri : Pengukuran untuk menentukan kualitas dan sifat-sifat pendengaran

• Audiogram : Catatan atau grafik mengenai ketajaman pendengaran seseorang melalui serangkaian tes audiobilitas (kemampuan mendengar) terhadap nada-nada.

GANGGUAN PENDENGARAN KONDUKTIF/HANTARAN

Akibat kelainan yang tejadi di telinga luar dan atau tengah.

Suara dari dunia luar tidak dapat ditransmisikan secara normal melalui liang telinga dan atau telinga tengah ke telinga dalam.

Keadaan ini dapat disebabkan oleh sumbatan 0leh kotoran telinga, gendang telinga robek, infeksi di telinga tengah, kerusakan tulang pendengaran, pilek dll.

GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL/SARAF

Umumnya terjadi akibat kerusakan pada sel sel rambut di kohlea (rumah siput) sehingga gelombang suara tidak dapat diubah menjadi gelombang listrik yang diperlukan oleh saraf pendengaran.

Dapat juga akibat kerusakan langsung pada saraf pendengaran sehingga energi listrik tidak dapat disampaikan ke otak. Dapat merupakan kelainan bawaan,

GANGGUAN PENDENGARAN CAMPURAN

Merupakan jenis gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kombinasi faktor telinga tengah dan telinga dalam

KONTRIBUSI AUDIOLOGI DALAM PENDIDIK-

AN ANAK TUNARUNGU:

1. MELAKUKAN HABILITASI/REHABILITASI

(rehab : ditujukan pada seseorang yang

sebelumnya pernah mempunyai pendengaran

normal atau kemudian menjadi tuli oleh

karena suatu sebab; Habilitasi ditujukan

kepada seseorang yang sejak lahir tidak

mendengar atau kurang dengar sehingga

menghambat perkembangan bicaranya)

PENDENGARAN SECARA AUDIOLOGIK

DENGAN TEPAT DAN AKURAT YANG BISA

DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA:

1). MORAL

2). ILMIAH/AKADEMIS

3). YURIDIS

YANG MENCAKUP:

1). ASESMENT AUDIOLOGIK

2). DIAGNOSIS AUDIOLOGIK

3). TREATMENT: HABILITASI/REHABILITASI;

(1). AUDIOLOGIK

(2). MEDIK DOKTER THT

4). KONSELING KEPADA KELUARGA:

PENDIDIKAN YANG TEPAT BAGI ANAK:

(1). DALAM KELUARGA

(2). SEKOLAH

2. MENJALIN KERJASAMA YANG BAIK DENGAN

LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERKAIT

DENGAN PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU

I. ASESMENT DAN DIAGNOSIS

AUDIOLOGIK

TUJUAN

• ANAK – Mengetahui Secara Awal Gangguan Pendengaran

TINDAKAN - MEDIK

- NON MEDIK

- PENGATURAN TEMPAT DUDUK

KESEMPATAN BELAJAR

ALAT :

- Suara Bisik - Nada Murni pada ruangan tenang

- Garpu Tala – Arloji

- Audiometri

TES BISIK

KEUNTUNGAN

-Praktis

-Mudah

-Murah

-Di Pedesaan

-Dipercaya

KERUGIAN /

KELEMAHAN

-Ajeg, Artikulasi Intensitas

-Kata dimengerti Anak –anak

-Ruang Harus Tenang

LATIHAN KEAJEGAN

JAM SEPI

RUANG

Tes Berbisik

Tes ini bersifat semi kuantitatif, menentukan derajatketulian secara kasar.

- dilakukan pada ruangan yang cukup tenang

- Pergunakan kata-kata yang dikenal, terdiri dari 2 suku kata

- Pemeriksa membisikkan kata-kata tersebut padaakhir ekspirasi (mengeluarkan nafas)

- Mulai pada jarak 6 meter, kemudian maju setiap 1 meter sampai terperiksa dapat mengulangi kata-kata yang diucapkan dengan benar

-Telingga yang tidak diperiksa harus ditutup./ Pemeriksaan telinga secara bergantian satu-satu

Daftar Kata – Kata Bisilabik Bahasa Indonesia

DERET I

SAPI – KARET – NASI – BATU – MINYAK – GAJAH – TIKUS –LAGU – KUDA – OBAT

DERET II

BECAK – KAPAL – BAJU – API – TOPI – MATA – GUNUNG –PANAS – BADAN – KARET

DERET III

PINTU – GULA – TOMAT – KAYU – POHON – BUMI – MEJA –SUMUR – PADI – KAPAS

Bicara pada jarak 30 inci (75cm) Gangguan pendengaran

Mengerti bisikan perlahan < 30 dB

Mengerti bisikan keras < 45 dB

Mengerti suara sedang < 60 dB

Mengerti suara keras < 70 dB

PROGRAM UKS - 1X / thn

- Kalau Perlu

- Bersamaan dengan Lain

- I, IV SD

- III SLTP, III SLTA

SEDINI MUNGKIN

Aspek PENDIDIKAN

KESEHATAN

MANFAAT:

- Pencegahan

- Mengawasi Perkembangan - Jasmani

- Mental / Jiwa

- Sosial

- Intelektual

KAPAN

Rujukan

• Gangguan Pendengaran PUSKESMAS RS TES PENDENGARAN KEADAAN THT KEADAAN SARAF [MENTAL PSIKOLOGINYA]

KLASIFIKASI DERAJAT KETULIAN

Threshold Klas Derajat

Ketulian

Threshold

Rata frek.500 -

2000 lebih

Kemampuan mengerti

Percakapan

25

40

55

70

90

A Normal - 20 dB Tidak ada keluhan

B Ringan 25 – 40 dB Kesukaran pada nada

bicara lemah

C Sedang 40 – 55 dB Kesukaran pada nada

bicara lemah

D Berat 55 – 70 dB Kesukaran pada nada

bicara keras

E Berat 70 – 90 dB Mengerti hanya teriak

F Total 90 dB- Tidak mengerti meski

diperkeras

Cara dan Tujuan Pemeriksaan

Umur Cara Pemeriksaan Tujuan Utama Pemeriksaan

0-4 bln 1. Identifikasi faktor resiko

ibu, kelainan fisik

2. Observasi

3. Otoskopi

4. Reflek moro - Neometer

1. Untuk mengetahui kelainan

congenital dan telinga

tengah

2. Sifat deteksi awal /

screening

4-24 bln 1. Follow – up faktor resiko ibu

2. Pertumbuhan, perkembanga

3. Otoskopi

4. Ewing methode

1. Tindak lanjut

2. Sifat deteksi awal / screening

2-3 thn 1. Laporan / keluhan keluarga

2. Pertumbuhan, perkembangan

bicara

3. Otoskopi

4. Play Audiometri

5. Psikologi - neurologi

1. Mengetahui tuna rungu wicara

2. Mengetahui tingkat intelegensi anak

3. Kelainan yang menyebabkan gangguan

pendengaran bicara anak

4. Pemeriksaan mengenai perkembangan

anak

5. Sifat deteksi awal diagnostik3-5 thn 1. Keluhan keluarga

2. Otoskopi

3. Play Audiometri

4. Psikologi - neurologi

5-12 thn 1. Keluhan Keluarga guru

2. Otoskopi

3. Play audioletri pure audiometri

4. tes bisik

1. Mengetahui status pendengaran anak

2. Pemeriksaan mengenai pendidikannya

3. Memikirkan aspek medis

4. Sifat diagnostik screening

12 thn - 1. Anamnese

2. kelainan fisik

3. Otoskopi

4. Audiometer

5. Suprathreeshoid

6. Speech audiometer

7. Impedansi metri

1. Diagnostik

2. mengetahui derajat jenis ketulian dan

lesinya

3. SDS –SRT

4. Penentuan aspek medis dan sosial

(operasi, APM dan sebagainya).

ANATOMI TELINGA (SISTEM PENDENGARAN PERIFER)

I. ASESMENT DAN DIAGNOSIS AUDIOLOGIK:

1.ASESMENT AUDIOLOGIK:

Proses pengumpulan data, serangkaian proses

pemeriksaan dalam bidang audiologik, sebagai dasar

untuk melakukan:

a. Diagnosis audiologik

b. Intervensi habilitasi/rehabilitasi secara

audiologik, medis maupun edukatif.

ASESMENT AUDIOLOGIK MENCAKUP:

1). Anamnesis (case history).

Interview terhadap orang tua guna mendapatkan data yang

selengkap mungkin yang berkaitan dengan ketunarunguan

anak seperti:

- Data identitas anak

- Riwayat kehamilan ibu – kehamilan beresiko tinggi

- Riwayat kelahiran anak – kelahiran beresiko tinggi.

- Silisilah keluarga, ada tidaknya yang mengalami tunarungu

sejak kecil/bayi.

- Kesehatan anak/bayi

2). OTOSCOPY/VIDEO OTOSCOPY

PROSES PEMERIKSAAN TELINGA LUAR YANG

MENCAKUP:

-RETRO AURICULA (TL MASTOID BELAKANG

DAUN TELINGA

-AURICULA (DAUN TELINGA)

-LIANG TELINGA

-MEMBRAN TIMPANI (GENDANG TELINGA)

DENGAN MENGGUNAKAN OTOSKOP ATAU

VIDEO OTOSKOP.

Video Otoscopy, untuk mengetahui ada

tidaknya:

* penyakit: radang, infeksi

* sumbatan: cerumen, benda asing

* kelainan:

- Daun telinga kecil, atau tidak ada.

- Atresia (tidak punya liang telinga,

- Mastoid cavity (liang telinga yang melebar

di bagian dalam).

- Perforasi gendang telinga.

* Perforasi membran

timpani akibat dari:

- Rudapeksa

- Otitis Media

3). TIMPANOMETRY

PROSES PEMERIKSAAN TELINGA TENGAH

DENGAN MENGGUNAKAN TIMPANOMETER, GUNA

MENGETAHUI: ADA TIDAKNYA PENYAKIT/

KELAINAN DI TELINGA TENGAH.

PENYAKIT/KELAINAN TELINGA TENGAH A.L:

* INFEKSI TELINGA TENGAH

* TUBA EUSTACHIUS MAMPET

* DISLOKASI/PUTUSNYA TULANG-TULANG PEN-

DENGARAN

* KEKAKUAN TULANG-TULANG PENDENGARAN

ATAUPUN GENDANG TELINGA.

3).Pemeriksaan timpanometry/impedansi

4). OTOACOUSTIC EMISSION (OAE)

ADALAH PEMERIKSAAN FUNGSI

COCHLEA (RUMAH SIPUT).

BAIK ATAU ADA KERUSAKAN

(NORMAL ATAU TIDAK).

5). AUDIOMETRY/PLAY AUDIOMETRY:

GUNA MENGETAHUI KARAKTERISTIK

PENDENGARAN ANAK:

A. TINGKAT GANGGUAN PENDENGARAN

ANAK:

a. KURANG DENGAR:

- RINGAN

- SEDANG

- BERAT

b. TULI

B. KONFIGURASI AMBANG PENDENGAR-

AN:

a. FLAT/DATAR

b. SLOPING/MENURUN.

c. REVERSE SLOP/MENAIK

d. BENTUK PALUNG

e. BENTUK BUKIT

C.UCL = UNCONFORTABLE LEVEL

DAYA TAHAN TELINGA TERHADAP SUA-

RA YANG PALING KERAS.

D. AREA PENDENGARAN ANAK

E. JENIS GANGGUAN PENDENGARAN ANAK:

a. KONDUKTIF

b. SYARAF

c. CAMPUR

5). PLAY AUDIOMETRY UTK ANAK KECIL

Kurang dengar sedang konduktif

U U UU

Ambang

Dengar AC

UCL

Area

pendengaran

U U UU

Kurang dengar sedang Sensorineural

< < < <

6). BERA (BRAINSTEM EVOKED RESPONS

AUDIOMETRY) BAGI:

A. ANAK YANG BELUM DAPAT DILAKU-

KAN AUDIOMETRY/PLAY AUDIOME-

TRY

B. MEMANG MEMERLUKAN.

6). Pemeriksaan BERA

7). FREE FIELD TEST (FFT) ATAU VISUAL

REINFORCEMENT AUDIOMETRY (VRA).

SEBAGAI PELENGKAP BERA.

7). Pemeriksaan Visual Reinforcement Audiometry (VRA)

Sebagai pelengkap BERA

2. DIAGNOSIS AUDIOLOGIK:

DARI KESELURUHAN PROSES ASES-

MENT DIAMBIL SUATU KESIMPULAN/DIAGNOSIS

MASALAH PENDENGARAN ANAK:

1). ADA TIDAKNYA PENYAKIT/KELAINAN TELINGA

YANG MEMERLUKAN TINDAKAN MEDIS.

2). KARAKTER PENDENGARAN/GANGGUAN PENDE-

NGARAN ANAK:

A. TINGKAT GANGGUAN PENDENGARAN ANAK.

B. KONFIGURASI AUDIOGRAM ANAK

C. AREA PENDENGARAN ANAK

D. JENIS GANGGUAN PENDENGARAN ANAK.

YANG SEMUA INI PENTING UNTUK MENENTU-

KAN:

1). BISA ATAU BOLEH TIDAKNYA ANAK DIPASANG

ABD.

2). BILA BISA DIPASANG ABD:

A. ABD MACAM APA YANG COCOK.

B. MODEL DAN TIPE EARMOULD (CETAKAN

TELINGA) YANG COCOK.

3). MODEL PENDIDIKAN YANG TEPAT BAGI ANAK.

II. TREATMENT/HABILITASI

REHABILITASI PENDENGARAN

SECARA AUDIOLOGIK

II. TREATMENT/HABILITASI REHABILITASI

PENDENGARAN:

1. TINDAKAN MEDIS OLEH DOKTER THT

BAGI YANG PERLU.

2. PEMASANGAN ALAT AMPLIFIKASI:

1). PEMASANGAN ABD DAN AKSESORI

BILA DIPERLUKAN.

2). PEMASANGAN COCHLEAR INPLANT

BAGI YANG PERLU, MAU DAN

MAMPU OLEH TIM MEDIS.

3. KONSELING BAGI ORANG TUA/WALI/

PENGASUH ANAK TENTANG:

1). PENGEMBANGAN KEMAMPUAN

KOMUNIKASI ANAK DALAM KELUARGA-

POLA ASUH/DIDIK DALAM KELUARGA.

2). PENDIDIKAN YANG TEPAT.

1). Pemasangan

Alat Bantu Dengar

Konseling terhadap orang tua tentang

penggunaan dan perawatan Alat Bantu Dengar

1) Pemasangan &

Penggunaan FM sistem

Pemasangan/penambahan EXTERNAL MIKROFON

Pada Alat Bantu Dengar model Pocket sangat efektif

untuk melatih bicara anak. HEMAT & PRAKTIS.

2. Pemasangan cochlear inplant

oleh team medis bagi yang perlu,

mau dan mampu.

Cochlear Implant:

Komponen luar dan komponen dalam yang ditanam

(dikutip dari Gelfand hal. 477)

Cochlear Implant dg Speech Processor model pocket

dari Clarion terdiri atas:

1. Speech Processor (pocket) berisi microphone &

transmitter luar (bawah)

2. Stimulator elektrik & elekrode (kiri)

Cochlear Implant dg Speech Processor model Belakang Telinga (BTE),

terdiri atas:

1. Speech processor model BTE dg microphone & coil transmitter luar (kanan)

2. Stimulator elektrik dan elektrode yang ditanam (kiri)

-(dikutip dari Gelfand hal. 478)

Elektrode MULTICHANNEL Cochlear Implant

Yang dimasukkan ke dalam cochlea (rumah siput)

(dikutip dari Gelfand hal. 478)

3. EVALUASI PEMASANGAN ALAT

AMPLIFIKASI A.L DENGAN:

1). UNAIDED DAN AIDED AUDIOMETRY

TES AUDIOMETRY KETIKA ANAK

TIDAK PAKAI DAN PAKAI ABD.

2). TES PERCAKAPAN: BAGI YANG SUDAH

MEMUNGKINKAN.

3. EVALUASI PEMASANGAN ALAT BANTU DENGAR:

1). Dengan unaided & aided audiometry.

Tes audiometry anak TANPA dan DENGAN

MEMAKAI ABD.

O O

OO

s ss

ss

Unaided

audiogram

Aided

audiogram

HASIL TES UNAIDED DAN AIDED AUDIOMETRY INI

PENTING BAGI:

1). AUDIOLOGIST/FITTER ABD UNTUK EVALUASI

KEAKURATAN FIITING DAN MEMAKSIMAL-

KAN FUNGSI PENDENGARAN ANAK.

2). ORANG TUA

3). PENDIDIK/GURU GUNA MENGOPTIMALKAN

FUNGSI PENDENGARAN ANAK DALAM

KESELURUHAN KBM KHUSUSNYA BPBI DAN

BINA WICARA

Konseling tentang pola asuh dan pola didik Anak Tunarungu

dalam keluarga pasca pemasangan Alat Bantu Dengar

top related