direktorat perbenihan tanaman pangan tahun 2019sakip.pertanian.go.id/admin/data2/laporan kinerja...
Post on 07-Nov-2020
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2019
ii
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan ............................. 2
1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja ........................................... 2
1.4 Sumber Daya Manusia (SDM) .................................................... 6
1.5 Dukungan Anggaran ................................................................... 7
II. PERENCANAAN Dan PERJANJIAN KINERJA ................................ 9
2.1 Rencana Strategis ....................................................................... 9
2.2 Perjanjian Kinerja ........................................................................ 10
III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................. 14
3.1 Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran ............. 14
3.2 Pengukuran Kinerja ..................................................................... 14
3.3 Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja ................................. 18
3.4 Kegiatan Pendukung Capaian Kinerja Tahun 2019 .................... 30
3.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2019 ......... 31
3.6 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ............................... 32
3.7 Rencana Aksi .............................................................................. 33
3.8 Realisasi Anggaran ..................................................................... 34
3.9 Permasalahan ............................................................................. 34
3.10 Tindak Lanjut ............................................................................ 36
IV. PENUTUP ......................................................................................... 37
LAMPIRAN ..............................................................................................
iii
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
DAFTAR TABEL
1 Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Perbenihan TA 2019 .................. 8
2 Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019 ............................. 11
3 Pencapaian Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019..... 14
4 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi
Tahun 2015 – 2019 ..................................................................................
19
5 Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Padi Tahun 2015 –
2019 ........................................................................................................
20
6 Realisasi Penyediaan Benih Pemerintah Melalui Bantuan Benih Padi
Bersertifikat ..............................................................................................
21
7 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber
Jagung Tahun 2015 – 2019 .....................................................................
22
8 Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Jagung Tahun 2015 –
2019 .........................................................................................................
22
9 Realisasi Penyediaan Benih Pemerintah Melalui Bantuan Benih Jagung
Bersertifikat ..............................................................................................
23
10 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber
Kedelai Tahun 2015 – 2019 .....................................................................
24
11 Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Kedelai Tahun 2015 –
2019 ........................................................................................................
25
12 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber
Kacang Tanah Tahun 2016 – 2019 .........................................................
26
13 Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Tanah Tahun
2015 – 2019 ..................................................................................
27
14 Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Ubi Kayu Tahun 2015 -
2019 ..................................................................................
28
15 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber
Kacang Tanah Tahun 2016 – 2019 .........................................................
29
16 Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Hijau Tahun
2015 – 2019 ..................................................................................
29
17 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Utama
Direktorat Perbenihan Tahun 2018 dan Tahun 2019
................................
30
18 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2019 ...................... 31
iv
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
DAFTAR GAMBAR
Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan ................ 6
v
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
DAFTAR LAMPIRAN
1 Realisasi Produksi Benih Padi Tahun 2019
2 Rekapitulasi Data Produksi Benih Jagung Tahun 2019
3 Rekapitulasi Data Produksi Benih Kedelai Tahun 2019
4 Rekapitulasi Data Produksi Benih Kacang Tanah Tahun 2019
5 Rekapitulasi Data Produksi Benih Kacang Hijau Tahun 2019
6 Rekapitulasi Data Produksi Benih Ubi Kayu Tahun 2019
7 Rekapitulasi Data Produksi Benih Ubi Jalar Tahun 2019
8 Realisasi Penangkaran Benih Padi Tahun 2019
9 Realisasi Penangkaran Benih Jagung Tahun 2019
10 Realisasi Penangkaran Benih Kedelai Tahun 2019
11 Realisasi Penangkaran Benih Kacang Tanah Tahun 2019
12 Realisasi Penangkaran Benih Kacang Hijau Tahun 2019
13 Realisasi Penangkaran Benih Ubi Kayu Tahun 2019
14 Kegiatan Pengembangan Petani Produsen benih Kedelai TA. 2019
15 Kegiatan Pengembangan Petani Produsen benih Padi (P3BP) Direktorat
Perbenihan TA. 2019
16 Kegiatan Pilot Project Perbenihan Berbasis Korporasi Petani Tahun 2019
17 Rekapitulasi Tunggak Bayar Tahun Anggaran 2019
18 Rekap Bantuan Benih Jagung Hibrida TA 2019
19 Realisasi Bantuan Benih Pusat Padi Tahun 2019
20 Rasio Ketersediaan Benih Berserifikat terhadap Kebutuhan Benih pada
Bulan Desember 2019
21 Perjanjian Kinerja Tahun 2019
22 Daftar Urut Kepegawaian Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
vi
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
RINGKASAN EKSEKUTIF
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang merupakan unit Eselon 2
memiliki struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian
Pertanian, untuk melaksanakan tugas dan fungsi mendukung tercapainya
sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan
penyediaan benih padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lain. Kebijakan
tersebut tertuang dalam kegiatan Direktorat Perbenihan antara lain
ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan
sertifikasi benih, peningkatan peran kelembagaan perbenihan,
pengawalan/pembinaan, monitoring dan evaluasi. Implementasi kegiatan
tersebut difasilitasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
TA 2019 yang sifatnya sebagai stimulan pada tercapainya tujuan dan sasaran
dibidang perbenihan.
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan perbenihan tanaman pangan beserta
permasalahan/kendala yang dihadapi pada Tahun 2019, dilakukan Evaluasi
Kinerja pada seluruh aspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan
digunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-
tahun berikutnya. Seiring dengan upaya merealisasikan good government,
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai
kegiatan, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta yang telah
dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja pada tahun 2019 yaitu
“terpenuhinya kebutuhan perbenihan tanaman pangan untuk produksi pangan
strategis tanaman pangan serta terpenuhinya kebutuhan perbenihan tanaman
pangan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor”.
Secara umum, semua kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah
dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan penyerapan anggaran yang
maksimal.
vii
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Ketersediaan benih unggul bersertifikat sesuai waktu tanam merupakan salah
satu penentu keberhasilan peningkatan produktivitas tanaman pangan untuk
mewujudkan Swasembada Pangan serta menekan impor melalui pemenuhan
produk substitusi impor. Semakin tinggi rasio ketersediaan benih tanaman
pangan sebelum masa tanam selesai maka semakin tinggi tingkat keberhasilan
pencapaian target peningkatan produktivitas tanaman pangan.
Berdasarkan uraian pada Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Perbenihan
Tahun 2019, capaian kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan untuk
rasio ketersediaan benih sebelum masa tanam selesai termasuk dalam kategori
Sangat Berhasil pada komoditas Padi (128,76%), Jagung (145,82%) dan
Kedelai (187,37%). Hal ini disebabkan adanya carry over benih dari tahun
sebelumnya cukup banyak, meningkatnya minat petani untuk melakukan
penanaman padi dan jagung, meningkatnya program fasilitasi bantuan benih
bersertifikat serta dukungan program yang melibatkan penangkar secara
langsung seperti Kegiatan Pengembangan Petani Produsen Padi (P3BP), Pilot
Project Perbenihan Jagung Berbasis Koorporasi Petani, Kegiatan
Pengembangan Petani Produsen Kedelai (P3BK).
Komoditas palawija lainnya seperti Kacang Hijau termasuk dalam kategori
Cukup Berhasil dengan capaian 77,41%. Sedangkan Kacang Tanah
(24,22%), Ubi Kayu (5,04%) dan Ubi Jalar (0,0008%) termasuk dalam kategori
Kurang berhasil. Hal ini disebabkan oleh alur penyediaan benih bersertifikat
untuk komoditas kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar belum
optimal seperti yang terjadi pada komoditas padi, jagung dan kedelai. Selain itu
benih tersebut tidak tersedia di katalog sehingga pemenuhan kebutuhan benih
dari hasil seleksi sendiri atau swadaya petani.
Direktorat Perbenihan melaksanakan tugas fungsinya dalam Pengelolaan
sistem penyediaan benih dengan keluaran (output) yang diharapkan adalah
tersedianya benih tanaman pangan bersertifikat untuk tiga komoditas utama
yaitu padi, jagung dan kedelai. Untuk mendukung tercapainya sasaran kegiatan
pada Tahun 2019 dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.443.586.200.000,00
viii
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
(Satu trilyun empat ratus empat puluh tiga milyar lima ratus delapan puluh
enam ribu dua ratus rupiah).
Selama kurun waktu tahun 2019 telah terjadi Revisi Dipa sebanyak 10 kali dan
pada Revisi DIPA ke-9 bulan Oktober 2019 terjadi penambahan anggaran
karena adanya pelimpahan kegiatan dari Direktorat Serealia sehingga total
anggaran pada Direktorat Perbenihan menjadi sebesar Rp.
1.603.845.217.000,00 (Satu Triliun Enam Ratus Tiga Milyar Delapan Ratus
Empat Puluh Lima Juta Dua Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah). Realisasi
serapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2019 telah mencapai Rp.
1.449.627.744.592,00 (Satu Triliun Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Milyar
Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Lima
Ratus Sembilan Puluh Dua Rupiah) atau 90,38%.
Dari hasil analisis efesiensi penggunaan sumber daya menunjukkan bahwa
penggunaan anggaran belum efisien karena sebagian besar hasil analisis
menunjukan prosentase minus. Hal ini disebabkan oleh pengadaan melalui e-
katalog dimana harga satuan katalog mengalami kenaikan, beberapa kegiatan
tidak terealisasi tanam sehingga terdapat pengembalian anggaran ke negara.
Tidak tercapainya realisasi anggaran mencapai 100% disebabkan antara lain :
1. Adanya tunggak bayar senilai Rp 47.237.121.090,00 pada kegiatan fasiltasi
bantuan benih padi dan jagung bersertifikat Pengadaan Pusat.
2. Sisa mati sebesar Rp. 3.546.972.750,00 dari nilai kontrak sebesar Rp.
50.784.093.840,00 pada Bantuan Benih Padi dan Jagung Pengadaan
Pusat karena pada saat penyaluran benih, petani penerima bantuan telah
melakukan tanam.
3. Anggaran Kegiatan Tugas Pembantuan tidak dapat terserap semua
dikarenakan proses pengadaan bantuan benih tidak terlaksana. Hal ini
disebabkan oleh proses pengadaan bantuan benih hampir bersamaan di
seluruh wilayah di Indonesia sedangkan ketersediaan benih di penyedia
dan penangkar terbatas.
Selain itu dalam pelaksanaan produksi dan penyediaan benih, pelaksanaan
pegadaan dan penyaluran bantuan pemerintah, pelaksanaan sertifikasi dan
ix
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
pengawasan peredaran benih juga terdapat masalah sehingga menghambat
kegiatan.
Permasalahan tersebut menjadi evaluasi dan bahan pertimbangan untuk
perencanaan kegiatan tahun berikutnya dengan melakukan koordinasi yang
lebih intensif dengan petugas dinas pertanian dan pelaku usaha terkait
terutama jadwal tanam dan ketersediaan benih serta proses penyelesaian
administrasi pengadaan bantuan benih secara transparan dan akuntabel sesuai
kondisi penyaluran benih di lapangan.
1
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tahun 2019 merupakan tahun kelima dari periode Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, sehingga perlu dilakukan
evaluasi paruh waktu dalam rangka memantapkan program dan kegiatan tahun
berikutnya. Seperti diketahui bersama bahwa fokus RPJMN tahap ini adalah
untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang
tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Kebijakan program tanaman pangan tahun 2019 adalah melanjutkan dan
memantapkan kegiatan tahun 2018 yang terbukti mampu meningkatkan
indikator kinerja produksi tanaman pangan. Pencapaian swasembada padi,
jagung dan kedelai dilakukan dengan terobosan kegiatan yang mampu
mendongkrak produksi melalui perluasan areal tanam baru. Seiring dengan hal
tersebut, penyediaan sarana dan prasarana produksi menjadi dukungan dalam
rangka pencapaian target.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang merupakan unit Eselon II Tahun
2019, memiliki kebijakan perbenihan di bidang peningkatan penyediaan benih
padi, jagung, kedelai, dan tanaman pangan lain melalui kegiatan antara lain: (1)
Perbanyakan benih sumber tanaman pangan (2) Pengawasan dan sertifikasi
benih tanaman pangan (3) Pengembangan Petani Produsen Benih Kedelai, (4)
Bantuan Benih Padi Inbrida (5) Bantuan Benih Padi Lahan Kering/Gogo, (6)
Bantuan Benih Padi Hibrida, (7) Bantuan Benih Jagung Hibrida (8) Bantuan
Benih Sumber, dan (9) Pembinaan, sosialisasi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan perbenihan.
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2019
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan
strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
2
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian
Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon
I), serta mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih padi, jagung,
kedelai, dan tanaman pangan lain.
Dalam melaksanakan tugas Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan
varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas,
pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan
penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman
pangan;
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman
pangan;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman
pangan; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki struktur organisasi
yang terdiri dari :
3
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
a. Subdirektorat Pengembangan Varietas;
1) Seksi Penilaian dan Pelepasan Varietas
2) Seksi Penyebaran Varietas
b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih;
1) Seksi Sertifikasi Benih
2) Seksi Pengawasan Mutu Benih
c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih;
1) Seksi Penyediaan Benih
2) Seksi Pengawasan Mutu Benih
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut:
a. Subdirektorat Pengembangan Varietas mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang peningkatan penyediaan varietas benih tanaman
pangan.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Varietas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan
penyebaran varietas benih tanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan
penyebaran varietas benih tanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penilaian, pelepasan dan penyebaran varietas benih tanaman pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian,
pelepasan dan penyebaran varietas benih tanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penilaian,
pelepasan dan penyebaran varietas benih tanaman pangan.
b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
4
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang peningkatan pengawasan mutu benih tanaman pangan.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan
peredaran benih tanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan
peredaran benih tanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sertifikasi dan
pengawasan peredaran benih tanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang sertifikasi dan
pengawasan peredaran benih tanaman pangan.
c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan penyediaan benih
padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lain.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan
benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan
benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman
pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan.
5
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
d. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat
menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284
huruf e mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas
Benih Tanaman dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang
ditunjuk Direktur Perbenihan Tanaman Pangan.
b. Direktur Perbenihan Tanaman Pangan menempatkan pejabat
fungsional Pengawas Benih Tanaman pada unit kerja eselon III sesuai
tugas jabatan fungsional.
c. Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
d. Jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan
6
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat
Perbenihan pada tahun 2019 berjumlah 64 (enam puluh empat) orang teknis
dan non teknis.
Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2019 komposisi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit
kerja Direktorat Perbenihan tahun 2019 dapat diklasifikasi sebagai berikut :
DIREKTORAT PERBENIHAN
TANAMAN PANGAN
Subbagian Tata Usaha
Subdirektorat PengembanganProduksi Benih
Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih
Subdirektorat Pengembangan
Varietas
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Penyediaan
Benih
Seksi penilaian dan Pelepasan
varietas
Seksi Penyebaran
Varietas
Seksi Sertifikasi
Benih
Seksi Pengawasan
Peredaran Benih
Seksi Pemanfaatan
Benih
7
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
(S3) 2 orang, Magister (S2) 18 orang, Sarjana (S1) 33 orang, Sarjana Muda
(D3) 2 orang, SLTA 7 orang, SLTP 7 orang dan SD 2 orang.
b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji
Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
golongan IV 14 orang, golongan III 44 orang, dan golongan II 6 orang.
c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis
kelamin pria 26 orang dan jenis kelamin wanita 38 orang.
1.5. Dukungan Anggaran
Pada Tahun Anggaran 2019 Direktorat Perbenihan melaksanakan
pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.443.586.200.000,00 (Satu
trilyun empat ratus empat puluh tiga milyar lima ratus delapan puluh enam ribu
dua ratus rupiah). Pelaksanaan anggaran di bagi menjadi 3 yaitu Pusat, Tugas
Pembantuan dan Dekosentrasi.
Selama kurun waktu tahun 2019 telah terjadi Revisi Dipa sebanyak 10 kali
yaitu Revisi DIPA ke-2 tanggal 28 Februari 2019, Revisi DIPA ke-3 hingga ke-8
tidak terjadi perubahan anggaran, Revisi DIPA ke-9 bulan Oktober 2019 terjadi
penambahan anggaran karena adanya pelimpahan kegiatan dari Direktorat
Serealia dan Revisi DIPA ke-10 pada tanggal 05 November 2019. Alokasi total
anggaran pada Direktorat Perbenihan menjadi sebesar Rp.
1.603.845.217.000,00 (Satu Triliun Enam Ratus Tiga Milyar Delapan Ratus
Empat Puluh Lima Juta Dua Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah). Realisasi
serapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2019 telah mencapai Rp.
1.449.627.744.592,00 (Satu Triliun Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Milyar
Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Lima
Ratus Sembilan Puluh Dua Rupiah).
8
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
NO SATUAN KERJA PAGU REALISASI %
A PUSAT 964,357,684,000 840,582,659,588 87.17
1763.633|PUSAT 924,022,060,000 802,249,332,775 86.82
1763.634|Pembinaan 40,335,624,000 38,333,326,813 95.04
B DAERAH 639,487,533,000 609,045,085,004 95.24
- Tugas Pembantuan 593,856,163,000 565,238,644,864 95.18
- Dekonsentrasi 45,631,370,000 43,806,440,140 96.00
1,603,845,217,000 1,449,627,744,592 90.38 TOTAL
Tabel 1. Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Perbenihan TA 2019
*) Realisasi anggaran per 31 Desember 2019 Sumber data : Data omspan (spanint.kemenkeu.go.id)
9
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
2.1.1. Visi
Untuk mencapai tujuan instansi, Visi Direktorat Perbenihan adalah : Terwujudnya
sistem perbenihan tanaman pangan potensi nasional yang mampu menyediakan
benih bermutu sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna benih.
2.1.2 Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, misi yang harus dilaksanakan oleh Direktorat
Perbenihan Tahun 2015 – 2019 adalah :
1. Meningkatkan dan menyebarluaskan penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat.
2. Meningkatkan produksi dan penyediaan benih varietas unggul bersertifikat.
3. Meningkatkan pengawasan mutu dan sertifikasi benih.
2.1.3. Tujuan
Sesuai dengan Visi dan Misi Direktorat Perbenihan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2015-2019, maka Tujuan
yang dilaksanakan oleh Direktorat Perbenihan Tahun 2015 – 2019 adalah :
1. Mewujudkan produksi dan penyediaan benih varietas unggul bersertifikat yang
optimal.
2. Mewujudkan sertifikasi dan pengawasan peredaran benih yang optimal.
3. Mewujudkan fungsi kelembagaan perbenihan yang optimal.
2.1.4. Sasaran
Sesuai dengan tujuan tersebut diatas, maka sasaran yang akan dicapai sebagai
berikut :
A. Sasaran Program
Sasaran program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, yaitu :
1. Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis tanaman pangan
10
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
2. Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian tanaman pangan
3. Tersedianya infrastruktur pertanian pascapanen tanaman pangan yang sesuai
dengan kebutuhan
4. Terkendalinya penyebaran OPT dan DPI pada tanaman pangan
5. Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan
6. Meningkatnya kualitas layanan publik Ditjen Tanaman Pangan
B. Sasaran Kegiatan
Pada tahun 2019, Direktorat Perbenihan menetapkan tiga sasaran strategis yaitu :
1. Optimalnya produksi dan penyediaan benih varietas unggul bersertifikat.
2. Optimalnya sertifikasi dan pengawasan peredaran benih.
3. Optimalnya fungsi kelembagaan perbenihan sehingga mendukung sistem
perbenihan tanaman pangan yang tangguh dan berdaya saing tinggi yang
berbasis potensi nasional.
2.1.5 Kebijakan
Mengacu kepada arah kebijakan Kementerian Pertanian dan tugas pokok dan
fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, maka arah kebijakan perbenihan
adalah mendorong penyediaan benih yang mampu memenuhi kebutuhan
untuk pembangunan tanaman pangan.
2.1.6 Startegi
Strategi yang digunakan untuk mendukung kegiatan perbenihan adalah
mengoptimalkan produksi dan penyediaan benih, sertifikasi dan pengawasan
peredaran benih dan fungsi kelembagaan perbenihan.
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan tahun 2019 merupakan
lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
11
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Melalui perjanjian kinerja diharapkan dapat mewujudkan capaian strategis
khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu
program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk
mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, berdasarkan tugas, fungsi
dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang menjadi
sasaran dalam menunjang program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan,
seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
NO Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Target
1 Terpenuhinya
kebutuhan perbenihan
tanaman pangan untuk
produksi pangan
strategis tanaman
pangan
Rasio benih padi yang tersedia sebelum
masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan
62
Rasio benih jagung yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
80,5
Rasio benih kedelai yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
36
2 Terpenuhinya
kebutuhan perbenihan
tanaman pangan untuk
komoditas ekspor dan
pengendali impor
Rasio benih ubi jalar yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
6
Rasio benih kacang tanah yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
11
Rasio benih ubi kayu yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
6
Rasio benih kacang hijau yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
11
Untuk mendukung terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan
tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang
tepat, Direktorat Perbenihan melalui Anggaran APBN Tahun 2019 menetapkan
indikator kinerja sebagai berikut:
12
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
1. Rasio benih padi yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih padi dihitung berdasarkan sisa stock tahun 2018 dan hasil
produksi benih pada tahun berjalan. Proses Produksi benih mengacu pada
Peraturan Menteri Pertanian No : 12/Pertanian/TP.020/04/2018 tentang Produksi,
Sertifikasi dan Peredaran Benih Tanaman. Produksi benih komoditas tanaman
(padi, jagung, kedelai, ubi jalar, kacang tanah, ubi kayu, kacang hijau) dihasilkan
dari perbanyakan benih sumber oleh Balai Besar seluruh Indonesia (BBI).
Direktorat Perbenihan telah memfasilitasi Perbanyakan Benih Sumber di 28
Provinsi seluas 368 Ha dengan anggaran sebesar Rp. 3.094.000.000,00. Target
perbanyakan benih padi oleh BBI seluas 228 Ha dengan dan telah terealisasi
tanam seluas 153,5 Ha.
Selain itu, untuk meningkatkan penyediaan benih padi pada tahun 2019
dikembangkan Kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Padi.
Untuk produksi benih varietas hibrida seperti padi dan jagung yang merupakan
commercial variety, saat ini masih dilakukan oleh industri – industri benih yang
memiliki SDM, sarana – prasarana dan modal yang memadai serta akses pasar.
2. Rasio benih jagung yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih jagung dihitung berdasarkan sisa stock tahun 2018 dan hasil
produksi benih pada tahun berjalan. Produksi benih jagung hibrida telah
memenuhi kebutuhan dalam negeri, bahkan diekspor. Namun demikian masih
terdapat impor benih jagung hibrida dalam volume kecil yang dipergunakan untuk
uji adaptasi dalam rangka pelepasan varietas (galur) dan benih tetua yang sudah
dilepas untuk produksi dalam negeri.
Target perbanyakan benih jagung oleh BBI seluas 2 Ha dan telah terealisasi
tanam seluas 2 Ha di Provinsi Papua. Produksi jagung yang dihasilkan oleh BBI
berupa jagung komposit, sedangkan produksi jagung hibrida dihasilkan oleh
perusahaan swasta.
3. Rasio benih kedelai yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih kedelai dihitung berdasarkan sisa stock tahun 2018 dan hasil
produksi benih pada tahun berjalan. Target perbanyakan benih kedelai oleh BBI
seluas 136 Ha, telah terealisasi 54 Ha. Selain itu, untuk meningkatkan
13
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
penyediaan benih kedelai pada tahun 2019 dikembangkan Kegiatan
Pengembangan Petani Produsen Benih Kedelai.
4. Rasio benih ubi jalar yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih ubi jalar dihitung berdasarkan sisa stock tahun 2018 dan hasil
produksi benih pada tahun berjalan. Produksi benih ubi jalar pada umumnya
dilakukan oleh petani secara mandiri dan industri swasta.
5. Rasio benih kacang tanah yang tersedia sebelum masa tanam selesai
terhadap total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih kacang tanah dihitung berdasarkan sisa stock tahun 2018 dan
hasil produksi benih pada tahun berjalan. Rencana perbanyakan benih kacang
tanah oleh BBI dilaksanakan di Provinsi Papua dengan target seluas 1 Ha dan
telah terealisasi tanam seluas 1 Ha di Provinsi Papua.
6. Rasio benih ubi kayu yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap
total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih ubi kayu dihitung berdasarkan sisa stock tahun 2018 dan
hasil produksi benih pada tahun berjalan. Produksi benih ubi kayu pada umumnya
dilakukan oleh petani secara mandiri dan industri swasta.
7. Rasio benih kacang hijau yang tersedia sebelum masa tanam selesai
terhadap total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih kacang hijau dihitung berdasarkan sisa stock tahun 2018 dan
hasil produksi benih pada tahun berjalan. Rencana perbanyakan benih kacang
hijau oleh BBI dilaksanakan di Provinsi Papua dengan target seluas 1 Ha dan
telah terealisasi tanam seluas 1 Ha.
14
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses
penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja
mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi
kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis,
evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan
kendala, serta upaya dan tindak lanjut.
3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran
Capaian kinerja dengan indikator target maksimum dilakukan dengan membagi
realisasi terhadap target, dan capaian indikator kinerja minimum dilakukan
dengan membagi target terhadap realisasi. Tingkat capaian kinerja
dikelompokkan berdasarkan metode scooring dengan kategori sebagai berikut
: sangat berhasil dengan capaian >100%, berhasil dengan capaian 80-100%,
cukup berhasil dengan capaian 60-79%, kurang berhasil dengan capaian
<60%.
3.2 Pengukuran Kinerja
Pencapaian akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dari
sasaran kegiatan untuk indikator kinerja Tahun 2019 adalah sesuai dengan
Tabel 3.
Tabel 3. Pencapaian Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
NO Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan
Target Realisasi %
Capaian
1 Terpenuhinya
kebutuhan
perbenihan
tanaman
pangan untuk
produksi
pangan
strategis
tanaman
pangan
Rasio benih padi yang
tersedia sebelum masa
tanam selesai terhadap
total benih yang
dibutuhkan
62 79,83 128,76
Rasio benih jagung
yang tersedia sebelum
masa tanam selesai
terhadap total benih
yang dibutuhkan
80,5 117,39 145,82
15
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Rasio benih kedelai
yang tersedia sebelum
masa tanam selesai
terhadap total benih
yang dibutuhkan
36 67,45 187,37
2 Terpenuhinya
kebutuhan
perbenihan
tanaman
pangan untuk
komoditas
ekspor dan
pengendali
impor
Rasio benih ubi jalar
yang tersedia sebelum
masa tanam selesai
terhadap total benih
yang dibutuhkan
6 0,000046 0,0008
Rasio benih kacang
tanah yang tersedia
sebelum masa tanam
selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan
11 2,66 24,22
Rasio benih ubi kayu
yang tersedia sebelum
masa tanam selesai
terhadap total benih
yang dibutuhkan
6 0,30 5,04
Rasio benih kacang
hijau yang tersedia
sebelum masa tanam
selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan
11 8,51 77,41
3.2.1 Capaian Rasio benih padi yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih padi bersertifikat sampai dengan Desember 2019
sebanyak 220.738,08 ton sedangkan kebutuhan benih untuk
memenuhi realisasi tanam seluas 11.060.583 Ha adalah 276.514,58
ton. Sehingga rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai
terhadap total benih yang dibutuhkan mencapai 79,83%. Jika
dibandingkan dengan target PK sebesar 62%, maka realisasi capaian
menjadi sebesar 128,76% dengan kategori (Sangat Berhasil).
16
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
3.1.1 Capaian Rasio benih jagung yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih jagung bersertifikat sampai dengan Desember
2019 sebanyak 102.940,17 ton sedangkan kebutuhan benih untuk
memenuhi realisasi tanam seluas 5.846.282 Ha adalah 87.694,23 ton.
Sehingga rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai
terhadap total benih yang dibutuhkan mencapai 117,39%. Jika
dibandingkan dengan target PK sebesar 80,5%, maka realisasi capaian
menjadi sebesar 145,82% dengan kategori Sangat Berhasil.
Keberhasilan tersebut didukung oleh adanya carry over benih dari
tahun sebelumnya cukup banyak, penangkaran benih jagung
sepanjang tahun sehingga pengadaan benih jagung cenderung stabil
dan tersedia di pasar bebas.
3.1.2 Capaian Rasio benih kedelai yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih kedelai bersertifikat sampai dengan Desember
2019 sebanyak 10.211,70 ton sedangkan kebutuhan benih untuk
memenuhi realisasi tanam seluas 302.777 Ha adalah 15.138,85 ton.
Sehingga rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai
terhadap total benih yang dibutuhkan mencapai 67,45%. Jika
dibandingkan dengan target PK sebesar 36%, maka realisasi capaian
sebesar 187,37% dengan kategori Sangat Berhasil. Keberhasilan
capaian tersebut didukung oleh Kegiatan Desa Mandiri Benih Tahun
2018 dan kegiatan P3BK tahun 2019.
3.1.3 Capaian Rasio benih ubi jalar yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Kebutuhan benih ubi jalar untuk memenuhi realisasi tanam seluas
79.894 Ha sampai dengan Desember bulan 2019 mencapai
2.636.502.000 stek. Ketersediaan benih ubi jalar sampai dengan
Desember 2019 sebanyak 1.200 stek. Sehingga rasio benih yang
tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang
17
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
dibutuhkan sebesar 0,000046%. Jika dibandingkan dengan target PK
sebesar 6%, maka realisasi capaian sebesar 0,0008% dengan kategori
Kurang Berhasil.
Belum ada kegiatan yang mendukung penyediaan benih ubi jalar
mengingat petani secara mandiri sudah dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri.
3.1.4 Capaian Rasio benih kacang tanah yang tersedia sebelum masa
tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih kacang tanah sampai dengan Desember 2019
sebanyak 1.078,82 ton sedangkan kebutuhan benih untuk memenuhi
realisasi tanam seluas 337.484 Ha adalah 40.498,08 ton. Sehingga
rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan mencapai 2,66%. Jika dibandingkan dengan
target PK sebesar 11%, maka realisasi capaian menjadi sebesar
24,22% dengan kategori (Kurang Berhasil).
3.1.5 Capaian Rasio benih ubi kayu yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Kebutuhan benih ubi kayu untuk memenuhi realisasi tanam seluas
652.576 Ha sampai dengan Desember bulan 2019 mencapai
6.525.760.000 stek. Kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi secara
optimal karena benih ubi kayu yang tersedia sebanyak 19.746.800
stek. Sehingga rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai
terhadap total benih yang dibutuhkan sebesar 0,30%. Jika
dibandingkan dengan target PK sebesar 6%, maka realisasi capaian
sebesar 5,04% dengan kategori Kurang Berhasil.
Belum ada kegiatan yang mendukung penyediaan benih ubi kayu
mengingat petani secara mandiri sudah dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri.
18
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
3.1.6 Capaian Rasio benih kacang hijau yang tersedia sebelum masa
tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Ketersediaan benih kacang hijau sampai dengan Desember 2019
sebanyak 357,65 ton sedangkan kebutuhan benih untuk memenuhi
realisasi tanam seluas 168.012 Ha adalah 4.200,30 ton. Sehingga rasio
benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih
yang dibutuhkan mencapai 8,51%. Jika dibandingkan dengan target PK
sebesar 11%, maka realisasi capaian menjadi sebesar 77,41% dengan
kategori (Cukup Berhasil).
3.3 Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
3.3.1 Indikator Rasio benih padi yang tersedia sebelum masa tanam selesai
terhadap total benih yang dibutuhkan
Rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan mencapai 79,83%. Jika dibandingkan dengan target
PK sebesar 62%, maka realisasi capaian menjadi sebesar 128,76%
dengan kategori (Sangat Berhasil). Berdasarkan hasil realisasi capaian
tahun sebelumnya (2018) yaitu sebesar 76,11% maka telah terjadi
peningkatan capaian yang sangat signifikan. Keberhasilan tersebut
merupakan hasil kontribusi dari kegiatan yang mendukung penyediaan
benih padi antara lain:
3.3.1.1. Perbanyakan Benih Sumber Padi
Kegiatan perbanyakan benih sumber padi dilaksanakan oleh
Balai Besar Induk (BBI) pada 28 Provinsi. Sampai dengan
Desember 2019 BBI telah melaksanakan perbanyakan benih
pada lahan seluas 153,5 Ha dengan total produksi benih padi
mencapai 181.785 Kg. Sesuai dengan fungsinya maka Balai
Benih provinsi memproduksi benih sumber yaitu: (1) Kelas BD
(perbanyakan BS ke BD) dan (2) Kelas BP (perbanyakan BD ke
BP). Benih sumber untuk perbanyakan benih adalah benih
penjenis (BS), yang berasal dari institusi Badan Litbangtan atau
sumber lain yang diakui kualitas Benih penjenisnya (BS).
Selanjutnya Balai Benih memproduksi benih sumber (BD dan
19
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Alokasi Realisasi %
2015 212 197,02 92,93
2016 242 223 92,15
2017 293 283 96,59
2018 294 294 100,00
2019 228 153,5 67,32
BP) sesuai aturan yang ditetapkan. Benih sumber yang
dihasilkan Balai Benih swasta/BUMN dan penangkar benih yang
memproduksi Benih Sebar (BR).
Tabel 4 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan
Benih Sumber Padi Tahun 2015 - 2019
Sumber data : Balai Benih Induk 2019 (data yang diolah)
Alokasi bantuan perbanyakan benih sumber oleh BBI mengalami
penurunan pada tahun 2019 jika dibandingkan tahun
sebelumnya, begitupula realisasi perbanyakan.
3.3.1.2 Penangkaran Benih Padi
Penangkaran benih padi dilaksanakan oleh produsen benih bina
tanaman pangan yang telah mendapat rekomendasi kelayakan
sebagai produsen benih bina tanaman pangan atau memiliki
sertifikat sistem manajemen mutu dari Lembaga Sertifikasi
Sistem Mutu (LSSM). % Realisasi penangkaran benih padi dari
tahun 2015-2019 mengalami penurunan setiap tahunnya kecuali
pada tahun 2016, hal ini tidak berbanding lurus dengan
peningkatan luas tanam setiap tahunnya. Hal ini disebabkan
karena tidak semua petani menggunakan benih padi
bersertifikat, mereka memanfaatkan benih turun temurun dari
hasil panen sebelumnya.
20
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Target Realisasi %
2015 48,000 85,793.25 178.74
2016 48,500 127,924.37 263.76
2017 49,000 93,350.52 190.51
2018 51,300 85,661.24 166.98
2019 53,300 71,390.67 133.94
Tabel 5 Target dan Realisasi Penangkaran Benih Padi Tahun
2015 - 2019
Sumber data : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih/BPSB 2019 (data yang diolah)
3.3.1.4 Pengembangan Petani Produsen Benih Padi
Kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Padi (P3BP)
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan penyediaan
benih padi bersertifikat yang dalam pelaksanaanya melibatkan
petani penangkar dan stakeholders terkait baik pemerintah
maupun swasta. Kegiatan P3BP dengan anggaran Rp.
4.472.000.000,00 telah terealisasi sebesar Rp.
4.286.675.000,00 atau (98,86%) sedangkan target tanam seluas
2.600 Ha sudah terealisasi tanam seluas 2.350 Ha (90,38%).
Kegiatan dilaksanakan di 10 (sepuluh) Provinsi yaitu Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Kepulauan Riau,
Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa
Tenggara Timur, Papua. Hasil produksi calon benih padi belum
dapat diketahui karena petani penangkar melakukan
penanaman pada Bulan Desember 2019.
3.3.1.5 Penyediaan Benih Pemerintah melalui Bantuan Benih Padi
Kegiatan bertujuan untuk menyediakan benih bagi petani
sehingga meringankan beban petani dalam pemenuhan
kebutuhan sarana produksi dengan memberikan bantuan benih
padi bersertifikat yang terdiri dari 3 jenis padi yaitu Padi Inbrida
Lahan Kering, Padi Sawah Inbrida dan Padi Hibrida sesuai pada
tabel 6.
21
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Volume (Kg) Luas (Ha) Volume (Kg) Luas (Ha) % Volume (Kg) Luas (Ha) %
1 Padi Inbrida Lahan Kering 5,642,540 216,463 4,980,175 199,207 92.03 4,980,175 199,207 100.00
2 Padi Sawah Inbrida 15,535,742 626,220 15,162,027 606,481 96.85 15,162,027 606,481 100.00
3 Padi Hibrida 542,295 36,153 542,295 36,153 100.00 542,295 36,153 100.00
21,720,577 878,836 20,684,497 841,841 95.79 20,684,497 841,841 100.00
Target Penyediaan Realisasi Tanam
No Jenis Padi
Total
Realisasi Penyaluran
Tabel 6 Realisasi Penyediaan Benih Pemerintah melalui
Bantuan Benih Padi Bersertifikat
Sumber data: Subdit Pengembangan Produksi Benih 2019 (data yang diolah)
3.3.2 Indikator Rasio benih jagung yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan mencapai 117,39%. Jika dibandingkan dengan
target PK sebesar 80,5%, maka realisasi capaian menjadi sebesar
145,82% dengan kategori Sangat Berhasil. Berdasarkan hasil
realisasi capaian tahun sebelumnya (2018) yaitu sebesar 49,88% maka
telah terjadi peningkatan capaian yang sangat signifikan.
Keberhasilan tersebut didukung oleh adanya carry over benih dari
tahun sebelumnya cukup banyak, penangkaran benih jagung
sepanjang tahun sehingga pengadaan benih jagung cenderung stabil
dan tersedia di pasar bebas. Selain itu juga di dukung oleh kegiatan
atau program dari Direktorat Perbenihan antara lain :
3.3.2.1 Perbanyakan Benih Sumber Jagung
Kegiatan perbanyakan benih jagung komposit pada Balai
Besar Induk tidak banyak memberikan kontribusi pada
penyediaan benih jagung, karena anggaran APBN terbatas dan
sudah dapat dilakukan oleh penangkar benih secara mandiri
baik produsen swasta maupun petani penangkar kecil.
22
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Alokasi Realisasi %
2015 24 21,5 89,58
2016 58 46 79,31
2017 93 93 100,00
2018 93 93 100,00
2019 2 2 100,00
Tahun Target Realisasi %
2015 17,500 16,880.86 96.46
2016 17,850 2,628.34 14.72
2017 34,000 11,688.07 34.38
2018 40,600 23,367.52 57.56
2019 43,300 85,111.92 196.56
Tabel 7 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Jagung Tahun 2015 – 2019
Sumber data : Balai Benih Induk 2019 (data yang diolah)
Alokasi bantuan perbanyakan benih sumber jagung oleh BBI
mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2019 jika
dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2019 dialokasikan
pada lahan seluas 2 Ha di Provinsi Papua dan telah
terealisasi tanam seluas 2 Ha dengan hasil produksi benih
jagung komposit mencapai 3.600 Kg.
3.3.2.2 Penangkaran Benih Jagung
Realisasi penangkaran benih jagung tahun 2019 mencapai
luas tertinggi selama kurun waktu tahun 2015 – 2019 seperti
ditunjukkan pada Tabel 8. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya minat petani untuk menanam jagung serta
meningkatnya program Pemerintah terkait pengembangan
jagung dengan menggunakan benih unggul bersertifikat.
Tabel 8. Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Jagung
Tahun 2015 – 2019
Sumber data : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih/BPSB
2019 (data yang diolah)
23
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Volume (Kg) Luas (Ha) Volume (Kg) Luas (Ha) % Volume (Kg) Luas (Ha) %
1 Jagung Hibrida Umum 2 13,594,905 906,774 13,594,904.50 906,774 100.00 8,422,601.25 561,507 61.92
2 Jagung Hibrida Umum 3 11,687,865 771,530 9,982,055 665,470 86.25 7,131,648 475,443 71.44
25,282,770 1,678,304 23,576,960 1,572,244 93.68 15,554,249 1,036,950 65.95
Realisasi Tanam
Total
No Jenis Jagung
Target Penyediaan Realisasi Penyaluran
3.3.2.3 Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung Berbasis
Korporasi Petani
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung penyediaan benih
jagung bersertifikat yang melibatkan beberapa pihak terkait
terutama instansi daerah dan lembaga swasta lainnya pada
kawasan pertanian jagung dengan mengembangkan strategi
pemberdayaan dan menkorporasikan petani. Kegiatan ini
dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan, Jawa Timur,
Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Jawa
Tengah. Alokasi anggaran kegiatan sebesar Rp.
5.788.875.000,00 telah terealisasi sebesar Rp.
5.740.705.000,00 atau mencapai 99,17% sedangkan realisasi
fisik mencapai seluas 1.073 Ha atau 99,81% dari target lahan
seluas 1.075 Ha. Produksi calon benih belum dapat terukur
karena pelaksanaan tanam dilakukan pada bulan Desember
2019.
3.3.2.4 Penyediaan Benih Pemerintah melalui Bantuan Benih
Jagung
Kegiatan Fasilitasi bantuan benih jagung bertujuan untuk
meringankan beban petani jagung dengan memberikan alokasi
bantuan benih jagung bersertifikat yang terdiri dari 2 jenis
jagung yaitu Jagung Hibrida Umum 2 dan Jagung Hibrida
Umum 3 sesuai tabel 9.
Tabel 9 Realisasi Penyediaan Benih Pemerintah melalui
Bantuan Benih Jagung Bersertifikat
Sumber data: Subdit Pengembangan Produksi Benih 2019 (data yang diolah)
24
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Alokasi Realisasi %
2015 175 166 94.86
2016 213 175 82.16
2017 189 185 97.88
2018 205 199 97.07
2019 136 59 43.38
3.3.3 Indikator Rasio benih kedelai yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan mencapai 67,45%. Jika dibandingkan dengan
target PK sebesar 36%, maka realisasi capaian sebesar 187,37%
dengan kategori Sangat Berhasil.
Berdasarkan hasil realisasi capaian tahun sebelumnya (2018) yaitu
sebesar 175,95% maka pada tahun 2019 juga telah terjadi peningkatan
hasil capaian. Hal ini menunjukkan bahwa penyediaan benih kedelai
cenderung stabil untuk memenuhi kebutuhan sesuai target PK.
Keberhasilan capaian tersebut didukung oleh Kegiatan Desa Mandiri
Benih dalam penyediaan benih kedelai tahun 2018 dan kegiatan P3BK
tahun 2019 selain itu juga didukung oleh kegiatan Direktorat
Perbenihan antara lain :
3.3.3.1 Perbanyakan Benih Sumber Kedelai
Tabel 10 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan
Benih Sumber Kedelai Tahun 2015 – 2019
Sumber data : Balai Benih Induk 2019 (data yang diolah)
Alokasi bantuan perbanyakan benih sumber kedelai oleh BBI
mengalami penurunan pada tahun 2019 jika dibandingkan tahun
sebelumnya, begitupula realisasi perbanyakan. Target
perbanyakan Benih Sumber oleh BBI tahun 2019 seluas 136 Ha
dan telah terealisasi tanam seluas 59 Ha dengan hasil produksi
mencapai 9.165 Kg.
25
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Target Realisasi %
2015 2.000 34.911,64 1745,58
2016 2.500 26.589,08 1063,56
2017 3.000 58.483,65 1949,46
2018 10.000 50.007,97 500,08
2019 12.000 13.997,07 116,64
3.3.3.2 Penangkaran Benih Kedelai
Realisasi penangkaran benih kedelai tahun 2019 jauh lebih
rendah dibandingkan tahun - tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan oleh rendahnya minat petani untuk menanam
kedelai sehingga petani penangkar beralih ke benih komoditas
lain seperti jagung atau padi, kondisi iklim yang menyebabkan
pergeseran tanam serta keterbatasan sumber air.
Tabel 11. Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih
Kedelai Tahun 2015 – 2019
Sumber data : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih/BPSB 2019
(data yang diolah)
3.3.3.3 Pengembangan Petani Produsen Benih Kedelai
Kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Kedelai
dengan anggaran Rp. 4.001.040.000,00 telah terealisasi
sebesar Rp. 3.985.930.700,00 atau 99,62% sedangkan target
tanam seluas 1.966 Ha sudah terealisasi tanam seluas 1.523
Ha (77,47%).
Kegiatan dilaksanakan di 8 (delapan) Provinsi yaitu Aceh,
Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah dengan hasil produksi
calon benih mencapai 574 ton. Produksi tersebut belum
optimal karena gagal panen (puso), sebagian wilayah gagal
tanam karena benih sumber tidak tersedia dan musim tanam
lewat. Selain itu tidak semua calon benih di proses lebih lanjut
menjadi benih bersertifikat atau berlabel karena tidak jaminan
pemasaran benih sehingga sebagian petani penerima bantuan
menjual calon benih dengan harga konsumsi.
26
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Alokasi Realisasi %
2016 12 6 50,00
2017 12 11 91,67
2018 1 1 100,00
2019 1 1 100,00
3.3.4 Indikator Rasio benih ubi jalar yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan sebesar 0,000046%. Jika dibandingkan dengan
target PK sebesar 6%, maka realisasi capaian sebesar 0,0008%
dengan kategori Kurang Berhasil. Berdasarkan hasil realisasi capaian
tahun sebelumnya (2018) yaitu sebesar 0,76% maka telah terjadi
penurunan hasil capaian. Hal ini disebabkan oleh belum ada kegiatan
yang mendukung penyediaan benih ubi jalar mengingat petani secara
mandiri sudah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
3.3.5 Indikator Rasio benih kacang tanah yang tersedia sebelum masa
tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan mencapai 2,66%. Jika dibandingkan dengan
target PK sebesar 11%, maka realisasi capaian menjadi sebesar
24,22% dengan kategori (Kurang Berhasil). Berdasarkan hasil
realisasi capaian tahun sebelumnya (2018) yaitu 4,67% maka telah
terjadi peningkatan capaian yang cukup signifikan, meskipun masih
dalam kategori kurang berhasil. Peningkatan hasil capaian merupakan
hasil kontribusi dari kegiatan yang mendukung penyediaan benih
kacang tanah antara lain :
3.3.5.1 Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah
Tabel 12 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Tahun 2016 – 2019
Sumber data : Balai Benih Induk 2019 (data yang diolah)
27
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Target Realisasi %
2015 400 370,85 92,71
2016 420 330,38 78,66
2017 1.250 883,74 70,70
2018 1.250 422,82 33,83
2019 1.250 971,81 77,74
Alokasi bantuan perbanyakan benih sumber Kacang Tanah
oleh BBI mengalami penurunan yang signifikan pada tahun
2019 jika dibandingkan tahun - tahun sebelumnya. Tahun
2019 dialokasikan pada lahan seluas 1 Ha di Provinsi Papua
dan telah terealisasi tanam seluas 1 Ha dengan hasil produksi
benih kacang tanah mencapai 1.600 Kg.
3.3.5.2 Penangkaran Benih Kacang Tanah
Realisasi luas penangkaran benih kacang tanah tahun 2019
lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 dan tahun 2018 seperti
pada tabel 13.
Tabel 13 Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih
Kacang Tanah Tahun 2015 – 2019
Sumber data : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih/BPSB
2019 (data yang diolah)
3.3.6 Indikator Rasio benih ubi kayu yang tersedia sebelum masa tanam
selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan sebesar 0,30%. Jika dibandingkan dengan
target PK sebesar 6%, maka realisasi capaian sebesar 5,04% dengan
kategori Kurang Berhasil. Berdasarkan hasil realisasi capaian tahun
sebelumnya (2018) yaitu sebesar 0,02% maka telah terjadi perubahan
capain yang cukup signifikan, meskipun masih dalam kategori kurang
berhasil.
Musim kering yang lebih panjang dibanding tahun sebelumnya
mempengaruhi pola penanaman petani yang beralih ke komoditas ubi
28
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Target Realisasi %
2015 200
2016 300 0,00
2017 414 2,9 0,70
2018 502 10 1,99
2019 611 305 49,92
kayu, sehingga luas tanam ubi kayu meningkat. Akan tetapi kondisi
tersebut tidak diikuti peningkatan penyediaan benih ubi kayu
bersertifikat karena pemenuhan benih ubi kayu pada umumnya
dilakukan oleh petani secara swadaya yang merupakan benih ubi kayu
lokal atau benih turun temurun dari produksi sebelumnya.
Peningkatan hasil capaian dari tahun sebelumnya merupakan hasil
kontribusi dari kegiatan yang mendukung penyediaan benih ubi kayu
antara lain :
3.3.6.1 Penangkaran Benih Ubi Kayu
Realisasi penangkaran benih ubi kayu tidak terlalu tinggi,
sampai dengan Desember 2019 baru tercapai 305 Ha atau
49,92% dari target Renstra seperti pada Tabel 14.
Tabel 14. Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih Ubi
Kayu Tahun 2015 – 2019
Sumber data : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih/BPSB
2019 (data yang diolah)
3.3.7 Indikator Rasio benih kacang hijau yang tersedia sebelum masa
tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan
Rasio benih yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan mencapai 8,51%. Jika dibandingkan dengan
target PK sebesar 11%, maka realisasi capaian menjadi sebesar
77,41% dengan kategori (Cukup Berhasil). Berdasarkan hasil realisasi
capaian tahun sebelumnya (2018) yaitu sebesar 75,09% maka telah
terjadi peningkatan capaian, meskipun masih dalam kategori cukup
berhasil. Peningkatan hasil capaian merupakan hasil kontribusi dari
kegiatan yang mendukung penyediaan benih kacang hijau antara lain :
29
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Tahun Alokasi Realisasi %
2016 10 8 80,00
2017 8 8 100,00
2018 4 4 100,00
2019 1 1 100,00
Tahun Target Realisasi %
2015 100 110,2 110,20
2016 100 39,52 39,52
2017 100 22,67 22,67
2018 114 251,36 220,49
2019 129 120,096 93,10
3.3.7.1 Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau
Tabel 15 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Tahun 2016 – 2019
Sumber data : Balai Benih Induk 2019 (data yang diolah)
Alokasi bantuan perbanyakan benih sumber Kacang Hijau
oleh BBI mengalami penurunan yang signifikan pada tahun
2019 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2019
dialokasikan pada lahan seluas 1 Ha di Provinsi Papua dan
telah terealisasi tanam seluas 1 Ha di Provinsi Papua dengan
hasil produksi benih jagung mencapai 1.600 Kg.
3.3.7.2 Penangkaran Benih Kacang Hijau
Realisasi luas penangkaran benih kacang hijau tahun 2019
lebih rendah dibanding tahun 2018 bahkan penurunnya
mencapai 50%.
Tabel 16. Target dan Realisasi Luas Penangkaran Benih
Kacang Hijau Tahun 2015 - 2019
Sumber data : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih/BPSB 2019
(data yang diolah)
Secara umum hasil capaian IKU pada tahun 2019 mengalami peningkatan
dibandingkan capaian IKU pada tahun 2018 seperti ditunjukkan pada tabel 17.
30
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
2018 2019 2018 2019 2018 2019
1
Rasio benih padi yang tersedia sebelum
masa tanam selesai terhadap total benih
yang dibutuhkan
%
61 62 46,63 79.83 76.11 128.76
2
Rasio benih jagung yang tersedia sebelum
masa tanam selesai terhadap total benih
yang dibutuhkan
%
80.3 80.5 40.05 117.39 49.88 145.82
3
Rasio benih kedelai yang tersedia sebelum
masa tanam selesai terhadap total benih
yang dibutuhkan
%
35.5 36 64.22 67.45 175.95 187.37
4
Rasio benih ubi jalar yang tersedia sebelum
masa tanam selesai terhadap total benih
yang dibutuhkan
%
5.5 6 0.04 0.000046 0.76 0.0008
5
Rasio benih kacang tanah yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan
%
10.5 11 0.49 2.66 4.67 24.22
6
Rasio benih ubi kayu yang tersedia sebelum
masa tanam selesai terhadap total benih
yang dibutuhkan
%
5.5 6 0.0001 0.3 0.02 5.04
7
Rasio benih kacang hijau yang tersedia
sebelum masa tanam selesai terhadap total
benih yang dibutuhkan
%
10.5 11 2.31 8.51 22 77.41
Indikator Kinerja SATTARGET REALISASI CAPAIAN
Tabel 17. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Utama
Direktorat Perbenihan Tahun 2018 dan Tahun 2019
3.4 Kegiatan Pendukung Capain Kinerja Tahun 2019
Keberhasilan pencapaian target pada Perjanjian Kinerja merupakan hasil
kinerja Direktorat Perbenihan dengan mengkoordinasikan berbagai pihak
terutama pembinaan terhadap produsen benih swasta, penangkar benih
mandiri, pengawalan dan pemantauan terhadap program yang di alokasikan
pada daerah serta melakukan integrasi kegiatan dengan pihak terkait agar
program terlaksana sesuai sasaran. Dengan adanya kontribusi dari berbagai
pihak diperlukan sistem pencatatan data yang efektif dan praktis dan terhubung
secara online sehingga dapat diakses setiap waktu.
Pengembangan aplikasi dengan alamat website : simperbenihan.net untuk
mendukung sistem pelaporan data kegiatan yang dilaksanakan pada Direktorat
Perbenihan selalu update dan aktual sesuai kondisi lapangan sehingga dapat
digunakan sebagai bahan penyusunan kebijakan. Akan tetapi pemanfaatan
aplikasi tersebut oleh petugas daerah masih belum optimal meskipun telah
disosialisasikan. Untuk meningkatkan efektivitas aplikasi tersebut akan
31
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Kegiatan/KeluaranSatuan
Keluaran
Target
Volume
Keluaran
Realisasi
Volume
Keluaran
Pagu Anggaran per
keluaran
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
1 Fasilitasi Bantuan Benih Jagung Ha 1,704,000 1,572,244 1,004,010,925,065 950,031,518,201 (2.49)
2 Fasilitasi Bantuan Benih Padi Ha 878,836 841,841 236,771,736,780 219,632,647,555 3.27
3 Perbanyakan Benih Sumber Padi Kg 912,000 703,973 5,177,170,000 4,627,693,657 (13.64)
4 Perbanyakan Benih Sumber Jagung Kg 6,000 3,600 36,000,000 36,000,000 (40.00)
5 Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Kg 163,200 101,918 950,200,000 593,371,300 0.00
6Perbanyakan Benih Sumber Palawija
Lain
Kg 2,000 3,200 40,000,000 40,000,000 60.00
7Pengembangan Petani Produsen
Benih Kedelai
Ha 1,966 1,523 4,001,040,000 3,985,930,700 (22.24)
8Pengembangan Petani Produsen
Benih Padi
Ha 2,600 2,350 4,472,000,000 4,286,675,000 (5.71)
9Sertifikasi. pengawasan peredaran
benih (BPSB)
Ha 118,500 84,455 39,428,000,000 38,421,572,083 (26.86)
10Pilot Project Perbenihan Berbasis
Korporasi Petani
Ha 1,075 1,073 5,788,875,000 5,740,705,000 0.65
11Kendaraan R-4 Fungsional Pengawas
Benih
Unit 21 21 7,980,000,000 7,958,068,090 0.28
12Kendaraan R-2 Petugas Lab
Sertifikasi LapanganUnit 516 503 11,249,748,000 10,770,396,508 1.82
No
Keluaran (Output ) Volume Keluaran Anggaran (Rp.) % Efisiensi
Penggunaan
Anggaran
diintegrasikan dengan Agriculture War Room (AWR) sehingga bersinergi
dengan kegiatan Kostratani di daerah.
3.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2019
Analisis efisiensi pengunaan sumber daya dilakukan dengan menghitung
penghematan anggaran dalam mencapai output kegiatan. Menurut Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017, pengukuran efisiensi dilakukan
dengan membandingkan penjumlahan dari selisih antara perkalian pagu
anggaran keluaran dan realisasi anggaran keluaran dengan capaian keluaran
dan realisasi anggaran keluaran dengan penjumlahan dari perkalian pagu
anggaran keluaran dengan capaian keluaran.
Semakin sedikit anggaran yang digunakan untuk mencapai indikator kinerja
yang maksimal maka nilai efisiensi samakin tinggi atau dalam definisi lain, jika
rasio penggunaan anggaran lebih rendah dari rasio pagu anggaran untuk
menghasilkan satu satuan capaian output kegiatan maka menunjukkan
penggunaan anggaran efisien, dan sebaliknya. Hasil analisis efisiensi
penggunaan sumber daya untuk setiap capaian output kegiatan ditunjukkan
pada Tabel 18.
Tabel 18. Analisis efisiensi pengunaan sumber daya Tahun 2019
32
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Dari hasil analisis efesiensi penggunaan sumber daya menunjukkan bahwa
penggunaan anggaran belum efisien karena sebagian besar hasil analisis
menunjukan prosentase minus. Hal ini disebabkan oleh pengadaan melalui e-
katalog dimana harga satuan katalog mengalami kenaikan, beberapa kegiatan
tidak terealisasi tanam sehingga terdapat pengembalian anggaran ke negara.
3.6 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan
Tujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam
terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan
yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Hasil
yang dicapai (Outcome) dari pengukuran kinerja kegiatan perbenihan tersebut
diatas yaitu terpenuhinya ketersediaan benih tanaman pangan (padi, jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar) sesuai target pada
Perjanjian Kinerja.
Ketersediaan benih unggul bersertifikat sesuai waktu tanam merupakan salah
satu penentu keberhasilan peningkatan produktivitas tanaman pangan untuk
mewujudkan Swasembada Pangan serta menekan impor melalui pemenuhan
produk substitusi impor. Semakin tinggi rasio ketersediaan benih tanaman
pangan sebelum masa tanam selesai maka semakin tinggi tingkat keberhasilan
pencapaian target peningkatan produktivitas tanaman pangan. Pada tahun
2019 capaian rasio ketersediaan benih Padi, Jagung dan Kedelai masuk pada
kategori Sangat Berhasil. Keberhasilan penyediaan benih ketiga komoditas
tersebut sebelum masa tanam selesai didukung oleh carry over dari tahun
sebelumnya serta kesiapan penangkar benih baik penangkar mandiri atau
industri swasta untuk memproduksi benih pada tahun berjalan.
Tingginya rasio ketersediaan benih padi, jagung dan kedelai selaras dengan
peningkatan Luas Tambah Tanam, peningkatan anggaran fasilitasi bantuan
benih bersertifikat dari tahun sebelumnya serta fasilitasi petani penangkar pada
kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Padi (P3BP), Pilot Project
Pengembangan Jagung berbasis Korporasi dan Pengembangan Petani
33
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
Produsen Benih Kedelai (P3BK). Diharapkan kegiatan tersebut dapat
berkelanjutan di tahun – tahun berikutnya.
Sedangkan komoditas palawija lainnya seperti kacang tanah, ubi kayu dan ubi
jalar masuk pada kategori Kurang Berhasil. Hal ini disebabkan oleh alur
penyediaan benih bersertifikat untuk komoditas kacang tanah, ubi kayu dan
ubi jalar belum optimal seperti yang terjadi pada komoditas padi, jagung dan
kedelai. Selain itu benih tersebut tidak tersedia di katalog sehingga pemenuhan
kebutuhan benih dari hasil seleksi sendiri atau swadaya petani.
3.7 Rencana Aksi
Komoditas Padi, Jagung dan Kedelai merupakan komoditas pangan strategis
sehingga menjadi fokus utama dalam peningkatan produksi. Untuk mendukung
penyediaan benih sebelum masa tanam selesai dan mempertahankan capaian
IKU maka kegiatan yang memberikan kontribusi terhadap produksi benih padi
dan jagung diupayakan terus dilanjutkan dengan kegiatan Pengembangan
Petani Produsen Padi berbasis Korporasi dan dengan kegiatan
Pengembangan Petani Produsen Jagung berbasis Korporasi. Hal ini juga dapat
dilakukan pada komoditas kedelai mengingat minat petani untuk menanam
kedelai terus menurun. Sehingga perlu diupayakan penyediaan benih kedelai
melalui kegiatan pengembangan produsen benih kedelai sebagai tindak lanjut
kegiatan Desa Mandiri Benih tahun 2018 dan kegiatan P3BK tahun 2019. Agar
menghasilkan benih bermutu dan bersertifikat sehingga menarik minat petani
untuk membudidayakannya.
Capaian IKU untuk komoditas kacang hijau dan kacang tanah yang belum
maksimal juga perlu diupayakan peningkatan penyediaan benih melalui
kegiatan korporasi pada tahun 2020 agar dapat memberikan kontribusi dalam
peningkatan produksi benih. Sedangkan penyediaan benih ubi jalar dan ubi
kayu juga perlu ditingkatkan karena capaian IKU masih belum berhasil dengan
mengkoordinasikan dengan Balitkabi.
34
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
3.8 Realisasi Anggaran
Pada Tahun Anggaran 2019 Direktorat Perbenihan melaksanakan tugas
fungsinya dalam Pengelolaan sistem penyediaan benih dengan keluaran
(output) yang diharapkan adalah tersedianya benih tanaman pangan
bersertifikat untuk tiga komoditas utama yaitu padi, jagung dan kedelai. Untuk
mendukung tercapainya sasaran kegiatan pada Tahun 2019 dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 1.603.845.217.000,00 (Satu Triliun Enam Ratus Tiga
Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Lima Juta Dua Ratus Tujuh Belas Ribu
Rupiah). Realisasi penggunaan anggaran sampai dengan 31 Desember 2019
telah mencapai Rp. 1.449.627.744.592,00 (Satu Triliun Empat Ratus Empat
Puluh Sembilan Milyar Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Empat
Puluh Empat Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Dua Rupiah) atau 90,38%.
Tidak tercapainya realisasi anggaran mencapai 100% disebabkan antara lain :
1. Adanya tunggak bayar senilai Rp 47.237.121.090,00 pada kegiatan fasiltasi
bantuan benih padi dan jagung bersertifikat Pengadaan Pusat.
2. Sisa mati sebesar Rp. 3.546.972.750,00 dari nilai kontrak sebesar Rp.
50.784.093.840,00 pada Bantuan Benih Padi dan Jagung Pengadaan Pusat
karena pada saat penyaluran benih, petani penerima bantuan telah
melakukan tanam.
3. Anggaran Kegiatan Tugas Pembantuan tidak dapat terserap semua
dikarenakan proses pengadaan bantuan benih tidak terlaksana. Hal ini
disebabkan oleh proses pengadaan bantuan benih hampir bersamaan di
seluruh wilayah di Indonesia sedangkan ketersediaan benih di penyedia
dan penangkar terbatas.
3.9 Permasalahan
Pengelolaan sistem penyediaan benih bertujuan agar benih dapat tersedia
secara tepat sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan sistem penyediaan benih
tersebut dilaksanakan dengan mengoptimalkan sistem produksi, pengawasan
mutu dan sertifikasi benih. Pada tahun 2019 fasilitasi APBN untuk pengelolaan
sistem penyediaan benih diarahkan pada pemberdayaan kelembagaan
perbenihan, pembangunan korporasi, pemantapan dan atau peningkatan
35
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
perbanyakan benih sumber, pengawasan mutu dan sertifikasi benih,
pengawalan dan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan ditemukan beberapa permasalahan
antara lain :
a. Pelaksanaan Produksi dan Penyediaan Benih
- Benih sumber tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan (varietas, jumlah
dan waktu tersedia), keterbatasan sumber air dan gagal panen
sehingga berpengaruhi terhadap target produksi benih.
- Tidak semua calon benih yang diproduksi menjadi benih bersertifikat
karena keterbatasan kemampuan okupasi calon benih oleh produsen
benih serta tidak ada jaminan pasar benih
- Pelaksanaan produksi oleh Balai Benih Induk belum semua memenuhi
target produksi (gagal panen, produtivitas rendah, benih sumber
terlambat).
b. Pelaksanaan Pegadaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah
- Proses penyusunan CPCL lambat sehingga berpengaruh terhadap
pelaksanaan dan penyaluran bantuan benih.
- Penyediaan dan penyaluran bantuan benih terlambat sehingga
berpengaruh pada pelaksanaan tanam
- Keterlambatan dalam penyelesaian dokumen penyaluran bantuan benih
sehingga mengakibatkan proses serapan anggaran lambat.
- Beberapa Dinas Kabupaten/Provinsi kurang merasa bertanggung jawab
atas bantuan dari pusat (pengawalan, monitoring dan pelaporan)
c. Pelaksanaan sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih
- Pelayanan sertifikasi benih belum semuanya tepat waktu sehingga
berpengaruh pada penyediaan benih yang direncanakan.
- Belum semua benih dari luar provinsi melaporkan ke BPSB TPH tujuan
sehingga sering terjadi ketidaksesuaian mutu benih dari benih yang
beredar yang sering menimbulkan keluhan dari petani.
- Pelaksanaan sertifikasi dan pengecekan mutu benih belum semuanya
sesuai dengan SOP yang ditetapkan (pemeriksaan lapangan dan
36
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
pengambilan contoh benih) sehingga dikawatirkan benih bersertifikat
berpotensi adanya penyimpangan mutu.
3.10 Tindak Lanjut
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait pelaksanaan
kegiatan di Direktorat Perbenihan agar dapat diminimalisir atau tidak timbul
kembali pada tahun berikutnya antara lain :
d. Menginstruksikan kepada Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten agar
melakukan percepatan usulan CPCL sesuai jadwal tanam dengan
mempertimbangkan kondisi lahan.
e. Untuk percepatan serapan anggaran menginstruksikan kepada Dinas
Pertanian Provinsi/Kabupaten dan penyedia benih agar segera
menyelesaikan dokumen administrasi secara transparan dan akuntabel
sesuai kondisi penyaluran benih di lapangan.
f. Meningkatkan kualitas mutu pelaporan melalui aplikasi simperbenihan.net
g. Mendorong BPSB untuk menambah fungsi menjadi Lembaga Sertifikasi
Sistem Mutu (LSSM) bagi produsen benih, agar mampu melakukan
proses sertifikasi benih di lapangan secara mandiri.
37
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator
kinerja utama sasaran strategis tahun 2019, capaian kinerja Direktorat Perbenihan
Tanaman Pangan pada Tahun 2019 untuk rasio ketersediaan benih sebelum masa
tanam selesai termasuk dalam kategori Sangat Berhasil pada komoditas Padi,
Jagung dan Kedelai. Komoditas palawija lainnya seperti Kacang Hijau termasuk
dalam kategori Cukup Berhasil, sedangkan Kacang Tanah, Ubi Kayu dan Ubi Jalar
dan termasuk dalam kategori Kurang berhasil. Hal ini disebabkan oleh alur
penyediaan benih bersertifikat untuk komoditas kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar
belum optimal seperti yang terjadi pada komoditas padi, jagung dan kedelai. Selain
itu benih tersebut tidak tersedia di katalog sehingga pemenuhan kebutuhan benih
dari hasil seleksi sendiri atau swadaya petani. Untuk meningkatkan tingkat
keberhasilan sasaran kegiatan pada tahun berikutnya diperlukan koordinasi yang
lebih intensif dengan pihak – pihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada
dan memperbaiki fungsi manajemen, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan.
Lampiran 1
(TON)
INBRIDA HIBRIDA1 Aceh 125,35 2.249,89 1.939,18 - 4.189,07 4.314,42 2 Sumatera Utara 187,41 3.716,42 2.852,09 - 6.568,51 6.755,92 3 Sumatera Barat 18,17 278,62 816,37 - 1.094,99 1.113,16 4 Riau 3,30 38,08 240,48 - 278,56 281,86 5 Jambi 6,67 351,27 1.299,95 - 1.651,21 1.657,88 6 Sumatera Selatan 23,86 1.563,29 2.620,92 - 4.184,20 4.208,06 7 Bengkulu 6,05 16,39 466,77 - 483,16 489,21 8 Lampung 17,06 1.211,40 8.492,03 - 9.703,43 9.720,49 9 Bangka Belitung - - 9,35 - 9,35 9,35
10 Kep.Riau - - - - - - 11 DKI Jakarta - 29,00 10,00 - 39,00 39,00 12 Jawa Barat 1.150,89 17.227,88 8.515,09 162,02 25.905,00 27.055,88 13 Jawa Tengah 436,11 28.482,34 3.330,50 20,28 31.833,11 32.269,22 14 DI.Yogyakarta 92,68 1.564,33 201,86 - 1.766,19 1.858,87 15 Jawa Timur 32.012,63 583,42 53.155,74 12.136,50 - 97.304,87 97.888,29 16 Banten 10,90 157,78 321,23 - 479,01 489,91 17 Bali 42,98 1.093,07 37,26 - 1.130,33 1.173,31 18 NTB 51,97 4.063,70 6.411,50 - 10.475,20 10.527,17 19 NTT 6,22 312,30 974,69 - 1.286,99 1.293,21 20 Kalimantan Barat 14,12 442,96 1.013,86 - 1.456,82 1.470,94 21 Kalimantan Tengah 6,22 167,84 1.169,42 14,09 1.351,35 1.357,57 22 Kalimantan Selatan 48,56 547,01 4.861,29 - 5.408,30 5.456,86 23 Kalimantan Timur 10,00 229,95 453,20 - 683,15 693,15 24 Sulawesi Utara - 14,50 208,00 - 222,50 222,50 25 Sulawesi Tengah 11,67 219,48 1.053,21 22,80 1.295,48 1.307,15 26 Sulawesi Selatan 52,78 1.820,22 7.208,05 153,00 9.181,26 9.234,04 27 Sulawesi Tenggara 2,95 88,28 1.221,43 - 1.309,71 1.312,66 28 Gorontalo 10,76 15,71 493,49 - 509,20 519,96 29 Sulawesi Barat 6,70 50,68 430,65 - 481,33 488,03 30 Maluku 1,50 27,61 221,90 - 249,51 251,01 31 Maluku Utara - 47,80 159,50 - 207,30 207,30 32 Papua - - - - - - 33 Papua Barat - - - - - -
32.012,63 2.928,27 119.183,53 69.169,75 372,18 220.738,08 223.666,35 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
JUMLAH
REALISASI PRODUKSI BENIH PADITAHUN 2019
No ProvinsiREALISASI PRODUKSI
Jumlah CO+BP+BR
JUMLAH BD BP BR
Carry Over Produksi
Tahun 2018
Lampiran 2
(TON)
KOMPOSIT Hibrida TotalTOTAL 44,83 230,77 1.118,32 85.943,58 87.061,89 102.940,17 102.985,00
1 Aceh - 1,80 - - - 1,80 1,80 2 Sumatera Utara - 4,00 0,50 - 0,50 4,50 4,50 3 Sumatera Barat - - - 1.004,72 1.004,72 1.004,72 1.004,72 4 Riau 1,20 1,50 - - - 1,50 2,70 5 Jambi - 0,98 - - - 0,98 0,98 6 Sumatera Selatan - 0,70 - - - 0,70 0,70 7 Bengkulu 21,00 18,50 - 6,60 6,60 25,10 46,10 8 Lampung 1,16 - 7,60 - 7,60 7,60 8,76 9 Bangka Belitung - - - - - - -
10 Kepulauan Riau - - - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - - - 12 Jawa Barat 0,40 1,70 - 153,15 153,15 154,85 155,25 13 Jawa Tengah 0,69 2,37 0,43 79,20 79,63 81,99 82,68 14 DI Yogyakarta - 8,75 - - - 8,75 8,75 15 Jawa Timur 15.647,51 - 26,83 678,40 83.745,70 84.424,10 100.098,44 100.098,44 16 Banten - 0,80 - - - 0,80 0,80 17 Bali 0,91 - - - - - 0,91 18 Nusa Tenggara Barat - 6,06 46,44 - 46,44 52,50 52,50 19 Nusa Tenggara Timur 0,80 53,80 352,90 - 352,90 406,70 407,50 20 Kalimantan Barat 0,40 0,30 - - - 0,30 0,70 21 Kalimantan Tengah - 4,20 - 0,64 0,64 4,84 4,84 22 Kalimantan Selatan - 22,10 - 7,00 7,00 29,10 29,10 23 Kalimantan Timur - - - - - - - 24 Sulawesi Utara - - 9,00 196,90 205,90 205,90 205,90 25 Sulawesi Tengah 1,57 59,29 22,06 232,66 254,72 314,00 315,57 26 Sulawesi Selatan - 17,10 - 512,28 512,28 529,38 529,38 27 Sulawesi Tenggara 15,00 - 1,00 - 1,00 1,00 16,00 28 Gorontalo - - - - - - - 29 Sulawesi Barat 0,30 - - - - - 0,30 30 Maluku 1,40 - - 4,72 4,72 4,72 6,12 31 Maluku Utara - - - - - - - 32 Papua - - - - - - - 33 Papua Barat - - - - - - -
15.647,51 44,83 230,77 1.118,32 85.943,58 87.061,89 102.940,17 102.985,00 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
Jumlah
REKAPITULASI DATA PRODUKSI BENIH JAGUNG TAHUN 2019
Carry Over Produksi Tahun
2018
JUMLAH Jumlah CO+BP+BR ProvinsiNo. Kelas BD Kelas BP Kelas BR
Lampiran 3
Ton
NO PROVINSI KELAS BD KELAS BP KELAS BR JUMLAH BP dan BR JUMLAH1 Aceh 0,13 3,16 83,30 86,46 169,89 2 Sumatera Utara - 16,90 100,06 116,96 202,28 3 Sumatera Barat - 3,24 0,57 3,81 4,37 4 Riau - 12,70 5,20 17,90 23,10 5 Jambi 3,80 101,76 53,90 155,66 213,36 6 Kepulauan Riau - - - - - 7 Sumatera Selatan 4,50 - 22,20 22,20 45,90 8 Bengkulu 12,00 6,41 3,00 9,41 4,25 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Lampung - 3,02 - 3,02 3,02 11 Banten 0,85 0,90 57,45 58,35 116,65 12 DKI Jakarta - - - - - 13 Jawa Barat 1,10 33,29 2.160,30 2.193,59 4.243,79 14 Jawa Tengah 2,81 237,60 1.195,35 1.432,95 2.631,11 15 DI Yogyakarta 2,19 11,20 84,50 95,70 182,39 16 Jawa Timur 4,96 184,22 3.662,42 3.846,64 8.971,53 17 Bali - 0,44 - 0,44 0,44 18 Nusa Tenggara Barat 0,16 27,03 1.090,05 1.117,08 2.199,64 19 Nusa Tenggara Timur - 29,30 66,14 95,44 158,58 20 Sulawesi Selatan - 28,61 558,20 586,81 1.634,01 21 Sulawesi Utara 0,50 48,50 159,40 207,90 357,80 22 Sulawesi Tengah 0,10 56,60 75,75 132,45 23 Sulawesi Tenggara 0,10 7,84 25,00 32,84 57,94 24 Gorontalo - 7,42 2,50 9,92 12,42 25 Sulawesi Barat - 5,13 3,00 8,13 11,13 26 Kalimantan Barat - 1,25 0,95 2,20 3,15 27 Kalimantan Selatan 0,30 19,66 2,20 21,86 24,36 28 Kalimantan Tengah - 3,65 3,05 6,70 9,75 29 Kalimantan Timur 1,40 - - - 1,40 30 Maluku - - - - - 31 Papua - - - - - 32 Maluku Utara - - 4,00 4,00 8,00 33 Papua Barat - - - - -
Jumlah 34,90 812,37 9.399,34 10.211,70 21.422,70 Ket. Kelas BP terdiri atas BP, BP1, dan BP2; kelas BR terdiri atas BR dan BR1 s
Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
REKAPITULASI DATA PRODUKSI BENIH KEDELAI TAHUN 2019
Lampiran 4
NO PROVINSI KELAS BD KELAS BP KELAS BR JUMLAH BP dan BR JUMLAH1 Aceh - - 5,00 5,00 10,00 2 Sumatera Utara - 0,20 2,00 2,20 2,20 3 Sumatera Barat 0,04 1,50 0,52 2,02 0,99 4 Riau - 2,19 - 2,19 2,19 5 Jambi - 1,00 0,50 1,50 2,00 6 Kepulauan Riau - - - - - 7 Sumatera Selatan - - - - - 8 Bengkulu 2,00 1,65 0,50 2,15 2,15 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Lampung - - 2,00 2,00 4,00 11 Banten - - - - - 12 DKI Jakarta - - - - - 13 Jawa Barat - 0,60 202,50 203,10 380,60 14 Jawa Tengah - 3,21 340,68 343,89 684,56 15 DI Yogyakarta - - - - - 16 Jawa Timur 0,46 21,48 346,60 368,08 691,48 17 Bali - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat - - 73,19 73,19 73,19 19 Nusa Tenggara Timur - - - - - 20 Sulawesi Selatan - - 22,41 22,41 22,86 21 Sulawesi Utara - - 5,00 5,00 5,00 22 Sulawesi Tengah - 0,20 41,30 41,50 51,50 23 Sulawesi Tenggara - - - - - 24 Gorontalo - - - - - 25 Sulawesi Barat - - - - - 26 Kalimantan Barat - - - - - 27 Kalimantan Selatan - 3,00 - 3,00 3,00 28 Kalimantan Tengah - - - - - 29 Kalimantan Timur - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Papua - - 1,60 1,60 1,60 32 Maluku Utara - - - - - 33 Papua Barat - - - - -
Jumlah 2,50 35,03 1.043,79 1.078,82 1.937,31 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
REKAPITULASI DATA PRODUKSI BENIH KACANG TANAH TAHUN 2019
Ton
Lampiran 5
NO PROVINSI KELAS BD KELAS BP KELAS BR JUMLAH BP dan BR JUMLAH1 Aceh - - - - - 2 Sumatera Utara - 0,93 - 0,93 0,93 3 Sumatera Barat - - - - - 4 Riau - - - - - 5 Jambi - - - - - 6 Kepulauan Riau - - - - - 7 Sumatera Selatan - - - - - 8 Bengkulu - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Lampung - - 2,00 2,00 4,00 11 Banten - - - - - 12 DKI Jakarta - - - - - 13 Jawa Barat 0,50 1,10 38,14 39,24 74,88 14 Jawa Tengah - 75,56 57,50 133,06 190,56 15 DI Yogyakarta - 0,70 - 0,70 0,70 16 Jawa Timur - 0,14 163,71 163,85 327,56 17 Bali - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat - - - - - 19 Nusa Tenggara Timur - 8,50 8,22 16,72 16,72 20 Sulawesi Selatan - 0,45 - 0,45 0,20 21 Sulawesi Utara - - - - - 22 Sulawesi Tengah - 0,70 - 0,70 0,70 23 Sulawesi Tenggara - - - - - 24 Gorontalo - - - - - 25 Sulawesi Barat - - - - - 26 Kalimantan Barat - - - - - 27 Kalimantan Selatan - - - - - 28 Kalimantan Tengah - - - - - 29 Kalimantan Timur - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Papua - - - - - 32 Maluku Utara - - - - - 33 Papua Barat - - - - -
Jumlah 0,50 88,08 269,57 357,65 616,25 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
Ton
REKAPITULASI DATA PRODUKSI BENIH KACANG HIJAU TAHUN 2019
Lampiran 6
NO PROVINSI KELAS BD KELAS BP KELAS BR JUMLAH BP dan BR JUMLAH1 Aceh - - - - - 2 Sumatera Utara - - 1.420.000 1.420.000 1.420.000 3 Sumatera Barat - - - - - 4 Riau - - 14.000 14.000 28.000 5 Jambi - - - - - 6 Kepulauan Riau - - - - - 7 Sumatera Selatan - - - - - 8 Bengkulu - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Lampung - - - - - 11 Banten - - - - - 12 DKI Jakarta - - - - - 13 Jawa Barat - - 5.200.000 5.200.000 7.800.000 14 Jawa Tengah - - - - - 15 DI Yogyakarta - - - - - 16 Jawa Timur - - 1.288.800 1.288.800 1.365.600 17 Bali - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat - - - - - 19 Nusa Tenggara Timur - - 1.840.000 1.840.000 1.840.000 20 Sulawesi Selatan - - 9.984.000 9.984.000 9.984.000 21 Sulawesi Utara - - - - - 22 Sulawesi Tengah 60.000 - - - 60.000 23 Sulawesi Tenggara - - - - - 24 Gorontalo - - - - - 25 Sulawesi Barat - - - - - 26 Kalimantan Barat - - - - - 27 Kalimantan Selatan - - - - - 28 Kalimantan Tengah - - - - - 29 Kalimantan Timur - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Papua - - - - - 32 Maluku Utara - - - - - 33 Papua Barat - - - - -
Jumlah 60.000 - 19.746.800 19.746.800 22.497.600 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
REKAPITULASI DATA PRODUKSI BENIH UBI KAYU TAHUN 2019
Stek
Lampiran 7
NO PROVINSI KELAS BD KELAS BP KELAS BR JUMLAH BP dan BR JUMLAH1 Aceh - - - - - 2 Sumatera Utara - - - - - 3 Sumatera Barat - - - - - 4 Riau - - - - - 5 Jambi - - - - - 6 Kepulauan Riau - - - - - 7 Sumatera Selatan - - - - - 8 Bengkulu - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Lampung - - - - - 11 Banten - - - - - 12 DKI Jakarta - - - - - 13 Jawa Barat - - - - - 14 Jawa Tengah - - - - - 15 DI Yogyakarta - - - - - 16 Jawa Timur 1.200 - - 1.200 - 17 Bali - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat - - - - - 19 Nusa Tenggara Timur - - - - - 20 Sulawesi Selatan - - - - - 21 Sulawesi Utara - - - - - 22 Sulawesi Tengah - - - - - 23 Sulawesi Tenggara - - - - - 24 Gorontalo - - - - - 25 Sulawesi Barat - - - - - 26 Kalimantan Barat - - - - - 27 Kalimantan Selatan - - - - - 28 Kalimantan Tengah - - - - - 29 Kalimantan Timur - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Papua - - - - - 32 Maluku Utara - - - - - 33 Papua Barat - - - - -
Jumlah 1.200 - - 1.200 - Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
Stek
REKAPITULASI DATA PRODUKSI BENIH UBI JALAR TAHUN 2019
Lampiran 8
INBRIDA HIBRIDA1 Aceh 36,75 847,00 2.622,30 - 3.469,30 3.506,05 2 Sumatera Utara 24,55 1.059,23 1.300,98 54,80 2.415,01 2.439,56 3 Sumatera Barat 27,37 286,62 1.335,18 109,18 1.730,98 1.758,35 4 Riau 2,75 47,90 465,65 - 513,55 516,30 5 Jambi 4,00 38,26 2.005,40 - 2.043,66 2.047,66 6 Kepulauan Riau - 9,63 - 9,63 9,63 7 Sumatera Selatan 9,50 489,16 1.197,10 106,55 1.792,81 1.802,31 8 Bengkulu 2,00 23,00 303,51 - 326,51 328,51 9 Bangka Belitung - 2,00 57,00 - 59,00 59,00
10 Lampung 19,50 479,85 4.027,95 - 4.507,80 4.527,30 11 Banten 6,05 129,72 349,73 - 479,45 485,50 12 DKI Jakarta - - 5,00 - 5,00 5,00 13 Jawa Barat 290,35 4.585,18 5.778,44 147,72 10.511,34 10.801,69 14 Jawa Tengah 125,05 8.401,72 825,61 - 9.227,33 9.352,38 15 DI Yogyakarta 22,91 890,30 144,75 - 1.035,05 1.057,96 16 Jawa Timur 126,23 11.013,29 1.938,16 0,90 12.952,35 13.078,58 17 Bali 11,70 574,64 35,50 - 610,14 621,84 18 Nusa Tenggara Barat 14,45 1.580,86 2.340,74 - 3.921,60 3.936,05 19 Nusa Tenggara Timur 4,25 83,30 713,12 - 796,42 800,67 20 Sulawesi Selatan 31,19 961,69 4.500,41 112,82 5.574,92 5.606,11 21 Sulawesi Utara 1,50 206,50 184,91 5,00 396,41 397,91 22 Sulawesi Tengah 131,06 256,80 875,85 - 1.132,65 1.263,71 23 Sulawesi Tenggara 3,10 34,90 843,50 - 878,40 881,50 24 Gorontalo 3,20 80,80 94,20 - 175,00 178,20 25 Sulawesi Barat 13,70 41,42 378,19 - 419,61 433,31 26 Kalimantan Barat 8,67 132,14 768,75 - 900,89 909,56 27 Kalimantan Selatan 775,25 342,10 3.275,92 - 3.618,02 4.393,26 28 Kalimantan Tengah 7,13 149,65 825,65 - 975,30 982,43 29 Kalimantan Timur 6,75 170,35 434,75 - 605,10 611,85 30 Maluku 4,00 17,70 152,05 - 169,75 173,75 31 Papua - 2,82 - - 2,82 2,82 32 Maluku Utara 10,50 48,89 86,00 - 134,89 145,39 33 Papua Barat - - - - - -
1.723,45 32.987,41 37.866,30 536,97 71.390,67 73.114,12 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
BR Jumlah BP +BR
JUMLAH
REALISASI PENANGKARAN BENIH PADITAHUN 2019
No ProvinsiREALISASI PENANGKARAN
JUMLAH BD BP
Lampiran 9
INBRIDA HIBRIDA1 Aceh 0,13 3,16 - - 3,16 3,29 2 Sumatera Utara - 3,75 6,00 - 9,75 9,75 3 Sumatera Barat 2,25 1,75 6,00 614,93 622,68 624,93 4 Riau - 1,00 - - 1,00 1,00 5 Jambi - 2,00 - - 2,00 2,00 6 Sumatera Selatan - - - - - - 7 Bengkulu - 2,50 3,50 - 6,00 6,00 8 Lampung 1,90 1,00 20,00 - 21,00 22,90 9 Bangka Belitung - 1,00 - - 1,00 1,00
10 Kep.Riau - - - 61,00 61,00 61,00 11 DKI Jakarta 11,30 3,00 3,70 - 6,70 18,00 12 Jawa Barat - - - - - - 13 Jawa Tengah 1,00 2,00 - - 2,00 3,00 14 DI.Yogyakarta 1,00 - 1,00 1,10 2,10 3,10 15 Jawa Timur - 6,00 - 81.791,95 81.797,95 81.797,95 16 Banten - 13,60 76,05 1.635,20 1.724,85 1.724,85 17 Bali 1,00 - - - - 1,00 18 NTB 2,00 3,00 90,63 - 93,63 95,63 19 NTT 0,90 44,95 341,65 - 386,60 387,50 20 Kalimantan Barat 2,50 12,00 14,00 1,25 27,25 29,75 21 Kalimantan Tengah - 11,00 - 171,50 182,50 182,50 22 Kalimantan Selatan 3,00 37,75 49,50 - 87,25 90,25 23 Kalimantan Timur 8,00 3,00 1,00 - 4,00 12,00 24 Sulawesi Utara 1,25 - 1,70 - 1,70 2,95 25 Sulawesi Tengah - - 0,30 - 0,30 0,30 26 Sulawesi Selatan - 2,00 - - 2,00 2,00 27 Sulawesi Tenggara - 11,00 - 11,50 22,50 22,50 28 Gorontalo - - - - - - 29 Sulawesi Barat 1,50 - - - - 1,50 30 Maluku - - 43,00 - 43,00 43,00 31 Maluku Utara - - - - - - 32 Papua - - - - - - 33 Papua Barat - - - - - -
37,73 165,46 658,03 84.288,43 85.111,92 85.149,65 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
BP BR Jumlah BP +BR
JUMLAH
No
REALISASI PENANGKARAN BENIH JAGUNGTAHUN 2019
ProvinsiREALISASI PENANGKARAN
JUMLAH BD
Lampiran 10
1 Aceh 82,00 82,00 82,00 2 Sumatera Utara 0,35 36,00 36,00 36,35 3 Sumatera Barat 3,49 1,27 4,76 4,76 4 Riau 27,70 5,20 32,90 32,90 5 Jambi 3,00 94,91 39,50 134,41 137,41 6 Sumatera Selatan 1,70 1,70 1,70 7 Bengkulu 1,90 1,05 1,05 2,95 8 Lampung 2,70 2,70 2,70 9 Bangka Belitung - -
10 Kep.Riau - - 11 DKI Jakarta - - 12 Jawa Barat 1,10 33,29 2.160,30 2.193,59 2.194,69 13 Jawa Tengah 2,81 265,10 1.229,55 1.494,65 1.497,46 14 DI.Yogyakarta 11,20 82,25 93,45 93,45 15 Jawa Timur 4,96 132,30 3.034,00 3.166,30 3.171,26 16 Banten 1,08 20,95 12,25 33,20 34,28 17 Bali - - 18 NTB 0,90 57,31 3.345,20 3.402,51 3.403,41 19 NTT 29,30 63,74 93,04 93,04 20 Kalimantan Barat 0,02 1,90 1,70 3,60 3,62 21 Kalimantan Tengah - - 22 Kalimantan Selatan 3,87 10,81 6,13 16,93 20,80 23 Kalimantan Timur - - 24 Sulawesi Utara 0,50 26,25 152,90 179,15 179,65 25 Sulawesi Tengah 500,00 350,00 1.900,00 2.250,00 2.750,00 26 Sulawesi Selatan 23,98 191,50 215,48 215,48 27 Sulawesi Tenggara 0,10 9,84 26,52 36,36 36,46 28 Gorontalo 2,50 2,50 2,50 29 Sulawesi Barat - - 30 Maluku - - 31 Maluku Utara - - 32 Papua - - 33 Papua Barat 0,21 0,21 0,21
520,60 1.104,57 12.371,90 13.476,47 13.997,07 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
BD BP BR
JUMLAH
No Provinsi
REALISASI PENANGKARAN BENIH KEDELAITAHUN 2019
REALISASI PENANGKARAN Jumlah BP +BR JUMLAH
Lampiran 11
1 Aceh 1,00 8,00 15,00 23,00 24,00 2 Sumatera Utara - - 4,50 4,50 4,50 3 Sumatera Barat 1,08 3,50 3,00 6,50 7,58 4 Riau - 1,00 3,00 4,00 4,00 5 Jambi 1,00 - 1,50 1,50 2,50 6 Sumatera Selatan - - - - - 7 Bengkulu - - - - - 8 Lampung - 1,00 - 1,00 1,00 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Kep.Riau - - 2,00 2,00 2,00 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - - - - - 13 Jawa Tengah - 3,35 358,00 361,35 361,35 14 DI.Yogyakarta 2,00 13,00 194,00 207,00 209,00 15 Jawa Timur - 1,00 - 1,00 1,00 16 Banten - 19,75 108,50 128,25 128,25 17 Bali - 2,00 - 2,00 2,00 18 NTB - - 90,00 90,00 90,00 19 NTT 1,50 - - - 1,50 20 Kalimantan Barat - 1,00 47,00 48,00 48,00 21 Kalimantan Tengah - - 20,21 20,21 20,21 22 Kalimantan Selatan - 2,00 30,00 32,00 32,00 23 Kalimantan Timur - - - - - 24 Sulawesi Utara - - - - - 25 Sulawesi Tengah - - - - - 26 Sulawesi Selatan - - - - - 27 Sulawesi Tenggara - - 10,50 10,50 10,50 28 Gorontalo - 25,00 - 25,00 25,00 29 Sulawesi Barat - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Maluku Utara - - - - - 32 Papua - 4,00 - 4,00 4,00 33 Papua Barat - - - - -
6,58 84,60 887,21 971,81 978,39 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
BR Jumlah BP +BR
JUMLAH
REALISASI PENANGKARAN BENIH KACANG TANAH TAHUN 2019
No Provinsi REALISASI PENANGKARAN JUMLAH BD BP
Lampiran 12
1 Aceh - - - - - 2 Sumatera Utara 0,83 - - - 0,83 3 Sumatera Barat - - - - - 4 Riau - - - - - 5 Jambi - - - - - 6 Sumatera Selatan - - - - - 7 Bengkulu - - - - - 8 Lampung - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Kep.Riau - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - - - - - 13 Jawa Tengah 0,50 0,70 21,44 22,14 22,64 14 DI.Yogyakarta - 9,15 7,50 16,65 16,65 15 Jawa Timur - 7,50 - 7,50 7,50 16 Banten - 0,14 66,72 66,86 66,86 17 Bali - - - - - 18 NTB - - - - - 19 NTT - - - - - 20 Kalimantan Barat - 0,25 - 0,25 0,25 21 Kalimantan Tengah - - - - - 22 Kalimantan Selatan - 0,70 - 0,70 0,70 23 Kalimantan Timur - - - - - 24 Sulawesi Utara - - - - - 25 Sulawesi Tengah - - - - - 26 Sulawesi Selatan - - - - - 27 Sulawesi Tenggara - - 6,00 6,00 6,00 28 Gorontalo - - - - - 29 Sulawesi Barat - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Maluku Utara - - - - - 32 Papua - - - - - 33 Papua Barat - - - - -
1,33 18,44 101,66 120,096 121,43 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
BR Jumlah BP +BR
JUMLAH
REALISASI PENANGKARAN BENIH KACANG HIJAUTAHUN 2019
No Provinsi REALISASI PENANGKARAN JUMLAH BD BP
Lampiran 13
1 Aceh - - - - - 2 Sumatera Utara 0,00 - - - 0,00 3 Sumatera Barat - - - - - 4 Riau - - 24,00 24,00 24,00 5 Jambi - - - - - 6 Sumatera Selatan - - - - - 7 Bengkulu - - - - - 8 Lampung - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - -
10 Kep.Riau - - 55,00 55,00 55,00 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - - - - - 13 Jawa Tengah - - 80,00 80,00 80,00 14 DI.Yogyakarta - - - - - 15 Jawa Timur - - 1,00 1,00 1,00 16 Banten - - - - - 17 Bali - - - - - 18 NTB - - - - - 19 NTT - - - - - 20 Kalimantan Barat - - 145,00 145,00 145,00 21 Kalimantan Tengah - - - - - 22 Kalimantan Selatan - - - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - 24 Sulawesi Utara - - - - - 25 Sulawesi Tengah - - - - - 26 Sulawesi Selatan - - - - - 27 Sulawesi Tenggara - - - - - 28 Gorontalo - - - - - 29 Sulawesi Barat - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Maluku Utara - - - - - 32 Papua - - - - - 33 Papua Barat - - - - -
0,00 - 305,00 305,00 305,00 Keterangan: *) Data sementara s.d bulan Desember 2019Sumber data : BPSB 2019 (Data yang diolah)
BR Jumlah BP +BR
JUMLAH
REALISASI PENANGKARAN BENIH UBI KAYUTAHUN 2019
No ProvinsiREALISASI PENANGKARAN
JUMLAH BD BP
Lampiran 14
Target Realisasi Target Realisasi Tanam
Realisasi Panen
4.001.040.000 3.985.930.700 1.966 1.523 643 574
ACEH 432.492.500 Anjasmoro 220 220 220 208,87
Aceh Besar 311.707.500 Anjasmoro 150 150 150 124,87
Bireun 120.785.000 Anjasmoro 70 70 70 84,00
JAMBI 1.059.750.000 - 500 495 47 37,40
Tebo I 635.850.000 Anjasmoro 300 300 47 37,40
Tebo II 423.900.000 Anjasmoro 200 195 - -
LAMPUNG 200.187.750 105
Lampung Timur 200.187.750 - 105 - - -
BANTEN 319.623.750 Anjasmoro 150 75 - 25,25
Pandeglang 319.623.750 Anjasmoro 150 75 - 25,25
JAWA BARAT 531.179.250 - 265 247 208 235,00
Tasikmalaya 299.713.000 Anjasmoro 150 150 148 135,00
Sukabumi 231.466.250 Anjasmoro 115 97 60 100,00
SULAWESI UTARA 599.795.200 - 281 241 93 7,70
Minahasa Selatan 150.108.200 Anjasmoro 71 71 32 7,70
Minahasa Tenggara 169.308.000 Anjasmoro, Burangrang 80 80 61 -
Minahasa Utara 130.083.000 Anjasmoro 60 20 - -
Minahasa 106.935.000 - 50 50 5 -
Manado 43.361.000 Anjasmoro 20 20 4 -
NUSA TENGGARA BARAT 632.805.000 - 350 150 75 60,00
Sumbawa 257.505.000 Anjasmoro 150 150 75 60,00
Dompu 191.200.000 - 100 - - -
Lombok Timur 184.100.000 - 100 - - -
SULAWESI TENGAH 210.097.250 - 95 95 - -
Banggai 210.097.250 Anjasmoro 50 50 - -
3.985.930.700 1.966 1.523 643 574
7
8
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
Kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Kedelai TA. 2019
NO Provinsi/KabupatenAnggaran (Rp)
VarietasLUAS LAHAN (Ha) Produksi
Calon Benih (Ton)
Lampiran 15
TARGET REALISASI Target Realisasi Tanam
SUMBAR 489.750.000 489.750.000 300 300
A. KAB. PASAMAN BARATCisokanBatang PiamanIR 42
150 150 3
B. KAB. DHARMASRAYA Bujang Marantau/Batang Piaman/IR 66/Cisokan/Banang Pulau 150 150 3
SUMSEL 502.500.000 502.500.000 300 300
A. KAB. OGAN KOMERING ULU TIMUR Inpari 33/ Inpari 42 100 100 3
B. KAB. OGAN KOMERING ILIR Mekongga, Inpari 42, Ciliwung, Ciherang, Inpari 30 200 200 3
JAMBI 365 245
JAMBI TAHAP I 423.250.000 423.250.000 250 155
A. KAB. TEBO Inpari 30/ Inpara 3 100 35 3
B. KAB. MERANGIN Inpari 30 100 100 3
C. KAB. BUNGO Inpara 3 50 20 3
JAMBI TAHAP II 192.425.000 192.425.000 115 90
A. KAB. MUARO JAMBI Inpara 3 30 35 3
B. KAB. SAROLANGUN Inpara 42/ Inpara 30 50 30 3
C. BUNGO Inpara 3 35 25 3
LAMPUNG 860.000.000 860.000.000 500 500
A. KAB.LAMPUNG TENGAH Ciherang, Inpari 42 dan inpari 32 300 300 3
B. KAB.MESUJI Inpara 3/Inpari UNSOED/Cilamaya Muncul 100 100 3
C. KAB. LAMPUNG TIMUR Inpari 42 dan inpari 30 100 100 3
KEPRI 17.100.000 17.100.000 10 10
A. KAB. BINTAN Inpari 32 10 10 3
SULSEL 597.350.000 597.350.000 350 330
A. KAB. PINRANG Inpari 32 70 70 3
B. KAB. MAROS Mekongga 50 30 3
C. KAB. BULUKUMBA Inpari 32 100 100 3
D. KAB. SIDENRENG RAPPANG Ciherang 100 100 3
E. KAB. BARRU Inpari 32 30 30 3
KALBAR 400 315
KALBAR TAHAP I 582.750.000 582.750.000 350 315 3
A. KAB. KUBU RAYA Inpari 32 75
B. KAB. SAMBAS Inpari 32/ Inpari 34 50
C. KAB. MEMPAWAH Inpari 42 175
D. KAB. KAYONG UTARA Inpari 32 50
KALBAR TAHAP II 50.250.000 - 50
A. KAB. MELAWI 20
B. KAB. SINTANG 30
KAL-TIM 115.550.000 115.550.000 70 50
A. KAB. PENAJAM PASER UTARA Mekongga/BPInpari 30/BP 20 6 6-7
B. KAB. KUTAI KARTANEGARA
Inpago 8-BDInpari 30-BPInpago 10-BDInpari 16-BD
30 24
C. KAB. PASER Inpari 3/BDInpago 8/BD 20 20 3
NTT 200 200
NTT TAHAP I 250.500.000 250.500.000 150 150
A. KAB. MANGGARAI BARAT Inpari 3, Ciherang/BP 100 100 3
B. KAB. SUMBA TIMUR Inpari 41/ Ciherang 50 50
NTT TAHAP II 83.500.000 83.500.000 50 50
A. KAB. KUPANG Ciherang 50 50
PAPUA 172.000.000 172.000.000 100 100
A. KAB. MERAUKE Inpari (32, 33, 43, 42), Inpago, Inpara, IPB-3s, Ciherang, Mekongga, Cigeulis 100 100
4.472.000.000 4.286.675.000 2.595 2350
KEGIATAN Pengembangan Petani Produsen Benih Padi (P3BP) DIREKTORAT PERBENIHAN TA 2019
7
8
9
10
TOTAL
6
NO PROVINSI/KABUPATENANGGARAN (Rp)
VARIETAS/ KELAS BENIHLUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI CALON
BENIH/HA(TON)
1
2
3
4
5
Lampiran 16
TARGET REALISASI % TARGET (POK) REALISASI %1.075 1.073 99,81 5.788.875.000 5.740.705.000 99,17
1 Jawa Tengah 150 148 98,67 806.415.000 806.415.000 100 Blora 95 93 97,89 510.625.000 510.625.000 100 Rembang 55 55 100 295.790.000 295.790.000 100
2 Jawa Timur 439,6 439,6 100 2.364.796.000 2.364.796.000 100 Tuban I 89,6 89,6 100 482.496.000 482.496.000 100 Tuban II 350 350 100 1.882.300.000 1.882.300.000 100
3 Kalimantan Selatan 72 72 100 387.720.000 387.720.000 100 Tanah Laut 72,0 72,0 100 387.720.000,0 387.720.000,0 100
4 Lampung 60 60 100 323.100.000 323.100.000 100 Lampung Timur 60 60 100 323.100.000 323.100.000 100
5 Sulawesi Selatan 100 100 100 512.900.000 512.900.000 100 Bone 100 100 100 512.900.000 512.900.000 100
6 Sulawesi Utara 253 253 100 1.345.774.000 1.345.774.000 100 Minahasa 100 100 100 526.500.000 526.500.000 100 Minahasa Utara 82 82 100 441.664.000 441.664.000 100 Minahasa Selatan 30 30 100 157.950.000 157.950.000 100 Minahasa Tenggara 20 20 100 107.100.000 107.100.000 100 Kota Tomohon 21 21 100 112.560.000 112.560.000 100
Kegiatan Pilot Project Perbenihan Berbasis Korporasi Petani Tahun 2019
NO PROVINSI LUAS LAHAN (HA) ANGGARAN (Rp)
Lampiran 17
Komoditas: Padi
NO PROVINSI KONTRAK REALISASI %JUMAH 8.990.569.500 6.180.638.250 69
1 Sulawesi Selatan 4.891.303.500 2.081.372.250 432 Lampung 2.010.876.000 2.010.876.000 1003 Jawa Timur 1.202.440.000 1.202.440.000 1004 Jawa Tengah 885.950.000 885.950.000 100
JagungNO PROVINSI KONTRAK REALISASI %
JUMAH 41.793.524.340 41.056.482.840 981 Sulawesi Selatan 27.224.388.000 26.487.346.500 972 Lampung 3.628.692.000 3.628.692.000 1003 Jawa Barat 593.325.000 593.325.000 1004 Riau 265.375.500 265.375.500 1005 Aceh 433.127.250 433.127.250 1006 Jawa Timur 7.240.650.000 7.240.650.000 1007 Kalimantan Barat 1.939.899.090 1.939.899.090 1008 Sumatera Utara 158.220.000 158.220.000 1009 Jawa Tengah 309.847.500 309.847.500 100
50.784.093.840 47.237.121.090 93Sumber : Data Subdit Pengembangan Produksi Benih 2019
REKAPITULASI TUNGGAK BAYAR TAHUN ANGGARAN 2019
TOTAL PADI + JAGUNG
LUAS
(HA)
VOLU
ME (K
G)
SALU
R (HA
) TA
NAM (
HA)
TARG
ET
REAL
ISASI
LUAS
(HA)
VOLU
ME (K
G)
SALU
R (HA
) TA
NAM (
HA)
TARG
ET
REAL
ISASI
LUAS
(HA)
VOLU
ME (K
G)
SALU
R (HA
) TA
NAM (
HA)
TARG
ET
REAL
ISASI
LUAS
(HA)
VOLU
ME (K
G)
SALU
R (HA
) TA
NAM (
HA)
TARG
ET
REAL
ISASI
TOTA
L
906.
774,0
1
3.594.
904,5
9
06.773
,8
56
1.506,
8
5
77.911
.336.1
00,0
5
37.567
.907.7
75,0
2
4.530,
0
4
82.865
,0
24
.530,0
-
1
3.139.
280.84
0,0
1
0.339.
539.75
0,0
747
.000,0
11.205
.000,0
640.9
40,4
475.4
43,2
412.
960.30
8.125,
0
402.
124.07
0.676,
0 1
.678.3
04,0
2
5.282.
769,5
1.
572.24
4,1
1.
036.94
9,9
1
.004.0
10.925
.065,0
950.
031.51
8.201,
0 1
Aceh
2
9.424,
0
441.36
0
29
.424,0
7.743
8.11
9.982.
250
8.11
9.982.
250
1
5.200,
0
228.00
0
6
.621,0
-
8.43
6.000.
000
7.54
0.410.
750
4
4.624,
0
6
69.360
,0
36
.045,0
7
.742,5
1
6.555.
982.25
0,0
1
5.660.
393.00
0,0
2Sum
ut
63.5
29,0
952
.935
63.52
9,0
37.
498
41.
140.14
6.375
40.9
81.926
.375
3
5.900,
0
538.50
0
29
.012,5
25.306
19.924
.500.0
00
1
9.227.
979.23
0
99.4
29,0
1
.491.4
35,0
92.54
1,5
62.80
3,4
61.0
64.646
.375,0
60.2
09.905
.605,0
3Sum
bar
22.5
82,0
338
.730
22.58
2,0
3.
702
14.
323.54
0.500
14.3
23.540
.500
-
-
-
-
-
-
2
2.582,
0
3
38.730
,0
22
.582,0
3
.702,0
1
4.323.
540.50
0,0
1
4.323.
540.50
0,0
4Ria
u
4.2
70,0
64
.050
4.27
0,0
2.3
07
2.8
12.700
.250
2.8
12.700
.250
5.400,
0
81.00
0
5
.400,0
5.205
2.997.
000.00
0
2.994.
975.00
0
9.6
70,0
145.
050,0
9.67
0,0
7.51
2,4
5.80
9.700.
250,0
5.80
7.675.
250,0
5Jam
bi
-
-
-
-
1
0.000,
0
150.00
0
9
.050,0
5.670
5.550.
000.00
0
5.486.
591.25
0
10.0
00,0
150.
000,0
9.05
0,0
5.67
0,0
5.55
0.000.
000,0
5.48
6.591.
250,0
6Ben
gkulu
3.807,
0
57.10
5
3
.807,0
-
2.50
9.764.
750
2.50
9.764.
750
1
0.000,
0
150.00
0
10
.000,0
-
5.55
0.000.
000
5.49
0.068.
955
13
.807,0
207
.105,0
13.8
07,0
-
8.
059.76
4.750,
0
7
.999.8
33.705
,0
7Sum
sel
26.6
77,0
394
.905
26.67
7,0
16.
066
17.
586.81
2.250
17.5
86.812
.250
2
0.500,
0
307.50
0
20
.499,3
20.499
11.377
.500.0
00
1
1.361.
681.60
0
47.1
77,0
702.
405,0
47.17
6,3
36.56
5,3
28.9
64.312
.250,0
28.9
48.493
.850,0
8Lam
pung
3
9.865,
0
597.97
5
39
.865,0
19.789
24.481
.722.6
75
2
1.712.
872.67
5
1.8
00,0
27
.000
1.80
0,0
-
859.84
2.000
7
0.950,
0
1
.064.2
50
73
.054,0
69.912
39.377
.250.0
00
3
8.305.
940.37
0
112.
615,0
1
.689.2
25,0
1
14.719
,0
8
9.701,
0
64.718
.814.6
75,0
60.01
8.813.
045,0
10Kep
ri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11DK
I Jakar
ta
-
-
-
-
-
-
-
12Jab
ar
15.5
40,0
233
.100
15.54
0,0
10.
528
9
.902.1
36.375
9
.308.8
11.375
39.5
00,0
592
.500
34.01
4,0
28.
805
21.
922.50
0.000
21.8
12.694
.675
5
5.040,
0
8
25.600
,0
49
.554,0
39
.332,5
3
1.824.
636.37
5,0
3
1.121.
506.05
0,0
13Jat
eng
47.4
19,9
711
.299
47.41
9,9
39.
778
30.
870.38
6.925
30.8
70.386
.925
7
9.500,
0
1
.192.5
00
79
.500,0
45.109
44.122
.500.0
00
4
3.913.
812.50
0
126.
919,9
1
.903.7
99,0
1
26.919
,9
8
4.887,
0
74.992
.886.9
25,0
74.78
4.199.
425,0
14DIY
1
2.500,
0
187.50
0
12
.500,0
6.543
6.93
7.500.
000
6.90
4.687.
500
12
.500,0
187
.500,0
12.5
00,0
6.5
43,0
6.9
37.500
.000,0
6.
904.68
7.500,
0
15Jat
im
173.
092,9
2.59
4.949
1
73.092
,9
87.65
1
112.93
0.221.
475
105.73
2.067.
400
5
.169,0
77.535
5.
169,0
-
2
.857.1
64.750
2
.857.1
64.750
55.0
00,0
825
.000
43.39
3,0
40.
590
30.
525.00
0.000
30.3
00.798
.240
2
33.261
,9
3.49
7.483,
5
221.
654,9
128.2
41,1
146.
312.38
6.225,
0
138.
890.03
0.390,
0
16Ban
ten
5.6
63,0
84
.945
5.66
3,0
2.4
49
3.6
05.176
.125
3.6
05.176
.125
2
0.000,
0
300.00
0
12
.838,0
12.838
11.100
.000.0
00
8.465.
346.18
0
25.6
63,0
384.
945,0
18.50
1,0
15.28
7,0
14.7
05.176
.125,0
12.0
70.522
.305,0
17Bal
i
-
6.0
00,0
90
.000
5.36
6,6
2.8
48
3.3
30.000
.000
3.1
15.846
.125
6.000,
0
9
0.000,
0
5
.366,6
2
.848,0
3
.330.0
00.000
,0
3
.115.8
46.125
,0
18NT
B
35.8
92,0
538
.380
35.89
2,0
35.
892
22.
400.79
8.625
22.2
08.983
.875
1
0.500,
0
157.50
0
10
.500,0
-
5.81
9.625.
000
5.81
9.625.
000
4
0.000,
0
600.00
0
40
.000,0
40.000
21.525
.870.0
00
2
1.525.
870.00
0
86.3
92,0
1
.295.8
80,0
86.39
2,0
75.89
2,0
49.7
46.293
.625,0
49.5
54.478
.875,0
19NT
T
26.0
45,0
390
.675
26.04
5,0
1.
279
16.
600.52
2.500
16.6
00.522
.500
3
0.000,
0
450.00
0
27
.000,0
2.750
16.650
.000.0
00
1
5.817.
892.62
5
56.0
45,0
840.
675,0
53.04
5,0
4.02
8,5
33.2
50.522
.500,0
32.4
18.415
.125,0
20Kal
bar
6.8
37,0
102
.555
6.83
7,0
-
4
.507.2
92.250
4
.507.2
92.250
4.06
1,0
87.
915
4.061
,0
-
1.93
9.899.
090
-
-
-
-
-
-
-
10.8
98,0
190.
470,0
10.89
8,0
-
6.44
7.191.
340,0
4.50
7.292.
250,0
21Kal
teng
-
6.500,
0
97.50
0
6
.500,0
1.825
3.554.
015.62
5
3.554.
015.62
5
6.5
00,0
97.5
00,0
6.50
0,0
1.82
5,0
3.55
4.015.
625,0
3.55
4.015.
625,0
22Kal
sel
7.5
68,0
113
.520
7.56
8,0
60
4
.952.9
77.125
4
.952.9
77.125
31.5
00,0
472
.500
19.82
0,0
18.
033
17.
482.50
0.000
17.3
05.187
.325
3
9.068,
0
5
86.020
,0
27
.388,0
18
.093,0
2
2.435.
477.12
5,0
2
2.258.
164.45
0,0
23Kal
tim
9
00,0
13
.500
90
0,0
-
593.3
25.000
585.2
25.000
5.2
00,0
78
.000
5.20
0,0
5.2
00
2.8
85.343
.750
2.8
85.343
.750
6.100,
0
9
1.500,
0
6
.100,0
5
.200,0
3
.478.6
68.750
,0
3
.470.5
68.750
,0
24Kal
tara
-
-
-
-
-
-
-
25Sul
ut
98.1
42,0
1.47
2.130
98.14
2,0
63.
895
63.
983.06
3.250
63.9
83.063
.250
2
5.000,
0
375.00
0
25
.000,0
25.000
13.875
.000.0
00
1
3.783.
650.00
0
123.
142,0
1
.847.1
30,0
1
23.142
,0
8
8.895,
0
77.858
.063.2
50,0
77.76
6.713.
250,0
26Sul
teng
1
9.822,
0
297.33
0
19
.822,0
6.000
13.057
.287.0
00
1
3.057.
287.00
0
3.0
00,0
132
.915
3.00
0,0
-
1
.662.7
50.000
1
.662.7
50.000
30.7
00,0
460
.500
30.60
0,0
11.
133
17.
038.50
0.000
16.9
85.297
.910
5
3.522,
0
8
90.745
,0
53
.422,0
17
.133,0
3
1.758.
537.00
0,0
3
1.705.
334.91
0,0
27Sul
tera
10.7
92,0
161
.880
10.79
2,0
8.
395
7
.109.7
48.750
7
.109.7
48.750
20.0
00,0
300
.000
20.00
0,0
3.
397
11.
092.49
9.000
11.0
92.499
.000
3
0.792,
0
4
61.880
,0
30
.792,0
11
.792,0
1
8.202.
247.75
0,0
1
8.202.
247.75
0,0
28Sul
sel
164.
453,7
2.46
6.795
1
64.453
,9
1
19.290
1
07.567
.227.5
00
7
8.142.
263.00
0
60.0
00,0
900
.000
60.00
0,0
52.
570
32.
845.32
7.950
32.2
11.622
.850
2
24.453
,7
3.36
6.795,
0
224.
453,9
171.8
60,0
140.
412.55
5.450,
0
110.
353.88
5.850,
0
29Go
rontalo
9
9.406,
5
1
.491.0
97
99
.406,0
99.186
65.533
.713.1
50
6
5.533.
713.15
0
61.1
50,0
917
.250
47.07
2,0
42.
211
33.
938.25
0.000
32.4
62.515
.066
1
60.556
,5
2.40
8.347,
0
146.
478,0
141.3
96,3
99.
471.96
3.150,
0
97
.996.2
28.216
,0
30Sul
bar
5.0
46,0
75
.690
5.04
6,0
-
3
.322.7
91.000
3
.322.7
91.000
37.5
00,0
562
.500
-
-
20.
423.25
1.800
19.5
84.844
.150
4
2.546,
0
6
38.190
,0
5
.046,0
-
2
3.746.
042.80
0,0
2
2.907.
635.15
0,0
31Ma
lut
-
10.0
00,0
150
.000
10.00
0,0
10.0
00
5.5
50.000
.000
5.0
44.500
.000
1
0.000,
0
1
50.000
,0
10
.000,0
10
.000,0
5.550.
000.00
0,0
5.044
.500.0
00,0
32Ma
luku
-
6.000,
0
90.00
0
5
.500,0
-
3.33
0.000.
000
3.33
0.000.
000
6
.000,0
9
0.000,
0
5
.500,0
-
3
.330.0
00.000
,0
3
.330.0
00.000
,0
33Pap
bar
-
-
-
-
-
-
-
34Pap
ua
-
3.0
00,0
45
.000
3.00
0,0
-
1
.620.0
00.000
1
.620.0
00.000
3.00
0,0
45.0
00,0
3.00
0,0
-
1.62
0.000.
000,0
1.62
0.000.
000,0
JUML
AH
906.
774,0
1
3.594.
904,5
9
06.773
,8
56
1.506,
8
5
77.911
.336.1
00,0
5
37.567
.907.7
75,0
2
4.530,
0
4
82.865
,0
24
.530,0
-
1
3.139.
280.84
0,0
1
0.339.
539.75
0,0
747
.000,0
11.205
.000,0
640.9
40,4
475.4
43,2
412.
960.30
8.125,
0
402.
124.07
0.676,
0 1
.678.3
04,0
2
5.282.
769,5
1.
572.24
4,1
1.
036.94
9,9
1
.004.0
10.925
.065,0
950.
031.51
8.201,
0
ANGG
ARAN
TA
RGET
RE
ALISA
SI AN
GGAR
AN
Jagu
ng Um
um 3 T
P TO
TAL B
ANTU
AN
Lampir
an 18
ANGG
ARAN
TA
RGET
RE
ALISA
SI
REKA
P BAN
TUAN
BENIH
JAGU
NG HIB
RIDA T
A 2019
PER T
ANGG
AL 31
DESE
MBER
2019
NOPR
OVINS
I/KA
BUPA
TEN
Jagu
ng Um
um 2 P
usat
Jagu
ng Um
um 3 P
usat
TARG
ET
REAL
ISASI
ANGG
ARAN
TA
RGET
RE
ALISA
SI
Lam
pira
n 19
NO PR
OVIN
SI
Luas
Volu
me
Angg
aran
(Rp)
Luas
Volu
me
Angg
aran
(Rp)
Luas
Volu
me
Angg
aran
(Rp)
879.
906
21
.636
.122
23
6.77
1.73
6.78
0
878.
836
21
.489
.612
23
6.77
1.73
6.78
0
841.
841
20
.664
.122
21
9.63
2.64
7.55
5
927.
785
84
1.84
1
1Ac
eh-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2Su
mat
era
Utar
a50
.412
1.
260.
290
12
.304
.461
.375
50.4
12
1.26
0.29
0
12.3
04.4
61.3
75
50
.412
1.
260.
290
11
.825
.001
.375
50.4
12
50.4
12
3
Sum
ater
a Ba
rat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Riau
4.71
5
117.
870
1.15
3.41
7.20
0
4.71
5
117.
870
1.15
3.41
7.20
0
4.71
5
97.4
95
1.15
3.41
7.20
0
4.71
5
4.71
5
5
Jam
bi17
.786
44
4.64
7
4.
334.
986.
220
17
.786
44
4.64
7
4.
334.
986.
220
17
.786
44
4.64
7
4.
334.
986.
220
17
.786
17
.786
6Su
mat
era
Selat
an12
.925
32
3.12
5
3.
195.
005.
400
12
.925
32
3.12
5
3.
195.
005.
400
12
.925
32
3.12
5
3.
195.
006.
600
12
.925
12
.925
7Be
ngku
lu34
.081
85
2.01
3
8.
270.
698.
700
34
.081
85
2.01
3
8.
270.
698.
700
34
.081
85
2.01
3
8.
270.
698.
700
34
.081
34
.081
8La
mpu
ng10
6.49
6
2.
567.
635
31
.941
.259
.410
106.
496
2.56
7.63
5
31.9
41.2
59.4
10
10
6.49
6
2.
567.
635
31
.941
.259
.410
106.
496
106.
496
9
Jawa
Bar
at20
2.29
3
5.
013.
465
51
.389
.075
.500
202.
293
5.01
3.46
5
51.3
89.0
75.5
00
20
2.29
3
5.
013.
465
51
.092
.479
.625
202.
293
202.
293
10
Jawa
Ten
gah
36.2
81
878.
545
11.3
98.0
15.1
25
36
.281
88
1.04
5
11
.398
.015
.125
36.2
81
878.
545
9.36
9.36
7.87
5
36.2
81
36.2
81
11
DI. Y
ogya
karta
16.2
37
372.
535
5.93
8.49
5.50
0
16.2
37
372.
535
5.93
8.49
5.50
0
16.2
37
372.
535
5.86
4.00
1.50
0
16.2
37
16.2
37
12
Jawa
Tim
ur50
.727
1.
199.
845
16
.581
.310
.625
50.7
27
1.19
9.84
5
16.5
81.3
10.6
25
50
.727
1.
199.
845
15
.378
.871
.825
50.7
27
50.7
27
13
Kalim
anta
n Bar
at83
.980
2.
099.
500
21
.113
.325
.000
83.9
80
2.09
9.50
0
21.1
13.3
25.0
00
72
.189
1.
804.
725
18
.827
.167
.500
72.1
89
72.1
89
14
Kalim
anta
n Ten
gah
8.08
1
187.
025
2.85
9.01
4.00
0
8.08
1
121.
215
2.85
9.01
4.00
0
2.00
0
35.0
00
1.37
5.25
0.00
0
2.00
0
2.00
0
15
Kalim
anta
n Sela
tan
21.9
38
548.
450
5.35
8.37
2.00
0
21.9
38
548.
450
5.35
8.37
2.00
0
20.0
71
501.
775
4.90
2.86
0.80
0
20.0
71
20.0
71
16
Kalim
anta
n Tim
ur2.
140
53
.500
27
1.78
0.00
0
1.
070
16
.050
27
1.78
0.00
0
1.
070
26
.750
27
1.78
0.00
0
1.
070
1.
070
17Su
lawes
i Uta
ra9.
575
23
9.37
5
2.
339.
775.
000
9.
575
19
3.62
5
2.
339.
775.
000
9.
575
23
9.37
5
2.
339.
775.
000
9.
575
9.
575
18Su
lawes
i Ten
gah
14.9
24
373.
102
3.62
9.64
1.12
0
14.9
24
373.
102
3.62
9.64
1.12
0
14.9
24
373.
102
3.62
9.64
1.12
0
14.9
24
14.9
24
19
Sulaw
esi S
elata
n14
8.44
8
3.
682.
034
37
.328
.245
.510
148.
448
3.68
2.03
4
37.3
28.2
45.5
10
13
1.19
2
3.
250.
634
30
.586
.338
.360
217.
136
131.
192
20
Sulaw
esi T
engg
ara
19.1
09
477.
725
4.66
4.70
2.25
0
19.1
09
477.
725
4.66
4.70
2.25
0
19.1
09
477.
725
2.58
4.58
9.00
0
19.1
09
19.1
09
21
Bali
6.43
4
132.
306
3.39
4.76
2.27
0
6.43
4
132.
306
3.39
4.76
2.27
0
6.43
4
132.
306
3.38
4.76
0.87
0
6.43
4
6.43
4
22
NTB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
NTT
1.00
0
15.0
00
886.
125.
000
1.00
0
15.0
00
886.
125.
000
1.00
0
15.0
00
886.
125.
000
1.00
0
1.00
0
24
Malu
ku-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25Pa
pua
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26
Malu
t1.
000
15
.000
85
6.50
0.00
0
1.
000
15
.000
85
6.50
0.00
0
1.
000
15
.000
85
6.50
0.00
0
1.
000
1.
000
27Ba
nten
31.3
25
783.
135
7.56
2.76
9.57
5
31.3
25
783.
135
7.56
2.76
9.57
5
31.3
25
783.
135
7.56
2.76
9.57
5
31.3
25
31.3
25
Su
mbe
r : D
ata
Subd
it Pen
gem
bang
an P
rodu
ksi B
enih
2019
TOTA
L
SASA
RAN
REAL
ISAS
I BAN
TUAN
BEN
IH P
ADI T
AHUN
2019
KONT
RAK
RE
ALISA
SI (S
P2D)
REAL
ISASI
SALU
R RE
ALISA
SI TA
NAM
Lampiran 20
No KomoditasRealisasi Tanam s.d
Des 2019 (Ha)Kebutuhan Benih Satuan
Benih Bersertifikat yang tersedia
% Rasio Benih yang tersedia terhadap Kebutuhan Benih
Target PK (%)
Capaian (%)
1 Padi 11.060.583,00 276.514,58 ton 220.738,08 79,83 62 128,762 Jagung 5.846.282,00 87.694,23 ton 102.940,17 117,39 80,5 145,823 Kedelai 302.777,00 15.138,85 ton 10.211,70 67,45 36 187,374 Kacang Tanah 337.484,00 40.498,08 ton 1.078,82 2,66 11 24,225 Kacang Hijau 168.012,00 4.200,30 ton 357,65 8,51 11 77,416 Ubi Kayu 652.576,00 6.525.760.000,00 stek 19.746.800,00 0,30 6 5,047 Ubi Jalar 79.894,00 2.636.502.000,00 stek 1.200,00 0,000046 6 0,0008
*)Data Produksi Sementara s.d 31 Desember 2019
Rasio Ketersediaan Benih Bersertifikat Terhadap Kebutuhan Benih pada Tahun 2019
Lampiran 21
Nama/NIP/NIP Lama Masa Kerja
Tmp/Tgl Lahir Nama TMT Kini Nama Jenjang JurusanJabatan TMT Lalu Thn Lulus Usia
Unit Kerja
Dr. Ir MOHAMMAD TAKDIR MULYADI, M.M DIREKTUR PERBENIHAN TANAMAN PANGAN 03/07/2018 Diklatpim Tk III IPB Manajemen 196304231989031002 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN 24/11/2017 SPAMA S3 Tahun : 2014 56 tahun 1 bulanMataram , 23-04-1963IR. HENI RAYHANI YUSUF, MM PB TANAMAN MADYA 28/02/2019 Diklatpim Tk III STIE IPWIJA 196301181987032001 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH 22/11/2005 Adum S2 Tahun : 2003JAKARTA , 18-01-1963 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIR. INDRI HASTUTI, M.M ANALIS POTENSI PERBENIHAN 08/04/2019 Diklatpim Tk III UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA 196304231989032001 SEKSI PENGAWASAN PEREDARAN BENIH 03/01/2011 SPAMA S2 Tahun : 2004KEDIRI , 23-04-1963 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIR. ELI KUNCORO, MM PB TANAMAN MADYA 04/04/2018 Diklatpim Tk III STIE IPWIJA 196309141991031002 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS 03/01/2011 ADUM S2 Tahun : 2004PEMALANG , 14-09-1963 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIr. SIGIT SETIAWAN, MM KEPALA SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS 29/02/2016 Diklatpim Tk III IPWIJA Manajemen Pemasaran 196305021991031001 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS 03/10/2011 DIKLATPIM TK. III S2 Tahun : 2006 56 tahun 1 bulanMAGELANG , 02-05-1963 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIR. DEWI TALIROSO, MM, MSi. PB TANAMAN MADYA 15/11/2018 Diklatpim Tk III INSTITUT PERTANIAN BOGOR 196705311992032001 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH 14/08/2017 ADUM S2 Tahun : 2008KARAWANG , 31-05-1967 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIr. DHANNY PERMADI, MM ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/01/2018 IPWIJA 196202191991031001 SEKSI PEMANFAATAN BENIH 22/11/2005 S2 Tahun : 2001JAKARTA , 19-02-1962 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIR. PURWANCATURITA MARYANI, MM PB TANAMAN MADYA 28/02/2019 Diklatpim Tk IV STIE IPWIJA 196609131991032001 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS 03/01/2011 DIKLAT PIM IV S2 Tahun : 2006JAKARTA , 13-09-1966 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIR. MUNANDAR, MM PB TANAMAN MADYA 04/04/2018 Diklatpim Tk IV STIE IPWIJA 196405281992031001 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH 18/01/2008 DIKLAT PIM IV S2 Tahun : 2006PALEMBANG , 28-05-1964 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANHAPPY SURYATI, SP, M.SI ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/04/2019 UNIV SUMUT 197505252000032004 SEKSI PENGAWASAN PEREDARAN BENIH 03/12/2012 S2 Tahun : 2003KOTABUMI , 25-05-1975 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIR. SRI RUSMI STUDYNINGSIH, M.SI KEPALA SEKSI SERTIFIKASI BENIH 06/03/2019 UNIV. KRISNADWIPAYANA 196703261998032001 SEKSI SERTIFIKASI BENIH 03/12/2012 S2 Tahun : 2012KLATEN , 26-03-1967 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANRETNO SETIANINGSIH, SP, MP PB TANAMAN MADYA 28/02/2019 UNIVERSITAS SEBELAS MARET 197303251999032003 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH 25/04/2016 S2 Tahun : 2007JAKARTA , 25-03-1973 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANCATUR SETIAWAN, S.TP, M.SI KEPALA SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH 06/03/2019 UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 197604112002121003 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH 29/02/2016 S2 Tahun : 2011CILACAP , 11-04-1976 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIR. ESA DEWI TAKARINA ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/02/2018 Diklatpim Tk IV UPN VETERAN YOGYAKARTA 196612061994032001 SEKSI PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS 01/07/2009 DIKLATPIM TK IV S1 Tahun : 1992YOGYAKARTA , 06-12-1966 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANNUR AGUNG WASANA, SE ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/02/2018 UNIVERSITAS PANCASILA 196908051999031002 SEKSI PENYEDIAAN BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 1996JAKARTA , 05-08-1969 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANMARIKE PAAT, SH PENGHIMPUN DAN PENGOLAH DATA 01/02/2018 UNIVERSITAS 196203221985032004 SEKSI PEMANFAATAN BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 2008KOTAMOBAGU , 22-03-1962 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANDRA. ERNOFIA PENYUSUN LAPORAN 01/02/2019 UNIV. BUNG HATTA 196305032000032001 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 S1 Tahun : 1988BUKITTINGGI , 03-05-1963 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANENDY FACHRIAL, SE KEPALA SEKSI PEMANFAATAN BENIH 04/01/2018 UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 197010272002121001 SEKSI PEMANFAATAN BENIH 29/08/2016 S1 Tahun : 1998UJUNG PANDANG , 27-10-1970 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANSUKMAWATI ARIBE, SP PB TANAMAN MUDA 28/02/2019 UNIV. MUSLIM INDONESIA 196906272002122001 SEKSI PENGAWASAN PEREDARAN BENIH 04/01/2018 S1 Tahun : 1996PADDANGENG , 27-06-1969 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANNUNIK ARIATI, S.TP PB TANAMAN MUDA 29/03/2018 IPB 197704022003122001 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 14/08/2017 S1 Tahun : 2000YOGYAKARTA , 02-04-1977 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIKA PRAMEDYAWATI, SP ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/01/2018 IPB 197905142003122001 SEKSI PEMANFAATAN BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 2003KLATEN , 14-05-1979 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANSUHARYANTO, S.P, M.Si KEPALA SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH 06/02/2017 Diklatpim Tk IV Universitas Islam Negeri 197212092006041011 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH 06/02/2017 Diklatpim Tk. IV S2 Tahun : 2015GUNUNG KIDUL , 09-12-1972 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANISMANTO, S.TP, M.Si PB TANAMAN MUDA 28/02/2019 IPB 197803262005011001 SEKSI SERTIFIKASI BENIH 14/08/2017 S2 Tahun : 2013TANJUNGKARANG , 26-03-1978 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANJOKO PURWANTO, S.SOS PENGADMINISTRASI KEUANGAN 01/01/2018 STIA 196303051990031005 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 S1 Tahun : 2004SURAKARTA , 05-03-1963 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANTRI WANTORO, SP PB TANAMAN MUDA 29/03/2018 UPN VETERAN JATIM 197305152003121001 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 03/12/2012 S1 Tahun : 1997SURABAYA , 15-05-1973 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANTENDY WIJIASTUTI, SP, M.Si ANALIS POTENSI PERBENIHAN 06/03/2019 INSTITUT PERTANIAN BOGOR 197905092005012001 SEKSI PEMANFAATAN BENIH 14/08/2017 S2 Tahun : 2016JAKARTA , 09-05-1979 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIDA DARYATI SRININGSIH, SH PENGADMINISTRASI KEPEGAWAIAN 08/04/2019 Muhammadiyah 196801252002122001 SUBBAGIAN TATA USAHA -- S1 Tahun : 1994JAKARTA , 25-01-1968 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANHERMIS YULINDRA, SP ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/02/2018 UNIV ANDALAS 197607282009012002 SEKSI PEMANFAATAN BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 1999PAUH KAMBAR , 28-07-1976 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANEMA DIAH RUSTIATI, SP PB TANAMAN MUDA 29/03/2018 UNIBRAW Budidaya Pertanian 198009122009012001 SEKSI SERTIFIKASI BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 2005 38 tahun 8 bulanBOJONEGORO , 12-09-1980 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANSRI ANITA WARDANI, S.AP PETUGAS SIMAK BMN 01/01/2018 STAIMI 196908141994032003 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 S1 Tahun : 2011JAKARTA , 14-08-1969 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
Lampiran 22
Jabatan Latihan Jabatan Pendidikan akhir
Gol TMT Thn/Bln Nama Tahun
1 Islam 4C 01/04/2018 30 tahun, 3 bulan 2006
No Agama
Pangkat
56 tahun 1 bulan
2 Islam 4B 01/10/2007 32 tahun, 3 bulan 2006
01/04/2011 30 tahun, 0 bulan 2011
56 tahun 4 bulan
3 Islam 4B 01/04/2011 30 tahun, 3 bulan 2008
55 tahun 8 bulan
5 Islam 4B 01/04/2012 28 tahun, 3 bulan 2012
4 Islam 4B
Diklatpim Tk IV 1999 57 tahun 3 bulan
6 Islam 4B 01/10/2017 27 tahun, 3 bulan 2011
4A 01/04/2007 28 tahun, 3 bulan 2008
52 tahun 0 bulan
7 Islam 4A 01/04/2007 29 tahun, 2 bulan
52 tahun 8 bulan
9 Islam 4A 01/04/2008 27 tahun, 3 bulan 2008 55 tahun 0 bulan
8 Islam
52 tahun 2 bulan
10 Islam 4A 01/10/2013 19 tahun, 3 bulan 44 tahun 0 bulan
11 Islam 4A 01/04/2014 21 tahun, 3 bulan
46 tahun 2 bulan
13 Islam 4A 01/04/2019 17 tahun, 5 bulan 43 tahun 2 bulan
12
Islam 3D 01/04/2006 25 tahun, 3 bulan 2010
Islam 4A 01/04/2015 20 tahun, 3 bulan
52 tahun 6 bulan
15 Islam 3D 01/04/2011 20 tahun, 3 bulan 49 tahun 10 bulan
14
16 Islam 3D 01/04/2013 31 tahun, 8 bulan 57 tahun 2 bulan
17 Islam 3D 01/10/2013 17 tahun, 8 bulan 56 tahun 1 bulan
49 tahun 11 bulan
18 Islam 3D 01/04/2015 16 tahun, 6 bulan 48 tahun 7 bulan
19 Islam 3D 01/04/2015 20 tahun, 2 bulan
42 tahun 2 bulan
21 Islam 3D 01/04/2016 15 tahun, 6 bulan 40 tahun 0 bulan
20
Islam 3D 01/10/2016 18 tahun, 3 bulan 2012
Islam 3D 01/04/2016 15 tahun, 6 bulan
46 tahun 6 bulan
23 Islam 3D 01/04/2017 10 tahun, 5 bulan 41 tahun 2 bulan
22
46 tahun 0 bulan
24 Islam 3D 01/10/2017 30 tahun, 2 bulan 56 tahun 3 bulan
25 Islam 3D 01/10/2017 13 tahun, 8 bulan
40 tahun 1 bulan
27 Islam 3C 01/10/2012 14 tahun, 8 bulan 51 tahun 4 bulan
26
Islam 3C 01/04/2017 10 tahun, 5 bulan
Islam 3D 01/04/2018 14 tahun, 5 bulan
42 tahun 10 bulan
29 Islam 3C 01/04/2017 10 tahun, 5 bulan
28
30 Islam 3C 01/10/2017 20 tahun, 3 bulan 49 tahun 9 bulan
DAFTAR URUT KEPANGKATANDIREKTORAT PERBENIHAN, DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Nama/NIP/NIP Lama Masa Kerja
Tmp/Tgl Lahir Nama TMT Kini Nama Jenjang JurusanJabatan TMT Lalu Thn Lulus Usia
Unit Kerja
SUMIDI, S.KOM PENGADMINISTRASI KEUANGAN 01/01/2018 UNIV. RESPATI 196706232002121002 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 S1 Tahun : 2008TEGALGEDE KARANGANYAR , 23-06-1967 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANSUSIANAH, S.TP KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA 06/03/2019 Universitas Jenderal Soedirman 198010312009012006 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 S1 Tahun : 2003MAGELANG , 31-10-1980 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANJUNIARDI INDRA BHASKARA, SH KEPALA SEKSI PENGAWASAN PEREDARAN BENIH 04/01/2018 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 198506222009121007 SEKSI PENGAWASAN PEREDARAN BENIH 04/01/2018 S1 Tahun : 2008PEKANBARU , 22-06-1985 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANR. SUJAYADI, SP KEPALA SEKSI PENYEDIAAN BENIH 06/03/2019 IPB 198011222009121005 SEKSI PENYEDIAAN BENIH -- S1 Tahun : 2004BOGOR , 22-11-1980 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANWENI IKA SARI, A.MD ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/02/2019 UNILA 197108311998032001 SEKSI PENYEDIAAN BENIH 03/12/2012 D3 Tahun : 1992PADANG , 31-08-1971 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANDIANA PARAMITA, SP ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/07/2018 IPB 197903142009122001 SEKSI PENYEDIAAN BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 2002BOGOR , 14-03-1979 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANACHMAD, SP KEPALA SEKSI PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS 06/02/2017 UNEJ 198007122009121004 SEKSI PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS 06/02/2017 S1 Tahun : 2004PASURUAN , 12-07-1980 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANVIVI JAYANTI M, S.P. KEPALA SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 06/03/2019 Universitas Gadja Mada 198202142011012012 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS -- S1 Tahun : 2005KLATEN , 14-02-1982 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANMOHAMAD ALI USMAN, SP ANALIS POTENSI PERBENIHAN 01/02/2018 IPB 198306052011011008 SEKSI PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS 03/12/2012 S1 Tahun : 2006JAKARTA , 05-06-1983 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANEDY RAHMAT AGENDARIS 01/02/2018 SMAN 49 196306221986031001 SUBBAGIAN TATA USAHA 01/01/2013 SLTA Tahun : 1983JAKARTA , 22-06-1963 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANHILDA ASTUTI PENGUMPUL DATA 01/02/2018 SPMA 197101151991032004 SEKSI SERTIFIKASI BENIH 03/12/2012 SLTA Tahun : 1989TANGERANG , 15-01-1971 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANAFRIZAL, SP PB TANAMAN PERTAMA 31/10/2018 Universitas Satyagama 197108182001121001 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 03/12/2012 S1 Tahun : 2009BUKIT TINGGI , 18-08-1971 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANNURAISYAH, SP PB TANAMAN PERTAMA 28/02/2019 Universitas Garut 198203042011012005 SEKSI SERTIFIKASI BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 2006GARUT , 04-03-1982 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANHENY SETIYOWATI, SP PB TANAMAN PERTAMA 29/03/2018 IPB 198405172011012014 SEKSI PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS 03/12/2012 S1 Tahun : 2007JAKARTA , 17-05-1984 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANWIWIT EKOWATI, A.MD ANALIS POTENSI PERBENIHAN 08/04/2019 POLITEKNIK NEGERI JEMBER 198107122005012001 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 03/12/2012 D3 Tahun : 2003BANYUWANGI , 12-07-1981 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANADILLAH NAZIR, M.Si CALON PB TANAMAN PERTAMA 01/01/2018 IPB Teknologi Benih 198908182018012001 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 01/01/2018 S2 Tahun : 29 tahun 9 bulanPAYAKUMBUH , 18-08-1989 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANNURPATIMA SIREGAR PEMBUAT DAFTAR GAJI 01/01/2018 SMEA PANCA DHARMA 197504101999032002 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 SLTA Tahun : 1995AEKSULUM , 10-04-1975 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANENDANG TRI WAHYUNI, S.P. ANALIS POTENSI PERBENIHAN 08/04/2019 SATYAGAMA 197704092000032001 SEKSI PENYEDIAAN BENIH 03/12/2012 S1 Tahun : 2012ASAHAN , 09-04-1977 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANAGUS ARIFIN, S.E. PENYUSUN LAPORAN 01/02/2018 UNISSULA SEMARANG Manajemen 198508072015031001 SUBBAGIAN TATA USAHA 01/03/2015 S1 Tahun : 2014 33 tahun 10 bulanSEMARANG , 07-08-1985 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANDESI PUTRI PERMATASARI, S.Si. PENGHIMPUN DAN PENGOLAH DATA 01/02/2018 UNIVERSITAS DIPONEGORO Matematika 199112282015032002 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 01/03/2015 S1 Tahun : 2014 27 tahun 5 bulanKARANGANYAR , 28-12-1991 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANANASTASIA WISNU WARDANI, S.P. PENGHIMPUN DAN PENGOLAH DATA 01/02/2018 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 199201062015032002 SEKSI PENYEDIAAN BENIH 01/03/2015 S1 Tahun : 2014BANYUMAS , 06-01-1992 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANLUFTHIA ANDINI MATARA DALIE, S.SI AGENDARIS 01/02/2018 Univ. Nusa Bangsa 198306062002122002 SUBBAGIAN TATA USAHA -- S1 Tahun : 2010JAKARTA , 06-06-1983 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANEDI KARSONO, S.T. PENGADMINISTRASI KEUANGAN 01/01/2018 UNIVERSITAS JAYABAYA 196804051999031001 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 S1 Tahun : 2015CILACAP , 05-04-1968 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANMONICA CHRISTINA NATALIA, S.P. CALON PB TANAMAN PERTAMA 01/01/2018 IPB Agronomi 199212262018012002 SEKSI PENGAWASAN PEREDARAN BENIH 01/01/2018 S1 Tahun : 2014 26 tahun 5 bulanJAKARTA , 26-12-1992 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANFAZRUL AMIN, S.P. CALON PB TANAMAN PERTAMA 01/01/2018 UNIVERSITAS RIAU 199205052018011001 SEKSI PENGAWASAN PEREDARAN BENIH 01/01/2018 S1 Tahun : 2015PANGKALAN PANDUK , 05-05-1992 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANVANIANTA REHULINA PURBA, S.P. CALON PB TANAMAN PERTAMA 01/01/2018 UNIV. PADJADJARAN 199302112018012001 SEKSI SERTIFIKASI BENIH 01/01/2018 S1 Tahun : 2016MEDAN , 11-02-1993 SUBDIREKTORAT PENGAWASAN MUTU BENIH
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANANNISA ISTIQAMAH. H.B, S.P. CALON PB TANAMAN PERTAMA 01/01/2018 UNIV. TADULAKO 199408292018012002 SEKSI PENYEBARAN VARIETAS 01/01/2018 S1 Tahun : 2016LUWUK , 29-08-1994 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANSOFIANA RAHMAYANI, S.P. CALON PB TANAMAN PERTAMA 01/01/2018 UNIV. PADJADJARAN 199402132018012002 SEKSI PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS 01/01/2018 S1 Tahun : 2017BANDARLAMPUNG , 13-02-1994 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANIIP ARIPIN AGENDARIS 01/02/2018 SMK 197807212007011001 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 SLTA Tahun : 1998SUKABUMI , 21-07-1978 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANANDI SETYO TRI MULYONO PENGADMINISTRASI UMUM 01/02/2018 SMK PURNAMA 198206262008121003 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 SLTA Tahun : 2002DEPOK , 26-06-1982 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANAGUS WAHYU SETIANINGSIH PENGUMPUL DATA 01/01/2018 SMU SULUH 198408152009102001 SEKSI PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS 03/12/2012 SLTA Tahun : 2003BANYUMAS , 15-08-1984 SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN VARIETAS
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANSARNALI PENGADMINISTRASI UMUM 01/01/2018 SDN 196405201990031004 SUBBAGIAN TATA USAHA 01/03/2006 SD Tahun : 1976CIBATA , 20-05-1964 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANASMARI CARAKA 01/02/2018 SDN 196305211998031002 SUBBAGIAN TATA USAHA 01/01/2013 SD Tahun : 1984JAKARTA , 21-05-1963 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANGUNAWAN CARAKA 01/02/2018 PKBM 80 NEGERI 197507152008121002 SUBBAGIAN TATA USAHA 03/12/2012 SLTA Tahun : 2012JAKARTA , 15-07-1975 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
Pendidikan akhir
Gol TMT Thn/Bln Nama TahunNo Agama
Pangkat Jabatan Latihan Jabatan
31 Islam 3C 01/10/2017 19 tahun, 8 bulan 51 tahun 11 bulan
32 Islam 3C 01/10/2017 10 tahun, 5 bulan 38 tahun 7 bulan
33 Islam 3C 01/04/2018 9 tahun, 6 bulan 33 tahun 11 bulan
34 Islam 3C 01/04/2018 9 tahun, 6 bulan 38 tahun 6 bulan
35 Islam 3C 01/04/2018 23 tahun, 2 bulan 47 tahun 9 bulan
36 Islam 3C 01/04/2018 9 tahun, 6 bulan 40 tahun 2 bulan
37 Islam 3C 01/04/2018 9 tahun, 6 bulan 38 tahun 10 bulan
38 Islam 3C 01/04/2019 8 tahun, 5 bulan 37 tahun 3 bulan
39 Islam 3C 01/04/2019 8 tahun, 5 bulan 36 tahun 0 bulan
40 Islam 3B 01/04/2006 29 tahun, 11 bulan 55 tahun 11 bulan
41 Islam 3B 01/04/2011 23 tahun, 3 bulan 48 tahun 4 bulan
42 Islam 3B 01/04/2015 16 tahun, 2 bulan 47 tahun 9 bulan
43 Islam 3B 01/04/2015 8 tahun, 5 bulan 37 tahun 3 bulan
44 Islam 3B 01/04/2015 8 tahun, 5 bulan
45 Islam 3B 01/04/2017 12 tahun, 5 bulan
1 tahun, 5 bulan
35 tahun 0 bulan
37 tahun 11 bulan
47 Islam 3B 01/04/2019 18 tahun, 2 bulan
46 Islam
48 Islam 3B 01/04/2019
3B 01/01/2018
Islam 3B 01/04/2019 4 tahun, 3 bulan
44 tahun 2 bulan
42 tahun 2 bulan17 tahun, 9 bulan
50 Islam 3B 01/04/2019 4 tahun, 3 bulan
49
27 tahun 5 bulan
52 Islam 3A 01/10/2012 11 tahun, 6 bulan 36 tahun 0 bulan
51
Islam 3A 01/04/2016 20 tahun, 2 bulan
Protestan 3B 01/04/2019 4 tahun, 3 bulan
51 tahun 2 bulan
54 Katolik 3A 01/01/2018 1 tahun, 5 bulan
53
55 Islam 3A 01/01/2018 1 tahun, 5 bulan 27 tahun 1 bulan
56 Protestan 3A 01/01/2018 1 tahun, 5 bulan 26 tahun 4 bulan
57 Islam 3A 01/01/2018 1 tahun, 5 bulan 24 tahun 9 bulan
58 Islam 3A 01/01/2018 1 tahun, 5 bulan 25 tahun 3 bulan
59 Islam 2D 01/04/2019 18 tahun, 3 bulan 40 tahun 10 bulan
60 Islam 2C 01/04/2017 16 tahun, 1 bulan 36 tahun 11 bulan
61 Islam 2C 01/10/2017 15 tahun, 4 bulan 34 tahun 9 bulan
62 Islam 2A 01/04/2006 28 tahun, 3 bulan 55 tahun 0 bulan
43 tahun 10 bulan
63 Islam 2A 01/04/2014 24 tahun, 2 bulan 56 tahun 0 bulan
64 Islam 2A 01/10/2015 10 tahun, 3 bulan
top related