260112 - pola penyakit & skn
Post on 13-Feb-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
1/13
POLA PENYAKIT DANSISTEM KESEHATAN NASIONAL
Dengan berubahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia, pola penyakit saat
ini mengalami transisi epidemiologi ditandai dengan beralihnya penyebab kematian
yang semula didominasi penyakit menular ke penyakit tidak menular
(Noncommunicable Diseases).
Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan,
transisi demografi, sosial ekonomi dan budaya. Penyakit tidak menular menjadi
salah satu tantangan dalam pembangunan bidang kesehatan.
Di Indonesia, data penyakit tidak menular sebagai berikut, proporsi angka kematian
penyakit tidak menular meningkat dari 4,! persen pada tahun ""# menjadi #",#
persen pada tahun $%%!. &asil 'iskesdas tahun $%%! menunjukkan tingginya
prealensi penyakit tidak menular di Indonesia, seperti hipertensi (,! persen),
penyakit jantung (!,$persen), stroke (%,* persen), diabetes melitus (,persen) dan
diabetes melitus di perkotaan (#,! persen), asma (,# persen), penyakit sendi (%,
persen), kanker+tumor (%,4 persen), dan cedera lalu lintas darat ($#," persen).
troke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, jumlahnya
mencapai #,4 persen, hipertensi -,* persen, cedera -,# persen, diabetes melitus
#,! persen, kanker #,! persen, penyakit saluran nafas baah kronik (#, persen),
penyakit jantung iskemik #, persen, dan penyakit jantung lainnya 4,- persen.
/aktor risiko penyakit tidak menular meliputi pola makan tidak sehat seperti pola
makan rendah serat dan tinggi lemak serta konsumsi garam dan gula berlebih,
kurang aktiitas fisik (olah raga) dan konsumsi rokok.
Transisi Epidemiologi
Pada abad ke0", penyakit yang banyak berkembang di masyarakat merupakan
penyakit menular atau disebut penyakit infeksi. 1ang menjadi penyebabnya
merupakan mikroorganisme seperti bakteri, irus, maupun parasit. 2ara
penularannya dari suatu indiidu kepada indiidu lain dapat melalui media tertentu
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
2/13
seperti udara (contohnya penyakit 32 dan infulen5a), konsumsi makanan dan
minuman yang kurang bersih pencuciannya (hepatitis dan typhoid+tifus), maupun
dari jarum suntik dan transfusi darah (&I6 7ID, hepatitis).
Di Indonesia, meskipun masih banyak penyakit menular seperti 32 dan malaria
menjadi penyebab kematian yang utama tetapi pada abad ke0$% tren penyakit mulai
diambilalih oleh penyakit tidak menlar, seperti stroke, serangan jantung dan
kanker. Perubahan pola penyakit ini dikenal sebagai transisi epidemiologi.
Apa it Penyakit Tidak Menlar !PTM"#
Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronik atau bersifat menahun
(degeneratif). P38 ini bisa disebut penyakit non0Infeksi karena penyebabnya bukan
mikroorganisme. Namun tidak berarti peranan mikroorganime dalam terjadinya
penyakit tidak menular ini dapat dikesampingkan karena jika P38 tidak ditangani
dengan baik maka bisa saja menjadi komplikasi dengan penyakit infeksi.
9arakteristik penyakit tidak menular ini adalah penyebaran penyakitnya tidak melalui
suatu rantai penularan tertentu, masa inkubasi penyakit yang panjang, dan dalam
diagnosisnya lebih sulit daripada penyakit menular, serta ariasinya luas.
Apa yang men$adi penye%a% PTM#
3erjadinya perubahan pola penyakit dengan peningkatan P38 ini dapat didorong
dengan beberapa hal, yaitu: perubahan struktur masyarakat yaitu dari agraris ke
industri, dan perubahan struktur penduduk yaitu penurunan anak usia muda dan
peningkatan jumlah penduduk usia lanjut karena keberhasilan 9.
P38 yang berkembang di masyarakat pada umumnya disebabkan
baaan+keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, maupun akibat
pola hidp yang tidak sehat, seperti dampak dari konsumsi makanan serta
minuman termasuk merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba, obat0obat perangsang
ataupun penenang, kurangnya olah raga, tipe pekerjaan yang banyak duduk, dan
pola makanan berkolesterol tinggi serta kurang serat mulai banyak dilakukan oleh
angkatan muda, terutama di perkotaan.
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
3/13
/aktor0faktor tersebut ditambah lagi dengan perilaku yang serba kompetitif akan
meningkatkan stres dan menaikkan tekanan darah. Dipengaruhi juga faktor
lingkungan yang tidak sehat dan udara yang tercemar asap rokok, asap knalpot, dan
asap industri, membuat angka kematian akibat penyakit tidak menular itu meningkat.
7ngka penyakit tidak menular di Indonesia terus meningkat, pada tahun ""#
kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 4,! persen dan tahun $%%!
meningkat menjadi #",# persen. 2ontohnya adalah kematian akibat rokok. Dalam
hal ini, ;&< memperkirakan baha jika di tahun $%%% terdapat 4 juta kematian yang
berkaitan dengan rokok di seluruh dunia, maka di tahun $%% angka itu akan
mencapai % juta. ebesar ! juta di antaranya akan terjadi di negara0negara
berkembang dan yang juta terjadi di negara0negara maju. =umlah kematian
sebesar itu tentu akan membebani ekonomi negara0negara berkembang.
Apa sa$a PTM it#
eperti yang telah dijelaskan di atas, P38 merupakan penyakit degeneratif, saat ini
yang banyak berkembang di masyarakat seperti penyakit hipertensi atau darah
tinggi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, asam urat, penyakit jantung, paru0paru
kronis, bahkan kanker. P38 dapat juga disebabkan karena kecelakaan termasuk
cedera, luka dan benturan akibat kecelakaan
&agaimana menangglanginya#
>paya pencegahan P38 dengan menggunakan prinsip: upaya pencegahan
penyakit lebih baik dari mengobati juga tetap berlaku. >paya pencegahan ini
ditujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi. 7da empat tingkat
pencegahan dalam epidemiologi, antara lain
. Pen'egahan primordial dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan P38 ini tidak didukung dari kebiasaan, gaya
hidup dan faktor resiko lainnya. >paya ini cukup kompleks, karena tidak
hanya membutuhkan kesadaran pribadi dari indiidu tetapi juga dukungan
sosial masyarakat.
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
4/13
$. Pen'egahan tingkat pertama, meliputi Promosi kesehatan masyarakat,
seperti: kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan, pendidikan
kesehatan masyarakat. elain itu juga berupa pencegahan khusus, yaitu
pencegahan keterpaparan.
. Pen'egahan tingkat keda meliputi diagnosis dini, misalnya dengan
melakukan screening. Pencegahan tingkat dua lainya adalah pengobatan,
kemoterapi atau tindakan pembedahan.
4. Pen'egahan tingkat ketigameliputi rehabilitasi, misalnya peraatan rumah
sakit.
=adi, untuk menekan angka kematian akibat epidemi P38 ini sebenarnya bukan
tergantung pada obat saja, tetapi diperlukan juga kesadaran masyarakat sendiri
untuk mengubah pola hidup yang tidak sehat menjadi pola hidup yang sehat,
termasuk juga mengendalikan pencemaran udara dan lingkungan hidup. 2ontohnya
Pasien hipertensi tidak hanya bergantung pada obatnya, tetapi juga harus
mengubah pola makannya untuk mendukung pengobatannya, jika tidak tentu akan
percuma saja. 1uk, sama0sama menanggulangi P38 dimulai dari diri sendiri.
Transisi Demogra(i
Pada aal abad $%, tampak baha tingkat kematian turun di berbagai Negara arat
dan tingkat kelahiran juga turun. 9ondisi ini menimbulkan teori demografi yang
utama yaitu : 3eori 3ransisi Demografi. 3ransisi demografi pada dasarnya mengacu
pada perubahan dari satu situasi stationary (saat dimana pertumbuhan penduduk %)ke situasi lainnya. 8enurut lacker ("4!) ada # phase dalam teori transisi
demografi, dimana khususnya phase $ dan adalah phase transisi.
Tahap)tahap dalam Transisi Demogra(i
. 3ahap tasioner tinggi
3ingkat 9elahiran: 3inggi
3ingkat 9ematian: 3inggi
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
5/13
Pertumbuhan 7lami: Nol+sangat rendah
2ontoh: ?ropa abad 4
$. 3ahap 7al perkembangan
3ingkat 9elahiran: 3inggi (ada budaya pro natalis)
3ingkat 9ematian: @ambat menurun
Pertumbuhan 7lami: @ambat
2ontoh: India sebelum PD II
. 3ahap 7khir perkembangan
3ingkat 9elahiran: 8enurun
3ingkat 9ematian: 8enurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan 7lami: 2epat
2ontoh: 7ustralia, elandia aru tahun A%an
4. 3ahap tasioner rendah
3ingkat 9elahiran: 'endah
3ingkat 9ematian: 'endah
Pertumbuhan 7lami: Nol+sangat rendah
2ontoh: Perancis sebelum PD II
#. 3ahap 8enurun
3ingkat 9elahiran: 'endah
3ingkat 9ematian: @ebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan 7lami: Negatif
2ontoh: =erman 3imur B arat tahun A!#
7da beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara
negara berkembang. ila di ?ropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan
pembangunan sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara
negara berkembang lebih karena pengaruh faktor0faktor lain seperti: peningkatan
pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah, modernisasi,
pembangunan dll.
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
6/13
Kaitan antara transisi demogra(i dengan kesehatan se'ara mm
eiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya
transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka penyakit akibat perilaku dan
perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya
cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada
aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa
kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku
yang secara teoritis memiliki andil %0#C terhadap derajat kesehatan.
8engingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat
Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya berbagai macam
transisi kesehatan berupa transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gi5i
dan transisi perilaku. 3ransisi kesehatan ini pada dasarnya telah menciptakan
beban ganda (double burden) masalah kesehatan.
. 3ransisi demografi, misalnya mendorong peningkatan usia harapan hidup
yang meningkatkan proporsi kelompok usia lanjut sementara masalah bayi
dan 7@I37 tetap menggantung.
$. 3ransisi epidemiologi, menyebabkan beban ganda atas penyakit menular
yang belum pupus ditambah dengan penyakit tidak menular yang meningkat
dengan drastis.
. 3ransisi gi5i, ditandai dengan gi5i kurang dibarengi dengan gi5i lebih.
4. 3ransisi perilaku, membaa masyarakat beralih dari perilaku tradisional
menjadi modern yang cenderung membaa resiko.
8asalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit, tetapi
gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu fisik,
mental dan spiritual. angguan pada lingkungan juga merupakan masalah
kesehatan karena dapat memberikan gangguan kesehatan atau sakit. Di negara
kita mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan #C sedangkan yang
merasa sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau *#C. elama ini nampak
baha perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit.
edangkan mereka yang berada di antara sehat dan sakit tidak banyak
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
7/13
mendapat upaya promosi. >ntuk itu, dalam penyusunan prioritas anggaran,
peletakan perhatian dan biaya sebesar *# C seharusnya diberikan kepada *#C
masyarakat sehat yang perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.
*ontoh Pola Penyakit di +a,a Tengah !-../"
a. Pola penyakit penderita ra,at $alan di Pskesmas
ebagian besar penderita baru raat jalan di puskesmas merupakan
penderita Diare. Dari .#%.$!4 penderita baru raat jalan puskesmas
#"-.!%- (#,*!C) diantaranya merupakan penderita Diare. >rutan kedua
adalah disentri, yaitu sebanyak 4!.%!* penderita ($,!"C). &al inimenunjukkan baha insidensi penyakit saluran pencernaan (abdominalis)
masih tinggi. &al ini dapat digunakan sebagai indikator baha :
0 Dimasyarakat masih banyak ditemukan adanya sumber penularan
penyakit, yang terjadi sebagai akibat tidak sempurnanya pengobatan yang
dilakukan terhadap penderita dan carrier.
0 9ualitas lingkungan, terutama lingkungan permukiman penduduk di
=aa 3engah belum memadai, terutama yang berkaitan dengan
penyediaan air bersih, sanitasi makanan, pembuangan tinja, dan
pembuangan sampah.
0 8asyarakat
belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama dalam hal
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan
pada saat akan makan atau menyentuh makanan.
elain penyakit saluran pencernaan, penyakit lain yang kasusnya
cukup banyak adalah 8alaria #.%* penderita (,"C), dimana sebagian
besar, %!"#! (","C) dari keseluruhan kasus malaria adalah malaria tanpa
pemeriksaan laboratorium (malaria klinis), #.%% (,%$C) malaria
falsiparum, .#-! (","%C) malaria iaE, dan "4 (%.-C) malaria miE.
9asus Pnemoni sebanyak "-.-*% (*,#*C), dan 3ifoid sebanyak !".$4
(-,*"C). Pada kelompok Penyakit malaria, yang perlu mendapat perhatian
adalah 8alaria falsiparum, karena penyakit tersebut dapat berkembang pada
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
8/13
keadaan yang lebih buruk seperti terjadinya meningitis dan kematian.
edangkan pada pnemonia, sebagian besar penderitanya adalah bayi dan
anak balita. Dengan menderita pnemoni, bayi dan anak balita lebih mudah
terkena penyakit lain yang kemudian akan memperburuk keadaan
kesehatannya, bahkan sering menimbulkan kematian. erdasarkan kelompok
umur penderita, lima penyakit yang paling banyak ditemukan pada penderita
raat jalan di puskesmas adalah :
0 9elompok umur F tahun G Diare (-!,$C), Pneumoni (-,#C),
Desentri (%,#!C), malaria klinis ($,-C) dan malaria klinis (,!4C).
0 9elompok umur H 4 tahun G diare (#",$#C), Pnemonia (#,*4C),
Desentri ($,4"C), 8alaria klinis (4,!C), dan tifoid (,*%C)
0 9elompok umur # H 4 tahun GDiare (#,%4C), Desentri (,"-C),
8alaria klinis (%,**C), 3ifoid (*,"C), dan 3 Paru klinis (4,*-C)
0 9elompok umur # H 44 tahun G Diare (4$,-#C), 8alaria klinis
(,4C), Desentri (,%C), 3ifoid (*,*"C) dan pneuemia (*,#"C)
0 9elompok umur 4# tahun G Diare (#%,*4C), 3 Paru klinis (!,"$C),
8alaria klinis (,%#C), Desentri ($,!"C), dan 3ifoid (!,#C)
erdasarkan data diatas, meskipun angkanya sangat berariasi,
namun proporsi penderita diare pada semua kelompok umur selalu
menempati urutan teratas. Disentri menempati urutan kedua pada semua
kelompok umur kecuali pada kelompok umur F tahun menempati urutan
ketiga setelah pnemoni. Pneumoni, pada bayi dan anak balita menempati
urutan kedua, namun pada kelompok umur # H 4 tahun dan 4# tahun tidak
menempati urutan kelima. 9eadaan sebaliknya terjadi pada 3 Paru klinis
yang proporsinya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya umur.
Penyakit yang polanya hampir sama denga 3 Paru klinis adalah 3ifoid
dimana proporsinya juga meningkat dengan semakin meningkatnya umur.
eperti halnya Diare, Desentri dan 8alaria klinis juga selalu masuk
dalam # besar. Namun berbeda dengan diare yang selalu menempati urutan
pertama, urutan kedua penyakit tersebut berubah Hupah pada masing H
masing kelompok umur.
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
9/13
b. Pola penyakit penderita ra,at $alan di 0mah Sakit1
erdasarkan data penderita baru raat jalan di 'umah sakit, jumlah
dari penderita $* penyakit yang diamati adalah !."#!, yang berdasarkan
kelompok umur distribusi penderita adalah : !.$"# berumur F tahun,
$.$- berumur H 4 tahun , 4.!! berumur # H 4 tahun, 4.##$ berumur
# H 44 tahun, dan $.%4 berumur 4# tahun. Dari keseluruhan penderita
tersebut yang paling banyak adalah penderita Diare dengan #.!$! kasus
(4#,## C) diikuti oleh 3 Paru 9linis dengan ".*#$ kasus ( -,*C), 3ifoid
4.!!4 kasus ( $.,$C), Pnemoni *.4!$ kasus ( !,*C), dan 3 Paru 37 (J)
-.4- kasus (#,$C). 7dapun # penyakit yang paling banyak per kelompok
umur, adalah :
0 9elompok umur F tahun G Diare ".!* penderita (#-,%C), Pnemoni
.#- (*,!-C), 3ifoid #$* penderita (,%#C), atuk 'ejan !" penderita
(,%C) dan 3 Paru 9linis 4.4!- penderita ($#,**C).
0 9elompok umur H 4 tahun G Diare $.%* penderita (#-,--C), 3
Paru 9linis .44 penderita (#.-*C), 3ifoid .#*% penderita (!,4C),
Pnemonia .*%4 penderita (*4-C), dan DD (D&/) !-" penderita (,-C)
0 9elompok umur # H 4 tahun GDiare #.$!" penderita (#,!C), 3ifoid
$.%4 penderita (#,-%C), DD ."% penderita( $,"C), 3 Paru 9linis
$.%4 penderita(.*C), dan Pneumoni .4$ penderita (",#-C)
0 9elompok umur # H 44 tahun G Diare !."# penderita (4,-C), 3ifoid
*. penderita (*,-"C), 3 Paru klinis -." penderita (4,#$CC), 3
Paru 37 (J) $-!* penderita (-,#C), dan Pnemoni $.%"% penderita
(4,*%C).0 9elompok umur 4# tahun G Diare *.!$ penderita (4,4%C), 3 Paru
klinis .-!$ penderita (!,4#C), 3 Paru 37 (J) $.- penderita
(,$C), Pneumonia .-#% penderita (!,*4C), dan 3ifoid $.$$" penderita
(%.#"C)
c. Pola penyakit penderita inap di 0mah Sakit
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
10/13
eperti yamg ditunjukkan 3abel %.2 jumlah penderta $* jenis penyakit
yang diamati yang menjalani raat inap di 'umah sakit sebanyak *$.%%".
Distribusi penderita berdasarkan kelompok umur adalah : 4.!## berumur F
tahun, #.! berumur H 4 tahun , %.-* berumur # H 4 tahun, $.*4"
berumur # H 44 tahun, dan *.%-- berumur 4# tahun.
Dari keseluruhan kasus tersebut yang paling banyak adalah penderita
Diare dengan ".*!- kasus (4*,-$C) diikuti oleh 3ifoid dengan #.!! kasus
( ",$C), DD !.$"$ kasus (*,*"C), Pnemonia 4.*" kasus (#,**C), 3
Paru 9linis #."$$ kasus (!,C), dan Disentri $. kasus ($,*$C). 7dapun #
penyakit yang paling banyak per kelompok umur, adalah :
0 9elompok umur F tahun G Diare (*.%"C), Pnemoni (,%C), 3ifoid
(."-C), Disentri ($.%C), DD (.*-C)
0 9elompok umur H 4 tahun G Diare (-".#C), 3ifoid (*.*"C), DD
(*.#$C), Disentri (.%$C), Pnemoni (-.4C).
0 9elompok umur # H 4 tahun G 3ifoid (4.4#C), DD ($*.*C), Diare
($#,$C), Pnemoni (.C), dan Disentri, 2ampak dan &epatitis masing0
masing ,-C.
0 9elompok umur # H 44 tahun G 3ifoid (,-"C), Diare ($*.*C), DD
(%.4#C), 3 Paru klinis (%.!"C) dan &epatitis (."!C).
0 9elompok umur 4# tahun G Diare (4,*"C), 3ifoid (4,-C), 3 Paru
klinis (-,-"C), Pnemonia (-,*$C), dan 3 Paru 37 (J) (4,##C).
SISTEM KESEHATAN NASIONAL !-.//"
istem 9esehatan Nasional (9N) merupakan bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai
upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka meujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam >ndang0undang
Dasar "4#.
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
11/13
istem 9esehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks
pembangunan kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan
aspek sosial, seperti: kondisi kehidupan sehari0hari, tingkat pendidikan,
pendapatan keluarga, distribusi keenangan, keamanan, sumber daya,
kesadaran masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam
mengatasi masalah0masalah kesehatan tersebut. istem 9esehatan
Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan reitalisasi
pelayanan kesehatan dasar yang meliputi:
) Pelayanan kesehatan yang adil dan merata
$) Pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat
) 9ebijakan pembangunan kesehatan
4) 9epemimpinan.
istem 9esehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai
tujuannya apabila terjadi 9oordinasi, Integrasi, inkronisasi, dan
inergisme (9I), baik antar pelaku, antar subsistem 9N, maupun
dengan sistem serta subsistem lain di luar 9N. Dengan tatanan ini, maka
sistem atau seluruh sektor terkait, seperti pembangunan prasarana,
keuangan dan pendidikan perlu berperan bersama dengan sector
kesehatan untuk mencapai tujuan nasional.
3ujuan istem 9esehatan Nasional adalah terselenggaranya
pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat,
sasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya
guna, sehingga terujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi0
tingginya.
8engacu pada substansi perkembangan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan deasa ini serta pendekatan manajemen kesehatan tersebut
diatas, maka subsistem istem 9esehatan Nasional meliputi:
. 2paya Kesehatan
>ntuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi0
tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
12/13
menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia. >paya kesehatan
diselenggarakan dengan upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan,
dan pemulihan.
$. Pem%iayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan yang kuat, terintegrasi, stabil, dan
berkesinambungan memegang peran yang amat ital untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai
tujuan pembangunan kesehatan.
31 Sm%er Daya Mansia Kesehatan
ebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta
terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan kebutuhan
pembangunan kesehatan.
4. Sediaan 4armasi5 Alat Kesehatan5 dan Makanan
8eliputi berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek keamanan,
kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
yang beredarG ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat,
terutama obat esensialG perlindungan masyarakat dari penggunaan yang
salah dan penyalahgunaan obatG penggunaan obat yang rasionalG serta
upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber
daya dalam negeri.
61 Mana$emen dan In(ormasi Kesehatan
8eliputi: kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum kesehatan,
dan informasi kesehatan. >ntuk menggerakkan pembangunan kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen
kesehatan.
-. Pem%erdayaan Masyarakat
istem 9esehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh
pemberdayaan masyarakat. Ini penting, agar masyarakat termasuk sasta
-
7/23/2019 260112 - Pola Penyakit & SKN
13/13
dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan
kesehatan.
top related