bab iv-hubungan-internasional
Post on 21-Jan-2017
402 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Waktu : 8 x 45 MenitWaktu : 8 x 45 Menit(Keseluruhan KD)(Keseluruhan KD)
Standar Standar KompetensKompetens
i :i :4.4.
MenganalisiMenganalisis hubungan s hubungan InternasionaInternasional dan l dan Organisasi Organisasi InternasionaInternasionall
Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :4.1. 4.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan pengertian, pengertian,
penting-nya, dan sarana-sarana penting-nya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi hubungan internasional bagi suatu negara.suatu negara.
4.2. 4.2. Menjelaskan tahap-tahap Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasionalperjanjian internasional. .
4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan 4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik.Diplomatik.
4.4. Mengkaji peranan organisasi 4.4. Mengkaji peranan organisasi interna-sional (ASEAN, AA, PBB) interna-sional (ASEAN, AA, PBB) dalam me-ningkatkan hubungan dalam me-ningkatkan hubungan internasional.internasional.
4.5. Menghargai kerja sama dan 4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.bermanfaat bagi Indonesia.
Waktu : 4 x 45 Waktu : 4 x 45 MenitMenit
Standar Kompetensi :Standar Kompetensi :Menganalisis hubungan Internasional Menganalisis hubungan Internasional
dan Organisasi Internasionaldan Organisasi Internasional
Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :4.1. 4.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan pengertian, penting-pengertian, penting- nya, dan sarana-sarana hubungan nya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara.internasional bagi suatu negara.4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian 4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional.internasional.
(Indikator)(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan pengertian hubungan Menguraikan pengertian hubungan internasional.internasional.
Mendeskripsikan arti Mendeskripsikan arti penting dan sarana-penting dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu sarana hubungan internasional bagi suatu negaranegara..
Menguraikan pengertian perjanjian Menguraikan pengertian perjanjian internasional.internasional.
Mengklasifikasikan penggolongan, istilah-Mengklasifikasikan penggolongan, istilah-istilah, tahap-tahap dan hal-hal penting istilah, tahap-tahap dan hal-hal penting dalam pembuatan perjanjian internasional.dalam pembuatan perjanjian internasional.
Menjelaskan berlaku dan berakhirnya Menjelaskan berlaku dan berakhirnya perjanjian internasional serta jenis-jenis perjanjian internasional serta jenis-jenis perjanjian internasional.perjanjian internasional.
Pengertian Hub. Pengertian Hub. InternasionalInternasional
Perjanjian Internasional (Penggolongan, Istilah-Perjanjian Internasional (Penggolongan, Istilah-istilah, Tahap-tahap, Hal-hal penting, Berlaku istilah, Tahap-tahap, Hal-hal penting, Berlaku
dan berakhirnya, serta Jenis-jenisnya).dan berakhirnya, serta Jenis-jenisnya).
HUBUNGAN DAN HUBUNGAN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN
INTERNASIONALINTERNASIONAL
Renstra RIRenstra RI
Para AhliPara Ahli
Hubungan Hubungan InternasionalInternasional
Arti PentingArti Penting
Sarana-saranaSarana-sarana
Pengertian Hub. Pengertian Hub. InternasionalInternasional
Umum dan Umum dan Para AhliPara Ahli
1.1. Hubungan InternasionalHubungan Internasional
a.a.PengertiPengertianan
Renstra, hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan
oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
Komponen-komponen yang harus ada dalam Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan hubungan
internasional, antara lain : internasional, antara lain : • Politik internasional (Politik internasional (International PoliticsInternational Politics).).• Studi tentang peristiwa internasional (Studi tentang peristiwa internasional (The The
Studi of Forcight AffairStudi of Forcight Affair).).• Hukum Internasional (Hukum Internasional (International LawInternational Law).).• Organisasi Administrasi Internasional Organisasi Administrasi Internasional
((International Organitation of International Organitation of AdministrationAdministration). ).
Beberapa pengertian menurut para ahli :Beberapa pengertian menurut para ahli :
1.1. Charles A. MC. ClellandCharles A. MC. Clelland, hubungan , hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
2.2. Warsito SunaryoWarsito Sunaryo, hubungan internasional, , hubungan internasional, merupakan studi tentang interaksi antara jenis merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu (kesatuan-kesatuan sosial tertentu (negara, negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang bangsa maupun organisasi negara sepanjang hubungan bersifat internasional)hubungan bersifat internasional), termasuk , termasuk studi tentang keadaan relevan yang studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. mengelilingi interaksi.
3.3. Tygve NathiessenTygve Nathiessen, hubungan internasional mrp , hubungan internasional mrp bagian dari ilmu politik dan karena itu bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen hubungan internasional komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan meliputi politik internasional, organisasi dan administrsi internasional dan hukum administrsi internasional dan hukum internasional.internasional.
b.b.Arti Penting Hubungan Arti Penting Hubungan InternasionalInternasional
Hubungan antar Hubungan antar negara, mrp salah negara, mrp salah
satu hubungan satu hubungan kerjasama yang kerjasama yang
mutlak diperlukan, mutlak diperlukan, karena tidak ada karena tidak ada
satu negarapun di satu negarapun di dunia yang tidak dunia yang tidak
bergantung kepada bergantung kepada negara lain. negara lain.
Faktor internal, Faktor internal, kekhawatiran terancam kekhawatiran terancam kelangsungan kelangsungan hidupnya.hidupnya.
Faktor eksternal , Faktor eksternal , a.a.Suatu negara tidak Suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri. dapat berdiri sendiri. b.b.Untuk membangun Untuk membangun
komunikasi lintas komunikasi lintas bangsa dan negara. bangsa dan negara.
c.c. Mewujudkan tatanan Mewujudkan tatanan dunia baru yang dunia baru yang damai dan sejahtera.damai dan sejahtera.
Perlu Perlu melakukan melakukan
hubungan dan hubungan dan kerjasama kerjasama
internasionalinternasional
Lanjutan ………….
Didasari atas sikap saling Didasari atas sikap saling meng-meng-
hormati & hormati & menguntungkan, menguntungkan,
dengan tujuan :dengan tujuan :1.1.Memacu pertumbuhan Memacu pertumbuhan
eko-nomi setiap negara.eko-nomi setiap negara.2.2.Menciptakan saling Menciptakan saling
penger-tian antar penger-tian antar bangsa dalam membina bangsa dalam membina dan menegakkan dan menegakkan perdamaian dunia.perdamaian dunia.
3.3.Menciptakan keadilan Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.bagi seluruh rakyatnya.
Setiap Setiap negara negara
memiliki memiliki kelebihan, kelebihan,
kekurangan kekurangan & &
kepentingan kepentingan berbedaberbeda
Sarana penting dalam membangun Sarana penting dalam membangun hubungan internasionalhubungan internasional
Lanjutan ………….
Asas-Asas Asas-Asas :: Asas TeritorialAsas Teritorial Asas Asas
KebangsaanKebangsaan Asas Asas
Kepentingan Kepentingan UmumUmum
Faktor-faktor Faktor-faktor penentu : penentu : • Kekuatan Kekuatan NasionalNasional• Jumlah Jumlah Penduduk, Penduduk, • Sumber Daya, Sumber Daya, dan dan • Letak Geografis.Letak Geografis.
Semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat, hampir semua negara berkembang maupun negara
maju telah mengadakan hubungan kerja sama dengan negara lain
Lanjutan ………….
NEGARA MAJU
NEGARA BERKEMBANG
NEGARA TERBELAKANG
BBAA
CC
Lanjutan ………….
Bagi bangsa Indonesia hubungan kerjasama Bagi bangsa Indonesia hubungan kerjasama antar negara merupakan jalinan antar negara antar negara merupakan jalinan antar negara yang mengacu pada beberapa landasan yang mengacu pada beberapa landasan hukumhukum : : Pembukaan UUD 1945 alenia IVPembukaan UUD 1945 alenia IV Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB)(PBB) Perjanjian internasional (traktat = Perjanjian internasional (traktat = treatytreaty)) Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang
diakui PBB pada tanggal 10 Desember 1982 diakui PBB pada tanggal 10 Desember 1982 dan disahkan oleh pemerintah Indonesia dan disahkan oleh pemerintah Indonesia dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 1985 dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 1985 tentang Hukum Laut.tentang Hukum Laut.
2.2. Tahap-tahap Perjanjian InternasionalTahap-tahap Perjanjian Internasional
Hubungan internasional mrp hubungan antar Hubungan internasional mrp hubungan antar negara, pada dasarnya adalah ”hubungan negara, pada dasarnya adalah ”hubungan hukum”. Dalam hubungan internasional telah hukum”. Dalam hubungan internasional telah melahirkan hak dan kewajiban antar subyek melahirkan hak dan kewajiban antar subyek hukum (negara) yang saling berhubungan.hukum (negara) yang saling berhubungan.
a.a.PengertiPengertianan
Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, ”Internasional, ”Perjanjian internasional merupakan Perjanjian internasional merupakan
sumber utama dari sumber-sumber hukum sumber utama dari sumber-sumber hukum internasional lainnyainternasional lainnya”.”.
Lanjutan ………….
Beberapa pengertian yan dikemukakan oleh para ahli :Beberapa pengertian yan dikemukakan oleh para ahli : Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.MProf Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M., perjanjian ., perjanjian
internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.
Oppenheimer-LauterpachtOppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu , perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya.di antara pihak-pihak yang mengadakannya.
G. SchwarzenbergerG. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu , perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.
Lanjutan …………. Konferensi Wina tahun 1969Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional , perjanjian internasional
adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. hukum tertentu.
Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benar-perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benar-benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukannya.dilakukannya.
Pendapat Accademy of Sciences of USSRPendapat Accademy of Sciences of USSR, suatu per-, suatu per-janjian Internasional adalah suatu persetujuan yang janjian Internasional adalah suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal antara dua atau lebih dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara-negara mengenai pemantapan, perubahan negara-negara mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban mereka secara timbal balik.mereka secara timbal balik.
b.b.Penggolongan Perjanjian Penggolongan Perjanjian InternasionalInternasional
KLASIFIKASI KLASIFIKASI PERJANJIAN PERJANJIAN
INTERNASIONAINTERNASIONALL
Menurut Menurut SubjeknyaSubjeknya
Menurut Menurut IsinyaIsinya
Menurut Menurut ProsesnyaProsesnya
Menurut Menurut FungsinyaFungsinya
c.c. Istilah-istilah Lain Perjanjian Istilah-istilah Lain Perjanjian InternasionalInternasional
NNoo
Nama Nama Uraian Uraian KeteranganKeterangan
1. Traktat (Treaty)
Yaitu, perjanjian paling formal yang merupakan persetujuan dari dua negara atau lebih.
Perjanjian ini khusus mencakup bidang poli-tik & bidang ekonomi.
2. Konvensi (Conven-tion)
Yaitu persetujuan formal yang bersifat multilateral, dan tidak berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy).
Persetujuan ini harus dilegalisasi oleh wakil-wakil berkuasa penuh (plaenipotentiones).
3. Protokol (Protocol)
Yaitu persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara.
Mengatur masalah tam-bahan penafsiran klausal-klausal ttn.
4. Persetujuan (Agree-ment)
Yaitu prjanjian yang berifat teknis atau admistratif
Agrement tidak dirati-fikasi karena sifatnya tidak seresmi traktat atau konvensi.
5. Perikatan (Arrange-ment)
Yaitu istilah yg digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat sementara.
Perikatan tidak seresmi traktat dan konvensi.
6. Proses Verbal
Yaitu catatan-catatan atau ke-simpulan konferensi diplomatik, atau suatu permufakatan.
Proses verbal tidak diratifikasi.
7. Piagam (Statute)
Yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan internasional baik mengenai pekerjaan maupun kesatuan-kesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang mencakup tentang minyak atau mengenai lapangan kerja lembaga-lembaga internaional.
Piagam itu dapat digu-nakan sebagai alat tambahan untuk pelaksanaan suatu konvensi (seperti piagam kebebasan transit).
Lanjutan ………….
8. Deklarasi (Declara-tion)
Yaitu perjanjian internasional yg berbentuk traktat, dan dokumen tidak resmi. Deklarasi sebagai traktat bila menerang-kan suatu judul dr batang tubuh ketentuan traktat, dan sebagai dokumen tidak resmi apabila merupakan lampiran pd traktat /konvensi.
Deklarasi sebagai per-setujuan tidak resmi bila mengatur hal-hal yang kurang penting.
9. Modus Vivendi
Yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai ber-hasil diwujudkan perjumpaan yang lebih permanen, terinci, dan sistematis serta tidak me-merlukan ratifikasi.
Lanjutan ………….
10. Pertukaran Nota
Yaitu metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. Biasanya, pertuka-ran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta dapat bersifat multilateral.
Akibat pertukaran nota ini timbul kewajiban yang menyangkut mereka.
11. Ketentuan Penutup (Final Act)
Yaitu ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara peserta, nama utusan yang turut diundang, serta masalah yang disetujui konferensi dan tidak memerlukan ratifikasi.
12. Ketentuan Umum (General Act),
Yaitu traktat yang dapat bersifat resmi dan tidak resmi.
LBB menggunakan ke-tentuan umum arbitrasi untuk menyelesaikan scr damai pertikaian internasional th. 1928.
Lanjutan ………….
13. Charter Yaitu istilah yang dipakai dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang melakukan fungsi administratif.
Misalnya, Atlantic Charter.
14. Pakta (Pact)
Yaitu istilah yang menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus (Pakta Warsawa).
Pakta membutuhkan ratifikasi.
15. Covenant Yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa).
Lanjutan ………….
d.d.Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian InternasionalInternasional
Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 : Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 : PerundinganPerundingan PenandatangananPenandatanganan RatifikasiRatifikasi
1.1. Ratifikasi oleh badan eksekutif (biasa dilakukan Ratifikasi oleh badan eksekutif (biasa dilakukan oleh raja-raja absolut dan pemerintahan oleh raja-raja absolut dan pemerintahan otoriter).otoriter).
2.2. Ratifikasi oleh badan legislatif (jarang Ratifikasi oleh badan legislatif (jarang digunakan).digunakan).
3.3. Ratifikasi campuran DPR dan Pemerintah Ratifikasi campuran DPR dan Pemerintah ((paling banyak digunakan karena peranan paling banyak digunakan karena peranan legislatif dan ekse-kutif sama-sama menentukan legislatif dan ekse-kutif sama-sama menentukan dalam proses ratifikasi.dalam proses ratifikasi.
Konvensi Wina (tahun 1969) pasal 24 Konvensi Wina (tahun 1969) pasal 24 menyebutkan menyebutkan
bahwa mulai berlakunya sebuah Perjanjian bahwa mulai berlakunya sebuah Perjanjian Internasional adalah sebagai berikut:Internasional adalah sebagai berikut:• Pada saat sesuai dengan yang ditentukan Pada saat sesuai dengan yang ditentukan
dalam naskah perjanjian tersebut.dalam naskah perjanjian tersebut.• Pada saat peserta perjanjian mengikat diri Pada saat peserta perjanjian mengikat diri
pada perjanjian itu bila dalam naskah tidak pada perjanjian itu bila dalam naskah tidak disebut saat berlakunya.disebut saat berlakunya.
Lanjutan ………….
Persetujuan untuk mengikatkan diri, sangat tergantung pada Persetujuan untuk mengikatkan diri, sangat tergantung pada persetujuan mereka. Misalnya, dengan penandatangan, persetujuan mereka. Misalnya, dengan penandatangan, ratifikasi, pernyataan turut serta (ratifikasi, pernyataan turut serta (accession), accession), ataupun ataupun
pernyataan menerima (pernyataan menerima (acceptance) acceptance) dan dapat juga dengan cara dan dapat juga dengan cara pertukaran naskah yang sudah ditandatangani.pertukaran naskah yang sudah ditandatangani.
e.e.Hal-hal Penting dalam Proses Hal-hal Penting dalam Proses Pembuatan Perjanjian Pembuatan Perjanjian InternasionalInternasional
Unsur-unsur penting dalam persyaratan Unsur-unsur penting dalam persyaratan adalah :adalah :
• Harus dinyatakan secara formal/ resmi, danHarus dinyatakan secara formal/ resmi, dan• Bermaksud untuk membatasi, meniadakan, Bermaksud untuk membatasi, meniadakan,
atau mengubah akibat hukum dari atau mengubah akibat hukum dari ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian itu.perjanjian itu.Jika suatu negara mengajukan persyaratan, tidak Jika suatu negara mengajukan persyaratan, tidak
berarti mengundurkan diri dari perjanjian berarti mengundurkan diri dari perjanjian (multilateral). Negara tersebut masih tetap sebagai (multilateral). Negara tersebut masih tetap sebagai
peserta dalam perjanjian, tetapi dengan syarat hanya peserta dalam perjanjian, tetapi dengan syarat hanya terikat pada bagian-bagian tertentu yang dianggap terikat pada bagian-bagian tertentu yang dianggap
membawa keuntungan bagi kepentinganya. membawa keuntungan bagi kepentinganya.
Teori yang cukup berkembang dalam Teori yang cukup berkembang dalam persyaratan persyaratan
perjanjian internasional :perjanjian internasional :
Teori Kebulatan Suara (Teori Kebulatan Suara (Unanimity Principle).Unanimity Principle). Persyaratan itu hanya sah atau berlaku bagi Persyaratan itu hanya sah atau berlaku bagi yang mengajukan persyaratan jika yang mengajukan persyaratan jika persyaratan ini diterima oleh seluruh persyaratan ini diterima oleh seluruh peserta dari perjanjian. peserta dari perjanjian.
Teori Pan Amerika.Teori Pan Amerika. Setiap perjanjian itu Setiap perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan mengikat negara yang mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima persyaratan dengan negara yang menerima persyaratan. Teori ini biasanya dianut oleh persyaratan. Teori ini biasanya dianut oleh organisasi-organisasi negara Amerika. organisasi-organisasi negara Amerika.
Lanjutan ………….
f.f. Berlaku dan Berakhirnya Perjanjian Berlaku dan Berakhirnya Perjanjian InternasionalInternasional
Berlakunya Perjanjian Internasional :Berlakunya Perjanjian Internasional :• Perjanjian internasional berlaku pada saat peristiwa Perjanjian internasional berlaku pada saat peristiwa
berikut ini. berikut ini. • Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau
menurut yang disetujui oleh negara perunding.menurut yang disetujui oleh negara perunding.• Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, perjanjian Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, perjanjian
mulai berlaku segera setelah persetujuan diikat dan mulai berlaku segera setelah persetujuan diikat dan dinyatakan oleh semua negara perunding.dinyatakan oleh semua negara perunding.
• Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah perjanjian itu berlaku, maka perjanjian timbul setelah perjanjian itu berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tsb, kecuali bila perjanjian menentukan lain.tsb, kecuali bila perjanjian menentukan lain.
• Ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengatur Ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengatur pengesahan teksnya, pernyataan persetujuan suatu pengesahan teksnya, pernyataan persetujuan suatu negara untuk diikat oleh suatu perjanjian, cara dan negara untuk diikat oleh suatu perjanjian, cara dan tanggal berlakunya, persyaratan, fungsi-fungsi tanggal berlakunya, persyaratan, fungsi-fungsi penyimpanan, dan masalah-masalah lain yang timbul penyimpanan, dan masalah-masalah lain yang timbul yang perlu sebelum berlakunya perjanjian itu, yang perlu sebelum berlakunya perjanjian itu, berlaku sejak saat disetujuinya teks perjanjian itu.berlaku sejak saat disetujuinya teks perjanjian itu.
Lanjutan ………….
Berakhirnya Perjanjian IntenasionalBerakhirnya Perjanjian IntenasionalProf. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan
bahwa bahwa suatu perjanjian berakhir karena :suatu perjanjian berakhir karena :1.1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional
itu.itu.2.2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah Masa beraku perjanjian internasional itu sudah
habis.habis.3.3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang
atau punahnya objek perjanjian itu.atau punahnya objek perjanjian itu.4.4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk
mengakhiri perjanjian itu.mengakhiri perjanjian itu.5.5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang Adanya perjanjian baru antara peserta yang
kemudian meniadakan perjanjian yang terdahulu.kemudian meniadakan perjanjian yang terdahulu.6.6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian
sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi.dipenuhi.
7.7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.lain.
Lanjutan ………….
Pelaksanaan Perjanjian Internasional :Pelaksanaan Perjanjian Internasional : Ketaatan Terhadap PerjanjianKetaatan Terhadap Perjanjian
a.a. Perjanjian harus dipatuhi (Perjanjian harus dipatuhi (pacta sunt servada).pacta sunt servada).b.b. Kesadaran hukum nasional.Kesadaran hukum nasional.
Penerapan PerjanjianPenerapan Perjanjiana.a. Daya berlaku surut (Daya berlaku surut (retroactivity).retroactivity).b.b. Wilayah penerapan (Wilayah penerapan (teritorial scope). teritorial scope). c.c. Perjanjian penyusul (Perjanjian penyusul (successive treaty). successive treaty).
Lanjutan ………….
Penafsiran Ketentuan Perjanjian, Penafsiran Ketentuan Perjanjian, dalam prakteknya dalam prakteknya dilakukan dengan menggunakan tiga metode :dilakukan dengan menggunakan tiga metode :
1.1. Metode dari aliran yang berpegang pada kehendak Metode dari aliran yang berpegang pada kehendak penyusun perjanjian dengan memanfaatkan penyusun perjanjian dengan memanfaatkan pekerjaan persiapan.pekerjaan persiapan.
2.2. Metode dari aliran yang berpegang pada naskah Metode dari aliran yang berpegang pada naskah perjanjian, dengan penafsiran menurut ahli yang perjanjian, dengan penafsiran menurut ahli yang umum dari kosa-katanya.umum dari kosa-katanya.
3.3. Metode dari aliran yang berpegang pada objek dan Metode dari aliran yang berpegang pada objek dan tujuan perjanjian.tujuan perjanjian.
Lanjutan ………….
Kedudukan Negara Bukan PesertaKedudukan Negara Bukan Peserta
Negara bukan peserta pada hakikatnya Negara bukan peserta pada hakikatnya tidak tidak
memiliki hak dan kewajiban untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mematuhinya. mematuhinya.
Akan tetapi, bila perjanjian itu bersifat Akan tetapi, bila perjanjian itu bersifat multila-multila-
teral (PBB) atau objeknya besar (Terusan teral (PBB) atau objeknya besar (Terusan Suez, Suez,
Panama, Selat Malaka dan lain-lain), Panama, Selat Malaka dan lain-lain), mereka mereka
dapat juga terikat, apabila:dapat juga terikat, apabila:
• Negara tersebut menyatakan diri terikat Negara tersebut menyatakan diri terikat terhadap perjanjian itu, danterhadap perjanjian itu, dan
• Negara tersebut dikehendaki oleh para Negara tersebut dikehendaki oleh para peserta.peserta.
Lanjutan ………….
Pembatalan Perjanjian Internasional, Pembatalan Perjanjian Internasional, Berdasarkan Berdasarkan Konvensi Konvensi
Wina tahun 1969, karena berbagai alasan, suatu Wina tahun 1969, karena berbagai alasan, suatu perjanjian perjanjian
internasional dapat batal, antara lain :internasional dapat batal, antara lain :• Negara peserta atau wakil kuasa penih melanggar Negara peserta atau wakil kuasa penih melanggar
ketentuan-ketentuan hukum nasionalnya.ketentuan-ketentuan hukum nasionalnya.• Adanya unsur kesalahn (Adanya unsur kesalahn (error) error) pada saat perjanjian pada saat perjanjian
dibuat.dibuat.• Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu
terhadap negara peserta lain waktu pembentukan terhadap negara peserta lain waktu pembentukan perjanjian.perjanjian.
• Terdapat penyalahgunaan atau Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan kecurangan (corruption), (corruption), baik melalui kelicikan atau penyuapan.baik melalui kelicikan atau penyuapan.
• Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik dengan ancaman peserta. Paksaan tersebut baik dengan ancaman maupun penggunaan kekuatan.maupun penggunaan kekuatan.
• Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum internasional umum.internasional umum.
g.g.Jenis-jenis Perjanjian Jenis-jenis Perjanjian InternasionalInternasionalPerjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty
contract) dan tertutup, ada beberapa contoh :1.1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC
(Republika Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang (Republika Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang penyelesaian “dwikewarganegaraan”.penyelesaian “dwikewarganegaraan”.
2.2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang “Garis Batas Laut Andaman” di sebalah utara Selat “Garis Batas Laut Andaman” di sebalah utara Selat Malaka pada tahun 1971.Malaka pada tahun 1971.
3.3. Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan Malaysia pada tahun 1974.Malaysia pada tahun 1974.
4.4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua negara pada tanggal 16 Desember 1995.negara pada tanggal 16 Desember 1995.
Lanjutan ………….
Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai law law making treatiesmaking treaties karena biasanya mengatur hal-hal karena biasanya mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat “terbuka.”“terbuka.”Ada beberapa contoh :Ada beberapa contoh :• Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang
“Perlindungan Korban Perang”.“Perlindungan Korban Perang”.• Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan
Diplomatik”.Diplomatik”.• Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982
tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang hubungan antara negara-negara ASEAN (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan kerja sama bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan !1. Pahami kembali tentang latar belakang berdiri dan
tujuan kerja sama negara-negara ASEAN, dan buatlah tulisan wujud implementasinya hingga dewasa ini !
2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik dan internet) sekitar arti penting ASEAN bagi Indonesia,
3. Kemudian lakukan presentasi di dalam kelas !
top related