kapita selekta islamiyah fkip unida

Post on 05-Dec-2014

1.818 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Mata Kuliah Kapita Selekta Islamiyah Program Studi manajemen Pendidikan Islam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Djuanda Bogor

TRANSCRIPT

LOGO

UNIVERSITAS DJUANDA BOGORFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI MPI

PENDIDIKAN GURU SD

MATA KULIAHKAPITA SELEKTA ISLAMIAH

By

Syamsuddin Ali Nasution MA., PhD.Alumnus: University Malaya Kuala LumpurInternational Islamic University Islamabad

KONTRAK PERKULIAHAN

1. Kehadiran: 75 %; Wajib 2. Tdk terlambat 3. Penilaian:

a. 10 X Pertemuan : 10% b. UTS : 30 % c. UAS : 40 % d. Presentasi Makalah/Keaktivan:20 % e. Absent presentasi: 0 %

IWHAT DOES IT MEAN BY “KAPITA

SELEKTA ISLAMIAH ?”

Kapita?Selekta? Islamiah?

Islam mengatur seluruh kegiatan manusia, dari masalah kecil sampai masalah paling besar

IIHAKIKAT HIDUP MANUSIA

Manusia diciptakan bukan dengan sia-sia atau tanpa tujuan. Oleh itu setiap manusia harus memahami hakikat hidupnya di dunia.

Ada 3 pertanyaan besar yang perlu dijawab utk mengetahui dan memahami hakikat hidup manusia di dunia yang fana ini. Ketiga pertanyaan tersebut ialah:

1.darimana,

2.kemana dan

3.kenapa?

1. Darimana manusia berasal: Darimanakah aku datang dan alam raya ini, adakah aku terjadi sendiri, atau ada Pencipta yang menciptakanku, siapa Dia, dan apa hubunganku dengan-Nya?

2. Untuk apa manusia hidup: Kenapa manusia dijadikan, diberikan akal dan kehendak; ditundukkan atau dimudahkan untuknya apa saja yang ada di langit dan bumi. Apakah tujuan eksistensi manusia di dunia ini, dan bagaimana ia mengetahui tujuan tsb?

3. Kemana manusia setelah mati: Kemanakah perjalanan setelah petualangan singkat di muka bumi? Apa setelah kematian? Apakah kehidupan berakhir dengan kematian tersebut? Atau di belakang kematian, masih ada lagi kehidupan, yg padanya orang2 jahat akan dibalas dengan apa yang mereka perbuat, dan orang2 baik akan dibalas dengan kebaikan yang mereka lakukan?

Ketiga-tiga pertanyan besar tsb menuntut jawaban, dan tidak ada jalan utk memberikan jawaban yang memuaskan melainkan hrs kembali kpd ajaran Islam yg benar. Islam memberikan jawaban yang komprehensif

�ا �ئ ي ش� �م#ون� �ع�ل ت ال �#م +ك م-ه�ات# أ #ط#ون+ ب �م+ن �#م ج�ك �خ�ر� أ -ه# و�الل

�#م -ك �ع�ل ل +د�ة� و�األف�ئ �ص�ار� و�األب م�ع� الس- #م# �ك ل و�ج�ع�ل�) ون� #ر# ك ��ش ت

“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (Al-Nahl: 78)

ال Dق#ل#وب ��ه#م ل �س+ و�اإلن Jج+ن� ال م+ن� ا +ير� �ث ك -م� +ج�ه�ن ل �ا �ن أ ذ�ر� ��ق�د و�لال Dان�آذ ��ه#م و�ل +ه�ا ب ون� �ص+ر# #ب ي ال Dن# �ع�ي أ ��ه#م و�ل +ه�ا ب �ف�ق�ه#ون� يه#م# +ك� �ئ #ول أ Xل�ض� أ �ه#م ��ل ب + �ع�ام �األن ك +ك� �ئ #ول أ +ه�ا ب م�ع#ون� ��س ي

�غ�اف+ل#ون� ) (١٧٩ال

“dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf: 179)

IIIPendidikan Dalam Perspektif Islam

Terminologi: Ta’lim, Tarbiyah, Ta’dib,

Urgensitas; lihat dan perhatikan tentang Adam sebelum dilantik menjadi Khalifah (al-Baqarah:30-33), dan perhatikan dalam al-Quran: kata2 yg merujuk pada ilmu pengetahuan dan pikiran/renungkan, teliti)

Diskusikan 5 ayat pertama surah al-’Alaq,

Hukum :Wajib

Keutamaan:

LOGO IVUrgensitas Memahami SPI

Dg mengetahui Sejarah Pendidikan Islam (SPI), kita dpt memperoleh informasi2 ttg pelaksanaan pendidikan islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang mulai dr pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali ttg pendidikan Islam. Dari sejarah dpt diketahui segala sesuatu yg terjadi dlm penyelenggaraan pendidikan Islam dg segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yg terjadi dr waktu ke waktu. Jadi sejarah pd prinsipnya tdk hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu, merupakan refleksi historis

Sejarah Pendidikan Islam (SPI) dpt memberikan Spirit (semangat) utk membuka lembaran dan mengukir kejayaan dan kemajuan pendidikan Islam yg baru dan lebih baik.

Oleh krn itu, SPI sebagai study ttg masalah2 yg berhubungan dg sejarah pendidikan sdh barang tentu sangat urgent terutama dlm rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan pendidikan.

Secara global, sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Ini krn sejarah menyimpan atau mengandung faktor dan kekuatan yg dpt menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai2 baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Qur’an) mengandung cukup banyak nilai2 kesejarahan yg secara direct dan indirect mengandung makna benar, pelajaran yg sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat islam.

Ilmu tarikh (sejarah) dlm Islam menempati arti penting dan berguna dlm kajian dlm islam. Oleh krn itu, kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek, yaitu kegunaan yg bersifat umum dan yg bersifat akademis.

SPI memiliki manfaat tersendiri atrnya sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan.

1. Sebagai faktor keteladanan dpt difahami krn al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Ini tersirat dlm Al-Qur’an : حسنة أسوة الله رسول فى لكم كان ..…لقد

( Q.S. Al-Ahzab: 21)

الله يحببكم فأت�ب�عونى الله! ب"ون �ت#ح كنتم إن قل(..…31)

(Q.S. Ali-Imran:31)

تهتدون ) …… لعل*كم (158وات�بعوه# …. Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk

(Q.S Al-A’raaf:158) Berdasarkan ayat diatas umat islam dpt meneladani

proses pendidikan Islam semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulama2 besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam.

2. Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dlm berbagai kegiatan. Tetapi sejalan dg perkembangan bhw tdk semua kagiatan manusia berjalan mulus terkadang menemukan rintangan2 tertentu sehingga dlm proses kegiatannya mendapat sesuatu yg tdk diharapkan, maka kita perlu bercermin atau mengambil pelajaran dr kejadian2 masa lampau sehingga tarikh itu menjadi cermin dan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.

3. Sebagai pembanding, suatu peristiwa yg berlangsung dr satu masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dg demikian hasil proses pembanding atr masa silam, sekarang, dan yg akan datang diharapkan bisa memberi andil bagi perkembangan pendidikan Islam krn sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yg baru.

4. Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dlm berbagai kegiatan, kita berusaha pula utk memperbaiki keadaan yg sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif.

Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis diharapkan dpt :

a. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.

b. Mengambil manfaat dr proses pendidikan Islam, guna memecahkan problematika pendidikan Islam pd masa kini.

c. Memiliki sikap positif terhdp perubahan2 dan pembaharuan2 sistem pendidikan islam.

d. Selain itu sejarah pendidikan Islam akan mempunyai kegunaan dlm rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan islam. Dlm hal ini, sejarah pendidikan Islam akan memberikan arah kemajuan yg pernah dialami sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dlm kerangka pandangan yg utuh dan mendasar.

Pentingnya Mempelajari Sejarah Pendidikan Islam

Dari mengkaji sejarah, kita bisa memperoleh informasi ttg pelaksaan pendidikan Islam dr zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dr pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran dan kebangkitan kembali pendidikan Islam tsb.

Dari sejarah dpt diketahui bagaimana yg terjadi dlm penyelenggaraan pendidikan Islam dg segala ide, konsep, institusi, sistem, dan opersionalnya yg terjadi dr waktu ke waktu.

Dlm ajaran Islam, pendidikan mendapatkan posisi yg sangat penting dan tinggi krn pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral (central attention) masyarakat. Pengalaman pembangunan di negara2 sdh maju khususnya negara2 di dunia Barat membuktikan betapa besar peran pendidikan dlm proses pembangunan.

Dlm konteks ini Ghulam Nabi Saqib: Education may be used to help modernize a society. Education, therefore is certainly the key to the modernization of muslim societies.

Sejalan ini, Jhon Dewey mengatakan: pendidikan diartikan sebagai social continuty of life. Pendidikan juga diartikan, it may be said as transmission from some persons to others of the skills the arts and the science. Adapun Kant, mengartikan pendidikan sebagai care, discipline and instruction.

Oleh krn itu, peranan pendidik sangat penting dan pendidikan hendaknya memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ilmu yg Erat Kaitannya dg SPI

Pendidikan Islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yg bersumber dan berpedoman pd ajaran Islam dlm rangka terbentuknya kepribadian utama menurut Islam. Munculnya ilmu pendidikan tlh memotivasi umat Islam utk menelusuri perjalanan SPI. Teori2 yg berkaitan dlm dunia pendidikan besar gunanya dlm mengumpulkan fakta2 sejarah yg selanjutnya menempatkan fakta2 tsb dlm konteks sejarahnya.

Dg demikian pembahasan sejarah pendidikan tidak sekedar menempatkan peristiwa2 yg berkaitan dg perkembangan dan perjalanan pendidikan Islam sesuai dg urutan2 peristiwa. Lebih dr itu, SPI menuntut pengungkapan realitas sosial muslim untuk menjawab suatu peristiwa yg terjadi.

V. Anak Dalam Perspektif Islam

Anak merupakan curahan kasih sayang dan belahan jiwa orang tua. Perasaan ini bukan saja didominasi oleh manusia yang memiliki akal pikiran, tetapi juga secara naluriah hewan memilikinya.

Hal ini merupakan anugerah agung Allah swt, sebagai pemberian kepada makhluk-Nya, dan ini juga merupakan keadilannya kepada makhluk yang tak berakal.

Children are future generation for a nation, and a future of the nation depends on them

Masa depan atau nasib sebuah bangsa akan berada di pundak anak-anak kini.

Anak-anak yang berkualitas akan

mengantarkan bangsa tersebut kepada kemajuan, kemakmuran, kejayaan dan kecemerlangan.

Sebaliknya, anak-anak yang tidak berkualitas

akan membawa bangsa ke dalam malapetaka dan kehancuran.

Melihat realita anak di lapangan, maka Islam sudah lebih dahulu mencurahkan perhatian khusus terhadap eksistensi anak.

Banyak ditemukan di dalam Al-Quran ayat-ayat yang merujuk kepada anak, seperti bakal kelahiran anak, sifat dan watak anak, doa untuk mendapatkan anak atau keturunan, dll.

Contoh::

Surah al-Furqan: 74

ا� ن و�اج+ ��ز أ �م+ن �ا �ن ل �ه�ب �ا -ن ب ر� #ون� �ق#ول ي -ذ+ين� و�ال+م�ام�ا إ -ق+ين� �م#ت +ل ل �ا �ن و�اج�ع�ل dن# �ع�ي أ ة� ق#ر- �ا +ن -ات ي Jذ#ر�و

(٧٤)

“dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami dari isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.

Surah Ali-Imran; 38

�م+ن ل+ي �ه�ب Jب ر� ق�ال� -ه# ب ر� -ا �ر+ي ك ز� د�ع�ا +ك� �ال ه#نالدXع�اء+ ) م+يع# س� -ك� +ن إ �ة� Jب ط�ي -ة� ي Jذ#ر �ك� �د#ن (٣٨ل

“di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".

( اo +ي و�ل �ك� �د#ن ل �م+ن ل+ي ��ر+ث#( ٥ف�ه�ب و�ي +ي #ن �ر+ث يoا ) ض+ي ر� Jب ر� �ه# و�اج�ع�ل �ع�ق#وب� ي آل+ �(٦م+ن

“Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan Jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai". (Maryam:5-6)

+اب �م+ح�ر� ال ف+ي #ص�لJي ي Dم+ ق�ائ و�ه#و� �ة# +ك �م�الئ ال �ه# �اد�ت ف�ن-ه+ الل م+ن� dة�م+ �ل +ك ب م#ص�دJق�ا �ى �ح�ي +ي ب ك� ر# Jش� #ب ي -ه� الل �ن- أ

+ح+ين� ) الص-ال م+ن� oا +ي �ب و�ن ا و�ح�ص#ور� Jد�ا ي (٣٩و�س� “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya,

sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh“ (Ali ‘Imran: 39).

 

Surah Maryam: 19

اo +ي ك ز� غ#الم�ا �ك+ ل أله�ب� Jك+ ب ر� س#ول# ر� �ا �ن أ -م�ا +ن إ ق�ال�

Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

( �ح+ين+ الص-ال م+ن� ل+ي �ه�ب Jب (١٠٠ر� Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang

anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh. (Ash-Shaffat: 100)

Posisi Anak di Depan Orang tua

Apabila diteliti dan dikaji Al-Quran, maka ditemukan bahwa posisi anak di hadapan orang tuanya, ada tiga kemungkinan:

Pertama: anak dapat menjadi musuh bagi orang tuanya, sebagaimana firman Allah surah al-Taghabun, 14:

�#م و�اج+ك ��ز أ �م+ن +ن- إ #وا آم�ن -ذ+ين� ال Xه�ا ي� أ �ا ي

�ع�ف#وا ت �+ن و�إ �وه#م ف�اح�ذ�ر# �#م �ك ل ع�د#وoا �#م و�الد+ك� و�أ

Dح+يم ر� Dف#ور�غ -ه� الل +ن- ف�إ وا �غ�ف+ر# و�ت �ص�ف�ح#وا و�ت(١٤)

“Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1} Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

[1] Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau Ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

Fenomena real di tengah masyarakat membuktikan ayat tsb, misalnya: banyaknya berita ttg penganiayaan, pembunuhan seorang anak terhadap orang tuanya.

Fenomena ini mengindikasikan bhw seorang anak memiliki potensi untuk menjadi musuh bagi orang tuanya sebagaimana ditegaskan di dlm ayat tsb.

Kedua: seorang anak merupakan fitnah bagi orang tuanya, sebagaimana disebutkan dalam surah al-Taghabun,15:

#ه- و�الل Dة� �ن ف+ت �#م و�الد#ك� و�أ �#م #ك م�و�ال

� أ -م�ا +ن إ( Dظ+يم�ع Dر��ج أ �د�ه# ن (١٥ع+

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”.

Realita di lapangan, memang banyak fenomena anak yang durhaka, sebagaimana beritanya sering ditemukan lewat media massa, seperti anak yang tauran menentang orang tua, anak perempuan lari meninggalkan rumah, yang hanya gara-gara lelaki, dll, tentu ini semua menunjukkan bahwa eksistensi anak tersebut lebih merupakan fitnah atau cobaan bagi orang tua.

Cobaan ini merupakan ujian, dimana dg anak-anak bisa bertambah kebaikan orang tua atau malah mencelakakannya.

Ujian ini, sebenarnya bergantung pada bagaimana orang tua merawat, mengasuh dan mendidiknya, sukses atau tidak.

Ketiga: anak merupakan dambaan dan permata hati orang tuanya. Keberadaannya menenteramkan hati, baik ketika orang tua masih hidup maupun setelah meninggal dunia. Ini diabadikan dalam al-Quran, surah al-Furqan ayat 74.

Anak yang saleh merupakan aset yang luar biasa bagi orang tua. Ia mampu menyejukkan hati dan memberikan ketenteraman yang luar biasa bagi orang tua di dunia.

Di akhirat, orang tua dapat memperoleh kemanfaata dari anak-anaknya yang baik. Orang tua juga dapat memetik kemanfaatan dari doa anak-anaknya yang saleh.

Rasulullah saw bersabda:

“Apabila seorang anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakannya” (HR Muslim).

Dari ketiga kemungkinan itu, setiap orang tua tidak diragukan akan memilih kategori anak terakhir, yaitu seorang anak yang mampu menjadi “Qurratu A’yun” bagi orang tuanya.

Kini persoalannya, bagaimana pilihan dan kecenderungan untuk memilih yang terakhir ini diikuti dengan langkah-langkah yang benar.

Untuk mewujudkan dan merelisasikan pilihan terakhir itu sudah pasti dengan metode dan cara mengikuti manajemen keluarga yang Islami.

Islam memang memandang anak sebagai amanah dari Allah swt.

Bagaimana orang tua bersikap terhadap amanah Allah tersebut?

Dalam rangka menunaikan amanah ini, tentu saja orang tua harus mampu memenuhi hak-hak anak.

Jangan sia-siakan amanah, karena jika disia-siakan maka kehancuran dan kerusakan yang muncul.

Rasulullah bersabda:

“Apabila amanah itu disia-siakan, maka tunggulah saat kehancuran” (HR Muslim)

Allah memperingatkan untuk tidak menyia-nyiakan amanah lewat firman-Nya dalam surah al-Anfal, 27:

�ول س# و�الر- -ه� الل #وا �خ#ون ت ال #وا آم�ن -ذ+ين� ال Xه�ا ي� أ �ا ي

�م#ون� ) �ع�ل ت �#م �ت �ن و�أ �#م +ك �ات م�ان� أ #وا �خ#ون (٢٧و�ت

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”..

Apabila amanah ini dapat ditunaikan oleh orang tua maka mereka akan memetik buahnya tidak saja di dunia tapi juga di akhirat.

Orang tua memperoleh kepuasan hidup dengan kehadiran anak ini sebagaimana digambarkan oleh Allah dalam al-Quran, al-Kahfi: 46:

#ات� �اق+ي �ب و�ال �ا �ي الدXن �اة+ ي �ح� ال �ة# ز+ين #ون� �ن �ب و�ال �م�ال# الم�ال )

� أ Dر� ي و�خ� �ا �و�اب ث Jك� ب ر� �د� ن ع+ Dر� ي خ� +ح�ات# (٤٦الص-ال “Harta dan anak-anak adalah perhiasan

kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”.

Teori-teori aliran pendidikan

Aliran Pendidikan:NativismeEmpirismeKonvergensi

Nativisme

Aliran ini berpandangan bhw segala sesuatunya ditentukan oleh faktor2 yang dibawa sejak lahir. Artinya, perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.

Dg demikian, bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk, sehingga hasil akhir pendidikan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir.

EmpirismeAliran ini bertentangan dengan paham

aliran nativisme. Empirisme (empiri = pengalaman), tidak mengakui adanya pembawaan atau potensi yang dibawa lahir manusia.

Dengan demikian, keberhasilan belajar peserta didik menurut aliran empirisme ini, adalah lingkungan sekitarnya. Keberhasilan ini disebabkan oleh adanya kemampuan dari pihak pendidik dalam mengajar mereka.

Konvergensi Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan

individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting.

Seorang anak dilahirkan di dunia  disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Bakat yang dibawa anak sejak kelahirannya tidak berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu.

Oleh krn itu, seorang anak yang memiliki otak yang cerdas, namun tidak didukung oleh pendidik yang mengarahkannya, maka kecerdasakan anak tersebut tidak berkembang.

Kesimpulan dr ketiga aliran tsb:Menurut aliran nativisme bahwa seorang

peserta didik tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan menurut aliran empirisme bahwa justru lingkungan itulah yang mempengaruhi peserta didik tsb.

Selanjutnya menurut aliran konvergensi bahwa antara lingkungan dan bakat pada peserta didik yang terbawa sejak lahir saling memengaruhi.

Sudut pandangan Islam 1

Islam tidak serta merta menerima ketiga aliran di atas, krn teori mereka hanya berorientasi pd pola pikir antroposentris. Maksudnya, perkembangan kepribadian manusia se-akan2 hanya dipengaruhi oleh faktor manusiawi. Dlm pandangan Islam, manusia tlh memiliki seperangkat potensi yg unik.

Potensi tsb disebut sebagai Fithrah, yg mencakup keimanan, ketauhidan, keislaman, keikhlasan, dan kecenderungan menerima kebenaran dan kebaikan. Semua potensi ini bukan diturunkan dari orang-tua, melainkan diberikan oleh Allah swt sejak di alam mitsaq..

2

��ه#م -ت ي Jذ#ر �ظ#ه#ور+ه+م �م+ن آد�م� +ي �ن ب �م+ن Xك� ب ر� �خ�ذ� أ �+ذ و�إ�ل�ى ب #وا ق�ال �#م Jك ب +ر� ب �ل�س�ت# أ �ه+م �ف#س+ �ن أ ع�ل�ى �ه�د�ه#م ��ش و�أ

ه�ذ�ا �ع�ن -ا #ن ك -ا +ن إ �ام�ة+ �ق+ي ال �و�م� ي #وا �ق#ول ت ��ن أ �ا ه+د�ن ش�+ين� غ�اف+ل

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak2 Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-

orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan),"(Al-A’raf: 172)

3Secara potensial, kondisi kejiwan manusia tdk

netral, apalagi kosong seperti kertas putih, namun secara aktual manusia tidak memiliki kebaikan atau keburukan yg diwarisi; kebaikan dan keburukan tergantung pd realisasi dirinya.

Faktor hereditas boleh jadi menjadi salah satu faktor perkembangan, sebagaimana diisyaratkan dlm hadis pemilihan jodoh.

Dlm al-Quran, banyak ditemukan sosok yg memiliki perkembangan kehidupan yg sholeh, dimana perkembangan itu dipengaruhi oleh faktor keturunan orangtua.

4

Sebaliknya, di dlm kebaikan garis keturunan itu ada juga yg menurunkan keturunan yang buruk, jahat dan zalim. Firman Allah, Ash-Shaffat: 113:

,ن �و!م اق! ح! إ�س, و!ع!ل!ى �ع!ل!ي,ه ك,ن!ا ب!ار! و!ب�ين3 م# �ه �س ل�ن!ف, و!ظ!ال�م3 ن3 �م#ح,س ا م! �ي�ت�ه ذ#ر7

(١١٣)

“Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata”.

Perhatikan juga putra nabi Nuh as !

5

Baik buruknya kepribadian individu sangat bergantung pd faktor2 yg kompleks, seperti hereditas, lingkungan, potensi bawaan, bahkan takdir Tuhan.

Manusia tdk mengetahui bagaimana eksistensi takdir. Namun manusia tetap disuruh berusaha dg akal dan kemampuan yg tlh diberikan Allah, demi utk memperbaiki dan meningkatkan dirinya sendiri, anak dan keluarganya.

6

Satu lagi faktor penentu perkembangan manusia yg sangat ditonjolkan dlm Islam adalah faktor2 bawaan yg merupakan sunnah atau takdir Allah utk manusia.

Misalnya bawaan memikul amanat, bawaan menjadi khalifah di muka bumi, bawaan menjadi hamba Allah agar selalu beribadah kepada-Nya (Al-Zariyaat: 56), bawaan untuk mentauhidkan Allah swt (Al-A’raf: 172).

Begitu juga faktor2 perbedaan individu, spt perbedaan karunia yg diberikan (Al-Nisa’ : 32), perbedaan kemampuan dan status (Hud: 93)

PENDIDIKAN ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Anak adalah asset masa depan suatu bangsa. Anak hari ini: generasi masa depan. Anak tsb tidak akan mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan baik, dan jiwa mereka diasah dengan semua hal yang baik dan bermanfaat.

Pendidikan anak bukanlah persoalan biasa dan sepele. Mendidik anak bukanlah semata-mata karena persoalan anak: sebagai investasi keluarga atau bahkan investasi sebuah negara sekalipun. Tetapi krn anak merupakan bagian dari hidup orang tua, sehingga sudah seharusnya kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orang tua.

Pendidik hrs memperhatikan pengembangan dan pembentukan kepribadian anak semenjak masa pertumbuhan pertamanya.

Pendidikan anak dalam Islam sebenarnya bukan sekedar dimulai dari kelahiran anak atau ketika dalam kandungan saja.

Pendidikan yg tepat dan benar hrs dilihat dan didasarkan pd tahap2 perkembangan manusia. Pd dasarnya tahap2 tsb terbagi kpd tiga, sebagaimana Abdul Mujib & Yusuf Mudzakkir menampilkan perkembangan anak sbb:

1. Masa Pra-konsepsi

2. Pra-natal (Pra-lahir)

3. Pasca-natal (Pasca-lahir)

Masa Pra-Konsepsi menurut Konsep Islam

Yaitu periode perkembangan manusia sebelum masa pembuahan sperma dan ovum.

Saat itu pd hakikatnya seseorang itu sudah merencanakan bagaimana nantinya akan mendidik anak.

Oleh krn itu, Islam memandang bhw proses pendidikan bukan saja dimulai sejak anak masih dlm kandungan, tapi sdh mulai masa pra-konsepsi, sejak calon suami memilih calon isteri yg kemudian hari menjadi orgtua dr si anak.

Pada fase pra-konsepsi ini, ada beberapa hal yg perlu diperhatikan:

1. Mencari pasangan hidup yg baik.

Islam mengajarkan agar memilih pasangan hidup yang didasarkan pada “agamanya” bukan karena kecantikan, kedudukan atau harta.

Miftahul Asror dalam bukunya “ Mencetak anak berbakat : Cerdas Intelektual dan Emosional” menyebutkan bahwa pendidikan anak dimulai dari fase pra-konsepsi yaitu ketika seseorang mencari patnership suami atau istri.

Hal itu penting krn sifat2 fisik maupun psikis (kepribadian) orgtua dpt diturunkan secara genetik kpd anaknya, sebagaimana hal ini tlh diisyaratkan oleh Rasulullah saw dlm sabdanya:

دساس العرق فإن لنطفكم .تخيروا “Pilihlah calon teman hidup kamu, sebab pengaruh

keturunan itu kuat sekali” (HR Abu Daud) (Muhammad Ali Quthb : 24)

2. Segera menikah secara sah setelah cukup umur dan telah disepakati oleh berbagai pihak Mendapat persetujuan dari pihak lelaki dan pihak

calon pasangan hidup Hal ini tanpa memperlambat sehingga terjadi

kadang2 perbuatan maksiat

3. Membangun keluarga yang sakinah (rukun, damai, dan sejahtera) di atas prinsip cinta kasih (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah) dg landasan iman dan takwa.

Perhatikan ayat berikut:�ه�ا �ي +ل إ #وا #ن ك ��س +ت ل ا و�اج� ��ز أ �#م ك �ف#س+ �ن أ �م+ن �#م �ك ل ل�ق� خ� ��ن أ +ه+ �ات آي �و�م+ن

ون� -ر# �ف�ك �ت ي d +ق�و�م ل dات� آلي ذ�ل+ك� ف+ي +ن- إ ح�م�ة� و�ر� م�و�د-ة� �#م �ك �ن �ي ب و�ج�ع�ل�(٢١)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (al-Rum;21).

4. Selalu berdoa kpd Allah swt utk diberi keturunan yg baik (dzurriyah thayyibah).

Dalam konteks ini, Al-Quran dan Sunnah Rasulullah memberikan pedoman kpd umatnya, agar selalu mengaplikasikannya.

Pendidikan pd periode sebelum kehamilan adalah sebelum melakukan aktivitas hubungan suami istri. Pendidikan apa saja?

Masa Pra-natal (Pra-lahir) Yaitu periode perkembangan manusia yg mulai dr

pembuahan sampai masa kelahiran.

Psikologi tidak hanya berusaha mengkaji fase-fase perkembangan anak sejak saat kelahiran, tetapi juga menaruh perhatian dan mengkaji berbagai fase perkembangannya sebelum kelahiran, ketika anak masih dlm bentuk janin dlm perut ibunya dan berbagai faktor yg mungkin bisa mempengaruhi pembentukan dan perkembangan janin.

Lihat perkembangan embriologi dalam konsep al-Quran.

ا��ن إ ف! �ال,ب!ع,ث م�ن! ي,ب= ر! ف�ي ك#ن,ت#م, إ�ن, الن�اس# ا !ي"ه! أ ي!ام�ن, �ث#م ة= ع!ل!ق! م�ن, �ث#م ة= ن#ط,ف! م�ن, �ث#م اب= ت#ر! م�ن, ن!اك#م, ل!ق, خ!

ف�ي ر" �ن#ق و! ل!ك#م, ل�ن#ب!ي7ن! ة= ل�ق! خ! م# �و!غ!ي,ر ة= ل�ق! خ! م# غ!ة= م#ض,ط�ف,ال ك#م, ر�ج# ن#خ, �ث#م مMى م#س! ل= أ!ج! �ل!ى إ اء# ن!ش! ا م! �ام ح! األر,د" ي#ر! م!ن, ن,ك#م, �و!م ي#ت!و!ف�ى م!ن, ن,ك#م, �و!م د�ك#م, أ!ش# ل�ت!ب,ل#غ#وا �ث#م

ي,ئTا ش! ل,م= �ع �ب!ع,د م�ن, ي!ع,ل!م! ل�ك!ي,ال �ر ال,ع#م# �ذ!ل ر,أ! �ل!ى إ

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. (Al-Hajj: 5)

( dط+ين �م+ن dة� الل س# �م+ن ان� �س� اإلن �ا �ق�ن ل خ� ��ق�د #ط�ف�ة�( ١٢و�ل ن �اه# �ن ع�ل ج� #م- ث( dك+ين�م dار ق�ر� م#ض�غ�ة�( ١٣ف+ي �ق�ة� �ع�ل ال �ا �ق�ن ل ف�خ� �ق�ة� ع�ل Xط�ف�ة� الن �ا �ق�ن ل خ� #م- ث

�ق�ا ل خ� �اه# �ن أ �ش� �ن أ #م- ث �ح�م�ا ل �ع+ظ�ام� ال �ا و�ن �س� ف�ك ع+ظ�ام�ا �م#ض�غ�ة� ال �ا �ق�ن ل ف�خ�+ق+ين� ) ال �خ� ال �ح�س�ن# أ -ه# الل ك� �ار� �ب ف�ت (١٤آخ�ر�

Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.(Al-Mukminun: 12-14)

=ل,ق خ! �ب!ع,د م�ن, ا Tل,ق خ! ات�ك#م, ه! �مأ# �ب#ط#ون ف�ي ك#م, ل#ق# ي!خ,

�ل!ه! إ ال ل,ك# ال,م# ل!ه# ب"ك#م, ر! الل�ه# ذ!ل�ك#م# ث!الث= ظ#ل#م!ات= ف�يف#ون! ) ر! ت#ص, أ!ن�ى ف! و! ه# (٦إ�ال

Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Al-Zumar: 6)

 [1] Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.

Ayat2 tsb mengungkapkan fase2 perkembangan

janin di dlm rahim sejak awal kehamilan saat salah satu sel sperma si bapak membuahi sel telur si ibu yg matang.

Apabila sdh sampai di dlm rahim, jadilah ia segumpal sel. Ketika nutfah yg bercampur itu sampai ke rahim, ia pun menempel dan menggantung pd rahim, saat itulah dimulai fase ‘alaqah. Secara langsung nutrisi ‘alaqah diperoleh dari darah ibu melalui plasenta.

Fase mudghah terjadi pd minggu ke-3. Kemudian penghujung minggu ke-4, tdk ada perubahan apa pun pd organ tubuh si janin.

Oleh sebab itulah, fase ini dpt disebutkan fase nutfah yg blm sempurna pembentukannya.

Memasuki minggu ke-5, mulailah proses pembedaan organ2 dan alat2 tubuh. Proses pembentukan ini berhenti pd akhir bln ke-3. Fase ini dinamakan fase mudghah yg blm sempurna pembentukannya.

Pd akhir bln ke-3 dan awal bln ke-4, janin mulai bergerak dan saat itu terjadi hubungan sistem saraf dg organ dan otot2. Denyut jantung dimulai pd awal bln ke-4, dan kesempurnaan bentuk janin menjadi lengkap. Itulah maksud firman Allah “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yg berbentuk lain.

Hal2 Yang Perlu Diperhatikan periode ini

1. Memelihara suasana psikologis yang damai dan tenteram agar secara psikologis janin dapat berkembang secara normal

2. Meningkatkan ibadah dan meninggalkan maksiat terutama bagi ibu agar janinnya mendapat sinaran cahaya hidayah dari Allah SWT

3. Berdoa kepada Allah SWT terutama sebelum 4 bulan dalam kandungan sebab masa-masa itu hukum-hukum perkembangan akan ditetapkan.

Periode Masa Kelahiran sampai meninggal dunia 1. Masa neonatus (kelahiran sampai kira-kira minggu

keempat)

a. Membacakan azan di telinga kanan dan membacakan iqamah di telinga kiri ketika anak baru lahir

b. Menyembelih hewan utk akikah, dua kambing untuk bayi laki-laki dan satu kambing untuk bayi perempuan

c. Memberi nama yang baik

d. Membiasakan hidup yang bersih dan suci

e. Memberi ASI sampai usia 2 tahun -م+ #ت ي ��ن أ اد� ر�

� أ �+م�ن ل �ن+ �ي �ام+ل ك �ن+ �ي ح�و�ل و�الد�ه#ن-� أ ض+ع�ن� �#ر ي +د�ات# �و�ال و�ال

ض�اع�ة� الر- Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya

selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..(Al-Baqarah: 233).

2. Masa Kanak-kanak (al-Thifl)

1. Pertumbuhan potensi-potensi indera dan psikologis seperti pendengaran, penglihatan, dan hati nurani

�ل�ع�ج�و �ا �ئ ي ش� �م#ون� �ع�ل ت ال �#م +ك م-ه�ات# أ #ط#ون+ ب �م+ن �#م ج�ك �خ�ر� أ -ه# و�الل

ون� ) #ر# ك ��ش ت �#م -ك �ع�ل ل +د�ة� و�األف�ئ �ص�ار� و�األب م�ع� الس- #م# �ك (٧٨ل (Al-Nahl:78). Dan Allah mengeluarkan kamu dari

perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

2. Mempersiapkan diri dengan cara membiasakan dan melatih hidup yang baik seperti dalam berbicara, makan, bergaul, penyesuaian diri dengan lingkungan

3. Pengenalan aspek-aspek doktrinal agama, terutama yang berkaitan dengan keimanan.

3. Masa Mumayyiz

Fase dimana anak mulai mampu membedakan yg baik dan yg buruk, yg benar dan yg salah.

Masa ini adalah:

1.Perubahan persepsi konkrit menuju pada persepsi yang abstrak, misalnya persepsi mengenal ide-ide ketuhanan, alam akhirat, dan sebagainya;dan

2.Pengembangan ajaran-ajaran normatif agama melalui institusi sekolah, baik yang berkenan dengan aspek kongnitif, afektif, maupun psikomotorik.

4. Masa Baligh

Yaitu fase dimana usia anak telah sampai dewasa

1.Memahami segala titah (al-khithab) Allah Swt. Dengan memperdalam ilmu pengetahuan

�اد�ف#ؤ� و�ال �ص�ر� �ب و�ال م�ع� الس- +ن- إ Dم� ع+ل +ه+ ب �ك� ل �س� �ي ل م�ا �ق�ف# ت و�ال#وال ئ �م�س �ه# ع�ن �ان� ك +ك� �ئ #ول أ Xل# ك

(Al-Isra’ :36 .) dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

. pengetahuan tentangnya Sesungguhnya, , pendengaran penglihatan dan hati

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

2. Menginternalisasikan keimanan dan pengetahuan dalam tingkah laku nyata, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga, komunitas sosial, alam semesta, maupun pada tuhan;

3. Memiliki kesediaan untuk mempertanggungjawabkan apa yang diperbuat, sebab pada fase ini seseorang telah memiliki kesadaran dan kebebasa

�اد�ف#ؤ� و�ال �ص�ر� �ب و�ال م�ع� الس- +ن- إ Dم� ع+ل +ه+ ب �ك� ل �س� �ي ل م�ا �ق�ف# ت و�ال#وال ) ئ �م�س �ه# ع�ن �ان� ك +ك� �ئ #ول أ Xل# ( ٣٦ك

(Al-Isra:36).Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawaban penuh terhadap apa yang dilakukan.

4. Membentengi diri dan segala perbuatan maksiat dan mengisi diri dengan perbuatan baik, sebab masa puber merupakan masa dimana dorongan erotis mulai tumbuh dan berkembang dengan pesat;

5. Menikah jika tidak memiliki kemampuan, baik kemampuan fisik maupun psikis;

6. Membinakeluarga yang sakinah, yaitu keluarga dalam menempuh bahtera kehidupan selalu dalam keadaan cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah) dengan landasan keimanan dan ketakwaan; dan

7. Mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, sosial, dan agama;

5. Masa kearifan dan kebaikan

Yaitu fase dimana seseorang telah memiliki tingkat kesadaran dan kecerdasan emosional, moral, spiritual (fathanah);

1.Transinternalisasi sifat-sifat rasul yang agung, sebab Nabi Muhammad Saw. Diangkat menjadi rasul berusia 40 tahun. Sifat-sifat yang dimaksud seperti jujur (shiddiq), dapat dipercaya bila diberi tanggung jawab (amanah), menyampaikan kebenaran (tabling), dan memiliki kecerdasan spiritual (fathanah);

2. Meningkatkan kesadaran akan peran sosial dengan niatan amal saleh;

3. Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan (taqarrub) kepada Allah Swt., melalui perluasan diri dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunna, seperti sholat malam,puasa sunnah, berdzikir atau wirid;

4. Mempersiapkan diri sebaik mungkin, sebab usia-usia seperti ini mendekati masa-masa kematian.

Masa kematian, (fase dimana nyawa telah hilang dari jasad manusia)

Memberikan wasiat kepada keluarga jika terdapat masalah yang perlu diselesaikan, seperti wasiat tentang pengembalian hutang,

6. Masa kematian

Yaitu, fase dimana nyawa telah hilang dari jasad manusia. Dlm hal ini, perhatian:

1. Memberikan wasiat kepada keluarga jika terdapat masalah yang perlu diselesaikan, seperti wasiat tentang pengembalian hutang, mewakafkan sebagian hartanya untuk keperluan agama dan sebagainya.

Perhatikan firman Allah, Al-Nisa’: 11-12 :

�+ن ف�إ �ن+ �ي �ي �ث األن Jظ�ح �ل# م+ث �ر+ +لذ-ك ل �#م و�الد+ك� أ ف+ي -ه# الل #م# #وص+يك ي

��ت �ان ك �+ن و�إ ك� �ر� ت م�ا �ا #ث #ل ث �ه#ن- ف�ل �ن+ �ي �ت �ن اث ف�و�ق� اء� +س� ن #ن- كد#س# Xالس �ه#م�ا م+ن dاح+د�و Jل# +ك ل �ه+ �و�ي و�ألب Jص�ف# الن �ه�ا ف�ل و�اح+د�ة��و�اه# ب

� أ �ه# و�و�ر+ث Dد� و�ل �ه# ل �#ن �ك ي ��م ل �+ن ف�إ Dد� و�ل �ه# ل �ان� ك �+ن إ ك� �ر� ت م+م-ا�ع�د+ ب �م+ن د#س# Xالس ف�ألمJه+ Dة�و�+خ إ �ه# ل �ان� ك �+ن ف�إ Xل#ث# الث ف�ألمJه+ �Xه#م ي

� أ ون� �د�ر# ت ال �#م �اؤ#ك �ن �ب و�أ �#م �اؤ#ك آب dن� د�ي �و� أ +ه�ا ب #وص+ي ي dة- و�ص+ي

+يم�ا ع�ل �ان� ك -ه� الل +ن- إ -ه+ الل م+ن� ف�ر+يض�ة� �ف�ع�ا ن �#م �ك ل ب# �ق�ر� أ#ن�( ١١ح�ك+يم�ا ) �ك ي ��م ل �+ن إ �#م و�اج#ك ��ز أ ك� �ر� ت م�ا +ص�ف# ن �#م �ك و�ل

�م+ن �ن� ك �ر� ت م+م-ا #ع# ب Xالر #م# �ك ف�ل Dد� و�ل �ه#ن- ل �ان� ك �+ن ف�إ Dد� و�ل �ه#ن- ل �+ن إ �#م �ت ك �ر� ت م+م-ا #ع# ب Xالر �ه#ن- و�ل dن� د�ي �و

� أ +ه�ا ب #وص+ين� ي dة- و�ص+ي �ع�د+ بم+م-ا Xم#ن# الث �ه#ن- ف�ل Dد� و�ل �#م �ك ل �ان� ك �+ن ف�إ Dد� و�ل �#م �ك ل �#ن �ك ي ��م ل Dج#ل ر� �ان� ك �+ن و�إ dن� د�ي �و

� أ +ه�ا ب #وص#ون� ت dة- و�ص+ي �ع�د+ ب �م+ن �#م �ت ك �ر� ت�ه#م�ا م+ن dاح+د�و Jل# +ك ف�ل Dت�#خ أ �و

� أ Dخ� أ �ه# و�ل Dة� أ ام�ر� و+� أ �ة� �الل ك ث# #ور� ي

Xل#ث+ الث ف+ي �اء# ك ر� ش# �ف�ه#م ذ�ل+ك� �م+ن �ر� �ث ك� أ #وا �ان ك �+ن ف�إ د#س# Xالس

م+ن� -ة� و�ص+ي م#ض�ار� �ر� غ�ي dن� د�ي �و� أ +ه�ا ب #وص�ى ي dة- و�ص+ي �ع�د+ ب �م+ن

( Dيم+ ل ح� Dيم+ ع�ل -ه# و�الل -ه+ (١٢الل

Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat

sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu

mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara

perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun

2. Tidak mengingat apapun kecuali berdzikir kepada Allah Swt.;

3. Mendengarkan secaa seksama talqin yang dibacakan oleh keluarganya kemudian menirukannya. Talqin secara bahasa berarti pengajaran secara doktriner, sedang menurut istilah adalah pelajaran mengucapkan lafal la ilaha illa Allah (tiada tuhan selain Allah) yang diucapkan untuk mengingatkan pada orang yang akan meninggal dunia , agar matinya dalam keadaan husn al-khotimah (baik akhir kehidupannya). Sabda Nabi Saw.; ”berilah pelajaran orang yang akan mati dengan ucapan la ilaha illa Allah”;dan

4. Bagi orang yang hidup maka diwajibkan untuk memandikan , memberi kain kafan, menshalati, dan mengubur jasad mayat. (Mubin & Ani Cahyani).

PENDIDIKAN ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Sambungan)

ا م! وا ي#غ!ي7ر# ت�ى ح! و,م= ب�ق! ا م! ي#غ!ي7ر# ال الل�ه! �إ�ن �الل�هم, �ه �س ب�أ!ن,ف#

Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (al-Ra’d: 11).

Jalan keluar dari keterpurukan yang melanda sebuah bangsa hanya bisa melalui upaya dan usaha bangsa itu sendiri.

Baik dan buruknya sebuah bangsa bergantung pada pendidikannya.

Pendidikan yang baik seharusnya menjadi media yang ampuh utk mengeluarkan manusia dari multy-crisis dan menyelesaikan berbagai problematika hidup manusia.

Manusia sebagai sasaran pendidikan hrs memahami hakikat hidupnya.

Apa yang menjadi hakikat hidup manusia..???

HAKIKAT HIDUP MANUSIA

Setiap manusia hrs memahami hakikat hidupnya di dunia.

Hakikat hidup manusia merupakan perumusan komprehensif dari tiga pertanyaan mendasar:

1. Dari mana manusia berasal?

2. Untuk apa manusia hidup?

3. Kemana manusia setelah mati?

Memahami hakikat hidup merupakan suatu hal yg sangat fundamental. Kegagalan memahami hakikat hidup akan membuat seseorang menjlani kehidupan ini bagaikan layang-layang putus yg bergerk mengikuti kemana arah angin berembus, atau bagaikan kapal berlyr tanpa nakhoda yg bisa saja menabrak karang, atau dihempskan ombak kemana saja tanpa tujuan.

Artinya, tanpa arah hidup yg jelas, manusia akan mudah sekali tersesat, atau bahkan tak mustahil menjdi penentang Allah swt sehingga amalnya di dunia menjadi sia-sia, bagaikan fatamorgana atau debu beterbangan.

Memahami hakikat hidup bukan hal yg sukar. Allah swt tlh memberikn potensi pd diri manusia berupa daya pikir (akal) dan fitrah yg melekat pd manusia sejak dia diciptakan. Juga tlh dikurniakan panca inder sebagai salah satu unsur penting dlm proses berpikir.

!ت!ع,ل!م#ون ال ات�ك#م, ه! �مأ# �ب#ط#ون م�ن, ك#م, ج! ر! أ!خ, الل�ه# و!

ع! م, �الس ل!ك#م# ع!ل! و!ج! ي,ئTا ش!ون! ك#ر# ت!ش, ل!ع!ل�ك#م, ئ�د!ة! و!األف, ار! و!األب,ص!

“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Al-Nahl: 78)

Semua sarana ini hrs bisa digunakan dg sebaik-baiknya. Kegagalan manusia dlm memahmi hkikat hidupnya, tdk lain krn kelalian dan keenggananny menggunakan bekal2 tsb. Perhatikan firman Allah dlm al-A’raf: 179;

ال Dق#ل#وب ��ه#م ل �س+ و�اإلن Jج+ن� ال م+ن� ا +ير� �ث ك -م� +ج�ه�ن ل �ا �ن أ ذ�ر� ��ق�د و�لال Dان�آذ ��ه#م و�ل +ه�ا ب ون� �ص+ر# #ب ي ال Dن# �ع�ي أ ��ه#م و�ل +ه�ا ب �ف�ق�ه#ون� يه#م# +ك� �ئ #ول أ Xل�ض� أ �ه#م ��ل ب + �ع�ام �األن ك +ك� �ئ #ول أ +ه�ا ب م�ع#ون� ��س ي

�غ�اف+ل#ون� ) (١٧٩ال“dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.”

Maka perlu potensi-potensi dasar di atas dipupuk sejak lahir hingga seterusnya dengan pendidikan Islam. (Ketika lahir misalnya, apa yang hrs diperdengarkan kepadanya ?, pendidikan apakah itu? )

Pendidikan tsb disesuaikan dg tingkat perkembangan anak sebagaimana tlh diuraikan.

Tiap anak memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. Kepekaan intelek anak memiliki tiga fase:

a.Fase praoperasional, yakni usia 5-6 tahun, (Yusanto dkk, dari 2- 7 tahun) atau masa pra sekolah. Fase ini belum membedakan sesuatu secra konsep atau abstrak

b.Fase operasi kongkret, yakni anak sudah mulai bisa dibawa berfikir abstrak, misalnya untuk menjelaskan bahwa Allah itu ada dengan cara melihat adanya ciptaan-Nya.

c.Fase operasional formal, yakni anak sudah mulai bisa memikirkan apa yang ada dibalik realitas, baik melalui percobaan maupun observasi

Muhammad Ali Quthb, membagi pendidikan kepada tiga hal yang utama:

Pendidikan pendahuluan

Masa pemantapan pertama

Masa penemuan

Pendidikan pendahuluan

1. Kurun dua tahun pertamaUmur 2 thn pertama, bahkan sampai dg 3 thn

pertama dari umur sang anak, pd hakikatnya merupakan fase peletakan batu pertama bagi fundasi bangunannya. Jika fondasinya benar dan kokoh, maka bangunannya pun akan sempurna dan megah, dan jika bibitnya baik, yg disertai dg pemeliharaan yg intensif, maka tanamannya pun akan tumbuh dg baik dan hasilnya akan melimpah.

Krn-nya, dpt ditegaskan bhw sewajarnyalah anak kecil dibimbing dan dididik berdasarkan sistem pendidikan Islam, sesuai dg fitrahnya.

2. Pembinaan Adat Kebiasaan dan meniruPemenuhan kebutuhan fitriah yg ada dlm diri anak,

hrslah disalurkan dg pengarahan yg dpt menunjang perkembangan dirinya dan pembentukan pribadinya. Proses ini hendaknya tetap berlangsung secara lancar atr kita dg anak.

Kita hrs terus mengarahkannya kpd pembinaan adat/watak yg baik dlm diri sang anak dg cara memupuk kebiasaan dlm rangka menumbuhkan rasa cinta kpd hal2 yg baik serta kemauan utk merealisaskannya dan mengikutinya.

Gejala meniru pula baru timbul dlm diri sang anak sejak ia menginjak bln2 terakhir dr tahun pertamanya.

3. Lima tonggak Pendidikan:

1. Akidah dan Agama

2. Ketaatan

3. Kejujuran

4. Amanah (dpt dipercaya)

م�س�ئ#وال ) �ه# ع�ن ك�ان� +ك� أ#ول�ئ Xك#ل و�ال�ف#ؤ�اد� �ص�ر� و�ال�ب الس-م�ع� +ن- (٣٦إ• “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al-Isra : 36)

5. Sifat Qona’ah (menerima yg diberikan Allah swt kpdnya) dan ridha

Pendidikan Islam di TK Pakar pendidikan anak menggolongkan anak

usia 2 hingga 6 thn sebagai fase realisme fantasi atau fase pra operasional. Fase ini dimulai dg penguasaan bahasa yg sistematis, permainan simbolis yg menunjukkan bhw anak sdh mampu melakukan tingkah laku simbolis.

Pd usia ini, anak berfikir secara egosentris, dan blm mampu secara perseptual, emosional-motivasional serta konseptul utk menerjemahkan pengetahuan yg dimilikinya ke dalam pekerjaan atau aktivitas lainnya.

Anak mampu menirukan tingkah laku yg dilihatnya dan pa yg dilihat sehari sebelumnya

Anak cenderung masih menggunakan permainan dan fantasinya. Mengungkapkan fantasinya seolah sebagai sebuah kenyataan.

Dintinjau dr segi kelembagaan, pendidikan utk anak usia ini biasa disebut TK, pendidikan ini tdk dianggap lagi non-forma, dlm arti tdk memeliki kurikulum dan tujuan yg jelas.

TK merupakan pendidikan utk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keleuarga sebelum memasuki pendidikan dasar.

Aspek2 pendidikan TK

Masa pemantapan pertama (7 sampai 10 thn Memerintahkan anak utk melakukan shalat jika

berusia 7 thn, dan dipukul krn meninggalkan shalat jika berusia 10 thn.

Memisahkan tempat tidur mereka masing2

Antara Rumah dan Sekolah

Masa penemuan

top related