konjungtivitis alergi edit
Post on 01-Dec-2015
95 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KONJUNGTIVITIS ALERGI
KONJUNGTIVITIS ALERGI
REAKSI HIPERSENSITIVITAS HUMORAL LANGSUNG
HAY FEVER
KERATOKONJUNGTIVITIS VERNALIS
KERATOKONJUNGTIVITIS ATOPIK
KONJUNGTIVITIS PAPILARIS RAKSASA
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT
PHLYCTENULOSIS
KONJUNGTIVITIS RINGAN SEKUNDER THD BLEFARITIS KONTAK
Patofisiologi Konjungtivitis Alergi
Konjungtivitas demam jerami (hay fever)
• Ada riwayat alergi terhadap serbuk sari, rumput• Gatal• mata berair• mata merah• matanya seakan-akan “tenggelam dalam jaringan
sekitarnya”• sedikit penambahan pembuluh pada palpebra dan
konjungtiva bulbi• terdapat chemosis
Keratokonjungtivitis Vernal• gatal yang ekstrim• riwayat keluarga dengan
alergi• terdapat papilla halus di
konjungtiva tarsal bawah serta papillae besar yang memberikan penampakan cobblestone pada konjungtiva palpebra superior
• Terdapat “Trantas dots”
Keratokonjungtivitis Atopik• Berkaitan dengan
dermatitis atopik• Disertai kulit palpebra yang
kering• Terdapat papil halus
terutama di konjungtiva palpebra inferior
• Kekambuhan yang sering, di kornea dapat terjadi keratitis superfisialis dengan neovaskularisasi
Progression of atopic keratopathy
Punctate epitheliopathy Persistent epithelial defects
Subepithelial scarring Peripheral vascularization
Konjungtivitis papilary raksasa• Konjungtivitis papilaris raksasa dengan tanda
dan gejala mirip dengan konjungtiva vernal dapat timbul pada pasien yang memakai lensa kontak
Phlyctenulosis• proses hipersensitivitas lambat terhadap protein
mikroba termasuk protein dari basil tuberkel, stafilokokus, Candida albicans, haemofilus aegyptius, dan Chlamydia trachomatis serotype L1, L2 dan L3
• terdapat phlyctenule yang berupa lesi kecil yang keras, merah, menimbul dan dikelilingi zona hyperemia.
• menimbulkan iritasi dan air mata tanpa fotofobia
Konjungtivitis ringan sekunder terhadap Blefaritis kontak
• Adanya hyperemia, hipertrofi papiler ringan, kotoran mata mukoid ringan, dan sedikit iritasi
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang berupa :
1. Tes kulit2. Pewarnaan giemsa3. Pemeriksaan darah
Diagnosis banding konjungtivitas alergi
Tanda/ gejala virus bakteri fungus dan parasit
alergi
purulen nonpurulen
Kotoran sedikit mengucur sedikit sedikit sedikit
Air mata mengucur sedang sedang sedikit sedang
Gatal sedikit sedikit - - hebat
Injeksi umum umum lokal lokal umum
Nodul preaurikular lazim jarang lazim lazim -
Pewarnaan eksudat
monosit, limfosit
bakteri, PMN bakteri, PMN biasanya negatif
eosinofil
Sakit tenggorok dan panas yang
menyetai
sewaktu-waktu
jarang - - -
Penatalaksaan
Konjungtivitis demam jerami (hay fever)
• jauhkan dari alergen• kompres dingin untuk menghilangkan gatal-
gatalnya• meneteskan vasokonstriktor lokal selama
tahap akut (epinefrin, larutan 1:1000 yang diberikan secara topikal, akan menghilangkan gejalanya dan kemosis dalam 30 menit)
• Penggunaan antihistamin (jika perlu)
Keratokonjungtivitis vernal
• fokus terhadap gejala yang hanya memberi hasil jangka pendek
• Steroid topikal atau sistemik yang mengurangi rasa gatal, tapi harus dibatasi.
• Cromolyn topical merupakan agen profilaktif untuk kasus sedang sampai berat.
• vasokonstriktor, kompres es dan istirahatkan pasien di tempat yang sejuk
• Medikasi anti radang non steroid yang baru seperti ketolorak dan iodoxamide cukup bermanfaat mengurangi gejala
Keratokonjungtivitis atopik• diberikan antihistamin oral seperti terfenadine (60-
120 mg dua kali sehari), astemizole (10 mg empat kali sehari) atau hydroxine (50 mg waktu tidur, dinaikkan sampai 200 mg), dapat ditambah dengan NSAID seperti ketolorax dan iodoxamide.
• kuur pendek dengan steroid topikal juga dapat mengurangi gejala
• Plasmafaresis (kasus berat)• transplantasi kornea jika muncul komplikasi kornea
untuk mengembalikan tajam penglihatan.
Konjungtivitas papilary raksasa
• mengganti plastik dengan kaca untuk prosthesis mata memakai kacamata daripada lensa kontak biasa untuk menyembuhkan.
• Jika tetap ingin memakai lensa kontak, sebaiknya lensa kontak dirawat dengan baik, bersihkan dengan hydrogen peroksida atau enzimatik. Jika tetap gagal pemakaian lensa kontak harus dihentikan
Phlyctenulosis
• difokuskan pada kausa, dan steroid sebaiknya digunakan untuk mengatasi gejala akut dan parut kornea yang menetap
• Parut kornea berat mungkin memerlukan transplantasi kornea
Konjungtivitis ringan sekunder terhadap Blefaritis kontak
• diarahkan pada agen penyebab dan menghilangkannya
• menggunakan kortikosteroid topikal, namun penggunaannya harus dibatasi
KOMPLIKASI
• Keratitis• Ulkus Kornea• Sikatrik Kornea
PROGNOSIS
• Prognosis konjungtivitis alergi dapat dikatakan baik. • Konjungtivitis alergi dapat sembuh dengan cepat,
namun dapat terjadi kekambuhan. • Komplikasi yang terjadi sangat jarang. • Konjungtivitis alergi jarang mengakibatkan kehilangan
penglihatan.
top related