di bawah lindungan dan risalah da'wah

Post on 06-Aug-2015

49 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Di Bawah Lindungan Nubuwwah dan Risalah Da’wah

Kelompok 3X MIA 2

SMAIT As-Syifa Boarding School

Abdullah Mushlihuddin KhalwaniLa Ode Fikri Hanifa

Lukman HakimRasyid Ilyasa Syauqi

SIROH NABAWIYYAH

-DAFTAR ISI-Periode Mekkah

Jibril turun kembali membawa wahyu

Pelajaran yang dapat diambil

Sekilas ulasan tentang urutan

kronologi turunnya wahyu

Jibril turun membawa wahyu

Di bawah naungan Kenabian dan

Kerasulan di Gua Hira’

Masa stagnan turunnya wahyu

1

4

2

3 7

6

5

-DAFTAR ISI-Periode Mekkah

Jibril turun kembali membawa wahyu

Pelajaran yang dapat diambil

Sekilas ulasan tentang urutan

kronologi turunnya wahyu

Jibril turun membawa wahyu

Di bawah naungan Kenabian dan

Kerasulan di Gua Hira’

Masa stagnan turunnya wahyu

1

4

2

3 7

6

5

-DAFTAR ISI-Periode Mekkah

Jibril turun kembali membawa wahyu

Pelajaran yang dapat diambil

Sekilas ulasan tentang urutan

kronologi turunnya wahyu

Jibril turun membawa wahyu

Di bawah naungan Kenabian dan

Kerasulan di Gua Hira’

Masa stagnan turunnya wahyu

1

4

2

3 7

6

5

-DAFTAR ISI-Periode Mekkah

Jibril turun kembali membawa wahyu

Pelajaran yang dapat diambil

Sekilas ulasan tentang urutan

kronologi turunnya wahyu

Jibril turun membawa wahyu

Di bawah naungan Kenabian dan

Kerasulan di Gua Hira’

Masa stagnan turunnya wahyu

1

4

2

3 7

6

5

-DAFTAR ISI-Periode Mekkah

Jibril turun kembali membawa wahyu

Pelajaran yang dapat diambil

Sekilas ulasan tentang urutan

kronologi turunnya wahyu

Jibril turun membawa wahyu

Di bawah naungan Kenabian dan

Kerasulan di Gua Hira’

Masa stagnan turunnya wahyu

1

4

2

3 7

6

5

-DAFTAR ISI-Periode Mekkah

Jibril turun kembali membawa wahyu

Pelajaran yang dapat diambil

Sekilas ulasan tentang urutan

kronologi turunnya wahyu

Jibril turun membawa wahyu

Di bawah naungan Kenabian dan

Kerasulan di Gua Hira’

Masa stagnan turunnya wahyu

1

4

2

3 7

6

5

-DAFTAR ISI-Periode Mekkah

Jibril turun kembali membawa wahyu

Pelajaran yang dapat diambil

Sekilas ulasan tentang urutan

kronologi turunnya wahyu

Jibril turun membawa wahyu

Di bawah naungan Kenabian dan

Kerasulan di Gua Hira’

Masa stagnan turunnya wahyu

1

4

2

3 7

6

5

PERIODE MEKKAH

1

Kehidupan Rasulullah SAW setelah dimuliakan dengan nubuwwah dan risalah dari Allah SWT terbagi menjadi dua periode, yaitu:

Periode Mekkah : 13 tahun

Periode Madinah : 10 tahun

Masing-masing periode mengalami beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai karakteristik tersendiri yang membuat masing-masing periode memiliki sisi yang menonjol dibanding yang lainnya.

Periode Mekkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

- Tahapan Dakwah Sirriyah (sembunyi-sembunyi)

Berlangsung selama tiga tahun.

- Tahapan Dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Makkah

Berlangsung dari permulaan tahun keempat kenabian hingga hijrahnya Rasulullah SAW.

- Tahapan Dakwah diluar Makkah dan penyebarannya dikalangan penduduknya

Berlangsung dari penghujung tahun kesepuluh kenabian (juga mencakup periode Madinah) hingga wafatnya Rasulullah SAW.

DI BAWAH NAUNGAN KENABIAN DAN KERASULAN DI GUA HIRA’

2

Pada usia 40 tahun Rasulullah SAW memutuskan untuk mengasingkan diri ke Gua Hira’ yang terletak di Jabal Nur yang berjarak hampir 2 mil dari Mekkah. Gua ini merupakan gua yang indah, panjangnya 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta dengan ukuran zira’ Al-Hadid (hasta ukuran besi).

Di gua ini beliau melakukan beberapa aktivitas seperti:

Berpuasa Ramadhan Memberi makan orang miskin yang

mengunjunginya Beribadah dan berfikir mengenai

pemandangan alam di sekitarnya Memikirkan kaumnya yang masih menganut

aqidah yang rapuh

JABAL NUR

GUA HIRA’

JIBRIL TURUN MEMBAWA WAHYU

3

Tatkala usia beliau genap 40 tahun Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada penduduk bumi dengan memberikan kemuliaan kepada beliau berupa pengangkatan sebagai Nabi dan menurunkan Jibril kepadanya dengan membawa beberapa ayat Al-Qur’an

Tanda-tanda kenabian sudah terlihat, yaitu:

•Adanya sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada beliau.

•Terjadinya Ar-Ru’ya Ash-Shadiqah (mimpi yang benar) yang datang berupa fajar subuh yang menyingsing (hal ini berlangsung selama enam bulan)

Ar-Ru’ya Ash-Shadiqah ini merupakan bagian dari 46 tanda kenabian

Pengangkatan Muhammad sebagai Nabi terjadi pada Senin, 21 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 10 Agustus 610 M, pada usia :

-40 tahun 6 bulan 12 hari menurut penanggalan Qamariyyah (Hijriyyah)

-39 tahun 3 bulan 20 hari menurut penanggalan Syamsiyyah (Masehi)

Ketika Rasulullah SAW menceritakan pengalamannya kepada Waraqah bin Naufal (sepupu Khadijah), Waraqah berkata kepadanya: “Sesungguhnya inilah sebagaimana ajaran yang diturunkan kepada Nabi Musa! Andai saja aku masih bugar dan muda ketika itu nanti! Andai saja aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu!”. Rasulullah SAW berkata kepadanya: “Benarkah mereka akan mengusirku?”. Waraqah menjawab: “Ya! Tidak seorangpun yang membawa seperti yang engkau bawa melainkan akan dimusuhi, dan jika aku masih hidup pada saat itu niscaya aku akan membantumu dengan sekuat tenaga”. Kemudian tak berapa lama dari itu Waraqah meninggal dunia dan wahyu pun terputus (mengalami masa stagnan).

MASA STAGNAN TURUNNYA WAHYU

4

Mengenai hal ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dari Ibnu Abbas yang intinya menyatakan bahwa masa stagnan berlangsung selama beberapa hari.

Pada masa stagnan tersebut Rasulullah SAW dirundung kesedihan yang mendalam yang disertai rasa kebingungan dan panik.

Hal ini bahkan membuat Rasulullah SAW ingin bunuh diri dengan cara berlarian agar dia dapat terjerembab ke ujung jurang-jurang gunung, tetapi ketika beliau mencapai puncak gunung untuk mencampakkan dirinya malaikat Jibril menampakkan wujudnya dan memberikan perkataan yang membuat beliau tenang. Kejadian ini terus berlanjut ketika masa stagnan masih berlangsung, tetapi malaikat Jibril kemudian kembali menampakkan wujudnya (untuk menenangkan beliau).

JIBRIL TURUN KEMBALI MEMBAWA WAHYU

5

Imam Al Bukhari meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW menuturkan masa turunnya wahyu. Beliau bersabda, “Tatkala aku sedang berjalan, tiba_tiba aku mendengar sebuah suara yang berasal dari langit. Aku mendongakkan pandangan ke arah langit. Ternyata di sana ada malaikat yang mendatangiku di gua Hira’, sedang duduk di sebuah kursi, menggantung di antara langit dan bumi. Aku mendekati-nya hingga tiba_tiba aku terjerembab ke atas tanah. Kemudian aku menemui keluargaku dan kukatakan, “Selimutilah aku, selimutilah aku.!”

Lalu Allah menurunkan surat Al_Muddatsir ayat 1-5 sebagai berikut:

1. Hai orang yang berkemul (berselimut),

2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!

3. Dan Tuhanmu agungkanlah!

4. Dan pakaianmu bersihkanlah,

5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,

Sepintas ini merupakan perintah-perintah yang sederhana dan remeh. namun pada hakikatnya mempunyai tujuan yang jauh, yang dapat dirinci sebagai berikut :

Tujuan untuk memberikan peringatan, agar siapa pun yang menyalahi kekuasaan Allah di dunia ini diberi peringatan tentang akibat yang pedih di kemudian hari, yang pasti akan mendatangkan kegelisahan dan ketakutan di dalam hatinya. 

Tujuan mengagungkan Rabb, agar siapa pun yang menyombongkan diri di dunia tidak dibiarkan begitu saja melainkan kekuatannya akan musnah dan keadaannya menjadi terbalik, sehingga tidak ada kebesaran yang tersisa di dunia selain kebesaran Allah. 

Tujuan membersihkan pakaian dan meninggalkan perbuatan dosa, agar kebersihan lahir dan batin benar-benar tercapai, begitu pula dalam membersihkan jiwa dari segala noda dan kotoran bisa mencapai titik kesempurnaan, agar jiwa manusia berada di bawah lindungan rahmat Allah, penjagaan, pemeliharaan, hidayah dan cahaya-Nya, sehingga Rasulullah SAW menjadi sosok paling ideal di tengah masyarakat manusia. mengundang pesona semua hati dan decak kekaguman. 

Tujuan larangan mengharap yang lebih banyak dari apa yang diberikan agar seseorang tidak menganggap perbuatan dan usahanya sesuatu yang besar dan hebat, sehingga dia senantiasa terus berusaha untuk menjadi lebih baik.

Dalam ayat yang terakhir terdapat isyarat tentang gangguan. Siksaan, ejekan dan olok-olok yang akan dilancarkan oleh orang-orang yang menentang, bahkan mereka akan berusaha membunuh beliau dan membunuh para sahabat serta menekan setiap orang yang beriman di sekitar beliau. Allah memerintahkan agar beliau bersabar dalam menghadapi semua itu, dengan modal kekuatan dan ketabahan hati, bukan dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, tapi karena untuk keridhaan Allah semata.  

SEKILAS ULASAN TENTANG URUTAN KRONOLOGI TURUNNYA WAHYU

6

Berikut ini merupakan urutan kronologi turunnya wahyu yang merupakan sumber risalah dan tinta dakwah.

Ibnu Al-Qayyim berkata, ketika menyinggung urutan kronologi turunnya wahyu tersebut:

1 Berupa ar-Ru’ya ash-Shaadiqah (mimpi yang benar), ini merupakan permulaan turunnya wahyu kepada beliau.

11

2

Berupa sesuatu yang ditimbulkan oleh malaikat terhadap rau’ (hati yang ketakutan, akal) dan hatinya tanpa dapat melihatnya, hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) menghembuskan ke dalam hatiku (yang diliputi ketakutan) bahwasanya jiwa tidak akan mati hingga disempurnakan rizki baginya. Oleh karena itu, bertakwalah kalian kepada Allah, berindah-indahlah dalam meminta serta janganlah keterlambatan rizki atas kalian mendorong kalian untuk memintanya dengan cara melakukan perbuatan maksiat kepada-Nya, karena sesungguhnya apa yang ada disisi Allah tidak akan didapat kecuali dengan berbuat ta’at kepada-Nya”.

22

3Berupa malaikat yang berwujud seorang

laki-laki, lantas dia mengajak beliau berbicara hingga mengingat dengan jelas apa yang dikatakan kepadanya. Dalam urutan ini, terkadang para sahabat melihat malaikat tersebut.

33

4

Berupa bunyi gemerincing lonceng yang datang kepada beliau, peristiwa ini merupakan pengalaman yang paling berat bagi beliau dimana malaikat memakai cara ini hingga membuat keningnya mengerut bersimbah peluh. Ini terjadi di hari yang amat dingin. Demikian pula, mengakibatkan onta beliau duduk bersimpuh ke bumi bila beliau menungganginya. Dan pernah juga wahyu datang seperti kondisi tersebut dan saat itu paha beliau ditaruh diatas paha Zaid bin Tsabit yang seketika dirasakan olehnya (Zaid) demikian berat sehingga hampir saja remuk.

44

5Berupa malaikat dalam bentuk aslinya yang dilihat langsung oleh beliau, lalu diwahyukan kepada beliau beberapa wahyu yang dikehendaki oleh Allah, peristiwa seperti ini dialami oleh beliau sebanyak dua kali sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surat an-Najm.

5

6Berupa wahyu yang diwahyukan kepada

beliau; yaitu saat beliau berada diatas langit pada malam mi’raj , diantaranya ketika diwajibkannya shalat dan lainnya.

66

Berupa Kalamullah kepada beliau (dari-Nya kepadanya) tanpa perantaraan malaikat sebagaimana Allah berbicara kepada Musa bin ‘Imran, peristiwa seperti ini terjadi dan diabadikan secara qath’i berdasarkan nash al-Qur’an. Sedangkan terhadap beliau terjadi dalam hadits yang berbicara tentang Isra’.

77

Sebagian para ulama menambah urutannya menjadi delapan, yaitu, Allah berbicara kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam secara langsung tanpa hijab, ini merupakan permasalahan yang diperdebatkan oleh ulama Salaf dan Khalaf. Demikian, sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnu al-Qayyim dengan sedikit diringkas dalam penjelasan tentang urutan pertama dan kedelapan. Begitulah uraian singkat tentang tingkatan-tingkatan wahyu dari yang pertama hingga kedelapan. Namun yang pasti, tingkatan yang terakhir ini merupakan pendapat yang tidak kuat/benar.

PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL

7

1Menjauhkan diri dari tempat yang tidak baik

adalah salah satu bentuk dan salah satu pengingkaran. Sehingga Rasulullah SAW meninggalkan segala macam bentuk kesesatan yang ada di tengah-tengah kaumnya, dan berkhalwat dengan Rabbnya jauh dari kaumnya.

2Khalwat Rasulullah SAW tidak boleh dipahami

sebagai uzlah (penyendirian) dari kehidupan dunia, umat manusia seperti anggapan sebagian orang, atau yang dilakukan sebagian orang yang menamakan dirinya tasawwuf. Akan tetapi Khalwat Rasulullah SAW adalah salah satu bentuk pembaharuan hidup dan perenungan makhluk Allah, evaluasi diri dan berkhalwat dengan Rabbnya.

3Kenabian tidak bisa diperoleh dengan usaha,

seperti yang dipahami sebagian orang, jika melakukan sesuatu ia akan sampai pada apa yang telah dicapai oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi kenabian dan kerasulan adalah pilihan langsung dari Allah.

4Baca tulis berperan besar dalam agama ini,

sehingga wahyu pertama yang turun berkaitan dengan hal ini.

5Urgensi bertanya kepada orang yang ahli,

merujuk kepadanya. Khadijah dengan segera membawa Rasulullah SAW ke Waraqah bin Naufal, orang yang dianggap mengetahui agama-agama terdahulu, sehingga masalahnya menjadi jelas.

6Sesungguhnya sunnatullah dalam da’wah ini

adalah satu, seperti yang disampaikan oleh Waraqah kepada Rasulullah SAW, bahwa kaumnya akan memusuhinya, menyakitinya, mengusirnya dari negerinya, dan bahkan membunuhnya. Dan inilah kondisi para Rasul.

7Risalah dan Tabligh (menyampaikan) adalah

beban berat, sehingga harus dipikul oleh orang yang kuat. Dari itulah Allah mempersiapkan Rasulullah SAW dengan berbagai ibadah kepada-Nya.

QUIZ

1 32

Periode Mekkah berlangsung selama…

QUIZ

1

A. 10 Tahun

C. 23 Tahun

B. 13 Tahun

Gua Hira’ terletak di…

2

A. Bukit Judi

C. Gunung Thursina

B. Jabal Nur

QUIZ

Urutan kronologi turunnya wahyu yang benar berjumlah…

3

A. 8

C. 7

B. 6

QUIZ

LOADING…

LOADING…

SEKIAN DAN TERIMAKASIH…

top related