bab2-beberapa cabang ilmu linguistik

Post on 20-Jul-2015

86 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 5/17/2018 Bab2-Beberapa Cabang Ilmu Linguistik

    1/6

    8 a b 2 8 e b e r a p a C a b a n g I Im u L in g u is t i k

    Bab ini akan menguraikan lebih lanjut tentang cabang ilmu linguistik secara garis besar, yangmeliputi fonetik dan fonologi, morfologi sintaksis dan semantik. Disamping itu juga dibahasilmu inter disipliner dari linguistik ini.A. BIDANG-BIDANG LINGUISTIKSetiap ilmu pengetahuan lazim dibagi atas bidang-bidang "bawahan", atau "cabang".Misalnya, ilmu kimia dibagi atas kimia organik dan kimia anorganik. Atau ilmu psikologidapat dibagi antara lain atas psikologi klinis dan psikologi sosial. Memang setiap ilmupengetahuan meliputi bahan yang luas sekali, dan demi alasan praktis para ahli suka membagiilmunya menjadi berbagai bidang bawahan atau cabang ilmunya.

    Demikian pula ilmu linguistik lazimnyadibagi menjadi bidang bawahan yang bermacam-macam. misalnya saja, ada linguistik antropogis, yang cara penyelidikan linguistik yangdimanfaatkan oleh para ahli antropologi budaya; ada juga linguistik sosiologis, atau (lebihlazim) sosiolinguistik, untuk meneliti bagaimanakah dalam bahasa itu dicerminkan hal-halsosial dalam golongan penutur tertentu. Dewasa ini semakin berkembanglah apa yangdisebut linguistik komputasional, yaitu penelitian linguistik dengan bantuan komputer.

    Akan tetapi, bidang-bidang bawahan tadi semuanya mengandaikan adanya pengetahuanlinguistik yang mendasarinya. Bidang yang mendasari itu adalah bidang yang menyangkutstruktur-struktur dasar tertentu, yaitu: struktur bunyi bahasa, yang bidangnya disebut"fonetik" dan "fonologi"; struktur kata, yang namanya "morfologi"; struktur antar-katadalamkalimat, yangnamanya "sintaksis"; masalah arti atau makna, yangnamanya "semantik";hal-hal yang menyangkut siasat komunikasi antar-orang dalam parole, atau pemakainanbahasa, dan menyangkut juga hubungan tuturan bahasa dengan apa yang dibicarakan, yangnamanya "pragmatik".

    Morfologi dan sintaksis bersama-sama lazimnya disebut "tatabahasa". Tatabahasa itumenyangkut kata, struktur "intemal"di dalamnya (morfologi), dan struktur antar-kata(sintaksis); dan keduanya dibedakan dengan "leksikon" atau perbendaharaan kata. Penelitian"leksikon" itu disebut "leksikologi".

    Di antara bidang-bidang "dasariah" tadi dibedakan juga antara linguistik "sinkronik"dan linguistik "diakronik". Misalnya, penelitian sinkronik tentang bahasalndonesia menangani6

  • 5/17/2018 Bab2-Beberapa Cabang Ilmu Linguistik

    2/6

    kaidah bahasa Indonesia pada zaman sekarang. Sebaliknya, penelitian diakronik (atau"historis") memaparkan ten tang "sejarah" bahasa. Sebagai contoh perhatikanlah bentuk pundalam bahasa Indonesia. Bentuk tersebut memenuhi fungsi-fungsi tertentu dalam bahasaIndonesia modem, dan penelitian terhadap fungsi tersebut adalah penelitian "sinkronik".Sebaliknya, dalam bahasa Melau Klasik, bentuk kecil (atau "partikel") pun yang "sarna" agaklain fungsinya, seperti dapat dibuktikan oleh penelitian "diakronik".

    Hanya cabang-cabang linguistik yang "dasariah" itulah yang di bahas dalam buku ini.B. FONETIK DAN FONOLOGITuturan bahasa terdiri atas bunyi. Bukan sembarang bunyi saja, melainkan bunyi tertentu,yang agak berbeda-beda menu rut bahasa tertentu. Bunyi tersebut diselidiki oleh fonetik danfonologi. Fonetik meneliti bunyi bahasa menurut cara pelafalannya, dan menurut sifat-sifatakustiknya. Berbeda dengan fonetik, ilmu fonologi meneliti bunyi bahasa tertentu menurutfungsinya.

    Misalnya saja, bunyi [p]-lazimnya bunyi menurut sifat fonetisnya diapit antara kurungpersegi - dalam bahasa Inggris dilafalkan dengan menutup kedua bibir lalu melepaskannyasehingga udara keluar dengan "meletup". Deskripsi seperti itu adalah deskripsi fonetis.Deskripsi yang demikian dapat disempurnakan lebih terinci. Misalnya, dalam kata (Inggris)pot, [p'T-nya "beraspirasi", artinya disusul bunyi seperti bunyi [h] (oleh karen a [ph]dalam potadalah satu-satunya bunyi "letupan" pada awal kata); akan tetapi dalam kata spot, [p]-nyatidak "beraspirasi" demikian "(karena tidak merupakan satu-satunya "konsonan" pada awalkata). Perbedaan tersebut adalah perbedaan fonetis semata-mata, tidak fonologis.Dua bunyi yang secara fonetis berbeda dikatakan mempunyai perbedaan fonologis bilaperbedaan tersebut menyebabkan perbedaan makan antara dua kata. Misalnya saja, dalambahsa Indonesia [1 ] dan [r] berbeda secara fungsional, atau secara fonologis, karenamembedakan kata seperti dalam pasangan rupa : lupa. Maka untuk bahasa Indonesia III danIrl merupakan "fonem" yang berbeda (lazimnya, lambang fonem diapit antara garis miring).Sebaliknya, dalam bahasaJepang, [l]dan [r] tidak pernah membeda kata-kata yang berbeda;atau, dengan perkataan lain, tidak berbeda secara fonologis, tidak merupakan fonem yangberbeda.C. MORFOLOGIIlmu morfologi menyangkut struktur "internal" kata. Beberapa contoh akan menjelaskan halitu.

    Perhatikanlah kata seperti tertidur. Kata ini terdiri atas dua "morfem", yakni ter- dantidur (ter- diberi garis karen a tidak pernah berdiri sendiri). Jadi kata tertidur mempunyaistruktur "internal" dengan bagian-bagiannya ter- dan tidur. Penganalisisan seperti itu disebut"morfologi". Kata tidur itu sendiri terdiri atas satu morfem saja, yaitu tidur. perhatikanlahjuga kata Inggris comfort; satu morfem saja. Kata comfort-able terdiri atas dua morfem(dipisahkan di sini dengan garis penghubung). Kata un-comfort-able terdiri atas tiga morfem.

    7

  • 5/17/2018 Bab2-Beberapa Cabang Ilmu Linguistik

    3/6

    D.SINTAKSISSintaksis adalah cabang linguistik yang menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat.Sebagai misal saja, di dalam bahasa Indonesia kalamat "Kami tidak dapat melihat pohon itu",urutan katanya sudah tentu - tidak mungkin kita tuturkan "kalimat" seperti *Pohon itu dapatkami tidak melihat (binatang kecil, atau "asterik", pada awal melambangkan tidak "beresnya""kalimat" seperti itu). Demikian pula, urutan kata dalam "kalimat" Inggris seperti *We nottree that see can menyalahi aturan - struktur yang sesuai adalah Wecannot see that tree.

    Sebagaimana halnya morfologi menyangkut struktur "internal" kata, maka sintaksisberurusan dengan struktur antar-kata itu, atau struktur "eksternal".E. KAITAN ANTARA TATABAHASA, FONOLOGI, DAN FONETIKMorfologi dan sintaksis tentunya saling berhubungan erato Dalam kalimat Indonesia tadi,Kami tidak dapat me-lihat pohon itu, morfem me- dengan cara tertentu mempengaruhistruktur kalimat. Bila me- itu dihilangkan, urutan kata dapat berubah juga, seperti dalamkalimat Pohon itu tidak dapat kita lihat.

    Morfologi dan sintaksis bersama-sama termasuk "tatabahasa". Fonetik dan fonologitidak termasuk tatabahasa. Maka dari itu hal-hal yang dipaparkan sampai sejauh ini sudahmenunjukkan adanya suatu "hierarki", seperti terlihat dalam bagan berikut:

    sintaksis,

    , morfologi

    ",':, -- -, ,> ,~.dasarfisik _"'_;--'~fo~etik:', ~?,'- , " .

    Fonetik ditempatkan paling bawah, karen a hanya menyangkut bunyi bahasa dari sudut"fisik". Fonologi membedakan fonem-fonem dalam bahasa tertentu, dan masing-masingfonem membedakan kata-kata menurut artinya (seperti dalam hal rupa : lupa tadi). Jadi

    8

  • 5/17/2018 Bab2-Beberapa Cabang Ilmu Linguistik

    4/6

    9

    fonologi sungguh-sungguh termasuk struktur bahasa, dan bersifat "fungsional", namun tidaktermasuk tatabahasa. Akhimya, pada bagian paling atas dalam hierarki ini, dapat kit atemp atkan tatabahasa, dan di dalam tatabahasa itu yang paling atas adalah sintaksis, denganmorfologi di bawahnya.F . LEKSIKOLOGIIstilah "leks ikon" dalam ilmu linguistik berarti perbendaharaan kata-kata itu sendiri seringdisebut "leksem". Cabang linguistik yang berurusan dengan leksikon itu disebut "leksikologi".Istilah "leksikologi" agak jarang dipakai, karena urusan utama para ahli leksikologi" agakjarang dipakai, karen a urusan utama para ahli leksikologi adalah penyusunan kamus, danpenyusunan kamus disebut "leksikografi". Leksikografi itu tidak lain adalah bentuk "terapan"dari leksikologi.

    Setiap bahasa mempunyai perbendaharaan kata yang cukup besar, meliputi puluhan ribukata. Setiap kata mempunyai arti, atau makna, sendiri, dan urusan leksikografi tidak lainadalah pemerian arti masing-masing leksem.

    Leksikologi jelas berhubungan leksikon dengan strukturfonologis itu, ada beberapa segiyang menarik perhatian, tetapi di sini akan disebutkan satu saja. Bandingkan leksem-IeksemInggris meat dan flesh. Perbendaan kedua leks em tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;apa yang dirujuk dengan kata meat dapat dimakan, apa yang dirujuk dengan kataflesh tidak.Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia kedua-duanya termasuk leksem daging, atau dalamleksem Belanda vlees. Jadi, yang debedakan dalam bahasa Inggris adalah menurut "mungkintidaknya dimakan", sedangkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Belanda tidak adaperbedaan dalam hal itu. Contoh sederhana ini menunjukkan adanya sistem leksikal yanglebih berbelit-belit dalam bahasa tertentu biladibandingkan dengan bahasa tertentu yang lain.G. SEMANTIKSemantik adalah cabang linguistik yang membahas arti atau makna. Contoh jelas dari perianatau "deskripsi" semantis adalah leksikografi: masing-masing leksem diberi perian artinyaatau maknanya; peri an semantis.

    Di pihak lain, semantik termasuk tatabahasa juta. Contohnya adalah morfologi. Dalambentuk (Inggris) un-comfort-able, morfem un- jelas mengandung arti "tidak"; uncomfortableartinya sarna dengan not comfortable. Demikian pula, bentuk Indonesia memper-tebalmengandung morfem memper-, yang artinya boleh disebut "kausatif'; maksudnya,mempertebal artinya 'menyebabkan sesuatu menjadi lebih tebal' (perian makna dalam ilmulinguistik lazim dilambangkan dengan mengapitnya antara tanda petik tunggal).

    Di dalam sintaksis ada pula unsur semantis tertentu. Satu contoh saja di sini keranyamemadai. Analisislah kalimat Saya membangun rumah. Saya disebut "Subjek", dan subjekitu adalah 'Pelaku' kegiatan tertentu (yaitu membangun). Sebaliknya, rumah (dalamkalimattad i) "menderita" kegiatan membangun, dan boleh disebut 'Penderita'. Jadi makna tertentupasti ada dalam sintaksis, meskipun tentunya bukan makna leksikal; makna itu disebut"makna gramatikal".

  • 5/17/2018 Bab2-Beberapa Cabang Ilmu Linguistik

    5/6

    H. PRAGMATIKSebenamya dikatakan tadi, "pragrnatik" itu merupakan cabang ilmu linguistik yang membahastentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara punutur danpendengar, dan sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal-hal "ekstralingual" yangdibicarakan.

    Di sini hanya satu dua contoh saja memadai. Perhatikanlah kalimat Inggris John wenthome and had a snack. Di sini ada dua klausa: John went home, dan John had a snack. Keduaklausa tersebut digabungkan menjadi satu kalimat. Catatlah bahwa "Subjek" John dalamklausa keduadihilangkan. Dalam analisis linguistik pelesapan Subjek itu sering dilambangkandengan simbol- (angka nol tembus garis miring), sehingga kalimat tadi dapat diberi bentukJohn went home and - had a snack. Subjek kedua menjadi "nol" karena tidak dibutuhkan olehpendengar untuk mengerti apa yang dituturkan. Dengan perkataan lain, Subjek keduadilesapkan demi kemudahan komunikasi. Demikian pula dalam kalimat Indonesia Suryantopulang dan - mengambil makanan kecil.

    Daripada melesapkan Subjek kedua kita dapat juga memakai he atau dia dalam kalimat-kalimat tadi : [9] and he had a snack, dan [9] dan dia mengambil makanan kecil. (Titik-titikyang diapit antara kurung persegi sering dipakai untuk menghilangkan sebagian dari suatuteks.) He dan dia mengacu pada John, dan hal itu dimengerti oleh pendengar karena Johntelah desebut terlebih dahulu, yaitu John.

    kebutuhan komunikasi dan pengacuan termasuk juga dalam struktru bahasa, dan strukturtersebut dapat agak berbeda-beda dalam bahasa-bahasa yang berlainan.I. LINGUISTIK SINKRONIK DAN LlNGUlSTIK DIAKRONIKKedua istilah itu berasal dari Ferdinand de Saussure. Pada abad ke 19 hampir seluruh bidanglinguistik merupakan linguistik historis, khususnya menyangkut bahasa-bahasa Indo- Eropa.Yang diteliti pada zaman itu adalah, misalnya, bagaimanakah bahasa Yunani Kuno danbahasa Latin menunjukkan keserumpunan. Hal tersebut ditemukan berkat penelitian tentangbahasa Sanskerta. Pada abad itu diteliti pula bagaimanakah rumpun bahasa-bahasa German(seperti Bahasa Jerman, bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa Skandinavia)saling berhubungan secarahistoris; dan bagaimanakah bahasa-bahasaRoman (seperti bahasaPrancis, bahasa Oksitan, bahasa Spanyol, bahasa Portugis, dan lain sebagainya) diturunkandari bahasa Latin.

    Dalam bukunya Cours de linguistique generale, de Saussure menganjurkan suatua studibahasa yang tidak hanya meneliti hal-hal yang historis ("diakronik", istilahnya), tetapijuga"struktur" bahasa tertentu tanpa memperhatikan segi diakroniknya-penelitian barn itudinamainya "sinkronik". Secara sinkronik, umpamanya, kita dapat bertanya bagaimanasekarang ini hubungan antara awalan ber- dan men-, tanpa memperdulikan tentang awalanyang dulu (dalam bahasa Melayu Kuno) pemah menjadi sumber dari kedua awalan tersebut,yaitu awalan mar-. Demikian pula, untuk bahasa Inggris bila diteliti secara sinkronik, tidakperlu dihiraukan tiadanya akhiran untuk ajektiva, meskipun ada banyak akhiran yangdemikian dalam bahasa Inggris kuno, sebelum tahun 1000 Masehi.10

  • 5/17/2018 Bab2-Beberapa Cabang Ilmu Linguistik

    6/6

    Dalam buku ini hanya linguistik sinkronik saja yang dipaparkan, sebagai persiapanuntuk mengadakan penelitian tentang bahasa Indonesia dan bahasa lainnya yang belumpunah. Meskipun demikian, di sana-sini akan diberi beberapacontoh puladari bahasa-bahasayang sudah punah, tetapi juga dari sudut sinkronik, yaitu tanpa memperhatikan sejarahnyasebelumnya. Akan tetapi perlu disadari bahwa linguistik diakronik itu pentingjuga. Misalnyasaja, bila kita tahu tatabahasa bahasa Melayu Kuno, akan lebih mudahlah bagi kita untukmembuka perspektif barn untuk penelitian bahasa Indonesia yang sekarang.J. LINGUISTIK TEORITISBanyak ilmu biasanya dibedakan menurut aspek teoretisnya dan manfaatnya secara praktis.Misalnya, ilmu psikologi meneliti pengalaman manusia menurut perkembangannya, emosinya,perasaannya, wataknya, hubungannya dengan sesama manusia, dan lain sebagainya. Dalambidang kaunseling, psikologi "diterapkan" pada persoalan konkret, dan disebut psikologiterapan.

    Di atas sudah disebut bahwa bidang leksikologi, yaitu penelitian semantis tentangperbendaharaan kata, dapat dimanfaatkan untuk "leksikografi" atau penyusunan kamus.Dengan demikian leksikografi dapat disebut leksikologi terapan.

    Demikian pula, pengetahuan dan penguasaan bidang linguistik banyak sekali manfaatnyauntuk pengajaran bahasa. Misalnya, mengapa orang Indonesia mengalami kesulitan dalamberbagai hal, bila belajar bahasa Inggris? Salah satu contoh kesulitan itu adalah pemakaiankata sandang (atau "artikel") Inggris the. Pengajar bahasa Inggris di Indonesia akanmemahami kesulitan itu dengan lebih baik bila ia mempunyai pengetahuan yang memadaitentang "kedefinitan" dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris. Maka pemanfaatanpengetahuan linguistik dalam pengajaran bahasa asing adalah salah satu bentuk linguistikterapan.

    IDewasa ini linguistik juga dimanfaatkan untuk penyusunan program-program komputer,seperti terjemahan dengan bantuan komputer. (Disunting dari: J.W.M. Verhaar)

    11

top related